proposal pkm-m

34
1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : Program Pelatihan “ERDEST” Emergency Readiness for Students bagi Pelajar SMP Negeri 1 Bululawang Kabupaten Malang Bidang Kegiatan : PKM Pengabdian Masyarakat Diusulkan Oleh : Anugerah Eka Purwanti NIM. 0810720013/2008 Wedha Ayu Azhari NIM. 0810720072/2008 Elyza Rahma Sari Abdillah NIM. 0810723021/2008

Upload: nszia

Post on 29-Jun-2015

2.231 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal PKM-M

1

USULAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM :

Program Pelatihan “ERDEST” Emergency Readiness for Students bagi

Pelajar SMP Negeri 1 Bululawang Kabupaten Malang

Bidang Kegiatan :

PKM Pengabdian Masyarakat

Diusulkan Oleh :

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2010

Anugerah Eka Purwanti NIM. 0810720013/2008

Wedha Ayu Azhari NIM. 0810720072/2008

Elyza Rahma Sari Abdillah NIM. 0810723021/2008

Dina Nurpita Suprawoto NIM. 0910720028/2009

Nurul Fauziah NIM. 0910720065/2009

Page 2: Proposal PKM-M

2

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : Program Pelatihan “ERDEST” Emergency Readiness

for Students bagi Pelajar SMP Negeri 1 Bululawang

Kabupaten Malang.

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK

( ) PKMT (X) PKMM

3. Bidang Ilmu : (X) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Anugerah Eka Purwanti

b. NIM : 0810720013

c. Jurusan : Keperawatan

d. Universitas/Institut/Politeknik : Brawijaya

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Rogonoto Timur 237 RT 05 RW 03,

Damean Singosari 65153/08564632079

f. Alamat email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ns. Fransiska Imavike Fevriasanty,

S. Kep, M. Nurs

b. NIP : 19790224 200604 2 001

c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Kecubung RT 09 RW 01

Cepokomulyo Malang 65163

081233150855

7. Biaya Kegiatan Total :

a. Dikti : Rp 5.841.000,00

b. Sumber lain : -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Page 3: Proposal PKM-M

3

Pembantu Rektor III

Universitas Brawijaya

Ir.H.RB. Aninurrasjid, MSNIP. 19550618 198103 1 002

Menyetujui

Pembantu Dekan III

Fakultas Kedokteran Brawijaya

dr. M. Hanafi, MPHNIP. 19490925 198003 1 001

Malang, 15 Oktober 2010

Ketua Pelaksana Kegiatan

Anugerah Eka PurwantiNIM. 0810723021

Dosen Pendamping

Ns. Fransiska Imavike F., S . Kep, M . Nurs NIP. 19790224 200604 2 001

Page 4: Proposal PKM-M

4

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan syukur kehadirat Allah Swt. Karena atas

berkah, rahmat dan ijin Nya kami bisa menyelesaikan proposal pengabdian

masyarakat yang berjudul Program Pelatihan “ERDEST” Emergency

Readiness For Students bagi Pelajar SMP Negeri 1 Bululawang Kabupaten

Malang.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu

terselesaikannya karya kami ini :

1. Ns. Fransiska Imavike Fevriasanty, S. Kep, M. Nurs

2. Pihak SMP Negeri 1 Bululawang

3. Serta semua pihak yang turut membantu terselesaikannya karya ilmiah ini

yang tidak dapat kami sebutkan satu – persatu.

Proposal ini disusun untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Bidang

Pengabdian Masyarakat yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi (Dirjen DIKTI) Jakarta tahun 2010.

Kami selaku peneliti sadar bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia

ini, begitu pun proposal yang telah kami buat ini, baik dalam hal isi maupun

penulisannya. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami

harapkan demi kesempurnaan penelitian dan proposal kami selanjutnya. Terakhir,

kami berharap agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya

dan masyarakat pada umumnya.

Malang, 15 Oktober 2010

Peneliti

Page 5: Proposal PKM-M

5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR GRAFIK vi

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

A. Judul Penelitian 1

B. Latar Belakang Masalah 1

C. Perumusan Masalah 2

D. Tujuan Penelitian 3

E. Luaran yang Diharapkan 3

F. Kegunaan Penelitian 3

G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran 4

H. Metode Pelaksanaan Program 7

I. Jadwal Kegiatan Program 13

J. Rancangan Biaya 14

K. Lampiran

1. Biodata Ketua serta Anggota Kelompok ix

2. Biodata Dosen Pendamping x

3. Surat Perjanjian xi

Page 6: Proposal PKM-M

6

DAFTAR GRAFIK

Hal.

