ptk ms 2007(1)

36
KATA KUNCI DAN PEMBERIAN REWARD DISERTAI REINFORCEMENT UNTUK MENGINGKATAN KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL CERITA SISWA KELAS IV SDN SAWOJAJAR 1 TAHUN 2012 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Sundaryati Basuki, Spd NIP: 196405271988032006

Upload: chethea-cinta-senja

Post on 11-Aug-2015

57 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTK Ms 2007(1)

KATA KUNCI DAN PEMBERIAN REWARD DISERTAI

REINFORCEMENT UNTUK MENGINGKATAN KEMAMPUAN

MENGERJAKAN SOAL CERITA SISWA KELAS IV SDN SAWOJAJAR 1

TAHUN 2012

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh:

Sundaryati Basuki, Spd

NIP: 196405271988032006

SEKOLAH SDN SAWOJAJAR 1 KEDUNGKANDANG MALANG

Page 2: PTK Ms 2007(1)

JULI 2012

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan penelitian tindakan kelas berjudul KATA KUNCI DAN PEMBERIAN REWARD DISERTAI REINFORCEMENT POSITIF UNTUK MENGINGKATAN KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL CERITA SISWA KELAS IV SDN SAWOJAJAR 1 TAHUN 2012 oleh Sundaryati Basuki, Spd ini telah di setujui untuk di uji.

Malang, ... Juli 2012

Kepala SDN Sawojajar 1

Dra, Bettin juniaria H.S, Mpd

NIP : 19610611 198201 2 15

Malang, ... Juli 2012

Pembimbing

Dr. Sutirjo,M.pd

Page 3: PTK Ms 2007(1)

BAB I

Pendahuluan

A, Latar Belakang

Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang diikuti oleh siswa, dari beberapa komptensi dalam kurikulum terutama soal cerita. Dari hasil diskusi para guru mulai dari kelas IV sampai kelas VI selalu saja soal cerita, terutama merubah soal cerita menjadi kalimat matematika sampai dengan penyelesaiannya, sehingga nilai matematika selalu saja jauh dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Hasil tersebut terlihat jelas ketika ulangan, baik ulangan formatif, UTS maupun UASI UKK. Ternyata kesulitan siswa SDN Sawojajar1 kelas IV bersumber dari kata-kata kunci dalam soal cerita belum begitu dipahami. Misalnya kata selisih berati pengurangan (-), kata dan dengan, lagi (beli lagi) berarti Tambah/Penjumlahan(+), di berikan kepada beberapa orang sama banyak berarti pembagian (:), diberikan kepada ... dengan jumlah yang sama berati penjumlahan berulang dengan kata lain Perkalian (x).

Dari permasalahan yang penulis temukan di lapangan tersebut perlu dicarikan solusi penyelesaiannya. Hal ini dilansir matematika merupakan ilmu yang universal yang mendasari perkembangan tehnologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu yang akan memajukan daya berpikir siswa. Perkembangan pesat dibidang tehnologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis teori peluang dan matematika diskrif untuk menguasai dan mencipta tehnologi masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini(Permendiknas, 2006)

Test kemampuan mengerjakan soal cerita pada siswa kelas IV SDN Sawojajar 1 menunjukan perolehan

No KKM .NILAI JUMLAH SISWA

PRESENTASE

1 75 > 80 - -

2 70 - 80 5 13%

3 60 – 70 18 47%

4 50 15 40%

JUMLAH 38 100%

Dari data di atas ditemukan kelemahan siswa dalam mengerjakan soal cerita dengan langkah- langkah yang benar.

Page 4: PTK Ms 2007(1)

Dari hasil diskusi sesama guru telah menggunakan berbagai metode salah satunya dengan membacakan soal secara perlahan-lahan namun para siswa masih saja mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal cerita.

Hasil observasi dan diskusi para guru, akar permasalahan siswa mengerjakan soal cerita adalah siswa selalu diberikan soal cerita tanpa di beri kata-kata kunci dalam kalimat-kalimat soal cerita selain itu juga jarang sekali diterangkan komponen-komponen dalam mengerjakan soal cerita misalnya: Diketahui, Ditanya, Jawab bagaimana, yang dapat mengajak siswa berinteraksi secara langsung dengan pembelajaran yang sedang berlangsung, sehingga apa yang disampaikan mudah di ingat oleh siswa.

Untuk mengatasi masalah-masalah di atas peneliti mencoba mengadakan perubahan cara mengajar dengan memberikan kata kunci yang terdapat pada soal serta memberikan reward dan memberikan pengetahuan dengan tehnik reinforcement positif. Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita. Karena ketiganya mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar dalam hal menerjakan soal cerita.

Mencari kata kunci pada soal cerita sangatlah penting dalam menentukan,menulis, atau merubah soal cerita kedalam kalimat matematika. Pemberian reward dengan maksud untuk memotivasi siswa agar lebih menyukai matemakita khususnya dalam menyelesaikan soal cerita. Sedangkann tehnik reinforcement adalah pengetahuan suatu reaksi dan jalan untuk meningkatkan kekuatan kebiasaan ( Kamus Psikologi ) yang didukung oleh pendapat B.F. Skmer bahwa ia lebih menonjolkan prinsip pengetahuan yang menyatakan bahwa tingkah laku yang menyenangkan akan di ulang-ulang.

