hubungan persepsi pola asuh orang tua dan motivasi

165
i HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Nobertus Leon NIM: 151334063 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 30-Apr-2022

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

i

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN

MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN

BELAJAR SISWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Nobertus Leon

NIM: 151334063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini peneliti persembahkan kepada:

1. Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kesehatan, rahmat, berkat, suka

cita, rezeki, semangat dan kesabaran dalam hidup saya. Tuhan Yesus

penopangku.

2. Kedua orang tua saya Bapak Simon Suri dan Ibu Julmira Aek yang telah

mendukung baik moral maupun material. Keempat kaka saya kaka Hila, kaka

Thres, kaka Frengki, kaka Selvi dan kedua adik saya adik Diana dan adik Putri,

yang telah mendoakan, mendukung dan selalu memberikan semangat.

3. Pak Bambang selaku dosen pembimbing saya yang telah banyak membantu

dan membimbing saya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Teman payung saya Atonius Mario yang selalu memberi semangat dan

menemani saya mengerjakan skripsi.

5. Teman saya Sivianus Gelalang Boli (Sil) yang selalu memberi semangat dan

dukungan kepada saya dalam mengerjakan skripsi.

6. Group “Mata ayam hah” Adri, Egi, Tiwi, Richardo yang selalu memberi

semangat dan motivasi dalam mengerjakan skripsi.

7. Teman-teman Pendidikan Akuntansi 2015.

8. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

v

MOTTO

"Jadilah Kamu Manusia Yang Pada

Kelahiranmu Semua Orang Tertawa

Bahagia, Tetapi Hanya Kamu Sendiri

Yang Menangis; Dan Pada Kematianmu

Semua Orang Menangis Sedih, Tetapi

Hanya Kamu Sendiri Yang Tersenyum."

(Mahatma Gandhi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR

Nobertus Leon

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan persepsi nilai pola

asuh orang tua dengan kemandirian belajar (2) hubungan motivasi berprestasi

dengan kemandirian belajar.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilaksanakan

pada bulan November-Desember 2019. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

XI dan kelas XII SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Populasi penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas XI dan kelas XII SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Sampel

penelitian sebanyak 198 siswa diambil dengan teknik purposive sampling. Data

penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan diuji dengan

menggunakan korelasi spearman.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) tidak ada hubungan antara persepsi

nilai pola asuh orang tua dengan kemandirian belajar dengan nilai correlation

coefficient = +0,329; nilai sig (2-tailed) = 0,000; 2) ada hubungan antara motivasi

berprestasi dengan kemandirian belajar dengan nilai correlation coefficient =

+0,535; nilai sig (2-tailed) = 0,000.

Kata kunci: Persepsi nilai pola asuh orang tua, motivasi berprestasi, kemandirian

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

ix

ABSTRACT

RELATIONSHIPS OF PERCEPTIONS ON PARENT PARENTING AND

ACHIEVEMENT MOTIVATIONS WITH LEARNING INDEPENDENCE

Nobertus Leon

Sanata Dharma University

2020

This study aimed to find out (1) the relationship between the perception of

the value of parenting parents and learning independence (2) the relationship

between achievement motivations and learning independence.

This type of research is a correlation study conducted in November-

December 2019. The subjects of this study were students of class XI and class XII

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. The study population was all students of class XI

and class XII of SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. The research samples were 198

students of the school that were taken by purposive sampling technique. The

research data were collected using a questionnaires and tested using Spearman

correlation.

The results showed that: 1) there was no relationship between the

perception on the value of parenting parents with learning independence with the

value of the correlation coefficient = 0.329; sig (2-tailed) = 0,000; and 2) there

was a relationship between achievement motivations and learning independence

with correlation coefficient = 0.535; sig value (2-tailed) = 0,000.

Keywords: Perception of the value of parenting parents, achievement motivations,

learning independence.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat

dan cinta kasih-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada

penyususnan skripsis ini, Peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan

maupun saran dari berbagai pihak sehingga peneliti selalu bersemangat dan dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi, BKK Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah memberi bimbingan, masukan, kritik dan saran dalam

menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Batasan Masalah ........................................................................ 6

C. Rumusan Masalah...................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...... 9

A. Persepsi Pola Asuh Orang Tua .................................................. 9

B. Motivasi Berprestasi ................................................................. 20

C. Kemandirian Belajar Siswa ....................................................... 30

D. Kerangka Berpikir ..................................................................... 42

E. Hipotesis Penelitian ................................................................... 44

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 45

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 45

B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 45

C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 45

D. Populasi Sampel Penelitian .................................................................. 46

E. Operasional Variabel ............................................................................ 47

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 52

G. Pengujian Instrumen............................................................................. 52

H. Teknik Analisi Data ............................................................................. 64

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 72

A. Deskripsi Data ...................................................................................... 72

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ....................................................... 76

C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 77

D. Pembahasan .......................................................................................... 80

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN................... 85

A. KESIMPULAN ......................................................................... 85

B. KETERBATASAN ................................................................... 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

xiv

C. SARAN ...................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa Kelas XI dan kelas XII

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .......................................................... 46

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Vaiabel Pola Asuh Orang Tua ................................... 49

Tabel 3.3 Kisi-kisi Variabel Motivasi Berprestasi .................................... 50

Tabel 3.4 Kisi-kisi Variabel kemandirian belajar siswa ............................ 51

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Item Variabel

Pola Asuh Orang Tua .................................................................... 55

Tabel 3.6 Hasil Pengujian validitas Item Variabel

Pola Asuh Orang Tua (Kedua) ........................................................ 56

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Item Variabel

Motivasi Berprestasi ........................................................................ 57

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Item Variabel

Motivasi Berprestasi (Kedua) .......................................................... 58

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Item Variabel

Kemandirian Belajar ....................................................................... 59

Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Item Variabel

Kemandirian Belajar (Kedua) ......................................................... 60

Tabel 3.11 Kriteria Penilaian Reliabilitas .................................................. 62

Tabel 3.12 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel

Pola Asuh Orang Tua ..................................................................... 62

Tabel 3.13 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel

Motivasi Berprestasi ....................................................................... 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

xvi

Tabel 3.14 Hasil Pengujian Reliabelitas Variabel

Kemandirian Belajar ........................................................................ 64

Tabel 3.15 Kecenderungan Berdasarkan PAP Tipe II ............................... 65

Tabel 3.16 Skor Interval Variabel Pola Asuh Orang Tua .......................... 66

Tabel 3.17 Skor Interval Variabel Motivasi Berprestasi ........................... 67

Tabel 3.18 Skor Interval Variabel Kemandirian Belalajar Siswa .............. 68

Tabel 3.19 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi

Terhadap Koefisien Korelasi ........................................................... 69

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Pola Asuh Orang Tua ................ 73

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi .................. 74

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar ................. 75

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Intreumen

Pola Asuh Orang Tua ...................................................................... 76

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Normalitas Instrumen

Motivasi Berprestasi ........................................................................ 77

Tabel 4.6 Hasil Uji Korelasi Variabel Pola Asuh Orang Tua

Dengan Kemandirian Belajar ......................................................... 78

Tabel 4.7 Hasil Uji Korelasi Variabel Motivasi Berprestasi

Dengan Kemandirian Belajar .......................................................... 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ................................................................. 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian (Kuesioner dan lembar jawab) ................... 92

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ................................................................... 103

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................................................... 130

Lampiran 4 Daftar r Tabel................................................................................ 138

Lampiran 5 Uji Normalitas ............................................................................. 141

Lampiran 6 Uji Korelasi Spearman.................................................................. 143

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan investasi penting guna menyiapkan generasi

yang memiliki pengetahuan, keterampilan, serta akhlak mulia yang berguna

bagi dirinya dan masyarakat. Saat ini, pendidikan berada di masa pengetahuan

di mana segala upaya pemenuhan kebutuhan dalam berbagai konteks berbasis

pada pengetahuan. Dalam hal ini pendidikan diharapakan mampu melahirkan

sumber daya manusia yang berkulitas. Berdasarkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tanggal 23 Mei 2006 menyebutkan

bahwa pendidikan menengah bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Berdasarkan paparan di atas

terlihat bahwa pendidikan menengah memiliki tanggung jawab memberikan

pengetahuan dan keterampilan kepada siswa agar menjadi pribadi yang mandiri

dalam menjalani kehidupannya.

Seorang anak dalam menjalankan aktivitas sehari-hari baik di rumah,

sekolah maupun lingkukangan masyarakat tidak lepas dari dari kegiatan

belajar. Agar terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik maka aktivitas

belajar tersebut tidak boleh berhenti. Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya, dengan demikian melalui proses belajar seseorang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

3

menghasilkan perubahan Slameto (2003:2). Agar proses belajar menjadi

optimal dan dapat menghasilkan perubahan maka sangat diperlukan sikap

mandiri dari siswa sebagai subyek yang belajar.

Dalam lembaga pendidikan, tidak dapat dipungkiri bahwa prestasi

belajar merupakan parameter yang penting dalam mengukur keberhasilan

proses belajar mengajar siswa. Dalam konteks pendidikan, prestasi belajar

siswa sangat tergantung pada kemandirian siswa dalam belajar. Prestasi belajar

juga sangat berkaitan dengan cara belajar siswa, yang selanjutnya dapat disebut

sebagai kemandirian belajar siswa. Menurut Adiningsih (2012:40) siswa yang

memiliki kemandirian belajar menunjukan bahwa ia mempunyai perencanaan

dalam belajar, adanya keinginan untuk memecahkan masalah sendiri,

berpartisipasi aktif, adanya keinginan untuk maju, belajar atas inisiatif sendiri,

dan melakukan evaluasi sendiri. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

kemandirian belajar tidak dapat dihasilkan atau diperoleh begitu saja tetapi

melalui usaha-usaha secara sadar dengan bersikap aktif baik dalam kegiatan

pembelajaran maupun saat di luar kegiatan pembelajaran.

Pendidikan di Indonesia saat ini telah merapkan kurikulum 2013

dengan salah satu prinsipnya yaitu dari guru yang memberi tahu ke siswa yang

mencari tahu. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kurikulum 2013 sebetulnya

menginginkan agar siswa dapat belajar secara mendiri. Namun di sisi lain,

fakta yang terjadi saat ini masih terdapat anak yang kemandirian belajarnya

masih rendah. Hal ini ditandai dengan adanya anak yang tidak tahan lama jika

belajar, malas belajar, asyik sendiri dan kurang memperhatikan penjelasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

4

guru, melakukan aktivitas yang tidak berkaitan dengan materi, kurang aktif

untuk menjawab pertanyaan dan memberikan penjelasan, dan baru belajar jika

menjelang ulangan atau ujian. Lebih jauh lagi sikap siswa ini menimbulkan

kecemasan bagi dirinya sendiri karena anak anak belajar jika disuruh terlebih

dahulu, bahkan sering kali harus ditunggui karena kalau tidak, enggan untuk

belajar.

Kemandirian belajar siswa banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

disamping proses pengajaran itu sendiri yaitu faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal atau faktor dari dalam diri siswa seperti keadaan fisik

atau jasmani siswa dan keadaan psikologis yaitu meliputi kesehatan,

intelegensi, motivasi, minat, bakat, perhatian, tanggapan, dan cara belajar.

Sedangkan faktor eksternal atau faktor dari luar diri siswa yaitu meliputi

lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Salah satu faktor eksternalnya adalah lingkungan keluarga. Berawal

dari lingkungan keluargalah, kemandirian anak mulai terbentuk. Anak mulai

belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial melalui keluarga. Dalam

keluarga juga, orang tua menjadi orang pertama dan utama dalam mengasuh,

mendidik, membimbing, membantu dan mengarahkan anak untuk menjadi

pribadi yang mandiri. Bila tindakan orang tua dalam mengasuh anak tidak

maksimal maka dapat menimbulkan sikap dan perilaku yang kurang mandiri

pada anak. Pembentukan kemandirian anak sangat terkait dengan pola asuh

orang tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

5

Pola asuh orang tua merupakan gambaran yang dipakai orang tua untuk

mengasuh (merawat, menjaga, dan mendidik) anak Al & Branda (2014:24).

Pola asuh orang tua tersebut diberikan dengan tujuan agar anak-anaknya

menjadi pribadi yang mandiri seperti yang diinginkan orang tua. Orang tua

ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya. Begitupun dalam hal membentuk

kemandirian anak. Terdapat orang tua yang memaksakan kehendaknya agar

anak belajar sesuai dengan keinginannya, agar anak menjadi seperti yang

diinginkan oleh orang tuanya. Terdapat juga orang tua yang membiarkan

anaknya belajar ataupun tidak belajar, dan menuruti permintaan sesuka hati

anaknya. Namun, terdapat juga orang tua yang tidak memaksakan

kehendaknya agar anak belajar sesuai dengan keinginan orang tua namun

hanya mengarahkan anak sesuai keputusan yang telah mereka ambil bersama.

Masing-masing anak memiliki keunikan termasuk dalam hal kemandirian

belajarnya, terkadang orang tua bisa menyesuaikan antara pola pengasuhan

dengan keunikan anaknya, namun terdapat juga orang tua yang kurang bisa

menyesuaikan pola asuh yang diterapkan dengan keunikan yang dimiliki oleh

anaknya, sehingga memberikan dampak yang berbeda-beda juga bagi

kemandirian belajar anaknya.

Selain pola asuh oraang tua, kemandirian belajar siswa juga

dipengaruhi oleh motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi merupakan

dorongan dari dalam diri siswa untuk meraih prestasi setinggi-tingginya. Hal

ini ditegaskan oleh Mustari (2011:100) yang menyatakan bahwa “Untuk

memulai kemandirian diperlukan cita-cita dan kerja keras untuk mencapainya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

6

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa cita-cita dan kerja keras itu adalah

motivasi berprestasi siswa. Motivasi berprestasi akan memepengaruhi

kemandirian belajar siswa karena dengan motivasi berprestasi yang tinggi

siswa akan terdorong untuk berusaha meningkatkan prestasinya dengan belajar

atas inisiatif sendiri tanpa harus disuruh terlebih dahulu. Di sisi lain, siswa

yang memiliki motivasi berprestasi rendah akan kurang memiliki dorongan

untuk mencapai prestasi yang baik, sehingga kurang memiliki inisiatif untuk

belajar. Beberapa fakta memperihatinkan yang sering ditemukan dalam

kaitannya dengan motivasi berperstasi adalah bahwa ada siswa yang tidak

memiliki keinginan untuk memperoleh nilai yang terbaik di kelasnya. Siswa

akan belajar saat menjelang ulangan atau ujian, terkadang harus disuruh

terlebih dahulu oleh orang tua dan guru. Para guru sering mengeluh bahwa ada

siswa yang tidak memiliki semangat untuk belajar secara sungguh-sungguh.

Hal ini ditandai dengan ada siswa yang sering lupa atau tidak mengerjakan PR

dan ketika ada diskusi dalam kelompok terdapat siswa yang hanya duduk

menonton, tidak memberikan ide, gagasan atau pendapatnya.

Kemandirian belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor di atas.

Berdasarkan dari factor-faktor tersebut, peneliti lebih mendalami faktor pola

asuh orang tua yang terkait penerapan pola asuh orang tua dan motivasi yang

terkait dengan motivasi berprestasi. Permasalahan yang ditemukan di sekolah

adalah masih terdapat siswa yang belum mandiri dalam belajar. Maka peneliti

tertarik untuk mengkaji lebih dalam dengan mengambil judul,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

7

Hubungan Persepsi Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Berprestasi

dengan Kemandirian Belajar Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Oleh karena keterbatasan waktu, biaya, tenaga dan untuk

mempermudah dalam pengumpulan data, maka perlu adanya pembatasan

masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Peneliti hanya meneliti peserta didik di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

2. Penelitian ini hanya dibatasi pada permasalahan mengenai korelasi antara

persepsi penerapan pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar siswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis mengajukan

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara penerapan pola asuh orang

tua dengan kemandirian belajar siswa/i SMA BOPKRI 2 Yogyakarta?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar siswa/i SMA BOPKRI 2 Yogyakarta?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara penerapan pola asuh orang

tua dan motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar siswa/i SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

8

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakannya

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui hubungaan antara persepsi penerapan pola asuh orang

tua dengan kemandirian belajar siswa/i SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui hubungaan antara motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar siswa/i SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

3. Untuk mengetahui hubungaan antara persepsi penerapan pola asuh orang

tua dan motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar siswa/i SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori-teori

selanjutnya serta bisa dijadikan sebagai acuan bagi penelitian sejenis yang

memiliki fokus pada penerapan pola asuh dan motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

9

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Sekolah

Sekolah dapat melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada

peningkatan kemandirian belajar siswa, dapat mencipatakan pola asuh

orang tua yang positif dan mendorong motivasi berprestasi siswa.

b. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang penerapan nilai pola

asuh orang tua, motivasi berprestasi, dan kemandirian belajar siswa

sehingga dapat bersinergi, melatih, mengembangkan kemandirian siswa

dalam belajar.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan, dan pengalaman

secara langsung dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam

dunia pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

9

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Persepsi Pola asuh Orang Tua

1. Pengertian persepsi

Persepsi merupakan kata serapan yang berasal dari Bahasa Inggris

yaitu perception yang berarti pengaturan indetifikasi serta

penerjemahan informasi yang didapatkan melalui sistem panca indera

yang terdapat dalam diri manusia dengan tujuan untuk bisa

mendapatkan pemahaman dan pengertian mengenai lingkungan sekitar

(Savitra, 2018). Pada dasarnya persepsi berkenaan dengan proses

perlakuan individu terhadap informasi tentang suatu objek yang masuk

dalam dirinya melalui pengamatan dan penggunaan indera-indera yang

dimilikinya. Proses perlakuan itu berhubungan dengan pemberian arti,

gambaran, interpretasi terhadap objek persepsi.

Persepsi adalah pengalaman yang diterima seseorang tentang

peristiwa yang diterimanya melalui alat indera, dan kemudian

ditafsirkan menurut kemampuan kognitif masing-masing individu

Daulay (2014:151). Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat

Sugihartono dkk (2007:8) yang menyatakan bahwa persepsi

merupakan kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus yang

diperoleh melalui alat indera yang dimilki oleh manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

10

Berdasarkan dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

persepsi adalah suatu proses kognitif yang diterima melalui lima indera

dan kemudian ditafsirkan untuk menciptakan keseluruhan gambaran

yang berarti. Persepsi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah presepsi

mengenai persepsi pola asuh orang tua.

2. Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Keluarga adalah kelompok sosial dimana menjadi tempat yang

pertama dan utama bagi anak untuk melakukan sosialisasi. Sampai

anak memasuki sekolah, dalam keluargalah anak menghabiskan

seluruh waktunya. Melalui keluargalah kepribadian dan karakter anak

akan terbentuk dan berkembang. Setiap anggota keluarga menjadi

model untuk ditiru anak, terutama orang tua. Adapun salah satu upaya

yang dilakukan orang tua untuk membentuk karakter anak adalah

melakukan pendampingan yang berbentuk pola asuh. Pada dasarnya

pola asuh dapat diartikan seluruh cara perlakuan orang tua yang

diterapkan pada anak agar anak menjadi seperti yang diharapkan oleh

orang tuanya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pola asuh orang tua

menurut Casmini (2007:47) dimana pola asuh orang tua merupakan

bagaimana orang tua memberlakukan anak, mendidik, membimbing,

dan mendisiplinkan, serta melindungi anak dalam mencapai

kedewasaan hingga upaya pembentukan norma-norma yang

diharapkan oleh masyarakat pada umumnya. Melalui pola asuh orang

tua menyiapkan anak-anaknya agar dapat diterima oleh masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

11

Hidayah (2006:17) menyatakan bahwa orang tua mempunyai

tanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya menjadi orang yang

sukses dan penting bagi orang tua untuk memahami perkembangan

anak-anaknya. Pola pengasuhan orang tua juga mempengaruhi sikap

dan perilaku anak seperti yang dinyatakan oleh Hurlock dalam Al &

Branda, (2014:3) bahwa perilaku orang tua terhadap anak akan

mempengaruhi sikap anak dan perilakunya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan dari mengasuh anak

adalah agar mereka dapat diterima oleh masyarakat dan dapat hidup

dengan baik sesuai dengan perkembangannya. Berdasarkan uraian di

atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua merupakan cara

mengasuh, mendidik, membimbing dan melindungi seorang anak

yang orang tua lakukan dengan tujuan membentuk watak dan

kepribadian anak, serta menyiapkan anak agar dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan sekitar dan menjadi seperti yang diharapkan orang

tuanya.

