praktikum_adobe photoshop cs2.pdf

98
Di Tulis Oleh : Slamet Riyanto 2006 PRAKTIKUM ADOBE PHOTOSHOP CS2 Di terbitkan oleh : http://www.Duniadownload.com Tempat belajar "gratis!", berbagi ilmu bersama lewat kumpulan ebook- ebook gratis berkualitas di internet. ©2006 Slametriyanto.web.id – All Rights Reserved

Upload: arsy-imanuel

Post on 26-Oct-2015

257 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

TUTORIAL,BELAJAR, DESIGN

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

Di Tulis Oleh : Slamet Riyanto

2006

PRAKTIKUM ADOBE PHOTOSHOP CS2

Di terbitkan oleh : http://www.Duniadownload.com

Tempat belajar "gratis!", berbagi ilmu bersama lewat kumpulan ebook-

ebook gratis berkualitas di internet.

©2006 Slametriyanto.web.id – All Rights Reserved

Page 2: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

2

PRAKTIKUM ADOBE PHOTOSHOP CS2

Ebook ini dipersembahkan oleh

ArsyImanuel

Mau dapat duit hanya dengan membagikan ebook Gratis? Tutorial/Panduan menghasilkan uang dari ebook Gratis, segera klik

http:// bisnissakti.com/?vip=2310

© 2006 Slamet Riyanto – All Rights Reserved

[email protected] http://www.slamettryanto.web.id

Page 3: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

3

PENGANTAR

Dunia komputer grafis sangat luas dan kompleks karena terdapat beberapa aplikasi

pengolah gambar dan tata letak halaman publikasi. Munculnya berbagai aplikasi pengolah

gambar dan tata letak disebabkan kebutuhan yang berbeda-beda mulai dari: printing,

adversiting, broadcasting maupun keperluan lain. Jika dikaji lebih mendalam, aplikasi

tersebut dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)

Program ini sering digunakan untuk keperluanpembuatan brosur, pamflet, booklet,

poster,dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar

yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop).

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

• Adobe FrameMaker

• Adobe In Design

• Adobe PageMaker

• Corel Ventura

• Microsoft Publisher

• Quark Xpress

2. Aplikasi Pengolah Vektor/Garis

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar

dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek

yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung.

Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah:

Page 4: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

4

• Adobe Illustrator

• Beneba Canvas

• CorelDraw

• Macromedia Freehand

• Metacreations Expression

• Micrografx Designer

3. Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah

gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semu objek yang diolah dalam program-program

tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna

tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang

memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam

kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi Sistem Operasi, Games,

Animasi, dan Multimedia dianggap sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari

program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara

otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik.

Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah:

• Adobe Photoshop

• Corel Photo Paint

• Macromedia Xres

• Metacreations Painter

• Metacreations Live Picture

• Micrografx Picture Publisher

• Microsoft Photo Editor

• QFX

• Wright Image

Page 5: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

5

PIXEL VERSUS VEKTOR

Mungkin banyak di antara para desainer pemula bertanya mengenai perbedaan yang

mendasar antara pixel dan vektor. Sebenarnya, dalam komputer grafis hal tersebut merupakan

prinsip dasar yang perlu dipahamai. Ketika menyimpan sebuah obyek dari program pengolah

gambar dan Multimedia maupun garis telah tersimpan tentang objek tersebut yang berupa

faktor pembentuk sebuah objek. Sebagai contoh sebuah kotak persegi berwarna biru, dalam

aplikasi pengolah garis (vektor) menyimpan informasi pembentuk objek tersebut dalam

sebuah warna yang solid. Sehingga ketika objek tersebut tampilannya diperbesar secara

maksimal (sebesar-besarnya) maka akan tetap solid.

Sedangkan jika objek tersebut diolah dengan aplikasipengolah gambar (pixel) apabila

tampilan diperbesar secara maksimal maka akan nampak sebagai titik-titik kecil dengan

kerapatan tertentu, perbedaan warna sangat jelas dengan ruang kosong, dan warnanya pun

akan terurai. Aplikasi pengolah garis (vektor) sering disebut sebagai resolution independent

karena berapapun resolusi yang digunakan, bentuk dan warna objek tidak akan berubah,

apalagi mengalami perpecahan warna. Salah satu bukti teori ini adalah saat Anda mengekspor

sebuah obyek dalam bentuk vektor ke dalam sebuah aplikasi pengolah garis (pixel) dalam

format .eps (Encapsuled Postscript) maka akan muncul kotak dialog yang akan menanyakan

tentang resolusi yang diiinginkan. Namun ketika Anda mengekspor objek dari aplikasi

pengolah gambar (pixel) dalam format.eps. kotak dialog tersebut tidak akan muncul. Buku ini

sengaja disusun untuk sekedar membagi ilmu dan pengalaman yang pernah saya alami ketika

mendesain publikasi maupun mendesain web.

Tidak lengkap memang, namun harapan saya semoga dapat menjadi referensi dalam

mempelajari dan mengembangkan kemampuan agar menjadi seorang desain grafis yang

handal. Meskipun di sana-sini masih banyak kekurang mohon kiranya para pembaca dapat

mengirimkan pesan lewat email maupun konsultasi di Yahoo Massanger. Semoga buku ini

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Bogor, Awal tahun 2006

Penulis

[email protected]

[email protected]

YM : sl4metr

Page 6: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

6

I. APAKAH PHOTOSHOP?

Sebuah image (gambar/foto) dapat berfungsi sebagai media yang dapat memberikan

informasi yang disampaikan kepada masyarkakat. Orang lebih mudah memahami sebuah

pesan hanya dengan melihat gambar dibanding harus membaca teks. Ketika menemukan

sebuh pamflet, brosur, maupun booklet yang pertama dilihat adalah gambarnya kemudian

informasi yang disampaikan. Untuk membuat perpaduan gambar dan teks diperlukan

keterampilan khusus dalam mendesain sebuah image. Selain dituntut mampu

mengembangkan ide juga sedikitnya harus tahu tentang mengkombinasikan warna maupun

mode warna yang ada. Graphic designer lebih dikenal sebagai peran utama dalam

menciptakan sebuah image yang berkualitas yang dapat membuat tampilan beberapa

publikasi seperti sampul buku maupun majalah, brosur, booklet, leaflet, banner, katalog dan

publikasi lain yang sejenis menjadi impresif.

SEJARAH SINGKAT

Seorang profesor dari Michigan (USA) bernama Glenn Knol membuat sebuah

eksperimen untuk mengolah foto secara digital. Dengan alat seadanya, sang profesor bekerja

keras di ruang gelap (dark room) milik pribadinya. Beliau memiliki dua orang anak yang

bernama: John Knoll dan Thomas Knoll. Kedua anak tersebut meneruskan cita-cita ayahnya

untuk membuat sebuah program pengolah gambar secara digital tersebut.

Singkat cerita, akhirnya kedua saudara tersebut berhasil menciptakan sebuah program

aplikasi pengolah gambar yang saat itu masih sederhana. Atas penemuan tersebut, sebuah

perusahaan bernama Image Scan memberikan lisensi. Namun selang satu tahun, lisensi

diambil alih oleh Adobe Corporation. Kemudian program pengolah gambar tersebut diberi

nama Adobe Photoshop. Versi terakhir adalah versi 9 atau lebih dikenal dengan Adobe

Photoshop CS2 (Creative Suite).

Memang, pada awal terciptanya Photoshop hanya ditujukan untuk keperluan

pengolah gambar (fotografi). Thomas Knoll bersama timnya akhirnya mengembangkan

Page 7: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

7

Photoshop untuk berbagai keperluan seperti: web design (Image Ready), publishing

(Photoshop), animasi (Image Ready), digital painting (Photoshop), dan bidang lainnya. Para

web design maupun graphic design cenderung lebih banyak menggunakan program Adobe

Photoshop untuk membantu pekerjaan di bidang masing-masing karena mudah digunakan,

memiliki warna cerah, mendukung plug-in dari pihak ketiga, dan hasil output yang fantastik.

II. MENGGUNAKAN TOOL

Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya bahwa terdapat beberapa tambahan tool dan

perubahan perintah pada versi terbaru.

1. MELIHAT AREA KERJA

Ketika pertama kali mengaktifkan program Adobe Photoshop CS, akan nampak area

kerja terbagi menjadi beberapa bagian menu yaitu: Menu Bar, Option Bar, Toolbox, Pallet

Well, dan Pallete. Menu bar: berisi menu-menu yang dapat membantu memudahkan dalam

bekerja dan terorganisir sesuai dengan topik yang saat itu digunakan. Sebagai contoh, menu

Layers berisi menu-menu yang berhubungan dengan Pallete Layers.

- Option bar: berisi informasi tentang tool yang saat itu digunakan.

- Toolbox: perangkat utama yang digunakan untuk membuat, mengedit gambar dan

teks.

- Pallete well: membantu dalam menata beberapa palet yang digunakan.

- Pallete: membantu memonitor dan mengedit gambar (image).

Page 8: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

8

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini:

2. TOOLBOX

Menu Toolbox dibagi menjadi beberapa bagian:

2.1. Marquee Tool

Page 9: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

9

Rectangle Marquee Tool : untuk membuat seleksi berbentuk persegi.

Elliptical Marquee Tool : untuk membuat seleksi berbentuk lingkaran.

Single Row Marquee Tool : untuk membuat seleksi berbentuk garis horisontal.

Single Column Marquee Tool : untuk membuat seleksi berbentuk garis vertikal.

Caranya: pilih salah satu tool yang disediakan kemudian letakkan pada image yang

dimaksud. Klik mouse sambil menyeret ke area lain kemudian lepaskan.

2.2. Move Tool

Untuk memindahkan objek (teks maupun grafik). Caranya: Aktifkan Move tool, lalu

pilih objek yang ingin dipindahkan. Seret ke daerah lain.

Page 10: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

10

2.3. Lasso Tool

Lasso Tool : untuk membuat seleksi secara bebas (handsfree)

Polygon Lasso Tool : untuk membuat seleksi

Magnetic Lasso Tool : untuk membuat seleksi bebas berdasarkan tingkat kesamaan warna.

Caranya: aktifkan salah satu tool (missal: Magic Lasso tool) dan tempatkan pada daerah yang

ingin dibuat seleksi. Klik ujung Magnetic Lasso tool dan seret mouse mengelilingi daerah

yang dimaksud.

2.4. Magic Wand Tool

Untuk membuat seleksi berdasarkan kesamaan warna. Caranya: aktifkan tool tersebut

kemudian aturlah beberapa spesifikasi pada menu option di bagian atas seperti

toleransi (Tolerance), Antialis, Contigous, dan Sample All Layers. Semakin besar

nilai pada Tolerance maka akan membuat seleksi sesuai kesamaan warna yang

berdekatan.

Page 11: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

11

2.5. Crop Tool

Untuk membuang bagian dari image canvas yang tidak digunakan. Caranya: aktifkan

Crop tool kemudian letakkan mouse pada daerah tertentu lalu seret ke daerah lain. Klik tanda

centang di bagian atas jika sudah memilih atau tekan tombol Enter. Untuk memperkecil atau

memperbesar area yang dipilih, klik titik Nude di bagian kiri/kanan/atas/bawah dan seret ke

tempat lain untuk membuat perubahan ukuran.