Pemberian reinforcement (Pengetahuan) dalam kegiatan belajar mengajar adalah merupakan tehnik guru untuk memberikan motivasi tingkah laku peserta didik agar menyukai matematika. Dengan tujuan untuk memberikan feed back (umpan balik) bagi peserta didik atas perbuatannya sebagai suatu tindakan dorongan maupun koreksi, yaitu yang membesarkan hati murid agar berprestasi dalam interaksi belajar mengajar sehingga di harapkan dapat mencapai hasil yang maksimal.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan yang terdapat dalam latar belakang tersebut maka dalam rumusan msalah di bahas tentang:

Bagaimana kata kunci, pemberian reward dan reinforcement positif dapat mengingkatkan kemampuan mengerjakan soal cerita siswa kelas IV SDN Sawojajar 1.

C. Tujuan Penelitian

Page 5: PTK Ms 2007(1)

Setiap pekerjaan yang dikerjakan manusia mempunyai tujuan yang akan dicapai. Apalagi terhadap penelitian yang telah dilakukan. Adapun dalam penelitian ini, tujuan yang akan di capai adalah:

Meningkatnya kemampuan dalam mengerjakan soal cerita Matematika siswa kelas IV SDN Sawojajar 1.

D. Manfaat Penelitian

Bagi siswa : Membantu siswa meningkatkan hasil belajar matematika Menumbuhkan motivasi siswa Menumbuhkan rasa tertarik untuk belajar matematika

Bagi guru Meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam upaya membantu

siswa untuk menyelesaikan soal-soal cerita matematika. Memotivasi guru-guru untuk menemukan strategi yang dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran. Bagi Sekolah

Matematika adalah ilmu universal yang mendasari tehnologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan menunjukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang tehnologi informasi dan komunikasi dewasa ini di landasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisa, teori peluang dan matematika diskrif. Untuk menguasai dan mencipta tehnologi di masa depan di perlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini (Penmendiknas 2006). Peningkatan kemampuan matematika sangat bermanfaat bagi sekolah karena dalam rangka pencapaian standart kompetensi ketuntasan.

E. Hipotesa tindakan

Kata kunci, pemberian reward disertai reinforcement positif dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal cerita siswa kelas IV SDN Sawojajar 1

Page 6: PTK Ms 2007(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

“Makna system dalam pembelajaran berarti adanya pemahamman atau asumsi guru bahwa pembelajaran harus didukung oleh berbagai elemen secara utuh dan komperatif, meninggalkan salah satu elemen akan menimbulkan kegagalan proses pembelajaran.” (Muchith, 2008: 18). Artinya dalam suatu proses pembelajaran guru hrus benar-benar mampu menjelaskan semua factor yang ada dalam pembelajaran secara komprehensif bukan hanya pandai menggunakan media dan metode pengajaran saja.

Manusia dalm bertumbuhan dan perkembangannya mengalami perubahan-perubahan. Perubahan- perubahan tersebut bersumber dari kematangan (maturation) dan belajar (learing) atau kombinasi dari kedua peristiwwa tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan individu tidak di wariskan dari genetika. Perubahan –perubahan dapat berupa pengertian, tingkah laku, persepsi, motivasi atau kombinasi dari unsur-unsur itu dan selalu menunjukan perubahan sistematis dalam tingkah laku yang terjadi sebagai kosekuensi dari pengalaman dalam situasi tertentu.

Pada umumnya orang mengartikan belajar sebagai proses berupahan tingkah laku atau mengerti menjadi tau atau mengerti. Beberapa pandanan mengenai pengertian belajar dapat di pahami sebagai akhibat dari pandangan tentang hakekat manusia dan lingkungannya. Dalam kehidupan sehari-hari kedua konsep kematangan dan belajar tidak dapat di pisahkan secara kaku. Banyak perubahan tingkah laku yang merupakan kombinasi dari kedua peristiwa tersebut. Banyak pembahasan mengenai perkembangan individu disebutkan bahwa perkembangan suatu aspek atau ciri-ciri pribadi tertentu mencapai optimal, apabila individu yang tepat dan sistematis.

Teori behavioris berkonsentrasi pada studi tingkah laku yang tampak dan terukur (Good and Brophy,1990). Pemain-pemain kunci didalam pengembangan teori Behavioristik adalah Pavlove, Thorndike, dan Skinner. Bagi banyak orang nama Pavlove identik dengan bunyi bel. Eksperimen Pavlove yang terkenal itu

Page 7: PTK Ms 2007(1)

menggunakan makanan anjing dan bel. Dengan tehnik pengondisian atau subtitusi stimulus(bunyi bel), hasil kerja Psikolog Rusia itu memberikan dasar teori belajar behavioristik yang sangat kokoh. Eksperimen Pavlove ini dilakukan dalam tiga tahapan klasik yakni, sebelum, selama, sesudah pengkondisian.

Teori stimulus yang dihaliskan Pavlov ini diperkuat oleh hasil kerja thorndike yang menghasilkan teori koneksionisme. Teori koneksionisme mengatakan bahwa belajar adalah hasil bentukan dan hubungan (koneksi) antara stimulus ada respon. Ada tiga hukum yang terkenal dari teori koneksionisme ini.

1. Law of effect, mengatakan bahwa ketika koneksi antara stimulus ada repon diberi hadiah positif koneksi itu akan makin kuat dan ketika di beri hadiah negatif koneksi akan melemah. Thorndike kemudian merevisi hukum ini ketika ia menemukan bahwa hadiah negatif (hukuman) tidak selalu melemahkan.

2. Law of exercise, menunjukan bahwa koneksi stimulus-repon akan menjadi semakin kuat di dalam arena praktik

3. Law of readiness, bahwa struktur sistem persyaratan, dan situasi tertentu, lebih menentukan untuk kerja tertentu. (Mergel, 1998)

Kedua teoridi atas juga di perkuat dengan teori Skinner yaitu conditioning operant. Ada dua hal penting yang menjadi ciri teori ini yaitu : (1) pemilihan stimulus yana diskriminatif, dan (2) penggunanaan penguatan. Langkah – langkah pembelajaran teori kondisioning adalah sebagai berikut.

a) Pendidikan mempelajari keadaan kelas dengan lingkungannya. Kemudian pendidikan mencoba mencari prilaku peserta didik yang positif maupun yang negatif. Perilaku yang positif kemudian di perkuat dan yang negatif di kurangi.

b) Pendidikan membuat penguatan positif, yaitu antara lain perilaku yang disukai peserta didik.

c) Pendidik melakukan pemilihan dan menentukan urutan tingkahlaku serta jenis penguatnya.

Pendidikan membuat atau menyusun progam pembelajaran, termasuk didalamnya penguatan yang mungkin bisa dilakukan. (H. Dinn Wahyudin, 2001)

Para ilmuwan kognitif mengakui bahwa seberapa banyak orang belajar tergantung pada intensitas asosiasi melalui kontak dengan sumber dan repetisi belajar. Mereka juga mengakui pentingnya reinforcement , melalui penekanan pada pemberian umpan balik tentang respon yang benar sebagai motivator. Akan tetapi, dalam penerimaannya terhadap konsep-konsep behavioristik, para ilmuwan kognitif memandang bahwa orang belajar meliputi proses pemerolehan pengetahuan dan reorganisasi struktur kognitif serta proses penyampaian informasi, (Good and Brophy, 1990). Dengan demikian, dalam spikologis

Page 8: PTK Ms 2007(1)

kognitifisme telah menyajikan perbedaan (deviasi) teoritis yang mendasar terhadap pendekatan behavioridtik. Perhatian utamanya adalah bagaimana belajar mengingat dam memunculkan kembali informasi dari ingatan (Richey, 1986).

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian

1. Setting PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di SDN Sawojajar 1 kelas IV A Tahun

pelajaran 2008/2009, Mata pelajaran Matematika, pada kompetensi dasar. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung KPK dan FBP, Dengan jumlah siswa 38, siswa putra berjumlah 18 anak, sedangkan siswa putri berjumlah 20anak.

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil observasi dari siklus pertama akan di lakukan refleksi, begitu juga dengan mencari kata kunci dan reward disertai reinforcement positif. Selanjutnya dilakukan perbaikan dengan mencari kata kunci dan reward disertai reinforcement positif yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

NO

KegiatanBULAN

Juli Agustus September

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1Penentuan masalah dan judul penelitian                              

2 Penyusunan BAB I                              3 Penyusunan BAB II dan                              

Page 9: PTK Ms 2007(1)

BAB III4 Penyusunan instrumen:                              

  >Rubik penilaian                                >Lembar observasi                              

5Penyususnan silabus dab RPP                              

6Penyususnan pertemuan tahan I                              

7 Penerapan siklus I :                                > Rencana                                >Penerapan                                >Refleksi                              

8 Penerapan siklus 2 :                              9 Laporan                              

10 Lomba                              

B. Deskripsi Setiap SiklusProsedur pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan untuk meningkatnya kemampuan mengerjakan soal cerita siswa SDN Sawojajar 1 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, pada kelas IV dalam kompetensi dasar 1.6. Memecahkan masalah yang melibatkan uang (dalam bentuk soal cerita). Prosedur pelaksanaan tidakan di lakukan melalui sistim berdaur ulang yang dikenal dengan tahap-tahap kegiatan yang membentuk siklus (Suyanto, 2002). Dalam setiap siklus ada beberapa ada beberapa tindakan yang di tempuh, yaitu: 1)Perencanaan tindakan, 2)Pelaksanaan tindakan, 3)Refleksi (Proyek PGSM,1999)

1. Perencanaan Tindakan

Berdasarkan analisa masalah di atas, untuk mengatasi masalah yang guru dan siswa, teman sejawat mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga, kata kunci pemberian reward dan di sertai reinforcement baik dalam bentuk pujian maupun sangsi, sebagai berikut :

A) Kegiatan awal (Invitasi)

Page 10: PTK Ms 2007(1)

Menggali/mencari tentang pemahaman awal siswa mengenai konsep yang akan mendukung siswa dalam memahami konsep baru.

B) Kegiatan Inti (Eksplorasi)Siswa melakukan pencarian kata kunci dalam upaya mendapatkan konsep.

C) Elaborasi Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain –lain untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis.Memberikan kesempatan siswa untuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

D) KonfrimasiDalam kegiatan konfrimasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat maupun hadiah (reward) terhadap keberhasilam peserta didik.

