pledoi m jibriel

48
For Support klik: FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com 1 PLEDOI Atas Nama Terdakwa MUHAMMAD JIBRIEL ABDUL RAHMAN “SAYA JURNALIS BUKAN TERORIS” DIBACAKAN DI DEPAN SIDANG TERBUKA DI PN. JAKARTA SELATAN, PADA KAMIS, 27 MEI 2010

Upload: syauqisyahid

Post on 19-Jun-2015

281 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

1

PLEDOI

Atas Nama Terdakwa

MUHAMMAD JIBRIEL ABDUL RAHMAN

“SAYA JURNALIS BUKAN

TERORIS”

DIBACAKAN

DI DEPAN SIDANG TERBUKA DI PN. JAKARTA SELATAN,

PADA KAMIS, 27 MEI 2010

Page 2: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

2

ijk

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh

Mukaddimah

�� �� �� � � , �� �� �� ���� �� � � �� �� � ����� �� �� ���� � , �� �� �� ���� ���� � ��� �� ���� ���� � �� �� � �!�� �� �� � � �"# $%�& �� � , �� �' �( �)�� �*��+ $,�& �� �'�& �, �%�� �� �- �.�� , �� �' �/�0� �1 �2�3 �4�5 �6�7 �� � � , �� �' $4 �6 � �2�3 ��# �� ��� �8 �� �- �.�� � , �� �' �9�7 � �� �, �� �� �: � ��#

�� �' �� �� �� � �� ���; �) # <� $ � �= $%��>

X�W����{����`��_���^��]��\��[��Z��Y��X��W��V��U��Tz ]آل عمران[

��{��U��T��S��RQ�P��O��N��M��L����K��J��I��H��G��F��E��D��C��B��A

��_��^��]��������\��[��Z��YX����W���Vz ]النساء[

��{�̈ � �§��¦��¥¤����£��¢��¡����������� ���������������������������®��¬���«��ª���©z ]األحزاب[

$4 �? � , � � �@� �A ��� �= �� �� ��B# $ �� � , C� $ � �= �/ �� �1 �/ ��� �D# � �E �F � , ��# �G����? �H�7 ��� �"# �I �� �J�� $%�K �3 , LM �) ���� CM �A ��� �= $4 �? � ���$ '# � �N CM �'�2 �O $4 �? � , LM �'�2 �O CM �) ���� >

�� ���� � $�� : �% �� �Q$���R# �% ��� � �S��R# �T� �3 �� �Q �3 ��# U �� �Q���� �/�$7�& � �V �W�� �J ��� > > >

ALHAMDULILLAH, Segala puji bagi Allah Swt yang telah menciptakan manusia, dan

memenuhi segala kebutuhan mereka, kemudian menurunkan syari’at sebagai petunjuk jalan

dalam mengarungi kehidupan dunia ini. Allah Malikurrahman menciptakan siang dan malam

bagi kepentingan makhluk-Nya, dan tidak menghentikan planet tata surya ini sekalipun

sepanjang siang dan malam selalu ada manusia yang ingkar, melakukan kemungkaran dan

kemaksiatan kepada-Nya.

Shalawat dan salam kepada manusia pilihan, Muhammad Rasulullah Saw, penutup

segala Nabi, yang diutus sebagai uswah hasanah bagi manusia. Dengan perantaraan lisan

beliau, Allah Swt menebarkan rahmat Islam yang lengkap dan sempurna. Melalui

petunjuknya, dibimbing manusia mengikuti jalan lurus, mengamalkan kebajikan,

Page 3: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

3

memberantas kezaliman dan menegakkan keadilan. Segala perbuatan dan akhlak beliau

menjadi tauladan praktis dalam menelusuri jalan-jalan kehidupan demi meraih keridhaan

Ilahy.

Rahmat Allah semoga dilimpahkan kepada para kader mujahid dari kalangan shahabat

beliau, yang sukses gemilang menampilkan peradaban dunia yang tidak pernah kering dari

mata air kebenaran, keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab. Setiapkali mereka mendatangi

suatu wilayah, dibebaskannya penduduk di wilayah tersebut dari belenggu kesesatan,

membela mereka dari kezaliman dan penindasan. Bandingkan dengan tentara penguasa-

penguasa kafir, di Barat maupun di Timur, Amerika atau Eropa. Jika mereka memasuki suatu

negeri, mereka datang untuk menjajah negeri itu, mengeruk kekayaan rakyatnya,

menghancurkan moral, dan menghinakan masyarakatnya yang mulia.

Prilaku orang-orang kafir dimanapun hingga akhir zaman, telah diprediksi dalam Al-

Qur’an:

m������������������������������� ������������l

“Sesungguhnya apabila penguasa-penguasa memasuki suatu negeri, niscaya mereka

membinasakannya, dan menghinakan penduduknya yang mulia, dan demikian pulalah yang

akan mereka perbuat.” (Qs. An Naml, 27: 34)

Majelis Hakim dan Hadirin yang Kami Hormati

Hari ini, untuk kesekian kalinya saya terpaksa menghadiri sidang di Pengadilan Negeri

Jakarta Selatan ini dengan status, “Terdakwa Kasus Teroris,” sebagaimana dituduhkan Jaksa

Penuntut Umum. Saya katakan terpaksa, karena saya tidak pernah berfikir bahwa suatu hari

nanti dalam hidup saya akan menjadi pesakitan teroris. Sebab, bukan saja saya tidak memiliki

kompetensi sebagai teroris, tapi juga seluruh latar belakang hidup saya sedikitpun tidak

mengindikasikan gaya hidup teroris seperti yang didakwakan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Ayah saya, tidak pernah mengajarkan agar setelah besar saya menjadi seorang teroris.

Lembaga Pendidikan tempat saya belajar, sejak di Pesantren Lukmanul Hakim Johor

Malaysia, hingga menempuh pelajaran di Pakistan, juga saya tidak menemukan adanya

kurikulum pendidikan terorisme.

Saya ditangkap -persisnya diculik- pada 25 Agustus 2009, di tengah jalan setelah

beberapa jam sebelumnya polisi mengumumkan saya termasuk Daftar Pencarian Orang

Page 4: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

4

(DPO). Dua hari kemudian, Densus 88 mengantar surat penangkapan pada orang tua saya,

Ustadz Abu Muhammad Jibriel Abdurrahman. Setelah 5 bulan meringkuk dalam tahanan

Densus 88 di Markas Brimob Kelapa Dua Jakarta, barulah kasus ini mulai disidangkan

terhitung sejak 23 Februari 2010.

Pada awalnya, penyidik mencecar saya dengan pertanyaan yang mengaitkan diri saya

dengan peristiwa teror bom Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, 17 Juli 2009. Saya

meyakinkan para penyidik bahwa tidak ada relevansinya mengaitkan kasus ini dengan

peristiwa bombing di atas, apalagi sebagai penyandang dana sungguh tidak masuk akal.

Pada 27 Agustus 2009, saya mengetahui bahwa Duta Besar Inggris datang menemui Kapolri,

tiba-tiba kepolisian mengumumkan bahwa saya adalah mantan anggota Al Qaeda, dan telah

menyembunyikan buronan kepolisian Noordin M. Top. Ketika itu, saya berfikir akan bebas

dari tahanan karena para penyidik tidak dapat membuktikan sangkaannya; tapi malah masa

penahanan saya diperpanjang hingga 4 bulan untuk kasus imigrasi.

Dalam kaitan ini, saya bertanya-tanya, apakah seseorang atau sekelompok orang

ditangkap dan ditahan sebagai terdakwa teroris, berdasarkan perbuatan teror yang dia

lakukan atau sekedar kecurigaan polisi ? Jika berdasarkan perbuatan, mestinya tidak ada

alasan untuk menahan saya. Sebab, hingga di ruang sidang pengadilan ini, sekalipun dengan

menghadirkan saksi-saksi, ternyata JPU gagal membuktikan bahwa sebagai pimpinan

arrahmah.com, saya telah melakukan atau membantu melakukan tindakan teror di negeri ini.

Akan tetapi, jika alasan penangkapan dalam kasus terorisme ini berdasarkan asumsi

jaksa atau kecurigaan Densus 88, lalu untuk kepentingan siapa sesungguhnya penangkapan

dan penahanan saya ini? Penahanan terhadap diri saya sama sekali tidak memberi manfaat

bagi perbaikan kondisi negeri ini, bahkan juga tidak mampu menghentikan aksi teroris.

Memasukkan seseorang sebagai anggota jaringan teroris, tanpa aturan dan ukuran yang

jelas, sesungguhnya lebih berbahaya dari teror itu sendiri. Sebab, aparat keamanan dalam

hal ini Densus 88 akan bertindak sewenang-wenang, melakukan penangkapan kepada siapa

saja yang dicurigai sebagai teroris. Kepolisian akan dengan seenaknya bertindak di luar

koridor hukum dan melanggar UU No. 39 Th. 1999 tentang HAM (Semua orang semestinya

diadili dalam peradilan yang adil dan tidak berpihak).

Akibat buruknya, dapat kita rasakan, sejumlah orang ditangkap ketika berangkat shalat

Shubuh, dipukuli hingga babak belur, untuk kemudian dilepas karena tidak ada indikasi

Page 5: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

5

sebagai teroris, seperti yang menimpa Saefuddin Umar, atau Abu Fida, di Surabaya.

Demikian pula kasus salah bunuh yang menimpa Syaifuddin Zuhri. Sejumlah fakta di

lapangan, sejak 2001 sudah ada sekitar 541 anggota jaringan yang distigma teroris

ditangkap atau di bunuh. Bahkan data terakhir menunjukkan peristiwa latihan militer di Aceh,

Maret 2010, sudah ditangkap dalam kurun waktu dua bulan (Februari s/d Mei 2010)

sebanyak 71 orang dan 13 orang dibunuh. Sekarang semua target perburuan teroris, dibabat

habis tanpa ampun oleh Densus 88, tidak peduli apakah perbuatannya melanggar HAM, anti

kemanusiaan, apakah yang ditangkap hanya sekadar guru ngaji atau pertemanan.

Adalah fakta, pasca peledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, 17 Juli 2009,

Densus 88 antiteror memburu para tersangka teroris. Tragisnya, akibat kecerobohan

terjadilah berbagai kasus salah tangkap, salah tembak, dan salah bunuh. Seperti dibunuhnya

Ibrahim di Temanggung yang diduga Noordin M. Top, ditembaknya Air Setyawan dan Eko

yang diduga akan membom rumah presiden SBY di Cikeas. Tindakan ini menimbulkan

ketakutan yang meluas, terutama masyarakat yang merasa terancam oleh sikap represif

aparat keamanan.

Tindakan melanggar hukum, seperti pembunuhan tersangka pelaku terorisme dengan

berpijak pada slogan, “Bila tidak didahului maka teroris akan mendahului membunuh polisi’,

menyebabkan aparat keamanan bertindak brutal dalam penanganan terorisme. Inilah cara

berfikir teroris yang digunakan Densus 88, lalu apa bedanya polisi dan teroris? Dalam hal ini,

rakyat memerlukan kepastian hukum terhadap kasus terorisme yang digolongkan sebagai

extra ordinary crime (Kriminal luar biasa).

Padahal tindakan brutal Densus 88 AT yang melakukan extra judicial killing

(membunuh di luar ranah hukum) terhadap para tersangka teroris jelas melanggar HAM.

Sekalipun pembunuhan terhadap mereka yang diduga jaringan teroris berlindung di balik

Peraturan Kapolri No. 8 th. 2009 tentang implementasi standar HAM bagi Polisi dalam

prosedur penangkapan terorisme, Komnas HAM telah menyatakan perbuatan demikian

termasuk pelanggaran HAM berat, telah merampas hak hidup warga Negara sehingga

mengakibatkan hilangnya hak atas rasa aman dalam masyarakat. Apalagi, Menkumham

Patrialis Akbar meminta Mabes Polri menghentikan tembak mati teroris untuk optimalisasi

mengungkap jaringan teroris.

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Page 6: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

6

Kesempatan untuk membacakan pledoi ini, bagi saya sungguh kesempatan langka dan

sangat berharga. Pembacaan Pledoi ini tidak dimaksudkan sebagai risalah pembelaan diri

semata-mata; melainkan suatu usaha, guna meluruskan pandangan yang bengkok dan

memperbaiki citra negatif jaksa penuntut terhadap visi dan misi Ar Rahmah Media sebagai

sebuah media informasi dunia Islam.

Adalah penting bagi kami untuk menjelaskan bagaimana motivasi, tujuan serta latar

belakang munculnya Ar Rahmah Media, yang salah satu medianya adalah arrahmah.com,

ketika publikasi dan opini tentang jihad yang disinonimkan dengan terorisme secara tidak

bertanggungjawab mendapatkan akses luar biasa dari media massa nasional dan

internasional. Selain menista gerakan jihad, kemudian membunuh dan memenjarakan aktivis

Islam yang distigma sebagai kelompok teroris, juga provokasi para politisi, pengamat teroris,

dan intelijen begitu gegap gempita menyuarakan kepentingan asing yang mendiskreditkan

gerakan Islam. Sementara aktivitas gerakan Islam yang hendak membangun kebaikan di

bawah bendera syari’at Islam, akses informasinya dimatikan, bahkan dijauhkan dari

pandangan publik secara sistematis.

Ketika tidak ada satu kelompok pun di dalam negeri yang menyuarakan gerakan jihad

secara obyektif, dan menginformasikan pada masyarakat tentang stigma terorisme di seluruh

dunia, saat itulah munculnya media online arrahmah.com ini, mewakili jeritan hati orang-

orang yang disakiti karena keyakinannya, dan dilenyapkan dari kehidupan ini sebelum jelas

apa dosa dan kesalahannya.

Dapat dibayangkan, hanya berbekal kecurigaan saja, sudah dipandang sebagai bukti

kejahatan, sehingga mengakibatkan penderitaan bagi sejumlah pemuda-pemuda Islam di

negeri ini. Maka, apabila kondisi tragis ini tidak dijelaskan berdasarkan bukti dan

argumentasi, dan apabila kita tidak menerangkan bagian-bagian dari peristiwa itu kemudian

meletakkannya di hadapan Majelis Hakim dengan cara yang benar dan obyektif, kita

khawatir, bahwa Jaksa Penuntut Umum khususnya dan orang-orang yang memiliki pikiran

serta kecenderungan buruk dan menyimpang terhadap Islam dan umat Islam akan semakin

merajalela dalam usahanya menipu masyarakat.

Akhir-akhir ini memang kuat kecenderungan buruk dan sensasional dari aparat

intelijen, khususnya Densus 88, yang dengan cerdik menggunakan para pengamat oportunis,

mantan terpidana teroris yang berhasil di-deradikalisasi, untuk kemudian mereka

Page 7: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

7

berkomentar dan menjadikan gerakan jihad sebagai halusinasi bagi masyarakat guna

mendiskreditkan para mujahid sebagai penggerak terorisme.

Perhatikanlah dakwaan serta berkas-berkas tuntutan Jaksa Penuntut Umum. Ia

berusaha menghidangkan kasus ini ke atas meja persidangan dengan segala kesalahan dan

kecerobohannya. Karena itu, tanpa penjelasan yang memadai, berarti kita membiarkan

‘jaringan anti jihad dan anti syari’ah Islam, untuk menanamkan dalam pikiran masyarakat,

suatu gambaran yang keliru, kejam, dan anti kemanusiaan, tentang tujuan dan motivasi jihad

fie sabilillah. Saya tidak ingin membiarkan masyarakat terus menerus ditipu oleh dongengan-

dongengan sesat dan celoteh Jaksa Penuntut Umum yang tidak saja merusak lukisan wajah

pemuda-pemuda Islam, tetapi lebih dari itu, mencoreng gambaran dakwah Islam secara

keseluruhan.

