proses perkecambahan pada jagung (zeamays)

Upload: luckye-boysmen

Post on 12-Jul-2015

440 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PROSES PERkECAMAHAN PADA JASUNS {ZEAMAYS}BAB 1PENDAHULUANA. Latar belakangPerkecambahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah lama perendaman pada biji tanaman. Untuk itu kami melakukan percobaan untuk membuktikan bahwa lama perendaman berpengaruh pada perkecambahan atau tidak.B. Rumusan masalahApakah lama perendaman dalam air berpengaruh dalam percepatan perkecambahan pada biji jagung?.Tujuan Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam proses perkecambahan pada biji jagung. Dan untuk memberikan wawasan pada petani untuk mendapatkan pembibitan biji jagung dengan baik dan cepat.D. ManfaatUntuk memberikan wawasan pada petani untuk mendapatkan pembibitan biji jagung yang baik dan cepat tumbuh.BAB 2Tinjauan pustaka/ teoriA. PerkecambahanPertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).B. Fisiologi perkecambahan1. Diawali dengan berakhirnya proses dormansi (mati sementara)2. Diteruskan dengan proses imbibisi (masuknya molekul air pada pada suatu benda).3. Masuknya air akan menginduksi enzim yang berperan sebagai biokatalisator. Enzim yang paling berperan adalah giberellin.4. Awal perkecambahan mulai berjalan.. Faktor yang mempengaruhi perkecambahanFaktor yang mempengaruhi perkecambahan ada 2 yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).1. Faktor dalam (internal)a. GenMerupakan penentu pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan yang terdapat didalam sel. Gen juga berperan sebagai pembawa kode untuk pembentukan protein, enzim dan hormon.b. HormonHormon tumbuhan sering disebut fitohormon. Hormon berperan untuk merangsang pertumbuhan, pembelahan sel, pemanjangan, dan ada yang menghambat pertumbuhan. Macam macam hormon diantaranya hormon auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat,gas itelen, asam traumalin dan kalin.2. Faktor luar (eksternal)a. Nutrien dan airTumbuhan membutuhkan nutrien untuk pertumbuhan dan perkembangan. Nutrien atau zat makanan terdiri dari unsur unsur atau senyawa senyawa kimia. Nutrien yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan dan perkembangan.b. FotoperiodismeRespons tumbuhan terhadap lama penyinaran yang ber variasi disebut fotoperiodisme. Respons terhadap fotoperiodik dapat berupa pembungaan, dormansi, perkecambahan, dan perkembangan. Respons ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi cahaya, yaitu fitokrom.c. Suhu udaraSuhu ber pengaruh terhadap kerja enzim, sehingga suhu juga berpengaruh terhadap fisiologi pertumbuhan. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan yang meliputi reproduksi, fotosintesis, respirasi dan transpirasi.d. OksigenOksigen memperngaruhi pertumbuhan bagian tumbuhan diatas tanah maupun pertumbuhan akar yang ada didalam tanah. Tanah yang gembur mampu menyimpan oksigen. Jika tanah banyak mengandung oksigen pertumbuhan akar akan semakin baik.e. KelembapanKelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang berhubunga dengan penyerapan nutrien. Jika kelembapan udara rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan nutrien pun semakin banyak. Keadaan ini akan memacu pertumbuhan tanaman.D. Biji jagungBiji jagung yang akan dibuat sampel diambil dari rumah Gunariati sebanyak 200 biji, untuk sampel diambil secara acak.E. Hipotesis (dugaan sementara)Lama perendaman biji jagung dapat mempengaruhi kecepatan pada proses perkacambahan biji jagung.BAB 3MetodologiA. Variabel1. Variael bebas (bebas menentukan)Pengaruh lama perendaman biji jagung pada kecepatan perkecambahan.B. Perlakuan1. Biji jagung direndam selama 180 menit2. Biji jagung direndam selama 135 menit3. Biji jagung direndam selama 90 menit4. Tidak dilakukan perendaman. Alat dan bahan1. 16 gelas plastik2. Silet atau pimes3. Spidol4. Kapas5. Biji jagung6. AirD. Prosedur kerja1. Siapkan alat dan bahan2. Gelas plastik dipotong setinggi 2 cm, bertujuan untuk memudahkan saat pengukuran.3. Biji jagung direndam bergantian sesuai dengan lama perendaman yang telah ditentukan.4. Taruh biji jagung pada wadah yang diberi kapas, sesuai dengan nomor dan sesuai dengan lama perendaman.E. Tabel hasil percobaanTumbuhan HarikeRata rata SampelRata rata tinggi sampel (a, b, c)Keterangana b c1 12 13 14 11 22 23 24 2F. Analisis dataBAB 4Hasil penelitian dan pembahasanA. Hasil penelitianTumbuhan HarikeRata rata sampel(cm)Rata rata sampel (a, b, c)(cm)Keterangana b c1 1 - - - - -2 1 - - - - -3 1 - - - - -4 1 - - - - -Tumbuhan Hari keRata rata sampel(cm)Rata rata sampel(a, b, c)(cm)Keterangana b c1 2 - - - - Tumbuh akar2 2 - - - - Tumbuh akar3 2 - - - - Tumbuh akar4 2 - - - - Tumbuh akarTumbuhan HarikeRata rata sampel(cm)Rata rata sampel(a, b, c)(cm)Keterangana b c1 3 2,6 0,8 1 1,4 Tumbuh tunas2 3 1,5 1,1 1,6 1,3 Tumbuh tunas3 3 0,5 0,7 1,9 1,03 Tumbuh tunas4 3 1,5 1 2,3 1,6 Tumbuh tunasTumbuhan HarikeRata rata sampel(cm)Rata rata sampel (a, b, c)(cm)Keterangana b c1 4-6 6,7 6,8 10 7,8 Tumbuh batang dan daun2 4-6 7,8 5,9 6,4 10,03 Tumbuh batang dan daun3 4-6 1,06 7,3 9,9 6,08 Tumbuh batang dan daun4 4-6 4,9 4,2 3,6 4,2 Tumbuh batang dan daunTumbuhan HarikeRata rata sampel(cm)Rata rata sampel (a, b, c)(cm)Keterangana b c1 7-10 18,8 22 23,8 21,5 Tumbuh batang dan daun2 7-10 19,8 18,5 17,2 18,5 Tumbuh batang dan daun3 7-10 6 19,3 20,5 15,2 Tumbuh batang dan daun4 7-10 12,7 14,1 12,2 13 Tumbuh batang dan daunB. PembahasanLama perendaman sangat berpengaruh pada kecepatan perkecambahan.Biji jagung yang terlalu lama direndam akan sulit untuk berkecambah tetapi berbanding terbalik dengan biji jagung yang tidak direndam atau tidak terlalu lama dalam perendaman.BAB 5PENUTUPA. KesimpulanLama perendaman biji jagung ternyata mempengaruhi pada kecepatan perkecambahan.B. SaranSemoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan jika ada kesalahan dalam bahasa atau isinya dan kurang sempurna mohon kritik dan sarannya untuk memperbaiki laporan kami ini.Daftar PustakaSyamsuri, istamar, DKK. 2006. Biologi 3A semester 1. Jakarta. Penerbit Erlangga.BSE Biologi kelas X oleh Budi Prayitno.