ringkasan eksekutif laporan akhir rip 100.000 wirausaha baru

Upload: bappeda-kota-banjar

Post on 14-Oct-2015

355 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ringkasan Eksekutif Laporan Akhir Rencana Induk Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018

TRANSCRIPT

RINGKASAN EKSEKUTIF PROGRAM PENCIPTAAN 100.000 WIRAUSAHA BARU PROVINSI JAWA BARAT 2014-2018

Latar Belakang dan Tujuan ProgramProvinsi Jawa Barat adalah provinsi yang paling padat populasinya di Indonesia dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 mencapai 44.548.431 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, tentu saja Provinsi Jawa Barat dihadapkan dengan persoalan-persoalan sosial yang pelik dan tidak mudah ditanggulangi secara cepat. Problematika yang dihadapi Provinsi Jawa Barat dalam konteks kemiskinan adalah persoalan pengangguran, jurang kemiskinan perkotaan dan perdesaan yang masih tinggi, serta masih banyaknya penduduk Penyandang Masalah Kesejahteraan (PKMS) yang tersebar hampir merata di seluruh Kabupaten/Kota.

Tingkat kemiskinan penduduk di Provinsi Jawa Barat menurun sejalan dengan penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia. Hal ini merupakan dampak positif dari berbagai upaya pengembangan ekonomi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat. Namun demikian, kesenjangan antara tingkat kemiskinan di kawasan perdesaan dan perkotaan tidak mengalami perbaikan yang signifikan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki target untuk menekan tingkat kemiskinan penduduk di Provinsi Jawa Barat hingga mencapai angka 4.10% pada tahun 2018. Sebagai salah satu upaya untuk dapat mendukung target penekanan tingkat kemiskinan penduduk di Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengembangkan Program Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 2018.

Program Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018 bertujuan untuk: Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat Mengurangi jumlah pengangguran Provinsi Jawa Barat Membuka lapangan kerja baru di Provinsi Jawa Barat Menekan tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Barat

Definisi dan Kriteria Wirausaha BaruWirausaha adalah seseorang yang mau, mampu dan berani mengambil keputusan serta risiko untuk melakukan usaha yang menghasilkan nilai tambah, yang tidak seluruhnya dipergunakan untuk dirinya sendiri dan/atau tidak mendapatkan gaji/upah. Wirausaha Baru adalah Wirausaha yang memulai usahanya dan memperoleh penghasilan pertamanya pada 1 Juli 2014 (mulai semester 2 tahun 2014) s/d Juni 2018 (sampai semester 1 tahun 2018).

Berdasarkan definisi-definisi diatas, wirausaha dapat diartikan sebagai:

Seseorang yang mau, mampu dan berani mengambil keputusan serta risiko untuk melakukan usaha yang menghasilkan nilai tambah, yang tidak seluruhnya dipergunakan untuk dirinya sendiri dan/atau tidak mendapatkan gaji/upah.

Mengacu pada definisi tersebut, wirausaha mempunyai beberapa karakteristik: Melakukan usaha yang disertai dengan memiliki Kemauan, Kemampuan dan Keberanian Mengambil Keputusan serta Risiko Mendapatkan penghasilan bukan berasal dari mendapatkan gaji/upah untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya dan keluarganya Membuka peluang lapangan kerja bagi orang lain sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. Memberikan nilai tambah sosial dan ekonomi bagi lingkungan.Dalam dunia kewirausahaan, dikenal istilah start up, yang diartikan sebagai usaha baru. Selanjutnya istilah wirausaha baru akan digunakan dalam kajian ini, yang diartikan sebagai:

Wirausaha yang memulai usahanya dan memperoleh penghasilan pertamanya pada 1 Juli 2014 (mulai semester 2 tahun 2014) s/d 30 Juni 2018 (sampai semester 1 tahun 2018)

Dengan demikian kriteria wirausaha baru adalah sebagai berikut: Perorangan atau kelompok Pendanaan dari lembaga keuangan Minimal berusia 21 tahun atau sudah menikah (persyaratan pengajuan pinjaman kepada bank) Minimal telah lulus SD (Sekolah Dasar) Dinyatakan sebagai wirausaha baru setelah usaha yang dikembangkan memperoleh penghasilan pertama

Metode Penentuan Target Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru dilakukan secara menyebar di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat. Tahapan-tahapan yang dilalui dalam melakukan penentuan sebaran target penciptaan wirausaha baru dimulai dengan penentuan sebaran wirausaha baru berdasarkan kabupaten/kota, penentuan sebaran wirausaha baru berdasarkan sektor usaha, dan diakhiri dengan penentuan sebaran target tahunan penciptaan wirausaha baru per kabupaten/kota sesuai dengan sektor usaha yang akan digeluti oleh calon wirausaha baru. Berikut ini adalah ilustrasi pengalokasian target penciptaan 100.000 Wirausaha Baru di Provinsi Jawa Barat:

Gambar 1 Tahapan Penentuan Sebaran Pencetakan 100.000 Wirausaha Baru

Untuk menentukan sebaran target penciptaan wirausaha baru dengan baik, dilakukan tiga tahap utama berdasarkan urutan tahapan kegiatan yang telah dijelaskan sebelumnya. Pada setiap tahapan, dilakukan pembobotan sebaran target penciptaan wirausaha baru berdasarkan karakter masing-masing tahap. Berikut ini adalah uraian mengenai masing-masing tahap yang dilalui:

Gambar 2 Tahapan Penentuan Sebaran Pencetakan 100.000 Wirausaha Baru

Tahapan Program Wirausaha BaruI.Tahap Penciptaan Wirausaha Baru

Merupakan tahap menciptakan wirausaha baru mulai dari sosialisasi, pendaftaran & seleksi, pelatihan persiapan bisnis, sampai dengan pembiayaan melalui pinjaman dari bank.

Gambar 3 Tahap Penciptaan Wirausaha Baru

II.Tahap Penumbuhkembangan Bisnis

Merupakan tahap lanjutan setelah wirausaha baru tercipta yang bertujuan untuk membina, mendampingi dan melakukan monitoring terhadap peserta program wirausaha baru agar bisnis yang dijalankannya dapat tumbuh dan berkembang. Tahap ini juga merupakan fasilitas naik kelas bagi para wirausaha baru agar dapat lebih menumbuhkan dan mengembangkan bisnis yang dijalaninya.

Gambar 4 Tahap Penumbuhkembangan Bisnis

Pembentukan Panitia Pengendali

Untuk menjaga keberlangsungan program penciptaan 100.000 wirausaha baru dapat berlangsung sampai dengan tahun 2018, maka perlu di bentuk Panitia Pengendali sebagai penanggung jawab keberlangsungan program. Berikut ini adalah gambaran mengenai struktur Panitia Pengendali yang dibentuk pada tingkat Provinsi dan tingkat Kabupaten/Kota:

Panitia Pengarah(PMU)Panitia Pelaksana(PIU)Panitia Pengarah(PMU)Panitia Pelaksana(PIU)Panitia PengendaliTingkat Provinsi

Panitia PengendaliTingkat Kabupaten/Kota

Gambar 5 Struktur Panitia Pengendali

Panitia Pengendali terdiri dari panitia tingkat Provinsi dan tingkat Kabupaten/Kota. Panitia Pengendali Tingkat Provinsi terdiri dari Panitia Pengarah atau Project Management Unit (PMU) dan Panitia Pelaksana atau Project Implementation Unit (PIU). Panitia Pengendali tingkat Kabupaten/Kota juga terdiri dari Panitia Pengarah atau Project Management Unit (PMU) dan Panitia Pelaksana atau Project Implementation Unit (PIU). Selain memantau dan mengevaluasi PIU Tingkat Provinsi, PMU Tingkat Provinsi juga akan berkoordinasi dengan PMU Tingkat Kabupaten/Kota untuk memonitor, mengawasi, dan mengevaluasi jalannya program di level Kabupaten/Kota.

