jia-01!01!2004-perancangan superblok mega kuningan

Upload: silvanahana

Post on 07-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    1/17

    PERANCANGAN SUPERBLOK MEGA KUNINGAN

    JAKARTA

    Ir .  Manlian Ronald.A, MT, IAI

    Abstract

    Designing a Superblock is one alternative in designing the space. By this paper

    will design Superblock at Mega Kuningan that will service South Jakarta as a

    challenge in solving the traffic jam problem in Jakarta. Design problems such as

    entrance and sirculation w ill be analyzed in this paper in order to solve problems

    at Setiabudi South Jakarta by designing Superblock at Mega Kuningan

    hollistically.

    Keywords  : Superblock entrance sirculation

    Abstrak

    Merancang Superblok yang terdiri dari bangunan menengah dan tinggi merupakan

    salah satu alternatif dalam disain ruang. Melalui penulisan ini akan merancang

    Superblok di kawasan Mega Kuningan yang melayani Jakarta Salatan sebagai

    tantangan untuk mencegah kemacetan kawasan. Permasalahan desain yang

    meliputi pencapaian dan sirkulasi akan dibahas dalam penulisan ini. Melalui

    penulisan ini diharapkan dapat memecahkan masalah desain secara sistematis di

    wilayah Setiabudi Jakarta Selatan melalui rancangan Superblok Mega Kuningan

    secara holistik.

    Kata Kunci: Superblok, pencapaian, sirkulasi

    Dosen Jurusan Arsitektur, FDTP, UPH

    52

    Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH , Vol. 1, No . 1, 2004 : 52-68

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    2/17

    LATAR BELAKANG

    Seiring dengan pesatnya perkembangan kota Jakarta, maka semakin

    bertambah pula kebutuhan akan penyediaan fasilitas, sarana dan prasarana

    perkotaan. Disamping itu untuk menghindari pembukaan lahan yang terlalu luas

    sebagai usaha penghematan ruang kota yang kini semakin sempit dan

    memaksimalkan penyediaan fasilitas dan fungsi bangunan, maka banyak terlihat

    pada merebaknya peremajaan kawasan strategis pusat kota yang dilakukan untuk

    mengatasi hal tersebut. Dari pemikiran tersebut maka timbulah ide / gagasan

    untuk membuat suatu kawasan yang tidak saja memenuhi kebutuhan ruang

    komersil tetapi juga sebagai tempat bermukim dan berekreasi.

    Untuk menyikapi keadaan lahan yang semakin langka di kota Jakarta, maka

    salah satu alternatif perencanaan pembangunan ruang kota yang dipilih adalah

    dengan mendirikan bangunan secara vertikal, baik dalam perancangan mid-rise

    maupun high-rise building. Dengan pemilihan alternatif ini, maka akan lebih

    mengoptimalkan pembukaan lahan di kota Jakarta.

    Untuk itu dirasakan perlu suatu gagasan untuk merencanakan suatu kawasan

    Superblok yang terletak di kawasan Kuningan yang tepatnya di Jl. Lingkar Mega

    Kuningan, kecamatan Setiabudi - Jakarta Selatan, yaitu merupakan wilayah yang

    strategis untuk d idirikan superblok, yang terdiri dari fungsi-fungsi seperti

    perkantoran, hunian

      {apartement),

      pusat perbelanjaan, area rekreasi dan daerah

    terbuka yang dimana terjadi hubungan yang saling menunjang antara kegiatan-

    kegiatan tersebut diata s, terjadi ak tivitas gerak dan ruang antara fungsi-fungsi

    dalam tapak, juga disediakan area-area pedestrian yang aman dan nyaman di

    dalam tapak.

    Dengan demikian penerapan pembangunan ke masa depan berorientasi pada

    konsep Mega City terhadap pemanfaatan ruang

    2

    , yang kemudian muncul berbagai

    konsep seperti  Central Bussines Distric  (CBD),  Superblock  dan  Mix Use

    Development,  sebagai suatu alternatif perencanaan dan penanganan permasalahan

    tersebut.

    2

     Dinas Tata Kota, Panduan Rancang Kota Jakarta, 1984

    Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manlian)

    53

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    3/17

    PERMASALAHAN

    Perumusan masalah mengacu pada permasalahan yang ada, yaitu

    pencapaian harus informatif dengan memiliki daya tarik

      (landmark)

      ke dalam

    maupun keluar tapak, pengaturan sirkulasi kendaraan pribadi /

      service

      dan

    pemberhentian kendaraan umum serta sirkulasi pejalan kaki, agar pengguna dapat

    leluasa menikmati sarana kawasan tersebut tanpa menimbulkan kemacetan lalu-

    lintas yang tinggi.

    BATASAN MASALAH

    Lingkup pembahasan dan perancangan dari superblok yang akan di

    kembangkan oleh penulis adalah merancang elemen superblok yang meliputi

    pusat perbelanjaan dan kantor sewa dalam lingkup Jakarta Selatan di daerah

    kawasan Setiabudi.

    KERANGKA BERPIKIR

    Kerangka berpikir dalam penulisan ini meliputi beberapa hal, yaitu :

    54

    Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 1, No. 1, 2004 :  52-68

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    4/17

    G a m b a r

     1

    Kerangka Berp ik ir

    D A T A

    > Literature

    >  Survey lapangan

    > Pertumbuhan superblok

     di

     Jakarta

    Perda DK akarta

    LATAR

    BELAKANG

    Superblok adalah bentuk

    fisik dari pengembangan

    bangunan multifungsi yang

    dapat diartikan sebagai

    suatu blok /  massa bangunan

    -N

    VI

    ^Z

    PERMASALAHAN

    > Bagaimana menyatukan fungsi-fungsi bangunan

    menjadi kesatuan fungsi yang saling berkaitan  di

    dalam kawasan superblok.

    > Perlu  di  pecahkan perletakan akses  /  sirkulasi

    kendaraan  ke  tapak,  dan  sarana tempat pember-

    IDE

    >  Menyatukan fung

    si-fungsi

    bangunan yang

    saling ber-kaitan

    di dalam satu

    kawasan.

    > Menanggulangi

    sistim sirkulasi se-

    hingga tingkat

    pencapaian

    menja-di lebih

    mudah.

    > Program-program

    dan standard  ba

    ngunan

    •N

    V

    A

    V

    1

    A N A L I S A

    1. Aspek Tapak

    • Pencapaian si rkulasi

    • Pola t inggi bangunan

    • Parkir

    • Orientasi massa

    • zoning

    2. Aspe k Ba nguna n

    • Modul

    • Struktur

    • Sirkulasi

    • Ben tuk massa

    • Penampilan

    bangunan

    3. Fungs i  Kegiatan

    • Perkantoran

    • Pusat perbelanjaan

    • Apartemen

    • Sarana rekreasi

    V

    DESIGN

    CONCEPT

    DESIGN

    P e r a n c a n g a n S u p e r b l o k M e g a K u n i n g a n - J a k a r t a ( M a n l i a n )

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    5/17

    DEFINISI KOTA

    Dari berbagai sumber literatur yang didapat, kota dapat di definisikan

    sebagai berikut :

    a. Kota adalah satuan wilayah yang merupakan simpul jas distribusi,

    berperan memberikan pelayanan pemasaran terhadap wilayah,

    pengaruhnya luas ditentukan oleh kepadatan jasa distribusi yang

    bersangkutan

    b.

      Kota merupakan wilayah kerja perangkat provinsi yang terdiri dari

    wilayah kecamatan dan kelurahan

    c. Kota  {City) merupakan daerah yang penting dan besar

    d. Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mem punyai kegiatan utama

    bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat

    permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa

    pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

    3

    DEFINISI SUPERBLOK

    Secara umum superblok dapat diartikan sebagai suatu kawasan binaan atau

    terpadu yang terdiri dari fungsi-fungsi seperti pusat perbelan jaan, perkantoran ,

    hunian (apartemen), hotel, sarana rekreasi dan area terbuka, yang kesemuanya

    mempunyai hubungan dan saling menunjang dalam fungsi dan kegiatan. Adapun

    pengertian superblok berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, antara lain :

    a. Superblok adalah kawasan multifungsi yang dikembangkan secara

    terpadu, dan di batasi oleh sekurang-kurangnya dua buah jalan kolektor

    atau sebuah jalan kolektor dengan prasarana lain yang sejenis atau

    setingkat, sesuai dengan kota yang di dalamnya terdapat satu atau lebih

    peruntukan dengan luas lahan minimal 2 hektar.

