profil lampiran awal

74
Profil Kesehatan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN P embangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari Pembangunan Daerah Kabupaten Jeneponto yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat maju, mandiri berlandaskan iman dan taqwa. Salah satu ciri masyarakat maju adalah masyarakat yang mempunyai derajat kesehatan optimal sebagai faktor penentu keberhasilan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat akan lebih produktif dan memiliki daya saing yang handal. Oleh karena itu pembangunan kesehatan di Kabupaten Jeneponto menempati peran penting. Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto telah mengadakan sinkronisasi program melalui visi Jeneponto Sehat 2014, dengan misi memasyarakatkan paradigma sehat, profesionalisme petugas kesehatan, pemerataan, perluasan jangkauan pelayanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Puskesmas Binamu Kota 1

Upload: fakhrony-arisandi

Post on 07-Jul-2016

225 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

hasil

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

BAB IPENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari Pembangunan Daerah Kabupaten

Jeneponto yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat maju, mandiri berlandaskan

iman dan taqwa. Salah satu ciri masyarakat maju adalah masyarakat yang mempunyai

derajat kesehatan optimal sebagai faktor penentu keberhasilan dalam peningkatan kualitas

sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang sehat akan lebih produktif dan

memiliki daya saing yang handal. Oleh karena itu pembangunan kesehatan di Kabupaten

Jeneponto menempati peran penting.

Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto telah mengadakan sinkronisasi program

melalui visi Jeneponto Sehat 2014, dengan misi memasyarakatkan paradigma sehat,

profesionalisme petugas kesehatan, pemerataan, perluasan jangkauan pelayanan kesehatan

dan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan.

Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan disetiap daerah diharapkan

menggunakan indikator, antara lain Indikator Indonesia sehat dan Indikator Kinerja sesuai

Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. Indikator Indonesia Sehat yang ditetapkan

dalam Keputusan Menteri Kesehatan tersebut diatas dapat digolongkan kedalam :

Indikator Derajat Kesehatan sebagai Hasil Akhir (terdiri atas indikator Mortalitas,

Morbiditas dan Status Gizi), Indikator Hasil Antara (terdiri atas indikator Keadaan

Lingkungan, Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan) serta Indikator

Proses dan Masukan (terdiri atas Indikator untuk Pelayanan Kesehatan, Sumber Daya

Kesehatan, Manajemen Kesehatan dan Kontribusi Sektor Terkait). Sedangkan Indikator

Puskesmas Binamu Kota

1

Page 2: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Kinerja Standar Pelayanan Minimal Kesehatan yang terdiri atas 54 Indikator Kinerja dari

27 Pelayanan bidang Kesehatan yang termasuk Pelayanan Kesehatan Tertentu, telah

diterapkan di Kabupaten Jeneponto.

Sejalan dengan tujuan pembangunan di Kab. Jeneponto, perwujudan derajat

kesehatan yang optimal dalam tujuan pembangunan kesehatan diarahkan pada

peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang di

Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Jeneponto pada khususnya, maka telah

dilaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma baru yaitu paradigma sehat melalui visi

pembangunan kesehatan yaitu Indonesia sehat 2015 ditandai oleh masyarakat yang hidup

dalam lingkungan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat

kesehatan yang setinggi-tingginya

Profil kesehatan ini memberikan data dasar mengenai potensi kesehatan

meliputi sarana, prasarana, tenaga kesehatan, memantau dan mengevaluasi pencapaian

pembangunan kesehatan, sebagai sarana perbandingan antar kelurahan/desa dan sebagai

sarana penyedia data dan informasi untuk perencanaan, pengambilan keputusan dan

manajemen kesehatan.

Profil ini menyajikan gambaran tentang : (1) Keadaan umum yang

mengetengahkan keadaan geografi, cuaca, keadaan penduduk serta keadaan ekonomi (2)

Pembangunan kesehatan daerah dengan menguraikan secara singkat visi, misi, strategi

pembangunan kesehatan yang menguraikan tentang (a) situasi derajat kesehatan meliputi

angka kematian yaitu angka kematian ibu, angka kematian bayi, angka kematian balita,

angka kematian kasar dan umur harapan hidup. Juga menguraikan angka kesakitan dan

Puskesmas Binamu Kota

2

Page 3: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

status gizi. (b) Kesehatan lingkungan menjelaskan tentang rumah sehat, sarana ibadah

sehat, rumah bebas jentik. (c) Pelayanan kesehatan menyajikan rasio puskesmas terhadap

penduduk, persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, bayi di imunisasi lengkap. (3)

Kinerja pembanguann kesehatan yang menguraikan kegiatan-kegiatan multi sektor dalam

rangka mencapai Kabupaten Sehat meliputi ( a ) Kinerja dari kegiatan yaitu kinerja

Puskesmas Binamu Kota, persentase tempat-tempat umum yang diperiksa,dll. ( b ) Sektor

terkait yaitu BKKBN, BPS dan lain-lain. ( 4 ) Kesimpulan dan Saran menyajikan masalah

– masalah yang menonjol menyangkut derajat kesehatan dan kaitan terhadap faktor-

faktor penyebab.

BAB IIGAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFI

Puskesmas Binamu Kota

3

Page 4: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

uskesmas adalah salah satu salah satu Puskesmas yang ada di Wilayah Kecamatan

Binamu terletak di ketinggian 300-400 meter dari permukaan laut .

Adapun Puseksmas Binamu Kota terletak di bagian Barat yang berbatasan :

Utara : Kec. Turatea

Timur : Kel. Empoang utara, kel.Empoang dan kel. Sidenre

Selatan : Laut Flores

Barat : Kel. Biring Kassi, Kel. Panaikang, Kel. Balang Beru dan Kel.

Bontoa

1. Luas Wilayah

Luas wilayah Daratan Puskesmas Binamu Kota 17,71 km2 dan panjang pantai

1,3 km. Terbentang lurus arah Selatan-Timur. Secara umum administrasi

pemerintahan Puskesmas Binamu Kota terbagi atas 4 Kelurahan 1 desa Yaitu

Kel. Pabiringa, kel. Balang Induk, Kel Balang toa, Kel. Monro-Monro, dan Desa

Sapanang.

2.Iklim

Letak geografis Puskesmas Binamu Kota yang strategis memiliki alam tiga

dimensi yakni bukit / pegunungan, lembah / daratan dan pesisir pantai dengan

dua musim dan perubahan iklim setiap tahunnya yang dikenal di daerah ini

dengan nama musim barat antara bulan oktober sampai dengan bulan Maret dan

Puskesmas Binamu Kota

P

4

Page 5: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

musim timur antara bulan April sampai dengan bulan September, yang keduanya

membawa curah hujan yang cukup.

Dengan adanya kedua musim tersebut menguntungkan bagi sektor pertanian.

B. KEADAAN PENDUDUK

1. Jumlah Penduduk

Kependudukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

masalah kesehatan, baik dari segi jumlah ( kuantitas ), pertumbuhan, struktur

umur, mobilitas dan mata pencaharian penduduk. Bidang Kependudukan

diarahkan untuk pengendalian kuantitas, pengembangan kualitas dan

pengerahan mobilitas.

