potensi bahaya erupsi g. sinabung pasca perubahan karakter … · 2020. 9. 23. · potensi bahaya...
TRANSCRIPT
Potensi Bahaya Erupsi G. Sinabung Pasca Perubahan Karakter Erupsi : 2018 - sekarang
Oleh: Oleh : Dr.Ir. Hendra Gunawan
KEMENTERIAN ENERGI dan SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI PUSAT VULKANOLOGI dan MITIGASI BENCANA GEOLOGI
1982 2010 2013 2015
?
CV Hendra Gunawan Pendidikan: • Undergraduate, ITB, 1992 • Master, IPG-Paris, Perancis, 2000 • Doktor, IPG-Paris, Perancis, 2005
Interes Pekerjaan:
• Vulkanologi
Pekerjaan :
Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PUSAT VULKANOLOGI dan MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Email: [email protected]; HP: 081321787745
Lokasi: Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara Lokasi Geografis : 03° 10’ N dan 98° 23,5’ E Elevasi 2460 m dml Letusan 2010 Letusan G. Sinabung pada tahun 2010 dikategorikan tipe letusan freatik yang diikuti jatuhan abu vulkanik yang menyebar ke timur-tenggara G. Sinabung. Letusan freatik terjadi pada 27 Agustus hingga 7 September 2010: - Meletus pertama kali pada 27 Agustus 2010. - Tanggal 29 Agustus status dinaikkan menjadi AWAS,
masyarakat di kawasan 3,5 km dari pusat erupsi dievakuasi.
- Jumlah pengungsi mencapai 12,000 jiwa - Tanggal 23 September 2010, status diturunkan
menjadi SIAGA - Tanggal 7 Oktober 2012 status diturunkan menjadi
WASPADA. Status ini bertahan hingga tanggal 15 September 2013.
Tektonic Setting G. Sinabung
B
B’
B B’ ZSS Toba G. PusukBukit
350
0
150 Jarak (km)
Ked
alam
an (
km
)
0
Studi Tomografi Seismik Sekitar G. Sinabung
• Biru:
anomali
Vp tinggi
• Merah:
anomali
Vp rendah
• Zona Vp rendah di bawah Kaldera
Toba Material panas yang naik
dari mantel
• Seismisitas aktif di bawah Kaldera
Toba dan Sesar Sumatera
(Jatnika dkk., 2010)
G. Sinabung
Toba
• 6 stasiun
• 4,846 VT event (Nopember –
Desember, 2013)
• Fase 16,138 P dan 16,138 S
Studi Tomografi Seismik G. Sinabung
Visual Puncak G. Sinabung Tahun 2010-2012 dan Seismik Tahun 2013
Letusan Oktober dan November Tahun 2013 dan Aliran Lava Tahun 2014
Tanggal 5 Jan2014 , Volume Kubah lava
sebesar 2,7 Juta m3
Tanggal 13 Jan2014 , Volume Kubah lava sebesar
1 Juta m3
Tanggal 18 Jan2014 , Volume Kubah lava sebesar 0,8
Juta m3
Sebelum dan Sesudah Erupsi
tanggal 11 Januari 2014
Tanggal 19 Jan2014 ,
pukul 22:15
Kubah Lava Puncak G. Sinabung Tahun 2013
Awan Panas 6 Januari 2014 pukul 05:54 WIB Awan Panas 7 Januari 2014
pukul 11:29 WIB
Letusan sekunder di S. Laborus
11 Januari 2014
Jejak Awan Panas 15 Januari 2014
Awan Panas Guguran G. Sinabung Januari 2014
Awan Panas Guguran Tahun 2015 dan Awan Pans Letusan 2018
• Pada 15 September 2015 G. Sinabung mulai erupsi lagi dgn kecenderungan
semakin kuat dan intensif yg ditandai oleh letusan abu dgn tinggi kolom s.d 12
km, awan panas ke sektor selatan-tenggara sejauh lk. 5 km, aliran lava sejauh
lk. 3 km dan guguran lava pijar sejauh 2,5 km, sehingga pd 8 April 2014
PVMBG memberikan rekomendasi relokasi untuk desa desa yg berlokasi di
dalam radius 5 km dalam sektor selatan-tenggara, yaitu Desa Gurukinayan,
Berastepu, Gamber, dan Dusun Sibintun.
• Seiring perubahan karakter erupsi G. Sinabung dgn perubahan arah awan
panas yang berubah menjadi ke arah tenggara-timur sejauh lk. < 5 km dan
intensifnya letusan abu sehingga pada 3 Juli 2015 PVMBG memberikan
rekomendasi relokasi desa desa yg terletak di sektor timur-utara yg berada
dlm radius 4 km yaitu Desa Sukanalu, Sigarang-garang, Mardinding,
Kutatonggal dan Dusun Lau Kawar. Adapun rekomendasi evakuasi meliputi
desa-desa di sektor selatan-tenggara dalam radius 7 km, sektor tenggara
dalam radius 6 km dan sektor timurlaut dlm radius < 5 km. Rekomendasi
relokasi dan evakuasi tersebut sudah disampaikan dihadapan Presiden Joko
Widodo pd tgl 2 Juli 2015 di istana presiden yg kemudian ditindak lanjut dalam
Kepres no. 21 Thn 2015.
MITIGASI BAHAYA ERUPSI G. SINABUNG (Rekomendasi Thn 2015)
MITIGASI BAHAYA ERUPSI G. SINABUNG (lanjutan)
• Kepres no. 21 Thn 2015 ditujukan
untuk membentuk satuan tugas
(Satgas) percepatan relokasi, yaitu
relokasi akibat beberapa wilayah
terdampak erupsi G. Sinabung yang
tidak aman dan tidak layak huni.
Satgas percepatan relokasi di bawah
dan bertanggung jawab kepada
presiden. Sejak rekomendasi tersebut
disampaikan erupsi G. Sinabung
berupa letusan abu, awan panas dan
guguran lava pijar masih terjadi.
Tanggal 21 Mei 2016 kejadian awan
panas besar telah membuat jatuh
korban sebanyak 9 orang di daerah
Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3
dalam radius 5 km di sektor tenggara,
yaitu di desa yang sudah
direkomendasikan relokasi (Desa
Gamber).
Peta KRB G. Sinabung
dan sektor-sektor daerah bahaya (garis biru)
LETUSAN dan AWAN PANAS 2020
INFORMASI ERUPSI G. SINABUNGTelah terjadi erupsi G. Sinabung,
Sumatera Utara pada tanggal 10 Agustus 2020 pukul 10:16 WIB
dengan tinggi kolom abu teramati ± 5.000 m di atas puncak (± 7.460 m
di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan
intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara.
Saat ini G. Sinabung berada pada Status Level III (Siaga) dengan
rekomendasi:
1. Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan
aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di
dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, serta radius
sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor
timur-utara.
2. 2. Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker
bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu
vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan
atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.3.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai
yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap
bahaya lahar.
Potensi Dampak Abu Letusan Sebelum letusan 8 Agustus 2020 Setelah letusan 10 Agustus 2020
Periode 1-6 September 2020 Periode 1-3 September 2020
Potensi Dampak Awan Panas
Kubah Lava Puncak 27 Agustus
dan 4 September 2020
Statistik Kejadian Letusan Tahun 2020 Tahun 2014
Tremor
Potensi Dampak Awan Panas Kedepan
PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI BADAN GEOLOGI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL