resume elemen mesin i

16
RESUME Mata Kuliah Elemen Mesin I A. Analisis Beban 1. Gaya a. Gaya Normal Ketika kita meletakan sebuah kotak di atas meja, berat kotak tersebut menekan meja ke bawah dan sebaliknya meja membalas dengan memberikan gaya ke atas (lihat gambar di bawah). Gaya yang diberikan oleh meja bisa disebut gaya kontak, karena gaya tersebut terjadi karena adanya sentuhan antara kotak dan meja. Sebuah gaya kontak yang tegak lurus terhadap permukaan kontak disebut Gaya Normal (normal berarti tegak lurus), dan mempunyai Lambang F N atau bisa ditulis N. Kedua gaya yang ditunjukkan pada gambar diatas bekerja pada kotak sehingga kotak tetap diam. Selisih kedua gaya tersebut (gaya total) pasti nol, sehinga kotak tersebut diam/tidak jatuh ke tanah. F G atau w dan N pasti memiliki besar yang sama dan memiliki arah yang berlawanan, sehingga gaya total atau selisih kedua gaya tersebut nol. Gaya-gaya tersebut bukan gaya aksi reaksi yang dijelaskan pada Hukum III Newton. Ingat bahwa gaya aksi reaksi bekerja pada benda yang berbeda, sedangkan kedua gaya di atas (Gaya berat dan Gaya Normal) bekerja pada benda yang sama, yakni kotak.Perhatikan gambar di atas secara saksama. Gaya berat benda yang menekan meja digambarkan pada titik pusat kotak alias berada di tengah-tengah

Upload: syani-zayana

Post on 25-Jun-2015

263 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Elemen Mesin i

RESUME

Mata Kuliah Elemen Mesin I

A. Analisis Beban1. Gaya

a. Gaya NormalKetika kita meletakan sebuah kotak di atas meja, berat kotak tersebut

menekan meja ke bawah dan sebaliknya meja membalas dengan memberikan gaya ke atas (lihat gambar di bawah). Gaya yang diberikan oleh meja bisa disebut gaya kontak, karena gaya tersebut terjadi karena adanya sentuhan antara kotak dan meja. Sebuah gaya kontak yang tegak lurus terhadap permukaan kontak disebut Gaya Normal (normal berarti tegak lurus), dan mempunyai Lambang FN atau bisa ditulis N.

Kedua gaya yang ditunjukkan pada gambar diatas bekerja pada kotak sehingga kotak tetap diam. Selisih kedua gaya tersebut (gaya total) pasti nol, sehinga kotak tersebut diam/tidak jatuh ke tanah. FG atau w dan N pasti memiliki besar yang sama dan memiliki arah yang berlawanan, sehingga gaya total atau selisih kedua gaya tersebut nol. Gaya-gaya tersebut bukan gaya aksi reaksi yang dijelaskan pada Hukum III Newton. Ingat bahwa gaya aksi reaksi bekerja pada benda yang berbeda, sedangkan kedua gaya di atas (Gaya berat dan Gaya Normal) bekerja pada benda yang sama, yakni kotak.Perhatikan gambar di atas secara saksama. Gaya berat benda yang menekan meja digambarkan pada titik pusat kotak alias berada di tengah-tengah kotak. Sedangkan Gaya Normal digambarkan pada permukaan sentuh antara kotak dan meja.

Lalu apa gaya reaksinya ? gaya ke atas yang diberikan oleh meja terhadap kotak adalah N, disebut gaya aksi. Gaya reaksi diberikan oleh kotak kepada meja, yakni N’, sebagaimana diperlihatkan pada gambar di bawah. Perhatikan baik-baik posisi tanda panah pada gambar. Tanda panah yang mewakili N’ digambarkan pada meja, bukan pada kotak. Panjang tanda panah sama, hal ini menunjukkan bahwa besarnya gaya sama, hanya berlawanan arah (aksi = – reaksi). Mengenai aksi-reaksi selengkapnya dipelajari pada Pokok Bahasan Hukum III Newton.