E) Kegiatan Penutup ( Solusi dan tindak lanjut)Siswa menghubungkan konsep awal dan akhir sehingga memperoleh kesimpulan.Pengumpulan data pada penelitian ini di kumpulkan melalui observasi terhadap kelasnyang bersangkutan. Data yang di peroleh dari observasi terhadap kelas yang bersangkukan. Data yang diperoleh dari observasi ini antara lain. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui observasi terhadap kelas yang bersangkutan. Data yang di peroleh dari observasi antara lain: - Lembar kerja siswa untuk mengetahui minat belajar siswa dan

kemampuan afektif.- Format catatan lapangan, digunakan untuk mencatat proses belajar

mengajar atau kejadian peristiwa yang terjadi pembelajaran.- Rubrik dan Format penilaian minat belajar, untuk mengetahui minat

belajar matematika dan di kembangkan dengan rubik penilaian dan format penilaian.

Setelah semua yang di perlukan terkumpul data dianalisa sesui dengan kebutuhan penelitian yang meliputi.

A. Verifikasi data harusmemenuhi syarat dan kesahihan. Verifikasi di lakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap data yang terkumpul.

B. Pengelolahan data yang terkumpul di kelola sesuai dengan kebutuhan, kemudian dianalisa dengan statistik sederhana. Prosentase kemudian dianalisa statistik sederhana. Prosentase pencapaian nilai dan prestasi belajar dikatakan apabila mencapai nilai 75.Berikut disajikan keberhasilan belajar manurut mustazim (2004,179)

Tabel Standart Keberhasilan Siswa

Page 11: PTK Ms 2007(1)

No Taraf Kwalifikasi Predikat Angka1 91-100 Lulus Memuaskan 4

81-90 Lulus Baik 371-80 Lulus Cukup 260-70 Lulus Kurang 1

Dibawah 60 Gagal Gagal 0

C) Pelaporan data, setelah data di verifikasi data yang dipilih selajutnya dideskripsikan sehingga dapat dilihat gambaran secara keseluruhan dalam pemaparan data.

D) Penarikan kesimpulan, digunakan untuk menentukan tindakan selanjutnya atau digunakan untuk membuat laporan.

Langkah – langkah perbaikan di lakukan dengan memperbaiki rencana yang telah diterapkan pada siklus 1.

2) Pelaksanaan Tindakan

Menurut Moleung (2000:109) tahapan penelitian meliputi tiga tahap, yaitu:

A) Tahap Pra PenelitianTahap pra penelitian sangat penting untuk menentukan fokus permasalahan pembelajaran matematika, khususnya kelas IV SDN Sawojajar 1 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Kegiatan yang akan dilaksanakan guru sebagai peneliti adalah sebagai berikut:- Observasi pendahuluan- Menentukan masalah yang akan dihadapi- Menentukan jadwal kegiatan

B) Pelaksanaan PenelitianPada penelitian ini digunakan rencana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) motode Kemmis dan Mc, Taggart yang meliputi 4 tahapan yaitu:- Rencana (Planning)

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/ Skenario pembelajaran matematika yang dengan menggunakan madia pembelajaran, mencari kata kunci, pemberian reward disertai reinforcement.

- Tindakan (Action)Tindakan dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan, peneliti, dan pengamat mengamati tindakan yang diberikan, di pantau dengan menuliskan pada cacatan lapangan & formal observasi sebagaimana yang telah dibuat formatnya.

- Pengamatan (Observation)

Page 12: PTK Ms 2007(1)

Pengamatan terhadap pelaksanaan rencana pembelajaran dan segala yang terjadi dalam proses belajar mengajar (PBM). Hasil pengamatan ini sangat diperlukan untuk tahapan selanjutnya yaitu reflection karena menyangkut kebijakan-kebijakan. Maupun masalah yang dihadapi.

- Refleksi (Reflection)Pada tahapan ini penelitian dan pengamat melakukan evaluasi terhadap langkah – langkah yang telah dilaksanakan sebelumnya, termasuk di dalamnya menilai keberhasilan dari suatu pembelajaran. Selain itu, berdasarkan evaluasi dapat terbaca sejauh mana keberhasilan pembeljaran pada siklus pertama ini yang tentunya masih memerlukan perbaikan maupun landasan dalam penyusunnan rencana (planning) untuk siklus selanjutnya.Tahap penelitian tindakan model Kemmis dan MC Toggart dikembangkan oleh guru sebagai peneliti untuk tehnis pelaksanaan dalam kerja penelitian tindakan kelas yang meliputi tahap awal (Pra Penelitian), Terhadap perencanaan dan implementasi, tahap akhir (refleksi hasil yang diperoleh dari penerapan suatu tindakan).

Pengamatan/ Pengumpulan Data/ Instrumen

1) Pengamatan

Obyek yang akan di teliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN Sawojajar 1 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang, masalah peningkatan kemampuan siswa kelas IV SDN Sawojajar 1 dalam Mengerjakan soal cerita.

2) Pengumpulan Data

Sumber data adalah siswa kelas IV SDN Sawojajar 1 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Jenisn data yang di kumpulkan adalah data kuantitatif dan kualitatif tentang ketrampilan siswa dalam mengerjakan soal cerita

3) Tehnik Pengumpulan DataA) Dari kinerja siswa yang diambil dari LKI ( Lembar Kerja Individu)B) Data perkembangan kemampuan diambil dari portopolio yang disusun

siswaC) Jurnal yaitu data tentang refleksi serta perubahan yang terjadi di kelas.

Indikator kinerja

1) Kemampuan mencari kata kunci dalam soal cerita.2) Kemampuan mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika

Page 13: PTK Ms 2007(1)

3) Peningkatan menyelesaikan dalam mengerjakan soal cerita dengan tepat.

Hasil Pengelolaan Data

Dari hasil pelaksanaan pembelajaran dengan mencari kata kunci pemberian reward disertai reinforcement.

