pkp matematika
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan laporan
Pemantapan Kemampuan Profesional dalam Penelitian Tindakan Kelas dengan
judul “Peningkatan Pemahaman Materi Pecahan Sederhana Dengan Menggunakan
Metode Konstektual” Pada Siswa Kelas III semester I MI Al Ihzar Moolo
Kecamatan Batu Kara Kabupaten Muna.
Penulisan laporan pemantapan kemampuan profesional ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan S1 PGSD Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Terbuka UPBJJ Kendari Pokjar Duruka. Disamping itu,juga merupakan
perwujudan nyata yang diperoleh penulis selama melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dan dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional ini diantaranya:
1. Bapak Drs. Wawan Ruswanto, M.Si Selaku kepala UPBJJ UT Kendari.
2.Bapak Drs. Faharuddin, M.Pd. Selaku tutor pembimbing dan supervisor.
3. Bapak/Ibu tutor lain yang juga memberikan berbagai ilmu yang sangat
bermanfaat bagi penulis.
5. Masrudin Mbaroro, S.Pd.I, Selaku Kepala MI Al Ihzar Moolo
6. Iman Dardiri, S.Ag
7. Seluruh Siswa Kelas III MI Al Ihzar Moolo
Moolo, 6 November 2013Penulis
WA ODE ZUMIRDAT
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kompetensi yang harusdimiliki guru
adalah
mendidik,mengajar dan melatih muridnya kelak menjadi manusia yang
pandai,terampil dan berbudi luhur,sesuai dengan tujuan pendidikan
nasionalmenurut UU RI No.2 tahun 1989. Maka kepribadian bangsa
Indonesia yang diharapkan seperti yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional yaitu:
Pendidikan bertujuan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya,yaitu
Iman dan Takwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa,berbudi pekerti luhur,
penguasaan, pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri mempunyai rasa tanggung jawab
bermasyarakat dan berbangsa.
B. Identifikasi Masalah
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam
berbagai disiplin dan daya pikir manusia. Maka dari hal tersebut
berdasarkan pengamatan ditemukan bahwa dalam pembelajaran
matematika tentang pecahan sederhana siswa mengalami kesulitan.
Motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika sangat rendah
karena siswa cenderung mempunyai anggapan bahwa matematika
merupakan mata pelajaran yang sulit.
Analisis Masalah.
Oleh karena itu dipilih alternatif metode konstektual untuk
menumbuhkembangkan lingkungan belajar yang kondusif. Perlu diketahui
bahwa metode konstektual dapat meningkatkan cara berpikir siswa, karena
dapat menjadikan pengalaman belajar lebih relevan dan berarti bagi
siswa.Maka penulis membuat laporan dengan judul “ Peningkatan
Pemahaman Materi Pecahan Sederhana Dengan Metode Konstektual
iv
Siswa Kelas III Semester I Pada MI Al izhar Moolo Kecamatan Batu
Kara Kabupaten Muna.
Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah
Untuk dapat mengantisipasi masalah diatas, guru dituntut mencari
dan menemukan cara yang dapat mengoptimalkan tercapainya tujuan
pembelajaran dan agar siswa lebih aktif dalam mengkonstruksikan
pengetahuannya.Dengan kata lain guru dituntut meningkatkan kemampuan
berfikir dan memecahkan masalah siswa dalam proses pembelajaran
Matematika,Sehingga siswa mampu memahami dan tersimpan dalam
memori jangka panjang.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
“Apakah Metode Konstektual Dapat Meningkatkan Pemahaman Siswa
Dalam Materi Pecahan Sederhana Pada Kelas III Semester II SDN
Grojogan II Kecamatan Berbek Kabupaten Nganjuk.”
D. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan Ketrampilan Siswa Menghitung Pecahan Sederhana.
2. Meningkatkan Ketrampilan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal
Pecahan.
E. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.