3. Dimensi Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua memilki dua dimensi, yaitu dimensi kontrol

dan dimensi kehangatan Al & Branda (2014:5). Setiap dimensi ini

memiliki beberapa aspek yang berperan, berikut penjelasan dari kedua

dimensi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

12

a. Dimensi Kontrol

Dalam dimensi ini orang tua mengharapkan dan menuntut

kematangan serta perilaku yang bertanggung jawab dari anak.

Dalam dimensi ini terdapat 5 aspek yang berperan, diantaranya

sebagai berikut.

1. Pembatasan (restrictiveness)

Pembatasan diartikan sebagai tindakan pencegahan atas apa

yang ingin dilakukan anak, dengan tanda banyak larangan

yang diberikan pada anak. Orang tua memberikan batasan-

batasan pada anak tanpa disertai penjelasan mengenai apa yang

boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh anak.

2. Tuntutan (demandingenes)

Suatu tuntutan diartikan sebagai orang tua mengaharapkan

dan berusaha agar anak dapat memenuhi normalnya tingkah

laku, sikap, tanggung jawab sosial yang tinggi yang telah

orang tua tetapkan. Tuntutan yang orang tua berikan

bermacam-macam tergantung akan sejauh mana orang tua

menjaga, mengawasi, atau berusaha agar anak memenuhi

tuntutan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

13

3. Sikap Ketat (strctness)

Sikap ketat merupakan bentuk sikap orang tua yang ketat

dan tegas dalam menjaga anaknya agar selalu mematuhi aturan

dan tuntutan yang diberikan oleh orang tua. Orang tua tidak

menginginkan anak membantah ataupun keberatan dengan

peraturan yang telah ditentukan oleh orang tua.

4. Campur (intrusiveness)

Orang tua selalu turut campur dalam kegiatan anak, yang

menyebabkan kurang mempunyai kesempatan untuk

mengembangkan diri sendiri sehingga membuat anak memiliki

perasaan dirinya tidak berdaya. Akibatnya, anak menjadi

apatis, pasif, kurang inisiatif, kurang termotivasi, bahkan bisa

jadi anak menjadi depresif.

5. Kekuasaan yang Sewenang-wenang (arbitrary exercise of

power)

Orang tua memiliki kekuasaan yang tinggi untuk

mengatur aturan-aturan dan batasan-batasan untuk anak. Orang

tua berhak untuk menghukum anak jika tingkah laku anak

tidak sesuai dengan tuntutan yang orang tua harapkan.

Hukuman yang diberikan juga tidak disertai penjelasan atas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

14

letak kesalahan anak. Akibatnya, anak menjadi kurang bisa

bersikap positif pada teman, kurang mandiri dan menarik diri.

b. Dimensi Kehangatan

Dalam pengasuhan anak dimensi kehangatan menciptakan

suasana yang menyenangkan dalam kehidupan keluarga. Dimensi

kehangatan memiliki beberapa aspek yang berperan, diantaranya

sebagai berikut:

1. Perhatian orang tua terhadap kesejahteraan anak.

2. Responsivitas orang tua terhadap kebutuhan anak.

3. Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama dengan

anak.

4. Menunjukkan rasa antusias pada tingkah laku yang

ditampilkan anak.

5. Peka terhadap kebutuhan emosional anak.

Pada umumnya orang tua mengajari anak mereka melalui 4 cara

menurut Edwards (2006:49) yaitu memberi contoh, respon positif,

tidak ada respon dan hukuman.

1. Memberi Contoh

Cara yang pertama adalah memberikan contoh

melalui suatu perbuatan akan lebih cepat diserap, ditiru dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

15

difahami anak dibandingkan jika hanya dengan menyuruh

anak melakukan apa yang orang tua katakan. Jika orang tua

menyuruh anak untuk berkata sopan dengan orang tua namun

orang tua tersebut masih berkata kasar kepada anaknya sama

halnya dengan menyangkal perkataan diri sendiri. Tentunya

perbuatan lebih berpengaruh dari pada kata-kata.

2. Respon Positif

Cara yang kedua adalah memberikan respon positif

mengenai sikap mereka. Memberikan pujian, apresiasi

setelah anak menuruti nasehat orang tua. Jika orang tua

mengatakan betapa mereka menghargai anak karena mereka

menuruti nasehat orang tua maka anak akan mengulangi

sikap tersebut.

3. Tidak Ada Respon

Cara yang ketiga adalah dengan mengabaikan sikap-

sikap anak. Sikap-sikap anak yang cenderung diabaikan maka

cenderung tidak akan diulangi. Mengabaikan suatu perilaku

tertentu dapat mengurangi perilaku tertentu, terutama apabila

perilaku tersebut bersifat mengganggu misalnya sikap suka

merengek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

16

4. Hukuman

Cara yang terakhir adalah melalui sebuah hukuman.

Orang tua memberi pelajaran kepada anak- anak melalui

hukuman atau secara aktif memberikan respon negatif

terhadap suatu sikap. Meskipun hukuman bisa menjadi

metode yang efektif dibandingkan dengan metode positif

yang lain, hukuman tidak banyak membantu, khususnya jika

dilakukan terlalu sering. Jika hukuman dilakukan terlalu

sering maka tindakan tersebut malah bisa membuat sikap

negatif yang semakin menjadi-jadi karena reaksi emosional

anak terhadap hukuman itu sendiri.

Melalui keempat cara tersebutlah orang tua mengajari

anak mereka dan membentuk watak serta kepribadian anak

mereka. Cara mendidik atau pola asuh orang tua terhadap

anaknya sangat mempengaruhi anak, terutama dalam hal

seberapa baik anak membangun nilai-nilai dan sikap-sikap.

Dari pendapat para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat dua dimensi pola asuh orang tua

yaitu :

a. Dimensi kehangatan yang meliputi perhatian orang tua

terhadap kesejahteraan anak, responsivitas orang tua

terhadap kebutuhan anak, meluangkan waktu untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

17

melakukan kegiatan bersama dengan anak, menunjukkan

rasa antusias pada tingkah laku yang ditampilkan anak,

dan peka terhadap kebutuhan emosional anak.

b. Dimensi kontrol meliputi pembatasan, tuntutan, sikap

ketat, campur tangan, dan kekuasaan sewenang-wenang.

4. Factor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh yang orang tua terapkan pada anak terkait dengan

beberapa faktor yang mempengaruhi, menurut Al & Branda (2014:24)

terdapat beberapa faktor yang di antaranya adalah usia orang tua,

keterlibatan orang tua, pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya

dalam mengasuh anak, stress orang tua dan hubungan suami istri.

Penjelasan dari masing-masing faktor adalah sebagai berikut:

a. Usia Orang Tua

Rentang usia orang tua berperan dalam pengasuhan anak.

Bila terlalu muda atau terlalu tua kan mempengaruhi dalam

menjalan peran-peran tersebut secara optimal karena dibutuhkan

kekuatan fisik dan psikososial.

b. Keterlibatan Orang Tua

Keterlibatan kedua orang tua dalam membina hubungan

dengan anak adalah penting. Hubungan ayah dan anak sama

pentingnya dengan hubungan ibu dan anak. Sehingga keterlibatan

antra keduanya berpengaruh dalam pengasuhan anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

18

c. Pendidikan Orang Tua

Pendidikan dan pengalaman yang ditempuh orang tua turut

mempengaruhi kesiapan orang tua dalam melakukan pengasuhan

terhadap anaknya.

d. Pengalaman Sebelumnya dalam Mengasuh Anak

Orang tua yang telah memiliki pengalaman sebelumnya

dalam mengasuh anak akan lebih siap menjalankan peran

pengasuhan dan lebih tenang dalam hal lain, orang tua lebih

mampu mengamati tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan

anak yang normal.

e. Stress Orang Tua

Stress yang dialami orang tua, baik salah satu maupun dari

keduanya akan mempengaruhi kemampuan orang tua dalam

menjalankan pengasuhan, terutama dalam hal strategi menghadapi

masalah anak. Walaupun demikian kondisi anak juga dapat

menyebabkan orang tua menjadi stress seperti memiliki anak yang

tempramennya sulit atau memiliki keterbelakangan mental.

f. Hubungan Suami Istri

Hubungan yang kurang harmonis akan mempengaruhi

kemampuan mereka dalam mengasuh anak dengan penuh rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

19

kebahagiaan dengan satu sama lain saling memberi dukungan dan

menghadapi masalah dengan strategi yang positif.

Sejalan dengan pendapat diatas menurut Edwards

(2006:83) juga terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pola

asuh. Yang diantaranya adalah ketegangan yang dirasakan oleh

orang tua dan terpengaruh oleh cara orang tua membesarkan.

Adapun penjelasan faktor yang mempengaruhi pola asuh adalah

sebagai berikut:

1. Ketegangan yang Dirasakan Oleh Orang Tua

Setiap hari ketegangan yang dirasakan oleh orang tua akan

mempengaruhi gaya pengasuhan pada anak- anaknya.

Misalnya seorang ayah otoriter, sedang mengerjakan proyek

yang sulit mungkin pada hari biasa dia memaksakan anaknya

untuk mengerjakan tugasnya di malam hari namun karena

pekerjaannya dia tidak mengeluarkan energi untuk

memaksakan anaknya untuk mengerjakan tugasnya.

2. Terpengaruh Oleh Cara Orang Tua Dibesarkan

Terkadang orang tua cenderung membesarkan anaknya

sama halnya dengan cara ketika orang tua mereka

membesarkannya. Namun terkadang juga orang tua

membesarkan anaknya berbeda jauh dari cara orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

20

mereka, karena mereka menganggap bahwa cara pola asuh

orang tua mereka terlalu ketat dan tidak baik untuk anaknya.

Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi pola asuh orang tua. Faktor-faktor tersebut

adalah ketegangan yang terjadi dalam keluarga, hubungan

suami dan istri, keterlibatan kedua orang tua dalam mengasuh

anak, pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam

mengasuh anak, terpengaruh cara orang tua sebelumnya

membesarkan, tekanan ekonomi, usia orang tua dan budaya.

B. Motivasi Berprestasi

1. Pengertian Motivasi Berprestasi

Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu perbuatan atau

proses menggerakan keinginan-keinginan menjadi kegiatan atau

tingkah laku yang nyata dalam mencapai tujuan tertentu Surya

(2003:8). Motivasi menurut Wlodkowsky dalam Sugihartono dkk

(2007:78) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau

menimbulkan perilaku tertentu dan memberi arah dan ketahanan pada

tingkah laku tersebut. Dalam hal ini motivasi dapat dipandang sebagai

alasan atas adanya suatu perilaku dari individu. McDonald dalam

Hamalik (2002:173) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

21

perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

motivasi merupakan suatu dorongan yang berasal dari dalam diri

seseorang untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai suatu

tindakan. Dengan adanya motivasi, seseorang dapat tergerak untuk

melakukan sesuatu dengan tekun dan ulet.

Sugihartono dkk (2007:78) mengatakan motivasi berprestasi bahwa

siswa belajar untuk meraih prestasi atau keberhasilan yang telah

ditetapkannya. Dalam hal ini, siswa telah memiliki target seberapa

besar prestasi yang harus dicapai dari proses belajar yang

dilakukannya. Sedangkan menurut Akbar & Hawadi (2001:87),

motivasi berprestasi adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk

mencapai taraf prestasi setinggi mungkin, sesuai dengan yang

ditetapkan oleh siswa itu sendiri. Dalam hal ini diketahui bahwa siswa

memiliki tujuan sendiri dalam berlajar serta bertanggungjawab

terhadap tujuan yang ingin dicapainya.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

motivasi berprestasi adalah dorang yang berasal dari dalam diri siwa

untuk malukan aktivitas dalam rangka mencapai prestasi yang telah

ditetapkan oleh dirinya sendiri. Oleh karena itu, siswa hendaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

22

memiliki tekat dan tujuan mengenai prestasi yang hendak dicapainya

dan secara konsisten bertanggungjawab atas tujuannya tersebut.

2. Ciri-ciri Motivasi Berprestasi

Setiap siswa memiliki tingkat motivasi berprestasi yang berbeda-

beda. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi tentu akan

berbeda dengan siswa yang memilliki motivasi berprestasi rendah.

McClelland dalam Akbar & Hawadi (2001:87) menyebutkan empat hal

yang membedakan tingkat motivasi seseorang dengan orang lain,

yaitu:

a. Tanggung jawab

Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan menerima tugas

yang diberikan kepadanya dengan baik dan secara

bertanggungjawab akan menyelesaikan setiap tugas tersebut

dengan sungguh-sungguh.

b. Mempertimbangan Resiko

Siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi akan

lebih suka pada tantangan. Dalam hal ini ia tidak suka pada tuga-

tugas yang sama dan akan memilih tugas yang menantang

kemampuannya, tetapi memungkinkan untuk diselesaikan dengan

baik.

c. Memperhatikan Umpan Balik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

23

Siswa dengan motivasi berprestasi tinggi menyukai adanya

umpan balik atas hasil kerjanya. Umpan balik yang diberikan oleh

guru atas hasil pekerjaan dapat menjadi tolok ukur sajauh mana

siswa berhasil memahami materi pelajaran.

d. Kreatif-Inovatif

Siswa yang memiliki motivasi berprestasi cenderung mencari

cara baru untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara efisien dan

efektif.

Sugihartono dkk (2007:78) juga manyatakan bahwa motivasi yang

tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa, maka motivasi yang

tinggi dilihat dalam perilaku siswa antara lain:

a. Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat

tinggi. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa yang memiliki

motivasi berprestasi tinggi akan terlibat secara aktif. Siswa

memperhatikan penjelasan guru dengan baik, mengajukan

pertanyaan, menjawab bila diberi pertanyaan, menjelaskan materi

yang sulit kepada teman-temannya, serta mealukan degan baik hal-

hal yang dimintai guru.

b. Adanya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam

belajar. Dalam hal ini, siswa tidak mudah putus asa ketika

menghadapi tugas-tugas yang sulit dan akan terus berusaha

menyelesaikannya dengan baik. Selain itu, siswa juga mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

24

mengendalikan dirinya untuk tetap memperhatikan penjelasan

yang disampaikan guru.

c. Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga

agar tetap memiliki motivasi yang tinggi. Siswa senantiasa

memiliki antusias yang tinggi dan mampu mengendalikan

motivasi yang dimilikinya.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-

ciri motivasi berprestasi yaitu

1) Tekun mengerjakan tugas dan tanggung jawab

2) Mempunya motivasi belajar yang tinggi

3) Menyukai tantangan dan mempertimbangkan resiko

4) Terlibat aktif dalam pembelajaran dan kreatif- inovatif

dalam belajar.

3. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi

Ada siswa yang memiliki motivasi berprestasi tinggi dan ada pula

siswa yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Perbedaan

tingkat motivasi ini desebabkan oleh beberapa faktor seperti yang

disebutkan oleh Akbar & Hawadi (2001:45) sebagai berikut:

a. Faktor Individual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

25

Berdasarkan penelitian Harter dalam Akbar & Hawadi

(2001:45) pada siswa dengan dimensi intrinsik dan ekstrinsik

menunjukan bahwa hanya siswa yang memiliki kecondongan

berkompetensi di bidang akademis yang mampu mengembangkan

motivasi intrinsik. Siswa yang memiliki persepsi diri yang tinggi

lebih menyukai tugas-tugas yang manantang serta selalu berusaha

untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Sebalikanya siswa yang

memiliki persepsi diri rendah lebih menyukai tugas-tugas yang

mudah dan apa yang dikerjakan sangat tergantung pada arahan

guru.

Pengaruh orang tua juga merupakan salah satu faktor

individual motivasi berprestasi. Dari penelitian Ames dan Achter

dalam Akbar & Hawadi (2001:45) terlihat bahwa orang tua yang

lebih menekankan bagaimana anaknya berusaha dan berproses

serta menganggap nilai yang baik adalah hasil dari usaha, maka

motivasi yang berkembang pada siswa adalah motivasi dari dalam

dirinya (intrinsik). Jadi pengarahan orang tua terhadap anak juga

akan berpengaruh bagi motivasi berprestasi siswa.

b. Faktor Situasional

Keadaan kelas cenderung berpengaruh terhadap motivasi

siswa. Kelas dengan jumlah siswa yang banyak cenderung bersifat

formal, ada persaingan, serta ada kontrol dari guru. Sebaliknya,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

26

pada kelas kecil, siswa akan merasa lebih leluasa untuk mengatur

dirinya sendiri dan memberi kesan tidak formal dan membuat

siswa lebih bebas.

Uno, (2006:29) juga menyebutkan faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi, yaitu:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

Siswa dengan kemampuan yang sama, serta lingkungan

keluarga yang sama, akan tetapi jika semangat untuk

menyelesaikan tuganya berbeda, hasilnya juga akan berbeda.

Siswa yang memiliki keinginan berhasil yang tinggi akan lebih

cepat dan tepat dalam menyelesaikan tugasnya. Sedangkan siswa

yang tidak memiliki hasrat untuk berhasil anak cenderung lambat

dan suka menunda pekerjaan.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan belajar

Siswa dengan motivasi tunggi akan memandang belajar

sebagai kebutuhan bagi dirinya. Akan tetapi terkadang seseorang

tugasnya justru karena dorongan untuk menghindari katakutan

atau kegagalan. Siswa akan tampak bekerja lebih sungguh-sunguh

karena takut tuganya tidak terselesaikan dengan baik dan tepat, ia

akan dimarahi oleh guru, orang tua, bahkan diejek oleh teman.

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

27

Timbulnya cita-cita dalam diri siswa beriringan dengan

perkembangan kepribadiannya. Cita-cita merupakan yang disertai

dengan perhitungan akal sehat. Siswa dengan motivasi tinggi akan

memperkuat perilaku belajar dengan harapan dapat meraih citi-cita

di masa yang akan datang.

d. Adanya penghargaan

Pengahargan juga dapat mempengaruhi motivasi siswa.

Misalnya seorang siswa dalam ulangan pertamanya mendapatkan

nilai yang bagus, maka untuk selanjutnya ia akan lebih

bersemangat lagi. Dalam hal ini motivasi berprestasi dapat

diperkuat dengan pemberian penghargaan.

Motivasi belajar yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas

belajar siswa. Motivasi tinggi dapat ditemukan dalam sifat

perilaku siswa seperti yang dikemukakan Sugihartono dkk (2007)

antara lain: Pertama, adanya kualitas keterlibatan siswa dalam

belajar yang sangat tinggi. Kedua, adanya perasaan dan

keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar. Ketiga,

adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga

agar senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

28

Dengan memperhatikan beberapa pendapat di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi berprestasi yaitu:

a) Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil,

b) Tidak putus asa jika menghadapi kesulitan

c) Tertarik terhadap bermacam masalah dan memecahkannya

d) Senang bekerja sendiri

e) Bosan dengan tugas rutin

f) Dapat mempertahankan pendapat dan tidak mudah

melepaskan apa yang diyakini.

4. Fungsi Motivasi Berprestasi

Untuk dapat mencapai prestasi diperlukan adanya motivasi. Usaha

siswa untuk mencapai suatu prestasi akan semakin besar jika terdapat

motivasi yang besar pula. Siswa yang berkeinginan untuk lulus dengan

nilai terbaik, maka ia akan berusaha belajar secara maksimal untuk

mencapai keinginannya tersebut. Oleh karena itu, dapat dikatakan

bahwa motivasi akan mendorong siswa utuk bertindak secara nyata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

29

Sehubungan dengan hal tersebut, motivasi memiliki beberapa

fungsi, diantarnya seperti yang disebutkan oleh Hamalik (2002:175)

sebagai berikut:

a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu berbuatan. Tanpa

motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar. Dalam hal ini

berlajar sebagai kegiatan yang berasal dari kesadaran diri sendiri.

b. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan guna mencapai

tujuan yang hendak dicapai

c. Besarnya kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya

suatu pekerjaan.

Sejalan dengan pendapat Oemar Hamalik, Prawira (2014:321)

juga mengemukakan bahwa ada tiga fungsi motivasi, yaitu:

a. Mengarahkan dan mengatur tingkah laku individu

Individu dikatakan memiliki motivasi apabila tingkah lakunya

bergerak ke arah tertentu. Dengan adanya motivasi, tingkah laku

individu menjadi lebih terarah dan teratur sejalan dengan tujuan

yang dimilikinya. Artinya bahwa, tinggkah laku siswa menjadi

lebih terarah dan teratur jika terdapat motivasi di dalam dirinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

30

b. Menyeleksi tingkah laku individu

Dengan adanya motivasi, menajdikan idividu menajadi lebih

cermat dalam memilih dan memilah apa saja yang harus ia

lakukan dan apa yang tidak boleh ia lakukan agar semakin dekat

dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini

siswa dapat menetapkan serangkaian tindakan yang dapat

mengantarkannya mencapai tujuan yang ditargetkan.

c. Memberi energi dan menahan tingkah laku individu

Motivasi dapat menjadi daya dorong bagi individu untuk

melakukan aktivitas tertentu. Selain itu, motivasi individu juga

dapat mempertahankan agar perbuatan dapat berlangsung terus

menerus dalam jangka waktu lama. Maka siswa yang memiliki

motivasi dapat terdorong untuk melakukan perbuatan tertentu serta

mempertahankannya dalam jangka waktu lama.

