resume buku daras pendidikan agama islam ub-aqidah

4

Click here to load reader

Upload: muhammad-iqbal

Post on 13-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


43 download

DESCRIPTION

Resume Buku Daras Pendidikan Agama Islam UB-Aqidah

TRANSCRIPT

Muhammad IqbalIlmu Ekonomi/Ekonomi IslamKelas IA125020500111004

AQIDAHSecara harfiyah, iman adalah percaya, yakin terhadap sesuatu. Secara terminologis, iman dapat dipahami berdasarkan Sabda Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, iman didefinisikan dengan keyakinan dalam hati (tashdiqun bil qalbi), diikrarkan dengan lisan (qaulun bil lisaan) dan diwujudkan dengan amal perbuatan (amalun bil arkan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan antara hati, ucapan, dan tingkah laku.Ada beberapa pendapat berkaitan dengan wujud iman dalam diri seseorang (Yusran Asmuni, 1996) :1. Iman adalah tashdiq (membenarkan di dalam hati) tentang wujud Allah. Jika seseorang telah tashdiq dia dianggap beriman meskipun dia mengerjakan hal yang dilarang oleh agama.2. Iman itu Tashdiq dan diikrarkan dengan lidah, seseorang dianggap sudah beriman ketika sudah tashdiq dan mengikrarkan kepercayaannya itu dengan lidah. Konsep ini tidak menghubunkan iman dengan amal perbuatan manusia, yang penting Tashdiq dan ikrar.3. Iman adalah tashdiq dalam hati, diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan. Karena itu keimanan seseorang ditentukan pula oleh amal perbuatannya.Walaupun iman merupakan hal yang abstrak, tidak bisa dilihat dengan indra manusia, namun orang yang memiliki iman dapat diketahui dengan mengenal tanda-tandanya. Al Quran menjelaskan tanda-tanda orang yang beriman sebagai berikut :1. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar (al-Anfal : 2).2. Senantiasa tawakkal, yaitu bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul (Ali Imran: 120, al-Maidah: 12, al-Anfal: 2, al-Taubah: 52, Ibrahim:11, al-Mujadalah: 10, dan al-Taghabun: 13).3. Tertib dalam melaksanakan sholat dan selalu menjaga pelaksanaannya (al-Anfal: 3 dan al-Muminun: 2,7).4. Menafkahkan rezeki yang diterimanya (al-Anfal: 3 dan al-Muminun: 4).5. Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan (al-Muminun: 3, 5).6. Memelihara amanah dan menepati janji. (al-Muminun: 6).7. Berjihad di jalan Allah dan suka menolong (al-Anfal: 74).8. Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin (al-Nur: 62).Taqwa merupakan derajat yang tinggi di sisi Allah yang dicapai setelah orang beriman melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. keimanan dan ketaqwaan tidak dapat dipisahkan, karena salah satu ciri orang beriman adalah taqwa.Dalam kehidupan modern saat ini peranan iman itu menjadi sangat penting. Kita bisa melihat bencana Hiroshima dan Nagasaki, perkembangan iptek, ketika tidak dikendalikan oleh iman dan taqawa, lepas dari bimbingan moral agama, melahirkan bencana kemanusiaan yang sangat mengerikan. Perkembangan iptek yang seharusnya menimbulkan kemaslahatan, berubah menjadi senjata pemusnah masal yang sangat biadab, karena dikelola dan dikembangkan oleh manusia yang tidak terbimbing oleh Iman dan Taqwa.Banyak tokoh yang meramalkan bahwa abad globalisasi selain melahirkan berbagai kemudahan dalam kehidupan, juga melahirkan kecenderungan yang bersifat destruktif, seperti :1. Terciptanya gaya hidup materialistik yang semakin meningkat.2. Lenyapnya sikap taawun.3. Makin kuatnya sikap eksploitisme.4. Merajalelanya sikaphidup holiganistik di kalangan remaja.5. Makin suburnya kompetisi perbuatan laghow (sia-sia).Berdasarkan kecenderungan-kecenderungan tersebut, semakin membuka akal sehat kita bahwa iman dan taqwa merupakan pengendali yang sangat efektif terhadap segala kecenderungan destruktif yang berkembang di abad globalisasi.ReferensiTim Dosen PAI, Buku Daras Pendidikan Agama Islam Di Universitas Brawijaya (Malang: Pusat Pembimbingan Agama (PPA) Universitas Brawijaya, 2012).