1. Data keluhan pengunjung UKS SMPN 1 Bululawang tahun 2010 5

Page 7: Proposal PKM-M

7

DAFTAR TABEL

Hal.

1. Inventaris UKS SMPN 1 Bululawang 6

Page 8: Proposal PKM-M

8

A. JUDUL

Program Pelatihan “ERDEST” Emergency Readiness for Students bagi

Pelajar SMP Negeri 1 Bululawang Kabupaten Malang.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era modernisasi saat ini, resiko cedera semakin meningkat baik dalam

lingkungan rumah maupun di luar rumah. Siapa saja bisa dihadapkan pada

keadaan dimana ia dapat menjadi orang pertama dan mungkin satu-satunya

penolong pada kecelakaan. Prevalensi nasional terhadap cedera adalah 7,5%

(berdasarkan pengakuan responden, untuk berbagai penyebab cedera). Sebanyak

14 provinsi mempunyai prevalensi cedera diatas prevalensi nasional, yaitu

Bengkulu, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,

Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan Papua Barat, dan presentase

nasional penyebab cedera terbanyak adalah jatuh (58,0%). (Riskesdasnas, 2007)

Sedangkan di lingkup Jawa timur sendiri presentase cedera dengan berbagai

penyebab sebesar 8,4% dan menurut kelompok usia yang menduduki peringkat

tertinggi adalah usia 5-14 tahun sebesar 12,1% atau bisa dikatakan usia anak

sekolah menengah pertama.

Kecelakaan di lingkungan sekolah adalah hal yang paling sering terjadi.

Namun tidak semua individu yang dihadapkan pada situasi ini mampu dan bisa

melakukan pertolongan pertama. Banyak individu yang melakukan pertolongan

seadanya malah semakin membuat kondisi korban semakin buruk. Untuk itulah

perlunya pelatihan tentang pertolongan pertama semenjak usia dini. Dan

diharapkan setelah mengenal tentang pertolongan pertama dan menerima

pelatihannya, peserta dapat melaksanakan pertolongan pertama di lingkungan

sekolah atau di lingkungan tempat tinggal dengan sebaik-baiknya. Sehingga

dengan tindakan sederhana dan peralatan yang terbatas, penderitaan korban dapat

dikurangi, cacat tubuh dapat dihindari serta perawatan di rumah sakit dapat

diperpendek.

Page 9: Proposal PKM-M

9

SMP Negeri 1 Bululawang adalah SMP yang terletak di kecamatan

Bululawang Kabupaten Malang. Merupakan satu-satunya SMP negeri yang ada di

kecamatan Bululawang.

SMP Negeri 1 Bululawang mempunyai kualitas akademik yang tidak

kalah dengan SMP Negeri yang ada di kota. Pada tahun 2010, SMP ini

mendapatkan peringkat ke-4 se-Kabupaten Malang untuk perolehan NUN

tertinggi. Menurut kepala sekolah, hampir semua siswa lulusan SMP Negeri 1

Bululawang melanjutkan pendidikan SMA/SMK di Kota Malang karena

lokasinya yang berada di perbatasan antara kota dan kabupaten di Malang.

Pencapaian prestasi akademik yang bagus belum diiringi dengan perbaikan

infrastruktur yang memadai. Khususnya di bidang kesehatan, sekolah yang

lokasinya tidak cukup luas ini belum mempunyai fasilitas kesehatan yang

menunjang. Memang, sekolah ini telah mempunyai ruangan UKS yang dapat

digunakan untuk rujukan pertama siswa sakit mendadak di sekolah. Namun,

fasilitas yang ada di ruangan ini sangat minimal. Petugas UKS adalah seorang

guru yang tidak setiap saat berada di ruangan tersebut, guru yang bersangkutan

pun belum pernah mendapatkan pelatihan atau pendidikan kesehatan yang

seharusnya telah dimiliki oleh seorang petugas UKS. Selain itu, alat-alat dan obat-

obatan yang dimiliki sangat minimal, peralatan dan obat yang digunakan adalah

bersifat seadanya.

Keadaan fasilitas kesehatan yang sangat minimal ini berlawanan dengan

angka kecelakaan yang seringkali terjadi di SMP ini. Lokasi yang berada di

pinggir jalan kerapkali terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan siswa.

Lapangan olahraga terdapat di luar lokasi sekolah yang medannya berbatu dan

berlumpur membuat siswa-siswi yang berolahraga melepas sepatu mereka, dari

keadaan ini pun sering menyebabkan kecelakaan kecil. Dari beberapa contoh

kecelakaan tersebut, siswa/i merujuk diri ke UKS yang belum tersedia fasilitas

memadai, serta ditangani oleh petugas yang tidak kompeten.

C. PERUMUSAN MASALAH

1. Tingginya angka kejadian kedaruratan yang sering terjadi di SMP Negeri 1

Bululawang.

Page 10: Proposal PKM-M

10

2. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung.

3. Kurangnya pengetahuan siswa tentang pertolongan pertama dalam

kedaruratan.

D. TUJUAN

Program ini bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa SMP Negeri 1 Bululawang

mengenai penanganan kondisi darurat.

2. Mengurangi jumlah korban kesalahan penanganan pada pertolongan pertama.

3. Meningkatkan ketangkasan siswa SMP Negeri 1 Bululawang terhadap

kejadian darurat dan penanganannya.

4. Memberikan motivasi terhadap siswa SMP Negeri 1 Bululawang untuk

tanggap dalam penanganan terhadap kejadian gawat darurat.

5. Membangun jiwa sosial siswa SMP Negeri 1 Bululawang untuk peduli

terhadap kejadian gawat darurat di sekitarnya, tidak hanya di lingkungan

sekolah saja tetapi juga di dalam lingkungan masyarakat.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Diharapkan dengan pelaksanaan program kegiatan ini :

1. Terjadi peningkatan kesadaran dan pengetahuan siswa terhadap penanganan

kondisi darurat.

2. Terjadi penurunan angka kejadian kesalahan dalam pertolongan pertama.

3. Siswa tangkas dalam kejadian gawat darurat dan mampu menanganinya.

4. Siswa termotivasi untuk tanggap dalam penanganan kejadian gawat darurat.

5. Siswa dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan yang diperoleh

tidak hanya dalam lingkup institusi pendidikannya namun juga dalm

kehidupan bermasyarakat.

F. KEGUNAAN

1. Untuk Diri Sendiri

Program kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menstimulasi

mahasiswa untuk berkreativitas. Tujuannya untuk memperluas wawasan dan

Page 11: Proposal PKM-M

11

mematangkan cara berfikir, bersikap dan bertindak serta mempraktekkan ilmu

yang telah diperoleh di bangku kuliah khususnya dalam observasi dan analisa

masalah yang ada di masyarakat serta upaya pemecahannya. Selain itu, dengan

adanya program kegiatan ini mahasiswa dapat memaknai arti dari pengabdian

masyarakat dengan cara terjun langsung ke masyarakat yang sesungguhnya dan

tidak hanya teori belaka.

2. Untuk Masyarakat

Dengan adanya program kegiatan ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan keterampilan pada masyarakat khususnya siswa sebagai generasi

muda tentang penanganan kegawatdaruratan. Mereka memperoleh teori dan

praktik sehingga dapat tanggap dalam menghadapi kejadian gawat darurat yang

serta mengurangi tingkat keparahan korban akibat kesalahan maupun

keterlambatan pertolongan baik yang terjadi di dalam lingkungan sekolah maupun

di sekitar lingkungan sekolah.

G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

SMP Negeri 1 Bululawang merupakan satu-satunya sekolah lanjutan

pertama negeri yang ada di Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Sekolah

ini memiliki siswa dengan rincian 287 siswa kelas VII, 284 siswa kelas VIII, dan

267 siswa kelas IX.

Lokasi SMP ini terletak di tepi jalan raya. Oleh karena itu, tingkat kejadian

kecelakaan cukup tinggi. Selain itu, banyaknya jumlah siswa yang mengendarai

kendaraan bermotor ke sekolah menjadi faktor penyebab tingginya angka kejadian

kecelakaan kendaraan bermotor, yang mana hal ini bertentangan dengan tata tertib

yang diterapkan di sekolah tersebut, yang semestinya seluruh siswa tidak

diperkenankan membawa kendaraan bermotor. Berdasarkan fakta yang ada,

karakteristik siswa SMP ketika mengendarai di jalan tidak sepenuhnya mematuhi

aturan lalu lintas yang ada.

