ringkasan buku cp

Upload: neny-patrow

Post on 07-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Ringkasan Buku CP

    1/8

    Cerebral Palsy adalah kelainan gerak dan postur akibat dari lesi yang tidak progresif pada otak 

    yang belum matur. Abnormalitas neurologi menghasilkan pola gerak abnormal yang dikenal khas

     pada CP. Kelainan motorik dari CP sering diikuti oleh gangguan sensori, kognisi komunikasi,

     persepsi, kejang dan atau perilaku. Cerebral Palsy merupakan penyebab utama disabilitas pada

    anak.

    Penyebab Cerebral Palsy

    Penyebab lesi otak pada CP terjadi selama fase prenatal, natal dan post natal. Hampir 70-0!

     penyebab CP terjadi pada fase prenatal.

    Tabel 1. Faktor Risiko yang Berkaitan dengan CPPrenatal "alformasi kongenital

    #aktor sosioekonomik 

    $nfeksi dalam %ahim

    &oksik atau obat-obat teratogenik 

    $bu menderita retardasi menta, kejang dan hipertiroid

    Komplikasi plasenta

    Cidera perut

    Kelahiran yang berulang

     'atal Prematur ()* minggu

    ++ ( *00 gram

    %etardasi pertumbuhan

    Perdarahan intraranial

    Cidera

    $nfeksiHipoksia

    Kejang

    Hiperbilirubinemia

    Pasa 'atal Cidera dan infeksi

    Perdarahan intraranial

    Koagulopati

    Klasifikasi 'eurologik 

    Crothers dan Paine ( /1 mengembangkan dengan menggunakan model spastisitasdan

    ekstrapiramidal. "anifestasi CP bisa berubah seiring dengan usia anak. "odifikasi klasifikasi

    neurologi membagi pasien kedalam beberapa katerogi2

    /. CP spastik 3pyramidal1

  • 8/19/2019 Ringkasan Buku CP

    2/8

    *. CP diskinetik 3ekstrapiramidal1

    ). &ipe ampuran

    &ipe spastik paling sering terjadi 340-0!1, yang *! merupakan tipe diskinetik dan tipe

    ampuran3-/!1. 5pastisitas akibat dari kerusakan system pyramidal terutama korteks motori

    di otak. CP spastik menunjukkan gejala Upper Motor Neuron (UMN)2

    - Hiperrefleks

    - Klonus 3normal ada klonus pada neonates1

    - %efleks +abinski Positif 3 abnormal setelah usia * tahun1- %efleks primiti6e menetap.

    - 6erflo8 refleks seperti rossed addutor.

    &ipe 9iskinetik 

    &ipe diskinetik ditandai dengan adanya gerakan ekstrapiramidal. :erakan abnormal ini akibat

    adanya regulasi tonus, ontrol postur dan koordinasi yang abnormal. :erakan diskinetik 

    digambarkan sebagai berikut2

    - Atetosis

    - Chorea- Choreoatetoid- 9istonia

    - Ata;ia

    9iagnosis #ungsional Cerebral Palsy

    5istem klasifikasi alternati6e berdasarkan pada fungsinal dan beratnya CP.

  • 8/19/2019 Ringkasan Buku CP

    3/8

  • 8/19/2019 Ringkasan Buku CP

    4/8

    %i8ayat perkembangan2

    a. Perkembangan "ilestones2

    - motori kasar, termasuk ontrol kepala, ontrol tubuh, guling-guling, merangkak, duduk,

     berdiri dan berjalan

    - motori halus termasuk tangan ke mulut, aktifitas dengan dua tangan, menggenggam,

     bermain dll.

    - +iara termasuk babbling , kata, mengerti bagian tubuh, bahasa reseptif dll

    - soial dan personal skills

     b. %efleks dan tonus

    . $nformasi umum

    - 'utrisi, feeding styles, kemampuan oral, parameter pertumbuhan

    - obat-obat dan alergi

    - operasi yang pernah dialami - kejang

    - gangguan mata, meliputi strabismus, esotropia dll

    - pendengaran - imunisasi, kesehatan umum dan penyakit saluran napas.