Dengan melihat beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa pada intinya fungsi motivasi berprestasi

adalah sebagai pendorong, sebagai penggerkan, dan sebagai

penyeleksi perbuatan atau tingkah laku siswa dalam mencapai

prestasi yang hendak dicapai. Dengan motivasi siswa akan

terdorong untuk berjuang mewujudkan prestasi atau dapat

dikatakan motivasi berprestasi menajdi salah satu jalan guna

mengantarkan siswa untuk berprestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

31

C. Kemandirian Belajar Siswa

1. Pengertian Kemandirian Belajar Siswa

Menurut Surya (2003:114) belajar mandiri adalah proses

menggerakan kekuatan atau dorongan dari dalam diri individu yang

belajar untuk menggerakan potensi dirinya mempelajari objek belajar

tanpa ada tekanan atau pengaruh asing di luar dirinya. Dengan

demikian kemandirian belajar yang dimaksud adalah lebih mengarah

pada pembentukan kemandirian dalam cara-cara belajar itu sendiri.

Sejalan dengan pendapat di atas, kemandirian belajar menurut

Haris (2007:7) adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh motif

untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah dan

dibangun oleh bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.

Kegiatan belajar aktif yang dimaksud adalah kegiatan belajar yang

memiliki ciri keaktifan pembelajaran, persistensi, keterarahan, dan

kreativitas untuk mencapai tujuan dan motif atau niat yang dimaksud

adalah kekuatan pendorong kegiatan belajar secara intensif. Jadi,

siswa yang memiliki kemandirian belajar disebut memiliki self

motivated learning. Self motivated learning mengandung makna

bahwa seseorang yang menjalankan kegiatan belajar mandiri lebih

ditandai dan ditentukan oleh motif belajar yang timbul di dalam diri

siswa.

Selain teori self motivated learning dari Haris Mujiman, terdapat

juga teori self regulatory learning dalam mendorong kemandirian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

32

belajar siswa. Self regulatory learning atau bisa disebut juga sebagai

pebelajaran mengatur diri sendiri menurut Santrock (2012:334) lebih

memfokuskan siswa untuk melakukan pembangkitan diri dan

pemantauan diri atas pikiran perasaan dan perilaku dengan tujuan

untuk mencapai suatu sasaran. Sasaran tersebut dapat berupa sasaran

prestasi akademik ataupun sasaran sosioemosional.

Terdapat beberapa karakteristk siswa yang melakukan self

regulatory learning. Seperti yang dinyatakan oleh Winne dalam

Santrock (2012:334) bahwa terdapat 5 karakteristik siswa yang

melakukan self regulatory learning. Diantaranya adalah sebagai

berikud.

a. Menetapkan sasaran untuk memperluas pengetahuan mereka dan

mempertahankan motivasi mereka.

b. Sadar akan emosi mereka dan mempunyai strategi untuk

mengatur emosi mereka.

c. Secara berkala memantau tujuan mereka untuk mencapai sasaran.

d. Menyempurnakan atau merevisi strategi mereka berdasarkan

kemajuan yang mereka buat.

e. Mengevaluasi rintangan-rintangan yang mungkin timbul dan

melakukan adaptasi-adaptasi yang diperlukan.

Menurut Kurniawan (2013:143) yang menyatakan bahwa siswa

yang memiliki kemandirian belajar adalah siswa yang mampu

mempelajari pokok bahasan tertentu dengan membaca buku atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

33

dengan mendengarkan media audiovisual tertentu tanpa bantuan atau

dengan bantuan terbatas dari orang lain. Siswa juga memiliki otonomi

dalam belajar. Otonomi tersebut terwujud dalam beberapa kebebasan,

yaitu :

a. Siswa yang memiliki kesempatan untuk menentukan bahan belajar

yang ingin dipelajarinya dan yang ingin dicapai sesuai dengan

kondisi dan kebutuhan belajarnya.

b. Siswa boleh menentukan bahan belajar yang ingin dipelajarinya

dan cara mempelajarinya.

c. Siswa mempunyai kebebasan untuk belajar sesuai dengan

kecepatan belajarnya sendiri.

d. Siswa dapat ikut menentukan cara evaluasi yang akan digunakan

untuk menilai kemajuan belajarnya.

Siswa yang memiliki kemandirian dalam belajar bukan berarti

siswa tersebut belajar sendirian, bukan berarti mengasingkan siswa

untuk belajar sendiri tanpa adanya teman belajar maupun gurunya.

Namun kemandirian belajar lebih ditekankan pada siswa berusaha

sendiri terlebih dahulu untuk memahami isi dari pelajaran. Saat siswa

sudah mulai kesulitan, barulah siswa bertanya pada guru atau teman

untuk mendiskusikan kesulitan yang siswa alami.

Siswa dikatakan telah mampu belajar secara mandiri apabila ia

telah mampu melakukan tugas belajar tanpa ketergantungan dengan

orang lain. Ciri-ciri pokok siswa mampu mandiri dalam belajar dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

34

dilihat dari bagaimana ia memulai belajarnya, mengatur waktu dalam

belajar sendiri melakukan belajar dengan cara dan teknik sesuai

dengan kemampuan sendiri serta mampu mengetahui kekurangan diri

sendiri.

Sebagai syarat agar siswa dapat belajar mandiri, siswa tersebut

harus memiliki dan melatih metode belajar yang baik, sehingga sejak

awal dari pemberian tugas belajar, harus sudah timbul dalam jiwa dan

pikiran anak untuk menata kegiatan belajar sendiri berdasarkan

metodologi belajar yang baik dan pada tahapan-tahapan dalam proses

belajar tersebut tidak harus “diperintah”. Siswa mengetahui aah tujuan

langkah yang harus diperbuatnya dalam menyelesaikan tugas yang

dihadapkan kepadanya. Siswa memiliki kemahiran dalam

menyelesaikan tugas belajarnya dan mampu mengimplementasikan

pengetahuan yang diperolehnya tersebut.

Dari berbagai pendapat dari para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah aktivitas belajar

dengan self motivated learning atau kemampuan untuk bisa mengatur

pembelajarannya sendiri, mulai dari penetapan tujuan, strategi untuk

mencapai tujuan belajarnya ataupun mengevaluasi pembelajaran yang

telah dilakukan.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

35

Kemandirian yang dimiliki oleh individu tidak secara serta merta

muncul begitu saja, akan tetapi keberadaannya dipengaruhi oleh

berbagai faktor. Ali & Asrori (2005:118) menyebutkan sejumlah

faktor yang mempengaruhi terbentuknya kemandirian, yaitu:

a. Gen atau keturunan orang tua

Kemandirian yang dimiliki oleh orang tua seringkali

menurun kepada anaknya. Orang tua yang memiliki sifat

kemandirian yang tinggi, dimungkinkan anaknya juga memiliki

kemandirian yang tinggi.

b. Pola asuh orang tua

Cara orang tua mendidik anak akan mempengaruhi

perkembangan kemandirian anak. Orang tua yang terlalu banyak

melarang anak untuk melakukan sesuatu tanpa disertai penjelasan

yang rasional akan menghambat perkembangan kemandirian siswa.

Sebaliknya, orang tua yang mampu menciptakan suasana nyaman

bagi anak akan mendorong perkembangan kemandiriannya.

c. Sistem pendidikan di sekolah

Sistem pendidikan di sekolah yang lebih mementingkan

pemberian penghargaan terhadap potensi dan hasil belajar yang

dimiliki masing-masing siswa serta terciptanya kompetisi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

36

positif di lingkungan sekolah akan mendorong perkembangan

kemandirian. Sebaliknya, lingkungan sekolah yang menekankan

pada pemberian sanksi atau hukuman akan menghambat

perkembangan kemandirian belajar siswa.Sistem pendidikan di

sekolah meliputi interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa

dengan siswa, metode mengajar, kurikulum, dan sebagainya.

d. Sistem kehidupan di masyarakat

Keadaan masyarakat yang aman dan mampu menghargai

potensi anak dalam berbagai bentuk kegiatan akan mendorong

perkembangan kemandirian anak. Sebaliknya masyarakat yang

kurang menghargai potensi anak dalam kegiatan yang produktif

dapat menghambat perkembangan kemandirian siswa.

Dari beberapa uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang

mempengaruhi kemandirian belajar siswa ada 4 hal, yaitu: gen atau

keturunan orang tua, pola asuh orang tua, sistem pendidikan di

sekolah, dan sistem kehidupan di masyarakat.

Pendapat yang berbeda dikemukakan oleh Suryabrata (2012:233)

yang mengemukakan bahwa kemandirian belajar dipengaruhi oleh

beberapa faktor sebagai berikut:

a. Faktor Internal

Fakor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa.

Adapun faktor ini terbagi menjadi dua, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

37

1) Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis merupakan pengaruh dari keadaan fisik siswa.

Faktor ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus

akan dapat mempengaruhi kegiatan belajar, seperti

kekurangan gizi dapat menyebabkan seseorang itu tidak

bersemangat dalam belajar.

b) Keadaan fungsi jasmani tertentu. Yang dimaksud adalah

kurang berfungsinya alat indera seorang siswa yang akan

berpengaruh dalam kegitan belajar.

2) Faktor Psikologis

Yang dimaksud faktor ini diantaranya adalah motif, sikap,

perhatian, bakat, tanggapan, pengamatan, minat, dan

intelegensi. Selain itu faktor psikologis menurut N. Frandien

dalam Suryabrata (2012) sebagai berikut:

(a) Adanya sifat ingin tahu dan menyelidiki dunia yang lebih

luas

(b) Adanya sifat yang kreatif dan keinginan untuk selalu maju

(c) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati orang tua,

guru, dan teman-temannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

38

(d) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang

pernah dialami dengan usaha yang baru.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa.

Faktor ini meliputi:

1) Faktor-faktor Non Sosial

Faktor-faktor non sosial merupakan faktor-faktor dari luar

diri selain manusia, seperti keadaan udara, suhu, cuaca, waktu

(pagi/siang/malam), tempat (letak, gedung), alat-alat yang

dipakai untuk belajar (alat tulis, buku-buku, alat peraga).

2) Faktor-Faktor Sosial

Yang dimaksud faktor sosial ialah faktor manusia (sesama

manusia) baik manusia yang hadir maupun yang kehadirannya

dapat disimpulkan. Kehadiran orang lain pada waktu seseorang

sedang belajar seringkali mengganggu kegiatan belajar.

Misalnya ketika seorang anak sedang belajar di kamar, lalu ada

satu atau dua orang yang hilir mudik keluar masuk kamarnya.

Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi kemandirian belajar yaitu:

a) Pola asuh orang tua

b) Sistem pendidikan di sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

39

c) Faktor fisiologis

d) Faktor psikologis

3. Ciri-ciri Siswa yang Memiliki Kemandirian Belajar

Agar siswa dapat mandiri dalam belajar maka siswa harus

mampu berfikir kritis, bertanggung jawab atas tindakannya, tidak

mudah terpengaruh pada orang lain, bekerja keras dan tidak

tergantung pada orang lain. Ciri-ciri kemandirian belajar

merupakan faktor pembentuk dari kemandirian belajar siswa. Ciri-

ciri seorang siswa yang memiliki kemandirian belajar dapat dilihat

melalui beberapa aspek, seperti pendapat Robert Havighurst

(Desmita, 2014) yang menyebutkan bahwa kemandirian terdiri dari

beberapa aspek, diantaranya adalah aspek intelektual, sosial,

emosi, dan ekonomi.

a. Aspek intelektual, aspek ini mencakup pada kemampuan

berfikir, menalar, memahami beragam kondisi, situasi dan

gejala-gejala masalah sebagai dasar usaha mengatasi masalah.

b. Aspek sosial, berkenan dengan kemampuan untuk berani secara

aktif membina relasi sosial, namun tidak tergantung pada

kehadiran orang lain di sekitarnya.

c. Asoek emosi, mencakup kemampuan individual untuk

mengelola serta mengenalikan emosi dan reaksinya dengan

tidak bergantung secara emosi pada orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

40

d. Aspek ekonomi, mencakup kemandiran dalam hal mengatur

ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan ekonomi tidak lagi

bergantungan pada orang tua.

Aspek-aspek tersebut saling terkait satu sama lainnya, karena aspek

tersebut mempunyai pengaruh yang sama kuat dan saling

melengkapi dalam membentuk kemandirian belajar dalam diri

seseorang.

Pendapat yang lain adalah menurut Thoha (1996:123)

membagi ciri kemandirian belajar dalam delapan jenis, yaitu:

a. Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif

b. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain

c. Tidak lari atau menghindari masalah

d. Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam

e. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta

bantuan oran lain.

f. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang

lain

g. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.

Sedangkan menurut Haris (2007:16) siswa yang memiliki

kemandirian belajar memiliki ciri-ciri, memiliki tujuan belajar,

sumber dan media belajar, tempat belajar yang nyman, waktu

belajar, kecepatan dan intensitas belajar, menemukan cara belajar,

mengevaluasi dan merefleksi hasil belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

41

a. Memiliki tujuan belajar, dengan semakin banyak tujuan belajar

yang ia miliki maka akan semakin banyak kompetensi yang

siswa peroleh.

b. Memiliki berbagai sumber dan media belajar. Guru, tutor,

teman, pakar, praktisi dan siapapun yang memiliki informasi

dan keterampilan diperlakukan oleh siswa sebagai sumber

belajar baginya. Paket-paket yang berisi self intuctional

materials, buku teks, sampai teknologi informasi dapat

digunakan guna mendukung kemandirian belajar.

c. Tempat belajar yang nyaman. Seseorang yang memiliki

kemandirian belajar memiliki tempat belajar yang baginya

dapat mendukung berlangsungnya kegiatan belajar, baik di

sekolah, rumah, perpustakaan, warnet dan tempat yang

memungkinkan untuk berlangsungnya kegiatan belajar.

d. Memiliki waktu belajar yang dilaksanakan setiap waktu yang

dikehendaki oleh siswa di sela-sela waktu untuk kegiatan yang

lain.

e. Kecepatan dan intensitas belajar yang ditentukan oleh siswa

sendiri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan

yang tersedia.

f. Bisa menemukan cara belajar yang tepat untuk dirinya sendiri

sehingga dapat mendukung kemandirian belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

42

g. Dapat mengevaluasi dari tujuan belajarnya atau bisa disebut

dengan self evalation. Dapat membandingkan antara tujuan

belajar dengan hasil belajaranya.

h. Dapat merefleksi atas kegiatan belajar yang dilakukan apakah

kegiatan tersebut berhasil atau gagal. Serta dapat menentukan

langkah yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan

belajar.

i. Memiliki motif belajar. Motif belajar inilah yang menjadi ciri

penting dari seseorang yang memiliki kemandirian belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil simpulan bahwa ciri-

ciri kemandirian belajar pada setiap siswa dapat dilihat dari aspek

intelektual, sosial, emosi dan juga ekonomi. Dengan ciri-ciri

siswa belajar untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang

dibebankan padanya. Memiliki kesadaran untuk belajar sendiri,

percaya diri, dapat merencanakan kegiatan belajarnya yang

meliputi menentukan tujuan belajar, waktu belajar, tempat belajar,

sumber dan media belajar, cara belajar, serta dapat mengevaluasi

dan merefleksi kegiatan belajarnya, memiliki kedisiplinan belajar

dan juga tidak mengharapkn bantuan orang lain.

D. Kerangka Berpikir

Menurut Casmini (2007:47) dimana pola asuh orang tua

merupakan bagaimana orang tua memberlakukan anak, mendidik,

membimbing, dan mendisiplinkan, serta melindungi anak dalam mencapai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

43

kedewasaan hingga upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan

oleh masyarakat pada umumnya. Melalui pola asuh, orang tua menyiapkan

anak-anaknya agar dapat diterima oleh masyarakat.

Motivasi berprestasi adalah orang yang berasal dari dalam diri siwa

untuk malukan aktivitas dalam rangka mencapai prestasi yang telah

ditetapkan oleh dirinya sendiri. Oleh karena itu, siswa hendaknya memiliki

tekad dan tujuan mengenai prestasi yang hendak dicapainya dan secara

konsisten bertanggungjawab atas tujuannya tersebut.

Kemandirian belajar adalah aktivitas belajar dengan self motivated

learning atau kemampuan untuk bisa mengatur pembelajarannya sendiri,

mulai dari penetapan tujuan, strategi untuk mencapai tujuan belajarnya

ataupun mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.

Dalam penelitian ini penerapan pola asuh orang tua dan motivasi

berprestasi yang dimiliki oleh siswa memiliki keterkaitan dengan

kemandirian belajar. Jika pola asuh orang tua baik atau dengan kata lain

nilai-nilai karakter seperti kedisiplinan, kerja keras, kreatif, mandiri,

menghargai prestasi, dan gemar membaca dimiliki dan diterapkan secara

baik maka akan mendorong terwujudnya kemandirian belajar pada siswa.

Selain itu, siswa yang memiliki motivasi berprestasi akan terdorong untuk

melakukan kegiatan belajar tanpa harus diperintah, aktif dalam kegitan

pembelajaran, dan dapat bertanggungjawab pada tujuannya. Dengan begitu

kemandirian belajar pada siswa akan dapat tewujud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

44

Adapun kerangka berpikir tersebut dapat digambarkan dalam bagan

berikut:

Gambar 2.1 Model Hubungan Antar Variabel Penelitian

E. Hipotesis

Berdasarkan pernjelasan terori dan kerangka berpikir yang telah

diuraikan di atas maka penulis mengajukan hipotesi sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang positif antara penerapan pola asuh orang

tua dengan kemandirian belajar siswa.

2. Terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar siswa,

3. Terdapat hubungan yang positif antara penerapan pola asuh orang

tua dan motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar siswa.

Penerapan Nilai Pola Asuh

Orang Tua (X1)

Motivasi Berprestasi (X2)

Kemandirian Belajar

Siswa (Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

Sugiyono (2012) menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini di akukan di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang berada di

Jl. Jenderal Sudirman No. 87 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan November 2019.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik kelas XI dan kelas XII

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

46

2. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian peneliti

untuk diamati. Dalam penelitian ini, yang menajdi objek penelitian

adalah persepsi penerapan pola asuh orang tua, motivasi berprestasi

dengan kamandirian belajar siswa.

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2012) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas

dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

kemudian ditarik kesimpulanya. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua siswa kelas XI dan XII SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Berikut ini

data jumlah siswa kelas XI dan XII SMA BOPKRI 2 Yogyakarta:

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Siswa Kelas XI dan XII SMA BOPKRI 2

Yogyakarta

No. Kelas Jumlah siswa

1 XII IPA 1 19

2 XII IPA 2 20

3 XII IBB 14

4 XII IPS 1 20

5 XII IPS 2 20

6 XI IPA 1 24

7 XI IPA 2 24

8 XI IBB 17

9 XI IPS 1 21

10 XI IPS 2 19

Jumlah 198

Sumber: SMA BOPKRI 1Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

47

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

memungkinkan mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulanya akan dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (mewakili) (Sugiyono 2012).

3. Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan

sampel random sederhana (simple random sampling). Sugiyono (2012)

menyatakan bahwa teknik simple random sampling adalah pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Teknik ini cocok dalam

penelitian ini karena sifat populasi yang akan diambil sampelnya

memiliki sifat yang homogen. Populasi homogen yaitu keseluruhan

individu yang menjadi anggota populasi, memiliki sifat-sifat yang relatif

sama satu sama lainya.

E. Operasional Variabel

Dalam sebuah penelitian tidak terlepas dari variabel-variabel yang akan

digunakan. Varabel penelitian sendiri terbagi menjadi dua yaitu variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

48

independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini persepsi pola asuh

orang tua, motivasi berprestasi merupakan variabel independen dan

kemandirian belajar siswa merupakan variabel dependen.

Untuk menjelaskan setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini

akan dikemukakan definisi masing-masing sebagai berikut:

1. Penerapan Nilai Pola Asuh Orang Tua

Persepsi pola asuh orang merupakan suatu proses kognitif yang diterimah

melalui lima indera dan kemudian ditafsirkan untuk menciptakan

keseluruhan gambar yang berarti mengenai cara orang tua dalam

mengasuh anaknya, pola asuh tersebut terbagi menjadi dua dimensi,

yaitu: dimensi kehangatan yang meliputi perhatian dan responsivitas

orang tua kepada anak dan dimensi kontrol yang meliputi pembatasan,

tuntutan, sikap ketat, campur tangan, dan kekuasaan sewenang-wenang

kepada anak. Intrumen penelitian variable pola asuh orang tua dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

49

Tabel 3.2

Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Variabel Penerapan Pola Asuh Orang

T

u

a

Variabel Dimensi Indikator No. Item

Persepsi

Pola Asuh

Orang Tua

Kontrol

Pembatasan

(Tindakan

pencegahan,tanda

larangan-larangan dan

memberikan batasan-

batasan pada anak)

1,2,3

Tuntutan

(Mengharapakan anak

mencapai apa yang

telah ditetapkan)

4,5,6

Sikap Ketat (Orang

tua mengingikan

anaknya agar selalu

mematuhi aturan)

7,8,9

Campur (orang tua

selalu ikut campur

urusan anak)

10,11,12

Kekuasaan yang

Sewenang-Wenang.

13,14,15

Kehangatan

Memberi Contoh

(cepat diserap, ditiru

dan dipahami)

16,17,18

Respon Positif

(memberi pujian,

apresiasi dan respon

positif)

19,20,21

Tidak Ada Respon

(Mengabaikan sikap

anak )

22,23

Hukuman (Memberi

hukuman terhadap

sikap yang salah)

24,25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

50

2. Motivasi Berprestasi

Motivasi berprestasi adalah dorongan dari diri siswa untuk

melakukakan perbuatan guna mencapai prestasi yang ingin ia capai.

Motivasi berprestasi dapat diukur dengan indikator tanggungjawab,

mempertimbangkan resiko, memperhatikan umpan balik, kretif dan

inovatif. Adapun kisi-kisi penyusunan instrumen untuk mengukur

variabel motivasi berprestasi yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Variabel Motivasi Berprestasi

K

e

m

a

n

d

i

r

i

a

n

Variabel Dimensi Indikator No. Item

Motivasi

Berprestasi

Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

Adanya hasrat

untuk mencapai

suatu target dengan

belajar.

1,2,3,4,5,6

Adanya dorongan

dan kebutuhan

belajar

Siswa menyadari

belajar sebagai

suatu kebutuhan

bukan karena

paksaan.

7,8,9,10,11,

12

Adanya harapan

dan cita-cita masa

depan

Adanya semangat,

dan tindakan yang

nyata dalam belajar

dengan harapan

dapat meraih cita-

cita di masa yang

akan datang.

13,14,15,16,

17,18

Adanya

penghargaan

Adanya pujian atau

penghargaan pada

saat siswa

mendapat nilai

bagus maka siswa

tersebut akan

termotivasi untuk

terus berusaha.

19,20,21,22,

23,24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

51

3. Kemandirian Belajar Siswa

Kemandirian belajar adalah aktivitas belajar dengan kemampuan

untuk bisa mengatur pembelajarannya sendiri, mulai dari penetapan

tujuan, strategi untuk mencapai tujuan belajarnya ataupun mengevaluasi

pembelajaran yang telah dilakukan. kemandirian belajar dapat diukur

dengan indikator tujuan belajar, sumber dan media belajar, waktu belajar,

keaktifan dalam belajar, menemukan cara belajar, mengevaluasi dan

merefleksi hasil belajarnya. Adapun kisi-kisi penyusunan instrumen

untuk mengukur variabel kemandirian belajar siswa yaitu sebagai

berikut:

Tabel 3.4

Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Variabel Kemandirian Belajar Siswa

Variabel Dimensi Indikator No. Item

Kemandirian

Belajar

Tujuan belajar Adanya tujuan

belajar yang

bervariasi maka

akan semakin

banyak

kompentensi.

1,2,3,4

Sumber dan

media belajar

Siswa menyadari

bahwa disekitarnya

terdapat banyak

sumber belajar

misalnya bertanya

kepada guru,

berdiskusi dengan

teman-teman dan

menbaca dari

internet

5,6,7,8

Waktu dan

tempat belajar

Adanya tempat

favorit untuk

9,10,11,12,

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

52

melakukan kegiatan

belajar baik

disekolah,rumah,per

pustakaan ataupun

taman dan tentunya

ditentukan dengan

waktu yang tepat

juga.

Keaktifan

dalam belajar

Adanya keinginan

untuk bertanya

kepada guru dan

aktif dalam proses

belajar mengajar di

kelas

14,15,16,17

Menentukan

cara belajar

Mengatur cara

belajar sesuai

dengan kemampuan

diri sendiri.

18,19,20,21

Mengevaluasi

dan

merefleksikan

hasil belajar

Mengevaluasi dan

merefleksikan hasil

belajar yang

dilakukan apakah

kegiatan tersebut

berhasil atau gagal.

22,23,24,25

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik kuisioner.

Sugiyono (2014:192) mendefinisikan kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan kepada responden untuk dijawab. Penelitian ini

menggunakan kuesioner utuk mengumpulkan data tentang hubungan

persepsi pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar. Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

53

pertanyaan yang terdiri dari empat jawaban yaitu selalu, sering, kadang-

kadang dan tidak perna.

2. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2014:82) dokumen merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa tulisan, gambar,

atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini

teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpul data dari berbagai

administrasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mengenai jumlah siswa kelas

XI dan siswa kelas XII.

G. Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen penelitian ini mencakup pengujian validitas dan

reliabilitas yang menjadi syarat pokok suatu instrumen penelitian. Hal ini

penting untuk dilakukan karena berkaitan dengan hasil berupa data yang

akan diperoleh melalui instrumen tersebut. Instrumen yang valid dan

reliabel akan memberikan hasil yang dapat dipercaya.

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2013:211) validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu

instrumen-instrumen. Instrumen yang valid mempunyai validitas yang

tinggi, sedangkan instrumen yang kurang valid memiliki validitas yang

rendah. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menguji

validitas adalah adalah Product Moment yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

54

𝑹𝒖𝒎𝒖𝒔 𝒓𝒙𝒚

𝑵∑𝑿𝒀 − (∑𝑿))(∑𝒀)

√[𝑵∑𝑿𝟐 − (∑𝑿)𝟐][∑𝒀𝟐 − (∑𝒀)𝟐]

Dimana:

𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi

𝑁 : Jumlah subjek

∑𝑋𝑌 : Jumlah perkalian skor butir dan skor total

∑𝑋 : Jumlah skor butir

∑𝑌 : Jumlah skor total

∑𝑋2 : Jumlah kuadrat dari skor butir

∑𝑌2 : Jumlah kuadrat dari skor total

Besarnya nilai koefisien dapat dihitung dengan menggunakan

korelasi dengan signifikasi 5%. Jika rhitung sama dengan atau lebih besar

dari pada rtabel maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya

jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir soal tersebut dikatakan

tidak valid. Pengolahan data dalam skripsi ini akan diolah secara

otomatis menggunakan bantuan aplikasi IBM SPSS Statistics 21 for

Windows, rumus yang ditampilkan di atas adalah rumus pengolahan

manual. Adapun pengerjaan menggunakan aplikasi tersebut sebagai

berikut: Klik Analyze➔ Scale➔ Reliability (masukan semua butir

kedalam item)➔ Statistics (descriptive for-pilih semua, inter item-pilih

correlations, yang lain abaikan)➔ Model (pilih alpha, abaikan list

model).

Pelaksanaan pengujian validitas ini dilakukan kepada siswa-siswi

SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan jumlah responden 30 siswa. Nilai

𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat di hitung dengan menggunakan jumlah sampel tersebut, pada

taraf signifikansi 5%. Maka cara menghitungnya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

55

𝑑𝑓 = 𝑛 − 2

Keterangan:

df = degree of freedom (derajat bebas)

n = jumlah responden

Dari hasil uji coba diketahui bahwa derajat kebebasan sebesar 29 (df =

30-2) dengan taraf signifikan 5% menunjukan rtabel sebesar 0,361. Nilai r

hitung menggunakan SPSS. Hasil pengujian validitas untuk masing-masing

variabel sebagai berikut:

a. Variabel Polah Asuh Orang Tua

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Item Variabel Pola Asuh Orang Tua

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,660 0,361 Valid

2 0,448 0,361 Valid

3 0.411 0,361 Valid

4 0.213 0,361 Tidak Valid

5 0,654 0,361 Valid

6 0,341 0,361 Tidak Valid

7 0,660 0,361 Valid

8 0,236 0,361 Tidak Valid

9 0,660 0,361 Valid

10 0,605 0,361 Valid

11 0,660 0,361 Valid

12 0,254 0,361 Tidak Valid

13 0,660 0,361 Valid

14 0,660 0,361 Valid

15 -0,382 0,361 Tidak Valid

16 0,531 0,361 Valid

17 0,517 0,361 Valid

18 0,648 0,361 Valid

19 0,477 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

56

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

20 0,411 0,361 Valid

21 0,660 0,361 Valid

22 0,445 0,361 Valid

23 0,660 0,361 Valid

24 0,336 0,361 Tidak Valid

25 0,660 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan Tabel 3.5, dari 25 butir pertanyaan ada 6 pertanyaan

yang tidak valid yaitu nomor 4,6,8,12,15 dan 24 maka untuk item tersebut

tidak diikutsertakan. Berikut rangkuman hasil pengujian validitas yang

baru setelah item tersebut dihilangkan.

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Item Variabel Pola Asuh Orang Tua

(Kedua)

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,769 0,361 Valid

2 0,377 0,361 Valid

3 0,361 0,361 Valid

5 0,553 0,361 Valid

7 0,769 0,361 Valid

9 0,769 0,361 Valid

10 0,600 0,361 Valid

11 0,769 0,361 Valid

13 0,769 0,361 Valid

14 0,769 0,361 Valid

16 0,408 0,361 Valid

17 0,485 0,361 Valid

18 0,613 0,361 Valid

19 0,530 0,361 Valid

20 0,439 0,361 Valid

21 0,769 0,361 Valid

22 0,392 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

57

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

23 0,769 0,361 Valid

25 0,769 0,361 Valid

Setelah melakukan pengujian kembali dengan menghilangkan item

yang tidak valid maka didapatkan hasil seperti pada tabel di atas. Dari

Tabel 3.6, karena nilai r hitung > r tabel, maka terdapat 19 butir pertanyaan

tersebut dinyatakan valid.

b. Variable Motivasi Berprestasi

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Validitas Item Variabel Motivasi Berprestasi

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,660 0,361 Valid

2 0,607 0,361 Valid

3 0,504 0,361 Valid

4 0,661 0,361 Valid

5 0,700 0,361 Valid

6 0,508 0,361 Valid

7 0,726 0,361 Valid

8 0,555 0,361 Valid

9 0,661 0,361 Valid

10 0,608 0,361 Valid

11 0,594 0,361 Valid

12 0,488 0,361 Valid

13 0,608 0,361 Valid

14 0,780 0,361 Valid

15 0,580 0,361 Valid

16 0,722 0,361 Valid

17 0,465 0,361 Valid

18 0,289 0,361 Tidak Valid

19 0,117 0,361 Tidak Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

58

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

20 0,582 0,361 Valid

21 0,330 0,361 Tidak Valid

22 0,032 0,361 Tidak Valid

23 0,607 0,361 Valid

24 0,504 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan Tabel 3.7, dari 24 butir pertanyaan terdapat 4 butir

pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 18,19,21 dan 22 maka untuk item

tersebut tidak diiukutsertakan. Berikut rangkuman hasil pengujian validitas

yang baru setelah item tersebut dihilangkan.

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Item Variabel Motivasi Berprestasi

(Kedua)

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,644 0,361 Valid

2 0,626 0,361 Valid

3 0,490 0,361 Valid

4 0,609 0,361 Valid

5 0,741 0,361 Valid

6 0,545 0,361 Valid

7 0,755 0,361 Valid

8 0,591 0,361 Valid

9 0,609 0,361 Valid

10 0,628 0,361 Valid

11 0,653 0,361 Valid

12 0,461 0,361 Valid

13 0,621 0,361 Valid

14 0,743 0,361 Valid

15 0,551 0,361 Valid

16 0,726 0,361 Valid

17 0,466 0,361 Valid

20 0,588 0,361 Valid

23 0,626 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

59

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

24 0,490 0,361 Valid

Setelah melakukan pengujian kembali dengan menghilangkan item

yang tidak valid maka didapat hasil seperti pada tabel di atas. Dari Tabel

3.8, karena nalai r hitung > r tabel, maka terdapat 20 butir pernyataan

tersebut dinyatakan valid.

c. Variabel Kemandirian Belajar

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Validitas Item Variabel Kemandirian Belajar

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,710 0,361 Valid

2 0,223 0,361 Tidak Valid

3 0,621 0,361 Valid

4 0,114 0,361 Tidak Valid

5 0,406 0,361 Valid

6 0,285 0,361 Tidak Valid

7 0,568 0,361 Valid

8 0,302 0,361 Tidak Valid

9 0,629 0,361 Valid

10 0,604 0,361 Valid

11 0,680 0,361 Valid

12 0,472 0,361 Valid

13 0,439 0,361 Valid

14 0,624 0,361 Valid

15 0,383 0,361 Valid

16 0,424 0,361 Valid

17 0,086 0,361 Tidak Valid

18 0,686 0,361 Valid

19 0,557 0,361 Valid

20 0,643 0,361 Valid

21 0,717 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

60

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

22 0,477 0,361 Valid

23 0,653 0,361 Valid

24 0,459 0,361 Valid

25 0,622 0,361 Valid

Sumber: data primer, diolah 2019

Berdasarkan Tabel 3.9, dari 25 butir pertanyaan ada 5 butir

pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 2,4,6,8 dan 17 maka untuk item

tersebut tidak diikutsertakan. Berikut rangkuman hasil pengujian validitas

yang baru setelah item tersebut dihilangkan.

Tabel 3.10

Hasil Pengujian Validitas Item Variabel Kemandirian Belajar

(Kedua)

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 0,670 0,361 Valid

3 0,527 0,361 Valid

5 0,391 0,361 Valid

7 0,610 0,361 Valid

9 0,717 0,361 Valid

10 0,717 0,361 Valid

11 0,746 0,361 Valid

12 0,470 0,361 Valid

13 0,527 0,361 Valid

14 0,706 0,361 Valid

15 0,402 0,361 Valid

16 0,400 0,361 Valid

18 0,749 0,361 Valid

19 0,557 0,361 Valid

20 0,710 0,361 Valid

21 0,724 0,361 Valid

22 0,603 0,361 Valid

23 0,642 0,361 Valid

24 0,459 0,361 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

61

No Item

Pertanyaan

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

25 0,620 0,361 Valid

Setelah melakukan pengujian kembali dengan menghilangkan item

yang tidak valid maka didapat hasil seperti pada tabel di atas. Dari Tabel

3.10, karena nilai r hitung > r tabel, maka terdapat 20 butir pertanyaan

tersebut dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang

sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat

dipercaya juga. Untuk menghitungnya digunakan rumus Alpha

Cronbach sebagai berikut: Rumus yang digunakan untuk menguji

reliabilitas instrumen ini adalah dengan rumus alpha :

𝑟11= (

𝑛𝑛−1)

(1 −∑ 𝜎

21

𝜎 21

)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

∑ 𝜎2

1 = Skor tiap-tiap item

n = Banyaknya butir soal

𝜎2

1 = Varians total

Instrumen dikatakan reliabel jika, r hitung lebih besar atau

sama dengan r tabel dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

62

instrument dikatakan tidak reliabel atau nilai r hitung dikonsultasikan

dengan tabel interprestasi r dengan ketentuan dikatakan reliabel jika r

hitung ≥ 0,60. Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya

reliabilitas, digunakan pedoman adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Kriteria Penilaian Reliabilitas

No. Koefisien Reliabel Kriteria Penilaian

1 0,80-1,00 Sangat tinggi

2 0,60-0,79 Tinggi

3 0,40-0,59 Cukup

4 0,20-0,39 Rendah

5 0,00-0,19 Sangat rendah

a. Variabel Pola Asuh Orang Tua

Berikut adalah hasil pengujian variabel pola asuh orang tua

sebanyak 30 responden dengan nilai Cronbach Alpha yang diperoleh

menggunakan SPSS.

Tabel 3.12

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Pola Asuh Orang Tua

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.905 .934 19

Sumber : data primer, diolah 2019

Dari Tabel 3.12, karena nilai Cronbach Alpha sebesar 0,905 >

0,60 maka intrumen yang digunakan untuk menilai pola asuh orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

63

dapat dinyatakan sangat reliabel. Tingkat reliable intrumen pola asuh

orang tua termasuk dalam kategori sangat tinggi.

b. Variabel Motivasi Berprestasi

Berikut adalah hasil pengujian reliabel variabel motivasi

berprestasi sebanyak 30 responden dengan nilai cronbach alpha yang

diperoleh mengunakan SPSS.

Tabel 3.13

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Motivasi Berprestasi

Sumber : data primer, diolah 2019

D

a

ri Tabel 3.13 karena nilai Cronbach Alpha sebesar 0,927 > 0,60 maka

instrumen yang digunakan untuk menilai motivasi berprestasi siswa

dapat dinyatakan sangat reliabel. Tingkat reliabel instrumen variabel

motivasi berprestasi siswa dalam kategori sangat tinggi.

c. Variabel Kemandirian Belajar

Berikut adalah hasil pengujian reliabel variabel kemandirian

belajar siswa sebanyak 30 responden dengan nilai Cronbach Alpha

yang mengunakan SPSS.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.927 .931 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

64

Tabel 3.14

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Kemandirian Belajar

sumber : data primer, diolah 2019

Dari Tabel 3.14 karena nilai cronbach alpha sebesar 0,925 > 0,60

m

a

k

a

intrumen yang digunakan untuk menilai kemandirian belajar siswa

dapat dinyatakan sangat reliabel. Tingkal reliabel instrumen variabel

kemandirian belajar siswa dalam kategori sangat tinggi.

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Data

Analisis data deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan

data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi

Sugiyono (2010:207). Deskriptif data digunakan oleh peneliti untuk

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.925 .926 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

65

memberi gambaran melalui data sampel dengan variable pola asuh orang

tua dan motivasi berprestasi dengan kemandirian belejar siswa.

Pada penelitian ini menggunakan penilaian acuan patokan (PAP)

tipe II digunakan untuk pengujian statistika deskriptif. Tabel distribusi

frekuensi pada setiap variable digunakan untuk mendeskripsikan data.

Penelitian memilih mengunakan PAP tipe II karena PAP tipe II

memiliki batas passing score yang rendah yaitu 56% pencapaian skor

dan kategori kecenderungan variable dengan mengunakan PAP tipe II

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.15

Kecenderungan Berdasarkan PAP Tipe II

Pada PAP tipe II biasanya batas atau patokan yang paling rendah

y

a

i

t

u 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. PAP

tipe II pada umumnya merupakan cara menghitung dengan skor minimal

0 dan skor maksimal 100.

Pencapaian Skor Kategori Kecenderungan Variabel

81 % - 100% Sangat Tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Cukup

46% - 55% Rendah

< 45% Sangat Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

66

Skor: Nilai terendah + % (Nilai Tertinggi-Nilai Terendah)

a. Variabel Pola Asuh Orang Tua

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 19 = 76

Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 19 = 19

Kategori kecenderungan untuk variabel pola asuh orang tua:

Sangat Tinggi : 19 + 81% (76 - 19) = 65 - 76

Tinggi : 19 + 66% (76 - 19) = 57 - 64

Cukup : 19 + 56% (76 - 19) = 51 - 56

Rendah : 19 + 46% (76 - 19) = 45 - 50

Sangat Rendah : 19 + 0% (76 - 19) = 19 – 44

Berdasarkan data perhitungan di atas, dapat disimpulkan

bahwa kategori kecenderungan variabel pola asuh orang tua adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.16

Skor Interval Variabel Pola Asuh Orang Tua

Interval Kategori Skor

65 – 76 Sangat Tinggi 5

57 – 64 Tinggi 4

51 – 56 Cukup 3

45 – 50 Rendah 2

19 – 44 Sangat Rendah 1

b. Variabel Motivasi Berprestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

67

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 20 = 80

Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 20 = 20

Kategori kecenderungan untuk variabel motivasi berprestasi:

Sangat Tinggi : 20 + 81% (80 - 20) = 69 - 80

Tinggi : 20 + 66% (80 - 20) = 60 - 68

Cukup : 20 + 56% (80 - 20) = 54 - 59

Rendah : 20 + 46% (80 - 20) = 48 - 53

Sangat Rendah : 20 + 0% (80 - 20) = 20 – 47

Berdasarkan data perhitungan di atas, dapat disimpulkan

bahwa kategori kecenderungan variabel motivasi berprestasi siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.17

Skor Interval Variabel Motivasi Berprestasi

Interval Kategori Skor

69 – 80 Sangat Tinggi 5

60 – 68 Tinggi 4

54 – 59 Cukup 3

48 – 53 Rendah 2

20 – 47 Sangat Rendah 1

c. Variabel Kemandirian Belajar

Skor tertinggi yang mungkin dicapai 4 x 20 = 80

Skor terendah yang mungkin dicapai 1 x 20 = 20

Kategori kecenderungan untuk variabel kemandirian belajar siswa:

Sangat Tinggi : 20 + 81% (80 -20) = 69 - 80

Tinggi : 20 + 66% (80 - 20) = 60 - 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

68

Cukup : 20 + 56% (80 - 20) = 54 -59

Rendah : 20 + 46% (80 - 20) = 48 - 53

Sangat Rendah : 20 + 0% (80 -20) = 20 – 47

Berdasarkan data perhitungan di atas, dapat disimpulkan

bahwa kategori kecenderungan variabel kemandirian belajar siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.18

Skor Interval Variabel Kemandirian Belajar Siswa

Interval Kategori Skor

69 – 80 Sangat Tinggi 5

60 – 68 Tinggi 4

54 – 59 Cukup 3

48 – 53 Rendah 2

20 – 47 Sangat Rendah 1

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Menurut Kurniawan (2014:157) uji normalitas adalah

untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah memiliki residual yang berdistribusi

normal. Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan

normalitas bivariate. Menurut Santoso (2015:326) Koefisien korelasi

bivariat mengukur keeratan hubungan diantara hasil-hasil

pengamatan dari populasi yang memiliki dua varians (bivariate).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

69

Dalam penelitian ini peneliti menguji dengan bantuan IBM SPSS

Statistics 21 for Windows.