    6

    Solihin, Kamus Istilah Otonomi Daerah, Institute For SME Empowerment, November 2002,P.

    78

    4

      Ibid

    5

      UURI No.24 Tahun 1992, Pasal  ayul 10, Tentang Penataan Ruang

    6

      Dinas Tata Kola, Panduan Rancangan Kota, 1984

    56 Jurnal Umiah Arsi tektu r UP H, Vo l. 1, No. 1, 200 4 : 52-68

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    6/17

    b.  Superblok adalah suatu bentuk / wadah fisik dari pengem bangan Mixed-

    Use D evelopment,  dapat diartikan sebagai suatu blok atau massa bangunan

    yang berbeda dalam fungsi tetapi saling mendukung antara satu sama

    lainnya

    7

    c. Superblok adalah sebuah tempat bermukim atau blok bisnis yang luas

    dikelilingi oleh pedestrian untuk pejalan kaki dan kadangkala akses

    masuknya di tandai oleh ruang hijau   {landscape) atau ruang terbuka

    8

    .

    Dari definisi tersebut dapat disimpulkan pengertian superblok adalah suatu

    kawasan yang terpadu di lingkungan perkotaan (kota dalam kota) yang

    terdiri dari beberapa massa bangunan dengan fungsi dan kegiatan yang

    berbeda akan tetapi saling menunjang antara satu dengan lainnya, dengan

    memanfaatkan segala potensi yang ada, sehingga dapat meningkatkan

    kwalitas kehidupan pengguna dan penghuni di dalam kawasan tersebut.

    Pertumbuhan Superblok di Jakarta

    Dilihat dari tingkat pertumbuhan penduduk dan perekonomian di kota

    Jakarta, maka di rasakan perlu akan penyediaan sarana dan prasarana yang dapat

    mendukung aktivitas masyarakat. Dengan melihat keadaan lahan yang semakin

    sempit / minimal di kota Jakarta, maka alternatif yang dilakukan untuk mengatasi

    masalah tersebut adalah dengan merencanakan suatu bangunan dengan arah

    vertikal. Dengan pemikiran tersebut maka konsep superblok sangatlah tepat

    sebagai pemecahan permasalahan ini. Di kota Jakarta secara visual telah banyak

    terealisasi bangunan-bangunan yang memakai konsep superblok antara lain,

    kawasan terpadu Sudirman, kawasan Blok-M dengan penggabungan antara pusat

    bisnis, perdagangan, hiburan dan hunian. Adapun tempat lain yang menerapkan

    konsep ini seperti mal dan hotel Ciputra (Citraland) dan superblok di kawasan

    segitiga senen yang terdiri dari plaza Atrium, Hotel Dai-Chi dan Apartemen Mitra

    7

      lrban and Institute, Mixed-U se Developm ent Hand Book Washington D.C, 1987

    s

      Webster, Merriam Third New Dictionary, Massachussets, USA, 1986

    Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manl ian)

    57

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    7/17

    Oasis.

      Pada dasarnya kawasan-kawasan superblok yang telah di bangun tidak

    dapat mengatasi kendala-kendala di kota Jakarta pada umumnnya yaitu tingkat

    kemacetan lalulintas, oleh karena penempatan lokasi yang kurang cocok untuk

    kawasan superblok dan kurangnya sarana dan prasarana yang telah disediakan

    dari Pemda setempat baik dari pihak pengelola dan pengguna kawasan tersebut.

    Fungsi dan Kegiatan Elemen-Elemen Di Dalam Superblok

    Pusat Perbelanjaan

    Perkantoran

    Apartemen

    Sarana Rekreasi

    Ruang Terbuka

    MERANCANG KOTA

    Berdasarkan sumber teori-teori dan literatur yang didapat, merancang kota

    dapat didefinisikan sebagai berikut :

    a. Suatu proses penyusunan tata ruang untuk meningkatkan kwalitas

    lingkungan dan kwalitas manusianya dengan pemanfaatan ruang secara

    stuktur, menggambarkan ikatan fungsi lokasi yang terpadu bagi berbagai

    kegiatan

    9

    .

    b.

      Suatu proses berdasarkan pemilihan alternatif tindakan rasional terhadap

    pemanfaatan sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta

    informasi untuk kesejahteraan masyarakat, sebagai acuan strategis dan

    operasional dalam kegiatan pelaksanaan pembangunan.

    9

      Solihin, Kamus Islilah Otonomi Daerah, Institute For SME Empowerment, November 2002,

    P.127

    58 Jurnal II mi ah Arsitektttr UPH, Vol.

      1,

     No. 1, 2004

     :

      52-68

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    8/17

    c. Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,

    dan pengendalian tata ruang.

    Dari definisi diatas dapat di simpulkan bahw a merancang kota merupakan

    suatu proses penyusunan tata ruang perkotaan berdasarkan pemilihan

    alternatif dengan tindakan yang rasional terhadap pemanfaatan sumber

    daya (manusia dan alam), ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),

    maupun informasi guna meningkatkan kwalitas lingkungan hidup dan

    sumberdaya manusia, serta demi mewujudkan pemanfaatan ruang

    perkotaan secara struktif yang menggambarkan ikatan fungsi lokasi yang

    terpadu bagi berbagai kegiatan.

    KARAKTERISTIK WILAYAH JAKARTA SELATAN

    Berdasarkan Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah (RTRW) Jakarta Selatan,

    keadaan topografi yang berada pada rangkaian topografi DKI Jakarta, pada

    umum nya m erupakan daerah datar dengan ketinggian 10 - 20 m d.p.l. Curah

    hujan sepanjang tahun rata-rata adalah 2000 mm, dengan curah hujan tertinggi

    terjadi sekitar bulan Januari dan terendah sekitar bulan September. Suhu rata-rata

    pertahun 27° C dengan kelembaban 80 - 90 %.

    Gambar 2

    Peta Jakarta Selatan

    Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manlian) 59

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    9/17

    W ilayah Jakarta Selatan terbagi atas 10 kecamatan, diantaranya :

    l.Setiab udi 6. Tebet

    2. M ampang Prapatan 7. Pancoran

    3. Pasar Minggu 8. Jagakarsa

    4.

     Cilandak 9. Pesanggrahan

    5. Kebayoran Bam 10. Kebayoran Lama

    Peruntukan Lahan

    Sampai pada saat ini peraturan pemerintah mengenai kawasan superblok

    secara khusus mungkin belum ada. Tetapi dapat digunakan peratuan-peraturan

    yang berlaku seperti peruntukan lahan, KDB (Koefesien Dasar Bangunan), KLB

    (Koefesien Luas Bangunan), GSB (Garis Sepadan Bangunan), dan peraturan

    lainnya serta buku panduan rancang kota, sebagai aturan dasar di dalam proses

    perancangan kawasan superblok.

    Peraturan pemerintah mengenai bentuk dan struktur kota yaitu Peraturan

    Mendagri N o.4, Tahun 1980 dan Perda

     DKI

     Jakarta No. 5 tahun 1984.

    1.  Mu ltiple Central Bussiness District  (CBD) adalah kota yang merupakan

    jalur sirkulasi atau transaksi bisnis yang juga m erupakan sarana dari

    kegiatan komersil seperti kawasan industri, perumahan, perkantoran, serta

    memiliki lingkup pelayanan kota.

    2.  Perkembangan vertikal, cara pengembangan ke atas, daerah pembangunan

    dan kwantitas tetap sama, sedangkan ketinggian bangunan bertambah.

    Berdasarkan RTRW kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan yang di tetapkan

    oleh Dinas Tata Kota DKI Jakarta, wilayah Mega Kuningan merupakan daerah

    yang direncanakan sebagai kawasan terpadu (Superblok).

