referat muhammad randi akbar 04111401006

Upload: muhammad-randi-akbar

Post on 04-Mar-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fdasgadfa

TRANSCRIPT

12

Laporan ReferatHipertensi

Oleh:Muhammad Randi Akbar, S.Ked04111401006

Pembimbing:Dr Novadian, Sp PD, K-GH

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM RSUP DR. MOHAMMAD HOESINFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYAPALEMBANG2015HALAMAN PENGESAHAN

Laporan referat yang berjudulHipertensiOleh:Muhammad Randi Akbar, S.Ked04111401006

Telah dilaksanakan dan disetujui pada bulan Juli 2015 sebagai salah satu persyaratan guna mengikuti ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian/Departemen Penyakit Dalam FK Unsri/ RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Periode 22 juli 2015 25 september 2015.

Palembang, Agustus 2015 Pembimbing,

dr. Novadian Sp.PD K-GH

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan referat dengan judul demensia. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr Novdian, Sp PD, K-GH selaku pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kasus ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan laporan kasus ini.Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, semoga laporan kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, Agustus 2015

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangHipertensi adalah keadaan tekanan darah yang sama atau melebihi 140 mmHg sistolik dan/atau sama atau melebihi 90 mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang mengkonsumsi obat antihipertensi.1Sampai saat ini, prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar antara 5-10%, sedangkan tercatat pada tahun 1978 proporsi penyakit jantung hipertensi sekitar 14,3% dan meningkat menjadi sekitar 39% pada tahun 1985 sebagai penyebab penyakit jantung di Indonesia.2Pada Peringatan Hari Hipertensi 2007 di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta, Menteri Kesehatan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, SpJP (K) menyatakan bahwa prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21%.2Sebanyak 85-90% kasus hipertensi tidak diketahui penyebabnya atau disebut sebagai hipertensi primer (hipertensi esensial atau idiopatik).Hanya sebagian kecil hipertensi yang dapat ditetapkan penyebabnya (hipertensi sekunder).Tidak ada data akurat mengenai prevalensi hipertensi sekunder.Data yang tersedia pun sangat tergantung pada lokasi di mana penelitian itu dilakukan. Diperkirakan terdapat sekitar 6% pasien yang menderita hipertensi sekunder, sedangkan di pusat rujukan dapat mencapai sekitar 35%.3Bila tidak diatasi, tekanan darah tinggi akan mengakibatkan jantung bekerja keras hingga pada suatu saat akan terjadi kerusakan yang serius. Otot jantung akan menebal (hipertrofi) dan mengakibatkan fungsinya sebagai pompa menjadi terganggu, selanjutnya jantung akan berdilatasi dan kemampuan kontraksinya berkurang, yang pada akhirnya akan terjadi gagal jantung. Gagal jantung adalah keadaan ketidakmampuan jantung sebagai pompa darah untuk memenuhi secara adekuat kebutuhan metabolisme tubuh.4Gagal jantung yang disebabkan oleh hipertensi dikenal pula sebagai penyakit jantung hipertensi (Hypertension Heart Disease).Penyakit jantung hipertensi ditandai dengan adanya hipertrofi ventrikel kiri jantung sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh perifer dan beban akhir ventrikel kiri. Faktor yang mempengaruhi proses terjadinya hipertrofi ventrikel kiri adalah derajat dan lamanya peningkatan tekanan diastolik. Pengaruh faktor genetik pada proses ini lebih jelas. Fungsi pompa ventrikel kiri selama hipertensi juga berhubungan erat dengan hipertrofi ventrikel kiri.4

1.2 Tujuan UmumTinjauan pustakaini dibuat untuk memenuhi syarat ujian di bagian penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Selain itu tinjauan pustaka ini juga di harapkan bisa bermanfaat bagi semua pembacanya. Dengan membaca makalah ini di harapkan bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca tentang Hipetensi.