3. Pengujian Hipotesis

a. Korelasi Spearman

Koefisien korelasi Spearmen digunakan untuk mengetahui

derajat keeratan dua variable yang memilikih skala pengukuran

nominal ordinal. Bila pada perhitungan korelasi Pearson data

observasinya yang dikorelasikan, maka pada korelasi Spearman

adalah data peringkatnya (rangking) yang dikorelasikan.

Koefisien korelasi Spearman diperoleh dengan rumus:

𝒓𝒔 = 1 - 𝟔 ∑ 𝟐𝒅𝟏

𝒏(𝒏𝟐−𝟏)

Keterangan:

𝑟𝑠 = koefisien korelasi Spearman

𝑑𝑖 = selisih ranking tiap pengamatan

N = banyaknya pengamatan

b. Pedoman Pemberian Interprestasi

Pengujian korelasi penelitian ini menggunakan taraf

singnifikansi 0,05. Apabila hasil pengujian memliki nilai singnikasi

lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Sebaliknya,

jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho

ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

70

Tabel 3.19

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien

Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber:Sugiyono (2017:231)

Pengujian korelasi penelitian ini menggunakan taraf

singnifikan 0,05. Apabila hasil pengujian memiliki nilai signifikan

lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima. Sebaliknya

jika nilai signifikan lebih kecil dari nilai 0,05 maka Ha diterima dan

Ho ditolak.

c. Merumuskan Hipotesi

1) Hipotesis 1

Ho1 : Tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan

kemandirian belajar.

Ha1 : Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan

kemandirian belajar.

2) Hipotesis 2

Ho2 : Tidak ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar.

Ha2 : Ada hubungan antara motivasi berpestasi dengan

kemandiria belajar.

4. Penarikan Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

71

a. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya

tidak ada hubungan antara pola asuh orang tua dan motivasi

berprestasi dengan kemandirian belajar.

b. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada

hubungan antara pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi dan

kemandirian belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

72

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Data dalam penelitian ini terdiri dari data pola asuh orang tua, motivasi

berprestasi dan kemandirian belajar siswa kelas XI dan kelas XII SMA BPOKRI 2

Yogyakarta. Data-data tersebut dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan

kepada siswa kelas XI dan XII.

A. Deskripsi Data

1. Deskripsi Responden Penelitian

Penelitian ini dilakukan di bulan November 2019. Penelitian ini

dilakukan di sekolah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta. Subjek dari penelitian

ini adalah peserta didik kelas XI dan kelas XII SMA BOPKRI 2

Yogyakarta. Kuesioner yang diberikan kepada responden sebanyak 198

siswa, dengan rincian sebagai berikut: siswa kelas XI SMA BOPKRI 2

Yogyakarta berjumlah 104 dan siswa kelas XII SMA BOPKRI 2

Yogyakarta berjumlah 94 siswa.

2. Deskripsi Variabel

a. Deskripsi Data Variabel Pola Asuh Tua

Berdasarkan data hasil penelitian, skor tertinggi untuk

variabel pola asuh orang tua yang mungkin dicapai adalah 4 x 19 = 76

dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 1 x 19 = 19.

Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi

frekuensi berdasarkan PAP tipe II sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

73

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Variabel Pola Asuh Orang Tua

Interval Skor F Presentase Kategori

65 – 76 127 64,14% Sangat Tinggi

57 – 64 46 23,23% Tinggi

51 – 56 18 9,09% Cukup

45 – 50 6 3,03% Rendah

19 – 44 1 0,50% Sangat Rendah

Jumlah 198 100%

Dari Tabel 4.1, variabel pola asuh orang tua antara lain: 127

siswa (64,14%) dikategorikan sangat tinggi, 46 siswa (23,23%)

dikategorikan tinggi, 18 siswa (9,09%) dikategorikan cukup, 6 siswa

(3,03%) dikategorikan rendah, 1 siswa (0,50%) dikategorikan sangat

rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pola asuh

orang tua ini ke arah kategori sangat tinggi, dilihat dari jumlah

responden berjumlah 127 ke arah kategori sangat tinggi.

b. Deskripsi Data Variabel Motivasi Berprestasi

Berdasarkan data hasil penelitian, skor tertinggi variabel

motivasi berprestasi yang mungkin dicapai adalah 4 x 16 = 64 dan skor

terendah yang mungkin dicapai adalah 1 x 16 = 16. Berdasarkan data

tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan

PAP tipe II sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

74

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Berprestasi

Interval Skor F Presentase Kategori

69 – 80 155 78,28% Sangat Tinggi

60 – 68 34 17,17% Tinggi

54 – 59 4 2,02% Cukup

48 – 53 5 2,52% Rendah

20 – 47 0 Sangat Rendah

Jumlah 198 100%

Dari Tabel 4.2, variabel motivasi berprestasi antara lain:

155 siswa (78,28%) dikategorikan sangat tinggi, 34 siswa (17,17%)

dikategorikan tinggi, 4 siswa (2,02%) dikategorikan cukup dan 5 siswa

(2,52%) dikategorikan rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel motivasi berprestasi ini ke arah kategori sangat tinggi,

dilihat dari jumlah responden berjumlah 155 ke arah kategori sangat

tinggi.

c. Deskripsi Data Variabel Kemandiran Belajar

Berdasarkan data hasil penelitian, skor tertinggi untuk

variabel kemandirian belajar yang mungkin dicapai adalah 4 x 20 =

80 dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 1 x 20 = 20.

Berdasarkan data tersebut berikut ini disajikan tabel distribusi

frekuensi bersadarkan PAP tipe II sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

75

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Variabel Kemandirian Belajar

Interval Skor F Presentase Kategori

69 – 80 103 52,02% Sangat Tinggi

60 – 68 59 29,79% Tinggi

54 – 59 25 12,62% Cukup

48 – 53 8 4,04% Rendah

20 – 47 3 1,51% Sangat Rendah

Jumlah 198 100%

Dari Tabel 4.3, di atas menunjukkan bahwa variabel

kemandirian belajar siswa antara lain: 103 siswa (52,02%)

dikategorikan sangat tinggi, 59 siswa (29,79%) dikategorikan tinggi,

25 siswa (12,62%) dikategorikan cukup, 8 siswa (4,04%)

dikategorikan rendah dan 3 siswa (1,51%) dikategorikan sangat

rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel

kemandirian belajar siswa ini ke arah kategori sangat tinggi, dilihat

dari jumlah responden berjumlah 103 ke arah kategori sangat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

76

B. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas

Menurut Kurniawan (2014:157) uji normalitas adalah untuk melihat

apakah nilai residul terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang

baik adalah memiliki residul yang berdistribusi normal.Pengujian data

dalam penelitian ini mengunakan normalitas bivariate. Menurut Santoso

(2015:326) koefisien korelasi bivarian mengukur keeratan hubungan

diantara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang memiliki dua varians

(bivariate). Dalam penelitian ini peneliti menguji dengan bantuan IBM

SPSS Statistics 21 for Window.

a. Variabel Pola Asuh Orang Tua

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Normalitas Instrumen – Pola Asuh Orang Tua

Berdasarkan Tabel 4.4, nilai R Square = 0,863 > 0,8 sehingga

disimpulkan bahwa distribusi data pola asuh orang tua normal.

b. Variabel Morivasi Berprestasi

Tabel 4.5

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:chisquare

Equatio

n

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .863 175.649 1 28 .000 .019 .033

The independent variable is Mahalanobis Distance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

77

Hasil Pengujian Normalitas Instrumen – Motivasi Berprestasi

B

e

r

dasarkan tabel 4.5, nilai R Square = 0,650 < 0,8 sehingga disimpulkan

bahwa distribusi data motivasi berprestasi tidak normal.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan korelasi spearman rank yang

diolah dengan mengunakan program IBM SPSS 21 for Windows karena data

pola asuh orang tua dengan kemandiran belajar berdistribusi normal

sedangkan motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar berdistribusi

tidak normal.

1. Pengujian Hipotesis I

a. Perumusan Hipotesis

Ho1 : Tidak ada hubunga antara pola asuh orang tua dengan

kemandirian belajar

Ha1 : Ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian

belajar

b. Hasil Pengujian Hipotesis

Model Summary and Parameter Estimates

DependentVariable:chisquare

Equati

on

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .650 52.061 1 28 .000 .030 .022

The independent variable is Mahalanobis Distance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

78

Tabel 4.6

Hasil Uji Korelasi Variabel Pola Asuh Orang Tua Dengan

K

e

m

a

n

d

i

r

i

a

n

B

e

l

a

j

a

r

Berdasarkan tabel 4.6, nilai probabilitas pada korelasi

spearman Sig.(2-tailed) untuk variabel pola asuh orang tua dengan

kemandirian belajar sebesar 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih

rendah dari ∝= 0.05. Hal ini berarti rumusan hipotesis Ho ditolak,

yaitu terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan

kemandirian belajar. Sementara itu, nilai koefisien korelasi spearman

sebesar (+) 0,329. Hal ini berarti koefisien korelasi spearman

menunjukan tingkat keeratan yang rendah, karena berada pada

interval koefisien 0,20 – 0,399. Tanda positif tersebut, menunjukan

bahwa hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian belajar

mempunyai korelasi positif/searah. Nilai koefisien spearman (+)

Correlations

polaasuh

orangtua

kemandirian

belajar

Spearman's

rho

polaasuhorangtua Correlation Coefficient 1.000 .329**

Sig. (2-tailed) . .000

N 198 198

kemandirianbelajar Correlation Coefficient .329** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 198 198

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

79

0,329 dapat diinterprestasikan bahwa ketika pola asuh orang tua baik,

kemandirian belajar juga ikut naik, dan sebaliknya.

2. Pengujian Hipotesis II

a. Perumusan Hipotesis

Ho2 : Tidak ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar.

Ha2 : ada hubungan antara motivasi berprestasi dengan kemandirian

belajar

b. Hasil Pengujian Hipotesis

Tabel 4.7

Hasil Uji Korelasi Variabel Motivasi Berprestasi Dengan

K

e

m

a

n

d

i

r

i

a

n

B

e

l

a

j

ar

Correlations

motivasiber

prestasi

kemandirian

belajar

Spearman's

rho

motivasiberprestasi Correlation Coefficient 1.000 .535**

Sig. (2-tailed) . .000

N 198 198

kemandirianbelajar Correlation Coefficient .535** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 198 198

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

80

Berdasarkan tabel 4.7, nilai probabilitas pada korelasi

spearman Sig.(2-tailed) untuk variabel motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar sebesar 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih

rendah dari ∝= 0.05. Hal ini berarti rumusan hipotesis Ho ditolak,

yaitu terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan

kemandirian belajar. Sementara itu, nilai koefisien korelasi spearman

sebesar (+) 0.535. Hal ini berarti koefisien korelasi spearmen

menunjukan tingkat keeratan yang sedang, karena berada pada

interval koefisien 0,40 – 0,599. Tanda positif tersebut, menunjukan

bahwa hubungan motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar

mempunyai korelasi positif/searah. Nilai koefisien spearman (+)

0,535 dapat diinterprestasikan bahwa ketika motivasi berprestasi baik,

kemandirian belajar juga ikut naik, dan sebaliknya.

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan antara variabel dan seberapa kuat hubungan yang terjadi pada

variabel pola asuh orang tua dan motiavasi berprestasi dengan kemandirian

belajar pada siswa-siswi kelas XI dan kelas XII SMA BOPKRI 2

Yogyakarta. Dari hasil analisis data pada bagian sebelumnya, maka dilakukan

pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

81

1. Hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian belajar

Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukan bahwa ada hubungan

antara pola asuh orang tua dengan kemandirian belajar. Adanya hubungan

tersebut ditunjukan oleh nilai probabilitas Sig.(2-tailed) untuk variabel

pola asuh orang tua dengan kemandirian belajar sebesar 0,000. Nilai

probabilitas tersebut lebih kecil dari ∝ = 0,05.

Pada hasil uji korelasi tersebut juga menunjukkan bahwa nilai

koefisien korelasi spearman sebesar (+) 0,329. Hal ini berarti kedua

variabel memiliki tingkat keeratan yang rendah, karena berada pada

interval 0,20 – 0,399. Tanda positif menunjukkan pola asuh orang tua

dengan kemandirian belajar mempunyai korelasi yang positif/searah.

Nilai koefisien yang ini berarti bahwa ketika pola asuh orang tua baik

maka tinggi pula kemandirian belajar, demikian juga sebaliknya.

Selain itu didapatkan informasi dari hasil analisis data berdasarkan

PAP tipe 2. Diketahui bahwa responden sebanyak 127 siswa dengan

presentase 64,14% merupakan siswa dengan intepretasi pola asuh orang

tua yang sangat baik, sedangkan pada variabel kemandirian belajar

diperoleh responden sebanyak 103 siswa dengan presentase 52,02%

menunjukan bahwa kemandirian yang dimiliki siswa sangat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

82

Berdasarkan hasil uji normalitas data diperoleh informasi bahwa

pada variabel pola asuh orang tua 𝑅𝑆𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 sebesar 0,863. Angka tersebut <

0,8 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada variabel tersebut

normal.

Hasil analisis menunjukan ada hubungan positif anatara persepsi

pola asuh orang tua dengan kemandirian belajar siswa. Hasil penelitian

ini sejalan dengan definisi kemandirian belajar menurut Haris (2007:134)

bahwa kemandirian belajar dipengaruhi oleh ketersediaan dukungan

terhadap kegiatan belajar, baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja,

maupun di masyarakat. Dukungan di lingkungan rumah dapat berupa pola

asuh orang tua maupun sikap orang yang memberikan kesempatan anak

untuk belajar ketika di rumah. Pernyataan tersebut sejalan dengan pola

asuh orang tua menurut Hidayah (2006) menyatakan bahwa orang tua

mempunyai tanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya menjadi orang

yang sukses dan penting bagi orang tua untuk memahami perkembangan

anak-anaknya yang dalam penelitian ini dikhususkan pada kemandirian

belajar anak sebagai seorang siswa. Dalam penelitian ini pola asuh orang

tua terdiri dua dua aspek yaitu aspek kehangatan dan aspek kontrol. Hasil

penelitian diketahui bahwa aspek kehagatan (perhatian orang tua terhadap

kesejaterahan anak, responsivitas orang tua terhadap anak dan peka

terhadap kebutuhan emosional anak) memiliki pengaruh lebih efektif

dengan kemandirian belajar dibanding dengan aspek kontrol

(pembatasan, tuntutan, sikap ketat, campur tangan, dan kekuasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

83

sewenang-wenang) yang kurang efektif dengan kemandirian belajar.

Hasil penelitian menunjukan ada hubungan positif antara pola asuh orang

tua dan kemandirian belajar, hal ini diduga bahwa peran pola asuh orang

tua merupakan faktor yang memiliki presentase yang cukup besar dalam

memberikan pengaruh terhadap kemandirian belajar siswa SMA BOPKRI

2 Yogyakarta.

2. Hubungan motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar

Berdasarkan hasil uji korelasi menunjukan bahwa ada hubungan

antara motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar. Adanya

hubungan tersebut ditunjukan oleh probabilitas Sig.(2-tailed) untuk

motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar sebesar 0,000. Nilai

probabilitas tersebut lebih kecil dari ∝ = 0,05.

Pada hasil uji korelasi tersebut, juga menunjukkan bahwa nilai

korelasi koefisien spearman terbesar (+) 0,535. Hal ini berarti kedua

variabel memiliki tingkat keeratan yang sedang, karena berada pada

interval 0,40 – 0,599. Tanda positif menunjukan motivasi berprestasi

dengan kemandirian belajar mempunyai korelasi yang positif/searah.

Nilai koefisien yang searah ini berarti bahwa ketika motivasi berprestasi

baik maka tinggi pula kemandirian belajar siswa, demikian juga

sebaliknya.

Selain itu didapatkan informasi dari hasil analisis data berasarkan

PAP tipe 2. Diketahui bahwa responden sebanyak 155 siswa dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

84

presentase 78,28% merupakan siswa dengan interprestasi motivasi

berprestasi yang sangat tinggi. Sedangkan pada variabel kemandirian

belajar diperoleh responden sebanyak 103 siswa dengan presentase

52,02% menunjukan bahwa minat yang dimiliki siswa sangat tinggi.

Berdasarkan hasil uji normalitas data diperoleh informasi bahwa pada

variabel motivasi berprestasi 𝑅𝑆𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 sebesar 0,650. Angka tersebut < 0,8

maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada variabel tersebut

tidak normal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan definisi motivasi berprestasi

menurut Sugihartono (2013:78) mengatakan motivasi berprestasi bahwa

siswa belajar untuk merai prestasi atau keberhasilan yang telah

ditetapkannya. Dalam hal ini, siswa telah memiliki target seberapa besar

prestasi yang harus dicapai dari proses belajar yang dilakukannya. Selain

itu, ciri lain yang mempengaruhi motivasi berprestasi yaitu tekun

mengerjakan tugas dan tanggung jawab, mempunyai motivasi belajar

yang tinggi, menyukai tantangan dan mempertimbangkan resiko dan

terlibat aktif dalam pembelajaran dan kreatif-inovatif dalam belajar.

Selain itu, ada factor lain yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu

adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, tidak mudah putus asa,

tertarik terhadap masalah dan memecahkannya, senang bekerja sendiri,

dapat mempertahankan pendapat dan tidak mudah melepaskan apa yang

diyakini. Senang belajar sendiri siswa akan termotivasi untuk

menyelesaikan semua tugas sekolah secara mandiri tampa harus ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

85

paksaan dari orang tua atau pun dari guru. Motivasi berprestasi yang

tinggi akan membuat kemandirian belajar siswa akana teratur dan akan

membantu siswa mandiri dalam belajar. Hasil penelitian menunjukan ada

hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan kemandirian belajar

siswa. Motivasi berprestasi merupakan faktor yang memiliki presentase

yang besar dalam memberikan pengaruh pada kemandirian belajar siswa

di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

85

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya

mengenai hubungan pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi

dengan kemandirian belajar, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pola asuh orang

tua dengan kemandirian belajar. Hal ini didukung dengan

nilai koefisien korelasi (Correlation Coefficient) (+) 0,329

dengan nilai probabilitas (Sig. 2-tailed) = 0,000 < 0,05. Nilai

koefisien korelasi dapat diinterpretasikan mempunyai

keeratan yang rendah, karena berada pada interval koefisien

0,20 – 0,399.

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi

berprestasi dengan kemandirian belajar. Hal ini didukung

dengan nilai koefisien korelasi (Correlation Coefficient) (+)

0,535 dengan nilai probabilitas (Sig. 2-tailed) = 0,000 < 0,05.

Nilai koefisien korelasi dapat diinterprestasikan mempunya

keeratan yang sedang, karena berada pada interval koefisien

0,40 – 0,599.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

86

B. Keterbatasan

1. Keterbatasan penulis dalam penelitian ini yaitu adanya

keterbatan dalam identifikasi variabel, pengunaan uji, dan

analisis, selain itu peneliti hanya menggunakan dua variabel

yaitu: pola asuh orang tua dan motivasi berprestasi saja,

meskipun masih banyak variabel- variabel lain yang dapat

digunakan untuk mempegaruhui kemandirian belajar.