    - kontraktur 

    - ri8ayat penyakit lain.

    Pemeriksaan Klinis

    /. Pemeriksaan musuloskeletal

    "eliputi e6aluasi stati dan dinamik.

    *. Pemeriksaan neurologis

    - asesmen tonus otot.

    - asesmen refleks dan postur 

    ). Keseimbangan, duduk dan pola jalan.

    keseimbangan, duudk dan pola jalan diperiksa, bisakah anak duduk tanpa disanggah=

     pegangan +isakah anak bangun ke posisi duduk tanpa bantuan Apakah keseimbangan anak 

  • 8/19/2019 Ringkasan Buku CP

    5/8

    mudah terganggua saat duduk atau berjalan Pola berjalan diperiksa tanpa alas kaki, anak 

    memakai rok atau elana pendek, pemeriksa pada le6el yang sama dengan anak. +isakah

    anak melompat, jalan dengan tumit maupun dengan ujung jari=jinjit=lari. Anak dengan

    hemiplegi ringan, jalannya tampak normal tetapi akan menunjukkan gerakan abnormal pada

    saat lari. Pola jalan diperiksa dari depan dan samping.

    D. Pemeriksaan penunjang

    - &es laboratorium dan tes penitraan neurologis

    - Evoked Potentials/electrodiagnosis

    - Electroencephalography (EEG)

    "asalah Penyerta Cerebral Palsy

    Kerusakan system saraf pusat pada CP tidak hanya memberikan akibat pada defisit motori saja.

    9isabilitas penyertanya menyebabkan keterlambatan perkembangan.

    &abel *. "asalah-masalah pada CP

    %etardasi mental $nsiden 0!, tersering pada tipe rigid, atonik dan spastik Euadriplegi

    yang hebat.

    Kejang $nsiden 0!, umumnya pada tipe hemiplegi dan Euadriplegi spastik 

    romotor Kesulitan menghisap, menelan dan mengunyah, penutupan bibir  

    kurang=jelek, ngiler=drooling , disartri, paling sering pada tipe

    Euadriplegi spastik dan diskinetik 

    5istem

     penernaan

    Konstipasi, refluks

    :igi 9isgenesis enamel, maloklusi, karies, hiperplasi gusi

    ?isual >uling, kelainan refraksi, hemianopsia pada hemiplegia

    Kelainan

     pendengaran

    $nfeksi &%CH, obat-obatan, ensefalopati bilirubin

    9efisit

    sensorikortikal

    Hemiplegia

    5istem %espirasi ?entilasi kurang, dysplasia bronkopulmoner pada bayi premature,

  • 8/19/2019 Ringkasan Buku CP

    6/8

    disfungsi oromotor dengan mikroaspirasi.

    "anajemen K#% pada CP

    "anajemen CP memerlukan pengetahuan dasar abnormalitas anatomi fisiologik anak, interaksi

     biologi dan faktor lingkungan. 9engan integrasi pengetahuan dasar tentang anatomi-fisiologi

    anak yang abnormal, maka tim rehabilitasi bersama dengan keluarga berusaha mengembangkan

    kemampuan anak dengan hendaya ke le6el motori, intelektual dan fungsi soial yang maksimal.

    Cerebral Palsy sering mengalami kelainan multisystem. %ehabilitasi melibatkan beberapa profesi

    dengan sasaran utama antisipasi komplikasi dan menapai ketrampilan baru.

    a. $nter6ensi a8al

    setelah diagnosis dibuat, inter6ensi rehabilitasi segera dimulai dengan tujuan 2

    - memperbaiki fungsi

    - mengembangkan fungsi kompensasi

    - menapai kemandirian dalam aktifitas sehari-hari, sekolah, kerja dan kehidupan soial

    $nter6ensi a8al merupakan program untuk memperbaiki interaksi pengasuh, dorongan keluarga

    untuk bisa menerima, pengetahuan = ketrampilan mera8at anak di rumah, motori dan

     perkembangan lain. &im tidak hanya bertugas mendidik saja, tetap juga mendorong keluarga

    untuk mengidentifikasi dan memfasilitasi kemampuan dan kebutuhan anak.