Pertumbuhan penduduk di Puskesmas Binamu Kota telah berhasil ditekan

namun masih terus bertambah setiap tahunnya dan memberikan implikasi yang

cukup berat bagi pembangunan daerah terutama bagi penyediaaan lapangan

kerja, perumahan serta pelayanan sosial dasar seperti peningkatan pendidikan

dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Jumlah penduduk yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Binamu

Kota berdasarkan hasil Registrasi Penduduk oleh Kantor Statistik Kab.

Jeneponto tahun 2014 sebanyak 22.211 jiwa yang terdiri dari laki-laki 10.942

jiwa dan perempuan 11.269 jiwa ,dan terdiri atas 4.726 kk.

Puskesmas Binamu Kota

5

Page 6: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

TABEL 1JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN

DI WILAYAH PUSKESMAS BINAMU KOTAKABUPATEN JENEPONTO

TAHUN 2014

NO KELURAHAN/DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. Kel.Pabiringa 3.108 3.271 6.379

2. Kel. Balang 2.410 2.545 4.955

3. Kel. Balang Toa 2.224 2.326 4.550

4. Kel. Monro-Monro 1.453 1.360 2.813

5. Desa sapanang 1.747 1.767 3.514

PUSKESMAS 10.942 11.269 22.211

Sumber : BPS Kab. Jeneponto

Laju pertumbuhan penduduk Puskesmas Binamu Kota dalam kurun

waktu tahun 2009 – 2014 berdasarkan hasil registrasi penduduk sebesar

42,61 %.

Rasio jenis kelamin memperlihatkan perkembangan penduduk

berdasarkan jenis kelamin yaitu perbandingan penduduk laki-laki dengan

penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin tahun 2013 yaitu 96,8 % artinya

97 jiwa laki-laki berbanding 100 jiwa perempuan.

Puskesmas Binamu Kota

6

Page 7: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

TABEL 2JUMLAH PENDUDUK DAN LUAS WILAYAH MENURUT

KELURAHAN/DESADI WILAYAH PUSKESMAS BINAMU KOTA

KEC. JENEPONTO KAB. JENEPONTO TAHUN 2014

NO KELURAHAN/DESA JUMLAHPENDUDUK

LUAS WILAYAH(Km)

1. KeL. Pabiringa 6.379 6.379

2. Kel. Balang 4.955 4.955

3. Kel.Balang Toa 4.550 4.550

4. Kel.Monro-Monro 2.813 2.813

5. Desa Sapanang 3.514 3.514

PUSKESMAS 22.211 17,71

Sumber : BPS Kab. Jeneponto

Jumlah Penduduk Desa/Kelurahan di Wilayah Puskesmas Binamu

Kota sekitar 22.211 orang. Luas Wilayahnya sekitar 17.71 km. Dalam

perencanaan kesehatan, wilayah dengan penduduk yang besar memerlukan

biaya operasional yang lebih besar dan upaya lebih intensif dari

Polindes/Pustu untuk pelayanan kesehatan.

Puskesmas Binamu Kota

7

Page 8: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

C. TINGKAT PENDIDIKAN

Pembangunan bidang pendidikan adalah bertujuan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan Sumber Daya Manusia

(SDM) suatu Negara yang menentukan karakter dari Pembangunan ekonomi dan

soisal karena manusia adalah pelaku aktif dari seluruh kegiatan tersebut.

Partisipasi penduduk dalam dunia pendidikan semakin meningkat dari tahun

ketahun. Hal ini berkaitan dengan berbagai program pendidikan yang telah

dicanangkan Pemerintah untuk lebih meningkatkan kesempatan masyarakat

untuk mengenyam bangku Pendidikan

Peningkatan partisipasi pendidikan untuk memperoleh bangku

Pendidikan tentunya harus diikuti denagn berbagai peningkatan penyediaan

sarana fisik dan tenaga pendidik yang memadai.

D. KEADAAN EKONOMI

1. PDRB ( Produk Domestik Regional Bruto )

Kemampuan daerah untuk mengembangkan sumber daya dan segala potensi

yang dimiliki akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian daerah tersebut.

Dalam mengembangkan potensi yang dimiliki berbagai kebijakan dan upaya

pemerintah telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal tersebut dapat

dilihat dari besarnya nilai PDRB yang berhasil dicapai dari tahun ke tahun di

Kabupaten Jeneponto.

Puskesmas Binamu Kota

8

Page 9: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

2. Pendapatan Perkapita

Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk suatu

daerah/ wilayah adalah PDRB perkapita.

PDRB perkapita penduduk Kabupaten Jeneponto dari tahun 2007 sampai tahun

2008 telah berkembang sangat cepat. Pada tahun 2007 PDRB perkapita

penduduk Kabupaten Jeneponto hanya mencapai Rp. 2.527.808 dan pada tahun

2007 telah meningkat menjadi Rp. 4.172.136,-

BAB IIIPROGRAM KESEHATAN

KABUPATEN JENEPONTOP

Puskesmas Binamu Kota

9

Page 10: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

embangunan kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan upaya program kesehatan yang

lebih berhasil guna dan berdayaguna serta mendekatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat, meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan utamanya daerah terpencil

secara terus menerus dan sekaligus dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia

( SDM ).

Oleh karena itu pembangunan kesehatan di Kab. Jeneponto sebagai bagian integral

Pembangunan Kabupaten menjadi pendukung utama dalam pembangunan sumber daya

manusia yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Dan sebagai

landasan pokok untuk berfikir dan bertindak dalam pembangunan kesehatan maka

disusun Visi, Misi dan Strategi sebagai petunjuk pelaksanaan program-program

kesehatan.

A. VISI , MISI DAN TUJUAN PUSKESMAS BINAMU KOTA

1. Visi Puskesmas Binamu Kota

Berdasarkan visi Indonesia sehat di TAHUN 2014 dan Visi Kabupaten Jeneponto

" Mewujudkan Desa-desa yang maju berkembang secara mandiri dan lebih

berkualitas diatas rata-rata Desa Sehat di Sulawesi Selatan " maka Puskesmas

Binamu Kota memilki Visi " Sebagai Puskesmas Model di Kabupaten Jeneponto

Provinsi Sulawesi Selatan"

2. Misi Puskesmas Binamu Kota

Untuk mewujudkan visi tersebut maka ditetapkan misi Puskesmas Binamu

Kota yaitu :

1. Menjadi semua Desa/Kelurahan sebagai Desa/ Kelurahan Sehat

2. Menjadikan Puskesmas sebagai tempat pelayanan mudah dan nyaman

Puskesmas Binamu Kota

10

Page 11: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

3. Menjadi semua staf Puskesmas termapil dalam memberikan pelayanan

kesehatan yang bermutu

Untuk mencapai visi dan misi tersebut maka dirumuskan kebijakan yang terarah

dan operasional berupa perumusan tujuan stratejik (strategic goal) yakni :