Page 2: Resume Elemen Mesin i

Gaya Normal (N) bekerja pada bidang sentuh antara dua benda yang saling bersentuhan dan arahnya selalu tegak lurus pada permukaan sentuh. Beberapa contoh arah Gaya Normal terhadap permukaan sentuh ditunjukkan pada gambar di bawah.

b. Gaya Tangensial/Radial

Gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya ini bukan merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak melingkar. Bermacam-macam gaya fisis dapat digunakan sebagai gaya sentripetal, antara lain gaya gravitasi, elektrostatik, tegangan tali, gesekan dan lainnya. Istilah sentripetal berasal dari kata bahasa Latin, yaitu centrum ("pusat") dan petere ("menuju arah"), yang berarti menuju arah pusat lingkaran.

2. Pembebanan

a. Pembebanan statis/Tetap

σ=ReSf (1,2÷2)

σ=ReSf (1,5÷2,5)

Page 3: Resume Elemen Mesin i

b. Pembebanan Dinamis Berulang

tegangan

waktu

Page 4: Resume Elemen Mesin i

c. Pembebanan Dinamis Berganti

3. Tegangana. Tegangan Tarik

tegangan

waktu

tegangan

waktu

Page 5: Resume Elemen Mesin i

Dalam membahas kekuatan tarik tidak lepas dari tegangan dan regangan. Kedua sifat ini diukur saat melakukan uji tarik atau tekan (Gambar 1.1). Dalam tarik, regangan adalah pertambahan panjang dari material, sedangkan dalam tekan adalah pemendekkan dari bahan yang ditekan.

Hasil dari tegangan dan regangan jika dibagikan akan menghasilkan sebuah Modulus Young (E). Mudulus Young ini hanya berlaku pada daerah elastis dari sifat bahan.

Rasio poison

Satu hal yang perlu diketahui yaitu akibat dari gaya tarik yang terjadi adalah pengurangan diameter seperti terlihat dalam Gambar 2.1 di bawah ini:

Page 6: Resume Elemen Mesin i

Gambar 1.2 Profil tegangan dan regangan

b. Tegangan Tekan

c. Tegangan GeserDalam bidang permesinan tidak lepas dari pergeseran.Pergeseran

terjadi akibat adanya gaya yang menggeser benda sehingga terjadi tegangan dan regangan geser. Tegangan dan regangan geser dapat dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini:

d. Tegangan Bengkok

Suatu kontruksi dari bahan tidak lepas dari beban atau gaya yang menekan tidak pada titik pusat sehingga terjadi bending. Akibat dari gaya ini terjadi tegangan bending yang dapat dihitung seperti di bawah ini:

Page 7: Resume Elemen Mesin i

denganM = momen bendingI = momen kedua dari areay = jarak titik pusat dengan titik beban

e. Tegangan Puntir

f. Tegangan Maksimum

B. Prinsip-prinsip dasar elemen mesina. Titik beratb. Prinsip Superposisic. Lingkaran Mohr

C. Rancangan kekuatan statika. Kekuatan statik dan faktor keamananb. Teori-teori kegagalanc. Konsentrasi tegangan

D. Sambungana. Sambungan dapat dilepas (ulir, ulir daya)b. Sambungan permanen (las, keling, kerut)

E. Poros

Elemen mesin yang penting terutama untuk pembahasan mesin-mesin konversi yaitu poros. Semua mesin mempunyai poros yang berputar. Poros berfungsi sebagai batang penguhubung antar komponen mesin sekaligus memberikan energi yang dimiliki. Gambar 1.16 dan 1.17 adalah macam-macam poros yang biasa dipakai pada komponenkomponen mesin.

