psikologi-belajar_2

26
Psikologi Psikologi Belajar Belajar

Upload: zandayat-ak

Post on 26-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

wsds

TRANSCRIPT

  • Psikologi Belajar

  • Proses Belajar

    LatihanAdanya Penambahan, perubahan Tingkah Laku yang Baru

    perubahan terjadi secara sadar

    bersifat kontinu dan fungsional

    positif dan aktif

    bukan bersifat sementara

    perubahan bertujuan dan terarah

    mencakup seluruh aspek tingkah laku

  • Prinsip Belajar

    Belajar = pengalaman aktif

    Belajar = penemuan diri sendiri

    Belajar = konsekuensi dari pengalaman

    Belajar = kerjasama dan kolaborasi

    Belajar = proses evolusi

    Belajar = (kadang) proses yang menyakitkan

    Belajar = proses emosional dan intelektual

    Belajar = individual dan unik

  • Teori Belajar

    Teori stimulus respon tidak memperhitungkan faktor internalTeori transformasi memperhitungkan faktor internal
  • Teori stimulus-respon (behavioural)

    Berpangkal dari psikologi asosiasi

    belajar adalah membentuk tanggapan dan menggabungkan tanggapan2 dengan jalan pengulangan

    anak mendapatkan tanggapan sebanyak mungkin; materi sebanyak-banyaknya, anak diminta menghafal, guru aktif-siswa pasif

    makin banyak diberi stimulus, makin memperkaya respon dalam proses belajar

    Tidak memperhitungkan faktor internal yang terjadi pada diri subjek
  • Teori transformasi

    Memperhitungkan faktor internal dan faktor eksternal dari diri subjekBerlandaskan teori kognitif

    teori neisser :

    proses belajar adalah transformasi dari input direduksi, diuraikan, disimpan, dipanggil lagi, dan dimanfaatkan

    tidak terbatas pada domain kognitif saja, tetapi juga afektif, dan psikomotor

    dalam bentuk permainan

  • Contd..

    Kegiatan belajar adalah bersifat internal yang dipengaruhi faktor eksternal

    metode pengajaran, keluarga, sekolah, materi dll

  • Teori Belajar

    BehaviourismeKognitifSosialHumanistikKonstruktivisme
  • Teori Belajar Behaviourisme

    Dipelopori oleh B.F SkinnerMenekankan pada tingkah laku yang teramati Manusia dibentuk oleh lingkungan. Ia lahir dengan potensi yang bisa dikembanglan kearah mana saja. Melalui proses pembentukan (shaping), maka manusia menjadi sosok tertentu dan dengan kepribadian tertentu. Pada prinsipnya, manusia bukanlah organisme yang pasif tetapi ia aktif mencari akibat-akibat (konsekuensi) yang menyenangkan, karena memandang bahwa manusia itu pada dasarnya bebas menetukan perilakunya, maka teori Skinner disebut teori operant conditioning Skinner memakai refleks sebagai unit dasar untuk menganalisa tingkah laku organisme atau individu.
  • Behaviourisme

    Teori belajar Behavioristik ( Watson dan E.R. Guthrie )

    Mementingkan pengaruh lingkunganMementingkan bagian bagianMementingkan peranan reaksi (respon)Mementingkan mekanisme terbentuknya hasil belajarMementingkan hubungan sebab akibat pada waktu yang laluMementingkan pembentukan kebiasaan Pemecahan masalah dengan mencoba dan gagal
  • Seseorang belajar adalah dengan merespon situasi yang baru dengan respon yang lama atau memakai respon yang baru dipelajariCara efektif u/ mengubah dan mengontrol PL adalah dengan reinforcment, penguatan reward& punishmentPemberian reinforcment countinous reinforcment,dan intermitted reinforcmnet
  • Jenis Respon

    Respondent Behavior respon yang diperoleh atau dibangkitkan oleh karena adanya stimulus. Hal ini merupakan pandangan dari conditioning classic, S R yang dikemukakan oleh Pavlov. Atau lebih tegas lagi dikemukakan oleh Watson no stimulus, no respon. Contoh responden behavior adalah menyempitnya mata kalau ada sinar yang tajam, saliva (keluarnya air ludah kalau ada makanan) dan lain sebagainya.Operant Behavior yaitu perilaku yang dikeluarkan tanpa adanya stimulus yang jelas.
  • Jenis conditioning
    berdasarkan respon

    Type S, yaitu kondisioning untuk responden behavior karena reinforcement dikaitkan dengan stimulus. Stimulus yang hendak dikondisikan (misalnya: sinar atau bel) dikaitkan dengan stimulus tak terkondisi misalnya makanan. Kondisioning jenis ini digunakan untuk respon-respon otonom.Type R yaitu kondisioning untuk operant behavior. Huruf R dimasudkan untuk menekankan pentingnya respon untuk mendatangkan reinforcement. Pandangan Skinner tentang conditioning operant behavior ini sesuai dengan pandangan Thorndike tentang law of effect. Jadi reinforcement tergantung pada respon yang dilakukan oleh organisme. Conditioning jenis kedua ini digunakan untuk respon-respon jenis kerangka.
  • Behaviourisme

    Setiap respon yang diikuti oleh stimulus penguat cenderung diulang. Stimulus penguat adalah segala sesuatu yang dapat meningkatkan dimunculkannya respon operan.
  • Prinsip dalam Pendekatan Behaviourisme

    Generalisasi kecenderungan individu untuk memberikan respons yang sama terhadap stimulus original. Diskriminasi individu merespons pada stimulus tertentu dan tidak pada stimulus lainnya. Untuk memproduksi diskriminasi misalnya Pavlov memberikan anjing sekerat daging persis setelah bunyi lonceng, dan bukan setelah stimulus yang lain, akibatnya anjing tadi hanya memberi respons pada stimulus khusus tersebut yakni pada bunyi lonceng.Extinction pelemahan atau penghapusan reaksi terkondisi (conditioned response). Dalam salah satu penelitian Pavlov membunyikan bel berulang-ulang tanpa disertai pemberian makanan, akhirnya anjing itu mendengar suara bel tanpa mengeluarkan air liur.
  • Klasikal kondisioning TL dipelajari dengan memanfaatkan hubungan stimulus dan respon yang bersifat refleks bawaanOperan kondisioning reinforcment tidak diasosiakan dengan stimulus yang dikondisikan, tetapi diasosiasikan dengan respon (respon dianggap sebagai pemberi reinforcment)
  • Jenis Reinforcment

    Reinforcement positif, yaitu stimulus yang pemberiannya terhadap operant behavior menyebabkan perilaku itu akan diperkuat atau dipersering untuk dimunculkan. Reinforcement negative, yaitu stimulus yang penghilangannya untuk stimulus-stimulus yang tidak menyenangkan (aversive stimulus) akan menyebabkan diperkuat atau diperseringnya perilaku.
  • Jadwal Pemberian Reinforcment

    Reinforcment

    Countinous reinforcment

    Intermitted reinforcment

    Interval

    Ratio

    Fixed

    Variabel

    Fixed

    Variabel

  • Fix Interval Reinforcement Schedule (FI) jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung waktu. Misalnya: Dalam penelitian Skinner, setiap 5 menit makanan akan keluar (setelah diberi makanan, respon tikus santai. Selanjutnya lebih cepat dari 5 menit/mendekati 5 menit)

    Fix Ratio Reinforcement Schedule (FR) jadual pemberian reinforcement yang tetap dihitung menurut beberapa kali respon. Misalnya: tiap 5 kali tikus memukul pedal, maka makanan akan otomatis keluar, setelah makanan keluar, maka tikus akan memukul sehingga diagram akan menanjak tajam.

    Variable Interval Reinforcement Schedule (VI) interval yang tidak tetap. Misalnya: waktunya tidak jelas/ tidak tetap. Terkadang makanan baru keluar setelah 5 menit, terkadang makanan bisa keluar setelah tiga menit. Sehingga respon jadi malas-malasan.

    Variable Ratio Reinforcement Schedule (VR) tidak jelas beberapa kali ketukan maka makanan akan keluar.

  • Teori Belajar Sosial Bandura

    Menurut Bandura harus 4 persyaratan untuk dapat menirukan model dengan baik:

    Perhatian (suatu model tidak akan bisa ditiru bila tidak diadakan pengamatan).Retensi atau disimpan dalam ingatan (tingkah laku yang diamati harus bisa diingat kembali untuk bisa ditirukan juga bila model tidak ada lagi).Reproduksi motoris (untuk dapat menirukan dengan baik seseorang harus memiliki kemampuan motorisnya).Reinforsemen dan motivasi (orang yang menirukan harus melihat tingkah laku itu sebagai tingkah laku yang terpuji dan bermotivasi untuk menirukannya).
  • Humanistik

    Abraham Maslow adalah peletak dasar dan Bapak yang telah membesarkan Psikologi Humanistik. Aliran Humanistik, disebut-sebut sebagai Mazhab ketiga dalam perkembangan psikologi ini, lahir sebagai reaksi atas teori-teori Behaviorisme (kental dengan sifat behavioristik, asosianistik dan eksperimental) dan Psikoanalisis (depth psychology dengan sifat klinis-pesimistik).Pemikiran Maslow bukanlah penolakan mentah-mentah terhadap karya para Freudian dan Behavioris. Melainkan lebih ke suatu telaah terhadap sisi-sisi yang lebih bermanfaat, bermakna dan dapat diterapkan bagi kemanusiaan, yang kemudian menjadi titik tolak bagi pengembangannya.
  • Humanistik

    Teori belajar humanistik bahwa teori belajar apapun dapat dimanfaatkan, asal tujuannya untuk memanusiakan manusia yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Hal ini menjadikan teori belajar humanistik bersifat sangat elektif.Banyak tokoh penganut aliran humansitik, diantaranya adalah

    Kolb yang terkenal dengan belajar empat tahap,

    Honey dan Mumford dengan pembagian tentang macam-macam siswa,

    Habermas dengan tiga macam tipe belajar

    Bloom dan Krathwohl yang terkenal dengan taksonomi bloom.

  • Teori Maslow

    pentingnya kesadaran akan perbedaan individu, dengan memperhatikan aspek-aspek kemanusiaan. Menggali dan menemukan sisi-sisi kemanusiaan, pada taraf tertentu akan sampai pada penemuan diri. Proses belajar yang ada pada diri manusia adalah proses untuk sampai pada aktualisasi diri (learning how to be).Belajar adalah mengerti dan memahami siapa diri kita, bagaimana menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki, gaya apa yang anda miliki, apa langkah-langkah yang anda ambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai apa yang kita miliki dan yakini, kearah mana perkembangan kita akan menuju. Belajar di satu sisi adalah memahami bagaimana anda berbeda dengan yang lain (individual differences), dan di sisi lain adalah memahami bagaimana anda menjadi manusia sama seperti manusia yang lain (persamaan dalam specieshood or humanness).
  • Teori Belajar Humanistik

    Menurut Habermas, belajar baru akan terjadi jika ada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah lingkungan alam maupun lingkungan sosial, sebab antara keduanya tidak dapat dipisahkan.

    Menurutnya ada 3 tipe belajar :

    Belajar Teknis (technical learning) bagaimana seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan alamnya secara benar. Pengetahuan dan keterampilan apa yang dibutuhkan dan perlu dipelajari agar mereka dapat menguasai dan mengelola lingkungan sekitarnya dengan baik.
  • Contd..

    Belajar Praktis (practical learning) bagaimana seseorang dapat berinterkasi dengan lingkungan sosialnya, yaitu dengan orang-orang disekelilingnya dengan baik. Kegiatan belajar lebih mengutamakan terjadinya interaksi yang harmonis antara sesama manusia. Pemahaman dan keterampilan seseorang dalam mengelola lingkungan alamnya tidak dapat dipisahkan dengan kepentingan manusia pada umumnya. Interaksi yang benar antara individu dengan lingkungan alamnya hanya akan tampak dari kaitan atau relevansinya dengan kepentingan manusia.
  • Belajar Emansipatoris (emancipatory learning) menekankan upaya agar seseorang mencapai suatu pemahaman dan kesadaran yang tinggi akan terjadinya perubahan atau transformasi budaya dalam lingkungan sosialnya.

    Dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap yang benar untuk mendukung terjadinya transformasi kultural tersebut. Pemahaman dan kesadaran terhadap transformasi kultural inilah yang oleh Habermas dianggap sebagai tahap belajar yang paling tinggi, sebab transformasi kultural adalah tujuan pendidikan yang paling tinggi.