putusan nomor hk -...

22
PUTUSAN NOMOR HK.2010/14/VII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. JM. DRAGON - I DI PERAIRAN BENGKULU SELATAN Pada tanggal 12 Desember 2012, pukul 02.45 WIB, KM. JM. Dragon – I dengan diawaki 21 (dua puluh satu) orang, bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang, dengan muatan sebanyak 187 box peti kemas, pukul 12.30 WIB, di perairan Samudera Hindia, kapal mendapat cuaca buruk, kapal mulai oleng akibat gelombang dari arah Barat Laut. Tanggal 13 Desember 2012, pukul 09.30 WIB Nakhoda memutuskan untuk berlabuh jangkar. Pukul 18.15 WIB, Nakhoda dan ABK lainnya memutuskan untuk meninggalkan kapal, dari kejauhan mengamati kapal yang semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º 06,6’ T. Dalam kecelakaan tenggelamnya KM. JM. Dragon - I tersebut, tidak ada korban jiwa maupun luka dari Awak Kapal, namun kapal beserta muatannya tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya No.KL.205/2/3/DN-13, tanggal 11 Maret 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara, dibuat di Bengkulu, tanggal 15 Desember 2012 oleh Nakhoda; 2. Laporan Kecelakaan Kapal, Tenggelamnya KM. JM. Dragon – I, dibuat di Bengkulu, tanggal 14 Desember 2012, oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Pulau Baai Bengkulu; 3. Berita ...

Upload: buituyen

Post on 13-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

PUTUSAN NOMOR HK.2010/14/VII/MP.14

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. JM. DRAGON - I

DI PERAIRAN BENGKULU SELATAN

Pada tanggal 12 Desember 2012, pukul 02.45 WIB, KM. JM. Dragon – I dengan

diawaki 21 (dua puluh satu) orang, bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang, dengan muatan sebanyak 187 box peti kemas, pukul 12.30 WIB, di perairan Samudera Hindia, kapal mendapat cuaca buruk, kapal mulai oleng akibat gelombang dari arah Barat Laut. Tanggal 13 Desember 2012, pukul 09.30 WIB Nakhoda memutuskan untuk berlabuh jangkar. Pukul 18.15 WIB, Nakhoda dan ABK lainnya memutuskan untuk meninggalkan kapal, dari kejauhan mengamati kapal yang semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º 06,6’ T.

Dalam kecelakaan tenggelamnya KM. JM. Dragon - I tersebut, tidak ada korban jiwa

maupun luka dari Awak Kapal, namun kapal beserta muatannya tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya No.KL.205/2/3/DN-13, tanggal

11 Maret 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara, dibuat di Bengkulu, tanggal 15 Desember 2012 oleh Nakhoda; 2. Laporan Kecelakaan Kapal, Tenggelamnya KM. JM. Dragon – I, dibuat di Bengkulu,

tanggal 14 Desember 2012, oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Pulau Baai Bengkulu;

3. Berita ...

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

2

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Nakhoda dan Anak Buah Kapal, dibuat oleh Petugas Keselamatan Berlayar dan Patroli Pelabuhan, Kantor KSOP Kelas III Pulau Baai Bengkulu terhadap :

a. Nakhoda, Soenarjo. M; b. Mualim I, Wawan Gunawan; c. Mualim II, Andi Nursahwan; d. Mualim III, Derman Jaya Tafonao; e. KKM, Sugiyanto; f. Masinis II, Junaedi; g. Masinis IV, Anggiat Paradongan Markus M; h. Jurumudi, Abdarudin Toha; i. Jurumudi, A’An Setya Bekti; j. Juruminyak, Sumarno;

4. Berita Acara Pendapat/Resume, dibuat tanggal 19 Desember 2012 oleh Petugas PPNS

Kantor KSOP Kelas III Pulau Baai Bengkulu, dan diketahui oleh Kepala Kantor KSOP Kelas III Pulau Baai, Bengkulu;

5. Surat-surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Laut Nomor PK.205/1842/SL-PM/DK-12 Nomor Urut 848 diberikan di Jakarta, tanggal 28 Agustus 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3394/Ba, dikeluarkan di Tanjung Priok,

tanggal 14 Agustus 2012, oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok; c. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor

B.2423/PK.001/941/SYB.TPK-12, diterbitkan di Tanjung Priok, tanggal 20 Nopember 2012 berlaku sampai dengan tanggal 19 Pebruari 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Periok;

d. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor

B.2423/PK.001/1123/SYB.TPK-12, diterbitkan di Tanjung Priok, tanggal 20 Nopember 2012 berlaku sampai dengan tanggal 19 Pebruari 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Periok;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor B.2423/PK.001/1193/SYB.TPK-

12, diterbitkan di Tanjung Priok, tanggal 20 Nopember 2012 berlaku sampai dengan tanggal 19 Pebruari 2013, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Periok;

f. Sertifikat ...

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

3

f. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Nomor PK.402/1557/IOPP/DK-12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 14 September 2012 berlaku sampai dengan tanggal 14 Agustus 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Nomor 007430, dikeluarkan di Jakarta,

tanggal 13 Agustus 2008 berlaku sampai dengan tanggal 20 Juli 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara Nomor 1669-TP/D1S-SMC/2012,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 16 Agustus 2012 berlaku sampai dengan tanggal 15 Januari 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor Register 06674, dikeluarkan di Jakarta,

tanggal 13 Agustus 2008 berlaku sampai dengan tanggal 20 Juli 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor Register 06674, dikeluarkan di Jakarta, tanggal

13 Agustus 2008 berlaku sampai dengan tanggal 20 Juli 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

k. Certificate Hydrostatic Release Unit Nomor 025/AD/SFT/HRU/VIII/12, tanggal

14 Agustus 2012, oleh PT. Asia Diving; l. Re – Inpection Certificate Infratable Liferaft Nomor 026/AD/SFT/ILR/VIII/12,

tanggal 14 Agustus 2012, oleh PT. Asia Diving, dan diketahui oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok;

m. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan Nomor PK.401/464/DOC/DK-12,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 27 Januari 2012 berlaku sampai dengan tanggal 07 Nopember 2016, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

n. Surat Penggantian Nama Kapal KM. Manado Caraka Jaya Niaga III-42 Nomor

PK.204/43/11/DK-12, dibuat di Jakarta, tanggal 06 Agustus 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

o. Surat Tanda Kebangsaan Kapal Sementara Nomor B.1681/PK.205/79/SYB.TPK-

2012, diberikan di Tanjung Priok, tanggal 15 Agustus 2012, oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok;

p. Daftar Crew List, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 10 Desember 2012, oleh Nakhoda

dan diketahui oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok;

q. Surat ...