Page 8: Resume Elemen Mesin i
Page 9: Resume Elemen Mesin i

a. Transmisi

Transmisi merupakan komponen mesin yang penting untuk menghubungkan antara mesin penggerak dengan yang digerakan. Sebagai contoh pada kendaraan bermotor, antara mesin dengan poros penerus dipasang transmisi. Fungsi pemasangan transmisi tersebut adalah untuk meneruskan putaran dan daya mesin. Disamping fungsi tersebut, transmisi sebagai pengontrol putaran sehingga kendaran bermotor dapat dijalankan dengan mudah pada variasi kecepatan. Contoh lain pada instalasi pompa dengan penggerak motor bakar (diesel atau bensin) atau yang digerakan dengan motor listrik, pemasangan transmisi sangat penting disamping sebagai penerus daya, dengan pemasangan transmisi, putaran pompa dapat divariasi untuk pengaturan kapasitas aliran. Pada gambar 1.19 adalah instalasi kompresor dengan penggerak motor listrik dengan atau tanpa pemasangan transmisi. Dengan pemasangan transmisi sebagai pengatur putaran, nilai ekonomis konstruksinya jika dibandingkan dengan pengatur

Page 10: Resume Elemen Mesin i

putaran menggunakan pengubah frekuensi adalah lebih besar . Dengan kata lain untuk tujuan yang sama harga kontruksi transmisi lebih murah.Dari contoh-contoh tersebut secara umum transmisi berfungsi mengubah jumlah putaran dan momen putaran mesin daya dan mengatur keduanya untuk kebutuhan kerja mesin. Pada gambar 1.18 adalah kontruksi dasar sebuah transmisi dengan komponen-komponen gayanya.

Gambar 1.18 Kontruksi dasar dari pemasangan transmisi

Perhitungan dasar transmisi adalah sebagai berikut:

Gambar 1.19 Instalasi kompresor dengan dan tanpa transmisi

Page 11: Resume Elemen Mesin i

Komponen yang dipakai untuk membuat sebuah kontruksi transmisi Komponen yang dipakai untuk membuat sebuah kontruksi transmisiyaitu1. Roda gigi, transmisi dengan roda gigi paling banyak digunakan, hal inikarena transmisi ini mudah pemasangannya, efisiensinya tinggi,mudah pengoperasiaannya, ukurannya relative kecil, dan pemeliharaan mudah. Akan tetapi transmisi jenis ini transmisi gayanyakaku, sangat bising karena gesekan antara logam, dan sering tidakselaras putarannya. Beberapa model transmisi roda gigi dapat dilihatpada gambar 1.20

Gambar 1.20 Model transmisi roda gigi2. Transmisi dengan rantai Gambar 1.21a . Transmisi jenis ini sangatcocok dipakai untuk menghubungkan dua poros mesin yang sejajar,mudah dipasang dan dibongkar. Tetapi dibandingkan dengan transmisiroda gigi, transmisi rantai memiliki elemen kontruksinya banyak.

Gambar1.21 Tramisi rantaiTransmisi sabukTransmisi ini banyak dipakai untuk poros sejajar atau menyilang,keunggulan transmisi ini adalah kemampuan terhadap beban kejut dantidak brisik, tidak memerlukan pelumasan, kontruksi sederhana danmurah. Transmisi sabuk dibedakan menjadi tiga yaitu transmisi sabuk

Page 12: Resume Elemen Mesin i

rata, sabuk V dan sabuk gigi gambar 1.22

Gambar 1.22 Macam-macam sabuk

F. Bantalan

Bantalan adalah piranti untuk memegang antara benda yang berputar dengan benda yang tidak bergerak (rangka) agar gesekan yang terjadi lebih halus tanpa mengeluarkan suara. Klasifikasi bantalan ditunjukkan oleh gambar 1.14 di bawah ini.

Bantalan Bola

Bantalan Roll

Bantalan Jarum

Page 13: Resume Elemen Mesin i

Bantalan Roll Tapper

Gambar 1.14 Klasifikasi Bantalan

G. Pegas

Pegas adalah elemen mesin yang berfungsi untuk mengontrolgerakan dengan cara menahan, meredam getaran, menghaluskan tumbukan dan model pengontrolan gerakan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa pegas adalah media penyimpan energi untuk pengontrolan gerakan. Klasifikasi pegas adalah seperti dapat dilihat pada gambar 1.15 di bawah ini:

Page 14: Resume Elemen Mesin i