(rattus norvegicus strain wistar) - core · pengaruh pemberian boraks peroral sub-akut terhadap...

23
KARYA TULIS AKHIR PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun Oleh : Riyan Pujianto 09020059 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013

Upload: ngonhu

Post on 08-Apr-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT

TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH

JANTAN

(Rattus norvegicus strain wistar)

Disusun Oleh :

Riyan Pujianto

09020059

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013

Page 2: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

i

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT

TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH

JANTAN

(Rattus norvegicus strain wistar)

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh :

RIYAN PUJIANTO

09020059

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2013

Page 3: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

ii

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT

TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH

JANTAN

(Rattus norvegicus strain wistar)

Telah disetujui sebagai usulan penelitian untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 01 Agustus 2013

Pembimbing I

dr. Meddy Setiawan, Sp.PD.

Pembimbing II

dr. Desy Andari

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati, M.Kes

Page 4: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Riyan Pujianto ini

Telah diuji dan dipertahankan didepan Tim Penguji

Pada tanggal 01 Agustus 2013

Tim Penguji

dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, Ketua

dr. Desy Andari, Anggota

dr. Melany Farahdilla, M.Kes, Sp.A, Anggota

Page 5: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

karya tulis akhir ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam

senantiasa tercurahkan pada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang

telah membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang

benderang yakni agama Islam.

Karya Tulis Akhir dengan judul “Pengaruh Pemberian Boraks Peroral

Sub-akut Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih Jantan (Rattus

norvegicus strain wistar)” ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu

persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana Fakultas Kedokteran.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Kedokteran, yang bertindak juga selaku Pembimbing 1 saya, yang

telah meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran, nasihat,

motivasi, dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.

3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Kedokteran.

Page 6: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

v

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III Fakultas

Kedokteran.

5. dr. Desy Andari, selaku Pembimbing 2 yang telah meluangkan waktu

untuk memberikan bimbingan dan masukan bagi penelitian ini.

6. dr. Melany Farahdilla, M.Kes. SpA, selaku Penguji Utama yang telah

sabar menguji dan memberikan saran yang sangat berharga demi

kesempurnaan Tugas Akhir ini.

7. Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan

pengetahuan.

8. Para staff laboratorium dan TU FK UMM yang telah memberikan

kemudahan dalam proses belajar di perkuliahan selama ini.

9. Seluruh keluarga besar angkatan 2009, keluarga besar FK UMM dan

semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

dalam penulisan karya tulis akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu

kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan, serta kami mengharapkan

agar karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat bagi bidang

kedokteran

Malang, 01 Agustus 2013

Penulis

Page 7: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamualaikum Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini. Dari hati yang terdalam dengan tulus dan rasa hormat, ucapan terimakasih ini

penulis persembahkan kepada keluarga, para dosen dan staff di fakultas

kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, sahabat-sahabat, serta pihak lain

yang telah mendukung dan membantu dalam penyelesaikan tugas akhir ini,

khususnya penulis tujukan kepada:

1. Allah SWT, atas rahmat dan hidayahMu karya tulis ini dapat

terselesaikan

2. Ibu tercinta Endang Suhermin dan Bapak tercinta Poniman untuk

segala kasih sayang selama ini, mulai dari kecil sampai sekarang sudah

hampir lulus sarjana. Terima kasih atas segala do’a dan juga usaha

kalian, anakmu ini bukanlah apa-apa tanpa kalian. Semua ini adalah

berkat jerih payah kalian, yang ingin memberikan yang terbaik untuk

anak-anaknya. Terima kasih, terima kasih, terima kasih, terima kasih,

dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kedua orang tuaku

tercinta.

3. Adikku semata wayang Dian Novianto yang jadi motivasi buat penulis

untuk jadi contoh yang baik buat adiknya. Maaf sering ditinggal

sendirian dirumah gara-gara mas kuliah ke Malang.

Page 8: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

vii

4. Ayah Suntoro, emak Sawitah, mbah Ramiyo dan mbah Rawi telah

menjadi kakek dan nenek yang baik, yang selalu memberikan do’a

untuk penulis.

5. Mas Agus dan Mbak Ika untuk supportnya selama ini, untuk semua

bantuan selama awal kuliah sampai sekarang ini.

6. Ayah Jambu (Edy Susanto) dan mbak Tin (Rustiningsih) yang selalu

memberi nasihat dan semangat kepada penulis selama ini. Terima

kasih untuk semuanya.