1.3 Rumusan MasalahHipertensi adalah penyakit yang harus di perhatikan,penyakit ini tidak boleh disepelekan. Berdasarkan latar belakang di atas, saya akan merumuskan beberapa masalah yaitu:1. Apa itu hipertensi ?2. Apa epidemiologi hipertensi?3. Bagaimana klasifikasi hipertensi?4. Apa etiologi hipertensi?5. Bagaimana patofisiologi hipertensi?6. Bagaimana cara mendiagnosis hipertensi?7. Apa saja gejala hipertensi ?8. Apa komplikasi hipertensi?9. Bagaimana pengobatan hipertensi ?10. Bagaimana pencegahan hipertensi ?

BAB II

2.1 DefinisiHipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang). Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on Detection, Evaluation and tratment of High Blood Pressure sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg. 5Menurut konsensus hipertensi 2014, tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan di mana upaya penurunan tekanan darah akan memberikan manfaat lebih besar dibandingkan dengan tidak melakukan upaya tersebut. Di sadari bahwa tekanan darah adalah suatu kontinuum, di mana risiko kardiovaskular meningkat bila tekanan darah diatas 110/75 mmHg, jadi tidak ada angka yang pasti yang dapat menggambarkan bertambahnya risiko tersebut. Suatu angka adalah suatu konsensus atau kesepakatan bersama.8Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi berbagai faktor risiko yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu hipertensi dibedakan menjadi yang tidak daspat dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, dan umur. Faktor yang dapat dikontrol seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok, pola konsumsi makanan yang mengandung natrium dan lemak jenuh.Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke, kelemahan jantung, Penyakit Jantung Koroner (PJK), gangguan ginjal dan lain lain yang berakibat pada kelemahan fungsi dari organ vital seperti otak, ginjal dan lain lain yang berakibat pada kelemahan fungsi dari organ vital seperti otak, ginjal dan jantung yang dapat berakibat kecacatan bahkan kematian. Hipertensi atau yang disebut silent killer yang merupakan salah satu faktor risiko paling berpengaruh menyebabkan penyakit jantung (cardiovaskuler).

2.2EpidemiologiBerdasarkan pengukuran tekanan darah, prevalensi hipertensi di Indonesia adalah 32,2%, sedangkan prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan dan atau riwayat minum obat hanya 7,8% atau hanya 24,2% dari kasus hipertensi di masyarakat. Berarti 75,8% kasus hipertensi di Indonesia belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan. Faktor risiko hipertensi di Indonesia adalah umur, pria, pendidikan rendah, kebiasaan merokok, konsumsi minuman berkafein >1 kali per hari, konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, obesitas dan obesitas abdominal. Departemen Kesehatan, dalam hal ini.6

2.3.Klasifikasi HipertensiHipertensi dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu hipertensi sistolik, hipertensi diastolik, dan hipertensi campuran. Hipertensi sistolik (isolated systolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan sistolik tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik dan pada umumnya ditemukan pada usia lanjut. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri apabila jantung berkonstraksi (denyut jantung). Tekanan sistolik merupakan tekanan maksimum dalam arteri dan tercermin pada hasil pembacaan tekanan darah sebagai tekanan atas yang nilainya lebih besar.Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya ditemukan pada anak anak dan dewasa muda. Hipertensi diastolik terjadi apabila pembuluh darah kecil menyempit secara tidak normal, sehingga memperbesar tahanan terhadap aliran darah yang melaluinya dan meningkatkan tekanan diastoliknya. Tekanan darah diastolik berkaitan dengan tekanan arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi diantara dua denyutan. Hipertensi campuran merupakan peningkatan tekanan sistolik dan diastolik.Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu:1. Hipertesi esensial atau hipertesi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus. Banyak faktor yang mempengaruhi seperti genetik, lingkungan , hiperaktivitas susunan saraf simpatis. Sistem renin angiotensin, defek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraseluler, dan faktor faktor yang meningkatkan risiko, seperti obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia. 2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal. Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vaskuler renal, hiperaldosteronisme primer dan sindrom cushing, feokromosifoma, koartasio aorta, hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan , dan lain lain.Menurut the eighth Reportof Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treathment of High Blood Pressure (JNC VIII), klasifikasi hipertensi pada orang dewasa dapat dibagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat 1 dan derajat 2 (tabel 1)Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah menurut JNC VIII 5Klasifikasi Tekanan DarahTekanan Darah SistolikTekanan Darah Diastolik

Normal