1. Menjadikan Desa/ Kelurahan sebagai Desa/Kelurahan siaga setiap hari

2. Melakukan pembinaan perumahan dan penyuluhan Kesehatan

3. Memberikan pelayanan cepat dan bermutu

4. Menata ruang pelayanan yang efektif dan efisien

5. Melakukan kunjungan rumah bagi pasien yang dibutuhkan

6. Meningkatkan Sumber Daya Manusia bagi petugas kesehatan

7. Melaksanakan pelayanan satu pintu

Adapun arah kebijakan pembangunan kesehatan di Puskesmas Binamu Kota

adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan pembentukan lingkungan sehat dengan menerapkan

pendekatan paradigma sehat yang memberikan prioritas pada upaya peningkatan

kesehatan dan pencegahan, serta melalui pengembangan kelembagaan sosial

yang berdasar pada kemandirian lokal, sehingga mendorong meningkatnya

derajat kesehatan seluruh anggota masyarakat

2. Meningkatnya pemerataan jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang

dilakukan dengan peningkatan profesionalisme dan kompetensi tenaga

kesehatan, perbaikan dan penyebaran sarana serta prasarana kesehatan,

penyediaan obat-obatan dengan harga yang terjangkau diarahkan pada

peningkatan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat

Puskesmas Binamu Kota

11

Page 12: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

3. Mengembangkan kemandirian masyarakat dalam pembiayaan pelayanan

kesehatan termasuk jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM)

dengan menggalang peran serta masyarakat.

4. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang diindikasikan

dengan meningkatnya pemanfaatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

termasuk respon terhadap pencegahan penyakit yang masih banyak berkembang

di tengah-tengah masyarakat.

5. Meningkatkan kualitas penduduk melalui pengendalian kelahiran, memperkecil

angka kematian dan meningkatkan kualitas pelayanan keluarga berencana.

B. KEDUDUKAN,TUGAS , FUNGSI DAN KEWENANGAN

a. Kedudukan

Kedudukan Puskesmas Binamu Kota dibedakan menurut keterkaitannya dengan

system Kesehatan Nasional, sisitem kesehatan kabupaten/Kota system

pemerintahan Daerah yaitu :

1) Dalam Sisitem Kesehatan Nasional sebagai sarana pelayanan strata I yang

bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan

upaya kesehatan masyarakat di Wilayah kerjanya.

2) Dalam Sistem kesehatan Kabupaten/Kota sebagai unit pelaksana teknis

Dinas Kesehatan Kabupaten yang merupakan unit structural pemerintah

Daerah/Kota di bidang Kesehatan pada tingkat kecamatan.

3) Antara sarana pelayanan Kesehatan strata Pertama yang dikelola oleh

lembaga masyarakat dan swasta berkedudukan sebagai mitra dan upaya

Kesehatan yang berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah Pembina.

Puskesmas Binamu Kota

12

Page 13: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

b. Tugas

Tugas Puskesmas Binamu Kota adalah mendukung tercapainya tujuan

Pemabngunan kesehatan Kabupaten dan Nasional melalui peningkatan

kesadara, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang

bertempat tinggal di Wilayah Puskesmas Binamu Kota agar terwujud derajat

Kesehatan yang optimal ( setinggi-tingginya) dalam rangka mewujudkan

Kecamatan dan Kabupaten sehat menuju Indonesia Sehat 2013.

c. Fungsi

Fungsi dari Puskesmas Binamu Kota adalah :

1 ) Pusat Penggerakan Pembangunan berwawasan kesehatan

2 ) Pusat Pemberdayaan Masyarakat

3 ) Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

a ) Pelayanan kesehatan perorangan

b ) Pelayanan kesehatan masyarakat

d. Struktur Organisasi

Sebagai acuan struktur organisasi Puskesmas Binamu Kota berdasarkan

Keptusan Menteri Kesehatan No. 128/Menkes/SK/II/ 2004 sebagai berikut :

a. Kepala Puskesmas

b. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas

dalam pengelolaan :

1 ) Data dan Informasi

2) Perencanaan dan Penilaian

3) Keuangan

Puskesmas Binamu Kota

13

Page 14: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

4 ) Umum dan Kepagawaian

c. Unit pelaksana teknis Fungsional

1) Upaya kesehatan masyarakat dan pembinaan UKBM

2) Upaya Kesehatan perorangan

d. Jaringan Pelayanan

1 ) Unit Puskesmas pembantu

2 ) Unit Puskesmas keliling

3 ) Unit bidan di Desa/Kelurahan

e. Unit Tempat Magang secara Khusus

1. Sturuktur Organisasi

a. Kepala Puskesmas

1 ) Tugas Pokok

Memimpin dan mengkoordinasikan serta mengawasi pelaksanaan

pelayanan kesehatan secara paripurna kepada masyarakat dalam

wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota

2 ) Fungsi

Memberikan pelayanan kesehatan kepada Masyarakat

3 ) Kegiatan Pokok

. Mengkoordinir seluruh kegiatan program yang ada di

Puskesmas

. Memimpin setiap adanya pertemuan lokmin

Puskesmas Binamu Kota

14

Page 15: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

.Memonitoring hasil kegiatan setiap pemegang program di

Puskesmas Dan memberikan penilaian mengenai kedisiplinan terhadap

bawahannya serta melaksanakan fungsi manajemen Puskesmas.

b. Bendahara

1 ) Tugas Pokok

Membantu dan melaksanakan administrasi keuangan

2 ) Fungsi

Membantu Kepala Puskesmas dalam mengolah administrasi

Puskesmas Binamu Kota

3 ) Kegiatan Pokok

a) Membuat perencanaan pengeluaran adminstrasi Keuangan

Puskesmas Binamu Kota

b) Membuat dan menyediakan sarana administrasi keuangan

c) Menerima dan mencatat penerimaan serta pengeluaran uang

yang disertai bukti-bukti yang sah dan sesuai standar.

d) Membukukan penerimaan dan pengeluaran uang yang

disertai bukti-bukti yang sah dan sesuai standar.

e) Membukukan penerimaan dan pengeluaran uang secara

tertib dan tutup tiap bulan sesuai standar.

f) Melaporkan pembukuan dan keadaan keuangan secara teratur

setiap bulan kepala kepala Puskesmas

g) Melaksanakan masalah keuangan dengan Kepala Puskesmas

Puskesmas Binamu Kota

15

Page 16: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

h) Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan pengelola adminstrasi keuangan

dengan kepala Puskesmas dan staf Puskesmas Binamu Kota

c. Tata Usaha

1) Tugas Pokok

Melaksanakan administrasi ketatausahaan puskesmas dalam

rangka memegang proses manajemen puskesmas Binamu Kota

2) Fungsi

Membantu kepala puskesmas dalam admnistrasi ketatausahaan

puskesmas Binamu Kota.