Didapatkan data setelah semua siklus 1 dan 2 dilaksanakan.

Tabel 3.B.2.3 Peningkatan pencapaian Minat Belajar Siklus 1 dan 2

No Kemponen Minat Siklus 1 Siklus 2

Peningkatan

A1 Kesiapan sebelum pembelajaran 60% 82% 22%A2 Keaktifan mengajukan pertanyaan 50% 77% 27%A3 Keaktifan menjawab peryanyaan 62% 78% 16%A4 Keaktifan memberi komentar 51% 76% 25%

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ternyata keaktifan mengajukan pertanyaan peningkatan yang paling menonjol yaitu sebesar 27% hal ini disebabkan pada siklus 2 aspek spikomotor anak lebih dominan sehingga pada saat di jelaskan mengenai kata kunci banyak siswa yang menganjukan pertanyaan.

Pencapaian prestasi belajar dari aspek kognitif, dan afektif pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 hasilnya di sajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.B.2.4 Peningkatan prestasi belajar dari beberapa aspek antara lain:

No Aspek dan Komponen Siklus 1 Siklus 2 Peningkatan1 Aspek Kognitif 68% 84% 16%2 Aspek Afektif meliputi

- Antusias- Tanya jawab- Kejujuran- Keaktifan

50%66%62%64%

77%85%75%72%

27%24%13%8%

Dari kedua tabel di atas dapat di hubungkan antara keaktifan mengajukan dengan antusias sama-sama mengalami peningkatan yang tertinggi, maka

Page 14: PTK Ms 2007(1)

disimpulkan bahwa kedua hal di atas merupakan hal yang padu saling mendukung yang dapat di tingkatkan dengan cara meningkatkan motivasi peserta didik.

4. Refleksia. Reflekisi Perbaikan Pembelajaran Siklus 1

Berdasarkan persentase pencapaian, minat belajar hampir semua aspek mengalami kekurangan belajar dari siklus 1 presentase kesiapan sebelum pembelajaran 60%, keaktifan mengajukan pertanyaan 50% keaktifan menjawab pertanyaan 62%, keaktifan dalam memberikan komentar 51%.

Keaktifan memberi komentar mengalami presentase terendah mengingat pemahaman siswa tentang soal cerita kurang begitu jelas, disamping itu anak juga kurang termotivasi sehingga merekaa memilih mengobrol dengan temannya daripada memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru.

b. Reflektif perbaikan pembelajaran siklus 2

Aspek afektif belajar siswa pada siklus 2 mengalami peningkatan, tetapi peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan. Rata rata peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 8%.

Mencari kata kunci dalam soal, memberi reward disertai reinforcement, disini guru memberikan motivasi berupa hadiah disertai pujian serta hukuman yang positif, menghafalkan perkalian bagi peserta didik yang belum berhasil mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi setiap siklus

1. Pelaksanaan Siklus 11.1 Rencana pelaksanaan siklus

Page 15: PTK Ms 2007(1)

Dari hasil observasi diketahui kekurangan-kekurangan pembelajaran yang nantinya disempurnakan sehingga guru akan merencang pembelajaran yang sesuai untuk di gunakan situasi dan kondisi saat ini.

Hasil dari obsevasi siklus 1 akan dibandingkan dengan hasil evaluasi siklus 2 sehingga akan diketahui perbaikan. Perbaikan yang telah dilakukan pada siklus 1 akan menghasilkan pencarian metode serta perencangan sekenario pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan ada pembelajaran matematika khususnya soal cerita.

1.2. Observasi siklus 1

Pada pembelajaran siklus 1 guru melaksanaan pembelajaran on seperti biasa berceramah, penugasaan, diskusi, memberi tindakan lanjut hingga selesai dalam satu paket pembelajaran. Namun kekurangan – kekurangan yang selalu terjadi terpantau dengan jelas. Adapun kekurangan-kekurangan antara lain:

a) Beberapa siswa belum siap menerima pembelajaran, tidak lengkap membawa buku pelajaran. Keadaan tersebut menyebabkan siswa tidak mempertahankan materi yang disampaikan disebabkan hilangnya motivasi belajar siswa semenjak memasuki jam pelajaran matematika.

b) Tidak semua siswa dapat memjawab pertanyaan menjawab pertanyaan guru. Kondisi ini menyebabkan siswa tidak memperhatikan materi yang telah disampaikan guru maka proses penyimpanan materi dalam memori tidak sempurna sehingga akan merasa kesulitan pada saat diminta untuk mengsesnya kembali.

c) Kecenderungan siswa baru mau menjawab, apabila di tunjukan oleh guru. Hal ini juga karena kurangnya motivasi pada siswa. Siswa yang termotivasi menyebabkan acuh tak acuh terhadap proses pembelajaran . akhirnya siswa tidak akan antusias untuk menjawab pertanyaan dari guru sebelum di tunjuk guru dan jarang sekali yang bertanya meskipun mereka belum mengerti mengenai materi yang telah disampaikan.

Tabel 4.1.1. hasil pembelajaran siklus 1

Nama Guru : Sundaryati Basuki S,Pd

Sekolah/Kelas : SDN Sawojajar 1 / IVA

Hari / tanggal : Senin

Page 16: PTK Ms 2007(1)

Waktu : 2 jam pembelajaran (2x35)

Materi Pokok :

Kompetensi dasar :

No Aspek yang dinilaiDilaksanakan

SkorYa

Tidak

1

Tahap awala. Guru melaksanakan pre-test untuk

menarik minat siswa.b. Guru memberi kebebasan bertanya.c. Guru memberi kebebasan berpendapat.d. Siswa turut aktif dalam pencarian kata

kunci.e. Siswa mengemukakan, temuan kata kunci.