7. Sepupu-sepupuku tersayang Ninda, Yoan, Dhea, dan si kecil Gunung,

menjadi sumber semangat dan keceriaan bagi penulis.

8. Untuk adekku Apri yang akan masuk kuliah di FK-UMM, semangat

kuliahnya.

9. Dulur-dulurku Cacad-Cacad Kongenital (CCK) yang selalu ada buat

penulis, disaat senang maupun susah, kalian sudah seperti saudara

kandungku sendiri. Terima kasih sekali lagi buat Prima Abdillah akbar

(ebes), Nasrul An Nafiq (acul), Ahmad HatiNurwanto (mamd item),

Fahreza Caesario (gokil), Probo Yudha Pratama Putra (mas homo),

Mochamad Bilal (bola), Freddy Satrio Nugroho (kempret), dan Heka

Setyo Arianto (gagap) untuk semua yang kalian berikan selama ini.

Persaudaraan kita abadi.

10. Roisa Feriani (Piyem), orang terdekat penulis yang selalu sabar

menemani selama mengerjakan karya tulis akhir ini, yang selalu galak

buat bikin revisi, yang selalu galak buat nyuruh konsultasi, dan sabar

Page 9: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

viii

menemani hari-hari penulis. Terima kasih atas perhatian, semangat dan

motivasi yang telah diberikan.

11. Dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, dr. Desy Andari, dr. Melany Farahdilla,

Sp.A yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis

ini, yang memberikan masukan, bimbingan, dan saran kepada penulis.

12. Seluruh staff pengajar dan FK-UMM untuk semua bantuan dan

ilmunya selama ini, terima kasih.

13. Neroko-neroko Cornelly Dwi Pramisa dan Kurnia Hendra Wijaya yang

selalu memberi semangat dan hiburan disaat jenuh. Terima kasih juga

untuk supportnya selam ini.

14. Saudara-saudaraku dari awal pesmaba, Ayu Prima Kusuma Putri,

Windha Tri Astuti (tutik), dan Ki Ageng Nico (ocin) yang selalu

memberikan semangat kepada penulis.

15. Kakak angkat mas Yusuf Effendi (Kenchoz) dan mas Tony (maston)

telah menjadi kakak angkat yang baik, seperti kakak sendiri.

16. Teman satu atap Galih Mega Putra, terima kasih dukungannya selama

ini.

17. Diana Mayasari yang telah memberikan inspirasi untuk karya tulis

akhir ini.

18. Mas Didin yang telah membantu saya memelihara dan membedah

tikus-tikus saya sehingga penelitian saya dapat terselesaikan dengan

baik.

Page 10: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

ix

19. Mas Mizan yang telah membantu membuat sediaan histopatologi

dalam penelitian ini.

20. Pak Agus dan sekeluarga yang dulu pernah menampung saya waktu

pesmaba dan belum mempunyai tempat tinggal di Malang.

21. Laptopku yang akhirnya beralih fungsi yang sebelumnya hanya

digunakan untuk nge-game dan sekarang dipakai untuk mengerjakan

karya tulis ini dari awal sampai selesei.

22. Printerku yang selama 4th terakhir ini telah menemani perjuanganku,

yang sering kupaksa untuk ngeprint banyak-banyak.

23. Si merah dirumah, dan juga si putih yang selalu mengantakan

kemanapun saya pergi.

24. Dan semua sahabat-sahabat seperjuanganku FK-UMM angkatan 2009,

yang bersama-sama berjuang dari awal, dari pesmaba sampai sekarang.

Perjuangan kita belum selesai kawan. Garis Keras ’09 selalu jaya.

25. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu untuk terselesaikannya tugas akhir ini.

Semoga tugas akhir ini bisa menjadi berkah bagi kita semua, dan sekali

lagi terima kasih atas semua yang telah diberikan selama ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Malang, 01 Agustus 2013

Penulis

Page 11: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

x

ABSTRAK

Riyan, Pujianto. Pengaruh Pemberian Boraks Peroral Sub-akut Terhadap

Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus strain

wistar). Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Pembimbing: (I) Meddy Setiawan* (II) Desy Andari**.

Latar Belakang: Boraks merupakan bahan toksik yang dapat merusak hepar, dan

menyebabkan nekrosis. Saat ini boraks banyak disalahgunakan untuk bahan

tambahan makanan.