    60 Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 1, No. 1, 2004 :  52-68

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    10/17

    ANALISA PERENCANAAN PERANCANGAN

    Pemilihan Lokasi

    Mengacu pada kriteria yang di uraikan di atas, dapat peroleh beberapa

    alternatif zona lokasi yang dianggap cocok untuk perencanaan superblok, antara

    lain :

    ALTERNATIF

    (C)

    ALTERNATIF

    (B)

    ALTERNATIF

    (A)

    Gambar 3

    Alternatif Pemilihan Lokasi

    Tabel 1

    Tabel Alternatif Pem ilihan Lokasi

    Alternatif Lokasi

    Lokasi A

    Kawasan Mega

    Kuningan

    Jak-Sel

    Lokasi B

    Kawasan

    Sudirman

    Analisa

    >- Lokasi sungat strategis dan memiliki aksebilitas yang sangat mudah.

    Akses di capai dari Jl. G atot Su broto (sebelah selatan), 11, Pro'.'.DR.

    Satrio (sebelali utara), dan Jl. Rasuna Said (sebelah limur).

    > Kawasan ini me.rupakan daerah komersil  (central business),  sesuai

    dengan RRTRW-RBWK DKI Jakarta.

    > Mem iliki sarana Han prasarana yang cukup baik.

    > Lokasi memang di peruntukan untuk kawasan superblok (kawasan

    lerpadu), dengan koelesien tinggi bangunan sampai 70 lantai.

    > Lokasi sanga strategis dan memiliki akseoilitas yang cukup tinggi.

    > Kawasan i.n .nerunakuii daerah pusat bisnis yang ada di Jakarta dan

    merupakan jalur Segitiga Emas.

    > Mem iliki sarana dan prasaran kota yang cukup ba'k .

    i-'crancangan Superblok Mega Kuningan-Jakaria (Manliati)

    61

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    11/17

    Jak-Pus

    Lokasi C

    Kawasan

    M.H.Thamrin

    Jak-Pus

    > Lokasi memang di peruntukan untuk kawasan komersial dan memiliki

    koefesien tinggi bangunan maksimum yang rendah, sesuai dengan

    RRTRW-RBWK yang di tentukan oleh Pemda DKI Jakarta.

    > Lokasi stralegis dan pencapaian ke tempat kerja Mud ah.

    > Lokasi di peruntukan sebagai kawasan kom ersil, dan sesuai dengan

    RRTRW-RBWK yang di tentukan oleh Pemda DKI Jakarta.

    > Memiliki sarana dan prasarana yang akan mendukung perencanaan

    superblok.

    > Kurangnya resapan air yang di sebabkan oleh kepadalan bangun an di

    sekitarnya.

    Dari nasi] tinjauan yang di lakukan terhadap alternatif lokasi di atas, maka

    lokasi terpilih adalah lokasi A yang tepatnya Jl. Lingkar Mega Kuningan - Jakarta

    Selatan. Karena kawasan tersebut sangat memenuhi kriteria perencanaan

    superblok. Dan di harapkan nantinya akan sangat mendukung pembangunan

    superblok yang akan di rencanakan di daerah tersebut.

    Analisa Tapak

    Gambar 4

    Karakteristik Tapak Dalam Kota Jakarta

    62

    Jurnal II mi ah Arsitektur UPH, Vol. 1, No. 1, 2004 :  52-68

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    12/17

    KONSEP DASAR PERANCANGAN

    Pencapaian Dengan Kendaraan

    Pemberheniian

    Trans. M asai

    Kend. Pribadi

    Langsung Masuk

    Ke  Basement

    Kend. Pribadi

    Langsung Masuk

    Ke  Basement

    Sirkulasi

    Trans. M asai

    Mengelilingi

    TAPAK

    >

    Gambar 5

    Konsep Dasar Pencapaian Dengan Kendaraan

    Pencapaian Dengan Pedestrian

    Pedestrian di buat

    mengelilingi

    Penempatan titik

    lampu sebagai

    penerangan buatan

    Penanaman pohon

    peneduh untuk

    memberikan

    Kenyamanan bagi

    pejalan kaki

    Ket.