V

VVV

V

-

---

-

3

332

2

2 Tahap intia. Siswa antusias/sangat aktif mengubah soal

cerita kedalam kalimat matematika.b. Siswa menyelesaikan kalimat matematika

sampai tuntas.c. Guru memberi pertanyaan, tentang materi

yang sedang dipelajari.d. Siswa antusias menjawab pertanyaan guru.e. Siswa dapat menemukan konsep

mengerjakan soal cerita dengan tepat.

V

V

V

V

V

-

-

-

-

-

2

2

3

2

23 Tahap Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpilkan materi yang baru dibahas.

b. Evaluasi mengerjakan soal cerita.

V

V

-

-

3

3

Jumlah 33Rata-Rata 2,75Presentase 68,75

Skor : Kualitas

1 = sangat kurang 3 = cukup

2 = kurang 4 = baik

Tabel Hasil Penilaian Minat Belajar Siklus 1

Page 17: PTK Ms 2007(1)

No Nama siswa A.1. A.2. A.3. A.4.1 Abdul Salam 2 1 3 22 Abdulloh 2 1 2 13 Adam Saputra 3 3 3 24 Ahmad Hasbi M 2 2 2 25 Ahmad Syafriansyah 2 2 2 26 Aisyabilillah Mutiara P 3 2 3 27 Aldi Ghibram Erlangga 2 2 2 28 Alif Syaifudin 2 2 2 29 Andita Kusumardani 2 2 3 210 Arwinda Rosida 2 2 3 211 Aziza Naila Shakira 3 2 3 312 Bella Eka Puspita 3 3 3 313 Belvadiansyah AF 2 1 2 214 Brahmantio 2 2 3 215 Chatalina Eka Putri 3 2 2 216 Chikita Vanda 2 2 2 217 Dewangga Vasyach 3 3 3 318 Fahrizal Januarta 2 2 2 219 Fala Nadia 3 3 3 220 Friska Amelia 3 2 3 321 Galih Azhad 2 2 2 222 Ika Harianti 2 1 2 223 Liyaya Daffa Aswa 2 2 2 224 Keisya Levronka 2 2 2 125 Lailatul Badriyah 3 2 3 226 Lintang A M 2 3 3 227 M Maulana Akbar 3 2 2 228 M Rizky Arrfan A 3 2 2 129 M. Zidan Abdilah 3 2 2 230 Naufala Putra H 3 2 3 231 Oktavia Ramadhani 3 2 3 332 Patrecia Saferos D 2 2 3 2

Jumlah 78 65 80 66Rata – rata 2,4 2,03 2,5 2,1Presentase 60,9 50,7 62,5 51,2

Page 18: PTK Ms 2007(1)

Tabel Hasil Penilaian Tes Kemampuan Kognitif

No Nama siswaSoal Evaluasi Skor

NilaiKET

1 2 3 4 5 T TT1 Abdul Salam 1 1 1 1 1 50 V2 Abdulloh 2 1 1 1 1 60 V3 Adam Saputra 2 2 2 1 1 80 V4 Ahmad Hasbi M 2 2 1 1 0 60 V5 Ahmad Syafriansyah 0 2 2 2 2 80 V6 Aisyabilillah Mutiara

P2 2 1,5 1,5 1,5 75 V

7 Aldi Ghibram E 2 2 2 1 0 70 V8 Alif Syaifudin 2 2 1 1 1 70 V9 Andita Kusumardani 1 2 1 1 2 70 V10 Arwinda Rosida 2 2 2 2 0 80 V11 Aziza Naila Shakira 2 2 2 1 0,5 75 V12 Bella Eka Puspita 2 2 1 1 1 70 V13 Belvadiansyah AF 2 2 2 2 0 80 V14 Brahmantio 1 1 1 1 1 50 V15 Chatalina Eka Putri 2 1,5 1 1 1 75 V16 Chikita Vanda 2 1,5 2 1 1 75 V17 Dewangga Vasyach 2 2 2 1 0,5 75 V18 Fahrizal Januarta 1 2 2 1 0,5 75 V19 Fala Nadia 2 2 2 1 0,5 75 V20 Friska Amelia 2 2 2 1 0,5 75 V21 Galih Azhad 1 1 1 1 1 50 V22 Ika Harianti 2 2 1,5 1,5 1,5 75 V23 Liyaya Daffa Aswa 1,5 1,5 2 2 1 80 V24 Keisya Levronka 2 2 2 2 0 80 V25 Lailatul Badriyah 1,5 1,5 1,5 1,5 2 80 V26 Lintang A M 2 1,5 2 1 1 75 V27 M Maulana Akbar 2 1,5 2 1 1 75 V28 M Rizky Arrfan A 2 1,5 2 1 1 75 V29 M. Zidan Abdilah 2 2 2 1 1,5 75 V30 Naufala Putra H 2 2 2 0,5 0 65 V31 Oktavia Ramadhani 2 2 2 1 1 80 V32 Patrecia Saferos D 2 2 1 1 1,5 75 V

Keterangan:T = tuntasTT = tidak tuntangKKM (Kriteria Keruntasan Minimal) = 7,5Yang tuntas 22 siswa