    "anajemen untuk bayi meliputi2

    - pemberian posisi dan alignent yang menegah bertambahnya postur dan refleks yang

    abnormal.

    - %angsang sensorimotor - &eknik pera8atan yang tepat

    Alat-alat yang sering dipakai pada CP2- Alat untuk mempertahankan posisi

    - Alat mandi

    - Alat bantu mobilitas

    - Kursi roda- Alat adaptasi dalam melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari.

    - Alat komunikasi, omputer dan alat transportasi

  • 8/19/2019 Ringkasan Buku CP

    7/8

    - rtotik dan sepatu

    &herapeuti @;erises

    +eberapa metoda terapi mempengaruhi manajemen anak CP. Pada umumnya metoda-metoda

    tersebut dikembangkan seara empiris melalui obser6asi klinis dan berdasarkan teori

    neurofisilogis. "etoda-metoda yang dipakai antara lain2

    - Phelps- Deaver- Temple Fay, Doman & Delacato

    - Rood- Bobath- ot!a

    "atihan F#ngsional

    atihan memerlukan partisipasi yang kooperatif, maka metoda latihan ini tidak banyak 

    digunakan pada bayi dan anak usia prasekolah. atihan :5, latihan penguatan, latihan postural

    dan ontrol motori, balans dan koordinasi. 5asaran jangka pendek adalah aktifitas fungsional

     pada akhir latihan. Kemampuan motori kasar dan hand de!terity adalah penentu untuk renana

     program A9.

    $rtesa

    rtesa dapat membantu memperbaiki gate saat ambulasi. Pemilihan ortesa didasarkan2

    - Bsia anak  - Control motori

    - &ipe deformitas

    - 9esain ortesa- Prognosis fungsional jangka pendek dan panjang

    %ana!emen pastisitas

    "anajemen tonus dan postur pada CP harus diperhatikan. &erapinya bisa dengan latihan

    terapeutik, casting , obat-obatan 3 +enFodiaFepine, 9antrolene, +alofen, Clonidine dan

    &iFanidine1, injeksi toksin botulinum dan selektif dorsal rhiFotomy.

  • 8/19/2019 Ringkasan Buku CP

    8/8

    Tindakan Bedah

    $ndikasi operasi2

    - "emperbaiki fungsi dan penampilan

    - "enegah atau koreksi deformasi

    &indakan bedah yang dilakukan bisa berupa tendon lengthening, tenotoy  atau transfer,  so"t 

    tissue release, derotational osteotoy, arthrodesis, yotoy#  leh karena perubahan-perubahan

    gait dan maturitas samapi pada usia 7 tahun, maka lebih bijaksana bila operasi dilakukan pada

    usia tersebut keuali bila ada subluksasi hip dan anak yang hampir menapai kondisi ambulasi

    tetapi terhambat dengan adanya kontraktur. 9alam hal ini rehabilitasi berperan penting pasa

    operasi dan pasa lepas gips dengan sasaran2

    - "emperbaiki :5- "eningkatkan kekuatan otot

    - "emperbaiki ontrol motori

    - "engurangi nyeri- "engurangi spastisitas

    - "enegah kembalinya deformitas

    Psikososial

    Proses pertumbuhan dengan disabilitas mempunyai dampak fungsi pada indi6idu dan keluarga

    dalam masyarakat. Anak difable tidak hanya harus hidup dengan hendaya fisiknya tetapi juga

     penerimaan masyarakat. 9engan penerimaan hendyanya, anak menjadi peraya diri,

    mengeksplorasi dan belajar tentang dunia sekitarnya.

    9rooling dan inkontinensia merupakan sisi negati6e dalam masyarakat, tetapi bila anak bisa

     berpartisipasi aktif dalam kelompok maka akan meningkatkan interkasi soial. Prinsip bagi

    difable adalah masyarakat bisa menerima keterbatasannya, kemampuannya bisa ditingkatkan

    kemudian.