2.6. Slice Tool

Page 12: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

12

Untuk membuat irisan pada image menjadi beberapa bagaian secara otomatis. Teknik

ini sangat diperlukan ketika menampilkan beberapa gambar di internet karena sebuah gambar

akan dipotong menjadi beberapa bagian sehingga akan lebih cepat ditampilkan.

Caranya: akifkan Slice tool kemudian buat seleksi berbentuk kotak pada gambar yang ingin

dipotong. Buatlah irisan pada daerah lain dengan cara yang sama. Usahahan pemotongan

selanjutnya tepat pada garis sebelumnya karena jika kurang atau melebihi daerah pemotongan

sebelumnya maka secara otomatis akan membuat irisan lain.

2.7. Slice Select Tool

Untuk memilih salah satu bagian yang telah dibuat menggunakan Slice Tool.

Caranya: tekan tombol Shift dan klik pada salah satu irisan untuk memilih bagian yang

dimaksud.

2.8. Healing Brush Tool

Untuk memperbaiki bagian image yang cacat, kotor, maupun tergores dengan warna

lain dengan cara menduplikasi dari warna atau pola pada bagian lain.

Caranya: tekan tombol Alt sambil mengklik tombol mouse pada daerah yang ingin dijadikan

sumber. Lepaskan tombol Alt, lalu goreskan pada daerah yang ingin diperbaiki/dihilangkan.

Page 13: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

13

2.8. Pacth Tool

Untuk memperbaiki bagian image yang cacat, kotor, maupun tergores dengan warna

lain dengan cara memilih sumber warna/pola pada bagian lain.

Caranya: aktifkan Patch tool, seleksi daerah yang ingin diperbaiki menggunak tool tersebut.

Setelah terbentuk seleksi, seret ke daerah lain sebagai sumber untuk menutupi daerah yang

kotor.

2.9. Spot Healing Brush Tool

Tool ini dapat memindahkan noda/cacat secara cepat dan ketidaksempurnaan lain

pada gambar. Spot Healing Brush tool bekerja dengan cara mengambil sampel dari

gambar atau tekstur yang tepat, pencahayaan, dan pixel yang telah diperbaiki secara

otomatis. Tidak sama dengan Healing Brush yang menutupi cacat dengan cara

mengambil sampel yang kita tentukan, Spot Healing Brush secara otomatis

mengambil sampel warna yang sesuai untuk menutupi daerah yang cacat.

Caranya: aktifkan Spot Healing Brush tool, kemudian aturlah ukuran brush dan tingkat

ketajaman (hard). Selanjutnya, goreskan pada daerah yang kotor secara perlahan-lahan.

Page 14: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

14

2.10. Red Eye Tool

Seperti namanya, tool in dapat menghilangkan efek Red eye pada foto Anda.

Caranya: aktifkan Red Eye tool, kemudian klik pada mata yang berwarna merah (Red Eye).

Jika kurang puas dengan hasil yang telah dibuat, Anda dapat membatalkannya kemudian atur

menu option di bagian atas. Aturah ukuran Pupil (Pupil Size) dan tingkat gelap pupil (Darken

Pupil).

2.11. Brush Tool

Page 15: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

15

2. 11. Brush Tool

Untuk membuat goresan kuas ketika mewarnai objek. Terdapat 12 tipe brush yang

dapat Anda pilih, dan tiap-tiap tipe memiliki 20 jenis brush yang berbeda bentuk dan

ukurannya. Diantaranya ada yang berbentuk daun, bunga, rumput, dan berbentuk pena untuk

membuat kaligrafi.

Caranya: aktifkan Brush tool, lalu aturlah ukuran brush, tipe brush dan tingkat kepekatan

(opacity) pada menu option dibagian atas. Selanjutnya pilihlah warna yang diinginkan.

2.12. Pencil Tool

Untuk membuat garis secara bebas dengan goresan yang menyerupai sebuah pensil.

Caranya: sama dengan Brush tool.

Page 16: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

16

2.13. Clone Stamp Tool

Untuk menggambar dari sampel pada sebuah image.

Caranya: aktifkan Clone Stamp tool dan aturlah ukuran brush, pilih tipe yang lembut (Soft).

Selanjutnya klik pada daerah yang akan dijadikan sampel sambil menekan tombol Alt. lalu

klik pada daerah lain yang akan dijadikan target. Teknik ini biasanya digunakan untuk

memanipulasi sebuah image ketika menambahkan objek yang sama.

Page 17: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

17

2.14. Pattern Stamp Tool

Untuk menggambar dari bagian atau pola yang telah diambil.

Caranya: aktifkan Pattern Stamp tool, pilih ukuran dan tipe brush. Selanjutnya, pada menu

option di bagian atas, tentukan jenis pola (pattern) yang digunakan untuk menggambar.

2.15. History Brush Tool

Untuk mengembalikan objek pada posisi history tertentu. Tool in sangat berguna ketika

mewarnai objek dengan brush kemudian ingin menghapusnya. Jika Anda menghapus

menggunakan Eraser tool maka objek yang lain akan ikut terhapus.

Caranya: aktifkan History Brush tool dan tentukan ukuran brush. Goreskan pada objek untuk

menghilangkan bekas goresan brush.

Page 18: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

18

2.16. Art History Brush Tool

Untuk mewarnai objek berdasarkan history tertentu.

Caranya: aktifkan Art History Brush tool dan aturlah ukuran brush. Pada menu option,

aturlah beberapa spesifikasi (Opacity, Style, Type, dan Tolerance). Kemudian goreskan pada

gambar secara perlahan-lahan.

2.17. Eraser Tool

Untuk menghapus objek dan dapat mengembalikan objek yang sudah terhapus ke posisi

semula.

Page 19: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

19

Caranya: aktifkan Eraser tool, pilih ukuran brush dan pilih tipe brush yang lembut (Soft), jika

perlu perkecil tingkat kepekatan (opacity). Semakin kecil nilai opacity maka akan semakin

lembut bagian tepi objek yang telah terhapus.

2.18. Background Eraser Tool

Untuk menghapus latar belakang (background) agar menjadi trasparan.

Caranya: akifkan Background Eraser tool kemudian aturlah beberapa spesifikasi pada Option

bar. Pada opsi Limits, pilih tipe Contiguous agar warna yang pertama kali terhapus menjadi

acuan untuk menghapus warna berikutnya.

Page 20: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

20

2.19. Magic Eraser Tool

Untuk menghapus warna yang solid dengan cara mengklik sekali pada bagian tertentu.

Caranya: aktifkan Magic Eraser tool, kemutian aturlah nilai Tolerance (semakin besar

nilainya maka warna yang berdekatan akan ikut terhapus), Anti-alias (jika diberi tanda

centang maka warna yang terhapus semakin lembut), Contiguous (jika diaktifkan, akan

menghapus bagian lain), dan Sample All Layer (jika diaktifkan, semua layer di bawahnya

ikut terhapus).

2.20. Gradient Tool

Untuk mewarnai objek dengan warna gradasi dengan tipe linier, angle, reflected, dan

diamond.

Caranya: aktifkan Gradient tool dan tentukan tipe gradasi (linier, angle, reflected, dan

diamond) pada menu Option. Selanjuntya, pilih warna gradasi, untuk membuat warna gradasi

sendiri klik warna gradasi.

Page 21: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

21

2.21. Paint Bucket Tool

Untuk mengisi objek dengan warna foreground yang telah dipilih.

Caranya: aktifkan Paint Bucket tool, pilih warna yang diinginkan. Klik pada daerah yang

ingin diberi warna. Anda dapat pula menekan tombol Alt+Backspace secara bersamaan untuk

memberi warna (berfungsi sebagai Shottcuts).

Page 22: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

22

2.22. Blur Tool

Untuk memperhalus bagian tepi sebuah image. Teknik ini juga sering digunakan untuk

memperhalus bagian-bagian tertentu, misalnya memperhalus bagian wajah atau memperhalus

pixel yang terlalu besar.

Caranya: aktifkan Blur tool, aturlah spesifikasi pada Option bar. Goreskan brush pada daerah

yang ingin dibuat kabur (blur).

2.23. Sharpen Tool

Untuk mempertajam bagian tepi sebuah image.

Caranya: aktifkan Sharpen tool, aturlah spesifikasinya pada Option bar.

Page 23: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

23

2.24. Smudge Tool

Untuk membuat efek sentuhan jari pada cat basah. Teknik ini sering digunakan untuk

menggambar secara digital.

Caranya: aktifkan Smudge tool, tentukan ukuran dan tipe Brush (atur pula tingkat ketajaman).

Aturlah Mode dan Strenght (radius efek goresan brush, semakin besar nilaninya maka akan

bagian lain ikut terkena dampaknya) pada Option bar.

Page 24: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

24

2.25. Dodge Tool

Untuk memberikan warna terang pada daerah tertentu.

Caranya: aktifkan Dodge tool, aturlah ukuran dan tipe brush, aturlah pula pada Strenght

(semakin besar nilainya maka akan semakin terang).

2.26. Burn Tool

Untuk memberikan warna yang gelap pada daerah tertentu dengan goresan brush.

Caranya: sama seperti Dodge tool.

Page 25: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

25

2.27. Sponge Tool

Untuk meningkatkan saturation pada objek.

Caranya: sama dengan Dodge tool.

2.28. Path Seletion Tool

Untuk memilih dan mengedit path yang dinginkan.

Caranya: aktifkan Path Selection tool, klik pada path yang telah dimaksud. Teknik ini biasa

digunakan jika memiliki beberapa path.

2.29. Type Tool

Untuk mengetik teks pada sebuah image secara vertikal maupun horizontal.

Caranya: pilih salah satu tipe Type tool (horizontal atau vertikal), pilih jenis font, warna font,

dan ukuran font. Anda dapat pula membuat efek teks warped dengan beberapa bentuk

pilihan.

Page 26: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

26

2.30. Type Mask Tool

Untuk membuat seleksi berbentuk huruf.

Caranya: sama dengan Type tool.

2.31. Pen Tool

Page 27: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

27

Untuk membuat path yang dapat digunakan sebagai seleksi maupun alat gambar.

Caranya: aktifkan Pen tool, dan aturlah Option bar untuk menentukan tipenya (Pen tool atau

Freeform Pen tool), dan pilih salah satu bentuknya (Shape Layers, Path atau Fill Pixel).

2.32. Custom Shape Tool

Untuk membuat bentuk shape tertentu dari daftar yang ditampilkan.

Caranya: sama dengan Pen tool, dan dapat menentukan salah satu bentuk Shape yang

diinginkan (Dingbats).

Page 28: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

28

2.33. Annotation tool

Untuk membuat catatan dan suara yang dapat disertakan dalam image.

Caranya: aktifkan Annotation tool untuk membuat catatan lalu klik dan drag untuk membuat

tempat catatan (note). Mulailah mengetikkan beberapa catatan. Perlu diperhatikan, teks dalam

catatan tersebut tidak akan tercetak dalam dokumen gambar Anda. Sedangkan untuk

membuat notasi berbentuk suara, aktifkan Audio Annotation tool.