Berikut ini adalah komposisi serta tugas pokok PMU serta PIU Panitia Pengendali Program Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2018 baik ditingkat Provinsi maupun ditingkat Kabupaten/Kota:

Gambar 6 Komposisi dan Tugas Pokok PMU dan PIU Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

Kegiatan Penciptaan Wirausaha Baru

Kegiatan Sosialisasi

Proses sosialisasi program penciptaan 100.00 wirausaha baru ini akan dilakukan secara masif, dalam artian akan mengadopsi strategi pemasaran, sebagaimana berikut ini:

1. Strategi above the line, yakni pengumuman dilakukan di media elektronik dan cetak seperti TV, Radio, internet dan Koran;2. Strategi below the line, yaitu pengumuman dieksekusi lewat jalur Instruksi Gubernur, poster, spanduk, baligo, leaflet dan yang paling utama adalah petugas lapangan yang akan turun ke tingkat kelurahan/desa yang tugasnya mengabarkan pengumuman.

Kegiatan Seleksi

Kegiatan seleksi dilaksanakan di bawah koordinator Panitia Pengendali. Kegiatan seleksi dimulai dengan kegiatan pendaftaran calon wirausaha baru. Kegiatan pendaftaran akan dilaksanakan dengan 4 cara, yaitu:

1. Aplikasi secara manual, dimana isian dokumen aplikasi disebarkan ke wilayah yang tidak tersentuh oleh akses internet dan pendaftar yang tidak menggunakan telepon seluler. Aplikasi manual ditujukan melalui suatu PO. Box.2. Aplikasi menggunakan IT (Online), ditujukan untuk segmen calon wirausaha baru yang berada di wilayah urban/perkotaan dan sudah terbiasa menggunakan internet. 3. Aplikasi melalui SMS, ditujukan untuk segmen pendaftar yang terbiasa menggunakan telepon seluler.4. Aplikasi on the spot melalui pendaftaran keliling, pendaftaran dengan cara (konsep Indonesian Idol) ini akan dipusatkan di tempat-tempat keramaian di Kabupaten/Kota di Jawa Barat dan akan menggunakan sejenis mobil keliling. Dengan demikian, pendaftar langsung bisa mengisi aplikasi sekaligus memasukan aplikasinya on the spot untuk diproses lebih lanjut.

Proses seleksi dimulai dengan seleksi dokumen, yang menjadi parameter adalah kelayakan isian dari aplikasi beserta kelengkapan pendukungnya seperti dokumen identitas terutama KTP atau Surat Rekomendasi dari RT/RW dan rencana usaha ringkas. Verifikasi dokumen dilakukan berdasarkan kelayakan pendaftar untuk mengikuti program ini lebih lanjut dengan mengecek identitas (sudah memiliki KTP atau Surat Rekomendasi dari RT/RW) dan berdomisili (harus berdomisili di Provinsi Jawa Barat).

Umur untuk pendaftar anak muda adalah 21-35 tahun, sedangkan untuk pendaftar dari golongan Ibu/Bapak, kriteria umurnya adalah >35 tahun. Seleksi dan verfikasi dokumen dilakukan secara bersamaan dimana selain melakukan hal-hal yang telah disebutkan diatas, proses ini juga menilai kelayakan rencana usaha ringkas yang dibikin oleh pendaftar.

Semua pendaftar calon wirausaha baru harus melalui tahap wawancara dimana pada langkah ini, calon wirausaha baru akan dicek atau digali lebih jauh motivasinya, keahliannya, keterampilannya dan gambaran rencana usaha ringkas. Selanjutnya Panitia Seleksi akan memberikan semacam rekomendasi nama-nama yang masuk ke program pelatihan sebagai hasil keputusan seleksi.