Berdasarkan pada tujuan penelitian tersebut, peneliti ini diharapkan
dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa dengan metode konstektual
dalam pecahan sederhana pada mata pelajaran matematika kelas III
sekolah dasar.
iv
1. Guru
Membantu memperbaiki pembelajaran.
Memberikan masukan alternatif penggunaan model pembelajaran.
matematika Menambah rasa percaya diri.
Melatih diri untuk mampu menulis PTK.
2. Siswa
1. Menambah motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika.
2. Meningkatkan pemahaman siswa tentang pecahan sederhana dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Sekolah
1. Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan
dan kemajuan pada diri guru dan mutu pendidikan.
2. Menambah motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
matematika
iv
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Yang Menyenagkan
Gibbs ( dalam bukunya Mulayana, 2007 ) menyatakan bahwa
berdasarkan berbagi penelitian menyimpulkan kreatifitas dapat
dikembangkan denmgan memberi kepercayaan : komunikasi yang bebas,
pengarahan diri dan pengawasan yang tidak terlalu ketat.
Pembelajaran menyenagkan merupakan salah satu aspekdalam
pembelajaran PAKEM ( Pembelajaran Aktif, Kreatif dan mennyenangkan )
dalam belajar yang aktif, tetapi guru juga aktif dalam kegiatam pembelajaran
dalam pelaksanaannya guru tidak menjelaskan konsep, prinsip pecahan
sederhana dan memberikan contoh penyelesaian tetapi juga sebsgai fasilator.
Pelatih, monitor atau evaluasi
Dari segi pembelajaran dikatakan menyenangkan jika pembelajaran tersebut
membuat siswa :
1. Berani bertanya
2. Berani mengemukakan pendapat
3. Berani mempertanyakan pendapat orang lain
B. Karakteristik Matematika dan Pembelajaran di SD
Menurut Karso ( 2001 ; 2,6 ) Karekteristik pembelajaran matematika antara
lain :
1. Pembelajaran Matematika Adalah Berjenjang ( bertahap )
Bahan kajian matematika diajarkan secara berjenjang bertahap yaitu
dimulai dari konsep yang sederhana menuju konsep yang sukar.
iv
Pembelajaran matematik harus dimulai yang konkrit ke semi konkrit
dan berakhir pada abstrak.
2. Pembelajaran Matematika Mengikuti Model Spiral
Dalam memperkenalkan konsep / bahan yang baru perlu
memperhatikan konsep / bahan yang telah dipelajari sebelunya, bahan
yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari dan
sekaligus mengingatkannya kembali.
3. Pembelajaran Matematika Menekankan Pola Pendekatan Induktif
Matematika adalah deduktif aksiomatik, namun sesuai dengan
perkembangan intelektual siswa SD. Maka dalam pembelajaran
matematika perlu ditempuh pola pendekatan induktif.
C. Strategi Pembelajaran KonstektualPembelajaran konstektual / contextual teaching and leaning ( CTL )
adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan situasi dunia nyata sisw, dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikidan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehsri – hari ( Maansyur Muslich, 2007 ).
Pembelajaran konstektual dapat dikatakan sebagai sebuah
pendekatan pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah
pengetahuan. Melalui hubungan didalam dan diluar ruang kelas. Suatu
pendekatan pembelajaran konstektual menjadikan pengalaman lebih relevcan
dan berarti bagi siswa, dalam membangun pengetahuan yang akan mereka
terapkan dalam pembelajaran seumur hidup. Pembelajaran konstektual
menyajikan suatu konsep yang mengaitkan materi pelajaran yang dipelajari
siswa dengan konstek dimana materi tersebut digunakan serta berhubungan
bagaimana seseorang belajar / gaya / cara siswa belajar. Konstek memberikan
arti, relevansi dan manfaat terhadap belajar.
iv
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian
dilaksanakan di Siswa Kelas III semester I MI Al izhar Moolo
Kecamatan Batu Kara Kabupaten Muna.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada 22
Oktober Tahun Pelajaran 2013 dengan jadwal sebagai berikut:
1. Tanggal 19 Oktober 2013 Pelaksanaan Pra siklus mata pelajaran
Matematika.
2. Tanggal 26 April 2012 Pelaksanaan perbaikan pembelajaran
Siklus I mata pelajaran Matematika.
3. Tanggal 27 April 2012 Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II mata pelajaran Matematika.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas Siswa Kelas III
semester I MI Al izhar Moolo Kecamatan Batu Kara Kabupaten
Muna Tahun Pelajaran 2013 / 2014,berjumlah 18 siswa. Laki-laki
sebanyak 9 siswa dan perempuan sebanyak 9 siswi.Tingkat
kecerdasan mereka bervariasi dan cenderung memiliki persamaan dan
tidak terlalu menonjol.
iv
B. Deskripsi Per Siklus1. PraSiklus
a. Perencanaan
Menyusun rencana pembelajaran Pra Siklus. Menyiapkan
bahan/sumber belajar seperti buku Matematika kelas III penerbit
Erlangga, dan menyiapkan lembar test formatif dan
LKS,menyiapkan media atau alat peraga yang akan dipakai untuk
pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran Pra Siklus dilaksanakan tanggal 19
Oktober 2013 untuk materi pokok menghitung pecahan sederhana
alokasi waktu 2 jam pembelajaran masing-masing 35 menit.
Kegiatan pembelajaran dan penelitian pada Pra Siklus dilaksanakan
sendiri oleh guru didalam kelas.
c. Pengamatan / Observasi
Kegiatan pengamatan pada pembelajaran Pra Siklus
dilakukan oleh guru pada saat mengajar sambil melakukan observasi
terhadap aktivitas siswa dan guru sendiri dngan mencatat hal-hal
penting berkaitan dengan proses belajar mengajar didalam kelas.
d. Refleksi
Dari hasil pengamatan dilakukan analisis terhadap hasil
belajar siswa yang diperoleh dari data test formatif dan dari catatan-
catatan peneliti saat pembelajaran kemudian dijadikan acuan untuk
melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran pada Siklus I.
iv
2. Siklus I
a. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran
berdasarkan hasil refleksi pada kegiatan pembelajaran Pra Siklus.
Menyiapkan instrumen penelitian / observasi yang disepakati
bersama teman sejawat.
Menyiapkan alat peraga, media dan buku sumber yakni
buku penunjang Matematika Kelas III, LKS siklus I, dan sarana
penunjang lainnya.
b. Pelaksanaan
Kegiatan perbaikan pembelajaran Siklus I dilaksanakan
tanggal 22 Oktober 2013 untuk materi menghitung pecahan
sederhana. Pembelajaran dilaksanakan oleh guru sesuai dengan
skenario pembelajaran yang telah dibuat, dengan alokasi waktu 2 x
35 menit.
c. Pengamatan / Obserservasi
Selama berlangsungnya kegiatan perbaikan pembelajaran
siklus I, observasi dilaksanakan secara kolaborasi oleh dua
pengamat, yakni guru kelas dan teman sejawat dengan
instrumen yang meliputi lembarobservesi aktivitas siswa dan
aktivitas guru selama proses pembelajaran
d. Refleksi
Dan hasil observesi antara guru dan teman sejawat
diadakan diskusi untuk mengindentifikasi dan menganalisis
permasalahan atau kekurangan dan kelemahan yang ada pada
perbaikan pembelajaran siklus I untuk selanjutnya ditindak
lanjuti untuk diperbaiki pada perbaikan pembelajaran siklus II
agar hasil belajarmengajar lebih maksimal.
iv
3. Siklus II
a. Perencanaan
Penyusunan Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II,
menyiapkan lembar observesi siklus II, LKS siklus II, bahan ajar /
teks siklus II, media dan alat peraga yang mendukung lembar tes
formatif untuk siklus II.
b. Pelaksanaan
Kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan
tanggal 26 Oktober 2013 Pembelajaran dilaksanakan sesuai
dengan prosedur pembelajaran yang telah dibuat. Pelajaran
dilakukan dengan alkasi waktu 2 jam pelajaran masing – masing
35 menit. Tiap akhir putaran diadakan tes formatifuntuk
memeroleh data hasil belajar siswa.
c. Pengamatan Observasi
Observasi dilaksanakan oleh guru bekerja sama dengan
teman sejawat selama proses pembelajaran berlangsung dengan
instrumen yang telah disepakati bersama. Hal yang diamati
digunakan untuk bahan refleksi.
d. Refleksi
Dan hasil observasi kemudian diadakan analisis dan
indetifikasi serta diskusi dengan teman sejawat untuk mengetahui
tingkat keberhasilan proses pembelajaran dalam pencapaian
tujuan pembelajaran serta hasil belajar siswa, guna memutuskan
kebijakan terhadap proses pembelajaran selanjutnya sebagai
tindak lanjut.
C. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefisienan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini
menggunakan tehnik analisis deskritif kualitatif, yaitu suatu metode
penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai
dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga
iv
untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta
aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase
keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya
dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal testertulis pada
setiap akhir putaran.
iv
Tabel 4.1
Hasil Test Kemampuan Mengerjakan Soal Pecahan Sederhana Siklus I dan
Siklus II
NO Nama Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Kenaikan
Pra siklus
Ke Siklus I
Kenaika
n Pra
siklus Ke
Siklus II
Skor T/
TT
Sko
r
T/
TT
Skor T/
TT
Ang
ka
% An
g
k
%
1 ZAINUL
ROHMAD40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
2 ABDUL
PARMAN70 T 75 T 80 T 5 7 5 6
3 BUDI
HANDOKO70 T 80 T 85 T 10 14 5 6
4 AGUS
SUWARNO60 T 75 T 75 T 15 25 - -
5 ALI SUBCHAN 40 TT 50 TT 65 T 10 25 15 30
6 MOCH. YUSUF 65 T 70 T 75 T 15 23 5 7
7 YUDA
PRATAMA65 T 70 T 75 T 15 23 5 7
8 ANDIK S. 40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
9 M. YAKUB 40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
10 RENI
SUSILORINI40 TT 50 TT 65 T 10 25 15 30
11 AISAH
FITRIANI70 T 75 T 80 T 5 7 5 6
12 ANIK DWI 65 T 70 T 75 T 15 23 5 7
13 MELANI 40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
14 RIRIN 70 T 75 T 80 T 5 7 5 6
iv
HERLINDA
15 STEVANI 75 T 80 T 85 T 15 20 5 6
16 TRI MURYANI 40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
17 HESTI M. 80 T 85 T 90 T 5 6 5 5
18 SITI YULAIKAH 40 TT 50 TT 65 T 10 25 15 30
Jumlah1.010
55
2
1.23
0
83
%1.345
10
0%25.0
52
3
11
5
18
1
Rata-rata56.11
68.3
374.72 13.8 29
63.
810
SKBM 65 65 65
Kenaikan hasil belajar tersebut juga dapat dilihat dari paparan data dalam bentuk
grafik seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Grafik Rata-rata Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.
iv
Dari paparan data dan pengolahan data seperti di atas, peneliti dapat
menyimpulkan sementara bahwa “ Pembelajaran Kooperatif “ dapat
meninggalkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran siswa terhadap mata
pelajaran Matematika pada Kelas III semester I MI Al izhar Moolo Kecamatan
Batu Kara Kabupaten Muna.
Pembahasan
Dari data tabel diatas dapat dilihat ada kenaikan rata-rata skor dari pra siklus,
siklus I dan siklus II yaitu 56.11 ke 68.33 dan 74.72 persen ketuntasan per siklus
juga terjadi kenaikan dari 55% menjadi 83% dan 100%. Kenaikan ini
diyakini sebagai akibat tindakan yang dilakukan guru ( peneliti ) yaitu
menggunakancontoh dan latihan untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap
materi pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas III semester I MI Al izhar
Moolo Kecamatan Batu Kara Kabupaten Muna.
Berdasarkan teori pembelajaran kooperatif adalah suatu cara mengajar
yang bercirikan adanya kegiatan perencanaan antara siswa dengan guru mengenai
suatu persoalan atau problema yang harus diselesaikan atau dikuasai siswa dalam
waktu tertentu bersama-sama kelompok kecil. Untuk mengetahui tingkat
kemampuan dan pemahaman siswa mengenai pengukuran panjang suatu benda
dalam pemecahan masalah, guru memberi lembar soal yang berhubungan dengan
materi kepada setiap siswa, kemudian siswa mengerjakan soal tersebut dan
mengumpulkan hasil pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh
guru.
iv
BAB IV
HASIL PEMBELAJARAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah penggunaan media
gambar dapat meningkatkan hasil belajar dalam menuliskan karangan
sederhana Siswa Kelas III semester I MI Al izhar Moolo Kecamatan Batu
Kara Kabupaten Muna.
Oleh karena itu , dibawah ini dipaparkan data tes proses pengamatan
pada waktu diskusi kelompok ( tabel 4.1 ) dan kemampuan mengerjakan soal
pengukuran menghitung suatu benda pada pra siklus, siklus I dan siklus II
( tabel 4.2 ) Data diskusi diperoleh pada saat diskusi berlangsung dan
data tes kemampuan mengerjakan soal pengukuran menghitung suatu benda
tersebut kemudian diolah dan dicari rata-rata per siklus, dicari kenaikan dari
pra siklus ke siklus I ke siklus II.
Hasil Pengamatan Proses Diskusi Kelompok Kelas III Matematika
Materi Menghitung Pecahan Sederhana
KelJumlah
Siswa
Aspek Yang Dinilai
Keaktiafan Ketepatan Kerjasama
Siswa Aktif %
Ketepatan
Jawaban
Siswa
%
Siswa Yang
Bekerja
sama
%
1 6 3 50 3 50 4 66
2 6 4 66 3 50 4 66
3 6 4 66 3 50 4 66
Jml 18 11 182% 9 150% 12 198%
iv
Tabel 4.2
Hasil Test Kemampuan Mengerjakan Soal Pecahan Sederhana Siklus I dan
Siklus II
NO Nama Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Kenaikan
Pra siklus
Ke Siklus
I
Kenaika
n Pra
siklus Ke
Siklus II
Skor T/
TT
Sko
r
T/
TT
Skor T/
TT
Ang
ka
% An
gk
a
%
1 ZAINUL
ROHMAD40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
2 ABDUL
PARMAN70 T 75 T 80 T 5 7 5 6
3 BUDI
HANDOKO70 T 80 T 85 T 10 14 5 6
4 AGUS
SUWARNO60 T 75 T 75 T 15 25 - -
5 ALI SUBCHAN 40 TT 50 TT 65 T 10 25 15 30
6 MOCH. YUSUF 65 T 70 T 75 T 15 23 5 7
7 YUDA
PRATAMA65 T 70 T 75 T 15 23 5 7
8 ANDIK S. 40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
9 M. YAKUB 40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
10 RENI
SUSILORINI40 TT 50 TT 65 T 10 25 15 30
11 AISAH
FITRIANI70 T 75 T 80 T 5 7 5 6
12 ANIK DWI 65 T 70 T 75 T 15 23 5 7
13 MELANI 40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
14 RIRIN 70 T 75 T 80 T 5 7 5 6
iv
HERLINDA
15 STEVANI 75 T 80 T 85 T 15 20 5 6
16 TRI MURYANI 40 TT 65 T 70 T 25 62 5 7
17 HESTI M. 80 T 85 T 90 T 5 6 5 5
18 SITI YULAIKAH 40 TT 50 TT 65 T 10 25 15 30
Jumlah1.010
55
2
1.23
0
83
%1.345
10
0%25.0
52
3
11
5
18
1
Rata-rata56.11
68.3
374.72 13.8 29
63.
810
SKBM 65 65 65
Perolehan nilai belajar siswa diatas, didapat peningkatan prosentase
dengan dibuktikan dari siklus I ke siklus II. Perhitungan diatas dengan cara :
N 2 – N
Kenaikan pra siklus ke siklus I =
Kenaikan siklus I ke siklus II
Keterangan :
N = Pra siklus
N1 = Siklus I
N2 = Siklus II
N 1
N 2 – N 1
N 2
X 100 %
X 100 %
Dari data dalam tabel 4.2 di atas dapat dilihat ada kenaikan rata-rata
skor dari Pra Siklus I dan Siklus II yaitu dari 56,11 ke 68,33 dan74,72 Persen
ketuntasan per siklus juga terjadi kenaikandari 55% menjadi 83% dan 100%.
Kenaikan ini diyakini sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan guru ( peneliti )
iv
yaitu menggunakan contoh dan latihan untuk meningkatkan penguasaan siswa
terhadap materi pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas III semester I MI Al
izhar Moolo Kecamatan Batu Kara Kabupaten Muna.
Selain dengan perhitungan tabel 4.1 diatas, kenaikan hasil belajar
tersebut juga dapat dilihat dari paparan data dalam bentuk grafik seperti terlihat
dalam gambar 4.1.
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Gambar 4.2
Grafik Rata-rata Hasil Tes Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.
Dari paparan data dan pengolahan data seperti diatas, peneliti dapat
menyimpulkan sementara bahwa“Pembelajaran Konstektual” dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika pada Siswa Kelas III
semester I MI Al izhar Moolo Kecamatan Batu Kara Kabupaten Muna.
iv
B. Pembahasan
Berdasarkan teori pembelajaran konstektual adalah suatu cara mengajar
yang bercirikan adanya kegiatan perencanaan antara siswa dengan guru
mengenai suatu persoalan atau problema yang harus diselesaikan atau
dikuasai siswa dalam waktu tertentu bersama-sama kelompok kecil. Untuk
mengetahui tingkat kemampuan dan pemahaman siswa mengenai Pecahan
Sederhana Dalam Pemecahan Masalah, guru memberikan lembar soalyang
berhubungan dengan materi kepada setiap siswa, kemudian siswa
mengerjakan soal tersebut dan mengumpulkan hasil pekerjaan dengan waktu
yang telah ditentukan oeh guru.
iv
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis disimpulkan bahwa terdapat peningkatan motivasi
belajar Matematika Materi Pecahan Sederhana Melalui Pembelajaran
Konstektual kelas Siswa Kelas III semester I MI Al izhar Moolo
Kecamatan Batu Kara Kabupaten Muna.
B. Saran dan Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan diatas diharapkan:
1. Dengan menggunakan pembelajaran konstektual bagus untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Guru dapat mengembangkan dengan strategi yang lain sesuai dengan
materi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan
keterampilan siswa.
iv
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, dkk. 2007. Pemantapan Kemampuan Profesional. Universitas Terbuka.
Wardani, I.G.A.K. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.
Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Ibrahim, dkk. 2002. Pembelajaran Konstektual. Surabaya : Universitas Press
Indonesia.
Ibrahim, Muslim, dkk. 2002. Pembelajaran Konstektual. Cetakan ke I. Surabaya :
UNESA.
Supardjo. 2004. Matematika Gemar Menghitung. Solo : Tiga Serangkai.
iv
iv