laporan rlab kr02

Upload: michelle-flavin

Post on 06-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

NONE.

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIKUM

    Nama/NPM : Michaelle Flavin Carli / 1406533516

    Fak/Prog. Studi : Teknik / Teknologi Bioproses

    Group : 4A

    No & Nama Percobaan : KR01 - Disipasi Kalor Hot Wire

    Minggu Percobaan : 04

    Tanggal Percobaan : 17 Maret 2015

    Nama Asisten : Karina Nur Fitriana

    LABORATORIUM FISIKA DASAR

    UPP IPD

    UNIVERSITAS INDONESIA

  • KR02 CALORI WORK

    TUJUAN

    Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor

    ALAT

    1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan

    2. Kawat konduktor (bermassa 2 gr)

    3. Termometer

    4. Voltmeter dan Amperemeter

    5. Adjustable power supply

    6. Camcorder

    7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    TEORI

    Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau

    diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali

    ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.

    Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi

    dinyatakan dengan persamaan :

    W = Vi t . . . (1)

    Dimana,

    W = Energi listrik (joule)

    V = Tegangan listrik (volt)

    i = Arus listrik (Ampere)

    t = Waktu / lama aliran listrik (sekon)

    Kalor dapat didefinisikan sebagai energi yang mengalir dari bendayang bersuhu lebih panas

    ke benda yang bersuhu lebih dingin ketika kedua benda bersentuhan satu sama lain hingga tercapainya

    keseimbangan termal (suhu yang sama). Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor

    dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan

    suhu zat dinyatakan dengan persamaan:

    Q = m c T

  • Q = m c (Ta - T) . . . (2)

    Dimana,

    Q = Jumlah kalor yang diperlukan (kalori)

    m = massa zat (gram)

    c = kalor jenis zat (kal/groC)

    Ta = suhu akhir zat (K)

    T = suhu mula-mula (K)

    Hukum kekekalan energi untuk kalor memenuhi asas Black. Pada percampuran dua zat,

    banyaknya kalor yang dilepas oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyak kalor yang

    diserapoleh zat yang suhunya lebih rendah. Pengertian ini dapat dituliskan secara matematis

    dengan

    Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus

    listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati

    oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat

    dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang

    diberikan.

    Jenis-jenis Kalor

    Kalor ada dua jenis, yaitu:

    1. Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu

    2. Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang digunakan

    dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah kalor uap

    (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)

    Hubungan Antara Energi Listrik dengan Energi Kalor

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas mengenai jumlah kalor, banyaknya kalor yang

    dihasilkan sama dengan banyaknya energi listrik yang digunakan, sehingga dapat dihitung

    dengan persamaan,

    W = Q

    V I t = m c T

    Keterangan:

    I = Kuat arus listrik (A)

    Qlepas = Qterima

  • V = Tegangan (Volt)

    R = Hambatan (ohm)

    t = Waktu yang dibutuhkan (sekon)

    m = Massa (kg)

    c = Kalor jenis (J/kgoC)

    T = Perubahan Suhu (oC)

    Selain Joule (J), satuan kalori (kal) juga dapat dijadikan satuan untuk menaikkan suhu.

    CARA KERJA

    Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah

    halaman ini.

    1. Mengktifkan Webcam (meng-klik icon video pada halaman web r-Lab)

    2. Memberikan tegangan sebesar Vo kepada kawat konduktor

    3. Menghidupkan Power Supply dengan meng-klik radio button disebelahnya

    4. Mengambil data perubahan temperatur, tegangan dan arus listrik pada kawat

    konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara meng-klik icon ukur

    5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di webcam, menunggu hingga

    mendekati temperatur awal saat diberikan Vo .

    6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

    Gambar 1. Susunan Alat Percobaan Calori Work

  • TUGAS DAN EVALUASI

    1. Berdasarkan data yang di dapat, membuat grafik yang menggambarkan hubungan

    antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.

    2. Untuk tegangan V1, V2 dan V3, menghitung nilai kapasitas panas (c) dari kawat

    konduktor yang digunakan.

    3. Berdasarkan nilai c yang diperoleh, menentukan jenis kawat konduktor yang

    digunakan.

    4. Memberi analisis dari hasil percobaan yang dilakukan.

    DATA PENGAMATAN

    Waktu (s)

    I (A) V0 (Volt)

    Temp (0C)

    3 23.84 0.00 22.9

    6 23.84 0.00 23.0

    9 23.84 0.00 22.9

    12 23.84 0.00 22.9

    15 23.84 0.00 22.9

    18 23.84 0.00 22.9

    21 23.84 0.00 22.9

    24 23.84 0.00 22.9

    27 23.84 0.00 22.9

    30 23.84 0.00 22.9

    Waktu (s)

    I (A) V1 (Volt)

    Temp (0C)

    3 35.25 0.65 22.8

    6 35.13 0.65 22.8

    9 35.13 0.65 23.0

    12 35.25 0.65 23.2

    15 35.13 0.65 23.4

    18 35.13 0.65 23.5

    21 35.13 0.65 23.6

    24 35.13 0.65 23.8

    27 35.13 0.65 23.8

    30 35.25 0.65 24.0

    Tabel 1. Data Pengamatan pada

    Tegangan V0

    Tabel 2. Data Pengamatan pada

    Tegangan V1

  • Waktu (s)

    I (A) V3 (Volt)

    Temp (0C)

    3 51.10 1.56 23.8

    6 51.10 1.57 24.1

    9 51.10 1.57 25.0

    12 51.10 1.57 25.9

    15 51.10 1.57 26.9

    18 51.10 1.57 27.7

    21 51.10 1.57 28.4

    24 51.10 1.57 29.1

    27 51.10 1.57 29.7

    30 51.10 1.57 30.3

    Waktu (s)

    I (A) V3 (Volt)

    Temp (0C)

    3 42.09 1.05 29.2

    6 42.09 1.05 28.9

    9 42.09 1.05 28.8

    12 42.09 1.05 28.8

    15 42.09 1.05 28.8

    18 42.09 1.05 28.9

    21 42.09 1.05 28.9

    24 42.09 1.05 29.0

    27 42.09 1.05 29.1

    30 42.09 1.05 29.1

    Tabel 3. Data Pengamatan pada

    Tegangan V2

    Tabel 4. Data Pengamatan pada

    Tegangan V3

  • Tabel 5. Nilai Tiap Tegangan yang Diberikan ke Kawat Konduktor

    PENGOLAHAN DATA DAN EVALUASI

    Tegangan Vrata-rata

    Vo 0

    V1 0.65

    V2 1.57

    V3 1.05

    22,9

    23

    22,9 22,9 22,9 22,9 22,9 22,9 22,9 22,9

    22,84

    22,86

    22,88

    22,9

    22,92

    22,94

    22,96

    22,98

    23

    23,02

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

    Tem

    pe

    ratu

    r (0

    C)

    Waktu (s)

    GRAFIK 1. HUBUNGAN TEMPERATUR DAN WAKTU UNTUK V0=0

  • 22,8 22,8

    23

    23,2

    23,423,5

    23,6

    23,8 23,8

    24

    22,2

    22,4

    22,6

    22,8

    23

    23,2

    23,4

    23,6

    23,8

    24

    24,2

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

    Tem

    pe

    ratu

    r (0

    C)

    Waktu (s)

    GRAFIK 2. HUBUNGAN TEMPERATUR DAN WAKTU UNTUK V1=0,65V

    23,8 24,125 25,9

    26,9 27,728,4 29,1

    29,7 30,3

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

    Tem

    pe

    ratu

    r (0

    C)

    Waktu (s)

    GRAFIK 3. HUBUNGAN TEMPERATUR DAN WAKTU UNTUK V2=1,57V

  • Dari grafik 1 5 diatas, dapat ditentukan persamaan garis untuk temperatur terhadap

    waktu melalui perhitungan yang dapat didefinisikan sebagai berikut :

    y = mx b

    Nilai m dan b dapat ditemukan dengan metode least square dengan variable x merupakan

    waktu dan variable y merupakan temperatur.

