pp asma2.ppt

Upload: ani-mulyani

Post on 04-Jun-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    1/23

    Disusun oleh :

    Dede Bachtiar

    Lizza Agusti Awaliah

    Novi Ratnasari

    Roni Zam-zam

    Sofiasih

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    2/23

    Asma adalah gangguan

    peradangan kronis pada

    jalan nafas yang

    berhubungan obstruksialiran udara yang

    reversibel.

    Dikarakterisasi:Inflamasisaluran pernafasan,

    spasmus reversibel otot

    polos bronkus & bronkiolus

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    3/23

    Prevalensi

    Terjadi pada individu yg secara agresif memberikan responterhadap iritan dari udara, berkaitan dgn riwayat alergi keluarga(faktor genetik)

    Kejadian Asma hampir meningkat diseluruh dunia, baik negara

    maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Kirakira sembilan juta anak Amerika Serikat dibawah 18 tahun

    menderita asma dan empat juta mangalami sekurang-kurangnyasekali serangan asma setiap tahun.

    Penelitian menunjukkan bahwa hanya 50%-nya telah diagnosis,

    dengan beberapa statistik yanng menyatakan bahwa jutaan anakpenderita asma telah mengalami salah diagnosis dan dinyatakanmengalami bronkitis berulang ataupneumonia.

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    4/23

    Alergen asma: serbuk sari, debu, bulu binatang,bagian serangga, makanan, obat, dll

    Latihan fisik

    Asma nokturnal

    Kondisi iklim

    Lingkungan

    Pekerjaan

    Faktor fisiologis Gangguan saluran respiratori

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    5/23

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    6/23

    Tanda patofisiologi asma berupa :

    Pengurangan diameter saluran

    pernapasan yang dihasilkan oleh kontraksi

    otot polos

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    7/23

    Klasifikasi Gejala Gejala malam PEF atau FEV1Asma

    intermitten

    Gejala kurang dari

    1x/minggu

    dua kali sebulan 80 %

    Asma persisten

    ringan

    -Gejala lebih dari

    1x/minggu tapi kurang dari

    1x /hari

    -Serangan dapat

    mengganggu aktifitas tidur

    > 2 kali sebulan 80 %

    Asma persisten

    sedang

    -Setiap hari

    -Serangan 2x/minggu, bisa

    berhari-hari

    -aktifitas &tidur terganggu-menggunakan obat

    setiap hari

    > sekali seminggu 6080 %

    Asma persisten

    parah

    -Berkelanjutan

    -Aktifitas fisik terbatas

    -Serangan sering

    sering 60 %

    D j

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    8/23

    Derajat seranganParameter

    klinis, fungsi

    paru,

    laboratorium

    Ringan Sedang Berat Ancaman

    henti

    nafas

    Sesak

    (breathless):

    Berjalan

    Bayi :

    menangis

    keras

    Berbicara

    Bayi :

    Tangis pendek dan

    lemah Kesulitan

    menetek/makan

    Istirahat

    Bayi :Tidak mau

    makan/ minum

    Posisi Bisaberbaring

    Lebih suka duduk Duduk bertopang

    lengan

    Kesadaran Dapatterganggu

    Biasanya terganggu Biasanya

    terganggu

    Kebingungan

    Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata - kata

    Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    9/23

    Parameter

    klinis, fungsi

    paru,

    laboratorium

    Ringan Sedang Berat Ancaman

    henti nafas

    Wheezing Sedang,sering hanya

    ada akhir

    ekspirasi

    Nyaring,

    sepanjang

    ekspirasi

    Sering

    terdengar tanpa

    stesoskop

    Sulit / tidak

    terdengan

    Penggunaan

    otot bantu

    ekspiratorik

    Biasanya tidak Biasanya ya Ya Gerakan

    paradok torako

    abdominal

    Retraksi Dangkal,

    retraksiinterkostal

    Sedang,

    ditambahretraksi

    suprasternal

    Dalam,

    ditambah nafascuping hidung

    Dangkal/ hilang

    Denyut nadi < 100 100 - 120 > 120 Bradikardia

    Sa O2 > 95 % 9195 % 90 %

    Derajat serangan (Lanjutan)

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    10/23

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    11/23

    PEF : Peak Expiratory Flow

    FEV : Force Expiratory Volume SaO2 : saturation oxygen (hemoglobin)

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    12/23

    Penyebab Asma alergik (ekstrinsik)

    Merupakan tipe yang paling umum dan terjadi padapenderita yang memiliki alergi terhadap substansi alergenyang terdapat dalam udara yang terhisap.

    Asma ini dibedakan lagi menjadi :

    Asma ekstrinsik atopik, yaitu terjadi pada penderitayang hypersensitif (alergi reaksi cepat, tipe I) yang

    melibatkan antibodi IgE. Asma ekstrinsik non atopik, yaitu terjadi pada

    penderita yang memilki reaksi alergi tertunda (tipeIII), melibatkan antibodi yang berpresipitasi (selainIgE).

    Asma non alergiAsma yang tidak berhubungan dengan reaksi alergi

    Seperti asma yang diinduksi oleh kegiatan olahraga, asmayang berkaitan dengan penyakit bronkopulmonar.