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

4

q. Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.304/370/IX/SYB.TPK-2012, dikeluarkan di Tanjung Priok, tanggal 22 September 2012, oleh PH Kepala Bidang Laik Layar dan Kepelautan Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok;

r. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Nomor 11/SYBU/512/12/2012, diterbitkan di

Tanjung Priok, tanggal 11 Desember 2012, oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok;

6. Sertifkat Keahlian Pelaut, terdiri dari : a. ANT I, Nomor 6200061506N10101, atas nama Soenarjo Martosudiardjo, diterbitkan

tanggal 16 Juli 2001; b. ANT III, Nomor 6200040922N30102, atas nama Wawan Gunawan, diterbitkan

tanggal 24 Januari 2002; c. ANT III, Nomor 6200420719N30410, atas nama Andi Nursahwan, diterbitkan

tanggal 24 Januari 2002; d. ANT III, Nomor 6200384197N30311, atas nama Derman Jaya Tafonao, diterbitkan

tanggal 26 September 2011; e. ATT III, Nomor 6200020201T30102, atas nama Junaedi, diterbitkan tanggal 14 Mei

2002; f. ATT III, Nomor 6200258182T30110, atas nama Anggiat Paradongan Markus

Marbun, diterbitkan tanggal 09 Desember 2010; g. ANT Dasar Nomor 6200411465N60104, atas nama Abdarudin Toha, diterbitkan

tanggal 06 Desember 2004; h. ATT Dasar Nomor 6201325440T60712, atas nama Sumarno, diterbitkan tanggal 13

Februari 2012. Dari berkas dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, tanggal 17 Maret 2014, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan

(BAPP) :

1. Data Kapal.

Nama : JM DRAGON I Ex Manado Caraka Jaya Niaga III-42 Jenis : Kapal Kontainer Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YFYD 9200213 Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1998, di Surabaya / Baja Isi kotor / Isi bersih : GT. 3508 / 1979 NT Tanda selar : GT. 3508 No.3394/Ba

Tenaga ...

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

5

Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) buah Mesin Diesel, merek Niigata, 8 PA 5 L, 4 Tak Kerja Tunggal 2030 HP, putaran 900 Rpm

Ukuran Pokok Panjang : 92,88 meter Lebar : 16,50 meter Dalam : 7,80 meter Pemilik : PT. Jaya Bersama Makmur Line Nakhoda : Soenarjo M Awak Kapal : 21 (dua puluh satu) orang

2. Jalannya Peristiwa.

a. Tanggal 12 Desember 2012, pukul 02.45 WIB, KM. JM. Dragon I bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan tujuan Pelabuhan Teluk Bayur Padang, membawa muatan 187 box peti kemas, diawaki 21 (dua puluh satu) orang, keadaan cuaca cukup baik;

b. Ketika melewati Suar Belimbing perairan Samudera Hindia, kapal merubah

haluan menjadi 311º sejati, pukul 18.30 WIB kapal mulai oleng karena angin dan gelombang ± 4 meter dari lambung kiri (Barat Laut) dan diketahui kapal miring ke kanan ± 6º, selanjutnya pukul 20.00 WIB dilakukan pemeriksaan air got di semua palka, dari hasil pemeriksaan diketahui air got palka II kanan penuh namun belum diketahui dari mana sumber air yang masuk, setelah diketahui ada air di palka II dilakukan pemompaan dengan pompa celup, untuk memeriksa lebih teliti dan memperbaiki kemiringan kapal, Nakhoda berdiskusi dengan KKM dan Mualim I untuk berlabuh jangkar;

c. Pukul 22.00 WIB, kapal merubah haluan menjadi 320º sejati menuju ke pantai,

Nakhoda memerintahkan kepada Mualim I, Serang dan Juru Mudi untuk memeriksa palka II, hasil pemeriksaan diketahui di palka II kanan ada air, cuaca ketika itu hujan lebat, angin kencang dari Barat Laut dengan kecepatan 15 – 20 knot, gelombang + 4 meter dari Barat Laut (lambung kiri), selama pelayaran menuju Pantai pemompaan air got palka II dilaksanakan terus menerus;

d. Tanggal 13 Desember 2012, pukul 09.30 WIB, kapal berlabuh jangkar kiri 4

segel di air, berjarak ± 2,3 mil dari pantai pada kedalaman 21 meter, untuk memperbaiki kemiringan kapal dilakukan pemompaan got palka II kanan dan mengisi ballast tanki I kiri dan tanki II kiri sampai penuh dan dilakukan pemeriksaan ke dalam palka II oleh Mualim I bersama Serang, Juru Mudi dan Cadet, diketahui di palka II kanan ada air setinggi betis bergerak bebas dan diketahui sumber air dari tank top dudukan kontainer, sedangkan dari lambung tidak ada kebocoran;

e. Pukul ...