    29,2

    28,9

    28,8 28,8 28,8

    28,9 28,9

    29

    29,1 29,1

    28,6

    28,7

    28,8

    28,9

    29

    29,1

    29,2

    29,3

    3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

    Tem

    pe

    ratu

    r (0

    C)

    Waktu (s)

    GRAFIK 4. HUBUNGAN TEMPERATUR DAN WAKTU UNTUK V3=1,05V

    0,0

    5,0

    10,0

    15,0

    20,0

    25,0

    30,0

    35,0

    3,0 6,0 9,0 12,0 15,0 18,0 21,0 24,0 27,0 30,0

    Tem

    per

    atu

    r [o

    C]

    Waktu [s]

    Grafik 5. Grafik Hubungan Temperatur dengan Waktu

    VO

    V1

    V2

    V3

  • Tabel 6. Tabel Least Square pada Tegangan V0=0 V

    Perhitungan m dan b sebagai berikut :

    = ()( )

    2 ()2

    =(10)(3779,1) (165)(229,1)

    (10)(3465) (165)2

    =4,416x10-4

    =

    2 ()( )

    2 ()2

    =(3465)(229,1) (165)(3799,1)

    (10)(3465) (165)2

    = 22,489

    Persamaan garis grafik 1 adalah :

    y= 0,000416x + 22,489

    No. Xi Yi Xi2 Yi2 XiYi

    1 3 22,9 9 524,41 68,7

    3 6 23 36 529 138

    4 9 22,9 81 524,41 206,1

    5 12 22,9 144 524,41 274,8

    6 15 22,9 225 524,41 343,5

    7 18 22,9 324 524,41 412,2

    8 21 22,9 441 524,41 480,9

    9 24 22,9 576 524,41 549,6

    10 27 22,9 729 524,41 618,3

    11 30 22,9 900 524,41 687

    165 229,1 3465 5248,69 3779,1

  • Tabel 7. Tabel Least Square pada Tegangan V0=0,65V

    Perhitungan m dan b sebagai berikut :

    = ()( )

    2 ()2

    =(10)(3901,2) (165)(234,7)

    (10)(3465) (165)2

    =0,0386

    =

    2 ()( )

    2 ()2

    =(3465)(234,7) (165)(3901,2)

    (10)(3465) (165)2

    = 22,833

    Persamaan garis grafik 2 adalah :

    y = 0,0386x +22,833

    No. Xi Yi Xi2 Yi2 XiYi

    1 3 22,8 9 519,84 68,4

    3 6 22,8 36 519,84 136,8

    4 9 23,8 81 566,44 214,2

    5 12 23,2 144 538,24 278,4

    6 15 23,4 225 547,56 351

    7 18 23,5 324 552,25 423

    8 21 23,6 441 556,96 495,6

    9 24 23,8 576 566,44 571,2

    10 27 23,8 729 566,44 642,6

    11 30 24 900 576 720

    165 234,7 3465 5510,01 3901,2

  • Tabel 8. Tabel Least Square pada Tegangan V0=1,57V

    Perhitungan m dan b sebagai berikut :

    = ()( )

    2 ()2

    =(10)(4659,6) (165)(270,9)

    (10)(3465) (165)2

    =0,256

    =

    2 ()( )

    2 ()2

    =(3465)(270,9) (165)(4659,6)

    (10)(3465) (165)2

    =22,873

    Persamaan garis grafik 3 adalah :

    y = 0,256x + 22,873

    No. Xi Yi Xi2 Yi2 XiYi

    1 3 23,8 9 566,44 71,4

    3 6 24,1 36 580,81 144,6

    4 9 25 81 625 225

    5 12 25,9 144 670,81 310,8

    6 15 26,9 225 723,61 403,5

    7 18 27,7 324 767,29 498,6

    8 21 28,4 441 806,56 596,4

    9 24 29,1 576 846,81 698,4

    10 27 29,7 729 882,09 801,9

    11 30 30,3 900 918,09 909

    165 270,9 3465 7387,51 4659,6

  • Tabel 8. Tabel Least Square pada Tegangan V0=1,57V

    Perhitungan m dan b sebagai berikut :

    = ()( )

    2 ()2

    =(10)(4779,6) (165)(289,1)

    (10)(3465) (165)2

    =0,0127

    =

    2 ()( )

    2 ()2

    =(3465)(289,5) (165)(4779,6)