Page 19: PTK Ms 2007(1)

Persentase ketuntasan x 100% = 68%

Tabel 4.2.4 Hasil penilaian kemampuan afektif siklus 1

HASIL PENILAIAN KEMAMPUAN AFEKTIF MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN SAWOJAJAR 1 KECAMATAN

KEDUNGKANDANG KOTA MALANG

SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2011/2012

No

NamaAntusiasm

e

Tanggung jawab

Kejujuran

Keaktifan

Skor

Nilai

1 Abdul Salam 15 15 20 20 70 SB2 Abdulloh 20 15 15 20 70 SB3 Adam Saputra 15 15 20 15 65 SB4 Ahmad Hasbi M 15 15 15 15 60 SB5 Ahmad Syafriansyah 10 15 10 10 45 B6 Aisyabilillah Mutiara

P15 15 15 15 60 SB

7 Aldi Ghibram E 20 15 15 15 65 SB8 Alif Syaifudin 15 15 15 15 60 SB9 Andita Kusumardani 15 15 15 15 60 SB10 Arwinda Rosida 20 20 15 15 70 SB11 Aziza Naila Shakira 20 15 15 15 65 SB12 Bella Eka Puspita 20 15 15 15 65 SB13 Belvadiansyah AF 15 15 15 15 60 SB14 Brahmantio 15 15 15 10 55 B15 Chatalina Eka Putri 15 20 15 15 65 SB16 Chikita Vanda 15 20 15 15 65 SB17 Dewangga Vasyach 20 15 15 15 65 SB18 Fahrizal Januarta 15 15 15 15 60 SB19 Fala Nadia 15 15 15 15 60 SB20 Friska Amelia 15 15 15 15 60 SB21 Galih Azhad 15 15 15 15 60 SB22 Ika Harianti 15 15 15 15 60 SB23 Liyaya Daffa Aswa 10 15 15 15 55 B24 Keisya Levronka 15 15 15 15 60 SB25 Lailatul Badriyah 10 15 15 15 55 B26 Lintang A M 10 15 10 10 45 B

Page 20: PTK Ms 2007(1)

27 M Maulana Akbar 15 15 10 15 55 B28 M Rizky Arrfan A 10 15 15 15 55 B29 M. Zidan Abdilah 20 15 10 10 55 B30 Naufala Putra H 15 15 15 15 60 B31 Oktavia Ramadhani 15 20 15 15 65 SB32 Patrecia Saferos D 20 15 15 10 60 SB

2. Pelaksanaan siklus 22.1. Rencana Perbaikan Siklus 2

Pada siklus 2 perbaikan – perbaikan pada siklus 1 didapatkan hasil berupa tehnik, metode serta skenario pembelajaran matematika ini. Pada siklu 2 guru memberikan motivasi basik berupa reward (pemberian hadiah) serta reinforcement (berupa pujian atau hukuman). Guru lebih sering berkeliling untuk mengidentifikasi esulitan siswa. Guru memberikan pujian bagi siswa yang menjawab benar dan memberi hukuman bagi siswa yang kurang serius, hukuman tersebut berupa menghafal perkalian,

2.2. Observasi pada siklus 2

Tahap ini adalah pelaksanaan sekaligus observasi dari rencana pembelajaran siklus 2. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakam media pembelajaran dan catatan lapangan yang akan di tunjukan dalam tabel.

2.2.1 Pelaksanaan rencana perbaikan siklus 2

A. Tahap Awal

Kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 4.2.1, pada tahap ini ada beberapa hal yang penting dicatat guru sebagai pengamat antara lain :

o Siswa terlihat lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar

o Pembelajaran dengan menggunakan media, mencari kata kunci,

pemperian reward disertai reinforcement baik pujian maupun hukuman dapat meningkatkan kemampuan siswa daam mengerjakan soal cerita

B. Tahap Inti

Page 21: PTK Ms 2007(1)

Pada tahap ini siswa terlibat langsung secara aktif bersama guru dalam proses belajar dalam pembelajaran, dalam mencari kata kunci dalam soal cerita. Selain itu guru memberikan reward bagi siswa yg dapat mengerjakan soal dengan baik, diserta reinforcement ( Pujian dan hukuman yang bersifat mendidik bagi siswa yang belum berhasil ).

Pada tahap ini guru berhasil mencatat hal-hal yang penting dari pengamatan yang dilaksanakan, antara lain :

- Perhatian siswa lebih meningkat dalam proses belajar dan pembelajaran.

- Siswa lebih aktif memperhatikan pertanyaan dari guru - Siswa aktif menjawab dan mengajukan pertanyaan.- Siswa yang bergurau dan pasif terhadap peljaran berkurang

Jadi dalam kegiatan inti antara kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfrimasi berjalan seimbang dan lebih menyangkan dan serasi,

C. Tahap penutupPada tahap ini guru bersama siswa menguatkan dan menyimpulkan

konsep dan materi yang baru saja di pelajari, sehingga setelah evaluasi dan pemberian tindak lanjut akan didapatkan metode dan skenario pembelajaran yang lebih mengena. Secara praktis evaluasi dilaksanakan meliputi aspek sehingga pemahaman konsep, serta prestasi belajar meningkat.

Penilaian minat dan prestasi belajar meliputi 2 aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif yang ditunjukan dengan menggunakan format penilaian dan rubrik penilaian.