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

6

e. Pukul 11.45 WIB, pompa celup dipindahkan isap air got palka II kiri dan isi ballast tangki I dan II kanan, namun usaha ini tidak menolong atau mengurangi kemiringan kapal. Inklonometer kamar mesin ke kiri tambah miring sampai 13º kiri sekali oleng menambah kapal miring. ABK gelisah, siap pakai pelampung untuk abandon ship;

f. Pukul 12.30 WIB, sekoci kanan diturunkan dan tangga kanan. Dengan channel

16 HT kami menghubungi kapal terdekat. Kapal tanker Kencana 6 mendekat, sekoci kanan tidak dapat dihidupkan mesinnya karena bahan bakar kurang. Kebetulan ada perahu nelayan datang menolong sebagian ABK (14 orang) dan sisa ke sekoci;

g. Pukul 15.00 WIB, kapal penolong Kencana 6 mendekat, perahu nelayan ke

darat. Sekoci dapat sandar ke kapal dengan mendayung sekoci kapal kencana 6 diturunkan, tetapi mesin tidak hidup;

h. Pukul 15.30 WIB, Nakhoda mengawasi dari kapal Kencana 6, KM. JM. Dragon I

tambah miring kiri, dan jika oleng air laut naik ke deck kiri. Nakhoda melihat ada 7 (tujuh) peti kemas yang jatuh ke laut;

i. Pukul 16.00 WIB, Nakhoda mencoba mendekati dengan sekoci, mendayung

tetapi tidak berhasil karena cuaca dan arus kuat, gelombang, dan hujan lebat; j. Pukul 17.00 WIB, perahu nelayan kembali datang untuk menjemput Anak Buah

Kapal. Anak Buah Kapal mengikat sekoci KM. JM Dragon I juga Nakhoda mendekat ke KM. JM Dragon I, dan selanjutnya Kapal Kencana 6 meninggalkan seluruh ABK;

k. Pukul 17.30 WIB, ABK berhasil mendekati lambung kanan KM. JM Dragon I,

untuk mengikat sekoci, dan ABK berusaha naik ke kapal dengan penuh resiko, kapal masih oleng terus. Di atas kapal Nakhoda temukan kemiringan sudah mencapai 30º kiri, air masuk ke deck kiri, deck house, kamar tally, dan kamar ABK bagian kiri bawah penuh air di decknya, generator masih hidup, dalam palka II sudah banyak air laut;

l. Pukul 18.15 WIB, Nakhoda memutuskan untuk turun dari kapal dengan perahu

nelayan menuju ke Pantai; m. Pukul 18.30 WIB, Nakhoda naik ke perahu nelayan, dan menjauhi kapal Dragon

I, kapal miring kiri, air masuk dari deck kiri, selanjutnya Nakhoda dan ABK lainnya meninggalkan kapal Dragon I, karena sudah gelap, gelombang tambah besar, cuaca mendung;

3. Dalam ...

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

7

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Soenarjo. M;

b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Wawan Gunawan; 2) Mualim III, Derman Jaya Tafonao; 3) KKM, Sugiyanto; 4) Masinis I, Mukhlas; 5) Masinis II, Junaedi; 6) Masinis IV, Anggiat Paradongan Markus M; 7) Jurumudi, A’an Setya Bekti 8) Tri Pudjianto.

B. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dalam sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal Mahkamah Pelayaran adalah :

1. Tersangkut Nakhoda, Soenarjo M, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi

Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Jogjakarta

Tanggal : 01 Desember 1940 Agama : Islam

Alamat : Jl. Bahari, Pantoloan, Palu Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1955, di Jogjakarta; 2) SMP, Tahun 1958, di Jogjakarta; 3) SMA, Tahun 1960, di Jakarta; Kepelautan : 1) AIP, Tahun 1963, di Jakarta; 2) MPB I, Tahun 1985, di Jakarta; 3) ANT I, Tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Nakhoda, KM. Jatiluhur, Tahun 1980 s/d 1982; 2) Nakhoda, KM. Kutai, Tahun 1989; 3) Nakhoda, KM. Majapahit, Tahun 1992; 4) Nakhoda, KM. Thamrin, Tahun 2000 s/d 2001; 5) Nakhoda, KM. Caraka Jatianom, Tahun 2005; 6) Nakhoda, KM. JM. Dragon I, Tahun 2011 s/d 2012.

b. Pada tanggal 12 Desember 2012 pukul 02.45 WIB, KM. JM. Dragon I bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang,

membawa ...

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

8

membawa muatan 187 box peti kemas, memiliki GM 0,54 meter dan Awak Kapal 21 (dua puluh satu) orang;

c. Dalam pelayarannya menuju Teluk Bayur cuaca baik, angin tidak terlalu kencang dan ombak tidak terlalu besar, ketika kapal memasuki Samudra Hindia kapal mulai oleng karena gelombang dari arah Barat Laut dan setelah melewati suar Belimbing pada pukul 18.30 WIB, kapal merubah haluan menjadi 311º sejati, olengan kapal tambah besar dan dirasakan kapal miring ke kanan sekitar 6º;

d. Pukul 20.00 WIB tanggal 13 Desember 2012, dilakukan pemeriksaan got II

semua palka, hasil pemeriksaan diketahui got palka II kanan penuh air, kemudian dilakukan pemompaan dengan pompa celup, pada pukul 22.00 WIB, Nakhoda memanggil KKM dan Mualim I untuk berdiskusi dan memutuskan untuk memperbaiki kemiringan kapal dengan berlabuh jangkar di Pantai, Nakhoda memerintahkan Mualim I, Serang dan Kelasi untuk memeriksa palka II, hasil pemeriksaan diketahui di palka II ada air dan ada kebocoran dari bawah kontainer;

e. Ketika kapal merubah haluan menjadi 322º sejati menuju ke Pantai cuaca

hujan lebat, angin kencang kekuatan 15 – 20 knot dan gelombang ± 4 meter dari lambung kiri (Barat Daya), maka olengan kapal menjadi lebih besar;

f. Pada pukul 09.30 WIB tanggal 13 Desember 2012, kapal berlabuh jangkar kiri,

4 segel di air berjarak 2,3 mil dari Pantai pada kedalaman 21 meter, Nakhoda melaporkan ke kantor melalui Hand Phone (HP) bahwa kapal berlabuh jangkar untuk memperbaiki kemiringan dan diarahkan dari kantor agar berhati hati;

g. Pada saat kapal berlabuh jangkar, dilakukan pemompaan got palka II kanan

dan mengisi tanki ballast I dan II kiri, hasilnya kemiringan kapal berkurang menjadi sekitar 3º ke kanan, namun kapal tetap oleng terus menerus dan ketika gelombang datang yang lebih besar dari lambung kanan kapal langsung miring ke kiri, terdengar ada suara pergeseran kontainer di palka II sehingga kemiringan kapal menjadi ke kiri sebesar 12º dan air laut mulai masuk ke dalam Deck House, tally room sebelah kiri bila kapal oleng ke kiri;

h. Pada pukul 11.45 WIB pompa got dipindah ke palka II kiri dan mengisi tangki

ballas I dan II kanan, namun tidak merubah keadaan, olengan kapal tambah besar dan kapal makin miring ke kiri, melihat kondisi ini ABK mulai gelisah dan sudah menggunakan life jacket siap untuk meninggalkan kapal;

i. Pada pukul 12.30 WIB Nakhoda memerintahkan untuk menurunkan sekoci

kanan dan tangga kanan, dan Nakhoda menggunakan VHF Channel 16, menghubungi kapal yang terdekat, dan dijawab oleh MT. Kencana 6 yang

kemudian ...

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

9

kemudian datang mendekat, pada waktu yang bersamaan ada perahu nelayan yang mendekat, maka ABK yang lain naik ke parahu nelayan sebanyak 14 (empat belas) orang dipimpin oleh Mualim I dievakuasi ke darat;

j. Setelah MT. Kencana 6 mendekat Nakhoda bersama ABK yang tersisa 7 (tujuh)

orang naik sekoci menuju ke kapal MT. Kencana 6, saat meninggalkan kapal, kondisi kapal oleng terus dan miring ke kiri, Nakhoda mengawasi KM. JM. Dragon I dari MT. Kencana 6 dan terlihat ada ± 7 kontainer yang jatuh ke laut dari lambung kiri;

k. Ketika Nakhoda melihat perahu nelayan yang mengantar ABK ke darat datang

lagi, Nakhoda bersama ABK yang lain naik ke sekoci kembali ke KM. JM. Dragon I ditarik oleh perahu melayan, dan MT. Kencana 6 melanjutkan pelayaran pada pukul 17.00 WIB, Nakhoda bersama ABK yang tersisa naik ke kapal KM. JM. Dragon I, kondisi kemiringan kapal sudah mencapai ± 30º ke kiri dan air laut sudah masuk ke kamar ABK, deck house kemudian tally room dan palka II sudah banyak air laut;

l. Pada pukul 18.30 WIB Nakhoda bersama ABK yang tersisa meninggalkan kapal

yang belum tenggelam dengan perahu nelayan menuju ke darat, cuaca mendung sudah mulai gelap dan gelombang tambah besar;

m. Nakhoda menyatakan bahwa pada cuaca buruk kapal lebih aman berlayar dari

pada berlabuh jangkar, namun karena alasan keselamatan ABK Nakhoda memutuskan berlabuh jangkar.

2. Saksi Mualim I, Wawan Gunawan, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah,

memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Sumedang Tanggal : 05 Juni 1971 Agama : Islam

Alamat : RT.04/RW.06 Celengkrang, Kecamatan Wado, Sumedang Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1985, di Sumedang;

2) SMP, Tahun 1988, di Sumedang; 3) SMA, Tahun 1991, di Sumedang; 4) D III, Tahun 2003, di Cirebon;

Kepelautan : 1) MPB III, Tahun 1996, di Jakarta; 2) ANT III, Tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Mualim II, MV. Santa Bahtera, Tahun 1996 s/d 1997; 2) Mualim III, KM. Parnaraya 28, Tahun 1997 s/d 2001;

3) Mualim ...

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

10

3) Mualim I, KM. Tonasa Maru, Tahun 2001 s/d 2002; 4) Nakhoda, KM. Sari Andalas, Tahun 2002 s/d 2003; 5) Nakhoda, MV. Decanic Expl, Tahun 2003 s/d 2006; 6) Mualim I, TB. Blora 12, Tahun 2007 s/d 2008; 7) Mualim II, KM. CJN III-27, Tahun 2011 s/d 2012; 8) Mualim I, KM. JM. Dragon I, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 12 Desember 2012 pukul 02.45 WIB, KM. JM. Dragon I bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang, membawa muatan 187 box peti kemas, draft depan 5,15 meter, draft belakang 5,85 meter, kondisi secara keseluruhan normal;

c. Saksi bertugas jaga di anjungan pada pukul 16.00-20.00, saat saksi bertugas

jaga, cuaca mulai buruk, angin dari arah barat daya dengan kecepatan 8-10 knot dengan ketinggian ombak mencapai 7 meter;

d. Pada pukul 22.00 WIB, saat sedang istirahat, Saksi dipanggil Nakhoda ke

anjungan oleh kadet deck, Saksi diperintahkan oleh Nakhoda untuk mengecek palka-palka karena kondisi kapal miring kanan 5º - 6º, Saksi mengecek bersama dengan bosun dan didapati di palka dua kanan terdapat air dengan ketinggian belum diketahui, kemudian Saksi membangunkan Kelasi dan Electrician, untuk mengambil pompa celup di kamar mesin, membuang air yang berada di palka dan memasang lampu di palka 2, lalu Saksi melaporkannya ke Nakhoda;

e. Setelah dilakukan upaya pembuangan air, palka kering, namun kapal masih

dalam kondisi miring kanan dan dilakukan pengecekan ulang oleh Saksi, didapati air mengalir dari bawah kontainer, tetapi Saksi tidak bisa memastikan dari mana datangnya air, karena terhalang oleh kontainer, kemudian Saksi laporkan ke Nakhoda dan Nakhoda perintahkan untuk mengisi air ballast tangki 1 dan tangki 2 sebelah kiri, setelah pengisian air ballast selesai, diketahui keluarnya air berasal dari over flow di deck;

f. Pada tanggal 13 Desember 2012, pukul 09.30 kapal berlabuh jangkar pada

posisi 04º 38,5’ S / 103º 06,6’ T, kondisi kapal miring kanan, Saksi melakukan pengecekan ke palka 2 dan masih didapati air, kemudian saksi memompa air, pada saat itu Saksi mendengar suara keras menghantam lambung kanan dan seketika itu kapal miring kiri, lalu Saksi perintahkan kelasi untuk mematikan pompa celup dan perintahkan bosun untuk memindahkan pompa celup ke sebelah kiri;

g. Saksi mendapat perintah Nakhoda untuk memimpin ABK meninggalkan kapal,

melalui gang way, membawa dokumen kapal beserta dokumen crew yang berada di kamar Nakhoda, Saksi di evakuasi oleh MT. Kencana-6.

3. Saksi ...

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

11

3. Saksi Mualim III, Derman Jaya Tafonoa, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Hilimbowo

Tanggal : 12 Mei 1987 Agama : Kristen Alamat : Jl. Kendeng No.30A RT.005/RW.015 Kel. Sidanegara, Kec.

Cilacap Tengah, cilacap Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 2000, di Nias; 2) SMP, Tahun 2003, di Nias; 3) SMA, Tahun 2006, di Nias; Kepelautan : ANT III, Tahun 2011, di Cilacap. Pengalaman berlayar :

1) Cadet, PT. Djakarta Lloyd, Tahun 2009; 2) Mualim III, PT. Sipil, Tahun 2011; 3) Mualim III, KM. JM. Dragon I, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 12 Desember 2012 pukul 02.45 WIB, KM. JM. Dragon I bertolak

dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Pada pukul 08.00 - 12.00 dalam pelayarannya, Saksi melakukan tugas jaga di anjungan dan sampai melewati Pulau Sebeku Sebesi, stabilitas kapal dalam keadaan baik dan tidak miring;

c. Pada pukul 22.00 WIB, saat kapal mulai miring kanan, Saksi berada di anjungan untuk melakukan tugas jaga, Nakhoda mengambil tindakan merubah haluan ke kanan dari haluan semula 311º menjadi 320º ke arah pulau terdekat, kemudian Nakhoda memanggil Mualim I naik ke anjungan dan memerintahkan untuk mengecek sekeliling kapal;

d. Pada tanggal 13 Desember 2012, pukul 08.00-12.00, sewaktu Saksi bertugas

jaga di anjungan, kapal masih dalam posisi miring kanan dan mencari tempat berlabuh atas perintah Nakhoda, pada pukul 09.30 kapal berlabuh pada posisi 04º 38,5’ S / 103º 06,6’ T, saat itu Saksi, Nakhoda dan Juru Mudi masih berada di anjungan;

4. Saksi KKM, Sugiyanto, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan

keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Kebumen Tanggal : 15 Maret 1942

Agama : Islam

Alamat ...

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

12

Alamat : Jl. Kelinci No. 19 RT.006/RW.006 Kel. Ciganjur, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1956, di Kebumen; 2) SMP, Tahun 1959, di Kebumen; 3) SMA, Tahun 1963, di Lampung; Kepelautan : 1) AMK-IS, Tahun 1974, di Jakarta; 2) ATT-I, Tahun 2001, di Jakarta.

Pengalaman berlayar : 1) Pegawai, Angkatan Laut, Tahun 1966 s/d 1972; 2) AMK IV, KM. Gunung Guntur, Tahun 1975 s/d 1978; 3) AMK IV, KM. Djati Anom, Tahun 1978 s/d 1980; 4) AMK III, KM. Djatiluhur, Tahun 1980 s/d 1982; 5) AMK II, KM. Djatisari, Tahun 1982 s/d 1990; 6) KKM, KM. Gowa, Tahun 1990 s/d 1991; 7) KKM, KM. Kutai, Tahun 1993 s/d 1995; 8) KKM, KM. Cirebom, Tahun 1995 s/d 1996; 9) KKM, KM. Belawan, Tahun 1996 s/d 2002; 10 KKM, KM. JM. Dragon I, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 12 Desember 2012 pukul 02.45 WIB, KM. JM. Dragon I bertolak

dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang, kapal dalam keadaan normal.

c. Saksi bertugas sebagai KKM di KM. JM. Dragon I mulai bulan Maret 2012, tugas

Saksi adalah memimpin kamar mesin bertanggung jawab terhadap mesin utama, mesin bantu dan perlestrikan diatas kapal serta memimpin ABK mesin, KM. JM. Dragon I mempunyai mesin utama diesel Merk Nigata type PA 5 L kerja tunggal 4 tak dengan Tenaga efektif 2037 HP putaran 900 RPM , mesin bantu 3 buah merk Yanmar 6 HAL – DTN 3 x 250 HP buatan tahun 1994. Dengan pompa ballast, pompa got dengan kondisi baik dan normal dan melaksanakan perintah Nakhoda.

d. Dalam pelayarannya, selepas melewati Pulau Sebesi, kapal mulai miring kanan

± 8º, Kapal keluar dari Sibesi miring kanan kira kira 8º, Nakhoda perintahkan

untuk mengisi air ballast tangki 2 kiri, kurang lebih 10 menit dilakukan

pengisian ballast terjadi perubahan kemiringan menjadi 6º, Saksi

memperkirakan adanya kebocoran berada di tank top, karena air masuk ke

dalam palka, sehingga air ballast berpindah arah kiri yang mengakibatkan

menambah kemiringan menjadi 20º .

e. Dengan ...

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

13

e. Dengan makin besarnya volume air dalam palka diusahakan pemompaan

dengan menggunakan pompa portable Alkon, karena pompa got palka tidak

dapat bekerja maksimal disebabkan posisi isap palka.

5. Saksi Masinis II, Junaedi, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan

keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 18 Mei 1972 Agama : Islam

Alamat : Jl. Kebon Bawang Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1985, di Jakarta; 2) SMP, Tahun 1988, di Jakarta; 3) SMA, Tahun 1991, di Jakarta; Kepelautan : 1) AMK A, Tahun 1998, di Jakarta; 2) ATT III, Tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman berlayar :

1) Masinis IV, KM. Palembang, Tahun 06 Januari 1999 s/d 27 Oktober 1999; 2) Masinis IV, KM. MH. Thamrin, Tahun 25 Mei 2000 s/d 30 Pebruari 2002; 3) Masinis IV, KM. Palembang, Tahun 03 Maret 2002 s/d 15 April 2003; 4) Masinis III, MV. Samratulangi, Tahun 31 Juli 2003 s/d 01 Januari 2005; 5) Masinis IV, MV, Djati Anom, Tahun 18 April 2005 s/d 04 Maret 2006; 6) Masinis IV, KM. Cirebon, Tahun 26 Juni 2006 s/d 31 Oktober 2007; 7) Masinis III, MV. MH. Thamrin, Tahun 31 Oktober 2007 s/d 29 Januari 2009; 8) Masinis III, KM. Lhokseumawe, Tahun 31 Juni 2009 s/d 31 April 2010; 9) Masinis II, KM. Palembang, Tahun 24 Mei 2010 s/d 19 Maret 2011; 10) Masinis III, MV. Alas, Tahun 26 Mei 2011 s/d 02 Pebruari 2012; 11) Masinis II, KM. JM. Dragon I, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas sebagai Masinis II di KM. JM. Dragon I bertanggung jawab

untuk kelancaran pengoperasian mesin induk serta membantu tugas-tugas masinis III dan masinis IV serta kelancaran permesinan yang berada di kamar mesin, Saksi bertugas jaga pukul 04.00-08.00 dan 16.00-20.00;

c. Pukul 22.00 WIB – 23.00 WIB, tanggal 12 Dessember 2012 saksi turun ke

kamar mesin kapal miring 5° – 7° miring kanan turun ke kamar mesin

memperhatikan pengisian ballast tangki 2 kiri sampai kapal steady pengisian

ballast distop;

d. Pada ...

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

14

d. Pada tanggal 13 Desember 2012, pukul 10.00 WIB, terdengar suara gesekan

kontainer dalam palka, kemudian terdengar alarm abondon ship dan seluruh

ABK berkumpul di lambung sebelah kanan dengan menggunakan life jacket

untuk penyelamatan, sekoci sebelah kanan diturunkan.

6. Saksi Masinis IV, Anggiat Paradongan Markus M, tidak hadir dalam Sidang

Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Pematang Siantar

Tanggal : 01 Januari 1983 Agama : Kristen

Alamat : Jl. Sungai Landak, RT.007/RW.008, Kel. Cilincing, Kec. Cilincing, Jakarta Utara

Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1994, di Pematang Siantar; 2) SMP, Tahun 1996, di Pematang Siantar; 3) STM, Tahun 1999, di Pematang Siantar; Kepelautan : ATT III, Tahun 2010, di Medan. Pengalaman berlayar :

1) Cadet, MV. Kaisar, Tahun 2007 s/d 2009; 2) Masinis I, MV. Intan Daya 3, Tahun 2010; 3) Masinis III, MV. Mandiri, Tahun 2010 s/d 2011; 4) Masinis I, TB. Segara Sejati II, Tahun 2011; 5) Masinis IV, KM. JM. Dragon I, Tahun 2012 s/d kejadian.

b. Saksi bertugas sebagai Masinis IV di KM. JM. Dragon I mulai bulan Juli 2012, bertanggung jawab atas pompa-pompa dan separator;

c. Pada tanggal 12 Desember 2012, pada pukul 08.00 - 12.00 sewaktu tugas jaga

di anjungan, ada perintah dari Mualim III mengisi air ballast tangki nomor 2, untuk menegakkan kapal pada posisi normal.

7. Saksi Operasional PT. Jaya Bersama Makmur Line, Tri Pudjianto, dalam keadaan

sehat, dinawah sumpah, memberikan keterangan senagai berikut :

a. Lahir di : Surabaya Tanggal : 26 Desember 1955 Agama : Islam

Alamat : Jl. Swasembada Barat XXIV No.9A RT.009/RW.011 Kel. Kebon Bawang Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Pendidikan Umum : 1) SD, Tahun 1967, di Jakarta;

2) SMP ...

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

15

2) SMP, Tahun 1970, di Jakarta; 3) SMA, Tahun 1973, di Jember. Pengalaman bekerja :

1) Operasional, PT. Djakarta Lloyd, Tahun 1977 s/d 2010; 2) Operasional, Andanalima, Tahun 2011 s/d 2012; 3) PT. Jaya Bersama Makmur Line, 10 Desember 2012 s/d kejadian.

b. Saksi tidak dapat memberikan keterangan kasus kecelakaan KM. JM. Dragon I, karena baru 3 (tiga) hari, saksi bekerja di PT. Jaya Bersama Makmur Line.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama, terhadap berkas dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan Tersangkut dan Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan, pada tanggal 17 Maret 2014 di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, sehubungan dengan Tenggelamnya KM. JM. Dragon I di Perairan Begkulu Selatan pada posisi 04º 38,5’S / 103º 06, 6’ T, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

a. Kapal.

KM. JM. Dragon I eks Manado C.V.N III-42 adalah kapal peti kemas konstruksi baja berbendera Indonesia dibangun di Surabaya oleh PT. Dumas Tanjung Perak pada tahun 1998 dengan GT 3508 dan NT 1979. Kapal ini digerakkan oleh mesin penggerak utama 1 (satu) buah mesin Diesel Niigata 8 PA 5 L, 4 Tak Kerja Tunggal dengan tenaga efektif 2037 HP yang dibantu dengan mesin bantu 3 (tiga) buah Yanmar, 6 HAL-DTN, 3 X 250 hp. Kapal ini berukuran P x L x D = 92,80 meter x 16,50 meter x 7,80 meter, dok terakhir dilakukan tanggal 18 Juni 2012 s/d 30 Juni 2012 di Tanjung Priok dan berlayar untuk daerah pelayaran Kawasan Indonesia.

b. Surat-surat Kapal.

KM. JM. Dragon I telah dilengkapi dengan Surat Ukur Internasional, Sertifikat-sertifikat Keselamatan Perlengkapan Konstruksi dan Radio Kapal Barang dan surat-surat lainnya yang dipersyaratkan dan masih berlaku.

c. Awak ...

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

16

c. Awak Kapal. KM. JM. Dragon I berdasarkan Crew List yang dibuat oleh PT. Jaya Bersama

Makmur Line, tanggal 10 Desember 2012, diawaki 23 (dua puluh tiga) orang ABK termasuk Nakhoda, dengan Susunan Perwira sebagai berikut: Bagian Deck Nakhoda : Soenarjo M sertifikat ANT I Tahun 2001; Mualim I : Wawan Gunawan sertifikat ANT III Tahun 2002; Mualim II : Andi Nursahwan sertifikat ANT III Tahun 2010; Mualim III : Derman Jaya Tafonao sertifikat ANT III Tahun 2011; Bagian Mesin K K M : Sugiyanto sertifikat ATT I Tahun 2001; Masinis I : Junaedi sertifikat ATT III Tahun 2002; Masinis II : Marthen Pasulu sertifikat ATT III Tahun …; Masinis III : Anggita Paradongan M sertifikat ATT III Tahun 2010.

Dengan demikian KM. JM. Dragon I pada saat mengalami kecelakaan tenggelam di perairan Barat pantai Bengkulu memiliki kondisi kapal yang telah memenuhi persyaratan keselamatan, yang dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku, akan tetapi dalam pengawakan kurang sesuai dengan KM.70 Tahun 1998.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 10 Desemberi 2013, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 13 Desember 2012, pukul 22.00 WIB, di Perairan Bengkulu, adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan banyak dan hujan ringan disertai Badai Guntur Arah dan Kecepatan Angin : Barat Laut 12,0 – 17,0 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat Laut 51,6 – 66,7 Cm/det Tinggi Gelombang : Barat Daya – Barat, 1,3 – 2,2 meter Jarak Penglihatan : 4,0 – 6,0 mil

b. Menurut keterangan Tersangkut dan para saksi dalam Berita Acara

Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran, pada saat kejadian cuaca buruk dan hujan lebat, angin

kencang ...

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

17

kencang dengan kekuatan 15-20 knot, tinggi gelombang lebih kurang 4 meter dari lambung kiri (Barat Daya).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. Sesuai dengan Surat Ukur Internasional (1969) yang diterbitkan oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok, tanggal 14 Agustus 2012, kapal KM. JM. Dragon I mempunyai ukuran pokok sebagai berikut : Panjang (L) : 92,80 meter Lebar (B) : 16,50 meter Tinggi (H) : 7,80 meter Tonase Kotor (GT) : 3508 Tonase Bersih (NT) : 1979 T maximal : 5,51 meter Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) yang diterbitkan oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) tanggal 13 Agustus 2008, Tinggi Lambung Timbul Tropis = 2185 mm, sehingga sarat maximal sesuai ketentuan adalah 7,80 meter – 2,185 meter = 5,615 meter. Berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) Mualim I, kapal bertolak dari Tanjung Priok ke Teluk Bayur dengan muatan 187 box Kontainer, dengan sarat depan = 5,15 meter, sarat belakang = 5,8 meter dan sarat tengah kapal = 5,47 meter. Perhitungan displacement kapal KM. JM. Dragon I adalah sebagai berikut : Δ = L x B x T x δ x 1,025 x 1,006 = 92,8 x 16,5 x 5,47 x 1,025 x 1,006 x 0,75 = 6477,4244 ton Berat kapal kosong (LWT) = 0,3 x Displacement (Δ) = 0,4 x 6477,4244 = 1943,2273 ton Maka kapasitas angkut kapal (DWT) = 6477,4244 – 1943,2273 = 4534,1971 ton Muatan yang diangkut oleh kapal KM. JM. Dragon I adalah sebagai berikut : a. Kontainer 186 box ukuran 20’ dan 1 box ukuran 40’ = 3740 ton b. 21 (dua puluh satu) orang ABK + bawaan = 1,6 ton c. Bahan bakar + pelumas = 34 ton d. Air tawar = 58 ton e. Ballast Water = 700 ton

Total ...

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

18

Total muatan adalah : 4533,6 ton Perhitungan tinggi Metacentra kapal : GM = MK – KG Dimana : MK = KB + BM KB = 0,6 x d = 0,6 x 5,47 = 3,282 BM = B² 10 x d = (16,5)² 10 x 5,47 = 272,25 54,7 = 4,977 Jadi MK = 3,282 + 4,977 = 8,259 Perpindahan titik berat lunas kapal (KG) adalah sebagai berikut :

No. Item Weight (Ton) KG KG Moment

1.

2.

LWT

Kontainer, ballast, air tawar, bahan bakar

1943,2273

4533,6

6,51

8,90

12650,4097

40349,04

∑1 = 6476,8273 ∑2 = 52999,4497 KG = ∑2 ∑1 = 52999,4497 6476,8273 = 8,1829 Jadi tinggi Metacentra KM. JM. Dragon I adalah : GM = 8,259 – 8,1829 = 0,0761 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. JM. Dragon I mengangkut muatan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Stabilitas Statis kapal dengan harga GM Efektif = 0,0761, tanpa perhitungan jumlah air laut yang masuk ke kapal pada saat miring ke kiri 20º, akan mengakibatkan GM kapal menjadi negatif ( - ) yang mengakibatkan kapal terbalik dan tenggelam.

4. Tentang ...

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

19

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. Tentang Navigasi.