Keadaan umum sekolah ini yaitu terdiri dari ruang–ruang kelas yang telah

dilengkapi dengan sarana laboratorium pembelajaran, kamar mandi, ruang guru

dan karyawan, serta gedung UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) yang belum

memenuhi syarat kesehatan. Sekolah ini belum memiliki lapangan olahraga

Page 12: Proposal PKM-M

12

sehingga ketika mata pelajaran olahraga seluruh siswa diharuskan untuk

mobilisasi ke lapangan dekat sekolah yang juga terletak di tepi jalan raya. Hal ini

sangat membahayakan bagi siswa sekolah tersebut. Apalagi angka cedera di

sekolah ini sangat tinggi ketika para siswa berolahraga, diantaranya cedera kaki

(keseleo), memar, terkena pecahan kaca, dan lain sebagainya. Banyak pula

keluhan gawat darurat lain yang sering dialami oleh para siswa, misalnya pusing

di saat upacara, mual, kekambuhan maag. Berikut data keluhan pengunjung UKS

SMPN 1 Bululawang mulai 1 Januari 2010 hingga 6 Oktober 2010.

Page 13: Proposal PKM-M

13

Grafik 1. Data keluhan pengunjung UKS SMPN 1 Bululawang tahun 2010

SMP Negeri 1 Bululawang ini memiliki kualitas akademik yang tidak

kalah dengan SMP Negeri yang ada di kota Malang. Namun, pencapaian prestasi

akademik yang bagus belum diiringi dengan perbaikan sarana dan prasarana yang

memadai. Khususnya di bidang kesehatan, sekolah yang lokasinya tidak cukup

luas ini belum mempunyai fasilitas kesehatan yang menunjang. Memang, sekolah

ini telah mempunyai ruangan UKS yang dapat digunakan untuk rujukan pertama

siswa sakit mendadak di sekolah. Namun, fasilitas yang ada di ruangan ini sangat

minimal. Dibuktikan dengan petugas UKS yang merupakan seorang guru yang

memiliki jadwal padat sehingga tidak setiap saat berada di ruangan tersebut.

Selain itu, peralatan dan obat-obatan yang dimiliki bersifat seadanya. Berikut

tabel data inventaris UKS SMPN 1 Bululawang.

NO. INVENTARIS JUMLAH KEADAAN

1. Dipan dan kasur 2 unit Baik

2. Kelambu 1 Baik

3. Lemari obat 1 unit Baik

4. Kotak P3K 1 unit Baik

5. Timbangan 2 unit 1 unit rusak,

1 unit baik

6. Meja 1 unit Baik

7. Termometer 2 unit Rusak

8. Alat pengukur tinggi badan 1 unit Rusak

9. Betadine 2 botol -

10. Minyak tawon 1 botol -

11. Minyak kayu putih 2 botol -

12. Rivanol 3 botol -

13. Balsem 1 buah -

14. Hansaplast 1 pack -

15. Cotton bud - Ada

Page 14: Proposal PKM-M

14

16. Kapas 1 gulung -

17. Kasa 1 bungkus -

Tabel 1. Inventaris UKS SMPN 1 Bululawang

Program “ERDEST” ini ditujukan kepada siswa putra dan putri kelas VII

dan kelas VIII di SMP Negeri 1 Bululawang, yang usianya berkisar 12-14 tahun,

yang harapannya pengaplikasian program ini akan berdampak baik bagi seluruh

siswa SMP Negeri 1 Bululawang ditinjau dari angka kejadian cedera pelajar di

sekolah ini yang cukup tinggi. Sasaran program ini diutamakan pada pelajar kelas

VII dan kelas VIII karena mengingat karakter siswa-siswa tersebut yang tergolong

dini sehingga mudah untuk diberi program pelatihan “ERDEST”. Program

pelatihan “ERDEST” bagi siswa kelas VII dan kelas VIII di SMP Negeri 1

Bululawang dengan memilih 2 orang perwakilan siswa putra dan putri di setiap

kelasnya. Masing-masing kelas VII dan kelas VIII terdapat 8 kelas, sehingga akan

didapatkan total 32 siswa yang akan mendapatkan program pelatihan “ERDEST”.