3) Kegiatan pokok

a) Membantu perencanaan dalam administrasi ketatausahaan.

b) Melaksanakan kegiatan persuratan kesehatan sesuai standar.

c) Melaksanakan pengelolaan barang inventaris sesuai standar.

d) Melaksanakan pengelolaan kepegawaian sesuai standar.

e) Melaksanakan pengelolaan administarasi keuangan

puskesmas Binamu Kota.

f) Melaksanakan pengolahan penampilan data hasil kegiatan

program.

g) Membuat dan menyediaakan format pencatatan dan

pelaporan.

h) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

I) Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan ketatausahaan

j) Melaksanakan konsultasi dengan kepala puskesmas.

Puskesmas Binamu Kota

16

Page 17: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

2. Tugas dan fungsi dari masing-masing sub bagiannya.

a. Tugas dan fungsi Gizi

1) Tugas Pokok

Melaksanakan kegiatan perbaikan gizi di wilayah Puskesmas Binamu

Kota.

2) Fungsi

Membantu kepala puskesmas melaksanakan kegiatan gizi di

Wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota

3) Kegiatan Pokok

a) Penyuluhan gizi dan melatih kader gizi serta menggerakkan

masyarakat untuk mengadakan taman gizi

b) Demonstrasi makanan sehat

c) Cara memberikan makanan tambahan

d) Memberikan Vitamin A konsentrasi fungsi pada anak balita

e) Pengisian dan penggunaan KMS oleh ibu-ibu PKK dan kader

gizi

b. Tugas dan Fungsi KIA, KB

1) Tugas Pokok

Melaksanakan pelayanan KIA dan KB

2 ) Fungsi

Membantu kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan

pelayanan KIA dan KB di Wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota

3) Kegiatan Pokok

Puskesmas Binamu Kota

17

Page 18: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

a) Melaksanakan pemeriksaan dalam melaksanakan kegiatan

pelayanan KIA dan KB di Wilayah kerja Puskesmas Binamu

Kota

b ) Menyampaikan cara pemberian makanan tambahan bagi yang

membutuhkan dan penyuluhan kesehatan dalam bidang KIA dan KB

c) Melakukan pemberian imunisasi pada ibu hamil dan bayi

d) Melatih dukun bayi

c. Tugas dan Fungsi P2M

1) Tugas Pokok

Melaksanakan pemberantasan penyakit menular

2) Fungsi

Membantu kepala Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan

pemberantasan penyakit menular di Wilayah kerja Puskesmas

Binamu Kota

3) Kegiatan Pokok

a) Identifikasi dini terhadap penderita penyakit menular di Wilayah

kerja Puskesmas Binamu Kota

b) Melakukan upaya pengobatan pada penderita diare,TB

paru,ISPA dan Kusta

c ) Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan berkala terhadap

penderita TB paru dan Kusta

d ) Melaksanakan kegiatan imunisasi

e) Melaksanakan dan mengaktifkan system rujukan

Puskesmas Binamu Kota

18

Page 19: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

d. Tugas dan Fungsi Kesling

1) Tugas Pokok

Merubah,mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan

lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan

masyarakat

2) Fungsi

Membantu kepala Puskesmas dalam melaksnakan kegiatan kesehatan

lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan

masyarakat

3) Tugas Pokok

a) Penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan air bersih,

JAGA Rumah sehat, kebersihan lingkungan

b) Penilaian dan deteksi kualitas sarana air bersioah serta tingkat

pencemarannya melalui inspeksi sanitasi dan pemeriksaan air

di lapangan

c) Kebersihan lingkungan dan perorangan, pengawasan,

pembinaan hygiene perorangan, TTU, TPM dan industri kecil.

d) Mendeteksi kualitas makanan ( mendeteksi keracunan atau

pencemaran bakteri dan kimia pada makanan)

e. Tugas dan Fungsi SP2TP

1) Tugas Pokok

Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan program kerja

Puskesmas Binamu Kota

Puskesmas Binamu Kota

19

Page 20: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

2) Fungsi

Membantu kepala Puskesmas dalam melaksanakan pencatatan dan

pelaporan hasil kegiatan Puskesmas Binamu Kota

3) Kegiatan Pokok

a) Melaksanakan pengolahan dan penampilan data hasil

kegiatan program

b) Membuat dan menyediakan format pencatatan dan

pelaporan

c) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan setiap hasil

kegiatan Puskesmas Binamu Kota

d) Melakukan konsultasi dengan kepala Puskesmas

e) Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang dilakukan di

Puskesmas Binamu Kota

f. Tugas dan Fungsi Farmasi

1) Tugas Pokok

Mengelola obat-obatan yang ada di Puskesmas Binamu Kota

2) Fungsi

Membantu dokter untuk melaksanakan kegiatan di Puskesmas Binamu

Kota

3) Kegiatan Pokok

a) Mempersiapkan pengadaan obat di Puskesmas

b) Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di Puskesmas

c) Mengatur adminstrasi obat

Puskesmas Binamu Kota

20

Page 21: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

d) Meracik obat buat pasien sesuai resep dari dokter

e) Menyimpan reagens untuk laboratorium

f) Mengatur distribusi obat sederhana untuk UKS dan KIA

g) Menyediakan obat untuk Puskesmas Keliling,Puskesmas

Pembantu dan kegiatan Posyandu

g. Tugas dan Fungsi PKM/PSM

1) Tugas Pokok

Melakukan promosi dan preventif guna peningkatan derajat

kesehatan massyarakat di Wilayah kerja Puskesmas Binamu Kota

2) Fungsi

Membantu kepala Puskesmas melakukan promosi dan preventif

dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal

3) Kegiatan Pokok

a) Melaksanakan penyuluhan/konseling kepada masyarakat tentang

perilaku hidup sehat

b) Melaksanakan kunjungan,pembinaan dan pelayanan

kesehatan di Posyandu

c) Membantu penyuluhan gizi,gimul,kesehatan

lingkungan,KIA/KBdan program P2M

d) Melakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi hasil

kegiatannya.

h. Tugas dan Fungsi UKS/GIMUL

Puskesmas Binamu Kota

21

Page 22: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

1) Tugas pokok

Melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam

rangka meningkatkan derajat kesehatan gizi dan mulut masyarakat

2) Fungsi

Membantu kepala Puskesmas dalam pelayanan kesehatan gizi dan

mulut di Wilayah kerjanya

3) Kegiatan Pokok

a) Membantu perencanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

b) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan kemampuan

individu,keluarga dan masyarakat dalam upaya pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut secara mandiri

c) Melaksanakan asuhan perawatan gigi dan mulut pada

kelompo umum

d) Melaksanakan pelayanan medik gigi dasar sesuai standar

e) Membina dan mengkoordinasikan kegiatan kesehatan gigi

dan mulut dengan petugas lintas program,petugas pustu dan

bidan Desa

f) Membina kerjasama lintas sektoral dengan PKM/PSM

g) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan secara

teratur

h) Melaksanakan konsultasi dengan kepala Puskesmas dan

evaluasi hasil kegiatan.