Tujuan: Untuk membuktikan pengaruh pemberian boraks peroral sub-akut

terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih jantan (Rattus norvegicus

strain wistar) dengan menghitung jumlah sel hepatosit yang mengalami nekrosis

(ditandai dengan adanya perubahan inti sel; piknotik, karioreksis, atau kariolisis).

Metode: Penelitian eksperimental dengan The Post Test Only Control Group

Design. Sampel yang digunakan 24 ekor dibagi 4 kelompok. Kelompok 1 (kontrol

negatif), kelompok 2,3,dan 4 masing-masing dengan dosis 315 mg/kgBB/hari,

415 mg/kgBB/hari, dan 515 mg/kgBB/hari selama 21 hari. Dianalisis dengan

oneway Anova dan uji korelasi.

Hasil Penelitian dan Diskusi: Uji oneway Anova terdapat perbedaan signifikan

rata-rata jumlah sel yang mengalami piknotik, karioreksis, atau kariolisis sel

hepatosit tiap perlakuan dengan nilai sig 0,000 < p (0,05). Pada uji korelasi

pearson didapatkan nilai sig (2-tailed) = 0.000 < p (0,05) yang berarti terdapat

hubungan yang signifikan dan searah antara kenaikan dosis boraks terhadap

banyak sel nekrosis hepar tikus putih pada taraf nyata 5%. Hubungan yang searah

ditunjukkan dengan nilai pearson correlation yang positif (0,987), nilai korelasi

yang berada > 0,80 masuk dalam kategori korelasi kuat. Dari hasil penelitian

didapatkan dosis tertinggi yang dapat menyebabkan perubahan inti sel (piknotik,

karioreksis, atau kariolisis) adalah 415 mg/KgBB/hari. Hal ini terjadi karena

boraks berikatan kuatdengan H-timidin, oksigen, maupun NAD+.

Kesimpulan: Pemberian boraks peroral sub-akut berpengaruh terhadap gambaran

histopatologi hepar pada tikus putih.

Kata Kunci: Boraks, Nekrosis Sel, Piknotik, Karioreksis, Kariolisis

* : Staff Pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK-UMM

** : Staff Pengajar Histologi FK-UMM

Page 12: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xi

ABSTRACT

Riyan, Pujianto. 2013. Effect of Sub-acute Oral Borax Against Liver

Histopathology Preview of White Male Rats (Rattus norvegicus wistar strain),

Thesis, Medical Faculty of Muhammadiyah Malang University. Counsellor: (I)

Meddy Setiawan* (II) Desy Andari**

Background: Borax is a toxic substance that can damage the liver and cause cell

necrosis. Currently borax widely abused as food additives.

Purpose: To prove the effect of sub-acute oral borax to the histopathological

preview of liver white male rats (Rattus norvegicus wistar strain) by counting the

number of cells that undergo hepatocyte necrosis (indicated by a change in the cell

nucleus; piknotik, karioreksis, or kariolisis).

Method: The study was experimental with The Post Test Only Control Group

Design. 24 samples used were divided 4 groups. Group 1 (negative control),

group 2,3, and 4 at a dose of 315 mg/kg/day, 415 mg/kg/day, and 515 mg/kg/day

each other for 21 days. Analyzed by oneway Anova and correlation.

Result and Discussion: Oneway Anova test with significant differences the

average number of cells undergoing picnotic, cariorrexis, or cariolisis of

hepatocyte cell each treatment with sig 0.000 < p (0,05). At Pearson correlation

test obtained sig (2-tailed) = 0.000 < p (0.05) which means that there was a

significant and direct relationship between the increase in the dose of borax with

many cell necrosis of hepar in rats with 5% significance level. The unidirectional

relationship indicated by a positive value of Pearson correlation (0.987), the

correlation values were > 0.80 in the category of strong correlation. From the

results, the highest dose that can cause changes in the cell nucleus (picnotic,

cariorrexis, or cariolisis) is 415 mg/kg/day.

Conclusion: Provision of sub-acute oral borax affect the histopathological picture

of the rats liver.

Keywords: Borax, Cell Necrosis, Picnotic, Cariorrexis, Cariolisis.