2. Semua data penelitian diperoleh dari kuesioner yang telah

diisi oleh siswa sehingga kebenaran penelitian ini tergantung

dari keseriusan siswa dalam mengisi kuesioner. Peneliti tidak

bisa melacak kebenaran data yang diperoleh dari responden.

Apabila responden dalam menjawab kuesioner tidak secara

jujur maka hasil penelitian ini tidak seluruhnya benar.

3. Keterbatasan penulis dalam memberikan pernyataan atau

pertanyaan yang kurang speasifik dan jawaban yang mungkin

tidak menampung semua kemungkinan, sehungga pada

kurang tepatnya informasi atau data yang didapat.

C. Saran

Berikut ini disampaikan beberapa saran yang berkaitan dengan

hasil penelitian yang telah dilakukan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

87

1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada hubungan positif dan

signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian

belajar, disarakan orang tua untuk mempertahankan pola

asuh yang sudah diterapkan seperti perhatian terhadap

kesejateraan anak, responsivitas terhadap kebutuhan anak,

meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama

dengan anak, menunjukan rasa antusias pada tingkah laku

ditampilkan anak dan peka terhadap kebutuhan emosional

anak demi terwujukan kemandirian belajar yang baik pada

anak.

2. Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada hubungan positif dan

signifikan antara motivasi berprestasi dengan kemandirian

belajar. Disarankan sebaiknya siswa mempertahakan bahkan

meningkatkan motivasi berprestasi dalam membimbing dan

mendorong dirinya untuk belajar mandiri misalnya adanya

hasrat dan keinginan berhasil, tekun mengerjakan tugas dan

tanggung jawab, serta mempunya motivaasi belajar yang

tinggi dan tidak gampang puas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

88

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih, D. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru

dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

https://journal.uny.ac.id/index.php/jkpai/article/viewFile/876/695, 40.

Akbar, R., & Hawadi. (2001). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Grasindo.

Al, T., & Branda, A. (2014). Mengembangkan Pola Asuh Demokratis. Jakarta: PT

Elex Media Kompitudo.

Ali, M., & Asrori, M. (2005). Psikologi remaja pekerbangan peserta didik.

Bandung: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Casmini. (2007). Emotional Parenting. Dasar-Dasar Pengasuhan Kecerdasan

Emosi Anak. Yogyakarta: Pilar Media.

Daulay, N. (2014). Pengantar Psikologi dan Pandangan Al-Qur'an Terhadap

Psikologi . Jakarta: Prenadamedia Grup.

Desmita. (2014). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda Karya.

Drew, E. C. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur, (Alih bahasa: Oetih. F.D).

Bandung: Mizan Pustaka.

Edwards, C. D. (2006). Ketika Anak Sulit Diatur. (Alih bahasa: Oetih F.D).

Bandung: Mizan Pustaka.

Hamalik, O. (2002). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Sinar Baru: Bandung.

Hamalik, O. (2002). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Argensindo.

Haris, M. (2007). Belajar Mandiri (Self - Motivated Learning). Surakarta: LPP

UNS dan UNS Press.

Hidayah, R. (2006). Psikologi Pengasuhan Anak. Malang: UIN Malang Press.

Kurniawan. (2014). Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Kurniawan, S. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzzmedia.

Kurniawan, S. (2013). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzzmedia.

Margono, S. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

89

Muhammad, A., & Muhammad, A. (2005). Psikologi Remaja Perkembangan

Peserta Didik. Bandung: Bumi Aksara.

Mujiman, H. (2007). Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Press.

Mustari, M. (2011). Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan Karakter.

Yogyakarta: Laksbang Pressindo.

Nasional, K. P. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa.

Jakarta: Pusat Kurikulum.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar

Kompetensi Lulus Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Prawira, P. A. (2014). Psikologi Pendidikan dalam perspektif baru. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Santoso. (2015). SPSS20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi. Jakarta:

Alex Media Komputindo.

Santoso. (2015). SPSS20 Pengolahan Data Statistik di Era Informasi. Jakarta: PT

Alex Media Komputindo.

Santrock, J. W. (2012). Psikologi Pendidikan . Jakarta: Salemba Humanika.

Savitra, K. (2018, Februari 5). Macam-Macam Persepsi dalam Psikologi.

Retrieved from Dosen Psikologi: http://www.dosenpsikologi.com

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sugihartono, & dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif (Untuk Penelitian yang Bersifat:

Eksploratif, Enterpretif, Interaktif dan Konstruktif). Bandung: Alfabeta.

Surya, H. (2003). Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi. Jakarta: PT.

Gramedia.

Surya, H. (2003). Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi. Jakarta: PT

Gramedia.

Suryabrata, S. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

90

Thoha, C. (1996). Kapita Selekta Kemandirian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Uno, H. B. (2006). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Di Bidang

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

91

LAMPIRAN – LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

92

LAMPIRAN 1

INTRUMEN PENELITIAN

(Kesioner dan Lembar Jawab)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

93

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN

MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KEMANDIRIAN

BELAJAR SISWA DAN SISWI SMA BOKPRI 2 YOGYAKARTA

Oleh:

Nobertus Leon

151334063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

94

Yogyakarta, November 2019

Kepada:

Yth. Siswa-siswi SMA BOKPRI 2 Yogyakarta

di tempat

Dengan hormat,

Saya seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, memohon

kesediaan anda untuk memberikan jawaban atas pernyataan yang ada di dalam

kuesioner ini. Pencarian data dari kuesioner ini digunakan dalam rangka untuk

penyusunan skripsi saya yang berjudul “Hubungan Persepsi Pola Asuh Orang

Tua dan Motivasi Berprestasi dengan Kemandirian Belajar Siswa dan siswi

SMA BOKPRI 2 Yogyakarta.”.

Akhirnya peneliti mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan kesediaan

anda mengisi kuesioner ini.

Peneliti

Nobertus Leon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

95

ANGKET POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN

KEMANDIRAN BELAJAR.

Identitas Responden:

Nama :

Jenis kelamin : Pria/ Wanita

Kelas/ Jurusan :

Petunjuk Pengisian Kuesioner

A. Petunjuk Umum

1. Tulislah identitas lengkap anda pada lembaran yang telah disediakan.

2. Isilah setiap pernyataan sesuai dengan keadaan sebenarnya.

B. Petunjuk Khusus

1. Berikan tanda (√) pada jawaban yang telah tersedia

2. Alternatif jawaban adalah:

SS : Selalu

S :Sering

Kdg :Kadang

TP :Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

96

A. Pola Asuh Orang Tua

No. Pernyataan SL SR Kdg TP

1. Orang tua mengingatkan untuk belajar.

2.

Orang tua mengkondisikan untuk tidak

bermain bersama teman-teman pada

waktu tertentu agar waktu tersebut

digunakan untuk belajar.

3. Orang tua menegur jika tidak belajar.

4. Orang tua mewajibkan waktu belajar di

rumah minimal 2 jam per hari.

5. Orang tua menuntut untuk mendapat

nilai bagus di sekolah

6. Orang tua menagajarkan sikap

tanggung jawab

7. Orang tua mewajibkan untuk belajar

setiap hari.

8. Keinginan umtuk mematuhi setiap

nasehat yang diberikan oran tua.

9.

Berselisih paham dengan orang tua

karena memilih jurusan yang tidak

disetujui orang tua sehingga

menyebabkan saya tidak semangat

belajar.

10.

Orang tua bertanya tentang kegiatan

belajar yang saya ikuti di sekolah setiap

hari.

11. Orang tua membatasi untuk berteman

dilingkungan masyarakat.

12. Orang tua memberikan ruang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

97

menjadi diri sendiri atau untuk

menemukan jati diri.

13. Orang tua marah jika menonton TV

walaupun sudah belajar.

14. Orang tua tidak marah jika mendapat

nilai jelek di sekolah.

15. Orang tua marah jika tidak mengerjakan

apa yang dia suruh.

16.

Orang tua mengajarkan untuk optimis

dan tidak mudah menyerah dalam

belajar .

17. Keinginan mencontohi apa yang

dilakukan orang tua.

18. Orang tua marah jika berkata tidak

sopan.

19. Orang tua memberikan hadiah ketika

berprestasi di sekolah.

20.

Orang tua menyediakan perlengkapan

belajar, misalnya alat tulis, tas, sepatu

dan seragam.

21.

Orang tua marah kalau mengetahui saya

suka meminjam peralatan dan

perlengkapan sekolah kepada teman.

22. Orang tua mengajarkan sikap kerja

keras untuk memperoleh keberhasilan.

23. Apabila meminta uang untuk keperluan

sekolah, orang tua tidak memberi.

24.

Orang tua menanamkan kebiasaan baik,

misalnya: peraturan yang dibuat di

rumah dilaksanakan dengan baik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

98

penuh tanggung jawab oleh seluruh

anggota keluarga.

25. Orang tua menghukum jika saya

membolos sekolah

B. Motivasi Berprestasi

No. Pernyataan SL SR KD TP

1. Berkeinginan memperoleh nilai yang

baik di setiap mata pelajaran

2. Keinginan mendapat nilai terbaik di

kelas

3. Menyukai tugas yang sangat mudah

untuk dikerjakan

4. Berkeinginan mendapat peringkat 10

besar di kelas setiap semesternya.

5. Berusaha mengerjakan tugas dengan

tepat waktu

6.

Berkeinginan belajar dengan keras agar

dapat mengikuti lomba di sekolah

maupun di luar sekolah

7. Berusaha untuk tetap fokus belajar

meskipun di kelas ramai

8. Berusaha menggunakan waktu dengan

sebaik-baiknya saat belajar di kelas.

9.

Guru memberikan dorongan atau

motivasi siswa untuk mendapat nilai

yang baik

10. Berusaha mengerjakan semua PR yang

diberikan guru sesuai dengan waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

99

yang ditentukan

11. Berkeinginan belajar ketika ada ulangan

atau ujian

12.

Bila ada hal yang tidak mengerti maka

akan menananyakan penjelasan pada

guru.

13. Ketika guru sedang menjelaskan, siswa

memperhatikan dengan baik

14.

Setelah lulus SMA, berkeinginan

melanjutkan ke perguruan tinggi yang

favorit

15.

Berkeinginan untuk membahagiakan

orang yang saya sayangi dengan cita-

cita saya

16. Merasa perlu belajar dengan tekun

untuk mencapai cita-cita saya

17. Berkeinginan menjadi orang sukses di

masa depan

18. Berkeinginan meraih cita-cita yang

diimpikan

19.

Merasa bangga ketika menjawab

pertanyaan dari guru tanpa harus

menunggu ditunjuk terlebih dahulu.

20. Guru memberikan hadiah jika siswa

mampu menjawab pertanyaan

21. Sekolah tidak memberikan hadiah bagi

siswa yang berprestasi

22.

Guru memberikan tepuk tangan dan

kata-kata pujian jika siswa mampu

menjawab soal dengan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

100

23.

Orang tua akan memberikan hadiah jika

mendapatkan prestasi di kelas maupun

di luar kelas

24.

Teman-teman akan menertawakan saya

jika tidak bisa menjawab pertanyaan

dari guru

C. Kemandirian Belajar

No. Pernyataan SL SR KD TP

1. Beruasaha merencanakan dan

mengambil keputusan sendiri dalam

urusan belajar.

2. Belajar bukan karena keinginan sendiri

tetapi karena diperintah orang tua

3. Sebelum belajar saya menentukan

materi yang akan dipelajari terlebih

dahulu

4. Keinginan belajar ketika akan

menghadapi ujian atau ketika ada

pekerjaan rumah (PR) saja

5. Menggunaka buku dan internet untuk

mencari bahan pengetahuan dan

menjadi sumber belajar

6. Jika sekolah tidak memberikan fasilitas

yang memadai, saya merasa malas

dalam belajar

7. Sebelum sekolah , saya menyiapkan

sendiri buku-buku, alat tulis dan

peralatan lain yang saya butuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

101

8. Selalu mengandalkan guru sebagai

sebagai satu-satunya sumber belajar di

kelas

9. Berusaha membuat jadwal jam belajar

sendiri

10. Berusaha menggunakan waktu luang

untuk belajar

11. Memgantur jadwal belajar minimal 1

jam setiap hari

12. Merasa lebih nyaman ketika belajar di

rumah

13. Sepulang dari sekolah, saya membaca

ulang meteri yang sudah disampaikan

guru

14. Berusaha mencoba menyelesaikan soal

yang ada di buku walaupun tidak

diperintah oleh guru

15. Setiap ada pekerjaan rumah (PR) atau

tugas dari bapak/ibu guru langsung saya

di kerjakan pada hari itu juga

16. Apabila ada soal atau tugas yang sulit

saya berusaha untuk memecahkan

sendiri tampa meminta bantuan orang

lain

17. Saat mendapat soal yang jawabannya

tidak ada di buku, saya menjadi melas

untuk mengerjakannya.

18. Berusaha belajar sendiri tanpa bantuan

orang lain

19. Berusaha membuat ringkasan dari apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

102

yang disampaikan guru agar lebih

mudah di pahami

20. Merasa terganggu ketika dalam

memperhatikan guru mengajar ada

teman yang ribut di kelas

21. Berusaha untuk mencoba mengerjakan

soal yang cara penyelesainnya belum

pernah saya kerjakan

22. Mengunakan jam kosong untuk

mengukur sejauh mana keberhasilan

kegiatan belajar yang lakukan

23. Berusaha memperlajari materi yang

telah dipelajari waktu di sekolah

meskipun belum mengerti materi

tersebut

24. Berusaha membaur dengan semua

teman untuk belajar.

25. Bila mendapat nilai jelek saya berusaha

memperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

103

LAMPIRAN 2

DATA INDUK PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

104

a. Data Induk Variabel Persepsi Pola Asuh Orang Tua

Responden Butir Soal

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93

2 3 2 2 2 2 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 79

3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93

4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 1 1 3 2 3 4 3 71

5 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 1 1 4 2 4 4 4 80

6 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93

7 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 97

8 3 3 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 68

9 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93

10 4 4 4 2 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 3 4 2 4 1 4 1 4 80

11 3 2 2 1 1 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 74

12 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94

13 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93

14 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 2 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 82

15 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93

16 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 82

17 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93

18 4 2 2 2 2 2 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 79

19 4 2 2 1 2 4 4 3 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 3 4 1 4 1 4 69

20 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 87

21 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 1 4 3 4 3 4 3 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

105

22 4 2 2 1 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 3 4 1 4 1 4 69

23 3 2 2 1 1 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 74

24 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 84

25 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 87

26 4 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 2 2 3 4 4 3 4 3 4 82

27 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 89

28 3 4 3 2 4 4 3 4 3 1 3 4 3 3 4 4 4 4 1 1 3 4 3 4 3 79

29 3 2 2 1 1 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 74

30 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 93

31 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 1 3 2 3 3 4 2 4 2 4 2 4 1 4 2 70

32 2 2 2 1 1 4 1 3 2 2 1 4 1 2 3 4 3 1 1 1 1 4 1 4 1 52

33 2 3 4 1 3 4 3 4 1 4 1 3 1 1 2 4 4 4 2 4 1 4 1 4 4 69

34 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 1 81

35 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 2 3 3 4 2 4 1 2 4 2 4 1 4 1 4 76

36 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 1 2 2 4 4 4 4 4 1 2 1 4 1 4 1 71

37 4 2 3 4 2 4 3 3 2 2 1 4 1 2 3 4 3 4 2 4 1 4 1 4 2 69

38 4 3 4 2 2 4 4 4 3 2 2 3 1 2 4 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4 77

39 4 3 4 3 4 4 3 3 1 3 1 3 2 3 2 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 77

40 4 3 2 1 2 4 2 1 1 2 3 2 3 3 3 3 4 2 4 1 3 1 2 2 2 60

41 2 3 2 1 1 4 3 1 3 1 3 1 4 1 4 3 4 4 4 4 4 1 4 1 3 66

42 4 2 2 2 1 4 3 2 1 3 1 4 1 4 3 4 2 3 3 4 1 4 1 4 3 66

43 2 1 2 2 4 1 2 2 2 2 1 4 1 4 3 4 3 4 2 4 2 4 2 4 1 63

44 2 1 2 2 2 4 1 2 3 3 3 1 4 1 4 3 4 3 4 2 4 2 4 2 4 67

45 4 3 3 1 3 4 4 4 4 3 4 3 3 1 2 4 4 4 4 3 4 1 4 2 4 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

106

46 4 4 4 1 1 4 4 4 3 3 2 4 1 2 4 4 4 2 1 1 1 4 1 4 2 69

47 4 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 4 1 2 2 3 2 3 3 4 1 3 1 3 1 61

48 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 1 4 66

49 2 2 2 1 1 4 3 3 1 2 2 4 1 3 3 2 4 2 2 4 2 2 4 1 4 61

50 3 1 1 1 1 4 1 2 1 1 1 4 1 4 2 4 1 4 2 4 2 4 1 3 1 54

51 3 2 3 2 2 3 22 3 2 3 1 1 1 2 2 3 3 3 2 4 1 3 1 3 3 78

52 3 1 2 1 1 4 2 2 1 1 1 4 1 4 2 4 2 4 2 4 2 4 1 4 1 58

53 4 3 4 3 2 3 1 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 1 4 1 3 1 3 1 63

54 3 3 4 3 2 4 3 3 1 3 1 4 1 2 4 3 3 3 4 4 4 1 4 4 2 73

55 3 2 2 1 1 4 3 4 1 4 1 4 1 1 2 4 3 3 2 4 2 4 1 3 4 64

56 4 2 1 1 2 3 2 2 2 2 1 3 1 2 2 3 3 3 2 4 2 4 1 4 1 57

57 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 3 3 4 3 3 1 4 1 4 1 4 1 74

58 4 4 3 2 1 4 2 3 1 2 1 4 1 2 3 4 2 4 4 4 1 3 1 4 1 65

59 4 3 4 1 2 4 2 3 1 2 2 3 1 1 3 4 1 4 3 4 1 4 1 4 1 63

60 4 4 4 2 4 4 2 2 1 2 1 3 1 2 2 4 2 4 1 4 1 4 1 3 3 65

61 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 56

62 3 3 2 1 1 3 2 3 1 2 1 1 1 3 2 4 4 4 2 2 1 4 1 4 1 56

63 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 1 3 1 1 4 4 4 4 3 4 3 4 1 4 2 79

64 4 2 2 2 1 4 2 2 1 2 1 4 1 1 1 4 2 4 4 4 1 4 1 4 4 62

65 4 3 3 1 2 4 2 3 2 4 2 4 1 1 2 4 3 4 4 4 1 4 1 4 4 71

66 3 3 2 2 3 4 3 4 2 2 2 3 1 1 4 2 4 4 2 4 3 2 1 4 4 69

67 3 2 2 1 2 4 2 3 3 1 2 2 3 3 4 2 4 3 1 1 4 1 4 3 2 62

68 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 4 4 1 2 2 4 4 4 4 4 1 4 1 4 2 80

69 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

107

70 4 4 4 2 1 4 2 3 1 3 1 1 1 2 2 4 3 4 1 4 1 1 1 4 1 59

71 4 3 4 1 3 4 3 4 2 3 1 4 1 2 3 4 2 3 2 4 3 4 1 3 1 69

72 3 2 2 1 1 4 1 2 1 2 1 4 1 2 1 4 2 4 2 4 1 3 1 4 1 54

73 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 65

74 3 4 2 1 4 4 2 4 1 4 3 4 1 2 4 2 4 3 3 4 1 4 1 2 4 71

75 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 1 2 1 2 4 4 4 4 1 4 2 4 2 4 1 75

76 3 3 2 2 2 4 3 4 2 3 1 3 1 2 2 3 2 1 3 4 1 3 1 4 3 62

77 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 3 2 4 3 3 2 2 1 2 1 2 1 2 4 67

78 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 75

79 3 3 3 2 1 4 1 3 1 4 1 4 1 3 2 4 2 4 2 4 1 4 2 4 1 64

80 3 3 2 1 4 4 4 2 1 2 1 3 4 1 3 4 4 4 3 4 1 3 1 2 2 66

81 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 67

82 3 3 4 2 1 4 3 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 1 4 1 62

83 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50

84 3 3 2 2 3 3 4 2 3 3 3 3 1 3 4 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 77

85 3 2 3 2 2 4 4 3 1 3 2 4 1 1 2 4 3 4 4 4 2 4 1 4 1 68

86 4 4 3 3 2 4 2 4 1 1 1 4 1 2 2 4 4 4 2 4 2 4 1 4 1 68

87 1 2 2 1 3 3 1 2 1 3 1 3 3 4 2 4 2 4 4 4 1 4 1 4 2 62

88 1 2 1 1 3 2 1 3 1 1 1 3 1 3 3 2 3 1 2 1 3 1 2 4 3 49

89 4 2 3 2 2 3 3 4 1 2 2 4 1 2 2 4 2 4 4 4 3 2 1 4 4 69

90 4 3 2 2 3 4 3 3 1 2 1 4 1 2 3 4 3 4 2 4 1 4 1 4 1 66

91 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 1 4 2 2 3 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 80

92 4 4 3 2 1 4 1 4 1 3 1 4 1 2 1 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 69

93 3 4 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 2 3 1 3 4 2 4 2 4 2 4 1 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

108

94 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 2 3 2 4 2 4 1 4 3 78

95 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 1 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 71

96 4 2 2 1 1 4 2 4 1 2 1 4 1 2 2 4 2 4 4 4 2 4 1 4 1 63

97 1 2 3 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 1 4 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 67

98 4 4 4 3 4 4 3 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 4 2 4 1 3 4 75

99 3 3 4 2 3 3 3 3 1 3 2 3 1 1 2 3 3 4 3 4 3 4 1 3 4 69

100 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 1 3 1 2 2 3 3 4 3 4 1 4 1 4 3 62

101 4 4 4 3 2 4 2 4 1 4 1 3 1 2 3 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 76

102 4 3 2 3 2 4 4 3 1 3 1 4 1 3 1 4 3 2 2 4 1 3 1 4 3 66

103 3 2 2 1 2 3 2 3 1 2 1 2 1 2 2 4 3 2 2 4 1 3 1 3 1 53

104 2 2 2 1 1 4 1 2 1 3 1 2 1 1 2 4 2 3 2 4 1 3 1 3 4 53

105 4 3 3 2 4 4 3 4 2 3 2 3 1 2 3 4 2 3 3 4 1 3 1 4 1 69

106 4 4 4 2 3 4 4 4 1 3 1 4 3 2 3 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 80

107 4 2 2 1 1 4 3 4 3 2 1 3 1 2 3 4 2 4 1 3 1 4 2 4 2 63

108 4 2 3 3 4 4 4 4 1 3 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 1 4 3 79

109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 2 3 4 4 4 3 4 2 4 1 4 84

110 2 1 1 1 1 3 1 4 1 2 1 3 1 1 1 4 1 1 4 4 1 3 1 3 4 50

111 2 2 2 1 2 4 1 4 1 4 1 4 1 3 2 4 3 2 2 4 1 4 1 4 1 60

112 4 2 3 1 2 4 3 4 1 4 3 4 2 2 2 4 4 4 3 4 2 4 1 4 4 75

113 4 2 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 1 1 2 4 4 4 4 4 1 3 3 4 2 65

114 4 3 3 1 1 4 3 4 2 2 1 4 1 3 3 4 3 3 3 4 1 4 1 4 3 69

115 4 3 4 2 4 4 4 4 1 3 1 4 1 2 4 4 1 4 4 4 1 4 1 4 1 73

116 4 2 3 1 2 3 1 4 1 3 1 4 2 2 3 3 4 4 2 4 1 4 1 3 2 64

117 4 1 1 2 4 1 4 1 1 1 4 1 4 4 4 3 1 4 4 1 4 1 4 1 1 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

109

118 3 3 2 1 2 3 2 2 1 3 1 4 1 2 3 3 3 2 2 4 3 4 1 4 2 61

119 4 1 4 1 4 4 2 4 1 1 1 4 1 2 4 4 3 2 3 4 1 4 1 4 4 68

120 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 86

121 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 1 1 1 4 4 4 4 1 4 3 1 4 4 80

122 4 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 4 2 4 1 4 4 69

123 3 2 2 3 4 4 2 3 1 2 1 3 1 2 3 3 3 3 2 4 1 3 1 3 2 61

124 4 2 3 2 4 4 2 4 1 4 2 4 1 2 2 3 3 4 2 3 2 4 1 3 3 69

125 4 4 3 3 1 4 2 2 1 4 1 4 1 1 1 3 2 2 2 4 1 4 1 4 1 60

126 2 2 2 1 1 4 2 2 4 2 1 4 1 2 4 2 2 2 2 4 4 4 1 4 4 63

127 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 1 4 4 1 4 4 1 4 1 4 2 77

128 3 2 1 4 4 4 4 4 1 3 3 1 4 3 3 3 2 1 4 1 3 1 4 4 4 71

129 4 4 4 1 3 4 4 4 1 3 1 4 3 1 4 4 4 4 2 4 1 4 1 4 1 74

130 3 2 3 1 1 4 1 4 1 2 1 4 1 2 3 3 3 3 1 3 4 4 1 3 2 60

131 4 4 4 4 4 4 2 3 1 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 1 4 1 4 4 82

132 4 4 4 3 4 4 4 3 1 2 2 3 4 1 3 3 2 4 2 4 3 4 1 3 4 76

133 2 3 2 2 3 2 3 3 2 4 4 1 2 2 2 2 2 3 4 2 4 1 4 2 2 63

134 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 55

135 4 2 2 1 2 4 2 2 2 2 1 1 1 1 2 4 1 4 2 4 1 4 1 4 2 56

136 2 2 2 1 2 4 2 3 1 1 1 4 1 2 2 4 2 2 2 3 1 4 1 3 1 53

137 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 4 3 4 2 2 3 3 1 2 1 4 4 53

138 4 3 4 3 3 4 4 3 1 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 1 78

139 2 3 3 1 2 2 1 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 4 1 3 1 4 1 54

140 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 4 1 2 2 1 1 4 2 4 3 3 1 2 2 53

141 4 3 4 2 3 3 4 3 3 1 1 2 1 1 1 3 3 32 3 1 3 2 3 4 1 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

110

142 4 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 3 3 1 3 2 3 3 64

143 4 2 4 4 4 4 4 3 1 4 3 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 85

144 4 3 4 1 1 4 2 3 1 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 2 4 4 4 70

145 3 2 1 2 1 4 2 4 1 2 1 2 1 4 4 4 2 4 2 3 1 4 1 4 2 61

146 3 2 2 1 1 4 4 4 1 2 2 2 1 2 2 4 2 4 1 4 1 4 1 4 1 59

147 2 1 2 2 4 4 2 4 1 2 1 2 1 2 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 65

148 4 3 3 3 2 4 2 4 4 3 1 1 3 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 3 66

149 4 3 4 2 3 4 3 4 1 4 1 2 1 2 2 4 3 4 3 4 2 4 1 4 2 71

150 3 3 2 4 1 4 2 3 1 2 3 2 3 1 4 3 2 2 4 1 3 1 3 3 1 61

151 2 1 1 1 1 4 3 1 1 1 4 1 4 2 2 2 2 2 4 1 3 1 4 4 1 53

152 4 2 1 1 4 4 4 2 1 2 3 4 1 1 4 2 2 4 2 4 4 1 1 4 2 64

153 4 2 3 2 2 3 3 3 1 2 1 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 3 64

154 2 2 2 1 1 4 2 3 1 2 1 4 1 2 2 4 4 2 2 2 1 4 1 4 4 58

155 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 1 4 1 2 2 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 79

156 3 2 1 1 3 4 2 4 3 2 2 4 1 1 4 3 2 4 1 4 1 4 1 3 4 64

157 2 2 2 1 1 4 1 4 1 2 1 3 1 2 3 4 3 4 2 2 1 4 1 4 2 57

158 2 4 2 2 4 4 3 4 1 4 1 4 2 1 3 4 3 4 2 3 3 4 1 4 4 73

159 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50

160 2 2 3 2 1 4 1 3 1 3 1 3 1 3 2 3 3 3 1 3 1 3 1 3 1 54

161 4 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 1 2 2 4 3 2 4 3 2 1 3 3 3 67

162 4 2 4 4 3 4 4 4 1 3 1 1 2 2 3 4 3 4 2 3 2 4 2 3 4 73

163 4 3 2 2 1 4 2 2 2 1 3 2 1 2 4 2 4 2 3 2 3 2 3 3 4 63

164 4 4 3 3 3 3 4 2 4 2 3 1 4 3 3 1 3 3 3 4 2 3 3 4 3 75

165 4 3 1 3 1 4 4 4 1 4 1 4 1 2 1 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

111

166 2 1 1 1 1 3 1 4 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 4 3 3 1 4 2 50

167 4 2 4 1 4 4 2 4 1 4 1 4 1 3 2 4 2 2 2 4 1 4 1 4 4 69

168 4 4 3 2 4 4 2 4 1 3 1 2 2 2 4 2 4 3 4 2 4 2 4 4 4 75

169 2 1 1 1 2 4 2 4 1 1 1 2 1 4 2 2 4 4 1 2 1 1 4 4 1 53

170 2 1 1 1 1 4 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 37

171 4 4 4 2 4 4 2 4 1 2 2 3 1 2 2 4 2 4 1 4 1 4 1 4 1 67

172 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 1 3 1 2 2 3 3 4 3 4 1 3 1 2 2 58

173 4 4 4 3 2 4 2 4 1 4 1 3 1 2 3 4 4 3 2 2 2 4 2 3 3 71

174 4 3 2 3 2 4 4 3 1 3 1 4 1 3 1 4 3 2 3 4 3 3 1 4 1 67

175 3 2 2 1 2 3 2 3 1 2 1 2 1 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 52

176 2 2 2 1 1 4 1 2 1 3 1 2 1 1 2 4 2 3 4 3 4 1 4 4 4 59

177 4 3 3 2 4 4 3 4 2 3 2 3 1 2 3 4 2 4 4 4 2 4 1 4 1 73

178 4 4 4 2 3 4 4 4 1 3 1 4 3 2 3 4 4 4 2 4 2 4 1 4 1 76

179 4 2 2 1 1 4 3 4 3 2 1 3 1 2 3 4 2 4 4 4 1 4 1 4 2 66

180 4 2 3 3 4 4 4 4 1 3 3 4 2 2 2 4 4 1 2 1 3 1 2 4 3 70

181 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 2 3 4 4 4 4 3 2 1 4 4 84

182 2 1 1 1 1 3 1 4 1 2 1 3 1 1 1 4 1 4 2 4 1 4 1 4 1 50

183 2 2 2 1 2 4 1 4 1 4 1 4 1 3 2 4 3 4 4 4 1 3 3 4 4 68

184 4 2 3 1 2 4 3 4 1 4 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 74

185 4 2 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 1 1 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 1 63

186 4 3 3 1 1 4 3 4 2 2 1 4 1 3 3 4 3 3 2 4 2 4 1 4 3 69

187 4 3 4 2 4 4 4 4 1 3 1 4 1 2 4 4 1 4 4 2 2 1 3 3 4 73

188 2 3 2 3 4 4 4 2 4 2 4 1 4 1 4 2 4 1 4 4 2 4 1 4 1 71

189 1 1 2 3 4 2 4 4 4 1 4 1 4 2 4 4 3 2 4 4 2 4 1 3 1 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

112

190 3 4 2 2 4 4 1 2 1 3 1 2 4 3 2 1 1 1 2 4 2 4 1 1 1 56

191 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 2 1 4 4 2 1 1 1 1 4 1 2 2 1 1 62

192 1 1 1 1 4 1 4 2 4 1 4 1 4 1 4 4 4 2 4 4 2 4 1 2 2 63

193 1 2 3 2 4 3 4 4 4 1 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 2 3 1 2 1 66

194 1 2 2 2 4 4 4 4 4 2 4 1 4 2 4 4 4 3 2 4 2 4 1 4 1 73

195 2 2 1 2 4 4 4 2 4 2 4 2 4 1 4 3 2 3 2 4 4 3 1 3 1 68

196 1 1 3 3 4 3 3 2 4 2 4 1 4 3 3 2 2 1 2 3 2 3 1 2 1 60

197 2 4 2 4 4 1 4 4 2 2 1 3 3 4 2 2 2 1 1 4 1 2 1 3 1 60

198 4 4 4 4 2 2 1 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 2 3 2 79

b. Data Induk Variabel Motivasi Berprestasi

Responden Butir Soal

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 94

2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 88

3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 90

4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 84

5 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 84

6 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 84

7 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 90

8 4 2 4 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 76

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 94

10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72

11 4 4 4 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

113

12 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 82

13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72

14 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 90

15 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 1 2 64

16 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 93

17 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 71

18 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 91

19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 4 87

20 4 4 4 4 2 2 2 2 4 1 2 2 2 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 74

21 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 76

22 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 82

23 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 3 3 70

24 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 3 81

25 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 2 86

26 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 90

27 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 62

28 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 92

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 91

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 2 4 4 89

31 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 1 2 2 68

32 2 1 4 2 3 1 1 3 3 2 2 2 2 3 4 2 4 4 2 1 2 1 1 1 53

33 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 1 77

34 4 4 3 3 3 3 2 2 4 1 2 2 2 3 4 4 4 4 4 3 1 2 3 1 68

35 4 4 3 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 1 4 3 3 4 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

114

36 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 1 2 1 1 70

37 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 78

38 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 2 2 71

39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 2 85

40 2 3 4 2 3 4 4 2 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 2 1 2 2 3 2 68

41 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2 1 3 4 1 77

42 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 2 2 2 2 75

43 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 80

44 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 81

45 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 3 88

46 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 2 4 2 2 78

47 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 4 4 2 4 4 4 2 3 2 2 2 66

48 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 2 2 2 2 3 70

49 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 1 82

50 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 1 2 2 1 81

51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 4 2 2 1 66

52 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 1 1 4 2 1 79

53 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 1 2 81

54 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 4 4 1 78

55 2 1 2 2 4 1 2 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 2 1 3 2 2 1 61

56 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 2 1 2 2 2 69

57 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 2 3 2 1 79

58 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 1 3 2 2 1 78

59 4 4 4 1 3 1 3 3 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

115

60 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 2 2 1 1 75

61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 1 67

62 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 2 78

63 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 83

64 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 2 77

65 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 1 3 80

66 3 2 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 3 2 3 4 4 4 2 1 3 3 2 67

67 4 4 4 4 2 3 2 3 4 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2 1 2 3 2 72

68 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 1 1 1 4 2 80

69 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 71

70 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 1 2 2 3 4 75

71 4 4 4 4 3 3 2 2 4 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 1 2 4 75

72 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 2 2 1 82

73 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 62

74 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 2 80

75 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 2 85

76 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 4 2 79

77 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 4 2 2 2 2 1 1 1 2 66

78 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 70

79 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 1 70

80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 1 2 1 4 3 1 80

81 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 90

82 3 3 3 4 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 4 4 4 4 3 1 2 1 4 1 59

83 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

116

84 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 2 86

85 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 1 85

86 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 1 83

87 1 2 2 1 3 3 1 2 1 3 1 3 3 4 2 4 2 4 4 4 1 4 2 4 61

88 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 1 1 2 1 1 70

89 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 2 2 2 4 4 3 4 4 2 1 3 3 4 1 72

90 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 80

91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 1 85

92 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 86

93 2 4 4 3 2 1 2 2 2 2 2 2 4 4 1 4 4 4 4 1 2 1 2 1 60

94 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 1 2 2 2 2 71

95 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4 1 4 2 2 57

96 4 4 4 4 3 4 2 1 3 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 1 2 2 1 71

97 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 1 87

98 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 1 1 2 2 81

99 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 1 3 4 2 83

100 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 67

101 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 4 1 1 77

102 4 2 4 4 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 1 2 2 1 72

103 3 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 3 2 2 78

104 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 1 3 3 2 2 75

105 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 70

106 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 92

107 4 4 4 4 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

117

108 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 93

109 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 2 88

110 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 85

111 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 1 75

112 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 1 4 4 1 81

113 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 1 85

114 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 89

115 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 91

116 4 3 4 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 2 1 2 1 68

117 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 1 2 1 4 1 75

118 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 2 1 2 1 3 2 76

119 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 2 3 1 79

120 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 1 1 3 4 2 80

121 3 4 4 2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 1 4 4 3 80

122 4 4 4 4 4 2 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 2 1 76

123 2 2 4 1 4 2 4 3 2 3 4 2 2 4 4 4 3 3 2 2 2 1 2 1 63

124 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 2 1 3 2 2 2 68

125 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 1 1 2 1 75

126 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 2 2 2 3 77

127 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 82

128 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 89

129 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 1 3 3 1 79

130 3 3 2 3 2 3 2 1 1 1 3 3 2 4 4 1 3 2 3 1 3 4 2 2 58

131 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 3 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

118

132 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1 2 1 2 3 71

133 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 2 83

134 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 2 2 4 2 4 2 4 2 4 80

135 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 1 2 2 1 78

136 4 4 4 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 73

137 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 2 2 1 2 2 2 61

138 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

139 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 4 3 4 4 4 1 1 2 3 3 67

140 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 88

141 4 3 3 2 2 1 1 3 3 2 4 2 2 2 3 3 2 4 3 2 1 2 1 1 56

142 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 68

143 4 4 4 4 4 2 2 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 83

144 3 3 2 4 3 2 4 1 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 3 2 2 3 67

145 3 4 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 4 1 2 1 2 2 2 62

146 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 1 2 2 1 73

147 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 2 89

148 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 62

149 4 4 3 2 4 4 4 3 4 1 2 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 2 4 80

150 3 2 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 4 2 2 4 4 2 1 2 2 3 3 1 62

151 3 3 4 4 4 4 4 1 2 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 2 73

152 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 1 3 2 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 2 72

153 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 90

154 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 2 2 4 4 4 4 4 3 2 1 4 2 1 75

155 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

119

156 4 4 2 4 3 2 2 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 1 74

157 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 1 4 2 1 79

158 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 2 1 4 4 2 83

159 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 48

160 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2 64

161 3 2 4 4 4 4 3 2 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 3 71

162 4 4 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 1 3 3 1 73

163 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 4 2 3 64

164 1 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 69

165 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96

166 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 1 83

167 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 4 3 2 2 2 1 2 1 3 68

168 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 3 2 3 4 4 4 4 4 2 2 1 4 2 2 71

169 4 4 3 4 2 1 3 2 4 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 4 2 1 3 2 72

170 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 4 2 1 1 2 2 2 2 53

171 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 1 91

172 2 2 4 1 4 2 4 3 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 2 66

173 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 75

174 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 1 4 2 1 79

175 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 84

176 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 1 1 4 4 1 80

177 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 1 4 2 1 83

178 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 2 2 1 4 4 2 80

179 3 3 2 3 2 3 2 1 1 1 3 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

120

180 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 1 3 2 77

181 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 3 73

182 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 1 3 3 1 80

183 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 4 3 2 3 2 4 2 3 78

184 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 80

185 4 4 4 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82

186 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 3 1 67

187 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 2 1 2 1 3 73

188 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 4 4 4 4 2 2 1 4 2 2 67

189 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 1 3 2 80

190 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1 1 3 2 82

191 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 3 2 3 80

192 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 3 3 1 82

193 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 2 3 2 4 2 3 76

194 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 4 76

195 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87

196 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 1 84

197 4 2 4 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 4 4 3 2 2 2 1 2 1 3 64

198 2 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 2 3 2 2 4 4 4 2 2 1 4 2 2 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

121

c. Data Induk Variabel Kemandirian Belajar Siswa

Responde

n

Butir Soal Tota

l 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

0

1

1 12

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8 19

2

0

2

1

2

2

2

3

2

4

2

5

1 3 1 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2 3 4 71

2 4 1 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 2 2 2 3 2 4 2 4 4 3 3 4 4 78

3 4 1 4 3 4 2 4 2 3 2 2 1 2 2 2 4 2 4 4 4 2 2 2 3 3 68

4 4 1 4 2 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 2 3 4 4 74

5 4 1 4 2 4 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 2 3 4 4 74

6 3 2 3 3 4 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 62

7 4 2 4 2 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 4 71

8 2 1 1 3 3 2 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 3 2 2 2 1 1 1 3 3 46

9 3 2 2 1 4 2 4 1 3 4 2 3 3 1 3 1 1 2 1 4 3 2 3 4 4 63

10 3 1 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 60

11 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 4 74

12 4 2 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 73

13 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50

14 3 1 3 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 61

15 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 1 4 70

16 3 1 3 1 3 2 4 1 4 4 4 4 3 4 3 2 1 4 3 4 2 4 3 3 4 74

17 2 1 2 2 3 2 4 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 54

18 4 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 4 69

19 4 1 4 4 4 2 4 4 2 2 3 4 2 3 1 4 1 4 3 3 3 1 3 4 4 74

20 2 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 1 3 3 3 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

122

21 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2 2 2 1 2 2 1 4 2 2 2 2 1 4 4 4 67