    Titik Lampu,

    Pohon, ,„, Pedestrian

    Gambar 6

    Konsep Dasar Pencapaian Dengan Pedestrian

    Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manlian)

    63

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    13/17

    Sirkulasi Kendaraan Service

    Kendaraan pribadi

    langsung masuk ke

    dalam  basemen

    Kendaraan pribadi

    langsung masuk ke

    dalam  basemen

    Gambar 7

    Konsep Dasar Sirkulasi Kendaraan Pribadi dan

     Service

    Sirkulasi Pejalan Kaki

    Pembei'hentian I

    Transportasi Masai

    Akses Masuk kc Dalam

    Tapak Mclalui Plaza

    Gambar 8

    Konsep Dasar Sirkulasi Pejalan Kaki

    Akses Masuk kc Dalam

    Tapak dari berbagai Aran

    64

    Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol. 1, No. 1, 2004 :  52-68

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    14/17

    Pola Pedestr ian & Ruang Terbuka

    Pedestrian

    Luar

    Plaza Uniuk

    Menghindaii Kejeiuilian

    Dalain Beijalan Kaki

    Gambar 9

    Konsep Dasar Pola Pedestrian dan Ru ang Terb uka

    Zoning

    Perkantoran Sewa

    Sarana Rekreasi dan

    Fasililasnya

    PLAZA

    Gambar 10

    Konsep Dasar Penzoningan

    Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (Manl ian)

    65

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    15/17

    Gubahan Massa Bangunan

    Sarana Rekreasi

    dan Fasilitasnya

    Gambar 11

    Konsep Dasar Gubahan Massa Bangunan

    Orientasi Massa Bangunan

    Gambar 12

    Konsep Dasar Orientasi Massa B angunan

    h ( ,

    Jurnal Ilmiah Arsi tektur U PH , Vol. 1, No . 1, 200 4 : 52-68

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    16/17

    KESIMPULAN

    Manfaat dari konsep superblok adalah menjadikan salah satu alternatif

    atau pilihan pembangunan di kota-kota besar guna memanfaatkan keadaan

    lahan yang semakin terbatas dengan seoptimal mungkin, mengendalikan

    pertumbuhan kota baik pertumbuhan penduduk maupun pertumbuhan

    tingkat perekonomian masyarakat dan untuk meningkatkan derajat

    lingkungan kumuh  (slump area)  menjadi lingkungan yang terpandang dan

    mempunyai jati diri  (landmark) yang kuat.

    Sedangkan tujuan dari konsep superblok ini adalah menciptakan suatu

    kawasan yang terpadu hunian, perkantoran, pusat perbelanjaan dan sarana

    rekreasi dan antara fungsi bangunan yang satu dengan lainnya merupakan

    satu-kesatuan dan saling menunjang. Di samping itu pula untuk

    mengendalikan tingkat kemacetan dan kepadatan kendaraan di jalan raya,

    di perkotaan pada umumnya dan di daerah DKI Jakarta pada khususnya.

    DAFTAR PUSTAKA

    Budihardjo,  Lingkungan Binaan dan Tata Ruang Kota Yogyakarta, ANDI,

    1997

    Ching/Adjie ,  Bentuk Ruang dan Susunannya Jakarta, Erlangga 1996

    Dinas Tata Kota, Panduan Rancang Kota Jakarta 1984

    Neufevt,Arsitek  Data Jakarta, Edisi Kedua, Erlangga, 1996

    Poerbo, U tilitas Bangu nan Jakarta, Djambatan, 1992

    Poerbo,  Struktur dan Konstruksi Bangunan Tinggi Jakarta, Jilid I, Djambatan,

    1999

    RTRW

      Kecamatan Setiabudi - Jakarta Selatan 2005, Dinas Tata Kota DKI

    Jakarta

    RBWK Kecamatan Setiabudi - Jakarta Selatan 2005 , Dinas Tata Kota DKI

    Jakarta

    Perancangan Superblok Mega Kuningan-Jakarta (ManJian)

    67

  • 8/18/2019 Jia-01!01!2004-Perancangan Superblok Mega Kuningan

    17/17

    Solihin,

      Kam us lstilah Otonom i Daerah, Institute For SM E Emp owerm ent,

    November 2002

    UURI No.24 Tahun 1992, Pasal  ayal 10, Tentang Penataan Ruang

    Urban Land Institute, Mixed -Used Development H andbook,

      Washington D.C,

    1987

    Webster,

      Merriam Third New Dictionary

    , Massachussets, USA, 1986

    68 Jurnal Ilmiah Arsitektur UPH, Vol.

      1,

     No. 1, 2004 :  52-68