prosiding pesat 2015 - jurnal ilmiahku pelaksana seminar penasehat: prof. dr. e.s. margianti, se.,...

10

Upload: hakiet

Post on 05-Jul-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore
Page 2: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore

PROSIDING PESAT 2015

(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil) Volume 6 – Oktober 2015

PENINGKATAN DAYA SAING BANGSA

MELALUI REVITALISASI PERADABAN

ISSN : 1858 – 2559

PENERBIT

Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

Alamat Redaksi

Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya 100 Pondok Cina

Depok, Jawa Barat 16424

Telp: +62-21-78881112 ext. 455

Fax: +62-21-7872829

Email: [email protected]

Laman: http://penelitian.gunadarma.ac.id/pesat

http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/pesat

Page 3: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore

ii

PESAT

Seminar Ilmiah Nasional Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil

Volume 6 – Oktober 2015

956 hal + xv

Editor:

Tri Wahyu Retno Ningsih, Vega Valentine, Indah Mulyani, Risnawati

Desain sampul: Tim Prosiding

Penerbit: Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

©2015. Hak cipta Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma. Dilarang

memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi prosiding ini dalam

bentuk apapun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk fotocopy,

memindai atau dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin dari penerbit.

ISSN : 1858 – 2559

Page 4: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore

iii

DEWAN REDAKSI

Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.

Prof. Dr. Didin Mukodim MM.

Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.

Ketua Dewan Redaksi:

Dr. Bertalya, SKom., DEA

Komite Ilmiah:

Prof. Dr. Didin Mukodim (Universitas Gunadarma)

Prof. Dr. Dharma Tintri Ediraras SE. Ak. MBA. (Universitas Gunadarma)

Prof. Sahat Sahala Pandjaitan (Universitas Lampung)

Prof. Dr. Waridin, MS. (Universitas Diponegoro)

Prof. Dr. Indah Susilowati, MSc. (Universitas Diponegoro)

Prof. Jamaluddin Ancok (Universitas Gunadarma)

Dr. M.M. Nilam Widyarini, MPsi., Psikolog (Universitas Gunadarma)

Dr. Raziq Hasan, Ir. MTArs. (Universitas Gunadarma)

Dr. Heri Suprapto (Universitas Gunadarma)

Dr. Totok Suhardiyanto, MHum. (Universitas Indonesia)

Dr. Ir. Budi Hermana, M.M. (Universitas Gunadarma)

Prof. Antariksa Sudikno, MEng., PhD. (Universitas Brawijaya)

Editor Pelaksana:

Tri Wahyu Retno Ningsih, SS, MM

Dr. Jacobus Belida Blikololong

Indah Mulyani, SPsi., MSi

Vega Valentine, ST, MMSI, MSc.

Nurlalila, SS, MHum.

Risnawati, SP, MSi.

Sandhi Prajaka, SKom., MMSI

Sampul:

Tim Prosiding

Penerbit:

Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

Page 5: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore

iv

PANITIA PELAKSANA SEMINAR

Penasehat:

Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM.

Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI.

Agus Sumin, SSi., MM

Penanggung Jawab:

Prof. Dr. Yuhara Sukra, MSc.

Prof. Dr. Didin Mukodim MM.

Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, MSc.

Ketua Panitia:

Dr. Sri Hermawati, SE., MM.

Sekretaris:

Dr. Bertalya, SKom., DEA

Bendahara:

M.S. Harlina, S.Kom., MMSI

Sekretariat:

Ida Ayu Ari Angreni, ST, MMT

Lilis Setyowati, ST

Riyanto Wibowo, ST

Sarana dan Prasarana:

Dr. Harjanto Sutedjo, MM

Remi Senjaya, SKom. MMSI

Edy Prihantoro, SS, MMSI

Page 6: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&TeknikSipil) Vol. 6,Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

Shauti dan Binastuti, Fenomena Monday Effect… E-15

FENOMENA MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

Ahmad Fajri Shauti1

Sugiharti Binastuti2

1Jurusan Akuntnasi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

2Universitas Gunadarma

[email protected],

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis terjadi atau tidaknya fenomena Monday Effect di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2015. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu

data closing price IHSG periode Juni 2014 – Juni 2015. Data dianalisis dengan analisis regresi

linier berganda, uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Berdasarkan hasil

pengujian disimpulkan tidak terjadinya fenomena Monday Effect pada Bursa Efek Indonesia di

periode ini, masing-masing variabel penjelas tidak berpengaruh dan tidak dapat menjelaskan

variabel dependen baik secara parsial maupun secara simultan dengan nilai kontirbusi

determinasi sebesar 3,5% dan 1,9%.

Kata Kunci: Monday Effect, Portofolio Saham, Bursa Efek Indonesia, IHSG.

PENDAHULUAN

Aktifitas pasar modal yang merupakan

wujud dari penerapan konsep pasar efisien

menyiratkan adanya suatu proses

penyesuaian harga sekuritas menuju harga

keseimbangan yang baru sebagai respon

terhadap informasi yang masuk ke pasar.

Keseimbangan pada harga tersebut mulai

terbentuk setelah dampak informasi yang

akan terjadi telah dinilai sepenuhnya oleh

investor. Oleh karena itu, faktor yang

dianggap linier terhadap konsep pasar

efisien yaitu seberapa cepat suatu

informasi baru diserap oleh pasar

kemudian dicerminkan pada penyesuaian

harga berdasarkan dampak yang diperoleh

melalui keputusan para investor. Semakin

tingginya efisiensi suatu pasar, harga

sekuritas di dalam bursa dengan cepat

akan terevaluasi sebagai dampak

informasi penting yang terkait dengan

sekuritas tersebut sehingga investor tidak

dapat memanfaatkan informasi untuk

mendapatkan keuntungan yang tidak

normal (abnormal return) di pasar.

Dikemukakannya teori pasar efisien oleh

Fama membuat para ahli berupaya untuk

membuktikan hipotesis tersebut sehingga

pengkajian terkait pasar efisien

merupakan topik yang menarik dan selalu

memberikan hasil yang kontroversial

sehingga mengindikasikan bahwa konsep

pasar efisien tidak dapat digeneraliasir. Para

peneliti menemukan adanya anomali

tertentu khususnya terjadi pada hari hari

tertentu pada aktifitas perdagangan saham

yang biasa disebut Monday/ weekend effect

dan holiday effect (Safarudin, 2011).

Menurut Cahyaningdya (2010) dalam

Ardinan (2014) Monday Effect merupakan

kondisi bursa saham dimana return saham

secara signifikan negatif pada hari Senin.

Adanya bad news pada hari Jumat sore

merupakan faktor bagi investor menjual

sahamnya untuk mengurangi terjadinya

kepanikan investor yang direaksi negatif

oleh pasar sehingga mengakibatkan

menurunnya harga saham pada hari Senin.

Hal ini sejalan dengan penilitian yang

dilakukan oleh Saputro dan Sukirno (2014)

bahwa return hari Senin di Bursa Efek

Indonesia berkaitan dengan dengan return

Jumat pada minggu sebelumnya,

peningkatan yang terjadi pada return Jumat

di minggu sebelumnya akan meningkatkan

return di hari Senin, dan penurunan return

di hari Jumat akan menurunkan return di

hari Senin. Namun, hasil penelitian tersebut

berbeda dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Ardinan (2014) yang

Page 7: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&TeknikSipil) Vol. 6,Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

E-16 Shauti dan Binastuti, Fenomena Monday Effect…

menyatakan bahwa tidak terjadinya

Monday effect pada Bursa Efek Indonesia

dan return pada hari Senin tidak dapat

diprediksi secara sistematis berdasarkan

kondisi pasar di hari Jumat minggu

sebelumnya.