* : Staff Lecturer Division of Internal Medicine Medical Faculty,UMM

** : Staff,Lecturer Division of Histology Medical Faculty, UMM

Page 13: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ..... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. . ii

LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................... . iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... .. iv

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................ . x

ABSTRACT ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xviii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 4

1.3.1 Tujuan umum ................................................................ 4

1.3.2 Tujuan khusus .............................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 4

1.4.1 Manfaat Akademik ....................................................... 4

1.4.2 Manfaat Masyarakat ...................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

2.1 Boraks ...................................................................................... 6

2.1.1 Definisi ......................................................................... 6

2.1.2 Sifat Kimia Boraks ....................................................... 7

2.1.3 Sifat Fisik Boraks ......................................................... 7

2.1.4 Farmakokinetik Boraks ................................................. 8

2.1.5 Kegunaan Boraks ......................................................... 9

Page 14: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xiii

2.1.6 Penyalahgunaan dan Pengaruh Boraks Terhadap Tubuh 10

2.2 Hepar ........................................................................................ 12

2.2.1 Definisi ......................................................................... 12

2.2.2 Anatomi Hepar ............................................................. 12

2.2.3 Fisiologi Hepar ............................................................. 14

2.3.3 Histologi Hepar ............................................................ 16

2.3 Histopatologi Kematian Sel Hepar ........................................... 19

2.3 Pengaruh Boraks Terhadap Hepar ........................................... 20

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .............. 23

3.1 Kerangka Konseptual ............................................................... 23

3.2 Uraian Kerangka Konseptual ................................................... 24

3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................. 25

BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................... 26

4.1 Rancangan Penelitian ................................................................ 26

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 26

4.3 Populasi dan Sampel ................................................................. 26

4.3.1 Populasi Penelitian ....................................................... 26

4.3.2 Sampel Penelitian .......................................................... 26

4.3.3 Replikasi Penelitian ....................................................... 26

4.3.4 Kriteria Inklusi ............................................................. 27

4.3.5 Kriteria Eksklusi ........................................................... 27

4.3.6 Teknik Sampling ........................................................... 28

4.4 Variabel penelitian .................................................................... 28

4.4.1 Variabel Bebas ............................................................. 28

4.4.2 Variabel Tergantung ..................................................... 28

4.5 Definisi Operasional.................................................................. 28

4.6 Alat dan Bahan Penelitian ......................................................... 29

4.6.1 Alat Penelitian .............................................................. 29

4.6.2 Bahan Penelitian ........................................................... 30

4.7 Prosedur Penelitian ................................................................... 30

4.7.1 Proses adaptasi ............................................................. 30

Page 15: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xiv

4.7.2 Pengelompokan Hewan Coba ...................................... 30

4.7.3 Penentuan Dosis ........................................................... 31

4.7.4 Pemaparan Boraks ........................................................ 34

4.7.5 Proses Anastesi Hewan Coba ....................................... 35

4.7.6 Proses Pembedahan Hewan Coba ................................ 35

4.7.7 Pembuatan Sediaan Histopatologi ................................ 35

4.7.8 Pengamatan Hasil ......................................................... 37

4.8 Analisis Data ............................................................................. 37

4.9 Alur Penelitian .......................................................................... 38

BAB 5 HASIL DAN ANALISIS DATA ....................................................... 39

5.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 39

5.2 Analisis Data ............................................................................. 43

BAB 6 PEMBAHASAN ................................................................................. 44

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 49

7.1 Kesimpulan ............................................................................... 49

7.2 Saran .......................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 50

LAMPIRAN ........................................................................................................ 54

Page 16: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Kandungan Boraks di Jaringan pada Tikus Jantan .................................... 33

4.2 Perhitungan Dosis Konversi Antara Hewan Dan Manusia ........................ 34

5.1 Banyak Sel Nekrosis yang Telah Diberikan Perlakuan ............................. 39

Page 17: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Boraks ........................................................................................................... 6

2.2 Anatomi Hepar “depan” .............................................................................. 13

2.3 Anatomi Hepar “belakang” ......................................................................... 13

2.4 Histologi Sel Hepatosit Tikus (pengecatan H&E perbesaran 400x) ........... 18

2.5 Proses Nekrosis dan Apoptosis ................................................................... 20

5.1 Grafik Rata-Rata Jumlah Sel Nekrosis Pada Tikus .................................... 40

(a). 5.1 Sel Hepatosit Kelompok Kontrol Negatif (400x) ................................. 41

(b). 5.2 Sel Hepatosit Kelompok Perlakuan I (400x) ........................................ 41

(c). 5.3 Sel Hepatosit Kelompok Perlakuan II (400x) ....................................... 41

(d). 5.4 Sel Hepatosit Kelompok Perlakuan III (400x) ..................................... 41

Page 18: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xvii

DAFTAR SINGKATAN

DNA : Deoxyribonucleic Acid

NAD+ : Nicotinamide Adenin Dinucleotide

ATP : Adenosine Triphosphate

ALT : Alanine Aminotransferase

LDH : Lactate Dehidrogenase

Page 19: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Penelitian ............................................................................................... 54

2. Hasil Analisis Data ......................................................................................... 55

3. Surat Keterangan Penelitian ............................................................................ 55

4. Surat Konsultasi dr. Soebarkah Basuki, Sp.PA ............................................. 55

5. Kartu Konsultasi Tugas Akhir ....................................................................... 55

6. Dokumentasi ................................................................................................... 57

Page 20: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xix

DAFTAR PUSTAKA

American Cancer Society, 2012, Liver Cancer, AMC journal, pp: 2-4.

Amirudin Rifai, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Bab 5, Sub Bab 95,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal: 415-419.

Arikunto. S, 2010, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

ATSDR (Agency for Toxic Substances and Disease Registry), 2010,Toxicological

Profile For Boron, U.S. Department of Health and Human Services, Atlanta

[online], (diunduh 20 Januari 2013), tersedia dari: http: // www. atsdr. cdc.

Gov / Tox Profiles/ tp26.pdf

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2009, Kandungan dan Bahaya Boraks

dalam Makanan [online], (diunduh 4 April 2012), tersedia dari:

http://www.pom.go.id/index.php/home/berita_aktual/html.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2011, Hasil Pengawasan Keamanan dan

Mutu Produk Pangan [online], (diunduh 4 April 2012), tersedia dari:

http://www.pom.go.id/ppid/rar/LAPTAH_2011.pdf.

Bowen. R, 2010, Hepatic Histology: Hepatocyte”, Colorado State University.

Bryan, Jim, 1984, Borax, California State Mining and Mineral Museum [online],

(diunduh 2 januari 2013), tersedia dari: http: // www.rockpow.com/ archive3

. htm.

Cahyadi W, 2008, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Bumi

Aksara, Jakarta [online], (diunduh 12 Februari 2012), tersedia dari:

http://www.bumiaksara.co.id/detail_b ba.php?id=265.

Carlson. B, Embriología Humana y Biología del desarrollo, Second Edition,

Elsevier Amsterdam, 2000.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1999, Bahan Tambahan Makanan

[online], (diunduh 25 November 2012), tersedia dari: http: // hukum. unsrat.

ac. id/ men/ menkes_1168_1999.pdf.

Eduardo. Bustos-O, Ricardo Hartley Belmar, Roberto Catriao-Gálvez, 2008,

Histopathological Effects of Boron on Mouse Liver, Morphol, vol.

26 no. 1 2008.

Emsley. J, 1989, The Elements Oxford, Clarendon Press (as cited in U.S EPA,

2004a).

Page 21: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xx

Espinoza. O, Vilaxa. A, Rojas., et al, Histological study on the male reproductive

organs of mouse CF1 treated with boric acid. Histology and Histopathology

Cellular and Molecular Biology. First International Congress of Histology

and Tissue Engineering; Supplement 1; Universidad de Alcalá, Spain, 2005.

European Borates Association (EBA), 2008, Proposal for Identification of a

Substance as a CMR Cat 1 or 2, vPvB or a Substance of an Equivalent

Level of Concern [online], (diunduh 17 februari 2012), tersedia dari:

http://echa.europa.eu/documents/10162/13638/svhc_axvrep_diboron_trioxid

e_en.pdf, Belgium.

Ganong. FW, 2008, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, bab 26 sub bab 7, EGC,

Jakarta.

Gartner. L. & Hiatt. J, Histología Texto y Atlas, Ed, McGraw Hill Interamericana,

México, 1997.

Guyton, Hall, 2006, Buku Aajar Fisiologi Kedokteran ed. 11, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, hal: 902-907.

Hartanto Huriawati., dkk, 2002, Kamus Kedokteran Dorland, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, hal: 2087.

Jonqueira Luiz Carlos, Jose Carneiro, 2002, Histologi Dasar Teks dan Atlas ed.

10, Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal: 318-331.

Katzung B.G, 2004 . Andrianto Petrus, alih bahasa. Farmakologi dasar dan Klinik.

Edisi 3. Jakarta: EGC.

Ku. W.W, R.E. Chapin, R.F. Moseman, et al., 1991, Tissue disposition of boron

in male Fischer rats, Toxicol, Appl. Pharmacol, 111: 145-151 (as cited in

U.S. EPA, 2004a).