Majelis Hakim dan Hadirin Sekalian

Saya menulis pledoi ini dengan perasaan risau dan dengan suasana batin yang

mencekam. Di tempat saya ditahan sekarang, terdapat puluhan tahanan kasus teroris yang

dalam kondisi sangat memprihatinkan. Di antara mereka terdapat seorang ibu muda,

bernama Putri Munawarah, yang beberapa waktu lalu melahirkan bayinya di dalam tahanan.

Ibu muda, istri dari tersangka teroris bernama Adib Susilo yang ditembak mati didepan anak-

anak dan istrinya oleh Densus 88 dalam peristiwa penggerebegan di Solo, 17 September

2009, melahirkan bayinya tanpa disaksikan ayahnya. Keadaannya sungguh memilukan,

karena dia ditahan bukan karena tindakan teror yang dilakukannya, melainkan karena dia

istri dari seorang laki-laki yang disangka teroris. Tragisnya, berdasarkan sangkaan itu pula

kemudian ia ditembak mati di depan istrinya sendiri.

Kekerasan sepertinya tidak serta merta ingin dihentikan oleh negara. Lihat saja kasus

yang menimpa Putri Munawarah. Lantaran dituduh menyembunyikan DPO Noordin M. Top,

Putri Munawarah harus mengalami masa-masa sulit di dalam hidupnya, yaitu kekerasan fisik

dan psikologis. Mulai terjadinya penggerebekan Noordin M. Top pada 17 September 2009,

Putri mengalami kekerasan berupa tembakan pada pinggul kirinya dan tewasnya Adib Susilo,

suaminya, di tangan Densus 88.

Tak berhenti di situ, Putri yang tertembak saat hamil harus menjalani penahanan dan

pemeriksaan yang ketat berkaitan keberadaan dirinya di lokasi persembunyian Noordin M.

Top. Kekerasan ini pun masih berlanjut dengan penghilangan hak yang dimiliki Putri

Page 8: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

8

Munawarah berupa penangguhan penahanan dan hak untuk memberikan penyusuan

kepada bayinya di tempat yang aman, serta terlindungi dari potensi tindak kekerasan.

Selain ibu muda Putri Munawarah, di luar tembok penjara terdapat ratusan istri dan

anak-anak mereka yang dibunuh dan dipenjara ayahnya karena sangkaan kasus teroris,

merintih menahan keperihan ditinggal orang yang dicintainya. Pada saat bayangan-

bayangan keluarga orang-orang yang dipenjara meliputi pikiranku, aku tenggelam dalam

gelombang masa lalu dari sejarah perjuangan ummat Muhammad Saw. Rasulullah Saw

pernah menyaksikan shahabatnya Amar bin Yasir dan kedua orang tuanya sedang disiksa;

beliau tidak dapat berbuat apa-apa kecuali mengatakan kepada mereka: “Bersabarlah wahai

keluarga Yasir, karena sesungguhnya balasan kalian adalah surga”.

Kemudian kurenungi masa kini yang kelabu. Ah, betapa banyak darah yang telah

tertumpah, betapa banyak keluarga-keluarga yang dicerai-beraikan – suami-suami di

renggut dari kasih sayang istri dan anak-anaknya – betapa banyak yang terlantar, baik pria,

wanita, anak-anak serta mereka yang tidak memiliki kekuatan apapun. Betapa banyak anak-

anak yang terbunuh atau terpenjara pada usia muda, yang tidak mengenal dan tidak dikenal

oleh seorang manusiapun; siapa keluarga dan siapa pula ayah dan ibu mereka.

Duhai… berapa banyakkah ibu-ibu yang merintih menahan duka nestapa bagi anak-

anak mereka yang dizalimi karena agama? Terdapat begitu banyak ibu-ibu kehilangan suami,

dan anak-anak kehilangan ayahnya. Mereka menanggung beban yang menikam-nikam

kehidupannya. Anak-anak mereka merintih, tanpa dapat mengungkapkan rindu kasihnya

pada ayah tercinta. Setiap kali petaka datang menerpa, terbayang langkah-langkah anggota

Densus 88 mendatangi rumahnya untuk menahan mereka sebagai sandera, kendati

demikian, ibu-ibu ini tak mengenal putus asa.

Kepada anak-anak dan ibu-ibu beserta bayi mereka yang ditinggal mati oleh ayahnya,

atas mereka semua kuhadiahkan senandung pelipur lara, yang ditulis oleh seorang mujahid

Hasyim ar-Rifa’i, berjudul : “Senandung Janda Seorang Syahid Menina-bobokkan Putranya.”

Senandung ini dipersembahkan pada anak-anak dan istrinya, sebelum ia mengakhiri kisah

hidupnya di atas tiang gantungan rezim Gamal Abdul Naser di Mesir. Beginilah bunyi

senandung itu :

Tidurlah sayang,

Page 9: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

9

Usah kau temani aku dalam duka dan derita

Ku kan susui engkau dengan air susu dan darah luka

Sampai kubimbing engkau meraih kehidupan

Wahai orang yang menatap dunia ini

Namun tak melihat ayahnya di sana .

Jangan terbawa dusta yang mereka taburkan anakku

Bebaskan tanah air yang tenggelam ini

Andai ada kebenaran di sekitar mereka

Tak nanti mereka kejar ayahmu

Tak nanti mereka jebloskan dalam penjara

Tak nanti mereka siksa orang tak berdosa

Tak nanti mereka hunus pedang menentang kebenaran

Dengan wajah beringas penuh benci!

Dalam kesempatan ini pula, saya ingin mengungkapkan perasaan belasungkawa

terhadap keluarga, sanak saudara maupun handai tolan dari mereka yang menjadi korban

teror bom di seluruh tanah air, yang dilakukan oleh mereka yang disebut teroris itu. Saya

menyampaikan rasa simpati, karena mereka telah menjadi korban akibat sesuatu yang

mereka sendiri tidak mengerti. Semoga Allah Malikurrahman berkenan membimbing kita ke

jalan kebajikan, dan meringankan beban di dunia dan akhirat kelak. Amin…!

Majelis Hakim yang kami Hormati

Mengawali pledoi ini, sebelum sampai pada pembahasan pokok-pokok dakwaan Jaksa

Penuntut, saya ingin menyampaikan harapan kepada Hakim, Jaksa, dan Pembela, tiga

jabatan yang punya status berbeda dalam majelis ini. Kita semua tentu mengetahui, seperti

dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, bahwa Indonesia hari ini dikenal dengan

negeri Mafioso. Ada mafia peradilan, ada mafia kasus, mafia hukum, mafia korupsi, mafia

narkoba, mafia penjualan bayi, mafia pornografi, dan sekarang ada mafia teroris. Sehingga

Presiden sendiri membentuk Satgas untuk pemberantasan segala macam mafia tadi.

Page 10: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

10

Oleh karena itu, ruang pengadilan janganlah dijadikan tempat jual beli keadilan. Ruang

pengadilan tidak hanya membutuhkan tanggung jawab sosial bagi tegaknya keadilan, tapi

juga tanggung jawab moral; agar hukum bukan sekadar instrumen tata tertib dan instrumen

politik kekuasaan. Saya tidak meragukan kemampuan majelis persidangan untuk

menegakkan keadilan, tapi saya ragu, maka untuk inilah saya ingin mengingatkan:

Pertama, kepada Para Hakim :

Seorang Hakim adalah orang yang teliti dalam pekerjaan, memperindah perbuatan dan

pelaksanaannya serta mempraktekkan sesuatu pada tempatnya. Oleh karena itu, seorang

Hakim tidak boleh menghukum atas dasar pendapat pribadi, apalagi berdasarkan “pesan

telepon”. Keputusan-keputusannya harus didasarkan atas dalil-dalil yang bertanggung

jawab; dengan alasan-alasan serta bukti-bukti yang dikemukakan oleh kedua belah pihak.

Hakim harus memberi kesempatan yang memadai kepada pihak-pihak yang

bersengketa–dalam hal ini saya dan Jaksa Penuntut–untuk mengemukakan argumentasi

serta bukti-bukti yang dimiliki. Seorang Hakim tidak boleh memihak kepada jaksa–dalam

kedudukannya sebagai wakil pemerintah– sementara argumentasi terdakwa dikesampingkan

begitu saja. Apabila Hakim berbuat sebaliknya, ini merupakan pengkhianatan secara terang-

terangan terhadap kebenaran dan keadilan.

Takutlah akan suatu hari nanti, dimana setiap orang akan dimintai pertanggung

jawabannya, seperti tertera di dalam Al-Qur’an, bahwa kelak di akhirat:

“Tiap-tiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.” (Qs. Al-

Muddatsir, 74:38)

Kedua, kepada Jaksa Penuntut Umum :

Adalah hak setiap orang dalam semua undang-undang yang didasarkan atas hak asasi

manusia; bahwasanya terdakwa semestinya harus tetap bebas, sepanjang belum terbukti

kesalahannya di hadapan pengadilan. Kecurigaan saja tidak dapat dianggap bukti kesalahan

sehingga dengan itu tersangka harus ditahan. Namun, kenyataannya, Jaksa maupun Densus

88 seenaknya saja melakukan penangkapan dan kemudian menahan saya, meski tanpa

proses pengadilan bahkan, tanpa dasar hukum. Dalam surat penahanan tanggal 27 agustus,

2009, Jaksa beralasan, penahanan dilakukan karena: “dikhawatirkan terdakwa melarikan diri,

merusak atau menghilangkan barang bukti atau mengulangi tindak pidana”.

Page 11: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

11

Saya mau lari kemana pak Jaksa, saya tinggal disini, orang tua saya juga tinggal di

negeri ini. Sedang barang bukti tidak mungkin dapat dihilangkan karena saya bekerja pada

sebuah media online yang legal, formal, yang dapat diakses semua orang. Lalu tindak pidana

apa yang akan saya ulangi melakukannya?

Sebagai juru bicara pemerintah, dalam menjalankan tugasnya, anda tidak boleh

berlaku curang dan memihak dalam mengemukakan tuduhan. Anda tidak dibenarkan

memusuhi terdakwa, apalagi menghina dan mengejeknya. Penghinaan dan tuduhan palsu

adalah dua bentuk kejahatan yang mesti dikenai sanksi hukum. Pasal-pasal hukum

menyatakan, bahwa pendakwa–dalam hal ini adalah Jaksa–hendaknya bersikap hati-hati

untuk tidak begitu saja menafsirkan ucapan terdakwa, menyalahi apa yang diucapkannya.

Apalagi dengan menyatakan sesuatu yang sama sekali tidak pernah diucapkan atau

diperbuat terdakwa.

Saya mengingatkan Anda dengan nasihat Al-Qur’an: Wala taziru waziratun wizra ukhra

(“Jangan melemparkan kesalahan kepada orang lain yang tidak bersalah”).

Ketiga, kepada Penasehat Hukum :

Anda telah menyiapkan diri untuk memberikan pembelaan atas kasus Ar Rahmah

Media, itu sudah cukup bagi saya untuk mengucapkan terima kasih. Tapi saya perlu

mengingatkan, bahwa seorang Pembela sudah seharusnya berdiri sebagai Pembela bagi

terdakwa dan menolak setiap tuduhan yang diarahkan kepada orang yang dibelanya. Anda

harus berusaha semaksimal kemampuan untuk membebaskan klien Anda, terutama bila

terdakwa berada dalam dua sikap yang sulit: tertuduh dan sekaligus menolak tuduhan.

Ingat! Berdiam diri terhadap tuduhan palsu, berarti berkhianat pada keadilan dan

penyelewengan terhadap fungsi seorang Pembela. Karena dengan begitu berarti memberi

kesempatan kepada Jaksa untuk seenaknya membuat tuduhan palsu.

Anda harus melakukan tugas mulia ini dengan gagah berani untuk membenarkan yang

benar dan mengatakan yang salah adalah salah; sebagaimana disebutkan di dalam Al-

Qur’an: “Allah menetapkan yang hak dan membatalkan yang bathil sekalipun orang-orang

yang berdosa itu tidak menyukainya.” (Qs. Al-Anfal, 8:8).

Dalam kesempatan ini saya akan menginformasikan apa dan bagaimana Ar Rahmah

Media itu, sebuah media Islam dimana saya menjadi pemilik sekaligus pimpinannya.

Page 12: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

12

I. Misi Ar Rahmah Media

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Ar Rahmah Media yang didirikan pada tahun 2006, misi utamanya adalah sebagai

penyeimbang berita-berita kaum muslimin dan jihad internasional yang selama ini

didominasi media Barat.

Jadi, seluruh aktivitasnya sama sekali steril dari misi terorisme, dan bukan seperti yang

dituduhkan jaksa. Kru yang bekerja bersama saya adalah jurnalis Muslim yang mengemban

misi dakwah, amar ma’ruf nahi munkar, untuk meninggikan Kalimah Allah,

menginformasikan kepada publik, bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah

salah, siapapun pelakunya. Kami bersimpati pada kebenaran, dan menolak kezaliman dalam

segala bentuknya, termasuk kezaliman informasi.

Menyikapi maraknya teror bom di dalam negeri, maka sebagaimana media lainnya Ar

Rahmah Media juga menginformasikannya ke publik seluruh berita terkait. Demikian pula

heroisme para mujahid yang berjihad menghadapi kejahatan imperialis Amerika dan

sekutunya di negeri Muslim seperti Afghanistan, Iraq, Palestina dan lain-lainnya, juga kami

publikasikan secara online.

Dalam kaitannya dengan peristiwa bom maupun tindakan teror, posisi saya baik

sebagai pribadi maupun pimpinan Perusahaan Ar Rahmah Media jelas. Yaitu menghadapi

tantangan dakwah sesuai dengan kualitas tantangan itu. Kami tidak termasuk media yang

gemar mengumbar cacian seperti dilakukan sejumlah kaum agamawan yang menjadikan

mereka yang disebut teroris itu sebagai ikon untuk menolak jihad dan membenci mati

syahid. Lalu, mereka ramai-ramai melontarkan opini, bahwa “pelaku bom Bali itu bukan

mujahid tapi teroris, dan perbuatannya bukanlah jihad.,” bagai koor burung beo. Padahal,

ketika terjadi konflik SARA di Ambon, dan pembantaian umat Islam di Poso, kebanyakan dari

kaum agamawan dan tokoh ormas itu seolah menderita ‘sakit gigi’ alias bungkam saja.

Namun, Kami juga bukan komunitas yang gemar mengobral pujian terhadap hal yang

tidak terpuji. Sebab, kami bangga sebagai pelopor media jihad dan berita dunia Islam, dan

bukan pelapor pada penguasa jahat Amerika maupun antek-anteknya di Indonesia .

Maka, dalam kasus bom Bali I misalnya, ketika muncul pertanyaan, apakah ketiga

terpidana teroris yang sudah dieksekusi mati, yaitu Imam Samudera, Amrozy dan Ali

Page 13: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

13

Ghufran. Apakah ketiga terpidana itu pelaku utama, tersangka yang dikorbankan, atau

pelaku yang ditunggangi pihak ketiga? Ketika tidak ada yang memberi jawaban, baik

pemerintah, kepolisian, kejaksaan, maupun para pengamat teroris, sehingga kasus ini tetap

misteri hingga mereka ditembak mati, maka adanya kesan mencurigakan bahwa pemerintah

sebagai kepanjangan tangan musuh Islam, sulit dihindari. Kenyataanya, hingga akhir

hayatnya, ketiga terpidana yakin, yang mereka lakukan adalah jihad anti teroris melawan AS

yang telah membantai umat Islam di Chehnya, Afghanistan, dan Iraq. Tindakan melawan

kekafiran, menghadapi musuh yang menyerang umat Islam serta melawan golongan yang

melawan dakwah Islam, adalah jihad yang utama. Untuk tujuan ini kita sepakat, tidak ada

perbedaan di kalangan umat Islam.

Akan tetapi, di tengah pro kontra kasus tersebut, media online arrahmah.com yang

saya pimpin, tampil dengan sikap dan opini yang jelas. Pertama, dari segi tujuan dan

motivasi, bahwa tindakan membalas kezaliman, menghadapi kejahatan Amerika dan

sekutunya yang menyerang umat Islam serta melawan golongan yang melawan dakwah

Islam, adalah jihad yang utama. Untuk tujuan ini kita sepakat, tidak ada perbedaan di

kalangan umat Islam.

Kedua, ini yang menjadi persoalan. Tindakan pembalasan atas kejahatan Amerika,

yang dilakukan di wilayah yang tidak ada musuhnya, yaitu tentara Amerika, sekalipun diduga

ada mata-mata AS di situ. Sehingga yang jadi korban adalah pihak yang bukan menjadi

sasaran permusuhan, dan belum tentu setuju dengan kejahatan tentara Amerika, jelas ini

tindakan yang tidak dapat dibenarkan, dan suatu kecerobohan yang tidak boleh diulang lagi.

Karena melakukan penyerangan berdasarkan dugaan dan kira-kira bertentangan dengan

sabda Rasulullah Saw dalam hadist Bukhari.

“Hindarilah hukuman pidana selama ada syubhat (tidak pasti/tidak terdapat kejelasan

bukti-buktinya).”

Akibat kecerobohan ini memang dahsyat. Muncul fitnah berupa kebencian terhadap

amal jihadi. Opini yang berkembang pun negatif: “Para jihadis ternyata tidak hanya jahat

pada orang kafir, tapi juga kepada sesama Islam. Buktinya, yang jadi korban bom banyak

juga orang Islam.”

Dalam hal ini kami bersikap fair, obyektif dan syar’iyah. Kami berkeyaklinan, keberanian

dalam pertempuran bukanlah semata-mata menyerang musuh, tapi mengatur strategi yang

Page 14: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

14

dapat mengantarkan pada kemenangan adalah keberanian juga. Oleh karena itu, kami

menghimbau kepada JPU agar tidak menghujat gerakan jihad, sehingga lupa dan

mengalihkan perhatian dari musuh-musuh Islam yang sebenarnya.

“Sesungguhnya telah merugi orang-orang yang zalim. Dan siapa yang mengerjakan

amal shalih dan dia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan yang

tidak adil (terhadapnya) dan tidak pula akan pengurangan haknya.” (Qs. Thaha, 20: 112).

Dalam kaitan ini, kami ingin bertanya kepada JPU, apakah sikap dan tindakan kami

memberi pencerahan kepada masyarakat luas seperti ini dikategorikan sikap dan tindakan

seorang teroris yang kemudian harus dituntut di muka pengadilan dengan tuduhan pelaku

teror seperti yang menimpa saya sekarang? Saya yakin, majelis hakim akan dapat menilai

pernyataan saya ini secara adil dan obyektif, dan dengan demikian menolak segala tuduhan

JPU yang mengaitkan kasus saya ini dengan terorisme.

II. Jihad Anti Teror

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Bersamaan dengan pergantian kekuasaan di Amerika, dari George Walker Bush ke

Barack Hussein Obama, memerangi para teroris seperti dilakukan Amerika Serikat terhadap

Al-Qaida. Tapi kini malah, bukan saja hendak membasmi para teroris hingga ke akar-akarnya,

tapi menyerang aliran pemikiran dan faham keagamaan yang implikasi politiknya pasti akan

lebih parah.

Arah baru pemberantasan terorisme di Indonesia pun mulai mengalami perubahan

orientasi. Setelah Densus 88 dianggap berhasil melumpuhkan teror dalam bentuk tindakan

(bom), kini teror dalam bentuk ideologi pun menjadi sasaran. Artinya, tidak cukup hanya

mengatasi bahaya teror tapi juga membasmi isme atau ideologi teroris. Untuk tujuan yang

lebih spesifik, maka kabinet Indonesia bersatu jilid dua (2009-2014) menyiapkan rekayasa

konstitusional komisi khusus berupa bakornas terorisme.

Selama ini jalan sesat para teroris dianggap berbahaya karena menggunakan agama

sebagai justifikasi tindakannya, sehingga bisa menyeret sentimen keagamaan. Lalu, mengapa

pemberantasan teroisme diarahkan untuk menyerang faham keagamaan yang dianggap

sebagai penyulut ideologi terorisme?

Page 15: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

15

Untuk menyegarkan ingatan kita tentang asal muasal istilah teror dan terorisme,

bijaksana bila kita mundur sejenak ke abad 18. Menurut Grant Wardlaw dalam buku Political

Terrorism (1982), manifestasi terorisme secara sistematis muncul sejak paruh kedua abad ke-

19, yang dominan digunakan untuk menyebut kezaliman penguasa yang lahir dari rahim

revolusi Perancis. Selama empat tahun pertama berkuasa, sekitar 40.000 orang yang dituduh

anti pemerintah dibunuh secara sadis dan berutal. Selanjutnya, istilah terorisme

dipergunakan untuk menyebut gerakan kekerasan anti pemerintah di Rusia. Jadi, terorisme

sejak awal digunakan untuk menyebut tindakan represif rezim penguasa terhadap gerakan

subversi dalam negeri.

Di Indonesia, pasca peledakan WTC 11 September 2001 hingga periode pertama

kekuasaan pemerintah Susilo Bambang Yudoyono (SBY), istilah terorisme dimaknai sesuai

perspektif yang digunakan rezim AS pimpinan George Walker Bush. Yaitu, menjalankan

propaganda the war against terrorism yang dilekatkan dengan gerakan jihad umat Islam.

Sehingga terjadi keterpecahbelahan umat Islam melalui kategorisasi Islam moderat versus

Islam radikal yang identik dengan fundamentalis atau teroris. Bahkan Samuel P. Huntington,

dalam bukunya, Who Are We? (2004) menjadikan Islam sebagai ganti posisi Negara Uni

Soviet dalam perang dingin melawan AS. Dalam sub judul “Militant Islam vs America ”, dia

menyatakan bahwa saat ini, Islam militan telah menggantikan posisi Uni Soviet sebagai

musuh utama AS.

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Setelah rezim George Bush digantikan rezim Barack Obama, memasuki periode kedua

kekuasaan SBY, istilah terorisme diperluas menjadi radikalisme. Bahwa, terorisme yang

dilakukan oleh sekelompok orang tersebut (termasuk Dr. Azhari dan kawan-kawannya)

adalah buah dari pemahaman radikalisme Islam. Istilah ini juga merasuki lembaga-lembaga

akademis yang seharusnya membangun pola pikir ilmiah dengan logika akademis, bukan

paranoida berpikir dengan logika politik kekuasaan.

Sebuah seminar yang mengusung tema besar “Pencegahan Terorisme dan Radikalisme

Berbasis Agama” pada pertengahan 2009 lalu di Jogjakarta, agaknya berusaha membangun

sebuah logika politik sebagaimana pernah digagas oleh Depag RI, MUI dan Wapres Jusuf

Kalla tahun 2005, bahwa untuk mencegah terorisme, maka ajaran radikalisme Islam harus

dilarang karena menjadi sumber tindakan kaum teroris.

Page 16: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

16

Serangan opini yang dilancarkan kaum oportunis, sekuler, Islam liberal, salafi yahudi,

dan mereka yang menggunakan demokrasi untuk mendiskreditkan Islam. Mereka mengaku

Islam tapi mendiskreditkan para mujahid yang hendak menegakkan syariat Islam.

Momentum terorisme yang dikembangkan di Indonesia sekarang sama sebangun dengan

yang dikembangkan oleh AS setelah serangan 11 Sep WTC 2001. AS sampai detik ini gagal

membuktikan tuduhannya terhadap serangan WTC, sehingga kelompok HAM internasional

mengecam AS bahwa rezim Bush sebagai pelanggar HAM berat utama di dunia.

Namun hal ini terus dikembangkan di Indonesia dengan melibatkan kelompok

oportunis dan pengamat munafiq, untuk menciptakan opini dan suasana mencekam, gelisah

dan saling curiga di tengah masyarakat dengan Densus 88 sebagai ujung tombaknya.

Kelompok ini karena sifatnya yang hipokrit dan munafik selalu meneriakkan ketakutan dan

mencerminkan sikap paranoid mereka terhadap kebangkitan Islam yang menuntut agar

tatanan sekularisme dan materialism yang telah dipraktikkan di dunia sekarang ini.

Dalam kondisi panik dan kebingungan, muncullah berbagai spekulasi intelijen,

termasuk menggunakan tafsir safsathah (semau gue) untuk mendiskreditkan ayat-ayat Al-

Qur’an sebagai postulat terorisme. Akibatnya, arah pemberantasan terorisme mengalami

disorientasi. Pada awalnya adalah perang global Amerika melawan mujahidin Al-Qaidah, kini

berubah menjadi isu lokal yang diklaim mengancam keselamatan kepala Negara. Semula

hendak memberantas teroris, malah kini menyerang pemikiran dan faham keagamaan.

Brigjen Anton Tabah, staf Ahli Kapolri, adalah salah seorang yang melakukan

generalisasi menggunakan tafsir safsathah itu. Dalam tulisan berjudul “Terorisme Sembunyi

di Bungker-bungker” yang dimuat Harian Kedaulatan Rakyat, 15 Agustus 2009, Anton Tabah

mengopinikan bahwa pengetahuan dan pemahaman agama yang dangkal menjadi aspek

religius pemicu terorisme. Sebab, kata Anton, orang akan mudah menokohkan seseorang

yang dipandang pandai di bidang agama dan menerima ajaran-ajaran dari kitab suci secara

hitam putih.

Menurut Anton Tabah: “Biasanya yang membuat orang ekstrem dan radikal adalah

firman Allah (Quran) Surat V ayat 44, 45 dan 47, yang artinya, “Barangsiapa tidak memakai

hukum Allah maka ia Kafir, Zalim, dan Fasik.” Dimana Kafir, Dhalim, dan Fasik adalah

golongan ahli neraka. Jika seseorang terkunci pemahamannya pada ayat-ayat ini secara

hitam putih maka ia akan menjadi ekstrem radikal. Dari sinilah biasanya “ustadz perekrut”

Page 17: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

17

calon-calon anggota teroris memanfaatkan kedangkalan masyarakat terhadap agamanya.

Inilah antara lain jawaban kenapa jaringan teroris di Indonesia mampu merekrut anggota-

anggota baru.” (KR 14/8, hal 14).

Ayat tersebut di atas merupakan koreksi terhadap sikap orang-orang yang enggan

menaati tuntunan Allah dan Rasul-Nya, yang mengutamakan pendapat dan dorongan

nafsunya daripada syariat Allah Swt. Para mufassir memahami ayat ini sebagai kewajiban

penguasa menjalankan syariat Islam. Mereka yang mengingkari dan menolaknya dinyatakan

kafir, bila penolakan tersebut dilandasi keyakinan bahwa Syariat Islam tidak layak untuk

mengatur umat manusia.

Label zalim dikenakan, misalnya pada seorang hakim yang menangani suatu perkara,

dia lebih memilih hukum lain padahal syariat Allah mengatur perkara yang ditangani.

Demikian pula, seseorang disebut fasik karena durhaka pada Allah. Meyakini kebenaran dan

keadilan hukum Allah, tapi menolak mengamalkannya, malah memilih hukum sekuler.

Jadi, ketiga ayat tersebut di atas tidak ada kaitannya dengan tujuan maupun motivasi

terorisme. Tidak ada seorang mufassir pun, sejak zaman para shahabat hingga mufassir

muta’akhirin yang menafsirkan ayat tersebut seperti difahami Anton Tabah. Terorisme,

siapapun pelaku dan apapun motivasinya, ayat tersebut tidak bisa dijadikan justifikasi.

Apakah tindakan Densus 88 yang menganiaya dan membunuh tersangka teroris tanpa

alasan yang dapat dibenarkan secara hukum, merupakan justifikasi Pancasila dan UUD 1945?

Oleh karena itu, mengaitkan ayat di atas dengan terorisme jelas fitnah, sekaligus

penistaan terhadap agama Islam. Begitupun, menganggap para mujahid yang berjuang

menegakkan syariat Islam sebagai teroris atau sebaliknya memosisikan teroris sebagai

mujahid, jelas provokasi negatif. Kita khawatir, anggapan demikian dapat mengundang

konflik baru yang konsekuensi politisnya sulit diprediksi.

Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam pidato kenegaraan menyambut delapan

windu (64 tahun) kemerdekaan RI, 16 Agustus 2009, menyatakan bahwa sumber terorisme

adalah keterbelakangan, ketidakadilan, dan kemiskinan. Presiden SBY sama sekali tidak

menyinggung keterlibatan kelompok atau ajaran agama tertentu sebagai pemicu terorisme

di Indonesia. Sekalipun terkesan menghindar dan berhati-hati, untuk tidak mengaitkan

agama dengan terorisme, tapi kita dapat memahami arah pidato SBY. Yaitu, adanya

keinginan pemerintahan SBY lima tahun ke depan, untuk menjalankan politik yang lebih

Page 18: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

18

bersahabat dengan seluruh komunitas agama di Indonesia , sekalipun terhadap komunitas

agama yang dinilai fundamentalis.

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Namun, berbeda dengan SBY, adalah komentar aparat intelijen, termasuk komentar

tokoh-tokoh Islam ambivalen. Munculnya para jawara intelijen akhir-akhir ini, seperti Amsyad

Mbai, Hendropriyono, Suryadarma, termasuk Anton Tabah, yang menuding pemahaman

keagamaan sebagai ideologi terorisme, bukannya membantu menyelesaikan masalah

terorisme. Sebaliknya, patut dicurigai mereka sedang menjalankan agenda global sebagai

kaki tangan imprialisme asing.

Bukan mustahil, dengan menggunakan momentum pemberantasan terorisme, mereka

berupaya menutupi ‘aib masa lalunya’ yang kejam terhadap gerakan Islam dengan cara

menyisipkan fitnah. Akibatnya, apa yang selama ini dianggap bahaya jalan sesat para teroris,

karena menggunakan ajaran agama sebagai justifikasi tindakannya, justru aparat keamanan

melakukan kesesatan yang sama.

Maka sangatlah ironis, ketika Wakil Kadensus 88 Polda DIY membeberkan sebuah

doktrin terorisme yang disusun oleh Mabes Polri dalam sebuah seminar yang

diselenggarakan oleh PUSHAM UII di Jogjakarta (3 September 2009, di Hotel Santika

Premiere Jogjakarta). Dalam makalahnya Polri membuat dua kategorisasi terorisme di

Indonesia, pertama Separatis Terrorism (Fretilin, Negara Maluku, OPM, GAM) dan kedua,

Religious Terrorism (Kartosuwiryo, Daud Beureuh, Kahar Muzakkar, Ibnu Hajar dengan NII-

nya). Siapa yang dimaksud Religious Terrorism itu, sudah bisa ditebak maksud dari

pemaparan itu adalah Islam Terrorism!

Di kalangan akademisi, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam

Negeri (UIN) Jakarta tahun 2004 menerbitkan hasil penelitian dalam bentuk sebuah buku

berjudul “Gerakan Salafi Radikal di Indonesia” (Penyunting: Jamhari dan Jajang Jahroni). Ada

empat kelompok yang mendapat cap “salafi radikal” dalam buku ini, yaitu Front Pembela

Islam (FPI), Laskar Jihad, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), dan Hizbut Tahrir. Dalam

pengantar buku ini ditulis: “Meskipun dalam beberapa tahun terakhir Indonesia dilanda

fenomena gerakan salafi radikal, tetapi ternyata, survei membuktikan, bahwa mayoritas

Muslim masih setia dengan ideologi Islam yang moderat dan toleran.” Jadi, sesuai hasil

Page 19: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

19

penelitian UIN Jakarta itu, FPI, Laskar Jihad (sudah membubarkan diri), MMI, Hizbut Tahrir,

bisa jadi tinggal tunggu waktu untuk diberangus.

