museum perjuangan rakyat jambi 1997-2015 skripsi …

104
MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana (S.1) Pada Program Studi Pendidikan Sejarah OLEH: ERRI PUTRAPRATAMA NPM. 1300887201015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

1

MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI

1997-2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Sarjana (S.1) Pada Program Studi Pendidikan Sejarah

OLEH:

ERRI PUTRAPRATAMA

NPM. 1300887201015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS BATANGHARI

JAMBI

Page 2: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

i

i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Skripsi : Museum Perjuangan Rakyat Jambi 1997-2015

Nama : ERRI PUTRA PRATAMA

NPM : 1300887201015

Jurusan : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : Pendidikan Sejarah (S-1)

Pembimbing I Pembimbing II

Siti Heidi Karmela, SS.MA Drs. Ujang Hariadi

Page 3: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

ii

ii

TANDA PENGESAHAN

Skripsi Ini Telah dipertahankan Dihadapan Panitia Penguji

Konprehensif dan Ujian Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pada :

Hari : Sabtu

Tanggal : 23 September 2017

Jam : 11.00 – 13.00

Tempat : Lab. MicroTeaching

PANITIA PENGUJI

No. Jabatan Nama Tanda Tangan

1. Ketua Penguji Siti Heidi Karmela, SS. M ____________________

2. Sekretaris Drs. Ujang Hariadi ____________________

3. Penguji Utama Aurora ____________________

4. Penguji Abd. Rahman S.Pd, MA ____________________

Jambi, Oktober 2017

Diketahui Oleh

Dekan Fkip Univ. Batanghari

H. Abdoel Gafar, S.Pd, M.Pd

Ka. Prodi Pend. Sejarah

Siti Heidi Karmela, SS. MA

Page 4: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

iii

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sarjana disuatu perguruan tinggi

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jambi, Oktober 2017

Erri Putra Pratama

Page 5: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

iv

iv

MOTTO

”Kebaikan Tidak bernilai selama diucapkan”

“Akan tetapi bernilai sesudah dikerjakan”

“Hidup tidak menghadiahkan barang sesuatupun kepada manusia”

“Tanpa ada keinginan untuk bekerja keras”

Page 6: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

v

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya...

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT

Taburan cinta dan kasih sayang-Mu

Telah memberikanku kekuatan

Membekaliku dengan ilmu

Serta memperkenalkanku dengan cinta

Dari semua yang telah engkau tetapkan

Baik itu rencana indah yang engkau siapkan

Untuk masa depanku sebagai harapan kesuksesan

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

Kedua orang tuaku tercinta

“Ayahanda Drs.Erpan dan Ibunda Ramintan S. Yenita”

Yang selalu memberikan kasih sayang kepadaku

“Adikku Rio Mairando”

Yang selalu memberi dukungan dan motivasi dalam perjalananku.

Page 7: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

vi

vi

ABSTRAK

Erri Putra Pratama, 2017, Museum Perjuangan Rakyat Jambi 1997-2015,

Prodi Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Batanghari

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menggambarkan proses pendirian

Museum Perjuangan Rakyat Jambi dan perkembangannya, selain itu juga

mengetahui potensi Museum Perjuangan Rakyat Jambi bagi wisata budaya di kota

Jambi dan Kebijakan–kebijakan yang dilakukan oleh museum dalam

meningkatkan wisatawan.

Adapun metode yang digunakan adalah metode sejarah mulai dari tahapan

heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi sehingga menghasilkan karya

sejarah. Mengenai sumber primer berasal dari dokumen atau arsip Museum

Perjuangan Rakyat Jambi mulai dari, profil Museum Perjuangan Rakyat Jambi

dan foto-foto, kemudian ditambah wawancara dengan pihak Museum Perjuangan

Rakyat Jambi dan mantan kepala museum.

Museum Perjuangan Rakyat Jambi merupakan tempat untuk pameran tetap

benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah,

seni dan ilmu, tempat menyimpan barang kuno, memelihara dan memamerkan

kumpulan benda-benda koleksi yang bernilai sejarah untuk tujuan penelitian,

pendidikan, dan hiburan serta mengumpulkan berbagai material dari berbagai

tempat dan waktu yang berbeda kedalam sebuah bangunan. Kota Jambi saat ini

hanya terdapat tiga buah museum, yaitu Museum Perjuangan Rakyat Jambi,

Museum Siginjai dan Museum Gentala Arasy. Museum Perjuangan Rakyat Jambi

merupakan museum khusus dengan tujuan menyampaikan sejarah perjuangan

rakyat Jambi kepada masyarakat dan generasi penerus. Museum Siginjai saat ini

berisikan Benda-benda warisan budaya yang mempunyai nilai-nilai luhur yang

mencerminkan kehidupan masyarakat Provinsi Jambi pada masa lalu. Museum

Siginjai memamerkan koleksinya yang bersifat umum/menyeluruh, seperti sejarah

alam, flora dan fauna, serta sejarah peralatan dan perkembangan peralatan

manusia. Museum Gentala Arasy yang menceritakan awal mula kedatangan Islam

di Jambi dan benda-benda hasil koleksi sejarah Islam di Jambi.

Idealnya sebuah museum memiliki kekhususan dalam materi yang menjadi

ciri khas sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk mendapat informasi,

memahami dan menikmati sebuah museum, untuk itu Museum Perjuangan Rakyat

Jambi dapat dikembangkan dan dipisah antara benda-benda dan informasi tentang

Page 8: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

vii

vii

sejarah Jambi, arsip-arsip dan peristiwa penting yang berkaitan dengan perjuangan

rakyat Jambi, dan antara koleksi, adat istiadat dan koleksi budaya Jambi yang

beragam. Berdasarkan paparan asumsi diatas, kehadiran Museum Perjuangan

Rakyat Jambi diharapkan mampu memberikan manfaat berupa sarana edukasi dan

rekreasi yang memberikan pengetahuan mengenai sejarah-sejarah perjuangan

rakyat Jambi, khususnya sejarah perjuangan melawan Belanda. Museum ini juga

menjadi tempat untuk melestarikan sejarah yang sangat berguna bagi generasi

yang akan datang. Kehadiran museum ini ikut menunjang program pariwisata

yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi

Kata Kunci : Museum, Perjuangan Rakyat Jambi

Page 9: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

viii

viii

PRAKARTA

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan penuh kerendahan hati penulis panjatkan puji syukur kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini, diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Srata Satu Program Studi Pendidikan Sejarah di Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Batanghari Jambi.

Judul skripsi ini adalah “ Museum Perjuangan Rakyat Jambi 1997-2015 “.

Dalam skripsi ini, penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyajian materi,

namun dengan tekad dan rasa ingin tahu serta bimbingan dari dosen pembimbing

dan berbagai pihak lainnya. Oleh karena itu melalui skripsi ini penulis tidak lupa

menyiapkan penghargaan dengan mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya

kepada pihak yang telah membantu skripsi ini.

Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada : Bapak Fachruddin

Razi,SH selaku Rektor Universitas Batanghari Jambi, Bapak Abdoel Gafar, S.Pd,

M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Batanghari Jambi. Ibu Siti Heidi Karmela, SS. MA selaku Ketua Program Studi

Sejarah dan sekaligus Pembimbing I yang telah membantu dan memberikan

bimbingan dan pembuatan skripsi ini dan Pak Drs. Ujang Hariadi sebagai

pembimbing II yang telah banyak memberikan saran atau bimbingan dalam

penyusunan skripsi ini. Serta para dosen Program Studi Sejarah; Bapak Drs. H.

Junaidi T Noor, Bapak Drs. Arief Rahim M. Hum, Bapak Satrio Pamungkas,

S.Pd, Bapak Abd. Rahman S.Pd. MA, Ibu Nur Agustiningsih M.Pd yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah.

Keluarga tercinta, terutama ayahanda Drs. Erpan dan ibunda

Ramintan.S.Yenita saudara laki-laki Rio Mairando yang telah menjadi

penyemangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Seluruh teman-

temanku baik di Universitas Batanghari Jambi satu jurusan khususnya angkatan

2013 yang banyak memberikan dukungan dan doa.

Page 10: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

ix

ix

Dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan baik

materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dan dijadikan pedoman dimasa yang akan datang dan bermanfaat bagi kita

semua. Aamiin.

Jambi, 28 September 2017

Penulis

Page 11: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

x

x

DAFTAR SINGKAT

BPS : Badan Pusat Statistik

Oc : Celcius

KEP : Keputusan Pemerintah

KM : Kilo Meter

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

M : Meter

MM : Mili Meter

NO : Nomor

PEMDA : Pemerintah Daerah

DHD : Dewan Harian Daerah

LPM : Lembaga Pengabdi Masyarakat

ITB : Institut Teknologi Bandung

UPTD : Unit Pelaksanaan Teknis Daerah

ASN : Aparatur Sipil Negara

PTT : Pegawai Tidak Tetap

TKD : Tunjangan Kinerja Daerah

BKPRD : Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah

LKS : Lembar Kerja Siswa

APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah

APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara

Page 12: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

xi

xi

GLOSARIUM

Historis : Sejarah

Colonial : Tanah Pemukiman/jajahan

Mall : Pusat belanja

The River From City : Kota yang dekat Sungai

PERDA : Peraturan Daerah

PP : Peraturan Pemerintah

SEKOJA : Seberang Kota Jambi

UU : Undang-undang

Legiun : Pasukan Bala Tentara

Veteran : Orang yang memiliki pengalaman di bidang militer

Vitrin : Lemari panjang

Pedastal : Alas koleksi

Stimulan : Rangsangan

Ikon : Gambar atau tanda yang mewakili sesuatu

Interpretasi : Pemberian kesan

Perspektif : Sudut pandang

Lifestyle : Gaya hidup

Page 13: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

xii

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................. iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

PRAKARTA ....................................................................................................... vii

DAFTAR SINGKAT ......................................................................................... viii

GLOSARIUM ..................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan dan Pembatasan Masalah................................................... .. 2

C. Arti Penting dan Tujuan .................................................................... .. 3

D. Kerangka Konseptual ....................................................................... 3

E. Metode Penelitian dan Sumber ......................................................... .. 4

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5

G. Sistematika Penulisan ........................................................................ .. 6

BAB II MUSEUM-MUSEUM DI JAMBI

A. Administratif Wilayah ....................................................................... 7

B. Keberadaan Museum-museum.......................................................... 10

Page 14: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

xiii

xiii

BAB III MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI

A. Latar Historis Pendirian .............................................................. 12

B Status dan Manajemen Pengelolaan ............................................... 14

C. Koleksi-koleksi Museum ............................................................. 29

D. Kebijakan Perkembangan Museum ............................................. 61

BAB IV MANFAAT MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI

A. Dalam bidang pendidikan ........................................................... 70

B. Dalam bidang penelitian sejarah ................................................ 73

C. Dalam bidang pariwisata ............................................................ 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 76

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Page 15: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

xiv

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Kelurahan Murni

Lampiran 2. Potret Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Lampiran 3. Wawancara dengan Pegawai dan Pengunjung museum

Lampiran 4. Potret Museum dari Lantai 1 hingga ruang Auditorium

Lampiran 5. Daftar Informan

Lampiran 6. Surat Keputusan Dekan FKIP Universitas Batanghari Jambi

Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 16: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

xv

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Luas wilayah Kota Jambi Dalam Angka 1998. Prof, Dr.

Resosudarmo

Tabel 2.2 Wilayah Administratif Kota Jambi Berdasarkan Kecamatan

dan Kelurahan Sejak Tahun 1958- Sekarang

Page 17: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

xvi

xvi

Page 18: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rakyat Indonesia tersebar dari Sabang sampai Merauke. Memiliki

kebhinekaan suku bangsa serta adat istiadat. Hal ini menjadikan bangsa Indonesia

negara yang kaya akan ragam sejarah dan budaya, termasuk bukti materialnya.

Kekayaan sejarah dan budaya itu harus tetap dilestarikan, salah satu lembaga yang

ditugasi untuk melestarikan bukti material sejarah adalah museum.1

Banyak orang beranggapan bahwa museum adalah tempat atau bangunan

untuk menyimpan benda-benda kuno saja. Apabila kita mau memperhatikan lebih

seksama, museum bukanlah hanya sekedar tempat atau bangunan untuk

menyimpan benda-benda kuno saja, akan tetapi banyak peristiwa bersejarah yang

terekam di dalamnya. Dalam mengemban misi yang besar bagi pengunjung

diantaranya adalah sebagai wahana yang mewariskan nilai-nilai perjuangan suatu

bangsa, karena benda-benda koleksi museum merupakan cermin dari kehidupan

manusia pada masa lampau.

Salah satu museum yang ingin penulis teliti adalah Museum Perjuangan

Rakyat Jambi karena memiliki sejarah yang panjang dan menarik untuk di telaah

dan di kaji sejarahnya, salah satu penggagas museum adalah legiun veteran untuk

membuat museum dengan tujuan menyelamatkan dan memelihara, memamerkan

peralatan sejarah perjuangan rakyat jambi dan kelengkapan serta peristiwa

perjuangan pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Pada tahun 1990

an Museum Perjuangan Rakyat Jambi masih dibawah pemda Provinsi Jambi, dan

setelah 2002 Museum Perjuangan Rakyat Jambi sudah menjadi unit pelaksana

teknis daerah (UPTD) sesuai dengan UU No. 22 tahun 2002 tentang otonomi

daerah dan PERDA No. 15 tahun 2002.

Museum yang ada di Jambi awalnya berdiri hanya satu museum yaitu

Museum Negeri Siginjai dan peletakkan batu pertamanya bagi pembangunan

dilakukan pada tanggal 18 februari 1981 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1

Jambi Masjehun Sofwan dan hal ini sebagai pertanda mulai bergeraknya program

permuseuman di Jambi. selanjutnya berkembang dan berdirilah Museum

Perjuangan Rakyat Jambi. Pendirian Museum Perjuangan Rakyat Jambi adalah

1 Drs. Hamzuri, Museum di Indonesia, (Jakarta: Depdikbud, 1997), hlm. 1

Page 19: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

2

atas prakarsa dari Dewan Harian Daerah Angkatan 45 DHD-450 bersama

pemerintah Daerah Provinsi Jambi sebagai wujud pentingnya bangunan sebagai

monumen dalam mengenang Sejarah Perjuangan Rakyat Jambi semasa

Pergerakan Nasional dan Kemerdekaan Indonesia. Proses pembangunan museum

ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh ketua Legiun Veteran Republik

Indonesia, Letjend. Achmad Thahir pada tanggal 6 Juni 1993.

Museum Perjuangan Rakyat Jambi masuk kedalam kategori khusus ini

mempunyai peninggalan benda-benda perjuangan seperti keris, pedang, pistol dan

senjata lainnya yang digunakan pada saat berperang melawan penjajah. Penulis

berharap Museum Perjuangan Rakyat Jambi dan museum lainya tetap

dikembangkan, sehingga dari adanya penulisan karya tulis ini diharapkan

pembaca terdorong untuk bisa mencintai bangsa Indonesia tercinta ini. Oleh

karena itu penulis mengambil judul karya tulis “Museum Perjuangan Rakyat

Jambi 1997-2015”.