Mauludiyah, Diana, 2005, Efek Pemberian Boraks (Na2B4O7.10H2O) Terhadap

Gambaran Histopatologi Hati dan Ginjal Mencit (Mus musculus),

Universitas Airlangga.

Mill, R, 2008, What Is Boric Acid [online], (diunduh 28 November 2011), tersedia

dari: (http://www.natbat.com/WhatIsBoricAcid.pdf.

Nanji Amin A. M. D, Hiller S. S, 1997, Apoptosis and Necrosis, Alcohol Health

and Research World, Vol. 21, No. 4, pp: 325.

Nasution A, 2010, Analisa Kandungan Boraks Pada Lontong di Kelurahan Padang

Bulan Kota Medan Tahun 2009, Fakultas Kesehatan Masyarakat

Page 22: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xxi

Universitas Sumatera Utara, Medan [online], (diunduh 5 maret 2012),

tersedia dari: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17797/7/.pdf.

Oktavia, Lambok, 2012, Pengaruh Pengetahuan dan Motif Ekonomi terhadap

Penggunaan Formalin dan Boraks oleh Pedagang dalam Pangan Siap Saji

(bakso) di Kecamatan Medan Denai dan Medan Tuntungan Tahun 2011,

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan

[online], (diunduh 8 Agustus 2012), tersedia dari: http: //

repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/33347/7/.pdf.

Plotnik. D. A, Emerick. L. E, Krohn. K. A et al, 2012, Different Modes of

Transport for H-Thymidine, H-FLT, and HFMAUin Proliferating and

Nonproliferating Human Tumor Cells, J Nucl Med, 51(9): 1464–1471.

Putz. R, Pabst .R , 2002, Atlas Anatomi Manusia ed. 22, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, hal: 142-143.

Saparinto. C, Hidayati. D, 2006, Bahan Tambahan Pangan, Cetakan I, Kanisius,

Yogyakarta.

Suominen. J. S, Linderborg. J, Nikula. H et al, 2003, The effects of mono-2

ethylhexyl phathalate, adriamycin and N-ethyl-N-nitrosourea on stage-

specific apoptosis and DNA synthesis in the mouse spermatogenesis,

Toxicology Letters 143, 163-173.

Supranto. J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, PT Rineka Cipta,

Jakarta.

Syah. D, 2005, Manfaat Dan Bahaya Tambahan Pangan, Himpunan Alumni

Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bandung.

Syracuse Environmental Research Associates (SERA), 2006, Human Health and

Ecological Risk Assessment for Borax (Sporax®) FINAL REPORT,

Arlington [online], (diunduh 23 Oktober 2011), tersedia dari: http: // www.

fs.fed.us/ foresthealth/pesticide/pdfs/022406_borax.pdf.

United State Environtmental Protection Agency (EPA), 2008, Health Effect

Support Document for Boron, Health and Ecological Criteria Division,

Washington DC.

Widyaningsih, Tri. D, Murtini. ES, 2006, Alternatif Pengganti Formalin pada

Produk Pangan. Trubus agrisarana. Surabaya.

Winarno.F . G, Rahayu. T. S, 1994, Bahan Tambahan untuk Pangan dan

Kontaminan, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

Page 23: (Rattus norvegicus strain wistar) - CORE · PENGARUH PEMBERIAN BORAKS PERORAL SUB-AKUT TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) Disusun

xxii

World Health Organization (WHO), 2003, Boron in Drinking water, Originally

Published in Guidelines for Drinking Water Quality, 2nd ed, Geneva

[online], (diunduh 25 Februari 2012), tersedia dari: http: // www.who.int/

water _ sanitation_health/ dwq/ boron. Pdf.

World Health Organization (WHO), 2003, Boron in Drinking water, Originally

Published in Guidelines for Drinking Water Quality, 2nd ed, Geneva

[online], (diunduh 25 April 2013), tersedia dari: http: // www.who.int/

water_sanitation_health/ dwq/ boron. Pdf.

World Health Organization (WHO), 2012, World Health Statistics 2012, [online],

(diunduh 5 Februari 2013), tersedia dari: http: // www. who. int/ gho/

publications/world_health_statistics/EN_WHS2012_Full.pdf.

YLKI, 2011, Pengertian Boraks/Bleng dan Efek Sampingnya [online], (diunduh 2

Februari 2012), tersedia dari: http://www.ylki.or.id/warta-konsumen.