    (10)(3465) (165)2

    = 28,887

    Persamaan garis grafik 4 adalah :

    y = 0,0127x + 28,887

    No. Xi Yi Xi2 Yi2 XiYi

    1 3 29,2 9 852,64 87,6

    3 6 28,9 36 835,21 173,4

    4 9 28,8 81 829,44 259,2

    5 12 28,8 144 829,44 345,6

    6 15 28,8 225 829,44 432

    7 18 28,9 324 835,21 520,2

    8 21 28,9 441 835,21 606,9

    9 24 29 576 841 696

    10 27 29,1 729 846,81 785,7

    11 30 29,1 900 846,81 873

    165 289,5 3465 8381,21 4779,6

  • Perhitungan Nilai Kapasitas Panas (c) dari Kawat Konduktor yang Digunakan

    Setelah mendapatkan data dari rLab, praktikan dapat menentukan harga kapasitas panas

    melalui data-data tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis kawat konduktor yang

    digunakan dalam percobaan ini dengan cara sebagai berikut,

    =

    . . = . .

    =. .

    .

    a. c pada V1 = 0.65 V

    1 = 23,84 A

    t = 30 3 = 27 s

    m = 2 gr

    T1 = 1.2 C

    Maka,

    =. .

    . =

    0,65 . 23,84 . 27

    2 . 1,2= 174,33

    b. c pada V2=1,57 V

    2 = 51,10 A

    t = 30 3 = 27 s

    m = 2 gr

    T2 = 6,5 C

    Maka,

    =. .

    . =

    1,57 . 51,10 . 27

    2 . 6,5= 166,625

    c. c pada V3=1,05 V

    1 = 42,09 A

    t = 30 3 = 27 s

    m = 2 gr

    T1 = 0,3C

    Maka,

    =. .

    . =

    1,05 . 42,09 . 27

    2 . 0,3= 1988,752

    Jadi, c rata-ratanya adalah

    =1

    3

    3

    =1

    = 174,33 + 166,625 + 1988,752

    3= 776,57

  • Penentuan Jenis Kawat

    Berdasarkan nilai c rata-rata yang telah dapatkan, praktikan dapat menentukan jenis

    kawat apa yang digunakan pada percobaan ini berpacu dari tabel kalor jenis beberapa kawat

    konduktor di bawah ini,

    Tabel 9. Daftar harga kalor jenis macam-macam logam

    Setelah diperoleh kapasitas kawat rata-rata, ternyata hasil menunjukkan mendekati literatur

    kawat perak yang memiliki nilai literatur sebesar 776,57 J/KgC . Apabila kawat yang

    digunakan adalah kawat Alumunium, maka praktikan akan memiliki kesalahan literatur

    sebagai berkut :

  • Kesalahan Literatur

    = |

    | 100%

    Kesalahan literatur yang terjadi pada adalah sebagai berikut,

    = |900 776,57

    900| 100% = , %

    ANALISIS

    1. Analisis Percobaan

    Percobaan Calorie yang dilakukan dengan sistem R-Lab (Remote Laboratory) ini

    dimulai dengan mengaktifkan web cam, yaitu dengan mengklik icon video yang ada pada

    halaman R-Lab. Langkah ini perlu dilakukan agar dalam melakukan praktikum, alat peraga

    yang ditampilkan benar-benar berada dalam kondisi siap untuk dipakai. Selain itu, dengan

    mengaktifkan web cam, dapat menghindarkan kita dari kesalahan-kesalahan yang

    diakibatkan oleh prosedur kerja yang tidak dikerjakan secara benar. Setelah web cam telah

    aktif, hal yang dilakukan selanjutnya adalah memberikan tegangan Vo, yaitu dengan

    mengklik pilihan pilihan drop down yang ada pada icon atur tegangan. Hal ini dilakukan

    untuk memastikan bahwa tegangan yang diberikan sesuai, sehingga kesalahan dalam

    pengambilan data tidak akan terjadi.

    Langkah selanjutnya adalah menghidupkan power supply dengan menekan radio button

    di sebelahnya. Jika kita tidak mengklik icon radio button tersebut, maka secara otomatis alat

    percobaan tidak berfungsi, sehingga percobaan mengalami kegagalan, yang mengakibatkan

    data yang diambil juga mengalami kesalahan. Selanjutnya, untuk mengukur temperaturnya,

    kita bisa melakukannya dengan mengklik icon ukur. Setelah mengklik tombol ukur,

    maka alat akan bekerja sesuai dengan tegangan yang kita pilih sebelumnya. Lalu kita

    menunggu beberapa detik hingga muncul datanya. Data yang keluar meliputi waktu, arus

  • listrik, dan temperatur. Setelah itu, percobaan dilanjutkan dengan langkah yang sama seperti

    di atas, hanya saja kita harus mengganti tegangannya menjadiV1, V2, dan V3.