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    13/23

    Organ

    Asma bronkhial

    adalah serangan

    gangguan pernafasan dan

    terjadi kesulitan ekspirasikarena penyempitan spastik

    bronkhus dan

    pembengkakan mukosa

    yang disertai pengeluaran

    lendir kental dari kelenjarbronkhus.

    Asma kardiak, asma

    jantung

    adalah serangan

    gangguan pernafasan padapenderita penyakit jantung

    akibat tidak berfungsinya

    bilik kiri jantung dan

    bendungan paru paru

    yang disebabkannya.

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    14/23

    Pada waktu terjadi serangan

    terlihat gejala sebagai berikut : Trias dispne, Batuk,

    Wheezing(ciri khas utama),

    Dada terasa sesak, Penderita tampak mengalami kesulitan

    bernapas secara bermakna,

    Bernapas cepat, dangkal, dan terengahengah,

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    15/23

    Meningkatnya kerja pernapasan yang ditunjukkanoleh retraksi dada dan juga nasal faring (pada

    kondisi yang lebih buruk),

    Gejala (Lanjutan)

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    16/23

    Pemeriksaan penunjang pada asma

    Evaluasi laboratorium

    eosinofilia pada darah dan sputum terjadi pada asma Skin pricks test

    digunakan untuk faktor ekstrinsik

    tes faal paru

    berfungsi u/ menilai tingkat penyumbatan jalan nafas

    dan gangguan pertukaran gas

    rontgen toraks

    didapat gambaran paru akibat gangguan ekspirasi

    sehingga banyak udara tertinggal dan volume udara

    bertambah di paru sehingga jantung terlihat

    menggantung

    Penentuan gas dan pH arterial

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    17/23

    PENANGANAN SECARANON FARMAKOLOGI

    Sasaran utama: Meningkatkan tingkat

    pendidikan pasien terhadapasma

    Penanganan mandiri olehpenderita

    PENANGANAN SECARA

    FARMAKOLOGI

    Sasaran utama: Pencegahan asma :

    Agonis-adrenergik ,kromolin, antiinflamasi,vasodilator - adrenergik.

    Pengobatan asma:

    Bronkodilator, antiinflamasi

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    18/23

    Meningkatkan sanitasi rumah

    Tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung

    alergen (terutama untuk anak-anak).

    Menghindari binatang-binatang tertentu.

    Berhenti merokok

    Menghindari obat-obat pencetus asma

    Menghindari udara dingin dan asap pembakaran.

    Disarankan untuk menggunakan AC untuk

    meminimalkan terbukanya jendela terutama saat musimpuncak tersebarnya serbuk sari atau polen.

    Rehabilitasi/latihan pernafasan

    Penanganan secara Non Farmakologi

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    19/23

    PENANGANAN SERANGAN ASMA DI RUMAH

    Evaluasi keparahan

    Kondisi PEF: Nilainya < 50%

    dari nilai terbaik yang

    dianjurkan

    Terapi AwalInhalasi agonis

    2kerja

    pendek.

    Respon tidak lengkapPEF 50-80%. Terjadi

    mengi dan nafas pendek

    yang bertahan/terus-

    menerus.

    Berikan kortikosteroid

    secara oral. Lanjutkan dengan

    agonis 2

    Respon BaikPEF > 80%. Tidak terjadimengi atau nafaspendek. Responterhadap agonis

    2bertahan sampai 4 jam. Boleh diteruskan

    dengan agonis 2tiap

    3-4 jam selama 24-48jam.

    Pada pasien denganinhalasikortikosteroid, berikandosis ganda selama7-10 hari.

    Respon jelek

    PEF < 50%. Ditandai

    dengan mengi dan nafas

    yang pendek.

    Berikan kortikosteroid

    secara oral. Lanjutkan dengan

    pemberian agonis 2

    secepatnya

    Jika tidak ada respon,hubungi dokter danunit gawat daruratatau panggilambulans.

    Hubungi dokter untuk

    instruksi lebih lanjut

    Hubungi dokter

    secepatnya (pada hari itu

    juga) untuk instruksi

    selanjutnya.Segera ke unit darurat.

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    20/23

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    21/23

    Tujuan Pengontrolan Asma Meminimalkan pengunaan obat baik frekuensi

    maupun kuantitasnya Meminimalkan efek samping obat

    Mencegah timbulnya serangan asma yang

    bertambah berat

    Mempertahankan tingkat aktivitas normal

    Tidak ada kunjungan ke unit darurat

    Tidak ada gejala nokturnal

    Menjaga nilai PEF normal dan PEFv

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    22/23

    Cara Pemberian Obat Asma1)per-oral

    Agonis-adrenergik,

    Korticosteroid,

    Kromolin,

    Obat antikolinergik

    Pengubah leukotrien2)Parenteral (infus dan injeksi iv)

    Epinephrin, terbutalin dibawah kulit

    Aminophylin infus iv

    Korticisteroid iv3)per-inhalasi

    Agonis-adrenergik,

    Korticosteroid,

  • 8/13/2019 pp asma2.ppt

    23/23