Mereka akan dibentuk menjadi kader di kalangan SMP Negeri 1 Bululawang yang

akan menangani kejadian cedera.

H. METODE PELAKSANAAN

1. Persiapan

Persiapan program dilaksanakan selama sebulan. Proses persiapan

meliputi pencarian dan pendataan SMP yang kondisinya sesuai dan bersedia

menerima program ini yang ada di wilayah Malang Raya. Setelah mendapatkan

perizinan dilakukan observasi tentang: keadaan umum sekolah, kejadian darurat

yang sering terjadi dan pihak-pihak yang menangani, sarana prasarana yang ada d

UKS dan sejauh mana keterlibatan siswa dalam menangani kejadian darurat.

Program ini akan dilaksanakan oleh anggota tim dibantu dengan dosen

pembimbing.

Selanjutnya rencana pengorganisasian program kegiatan Pelatihan

“ERDEST” Emergency Readiness for Student bagi Pelajar SMP Negeri 1

Bululawang Kabupaten Malang menggunakan jalur koordinasi tim sebagai

berikut :

Page 15: Proposal PKM-M

15

Koordinator pelaksana bertanggung jawab dalam melakukan supervisi

terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan oleh masing-masing penanggung jawab

dimulai dari perencanaan, pelaksanaan maupun pengevaluasian kegiatan kerja

dari awal sampai akhir. Penanggungjawab acara bertanggungjawab terhadap

perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan, menyiapkan susunan acara dan

menyiapkan materi yang akan dilaksanakan serta segala hal yang dibutuhkan saat

pelaksanaan dengan berkordinasi dengan seluruh anggota tim. Penanggung jawab

keuangan bertanggungjawab terhadap alur keluar masuk dari aliran dana yang ada

serta pembukuan dana. Penanggung jawab konsumsi bertanggungjawab pada

konsumsi baik peserta, tim pelaksana maupun pihak-pihak yang terkait. Penang-

gungjawab hubungan masyarakat bertanggungjawab dalam mensosialisasikan

kegiatan dan menghubungi pihak-pihak terkait untuk memperlancar pelaksanaan

kegiatan.

2. Pelaksanaan

a. Seleksi “ERDEST”

Siswa yang menerima program “Pelatihan ERDEST” tidak sembarang

siswa melainkan harus melalui seleksi. Seleksi dilakukan melalui rekomendasi

pihak sekolah dari siswa kelas VII dan VIII, indikator dari seleksi ini adalah

mendapatkan kriteria siswa yang mempunyai keinginan dan kepedulian untuk

menolong sesama di bidang kesehatan. Setiap kelas akan terpilih 1 orang siswa

dan 1 orang siswi. Untuk setiap tingkatan terdapat 8 kelas sehingga akan

didapatkan ERDEST dengan jumlah total yaitu 16 orang dari kelas VII dan 16

orang dari kelas VIII.

b. Materi pembelajaran

1. Materi pengajaran

Koordinator tim:Anugerah Eka P.

PJ Acara:Nurul Fauziah

PJ Humas:Dina Nurpita S.

PJ Konsumsi :Elyza Rahma S. A.

PJ Keuangan:Wedha Ayu A.

Page 16: Proposal PKM-M

16

A. Keselamatan dan keamanan diri sendiri

B. Pentingnya asupan gizi setiap hari

C. Pola hidup sehat dan bersih

D. Penyakit yang sering diderita

E. Penyakit menular

2. Materi praktikum

A. Perawatan Luka

B. Balut bidai

C. Cara mencuci tangan

D. Teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri

E. Penanganan pertama pada pingsan, pusing, dan sakit perut

c. Metode pembelajaran

1. Ceramah dan Tanya Jawab

Ceramah dan tanya jawab merupakan metode penyampaian materi secara

lisan. Dalam ceramah dan tanya jawab ini, siswa diberi pengetahuan dan arahan

tentang hal-hal yang berkaitan dengan penanganan kegawatdaruratan di kalangan

sekolah, dengan durasi pemberian ceramah selama 30 menit, kemudian siswa

diperkenankan untuk bertanya dalam sesi tanya jawab yang berdurasi 30 menit.

Metode ceramah ini dinilai efektif jika diterapkan dengan penyajian materi secara

komunikatif dan didukung oleh alat dan media agar siswa dapat memahami materi

dan tertarik menyimaknya. Semua materi yang akan disampaikan menggunakan

metode pembelajaran berupa ceramah dan tanya jawab.

2. Small Group Discussion

Small Group Discussion adalah metode pembelajaran yang menghadapkan

siswa pada suatu permasalahan melalui sebuah diskusi kecil. Tujuan utama

metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,

menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu

keputusan (Killen, 1998). Small Group Discussion dilakukan dengan membagi

siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 6-7 orang.

Setiap kelompok akan dipandu oleh tutor yang berasal dari tim pelaksana.

Page 17: Proposal PKM-M

17

Pelaksanaannya dimulai dengan tutor menyajikan permasalahan secara umum,

kemudian masalah tersebut dibagi-bagi ke dalam submasalah yang harus

dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Tutor ini bertindak sebagai pemandu dan

pemantau jalannya proses diskusi. Proses diskusi diakhiri dengan laporan setiap

kelompok. Materi yang menggunakan metode pembelajaran small group

discussion adalah keamanan dan keselamatan diri sendiri.

3. Praktikum

Metode praktikum ini merupakan pengaplikasian dari teori-teori yang

sudah diberikan, dimana telah disediakan peralatan dan perlengkapan untuk

mengaplikasikan program “Pelatihan ERDEST”, kemudian para siswa dapat

memanfaatkan alat-alat tersebut. Pada metode praktikum ini, pembagian

kelompok akan disesuaikan dengan materi yang akan dipraktikkan sehingga akan

ada kelompok kecil dan kelompok besar. Nantinya, kelompok akan didampingi

oleh tutor yang berasal dari tim pelaksana. Fungsi tutor adalah mendampingi

jalannya praktikum. Diharapkan melalui metode ini, para siswa dapat mengetahui

dan memahami secara detail prosedur-prosedur dalam penanganan

kegawatdaruratan di kalangan siswa. Materi pembelajaran yang menggunakan

metode praktikum adalah semua materi yang dipraktikumkan, yakni perawatan

luka, balut bidai, cara mencuci tangan, teknik relaksasi untuk mengurangi nyeri,

serta penanganan pertama pada pingsan, pusing, dan sakit perut.

4. Nonton Bareng dan Diskusi

Pada sesi ini akan ditayangkan video-video yang didalamnya mengandung

contoh kasus serta aplikasi dari penanganan kegawatdaruratan yang benar.

Dilanjutkan dengan diskusi yang membahas tentang prosedur penanganan

kegawatdaruratan yang benar sehingga diharapkan peserta dapat belajar dari

contoh kasus yang ditampilkan. Mekanisme pembagian waktu yang digunakan

adalah 15 menit untuk nonton bareng dan 20 menit untuk waktu diskusi terkait

dengan video yang ditayangkan. Materi pembelajaran yang menggunakan metode

nonton bareng dan diskusi adalah pola hidup sehat dan bersih, penyakit menular,

dan pentingnya asupan gizi setiap hari.

5. Role Play

Page 18: Proposal PKM-M

18

Role play merupakan metode pengaplikasian materi yang telah diberikan

melalui ceramah, dengan cara bermain peran. Dimana para siswa yang menerima

program “Pelatihan ERDEST” akan dibentuk menjadi 5-6 kelompok. Setelah itu,

para tutor akan memberikan beberapa trigger mengenai kasus-kasus gawat darurat

yang sering terjadi di kalangan siswa, kemudian setiap siswa pada masing-masing

kelompok akan menempati perannya antara lain sebagai tim penolong dan korban,

sehingga melalui peran tersebut siswa-siswa tersebut dituntut dapat melakukan

penanganan sesuai kasus yang diberikan.

6. Pembentukan Supporting Group

Salah satu luaran yang ingin dicapai dari program “Pelatihan ERDEST ”

ini adalah terbentuknya komunitas di kalangan pelajar SMP yang peduli akan

penanganan terhadap kegawatdaruratan. Beberapa siswa dari kelas VII dan kelas

VIII akan dipilih sebagai agent of change yang diharapkan dapat meneruskan

program ini. Untuk menjaga agar program ini tetap berlangsung, maka dibentuk

sebuah Supporting Group, dimana siswa-siswa yang telah menerima “Pelatihan

ERDEST ” akan membentuk menjadi sebuah komunitas yang didukung oleh salah

satu karyawan di sekolah tersebut yang nantinya sebagai penanggung jawab dari

komunitas tersebut. Dalam pelaksanaannya, masing-masing siswa-siswi hasil

Pelatihan ERDEST akan mendapat piket untuk jaga UKS. Tidak hanya sekadar

piket, tetapi juga harus siap menjadi tim penolong ketika terjadi sebuah kejadian

darurat di dalam sekolah tersebut, serta menjadi edukator bagi teman-teman

sebayanya sebagai hasil dari transfer ilmu yang ia dapatkan dari pelatihan ini.

d. Media pembelajaran

1. Pembagian Poster, Pin, Leaflet, dan handbook

Salah satu media yang menunjang program “Pelatihan ERDEST” adalah

poster, pin, leaflet, dan handout yang nantinya diberikan pada siswa yang telah

terjaring dalam program ini pada khusunya dan seluruh kalangan pelajar di SMP

Negeri 1 Bululawang pada umumnya. Poster, leaflet dan handbook disini akan

difungsikan sebagai media penyampaian materi pada saat metode ceramah, yang

nantinya poster tersebut dapat ditempel di tempat-tempat strategis di sekolah.

Sedangkan pin akan dibagikan kepada siswa yang telah menerima program

Page 19: Proposal PKM-M

19

“Pelatihan ERDEST” sebagai suatu ciri khas yang dapat membedakan dengan

siswa lainnya.

3. Evaluasi

1. Pre dan post test

Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan melalui adanya pretest dan post

test dengan pertanyaan terstruktur melalui MCQ dan essay. Pre test dilakukan

untuk mengukur pengetahuan peserta tentang kegawatdaruratan sebelum

dilaksanakan program kegiatan, sedangkan post test dilakukan setelah peserta

menerima materi.

2. Studi Kasus

Studi kasus dilakukan untuk menilai kemampuan peserta dalam

memahami materi praktikum. Keberhasilan peserta dalam menganalisis kasus dan

praktik tindakan penanganan kegawatdaruratan merupakan salah satu indikator

keberhasilan.

3. Ujian Formatif

Ujian formatif diberikan setelah 3 kali pertemuan. Ujian formatif

dilakukan untuk menilai kemajuan proses belajar. Standar nilai minimal dalam

ujian formatif 6,5. Soal-soal yang diberikan merupakan komponen-komponen

yang dipelajari .

4. Ujian Sumatif

Ujian sumatif diberikan pada akhir pertemuan. Ujian sumatif dilakukan

untuk menilai penguasaan dari seluruh materi yang diberikan . Standar nilai

minimal dalam ujian formatif 7,5. Pengukuran sumatif disesuaikan dengan tujuan

yang telah direncanakan sebelumnya. Ujian sumatif memiliki bobot nilai lebih

besar dari evaluasi lainnya.

5. Buku monitoring individu dan UKS

Buku monitoring individu ini sebagai tolak ukur pengaplikasian ilmu yang

telah siswa tersebut dapatkan selama mengikuti pelatihan ini. Pada tiap harinya,

siswa diwajibkan untuk menuliskan apa saja yang ia lakukan terkait dengan

penanganan kedaruratan. Setelah ia tulis pada buku monitoring individu,

Page 20: Proposal PKM-M

20

kemudian ia menuliskannya pada buku monitoring UKS sebagai upaya untuk

rekapitulasi hasil penanganan yang dilakukan oleh siswa-siswa setiap harinya.

6. Kartu status

Kartu status ini dipegang oleh siswa pelatihan. Di kertas status, siswa

akan melakukan sebuah pengkajian sederhana terhadap pasiennya. Kemudian

kartu status itu akan dikumpulkan kepada tim pelaksana sebagai bahan evaluasi

keberhasilan.

Prosentase pembagian nilai sebagai indikator penilaian adalah sebagai berikut:

1. Presensi : 5%

2. Keaktifan : 10%

3. Pretest dan posttest : 5%

4. Praktikum : 20%

5. Ujian formatif : 20%

6. Ujian sumatif : 40%

4. Pelaporan

Pelaporan hasil kegiatan dilaksanakan pada akhir pelaksanaan program.

Pelaporan bertujuan untuk melaporkan seluruh pertanggung jawaban terhadap

semua program kegiatan yang telah dilakukan. Pelaporan berisi persiapan dan

pelaksanaan program kegiatan termasuk lampiran-lampiran kegiatan seperti

materi kegiatan, hasil evaluasi peserta, dokumentasi kegiatan, dll.

I. JADWAL KEGIATAN

KEGIATANBULAN

KE-1BULAN

KE-2BULAN

KE-3BULAN

KE-4BULAN

KE-5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

PERSIAPAN                                        Pembelian alat dan bahan                                        Perkenalan ERDEST                                        Penjaringan ERDEST                                        PELAKSANAAN                                        Pelatihan materi 1                                        Pelatihan materi 2                                      

Page 21: Proposal PKM-M

21

Pelatihan materi 3                                      Ujian formatif                                      Pelatihan materi 4                                      Pelatihan materi 5                                      Pelatihan materi 6                                        Review seluruh materi                                        Ujian sumatif                                      EVALUASI                                        Wisuda                                        Pembuatan laporan kegiatan                                        

J. RANCANGAN BIAYA

No Kegiatan Kebutuhan Anggaran

1 Pembuatan Proposal Tinta Printer

Kertas A4 1 rim

Stempel

Fotokopi & jilid

Transportasi

Komunikasi

Rp. 80.000,00

Rp. 40.000,00

Rp. 40.000,00

Rp. 60.000,00

Rp. 100.000,00

Rp. 200.000,00 +

Rp. 520.000,00

2 Pembuatan Materi Fotocopy soal

Cetak Handbook

Buku Monitoring

Rp. 200.000,00

Rp. 188.000,00

Rp. 177.000,00 +

Rp. 565.000,00

3 Pelaksanaan Sewa LCD (3)

Alat Peraga

Logistik pelatihan

Konsumsi pelatihan

Suvenir

Rp. 600.000,00

Rp. 800.000,00

Rp. 1.575.000,00

Rp. 880.000,00

Rp. 500.000,00

Page 22: Proposal PKM-M

22

Transportasi Rp. 200.000,00 +

Rp. 4.555.000,00

4 Pelaporan Fotokopi & jilid

Dokumentasi

Sertifikat

Rp. 50.000,00

Rp. 40.000,00

Rp. 111.000,00 +

Rp. 201.000,00

Rekapan Anggaran Dana

Pembuatan Proposal Rp 520.000,00

Pembuatan Materi Rp 565.000,00

Pelaksanaan Rp 4.555.000,00

Pelaporan Rp 201.000,00 +

TOTAL Rp 5.841.000,00

K. LAMPIRAN

Lampiran 1

Biodata ketua serta anggota kelompok

1. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Anugerah Eka Purwanti

b. NIM : 0810720013

c. Fakultas/Departemen : Kedokteran/Keperawatan

d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 6 jam/minggu

2. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Wedha Ayu Azhari

b. NIM : 0810720072

c. Fakultas/Departemen : Kedokteran/Keperawatan

d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 6 jam/minggu

3. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Elyza Rahma Sari Abdillah

b. NIM : 0810723021

Page 23: Proposal PKM-M

23

c. Fakultas/Departemen : Kedokteran/Keperawatan

d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 6 jam/minggu

4. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Dina Nurpita Suprawoto

b. NIM : 0910720028

c. Fakultas/Departemen : Kedokteran/Keperawatan

d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 6 jam/minggu

5. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Nurul Fauziah

b. NIM : 0910720065

c. Fakultas/Departemen : Kedokteran/Keperawatan

d. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

e. Waktu untuk Kegiatan PKM : 6 jam/minggu

Lampiran 2

Nama dan Biodata Dosen Pembimbing

1. Nama Lengkap dan Gelar : Ns. Fransiska Imavike Fevriasanty, S. Kep,

M. Nurs

2. Golongan Pangkat dan NIP : Gol IIIA / NIP. 19790224 200604 2 001

3. Jabatan Fungsional : Staf Pengajar PSIK-FKUB

4. Jabatan Struktural : -

5. Fakultas/Departemen : Kedokteran / Jurusan Keperawatan

6. Perguruan Tinggi : Universitas Brawijaya

7. Bidang Keahlian : Maternitas

8. Waktu untuk Kegiatan PKM : 2 x seminggu