Yang menarik adalah kriteria ‘Islam radikal’ yang disebutkan dalam buku ini, yaitu: (1)

Kelompok yang mempunyai keyakinan ideologis tinggi dan fanatik yang mereka

perjuangkan untuk menggantikan tatanan nilai dan sistem yang sedang berlangsung (2)

Dalam kegiatannya mereka seringkali menggunakan aksi-aksi yang keras, bahkan tidak

menutup kemungkinan kasar terhadap kegiatan kelompok lain yang dinilai bertentangan

dengan keyakinan mereka (3) Secara sosio-kultural dan sosio-religius, kelompok radikal

mempunyai ikatan kelompok yang kuat dan menampilkan ciri-ciri penampilan diri dan ritual

yang khas (4) Kelompok ‘Islam radikal’ seringkali bergerak secara bergerilya, walaupun

banyak juga yang bergerak secara terang-terangan.

Melengkapi stigmatisasi ini, buku tersebut mengutip pendapat John L. Esposito bahwa

ciri ideologi ‘Islam radikal’ (dari bukunya, Islam: The Straight Path).

Pertama, mereka berpendapat bahwa Islam adalah sebuah pandangan hidup yang

komprehensif dan bersifat total, sehingga Islam tidak dipisahkan dari politik, hukum, dan

masyarakat. Kedua, mereka seringkali menganggap bahwa ideologi masyarakat Barat yang

sekular dan cenderung materislistis harus ditolak. Ketiga, mereka cenderung mengajak

pengikutnya untuk ‘kembali kepada Islam’ sebagai sebuah usaha untuk perubahan sosial.

Keempat, karena ideologi masyarakat Barat harus ditolak, maka secara otomatis peraturan-

peraturan sosial yang lahir dari tradisi Barat, juga harus ditolak. Kelima, mereka tidak

menolak modernisasi sejauh tidak bertentangan dengan standar ortodoksi keagamaan yang

telah mereka anggap mapan, dan tidak merusak sesuatu yang mereka anggap sebagai

kebenaran yang sudah final. Dan keenam, mereka berkeyakinan, bahwa upaya-upaya

Islamisasi pada masyarakat Muslim tidak akan berhasil tanpa menekankan aspek

pengorganisasian ataupun pembentukan sebuah kelompok yang kuat.

Distorsi Agama

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Stigmatisasi Islam radikal yang dituduhkan di atas ternyata mendapat penguatan dari

aparat intelijen, termasuk tokoh-tokoh Islam ambivalen sehingga kian memperkeruh situasi.

Pernyataan mantan kepala BIN Hendropriyono dan mantan Kadensus Suryadarma Salim,

Page 20: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

20

yang menuding kelompok Islam garis keras yang disebut sebagai Darul Islam, Ikhwanul

Muslimin dan Wahabi sebagai biang kerok ideologi terorisme di Indonesia. Bahkan menuduh

ayat Al-Qur’an (surat al-Maidah 54, 55 dan 57) sebagai sumber terorisme merupakan

penistaan terhadap agama dan fitnah besar terhadap umat Islam.

Munculnya para jawara intelijen yang menuding pemahaman keagamaan sebagai

ideologi terorisme, alih-alih menyelesaikan masalah terorisme. Sebaliknya, patut dicurigai

mereka sedang menjalankan agenda global sebagai kaki tangan imprialisme asing. Pasca

peristiwa pengeboman JW Marriott dan Ritz-Carlton berkembang berbagai pandangan yang

kemudian melahirkan teori spekulasi yang menyesatkan sebagaimana sesat fikir para teroris.

Dalam memburu para teroris, aparat kepolisian terprovokasi dengan teori tebak tangkap.

Pertama, teori Safsathah, yaitu informasi dusta yang dibungkus dengan fakta-fakta

fiktif. Pakar dalam logika safsathah ini adalah Sidney Jones (Direktur International Crisis

Group) yang merupakan representasi dari pandangan AS yang baru-baru ini menawarkan

database teroris Indonesia. Sidney dalam wawancara dengan TVOne, Senin (20/7),

menyebutkan, Noordin M Top masih sangat berbahaya. ”Saat ini masih ada 12-13 orang.

Untuk membuat bahan peledak tidak sulit, dan masih ada orang yang punya pengalaman

dan berniat untuk melakukannya,” imbuh dia.

Menciptakan rasa takut di tengah masyarakat dengan isu terorisme, atau menteror

jurnalis yang lantang mengkritik berbagai pelanggaran penanganan teror di Indonesia ,

adalah justru menjadi bagian dari aksi teror itu sendiri. Dalam teorinya, Sidney Jones

sebelumnya menyatakan, jaringan teroris internasional Jamaah Islamiyah (JI) mengalami

perpecahan internal. Noordin M Top yang diduga menjadi dalang di balik ledakan bom di

JW Marriott dan Ritz Carlton memimpin kelompok sempalan yang tidak tunduk pada JI

induk.

Selain kelompok Noordin, lanjut Sidney, sebagian kelompok sempalan lain bergabung

dengan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Pengasuh Ponpes Ngruki, Abu Bakar

Ba’asyir yang merupakan sempalan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI).

Sidney memperkirakan, pelaku pengeboman kali ini terkait dengan jaringan Noordin M

Top. Tokoh utama paling diburu itu masih sangat berbahaya karena terus merekrut orang-

orang untuk menjadi pelaku aksi pengeboman. ”Kita mencatat bahwa Noordin masih

Page 21: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

21

berbahaya karena kelihatannya masih aktif merekrut orang untuk operasi pemboman melalui

temannya di Cilacap,” katanya.

Termasuk Kapolri sepakat dengan tudingan ini. Amerika. Laporan berkala Sidney Jones

menjadi masukan resmi Kongres Amerika, FBI, dan CIA. Banyak hal yang dilaporkan Sidney

Jones mengejutkan orang Indonesia, bahkan mengejutkan orang yang namanya disebut

dalam laporan itu, karena ia terkesan sangat menguasai hingga ke detail peristiwa

radikalisme bahkan sampai ke “celana dalam” pelaku, seperti dalam laporan “The Case of The

Ngruki Network in Indonesia”.

Oleh karena itu, tak jelas apakah terorisme di Indonesia itu karya orang Indonesia atau

mainan intelijen Barat, apakah teroris itu pelaku teror atau korban dari permainan politik

global. Kiprah Sidney Jones nampak sekali standar gandanya, tetapi yang jelas hasilnya

adalah menciptakan citra negatif Indonesia di mata internasional. Pers Indonesia pun larut

dengan atau dalam teori safsathah Sidney Jones karena memang tidak ada laporan lain yang

bisa menandinginya sehingga wacana terorisme di Indonesia hanya melalui satu corong,

yakni corong Sidney Jones.

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Kedua, teori Jadal, untuk menguatkan pendapat tertentu dengan mengajukan fakta-

fakta yang akurasinya masih dipertanyakan. Misalnya, pernyataan mantan kepala BIN,

Hendropriyono, bahwa itu merupakan ulah anak buah Noordin M Top atau orang Islam yang

menganut faham Wahabi. Sehingga sama seperti Sidney Jones yang menyatakan harus

ditangkap mereka sampai ke akar-akarnya. Ucapan Hendropriyono juga demikian, harus

ditangkap semua orang Islam fundamentalis yang membawa misi wahabi. Jadi, kalau Sidney

Jones itu memakai analisis safsathah (semau gue), sedangkan Hendropriyono menggunakan

analisis harbi (permusuhan/kebenciannya terhadap golongan Islam), sehingga dia menuduh

tanpa analisis.

Mantan Kadensus 88 Antiteror Polri Brigjen Pol (pur) Suryadarma Salim. Surya

menambahkan, sepanjang pengalamannya menelusuri jaringan Al-Qaidah melalui Jamaah

Islamiyah (JI) di Indonesia, dalam kaitannya dengan bom, selalu ada bagian yang merakit.

Jadi, tidak mungkin pelaku bom bunuh diri sekaligus yang merakit bom. Karena itu, pasti

bom dirakit di luar. "Sudah jadi bom, baru dibawa ke dalam," kata jenderal polisi yang baru

pensiun empat bulan lalu itu.

Page 22: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

22

Surya yakin, jaringan Al-Qaidah berada di balik aksi pengeboman di Jakarta tersebut.

Lantas, mengapa Indonesia yang menjadi sasaran para teroris itu? Surya menjelaskan, JI

sudah terbagi ke dalam beberapa zona. Misalnya, Malaysia dan Singapura sebagai zona

ekonomi. "Orang luar negeri yang muslim lebih besar menyumbangnya dari pada orang

Indonesia ," kata dia.

Nah, Indonesia menjadi daerah trainer untuk melakukan operasi-operasi. Yakni, untuk

pelatihan setelah kamp JI dibubarkan Al-Qaidah dan dipaksa keluar dari Afghanistan.

Selanjutnya, mereka membangun kamp di Mindanao, Filipina, yang disebut kamp Abu Bakar.

" Indonesia tempat melakukan operasi dengan prediksi kalau Indonesia bisa dikuasai,

Indonesia akan menyerang Singapura, Malaysia, Thailand, dan seterusnya," jelasnya.

Begitupun AM Hendro Priyono, mantan kepala BIN selama beberapa jam melakukan

wawancara jarak jauh dengan TV one kemarin malam, 17-07-2009. Yang menarik adalah

kesimpulan dia bahwa kaum ekstrimis Islam yang terlibat teroris mancanegara berasal dari

dua aliran dalam agama Islam yaitu Wahabi dan Ikhwanul Muslimin. Ini live session

sehubungan dengan teror bom bunuh diri kemarin jumat pagi pukul 07:45 di hotel JW

Mariot dan Ritz Carlton, kawasan Kuningan Jakarta Selatan.

Para ulama dan tokoh-tokoh ormas Islam yang gemar menyebut dirinya sebagai Islam

moderat haruslah bersikap adil dan bertanggung jawab. Tidak mengeluarkan statemen yang

justru memosisikan diri sebagai musuh bagi terpidana, atau mengesankan adanya

pertentangan kepentingan dan ideologi yang digerakkan, baik oleh kekuatan-kekuatan asing

maupun hanya sekedar menjadi terompet penguasa. Sikap apriori dan provokatif seperti itu

menunjukkan kelemahan dalam membaca peta ideologi dan makar politik dari musuh-

musuh Islam.

Ketiga, teori Khithabi (provokasi) analisa standar, yang digunakan oleh SBY. Dia

menyatakan ini adalah perbuatan lawan politiknya. Ada indikasi bahwa SBY mengalami

tekanan berat oleh intelijen asing untuk bersikap keras terhadap lawan-lawan politiknya.

Bukan mustahil beberapa oknum aparatur keamanan yang dipersuasi oleh para oportunis

politik tertentu untuk memanfaatkan elemen-elemen kekerasan dalam agama agar terjadi

kekisruhan untuk mendeskreditkan lawan politiknya.

Ketika orang-orang ini juga yang tadinya sudah dididik oleh intelejen untuk melakukan

beberapa aksi, lama-lama mereka sudah punya logikanya sendiri untuk membangun jaringan

Page 23: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

23

yang tidak selalu bisa dikendalikan oleh aparatur negara, aparatur keamanan. Inilah bola liar

yang menjadi monster-monster baru yang ketika berkoneksi dengan pengalaman, bertemu

dengan kekuatan Islam radikal di seberang sana kemudian memperoleh tambahan-

tambahan pengetahuan, dari yang tadinya tidak bisa bikin bom menjadi bisa. Alhasil setiap

tindakan refresif pasti melahirkan bibit munculnya elemen-elemen radikal dalam masyarakat.

Beberapa serangan-serangan dan tindakan kekerasan di Indonesia, memang disitu ada

aparat yang sengaja mengambil manfaat. Kadang-kadang jika terjadi tindak kekerasan, tidak

segera diatasi supaya donasi atau dana-dana yang dialokasikan oleh donor Internasional

bisa mengucur terus. Itu salah satu contoh aparat yang memanfaatkan isu-isu kekerasan

agama untuk kepentingan pribadi.

Apa yang dilakukan di bawah rezim CIA dan pentagon menjadikan George Bush

sebagai pelaksana, nampaknya kebijakan tersebut dialihkan ke Indonesia di bawah

pemerintahan yang mengaku sebagai penegak demokrasi dan pelaksana reformasi, tanpa

memperdulikan HAM yang menjadi hukum internasional. Orang yang disangkakan sebagai

teroris dengan entengnya dihilangkan nyawanya atau ditangkap semena-mena berdasarkan

UU anti teroris yang anti ham. Keberutalan semacam itu mengapa tidak dipersoalkan kaum

oportunis seperti yang ramai dibicarakan di TV sebagaimana yang dilontarkan salafi yahudi.

Kesimpulannya siapa pun juga, yang merasa punya kriteria idelogi semacam itu,

bersiaplah di cap sebagai ‘Islam radikal’, ‘Islam fundamentalis’, ‘Islam militan’, ‘Islam

revivalis’, ‘Islam literalis’, dan sebagainya. Dengan kriteria semacam itu, PKS, MUI, DDII, PBB,

Hidayatullah dan sederet organisasi Islam lainnya dengan mudah bisa dimasukkan kategori

‘Islam radikal’, karena bersikap kritis terhadap pandangan hidup Barat dan meyakini

pandangan hidup dan sistem Islam sebagai solusi kehidupan umat manusia.

Tersangka Imajinatif

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Sejak perburuan teroris dilakukan polisi, sudah banyak anggota masyarakat yang

menjadi korban salah tangkap, salah tembak, dan salah bunuh, hanya karena dicurigai

menjadi bagian dari jaringan teroris. Bagi polisi, ‘Teroris itu orang jahat, maka tidak salah

membunuh mereka kapan saja dan dimana saja, dan dengan cara apa saja. Hal ini, tentu saja

mengundang keprihatinan dan menimbulkan ketakutan di tengah-tengah masyarakat.

Page 24: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

24

Padahal, di antara mereka yang dibunuh itu, hampir pasti belum terbukti berbuat teror. Baru

‘diduga’ sebagai jaringan teroris.

Bahwa terorisme harus dibasmi, iya. Tetapi tindakan pembunuhan tanpa melalui proses

pengadilan, jelas melanggar hukum. Ada pihak yang mengatakan, ‘bila tidak didahului maka

teroris akan mendahului membunuh polisi.’ Jika logika ini digunakan, lalu apa bedanya polisi

dengan teroris?

Penangkapan tersangka teroris di Indonesia lebih kejam daripada yang FBI maupun

CIA lakukan. Ketika CIA menangkap tersangka teroris Hambali alias Ishamudin di Thailand,

dia tidak dibunuh, melainkan ditangkap hidup-hidup. Bandingkan dengan Densus 88, hanya

berdasarkan imajinasi dan sikap paranoid mereka telah mengeksekusi tersangka teroris

dengan cara tembak di tempat. Untuk mengelabui sikap paranoidnya ini aparat kepolisian

berkedok pada UU antiteroris dan merasa aman dalam tindakannya dari tanggungjawab

penegakan hukum dan HAM.

Selain itu, tindakan kezaliman dan ketidakadilan yang dilakukan aparat kepada orang

tua saya, Ustadz Abu Jibriel, bahkan tidak hanya sebatas penangkapan anaknya,saya,, M

Jibriel, melainkan juga teror serta pencekalan dakwahnya di sejumlah masjid di Jakarta. Saat

ini sudah beberapa pengurus masjid secara sepihak membatalkan dan mencekal pengajian

rutin yang biasanya diisi oleh Ustadz Abu Jibriel. Pengurus masjid dan majelis ta’lim

mengaku didatangi aparat dan diteror agar tidak lagi mendatangkan Ustadz Abu Jibriel

untuk berceramah.