2.34. Eyedropper Tool

Untuk mengambil sampel warna dalam sebuah image.

Caranya: aktifkan Eyedropper tool, lalu klik pada daerah yang ingin diambil sampel

warnanya. Umumnya, Anda hanya dapat mengambil sampel satu warna, namun Anda dapat

pula mengambil beberapa sampel warna dengan cara menekan tombol Shift saat memilih

warna. Maksimal sampel warna yang diambil secara bersamaan adalah 4.

Page 29: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

29

2.35. Hand Tool

Untuk memindahkan sebuah gambar bersama-sama dengan windows.

Caranya: aktifkan Hand tool dan letakkan pada sebuah image. Geser tampilan windows untuk

melihat daerah yang tak tampak.

2.36. Zoom Tool

Untuk mengatur tampilan (perbesar atau perkecil) image.

Caranya: aktifkan Zoom tool, dan buatlah seleksi untuk memperbesar daerah yang dimaksud.

Untuk memperkecil tampilan, tekan tombol Alt sambil mengklik pada daerah yang dimaksud.

2.37. Foreground & Background Color

Untuk menentukan warna foreground dan background.

Caranya: klik pada ikon tersebut untuk memilih warna. Secara default, warna foreground &

background adalah hitam dan putih. Untuk menukar posisinya, tekan huruf X pada keyoard.

Page 30: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

30

III. BEKERJA DENGAN WARNA

Mode Warna (Color mode) adalah cara representatif warna pada Adobe Photoshop

dan aplikasi grafis lainnya yang berdasarkan pada model warna. Sedangkan model warna

yang ada saat ini adalah RGB (Red, Green, Blue), CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, dan

Black), HSV (Hue, Saturation, Value), Lab, Bitmap, Grayscale, Duptone, Indexed, dan

Mutichannel. Dalam dunia komputer grafis, dikenal beberapa macam model warna yang

masing-masing model warna memiliki keunggulan, kekuragan, dan karakteristik sendiri-

sendiri.

1. MODE WARNA RGB

Ketika Anda menggunakan Adobe Photoshop, dalam

palet Channel akan mendapati tiga buah channel tunggak

yaitu channel Red, Green, dan Blue. Sedangkan sebuah

channel lainnya adalah RGB. Sebetulnya channel RGB

bukanlah merupakan channel melainkan channel preview

kombinasi ketiga channel yang lainnya. Masing-masing

channel berisi informasi warna.

Dalam Adobe Photoshop, masing-masing warna

dalam mode ini memiliki 256 tingkat gradasi, hal ini dapat

dibuktikan dengan melihat angka maksimal dari nilai masing-

masing

warna tersebut pada kotak dialog Color Picker. Bila diperhatikan, warna merah (Red)

memiliki nilai skala 0 hingga 255 yang berarti jumlah keseluruhan tingkat gradasinya ada

256. 256 sama dengan 28. Hal ini mengandung arti satu channel berisi informasi warna 8 bit,

dan oleh karena terdapat tiga channel maka berarti keseluruhan warna RGB menyimpan

informasi 24 bit. Meskipun begitu, bukan berarti RGB bernilai 8 bit. Itu semua bergantung

pada media yang digunakan.

Pada film dan kamera digital tingkat bit depth yang mampu ditampilkan RGB bisa

mencapai 30 bit, 36 bit atau bahkan lebih dari itu. Dan seperti kita ketahui bahwa bit depth

Page 31: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

31

merupakan banyaknya variasi warna yang dapat ditampilkan oleh suatu sistem representasi

warna. Jadi bila satu channel bernilai 8 bit artinya channel tersebut menyimpan variasi

warna sejumlah 28 yaitu 256.

2. MODE WARNA CMYK

Dalam Adobe Photoshop, ketika membuka palet

Channel maka akan nampak empat buah channel

tunggal dan satu buah channel preview. Channel tunggal

yang dimaksud adalah channel Cyan, Magenta, Yellow,

dan Black. Sedangkan channel preview merupakan

kombinasi channel Cyan, Magenta, Yellow dan Black

sehingga channel tunggal tersebut memiliki nama

CMYK.

Nilai maksimal persentase tiap warna adalah 100%, ini bisa

dibuktikan dalam kotak dialog Color Picker. Nilai persentase tersebut

merupakan nilai persentase tiap warna dalam tinta cetak. Ketika ingin

mencetak sebuah gambar, maka gambar yang diolah dalam Adobe

Photoshop harus dibuat film terlebih dahulu. Untuk mencetak warna

grayscale atau hitam saja maka film yang diperlukan hanya satu yaitu Black. Sedangkan jika

ingin mencetak sebuah gambar dengan warna full color maka film yang diperlukan maksimal

empat yaitu Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Namun, saat ini sudah terdapat sistem cetak

yang menggunakan enam warna atau biasa disebut Hexachrome. Film yang digunakan

untukmencetak dalam sistem Hexachrome ada enam yaitu: Cyan, Magenta, Yellow, Blak,

Green, dan Orange.

Page 32: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

32

3. MODE WARNA LAB

Apabila Anda menggunakan mode warna Lab,

maka pada palet Channel akan nampak tiga buah

channel tunggal dan satu buah channel preview.

Channel tunggal tersebut adalah channel

Lightness/Luminance, channel a, dan channel b.

Channel a dan b menyimpan informasi komponen

kromatik. Channel a menyimpan informasi kromatik

dari hijau hingga

merah sedangkan channel b menyimpan informasi kromatik dari biru hingga kuning.Nilai

skala untuk Lightness/Luminance berkisar 0 sampai 100 sedangkan nilai kromatik a dan b

berkisar -120 sampai dengan 120.

4. MODE WARNA BITMAP

Apabila Anda menggunakan mode warna Bitmap,

maka mode warna ini hanya menyimpan informasi 1

bit. Dengan kata lain, mode warna ini hanya

menyimpan informasi dua warna saja. Warna yang

akan ditampilkan adalah warna hitam dan putih. Jadi

ketika Anda mengkonfersi gambar ke dalam mode

warna ini maka warna yang terang (dekat dengan

putih) akan berubah menjadi putih sedangkan warna

yang mendekati hitam akan berubah menjadi hitam. Mode warna ini berguna untuk membuat

halftone screen pada saat akan mencetak gambar tersebut (umumnya untuk sablon). Resolusi

gambar serta jenis dan tekstur

halftone screen dapat diatur sesuai kebutuhan.

Page 33: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

33

5. MODE WARNA GRAYSCALE

Mode warna ini menyimpan informasi bit

depth warna sebesar 8 bit. Jadi warna yang bisa

ditampilkan pada mode warna grayscale berjumlah

sampai 256. Skala perhitungan numeriknya bisa

dengan pendekatan nilai brightness yang berskala 0

sampai 255 atau dapat pula menggunakan pendekatan

persentase tinta hitam yang memiliki skala 0 sampai

100%.

6. MODE WARNA DUOTONE

Mode warna ini biasa digunakan

untuk mendapatkan gambar dengan dua

warna. Duotone memiliki arti duo tone

atau dua warna. Pada saat menggunakan

mode warna duotone, gambar yang dibuat

hanya menggunakan dua channel warna

saja. Anda dapat menentukan sendiri

warna yang diinginkan. Selain mode warna

duotone, tersedia pula mode warna

monotone, tritone, dan quadtone.

Monotobe berarti satu warna, Tritone berarti tiga warna, dan Quadtone berarti empat warna.

7. MODE WARNA INDEXED

Mode warna ini biasa digunakan untuk keperluan electric web publishing (web,

animasi, dan multimedia). Hal ini disebabkan karena pada mode warna ini akan dikompres

menjadi hanya 256 warna atau dalam jumlah yang Anda inginkan sehingga ukuran file

menjadi kecil (mengalami penyusutan). Ketika mengkonversi gambar dari mode warna lain

Page 34: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

34

ke mode warna Indexed maka Adobe Photoshop akan membuat CLUT (Color Look Up

Table). CLUT berisi beberapa warna yang dominan pada gambar Anda dan berjumlah sampai

256. Warna yang ke 257 dan seterusnya akan digabungkan ke warna yang terdekat yang

masuk dalam daftar 256 warna.

8. MODE WARNA MULTICHANNEL

Mode warna ini digunakan untuk menguraikan informasi duotone, tritone, dan

quadtone sebelum dicetak menjadi channel-channel tunggal. Selain itu, ketika membuang

satu channel atau lebih pada mode warna RGB, CMY maupun CIE Lab maka secara otomatis

mode warna akan berubah menjadi multichannel.

Pada contoh di bawah ini bermula dari mode warna RGB kemudian diubah menjadi

mode warna Multichannel maka informasi channel akan berubah. Mode Warna (Color mode)

adalah cara representatif warna pada Adobe Photoshop dan aplikasi grafis lainnya yang

berdasarkan pada model warna. Sedangkan model warna yang ada saat ini adalah RGB (Red,

Green, Blue), CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, dan Black), HSV (Hue, Saturation, Value),

Lab, Bitmap, Grayscale, Duptone, Indexed, dan Mutichannel. Dalam dunia komputer grafis,

dikenal beberapa macam model warna yang masing-masing model warna memiliki

keunggulan, kekuragan, dan karakteristik sendiri-sendiri.

Page 35: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

35

IV. ALAT KORESI WARNA DAN TONAL

Keserasian warna dan tonal menjadi hal yang sangatpenting dalam dunia desain grafis

karena menentukan indah atau tidaknya sebuah gambar yang dibuat. Bukan saja untuk dunia

desain grafis, namun mencakup segala aspek kehidupan manusia. Jika tidak ada keserasian

antara warna dan tonal, segala sesuatu akan nampak aneh dan kurang menarik. Mungkin

tidak semua pengguna komputer grafis memahami arti koreksi warna dan koreksi tonal.

Koreksi warna adalah penyesuaian warna dalam sebuah gambar yang diolah menggunakan

komputer sehingga nampak serasi dan menarik namun tidak memiliki kesan aneh. Sebagai

contoh, ketika Anda mengambil gambar menggunakan kamera digital mungkin hasilnya

terlalu banyak warna merahnya. Dengan alat koreksi warna yang disediakan masing-masing

aplikasi komputer grafis dapat disesuaikan warna agar menghasilkan keserasian warna.

Koreksi tonal adalah hal-hal yang berhubungan dengan brightness dan contrast serta

beberapa efek akibat adanya pencahayaan. Dalam bidang desain grafis, koreksi tonal

memerlukan perhatian khusus terutama ketika melakukan penggabungan beberapa gambar

(kolase/montase). Aplikasi pengolah gambar seperti Adobe Photoshop menyediakan fasilitas

yang lengkap untuk koreks tonal yang menyangkut tingkat pencahayaan (brightness) dan

kontras (contrast) dari tiga sisi yaitu: sisi terang (highlight), sisi tengah (midtones), dan sisi

gelap (shadows). Dalam melakukan koreksi warna perlu diperhatikan bahwa dengan

melakukan perubahan nilai variabel sebuah warna maka secara otomatis mempengaruhi

keseimbangan warna dalam gambar tersebut karena dalam spektrum warna, semua warna

saling mempengaruhi. Sebagai contoh, warna hijau berseberangan dengan warna magenta

sehingga ketika Anda meningkatkan persentase warna hijau maka nilai persentase warna

magenta akan berkurang.

1. DEFINISI TONAL

Tonal berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti nada atau karakter sebuah

sumber. Dalam dunia desain grafis, tonal digunakan sebagai istilah untuk menyatakan

karakter dari suatu gambar. Yang dimaksud di sini adalah karakter yang berhubungan dengan

tingkat pencahayaan. Gelap terang dan tingkat kontras pada sebuah gambar. Gambar yang

Page 36: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

36

kekurangan cahaya kurang menarik untuk dilihat, namun jika kelebihan cahaya juga kurang

bagus. Foto yang kekurangan cahaya akan terlihat gelap. Bagian gelap dan terang dalam

gambar tersebut yang sering disebut sebagai brightness dalam dunia desain grafis. Sedangkan

jarak tingkat kesamaan (density range) dari titik terang ke titik gelap disebut contrast.

Brightness dan Contrast merupakan elemen dari tonal. Jadi, ketika Anda melakukan koreksi

tonal maka yang Anda koreksi adalah yang berhubungan dengan brightness dan contrast.

2. DEFINISI WARNA

Dalam sebuah kasus, kita pernah mencetak foto yang warnanya kurang cerah,

maksudnya adalah terdapat beberapa warna yang tidak muncul sebagaimana mestinya.

Kesalahan hasil warna tersebut dapat dibuktikan dengan membandingkan antara hasil foto

dengan objek aslinya. Sebagai contoh, ketika Anda memfoto sebuah tanaman (bunga) coba

bandingkan hasilnya dengan objek aslinya, apakah warnanya sama? Jika tidak, berarti warna

tersebut mengalami distorsi.

Untuk memperbaiki warna tersebut diperlukan sebuah alat koreksi. Dalam dunia

desain grafis terdapat beberapa alat koreksi bergantung pada aplikasi yang digunakan. Adobe

Photoshop memiliki beberapa alat koreksi yang sangat fleksibel dan komprehensif untuk

memperbaiki warna yang pudar, pucat, gelap, dan kesalahan lain yang berhubungan dengan

warna.

3. ALAT KOREKSI WARNA DAN TONAL

Alat koreksi warna dalam Adobe Photoshop dibagi dalam menjadi beberapa bagian

yaitu:

Caranya:

1. Bukalah gambar yang ingin koreksi warnanya

2. Pilih menu Image > Adjustment

3. Pilih salah satu alat koreksi warna.

Page 37: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

37

LEVEL

Fasilitas ini disediakan untuk mengatur brightness, contrast, serta dan interval (posisi

highlight, midtones, shadows)

Page 38: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

38

AUTO LEVEL

Fasilitas ini berguna untuk mengatur menu Levels secara otomatis. Anda dapat pula

menggunakan Autolevels dengan cara mengklik ikon Auto pada kotak dialog Levels.

AUTO CONTRAST

Fasilitas ini berguna untuk mengatur Contrast (kontras) secara otomatis.

AUTO COLORS

Fasilitas ini berguna untuk mengatur Colors (warna) secara otomatis.

CURVES

Fasilitas in tidak jauh berbeda dengan fasiltas Levels yaitu untuk mengatur brightness dan

contrast pada highlight, midtones, dan shadows. Perbedaannya: pada pengaturan Curves

digambarkan dengan kurva sedangkan pada Levels digambarkan dengan nilai nominal dan

histogram.

Page 39: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

39

COLOR BALANCE

Fasilitas ini berguna untuk meningkatkan suatu warna atau beberapa warna dengan cara

menggeser slider yang telah disediakan. Pengaturan yang dimaksud adalah untuk mengatur

sisi gelap (shadows), sisi tengah (midtones), dan sisi terang (highlight). Terdapat pula ikon

Preserve Luminosity secara otomatis, nilai brightness dalam gambar tersebut akan

menyesuaikan perubahan warnanya.

BRIGHTNESS/CONTRAST

Fasilitas in berguna untuk mengatur tingkat pencahayaan (brightness) dan kontrast (contrast).

Bentuk fasilitas in sangat sederhana karena hanya menyediakan dua buah sisi saja.

Page 40: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

40

HUE/SATURATION

Fasilitas ini berguna untuk mengatur Hue Saturation dan Lightness dari warna-warna utama

spektrum warna dalam Adobe Photoshop. Fasilitas in sering digunakan untuk mengubah foto

hitam putih menjadi berwarna, yang telah diubah mode warnanya dari grayscale menjadi

RGB atau CMYK.

Page 41: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

41

DESATURATE

Fasilitas in berguna untuk membuat gambar berwarna menjadi hitam putih tanpa harus

mengubah mode warnanya.

MATCH COLOR

Perintah Match Color dapat menyesuaikan warna terang, warna jenuh (saturasi), dan

menyeimbangkan warna dalam sebuah image. Mengedepankan perintah Match Color akan

memberikan keleluasaan mengatur lebih banyak luminance dan komponen warna dalam

sebuah image. Oleh karena Anda dapat mengatur warna dalam gambar tunggal dibandingkan

mencocokkan antar warna dalam dua gambar, kedua gambar akan terkoreksi secara tepat. Hal

in sangat berguna ketika ingin menggabungkan kedua gambar yang memiliki warna yang

agak berbeda.

Page 42: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

42

REPLACE COLOR

Fasilitas in berguna untuk membuat virtual seleksi pada gambar berdasarkan tingkat

kemiripan warna kemudian mengedit dengan Hue saturation dan Lightness.

SELECTIVE COLOR

Fasilitas in berguna untuk mengoreksi warna utama dalam sebuah gambar. Ketika mencetak,

alat cetak yang digunakan akan mencetak berdasarkan tabel proses pembentukan warnawarna

primer baik aditif maupun substraktif.

Page 43: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

43

CHANNEL MIXER

Channel Mixer memberikan Anda keleluasaan untuk mengatur sebuah image dengan kualitas

grayscale yang tinggi dengan cara memilih persentase pada masing-masing chanel warna.

Anda dapat pula membuat keseimbangan sepia berkualitas tinggi atau gambar lain yang

diwarnai. Dengan menggunakan Channel Mixer, Anda juga dapat menyesuaikan warna

secara kreatif yang mudah dilakukan dibandingkan alat koreksi warna lain. Channel Mixer

memodifikasi target keluaran (output) warna channel yang menggunakan campuran warna

channel yang ada (source) dalam sebuah gambar. Ketika Anda menggunakan alat koreksi

warna dengan Channel Mixer, Anda sebenarnya sedang menambahkan atau mengurangi data

grayscale dari suatu channel sumber ke target channel.

GRADIENT MAP

Alat koreksi warna in akan memetakan cakupan batas grayscale dalam sebuah image pada

warna yang telah ditetapkan warna gradasinya. Sebagai contoh, jika Anda mengatur gradasi

dua warna, maka bayangan akan dipetakan ke titik angka salah satu warna gradasi sedangkan

warna terang (highlight) akan dipetakan ke titik angka salah satuw warna gradasi yang

lainnya.

Page 44: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

44

PHOTO FILTER

Alat koreksi warna in menggunakan teknik meniru pengambilan filter yang diwarnai dalam

lensa kamera bagian depan untuk menyesuaikan keseimbangan warna dan temperature warna

yang memancar melalui lensa dan membuka film tersebut. Perinea in juga mengijinkan Anda

untuk memilih warna yang ditetapkan untuk digunakan pengaturan Hue dalam sebuah

gambar.

Page 45: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

45

SHADOWS/HIGHLIGHT

Fasilitas in berguna untuk mengoreksi foto yang memiliki efek siluet menjadi pencahayaan

latar belakang (backlighting) yang kuat atau mengoreksi subyek yang terlalu dekat dengan

cahaya kamera. Penyesuaian ini juga berguna untuk menerangi daerah bayangan (shadow)

menjadi kebalikannya.

EXPOSURE

Alat koreksi warna ini memang dirancang untuk membuat penyesuaian pada gambar HDR

(format file untuk program Radiance), namun bekerja dengan gambar 8-bit dan 16-bit.

Exposure bekerja dengan cara mengkalkulasikan dalam ruang warna linier (gamma 1.) bukan

pada ruang warna gambar saat itu.

Page 46: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

46

INVERT

Fasilitasi ini berguna untuk membuat efek negatif film dari image yang aktif. Ketika

menggunakan fasilitas ini, Adobe Photoshop secara otomatis akan membalik posisi batas

maksimal sisi gelap menjadi batas sisi terang.

EQUALIZE

Fasilitas in berguna untuk mendatarkan brightness dari gambar ke posisi terdekat rata-rata.

Fasilitas in berguna ketika ingin meningkatkan nilai brightness suatu gambar.

Page 47: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

47

THRESHOLD

Fasilitas in berguna untuk mengubah gambar hitam putih (B/W) atau gambar berwarna secara

normal menjadi hitam putih atau berwarna dengan nilai contrast tinggi.

POSTERIZE

Fasilitas in berguna untuk mengelompokkan pixel yang berdekatan dan nilai brightness-nya.

Page 48: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

48

VARIATIONS

Fasilitas in berguna untuk mengatur tonal dan warna secara mudah karena hanya mengklik

elemen yang akan dikoreksi.

V. TEKNIK SELEKSI

Ketika ingin mengambil salah satu objek dalam sebuah foto/gambar tentu merasa

kesulitan. Objek yang diambil sebesar objek tersebut.

Page 49: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

49

Dari contoh gambar di atas, Anda tentu merasa kesulitan ketika hendak mengambil objek

anak tersebut sebesar objek tanpa ada objek lain (background). Adobe Photoshop memiliki

dua teknik untuk membuat seleksi ketika mengedit (mengkopi, menghapus, dan

memodifikasi) sebuah gambar. Yang pertama adalah teknik seleksi bitmap dan vektor. teknik

bitmap, Anda dapat menggunakan alat seleksi yang telah disediakan (Rectangle Marquee

tool, Marquee tool, Magic Wand tool , Lasso tool, Polygon tool, dan Magnetic tool).

Sedangkan teknik vector adalah menggunakan Pen tool dan Shape tool kemudian diubah

menjadi seleksi.

1. Seleksi menggunakan marquee tool

Marquee tool menyediakan beberapa tipe yang dapat digunakan untuk membuat seleksi,

menambah seleksi, dan mengurangi seleksi yang sudah ada.

1.1. Pertama kali, pilihlah salah satu alat seleksi pada Marqee tool.

1.2. Buatlah seleksi pada gambar yang dimaksud.

Page 50: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

50

1.3. Untuk Rectangle tool, Rounded Rectangle tool, atau Elliptical Marquee tool,

pilihlah jenis seleksi.

� Normal = berguna untuk membuat seleksi secara normal

� Fixed Aspect Ration = untuk mengatur nilai panjang dan lebar seleksi secara rasio,

sehingga panjang dan lebar akan proporsional sesuai nilai panjang dan lebar.

� Fixed Size = untuk mengatur nilai panjang dan tinggi seleksi dalam bentuk pixel,

sehingga akan membuat seleksi secara otomatis sesuai panjang dan tinggi seleksi.

1.4. Tentukan salah satu pilihan pada Option bar ( =untuk menambah seleksi, =

untuk mengurangi seleksi, = untuk memotong irisan seleksi).

1.5. Tentukan pengaturan Feather, yang berfungsi untuk memperhalus batas tepi

dengan gambar. Semakin besar nilai feather, maka semakin halus bagian tepinya.

2. Seleksi menggunakan lasso tool

Lasso tool menyediakan beberapa tipe yang dapat digunakan untuk membuat seleksi,

menambah seleksi, dan mengurangi seleksi yang sudah ada.Beberapa tipe Lasso tool tersebut

adalah: Lasso tool, Polygonal Lasso tool, dan Magnetic Lasso tool.

2.1. Lasso tool

Berfungsi untuk membuat seleksi secara bebas.

2.1.1. Pertama kali, aktifkan Lasso tool.

2.1.2. Klik dan Drag pada daerah yang ingin dibuat seleksi.

Page 51: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

51

2.2. Polygonal Lasso tool

Berfungsi untuk membuat seleksi berbentuk polygon (segi banyak). Teknik ini biasa

digunakan untuk membuat seleksi pada objek yang berbentuk kotak (meja, kursi, almari,

buku, dll).

2.2.1. Pertama kali, aktifkan Polygon Lasso tool.

2.2.2. Klik pada objek yang akan dibuat seleksi.

2.3. Magnetic Lasso tool

Berfungsi untuk membuat seleksi yang berorientasi pada kedekatan kesamaan warna.

Warna yang dipilih sesuai dengan warna yang berdekatan pada radius warna yang telah

ditentukan. Pada Option bar, aturlah Feather (memperhalus bagian tepi) dan Frequency

(tingkat kesamaan warna).

2.3.1. Pertama kali, aktifkan Magnetic Lasso tool.

2.3.2. Klik pada objek yang akan dibuat seleksi.

Page 52: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

52

3. Seleksi menggunakan magic wand tool

Teknik seleksi secara cepat dengan cara mengambil sampel warna yang berdekatan.

Hampir sama dengan Magnetic Lasoo tool, namun Magic Wand tool lebih simple dan efisien.

3.1. Aktifkan Magic Wand tool

3.2. Aturlah spesifikasi pada Option bar.

3.3. Klik pada daerah yang dimaksud.

4. Seleksi menggunakan pen tool

Teknik seleksi menggunakan Pen tool sangat efektif ketika mengambil objek yang berada

di antara objek lain. Untuk membuat seleksi, Anda harus membuat path menggunakan Pen

tool sesuai bidang yang akan diseleksi kemudian path tersebut diubah menjadi seleksi.

Teknik ini sering digunakan pada desainer ketika membuat seleksi karena mudah digunakan

dan hasilnya pun lebih akurat dibandingkan menggunakan alat seleksi yang sudah ada.

4.1. Pertama kali aktifkan Pen tool.

Page 53: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

53

4.2. Pada Option bar, pilihlah tipe Path bukan Shape Layers.

4.3. Klik pada objek yang dimaksud, kemudian klik di tempat lain, selanjutnya klik di

tempat lain lagi sampai seluruh objek yang akan diseleksi berada di dalam path.

Dan jangan lupa, bentuk path harus tertutup.

Page 54: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

54

4.4. Bentuk path tersebut masih kurang akurat. Untuk membuat path lengkung,

aktifkan Convert Paint tool.

4.5. Klik salah satu titik path, kemudian seret (drag) mouse agar bentuk path menjadi

lengkung.

4.6. Lakukan hal sama di tempat lain sehingga bentuk path benar-benar sesuai dengan

bidang objek yang akan diseleksi.

4.7. Langkah selanjutnya adalah mengubah path tersebut menjadi seleksi. Pertama kali

tampilkan palet Path, jika belum muncul, pilih menu Windows > Path. Secara

default, ketika Anda mengaktifkan palet Layers, maka secara otomatis palet

Channels dan Path akan muncul karena ketiga palet tersebut dalam satu kelompok.

4.8. Klik icon Load path to selection, di bagian bawah palet Path.

Page 55: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

55

4.9. Pilih menu Select > Modify > Contract, setelah muncul kotak dialog Contract,

masukkan nilai antara 1-3 pixels. Pemberian perintah ini adalah untuk mengatur

seleksi agar lebih ke dalam (memperkecil cakupan seleksi).

4.10. Selanjutnya, pilih menu Select > Feather, setelah muncul kotak dialog Feather

Selection, masukkan nilai antara 2-4 point. Perintah ini untuk memperhalus bagian

tepi gambar.

4.11. Untuk mengkopi objek tersebut, tekan Ctrl+C kemudian buka image baru untuk

menempatkan objek (destination).

Page 56: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

56

4.12. Tekan Ctrl+V, kemudian aturlah posisinya di tempat yang sesuai.

VI. TRANSFORMING & RETOUCHING

Anda dapat mengubah skala, memutar, mencondongkan, mendistorsi objek, dan

digunakan pada salah satu layer maupun beberapa layer, mask, path, maupun channel. Dalam

Adobe Photoshop, Anda dapat menerapkan transformasi untuk path, vector shape, vector

mask, selection border, atau channel alfa dalam sebuah layer, multiple layers, maupun layer

mask.

Page 57: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

57

Keterangan:

A. Gambar asli B. Layer yang telah dibalik posisinya

C. Merotasi tepi seleksi D. Bagian objek yang telah

diubah skalanya.

1. Mentransformasikan

Perintah untuk mentransformasikan dapat digunakanuntuk beberapa kondisi, yaitu:

1.1.Untuk mentransformasikan, pilih menu Edit > Transform.

1.2.Lakukan beberapa pilihan yang telah disediakan:

i) Scale. Memperbesar skala atau memperkecil skala sebuah item pada titik tertentu.

Anda dapat mengubah skala secara vertikal, horisontal, maupun keduanya

(vertikal dan horisontal).

ii) Rotate. Mengaktifkan pemutaran sebuah item dari salah satu titik. Secara default,

titik tersebut berada di pusat, meskipun begitu Anda dapat memindahkan titik

tersebut ke tempat lain.

Page 58: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

58

iii) Skew. Teknik Skewing menghasilkan efek miring secara vertikal dan horisontal.

iv) Distort . Mendistorsi sebuah objek dari seluruh titik.

v) Perspective . Mengubah bentuk secara perspektif dari satu titik.

vi) Setelah Anda melakukan perintah transformasi, jangan lupa mengklik tombol

Commit pada Option bar dan untuk membatalkan klik tombol Cancel , atau dapat

pula menekan tombol Enter. Jika tidak melakukan hal tersebut, objek yang

ditransformasikan belum mengalami perubahan.

Page 59: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

59

2. Mengubah ukuran kanvas

Adakalanya ketika membuat sebuah dokumen mengalami perubahan ukuran kanvas.

Anda tidak dapat mengubah ukuran image untuk memperbaiki ukuran kanvas.

2.1.1. Pertama kali bukalah file yang akan diubah ukuran kanvasnya.

2.1.2. Pilih menu Image > Canvas Size.

2.1.3. Setelah kotak dialog Canvas Size muncul, aturlah beberapa spesifikasi.

2.1.4. Untuk menambah kanvas pada bagian bawah, klik tanda panah ke atas.

Page 60: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

60

2.1.5. Setelah selesai klik OK, maka akan terbentuk kanvas dengan ukuran yang telah

dimodifikasi.

3. Memutar dan mencerminkan gambar

Ketika Anda menggunakan perintah Rotate Canvas memberikan keleluasaan Anda

untuk memutar dan mencerminkan gambar. Perintah tersebut tidak bekerja pada layer

individu atau salah satu bagian dari layer, path, atau tepi seleksi. Perintah ini sering

digunakan untuk membalikkan posisi image (misalnya: mengubah posisi objek yang

menghadap ke kanan menjadi ke kiri). Selain itu, sering digunakan pula ketika membuat

beberapa efek special, misalnya efek api. Jadi, perintah Rotate Canvas berlaku untuk satu

dokumen yang berisi beberapa objek di dalamnya. Untuk menjalankan perintah tersebut, ikuti

langkah-langkah berikut:

Bukalah gambar yang ingin diubah kanvasnya.

Page 61: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

61

4. Memotong image

Ketika kita membuat sebuah poster, banner, pamflet maupun brosur, kita membutuhkan

beberapa gambar sebagai pendukung untuk menginformasikan content yang penting.

Beberapa gambar tersebut mungkin saja berukuran besar, sedangkan kita hanya

membutuhkan bagian-bagian tertentu dalam gambar. Adobe Photoshop menyediakan tool

untuk mengambil atau memotong bagian tertentu dalam sebuah gambar. Ada dua teknik

dalam memotong gambar yaitu menggunakan perintah Cropping dan Trim.

Memotong gambar dengan Crop tool

4.1. Pertama kali bukalah gambar yang akan dicroping

4.2. Aktifkan Crop tool pada Toolbox, kemudian seleksi bagian yang akan dicroping.

Selanjutnya, klik Commit (tandacentang).

Page 62: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

62

4.3. Untuk memotong gambar (Crop) dengan Marquee tool, pilih Rectangle Marquee tool.

4.4. Kemudian seleksi bagian yang akan diambil.

4.5. Pilih menu Image > Crop.

Page 63: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

63

5. Memperbaiki gambar

Dalam sebuah kasus, gambar yang kita ambil dari sebuahkamera maupun hasil scan

seringkali buram dan Nampak kurang tajam. Ada beberapa penyebab, diantaranya resolusi

gambar yang rendah, jumlah pixel warna yang sangat minim, kurang focus pada objek yang

dimaksud, dan lain-lain. Adobe Photoshop dapat mengatasi berbagai kekurangan yang terjadi

pada kasus tersebut. Foto/image yang redup, kurang warna, kurang tajam, maupun kurang

focus dapat ditangani dalam Photoshop. Pada bagian berikut ini, kita akan mencoba beberapa

teknik memperbaiki foto yang buram, pudar, kurang warna, terlalu gelap dan kurang focus.

5.1. Mempertajam Gambar

Seperti telah disebutkan pada bagian sebelumnya, Anda dapat menggunakan beberapa

cara maupun menggunakan tool tertentu untuk memperbaiki sebuah gambar.

Umumnya, orang orang memanfaatkan menu Adjustment, namun meski begitu, Anda

dapat pula menggunakan menu Filter yang disediakan untuk lebih mempermudah

menangani berbagai kesalahan dalam sebuah gambar. Tingkat ketajaman

didefinisikan dari bagian tepi sebuah gambar. Apakah gambar Anda berasal dari

kamera digital maupun alat scanner, akan lebih berguna jika tingkat ketajaman

gambar diperbesar. Derajat tingkat ketajaman dalam satu gambar bervariasi,

bergantung dari kamera digital dan alat scanner yang dimiliki. Perlu diingat, bahwa

Anda tidak dapat mempertajam sebuah gambar yang terlalu kabur (blur) ataupun

gambar yang telah diberi efek kabur blur. Ada beberapa catatan dan teknik untuk

mempertajam gambar, diantaranya:

� Pertajam gambar Anda dengan layer yang terpisah, sehingga Anda dapat

mempertajam kembali jika diperlukan dalam output dengan media yang berbeda.

� Jika Anda mempertajam gambar pada layer terpisah, aturlah layer dengan blending

mode menjadi Luminance untuk menghindari warna yang bergeser di bagian tepi.

Adobe Photoshop memiliki fasilitas untuk mempertajam secara digital dengan berapa

menu yang dapat dipilih dan diatur opsinya. Dengan memanfaatkan Filter Sharpen, Anda

dapat memiliki salah satu jenis menu sharp. Mulai dari yang sederhana sampai dengan yang

memiliki fasilitas pengaturan yang lebih detail.

Page 64: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

64

5.1.1. Pertama kali bukalah gambar yang ingin dipertajam.

5.1.2. Pilih menu Filter > Sharpen > Sharpen. Sekilas memang tidak nampak efek sharp

(ketajaman), namun jika Anda menekan tombol Ctrl+F beberapa kali maka akan

nampak efek ketajamannya. Semakin banyak Anda menekan tombol Ctrl+F maka

akan semakin tajam dan warna gambar mengalami distorsi.

5.1.3. Atau Anda dapat pula memilih menu Filter > Sharpen > Edges yang fungsinya

sama dengan Sharpen.

5.1.4. Anda dapat pula memanfaatkan menu filter lain seperti Smart Sharpen. Filter ini

memiliki menu pengaturan yang sangat canggih sehingga Anda dapat memilih

tingkat ketajaman dan menentukan radius ketajaman pada objek. Pilih menu Filter

> Smart Sharpen, maka akan muncul kotak dialog Smart Sharpen. Pada kotak

dialog Smart Sharpen, Anda dapat menentukan pengaturan secara Basic maupun

Page 65: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

65

Advanced. Pada menu ini, terdapat fasilitas untuk membuang efek Motion Blur,

Lens Blur, dan Gaussian Blur.

5.2. Membuat Gambar Panorama menggunakan Photomerge

Perintah Photomerge mengkombinasikan beberapa foto menjadi sebuah gambar yang

bersambungan. Sebagai contoh, Anda dapat mengambil lima buah gambar yang overlap

sebuah kota besar atau pantai kemudian memasang gambar tersebut menjadi sebuah

panorama. Perintah Photomerge dapat menyusun foto secara vertikal maupun

horizontal.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini. Gambar-gambar

yang berada di bagian atas merupakan gambar source (gambar asli) yang terdiri dari lima

buah gambar, sedangkan di bagian bawah adalah hasil kombinasi

menggunakan perintah Photomerge.

Page 66: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

66

Untuk menggunakan perintah Photomerge, pilih menu File > Automate >

Photomerge. Setelah muncul kotak dialog Photomerge, pilih file yang dimaksud atau Anda

dapat memilih folder yang berisi gambar-gambar yang akan digabungkan. Setelah selesai,

klik OK. Tunggu beberapa saat, proses photomerge sedang berjalan. Setelah selesai, maka

akan terbentuk sebuah gambar baru dengan nama Untitled dan nama layernya adalah

Photomerge, bukan Background.

VII. Bekerja dengan Layers

1. Dasar-dasar layers

Layers merupakan lapisan yang berfungsi sebagai tempat objek, diibaratkan sebagai

kanvas. Dengan adanya Layers, memungkinkan Anda untuk mengedit sebuah objek tanpa

mengganggu objek yang lain. Sebagai contoh, jika Anda sedang mengedit gambar 1 maka

gambar 2 tidak akan terpengaruh.

Anda dapat mengatur komposisi layers dengan cara mengubah atribut dan urutan layers.

Sebagai tambahan, corak khusus seperti adjustment layers, fill layers, dan layers style dapat

diterapkan untuk memberikan efek khusus pada layers tersebut Untuk lebih jelasnya,

perhatikan gambar di bawah. Layers berisi satu objek sehingga masing-masing objek dapat

Page 67: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

67

diedit tanpa mempengaruhi objek yang lain. Ketika Anda memberikan efek tertentu (layer

style) pada sebuah layer, maka Anda dapat menduplikasi layer style ke layer yang lain

dengan corak dan bentuk yang sama.

2. Pallete layers

Palet Layers berisi seluruh layers yang ada, kelompok layer, dan efek layers dalam

sebuah gambar. Dengan palet Layers, Anda dapat menampilkan/menyembunyikan layer,

membuat layer baru, dan dapat bekerja dengan kelompok layers. Anda dapat mengakses

pilihan dan perintah tambahan pada menu Palet Layers.

Page 68: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

68

Keterangan:

A=Menu palet Layers, B=Groups, C=Layer, D=Expand/Collapese

Efek Layer, E=Efek Layer, F=Thumbnail Layer.

� Untuk menampilkan Palet Layer, pilih menu Windows> Layers..

� Untuk mengaktifkan menu Palet Layers, klik gambar segitiga di sudut kanan atas.

Menu yang ditampilkan adalah beberapa perintah untuk bekerja dengan palet.

� Untuk mengubah ukuran thumbnail, klik Palet Options dari menu Palet Layers

kemudian pilih ukuran thumbnail.

Page 69: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

69

2.1. Layer Background

Ketika Anda membuat sebuah image baru dengan latar belakang putih maupun

berwarna, di bagian bawah layer pada Pallet Layer tertulis Background yang menandakan

nama layer tersebut. Anda tidak dapat memodifikasi layer tersebut, seperti mengatur blending

mode atau opacity.

Page 70: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

70

Meski begitu, Anda dapat mengubah status tersebut dengan cara mengkonversi layer

Background menjadi layer reguler. Caranya, klik ganda (double klik) layer Background

tersebut sehingga berubah namanya menjadi Layer0, atau Anda dapat melakukan perintah

dengan cara memilih menu Layer > New > Layer From Background.

Ketika Anda membuat sebuah image yang transparan, image tersebut tidak memiliki

layer background sehingga Anda dapat memindahkan, memodifikasi blending mode dan

opacity objek dalam layer tersebut.

Apabila Anda ingin mengubah layer transparan menjadi layer Background, Anda

dapat mengkonversi layer tersebut dengan cara memilih menu Layer > New > Background

From Layer.

Page 71: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

71

2.2. Membuat Layer Baru atau Group Baru

Untuk mempermudah ketika mengedit sebuah image, sebaiknya membuat layer baru

atau group baru untuk objek lain. Hal ini perlu Anda lakukan karena ketika mengedit beberpa

objek dalam satu layer, Anda akan mengalami kesulitan. Layer baru atau group baru dapat

dibuat sesuai keinginan kita. Layer baru atau group baru akan muncul setelah layer atau

group tertentu aktif. Jadi, secara otomatis layer baru atau group baru akan terbentuk pada

posisi di atas layer atau group yang sedang aktif dalam Palet Layers.

1. Untuk membuat layer baru atau group baru, lakukan beberapa teknik berikut:

� Klik ikon New Layer ( ) atau New Group ( ) dibagian bawah Palet Layers.

� Pilih menu Layer > New > Layer atau pilih menu Layer> New > Group.

� Pilih New Layer atau New Group dari menu PaletLayers.

2. Aturlah beberapa opsi layer, kemudian klik OK.

� Name = nama untuk layer baru atau group baru

� Color = mengidentifikasikan warna layer atau group dalam Palet Layers.

� Mode = mengatur blending mode untuk layer atau group dalam Palet Layers.

� Opacity = mengatur tingkat opacity untuk layer atau group dalam Palet Layers.

Page 72: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

72

2.3. Menampilkan/ Menyembunyikan Layer atau Group atau Syle.

Layer atau Group atau efek layer dalam Palet Layers dapat ditampilkan maupun

disembunyikan kapan saja. Jika Anda tidak ingin menampilkan salah satu objek, Anda tidak

perlu menghapus layer tersebut tetapi cukup menyembunyikannya. Meskipun pada Palet

Layers masih muncul nama layer tersebut tetapi tidak akan ikut tercetak dalam image. Yang

akan dicetak adalah seluruh layer atau group yang nampak dalam Palet Layers. Untuk

menyembunyikan layer atau group, pilih salah satu cara:

� Pada palet Layers, klik ikon mata di sebelah kiri layer atau group untuk

menyembunyikannya.

� Tekan tombol Alt sambil mengklik ikon mata untuk menampilkan layer atau group

tersebut, sedangkan layer atau group yang lainnya akan disembunyikan.

3. Memilih, menggabungkan dan menghubungkan Layer

3.1. Memilih Layer

Anda dapat memilih salah satu atau beberapa layer sekaligus ketika sedang mengedit.

Untuk melakukan berbagai tindakan seperti menggambar atau memberikan warna atau

mengatur tone (tone adjustment) hanya dapat dilakukan pada salah satu layer tunggal.

Sedangkan ketika memindahkan, mentransformasikan, mengatur alignment, dan memberikan

style dapat dilakukan pada beberapa layer sekaligus. Anda dapat memilih layer pada palet

Layers atau menggunaka tool Move. Untuk memilih satu atau beberapa layer, pilih salah satu

teknik:

� Klik layer yang diinginkan pada palet Layers

� Untuk memillih beberapa layer secara berurutan (dari atas ke bawah atau sebaliknya),

klik layer yang pertama kemudian tekan tombol Shift sambil mengklik layer lain

untuk memilihnya.

Page 73: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

73

� Untuk memilih beberapa layer yang tidak berurutan, tekan tombol Ctrl sambil

mengklik layer yang diinginkan.

3.2. Menggabungkan dan Memisahkan Layer

Objek yang sering diedit secara bersamaan, sebaiknya digabungkan dalam satu

kelompok agar lebih efisien.

1. Pilih beberapa layer yang ingin digabungkan menjadi satugroup.

2. Lakukan salah satu cara:

� Pilih menu Layer > Group Layers.

Page 74: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

74

� Tekan tombol Alt sambil menyeret layer-layer ke dalam ikon Group di bagian bawah

palet Layers.

Untuk memisahkan beberapa layer dalam satu group, Anda dapat memilih menu

Layer > Ungroup Layers atau dengan cara memilih menu palet Layers.

Page 75: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

75

3.3. Link dan Unlik Layer

Anda dapat membuat link (menghubungkan) pada beberapa layer maupun group.

Tidak seperti memilih beberapa layer sekaligus dalam satu waktu, layer yang telah terhubung

(linked) akan memberikan efek satu sama lain. Anda dapat mentransformasikan dan membuat

clipping mask pada layer yang telah terhubung dan bahkan dapat menerapkan layer style

pada layer yang terhubung sehingga seluruh layer yang telah terhubung memiliki style yang

sama.

1. Pilih beberapa layer atau beberapa group dalam palet Layers.

2. Untuk membuat link, klik ikon Link (rantai) di bagian bawah palet Layers.

Page 76: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

76

3. Untuk memutuskan link (Unlink), klik sekali lagi pada ikon Link.

4. Efek layer dan style

4.1. Layer Style

Adobe Photoshop menyediakan fasilitas untuk memberikan efek dan syle seperti

shadows, bevels, glows, overlay, dan strokes secara cepat pada objek dalam sebuah layer.

Ketika Anda mengedit teks yang telah diberikan efek shadow maka efek tersebut juga ikut

berubah sesuai dengan perubahan teks.