    2. Analisis Hasil

    Dari percobaan remote laboratory calori work dilakukan dengan mengalirkan arus listrik

    pada sebuah kawat dan mengubahnya menjadi eneri kalor karena adanya perubahan

    temperature pada kawat listrik dan ini membuktikan tentang hukum kekekalan energy yang

    berbunyi bahwa energy tidak akan pernah hilang dan tidak dapat dimusnahkan tetapi akan

    berubah bentuk. Percobaan ini bertujuan menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat

    konduktor ini didapatkan hasil data yang berhubungan dengan beberapa variabel yaitu:

    waktu, kuat arus, tegangan, dan temperatur. Hasil data telah menunjukkan adanya

    keterkaitan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain melalui grafik hubungan

    temperatur dengan waktu.

    Berdasarkan percobaan, dilakukan dengan 4 tegangan berbeda yaitu 0 volt, 0.65 volt ,

    1.59 volt, 1.05 volt dan mendapatkan hasil data yang menunjukkan bahwa dengan

    perubahan waktu 27 sekon, tegangan saat Vo adalah 0 volt dan memiliki kuat arus sebesar

    23.84 Ampere. Untuk V1 memiliki tegangan sebesar 0.65 volt dengan kuat arus 23,84

    Ampere dan menghasilkan perubahan suhu sebesar 1,2oC. Pada tegangan V2 yang memiliki

    nilai 1.57 volt, besar kuat arus 51.10 Ampere melalui perubahan suhu 6,5 oC. Sedangkan,

    pada percobaan V3 tegangan rata-rata yag didapat 1.05 volt dengan kuat arus 42.09 A

    melalui 0.1 oC perubahan temperatur.

    Berdasarkan hasil perhitungan dan pengolahan data, praktikan mendapatkan nilai kalor

    jenis kawat konduktor pada percobaan calori work ini sebesar 776,57J/groC. Setelah

    mendapatkan kalor jenis kawat tersebut angka menunjukan hasil mendekati alumunium

    sebagai kawat konduktor yaitu dengan nilai 900 J/groC.

    3. Analisis Grafik

    Grafik diatas memperlihatkan relasi antara perubahan suhu denngan perubahan waktu

    dan karena grafik mengarah ke sumbu x dan y positif, maka memperlihatkan bahwa untuk

    setiap perubahan waktu, maka suhu juga akan berubah. Berdasarkan percobaan yang telah

    dilakukan, didapatkan suatu grafik yang menunjukkan hubungan antara perubahan suhu

    dengan waktu. Pada tegangan Vo, perubahan temperatur terhadap waktu terus mengalami

    kenaikan. Kemudian untuk tegangan V1 waktu dan perubahan suhu berbanding lurus,

    semakin lama waktu perubahan suhu yang terjadi semakin besar. Untuk tegangan V2 juga

  • mengalami kenaikan suhu/temperatur apabila waktu semakin lama. Hubungan/keterkaitan

    ini dinilai sesuai dengan teori yang dipelajari yaitu, apabila waktu semakin lama, dengan

    tegangan tertentu maka temperatur akan berbanding lurus untuk semakin tinggi pula.

    Namun, terjadi ketidak sesuaian pada tegangan V3. Pada V3 terjadi penurunan suhu dari

    waktu 3 sekon menuju 6 sekon. Ketidak sesuaian dengan teori ini mengindikasikan bahwa

    terjadi kesalahan pada pengambilan data yang menyebabkan suhu tidak naik sebagaimana

    mestinya.

    Teori yang menyatakan hubungan antara perubahan suhu dengan waktu dari

    persamaan . . = . . , dimana dalam persamaan ini, kita dapat melihat bahwa

    perubahan waktu berbanding lurus dengan perubahan suhu, sehingga dapat disimpulkan

    bahwa semakin bertambahnya waktu maka suhu pun akan semakin meningkat.