Kegiatan Pelatihan Persiapan Bisnis

Pelatihan persiapan bisnis di bawah koordinator Panitia Pengendali. Kegiatan pelatihan persiapan bisnis dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan peserta yang lolos seleksi untuk mendapatkan pembiayaan dari Bank dan untuk persiapan memulai bisnis. Pelatihan persiapan bisnis dilaksanakan selama 3 hari dengan materi dasar-dasar kewirausahaan, motivasi, dan pembuatan proposal bisnis untuk pembiayaan ke Bank.

Berikut ini adalah gambaran proses pelatihan persiapan bisnis yang dikembangkan untuk menunjang Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru Jawa Barat 2014-2018:

(Dibuat oleh Peserta)

Gambar 7 Model Pelatihan Persiapan Bisnis

Program Pembiayaan

Skema pembiayaan program penciptaan 100.000 wirausaha baru adalah pemberian kredit dari Bank. Dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membiayai pinjaman bagi para peserta Program Penciptaan 100.000 Wirausaha baru disalurkan menjadi:a. Penyertaan Modal di Lembaga Keuangan.b. Penyertaan modal dan Imbal jasa/premi di Lembaga Penjamin Kredit.

Penyaluran pinjaman melalui Bank dengan skema Executing. Besaran pinjaman dana bagi para peserta program penciptaan 100.000 wirausaha baru maksimal sebesar Rp 20.000.000. Untuk program penumbuhkembangan bisnis, besar pinjaman dapat mencapai besaran Rp. 50.000.000.

Berikut ini adalah gambaran proses pembiayaan yang dikembangkan untuk menunjang Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru Jawa Barat 2014-2018:

Gambar 8 Model Pembiayaan

Program Penumbuhkembangan Bisnis

Program penumbuhkembangan bisnis dilakukan setelah para peserta dinyatakan lolos seleksi dan sudah mendapatkan pembiayaan dari Bank. Program ini merupakan fasilitas naik kelas bagi para wirausaha baru agar dapat lebih menumbuhkan dan mengembangkan bisnis yang dijalaninya.Pelaksana kegiatan pada program penumbuhkembangan bisnis adalah masing-masing OPD yang terkait. Kegiatan dalam program penumbuhkembangan bisnis dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan OPD terkait, sekurang-kurangnya OPD terkait melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan Lanjutan. Program Penumbuhkembangan Bisnis meliputi:1. Pelatihan Wirausaha Lanjutan (Pelatihan teknis berkaitan dengan usaha yang dijalani peserta)2. Training of Trainer untuk para Pelatih/Pendamping/Fasilitator.3. Inkubator Wirausaha Perguruan Tinggi yang ditunjuk oleh Pemda Jabar adalah koordinator Inkubator Wirausaha. Inkubator wirausaha merupakan pusat kegiatan penumbuhkembangan bisnis para wirausaha pada program penciptaan 100.000 wirausaha baru. Inkubator wirausaha di berkembang di tingkat Kabupaten/Kota bekerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga lainnya. Kegiatan inkubator wirausaha meliputi :a. Magang Kewirausahaan (magang di industri atau perusahaan rekanan OPD terkait)b. Klinik Bisnis Dinas KUMKM adalah koordinator Klinik Bisnis. Layanan yang disediakan klinik bisnis meliputi konsultasi bisnis, informasi bisnis, advokasi bisnis, pelatihan jangka pendek, jaringan bisnis, akses pembiayaan, e learning dan market). Klinik bisnis diberkembang di OPD-OPD terkait dan di tingkat Kabupaten/Kota bekerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga lainnya.c. Pemasaran Terpadu Dinas KUMKM merupakan koordinator kegiatan pemasaran terpadu. Kegiatan pemasaran terpadu meliputi promosi di internet, online shop, temu bisnis, pameran, workshop.d. Penghargaan Wirausaha Berprestasi. (Pemberian penghargaan dari Gubernur)

Berikut ini adalah gambaran model penumbuhkembangan bisnis yang dikembangkan untuk menunjang Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru Jawa Barat 2014-2018:

Gambar 9. Model Penumbuhkembangan Bisnis

Kegiatan Monitoring

Model sistem monitoring program wirausaha baru Provinsi Jawa Barat ini dilakukan dengan periode harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Untuk sistem monitoring harian, para wirausaha baru diharuskan mengirimkan short message service (SMS) setiap harinya yang berisi laporan omset harian. SMS yang dikirimkan oleh masing-masing wirausaha baru akan otomatis terhubung dan tersimpan di sistem informasi yang dapat diakses langsung oleh pusat monitoring.

Selain monitoring harian, ada juga monitoring mingguan. Dimana monitoring mingguan ini dilakukan oleh panitia pengendali sebagai pusat monitoring dan evaluasi melalui sistem informasi dengan mengirimkan hasil kompilasi laporan harian ke koordinator daerah, koordinator lapangan, dan lembaga keuangan yang ditunjuk. Hasil kompilasi tersebut kemudian dijadikan bahan evaluasi mingguan oleh pihak-pihak terkait. Setiap bulannya, wirausaha baru diharuskan mengirim laporan keuangan bulanan dalam bentuk hard copy yang akan diberikan kepada koordinator lapangan, ketika dilakukan pertemuan bulanan. Pertemuan bulanan ini dapat dimanfaatkan para wirausaha baru untuk berkonsultasi dan melaporkan keluh kesah dan kendala dalam menjalankan usahanya serta dalam mengembalikan pinjaman dana usaha. Selanjutnya hasil konsultasi atau identifikasi masalah, kendala, dan laporan keuangan bulanan tersebut dilaporkan untuk dapat dievaluasi oleh koordinator daerah dan pusat monitoring.

Lebih lanjut, dalam waktu satu tahun, wirausaha baru diharapkan dapat memberikan laporan kemajuan usahanya selama satu tahun berjalan. Laporan tersebut kemudian diberikan kepada lembaga keuangan untuk dapat dievaluasi lebih lanjut. Peran pusat monitoring yang lainnya adalah ikut serta dalam melakukan evaluasi tahunan untuk dapat menentukan keberlanjutan pembinaan dan juga menentukan jenis pembinaan seperti apa yang sesuai agar wirausaha baru dapat lebih mengembangkan usahanya.

Pernyataan Keberhasilan dan PenutupPenciptaan 100.000 Wirausaha Baru Jawa Barat dilakukan secara sistematis dengan mempertimbangkan kondisi penduduk dan perekonomian Provinsi Jawa Barat. Dengan pendekatan ini, dampak dari Program Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 2018 diharapkan dapat mengatasi persoalan-persoalan terkait kemiskinan di Provinsi Jawa Barat secara signifikan. Tahapan-tahapan penciptaan wirausaha baru yang dimulai dengan proses pembentukan panitia tetap, proses sosialisasi, proses seleksi, proses pelatihan persiapan bisnis, proses pembiayaan, proses penumbuhkembangan bisnis, dan proses monitoring evaluasi merupakan suatu kesatuan proses yang dirancang untuk menjamin efektifitas keberlangsungan program. Sebagai salah satu upaya untuk dapat mendukung target penekanan tingkat kemiskinan penduduk di Provinsi Jawa Barat, Program Penciptaan 100.000 Wirausaha Baru Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 2018 diharapkan dapat membentuk wirausaha-wirausaha baru Jawa Barat yang memiliki usaha yang berkelanjutan (sustainable) dengan tingkat keberhasilan yang tinggi dan risiko yang rendah. Pada akhirnya, program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran, membuka lapangan kerja baru, dan menekan tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Barat.