pupuk organik rev

37
1. PUPUK DAN PEMUPUKAN Definisi Pupuk Secara Umum: Bahan yang diberikan kepada tanaman baik langsung maupun tidak langsung, guna mendorong pertumbuhan tanaman, meningkatkan produksi atau memperbaiki kualitasnya, sebagai akibat perbaikan nutrisi tanaman . Pemupukan: Pemberian pupuk kepada tanaman ataupun kepada tanah dan substrat lainnya (Finck, 1982). Tujuan Pemupukan : Memperoleh produksi yng tinggi dan bernilai dengan memperbaiki penyediaan hara sambil mempertahankan/memperbaiki kesuburan tanah tanpa merusak lingkungan.

Upload: -

Post on 24-Jul-2015

178 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pupuk Organik Rev

1. PUPUK DAN PEMUPUKAN

Definisi Pupuk Secara Umum: Bahan yang diberikan kepada tanaman baik langsung maupun tidak langsung, guna mendorong pertumbuhan tanaman, meningkatkan produksi atau memperbaiki kualitasnya, sebagai akibat perbaikan nutrisi tanaman.

Pemupukan: Pemberian pupuk kepada tanaman ataupun kepada tanah dan substrat lainnya (Finck, 1982).

Tujuan Pemupukan : Memperoleh produksi yng tinggi dan bernilai dengan memperbaiki penyediaan hara sambil mempertahankan/memperbaiki kesuburan tanah tanpa merusak lingkungan.

Page 2: Pupuk Organik Rev

2. Klasifikasi Pupuk

2.1 Berdasarkan Asal

1. Pupuk Alam: terbentuk di alam dan dipakai tanpa atau dengan sedikit diproses. Contoh: pupuk kandang, pupuk hijau, gambut, serasah, lumpur tinja, abu, kapur, batuan fosfat, dll.

2. Pupuk Buatan atau Pupuk Pabrik: diproduksi oleh teknologi khusus di pabrik, melalui perubahan-perubahan kimia dari pupuk alam atau pun dari bahan dasar sederhana seperti dalam pembentukan pupuk N.

Page 3: Pupuk Organik Rev

2.2 Berdasarkan Sumber

1. Pupuk Limbah Pertanian (farm manure): berasal dari usahatani seperti pupuk kandang, pupuk hijau dan sisa hasil pertanian lainnya serta bahan lain dari lahan usahanya.

2. Pupuk Dagang (commercial fertilizers):

pupuk yang diperoleh melalui jalur

perdagangan.

Page 4: Pupuk Organik Rev

2.3 Berdasarkan Sifat Kerja

1. Pupuk Langsung:

pupuk yang mengandung unsur hara tanaman; pengaruhnya langsung kepada tanaman, seperti pupuk N, P, K, dll., juga pupuk cair.

2. Pupuk Tidak Langsung:

pengaruh utama adalah terhadap tanah, tetapi juga mengandung unsur hara seperti: kapur, bahan

organik.

Page 5: Pupuk Organik Rev

2.4. Berdasarkan Kecepatan Kerja

1. Pupuk yang kerja cepat (fast acting):

pengaruhnya cepat terlihat: contoh pupuk N, pupuk K, dan pupuk yang larut dalam air.

2. Pupuk yang kerja lambat (slow acting):

pupuk yang efektif hanya setelah terjadi perubahan dalam tanah relatif banyak, contoh triple superfosfat.

Page 6: Pupuk Organik Rev

2.5. Menurut Tipe Senyawa Kimia

1. Pupuk Organik: pupuk yang berasal dari senyawa organik, bagian terbesar tersusun dari C, H, O, N, P, dan S, serta unsur ikutan baik makro maupun mikro.

2. Pupuk anorganik atau pupuk mineral: pupuk yang tersusun dari senyawa anorganik yang

mengandung satu atau lebih senyawa anorganik; berupa garam, oksida dan lain-lain; urea adalah senyawa organik tetapi di dalam tanah akan segera diubah menjadi senyawa anorganik melalui proses amonifikasi.

Page 7: Pupuk Organik Rev

2.6 Menurut Undang-undang Pupuk (Fertilizers Law) 1977

1. Pupuk mineral hara-tunggal: (mineral One-Nutrient Fertilizer);

2. Pupuk Mineral Hara-Majemuk (Mineral Multiple Nutrient Fertilizer;

3. Pupuk Organik dan Organik-Mineral;

4. Pupuk Mengandung Hara Mikro.

Page 8: Pupuk Organik Rev

2.7 Menurut Pandangan Agrokimia

A. Pupuk Mineral a. Pupuk Mineral yang menyediakan unsur hara 1. Pupuk Makro - pupuk tunggal (satu-hara, one nutrient) - pupuk dwi-hara (dua-hara, two-nutrient) - pupuk tiga-hara dan pupuk majemuk lainnya. 2. Pupuk Mikro - pupuk mikro tunggal - pupuk mikro dengan lebih dari satu unsur mikro 3. Pupuk Gabungan Hara Makro Mikro 4. Pupuk Mineral lain yang mengandung zat-zat

yang penting bagi tanaman, hewan dan manusia

Page 9: Pupuk Organik Rev

B. Pupuk OrganikBerdasarkan USDA, 1977 pupuk organik dibagi ke dalam:

a. Pupuk organik dari usahatani (Farm Manure).

b. Pupuk dagang organik (Commercial Organic Fertilizer)

c. Pupuk dagang organik-mineral

d. Pupuk active agent dll.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian R.I.

No. 58/Permentan/OT.140/8/2007 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah, pupuk organik dibagi ke dalam PO padat Granul/pelet, PO padat Curah/Remah, dan PO Cair/Pasta,

Page 10: Pupuk Organik Rev

3. Problema Dasar Dari Pemupukan

Makin tinggi tingkat produksi makin banyak unsur hara yang diperlukan tanaman. Konsekuensi dari penggunaan HYV (high yielding variety) adalah dibutuhkannya pupuk yang lebih banyak daripada yang berproduksi rendah. HYV merupakan ciri dari pertanian intensif yaitu sistem pertanian dengan mengandalkan produksi yang tinggi tiap satuan luas tanah.

Page 11: Pupuk Organik Rev

3.1. Aspek Efisiensi Dan Penghematan Pupuk

a. Jenis pupuk yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan; untuk ini diagnosis pupuk harus baik.

b. Perimbangan hara

c. Dosis, cara dan waktu pemupukan harus benar.

d. Harga pupuk makin mahal karena biaya energi dan bahan baku semakin tinggi.

Page 12: Pupuk Organik Rev

3.2. Masalah-masalah Teknis Di Lapangan

a. Pengetahuan dan kemampuan petani yang rendah di negara berkembang.

b. Perubahan kebutuhan tanaman karena penggunaan HYV; perlu penyesuaian dosis pupuk;

c. Biaya tenaga manusia makin mahal dan juga kurang efektif;

d. Hadirnya pupuk baru di pasar dalam bentuk baru.

Page 13: Pupuk Organik Rev

4. Produksi Maksimum Dan Pemupukan

Produksi “maksimum” tidak sama dengan produksi yang mungkin dicapai oleh suatu varietas atau biasa disebut potensi genetik varietas. Potensi ini adalah produksi maksimum dari varietas yang dicapai pada keadaan dimana semua unsur terdapat dalam keadaan cukup dan berimbang serta bebas dari faktor pembatas lainnya.

Page 14: Pupuk Organik Rev

5. PUPUK ORGANIKPupuk organik (PO) adalah pupuk yg berasal dari sisa tanaman dan/atau

kotoran hewan yg telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dpt diperkaya dengan bahan mineral alami dan/atau mikroba yg bermanfaat memperkaya hara, bahan organik tanah, dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

• PO merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami dpd bahan pembenah buatan/sintetis.

• Umumnya PO mengandung hara makro N, P, dan K yang rendah, tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah yg cukup dan sangat diperlukan oleh pertumbuhan tanaman.

• Sebagai pembenah tanah, PO meningkatkan efektivitas dan efiesiensi pemupukan anorganik karena dapat menyangga hara terhadap pencucian.

• PO dapat mencegah terjadinya erosi karena mempertinggi infiltrasi, pengerakan permukaan tanah (crusting) dan retakan tanah, mempertahankan kelembaban tanah dan memperbaiki drainase dalam tubuh tanah.

Page 15: Pupuk Organik Rev

5.1. Sumber Pupuk Organik

Sumber pupuk organik sangat melimpah di alam, namun penanganannya/pengelolaannya masih terbatas dan pabrikasinya masih terbatas. Sumber pupuk organik tersebut adalah:

1. Sisa tanaman/Limbah pertanian (jerami, sekam padi, kulit kacang tanah, ampas tebu, belotong, batang jagung, dan bahan hijauan lain).

2. Pupuk kandang (kotoran sapi, kerbau, kambing, ayam, itik, babi).

3. Pupuk hijau (polong-polongan).

4. Kompos

5. Azolla, Blue Green Algae (BGA)

6. Limbah agroindustri.

7. Limbah perkotaan, termasuk limbah rumah tangga.

Page 16: Pupuk Organik Rev

Tabel 1. Sumber Bahan Organik yang Umum Dimanfaatkan sebagai Pupuk

Pertanian Limbah dan residu Jerami dan sekam padi, gulma, daun, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetasi tanaman, batang pisang, sabut kelapa.

Limbah dan residu ternak

Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, tepung tulang, cairan proses biogas.

Pupuk hijau Gliriside, terrano, mukuna, turi, lamtoro, centrosema, albisia.

Tanaman air Azola, ganggang biru, rumput laut, enceng gondok, gulma air lainnya.

Penambat nitrogen Mikroorganisme, Mikoriza, Rhizobium Biogas.

Industri Limbah padat Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, kelapa sawit, pengalengan makanan, pemotongan hewan.

Limbah Cair Alkohol, kertas, bumbu masak (MSG), kelapa sawit (POME).

Limbah Rumah Tangga

Sampah Tinja, Kencing, dapur, kota, dan permukiman.

Page 17: Pupuk Organik Rev

Jenis Pupuk Organik Nitrogen (%) Fosfor (%) Kalium (%)Kerbau SapiKuda AyamGuanoTinjaKomposAzolaJerami padiKopraLimbah tapiocaDaun lamtoroBlotongLimbah tahuDarah ternak kering

0,6-0,70,5-1,61,5-1,71,0-2,10,5-0,63,0-3,20,5-0,73,0-4,0

0,82,1-4,2

0,92,0-4,3

0,24,2

10,0-12,0

2,0-2,52,4-2,93,6-3,9

8,9-10,023,5-31,6

3,2-3,41,7-3,11,0-1,5

0,2--

0,2-0,44,0-

1,0-1,5

0,40,54,00,40,20,7

0,3-0,52,0-3,0

---

1,3-4,01,5--

Tabel 2. Kandungan Hara Pupuk Organik yang Umum Digunakan (%)

Page 18: Pupuk Organik Rev

5.2. Karakteristik Umum Pupuk Organik

1. Kandungan unsur hara rendah dan sangat bervariasi.

2. Penyediaan hara terjadi secara lambat

3. Penyediaan hara dalam jumlah terbatas.

5.3. Keuntungan Memanfaatkan Pupuk Organik 1. Mempengaruhi sifat fisik tanah (konsistensi gembur, struktur remah, aerasi

baik, kapasitas memegang air bertambah)

2. Mempengaruhi sifat kimia tanah (KTK dan hara meningkat, menyangga

kation-kation dan pelapukan bahan mineral)

3. Mempengaruhi sifat biologi tanah (penyediaan energi bagi aktivitas

organisme tanah, seperti fungi, bakteri, mikroflora dan mikrofauna tanah)

4. Mempengaruhi sifat kondisi sosial (Sanitasi dan Daur ulang limbah kotoran kota atau pemukiman, membuka lapangan kerja baru dalam penanganan sampah organik sebagai sumber pupuk organik).

Page 19: Pupuk Organik Rev

5.4.Kelemahan Penggunaan Pupuk Organik1. Diperlukan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi

kebutuhan unsur hara dari suatu pertanaman.

2. Hara yang dikandung untuk bahan yang sejenis sangat bervariasi.

3. Bersifat voluminus/memakan tempat, baik dalam pengangkutan dan penggunaannya di lapangan.

4. Kemungkinan akan menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organik yang diberikan belum cukup matang,

5. Bila proses pembuatan pupuk organik tidak baik, maka limbah cair dan komponen padat yang berasal dari limbah perkotaan dan bahan organik lainnya mempunyai potensi tinggi dalam meracuni bagi kesehatan manusia.

6. Kemungkinan membawa bibit penyakit yang mempengaruhi tanaman, ternak maupun manusia

Page 20: Pupuk Organik Rev

Panduan Membuat Campuran Pupuk Organik (PO) dari Bahan Organik (BO) Sbg Sumber Pupuk Organik (SPO):

1. BO yang lazim digunakan telah memenuhi syarat (SPO) dan diketahui komposisi Hara Utama N, P dan K atau unsur hara lainnya berdasarkan analisis laboratorium.

2. Sesuai dengan formula (perbandingan bobot) yg diinginkan dicampur merata dengan peralatan yang dpt mencampurkan secara homogen BO tsb.

3. Campuran ini telah siap sebagai pupuk organik curah.

Sebagai contoh, kombinasi yang dapat dibuat adalah: daun lamtoro, pupuk kandang (sapi dan ayam), guano dan azolla. Presentase kandungan NPK adalah sebagai berikut:

Page 21: Pupuk Organik Rev

Bahan Nitrogen (%) Fosfor (%) Kalium (%)

Daun lamrotoKotoran sapiKotoran ayamGuanoAzola

4,00,51,00,53,5

0,32,59,5

27,51,2

2,50,50,30,22,5

Total 9,5% 41,0% 6,0%

Setiap 500 kg bahan campuran mengandung NPK sebesar: 9,5 kg N; 41,0 kg P; dan 6,0 kg K≈ 1,9 kg N, 8,2 kg P dan 1,2 kg K per 100 kg campuran

Bahan Nitrogen (%) Fosfor (%) Kalium (%)

Tinja Azolla GuanoKotoran kudaDarah keringDaun lamroto

3,03,50,51,511,04,0

3,01,227,53,51,20,3

0,72,50,24,00,12,5

Total 23,5% (23,5 kg/600 kg Campuran)

36,7% (36,7 kg/600 kg Campuran)

10,0% (10 kg/600 kg Campuran)

Page 22: Pupuk Organik Rev

Tabel 3. Komposisi pupuk kandang yang berasal dari berbagai jenis ternakJenis ternak Kotoran Bahan organik

(%)N

(%)P

(%)K

(%)Ca(%)

Sapi I

II

III

Domba I

II

III

Babi I

II

III

Kuda I

II

III

Kerbau I

PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair PadatCair

14,53,515,54,5--

31,48,333,19,3--

15,22,817,01,5--

21,07,121,08,0--

12,7-

0,320,500,590,381,67

-0,651,400,701,473,75

-0,560,300,590,383,75

-0,551,200,471,292,29

-0,260,62

0,110,010,080,0040,48

-0,220,010,220,020,82

-0,170,050,200,040,82

-0,130,0040,130,0040,55

-0,08

tt

0,120,540,151,120,46

-0,120,540,241,631,04

-0,370,790,360,821,04

-0,201,250,251,151,15

-0,141,34

--

0,260,007

----

0,330,11

----

0,06-----

0,120,32

--

0,33-

Page 23: Pupuk Organik Rev

6. Aplikasi Pupuk Organik- Biasa diberikan sebelum atau pada saat pengolahan tanah

sebelum benih atau bibit ditanam.- Diberikan dengan cara disebar merata di permukaan tanah

kemudian tanah dibajak dan digaru.- Pemberian pupuk organik dapat juga diberikan dengan cara

membenamkan diantara tanaman sejajar dengan baris tanaman atau dapat pada lubang tanaman.

- Untuk pupuk organik cair diberikan dengan cara disemprotkan melalui daun tanaman. Apabila dalam jumlah banyak dapat diberikan bersama-sama air irigasi.

7. Takaran/Dosis Pupuk Organik yang Digunakan- Bervariasi, tergantung : Jenis tanaman, tanah, musim, dan

jenis pupuk organik.

Page 24: Pupuk Organik Rev

Tabel 4. Rekomendasi Penggunaan Pupuk Kandang untuk Tanaman Tertentu

Jenis Tanaman Pupuk Kandang (ton/ha

Padi (pertanaman I)Padi (pertanaman II)Jagung KedelaiTebu (pertanaman I)Tebu (raton)

20 - 3015 - 2020 - 2520 - 3040 - 6060 - 90

Page 25: Pupuk Organik Rev

Cuplikan Peraturan Menteri No. 28/Permentan/SR. 130/5/2009 Pertanian Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah

1. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa tanaman dan/atau kotoran hewan yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat diperkaya dengan bahan mineral alami dan/atau mikroba yang bermanfaat memperkaya hara, bahan organik tanah, dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi.

2. Pupuk hayati adalah produk biologi aktif terdiri dari mikroba yang dapat meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan tanah.

3. Pembenah tanah adalah bahan-bahan sintetis atau alami, organik atau mineral berbentuk padat dan cair yang mampu memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

4. Formula pupuk organik adalah komposisi bahan-bahan organik dan mineral alami penyusun pupuk organik.

Page 26: Pupuk Organik Rev

5. Formula pupuk hayati adalah komposisi mikroba/mikrofauna dan bahan pembawa penyusun pupuk hayati.

6. Formula pembenah tanah adalah komposisi mineral alami dan/atau bahan sintetis/organik penyusun pembenah.

7. Rekayasa formula pupuk organik adalah serangkai kegiatan rekayasa, baik secara kimiawi, fisik, dan/atau biologis untuk menghasilkan formula pupuk organik.

8. Rekayasa formula pupuk hayatai adalah serangkai kegiatan rekayasa pupuk hayati, baik secara kimiawi, fisik, dan/atau biologis untuk menghasilkan formula pupuk hayati.

9. Rekayasa formula pembenah tanah adalah serangkai kegiatan rekayasa pembenah tanah, baik secara kimiawi, fisik, dan/atau biologis untuk menghasilkan formula pembenah tanah.

Page 27: Pupuk Organik Rev

No Parameter Satuan

PersyaratanGranul /pelet

Cair/Pasta

Remah/Curah

MurniDiperkaya

mikroba MurniDiperkayamikroba

1 C-Organik % >12 >12 ≥4 ≥12 ≥122 C/N rasio 15 - 25 15 - 25 15 - 25 15 - 253 Bahan ikutan % <2 <2 <2 <2 <2

4 Kadar air % 4 – 15*) 10 - 20*) - 15 - 25*) 15 - 25*)5 Kadar logam berat

- As- Hg- Pb- Cd

ppmppmppmppm

≤ 10≤ 1

≤ 50≤ 10

≤ 10≤ 1

≤ 50≤ 10

≤ 2,5≤ 0,25≤ 12,5≤ 2,5

≤ 10≤ 1

≤ 50≤ 10

≤ 10≤ 1≤ 50≤ 10

6 pH 4 - 8 4 - 8 4 - 8 4 - 8 4 - 87 Kadar total

‐ N‐ P2O5‐ K2O

%%%

< 6***< 6**< 6**

< 6***< 6**< 6**

< 2< 2< 2

< 6***< 6**< 6**

< 6***< 6**< 6**

8 Mikroba Kont. E.Coli,SalmonellaSp.

cfu/g;cfu/ml

< 101 < 102 < 102 < 102 < 102

9 Mikrobafungsional

cfu/g;cfu/ml

- < 103 - - < 103

10 Ukuran butiran mm 2 – 5(min 80%)

2 – 5(min 80%)

- - -

11 Kadar unsur mikro‐ Fe total‐ Mn‐ Cu‐ Zn‐ B‐ Co‐ Mo

ppmmin 0, maks 8000min 0, maks 5000min 0, maks 5000min 0, maks 5000min 0, maks 2500min 0, maks 20min 0, maks 10

min 0, maks 8000min 0, maks 5000min 0, maks 5000min 0, maks 5000min 0, maks 2500min 0, maks 20min 0, maks 10

min 0, maks 800min 0, maks 1000min 0, maks 1000min 0, maks 1000min 0, maks 500min 0, maks 5min 0, maks 1

min 0, maks 8000min 0, maks 5000min 0, maks 5000min 0, maks 5000min 0, maks 2500min 0, maks 20min 0, maks 10

min 0, maks 8000min 0, maks 5000min 0, maks 5000min 0, maks 5000min 0, maks 2500min 0, maks 20min 0, maks 10

PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK

Page 28: Pupuk Organik Rev

Keterangan Tambahan Pupuk Organik di atas:*) Kadar air berdasarkan bobot asal**) Bahan‐bahan tertentu yang berasal dari bahan organik alami diperbolehkanmengandung kadar P2O5 dan K2O > 6% (dibuktikan dengan hasil laboratorium)***) N‐total=N‐Organik+N‐NH4+N–NO3;Nkjeldahl=N‐Organik+N‐NH4;C/N,N=N‐total

Persyaratan Teknis Minimal Pembenah Tanah Organik

No Kriteria SatuanPersyaratan

Granul Cair Remah1 C‐Organik % ≥7,0 ≥3,0 ≥7,0

Kadar Air % 7 ‐ 15 ‐ 7 ‐ 15

2 pH 4 ‐ 8 4 ‐ 8 4 ‐ 8

C/N rasio 8 ‐ 15 - ‐ 8 ‐ 15

Bahan ikutan(plastik, kaca,kerikil, endapan)

% < 2 < 2 < 2

5 Logam berat :‐ As‐ Hg‐ Pb‐ Cd

ppmppmppmppm

≤ 10≤ 1≤ 50≤ 10

≤ 2,5≤ 0,25≤ 12,5≤ 2,5

≤ 10≤ 1≤ 50≤ 10

Kontaminan‐ E. coli‐ Salmonela Sp.

cfu/g;cfu/mlcfu/g;cfu/ml

< 102

< 102

< 102

< 102

< 102

< 102

Page 29: Pupuk Organik Rev

PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PEMBENAH TANAH NON-ORGANIK

No Kriteria SatuanPersyaratan

Granul Cair

1 Bahan aktif (sintetis)* % dicantumkan dicantumkan

2 Kadar Air % 2 ‐ 10 ‐

3 KTK zeolit** cmol/kg Sesuai SNI*** -

4 pH % 4 ‐ 8 4 ‐ 85 Logam berat :

‐ As‐ Hg‐ Pb‐ Cd

ppmppmppmppm

≤10≤1

≤50≤10

≤2,5≤0,25≤12,5≤2,5

Keterangan :*) Khusus untuk bahan yang direkayasa kimia**) Pengukuran KTK zeolit sesuai SNI Nomor 13‐3494‐1994***) Syarat mutu zeolit mengacu pada SNI Nomor 13‐7168‐2006

Page 30: Pupuk Organik Rev

PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK HAYATI

PARAMETERSYARAT TEKNIS MENURUT JENIS KARIER

METODEPENGUJIAN

TEPUNG/SERBUK

GRANUL/PELET

CAIR

Total sel hidup*)bakteri :‐ Sinorhizobium‐ Bradyrhizobium‐ Azorhizobiumdan lainnya

≥ 107 cfu/g (BK) ≥107 cfu/g (BK) ≥107 cfu/ml TPC di mediumYEMA

Kontaminan E.colidan Salmonella sp.

Nol pada pengenceran 10-3 MPN ‐ Durham

Kadar air (%) ≤ 35 ≤ 20 ‐ ADBBpH 5 – 8 5 ‐ 8 3 ‐ 8 pH ‐ meter

A. KRITERIA PUPUK HAYATI TUNGGAL

a. Bakteri Pembentuk Bintil Akar

Keterangan :*) Sesuai jenis bakteri yang terdapat dalam pupuk hayati (spesifikasi pupuk)

Page 31: Pupuk Organik Rev

b. Endomikoriza Arbuskular

PARAMETER SYARAT TEKNIS METODEPENGUJIAN

Total propagul/g*)Mikoriza Arbuskular (MA) :‐ Gigaspora margarita‐ Glomus manihotis‐ Glomus agregatum

≥ 50 per g (BK)25 – 30 spora per g (BK)≥ 50 spora per g (BK)≥ 10 spora per g (BK)

MPNStereomikroskop

Kontaminan E.coli dan Salmonella sp.

Nol pada pengenceran 10‐3

MPN ‐ Durham

Keterangan :*) Propagul terdiri dari spora, akar terinfeksi, fragmen miseliaSesuai jenis MA yang terdapat dalam pupuk hayati (spesifikasi pupuk)BK = Berat keringMPN = Most Propable Number

Page 32: Pupuk Organik Rev

c. Ektomikoriza

PARAMETER SYARAT TEKNIS METODEPENGUJIAN

Kepadatan spora*)Mikoriza Arbuskular (MA) :‐ Sceloderma columnnare‐ Pisholitus tintorius

5% dari berat bahanpembawa

Stereomikroskop

Kontaminan E.coli dan Salmonella sp.

Nol pada pengenceran 10-3

MPN ‐ Durham

Keterangan :*) Sesuai jenis MA yang terdapat dalam pupuk hayati (spesifikasi pupuk)

Page 33: Pupuk Organik Rev

d. Bakteri Non Simbiotik

PARAMETER

SYARAT TEKNIS MENURUT JENIS BAHAN PEMBAWA METODE

PENGUJIANTEPUNG/SERBUK

GRANUL/PELET CAIR

Total sel hidup*)‐ Bakteri‐ Aktinomiset‐ FungiMikroba :‐ Azospirillum‐ Azotobacter‐ Bacillus‐ Pseudomonas‐ Streptomyces‐ Aspergillus

≥ 107 cfu/g (BK)≥ 106 cfu/g (BK)≥ 105 propagul/g

(BK)

≥ 106 cfu/g (BK)≥ 105 cfu/g (BK)≥ 104 propagul/g

(BK)

≥ 107 cfu/ml≥ 105 cfu/ml≥ 105 propagul/ml

TPC NATPC – SCNAPDA

Patogenisitas Negatif Infeksi ke dauntembakau

Kontaminan E.colidan Salmonella sp.

Nol pada pengenceran 10-3 MPN ‐ Durham

Kadar air (%) ≤ 35 ≤ 20 - ADBBpH 5 – 8 5 ‐ 8 3 ‐ 8 pH ‐ meter

Keterangan :*) Sesuai jenis mikroba yang terdapat dalam pupuk hayati (spesifikasi pupuk)

Page 34: Pupuk Organik Rev

B. KRITERIA PUPUK HAYATI MAJEMUK

PARAMETERSYARAT TEKNIS MENURUT JENIS BAHAN PEMBAWA

METODEPENGUJIANTEPUNG/

SERBUK GRANUL/PELET CAIR

Total sel hidup*)‐ Bakteri‐ Aktinomiset‐ FungiMikroba :‐ Rhizobium+Bacillus‐ Azotobacter +- Rhizobium +- Streptomyces +- Penicillium

≥ 105 cfu/g (BK)≥ 104 cfu/g (BK)≥ 104 propagul/g

(BK)

105 cfu/g (BK)≥ 104 cfu/g (BK)≥ 104 propagul/g

(BK)

≥ 105 cfu/ml≥ 104 cfu/ml≥ 104 propagul/ml

TPC NATPC – SCNAPDA

Kadar @ Pb, Cd, Hg, As*)

≤ 50, ≤ 10, ≤ 1, ≤ 10 ppm SNI, Balit Tanah

Patogenisitas Negatif Infeksi ke dauntembakau

Kontaminan E.colidan Salmonella sp.

Nol pada pengenceran 10‐3 MPN ‐ Durham

Kadar air (%) ≤ 35 ≤ 20 - ADBBpH 5 – 8 5 ‐ 8 3 ‐ 8 pH ‐ meter

Keterangan :*) Sesuai jenis mikroba yang terdapat dalam pupuk hayati (spesifikasi pupuk)

Page 35: Pupuk Organik Rev

PERSYARATAN KHUSUS PUPUK HAYATI(Menurut Fungsi Pupuk Hayati)

NO .

FUNGSI PARAMETER UJI KRITERIA METODE PENGUJIAN

1 Penambat N2a.Simbiotik

b. Hidup bebas

- erbentuknya lendir eksopolisakharida pada

medium karbohidrat‐ Pembentukan bintil akar

Pembentukan pelikel/ gelang pada medium Jnfb

- Positif Bereaksi asam/basa pada medium YEMA +congored./BTB‐ Positif Pembentukan bintil akar pada siratro Positif

- Plating

‐ Inokulasitanaman siratro

Medium jnfb

2 Pelarut P danFasilitator P

‐ Zona pelarutan P

‐ Pelarutan P

-Persen infeksi/kolonisasi tanaman inang

‐ Positif Membentuk Zona terang pada Agar Pikovskaya‐ Positif ≥ 10%, selisih P tersedia pada 0 – 48 jam‐ Positif ≥ 50%

‐ Plating

‐Spektrofotometer

‐ Pewarnaan fuchsin

3 Pemacu Tumbuh Produksi hormon Positif Spektrofotometer

Page 36: Pupuk Organik Rev

4 Penghasil antimikroba

Terbentuknya zonahambatan

- Positif - Plating

5 Perombak BahanOrganik

‐ Aktivitas Selulase

‐ Aktivitas Ligninase

‐ Positif• Terbentuknya terang pada media agar CMC• ≥ 0,3 unit Fp‐ase/ml‐ Positif• Terbentuk koloni merah pada media agar Indulin • ≥ 1,0 unit lakase/ml, atau ≥ 0,05 unit mangan peroksidase/ml, atau ≥ 0,01 unit lignin peroksidase/ml

‐ Plating

‐Spektrofotometer‐ Plating

‐Spektrofotometer

6 Pengakumulasilogam berat

‐ Akumulasi Pb dalam sel ‐ Penurunan kandungan logam berat

‐ Positif Sel bakteri menjadi berwarna hitam‐ Positif

‐ Plating

‐ AAS

Page 37: Pupuk Organik Rev

• Terima kasih• Sampai jumpa lagi !