Efek yang muncul pada layer tersebut disebut Style. Ketika sebuah layer memiliki

syle maka pada layer tersebut akan muncul ikon “f” di bagian kanan. Untuk memberikan efek

pada layer, klik pada layer yang ingi diberi efek kemudian klik ikon Style di bagian bawah

palet Layers (bertanda “f”).

Anda dapat menentukan salah satu atau beberapa efek yang diinginkan (lihat 4.2.)

Anda dapat melihat seluruh efek yang telah digunakan pada layer tersebut dengan cara

mengklik tombol “f”. Style tersebut memuat informasi efek yang ada dan dapat ditambah

maupun dikurani efeknya pada Layer Style.

Page 77: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

77

4.2. Memilih Layer Style

Anda dapat mengatur efek layer dengan cara memilih style yang diinginkan.

� Shadow = menambahkan efek bayangan di bagian bawah objek.

� Inner Shadow = menambahkan efek bayangan di bagian tepi objek

� Outer Glow and Inner Glow = menambahkan efek cahaya yang berasal dari dalam

atau dari luar objek.

� Bevel and Emboss = menambahkan kombinasi bayangan dan cahaya dalam sebuah

objek.

� Satin = menerapkan bagian dalam berteduh yang dibuat satin.

� Color, Gradient, and Pattern Overlay = memberikan warna, gradasi dan tekstur/pola.

� Stroke = memberikan outline pada layer dengan warna tertentu, gradasi maupun

tekstur.

4.3. Mengedit Layer Style

Setelah Anda memilih bentuk style yang diinginkan, Anda juga dapat mengeditnya

suatu waktu secara cepat dan mudah.

1. Untuk mengedit layer style, aktifkan layer yang ingin diedit

Page 78: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

78

2. Kemudian klik ganda ikon Style di bagian kanan layer yang dimaksud maka akan

muncul kotak dialog Layer Style. Yang bertanda centang menandakan efek tersebut

digunakan dalam layer. Untuk mengeditnya, klik style tersebut. Selanjutnya, Anda

dapat mengatur kombinasi efek yang diinginkan pada bagian kanan.

3. Atur pula untuk efek yang lain. Setelah selesai klik OK.

5.Layer mask

Dengan layer mask, Anda dapat menampilkan maupun menyembunyikan bagian

tertentu dari layer atau melindungi area tertentu dari editing. Anda dapat membuat layer mask

dengan dua cara:

Page 79: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

79

� Layer Mask adalah gambar bitmap bergantung resolusi yang dibuat dengan lukisan

atau tool yang dipilih.

� Vektor Mask adalah resolusi yang mandiri dan dibuat dengan suatu pena atau tool

Shape.

Pada palet Layers, layer mask dan vektor mask ditampilkan sebagai thumbnail tambahan

di sebelah kanan thumbnail layer. Untuk layer mask, thumbnail ini dipresentasikan sebagai

channel grayscale yang terbuat ketika Anda membuat sebuah layer mask. Sedangkan vektor

mask dipresentasikan sebagai sebuah path yang berisi klip di luar layer.

A. Layer mask thumbnail B. Vector mask thumbnail C. Vector Mask Link icon D. New

Layer Mask

5.1. Membuat Layer Mask

Anda dapat membuat layer mask untuk layer yang ditampilkan maupun

disembunyikan.

1. Membuat layer mask untuk layer yang nampak dan yang disembunyikan, pilih menu

Select > Deselect untuk membersihkan suatu seleksi tepi image yang tidak nampak.

2. Pada palet Layers, pilih layer atau group yang akan dibuat layer mask.

3. Lakukan slalah satu pilihan:

� Untuk membuat layer mask yang berisi seluruh layer, klik ikon New Layer Mask di

bagian bawah palet Layers atau pilih menu Layer > Layer Mask > Reveal All.

Page 80: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

80

� Untuk membuat layer mask yang berisi layer yang disembunyikan, tekan tombol Alt

sambil mengklik ikon New Layer Mask di bagian bawah palet Layers atau pilih menu

Layer > Layer Mask > Hide All.

5.2. Membuat Vektor Mask

Anda dapat membuat vektor mask untuk layer yang ditampilkan maupun

disembunyikan dan untuk shape yang ditampilkan maupun disembunyikan.

1. Pada palet Layers, pilih layer atau group yang akan dibuat layer mask.

2. Lakukan salah satu pilihan:

� Untuk membuat vektor mask yang berisi seluruh layer, pilih menu Layer > Vektor

Mask > Reveal All.

� Untuk membuat layer mask yang berisi layer yang disembunyikan, tekan tombol Alt

sambil mengklik ikon New Layer Mask di bagian bawah palet Layers atau pilih menu

Layer > Vektor Mask > Hide All.

VIII. FILTER

1. Menggunakan filter

Dengan menu Filter, mengijinkan Anda untuk mengubah tampilan image. Sebagai

contoh, Anda dapat memberikan efek mosaik maupun lukisan yang impresif atau

menambahkan efek cahaya yang unik maupun mendistorsi image Anda.

Adobe Photoshop menyediakan menu Filter yang sudah dipaketkan dalam satu

program Photoshop, namun Adobe Photoshop juga mengijinkan pihak ketiga untuk

menambahkan menu filter yang disebut Plug-in. Untuk menggunakan Filter, pilih menu Filter

kemudian pilih salah satu jenis filter yang diinginkan. Ada beberapa referensi ketika ingin

menggunakan menu filter.

Page 81: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

81

� Filter dapat digunakan untuk layer aktif, tersembunyi maupun yang diseleksi.

� Filter tidak dapat digunakan untuk gambar mode Bitmap dan Indexed-color.

� Beberapa filter yang dapat bekerja pada gambar RGB.

� Semua filter dapat digunakan untuk gambar 8 bit

� Beberapa filter yang dapat digunakan untuk gambar 16 bit adalah: Liquify, Average

Blur, Bilateral Blur, Blur, Blur More, Box Blur, Gaussian Blur, Lens Blur, Motion

Blur, Radial Blur, Sampled Blur, Lens Correction, Add Noise, Despeckle, Dust &

Scratches, Median, Reduce Noise, Fibers, Lens Flare, Sharpen, Sharpen Edges,

Sharpen More, Smart Sharpen, Unsharp Mask, Emboss, Find Edges, Solarize, De-

Interlace, NTSC Colors, Custom, High Pass, Maximum, Minimum, dan Offset.

� Beberapa filter yang dapat digunakan untuk gambar 32 bit adalah: Average Blur,

Bilateral Blur, Box Blur, Gaussian Blur, Motion Blur, Radial Blur, Sampled Blur,

Add Noise, Fibers, Lens Flare, Smart Sharpen, Unsharp Mask, De- Interlace, NTSC

Colors, High Pass, and Offset.

� Beberapa filter diproses dalam RAM, sehingga jika Anda menggunakan beberapa

filter akan muncul pesan error atau memori yang digunakan tidak memadai untuk

memproses filter yang digunakan.

Seperti telah disebutkan di awal, Adobe Photoshop juga mengijinkan pengembang pihka

ketiga untuk membuat filter baru dan dapat diinstal ke dalam Adobe Photoshop. Setelah Anda

menginstal Plug-in, filter baru akan muncul pada menu Filter.

2. Filter gallery

Filter Gallery mengijinkan Anda menggunakan filter secara komulatif dan

menggunakan filter tertentu lebih dari satu kali. Anda dapat melihat contoh thumbnail dari

tiap filter yang digunakan. Anda dapat pula mengatur kembali filter dan mengubah

pengaturan filter yang telah digunakan menjadi efek yang diiginkan. Untuk menampilkan

menu Filter Gallery, pilih menu Filter > Filter Gallery. Klik sebuah kategori yang

ditampilkan thumbnail dari efek filter yang ada.

Page 82: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

82

A. Preview B. Kategori Filter C. Thumbnail filter yang dipilih D.

Menampilkan/menyembunyikan thumbnail filter E. Menu pop-up F. Options untuk filter

yang dipilih G. Daftar efek filter untuk ditampilkan atau disusun kembali H. Efek filter yang

dipilih tetapi tidak I. Efek filter digunakan beberapa kali tetapi tidak dipilih J. Efek filter yang

disembunyikan.

3. Efek filter

Secara default, Adobe Photoshop memiliki 22 kategori filter yang dapat digunakan.

1. Artistic

Filter dari sub menu Artistic membantu Anda menjadi seorang pelukis dan efek artistik untuk

sebuah karya seni rupa maupun proyek komersial. Sebagai contoh, gunakan filter Cutoour

untuk membuat gambar yang dibuat dari potongan atau untuk tipografi, filter ini merupakan

replikasi alami atau media tradisional.

Page 83: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

83

Gambar Asli Colored Pencil

Cutout Dry Brush

Film Grain Fresco

Page 84: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

84

Neon Glow Paint Daubt

Palette Knife Plastic Wrap

Poster Edge Raought Pastels

Raought Pastels Smudge Stick

Page 85: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

85

Sponge Underpainting

Watercolor

2. Brush Stroke

Seperti filter Artistic, filter Brush Stroke filters memberikan keleluasaan Anda

melukis atau nampak seperti seni rupa menggunakan brush tertentu dan efek tinta

mengembang. Beberapa filter ditambahkan grain, paint, noise, edge detail, atau texture.

Semua filter Brush Stroke dapat digunakan pada Filter Gallery.

Page 86: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

86

Foto Asli

Accented Edges Angled Strokes

Crosshatch Dark Strokes

Page 87: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

87

Ink Outlines Spatter

Sprayed Strokes Sumi-e

3. Distort

Filter Distor secara geometris mendistorsi sebuah image, menciptakan 3D atau efek

lain. Sebagai catatan bahwa filter ini dapat menjadi memori yang intensive. Filter Diffuse

Glow, Glass, dan Ocean Ripple dapat digunakan pada Filter Gallery.

Page 88: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

88

Diffuse Glow Glass

Lens Correction Ocean Ripple

4. Sketch

Filter dalam submenu Sketch menambahkan teksure ke image, sering pula digunakan untuk

efek 3D. Filter ini juga berguna untuk menciptakan sebuah lukisan atau nampak hand-down.

Banyak dari filter Sketch digunaka untuk latar belakang dan latar depan berwarna ketika

mereduksi image tersebut. Semua filter Sketch dapat diterapkan pada Filter Gallery.

Page 89: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

89

Bas Relief Chalk & Charcoa

Charcoal Chrome

Conté Crayon Graphic Pen

Page 90: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

90

Halftone Pattern Note Paper

Photocopy Plaster

Photo copy Plaster

Reticulation StampTorn

Page 91: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

91

Edges Water Paper

5. Texture

Gunakan filter ini untuk menirukan penampilan unsur atau kedalaman, atau

menambahkan efek organik. Filter ini memiliki sub menu yang berjumlah 6, dan semuanya

dapat diterapkan pada Filter Gallery.

Craquelure Grain

Page 92: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

92

Mosaic Tiles Patchwork

Stained Glass Texturizer

IX. Format File

Adobe Photoshop mendukung plugin yang dikembangkan oleh pihak ketiga, dengan

cara menginstall filter plugin. Penempatan plugin tersebut adalah pada folder

Adobe/Photoshop/Plugin/Filter.... ketika menginstal plugin yang dimaksud. Ada beberapa

contoh plugin yaitu: Kai Power Tools, KPT Bryce, KPT Power Goo, Alienskin Eyecandy,

Andromeda, Extensis Photoframe, KPT Convolver, dan lain-lain.