Puskesmas Binamu Kota

22

Page 23: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

BAB IVPENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN MENUJU

KABUPATEN JENEPONTO SEHAT

A. DERAJAT KESEHATAN

D

erajat kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan, perilaku,

keturunan dan pelayanan.

Puskesmas Binamu Kota

23

Page 24: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Kondisi derajat kesehatan yang optimal diperoleh melalui penyelenggaraan upaya

kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima serta

menjangkau seluruh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menitik

beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas tanpa mengabaikan mutu

pelayanan kesehatan perorangan.

Beberapa indikator untuk mengetahui perkembangan derajat kesehatan

masyarakat Puskesmas Binamu Kota pada TAHUN 2014 sebagai berikut :

1. Angka Kematian/Mortality

Salah satu ukuran untuk menentukan masalah kesehatan adalah angka kematian

{mortalitas}. Selain sebagai indikator derajat kesehatan juga sebagai indikator

kependudukan. Beberapa angka kematian yang cukup peka menggambarkan status

kesehatan di Puskesmas Binamu Kota adalah:

a. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortality Rate )

Angka IMR adalah indikator derajat kesehatan yang cukup baik ( peka ) dan

sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan / sanitasi lingkungan dan

keadaan gizi masyarakat. IMR menunjukkan bobot masalah perinatal :

komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi persalinan dan

pertolongan persalinan dan perawatan / pemeliharaan bayi.

b. Angka Kematian Balita

Puskesmas Binamu Kota

24

Page 25: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Angka Kematian Balita adalah jumlah anak berusia dibawah 5 tahun yang mati

selama setahun per 1000 anak dalam kelompok usia tersebut dalam tahun yang

bersangkutan. Angka kematian balita sangat berkaitan dengan kualitas sanitasi

rumah tangga dan keadaan gizi anak.

c. Angka Kematian Ibu

Angka kematian ibu berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan

ibu,tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil,ibu waktu

melahirkan dan masa nifas.

c. Angka Kematian Ibu

Angka kematian ibu berguna untuk menggambarkan status gizi dan kesehatan

ibu, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu waktu

melahirkan dan masa nifas.

2. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (Eo) / Life Expectancy at Birth ( LE)

Angka Harapan Hidup Waktu Lahir menunjukkan status kesehatan rata-rata

penduduk sejak lahir dan sangat dipengaruhi oleh keadaaan kesehatan penduduk

serta angka kematian rata-rata penduduk. Periode tahun 2007-2009.

3. Kesakitan / Morbidity

Morbiditas dapat diukur dari 10 ( sepuluh ) penyakit utama di suatu wilayah

menurut fasilitas kesehatan yaitu Puskesmas dan Rumah Sakit.

Angka kesakitan berarti jumlah penduduk yang datang ke sarana kesehatan dengan

keluhan penyakit tertentu. Pengunjung puskesmas meningkat dari tahun ke tahun

namun pengunjung karena alasan sakit justru menurun.

Puskesmas Binamu Kota

25

Page 26: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Dari laporan SP2TP bahwa 10 Jenis penyakit di puskesmas pada tahun 2012 dan

2013 terdapat perbedaan pada pola penyakit walau Jumlah penyakit tertinggi tetap

sama seperti terlihat dari tabel dibawah ini :

TABEL 3JUMLAH 10 PENYAKIT UTAMA DI PUSKESMAS BINAMU KOTA

KAB. JENEPONTO TAHUN 2012 DAN 2013

NO P E N Y A K I T TAHUN 2012 P E N Y A K I T

TAHUN 2013

jumlah jumlah1 2 3 41 Infeksi Akut Lain pada

Sal. Pernafasan Bag. Atas 4.522Infeksi Akut Lain pada Sal. Pernafasan Bag. Atas 4.778

2 Febris3.658

Febris4.556

3 Penyakit Kulit/Jamur3.083 Penyakit Kulit/Jamur

3.997

4 C.Cold 2.469 C.Cold 3.8055 R.Atritis 2.248 Gastritis 2.6526 Hipertensi 2.001 Hipertensi 2.5767 GEA 1.755 GEA 2.1578 Gastritis 1.551 Myalgia 2.0499 Cepalgia 971 R.Atritis 1.99310 Myalgia 585 Cepalgia 1.464

Sumber : Program Pelayanan kesehatan Pusk. Binamu Kota

TABEL 4

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP PADA PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2014

NO JENIS SARANA RAWAT INAP RAWAT JALAN

1. Puskesmas Binamu Kota - 46.165

Sumber : SP2TP Puskesmas Binamu Kota

Puskesmas Binamu Kota

26

Page 27: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

4. Status Gizi

Status gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur

harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan

pembangunan nasional.

Status gizi masyarakat dapat digambarkan terutama pada status gizi bayi,

balita dan ibu hamil. Kelompok penduduk tersebut yang menderita gizi kurang akan

menimbulkan masalah sumber daya manusia.

Indikator dari status Gizi antara lain :

a. BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah )

Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah berpengaruh pada angka kematian

bayi dan balita serta gangguan pada pertumbuhan fisik dan perkembangan mental

anak. BBLR diakibatkan oleh ibu yang menderita KEK ( Kekurangan Energi

Kronis) waktu hamil dan hal ini secara tidak langsung berkaitan dengan ketidak

berdayaan keluarga mengatasi masalah rawan pangan, dan ketidak mampuan

memanfaatkan pelayanan kesehatan yang tersedia.

b. Status Gizi Balita

Berdasarkan hasil laporan bulanan Gizi selama TAHUN 2014 diperoleh data

tentang staus Gizi balita yang dijelaskan lewat grafik dibawah in : .

GRAFIK 1

GAMBARAN STATUS GIZI BALITAPADA PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2014

Puskesmas Binamu Kota

27

Page 28: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Dari grafik diatas terlihat bahwa kasus gizi buruk terletak di Desa Sapanang.

Penyebab timbulnya status gizi buruk dan kurang pada anak disebabkan oleh

faktor-faktor yang langsung dan tidak langsung. Faktor yang langsung

Puskesmas Binamu Kota

28

Page 29: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

berpengaruh adalah dari kecukupan zat gizi makanan yang diberikan kepada anak

serta kemungkinan adanya penyakit infeksi pada anak yang di derita. Sedangkan

penyebab tidak langsung yaitu ketahanan pangan dalam keluarga, pola

pengasuhan anak, serta pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan.

c. Kekurangan Vitamin A ( KVA )

Vitamin A diperlukan untuk membantu kekebalan tubuh terutama terhadap

infeksi. Distribusi kapsul Vitamin A ini diberikan kepada balita yang berumur 1 -

5 tahun dan diberikan 2 kali setahun terutama pada bulan Februari dan Agustus

dimaksudkan untuk memenuhi cadangan vitamin A dalam hati, agar tidak terjadi

kekurangan vitamin A. Akibat buruk yang dapat ditimbulkan pada kekurangan

Vitamin A seperti xeropthalmia, kebutaan dan kematian.

GRAFIK 2

CAKUPAN BALITA USIA 6-59 BULAN MENDAPATKAN KAPSUL VIT.A

PADA PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN2014

Puskesmas Binamu Kota

29

Page 30: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber : Program Gizi

B. PERILAKU SEHAT MASYARAKAT

Perilaku sehat yang dimaksud adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari

ancaman penyakit, berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan.

Pokok kegiatan program perilaku hidup sehat adalah :

1. Posyandu Mandiri

2. Tingkat kepesertaan JPKM

3. Peran serta organisasi Kemasyarakatan di desa / kelurahan

1. Rumah Sehat

Puskesmas Binamu Kota

30

Page 31: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Rumah merupakan tempat berkumpul anggota keluarga dan menghabiskan

sebagian besar waktunya sehingga kondisi perumahan sangat berperan sebagai

media penularan penyakit diantara anggota keluarga dan tetangga sekitarnya.

Keberadaan rumah yang sehat, aman, lokasi kualitas sarana dan prasarana

kesehatan lingkungan merupakan salah satu faktor penentu dalam terwujudnya

kesehatan masyarakat di rumah. Kesehatan perumahan adalah kondisi fisik,

kimia dan biologi didalam rumah di lingkungan rumah dan perumahan sehingga

memungkinkan penghuni dan masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang

optimal.

Pada TAHUN 2014, di Puskesmas Binamu Kota dilakukan penilaian terhadap

rumah sehat.

GRAFIK 3PROSENTASE RUMAH SEHAT BERDASARKAN KEGIATAN

INSPEKSI SARANA MENURUT DESA/KELDI WILAYAH PUSK. BINAMU KOTA

TAHUN 2014

Sumber : Program Kesling

2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Puskesmas Binamu Kota

31

Page 32: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Perilaku sehat yang diterapkan oleh keluarga dapat dilihat dari jumlah rumah

tangga yang menerapkan PHBS. Berbagai upaya promosi kesehatan yang

mengubah agar masyarakat berperilaku sehat telah dilakukan melalui kegiatan-

kegiatan antara lain pemberdayaan masyarakat untuk menumbuhkan gerakan

hidup sehat, promosi kesehatan dan lain-lain.

GRAFIK 4 RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP

BERSIH DAN SEHAT BERDASARKAN DESA/KELDI KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2014

Sumber : Program Promosi Kesehatan

Dari grafik 3 diatas dapat digambarkan bahwa dari 1050 rumah tangga yang dilakukan

penilaian terhadap perilaku hidup bersih dan sehat hanya terdapat 321 rumah tangga

( 30,57 % ) yang ber-PHBS.

Puskesmas Binamu Kota

32

Page 33: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan cukup besar. Wujud dari peran serta

masyarakat adalah berkembangnya upaya kesehatan bersumber masyarakat seperti

posyandu.

Di Wilayah Puskesmas Binamu Kota pada TAHUN 2014 terdapat 16 posyandu dengan

rincian 3 lingkungan di Pabiringa, ( 25,10 %) , 4 lingkungan di Balang Induk (37,37%), 3

lingkungan di Balang Toa ( 25,38 % ) 2 linkungan di Monro-Monro ( 9,5 % ). 4 dusun di

Sapanang (39,39) %

GRAFIK 5 TINGKAT KEMANDIRIAN POSYANDU

BERDASARKAN PUSKESMAS DI KAB. JENEPONTOTAHUN 2007

.

Sumber : Program PKM/PSM

C. LINGKUNGAN SEHAT

Puskesmas Binamu Kota

33

Page 34: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Kesehatan lingkungan merupakan prasyarat utama pembinaan kesehatan secara

menyeluruh. Lingkungan yang tidak kondusif bagi kesehatan masyarakat mengakibatkan

timbulnya berbagai wabah seperti muntaber, demam berdarah dan berbagai penyakit yang

membahayakan. Berbagai indikator lingkungan sehat dapat dirincikan sebagai berikut :

1. Penyediaan Air Bersih

Penyehatan air meliputi pengamanan dan penetapan kualitas air untuk kebutuhan dan

kehidupan manusia. Air bersih yang digunakan selain harus mencukupi dalam arti

kuantitas untuk kebutuhan sehari-hari juga harus memenuhi persyaratan kualitas yang

telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun kimia.

Berdasarkan Laporan P2M DAN PL tahun 2011 di Puskesmas Binamu Kota, jumlah

penduduk yang menggunakan sumber air bersih dari berbagai jenis sarana sebanyak

126.903 jiwa mengalami penurunan pada tahun 2010 sebanyak 104.457 jiwa .

Penggunaan air bersih belum menunjukkan cakupan yang cukup baik disebabkan oleh :

a. Penyediaan sarana air bersih belum merata

b. Pengelolaan sarana air bersih belum baik

DIAGRAM 1PROSENTASE CAKUPAN PENDUDUK YANG MENGGUNAKAN

SARANA AIR BERSIH DI PUSKESMAS BINMAU KOTATAHUN 2014

Puskesmas Binamu Kota

34

Page 35: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber : Subdin P2M DAN PL

2. Pembuangan Kotoran Manusia

Sistem pembuangan kotoran manusia sangat erat kaitannya dengan kondisi lingkungan

dan resiko penularan penyakit,. khusunya penyakit saluran pencernaan. Pada tahun

2007 berdasarkan laporan Subdin P2M & PL rumah tangga yang memiliki jamban

sebanyak 17.894 mengalami penurunan pada tahun 2008 hanya 17.888 rumah tangga

yang memiliki jamban . Salah satu penyebab masih terdapatnya rumah tangga yang

tidak memiliki jamban disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat untuk membuat

dan menggunakan jamban keluarga yang masih rendah.

DIAGRAM 2PROSENTASE CAKUPAN KEPEMILIKAN JAMBAN

DI KAB. JENEPONTO TAHUN 2008

Puskesmas Binamu Kota

35

Page 36: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber : Subdin P2M DAN PL

a. Pelayanan Kesehatan

Tujuan pokok upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan mutu upaya

kesehatan yang berhasil dan berdaya guna serta terjangkau oleh segenap anggota

masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan

rujukan baik pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran serta masyarakat dan

sistem pembiayaan pra upaya terutama pada pengembangan upaya kesehatan yang

mempunyai daya ungkit terhadap peningkatan derajat kesehatan.

Kesehatan Ibu dan Anak

Bertujuan meningkatkan kemampuan setiap keluarga dan anggotanya dalam

mewujudkan derajat kesehatan keluarga yang optimal secara mandiri menuju

tercapainya keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera.

Puskesmas Binamu Kota

36

Page 37: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Pembinaan kesehatan keluarga pada hakekatnya meliputi pembinaan manusia mulai

dari masih janin, bayi, anak-anak, remaja, usia produktif sampai pada usia lanjut.

a). Pemeriksaan Kesehatan Ibu Hamil ( Antenatal Care )

Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga professional , dokter,

bidan dan perawat bidan yang diberikan kepada ibu selama kehamilannya sesuai

standar pelayanan antenatal yang meliputi 5 T ( timbang berat badan, ukur tekanan

darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet zat besi

minimal 90 tablet selama kehamilannya )

a.1. Ibu Hamil Pertama Kali kontak dengan petugas kesehatan ( K1 )

Cakupan K1 selama periode tahun 2010 sebanyak 99,7 % ibu hamil menurun

pada pencapaian tahun 2009 yaitu 94,01 % tapi sudah memenuhi Standar

Pelayanan Minimal yaitu 93%.

a.2. Cakupan Pelayanan Lengkap Ibu Hamil ( K4 )

Cakupan K4 pada periode 2010 sebesar 78,36 % dari jumlah ibu hamil

sebanyak 239 orang bumil dan pada tahun 2009 yaitu 66,56% sehingga

belum mencapai Standar Pelayanan Minimal yaitu 90 %.

GRAFIK 6PROSENTASE CAKUPAN PELAYANAN ANTENATAL ( K4 )

DI WILAYAH PUSKESMAS BINAMU KOTATAHUN 2014

Puskesmas Binamu Kota

37

Page 38: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber : Program KIA

b) Cakupan Fe1 dan Fe3

Pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat dibedakan menjadi Fe1 yaitu yang

mendapat 30 tablet ( 1 bungkus ) dan Fe3 yang mendapat 90 tablet ( 3 bungkus )

selama kehamilan. Hasil cakupan TAHUN 2014 untuk Fe1 yaitu 99,7 % dan Fe3

yaitu 78,36 %.

DIAGRAM 3. PROSENTASE CAKUPAN PEMBERIAN TABLET BESI ( Fe1 DAN Fe3 )

DI KABUPATEN JENEPONTO TAHUN 2006 dan 2007

Puskesmas Binamu Kota

38

Page 39: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber : Program KIA

Bila dibandingkan antara tahun 2009 dengan tahun 2007 terlihat bahwa cakupan

Fe1 dan Fe 3 di Puskesmas Binamu Kota mengalami peningkatan

c). Pertolongan Persalinan

Berdasarkan laporan KIA bahwa jumlah persalinan dalam tahun 2009 sebanyak

291 persalinan .

Gambaran cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan disajikan sebagai

berikut :

GRAFIK 7PROSENTASE CAKUPAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT

PUSKESMAS BINAMU KOTATAHUN 2007

Puskesmas Binamu Kota

39

Page 40: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber : program KIA

Pertolongan persalinan sangat berpengaruh pada resiko kematian baik pada si ibu

maupun calon bayi. Kematian bayi akibat infeksi umumnya terjadi pada persalinan

yang tidak ditolong oleh tenaga kesehatan. Pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan pada tahun 2009 sebanyak 185 persalinan atau 63,5 %, dan belum

mencapai target Standar Pelayanan Minimal yaitu 69 %.

DIAGRAM 4 PROSENTASE PERSALINAN YANG DITOLONG OLEH TENAGA KESEHATAN DAN NON

TENAGA KESEHATAN KAB. JENEPONTO TAHUN 2011

Puskesmas Binamu Kota

40

Page 41: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber :

Data tersebut diatas menunjukkan semakin baiknya tingkat kepercayaan

masyarakat terhadap pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan., dan

persalinan oleh tenaga kesehatan diharapkan berdampak pada peningkatan

perawatan ibu nifas dan neonatus. Sehingga dengan demikian akan berdampak

pada penurunan angka kematian bayi dan balita.

Beberapa penyebab semakin meningkatnya pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yaitu :

1. Tenaga kesehatan seperti bidan di desa semakin merata di masyarakat

2.Pengetahuan masyarakat akan pentingnya perawatan persalinan oleh tenaga

kesehatan semakin meningkat

3.Pertolongan oleh tenaga kesehatan semakin dirasakan manfaatnya oleh

masyarakat.

d). Cakupan ASI Eksklusif

Cakupan ASI eksklusif adalah jumlah bayi yang mendapat ASI dari ibunya sejak

pertama kali menyusui sampai umur 6 bulan. Cakupan ASI ekslusif periode tahun

Puskesmas Binamu Kota

41

Page 42: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

2009 adalah 34 bayi atau 15,5 %. Hasil cakupan ini dipengaruhi oleh perilaku

masyarakat setempat dan pengetahuan akan pentingnya pemberian ASI pada bayi.

GRAFIK 9PROSENTASE PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

MENURUT PUSKESMAS BINAMU KOTATAHUN 2014

Sumber : Program Gizi

1. Imunisasi

Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas pembangunan Kesehatan

yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan kematian bayi dan anak balita terhadap

Puskesmas Binamu Kota

42

Page 43: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi meliputi penyakit TBC, difteri, pertussis,

tetanus, polio, campak dan Hepatitis B.

Cakupan imunisasi DPT1 yaitu 104 % sedangkan cakupan polio IV yaitu 101 % ,

campak 100 % sedangkan Hepatitis B yakni 102 % . Dari cakupan ini menunjukkan

bahwa target UCI untuk Kabupaten telah terpenuhi. dapat dilihat pada lampiran tabel

SPM 35.

Pemberantasan Penyakit

a. Kusta

Secara Nasional, prevalensi penyakit kusta dari tahun ke tahun cenderung menurun.

Pada tahun 1990 prevalensi penyakit kusta sebesar 5.6 per 10.000 penduduk

kemudian turun menjadi 0,62 per 10.000 penduduk pada tahun 1998.

Di Puskesmas Binamu Kota tahun 2011 tidak ada penderita kusta sedangkan tahun

2009 sebanyak 5 orang

GRAFIK 10JUMLAH KASUS PENYAKIT KUSTA (PB+MB)

DI PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2009 DAN 2010

Puskesmas Binamu Kota

43

Page 44: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber : Program P2 Kusta

Masih ditemukannya kasus Kusta di Puskesmas Binamu Kota disebabkan oleh

beberapa faktor yaitu :

1. Tingkat kesadaran masyarakat untuk berobat masih rendah

2.Sebagian masyarakat masih menganggap bahwa penyakit kusta adalah penyakit

turunan atau kutukan.

3. Kemampuan petugas dalam menemukan kasus terbatas.

b. Diare

Jumlah penderita diare berdasarkan laporan Subdin P2M Dan PL yang dikumpulkan

dari laporan 6 Desa/kel mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2009

terdapat 494 kasus atau prevalensi 100 % dari 457 kasus dengan prevalensi

sebesar 100 % pada tahun 2007.

Kasus diare perpuskesmas seperti pada diagram berikut ini :

GRAFIK 11KASUS DIARE PER DESA/KEL

DI PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2014

Puskesmas Binamu Kota

44

Page 45: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber : Program Surveilance

Kasus Diare terbanyak ditemukan di desa Sapanang sebanyak 96 kasus .

c. Tuberculosis

TBC adalah penyakit menular yang sifatnya kronis dan disebabkan oleh kuman

tuberculosis ( Mycobacterium Tuberculosis ) dengan gejala sebagai berikut : batuk

berlangsung terus menerus disertai dengan dahak kadang bercampur darah, sesak

nafas, rasa nyeri dada, lemah badan, kehilangan nafsu makan, berat badan

menurun, rasa kurang enak badan dan berkeringat malam.

Di Puskesmas Binamu Kota pada tahun 2009 secara klinis jumlah penderita TB Paru

adalah 57 orang ( suspect ) dan berdasarkan pemeriksaan Laboratorium yang

positif menderita sebanyak 4 orang .

DIAGRAM 5PERBANDINGAN KASUS YANG POSITIF MENDERITA TB PARU DARI KASUS

SUSPECT TB PARU DI PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2013

Puskesmas Binamu Kota

45

Page 46: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Sumber : Program P2 TB

d. Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Tanda-

tanda penyakit ini adalah panas mendadak disertai pendarahan . Bila tidak segera

mendapat pertolongan dapat menyebabkan kematian dalam waktu beberapa hari.

Tidak ada penderita Demam Berdarah Dengue ( DBD ) di Puskesmas Binamu Kota

e. Malaria

Malaria termasuk salah satu penyakit menular yang diamati di Puskesmas. Kasus

tersangka malaria yang ditemukan di Desa/Kel dengan gejala klinis hampir tidak

pernah ditemukan pemeriksaan darah yang positif malaria.

Puskesmas Binamu Kota adalah salah satu daerah yang tidak termasuk daerah

endemis malaria. Pada tahun 20012 tidak ada kasus ditemukan.

b. Sumber Daya Kesehatan

Puskesmas Binamu Kota

46

Page 47: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Untuk penyelenggaraan upaya kesehatan sesuai dengan pola dan manajemen upaya

kesehatan dibutuhkan sumber daya yang memadai.

Upaya kesehatan dapat berdayaguna dan berhasil guna bila kebutuhan sumber daya

tenaga, biaya dan sarana kesehatan terpenuhi.

1. Tenaga

a. Tenaga PNS

Jumlah tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas Binamu Kota

sebanyak 21 orang, tenaga medis 1 orang (Dokter gigi) ,perawat dan Bidan 9 orang

, Gizi 1 orang , Sanitasi 1 orang , Kesehatan Masyarakat 2 orang dan 1 orang

tenaga pelaksana laboratorium dan SP2TP. Jumlah tenaga kesehatan belum

memadai dengan jumlah penduduk yang harus ditangani oleh/dilayani oleh 1 orang

tenaga profesi ( dokter, perawat dan bidan )

b. Tenaga Sukarela

Jumlah Tenaga kesehatan yang sukarela di Wilayah Puskesmas Binamu Kota

sebanyak 22 orang : Sanitasi 3 orang , perawat 7 orang, farmasi 1 orang, Perawat

Gigi 1 orang, Cleaning Service 1 orang dan Sopir 1 orang

2. Sarana Kesehatan

Penyediaan sarana kesehatan merupakan kebutuhan pokok dalam upaya peningkatan

derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu perhatian utama pembangunan

di bidang kesehatan serta bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat menikmati

pelayanan kesehatan antara lain :

a. Puskesmas

Puskesmas sebagai Unit Pelayanan Kesehatan terdepan bagi masyarakat, terus

ditingkatkan baik dari segi jumlah dan kualitas pelayanannya antara lain :

Puskesmas Binamu Kota

47

Page 48: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

b. Puskesmas Pembantu

Jumlah Pustu Di Wilayah Puskesmas Binamu Kota sebanyak 1 buah Di desa

Sapanang Sedangkan Puskesdes 2 Buah yang terletak di Kel. Balang dan Kel.

Monro-Monro

BAB VPENCAPAIAN PEMBANGUNAN

KESEHATAN MELALUI LINTAS SEKTOR

Puskesmas Binamu Kota

48

Page 49: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

eningkatan derajat kesehatan di Kabupaten Jeneponto menjadi tanggung jawab Dinas

Kesehatan beserta unit-unit pelayanan kesehatan yang berada dibawah naungannya,

serta adanya kerjasama, partisipasi lintas sektor, swasta dan masyarakat di

Puskesmas Binamu Kota seperti Sektor Keluarga Berencana, Pelayanan KB pada TAHUN 2014

mencatat jumlah peserta KB Baru sebanyak orang atau 12,51 % dari 2.561 Pasangan Usia

Subur dan jumlah peserta KB aktif sebanyak 1.679 atau 65,56 % dari Pasangan Usia Subur.

PGRAFIK 11.

PROSENTASE PELAYANAN KB AKTIF BERDASARKANMETODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP)

DAN NON MKJP PER KECAMATANDI PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2013

GRAFIK 12PROSENTASE PELAYANAN KB BARU BERDASARKAN

METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DAN NON MKJP PER KECAMATAN

DI PUSKESMAS BINAMU KOTA TAHUN 2013

Puskesmas Binamu Kota

49

Page 50: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

BAB IV KESIMPULAN

Puskesmas Binamu Kota

50

Page 51: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

engembangan program kesehatan telah dilakukan secara nyata dan bertanggung

jawab melalui pengembangan dan pembentukan lingkungan serta perilaku sehat

melalui pendekatan paradigma sehat yang menekankan upaya promotif dan preventif

dengan konsep pengwilayahan Desa Sehat serta melakukan peningkatan dan pengembangan

kelembagaan sosial yang berdasar pada kemandirian lokal sehingga mendorong meningkatnya

derajat kesehatan masyarakat

PDari profil data yang telah ditampilkan dapat diperlukan beberapa hal antara lain:

1. Derajat Kesehatan.

Derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Jeneponto menunjukkan angka yang

semakin membaik.

2. Pengembangan Desa Sehat

Angka cakupan PHBS dan penciptaan lingkungan sehat yang semakin baik menunjukkan

bahwa upaya pencapaian Jeneponto Sehat akan dapat terwujud sesuai

rencana.

3. Masih ditemukan permasalahan-permasalahan yang memerlukan strategi khusus antara

lain masih tingginya kasus TBC, kusta, diare dan angka BGM pada balita dan jumlah bumil

resti dengan komplikasi.

4. Pembiayaan kesehatan telah menunjukkan angka yang menggembirakan, namun masih

dibutuhkan tambahan biaya untuk pengadaan prasarana dan sarana kesehatan.

5. Rasio tenaga kesehatan tertentu masih rendah

Untuk mewujudkan visi tersebut dilakukan dengan mengembangkan kawasan data wilayah

dari unit yang terkecil seperti desa atau kelurahan sebagai basis pembangunan desa sehat

dan diharapkan memberikan kemudahan untuk menciptakan Kecamatan Sehat dan

Kabupaten Sehat.

Puskesmas Binamu Kota

51

Page 52: Profil Lampiran Awal

Profil Kesehatan TAHUN 2014

Puskesmas Binamu Kota

52