Berdasarkan latar belakang yang

diuraikan dan ketidakonsistenan hasil

penelitian terdahulu mengenai fonemena

Monday Effect di Bursa Efek Indonesia,

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

fenomena Monday Effect di Bursa Efek

Indonesia dengan menguji secara empiris

signfikansi pengaruh dari return hari Senin

sampai dengan hari Jumat terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan dan pengaruh return

hari Selasa sampai dengan hari Jumat

terhadap return hari Senin di Bursa Efek

Indonesia pada Juni 2014 - Juni 2015.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini populasi yang

digunakan adalah data harian dari Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG). Sampel

yang digunakan adalah data closing price

IHSG periode Juni 2014 – Juni 2015 yang

didapat dari Yahoo Finance, dari data

tersebut harga IHSG secara keseluruhan dan

yang telah dipisahkan sesuai dengan hari

yang berbeda diubah menjadi return dengan

menggunakan rumus (1)

(1)

Keterangan:

Rt : Return harian indeks saham pada

hari t

IHSIt : Indeks Harga Saham Individu

penutupan harian pada hari ke-t

IHSIt-1: Indeks Harga Saham Individu penutupan harian pada hari ke-t – 1

Teknik analisis yang digunakan adalah

uji statistik terdiri dari uji statistik deskriptif,

uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji

hipo-tesis baik secara parsial maupun

simultan, dan uji koefisien determinasi.

Hipotesis yang digunakan dalam pene-

litian ini:

Hipotesis 1 : Terjadinya fenomena Mon-

day Effect pada IHSG

Hipotesis 2 : Berpengaruhnya return hari

Selasa - Jumat terhadap return

hari Senin

Untuk menguji hipotesis tersebut, maka

digunakan persamaan regresi berganda (2)

dan (3)

IHSG = α + β1 SEN + β2 SEL + β3 RAB +

β4KAM + β5 JUM + e (2)

SEN = α + β1 SEL + β2 RAB + β3 KAM +

β4JUM + e (3)

Keterangan:

IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan

α = Konstanta

β = Koefisien garis regresi

SEN = Hari Senin

SEL = Hari Selasa

RAB = Hari Rabu

KAM = Hari Kamis

JUM = Hari Jumat

SAB = Hari Sabtu

e = Standar eror

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan tabel 1 return yang dimiliki

oleh IHSG pada periode ini menunjukkan

angka yang positif yakni 0,0000260 hal ini

menandakan bahwa aktifitas perdagangan

pada priode ini pada tiap harinya mem-

berikan return yang positif, kemudian kita

dapat mengurutkan return pada tiap-tiap hari

dari yang terkecil hingga yang tertinggi yaitu

Kamis, Jumat, Rabu, Selasa, Senin. Hal ini

menandakan bahwa berdasarkan rata-rata

yang dihasilkan pada statistik deskriptif,

return terendah pada periode ini jatuh pada

hari Kamis yaitu sebesar -0,0613436.

Kondisi bursa yang memberikan return

negatif pada hari Kamis atau menjelang

weekend dapat memberikan pengaruh negatif

pada hari Jumat yang kemudian memberikan

sentimen negatif pada kondisi bursa di hari

Senin. Namun, hal ini belum bisa kita

tentukan secara sistematis dan dijadikan

Page 8: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&TeknikSipil) Vol. 6,Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

Shauti dan Binastuti, Fenomena Monday Effect… E-17

justifikasi sebelum dilakukan uji signifikansi

dan hipotesis.

Tabel 1

Statistik Deskriptif

VARIABEL MIN MAX MEAN

IHSG -0,03494 0,01696 0,0000260

SEN -0,03813 0,02595 0,0000021

SEL -0,10000 0,02864 -0,0170263

RAB -0,10000 0,02608 -0,0194418

KAM -0,10000 0,04281 -0,0613436

JUM -0,10000 0,03409 -0,0585560

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

Berdasarkan tabel 2, hasil Uji Normalitas

terhadap dua persamaan regresi dalam

penelitian ini menunjukkan bahwa data

terdistribusi normal dengan ditunjukkannya

nilai 0,210 pada persamaan regresi pertama

dan 0,200 pada persamaan regresi kedua

yang nilai tersebut sesuai dengan ketentuan

data yang terdistribusi normal yaitu >0,05.

Dengan hasil yang ditunjukkan pada tabel

diatas, maka penelitian dapat dilanjutkan ke

alat analisis selanjutnya.

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini

terdiri dari uji multikolinearitas, uji auto-

korelasi. Pengujian terhadap adanya mul-

tikolinearitas dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan nilai tolerance dan

variance inflation factor pada model regresi.

Jika tolerancevalue lebih dari 0,10 dan VIF

kurang dari 10 dinyatakan tidak terjadi

multikolinearitas (Ghozali, 2013). Untuk Uji

Autokorelasi ditunjukkan apabila nilai

DWberada pada 1,5 – 2,5, jika berada di luar

range nilai tersebut maka data akan terjadi

autokorelasi (Quiao, 1998).

Tabel 3

Hasil Uji Asumsi KlasikModel 1 Variabel Tol. VIF

SEN 0,894 1,119

SEL 0,950 1,053

RAB 0,956 1,046

KAM 0,900 1,112

JUM 0,883 1,132

DW 2,186

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

Tabel 4

Hasil Uji Asumsi KlasikModel 2

Variabel Tol. VIF

SEL 0,998 1,002

RAB 0,991 1,009

KAM 0,903 1,108

JUM 0,910 1,009

DW 2,405

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

Berdasarkan hasil Uji Asumsi Klasik

pada tabel 3 dan tabel 4 ditunjukkan bahwa

data pada dua persamaan regresi tersebut

tidak terindikasi multikolinearitas dan

autokorelasi dikarenakan nilai pada tiap

variabel berada pada batas aman yang

ditentukan.

Tabel 2

Hasil Uji Normalitas

Persamaan Regresi 1 Persamaan Regresi 1

Unstandarized Resdiual Unstandarized

Resdiual

N 267 55

Normal Mean ,00002607 0,00000218

Parameters Std. Deviation 0,007414163 0,015050272

Most Absolute 0,060 0,086

Extreme Positive 0,044 0,042

Difference Negative -0,060 -0,086

Test

Statistic

0,060 0,086

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,210 0,200 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

Page 9: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&TeknikSipil) Vol. 6,Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

E-18 Shauti dan Binastuti, Fenomena Monday Effect…

Tabel 5

Hasil Uji HipotesisModel 1

Variabel Monday Effect – IHSG

Β Sig. T

(Constant) 0,001 0,211

SEN -0,098 0,174

SEL -0,003 0,647

RAB 0,009 0,187

KAM 0,004 0,279

JUM 0,002 0,704

Sig. F 0,273

Adj. R2 0,035

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

Berdasarkan hasil pada pengujian yang

terdapat pada tabel 5 maka persamaan

matematis pada persamaan regresi pertama

adalah sebagai berikut (4)

IHSG = 0,001 – 0,098 SEN – 0,003 SEL +

0,009 RAB + 0,004 KAM + 0,002 JUM + e(4)

Hasil pengujian hipotesis 1

menunjukkan bahwa berdasarkan nilai

signfikansi baik secara parsial maupun

simultan pada periode ini tidak terjadi

Monday Effect dimana masing-masing

variabel yang diwakili oleh hari Senin –

Jumat tidak memberikan pengaruh terhadap

IHSG dikarenakan semua nilai pada

variabel lebih dari 0,005. Namun, jika kita

menganalisis berdasarkan koefisien regresi

terdapat nilai negatif pada koefisien variabel

hari Senin dan Selasa hal ini dapat menjadi

justifikasi pada perubahan dalam aktifitas

IHSG yang cenderung menyebab-kan

kondisi pasar menjadi down trend dan

bernilai negatif sehingga memungkinkan

bahwa aktifitas perdagangan bursa pada hari

Senin dapat menunjukkan adanya fenomena

Monday Effet pada periode ini. Hasil uji

koefisien determinasi menunjukkan bahwa

secara simultan variabel-variabel yang di-

gunakan hanya dapat menjelaskan sebesar

3,5% terhadap fenomena Monday Effet

dengan 96,5% lainnya dijelaskan oleh faktor

lain seperti kondisi makro ekonomi.

Berdasarkan hasil pada pengujian yang

terdapat pada tabel 6, maka persamaan ma-

tematis pada persamaan regresi pertama

adalah sebagai berikut (5)

Tabel 6

Hasil Uji HipotesisModel 2

Variabel Monday Effect – IHSG

Β Sig. T

(Constant) 0,001 0,742

SEL 0,021 0,158

RAB -0,018 0,231

KAM -0,003 0,711

JUM 0,010 0,271

Sig. F 0,317

Adj. R2 0,019

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015

SEN = 0,001 + 0,021 SEL – 0,018 RAB -

0,003 KAM + 0,010 JUM + e (5)

Hasil pengujian hipotesis 2 menunjukkan

bahwa berdasarkan nilai signfikansi baik

secara parsial maupun simultan pada periode

ini tidak memberikan pengaruh terhadap

perubahan aktifitas pasar baik positif

maupun negatif di hari Senindimana masing-

masing variabel yang diwakili oleh hari

Selasa – Jumat tidak memberikan pengaruh

terhadap IHSG dikarenakan semua nilai pada

variabel lebih dari 0,005. Namun, jika kita

menganalisis berdasarkan koefisien regresi

terdapat nilai negatif pada koefisien variabel

hari Rabu dan Kamis hal ini dapat menjadi

justifikasi pada perubahan dalam aktifitas di

hari Senin yang cenderung menyebabkan

kondisi pasar menjadi down trend dan

bernilai negatif sehingga memungkinkan

bahwa aktifitas perdagangan bursa pada hari

Senin dapat menunjukkan adanya fenomena

Monday Effet pada periode ini. Hasil uji

koefisien determinasi menunjukkan bahwa

secara simultan variabel-variabel yang

digunakan hanya dapat menjelaskan sebesar

1,9% terhadap fenomena Monday Effet

dengan 98,2% lainnya dijelaskan oleh faktor

lain seperti kondisi makro ekonomi atau

faktor fundamental dari masing-masing

emiten yang terdapat dalam BEI.

Dari hasil uji hipotesis pada kedua

hipotesis yang ditentukan pada penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan

oleh Safarudin (2011) Thadete (2013),

Ardinan (2014) yang menunjukkan bahwa

fenomena Monday Effect tidak terjadi pada

BEI dikarenakan return yang mempengaruhi

Page 10: PROSIDING PESAT 2015 - Jurnal Ilmiahku PELAKSANA SEMINAR Penasehat: Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM. Prof. Suryadi Harmanto, SSi., MMSI. ... Adanya bad news pada hari Jumat sore

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur&TeknikSipil) Vol. 6,Oktober 2015 Universitas Gunadarma - Depok - 20-21 Oktober 2015 ISSN: 1858-2559

Shauti dan Binastuti, Fenomena Monday Effect… E-19

pergerakan IHSG tidak terjadi pada return di

hari Senin karena return pada hari tersebut

bersifat random. Hasil penelitian ini pun

menunjukkan bahwa tidak dapat ditentukan

secara sistematis terkait return yang

dihasilkan pada hari selain hari Senin yang

menyebabkan kondisi pasar yang selalu

dibuka dan ditutup dalam keadaan negatif di

hari Senin.

SIMPULAN DAN SARAN

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

fenomena Monday Effect di Bursa Efek

Indonesia dengan menguji secara empiris

signfikansi pengaruh dari return hari Senin

sampai dengan hari Jumat terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan dan pengaruh return

hari Selasa sampai dengan hari Jumat

terhadap return hari Senin di Bursa Efek

Indonesia pada Juni 2014 - Juni 2015. Dari

hasil olah data dapat disimpulkan bahwa

pada model pertama yaitu hari Senin – Jumat

tidak menyebabkan fenomena Monday Effect

pada IHSG dikarenakan tidak

berpengaruhnya keseluruhan variabel pada

uji statistik yang dilakukan dan pada model

kedua yaitu pengujian hari Selasa – Jumat

terhadap return hari Senin juga tidak

memberikan pengaruh baik secara parsial

maupun simultan.

Berdasarkan uji koefisien determinasi

kedua model hanya dapat dijelaskan dalam

prosentase yang sangat kecil yaitu 3,5% dan

1,9% sehingga penurunan return pada hari-

hari perdagangan di bursa jelas ditentukan

oleh faktor makro ekonomi dan aspek

fundamental secara komprehensip baik lokal,

regional maupun global. Oleh karena itu,

kondisi negatif nilai bursa pada hari Senin

bukan diakibatkan oleh fenomena Monday

Effect namun dikarenakan oleh faktor lain

yang dapat mempengaruhi perubahan return

pada hari-hari tersebut. Adapun saran yang

diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah

agar menambah periode penelitian,

menambah jumlah sampel, menambah

variabel penjelas, menggunakan model

penelitian lain dan alat uji statistik lain agar

mendapatkan hasil penelitian yang lebih

relevan dengan data dan lebih sesuai dengan

kondisi pasar modal secara menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA Ardinan, Haikel. 2014. Pengujian Monday Effect

Pada Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek

Singapura. Journal of Business and

Banking, 4(1).

Cahyaningdyah, Dwi dan Rini Setyo Witiastuti.

2010. Analisis Monday Effect Dan

RogalskiEffect Di Bursa Efek Jakarta.

Jurnal Dinamika Manajemen, 1(2).

Keim, Donald B. dan Robert F. Stambaugh.

1984. A Further Investigation of The

Weekend Effect in Stock Returns.The

Journal of Finance, 39(3).

Luhgianto. 2011. Analisis Weekend Effect

Terhadap Return Saham Di Bursa Efek

Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen dan

Akuntansi Terapan, 2(2).

Mahdi, Ansyori dan Rr. Iramani. 2006. Studi

Tentang Pengaruh hari Perdagangan

Terhadap Return Saham pada BEJ. Jurnal

Akuntansi Dan Keuangan, 8(2).

Muniya Alteza. 2007. Efek Hari Perdagangan

Terhadap Return Saham: Suatu Telaah Atas

Anomali Pasar Efisien. Jurnal Ilmu

Manajemen, 3(1)

Rita, Maria Rio. 2009. Pengaruh Hari

Perdagangan Terhadap Return Saham:

Pengujian Day of The Week Effect, Week-

Four Effect dan Rogalski Effect di BEI.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 15(2).

Safaruddin. 2011. Pengujian Monday Effect Di

Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis, 10(1).

Saputro, Aditya Probo dan Sukirno. 2014. Day of

The Week Effect dan Month of The Year

Effect terhadap Return Indeks Pasar. Jurnal

Nominal, 3(2).

Sparta. 2010. Analisis CAPM, APT, Monday

Effect Dan Efisiensi Pasar Modal Pada

Sektor Keuangan Di BEI (Periode Januari –

Juni 2010). Jurnal Keuangan dan

Perbankan, 7(1).

Sumiyana. 2008. Day of The Week Dan Monday

Effect: Fenomena Yang Terbuktikan Tidak

Konsisten Di Pasar Modal Indonesia. Jurnal

Manajemen Teori dan Terapan, 1(1).

Thadete, Marshelyna. 2013. Fenomena Monday

Effect Di Bursa Efek Indonesia (Periode

2007-2012). Finesta, 1(2).