Page 93: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

93

Selain mendukung plugin filter, Adobe Photoshop juga mendukung pertukaran

dokumen dari program lain, diantaranya: Adobe Illustrator, Macromedia Freehand,

Macromedia Firework, Adobe PageMaker, Adobe After Effect, Corel PhotoPaint,

CorelDraw, 3D Studio Max, dan lain-lain.

Teknik pertukaran dokumen tersebut dengan cara menyimpan format file yang sesuai

dan dapat diterima oleh program-program tersebut di atas. Berikut ini penjelasan beberapa

format file untuk menyimpan dokumen pada Photoshop. PSD (Photoshop Document) Format

file ini merupakan format asli dokumen Adobe Photoshop. Format ini mampu menyimpan

informasi layer dan alpha channel yang terdapat pada sebuah gambar, sehingga suatu saat

dapat dibuka dan diedit kembali. Format ini juga mampu menyimpan gambar dalam beberapa

mode warna yang disediakan Photoshop. Anda dapat menyimpan dengan format file ini jika

ingin mengeditnya kembali.

BMP (Bitmap Image)

Format file ini merupakan format grafis yang fleksibel untuk platform Windows

sehingga dapat dibaca oleh program grafis manapun. Format ini mampu menyimpan

informasi dengan kualitas tingkat 1 bit samapi 24 bit. Kelemahan format file ini adalah tidak

mampu menyimpan alpha channel serta ada kendala dalam pertukaran platform. Untuk

membuat sebuah objek sebagai desktop wallpaper, simpanlah dokumen Anda dengan format

file ini. Anda dapat mengkompres format file ini dengan kompresi RLE. Format file ini

mampu menyimpan gambar dalam mode warna RGB, Grayscale, Indexed Color, dan Bitmap.

EPS (Encapsuled Postcript)

Format file ini merupakan format yang sering digunakan untuk keperluan pertukaran

dokumen antar program grafis. Selain itu, format file ini sering pula digunakan ketika ingin

mencetak gambar. Keunggulan format file ini menggunakan bahasa postscript sehingga

format file ini dikenali oleh hampir semua program persiapan cetak.

Kelemahan format file ini adalah tidak mampu menyimpan alpha channel, sehingga

banyak pengguna Adobe Photoshop menggunakan format file ini ketika gambar yang

dikerjakan sudah final. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB,

CMYK, Lab, Duotone, Grayscale, Indexed Color, serta Bitmap. Selain itu format file ini juga

mampu menyimpan clipping path.

Page 94: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

94

JPG/JPEG (Joint Photographic Expert Group)

Format file ini mampu mengkompres objek dengan tingkat kualitas sesuai dengan

pilihan yang disediakan. Format file sering dimanfaatkan untuk menyimpan gambar yang

akan digunakan untuk keperluan halaman web, multimedia, dan publikasi elektronik lainnya.

Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, CMYK, dan

Grayscale. Format file ini juga mampu menyimpan alpha channel, namun karena orientasinya

ke publikasi elektronik maka format ini berukuran relatif lebih kecil dibandingkan dengan

format file lainnya.

GIF (Graphic Interchange Format)

Format file ini hanya mampu menyimpan dalam 8 bit (hanya mendukung mode warna

Grayscale, Bitmap dan Indexed Color). Format file ini merupakan format standar untuk

publikasi elektronik dan internet. Format file mampu menyimpan animasi dua dimensi yang

akan dipublikasikan pada internet, desain halaman web dan publikasi elektronik. Format file

ini mampu mengkompres dengan ukuran kecil menggunakan kompresi LZW.

TIF (Tagged Image Format File)

Format file ini mampu menyimpan gambar dengan kualitas hingga 32 bit. Format file

ini juga dapat digunakan untuk keperluan pertukaran antar platform (PC, Machintosh, dan

Silicon Graphic). Format file ini merupakan salah satu format yang dipilih dan sangat disukai

oleh para pengguna komputer grafis terutama yang berorientasi pada publikasi (cetak).

Hampir semua program yang mampu membaca format file bitmap juga mampu membaca

format file TIF.

PCX

Format file ini dikembangkan oleh perusahaan bernama Zoft Cooperation. Format file

ini merupakan format yang fleksibel karena hampir semua program dalam PC mampu

membaca gambar dengan format file ini. Format file ini mampu menyimpan informasi bit

depth sebesar 1 hingga 24 bit namun tidak mampu menyimpan alpha channel. Format file ini

mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB, Grayscale, Bitmpa dan Indexed Color

Page 95: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

95

PDF (Portable Document Format)

Format file ini digunakan oleh Adobe Acrobat, dan dapat digunakan oleh grafik

berbasis pixel maupun vektor. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode

warna RGB, CMYK, Indexed Color, Lab Color, Grayscale dan Bitmap. Format file ini tidak

mampu menyimpan alpha channel. Format file ini sering menggunakan kompresi JPG dan

ZIP, kecuali untuk mode warna Bitmap yaitu menggunakan CCIT.

PNG (Portable Network Graphic)

Format file ini berfungsi sebagai alternatif lain dari format file GIF. Format file ini

digunakan untuk menampilkan objek dalam halaman web. Kelebihan dari format file ini

dibandingkan dengan GIF adalah kemampuannya menyimpan file dalam bit depth hingga 24

bit serta mampu menghasilkan latar belakang (background) yang transparan dengan pinggiran

yang halus. Format file ini mampu menyimpan alpha channel.

PIC (Pict)

Format file ini merupakan standar dalam aplikasi grafis dalam Macintosh dan

program pengolah teks dengan kualitas menengah untuk transfer dokumen antar aplikasi.

Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dengan 1 alpha channel

serta Indexed Color, Grayscale dan Bitmap tanpa alpha channel. Format file ini juga

menyediakan pilihan bit antara 16 dan 32 bit dalam mode warna RGB.

TGA (Targa)

Format file ini didesain untuk platform yang menggunakan Targa True Vision Video

Board. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dalam 32 bit

serta 1 alpha channel, juga Grayscale, Indexed Color, dan RGB dalam 16 atau 24 bit tanpa

alpha channel. Format file ini berguna untuk menyimpan dokumen dari hasil render dari

program animasi dengan hasil output berupa sequence seperti 3D Studio Max.

IFF (Interchange File Format)

Page 96: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

96

Format file ini umumnya digunakan untuk bekerja dengan Video Toaster dan proses

pertukaran dokumentasi dari dan ke Comodore Amiga System. Format file ini dikenali

hampir semua program grafis yang terdapat dalam PC serta mampu menyimpan gambar

dengan mode warna Bitmap. Format file ini tidak mampu menyimpan alpha channel.

SCT (Scitex Continous Tone)

Format file ini digunakan untuk menyimpan dokumen dengan kualitas tinggi pada

komputer Scitex. Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB,

CMYK, dan Grayscale namun tidak mampu menyimpan alpha channel.

PXR (Pixar)

Format file ini khusus untuk pertukaran dokumen dengan Pixar Image Computer.

Format file ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB dan Grayscale dengan

1 alpha channel.

RAW

Format file ini merupakan format file yang fleksibel untuk pertukaran dokumen antar

aplikasi dan platform. Format file ini mampu menyimpan mode warna RGB, CMYK, dan

Grayscale dengan 1 alpha channel serta mode warna Multichannel, Lab Color dan Duotone

tanpa alpha channel.

DCS (Dekstop Color Separation)

Format file ini dikembangkan oleh Quark dan merupakan format standar untuk .eps.

Format ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna Multichannel dan CMYK

dengan 1 alpha channel dan banyak spot channel. Format file ini mampu menyimpan clipping

path dan sering digunakan untuk proses percetakan (publishing). Ketika menyimpan file

dalam format ini maka yang akan tersimpan adalah 4 channel dari gambar tersebut dan 1

channel preview.

Page 97: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

97

FORMAT KOMPRESI

Beberapa program terutama yang berorientasi pada publikasi elektronik dan

multimedia selalu memerlukan format file yang berukuran kecil agar ketika dibuka tidak akan

lambat. Untuk keperluan tersebut diperlukan kompresi. Berikut ini format file yang

berorientasi publikasi elektronik dan multimedia dengan kompresinya masingmasing.

RLE (Run Length Encoding)

Kompresi ini mampu mengkompres file tanpamenghilangkan detail. Digunakan oleh

Adobe Photoshop, TIFF dan sebagian besar program yang terdapat dalam Windows.

LZW (Lemple-Zif-Welf)

Sama seperti kompresi RLE, kompresi ini juga mampu mengkompres file tanpa

menghilangkan detail. Kompresi ini digunakan oleh TIFF, PDF, GIF, dan format yang

mendukung bahasa postscript. Kompresi ini sangat baik untuk mengkompres gambar dengan

area besar yang menggunakan 1 warna.

JPG (Joint Photographic Experts Group)

Format ini mengkompres file dengan menghilangkan detail. Format file ini sering

digunakan oleh JPG, PDF, dan format yang menggunakan bahasa postscript. Kompresi ini

sangat baik digunakan untuk gambar dengan continous tone seperti foto.

CCIT

CCIT merupakan singkatan dari bahasa Perancis yang dalam bahasa Inggris disebut

International Telegraph and Telekeyed Consultive Commitee. Kompresi ini digunakan untuk

mengkompres gambar hitam putih, dan mampu mengkompres file tanpa menghilangkan

detailnya. Kompresi ini sering digunakan oleh PDF dan format lain yang menggunakan

bahasa postscript.

Page 98: Praktikum_Adobe Photoshop CS2.pdf

98

CATATAN:

� Ketika menyimpan dokumen pada format file yang tidak dapat menyimpan informasi

layer, maka Anda harus mengubah gambar tersebut menjadi flaten image terlebih

dulu.

� Format file yang dapat menyimpan mode warna Duotone hanyalah EPS, RAW, dan

PSD. Oleh karena itu, ketika ingin menyimpan dalam format lain maka Anda harus

mengubah mode warnanya terlebih dulu, menjadi RGB bila dokumen tidak ingin

dicetak, karena informasi Duotone-nya akan diuraikan menjadi RGB.

� Format file yan dapat menyimpan mode warna Lab Color hanyalah PSD, RAW, TIF,

PDF, dan EPS. Format file yang dapat menyimpan mode warna CMYK hanyalah

PSD, RAW, EPS, TIF, JPG, PDF, dam SCT.

� Mode warna Indexed Color dapat menyimpan beberapa format file sesuai seting

indexed colornya. Mode warna RGB dapatdisimpan pada semua format file yang ada

di Adobe Photoshop.

� Format yang direkomendasikan oleh para desainer profesional adalah

PSD = untuk dokumen yang masih ingin diedit kembali

EPS = untuk dokumen yang sudah final untuk persiapan cetak

JPG = untuk cetak dengan kompresi di atas 8 bit dan untuk foto dalam web

dengan kompresi di bawah 5.

GIF = untuk ilustrasi dan animasi pada halaman web.

TIF = untuk cetak, pertukaran dokumen antar platform serta sequence animasi