Di Masjid Ibnu Sina Al Azhar Pamulang, DKM Medco, menyatakan bahwa atas

permintaan aparat keamanan setempat diminta untuk tidak memanggil Ustadz Abu Jibriel

sebagai pembicara di acara ceramah rutin yang diadakan di Masjid Ibnu Sina Al Azhar-

Pamulang, demikian pula di Masjid Agung Al Azhar Jakarta Selatan, pengurusnya serta merta

memberhentikan beliau menjadi penceramah tetap karena ditekan oleh Densus 88 Anti Teror

sejak saya ditahan.

Majelis Ilmu Riyadus Shalihin secara lebih tegas menyatakan bahwa Masjid Raya

Pondok Indah didatangi oleh intel/aparat sehingga kemudian memutuskan untuk

menghentikan dakwah/pengajaran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Jibriel di Masjid

Pondok Indah sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Page 25: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

25

Tentu saja tindakan ini sangat merugikan dakwah Islam dan merupakan tindakan

diskriminatif serta pengekangan hak para muballigh seperti yang terjadi di zaman orba.

Tindakan kezaliman dan ketidakadilan ini mengingatkan kita kepada tindakan-tindakan

represif rezim orde baru yang sangat membenci Islam dan kaum Muslimin. Apakah aparat

dan pemerintah saat ini ingin mengulang kembali sejarah kelam rezim orde baru?

Setelah rezim angkara murka George Walker Bush digantikan Obama, Amerika

berusaha untuk meninggalkan sikap paranoid yang menghantui Bush dan mencoba

pendekatan lain dalam menghadapi kekuatan global Islam. Langkah AS ini nampaknya

hendak dilimpahkan Negara Islam masing-masing untuk tetap meneruskan sikap paranoid

penguasa terhadap gerakan Islam di negeri masing-masing.

Di Pakistan pada masa jenderal Musharraf dengan setia melayani kepentingan George

Bush, tetapi justru menghasilkan kondisi yang menghantam Musharraf, ketika Benazir Butho

yang menjadi korban dari kebijakan represif Musharraf. Akhirnya AS melengserkan

Musharraf dengan menyuruhnya mundur dan membuka peluang untuk pemilu demokratis.

Ketika pemilu ini dimemangkan oleh kekuatan PPP yang dikomandani suami mantan Benazir

Butho dan kemudian memenangkan pemilu dan menjadi presiden Pakistan, AS di bawah

Obama tetap melestarikan sikap pararnoid penguasa terhadap Islam di Pakistan.

Di Mesir dan Yordania juga terjadi hal yang sama, ketika Hamas yang diluluh-lantakkan

oleh zionis Israel, maka Mesir mengisolir Gaza dengan melarangnya mengungsi baik ke

Mesir maupun Yordan; karena Mubarak dan raja Abdullah menyatakan tidak akan memberi

peluang kemenangan bagi Hamas.

Mengapa kedua Negara ini bersikap kejam dan biadab terhadap Hamas? Karena

Hamas mengusung dan memperjuangkan syariat Islam bagi negeri Palestina, yang oleh

Mesir dan Yordan dianggap sebagai musuh.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia ? Sejak Soeharto Indonesia telah menjadi Negara

bagian yang kesekian bagi AS secara defacto, karena kebijakan ekonomi, politik luar negeri

dan dalam negeri semata-mata menjalankan nasehat gedung putih, termasuk ketika

Soeharto menyerbu Timor Timur, 1975, setelah Portugal meninggalnya negeri itu. Bahkan,

pada tahun 1979, saat Muhammad Natsir berkunjung ke Pakistan, dia berpidato di hadapan

tokoh-tokoh pemerintahan dan swasta Pakistan, beliau meminta agar Pakistan mendukung

Page 26: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

26

Indonesia di forum PBB berkaitan dengan pengambil alihan Timor Timur oleh Indonesia,

demi mencegah Timor Timur masuk blok komunis.

Dari sketsa politik global AS yang kami paparkan di atas dapat dipahami bahwa AS

berubah startegi dan pola, lalu menyerahkan programnya kepada pemerintah masing-

masing sesuai dengan kondisi riel domistiknya. Hal ini dinyatakan sendiri oleh Obama dalam

pidatonya di Universitas Kairo, Mesir, bahwa pemerintah AS tidak akan intervensi pada

Negara manapun, tetapi akan mendukung setiap Negara yang melawan terorisme dan

menegakkan demokrasi.

Statemen Obama ini secara politis menunjukkan keinginan kuatnya untuk tetap

mengendalikan Negara Islam di dunia ini agar tetap mengikuti kehendak Amerika, tanpa

Amerika campur tangan secara militer. Untuk kepentingan itu AS memerlukan boneka yang

setia sampai mati menjalankan program Amerika.

Dalam perspektif politik global ini, penguasa Indonesia mencoba untuk menemukan

formula yang tepat dalam melayani politik global Amerika dan zionis. Oleh karena itu, maka

pihak aparat keamanan dan presiden mencurahkan segenap kecerdasan dan kecerdikannya

untuk mengelelola berbagai masalah di dalam negeri dengan tujuan tidak merugikan

kepentingan Amerika dan zionis, sekalipun mengorbankan nasib rakyat Indonesia baik

seluruhnya maupun sebagian kecilnya.

Rezim Soekarno dengan nasakomnya adalah contoh klasik yang mengorbankan umat

Islam untuk kepentingan komunis global pada zamannya. Soekarno membuat proyek

konfrontasi dengan Malaysia dan kementerian dalam negeri menangkapi tokoh-tokoh Islam

yang dicurigai menjadi teman dekat PM Malaysia ketika itu, Tengku Abdurrahman. Politik

Soekarno ini menyebabkan Buya Hamka dan Kyai Ghazali, Ketua MUI, dijebloskan ke dalam

penjara sejak 1964 hingga jatuhnya Soekarno tanpa proses pengadilan.

Kemudian rezim berganti. Soeharto naik tampuk kekuasaan, yang membantai umat

Islam seperti kasus Priok, Lampung berdarah, dan DOM di Aceh. Baik rezim Soekarno

maupun Soeharto selalu mengusung slogan kepentingan nasional dan pengukuhan NKRI

yang tidak dapat di tawar-tawar.

Logika Soekarno dan Soeharto dengan sedikit polesan gincu tetap berjalan di masa

orde reformasi ini. Sekalipun BJ Habibi dikenal sebagai presiden yang berjasa membuka

Page 27: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

27

pintu demokrasi sampai dengan rezim SBY sekarang, aroma kekangan politik Amerika dan

zionis masih sangat kental.

Bertitik tolak dari perspektif politik semacam ini, maka rakyat Indonesia tidak perlu

terkejut dengan munculnya rekayasa politik seperti pernyataan SBY tentang terorisme yang

menghantam lawan politiknya dan isu terhadap pengeboman SBY dan entah apa lagi

nantinya. Pemerintahan SBY telah memberikan peta aktivitas terorisme di Indonesia yang

peta imajiner ini harus mendapatkan pembenaran empiriknya. Oleh karena itu

diciptakankanlah teroris bohong-bohongan seperti Hotel JW Merriot dan Ritz Carlton, lalu

penangkapan teroris di Jati Asih dan Temanggung.

Rekayasa semacam ini lalu dibawa ranah media massa dengan mengundang jawara

intelijen Hendropriyono untuk mengomentari peristiwa ini dengan menyisipkan fitnah bahwa

para teroris ini adalah dari kelompok gerakan Wahabi, Darul Islam, Ikhwanul Muslimin ala

Hasan Al Banna. Hendro dengan entengnya melemparkan fitnah tersebut sebagaimana

biasanya dilakukan agen zionis dan Amerika.

Hendropriyono yang mengaitkan terorisme dengan kekuatan penegakan syariat Islam

di Indonesia adalah pemikiran produk rezim Soekarno yang kental dengan komunismenya.

Karena kebencian komunisme terhadap Masyumi maka komunis terus menerus memberikan

citra buruk tentang Islam melalui opini Soekarno. Apa yang dilakukan Hendro hanya

merupakan kepanjangan tangan dari Soekarno (1959-1966).

Adapun gerakan Wahabi yang dipelopori oleh Abdul Wahab pada abad 19 M atau

1200 H, hanya mengajak umat Islam meninggalkan aqidah syirk, amaliyah yang bercampur

aduk dengan kepercayaan syirik tanpa beliau pernah melakukan kekerasan fisik, melainkan

dengan ceramah dan menulis buku. Dan tidak pernah ada bukti bahwa Syeikh Abdul Wahab

mendirikan laskar untuk melakukan kekerasan pada rakyat. Adapun kerajaan Saudi Arabia di

bawah pimpinan raja Ibnu Saud yang sering melakukan tindakan represif tidak berkaitan

dengan paham keagamaan tetapi berkaitan dengan kelompok yang memberontak

kepadanya.

Jadi antara Abdul Wahab dengan prilaku Ibnu Saud di dalam menegakkan kerajaannya

merupakan dua hal yang berbeda. Syeikh Abdul Wahab tidak bisa dipersalahkan, apalagi

Wahabi disebut sebagai pelopor teroris. Begitupun Ikhwanul Muslimin yang menjadi korban

tindakan kekerasan raja Farouk dengan penjajah Inggris, sehingga Hassan Al Banna dibunuh

Page 28: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

28

secara keji di tengah jalan. Padahal Hasan Al Banna hanya mengajarkan Islam kepada rakyat

Mesir dan mengajak raja serta para pejabat kerajaan Mesir untuk menghargai agamanya,

dan menyatakan tekad merdekanya dari penjajahan Inggris.

Pola yang digunakan Albanna dengan Ikhwanul musliminnya juga digunakan oleh

Soekarno dengan PNI-nya, 1926. Ketika pola semacam ini digunakan orang Islam, Hendro

mengategorikan sebagai teroris, tetapi terhadap Soekarno dan PNI tidak dianggap teroris.

Hendropriyono bicara tentang terorisme tidak bisa mendefinisikan, lalu menyeret kasus

dalam sejarah Yunani sebagai contoh adanya terorisme. Pola berfikir ini menyalahi hukum

logika, sebab seorang ahli logika bangsa Prancis Thomas Carlale menyatakan, “berikan

difinisinya pada saya tentang apa yang Anda katakan agar saya dapat memahami maksud

Anda. Tanpa definisi kita tidak dapat merumuskan sesuatu.”

Bertitik tolak dari pernyataan ini, maka tesis hendropriyono yang diuji 9 profesor sama

sekali tidak berbobot ilmiah. Bagaimana menganggap data-data sebagai terorisme

sementara definisi terorisme tidak dijelaskan. Bagaimana fakta seperti itu dianggap

terorisme. Hendro harus bisa menjelaskan, tuduhan pejuang Islam sebagai teroris seperti

yang Anda ungkapkan.

Berkaitan dengan teroris di Indonesia sekarang sejak bom Bali pertama, 2001,

pemerintah tidak pernah bisa menjelaskan mereka dilatih oleh siapa dan didanai siapa,

kecuali sekedar dugaan. Pengadilan teroris terhadap trio bomber tidak memiliki fakta bahwa

ketiganya itu dilatih dan didanai oleh kelompok Al-Qaidah. Maka tuduhan terhadap Syeikh

Usamah sebagai pendonor harus bisa dibuktikan secara hukum. Selama hanya menjadi

wacana politik, maka ini adalah kebohongan yang dipaksakan kepada rakyat Indonesia .

Di tengah keprihatinan kita menyaksikan Indonesia sebagai negara mafioso, seperti

dikatakan Presiden SBY, tentang merajalelanya mafia hukum, mafia peradilan, mafia kasus,

mafia korupsi, mafia teroris, masih ada kelompok oportunis yang mendiskreditkan agama

yang menganggap terminologi Islam sebagai identitas kaum terioris.

Misalnya, slogan Isy Kariman aw Mut Syahidan. Hidup Mulia Atau Mati Syahid. Slogan

ini oleh aktivis Islam Liberal dianggap sebagai Slogan Pembangkit Militansi, ‘Teologi Maut’.

Sebuah harian nasional yang rajin mengekspos ide-ide sekuler dan liberal menurunkan

tulisan sejak tanggal 26 September 2009 secara berseri untuk membahasnya. Hampir seluruh

Page 29: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

29

penulisnya aktivis Islam liberal, maka arah dan kecenderungan tulisannya pun sudah bisa

ditebak, yakni membela mati-matian ide liberalisme dan pluralisme serta menolak ide syariat

Islam dan jihad.

Lantas, apakah makna dari slogan Isy Kariman aw Mut Syahidan yang sebenarnya? Isy

Kariman aw Mut Syahidan berarti Hidup Mulia atau Mati Syahid, atau bisa juga berarti

hiduplah dengan mulia dan matilah secara syahid alias menjadi seorang syuhada. Isy

Kariman aw Mut Syahidan bukanlah sebuah hadits, melainkan semacam moto atau slogan

dalam khazanah perjuangan Islam.

Ungkapan ini pertama kali dikemukakan oleh ibunda Abdullah bin Zubair, yakni Asma

Binti Abu Bakar kepada puteranya, Abdullah bin Zubair. Konteks ungkapan itu juga

kontekstual dan sangat heroik, karena disampaikan oleh Ibunda Asma kepada putranya

Abdullah bin Zubair agar tetap semangat berperang membela kebenaran sampai titik darah

penghabisan melawan kekuasaan tiran saat itu pimpinan Hajjaj bin Yusuf.

Ungkapan ini menjadi istimewa karena diucapkan oleh seorang Shahabat atau

Shahabiat, yang di dalam Islam memiliki kedudukan yang istimewa. Sebagian ulama bahkan

berpendapat bahwa ucapan Shahabat termasuk dalil syar’i yang bisa dijadikan rujukan untuk

melakukan amal perbuatan.

Salah Faham Terhadap Jihad

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Diantara kesempurnaan kitab suci Al-Qur’an, di dalamnya dijelaskan tentang perang

dan damai. Jika Al-Qur’an hanya berbicara soal perang atau perdamaian saja, maka tidaklah

sempurna.

Sejak dunia mengenal bentuk kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sejak itu

tidak ada suatu negara pun tanpa angkatan perang, persenjataan, latihan perang, dan

undang-undang pertahanan dan keamanan. Dengan UU, setiap negara mengatur cara dan

bentuk negara bersangkutan menjalankan pertahanan, melakukan penyerangan, dan

meningkatkan upaya memelihara keamanan guna melindungi wilayah negara dan warga

negaranya.

Terhadap UU semacam ini, tidak ada seorang pun yang berakal sehat menyatakan

kecamannya dan menganggapnya sebagai pelanggaran atas Hak-hak Asasi Manusia dan

Page 30: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

30

mengecamnya sebagai kekuatan yang mengancam keamanan dan keselamatan negara lain.

UU semacam ini diterima sebagai hal yang rasional bahkan diterima sebagai salah satu

piagam PBB yang membenarkan perang sebagai alat untuk mendamaikan pihak-pihak yang

saling bertempur.

Adanya UU semacam ini tidak dianggap sebagai tindakan teroris atau agresi.

Sementara, Amerika dan Negara Barat hanya berbekal kecurigaan adanya negara lain yang

membahayakan negerinya, lalu dengan segala semangat penuh nafsu menghancur-leburkan

negara yang dianggap sebagai sarang teroris atau lawan yang berbahaya seperti membom

Vietnam (1961 – 1970) dengan alasan sebagai sarang kekuatan Komunis Asia Tenggara,

membom Afghanistan dan Iraq dengan tuduhan sebagai sarang teroris tanpa mengenal

moral dan perikemanusiaan sedikit pun.

Islam yang menetapkan Syari‘at Jihad -yang dicurigai sebagai pemicu gerakan teroris

di dunia dewasa ini- menuntut keadilan pemahaman kepada dunia, apakah dunia juga

menganggap UU Pertahanan dan Keamanan negara-negara di dunia sebagai pemicu

terorisme dunia. Kalau Dunia menerima kehadiran UU Hankam tersebut, maka logika yang

waras mengharuskan kita untuk menerima dan membenarkan Syari‘at Jihad sebagai sebuah

sistem pertahanan, keamanan, penangkalan, dan pemberdayaan ummat dalam menghadapi

kekuatan destruktif dan agresif. Tetapi, anehnya akal waras tidak berlaku di tengah-tengah

kehidupan dunia yang mengaku beradab dewasa ini.

Al Qur’an menegaskan latar belakang diwajibkan Jihad sebagai berikut:

1. Untuk menegakkan kebenaran dan keadilan ketika kebenaran dan keadilan

dihancurkan oleh golongan zalim dan sesat. Keadilan dan kebenaran merupakan pilar-pilar

penjamin ketenteraman dan keselamatan hidup ummat manusia. Bila hal ini terancam, maka

Islam mengizinkan Jihad.

2. Menjamin kebebasan ummat manusia merasakan cahaya kebenaran dan hidayah

Islam tanpa ada perasaan takut sedikit pun terhadap tekanan dan ancaman dari mana pun.

Bila ada kekuatan-kekuatan yang menghalangi kebebasan semacam ini, maka Islam

membenarkan dilakukannya Jihad dengan harta dan jiwa.

3. Membangun harga diri ummat Islam dalam berhadapan dengan musuh-musuhnya

supaya tidak dihinakan dan dipermainkan. Guna mencegah kesewenangan musuh-musuh

Page 31: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

31

Islam terhadap kaum Muslimin, maka Jihad merupakan sarana paling ampuh untuk

menggentarkan niat busuk musuh-musuh Islam (QS. Muhammad: 35).

4. Membebaskan golongan lemah dari penindasan penguasa tiran, supaya kaum tiran

menghentikan tindakan tiraninya kepada golongan lemah. Maka, senjata yang paling ampuh

untuk menundukkan kelompok tiran adalah dengan Jihad (QS. An Nisaa: 75)

5. Memelihara kewibawaan Islam di hadapan musuh-musuhnya agar ummat Islam

tidak dirampas hak-haknya dan Islam dapat memelihara suasana perdamaian dan

kesejahteraan dunia (QS. Al Anfaal: 60). Lima hal tersebut di atas merupakan realitas yang

ada dalam kehidupan manusia sepanjang jaman. Sehingga, Islam harus memberikan respon

dan solusi yang sejalan dengan tuntutan dinamika kehidupan manusia di mana saja dan

kapan saja, yaitu suatu undang-undang pertahanan diri dari penyerangan musuh yang

bersifat universal, rasional, dan realistis sejalan dengan tabiat dasar manusia.

Sebenarnya, agama Yahudi dan Kristen juga mempunyai doktrin perang sebagaimana

termaktub pada Perjanjian Lama Kitab Ulangan: 20 ayat 10 (1) dan pada Perjanjian Baru Kitab

Matius Pasal 10 ayat 24 (2). Kedua agama ini menjadikan perang sebagai alat untuk

menguasai bangsa lain tanpa ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi untuk

melancarkan perang.

Amaliyah Jihad

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Berbeda halnya dengan Islam, untuk melaksanakan Jihad harus memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut:

1. Harus ada pengumuman dan pernyataan terbuka lebih dahulu kepada pihak yang

hendak diperangi, dengan menerangkan alasan-alasannya yang sah (QS. Al Anfaal:

58).

2. Adanya pelanggaran perjanjian oleh pihak yang mengikat perjanjian dengan negara

Islam, dan tidak mau mengindahkan peringatan-peringatan dari pihak Islam (QS. At

Taubah: 4).

3. Adanya gelagat pengkhianatan dari pihak musuh Islam karena melihat tanda-tanda

kelemahan dari pihak Islam (QS. At Taubah: 12).

Page 32: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

32

4. Untuk membebaskan kaum Muslimin yang terancam kebebasannya di negeri-negeri

bukan Islam di mana kaum Muslimin hidup dalam ketakutan dan kehilangan jaminan

kehidupan beragamanya (QS. Al Baqarah: 190).

Syarat-syarat semacam ini tidak terdapat di dalam Taurat dan Injil untuk dapat

dijadikan pedoman yang normatif dan permanen oleh pihak Yahudi dan Kristen. Justru

kedua ayat di atas menjadi pemicu bagi ummat Yahudi dan Kristen untuk melakukan

tindakan perang yang brutal dan di luar batas kemanusiaan terhadap siapa saja yang tidak

disukainya dengan berbagai alasan-alasan dusta, seperti yang dilakukan Amerika terhadap

Afghanistan dan Iraq.

Dengan memahami apa yang menjadi latar belakang Syari‘at Jihad, tujuan dan syarat-

syaratnya sebagaimana dipaparkan di atas, maka dapatlah kita mengerti bahwa Jihad

memiliki pengertian Umum dan Khusus, sebagaimana yang dijelaskan macam-macamnya

oleh Imam Malik dalam kitab Al Mudawwanatul Kubra, juz V halaman 178 – 179.

Secara khusus, Jihad berarti memerangi musuh dengan pedang, yaitu memerangi

kaum kafir dan musyrik yang memerangi Islam. Adapun Jihad dalam pengertian Umum, ada

tiga macam:

1. Jihad melawan hawa nafsu, sebagaimana tersebut pada QS An Nazi ‘at: 40-41.

Maksudnya jihad melawan godaan syetan, mengekang hawa nafsu dari melakukan

hal-hal yang haram.

2. Jihad dengan lisan, yaitu melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar, seperti

membantah kebohongan kaum munafik, mendebat propaganda golongan kafir

dalam memutarbalikkan kebenaran Islam, seperti tersebut pada QS. At Taubah: 73.

3. Jihad dengan tangan, yaitu tindakan penguasa mencegah perbuatan-perbuatan

munkar, dosa besar, dan kebatilan dengan kekuasaannya, seperti memberantas

perjudian, melarang pelacuran, memusnahkan minuman keras, dan menghukum para

pemabuk, sebagaimana disebutkan dalam hadits Bukhari dan Muslim.

Dari uraian di atas, jelas bahwa pengertian Jihad adalah perjuangan untuk menegakkan

agama Allah di muka bumi, baik dengan lisan, tangan maupun dengan pedang. Masing-

masing bentuk Jihad tersebut diterapkan sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisinya.

Page 33: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

33

Adapun terorisme adalah bentuk tindakan destruktif agresif tanpa mengenal norma

hukum, keselamatan ummat manusia, dan ketenteraman hidup bersama, bahkan sebaliknya

sekedar untuk menimbulkan kemelut dan kekacauan. Terorisme merupakan bentuk

anarkisme yang oleh Islam dikategorikan sebagai tindakan yufsiduuna fil ‘ardli. Tindakan

semacam ini jelas dilarang di dalam Islam.

Misalnya, tindakan Densus 88 menembak mati di jalan-jalan, membunuh para

tersangka teroris, termasuk mengintimidasi dan menyakiti anak istri mereka, tanpa melalui

proses pengadilan yang adil, jelas merupakan rtindakan teroris yang tidak layak

dipertahankan di zaman modern ini.

Maka, mengaitkan terorisme terhadap perjuangan jihad kaum Muslimin adalah sebuah

tindakan keji, tidak bermoral, dan menunjukkan mentalitas yang kacau. Orang semacam ini

tidak bisa membedakan apa yang disebut membangun kebenaran dan keadilan dengan

merusak kebenaran dan keadilan. Semua bentuk perang yang dilakukan oleh golongan non

Muslim di dunia ini berkategori teror karena hanya menimbulkan fasadun fil ‘ardli baik dalam

pandangan Islam maupun kepentingan peradaban.

Dalam hal ini, konsep jihad yang saya yakini, sebagaimana uraian di atas berbeda

dengan mereka yang melakukan pengeboman-pengeboman di Indonesia sebagai negeri

aman. Indonesia bukanlah wilayah perang, alias negara aman, sehingga saya tidak setuju

dengan pengeboman. Berbeda dengan di Afghanistan, Irak, Chechnya, maupun Palestina,

yang merupakan negara perang, karena ada invasi Amerika ke negara-negara Muslim

tersebut.

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

III. Menjawab Tuduan Jaksa berdasarkan Fakta di Persidangan

a. Tuduhan Jaksa Imajinatif

Pada 25 Agustus 2009, mungkin hari paling kelabu dalam hidupku, ketika pelanggaran

HAM dan anti kemanusian diperagakan dengan jumawa oleh Densus 88 anti teror. Setelah

Kadiv Humas Kepolisian RI mengumumkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO), beberapa

jam kemudian saya diculik di tengah jalan, diborgol kaki dan tangan, dengan mata ditutup.

Alasan penculikan pun tidak jelas, karena saya tidak punya masalah kriminal ataupun pidana

sebelumnya.

Page 34: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

34

Kejamnya lagi, selama dalam tahanan polisi telah melakukan tindakan kekerasan yang

sungguh tidak manusiawi. Dua hari kemudian, barulah Densus mengantar surat

penangkapan pada keluarga saya. Sejak penculikan oleh Densus 88, saya dibawa ke sebuah

tempat yang tidak saya ketahui dan disana saya dipaksa untuk mengaku bertemu dengan

Noordin M Top.

Saya tentu saja menolak, karena saya memang tidak pernah bertemu dengan Noordin

M Top, dan ketika saya menjawab seperti itu, maka saya langsung mendapatkan siksaan

secara fisik dan pelecehan. Bahkan, yang paling menyedihkan saya adalah ketika saya

dipaksa untuk membuka semua pakaian saya hingga telanjang, dan diambil gambarnya.

Saya juga diancam akan diekspos foto-foto tersebut jika saya tidak mengakui hal yang

memang tidak pernah saya lakukan, yakni bertemu dengan Noordin M Top.

Pengumuman Kadiv Humas Mabes Polri, mengatakan bawa penangkapan dan

penahanan dilakukan terhadap diri saya karena saya dicurigai sebagai penyandang dana

teror bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton. Pada 27 Agustus 2009, Duta Besar Inggris

datang menemui Kapolri, dan secara kebetulan pas waktunya, tiba-tiba Kadiv Humas Mabes

Polri, Irjen Pol Nanan Sukarna, mengeluarkan tuduhan baru, bahwa saya disebut sebagai

mantan anggota Al Qaeda, dan telah menyembunyikan korban tersangka teroris Syaifuddin

Zuhri. Nampaknya, tidak mudah bagi polisi merekayasa data dan fakta untuk mendaptkan

stempel teroris dalam kasus saya, sehingga penahanan saya diperpanjang 4 bulan untuk

tuduhan pelanggaran imigrasi.

Rekayasa dan tuduhan palsu yang dialamatkan pada diri saya amat sangat dipaksakan

dan mengada-ada. Lihatlah kronologi dan perubahan tuduhan di atas tuduhan sebelumnya.

Pada awalnya saya dituduh penyandang dana bom, mungkin dianggap kurang

menyeramkan oleh polisi ditambah lagi dengan tuduhan menyembunyikan seorang

tersangka teroris. Masih kurang berbobot, dan susah mencarikan alasan pembenarannya,

maka tuduhan pun dilebar-lebarkan ke mana-mana oleh polisi. Ini masih dalam masa

penyidikan. Setelah tidak terbukti, dan saya dapat membantah tuduhan tersebut secara telak,

maka dicari-carilah alasan lain yang bisa memberatkan dan menjerat saya sebagai anggota

jaringan teroris.

Padahal, seseorang yang sudah ditangkap sebelumnya, bernama Muhammad Ali yang

diketahui berkewargaan Arab Saudi, dan disebut-sebut sebagai penyandang dana dan yang

Page 35: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

35

awalnya mengaitkan saya dengan peristiwa ini tidak pernah dimunculkan, bahkan kasusnya

ditutup dan lenyap dimakan rayap.

Maka patut dipertanyakan, ada apa dengan Densus 88 dan Kepolisian RI. Untuk

kepentingan siapa sesungguhnya penangkapan dan penahanan saya ini? Benarkah

kecurigaan masyarakat selama ini, bahwa eksistensi Densus 88 sebagai broker teroris di

Indonesia, dan bertindak berdasarkan pesan sponsor asing, dengan menjadikan aktivis Islam

dan gerakan jihad di Indonesia sebagai objek penderita?

Rekayasa tuduhan menjadi semakin nyata, setelah saya membaca berkas dakwaan JPU

(Jaksa Penuntut Umum), Firmansyah, yang didasarkan pada imajinasi spekulatif dan penuh

kecurigaan. Saya akan menunjukkan argumentasi yang logis dan lugas, bahwa dakwaan JPU

tidak saja palsu dan dipaksakan, tapi juga menggambarkan ironi hukum yang penuh

jebakan.

Pertama, Jaksa menuduh saya menyembunyikan informasi tentang keberadaan

tersangka teroris Noordin M Top, yang dikaitkan dengan Pasal 13 huruf C UU No 15 tahun

2003.

Kedua, Jaksa menuduh saya memalsukan identitas (KTP dan Passport) yang melanggar

pasal 266 KUHP.

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

b. Menjawab Tuduhan Jaksa

Tuduhan pertama: menyembunyikan informasi tentang keberadaan tersangka teroris

Noordin M Top, yang dikaitkan dengan Pasal 13 huruf C UU No 15 tahun 2003. Untuk

menguatkan dakwaannya, JPU menuduh saya telah bertemu dengan Noordin M Top di

Bintaro.

Saya sudah sampaikan di awal tadi bahwa memasukkan seseorang sebagai anggota

jaringan teroris, tanpa aturan dan ukuran yang jelas, lebih berbahaya dari teror itu sendiri.

Sebab dengan demikian, aparat keamanan akan bertindak seenaknya melakukan

penangkapan berdasarkan kecurigaan semata-mata, sebagaimana yang saya alami saat ini.

Nampaknya, JPU tidak peduli dan tetap saja bersikeras untuk mendakwa saya dengan

pasal-pasal (UU Terorisme) yang penuh rekayasa, dengan menggunakan pasal karet (UU

Terorisme). Sejak Pasal 13 huruf C UU No. 15 tahun 2003 (UU Terorisme) diundangkan sudah

Page 36: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

36

banyak merenggut nyawa uma Islam, dan terkenal sebagai pasal karet yang sangat

spekulatif. Dengan pasal ini JPU mendakwa saya menyembunyikan informasi tentang

terorisme, karena menurut jaksa, saya bertemu dengan Noordin M Top. Saya ingin

menanyakan, apakah dengan bertemu seseorang, lalu beberapa waktu kemudian orang yang

bertemu dengan kita itu melakukan tindak pidana tertentu, lalu kita juga dipermasalahkan

dan dituduh telah melakukan hal yang sama, yakni terkait terorisme ? Inilah pasal karet

tersebut, dimana sangat tidak jelas dan bisa berkembang kemana-mana tuduhannya.

Sebagai pimpinan Ar Rahmah Media, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

media, maka mustahil bagi saya untuk menyembunyikan informasi, karena faktanya Ar

Rahmah Media selalu menginformasikan berita-berita terbaru mengenai peristiwa ummat

Islam. Fungsi dan tugas jurnalisme adalah menyampaikan informasi, khususnya tentang jihad

dan dunia Islam. Jadi, bagaimana mungkin tuduhan yang dialamatkan kepada saya adalah

menyembunyikan informasi?

Hal ini sudah saya jelaskan, bahwa saya hanya mengenal Noordin M Top ketika saya

masih kecil, sebagai santri Ponpes Lukmanul Hakim di Malaysia; dan setelah itu tidak pernah

bertemu lagi. Jadi bohong dakwaan jaksa kalau saya bertemu Noordin di Bintaro. Seperti

sudah dijelaskan di atas, bahwa saya tidak sepaham dengan Noordin M Top tentang amal

jihadi dengan melakukan pengeboman di Negara yang tidak menjadi wilayah perang, karena

akan mengorbankan masyarakat yang tidak menjadi sasaran perang.

Syahwat imajinatif JPU nampaknya belum terpuaskan dengan jawaban saya, sehingga

dengan segala cara JPU menjerat saya. Untuk itu JPU menghadirkan saksi-saksi dari imigrasi,

agen biro jasa pembuatan passport, tersangka teroris, termasuk Pimred arrahmah.com.

1. Keterangan Saksi Amir Abdillah:

Untuk mendukung tuduhannya, JPU menghadirkan saksi kunci Amir Abdillah, yang

diharapkan dapat memperkuat tuduhannya. Tapi Alhamdulillah, yang terjadi di ruang

pengadilan ini justru sebaliknya, saksi Amir Abdillah yang juga tersangka teroris dan belum

pernah saya kenal, secara tegas menyatakan, “sama sekali belum pernah dan tidak kenal

dengan M Jbriel dan tidak melihat atau menyaksikan bahwa M Jibriel pernah bertemu

dengan Noordin M Top.”

Page 37: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

37

Kesaksian Amir Abdillah bagi jaksa, bagai pepatah, “menepuk air di dulang muka

sendiri kena berlepotan.” Amir Abdillah adalah satu-satunya saksi yang dihadirkan jaksa yang

katanya menyaksikan pertemuan saya di mobil dengan Noordin M Top, ternyata Amir

Abdillah membantah dan tidak mengetahui, tidak melihat adanya pertemuan tersebut.

Kesaksian Amir Abdillah di hadapan majelis hakim, jelas menyatakan bahwa

kedatangannya ke Bintaro, Sektor 9, bersama Noordin M Top dan Syaefuddin Zuhri di dalam

satu mobil. Sesampainya di tempat, dirinya disuruh menjauh dari mobil, sekitar 200-300

meter, dan dirinya tidak tahu dan tidak ikut pertemuan kala itu. Dia juga tidak tahu siapa

yang ditemui oleh Noordin dan Syaefuddin Zuhri. Jadi, dengan tegas Amir Abdillah, saksi

kunci dari JPU tidak mengetahui dan tidak melihat siapa yang ditemui Noordin dan Saefudin

Zuhri ketika itu.

Adanya kesaksian Amir Abdillah, sudah cukup menggugurkan dakwaan jaksa. Dan bagi

saya, tidak ada kepentingan apapun untuk bertemu dengan Noordin M Top, karena kami

telah bersimpang jalan dalam implementasi jihad sebagaimana telah saya jelaskan di atas.

2. Saksi M. Dudung alias Abu Wildan:

Dalam keterangan saksi berikutnya, yaitu saksi Abu Wildan kita akan menyaksikan,

bahwa dakwaan JPU tidak jelas, membingungkan, spekulatif, dan penuh ramalan

JPU menyatakan, sebagai mantan guru Noordin M Top memiliki hubungan emosional

yang sangat dekat dengan saya. Karena kedekatan emosional inilah, menurut JPU saya

menyembunyikan informasi tentang Noordin M Top.

Namun, dakwaan ini lagi-lagi terbantahkan oleh keterangan saksi Abu Wildan, yang

juga guru saya dan teman Noordin M Top. Bahkan Abu Wildan menyatakan, bahwa

hubungan diantara saya dan Noordin M Top kurang begitu harmonis bahkan cenderung

bertentangan.

Abu Wildan, adalah guru saya ketika di Malaysia, tepatnya di Pondok Pesantren

Luqmanul Hakim, Johor, Malaysia. Pada saat yang sama, Noordin M Top juga bertindak

sebagai guru, yang bersama-sama dengan Abu Wildan selama kurang lebih tiga sampai

empat tahun. Dalam kesaksiannya Abu Wildan menegaskan, ”terjadi ketidaksefahaman

antara Noordin M Top dengan M Jibriel.”

3. Saksi Ahli Forensik Digital Polri, Alexander :

Page 38: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

38

Salah satu alat bukti yang diajukan jaksa, kaitannya dengan tuduhan menyembunyikan

info teroris dan upaya mencari dana bantuan, berupa Email. Isi email tersebut juga tidak bisa

dipastikan makna dan maksudnya. Selain itu, saya yakin bahwa email tersebut

(prince_of_diary) sejak tahun 2007 tidak pernah lagi dipergunakan, sehingga email tersebut

bisa saja disusupi seseorang dan direkayasa isinya.

Dalam sidang ini terbukti dan terkuak bahwa saksi ahli forensik digital tersebut, tidak

tahu dan tidak dapat menunjukkan isi email yang menjadi alat bukti tuduhan jaksa penuntut

umum (JPU) kepada saya. Padahal email atau isi email (rekayasa) itulah yang menjadi salah

satu alat bukti JPU untuk menjerat saya.

Bahkan Alexander, saksi ahli forensik digital polri tergagap dan tidak bisa menjawab

ketika kuasa hukum saya memintanya untuk menunjukkan isi email yang didakwakan JPU

kepada terdakwa. Alexander menjawab bahwa dirinya tidak mengetahui isi dari email

tersebut dan tidak mengetahui keberadaan email tersebut, karena tugasnya hanya

meng’kloning’ hard disk dari CPU milik Ar Rahmah Media yang disita penyidik.

Selain itu, saksi ahli forensik digital polri ini juga menjawab bahwa email seseorang itu

bisa di hack atau disusupi seseorang yang memang ahli melakukannya. Dengan demikian,

email seseorang bisa digunakan dan disalahgunakan oleh siapa pun yang memang memiliki

maksud tidak baik.

Saksi ahli bidang digital forensik tidak dapat memberikan bukti kongkrit email yang

menjadi alat bukti JPU untuk menjerat saya. Saksi ahli ini juga berpendapat bahwa email

seseorang bisa di hack atau disusupi dengan maksud tertentu. Hal ini sesuai dengan

keterangan saya bahwa saya sudah tidak pernah lagi menggunakan email prince_of_diary

sejak tahun 2007. Jadi bagaimana bisa email itu kemudian dibuka dan dituduhkan telah saya

pergunakan pada tanggal 23 Agustus 2008 ?

4. Saksi Ahli Hukum Polri, Khairul Huda :

Tentang masalah memberikan bantuan yang terdapat di UU Terorisme Pasal 13. Saksi

ahli, Choirul Huda menyampaikan bahwa arti bantuan disini sangat luas dan tidak diberikan

penjelasan detail tentang arti dan makna bantuan tersebut, dengan demikian harus meminta

bantuan penjelasan ke Pasal 56 KUHAP. Intinya, bantuan itu adalah apabila dengan sengaja

memberikan bantuan dan membuat kemudahan.

Page 39: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

39

Menurut Choirul Huda, sebagai saksi ahli sekaligus staf ahli polri bahwa dirinya tidak

dalam kapasitas untuk menilai fakta-fakta dakwaan yang disampaikan JPU kepada saya.

Choirul Huda hanya menyampaikan bahwa dirinya hanya bisa menilai secara normatif, apa

yang dimaksud dengan bantuan, menyembunyikan informasi, dan tentang pemalsuan

identitas.

Saksi ahli bidang hukum ini juga tidak bisa memberikan tafsiran tentang isi email yang

dianggap sebagai email saya kepada adik saya di Mekkah, karena bahasanya dia tidak faham

dan penuh dengan simbol-simbol dan istilah. Tentang tidak dirincinya arti dan makna

‘bantuan’ di Pasal 13 UU Terorisme menurut Choirul Huda akhirnya dikembalikan kepada

keyakinan hakim.

Fakta dipersidangan, baik saksi ahli bidang hukum maupun forensik, secara tegas

mengatakan bahwa penafsiran memberikan bantuan di Pasal 13 UU Terorisme sangat luas

dan tidak ada penjelasan detail. Berdasarkan keterang kedua saksi ahli yang tidak

mendukung tuduhan JPU, saya khawatir ketika membuat surat dakwaan JPU dalam kondisi

heng sehingga alat bukti yang dikemukakan tidak relevan dengan tuduhan.

5. Saksi Ahli Bahasa, Nasrullah Fauzi :

JPU menghadirkan seorang saksi ahli bahasa (Malaysia) untuk mengungkap isi email

yang dituduhkan dibuat oleh saya. Faktanya, saksi ahli bahasa Nasrullah Fauzi menyatakan

bahwa dirinya hanya menerjemahkan teks yang disodorkan kepadanya oleh penyidik, bukan

menerjemahkan sebuah email! Lalu, mana bukti outentik atau kongkritnya email tersebut ?

Sejak awal, Nasrullah Fauzi sudah sangsi dan menyatakan bahwa dirinya tidak bisa

memastikan apakah si penulis email itu sudah lama berada di Malaysia atau baru. Hal ini

dikarenakan isi atau tulisan di email tersebut bercampur baur, ada bahasa Arab, bahasa

Malaysia, bahasa Indonesia, bahkan bahasa gaulnya juga ada. Jadi semua serba tidak jelas

ungkapnya.

Tuduhan jaksa terdengar menggelikan, terutama ketika Kuasa hukum saya, Hariadi

Nasution SH, mencecar saksi ahli bahasa ini dengan pertanyaan, apakah saksi ahli bisa

menyimpulkan keseluruhan makna email dakwaan yang dimaksud yang di dalamnya

terdapat bahasa yang campur aduk tersebut? Saksi ahli tampak bingung, lama terdiam, dan

akhirnya tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Page 40: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

40

Ketika ditanyakan oleh hakim anggota, Syamsuddin, apakah dia menerjemahkan isi

email itu dalam bentuk email yang ditampilkan di komputer, atau hanya menerjemahkan

teks tertulis saja. Awalnya saksi ahli bahasa ini hanya menjawab bahwa dirinya tidak

mengetahui teks dari mana, dan akhirnya menegaskan bahwa dirinya hanya diminta oleh

penyidik untuk datang jauh-jauh dari Malaysia, hanya untuk menerjemahkan sebuah teks

yang diduga sebuah email milik terdakwa. Subhanallah!

6. Saksi Fadly:

Saksi Fadly, web master arrahmah.com. Dalam kesaksiannya Fadly menjelaskan bahwa

sebagai pimpinan dan pemilik Ar Rahmah Media saya selalu meminta dirinya untuk

memposting berita-berita jihad dan dunia Islam. Tugas utama Fadly adalah maintenance

situs berita dunia Islam dan jihad arrahmah.com.

Fadly membenarkan peryataan jaksa bahwa saya yang meminta kepada dirinya untuk

memposting rilis Tandzim Al Qaeda Indonesia yang terdapat di media Islam Al Busro. Hal ini

dikarenakan situs arrahmah.com memang situs berita yang selalu menginformasikan berita-

berita dunia Islam dan jihad. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah arrahmah.com bukan

yang pertama kali memposting peryataan atau rilis Tandzim Al Qaeda Indonesia tersebut,

melainkan sudah ada beberapa situs berita yang juga telah mempostingnya. Hal ini

menggugurkan dakwaan bahwa arrahmah.com adalah yang pertama kali memposting rilis

tersebut.

Dengan demikian, penayangan rilis Tandzim Al Qaeda Indonesia oleh arrahmah.com

menjadi dakwaan JPU yang sangat tidak masuk akal. Hal ini dikarenakan arrahmah.com

adalah sebuah situs berita yang tentu saja akan memposting berita-berita terbaru, hangat,

dan memiliki nilai berita yang tinggi.

Begitu pula dengan tuduhan JPU tentang chating yang katanya pernah saya lakukan

dengan menggunakan ID atau nama Pendeta. Adalah mustahil bagi saya untuk chating

sebagaimana yang dituduhkan, karena saya seorang muslim. Saya khan bukan orang

Kristen.”

Tuduhan Kedua: Jaksa menuduh saya memalsukan identitas (KTP dan Passport) yang

melanggar pasal 266 KUHP.

Page 41: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

41

Memang benar, saya menggunakan passpor yang namanya berbeda dengan nama

saya. Jika hal ini dianggap menyalahi UU keemigrasian, saya tidak bisa mengelak. Akan

tetapi, perlu saya tegaskan bahwa untuk perbuatan ini sama sekali tidak ada maksud

maupun motivasi negatif. Proses pembuatan passpor dan kepergian umroh saya sangatlah

jelas dan seluruhnya memakai berkas asli. Oleh karena itu, kesalahan tidak bisa dibebankan

pada saya sendiri, melainkan juga kesalahan pembuat passpor, seperti dinyatakan para saksi

dalam kesaksian mereka di depan majelis hakim. Berikut penjelasannya:

7. Saksi Agif Rohma:

Belum puas dengan kebodohan dakwaannya, JPU menghadirkan satu orang saksi,

yakni Afif Rochma Dani, karyawan di PT Raudhah Amani Wisata (PT Ramani), perusahaan Biro

Umroh dan Haji. Tidak banyak hal yang disampaikan oleh saksi dari PT Ramani ini, kecuali

kronologis pemesanan tiket hingga pengurusan visa untuk keberangkatan saya berangkat

umroh, awal Agustus 2008. Saksi yang sebelumnya tidak mengenal saya ini menyatakan

bahwa di awal, tiket dipesan atas nama saya, yakni M Jibriel dan kemudian berubah menjadi

atau atas nama M Ricky Ardhan.

Adapun mengapa saya menggunakan nama M Ricky Ardhan, semata-mata untuk

memanfaatkan momentum untuk berangkat umrah bersama keluarga. Namun, passport

yang dibuat atas nama saya sendiri belum juga selesai dibuat oleh seorang calo yang sudah

saya bayar.

Tiba-tiba, dua hari kemudian, tanpa sepengetahuan saya, calo tersebut telah

membuatkan sebuah nama dan paspor lain yang siap untuk dipakai. Karena sudah terdesak

oleh waktu, dan karena sudah membayar mahal, yakni 9 juta rupiah untuk sebuah passpor,

maka tanpa berfikir panjang saya langsung berangkat menggunakan nama dan passpor

tersebut.

Ini berarti bukan saya yang memalsukan, tetapi ada orang lain yang memang

menghendaki hal tersebut berlaku kepada diri saya. Dan saya tegaskan kepada mejelis

hakim dengan sebenar-benarnya bahwa sedari awalnya saya tidak pernah berniat

memalsukan paspor karena memang perkara ini terlarang dari hukum syari’ah dan

hukum negara. Sekiranya saya ada niat, pasti nama orang tua saya di kartu keluarga

(KK) saya palsukan, tetapi kenyataannya tidak berlaku. Barangkali inilah perkara

penting yang sangat perlu di kritisi oleh majelis hakim sebelum menetapkan dan

Page 42: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

42

menjatuhkan vonis kepada saya. Sekiranya JPU melakukan perkara yang benar dan

jujur yaitu dengan mengecek secara seksama dan memanggil serta menghadirkan calo

yang membuat paspor tersebut yaitu Rita Punjab, sudah pasti JPU tidak berlaku dzalim

kepad saya dengan tuntutan yang tidak wajar, sedangkan si calo yang memalsukan

tidak dapat dihadirkan dengan bebarbagai alasan dan tidak pula dia diadili, ada

rekayasa apa dibalik ini?

Segala keterangan ini bukan mengada-ada, tapi diperkuat pula dengan keterangan

saksi agen biro jasa saudara Helmi Hamzah, yang menyatakan, bahwa semua berkas yang

diprosesnya asli dan untuk kebutuhan umroh. "Saya tahunya semua berkas asli. Saya

serahkan tanggal 26 (Agustus 2008) dengan kebutuhan untuk Umrah,” tegasnya.

Dalam perjalanan umrah saya bertemu dengan seseorang yang memperkenalkan

dirinya bernama Muhammad. Saya tidak pernah merencanakan untuk umroh bersama-sama

dengan Saefuddin Zuhri, bahkan saya tidak tahu bahwa teman perjalanan umroh saya adalah

Saefuddin Zuhri, karena dia mengenalkan dirinya ketika itu dengan nama Muhammad, yang

teryata di kemudian hari, menurut jaksa, dia adalah Saefuddin Zuhri.

Begitupun, saya tidak pulang bersama-sama Saefuddin Zuhri, dan tidak juga pula

pulang bersama Ali Khalewai (yang sebelumnya dituduhkan sebagai penyandang dana

pengeboman JW Marriot bersama saya). Tetapi saya pulang sendiri!

Berdasarkan semua ini, baik berdasarkan alat bukti, keterangan saksi, maupun bukti

petunjuk berupa email, tidak satupun mendukung atau memperkuat tuduhan JPU. Karena

itu, JPU telah menzalimi saya, dan membuat tuduhan dusta berdasarkan hal-hal dan

perbuatan yang tidak pernah saya lakukan sama sekali.

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

c. Kezaliman Tuntutan Jaksa

Jaksa Penuntut Umum, akhirnya mengajukan tuntutan 7 tahun penjara untuk

menghukum saya. Aduhai zalimnya jaksa penuntut umum yang kelihatannya rajin shalat itu,

hampir-hampir akal sehat dan nuraninya tidak berfungsi memahami kebenaran fakta yang

berlaku. Seakan-akan tidak bergeming apapun suara dan teriakan yang ditujukan kepadanya.

Dia berkata aku betanggung jawab atas perbuatanku dunia akhirat. Data palsu yang

diberikan oleh Densus 88 yang menjadi dasar tuduhannya kepadaku dinilainya sebagai

Page 43: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

43

kebenaran sejati sehingga tidak memerlukan koreksi. Kalau setiap Jaksa sikapnya seperti

yang Anda perlihatkan sekarang, wajar jika “Negara hukum Indonesia”, segera setelah ini

akan berubah menjadi “Negara hukuman”.

Anda mengatakan bahwa perbuatan yang saya lakukan dapat menimbulkan kerugian

Negara, maka saya ingin mengatakan kepada Anda sebagai Jaksa Penutut Umum (JPU) :

1. Dapatkah Anda menunjukkan bukti dan menjelaskan kepada saya apa bentuk

kerugian yang dialami oleh pemerintah atau negara karena berbuatan saya? Kemudian

bandingkan dengan kerugian kasus Bank Century, adakah pelakunya ditangkap, ditahan dan

diadili seperti saya ?

2. Jika Anda tidak dapat menunjukkan bukti dengan data ilmiah atau undang-undang

positif yang Anda jadikan kitab suci, maka saya minta kepada Anda untuk mencabut tuduhan

dan tuntutan Anda, kembalikan nama baik saya yang telah Anda cemarkan, kembalikan hak

dan harta milik saya yang sudah Anda rampas, dan nyatakan bahwa proses penangkapan,

penahanan dan pengadilan ini batal demi hukum yang berlaku yang Anda imani selama ini.

Minta maaflah Anda secara terbuka dan bertaubatlah kepada Allah Swt secepatnya karena

Anda telah melakukan perbuatan zalim dan melampaui batas yang menyebabkan Anda

diseret ke dalam neraka. Allah Maha Pengampun dan berjanji untuk mengampuni segala

dosa dan kesalahan hambaNya. DIA berfirman :

m���������������������������������� ���¡��¢��£�����¤�������¥¦��§�����¨���©����������ª����������«��l

“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka

sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni

dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS. Az Zumar, 39 : 53)

3. Jika Anda tetap pada pendirian Anda dan menyatakan saya bersalah dengan bukti

palsu yang Anda kemukakan, Anda tidak mau bergeser dari tuduhan Anda karena Anda

mendapat tekanan dari pihak tertentu, atau Anda malu wibawa JPU akan sirna jika mengaku

salah, atau Anda takut jabatan Anda dicopot dan rezeki Anda akan hilang, maka dengarlah

dan ketahuilah bahwa hidup ini adalah sebentar. Sedang akhirat itu kekal abadi. Anda

mempunyai istri dan anak-anak dan akan mempunyai cucu. Saya dan keluarga saya akan

Page 44: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

44

menuntut Anda dan keluarga Anda dari mahkamah dunia ini. Jika saya tidak mampu, maka

saya dan keluarga saya akan menuntut Anda di hadapan mahkamah Ilahi. Persoalan kita

tidak akan berhenti di sini (di dunia) dan akan berlanjut sampai hari kiamat. Dan Allah-lah

yang akan memberikan keputusan yang paling adil. Allah Swt berfirman :

m�v��w���x��y��z��{��|��}��~��������� ��l

“Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada

hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya.” (QS. As Sajadah, 32 :

25)

Orang yang berlaku zalim kepada orang lain tanpa bukti kesalahan yang diperbuatnya,

lalu menjatuhkan hukuman yang tidak benar, maka bersiaplah menerima ancaman azab

Allah Swt di dunia maupun di akhirat.

Firman Allah Swt :

m�¬��®�����°���±��²��³´����¶��¸��¹��l

“Apakah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan

luput (dari azab) kami? Amatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu.” (QS. Al Ankabut, 29:

4)

Dan firman Nya lagi:

m�q��r��s���t��u��v��w��x��y��z��{��|��}���~�����������

�����������������������������������l

“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya (melakukan

perbuatan yang dibenci Allah dan Rasul Nya), Allah akan melaknatinya di dunia dan di

akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. Dan orang-orang yang

menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat,

Maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al

Ahzab, 33: 57-58)

Inilah pernyataan permusuhanku dengan orang-orang zalim seperti Anda dan orang-

orang yang serupa dengan Anda, aku tidak berdaya melainkan dengan kekuatan dari Allah

Page 45: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

45

Swt, aku dan keluargaku dan sahabat-sahabatku akan berdo’a kepada-Nya semata, dan aku

yakin dengan janji Rasulullah Saw dengan sabdanya:

“Takutlah kamu terhadap do’a orang-orang yang terzalimi, sebab antara mereka

dengan Allah tidak terdapat hijab ( penghalang ).” (HR. Bukhari-Muslim)

Mengakhiri pledoi ini, saya ingin menyampaikan beberapa kalimat kepada majelis

hakim yang dihormati semoga menjadi ibrah dan pengajaran.

1. Tegakkanlah keadilan yang seadil-adilnya tanpa terpengaruh oleh intervensi dari

kuasa elit politik yang ada di atasnya. Berusahalah menepati firman Allah Swt supaya berlaku

adil. Firman Allah Swt :

m��������������� � � � �����������¡��¢��£��¤��¥��¦���§��

¨©��ª��«��¬��®���°��±²��³���´�����¶��¸��¹��l

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu

menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali

kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku

adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,

Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Maidah, 5 : 8)

2. Hendaklah hakim bersedia memberi pertolongan kepada sesama muslim dan

senantiasa bersedia menegakkan kebenaran kepada semua pihak, apakah pihak yang

menuduh atau yang dituduh, pihak yang dianiaya atau yang menganiaya. Rasulullah Saw

bersabda :

Tolonglah saudaramu yang menzalimi atau yang dizalimi. Mereka berkata: “Wahai

Rasulullah, telah menjadi kewajiban kami menolong orang yang terzalimi, tetapi bagaimana

caranya kami menolong orang zalim? “Nabi bersabda :”Tolonglah dia dengan mencegahnya

menzalimi (menindas) orang lain.” (HR. Bukhari)

3. Hendaklah mejelis hakim berhati-hati dalam memutuskan hukum dan haruslah

berdasarkan kebenaran. Jika tidak resikonya amat dahsyat. Renungkan Sabda Rasulullah Saw:

“Al Qadhi atau Hakim itu ada tiga, dua masuk neraka dan satu masuk surga. Yang

pertama hakim yang mengetahui kebenaran dan memutuskan hukum dengannya berada di

dalam sorga. Kedua hakim yang jahil (bodoh dengan kebenaran) dan memutuskan hukum

Page 46: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

46

dengan kebodohan, maka ia berada dalam neraka. Ketiga hakim yang mengetahui kebenaran,

kemudian memutuskan hukum dengan hawa nafsunya, maka ia juga dalam neraka.” (HR

Abu Daud, An Nasa’i, At Tirmizi, Ibn Majah dan Al Hakim. Hadis shahih dalam kitab

jami’us shagi, no: 6188)

Majelis Hakim dan Hadirin yang kami Hormati

Menutup tazkiroh ini, saya nukilkan sebuah nasehat yang berharga dari Umar bin

Khattab kepada Hakimnya, Abu Musa al-Asy’ari, mudah-mudahan para Hakim dalam sidang

mejelis ini dapat mengambil ibroh dari padanya.

Kepada para Hakimnya ini, Umar ra. Menulis surat yang isinya antara lain :

“Jadilah contoh teladan di kalangan orang banyak dalam penampilan dirimu, dalam

majelis mu dan dalam peradilan yang kamu lakukan, sehingga orang-orang terkemuka tidak

mendapat peluang dan keinginan untuk memperalat mu melalui ketidak-adilan mu ; sedang

orang yang lemah tidak berputus asa untuk memperoleh keadilan dari sikap mu”.

Semoga majelis hakim dapat memahami semua yang tersirat dari bahasa yang tersurat

yang diucapkan ini. Saya meyakini benar bahwa majelis hakim sedang berada di tempat yang

mampu untuk melaksanakan perintah Nabi Saw di atas. Jika peluang seperti ini tidak

digunakan, maka majelis hakim akan merasakan kekecewaan kelak di hari kiamat. Rasulullah

Saw bersabda :

Tiada seorang muslim yang membiarkan muslim lainnya (tanpa diberi pertolongan) saat

kehormatannya dirampas dan haraga dirinya dirusak kecuali Allah akan membiarkannya

(tidak mempedulikannya) di saat dia membutuhkan pertolonganNya. (HR. Abu Dawud)

Dan Sabdanya lagi:

Barangsiapa yang dihadapannya ada seorang muslim yang dihinakan, akan tetapi dia

tidak menolongnya, padahal dia mampu menolongnya, maka Allah akan menghinakannya di

hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat. (HR. Ahmad)

Saya berharap, suara keadilan dimenangkan di ruang pengadilan ini. Karena itu saya

berharap pada majelis hakim:

Pertama, agar membebaskan saya dari jerat dan tuduhan jaksa, kemudian menjatuhan

vonis hukum yang adil dan ringan di atas yang paling ringan.

Page 47: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

47

Kedua, mengembalikan segala fasilitas Ar Rahmah Media yang disita secara zalim oleh

Densus 88 berupa : sebuah lap top, 4 buah CPU, dan berkas-berkas kantor lainnya.

Seluruh inventaris kantor Ar Rahmah Media tersebut sangat dibutuhkan oleh staf dan

karyawan saya di Ar Rahmah Media. Oleh karena itu setelah selesai persidangn kali ini saya

berharap barang-barang itu dikembalikan kepada pemiliknya, karena haram hukumnya

menurut hukum Islam merampas dan mengambil hak milik orang lain tanpa kebenaran.

Permohonan dan Do’a

Kepada Allah-lah tempat berserah diri, mengharap bantuan dan pertolongan -Nya.

Allahumma Ya Allah, kepada-Mu lah aku mengadukan seluruh urusanku, nasibku,

keluargaku semuanya berada dalam tangan -Mu. Aku mohon kepadamu, mudahkan segala

urusanku, segala yang menyusahkan akan menjadi mudah jika Engkau menghendaki.

�X �Y�5 �J�� � , �Z� �� � � �-��3 [�� $'# �/��� �� �0 �X �Y�5 �J�� � ,/ �� ��� �M � �\ �) �� �1 / �]$'# [� 7�0 �X �Y�5 �J�� $V �-$5'�# �̂ �� �F_ ` �� �4 �? �� � �X <M �:# �� �* ����R# � , C �E �F �4 �? �N �X <a �0� �7 �T �a���� �"# �4 �� �b# � ,/�0� �� � � �-��3 [�� $'#> �9�'�c ���� �d�& $V �-$5'�#

�a �� �Fe# � ��� �� f�'# �N �M���3� �� �'# � �� �� �� �'# > �X� � � �g �1�� � �/����� �0 � [� 7�0 �N �M���3� �� �'# � �� �� �� �'# �9�'�c ���� �d�& $V �-$5'�#> $V �-$5'�# $� �� ��� �c �h �F�� ��� �� � ��$� %�& � �� �] �F# �S �i �, �� $� �� �� $� �� �� �5�; �j � � ��7 �] $'# �k �) ���� �5� �l �( �? # < �m�& �� �� �5 �) �4 � � �n �, � ��

# �k �) ��� � �o���3 ���, �� � �p��� �� � �l ��# � �� �' �� �� �q# � �$ �) �r �)# � ���� �� �' �M �j��s �, � � �� �5 � � �n �, � ��7 ���3� �W�'# �t �� �Q �' > $5'# �- $V # � �o� �R# �u �1� �� �N �7 �� �; �� �5 �9 �N �? �4 %� �W � 3x # $V �-v5' � �o��# V-5'# w 5�R# �t2�,# $x �)��

w 5�R# t2�,# # , $V �-v5' � �o��# # ,w�5yR# w��6��R# �� � �� ��#� �F�# $V �-v5' � � �#�F# o�#%�W 4? N �7�1�uR# %�T 4? N # , $V �-v5' �a��W'# �9�5 �1�� � , �V �1 � �� �) � �z � �� �) k) �V �1 � �o��#

�I�� '# w?{R# �z{'# �7�3�W'# �� � �0 � wR�y'# �V�5 �y'# wQ3� R# �� � �7 ��'# �|# �� �)�� �z �|#� �)��/��\ '# � �7 ���0��'# �w�; �J��'# �0�-�'# �p� �n �� � }�B# �~ �x �' �T V-5'# , �7�W��R# �7 �� � ���R#

V- �#�j� �7 �� �q�J <M $' ���� � V �- �b �� �F# � wR��'# G� �7 , "Ya Allah, baguskanlah untukku agamaku yang merupakan pemelihara urusanku,

baguskanlah pula untukku duniaku yang menjadi tempat penghidupanku, dan baguskanlah

Page 48: Pledoi M Jibriel

For Support klik:

FB: http://www.facebook.com/supportbangjibriel Blog: http://freejibriel.blogspot.com

48

akhiratku yang padanyalah tempat kembaliku nanti, dan jadikanlah kehidupan ini sebagai

tambahan untukku dalam segala kebaikan, serta jadikanlah kematian itu sebagai pelepas

bagiku dari segala keburukan."

”Ya Allah, sesungguhnya aku mohon pada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan

di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon pada-Mu ampunan dan keselamatan pada

urusan agama dan duniaku, dan pada urusan keluarga dan hartaku."

“Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum Kami jika Kami lupa atau Kami tersalah. Ya

Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada Kami beban yang berat sebagaimana

Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau

pikulkan kepada Kami apa yang tak sanggup Kami memikulnya. beri ma'aflah kami;

ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami, Maka tolonglah Kami

terhadap kaum yang kafir."

“Ya Allah Ya Tuhan Kami, muliakanlah Islam dan orang-orang Islam, Ya Allah Ya Tuhan

Kami, menangkanlah Islam dan orang-orang Islam. Ya Allah Ya Tuhan kami, menangkanlah

saudara-saudara kami di kalangan golongan yang lemah dan dizalimi, Ya Allah Ya Tuhan

Kami, menangkanlah saudara-saudara kami di kalangan pejuang-pejuang di seluruh tempat

dan pada setiap masa, Ya Allah Ya Tuhan Kami, menangkanlah mereka menentang musuh-

musuh Mu dan musuh-musuh mereka, dan hancurkanlah kekafiran dan orang-orang kafir,

kesyirikan dan orang-orang yang syirik, kemunafikan dan orang-orang munafik, kezaliman

dan orang-orang zalim, dan musnahkanlah musuh-musuhMu dan musuh-musuh agamamu

dikalangan orang Yahudi pencabul dan pengkhianat, dan golongan nasrani penjajah dan

penyombong. Ya Allah Ya Tuhan Kami, Engkau gegarkanlah bumi ini di bawah tumit-tumit

mereka, dan campakkanlah mereka ke lembah kehinaan dan kekerdilan” Allahumma Amien…

Walhamdulillahirobbil‘alamiin…

Hormat Kami,

Muhammad Jibriel Abdul Rahman