1) KM. JM Dragon I dalam pelayarannya dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Teluk Bayur, tanggal 12 Desember 2012 waktu sore hari saat melintasi Suar Belimbing Samudera Hindia bernavigasi dengan alat bantu navigasi elektronik, berlayar dengan haluan 311°, kecepatan 9 knots mendapat cuaca buruk, hujan lebat, gelombang tinggi dan kapal miring ke kanan;

2) Pukul 22.00 WIB, Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk menuju ke pantai, tanggal 13 Desember 2013, pukul 09.30 WIB kapal berlabuh jangkar, kapal tetap oleng dan akhirnya tenggelam pada pukul 22.00 WIB.

b. Tentang Olah Gerak.

Tanggal 12 Desember 2012, pukul 22.00 WIB, kapal berolah gerak merubah haluan menuju ke 322º untuk mendekati pantai, tanggal 13 Desember 2012, pukul 09.30 WIB, kapal berolah gerak untuk berlabuh jangkar 4 segel, pada kedalaman 2 (dua) meter, berjarak 2,5 mil dari pantai pada posisi 04º 38,5’ S / 103º 06,6’ T.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi Tersangkut Nakhoda tidak dapat diterima dan cara berolah gerak Nakhoda dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Peristiwa. a. Pada tanggal 12 Desember 2012 pukul 02.45 WIB, KM. JM. Dragon I bertolak

dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang, membawa muatan 187 box peti kemas, dengan draft depan 5,15 meter, draft belakang 5,80 meter, Awak Kapal 21 (dua puluh satu) orang.

b. Pada tanggal 12 Desember 2012 pukul 12.30 WIB, melewati Selat diantara Pulau Sebuku dan Pulau Sabesi, kapal terasa oleng karena terkena gelombang dari arah Barat Laut, pada pukul 18.30 WIB, kapal merubah haluan 311º sejati, masih terasa oleng.

c. Pada pukul 20.00 WIB, dilakukan pemeriksaan air got di semua palka, dari hasil pemeriksaan diketahui air got palka II kanan penuh namun belum diketahui dari mana sumber air yang masuk, dan diketahui ada air di palka II, kemudian dilakukan pemompaan dengan pompa celup, pukul 22.00 WIB, kapal merubah haluan lagi ke 320-322º mendekat pantai.

d. Pada ...

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

20

d. Pada tanggal 13 Desember 2012, pada pukul 09.30 WIB, kapal berlabuh jangkar 4 segel pada posisi 04º 38,5’ S / 103º 06,6’ T untuk melakukan perbaikan, namun tidak berhasil dan kapal semakin miring kiri, pada pukul 18.30 Nakhoda perintahkan abandon ship.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya kecelakaan dikarenakan kapal berlabuh jangkar pada cuaca buruk, gelombang tinggi, sehingga olengan kapal tidak dapat dikendalikan dan terjadi pergeseran muatan, kemudian kapal tambah miring dan tenggelam.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Kapal berlabuh jangkar dengan 4 segel pada posisi 04º 38,5’ S / 103º 06,6’ T,

selanjutnya dilakukan pemompaan palka dengan menggunakan pompa got,

pompa portable, namun kemiringan kapal tidak dapat diatasi lagi makin lama

makin besar ditambah lagi adanya pergeseran kontainer di dalam palka yang

makin memperparah kemiringan kapal.

b. Nakhoda memerintahkan membunyikan alarm abondan ship, seluruh ABK

berkumpul di muster station dengan menggunakan life jacket, serta

menurunkan sekoci sebelah kanan, Nakhoda, Mualim II, Jurumudi, Electrician

menyelamatkan diri dengan sekoci penolong, setelah ABK lainnya meloncat ke

laut dan diselamatkan oleh kapal nelayan, dan selanjutnya seluruh awak kapal

dibantu oleh KM. Kencana 6 meninggalkan kapal.

c. Dalam kecelakaan ini tidak ada korban jiwa maupun luka, namun kapal

tenggelam.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang sudah disampaikan di atas, dalam kasus tenggelamnya KM. JM Dragon I, tanggal 13 Desember 2013, pukul 22.00 WIB pada posisi 04º 38,5’ S/103º 06,6’ T, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa : Tersangkut Nakhoda KM. JM Dragon I telah bertindak tidak tepat dalam mengambil keputusan untuk berlabuh jangkar pada cuaca buruk, gelombang tinggi, sehingga olengan kapal tidak dapat dikendalikan menyebabkan terjadinya pergeseran muatan yang mengakibatkan kapal tenggelam.

Dengan ...

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

21

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KM. JM Dragon I dinilai telah lalai memenuhi kewajibannya sesuai amanat Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

a. Tentang Hal-hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda kooperatif dalam persidangan; 2) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum.

b. Tentang Hal-hal yang memberatkan. Tidak ada.

D. PUTUSAN :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang – Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

MEMUTUSKAN :

I. Menyatakan bahwa Kecelakaan Kapal Tenggelamnya KM. JM. Dragon I di Perairan

Begkulu Selatan pada posisi 04º 38,5’ S / 103º 06,6’ T, disebabkan karena kapal berlabuh jangkar pada cuaca buruk, gelombang tinggi, sehingga olengan kapal tidak dapat dikendalikan dan terjadi pergeseran muatan, kemudian kapal tambah miring dan tenggelam.

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. JM. Dragon I, atas nama Soenarjo

Martosudiardjo, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT I Nomor 6200061506N10101, diterbitkan di Jakarta, tanggal 16 Juli 2001, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) bulan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah

Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian ...

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK - mahpel.dephub.go.idmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/pdf/8d4d77051c2a13c... · semakin miring dan akhirnya tenggelam pada posisi 04º 38,5’ S/103º

22

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Kamis, tanggal 10 Juli 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, dan tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua : ……………………………………………. Capt. Supardi, MM. M.Mar Anggota : .............................................. Capt. Gajah Rooseno Anggota : ……………………………………………. Rusman Hoesien, ATT-I, M.Sc Anggota : ……………………………………………. Ir. Budi Prasetyo Anggota : ……………………………………………. Asril Pasaribu, SH Sekretaris : .......................................... Rinna Purba, SH