No Aspek yang dinilaiDilaksanakan

SkorYa Tidak

1

2

Tahap awala. Guru melakuakan pretes untuk

menarik minat siswa.b. Guru memberikan kebiasaan bertanya.c. Siswa turut aktif dalam pencarian kata

kuncid. Siswa mengemukakan temuan kata

kunciTahap inti

a. Siswa sanat aktif mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika

b. Siswa menyelesaikan kalimat matematika samapai tuntas

V

VVV

V

V

V

-

---

-

-

-

4

444

3

4

4

Page 22: PTK Ms 2007(1)

3

c. Guru memberikan pertanyaan, tentang materi yang sedang di pelajari

d. Siswa antusian menjawab pertanyaan dari guru

e. Siswa dapat menemukan konsep mengerjakan soal cerita dengan tepat

Tahap penutupa. Guru bersama siswa menyimpulkan

materi yang baru di bahasb. Evaluasi mengerjakan soal cerita

V

V

V

V

-

-

-

-

4

3

3

4

Jumlah 46Rata – rata 3,8Presentase 95,8

Skor : Kualitas1 = sangat kurang 3 = cukup2 = kurang 4 = baik

Tabel 4.2.2. Hasil Penilaian minat belajar siklus 2

No Nama siswa A.1. A.2. A.3. A.4.1 Abdul Salam 3 3 3 32 Abdulloh 3 3 3 23 Adam Saputra 3 3 3 24 Ahmad Hasbi M 4 2 3 35 Ahmad Syafriansyah 3 3 4 36 Aisyabilillah Mutiara P 3 3 3 37 Aldi Ghibram Erlangga 3 3 3 38 Alif Syaifudin 3 4 2 39 Andita Kusumardani 3 3 3 310 Arwinda Rosida 3 3 3 311 Aziza Naila Shakira 4 3 3 312 Bella Eka Puspita 3 3 3 313 Belvadiansyah AF 3 2 3 414 Brahmantio 4 3 3 315 Chatalina Eka Putri 3 4 3 316 Chikita Vanda 3 3 3 317 Dewangga Vasyach 3 3 4 318 Fahrizal Januarta 3 3 3 319 Fala Nadia 3 4 3 320 Friska Amelia 3 3 3 321 Galih Azhad 4 2 3 322 Ika Harianti 3 3 3 323 Liyaya Daffa Aswa 3 3 4 4

Page 23: PTK Ms 2007(1)

24 Keisya Levronka 3 3 3 425 Lailatul Badriyah 3 4 4 226 Lintang A M 3 3 4 427 M Maulana Akbar 3 3 4 328 M Rizky Arrfan A 4 3 3 329 M. Zidan Abdilah 4 4 3 330 Naufala Putra H 3 4 3 331 Oktavia Ramadhani 3 3 3 332 Patrecia Saferos D 3 3 3 3

Jumlah 105 99 101 98Rata – rata 3,3 3,1 3,2 3,06Presentase 82 77,3 78,9 76,5

BAB V

KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT

A. Kesimpulan

Dari uraian dan pembahasan penerapan dan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran KATA KUNCI DAN PEMBERIAN REWARD DISERTAI REINFORCEMENT dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan menarik dan motivasi siswa maka siswa akan turut aktif dalam setiap proses belajar dan pembelajaran yang sedang berlangsung, serta berpengaruh terhadap daya ingat siswa.

2. Proses belajar dan pembelajaran yang berlangsung satu arah akan membuat siswa bosan, acuh serta sama sekali tidak berminat pada setiap proses pembelajran yang berlangsung sehingga hasil proses belajar dan pembelajaran kurang maksimal.

3. Dengan menggunakan media pembelajaran KATA KUNCI DAN PEMBERIAN REWARD DISERTAI REINFORCEMENT dapat meningkat signifikan terhadap hasil proses pembelajaran yang dilakukan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, manfaat nyata yang dapat di petik adalah sebagai berikut :

Page 24: PTK Ms 2007(1)

1. Bagi guruGuru akan lebih terampil dalam mengembangkan potensi peserta didik dengan siswa yang akan lebih termotivasi belajar matematika.

2. Bagi sekolahPenggunaan media dengan KATA KUNCI DAN PEMBERIAN REWARD DISERTAI REINFORCEMENT dapat meningkatkan prestasi belajar matematika sehingga meningkatkan prestasi belajar matematika sehingga mutu belajar dan pembelajaran yang dilakukan sekolah agar mencapai hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Diever, R. And Leach, J. (1993). A Contruktivist View Of Learning Children’scaffolding Conceptions and the Nature of Sciene. What research Says to The Science Teaching, VII Washington D.C.

Depdiknas (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Depdiknas

Depdiknas (2008). Peraturan Mentri Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas

Dimyati dan Mudjono (1994). Belajar dan Pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DepartementPendidikan dan kebudayaan. Jakarta.

Hamalik, Oemar, Dr. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Mergel, B. (1998). Instructional Design & Learning Theory. http://www.usask.ca/ education/

Parti, F. (1982). Pengantar Psikologi Umum. Cetakan III. Surabaya: Usaha National.

Page 25: PTK Ms 2007(1)

Wahyudin, Dinn, dkk (2007). Pengantar pendidikan. Universitas terbuka. Jakarta.

Wardani, I.G.A.K. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Universitas terbuka. Jakarta.

Warsito, Bambang, Drs. M.Pd. (2008). Tehnologi Pembelajaran, Landasan dan aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Winata, Udin S., Putra, dkk. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.