B. Rumusan dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan pokok dalam penelitian

ini adalah “Museum Perjuangan Rakyat Jambi periode 1997-2015”.Sehubungan

dengan permasalahan, penelitian ini akan difokuskan pada :

1. Bagaimanakah sejarah berdiri dan perkembangan Museum Perjuangan

Rakyat Jambi?

2. Bagaimana manfaat dari keberadaan Museum Perjuangan Rakyat

Jambi dalam menarik minat masyarakat mempelajari sejarah dan

sebagai destinasi pariwisata.

Persoalan pertama membahas tentang sejarah berdiri dan perkembangan

Museum Perjuangan Rakyat Jambi yang akan dibahas pada bab III

Persoalan kedua menjelaskan tentang manfaat Museum Perjuangan

Rakyat Jambi dalam bidang pendidikan, penelitian sejarah, dan dalam bidang

parawisata yang akan di bahas pada bab IV

Ruang lingkup berikutnya menentukan lingkup spasial dan temporal

penelitian. Adapun penentuan ruang lingkup yang terbatas dari salah satu studi

sejarah bukan saja lebih praktis dan lebih mempunyai kepentingan untuk

mengkaji secara empiris, tetapi secara metodologis bisa dipertanggungjawabkan.

Page 20: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

3

Adapun lingkup spasial dalam penulisan ini adalah Kota Jambi tepatnya

terletak diantara Jl. Sultan Agung dan Jl. Slamet Riyadi atau sebelah Selatan

Mesjid Agung Al-Falah Jambi. Sementara itu lingkup temporal meliputi tahun

1997-2015. Batasan awal dari penelitian yakni 1997, karena diresmikan secara

simbolis oleh Presiden Soeharto pada 10 Juli 1997. Batasan akhir 2015 karena

Museum Perjuangan Rakyat telah melakukan renovasi bangunan dan tata pameran

dari tradisional kearah yang lebih modern.

C. Arti penting dan Tujuan

Penelitian ini memiliki arti penting yang dapat memberikan kontribusi

bagi penulisan sejarah permuseuman di Jambi, serta memberi referensi atau bahan

bacaan bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang

“Museum Perjuangan Rakyat Jambi”. Berkaitan dengan judul dan permasalahan

penelitian yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai

bahan masukan terhadap dunia pendidikan terutama mahasiswa untuk lebih

mengenal dan memahami tentang Museum Perjuangan Rakyat jambi.

D. Kerangka Konseptual

Para ahli museologi di negara-negara maju telah merumuskan pengertian

museum dengan pengertian yang sangat luas yaitu: ”museum” adalah sebuah

lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan dan melayani masyarakat

dan perkembangannya terbuka untuk umum yang bertugas mengumpulkan,

memelihara, merawat, memamerkan, meneliti dan mengkomunikasikan benda

pembuktian manusia dan lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan

kepuasan batin dan kesenangan.2

Definisi sebagaimana tersebut diatas lebih dekat dengan fungsi-fungsi

museum yang ditetapkan dan diharapkan oleh pemerintah Indonesia, antara lain

sebagai berikut :

1. Mengumpulkan dan mengamankan warisan alam budaya

2. Dokumentasi dan penelitian ilmiah

3. Konservasi dan preparasi

2Yulius Widodo. KajianTata Pameran Koleksi Pada Pameran Tetap di Museum

Perumusan Naskah Proklamasi Tesis (Bandung: Fakultas Ilmu-Ilmu Sastra Bidang Kajian

Utama Museologi, 2008), hlm 1.

Page 21: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

4

4. Penyebaran dan pemerataan ilmu untuk umum

5. Pengenalan dan penghayatan kesenian

6. Pengenalan kebudayaan antar daerah dan bangsa

7. Visualisasi warisan sejarah alam dan budaya

8. Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia

9. Pembangkit rasa bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan YME.

Fungsi-fungsi tersebut diatas dapat dipahami bahwa museum di Indonesia

merupakan sarana edukasi, sarana informasi dan sarana rekreasi,dalam usaha

mencerdaskan kehidupan bangsa dan usaha memajukan kebudayaan nasional

seperti yang dimaksudkan dalam pasal 31 dan 32 undang-undang 1945.3

E. Metode Penelitian dan Sumber

Dalam suatu penelitian,metode penelitian merupakan peranan penting

dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Metode merupakan cara dalam

memahami objek yang menjadi sasaran penelitian. Seseorang dapat memilih satu

dari berbagai metode yang ada sesuai dengan tujuan.

Berkaitan dengan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka metode

penulisan yang akan digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah yaitu

seperangkap prinsip-prinsip yang sistematis dari hasil yang dicapai dalam bentuk

tertulis. Sejarah mempunyai metode tersendiri yang menggunakan pengamatan,

keseluruhan prosedur metode sejarah yang dicapai melalui beberapa tahapan

yaitu, Heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.

Sumber yang digunakan dalam penulisan ini meliputi: berupa arsip lokal,

wawancara lisan, dan literatur tertulis arsip lokal diantaranya arsip Museum

Perjuangan Rakyat Jambi dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, contohnya, foto-

foto, piagam-piagam penghargaan, sertifikat. Wawancara lisan dilakukan terhadap

informan yang memiliki hubungan atau terlibat dalam penelitian ini, meliputi

Pegawai Museum, kepala dan mantan kepala Museum, Pengunjung, Tokoh

Masyarakat, Sejarawan Lokal, yang mengetahui tentang Museum Perjuangan

Rakyat Jambi. Ada juga literatur tertulis seperti jurnal, bulletin, skripsi, buku-

buku lewat studi pustaka.

3Ririn Utami,Dewi. 2017 . Peranan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Sebagai Alat Peraga Pelajaran Sejarah. Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Batanghari

hlm.23

Page 22: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

5

Sumber tersebut jika ditinjau dari sudut pandang jenisnya dapat

diklasifikasikan berupa dokumen atau laporan resmi, dan buku literatur, studi

keperpustakaan dan tokoh-tokoh masyarakat. Sedangkan dari derajat kualitasnya

dapat diklasifikasikan menjadi sumber primer dan sumber sekunder. Semua

sumber tertulis tersebut, diperoleh lewat studi keperpustakaan di perpustakaan

Daerah Jambi, perpustakaan Universitas Batanghari Jambi, perpustakaan Museum

Siginjai dan Museum Perjuangan Rakyat Jambi serta sumber lainya. Semua fakta

sejarah yang telah diperoleh, kemudian diberi makna. Selanjutnya dirangkai satu

sama lain sehingga menjadi jalinan cerita yang sesuai dengan metode sejarah

F. Tinjauan Pustaka

Pembahasan mengenai museum sudah banyak dikaji oleh penulis lain.

Namun tetap memperlihatkan perbedaan satu sama lain. Beberapa literatur

tersebut antara lain dari skripsi Ririn Utami Dewi, skirpisi ini menjelasakan

tentang Peranan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi sebagai Alat Peraga

Pelajaran Sejarah, bisa juga dilihat dari Buku tentang museum sebagai pusat ilmu

pengetahuan.4

Budaya dan sejarah. Buku ini menjelaskan bagaimana peran museum

sebagai pusat ilmu pengetahuan khususnya ilmu tentang sejarah dan budaya, dan

dari sebuah website buku Suratmin yang berjudul museum sebagai wahana

pendidikan sejarah, menjelaskan tentang fungsi dan manfaat museum.5

4Ririn Utami,Dewi. 2017. Peranan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Sebagai Alat Peraga Pelajaran Sejarah. Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Batanghari. 5Drs. Werkanis AS. M.Pd, Museum sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan, Budaya dan

Sejarah(Solo: Depdikbud, 2010),

Page 23: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

6

G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan satu sama

lainya.

Bab I merupakan pengantar alur rekontruksi cerita sejarah mengenai

Museum Perjuangan Rakyat Jambi, yang terdiri atas latar belakang, perumusan

dan pembatasan masalah, arti penting dan tujuan, Kerangka Konseptual, metode

penulisan dan sumber, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II menjelaskan daerah penelitian atau batasan spasial yang menjadi

ciri khas penulisan karya sejarah. Daerah penelitian dalam penulisan ini adalah

Museum Perjuangan. Administratif Wilayah dan keberadaan museum di Provinsi

Jambi.

Bab III akan mebahas tentang Sejarah berdirinya Museum Perjuangan

Rakyat Jambi, perkembangan Museum Perjuangan Rakyat Jambi, status dan

manajemen pengelolaan, koleksi-koleksi museum, kebijakan perkembangan

museum.

Bab IV akan menguraikan tentang manfaat Museum Perjuagan Rakyat

Jambi dalam bidang Pendidikan, Penelitian Sejarah, dan dalam bidang Pariwisata.

Bab V menjadi bab penutup dari skripsi ini dan merupakan kesimpulan,

pada bab ini berisi kesimpulan yang akan menjawab semua rumusan masalah

yang telah diajukan, analisis dan kristalisasi dari hasil penelitian, serta saran yang

ditujukan kepada beberapa pihak terkait untuk mendukung eksistensi Museum

Perjuangan Rakyat Jambi.

Page 24: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

7

BAB II

MUSEUM-MUSEUM DI KOTA JAMBI

A. Administratif Wilayah Kota Jambi

Kota Jambi adalah wilayah ibukota Provinsi Jambi dan merupakan salah

satu dari 11 daerah kabupaten/kota yang ada dalam Provinsi Jambi. Secara

historis, Pemerintah Kota Jambi dibentuk dengan ketetapan Gubernur Sumatera

No.103/1946 sebagai daerah otonom Kota Besar di di Sumatera, kemudian

diperkuat dengan Undang-undang No.9/1956 dan dinyatakan sebagai Daerah

Otonom Kota Besar dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah.

Dengan dibentuknya Provinsi Jambi tanggal 6 Januari 1957, maka sejak

itu pula Kota Jambi resmi menjadi Ibukota Provinsi, dengan demikian Kota Jambi

sebagai Daerah Tingkat II pernah menjadi bagian dari tiga Provinsi yakni Provinsi

Sumatera, Provinsi Sumatera Tengah dan Provinsi Jambi sekarang.

Berdasarkan letak Geografis Kota Jambi sebelah Utara, Barat, Selatan dan

Timur berbatasan dengan Kabupaten Batanghari, dengan kata lain Kota Jambi ini

wilayahnya dikelilingi oleh Kabupaten Batanghari. Luas wilayah dari Kota Jambi

adalah 205,38 Km yang terdiri dari: lihat tabel 2.1

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kota Jambi

No Kecamatan Luas Wilayah

Dalam angka Dalam Persentase (%)

1 Kota Baru 77,78 37,87

2 Jambi Selatan 34,07 16,59

3 Jelutung 7,92 3,86

4 Pasar Jambi 4,02 1,96

5 Telanai Pura 30,39 14,80

6 Danau Teluk 15,70 7,64

7 Pelayangan 15,29 7,44

8 Jambi Timur 20,21 9,84

Sumber; Badan Pusat Statistik Kota Jambi dalam buku ; Kotamadya Jambi Dalam

Angka 1998. Prof, Dr. Resosudarmo.

7

Page 25: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

8

Kota Jambi dikenal sebagai salah satu kota sungai (The River Fron City) di Pulau

Sumatera. Wilayahnya dipisahkan secara alami oleh sungai Batanghari,6 menjadi

daerah Seberang Kota Jambi (ket: Sekoja) dan daerah Jambi Kota (ket; ibu kota

atau pusat kota). Kedua daerah tersebut memiliki perbedaan karakter fisik;

Seberang Kota Jambi merupakan daerah endapan sungai dan daerah dengan tanah

rawa, sedangkan jambi kota terdiri atas dataran rendah, perbukitan, hutan tanah

kosong, dan hanya sebagian kecil daerah rawa.7Daerah seberang kota jambi

berperan sebagai pusat konsentrasi penduduk asli atau orang Melayu Jambi dan

penduduk pendatang seperti Jawa, Minangkabau, Banjar, serta warga keturunan

Arab, India dan Cina, sedangkan Jambi kota lebih berperan sebagai pusat

pemerintahan, pusat perekonomian, dan pusat aktifitas sosial penduduk.

Meskipun menurut catatan sejarah, Kota Jambi jauh sebelum itu sudah

berdiri dikutip dari: Tiongkok menyebutkan bahwa Maharaja Swarabhumi dari

abad ke IX bersama Chan Phi. Chan Phi adalah istilah dialeg tiongkok untuk

Jambi. Legenda Angso Duo dalam kisah tanah pilih ini kemudian berkembang

menjadi tempat istana raja. Pada masa colonial tepatnya tahun 1858 Istana Tanah

pilih oleh Sultan Thaha dibumihanguskan sendiri sebelum sultan memindahkan

pusat perlawanan ke kawasan tabir isatana kesultanan Jambi tersebut dikuasai

oleh Belanda dan dijadikan markas Belanda. Saat ini lokasi Tanah Pilih itu adalah

lokasi Masjid Agung Al Falah yang juga dikenal sebagai Masjid Seribu Tiang.

Hari jadinya kota jambi ditetapkan sesuai peraturan daerah (perda) kota

jambi no.16 tahun 1985 yang disyahkan Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Jambi

dengan Surat Keputusan no. 156 tahun 1986, bahwa hari jadi pemerintah kota

jambi adalah tanggal 17 mei 1946, dengan alasan bahwa terbentuknya

pemerintahan Kota Jambi sebelum disebut Kotamadya sebelum kemudian

menjadi Kota saja, adalah tanggal 17 mei 1946 dengan Ketetapan Gubernur

Sumatera No.103 tahun 1946, yang diperkuat dengan uu no.9 tahun 1956. Kota

Jambi resmi menjadi Ibukota Provinsi Jambi pada tanggal 6 januari 1967

berdasarkan UU no.61 tahun 1958.8

6Sungai Batanghari adalahsungaiterpanjang di Pulau Sumatera (+ 800 km),

bersumbermata air di bukitBarisan; lohat di KelurahanPenerangan, Repulik Indonesia;

Provinsi Sumatera Tengaj(Bukit Tinggi tanpa penerbit 7MonografiKawasanseberang Kota Jambi, biro pusat statistic Kota Jambi, 1995

Page 26: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

9

Kota Jambi sendiri dibentuk berdasarkan UU No. 7 Tahun 1956 dan UU

No. 58 Tahun 1985, dengan 6 daerah kecamatan. Selanjutnya berdasarkan PP

No.6 tahun 1986 dibentuk lagi 2 kecamatan bru. Oleh karena itu, Kota Jambi

secara administrativ terdiri atas 8 kecamatan di Kota Jambi bertambah sehingga

menjadi 62 kelurahan dan tidak ada lagi yang berstatus desa, lihat table 2.2

berikut:

Tabel 2.2

Willayah Administratif Kota Jambi

No Kecamatan Kelurahan

1. Jambi Pasar Beringin, Sungai Asam, Orangkayo Hitam, Pasar

Jambi

2. Jambi Timur Sulanjana, Budiman, Talang Banjar, Payo Selincah,

Tanjung Sari, Tanjung Pinang, Rajawali, Kasang

Jaya, Kasang Sijenjang.

3. Jambi Selatan Pal Merah, Talang Bakung, Pasir Putih, Wijaya

Pura, Pakuan Baru, Tambak Sari, Thehok, Lingkar

Selatan, Eka Jaya.

4 Telanaipura Penyengat Rendah, Simpang IV Sipin, Murni,

Legok, Buluran, Teluk Kenali, Pematang Sulur.

5. Kota Baru Kenali Besar, Rawa Sari, Simpang III Sipin, Suka

Karya, Kenali Asam Atas, Kenali Asam Bawah,

Paal Lima, Bagan Pete, Belitung Patah, Mayang

Mangurai, kebun Handil, Jelutung, payo Lebar,

Lebak Bandung

6. Jelutung Cempaka Putih, Talang Jauh, Handil Jaya,

Kampung Tengah, Jelmu, Mudung Laut, Arab

Melayu, Tahtul Yaman, Tanjung Johor

7

.

Pelayangan Tanjung Raden, Olak Kemang, Pasir Panjang,

Tanjung Pasir, Ulu Gedong

Sumber: Refleksi 50 Tahun Pembangunan Provinsi Jambi, Jambi:

Bappeda Provinsi Jambi Bekerjasama dengan Biro Pusat Statistik Provinsi Jambi,

1958.

Page 27: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

10

Jika dihubungkan dengan penelitian Museum Perjuangan Rakyat Jambi, maka

museum ini terletak di Kelurahan Murni kecamatan Telanaipura. Secara geomorfologis Kota

Jambi terletak di bagian Barat cekungan Sumatera bagian Selatan yang disebut sub-

cekungan Jambi, yang merupakan daerah rendah di Sumatera Timur. Dari topografinya, Kota

Jambi relatif datar dengan ketinggian 0-60 m di atas permukaan laut. Bagian bergelombang

terdapat di Utara dan Selatan Kota, sedangkan daerah rawa terdapat disekitaran aliran

Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di pulau Sumatera dengan panjang

keseluruhan lebih kurang 1.700 km (11 km yang berada di wilayah Kota Jambi dengan lebar

sungai 500 m), sungai ini berhulu pada Danau Kembar Solok Selatan di Provinsi Sumatera

Barat dan bermuara di Pesisir Timur Sumatera pada kawasan Selat Berhala.

Kota Jambi Beriklim tropis dengan suhu rata-rata minimum berkisaran antara 22,1-

23,3C, dan suhu maksimum antara 30,8-32,6C, dengan kelembaban udara berkisaran antara

82-87 %. Sementara curah hujan terjadi sepanjang tahun sekitar 2.296,1 mm/tahun (rata-rata

191,34 mm/bulan) dengan musim penghujan terjadi antara Oktober-Maret dengan rata-rata

20 hari hujan/bulan, sedangkan musim kemarau terjadi antara April-September dengan rata-

rata 16 hari hujan.

B. Keberadaan Museum-Museum

Museum pertama yang berada di Provinsi Jambi adalah Museum Negri yang sekarang

bernama Museum Siginjai, yang status pengelolaanya milik Pemerintah Provinsi Jambi.

Museum Negeri Jambi diresmikan pada tanggal 6 Juni 1988 oleh Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Bapak Prof.DR. Fuad Hassan. Peresmian ditandai dengan penandatangani

prasasti, maka Museum Negeri Jambi telah dapat dikunjungi oleh para pelajar, siswa dan

mahasiswa serta masyarakat dan peneliti. Benda-benda warisan budaya yang terhimpun di

Museum Negeri Jambi merupakan warisan budaya yang mempunyai nilai-nilai luhur yang

mencerminkan kehidupan masyarakat Provinsi Jambi pada masa lalu. Musuem ini disebut

juga museum umum, karena museum ini menyimpan, merawat dan memamerkan koleksinya

yang bersifat umum/menyeluruh, seperti sejarah alam, flora dan fauna, serta sejarah peralatan

dan perkembangan peralatan manusia.

Sementara itu, disamping museum umum atau museum negeri provinsi yang sekarang

namanya museum siginjai, di provinsi Jambi berdiri lagi sebuah museum khusus yaitu

Museum Perjuangan Rakyat Jambi, Status pengelolaan milik Pemerintah Provinsi Jambi dan

keberadaan museum merupakan ide dari para pejuang-pejuang rakyat jambi (legiun veteran)

Page 28: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

11

yang menyampaikan kepada gubernur Jambi bapak hj. Abdulrahman Sayoeti yang menjabat

sebagai gubernur dan kemudian menanggapi usulan tersebut untuk mendirikan sebuah

museum khusus. Dan secara simbolis diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, H.M.

Soeharto pada tanggal 10 Juli 1997. yang koleksi ya berkenaaan dengan kelengkapan

peralatan yang dipergunakan oleh para pejuang untuk dipamerkan dalam sebuah gedung

museum dalam tujuan menyampaikan sejarah perjuangan rakyat jambi kepada masyarakat

dan generasi penerus.

Pada Tahun 2012 berdirilah Museum Gentala Arasy, status pengelolaanya sendiri

milik Pemerintah Provinsi Jambi. Museum ini berada di pinggir sungai batanghari dan untuk

menuju kesana rakyat Kota Jambi harus berjalan melalui jembatan gentala yang merupakan

maskot Kota Jambi, Gentala Arasy sendiri adalah singkatan dari genta dan tala yang artinya

lonceng dan penyelaras serta arasy merupakan tempat tertinggi Allah SWT, dan juga

merupakan sebagai persembahan kehormatan untuk mantan Gubernur Jambi Abdulrahman

Sayoeti.

Museum Gentala Arasy ini merupakan museum khusus. Museum ini merupakan

proyek dari masa pemerintahan Hasan Basri Agus, dan diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf

Kalla pada tanggal 28 Maret 2015. Gentala Arasy tadinya hanya menara saja, namun

belakangan diubah agar tidak lagi cuma menara dan bisa memberikan informasi bermanfaat

bagi pengunjungnya. Makanya kemudian dibuat jadi Museum Gentala Arasy yang berisikan

awal mula kedatangan Islam di Jambi dan benda-benda hasil koleksi sejarah Islam di Jambi.

Koleksi yang ada di Museum Gentala Arasy datang dari seluruh Jambi dan merupakan

pemberian dari ulama-ulama.

Page 29: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

12

BAB III

MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI

A. Latar Historis

Pendirian museum adalah atas prakarsa dewan harian daerah angkatan 45 (DHD 45)

bersama pemerintah Daerah Provinsi Jambi sebagai wujud pentingnya bangunan sebagai

monumen dalam mengenang sejarah perjuangan rakyat jambi semasa pergerakan nasional

dan kemerdekaan indonesia. Proses pembangunan museum ditandai dengan peletakan batu

pertama oleh ketua legiun veteran republik indonesia, letjen. Achmad thahir pada tanggal 6

juni 1993. Bersama pada saat itu Gubernur Jambi Drs. H. Abdurrahman Sayoeti dalam

sambutanya mengatakan pembangunan museum perjuangan ini didasarkan pada cita-cita

untuk melestarikan nilai-nilai perjuangan rakyat Jambi dalam merebut, mempertahankan

demi menegakkan kemerdekaan RI.

Perencanaanya ditangani oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi

Bandung (LPM-ITB) dengan bentuk bangunan perpaduan antara gaya rumah tradisional

jambi dan arsitektur modern. Terdiri dari tiga lantai sebagai ruang pameran temporal.

Bangunanya sendiri seluas lebih kurang 1.365 dengan menempati lahan seluas 10.000m. 9

Sejarah mencatat bahwa tanah lokasi untuk pembangunan Museum Perjuangan

Rakyat Jambi ini sebelumnya merupakan sebuah lapangan bernama lapangan Benteng seluas

8.797.80 M2 terdiri dari 1 unit gedung museum dan 1 unit rumah jaga. Tempat ini pernah

dijadikan sebagai tempat berorasinya Angkatan 66 Jambi, juga tempat upacara hari-hari

nasional dan sebagai sarana berolahraga yang bagi anak-anak lapangan digunakan mereka

untuk bermain bola dan lainnya.

Museum perjuangan rakyat jambi secara simbolis diresmikan oleh presiden republik

indonesia, soeharto pada tanggal 10 juli 1997 bersamaan dengan pembukaan MTQ Nasional

ke xviii. Dengan berlakunya UU No.22 tentang otonomi daerah, maka Museum Perjuangan

Rakyat Jambi termasuk salah satu unit pelaksanaan teknis Daerah (UPTD) Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi sesuai Perda No.5 tahun 2002.

Badan (UPTD) pada Badan Daerah Provinsi Jambi disebutkan bahwa Museum

Perjuangan Rakyat Jambi adalah museum yang khusus mempunyai tugas melaksanakan

sebagian kewenangan tugas teknis tertentu yang diberikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

dalam bidang pengumpulan, penyimpanan, perawatan / pelestarian, Penelitian Koleksi dan

9 Ririn Utami,Dewi. 2017 . Peranan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi Sebagai Alat

Peraga Pelajaran Sejarah. Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Batanghari hlm.35

12

Page 30: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

13

Penerbitan Hasilnya, penyajian serta Publikasi, Bimbingan Edukatif Kultural benda sejarah

masa Perjuangan Rakyat Jambi sebelum kemerdekaan, dan pengisian kemerdekaan Indonesia

yang bersifat Lokal dan Regional (Provinsi).

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Museum Perjuangan

Rakyat Jambi mempunyai fungsi :

1. Pengumpulan, penyimpanan, perawatan, pengawetan, dan penyajian benda-benda yang

mempunyai nilai sejarah dan Kejuangan Rakyat Jambi

2. Pengumpulan dan penyebarluasan hasil penelitian benda-benda yang mempunyai nilai

sejarah dan Kejuangan Rakyat Jambi

3. Pembimbingan edukatif dan penyajian rekreatif benda koleksi yang mempunyai nilai

sejarah dan Kejuangan Rakyat Jambi

4. Pelaksanaan perpustakaan dan pendokumentasian ilmiah

5. Pelaksana urusan Tata Usaha

Kegiatan meningkatkan fungsi Museum Perjuangan Rakyat Jambi dilaksanakan

adalah berdasarkan landasan pokok yaitu peraturan pendirian intitusi ini sendiri Peraturan

Daerah Provinsi Jambi Nomor 15 Tahun 2002 tentang UPTD dinas-dinas Provinsi Jambi.

Untuk poperasional diatur pula oleh Peraturan Gubernur Jambi Nomor 306 tahun 2004

tentang tugas pokok dan fungsi museum ini.

- Dasar Hukum

Pembentukan UPTD Museum Perjuangan Rakyat Jambi didasarkan landasan hukum

sebagai berikut :

1. Undang – Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

2. Undang – Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya

3. Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah Daerah

4. Peraturan Pemerintahan Republik Indonesia No. 38 Tahun 2017 tentang Pembagian

Urusan Pemnerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah

Daerah Kabupaten / Kota

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 1995 tentang Pemeliharaan dan

Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum

7. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.

42 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelestarian Kebudayaan

Page 31: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

14

8. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.PM07/H.001/MPEK/2012

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Peraturan Daerah Provinsi Jambi No. 14 Tahun 2008

B. Status dan Manajemen Pengelolaan

Status Museum Perjuangan Rakyat Jambi adalah museum Provinsi dan Pemilik yaitu

Pemerintah Provinsi Jambi. Didalam Penyelenggaraan manajemen pengelolaan museum

hendaknya dikaitkan dengan kebijakan pengelolaan museum baik dalam bidang administrasi

maupun teknis. Kebijakan pengelolaan museum meliputi pengembangan:

1.Visi,misi dan program

2 .Tenaga dan organisasi pengelola

3. Sumber dana

4. Sarana dan prasarana

5. Standar dan prosedur (koleksi dan pelayanan pengunjung)

1. Visi dan Misi Museum Perjuangan

- Visi

Terwujudnya peran museum sebagai wadah pelestarian nilai kejuangan rakyat Jambi

dalam membangkitkan rasa nasionalisme.

- Misi

a. Menjadikan Museum Perjuangan Rakyat Jambi sebagai lembaga studi ilmiah, pendidikan,

rekreasi budaya dan sejarah, melestarikan nilai-nilai luhur budaya dan sejarah bangsa

melalui koleksi museum dalam upaya memperkokoh jatidiri serta persatuan dan kesatuan.

b. Pengumpulan, penyimpanan perawatan dan penyajian benda yang mempunyai nilai sejarah

kejuangan rakyat Jambi. Presiden ri ke 2 jendral besar h.m. soeharto dalam berita 1997

c. pengenalan dan menyebarluaskan informasi benda-benda yang mempunyai nilai sejarah

kejuangan rakyat Jambi

d. Pendokumentasian dan penelitian sejarah perjuangan rakyat Jambi

e. Bimbingan edukatif kultural dan penyajian benda koleksi yang mempunyai nilai kejuangan

rakyat Jambi

f. Pemanfaatan museum sebagai lembaga non formal

g. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap museum

h. Pembangkit rasa bertaqwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Tenaga dan Organisasi Pengelola

Page 32: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

15

Salah satu faktor yang mendukung keberhasilan Museum adalah faktor organisasi.

Setiap museum sebaiknya mempunyai struktur organisasi yang mencerminkan tugas dan

fungsi museum, adapun struktur organisasi yang umum yang dimiliki oleh Museum

Perjuangan Rakyat Jambi, antara lain:

1.Kepala

Tugas

Dalam Lampiran IX Peraturan Gubernur Jambi No. 15 Tahun 2015 tentang uraian

Jabatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi disebutkan bahwa tugas

kepala UPTD Museum Perjuangan Rakyat Jambi adalah memimpin, merencanakan Program

Kegiatan Tata Usaha, Pengelolaan Koleksi, serta Bimbingan dan Publikasi, serta

mengkoordinasikan kegiatan seluruh bidang dan pelaksanaan pelayanan teknis dan

administratif sesuai peraturan perundang-undangan untuk mendukung tugas pokok Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.

Fungsi

1). Penyusunan rencana dan program kerja Museum Perjungan Rakyat Jambi

2). Penentu kebijakan dan mengambil keputusan dalam pemecahan masalah yang timbul

sehubungan dengan pelaksanaan tugas operasional sehari-hari.

3). Pembagi, pengatur hubungan kerja dan pengkoordinasi pelaksanaan tugas kepala Sub

Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan

bidang masing-masing.

4). Penilai hasil pekerjaan tugas Kepala Sub Bagian Tata Usaha, seksi dan kelompok

jabatan fungsional.

5). Pelaksanaan Evaluasi Kegiatan, pembuat dan penyampaian laporan berkala dan

insidentil kepada Kepala Dinas dan tembusan kepala instansi terkait.

6). Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.

2.Kasubbag Tata Usaha

Tugas

Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kasubbag Tata Usaha dan bertanggung jawab

kepada Kepala Museum Perjuangan Rakyat Jambi yang bertugas memimpin dan

merencanakan kegiatan Sub bagian Tata Usaha pelaksanaan teknis dan administratif sesuai

dengan Peraturan Perundang-undangan untuk mendukung tugas UPTD Museum Perjuangan

Rakyat Jambi agar berjalan lancar.

Fungsi

Page 33: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

16

1). Melaksanakan urusan kepegawaian.

2). Melaksanakan urusan keuangan.

3). Melaksanakan urusan perlengkapan.

4).Melaksanakan urusan rumah tangga, termasuk urusan kebersihan, ketertiban dan

keamanan

5).Membuat dan menyampaikan laporan Sub Bagian Tata Usaha, serta menyiapkan konsep

laporan Museum Negri tepat pada waktunya

6).Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Museum Negri Jambi.

3. Kasi Pengelolaan Koleksi

Tugas

Pengelolaan koleksi dipimpin oleh seorang Kasi Pengelolaan Koleksi dan

bertanggung jawab kepada Kepala Museum Perjuangan Rakyat Jambi yang bertugas

memimpin dan merencanakan kegiatan Seksi Pengelolaan dengan Peraturan Perundang-

undangan untuk mendukung tugas pokok UPTD Museum Perjuangan Rakyat Jambi agar

berjalan lancar.

Fungsi

1) Melaksanakan survey pengadaan koleksi

2) Melaksanakan pengadaan koleksi.

3) Melaksanakan penelitian koleksi.

4) Pelaksanaan konservasi koleksi.

5) Pelaksanaan fumigasi koleksi.

6) Pelaksanaan restorasi koleksi.

7) Pelaksanaan pengendalian kelembaban udara di lingkungan tempat koleksi

8) Pelaksanaan pembuatan replikasi / reproduksi koleksi.

9) Pelaksanaan perawatan / pelestarian tata ruang dan perlengkapan pameran tetap.

10) Melaksanakan inventarisasi dan reinventarisasi koleksi.

11) Melaksanakan katalogisasi dan rakatalogisasi koleksi.

12) Melaksanakan penyusunan sumber data koleksi.

13) Melaksanakan dokumentasi koleksi dalam bentuk tulisan, audio, visual dan audio

visual

14) Melaksanakan penyusunan naskah petunjuk koleksi

15) Melaksanakan penyusunan naskah buku tentang koleksi

16) Melaksanakan penelitian koleksi

17) Melaksanakan study perbandingan koleksi / museum.

Page 34: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

17

18) Membuat dan menyampaikan laporan berkala dan insidentil kepada atasan tepat

pada waktunya.

19) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Museum Perjuangan

Rakyat Jambi.

4. Kasi Bimbingan dan Publikasi

Tugas

Bimbingan dan publikasi dipimpin oleh seorang Kasi Bimbingan dan Publikasi dan

bertanggung jawab kepada Kepala Museum Perjuangan Rakyat Jambi yang bertugas

melaksanakan kegiatan teknis / fungsional permuseuman di bidang Bimbingan dan Publikasi.

Fungsi

1) Membuat rencana dan program kerja seksi bimbingan dan publikasi.

2) Melaksanakan demonstrasi / peragaan untuk siswa.

3) Melaksanakan penyusunan juklak kegiatan bimbingan dan publikasi.

4) Penyelenggara pameran tetap.

Tingkat pendidikan pegawai Museum Perjuangan Rakyat Jambi bervariasi dari

Sekolah Dasar hingga Magister (S2). Berikut Struktur Organisasi Museum Perjuangan

Rakyat Jambi dari tahun 2004-2015 :

Page 35: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

18

Struktur Organisasi Tahun 2004

Kepala Museum

Drs. Ujang Hariadi

Ka. Subag TU

Drs. Julalen Hamidi

Kasi Pengelola data

dan Koleksi

Dra. Helmiyeti

Staf

1. Hamdani

2. Hasiholan, S.Pd

Konservasi dan

Publikasi

Drs. Erpan

Staf

1. Sunarto

Kasi

Edukasi

Dra. Evelina Pardede

Staff

1. Naspin Ratiman

2. Sunarto

Tata Usaha

1. Deswandi

2. M.Amin

Kebersihan

1. Azizah

2. Rozali

Satpam

1. Satirbi Darwis

2. Kartimun

3. Baharuddin

4. Haris

Page 36: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

19

Struktur Organisasi Tahun 2005

Kepala Museum

Drs. Ujang Hariadi

Ka. Subag TU

Drs. Julalen Hamidi

Kasi Pengelola data

dan Koleksi

Dra. Helmiyeti

Staf

1. Hamdani

2. Hasiholan, S.Pd

Konservasi dan

Publikasi

Drs. Erpan

Staf

1. Sunarto

2. Naspin Rahman

Kasi

Edukasi

Dra. Evelina Pardede

Staff

1. Naspin Rahman

2. Sunarto

Tata Usaha

1. Popi Arisandi

2. Huri Handayani, SE

3. Mustopa

4. M.Amin

Kebersihan

1. Azizah

2. Rozali

3. Nurhayati

Satpam

1. Satirbi Darwis

2. Haris

3. Baharuddin

4. Kartimun

Page 37: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

20

Struktur Organisasi Tahun 2006

Kepala Museum

Drs. Ujang Hariadi

Ka. Subag TU

Drs. Julalen Hamidi

Kasi Pengelola data

dan Koleksi

Dra. Helmiyeti

Staf

1. Hamdani

2. Hasiholan, S.Pd

Konservasi dan

Publikasi

Drs. Erpan

Staf

1. Sunarto

2. Naspin Rahman

3. Yulhandri

Kasi

Edukasi

Dra. Evelina Pardede

Staff

1. Naspin Rahman

2. Sunarto

Tata Usaha

1. Popi Arisandi

2. Huri Handayani

3. Mustopa

4. M.Amin

Kebersihan

1. Azizah

2. Rozali

3. Nurhayati

Satpam

1. Satirbi Darwis

2. Kartimun

3. Baharuddin

4. Sukirman

Page 38: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

21

Struktur Organisasi Tahun 2008

Kepala Museum

Wijaya, SH

Ka. Subag TU

Drs. Julalen Hamidi

Kasi Pengelola data

dan Koleksi

Dra. Helmiyeti

Staf

1. Hamdani

2. Hasiholan, S.Pd

3. Drs. Budi Prihatna, M.Hum

Konservasi dan

Publikasi

Drs. Erpan

Staf

1. Sunarto

2. Suwarso

3. Yulhandri

Tata Usaha

1. Popi Arisandi

2. Huri Handayani, SE

3. Elvira

4. M.Amin

Kebersihan

1. Azizah

2. Rozali

3. Nurhayati

Satpam

1. Satirbi Darwis

2. Kartimun

3. Baharuddin

4. Sukirman

Page 39: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

22

Struktur Organisasi Tahun 2008

Kepala Museum

Wijaya, SH

Ka. Subag TU

Drs. Julalen Hamidi

Kasi Pengelola data

dan Koleksi

Dra. Helmiyeti

Staf

1. Hamdani

2. Hasiholan, S.Pd

3. Drs. Budi Prihatna, M.Hum

Konservasi dan

Publikasi

Drs. Erpan

Staf

1. Sunarto

2. Suwarso

3. Yulhandri

Tata Usaha

1. Popi Arisandi

2. Huri Handayani, SE

3. Elvira

4. M.Amin

Kebersihan

1. Azizah

2. Rozali

3. Nurhayati

Satpam

1. Satirbi Darwis

2. Kartimun

3. Baharuddin

4. Sukirman

Page 40: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

23

Struktur Organisasi Tahun 2011

Kepala Museum

Drs. Mhd. Erman

Ka. Subag TU

Drs. Julalen Hamidi

Kasi Pengelola data

dan Koleksi

Dra. Helmiyeti

Staf

1. Hamdani

2. Hasiholan, S.Pd

3. Drs. Budi Prihatna, M.Hum

Konservasi dan

Publikasi

Drs. Erpan

Staf

1. Sunarto

2. Suwarso

3. Yulhandri

Tata Usaha

1. Popi Arisandi

2. Huri Handayani, SE

3. Elvira

4. M.Amin

Kebersihan

1. Azizah

2. Rozali

3. Nurhayati

4. Cecep Saman

Satpam

1. Satirbi Darwis

2. Kartimun

3. Baharuddin

4. Sukirman

Page 41: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

24

Struktur Organisasi Tahun 2013

Kepala Museum

H. Suhaimi, A. SH

Ka. Subag TU

Drs. Julalen Hamidi

Kasi Pengelola data

dan Koleksi

Dra. Helmiyeti

Staf

1. Tanti Krisnawati, A.Md

2. Hasiholan, S.Pd

3. Drs. Budi Prihatna, M.Hum

Konservasi dan

Publikasi

Drs. Erpan

Staf

1. Sunarto

2. Suwarso

3. Yulhandri

Tata Usaha

1. Popi Arisandi

2. Huri Handayani, SE

3. Elvira

Kebersihan

1. Azizah

2. Rozali

3. Nurhayati

Satpam

1. Satirbi Darwis

2. Kartimun

3. Baharuddin

4. Sukirman

Page 42: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

25

Struktur Organisasi Tahun 2014

Kepala Museum

H. Suhaimi, A. SH

Ka. Subag TU

Drs. Julalen Hamidi

Kasi Pengelola

Koleksi

Dra. Helmiyeti

Staf

1. Tanti Krisnawati, A.Md

2. Hasiholan, S.Pd

3. Fidra Hastomi

4. Drs. Budi Prihatna, M.Hum

Bimbingan dan

Publikasi

Drs. Erpan

Staf

1. Sunarto

2. Suwarso

3. Yulhandri

4. Pramudya Kusuma, SE

5. Mhd. Indra Gunawan, S.Pd

6. A. Taupik

Tata Usaha

1. Huri Handayani, SE

2. Elvira

Kebersihan

1. Azizah

2. Rozali

3. Nurhayati

4. Cecep Saman

Satpam

1. Satirbi Darwis

2. Kartimun

3. Baharuddin

4. Sukirman

Kepegawaian

1. Popi Arisandi

2. Rizko Akbariansyah

Page 43: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

26

Struktur Organisasi Tahun 2015

Kepala Museum

H. Suhaimi, A. SH

Ka. Subag TU

Drs. Julalen Hamidi

Kasi Pengelola

Koleksi

Dra. Helmiyeti

Staf

1. Tanti Krisnawati, A.Md

2. Hasiholan, S.Pd

3. Fidra Hastomi

4. Drs. Budi Prihatna, M.Hum

Bimbingan dan

Publikasi

Drs. Erpan

Staf

1. Sunarto

2. Suwarso

3. Yulhandri

4. Pramudya Kusuma, SE

5. Mhd. Indra Gunawan, S.Pd

6. A. Taupik

Tata Usaha

1. Huri Handayani, SE

2. Elvira

Kebersihan

1. Azizah

2. Rozali

3. Nurhayati

4. Cecep Saman

Satpam

1. Erri Putra P. S.Pd

2. Kartimun

3. Baharuddin

4. Zulkifli Ardi

5. Hariyanto

Kepegawaian

1. Popi Arisandi

2. Rizko Akbariansyah

3. Satirbi Darwis

Page 44: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

27

3. Sumber Dana

Anggaran kegiatan Museum Perjuangan Rakyat Jambi bersumber dari anggaran

pemerintah pusat (APBN) dan anggaran Pemerintah Daerah (APBD) yang usulan

anggarannya diajukan setiap tahun sesuai dengan kebutuhan dan kegiatan museum itu

sendiri.

4. Sarana dan Prasarana

-Sarana:

Sarana Museum selain sarana kantor, juga sarana pameran, sarana pameran di

museum dapat dibedakan atas sarana pokok dan sarana penunjang. Sarana pokok pameran

mutlak diperlukan dalam penataan pameran, karena tanpa sarana tersebut pameran tidak akan

berhasil dalam mencapai tujuannya. Sarana pokok pameran berupa panel, Vitrin ( lemari

panjang), dan pedastal (alas koleksi).

Sarana penunjang merupakan unsur yang melengkapi terwujudnya suatu pameran.

Sesuai dengan fungsinya sebagai penujang, sarana ini selain membuat pengunjung lebih

nyaman, juga pengunjung mudah menikmati sajian koleksi dan mudah memahami informasi

yang disampaikan melalui pameran di museum. Sarana penunjang berupa label, koleksi

penunjang (peta, foto, miniatur, dan patung praga), sarana pengamanan, sarana publikasi,

sarana pengatur cahaya, sarana pengatur warna, sarana pengatur udara, sarana audio visual,

sarana angkutan dalam ruangan, dan dekorasi ruangan (meliputi taman dalam ruang, tempat

sampah, dan tempat duduk).

Sarana pokok yang dimiliki Museum Perjuangan Rakyat Jambi berupa Vitrin, baik

Vitrin dinding maupun Vitrin Tunggal, panil, dan pedastal. Vitrin dinding ini diletakan di

lantai 1 dan 2, sedangkan panil diletakkan di lantai 3. Demikian pula sarana penunjang

dirasakan mencukupi, bahkan publikasi dilakukan tidak hanya melalui bahan cetakan (leaflet/

booklet), juga melalui situs museumperjuanganrakyatjambi.blogspot.com.

Salah satu sarana penunjang yang menjadi daya tarik pengunjung adalah adanya 17

buah diorama / minirama yang mempersentsikan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di

Provinsi Jambi dalam bentuk 3 dimensi berukuran mini.

Semenjak didirikan di tahun 1997, Museum Perjuangan Rakyat Jambi sudah 2 kali

mengadakan revitalisasi museum, yaitu ditahun 2014, 2015, dan direncanakan revitalisasi

Page 45: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

28

dilanjutkan di tahun 2017 melalui anggaran APBN. Dalam revitalisasi bukan hanya

perubahan / perbaikan sarana pameran, tetapi juga perubahan / perbaikan alur cerita

(storyline) sejarah Perjuangan Rakyat Jambi yang diawali dari masa sebelum kedatangan

bangsa Eropa ke Jambi, masa Kesultanan Jambi, masa kemerdekaan, masa mempertahankan

kemerdekaan, terbentuknya Provinsi Jambi, hingga masa Jambi membangun. Hal ini juga

merupakan penjelasan dari relief yang terpampang di dinding luar gedung museum dan di

dalam ruang pameran tetap Museum Perjuangan Rakyat Jambi.

Disayangkan revitalisasi tahun 2014 dan 2015 kurang melibatkan pengelola museum,

sehingga hasil revitalisasi tersebut tidak memuaskan, seperti penggunaan kayu lapis yang

kurang tebal atau pembuatan pedastal tidak memperhitungkan besaran koleksi yang hendak

ditata.

Prasarana :

1. Kendaraan roda empat 1 unit

2. Kendaraan roda dua 2 unit

5. Standar dan Prosedur

Guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Museum Perjuangan Rakyat Jambi

dalam mengelola museum maka harus sesuai dengan standar permuseuman, dan untuk

melestarikan benda-benda perjuangan maka diperlukan pengelolaan museum dan

pemeliharaan benda-benda bersejarah di museum agar kegiatan tersebut dapat dilaksanakan

Standar museum tersebut meliputi : dengan efektif dan efisien.

1. Gedung induk, gedung ini digunakan untuk ruang pameran tetap museum yang

menyajikan koleksi-koleksi, replika dan penunjang lain yang mendukung keterangan

masing-masing koleksi yang disajikan.

2. Auditorium, gedung auditorium digunakan untuk pameran khusus / temporer serta

digunakan untuk seminar, ceramah, untuk siswa dan mahasiswa pada kunjungan

rombongan ke Museum Perjuangan Rakyat Jambi.

3. Gudang koleksi, gudang koleksi yang digunakan untuk tempat mengumpul koleksi

sebelum disajikan untuk pameran tetap temporer dan pameran khusus.

4. Gudang atau bengkel konservasi dan preparasi yang digunakan untuk merawat koleksi

yang rusak dan terkena penyakit jamur dirawat secara konservatif dan preventif

Page 46: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

29

5. Ruang Administratif, digunakan untuk tempat pengelola museum,

-Prosedur

Prosedur sebuah Museum berupa kunjungan rombongan dan individu, kunjungan

rombongan diharap untuk memberi tau terlebih dahulu melalui surat kunjungan, pemandu

museum pun harus siap mlayani kunjungan.

C. Koleksi-Koleksi Museum

Koleksi museum sebagian besar merupakan benda-benda yang terkait dengan

tinggalan masa perjuangan rakyat Jambi. Benda-benda tersebut dipamerkan di dalam dan

diluar gedung. Pada lantai pertama terbagi dalam dua ruang pamer. Pada sisi kanan berupa

koleksi persenjataan modern semasa perang melawan Penjajah Belanda di Jambi.

Persenjataan tersebut dipergunakan pada perang kemerdekaan tahun 1945-1950, seperti

senapan, pistol vickers, senjata mesin ringan, dan senjata lain. Termasuk jenis persenjataan

modern yang unik adalah senjata rakitan tangan atau kecepek yang dipergunakan oleh Kompi

II Batalyon Cindur Mato pada tahun 1948. Ada juga senjata seperti pistol dan senapan

rampasan dari Pasukan Belanda. Di lantai 1 Pada sisi kiri pengunjung, dapat dilihat peralatan

senjata tradisional seperti keris, pedang, badik, tombak, pakaian perang, ikat kepala, alat

komunikasi dan perlengkapan perang bersifat religius yang dipergunakan melawan pasukan

kolonial. Diantaranya yang dipakai oleh Khatib Mat Suruh dari Kerinci dan laskar Barisan

Selempang Merah dari Tanjung Jabung.

Di halaman museum terdapat Replika Pesawat Catalina 005 yang banyak berjasa bagi

kemerdekaan rakyat Jambi, terdapat juga mesin bubut senjata, dan koleksi relief sejarah

Jambi.

Page 47: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

30

Page 48: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

31

Page 49: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

32

-Koleksi Lantai 1

Ket: Senjata tradisional ini merupakan peninggalan dari rakyat Kuala Tungkal yang

sebagian besar menamakan diri sebagai pasukan Hizbullah Selampang Merah, yang

berazaskan amalan syariat Islam dengan menyebut “ Ya zaljalaaliwal ikrom”. Pada 7

Februari 1949, front Rimba dibawah pimpinan Panglima Abdul bersama 41 pasukan

Selempang Merah, peninggalan berupa alqur’an Stambul, keris, selempang merah, kampilan,

Baju Rajah, dan Pedang.

A. Baju Rajah : Baju sejenis rompi ini bertuliskan rajah

(sekumpulan huruf-huruf) mempunyai hikmah yang

mengandung kekuatan dan kekebalan. Baju Rajah ini

dimiliki oleh Ibrahim Abdul Gani, beliau seorang Panglima

Selempang Merah. Baju ini pernah dipakai saat

menghadapi serangan tentara Belanda di desa Parit Deli

B. Kampilan : Pedang ini dimiliki oleh suku Melayu

bagian Timur Jambi. Gagang terbuat dari kayu di bentuk

menyerupai kepala naga dan dilengkapi dengan rumbai.

Pedang ini digunakan oleh pasukan Selampang Merah

dalam menghadapi tentara Belanda di Kuala Tungkal pada

masa perang kemerdekaan RI tahun 1949.

Page 50: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

33

C. Keris : Keris salah satu senjata tradisional yang

digunakan untuk menghadapi serangan Agresi tentara

Belanda II tahun 1949 oleh Panglima Selempang Merah

Ibrahim Abdul Gani Ahmad di Desa Parit Deli Kuala

Tungkal

D.Selempang Merah : Kain berwarna merah ini

merupakan benda pengenal dari pelengkap Laskar

Selempang Merah, pada permukaan kain

E. Al qur’an Stambul : Al Qur’an ini merupakan salah

satu perlengkapan religi dan dipakai oleh Pasukan

Selempang Merah guna untuk menambah

amalan/keyakinan sesuai dengan ajaran Islam

Page 51: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

34

Ket : Perjuangan yang dilakukan rakyat Kerinci menghadapi agresi militer Belanda

penuh semangat patriotisme dan berkeyakinan bila gugur dimedan perang adalah mati syahid.

Pada 27 April 1949 didusun Debai, lima orang diantaranya : Mat Suruh (Qadi Masjid),

Mukhtar (Bilal Masjid), Mat Gedung, wakat dan wahab (Pegawai Masjid) dengan

bersenjatakan pedang, klewang, keris, tombak dan sebagainya, serta pekikkan “Allah Akbar”,

mereka melakukan “Fisabilillah“ terhadap Belanda selama satu jam. Karena kekuatan tak

berimbang, mereka gugur menjadi syuhada.

Jubah : Jubah merupakan pakaian kebesaran bernuansa

muslim, biasanya pakaian ini dipakai oleh pemuka agama

selaku pejuang, Jubah ini pernah dipakai oleh Khatib Mat

Suruh dalam pertempurannya melawan Belanda di Desa

Debai Kerinci tahun 1949.

Pedang : Dalam menghadapi kedatangan tentara Belanda

di Debai Kabupaten Kerinci pada tahun 1949 disambut

oleh para ulama lengkap dengan membawa peralatan /

senjata tradisional seperti Keris, Pedang, Pedang Panjang,

dan lain-lain menyerang langsung iringan tentara Belanda

sambil meneriakkan kalimat Allahuakbar.

Ket : Perlengkapan militer ini merupakan peninggalan dari tentara Jepang. Ada yang

direbut oleh pribumi dan bahkan didaerah lain di Jambi tentara Jepang dengan sukarela

Page 52: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

35

menyerahkan kekuasaanya. Kekalahan Jepang dari sekutu dalam Perang Asia Timur Raya

membukan pintu kemerdekaan Indonesia yang menjadi cita-cita pergerakan nasional

Indonesia. Terdapat beberapa senjata seperti pistol, senapan, pedang samurai dan beberapa

atribut tentara seperti helm dan uang zaman penjajahan Jepang.

Helm (M-1932) : Helm ini merupakan tinggalan tentara Jepang

dan di rancang oleh tentara ke Kaisaran Jepang.

Senapan Simpaci : Senapan Simpaci ini dikenal dengan

Senapan Arisaka 99 yang digunakan secara luas oleh

tentara Jepang Sebagai Senapan Standar. Dirancang oleh

Kolonel Arisaka Nariakira.

Replika Uang Kertas 10 Rupiah : Berlaku pada masa

pendudukan Jepang. Berasal dari Kota Jambi.

Uang Kertas Dejapansche Begeering Tien Gulden :

Pada sisi kiri terdapat uang kertas dengan seri SL

berbahasa Belanda merupakan uang pertama beredar tahun

1942. Uang Kertas Dai Nippon Teikoku Seihu : Uang

kertas ini bernilai Lima Rupiah berseri SM merupakan

emisi ketiga yang diterbitkan tahun 1943, emisi pertama

berbahasa Belanda tahun 1942, emisi kedua dengan tulisan

Dai Nippon belum sempat beredar.

Page 53: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

36

Senjata Lintas Lengkung Mortir Terkidento : Termasuk

jenis pelontar Granat Tipe 89 (Hachikyu-shiki Jutekidanto)

dikenal sebagai mortal lutut, sebuah pelontar Granat Jepang

atau mortar cahaya yang pernah digunakan dalam. Mortar

ini diperkenalkan pada tahun 1929 dan pernah digunakan

Jepang

Pistol Nambi (Kaliber 2) : Pistol ini diproduksi oleh

perusahaan Jepang, pistol ini dirancang oleh Letnan Jendral

Pedang Samurai : Pedang ini merupakan perlengkapan

militer Jepang

Page 54: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

37

Ket : Sebagian besar koleksi berasal dari rampasan perang ketika melawan penjajahan

Belanda yang terjadi di berbagai daerah di Jambi, terdapat seperti pistol, pedang dan senjata

tusuk. Ada juga beberapa peninggalan petani karet seperti wadah getah, pisau karet, oerips,

coupon penukaran, dan kupon karet.

Senjata Tusuk : Senjata ini pernah dilakukan masyarakat

sebagai senjata tradisioanal dalam menghadapi

penjajahan Belanda khususnya di Desa Tanjung Tanah

Kerinci pada awal abad ke 90

Pedang Eropa : Pedang ini diperoleh hasil rampasan

pejuang Jambi dari penjajah. Pistol : Pistol ini biasanya

dipakai oleh Perwira Militer dan Penguasa Belanda

Coupon Penukaran : Pada tahun 1947 pemerintah

keresidenan Jambi menerbitkan uang kertas pecahan kecil

mulai dari Rp. ½, Rp.2 ⁄ , Rp. 5 dan Rp. 10 uang ini

dikeluarkan untuk mengatasi kelancaran perekonomian

rakyat.

Oerips : adalah sejenis uang kertas yang berperan sebagai

alat pembayaran yang sah diwilayah Provinsi Sumatera.

Uang ini dikeluarkan berdasar maklumat Gubernur

Sumatera MR. Tengku Muhammad Hasan pada tahun

1947.

Page 55: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

38

Kupon Karet : dikeluarkan oleh Pemerintah Belanda tahun

1937 di Jambi, merupakan izin produksi yang berisikan tentang

jumlah hasil karet dan sekaligus diberikan hak kepada pemilik

kupon untuk dapat mengekspor karetnya ke luar negri.

Wadah Getah Karet : Berasal dari Kabupaten Muaro Jambi

Wadah Getah Karet : Berasal dari Kabupaten Muaro

Jambi

Pisau Karet : Berasal dari Kabupaten Muaro Jambi

Uang Kertas Gulden : Berlaku masa Hindia-Belanda

Page 56: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

39

Ket : Barang-barang Peninggalan ini berasal dari masa Kesultanan Jambi, sebelum

dikeluarkannya Staatsblad tahun 1906 No. 187 dan no 259 pada 1 Februari 1906, maka

Kesultanan Jambi dihapuskan dan Jambi dijadikan daerah Residensi dibawah pemerintahan

Hindia-Belanda dengan residennya O.I..Helfrich. beberapa peninggalan seperti Keris,

Replika Parang Kelewang, Parang Tetak, Uang Logam dan Stempel.

Keris : Benda ini biasa dipakai oleh kaum bangsawan

sebagai simbol kepemimpinan dalam pemerintahan

Kesultanan Jambi.

Replika Parang (Kelewang) : Parang ini salah satu tinggalan

Pusaka Kesultanan Jambi dan pernah dipakai oleh pengawal

Raja. Bagian bilah diberi ukuran motif flora. Parang Tetak:

Pada bagian ujung benda ini menyerupai empat persegi

(Melebar) bentuk keseluruhan agak melengkung, bagian pangkal

dilapisi perak yang diberi motif bergerigi. Bagian gagang

dilapisi dengan perak diberi hiasan motif flora.

Uang Logam : Uang ini beredar pada masa kesultanan

Jambi sebagai alat tukar yang sah. Pada permukaan uang

ini tertera gambar ayam dan tulisan Arab Melayu Satu

Kepeng. Stempel : Stempel ini pernah dipakai oleh Said

Page 57: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

40

Idrus bin Hasan Al-Jufri, beliau salah seorang Dewan Politik dalam Kesultanan Jambi.

Ket: Dalam struktur Pemerintahan Kesultanan Jambi, kesultanan dipimpin oleh

seorang Sultan yang dibantu Pangeran Ratu (Putra Mahkota). Dalam struktur pemerintahan

ini, perintah-perintah Sultan disampaikan kepada “Patih Dalam” untuk dilanjutkan ke “Patih

Luar”. Oleh Patih Luar perintah tersebut disampaikan kepada masing-masing anggota

kerajaan XII (Bangsa XII) dan kepala batin melalui jenang atau tumenggung. Pangeran ratu

mengepalai Rapat XII, yaitu badan pemerintahan kesultanan yang terdiri Kerapatan Patih

dalam dan Kerapatan Patih Luar.

Kerapatan Patih Dalam merupakan majelis kerajaan yang dipimpin langsung oleh

Pangeran Ratu, sedangkan Kerapatan Patih Luar dipimpin oleh seorang Pangeran tertua yang

bergelar Pangeran Diponogoro. Selain itu, terdapat pula “Dewan Kalbu” yang anggotanya

terdiri dari HuluBalang, Ulama, Tuo Tengganai dan Cerdik Pandai. Dewan ini pada

hakikatnya Dewan Pertimbangan Tertinggi pembantu sultan.

Bangsa XII yang menjadi payung panji Kerajaan Jambi terdiri dari VII dan IX Koto,

Petajin, Marosebo, Rajasari/Jebus, Air Hitam, Awin, Penagan, Miji, Pinokawan Tengah,

mestong, kebalen dan Pemayung. Masing-masing anggota bangsa XII tersebut mempunyai

kewajiban tertentu pada sultan. Dua diantaranya, seperti Awin dan penagan berkewajiban

menjaga sultan. Awin berdiri dimuka Sultan dengan ujung tombak berhunus kebawah,

sedangkan Penagan berdiri dibelakang dengan ujung tombak terhunus ke atas.

Page 58: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

41

Jubah : Jubah adalah baju panjang sampai dibawah lutut

berlengan panjang, biasanya digunakan dalam berbagai

acara. Jubah ini diperkirakan terbuat dari bahan serat kayu,

bagian leher hingga bagian dada diberi sulaman benang

emas. Jubah ini pernah dipakai oleh para Pemuka Agama

dan tokoh-tokoh bangsawan masa Kesultanan Jambi.

Pedang Hulu Balang : Jenis pedang ini biasanya dipakai

oleh para Pengawal Raja dan pengikutnya pada Masa

Kesultanan Jambi.

Tombak : Di Indonesia tombak juga menjadi senjata

Tutama yang digunakan oleh tentara tradisional nusantara,

tombak ini salah satu tinggalan dari masa Kesultanan

Jambi dan pernah digunakan sebagai pengawal Raja.

Ket : Satu diantara atribut raja yang penting selain gelar yang disandang adalah

“Pusaka”, yaitu benda warisan yang dianggap suci dan dapat memberikan kebahagiaan,

Page 59: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

42

kekuatan, kewibawaan dan kemegahan pada orang yang memilikinya. Benda yang

menyertakan raja pada saat tertentu dinamakan benda “Ampilan atau “Regilia”.

Benda regalia dapat mengembalikan keseimbangan dan menolak berbagai bahaya

seperti wabah, bencana alam atau gejolak masyarakat. Benda pusaka berupa Regalia

memiliki nilai material dan estetika yang tinggi, silsilah, keagamaan dan persekutuan dengan

makhluk halus. Selain itu, benda regalia ini menjadi sarana upacara yang penting untuk

kemegahan raja oleh karena benda regalia dianggap sakral dan keramat, benda ini diselimuti

legenda penciptaanya, tokoh yang memerankannya, kesaktian dan kekuatan magisnya.

Diantara regalia tersebut berupa alat-alat kebesaran kerajaan/kesultanan yang

dikenakan, dibawa atau berada dekat raja saat upacara atau peristiwa tertentu sebagai simbol

seorang raja. Regalia kesultanan Jambi meliputi keris Siginjei, keris Singa Marjaya, satu helai

bendera katun hitam (bendera Raja Sehari) dan sehelai bendera wol kuning (bendera

Pangeran Ratu). Keris Siginjei merupakan alat kebesaran Sultan Jambi, keris Singa Marjaya

merupakan alat kebesaran Pangeran Ratu atau Pangeran Mahkota, bendera Katun Hitam

menunjukan kedudukan Raja Sehari saat pemilihan sultan baru, dan bendera wol kuning

menunjukkan kedudukan Pangeran Ratu.

Replika Bendera Wolf Hitam : Bendera ini dikibarkan

hanya satu hari saat diadakan pemilihan Sultan Jambi yang

baru. Koleksi asli milik Museum Nasional

Replika Keris Singa Merjaya : Keris Singa Merjaya ini

disandang oleh pangeran ratu atau putra mahkota dari

Kesultanan Jambi. Konon keris Singa Merjaya merupakan

hadiah Sultan Palembang kepada Pangeran Ratu Anom

Martaningrat sebagai hadiah perkawinannya dengan Putri

Palembang.

Page 60: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

43

Replika Keris Majapahit : Keris ini merupakan hadiah

dari panembahan/ dewan patih dalam pijoan kepada

Jenang (orang rimba) untuk menandai adanya penarik

pajak yang diserahkan kepada raja/sultan Jambi.

Replika Bendera Wolf Kuning : Bendera ini

menunjukkan kedudukan Pangeran Ratu, Putra Mahkota

Kesultanan Jambi.

Replika Keris Siginjei : Bilahnya berhiaskan emas

bermotif anggrek Kamoragan Kinatah. Hulu dihiasi batu

mulia dan sarung dihiasi dibuat dari kayu yang dibungkus

emas bermotif emas motif sulur daun. Pusaka ini

diwariskan turun-temurun oleh Sultan-sultan di Jambi.

Sultan Thaha merupakan sultan terakhir yang menyandang

keris Siginjei.

Page 61: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

44

Ket : Gugurnya Raden Mattaher dan dinyatakan oleh pemerintah Hindia-Belanda

bahwa perlawanan rakyat Jambi berakhir tidak menyurutkan semangat rakyat mengadakan

perlawanan bersenjata. Beberapa tokoh masyarakat Jambi menghadirkan kembali Raden

Mattaher yang diperankan oleh Wahid bin Duatip, seorang penyadap karet dari Mersam,yang

raut wajahnya mirip Raden Mattaher. Provokasi yang dilakukan Wahid bin Duatip berhasil

membangkitkan semangat rakyat menyerang dan menghancurkan kedudukan beserta fasilitas

pemerintah Hindia-Belanda, seperti benteng, kantor dan gudang peralatan. Penyerangan

diawali pada kedudukan pasukan Hindia-Belanda di kota Muaro Tembesi yang dijaga polisi

bersenjatakan Karaben dan Pedang pada 26 Agustus 1916. Lima hari berikutnya menyerang

kedudukan pemerintahan di Sarolangun, Muaro Tebo pada 2 September 1916, dan Bangko

pada 11 September 1916. Penyerangan ini menewaskan para pejabat pemerintah Hindia-

Belanda dan orang-orang pribumi yang berafiliasi dengan pemerintah Hindia-Belanda.

Pistol VOC : Pistol ini pernah digunakan dalam perang

Koto Teguh dalam melawan tentara menghadapi pasukan

tentara Inggris tahun 1805 di desa Koto Teguh Merangin.

Pistol ini salah satu benda tinggalan dari Depan

Pamuncak Alam Sri Manggalo yang telah diwariskan

kepada turunan ke 6 yaitu bapak Muchtar Agus

Kholil,SH

Pedang : Pedang termasuk salah satu senjata tertua,

terdiri dari bilah dan hulu dengan bentuk lurus dan

melengkung, berfungsi untuk menusuk dan menebas.

Dua sisi tajaman ada bermata ganda dan bermata satu.

Benda ini pernah dipakai oleh para ksatria dan prajurit

perang.

Page 62: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

45

Ket : Sebagian besar peninggalan berasal dari Tentara Pelajar Jambi dalam

mempertahankan kemerderaan Republik Indonesia tahun 1945. Terdapat beberapa

peninggalan seperti Radio, Celana Reburg, Bingkap, dan Topi Waja.

Topi Waja : Topi ini termasuk salah satu atribut dari

tentara pelajar Jambi yang telah memberikan kontribusi

yang cukup besar dalam mempertahankan kemerdekaan

RI pada tahun 1945 1949

Bingkap: Benda ini digunakan sebagai alat pelindung

kaki dimana tentara pelajar ini pada masa perang

memperahankan kemerdekaan RI sangat berperan

menghadapi agresi Belanda di Jambi pada tahun 1948-

1949

Radio : Selain sarana hiburan radio ini juga diguanakan

untuk mendengarkan berbagai informasi berkenaan

dengan kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945.

Page 63: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

46

Celana Reburg : Celana ini digunakan tentara pelajar

Jambi dalam mempertahankan kemerdekaan Republik

Indonesia tahun 1945

-Koleksi Lantai 2

Lantai dua disajikan diorama Sejarah Perjuangan Rakyat Jambi dalam

mempertahankan kemerdekaan, terbagi dalam 17 diorama. Setiap diorama melukiskan

peristiwa bersejarah yang terjadi di Jambi, mulai dari kemerdekaan nasional hingga usaha

Belanda untuk menolak kemerdekaan dan hendak mengambil alih kembali wilayah

Indonesia. Peristiswa bersejarah yang ditampilkan dalam diorama antara lain, Pertempuran

Tanah Minyak. Realisasi Perjanjian Linggarjati oleh Komisi Tiga Negara terhadap Jambi

yang diprakarsai PBB, Peranan Pesawat Udara Catalina RI 005, dan diorama lainnya.

Page 64: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

47

Page 65: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

48

Page 66: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

49

Page 67: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

50

Page 68: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

51

Page 69: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

52

Page 70: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

53

Page 71: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

54

-Koleksi Lantai 3

Pada lantai tiga terdapat pula berbagai dokumen tertulis seperti naskah-naskah

perjuangan, surat-surat penting STD/TNI dan BKPRD, serta foto-foto mantan gubernur.

Ket : Dari keterangan diatas menceritakan tentang awal terbentuknya provinsi Jambi,

foto residen Jambi bersama Bupati Ilir dan pejabat pemerintahan, dan kunjungan Presiden

Soekarno dan Wakil Presiden Moh.Hatta dalam rangka menegakkan Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Page 72: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

55

Ket: Menjelaskan tentang terbentuknya wadah Perjuangan Rakyat Jambi (BKRD)

untuk mengupayakan dan memperjuangkan Jambi menjadi Daerah Otonom Tingkat I

Provinsi Jambi yang berhubungan langsung dengan Pemerintah Pusat dan keluar dari

Provinsi Sumatera Tengah.

Ket: Pada tanggal 9 Agustus 1957, Presiden Soekarno menandatangani Undang-

undang Darurat No. 19 tahun 1957 tentang “PEMBENTUKAN PROVINSI SUMATERA

BARAT, RIAU DAN JAMBI”. Kemudian Undang-undang tersebut menjadi Undang-undang

No. 61 Tahun 1957.

Page 73: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

56

Ket: ketika terjadi G 30 S PKI 1965 yang berakibat gugurnya tujuh orang pahlawan

revolusi, menimbulkan demonstrasi diberbagai daerah untuk membubarkan PKI dan antek-

anteknya. Di Jambi, perjuangan angkatan 66 tidak terlepas dari perjuangan angkatan 66 di

pusat. Masyarakat aliansi komunis yang terdiri dari pemuda, pelajar, mahasiswa dan unsur

masyarakat anti komunis melakukan perlawanan terhadap lembaga-lembaga pemerintahan,

sekolah-sekolah, universitas dan lainnya terhadap unsur komunis.

Ket: Menceritakan tentang kesejahteraan masyarakat Jambi dari kepemimpinan Bapak

M.Joesoef Singedekane hingga ke Pemerintahan Hasan Basri Agus.

Page 74: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

57

Ket : Menjelaskan tentang program unggulan Hasan Basri Agus, mulai dari Bedah

Rumah, Pengadaan alat mesin pertanian, sertifikat tanah gratis, dan lainnya.

` Ket: Menceritakan tentang awal mula pembangunan Jembatan Sungai Batanghari,

Bandar Udara Sultan Taha, dan Bandar Udara Muaro Bungo

Page 75: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

58

Ket : Menceritakan tentang sejarah pembangunan Masjid 1000 Tiang, peresmian

masjid Nurdin Hasanah, dan pembangunan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

Ket: Dari keterangan diatas menjelaskan sejarah berdirinya Universitas Jambi,

Universitas Batanghari, IAIN STS Jambi, dan SMU Titian Teras.

Page 76: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

59

Ket : Menjelaskan tentang peresmian Museum Perjuangan Rakyat Jambi dan SMU

Titian Teras pada Pameran MTQ Nasional ke XVIII oleh Presiden Soeharto didampingi

Gubernur Jambi Drs.H. Abdurrahman Sayoeti, peresmian Rumah Sakit Jiwa Jambi, RSUD

Raden Mattaher dan RSUD H. Abdul Manap.

Ket: Gubernur Jambi H. Mascjhun Sofwan beserta rombongan meninjau pembuatan

Jalan Lintas Timur Provinsi Jambi.

Page 77: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

60

Ket: Menjelaskan tentang peresmian Ruas Jalan Lintas Sumatera (Muaro Bungo-

Lubuk Linggau) yang diresmikan Bapak Presiden Soeharto, dan Mengenal sejarah Pasar

Angso Duo Jambi

Ket: Berisi tentang surat untuk Menteri Dalam Negri tentang berdirinya Provinsi

Jambi bahwa Kabupaten Kerinci termasuk dalam wilayah Provinsi Jambi yang dijadikan

daerah tingkat II Kerinci.

Page 78: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

61

Ket: Foto Gubernur dan masa jabatan di Provinsi Jambi

Hingga akhir 2016 koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi berjumlah 477 buah

yang terdiri dari koleksi realia dan replika 75% dari jumlah koleksi tersebut merupakan hibah

dari Dewan Harian Angkatan 45 (DHD-45) Provinsi Jambi sekitar 85% koleksi museum

ditata di dalam Vitrin (lemari panjang) dilantai 1, 2, dan 3, dan sisanya (15%) disimpan di

storage (gudang koleksi) untuk perawatan.

Diantara jumlah koleksi tersebut diatas terdapat beberapa koleksi pilihan

(masterpiece) seperti replika Pesawat Catalina RI 005, replika Keris Siginjei, replika keris

Singa Merjaya, Kampilan, Selempang Merah, dan Baju Rajah. Pemilihan koleksi Masterpiece

selain didasarkan pada keunikan, kelangkaan, bahan pembuatan, juga latar belakang

sejarahnya. Koleksi yang berjumlah 477 dikelola oleh 1 orang kepala seksi dan 4 orang

kreator (pengelola koleksi) dengan latar belakang pendidikan sesuai tugas pokok dan fungsi.

D. Kebijakan Perkembangan Museum

Dalam perkembangannya Museum Perjuangan Rakyat Jambi banyak melakukan

kebijakan-kebijakan guna kemajuan Museum dimasa yang akan datang, sehingga banyak

masyarakat yang mengenal Museum Perjuangan Rakyat Jambi, kegiatan yang dilakukan

didalam ataupun diluar museum. Di dalam museum memamerkan koleksinya lewat pameran

baik pameran tetap maupun pameran temporal, sedangkan kegiatan penunjang diluar museum

salah satu kebijakan diantaranya adalah :

1.Museum mengadakan Pameran Keliling

Pameran Keliling adalah pameran koleksi museum yang diselenggarrakan di luar

lingkungan museum dalam jangka waktu tertentu, dengan tema berskala luas (untuk

persatuan dan kesatuan bangsa). Penyelenggaraan pameran keliling dimaksudkan untuk

Page 79: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

62

menampilkan koleksi museum di tempat-tempat yang masyarakatnya jarang berkunjung ke

museum.

Misi utama dari adanya museum keliling ini adalah agar pengunjung dapat memahami

dan menghargai eksistensi Museum Perjuangan Rakyat Jambi sebagai salah satu sumber

informasi yang dapat memberikan kesempatan pengunjung berwawasan luas mengenai

sejarah perjuangan rakyat Jambi. Akhir daripada itu diharapkan adalah agar masyarakat

berkeinginan untuk berkunjung ke Museum Perjuangan Rakyat Jambi.

Berdasarkan uraian diatas, maka sangat diperlukan agar Museum Perjuangan Rakyat

Jambi lebih optimal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengembani tugas

mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam arti kegiatan pelaksanaan “jemput bola”, Museum

Perjuangan Rakyat Jambi mengunjungi sekolah dan masyarakatnya dengan melakukan

Museum Keliling.

Menurut erman mantan kepala Museum Perjuangan Rakyat Jambi upaya yang pernah

dilakukan agar museum dikunjungi adalah dengan mengundang anak-anak sekolah untuk

datang ke museum atau kami yang mendatangi sekolah-sekolah untuk berbagi pengetahuan

agar terjalin hubungan dan museum ini akan semakin dikenal, tuturnya.

Page 80: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

63

2.Telah dilaksanakan Pameran Bersama Museum Khusus Sejarah dan Negeri se-

Indonesia sebanyak 11 Museum (UPT Kebudayaan Pusat dan Daerah)

Kegiatan ini bertempat di Lapangan Kampus Universitas Haluoleo Kendari Sulawesi

Tenggara pada 16 s.d. 22 November 2013. Pameran ini bertujuan memberikan informasi

dan pengetahuan serta pemahaman kepada masyarakat terhadap berbagai jenis peninggalan

sejarah perjuangan daerah Jambi serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap

museum dalam melestarikan nilai-nilai luhur sejarah perjuangan bangsa. Pameran

berlangsung selama tujuh hari mulai pukul 8.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Selama pameran berlangsung dikunjungi oleh Pelajar, Mahasiswa dan Masyarakat Umum

berjumlah 700.500 orang.

Page 81: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

64

3.Sosialisasi Sejarah

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 29 dan 30 April 2012 bertempat di

Gedung Museum Perjuangan Rakyat Jambi dengan peserta sebanyak 200 orang terdiri dari

guru SD dan SLTP di dalam Kota Jambi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan

pemahaman dan penanaman nilai–nilai sejarah perjuangan rakyat Jambi dalam upaya

membangkitkan rasa nasionalisme dan memperkokoh jati diri Generasi muda khususnya

dan mewujudkan pengajaran tentang nilai- nilai sejarah dalam bentuk muatan lokal di

sekolah. Salah satu tokoh yang menyampaikan materi tersebut adalah Drs. H. Junaidi T.

Noor MM dengan topik : Babakan waktu Sejarah.

Page 82: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

65

4. Pameran di Kabupaten Muaro Jambi dalam rangka MTQ ke 43 Tingkat Provinsi

Jambi

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 8 s/d 14 Juni 2013 penyelenggaraan

pameran berlangsung selama tujuh hari, dibuka mulai pukul 08.00 Wib sampai dengan

Jam 22.00 Wib. Pameran ini bertujuan memberikan informasi dan pengetahuan serta

pemahaman kepada masyarakat terhadap berbagai jenis peninggalan sejarah perjuangan

daerah Jambi. Selama pameran berlangsung diperkirakan sekitar 3.500 orang

berkunjung ke stand pameran Museum Perjuangan Rakyat Jambi untuk melihat berbagai

koleksi dan materi pameran.

Page 83: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

66

5. Sosialisasi Cinta Museum

Kegiatan ini pernah dilakukan Museum Perjuangan Rakyat Jambi yang bertempat di

Gedung PKK Muaro Bungo dengan peserta sebanyak 150 orang terdiri dari guru SLTP,

SLTA dan SMK di dalam Kabupaten Bungo. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan

pemahaman dan penanaman nilai–nilai sejarah perjuangan rakyat Jambi dalam upaya

membangkitkan rasa nasionalisme dan memperkokoh jati diri Generasi muda khususnya

dan mewujudkan pengajaran tentang nilai- nilai sejarah dalam bentuk muatan lokal,

salah satu pemateri ini di sampaikan oleh Drs. Ujang hariadi dengan topik Peran

Museum Perjuangan Rakyat Jambi dan tinggalan benda- benda Sejarah di Jambi

Page 84: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

67

6. Dialog Sejarah

Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 23 November 2013 ini bertempat di

Museum Perjuangan Rakyat Jambi dengan peserta sebanyak 150 orang terdiri dari guru

SLTP dan Mahasiswa di dalam Kota Jambi. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan

pemahaman Guru dan Mahasiswa tentang peranan ulama dalam kiprah pendidikan Islam

di Jambi, khusus peran ulama Jambi Kota Seberang terhadap dunia pendidikan Islam,

pengenalan benda- benda peninggalan Islam yang memiliki sejarah dan Peradaban Islam

di Jambi serta penanaman nilai–nilai sejarah perjuangan rakyat Jambi dalam upaya

membangkitkan rasa nasionalisme dan memperkokoh jati diri Generasi muda khususnya.

Page 85: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

68

7. Pekan Kejuangan Rakyat Jambi yang dikemas pada momentum peringatan hari Pahlawan

10 November 2013

Kegiatan ini dalam bentuk lomba kreatifitas siswa di Museum Perjuangan Rakyat Jambi mulai

tanggal 19 s.d 21 November yaitu;

a. Lomba melukis perjuangan, tingkat SD se Kota Jambi pada tanggal 19 November 2013. dengan

jumlah peserta sebanyak 401 orang

b. Lomba cipta dan baca puisi perjuangan, tingkat SLTA se Kota Jambi pada tanggal 19 November

2013,. dengan jumlah peserta sebanyak 76 orang

c. Lomba mewarnai koleksi perjuangan, tingkat TK se Kota Jambi pada tanggal 20 November

2013. dengan jumlah peserta sebanyak 800 orang

d. Lomba menyanyi solo lagu perjuangan, tingkat SLTP se Kota Jambi pada tanggal 21 November

2013. dengan jumlah peserta sebanyak 39 orang

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kreatifitas siswa dalam pemahaman dan penanaman nilai

sejarah perjuangan bangsa dalam rangka membangkitkan rasa nasionalisme dan penguatan karakter

bangsa.

Page 86: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

69

Page 87: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

70

BAB IV

MANFAAT MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI

A. Manfaat Museum bagi Pendidikan

Manfaat pertama yang dirasakan saat berkunjung ke Museum Perjuangan Rakyat

Jambi adalah dapat memberi stimulan (rangsangan) kepada pengunjung museum, khususnya

para pelajar, untuk mengembangkan imajinasi dan kepekaanya terhadap barang-barang

peninggalan rakyat Jambi semasa perang melawan penjajah, seperti senjata api, keris,

pedang, parang, dll. Tetapi yang pokok tujuan kegiatan harus sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional yaitu:

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia Seutuhnya,

yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur

2. Memiliki pengetahuan dan keterampilan kesehatan jasmani dan rohani

3. Kepribadian yang mantab dan mandiri

4. Serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan di museum diharapkan dapat membantu

mengembangkan imajinasi dan kepekaan pengunjung sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional dan berisikan moral Pancasila dan unsur yang cukup untuk meneruskan jiwa dan

nilai-nilai 1945. Dengan mengunjungi museum seseorang akan belajar dan menambah

pengetahuanya terutama dengan benda-benda koleksi yang ada dalam museum tersebut.

Seseorang pengunjung dapat mengetahui peradaban secara mutakhir lewat koleksi museum,

didalam Museum Perjuangan Rakyat Jambi terdapat koleksi dari zaman rakyat Jambi

melawan penjajah, melalui kelengkapan koleksi dalam berbagai museum kita dapat

mengetahui sejarah bangsa dan daerah kita.

Salah satu Upaya yang dapat dilakukan oleh guru dalam menumbuhkan kemampuan

berfikir kritis siswa melalui kegiatan kunjungan ke museum diantaranya :

- Dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas untuk materi tertentu, guru perlu sering

mengajak, menugaskan atau menyarankan siswa berkunjung ke museum guna membuktikan

uraian dalam buku teks dengan melihat bukti nyata yang terdapat di museum. Kegiatan ini

idealnya dilakukan dengan melibatkan siswa dalam jumlah yang tidak terlalu besar untuk

mempermudah guru dan pemandu museum membimbing siswa saat mengamati koleksi

museum.

70

Page 88: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

71

- Memberikan pembekalan terlebih dahulu kepada siswa sebelum melakukan kunjungan ke

museum, terutama berkaitan dengan materi yang akan diamati. Kegiatan ini dilakukan agar

pada diri siswa tumbuh rasa ingin mengetahui dan membuktikan apa yang diinformasikan

oleh gurunya atau pemandu museum.

- Menyediakan alat bantu pendukung pembelajaran bagi siswa, berupa lembar panduan atau

LKS yang materinya disusun sesingkat dan sepadat mungkin serta mampu menumbuhkan

daya kritis siswa terhadap objek yang diamati

- Selama kunjungan guru atau pemandu museum berada dekat siswa untuk memberikan

bimbingan dan melakukan diskusi kecil dengan siswa berkenaan dengan objek yang

diamati.

- Setelah kegiatan kunjungan, siswa diminta untuk membuat laporan berupa kesimpulan yang

diperoleh dari hasil kegiatan kunjungan ke museum, kemudian hasil tersebut didiskusikan

dalam kelas.

- Pada bagian akhir kegiatan, guru perlu melakukan evaluasi terhadap program kegiatan

kunjungan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan kegiatan kunjungan tersebut.

Selain upaya yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan kunjungan ke museum, pihak

pengelola (kurator) museum juga perlu melakukan berbagai upaya agar pengunjung, terutama

kalangan pendidikan dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam kegiatan kunjungannya.

Upaya dapat dilakukan oleh pengelola museum dalam menjadikan museumnya sebagai

sumber bagi kegiatan pembelajaran, diantaranya :

- Menyediakan panel informasi singkat berkenaan dengan pembagian ruang dan jenis koleksi

yang dipamerkannya di pintu masuk museum, sehingga pengunjung dapat memperoleh

gambaran isi museum secara lengkap begitu masuk pintu museum, sehingga walau

pengunjung hanya masuk ke salah satu ruangan, dia tidak akan kehilangan “cerita” yang

disajikan museum.

- Menyediakan panel-panel informasi yang disajikan secara lengkap dan menarik sebagai

pelengkap benda koleksi dan diorama

- Menyediakan berbagai fasilitas penunjang kegiatan pendidikan, seperti leaflet, brosur, buku

panduan, film, mikro film, slide dan lembar kerja siswa (LKS), sehingga pengunjung

dengan mudah mempelajari objek yang dipamerkan museum

- Khusus berkenaan dengan LKS, perlu dirancang LKS museum yang sesuai dengan

kebutuhan masing-masing tingkat usia siswa serta mampu membangkitkan daya kritis siswa

sesuai dengan tingkatannya.

Page 89: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

72

- Museum perlu menyelenggarakan berbagai kegiatan permainan museum yang menarik dan

mampu meningkatkan pemahaman siswa akan objek yang dipamerkan.

Salah seorang guru sd n 74 Kota Jambi ibu sofian ketika berkunjung ke Museum

Perjuangan Rakyat Jambi dengan beberapa siswa mengatakan bahwa banyak sekali manfaat

yang dirasakan bagi siswa ketika berkunjung, bagi ibu sofian dia sangat bersyukur dengan

adanya Museum Perjuangan Rakyat Jambi siswa terlebih generasi muda dapat memahami

sejarah perjuangan rakyat jambi itu sendiri melalui peninggalan yang ada, di Museum siswa

banyak sekali bertanya mulai dari senjata dan replika kris siginjai yang merupakan ikon dari

masyarakat Jambi dan bahkan patung sulthan taha sehingga lebih memahami siapa itu Sultan

Taha dan perannya dalam mengusir penjajah. Ibu sofian mengatakan lebih efektif berkunjung

ke Museum Perjuangan Rakyat Jambi dari pada hanya menjelaskan di sekolah, ketika di

sekolah mereka mempelajari sejarah mungkin sulit bagi mereka memahami kondisi masa

lampau. Dengan mengunjungi museum dapat membantu siswa memahami dan turut

merasakan nuansa kehidupan pada zaman dahulu. Seperti dengan melihat mata uang zaman

dahulu, model pakaian zaman dahulu, senjata tradisional zaman dahulu dan lain sebagainya.

Dan ketika tiba di sekolah guru kembali menerangkan apa saja kegiatan yang dilakukan

ketika berkunjung ke museum sehingga siswa pun tidak bingung dengan sejarah perjuangan

rakyat jambi lagi karena sudah berkunjung ke museum.

Dari yang telah disampaikan ibu sofian maka ketika berkunjung ke museum terutama

bagi pendidikan dapat memberikan stimulan ketika berkunjung dan memancing imajinasi

siswa, berbagai hal berbeda yang dilihat anak di museum akan memancing rasa ingin tahu

mereka untuk mengetahui lebih dalam lagi serta memancing mereka untuk mengembangkan

imajinasi tentang hal-hal tersebut. Contohnya ketika mengunjungi Museum Perjuangan

Rakyat Jambi dan melihat Replika Pesawat Catalina 005 mereka tentu akan bertanya banyak

hal seperti kenapa pesawat itu bisa terjatuh? Bagaimana cara orang dulu membuat pesawat

itu? Kenapa dipajang di halam Museum? Apa saja fungsinya? Dan berbagai pertanyaan tidak

terduga lainnya.

Berkunjung ke museum tidak melulu soal menambah pengetahuan dan wawasan.

Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengajarkan para siswa cara berinteraksi

dan bersosialisasi dengan banyak orang. Karena biasanya mereka mengunjungi museum

dalam bentuk kelompok sehingga anak-anak bisa saling bertanya dan menjawab. Selain itu

mereka juga dapat berinteraksi dengan pengunjung museum lain yang belum dikenal.

Melalui museum diharapkan pendidikan sejarah dalam kerangka menanamkan

kesadaran sejarah kepada generasi muda dapat tercapai, karena museum merupakan jendela

Page 90: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

73

dunia yang mampu membuka mata kita terhadap sejarah kehidupan bangsa. Berkunjung ke

museum kita bisa mengetahui bagaimana perjalanan panjang dari bangsa kita, yaitu

Indonesia. Museum juga merupakan tempat yang tepat sebagai sumber pembelajaran bagi

kalangan pendidikan, karena melalui benda yang dipamerkannya pengunjung dapat belajar

tentang berbagai hal berkenaan dengan nilai, perhatian serta perikehidupan manusia. Dalam

kaitanya dengan dunia pendidikan, keberadaan museum menjadi sangat penting karena

koleksinya yang dapat memberikan informasi dan menjawab pertanyaan yang muncul dalam

proses pembelajaran terutama berkaitan dengan sejarah perkembangan manusia, budaya dan

lingkungannya.

B. Dalam Bidang Penelitian Sejarah

Selain itu, museum bertugas menyediakan, melengkapi dan mengembangkan

tersedianya obyek penelitian ilmiah bagi siapapun, dan melaksanakan kegiatan penelitian itu

sendiri dan menyebarluaskan hasil penelitian tersebut untuk pengembangan ilmu

pengetahuan umumnya. Kehidupan observasi yang dilakukan terlebih oleh pelajar di museum

merupakan batu loncatan bagi munculnya suatu gagasan dan ide baru karena pada kegiatan

ini siswa dirangsang untuk menggunakan kemampuanya dalam berfikir kritis secara optimal.

Untuk mengenal kelengkapan dan peralatan pejuang serta menyebarluaskan informasi

peristiwa sejarah kepada masyarakat dan generasi penerus bangsa, dan bagi mereka yang

ingin meneliti di museum perjuangan sangat bermanfaat bagi diri sendiri dan bisa mengetahui

sejarah perjuangan rakyat jambi sewaktu merebut kemerdekaan dan mempertahankan

kemerdekaan melawan penjajahan belanda dan jepang. Alat-alat seperti baju perang pistol,

pedang, kris dapat mereka teliti sejarahnya. Dengan mengunjungi dan meneliti di Museum

Perjuangan Rakyat Jambi seseorang akan menemukan banyak informasi baru, sehingga

menghasilkan karya baru.

Seorang peneliti tidak akan segan untuk orang pergi ke museum tertentu karena

koleksi museum tersebut menarik bahan perhatianya. Ia akan segera saja menghasilkan

interpretasi baru, teori baru yang sebelumnya tidak terpikirkan, menumbuhkan rasa cinta

tanah air, menggali potensi untuk dimanfaatkan sebagai sarana menambah nilai sosial dan

rasa ingin tahu serta meningkatkan ketaqwaan atas ciptaan Tuhan YME.

Bagi pengunjung yang ingin meneliti diharapkan dapat menjadi sarana dan hasil nyata

ilmu yang telah diperoleh di museum, khususnya untuk menambah pengetahuan, dapat

menambah wawasan masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa, tentang perkembangan

Page 91: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

74

alat-alat masa perjuangan rakyat Jambi. Kunjungan ke Museum Perjuangan Rakyat Jambi

penelitian dalam rangka pembelajaran langsung membantu pelajar dalam mengaplikasikan

pembelajaran yang sudah didapat di lingkungan sekolah dengan lingkungan masyarakat

menjadi lebih nyata. Dengan berkunjung ke Museum Perjuangan Rakyat Jambi pelajar

mampu mengamati secara nyata dan lebih dekat dengan peninggalan alat-alat perjuangan

rakyat Jambi semasa penjajahan Belanda.

Dan dapat Mendidik siswa untuk mampu mencari dan menemukan jawaban sendiri atas

berbagai pertanyaan yang muncul berkaitan dengan materi pelajaran. Mempermudah guru

dalam memberikan penjelasan pada siswa, karena selain teori juga dilengkapi bukti yang

berkaitan dengan materi pembelajaran yang disajikan. Tutur Indra Pegawai Museum seksi

bimbingan dan publikasi

C. Dalam Bidang Pariwisata

Dalam perspektif pariwisata museum tidak lagi hanya berfungsi sebagai objek

penelitian dan pendidikan, namun juga berperan sebagai tujuan dan penyelenggara rekreasi.

Oleh sebab itu, sudah sepantasnya museum dikelola demi memenuhi unsur kenikmatan

(enjoyment), hiburan (entertainment), dan pendidikan (education) bagi para pengunjung.

Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa museum kaitan yang sangat erat dengan

pariwisata. Museum dikelompokan sebagai obyek dan daya tarik wisata. Museum memiliki

nilai informasi sejarah, budaya maupun informasi ilmiah yang berguna untuk kepentingan

publik. Jadi, museum adalah objek yang mampu menunjang peningkatan ataupun

pengembangan sektor kepariwisataan suatu daerah.

Kita juga bisa menjadikan kunjungan sebagai ajang untuk menambah ilmu

pengetahuan mengenai sejarah perjuangan rakyat Jambi semasa penjajahan Belanda melalui

koleksi museum. Dengan berekreasi ke museum kita mampu membangun rasa nasionalisme

pada diri kita sehingga lebih mencintai tanah air. Menurut rian salah satu pengunjung ia

mengatakan setelah mengunjungi Museum Perjuangan Rakyat Jambi ia bisa belajar banyak

hal mulai dari sejarah perjuangan rakyat jambi hingga foto-foto gubernur pertama Jambi dan

foto gubernur Belanda dari yang pertama kali menginjakkan kaki di Jambi, dan rian

menyadari bahwa Museum Perjuangan Rakyat Jambi sangat Penting sekali dikunjungi karena

selain berwisata juga banyak mendapat ilmu mengenai sejarah perjuangan rakyat jambi yang

belum tentu didapat diluar sana.

Terlebih bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya berwisata ke museum, banyak

sekali manfaat yang didapat, jika disekolah anak hanya diajarkan tentang sejarah hanya lewat

Page 92: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

75

buku dan gambar saja, berbeda dengan mengunjungi museum, anak akan secara langsung

melihat sesuatu secara visual dan lebih mendapatkan pemahaman yang baik tentang sesuatu.

Misalnya, ragam peninggalan bersejarah dan benda-benda unik lain yang ada disana. Jika

selama liburan anak sudah jarang sekali membuka buku pelajaran, museum pun bisa menjadi

buku terbuka bagi anak untuk memancingnya berpikir tentang banyak hal yang dilihatnya.

Anak bisa mengetahui beberapa proses terjadinya suatu peristiwa.

Museum Perjuangan Rakyat Jambi disamping digunakan sebagai objek wisata juga

dapat menumbuhkembangkan kesenangan bagi para pengunjung. Bagi mereka yang ingin

berwisata ke museum mereka dapat berbagai informasi penting mengenai sejarah perjuangan

rakyat Jambi melalui peninggalan peninggalan benda para pejuang, terlebih bagi generasi

muda agar mereka tau sejarah daerahnya dan untuk kedepan diharapkan museum sebagai

lembaga yang dapat membantu masyarakat dalam mengenang sejarah para pahlawan.

Berwisata ke museum memang belum menjadi lifestyle di Indonesia. Mereka lebih

suka ke mall ketimbang museum. Sehingga minat berkunjung ke museum semakin memudar.

Kondisi ini juga menjangkiti anak-anak. Pergi ketempat penyimpanan benda-benda sejarah

masa lalu, terpaksa dilakukan anak-anak karena ada tugas belajar sekolah. Padahal, pergi ke

museum banyak memberikan informasi, pengetahuan, serta fakta-fakta yang bisa kita

dapatkan pada masa lampau

Page 93: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

76

BAB V

KESIMPULAN

Museum adalah suatu tempat menyimpan benda-benda yang bernilai sejarah agar

tidak hilang dan rusak sehingga dapat dinikmati berbagai generasi, diharapkan mereka dapat

mengetahui sejarah dan dapat menghargai hasil yang telah dicapai generasi terdahulu

sehingga mereka dapat mengambil hikmah dari sejarah itu sendiri, museum merupakan

sarana yang efektif untuk mewariskan nilai-nilai luhur perjuangan, museum berfungsi juga

untuk tempat berekreasi dan mendidik

Museum Perjuangan Rakyat Jambi secara visual menggambarkan perjuangan Bangsa

Indonesia, khususnya rakyat Jambi dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan

Indonesia. Koleksi yang berada di museum berupa peninggalan para pejuang ketika mengusir

penjajah.

Keberadaan museum dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai tempat memperdalam

wawasan kehidupan masyarakat dan sebagai sarana untuk melepas penat dari hiruk-pikuk

perkotaan. Jika kita melihat sekilas manfaat museum namun masih terbilang sedikit dari

kebanyakan masyarakat yang benar-benar berminat untuk mengunjungi museum, beberapa

pengunjung museum kebanyakan adalah orang-orang tua dan rombongan siswa dari beberapa

sekolah. Sedangkan anak remaja terlihat tidak begitu banyak dibanding kelompok

sebelumnya (kecuali bagi mereka yang mendapat tugas dari sekolah atau kampusnya).

Padahal fasilitas-fasilitas dalam museum cukup mempuni, meski tidak semuanya.

Mungkinkah kesan bahwa museum itu merupakan tempat yang membosankan bahkan

menakutkan masih tertanam dalam pandangan sebagian masyarakat Indonesia?

Terkait pembelajaran sejarah, keberadaan Museum Perjuangan Rakyat Jambi sangat

bermanfaat sebagai sumber belajar guna memperkuat pemahaman para siswa terkait materi

pelajaran sejarah tentang perjuangan rakyat jambi, dari museum kita pun dapat memperoleh

banyak informasi yang mungkin tidak kita temukan dalam buku pelajaran/ buku teks. Untuk

penutup semoga minat masyarakat Indonesia (pada umumnya) untuk mengunjungi museum

makin meningkat, disertai dengan kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kerapian

lingkungan museum beserta isinya. Bagaimana pun juga dengan terawatnya museum dapat

76

Page 94: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

77

merawat juga warisan kebudayaan masyarakat indonesia. Dengan demikian, ingatan generasi

masa kini dan masa depan terhadap sejarah bangsanya tidak mudah terhapus dari pikirannya.

Page 95: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

78

DAFTAR PUSTAKA

Internet

http://wisatadanbudaya.blogspot.co.id/2009/11/museum-perjuangan-rakyat-jambi.html,(19

januari 2017 jam 16.00 Wib)

http://jambikota.go.id/new/museum-perjuangan/ (15 Januari 2017 Jam 16.00 Wib)

http://m.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/02/04/oktbak284-museumperjuangan-

jambi-visualisasikan-sejarah-lewat-video (18 Januari 2017 Jam 17.00 Wib)

http://wisatadanbudaya.blogspot.co.id/2009/11/museum-perjuangan-rakyat-jambi.html, (19

januari 2017 jam 16.00 Wib)

Suratmin, Museum sebagai wahana pendidikan sejarah, Masyarakat Sejarawan Indonesia

Cabang Yogyakarta, 2000.

http://[email protected]

Tesis

Yulius Widodo. Kajian Tata Pameran Koleksi Pada Pameran Tetap di Museum Perumusan

Naskah Proklamasi Tesis (Bandung: Fakultas Ilmu-Ilmu Sastra Bidang Kajian Utama

Museologi, 2008),hlm 1

Skripsi

Ririn Utami, Dewi. 2010. Peranan Koleksi Museum Perjuangan Rakyat Jambi Berbagai Alat

Praga Pelajaran Sejarah. Skripsi. Jambi: FKIP Universitas Batanghari

Wawancara

Wawancara Indra, 26 Tahun, PTT. Bag. Bimbingan dan Publikasi di Museum Perjuangan

Rakyat Jambi (Jambi, 1 September 2017)

78

Page 96: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

79

Wawancara Mumun, 22 Tahun, pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jambi (Jambi,

26 Agustus 2017)

Wawancara Sofian, 53 Tahun, Guru sd 74 Kota Jambi di Museum Perjuangan Rakyat

Jambi (Jambi, 11September 2017)

Wawancara elvira, 55 Tahun, Peltu. Bag. Keuangan di Museum Perjuangan Rakyat Jambi

(Jambi, 8 September 2017)

Arsip

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2013. Lap. Tahun 2013. Jambi: Kantor Museum

Perjuangan Rakyat Jambi (6 September 2017 Jam 10.00 Wib)

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2017. Kajian akademis keberadaan UPTD Museum

Perjuangan Rakyat Jambi. Jambi: Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (8

September 2017 Jam 11.00 WIB)

Buku

Drs. Werkanis AS. M.Pd, Museum sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan, Budaya dan

Sejarah(Solo: Depdikbud, 2010),

Direktorat Museum. 2010. Pedoman Museum Indonesia. Jakarta: Direktur Museum

Departemen Pendidikan Nasional 2000. Buku Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan

Edukatif. Jakarta : Direktur Museum

Page 97: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

80

Lampiran 1

Peta Kelurahan Murni

Page 98: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

81

Lampiran 2

Potret Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Ket: Ini adalah Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Ket: halaman depan museum terdapat pesawat Catalina RRI

005

Ket: Halaman samping Museum tempat parkir mobil

Ket: Ini adalah halaman belakang museum, terdapat rumah

penjaga Museum

Page 99: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

82

Ket : Relief yang ada di depan museum

Lampiran 3

Wawancara dengan Pegawai dan Pengunjung museum

Ket : Mumun 56 Tahun

Ket: Indra 26 Tahun

Ket: Elvira 55 Tahun

Page 100: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

83

Ket : Jumri 48 Tahun

Ket : Erman 56 Tahun

Ket: Kyne dan Angela Coblay 28 dan 29 Tahun

Ket : Bu Sofia 45 Tahun

Page 101: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

84

Lampiran 4

Potret Museum dari Lantai 1 hingga ruang Auditorium

Ket : Ini adalah ruangan Auditorium, tempat menonton film

sejarah

Ket : Ini adalah ruangan loby museum dimana terdapat patung

Sultan Thaha yang diapit oleh dua ekor Harimau Sumatera

Ket : Ini adalah lantai 1 Museum

Ket : Ini adalah lantai 2 Museum

Ket : Ini adalah lantai 3 Museum

Page 102: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

85

Lampiran 5

Daftar Informan Pegawai dan Pengunjung di

Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Nama Usia Tahun Kehadiran Kelompok

Jumri 48Th

2014 Bimbingan dan Publikasi

Erman 56Th

2011 Mantan Kepala Museum

Elvira 55Th

2006 Tata Usaha

M.Indra Gunawan 26Th

2014 Bimbingan dan Publikasi

Daftar Informan Pengunjung

Museum Perjuangan Rakyat Jambi

Nama Usia Tempat Tinggal Pekerjaan

Kyne Coblay 29Th

Inggris Wisatawan Asing

Angela Coblay 28Th

Inggris Wisatawan Asing

Mumun 56Th

Flamboyan Wiraswasta

Sofia 45Th

Kota Baru Guru

Page 103: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

86

Lampiran 6

Daftar Riwayat Hidup Penulis

Erri Putra Pratama dilahirkan di Jambi pada tanggal 21 Juni

1992, Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara, buah hati dari

Bapak Drs. Erpan dan Ibu Ramintan S. Yenita. Penulis menyelesaikan

pendidikan dasar di SD Negri 116 Kota Jambi, dan melanjutkan

pendidikan menengah pertama di SMP Negri 22 Kota Jambi, hingga pada tahun 2007 penulis

kembali melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA IX LURAH Kota Jambi. Cita-cita

tinggi yakni menjadi anak yang berbakti kepada orangtua dan berguna bagi nusa dan bangsa,

penulis kembali melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Batanghari Jambi, dengan

harapan mampu menjadi mahasiswa yanmg menjunjung tinggi tri darma perguruan tinggi

hingga akhirnya bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar, Insyaallah. Kecintaanya terhadap

mengajar anak-anak, mengantarkan penulis untuk memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan di Unbari, hingga penulis memilih Pendidikan Sejarah sebagai pilihan utamanya.

Selama mengikuti pendidikan di Universitas Batanghari Jambi penulis mengikuti semua mata

kuliah yang diberikan di Unbari, salah satunya KKN dan PPL. Hingga sampailah penulis

pada akhir ceritanya, yakni mengambil mata kuliah Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

dapat meraih gelar Sarjana. Adapun Skripsi yang ditulis berjudul Museum Perjuangan Rakyat

Jambi 1997-2015.

Page 104: MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAMBI 1997-2015 SKRIPSI …

87