    4. Analisis Kesalahan

    Dalam suatu percobaan, kesalahan data yang melenceng dari literatur merupakan hal

    yang pasti terjadi. Angka-angka kesalahan pengujian harus disertakan dalam memberikan

    penilaian yang wajar terhadap hasil percobaan. Kesalahan literatur adalah suatu penilaian

    seberapa besar data hasil percobaan tersebut presisi terhdap data literatur yang seharusnya.

    Kesalahan literatur pengujian menunjukkan nilai kepresisian dalam satu pengujian.

    Berdasarkan perhitungan, membuktikan bahwa hasil percobaan calori work melalui remote

    laboratory ini melenceng sebesar 13,71%. Kesalahan literatur sebesar sebesar itu dapat

    dikatakan relative lumayan besar, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa percobaan

    yang dilakukan praktikan melalui rLab kurang sesuai dengan nilai sebenarnya. Namun, jika

    dianalisa kesalahan sebesar itu terjadi dikarenakan hal teknis yang menyangkut koneksi

    internet, sehingga data yang didapat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sesuai teori.

    Kesalahan pengolahan data mencakup validasi data, pengelolaan data, dan pembuatan

    grafik atau kesalahan teknis pada jaringan internet. Bisa saja saat pengambilan data namun

    terjadi gangguan koneksi sehingga data yang muncul mengalami sedikit masalah. Hal lain

    dapat berupa beberapa fasilitas laman R-Lab seperti tampilan video bisa tidak muncul atau

    bermasalah. Saat pergantian tegangan diberikan, saya tidak dapat melihat bagaimana

    temperatur dari alat tersebut sudah kembali normal atau belum. Hal ini memungkinkan sisa

    dari tegangan yang diberikan sebelumnya mempengaruhi temperatur peralatan praktikum.

    Praktikan sudah meminimalisir kesalahan dengan melakukan penelusuran informasi

    serta literatur di buku dan internet. Ada literatur yang menjelaskan bahwa ketika sebuah

    benda memiliki konduktivitas tinggi, maka ia memiliki nilai kalor jenis yang kecil, sehingga

  • ketika kita bisa menaikkan suhu dengan energi yang kecil. Pada kasus lain, benda yang

    memiliki kalor jenis yang besar, berarti benda tersebut membutuhkan energi yang banyak

    pula untuk menaikkan suhunya. Benda yang memiliki kalor jenis yang besar, maka

    konduktivitasnya rendah. Berdasarkan prinsip hukum kekekalan energi, serta kaitannya

    dengan praktikum Calori Work, energi listrik yang dihasilkan oleh catu daya berubah

    wujud menjadi energi kalor yang menyebabkan kenaikan suhu/temperatur dari kawat

    dengan kapasitas kalor jenis tertentu. Kalor jenis merupakan tenaga yang dibutuhkan oleh

    suatu zat untuk menaikkan suhu benda sebesar satu derajat Celcius.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan percobaan Calori Work yang telah dilakukan pada rLab minggu lalu, dapat

    disimpulkan,

    1. Perhitungan nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor mendapatkan nilai sebesar

    776,57 J/groC. Dengan nilai kapasitas kalor sebesar itu, praktikan dapat menentukan

    bahwa kawat termasuk ke dalam Alumunium.

    2. Arus listrik yang dialirkan pada kawat bisa menimbulkan peningkatan temperatur pada

    kawat. Semakin tinggi arus listrik yang mengalir, maka temperatur kawat juga akan naik

    semakin besar.

    3. Benda yang memiliki kapasitas kalor jenis besar, maka benda tersebut memiliki

    konduktivitas yang rendah, karena dapat menaikkan suhu benda dengan banyak energi.

    4. Perubahan suhu berbanding lurus dengan perbandingan waktu.

    5. Hukum kekekalan energi berlaku pada percobaan ini, karena percobaan dilakukan dalam

    sistem yang tertutup sehingga tidak ada energi non-konservatif yang mempengaruhinya.

    6. Kesalahan relatif pada praktikum sebesar 13,71%.

  • REFERENSI

    Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.

    Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John

    Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

    Universitas Indonesia. 2014. Calori Work. (http://sitrampil3.ui.ac.id/kr02) diakses pada 17

    Maret 2015

    Layton, J. 2010. How Caloris Work. (wlsachievers.tripod.com/HowCalorisWork.pdf) Diakses

    pada 18 Maret 2015