respiratory toxicity

17
RESPIRATORY TOXICITY Annisa - 101324253005

Upload: annisas2k3

Post on 02-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

pneumokoniosis on worker

TRANSCRIPT

  • RESPIRATORY TOXICITYAnnisa - 101324253005

  • ANATOMI Saluran pernapasan terdiri atas:- nasofaring- saluran trakea dan bronkus- asinus paru bronkiol pernapasan, saluran alveolar dan alveoli

    *

  • FungsiNasofaring membuang partikel besar dari udara yang dihirup, menambahkan uap air dan mengatur suhu

    Saluran trakea dan bronkus sebagai sal udara yang menuju alveoli.

    Asinus paru tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida dalam darah dan di udara, serta merupakan tempat utama penyerapan toksikan dalam bentuk gas dan uap

  • Fungsi Sistem PernapasanPertukaran gasPerisai terhadap toksikanBiotransformasi (C-P450) mis: parakuat & 4-ipomeanol membentuk radikal bebas & epoxi yang merusak sel paruEkskresi toksikan udara ekspirasi secara difusi sederhana lewat membran sel

  • Pertahanan paruMenghindari toksikan terinhalasi

    - penyaringan udara oleh bulu hidung untuk menyaring partikel berukuran > 5m sehingga partikel tidak mencapai alveolus- reaksi bronko-kontriksi respon untuk mencegah iritan terinhalasi dalam jumlah besarDeaktivasi toksikan- sekresi- antibodi, antioksidan, antiproteaseMembersihkan toksikan- refleks batuk, bersin- ekskalator mukosiliarMengambil toksikan- fagositosis

  • Faktor yang mempengaruhi respons sistem pernafasanSifat fisik : ukuran, densitas, bentuk, penetrabilitas, solubilitas, higroskopis

    contoh: partikel tidak larut spt asbes dan silika menyebabkan efek lokal sedangkan zat larut seperti mangan dan berrylium mempunyai efek sistemikSifat kimia : asam, basa, interaksi atau ikatan dg substansi lain, fibrogenitas, antigenisitas

    contoh: sifat asam atau basa suatu bahan berhubungan dg efek toksik pada silia, sel-sel dan enzim ; sifat fibrogenisitas merupakan sifat suatu bahan menimbulkan fibrosis jaringan (debu batu bara, silika bebas, asbes) ; sifat antigenisitas merupakan sifat bahan untuk dpt merangsang antibodi, contoh sopra jamur bila terinhalasi dpt merangsang respon imunologiFaktor penjamu : genetik, obat, merokok, alkohol, anatomi-fisiologi, status imunologi (alergi atau atopi)

  • Ukuran partikelInhalable particulate mass (PM)

    - dapat terhisap ke saluran nafas- median cut-off aerodynamic (MCA) 30 mThoracal PM- terhirup masuk ke rongga dada, conducting zone- MCA 10 mRespirable PM- terhirup masuk zona respirasi- MCA 34 m

  • Mekanisme depositImpaksi

    kecenderungan partikel tidak dapat berubah arah pada percabangan sal. napas bnyk partikel tertahan di mukosa hidung, faring atau percabangan sal napas besar partikel berukuran > 5 mm tertahan di nasofaringSedimentasideposisi partikel secara bertahap sesuai dg ukuran partikel (1-5 mm). Umumnya tertahan di sal. Napas kecil, spt bronkiolus terminalis dan bronkiolus respiratorius. Mekanisme terjadi krn kec. Aliran udara sgt berkurang pada sal napas tengahDifusigerakan acak partikel akibat kecepatan aliran udara. Terjadi pada pertikel dg ukuran 0,1-0,5 mm keluar masuk alveoli membentur alveoli tertimbun di dinding alveoli

  • Efek toksikan pada sistem pernapasanEfek sistemik : zat kimia yang terhirup dibawa darah beredar ke berbagai bagian tubuhdan menimbulkan pengaruh (contoh: anestesia umum)Efek pada paru-paru

    1. iritasi lokal : amonia&klorin menyebabkan penyempitan dan edema bronkus dispnea2. kerusakan sel & edema : ipomeanol toksin yang diproduksi oleh jamur Fusarium solani yang tumbuh pada kentang ubi jalar dapat menyebabkan nekrosis di sel clara (sel yang terletak pada batas tempat sal alveolar bercabang dari bronkiol) yang diikuti dengan edemaedema : terisinya alveolus&jaringan disekitarnya dg cairan pembengkakan

  • 3. Fibrosis & emfisemaasbestosis fibrosis par yang berkembang secara perlahan akibat menghirup debu asbes berkonsentrasi tinggi atau pemaparan yang lamaemfisema berkaitan dengan konsumsi rokok yang banyak (perokok berat) ditandai dengan penghancuran/luruhnya dinding alveolus mengakibatkan mengi, batuk & berkurangnya kemampuan pertukaran gas4. Respon alergi : Toluen diisosianat (TDI) yang biasa digunakan pada industri plastik menyebabkan reaksi hipersensitivitas5. Kanker paru-paru : asap rokok

  • Gangguan fungsi paru

    Gangguan RESTRIKSI fungsi paru :yaitu kondisi abnormal dimana kemampuan ekspansi paru berkurang gangguan pd fase INSPIRASI (contoh: pneumonia, edema paru, TB paru, dll)

    Gangguan OBSTRUKSI fungsi paru :yaitu kondisi abnormal dimana terjadi hambatan aliran udara karena adanya penyempitan saluran pernapasan gangguan pada fase EKSPIRASI

    (contoh: asma bronkial, bronkitis akut, Penyakit paru Obstruksi Kronik (PPOK), Bronkiektasis, Fibrosis kistik)

  • PNEUMOKONIOSISPneumokoniosis adalah akumulasi debu dalam paru dan reaksi jaringan paru terhadap keberadaan debu tersebut

    Sumber : J Indon Med Assoc, Volum: 61, Nomor: 12, Desember 2011

  • SILIKOSIS Penyebabnya adalah silika bebas (SiO2) yang terdapat pada debu yang dihirup waktu bernafas dan ditimbun dalam paru serta jaringan paru bereaksi terhadapnya

    Silika yang menjadi penyebab silikosis adalah silika dalam bentuk kristal

  • 3 jenis silikosisSilikosis kronis simplekterjadi akibat pemaparan sejumlah kecil debu silika dalam jangka pangjang (lebih dari 20 th). Nodul-nodul peradangan kronis dan jaringan parut akibat silika terbentuk di paru-paru dan kelenjar getah bening dadaSilikosis akselerataterjadi setelah terpapar oleh sejumlah silika yang lebih banyak selama wkatu yang lebih pendek (4-8 tahun). Peradangan, pembentukan jaringan parut dan gejala-gejalanya lebih cepatSilikosis akutterjadi akibat pemaparan silikosis dalam jumlah sangat besar, dalam waktu lebih pendek. Paru-paru snagat meradang dan terisi oleh cairan sesak nafas yang hebat dan kadar oksigen darah rendah

  • Mekanisme pajanan (Patogenesis)

  • TERIMA KASIH

    *