22 3 2 3 2 4 4 3 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 4 4 58

23 3 3 4 4 4 2 4 2 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 71

24 4 2 4 2 4 1 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 4 4 72

25 4 1 2 2 4 2 4 1 4 3 4 3 4 4 2 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 80

26 4 3 4 3 4 2 3 2 3 2 2 4 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 4 76

27 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50

28 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 2 1 4 3 4 4 3 2 4 4 4 81

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100

30 2 1 4 2 3 1 4 2 4 4 4 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 74

31 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 59

32 2 1 1 3 2 4 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 44

33 4 1 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 2 2 2 1 2 4 2 3 2 1 2 4 4 69

34 4 2 4 3 2 3 3 3 4 4 2 4 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 4 78

35 4 2 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 3 4 80

36 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 84

37 4 2 2 2 4 2 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 4 4 69

38 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 72

39 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 2 3 2 2 4 4 2 2 2 3 4 4 78

40 4 2 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 1 2 2 3 3 65

41 4 2 3 4 3 3 4 2 4 2 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 4 70

42 4 1 4 2 4 3 4 2 3 4 3 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 2 3 79

43 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 2 4 3 4 2 3 3 4 2 2 4 4 75

44 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 2 4 3 4 2 3 3 4 2 2 4 4 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

123

45 4 4 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 4 4 76

46 4 4 4 1 1 4 4 4 3 3 2 4 1 2 4 4 4 2 1 1 1 4 1 4 2 69

47 3 2 3 3 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 60

48 4 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 58

49 4 1 4 3 4 4 4 3 2 2 1 3 1 2 3 2 2 3 4 4 3 1 3 4 4 71

50 4 1 4 4 4 4 4 1 2 1 1 4 2 1 2 2 1 3 4 4 1 2 4 3 4 67

51 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 65

52 3 1 4 4 4 1 4 1 4 4 2 4 1 1 2 1 2 3 4 4 1 2 4 4 4 69

53 4 1 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 4 81

54 4 2 2 2 4 2 4 1 4 4 3 3 2 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 74

55 4 2 4 4 3 2 4 1 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 3 1 1 1 1 3 68

56 3 1 3 1 4 2 4 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 63

57 4 1 4 1 4 2 4 1 2 2 4 4 2 2 3 2 1 4 4 4 2 2 2 4 4 69

58 4 1 4 2 4 2 4 1 4 4 3 4 2 2 4 1 2 2 4 4 2 2 4 4 4 74

59 4 2 2 2 4 3 4 1 2 2 2 4 1 1 2 2 3 4 4 4 1 1 1 4 4 64

60 3 3 2 2 3 2 4 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 4 4 1 1 2 3 4 57

61 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 3 55

62 4 1 3 4 3 1 3 3 1 3 2 3 2 1 2 1 1 1 3 4 3 2 2 3 4 60

63 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 80

64 4 1 4 4 4 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 57

65 4 1 2 4 4 2 2 1 1 1 1 3 1 3 2 4 2 4 3 3 3 2 2 4 3 62

66 3 2 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 70

67 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 2 60

68 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 4 4 1 1 4 4 4 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

124

69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 78

70 2 3 2 4 2 4 4 3 2 3 3 4 1 3 2 2 1 4 2 4 2 3 3 4 4 71

71 3 2 2 3 4 4 4 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 2 4 3 68

72 4 1 4 4 2 4 4 2 4 3 3 4 2 1 2 3 4 2 3 2 3 1 3 4 4 73

73 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 2 62

74 4 2 3 4 4 1 4 2 1 2 3 4 1 4 3 3 3 2 3 2 3 1 3 4 4 70

75 3 4 3 4 4 2 4 2 2 2 2 4 1 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 75

76 2 2 2 3 4 2 4 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 4 3 60

77 3 3 4 2 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 73

78 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 77

79 4 2 4 4 4 2 4 3 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 57

80 4 1 3 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 2 4 77

81 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 86

82 3 1 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 1 1 1 73

83 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50

84 2 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 3 4 71

85 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 2 2 1 1 1 4 2 3 2 4 4 3 3 4 3 73

86 4 1 4 4 4 2 4 1 4 2 2 2 2 1 2 2 4 2 4 4 3 2 2 4 4 70

87 3 3 3 4 2 2 1 2 4 2 1 2 2 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 4 2 72

88 3 1 3 3 2 1 4 1 2 2 2 2 1 1 4 2 2 2 3 4 1 1 2 3 3 55

89 2 3 2 3 2 1 4 3 1 2 1 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 3 2 4 3 52

90 4 4 4 4 4 2 4 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 61

91 4 1 3 4 4 4 4 2 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 4 4 4 74

92 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

125

93 4 2 4 2 2 1 4 2 3 1 2 3 1 1 2 4 4 3 2 4 2 1 1 4 2 61

94 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 4 69

95 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 1 1 2 2 4 4 4 2 2 1 2 3 3 58

96 3 1 4 3 4 2 4 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 3 2 4 55

97 4 4 4 1 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 87

98 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 77

99 3 2 4 1 3 2 4 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 71

100 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 66

101 3 2 4 3 4 1 4 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 4 3 3 1 4 3 4 66

102 4 1 4 4 4 2 4 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 1 2 3 4 4 68

103 3 1 3 2 3 1 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 1 1 3 3 2 2 2 3 3 57

104 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 1 2 1 1 2 2 3 2 1 3 3 1 2 3 3 62

105 3 3 2 4 3 4 3 2 4 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 4 64

106 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 2 4 2 4 1 4 1 4 4 4 82

107 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 4 89

108 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 97

109 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 88

110 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 2 80

111 4 1 4 4 2 4 4 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 4 2 1 2 4 3 61

112 4 1 4 4 4 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 4 4 2 3 2 4 4 4 70

113 4 1 3 4 4 4 4 2 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 3 2 4 4 4 74

114 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 2 2 4 2 4 3 3 4 2 2 3 4 2 2 3 74

115 4 1 1 2 4 4 1 4 4 4 2 4 2 3 4 1 4 3 4 4 3 4 2 4 4 77

116 2 2 3 4 4 4 3 3 1 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

126

117 2 1 4 4 4 4 4 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 1 2 1 1 2 4 55

118 2 2 4 4 4 3 4 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 4 60

119 4 2 4 3 4 4 4 1 2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 4 4 3 1 4 3 4 74

120 4 1 4 1 4 1 4 1 3 3 2 4 4 4 3 3 1 2 3 4 2 2 4 4 4 72

121 4 1 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 3 4 1 4 1 4 4 3 3 4 3 3 81

122 2 1 3 2 4 1 4 2 4 2 2 4 2 2 3 2 1 2 2 4 2 2 2 3 4 62

123 4 1 3 2 4 1 4 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 4 2 1 2 2 4 61

124 2 1 3 3 4 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 2 4 4 58

125 4 2 3 3 4 2 4 2 2 3 1 3 1 4 2 2 3 1 3 3 1 2 2 3 3 63

126 4 1 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 4 4 65

127 4 1 4 2 4 1 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 1 3 4 4 2 2 4 4 4 79

128 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 2 4 80

129 2 1 4 1 4 1 1 1 2 3 3 4 2 1 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 68

130 3 1 4 3 2 2 3 1 4 1 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 3 1 3 3 4 67

131 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 86

132 4 1 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 64

133 4 2 3 3 4 2 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 3 4 4 67

134 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 2 3 2 4 4 3 4 2 3 79

135 4 1 4 4 4 2 4 2 2 2 2 4 1 4 1 2 2 4 2 2 1 1 2 4 4 65

136 3 1 3 2 2 2 3 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 4 3 51

137 3 2 2 2 4 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 51

138 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100

139 3 2 3 3 4 2 4 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 4 2 1 3 3 3 60

140 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

127

141 2 3 2 3 4 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 1 3 1 1 3 2 1 2 2 2 49

142 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 69

143 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 82

144 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 77

145 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 2 2 3 4 73

146 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 4 3 2 2 2 2 3 4 62

147 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 92

148 2 1 2 3 4 3 2 1 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 3 4 61

149 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 86

150 3 2 3 2 3 1 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 61

151 4 1 4 3 4 2 4 1 4 3 2 4 2 2 2 2 1 2 4 3 2 2 3 4 4 69

152 4 3 1 2 1 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 4 4 4 1 4 4 1 1 1 4 64

153 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 71

154 4 1 4 1 4 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 58

155 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95

156 4 1 2 4 2 4 4 2 1 1 1 1 1 4 3 3 1 4 4 4 4 1 1 4 4 65

157 3 1 3 3 4 2 4 2 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 57

158 4 2 3 2 4 1 3 2 3 2 2 4 2 3 4 3 4 2 4 4 2 2 2 3 4 71

159 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50

160 3 1 2 2 3 3 3 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 59

161 3 4 2 3 2 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 2 3 4 2 3 2 4 3 2 4 77

162 3 2 4 4 4 2 3 4 3 2 2 4 1 2 3 2 3 4 4 2 4 3 4 2 3 74

163 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 4 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 62

164 3 2 2 2 2 3 2 1 4 4 3 3 3 1 3 3 4 2 4 2 2 3 2 1 4 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

128

165 4 4 3 4 4 1 4 1 2 2 4 4 1 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 63

166 4 1 1 2 2 4 4 2 3 3 3 2 1 2 1 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 55

167 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 60

168 2 2 3 4 4 1 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 3 54

169 4 1 3 4 4 3 3 4 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2 1 4 1 2 4 2 4 61

170 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33

171 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 75

172 4 1 2 4 2 4 4 2 1 1 1 1 2 3 4 3 4 2 4 4 2 2 2 3 4 66

173 3 2 4 4 4 2 3 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 66

174 3 1 3 3 4 2 4 2 2 3 2 1 3 1 3 3 4 2 4 2 2 3 2 1 4 64

175 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 4 2 3 2 4 3 2 4 62

176 4 3 1 2 1 4 4 4 4 1 1 4 1 2 1 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 57

177 4 4 4 3 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95

178 2 3 2 3 4 2 2 3 1 1 1 2 2 2 3 3 1 4 4 4 4 1 1 4 4 63

179 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 61

180 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 4 4 2 2 2 3 4 80

181 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 62

182 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 72

183 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 4 2 3 4 2 3 2 4 3 2 4 68

184 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 2 4 3 4 2 3 84

185 2 1 2 3 4 3 2 1 3 2 1 2 3 4 1 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 58

186 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 2 4 2 2 3 2 1 4 79

187 3 2 3 2 3 1 3 4 2 3 2 2 3 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 58

188 4 1 4 3 4 2 4 1 4 3 2 4 2 2 1 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

129

189 4 3 1 2 1 4 4 4 4 1 1 4 1 1 3 2 3 2 2 3 3 1 1 1 3 59

190 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 72

191 4 1 4 1 4 1 2 2 2 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 75

192 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 4 4 2 2 2 3 4 76

193 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 60

194 2 4 4 4 4 4 3 4 4 1 1 4 1 2 1 1 2 3 3 2 2 1 2 2 2 63

195 2 1 2 3 4 3 2 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 85

196 2 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 2 2 3 3 1 4 4 4 4 1 1 4 4 71

197 4 4 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 88

198 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

130

LAMPIRAN 3

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

131

UJI VALIDITAS

A. Uji Validitas Variabel Pola Asuh Orang Tua

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir1 82.79 64.099 .660 . .867

butir2 83.07 62.567 .448 . .870

butir3 83.45 64.399 .411 . .871

butir4 84.10 65.596 .213 . .878

butir5 83.28 58.278 .654 . .863

butir6 82.69 66.293 .341 . .873

butir7 82.79 64.099 .660 . .867

butir8 82.83 67.076 .236 . .875

butir9 82.79 64.099 .660 . .867

butir10 83.76 61.547 .605 . .865

butir11 82.79 64.099 .660 . .867

butir12 82.90 65.596 .254 . .876

butir13 82.79 64.099 .660 . .867

butir14 82.79 64.099 .660 . .867

butir15 83.90 73.596 -.382 . .895

butir16 82.83 64.219 .531 . .868

butir17 83.03 62.106 .517 . .868

butir18 82.93 61.709 .648 . .864

butir19 83.76 61.118 .477 . .870

butir20 83.07 61.495 .411 . .873

butir21 82.79 64.099 .660 . .867

butir22 82.93 62.995 .445 . .870

butir23 82.79 64.099 .660 . .867

butir24 82.76 65.261 .336 . .873

butir25 82.79 64.099 .660 . .867

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

132

Uji Validitas Ulang Variabel Pola Asuh Orang Tua Setelah Item Yang Tidak

Valid Dihilangkan.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir1 62.86 53.837 .769 . .897

butir2 63.14 53.909 .377 . .907

butir3 63.52 55.259 .361 . .906

butir5 63.34 50.448 .553 . .903

butir7 62.86 53.837 .769 . .897

butir9 62.86 53.837 .769 . .897

butir10 63.83 52.219 .600 . .899

butir11 62.86 53.837 .769 . .897

butir13 62.86 53.837 .769 . .897

butir14 62.86 53.837 .769 . .897

butir16 62.90 55.596 .408 . .904

butir17 63.10 53.025 .485 . .903

butir18 63.00 52.643 .613 . .899

butir19 63.83 51.076 .530 . .903

butir20 63.14 51.695 .439 . .908

butir21 62.86 53.837 .769 . .897

butir22 63.00 54.071 .392 . .906

butir23 62.86 53.837 .769 . .897

butir25 62.86 53.837 .769 . .897

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

133

B. Uji Validitas Variabel Motivasi Berprestasi

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir1 78.90 76.300 .660 . .903

butir2 78.93 74.892 .607 . .903

butir3 78.90 77.197 .504 . .905

butir4 78.80 76.717 .661 . .903

butir5 79.17 74.489 .700 . .901

butir6 79.37 75.413 .508 . .905

butir7 79.33 73.609 .726 . .900

butir8 79.37 74.792 .555 . .904

butir9 78.80 76.717 .661 . .903

butir10 79.40 74.800 .608 . .903

butir11 79.17 75.109 .594 . .903

butir12 79.40 75.007 .488 . .906

butir13 79.43 75.013 .608 . .903

butir14 78.97 72.792 .780 . .899

butir15 78.70 78.079 .580 . .905

butir16 78.87 75.844 .722 . .902

butir17 78.63 80.378 .465 . .907

butir18 78.60 81.628 .289 . .909

butir19 79.30 80.631 .117 . .915

butir20 79.23 75.426 .582 . .904

butir21 78.90 78.300 .330 . .909

butir22 80.27 81.857 .032 . .917

butir23 78.93 74.892 .607 . .903

butir24 78.90 77.197 .504 . .905

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

134

Uji Validitas Ulang Variabel Motivasi Berprestasi Setelah Item Yang Tidak Valid

Dihilangkan.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir1 65.83 67.247 .644 . .922

butir2 65.87 65.568 .626 . .922

butir3 65.83 68.075 .490 . .925

butir4 65.73 67.926 .609 . .923

butir5 66.10 64.990 .741 . .920

butir6 66.30 65.803 .545 . .925

butir7 66.27 64.271 .755 . .920

butir8 66.30 65.252 .591 . .923

butir9 65.73 67.926 .609 . .923

butir10 66.33 65.471 .628 . .922

butir11 66.10 65.334 .653 . .922

butir12 66.33 66.230 .461 . .927

butir13 66.37 65.757 .621 . .923

butir14 65.90 64.231 .743 . .920

butir15 65.63 68.999 .551 . .924

butir16 65.80 66.648 .726 . .921

butir17 65.57 70.944 .466 . .926

butir20 66.17 66.213 .588 . .923

butir23 65.87 65.568 .626 . .922

butir24 65.83 68.075 .490 . .925

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

135

C. Uji Vailiditas Variabel Kemandirian Belajar

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

butir1 65.10 109.541 .710 . .891

butir2 66.53 116.120 .223 . .903

butir3 65.17 109.523 .621 . .893

butir4 65.77 118.806 .114 . .905

butir5 64.80 114.510 .406 . .898

butir6 65.90 115.817 .285 . .901

butir7 64.73 113.995 .568 . .895

butir8 66.17 115.937 .302 . .900

butir9 65.50 110.948 .629 . .893

butir10 65.77 110.254 .604 . .893

butir11 65.57 107.909 .680 . .891

butir12 65.23 112.944 .472 . .896

butir13 66.23 114.944 .439 . .897

butir14 65.93 109.857 .624 . .893

butir15 66.13 116.257 .383 . .898

butir16 66.00 112.621 .424 . .898

butir17 66.17 119.661 .086 . .904

butir18 65.53 107.982 .686 . .891

butir19 65.53 110.809 .557 . .894

butir20 65.37 111.206 .643 . .893

butir21 65.83 108.902 .717 . .891

butir22 66.37 113.206 .477 . .896

butir23 65.67 110.299 .653 . .892

butir24 65.03 113.344 .459 . .897

butir25 64.77 113.220 .622 . .894

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

136

Uji Validitas Ulang Variabel Kemandirian Belajar Siswa Setelah Item Yang Tidak

Valid Dihilangkan.

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

butir1 53.80 94.993 .670 . .920

butir3 53.87 95.913 .527 . .923

butir5 53.50 99.224 .391 . .926

butir7 53.43 98.047 .610 . .922

butir9 54.20 94.441 .717 . .919

butir10 54.47 93.292 .717 . .919

butir11 54.27 91.789 .746 . .918

butir12 53.93 97.582 .470 . .924

butir13 54.93 98.271 .527 . .923

butir14 54.63 93.413 .706 . .919

butir15 54.83 100.420 .402 . .925

butir16 54.70 97.666 .400 . .927

butir18 54.23 91.909 .749 . .918

butir19 54.23 95.564 .557 . .923

butir20 54.07 95.030 .710 . .920

butir21 54.53 93.706 .724 . .919

butir22 55.07 95.926 .603 . .922

butir23 54.37 95.275 .642 . .921

butir24 53.73 97.926 .459 . .925

butir25 53.47 97.844 .620 . .922

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

137

UJI RELIABILITAS

A. Reliabilitas Variabel Pola Asuh Orang Tua

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.905 .934 19

B. Reliabilitas Variabel Motivasi Berprestasi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.927 .931 20

C. Reliabelitas Variabel Kemandirian Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.925 .926 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

138

LAMPIRAN 4

r Tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

139

Tabel r Product Moment

Pada Sig.0,05 (Two Tail)

N R N R N R N r N R N r

1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138

2 0.95 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137

3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137

4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137

5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136

6 0.707 46 0.285 86 0.21 126 0.174 166 0.151 206 0.136

7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136

8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135

9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.15 209 0.135

10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.15 210 0.135

11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.17 171 0.149 211 0.134

12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.17 172 0.149 212 0.134

13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134

14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134

15 0.482 55 0.261 95 0.2 135 0.168 175 0.148 215 0.133

16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133

17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133

18 0.444 58 0.254 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132

19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132

20 0.423 60 0.25 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132

21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131

22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131

23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131

24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

140

25 0.381 65 0.24 105 0.19 145 0.162 185 0.144 225 0.13

26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.13

27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.13

28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.16 188 0.142 228 0.129

29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.16 189 0.142 229 0.129

30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129

31 0.344 71 0.23 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129

32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128

33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128

34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.14 234 0.128

35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.14 235 0.127

36 0.32 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127

37 0.316 77 0.221 117 0.18 157 0.156 197 0.139 237 0.127

38 0.312 78 0.22 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127

39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126

40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

141

LAMPIRAN 5

UJI NORMALITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

142

A. Variabel Status Pola Asuh Orang Tua

B. V

a

r

i

a

b

e

l

Motivasi Berprestasi

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:chisquare

Equatio

n

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .863 175.649 1 28 .000 .019 .033

The independent variable is Mahalanobis Distance.

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:chisquare

Equatio

n

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .650 52.061 1 28 .000 .030 .022

The independent variable is Mahalanobis Distance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

143

LAMPIRAN 6

UJI KORELASI SPEARMAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

144

A. Variabel Status Pola Asuh Orang Tua

B. Variabel Motivasi Berprestasi

Correlations

polaasuhorangt

ua

kemandirianbel

ajar

Spearman's rho polaasuhorangtua Correlation Coefficient 1.000 .329**

Sig. (2-tailed) . .000

N 198 198

kemandirianbelajar Correlation Coefficient .329** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 198 198

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

motivasiberpres

tasi

kemandirianbel

ajar

Spearman's rho motivasiberprestasi Correlation Coefficient 1.000 .535**

Sig. (2-tailed) . .000

N 198 198

kemandirianbelajar Correlation Coefficient .535** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 198 198

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

145

LAMPIRAN 7 SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: HUBUNGAN PERSEPSI POLA ASUH ORANG TUA DAN MOTIVASI

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI