laporan pkp ipa

87
LAPORAN PELAKSANAAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL ( PDGK 4501 ) MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Oleh FITRI AYU MUSTIKA PRAHARI NIM. 821508298 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SERANG

Upload: ujang-aip

Post on 15-Apr-2017

802 views

Category:

Education


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan pkp ipa

LAPORAN PELAKSANAANPEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

( PDGK 4501 )

MATA PELAJARANILMU PENGETAHUAN ALAM

OlehFITRI AYU MUSTIKA PRAHARI

NIM. 821508298

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ SERANGPOKJAR KABUPATEN LEBAK

PROGRAM S1 PGSD2012

Page 2: Laporan pkp ipa

LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASIUNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IVDI SDN PABUARAN 2 KECAMATAN RANGKASBITUNG

KABUPATEN LEBAK

OlehFITRI AYU MUSTIKA PRAHARI

NIM. 821508298

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ SERANGPOKJAR KABUPATEN LEBAK

PROGRAM S1 PGSD2012

Page 3: Laporan pkp ipa

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASIUNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IVDI SDN PABUARAN 2 KECAMATAN RANGKASBITUNG

KABUPATEN LEBAK

Nama mahasiswa : FITRI AYU MUSTIKA PRAHARI

NIM : 821508298

Tempat mengajar : SDN Pabuaran 2

Jumlah pembelajaran : 2 x siklus

Tempat dan tanggal pelaksanaan : SDN pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung

1. Siklus 1, 12 Maret 20122. Siklus 2, 19 Maret 2012

Masalah yang merupakan fokus perbaikan : Penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan

hasil belajar IPA pada siswa kelas IV.

Lebak,02 April 2012 Menyetujui; Supervisor II Mahasiswa

Dra. ARBAYAH PRANTIASIH,M.Si FITRI AYU MUSTIKA PRAHARINIP 195206181980032001 NIM. 821508298

Page 4: Laporan pkp ipa

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas Pemantapan Kemampuan Profesional yang

berjudul Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPA Kelas IV di SDN pabuaran 2 kecamatan Rangkasbitung Kabupaten

Lebak dengan baik dan tepat waktu. Laporan Pelaksanaan Pemantapan Profesional ini disusun

sebagai prasyarat untuk menyelesaikan studi S1 PGSD, sekaligus sebagai pengalaman praktis

dan tolok ukur kemampuan mahasiswa selama memperoleh pengetahuan dari bangku kuliah.

Atas terselesainya laporan Pelaksanaan Kemampuan Profesional ini tidak lupa

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu hingga tersusun

Laporan Pelaksanaan Pemantapan Profesional ini

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca, sehingga akan lebih

meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang akhirnya dapat berdampak pada peningkatan

mutu pendidikan dan profesionalisme guru.

Lebak,April 2012

Penulis,

Page 5: Laporan pkp ipa

ABSTRAK

Fitri ayu mustika prahari,2012.Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Di SDN pabuaran 2 Kecamatan

Rangkasbitung Kabupaten Lebak

Kata Kunci : Metode Demonstrasi dan Prestasi Belajar IPA

Perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan pada pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SDN

pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Perbaikan dilakukan karena prestasi belajar

IPA kelas IV masih rendah. Hal ini disebabkan penggunaan metode mengajar yang kurang tepat.

Maka dari itu perbaikan pembelajaran ini dilakukan dengan penggunaan metode demonstrasi dalam

pembelajaran IPA. Tujuan Perbaikan ini untuk meningkatkan prestasi belajar IPA dengan

menggunakan metode demonstrasi.

Metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana guru melakukan suatu

percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian

hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru. Dalam metode pembelajaran ini,

siswa tidak melakukan percobaan, hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi

adalah cara mengajar di mana seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu

proses, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-

raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut. Rencana perbaikan pembelajaran

IPA dilaksanakan dalam 2 siklus, yang meliputi kegiatan perencanaan,pelaksanaan,pengamatan,dan

refleksi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah RPP,lembar pengamatan,dan tes subyektif.

Sedangkan metode pengumpulan data diperoleh melalui pengamatan aktifitas guru dan siswa serta tes

subjektif. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Dari hasil pengamatan dalam proses perbaikan pembelajaran diperoleh informasi bahwa pada

siklus 1 ada 13 siswa yang nilainya di atas KKM,secara klasikal siswa kelas IV pada silklus 1 ini

mencapai ketuntasan belajar 52%. Pada siklus 2 ada peningkatan bila dibandingkan hasil pada siklus

1. Pada siklus 2 ada 19 siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Secara klasikal siswa kelas IV pada

siklus 2mencapai ketuntasan belajar 76%. Adanya peningkatan siklus 2 dipengaruhi oleh adanya

peningkatan kemampuan siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang telah diterapkan selama ini.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengamatan maka dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pokok bahasan gaya dapat

mengubah bentuk benda pada iswa kelas IV di SDN Pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten

Lebak. Untuk pembelajaran yang lebih maksimal lagi disarankan kepada guru supaya melatih siswa

dengan berbagai metode yang tepat agar prestasi belajar siswa menjadi maksimal.

Page 6: Laporan pkp ipa

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... iLEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................iiKATA PENGANTAR...................................................................................................iiiABSTRAKSI .................................................................................................................ivDAFTAR ISI .................................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1A. Latar Belakang....................................................................................................1B. Rumusan Masalah...............................................................................................3C. Tujuan Perbaikan ...............................................................................................3D. Manfaat Perbaikan..............................................................................................4

BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................5A. Defenisi Pembelajaran........................................................................................5B. Hakikat IPA........................................................................................................5C. Gaya Belajar........................................................................................................6D. Prestasi Belajar....................................................................................................7E. Metode demonstrasi............................................................................................11

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN..................................................................15A. Subyek Penelitian................................................................................................15B. Instrumen Penelitian...........................................................................................15C. Metode Pengumpulan data .................................................................................16D. Teknik Analisis Data...........................................................................................16E. Deskripsi Persiklus..............................................................................................17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................22A. Deskripsi Persiklus..............................................................................................22B. Pembahasan.........................................................................................................30

BAB V PENUTUP .......................................................................................................33A. Kesimpulan ........................................................................................................32B. Saran...................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................33

LAMPIRAN

Page 7: Laporan pkp ipa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar merupakan proses mental dan emosional atau aktivitas pikiran dan

perasaan yang hasilnya berupa perubahan perilaku. Di sekolah, guru membantu siswa

dalam proses belajar untuk menghasilkan perilaku berdasarkan pengalamanya guna

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun dalam proses pembelajaran terjadi

banyak kendala yang dapat menghambat proses belajar. Kendala ini berasal dari guru

maupun siswa.Kendala dari guru yaitu kurangnya kesiapan diri untuk melakukan

pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran yang kurang tepat,

penggunaan alat peraga yang kurang sesuai, dan pengelolaan kelas yang kurang

baik.Sedangkan kendala dari siswa yaitu siswa berbicara sendiri saat pembelajaran

berlangsung, tidak merespon pertanyaan dari guru, perhatian siswa cenderung tidak

fokus dan pada saat pembelajaran siswa kurang aktif mengikuti pelajaran.

Guru mengemban tugas yang berat untuk tercapainya tujuan pendidikan nasional

yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia, manusia seutuhnya yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian,

berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil

serta sehat jasmani dan rohani, juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam

rasa cinta terhadap tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan rasa

kesetiakawanan sosial. Sejalan dengan itu pendidikan nasional akan mampu

mewujudkan manusia-manusia pembangunan dan membangun dirinya sendiri serta

bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Depdikbud (1999).

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya

adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara

langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta

keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahn di atas dan guna mencapai

tujuannpendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru

memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran

yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

Page 8: Laporan pkp ipa

Tujuan pendidikan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-Undang

Nomor 2 tahun 1989 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

berbudi luhur , memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani

kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab kemasyarakatan

bangsa (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998:3). Tujuan pendidikan

nasional ini sangat luas dan bersifat umum sehingga perlu dijabarkan dalam Tujuan

Institusional yang disesuaikan dengan jenis dan tingkatan sekolah yang kemudian

dijabarkan lagi menjadi tujuan kurikuler yang merupakan tujuan kurikulum sekolah

yang diperinci menurut bidang studi/mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran

(Purwanto, 1982:2). Tujuan instruksional dijabarkan menjadi Tujuan Pembelajaran

Umum dan kemudian dijabarkan lagi menjadi Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK).

Penyajian pembelajaran yang kurang baik dapat berpengaruh pada siswa,

salah satunya adalah berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.Hal ini seperti yang

terjadi pada SDN Pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.Prestasi

belajar siswa kelas IV pada pelajara IPA masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-

rata mata pelajaran IPA semester sebelumnya hanya 61,53. Nilai rata-rata ini lebih

rendah dari nilai mata pelajaran lain. Prestasi belajar siswa yang rendah pada pelajaran

IPA disebabkan metode yang digunakan guru dalam mengajarkan IPA kurang

tepat.Selama ini IPA diajarakan dengan menggunakan metode ceramah tanpa

menggunakan media pembelajaran. Guru hanya menggunakan buku teks untuk

menanamkan konsep IPA pada siswa.

Oleh karena itu perlu adanya perbaikan pembelajaran IPA pada siswa kelas

IV SDN Pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung,Kabupaten Lebak. Salah satu aspek

yang diperbaiki adalah dalam penggunaan metode mengajar. Salah satu metode yang

tepat untuk digunakan dalam pembelajaran IPA adalah metode demonstrasi. Hal ini

sesuai dengan pendapat Dahar, RW (1989). Dengan metode demonstrasi diharapkan

dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga dalam

proses belajar mengajar itu aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, dengan

demikian siswa akan terlibat secara fisik, emosional dan intelektual yang pada

gilirannya diharapkan dapat meningkatakn prestasi belajar siswa .

Page 9: Laporan pkp ipa

Berdasarkan uraian diatas perbaiakan pembelajaran IPA dapat dilaksanakan

melalui “Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Di SDN Pabuaran 2 Kecamatan

Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut diatas maka masalah

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengaruh penggunaan metode demonstrasi terhadap prestasi belajar

siswa dalam mata pelajaran IPA ?

2. Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi siswa dapat meningkatkan

prestasi belajarnya dalam mata pelajaran IPA ?

C. Tujuan Perbaikan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilaksanakan perbaikan ini

adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh penggunaan metode demonstrasi

terhadap prestasi belajar siswa.

2. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode demonstrasi,siswa dapat

meningkatkan hasil belajarnya dalam mata pelajaran IPA.

D. Manfaat Perbaikan

Perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi untuk

meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV di SDN pabuaran 2

Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Memberikan manfaat pada :

1. Bagi Siswa

Perbaikan pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar

siswa.

2. Bagi Guru

Untuk memperbaiki pembelajaran

Guru dapat berkembang secara professional

Guru dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan diri

Guru dapat percaya diri

3. Bagi Sekolah

Page 10: Laporan pkp ipa

Diharapkan setelah adanya perbaikan, sekolah mempunyai kesempatan yang besar

untuk berkembang.

Page 11: Laporan pkp ipa

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup

balajar. Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu,

berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (KBBI, 1996:

14).

Sependapat dengan pernyataan tersebut Sutomo (1993: 68) mengemukakan

bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang dengan

sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau

mempertunjukkan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses

yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses

pertumbuhan pertumbuhan yang bersifat fisik, tetapi perubahan dalam kebiasaan,

kecakapan, bertambah, berkembang daya pikir, sikap dan lain-lain (Soetomo, 1993:

120).

Pasal 1 Undang-undang No. 20 tahun 2000 tentang pendidikan nasional

menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa

belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.

B. Hakikat IPA

IPA didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara

alam. Perkembangan Sains tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi juga oleh

adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah

menekankan pada hakikatnya sains.

Secara rinci hakikat sains menurut Bridgman (Dalam Lestari, 2002: 7) adalah

sebagai berikut:

Page 12: Laporan pkp ipa

1. Kualitas; pada dasarnya konsep-konsep Sains selalu dapat dinyatakan dalam bentuk

angka-angka.

2. Observasi dan eksperimen; merupakan salah satu cara untuk dapat memahami konsep-

konsep Sains secara tepat dan dapat diuji kebenarannya.

3. Ramalan (prediksi); merupakan salah satu asumsi penting dalam Sains bahwa misteri

alam raya ini dapat dipahami dan memiliki keteraturan. Dengan asumsi tersebut

lewat pengukuran yang teliti maka berbagai peristiwa alam yang akan terjadi dapat

diprediksikan secara tepat.

4. Progresif dan komunikatif; artinya Sains itu selalu berkembang ke arah yang lebih

sempurna dan penemuan-penemuan yang ada merupakan kelanjutan dari penemuan

sebelumnya.

Proses; tahapan-tahapan yang dilalui dan itu dilakukan dengan menggunakan metode

ilmiah dalam rangka menemukan suatu kebenaran

5. Universalitas; kebenaran yang ditemukan senantiasa berlaku secara umum.

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa hakikat Sains, dimana konsep-

konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah dan

diawali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh hasil (produk).

C. Gaya Belajar

Kalangan pendidik telah menyadari bahwa peserta didik memiliki bermacam

cara belajar. Sebagian siswa bisa belajar dengan sangat baik hanya dengan melihat

orang lain melakukannya. Biasanya, mereka ini menyukai penyajian informasi yang

runtut. Mereka lebih suka menuliskan apa yang dikatakan guru. Selama pelajaran,

mereka biasanya diam dan jarang terganggu oleh kebisingan. Peserta didik visual ini

berbeda dengan peserta didik auditori, yang biasanya tidak sungkan-sungkan untuk

memperhatikan apa yang dikerjakan oleh guru, dan membuat catatan. Mereka

menggurkan kemampuan untuk mendengar dan mengingat. Selama pelajaran, mereka

mungkin banyak bicara dan mudah teralihkan perhatiannya oleh suara atau kebisingan.

Peserta didik kinestetik belajar terutama dengan terlibat langsung dalam kegiatan.

Mereka cenderung impulsesive, semau gue dan kurang sabaran. Selama pelajaran,

mereka mungkin saja gelisah bila tidak bisa leluasa bergerak dan mengerjakan sesuatu.

Cara mereka belajar boleh jadi tampak semabarangan dan tidak karuan.

Page 13: Laporan pkp ipa

Tentu saja, hanya ada sedikit siswa yang mutlak memiliki satu jenis cara

belajar. Grinder (1991) menyatakan bahwa darisetiap 30 siswa, 22 diantaranya rata-

rata dapat belajar dengan efektif selama gurunya menghadirkan kegiatan belajar yang

berkombinasi antara visual, auditori dan kinestetik. Namun, 8 siswa sedemikian

menyukai salah satu bentuk pengajaran dibanding dua lainnya. Sehingga mereka mesti

berupaya keras untuk memahami pelajaran bila tidak ada kecermatan dalam

menyajikan pelajaran sesuai dengan era yang mereka sukai. Guna memenuhi

kebutuhan ini, pengajaran harus bersifat multisensori dan penuh dengan variasi.

D. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam

memperolehprestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar

maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuanya untuk mengetahui prestasi yang

diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Menurut kamus

besar Bahasa Indonesia

( 1988:700 ) prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau

dikerjakan. Prestasi juga dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya

aktivitas belajar yang dilakukan. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat

dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses,

sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar

merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak

dan menilai-menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar

mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesustu

dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai setelah

mengalami proses belajar mengajar.Prestasi belajar siswa diketahui setelah

diadakan evaluasi.Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau

rendahnya prestasi belajar siswa.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan,maka perlu

diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain :

a. Faktor internal

Faktor internal adalah factor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri.

Adapun yang dapat digolongkan kedalam factor internal yaitu :

Page 14: Laporan pkp ipa

1) Kecerdasan/Intelegensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini

sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu

menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.

Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang

berbeda antara satu anak dengan anak lainya, sehingga seorang anak pada

usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kawan sebayanya.

2) Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai

kecakapan pembawaan. Ngalim, Purwanto ( 1990:28 ) bahwa bakat

dalam hal ini lebih dekat pengertianya dengan kata aptitude yang berarti

kecakapan, yaitu mengenal kesanggupan-kesanggupan tertentu. Menurut

Syah, Muhibbin ( 1995:135 ) mengatakan bakat diartikan sebagai

kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung

pada upaya pendidikan dan latihan. Sehubungan dengan bakat ini dapat

menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar dalam bidang

tertentu.Dalam hal ini guru dan orang tua tidak boleh memaksa siswa

untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya karena

dapat merusak keinginan siswa.

3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenai beberapa kegiatan.Kegiatan yang dimiliki seseorang

diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Slemeto

( 1995:57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungan yang

tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan

yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa

sayang. Sardiman ( 1992:76) mengemukaan minat adalah suatu kondisi

yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi

yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-

kebutuhanya sendiri. Pelajaran yang menarik siswa lebih mudah

dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar.

Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal

Page 15: Laporan pkp ipa

maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang

diinginkan dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

4) Motivasi

Motivasi perlu dilakukan untuk mendorong siswa melakukan belajar atau

meningkatkan kegiatan belajar.Motivasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu

motivasi intrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri

seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri untuk melakukan sesuatu

pekerjaan belajar.Motivasi ekstrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang

datangnya dari luar diri seorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut

melakukan kegiatan belajar.Dalam pemberian motivasi seorang guru

harus berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan

perhatian siswa kepada sasaran pembelajaran.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

yang sifatnya diluar diri siswa.Pada umumnya pengaruh lingkungan ini

bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Faktor

eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain :

1. Keadaan Keluarga

Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Dalam kelurga

inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan,

sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah

sebagai peletak dasar bagi pendidikan dasar akhlak dan pandangan hidup

keagamaan. Oleh karena itu orang tua hendaknya menyadari bahwa

pendidikan dimulai dari keluarga.Sedangkan sekolah merupakan

pendidikan lanjutan. Dalam hal ini perlu adanya kerja sama yang baik

antara orang tua dan guru untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat

penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu

lingkungan sekolah yang baik dapt mendorong untuk belajar yang lebih

giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan

guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan anaar

Page 16: Laporan pkp ipa

guru dan siswa yang kurang baik akan mempengaruhi prestasi belajar

siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar metode yang digunakan guru

juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

3. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan masyarakat sangat besar pengaruhnya terhadap

perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak

akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.

Lingkungan membentuk kepribadian anak, karena dalam pergaulan

sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan

kebiasaan-kebiasaan lingkungan. Jika anak berada dalam lingkungan

yang rajin belajar, kemungkinan besar hal tersebut akan membawa

pengaruh pada dirinya, sehingga anak akan turut belajar.

E. Metode Demonstrasi

Yang dimaksud metode demonstrasi adalah salah satu cara mengajar, di mana

guru melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta

menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas

dan dievaluasi oleh guru. Dalam metode pembelajaran ini, siswa tidak melakukan

percobaan, hanya melihat saja apa yang dikerjakan oleh guru. Jadi demonstrasi adalah

cara mengajar di mana seorang instruktur/atau tim guru menunjukkan,

memperlihatkan suatu proses misalnya merebus air sampai mendidih 100 C, sehingga

seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati, mendengar mungkin meraba-

raba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh guru tersebut.

Dengan demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih

berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan

sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperliahatkan pada apa yang

diperlihatkan guru selama pelajaran berlangsung.

Adapun penggunaan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa mampu

memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu misalnya penggunaan

kompor untuk mendidihkan air, cara membuat sesuatu misalnya membuat kertas,

dengan demonstrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari suatu benda atau alat

seperti bagian tubuh manusia, atau bagian dari mesin jahit. Juga siswa dapat

Page 17: Laporan pkp ipa

menyaksikan kerjanya suatu alat atau mesin seperti penggunaan gunting dan jalannya

mesin jahit. Bila siswa melakukan sendiri demonstrasi tersebut, maka ia dapat

mengerti juga cara menggunakan suatu alat itu seperti menggunakan gunting untuk

memotong kain. Dengan demikian siswa akan mengerti cara-cara penggunaan suatu

alat atau perkakas, atau suatu mesin, sehingga mereka dapat memilih dan

memperbandingkan cara yang terbaik, juga mereka akan mengetahui kebenaran dari

suatu teori di dalam praktek. Misalnya cara memasak roti yang terbaik.

Bila melaksanakan teknik demonstrasi agar bisa berjalan efektif, maka perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar dapat memberi

motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.

2. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin

tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.

3. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu demonstrasi

yang berhasil. Bila tidak anda harus mengambil kebijaksanaan lain.

4. Apakah anda telah meneliti alat-alat, atau telah mencoba terlebih dahulu, agar

demonstrasi itu berhasil

5. Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.

6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga ada dapat memberi keterangan bila

perlu, dan siswa bisa bertanya.

7. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada siswa

untuk mengamati dengan baik dan bertanya.

8. Anda perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang anda lakukan itu

berhasil, dan bila perlu demonstrasi bisa diulang.

Penggunaan teknik demonstrasi sangat menunjang proses interaksi mengajar

belajar di kelas. Keuntungan yang diperoleh ialah, dengan demonstrasi perhatian siswa

lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan

yang terjadi bila pelajaran itu direncanakan dapat diatasi melalui pengamatan dan

contoh kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal

lebih lama pada jiwanya. Akibatnya selanjutnya memberikan motivasi yang kuat

untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan demonstrasi itu siswa dapat partisipasi

aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan

kecakapannya walaupun demikian kita masih melihat juga kelemahan teknik ini ialah:

Page 18: Laporan pkp ipa

Bila alatnya terlalu kecil, atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan

demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa. Dalam hal ini

dituntut

Pula guru harus mampu menjelaskan proses berlangsungnya demonstrasi,

dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa. Juga bila waktu tidak

tersedia dengan cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus, atau tidak

dijalankan tergesa-gesa, sehingga hasilnya memuaskan. Dalam demonstrasi bila siswa

tidak diikutsertakan, maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa,

sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu.

Maka kadang-kadang dalam pemakaian teknik mengajar itu anda perlu

menyertai dengan teknik yang lain, atau mengkombinasikan dengan lain, sehingga

mampu mengatasi teknik inti yang sedang dimanfaatkan itu.

Page 19: Laporan pkp ipa

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Subyek Penelitian

Subyek dan tempat dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN

pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Kelas IV di SDN pabuaran

2 pada tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 25 siswa, yang terdiri dari siswa laki-laki

dan siswa perempuan. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini pada pelajaran IPA

pokok bahasan Gaya dapat mengubah bentuk benda.

Waktu pelaksanaan penelitian adalah

1. Siklus pertama dilaksanakan pada Senin, 12 Maret 2012

2. Siklus kedua dilaksanakan pada Senin, 19 Maret 2012

B. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP )

Rencana perbaikan pembelajaran sebagai pedoman guru dalam mengajar dan

disusun untuk setiap siklus. Masing-masing RPP berisi tentang identitas mata

pelajaran, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran,

Materi Pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar,

dan penilaian.

2. Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dalam

proses pembelajaran.

3. Tes Subyektif

Tes subyektif disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes ini

digunakan untuk mengukur pemahaman konsep IPA pada pokok bahasan Gaya

dapat mengubah bentuk benda.Tes subyektif ini diberikan setiap akhir

pembelajaran dibuat untuk setiap siklus.

Page 20: Laporan pkp ipa

C. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui

pengamatan aktivitas guru dan siswa serta tes subyektif.

D. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu

suatu metode penelitian yang yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta

sesuai dengan data yang diperoleh.Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau

presentase keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran setiap siklus dengan cara

menilai aktivitas guru dan siswa serta tes subyektif.

1. Menilai Tes Subyektif

Untuk menilai tes subyektif ini dilakukan dengan cara pensekoran untuk masing-

masing butir soal, dan selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mencari nilai rata-

rata tes subyektif, yaitu dengan rumus :

N = Jumlah nilai siswa / Jumlah siswa

2. Ketuntasan Belajar

Berdasarkan Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah

Dasar ( 2008:7 ) bahwa satuan pendidikan harus menentukan Kriteria Ketuntasan

Minimal ( KKM ) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta

didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam

penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah Dasar Negeri pabuaran 2 Kecamatan

Rangkasbitung menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) untuk mata

pelajaran IPA adalah 65. Setiap siswa dapat dikatakan tuntas dalam belajar apabila

siswa memperoleh nilai minimal 65. Dalam penelitian ini diharapkan prestasi

belajar IPA siswa Kelas IV SDN pabuaran 2 meningkat, yaitu Kelas IV SDN

pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung mencapai ketuntasan secara klasikal sebesar

75% siswa dalam kelas telah mencapai ketuntasan.

Page 21: Laporan pkp ipa

E. Deskripsi Persiklus

1. Siklus 1

Langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus 1 ini adalah :

a. Tahap Refleksi Awal

Refleksi awal dilakukan jauh sebelum pelaksanaan siklus 1 yaitu terhadap

pembelajaran IPA sebelumnya. Dari hasil refleksi diketahui bahwa prestasi

belajar siswa pada pelajaran IPA ternyata masih sangat rendah dibandingkan

mata pelajaran yang lain. Hal ini disebabkan oleh metode yang digunakan

hanya monoton pada satu metode. Setelah diketahui seperti itu maka guru

mencoba untuk menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran.

b. Tahap Perencanaan

Dari refleksi yang dilakukan,guru mulai merancang pelaksanaan pembelajaran

siklus 1. Hal-hal yang dilakukan guru adalah membuat scenario

pembelajaran,mempersiapkan fasilitas,sarana dan prasarana yang diperlukan.

c. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang disusun. Langkah-langkah pembelajaran dalam siklus 1

adalah sebagaia berikut :

1) Kegiatan Awal

Salam pembuka

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

Siswa membuka buku materi IPA.

Siswa mendengarkan ceramah dari guru

Siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru

Siswa diberi kesempatan bertanya mengenai materi.

3) Kegiatan Akhir

Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa

Siswa mengumpulkan soal evaluasi

Salam penutup

d. Tahap Pengamatan

Page 22: Laporan pkp ipa

Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan

uktuk mengamati aktifitas guru dan siswa.

e. Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai

peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam

bentuk yang dapat dipercaya dan benar ( Wardhani,IGAK:5.4 ). Analisis

dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran siklus 1. Analisis ini meliputi

kegiatan :

1. Menyeleksi dan mengelompokkan data.

Data diseleksi dan diorganisasikan sesuai dengan pertanyaan masalah

yang ingin dicari jawabanya.

2. Tahap pemaparan dan deskrepsi data.

Data dideskripsikan sehingga memiliki makna.

3. Tahap penyimpulan dan pemberian makna.

f. Refleksi

Dalam refleksi ini, guru memeriksa kembali, merenungkan kegiatan belajar

yang telah dilakukan, menemukan kendala dalam pembelajaran, dan

merumuskan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran.

Dengan demikian diperlukan perbaikan pembelajaran siklus 2.

Page 23: Laporan pkp ipa

2. Siklus 2

Siklus 2 ini merupakan kelanjutan dari siklus 1. Adapun langkah-langkah perbaikan

pembelajaran pada siklus ini adalah :

a. Tahap Refleksi Awal

Refleksi awal dilakukan terhadap hasil pada pelaksanaan siklus 1. Prestasi

belajar siswa masih belum ada peningkatan dan masih belum sesuai dengan

target penelitian. Maka perlu dilakukan perbaikan pembelajaran siklus 2.

b. Tahap Perencanaan

Dari refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran siklus 1, maka

guru dapat merancang rencana perbaikan pembelajaran siklus 2. Hal- hal

yang dilakukan guru adalah membuat skenario pembelajaran, mempersiapkan

fasilitas, sarana dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan tindakan

perbaikan, menyusun RPP lengkap, dan melakukan simulasi perbaikan

siklus 2.

c. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan perbaikan sesuai dengan RPP yang di susun. Langkah- langkah

pembelajaran dalm siklus 2 adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan awal

Salam pembuka

Apersepsi

Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai materi.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan inti

Membagi siswa menjadi 5 kelompok.

Sebelum kegiatan kelompok dimulai, guru membuat kesepakatan

dengan kelompok agar pada waktu kegiatan tidak ramai dan mondar-

mandir.

Guru membagikan plastisin kepada masing-masing kelompok.

Guru mendemonstrasikan didepan kelas beberapa contoh bagaimana

gaya dapat mengubah bentuk benda.

Masing-masing kelompok kemudian menerima LKS.

Setelah semua kelompok menerima LKS, kemudian mereka disuruh

untuk mengikuti petunjuk yang ada pada LKS.

Page 24: Laporan pkp ipa

Setiap kelompok diberi kesempatan untuk menunjukkan hasil karya

mereka.

Setelah semua kelompok selesai menunjukkan hasil

karyanya,kemudian salah satu perwakilan kelompok diminta

kedepan untuk menuliskan kesimpulan mereka.

Setelah semua selesai menulis didepan,guru bersama siswa bersama-

sama menyimpulkan hasil dari kegiatan yang dilakukan.

3) Kegiatan akhir

Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa.

Siswa mengerjakan soal evaluasi.

Siswa mengumpulkan hasil pengerjaan evaluasi.

Salam penutup.

d. Tahap Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan pada proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan

untuk mengamati aktifitas guru dan siswa.

e. Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan oleh guru yang berperan sebagai

peneliti untuk merangkum secara akurat data yang telah dikumpulkan dalam

bentuk yang dapat dipercaya dan benar ( Wardhani, IGAK:5.4 ). Analisis

dilakukan setelah pelaksanaan perbaikan siklus 2. Analisis ini meliputi

kegiatan :

1. Menyeleksi dan mengelompokkan data.

Data diseleksi dan diorganisasikan sesuai dengan pertanyaan masalah

yang ingin dicari jawabanya.

2. Tahap pemaparan dan deskrepsi data.

Data dideskripsikan sehingga memiliki makna.

3. Tahap penyimpulan dan pemberian makna.

f. Refleksi

Dalam refleksi ini, guru memeriksa kembali, merenungkan kegiatan belajar

yang telah dilakukan.

Page 25: Laporan pkp ipa

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran IPA melalui penggunaan metode

demonstrasi pokok bahasan gaya dapat mengubah bentuk benda pada siswa kelas IV

SDN pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran

2010/2011 yang dilakukan dalam 2 siklus diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

1. Siklus 1

a) Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru menyusun rencana pelaksanaan lengkap

dengan komponennya, membuat skenario pembelajaran dengan

menggunanakan metode ceramah, membuat format penilaian yang meliputi

format penilaian proses dan format penilaian akhir.

b) Pelaksanaan dan Pengamatan

Tahap pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang

telah disusun. Pada pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan

metode ceramah hal-hal yang terjadi adalah siswa gaduh dan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kepada guru, misalnya,“Bagaimana bu ?”, “Saya

tidak bisa mengerjakanya bu ?”. Selain itu siswa juga banyak yang mondar-

mandir kesana kemari. Guru menerangkan konsep IPA, sedangkan siswa

mendengarkan dan seskali mencatat apabila disuruh oleh guru. Banyaknya

pertanyaan,kondisi siswa yang gaduh membuat proses belajar mengajar

menjadi terhambat. Selanjutnya siswa diberi beberapa pertanyaan oleh guru,

siswa menjawab dengan serentak pertanyann yang diajukan oleh guru. Ada

beberapa siwa yang menjawab sendiri, tetapi jawaban yang diberikan

kadang tidak sesuia dengan pertanyaan yang diberikan oleh guru. Hal ini

membuktikan bahwa siswa belum paham benar mengenai materi yang baru

saja diajarakan dikelas.

Dalam pengamatan pelaksanaan pembelajaran siklus 1, guru dibantu oleh

supervisor 2. Hal yang diamati adalah proses pembelajaran dan tes evaluasi.

Pengamatan ini dituangkan dalam nilai untuk masing-masing siswa

Page 26: Laporan pkp ipa

Tabel 1 : Penilaian Proses Kegiatan Pembelajaran IPA Siklus 1

Keterangan : T = Tuntas

TT = Tidak Tuntas

No Nama siswaAspek yang dinilai

Nilai Ket.Keberanian Kebenaran Keaktifan3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Danang setyawan √ √ √ 67 T2 Hengki Yoga P √ √ √ 56 TT3 Hanif Nurahmat √ √ √ 56 TT4 Nur Robi √ √ √ 67 T5 Qoirul Mustofa √ √ √ 89 T6 Sasongko √ √ √ 56 TT7 Alifatul Novita √ √ √ 67 T8 Ailsa Nabila A √ √ √ 56 TT9 Amin Nur R √ √ √ 56 TT10 Budi Santoso √ √ √ 78 T11 Eka Puput P √ √ √ 67 T12 Iqbal Aristianto S √ √ √ 67 T13 Lutvi Vitriasanti √ √ √ 67 T14 Moch. Hafizh S √ √ √ 56 TT15 Refaldi Gustama √ √ √ 89 T16 Siti Amiratul K √ √ √ 67 T17 Sayekti Tataq N √ √ √ 56 TT18 Tri Agustin P √ √ √ 78 T19 Fera Arista S √ √ √ 56 TT20 M. Khoirul MR √ √ √ 78 T21 Rizal Aldi S √ √ √ 67 T22 Moch. Syafi’ P √ √ √ 89 T23 Lia Angraeni √ √ √ 67 T24 Tutur Megandoko √ √ √ 67 T25 Fernanda Dian P √ √ √ 67 T

Jumlah 1809Rata-rata 72,36

Page 27: Laporan pkp ipa

Dari data pengamatan selama proses pembelajaran, diperoleh hasil dari 25 siswa ada 17 siswa yang nilainya diatas KKM dan 5 siswa nilainya dibawah KKM. Dalam proses pembelajaran IPA kelas IV mencapai ketuntasan 68%.

Tabel 2 : Nilai Tes Subjektif dan Nilai Akhir Pembelajaran IPA Siklus 1

No Nama Siswa Nilai Subjektif Ket Nilai Akhir Ket1 Danang setyawan 63 TT 66 T2 Hengki Yoga P 44 TT 50 TT3 Hanif Nurahmat 80 T 84 T4 Nur Robi 50 TT 52 TT5 Qoirul Mustofa 87 T 88 T6 Sasongko 74 T 70 T7 Alifatul Novita 68 T 67 T8 Ailsa Nabila A 40 TT 46 TT9 Amin Nur R 67 T 75 T

10 Budi Santoso 70 T 77 T11 Eka Puput P 45 TT 60 TT12 Iqbal Aristianto S 75 T 72 T13 Lutvi Vitriasanti 88 T 78 T14 Moch. Hafizh S 50 TT 53 TT15 Refaldi Gustama 69 T 67 T16 Siti Amiratul K 80 T 80 T17 Sayekti Tataq N 70 T 53 TT18 Tri Agustin P 62 TT 64 TT19 Fera Arista S 70 T 63 TT20 M. Khoirul MR 56 TT 58 T21 Rizal Aldi S 61 TT 60 TT22 Moch. Syafi’ P 54 TT 60 TT23 Lia Angraeni 64 TT 63 TT24 Tutur Megandoko 46 TT 62 TT25 Fernanda Dian P 78 T 65 T

Jumlah 1611 1633Rata-rata 64,44 65,32

Tes subjektif dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk mengetahui seberapa besar

siswa mampu memahami materi yang dipelajari. Hasil tes subyektif adalah ada 13 siswa

yang nilainya di atas KKM dan 12 siswa di bawah KKM, sehingga pada tes subjektif kelas

IV mencapai ketuntasan 52%.

Dari penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran dan tes subjektif pada

pelaksanaan pembelajaran siklus 1, maka diperoleh hasil yaitu siswa yang nilainya di atas

KKM ada 13 siswa. Ketuntasan belajar siswa kelas IV mencapai 52%. Hal tersebut

menunjukkan bahwa pada siklus 1 secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa

yang memperoleh nilai lebih dari 65 hanya sebesar 52%, lebih kecil dari presentase

ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 75%.

Page 28: Laporan pkp ipa

c) Refleksi

Dari pelaksanaan pembelajaran IPA yang telah dilaksanakan diperoleh

informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :

1. Keberhasilan

Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuia dengan RP

yang dibuat.

Guru membimbing siswa dalam pembelajaran.

Siswa berani menjawab beberapa pertanyaan dari guru.

2. Kegagalan

Guru belum bisa mengkondisikan kelas dengan baik.

Guru masih mendominasi kegiatan belajar mengajar.

Siswa gaduh saat pembelajaran berlangsung.

Guru belum bisa mendisiplinkan waktu.

Siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran.

2. Siklus 2

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru menyusun RPP lengkap dengan

komponenya,membuat scenario pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi,menentukan media dan sumber pembelajaran,membuat format

penilaian yang meliputi format penilaian proses pembelajaran dan format

penilaian tes subjektif. RPP yang disusun mengacu pada rencana pembelajaran

dengan memperhatikan revisi pada siklus 1,sehingga kegagalan atau

kekurangan pada siklus 1 tidak terulang pada siklus 2. Materi yang diajarkan

masih sama dengan siklus 1 karena siklus 2 merupakan kelanjutan dari siklus 1.

Page 29: Laporan pkp ipa

b. Pelaksanaan dan Pengamatan

Pelaksanaan perbaikan siklus 2 sesuai dengan RPP yang disusun. Pada

siklus 2 ini sudah ada kemajuan. Siswa sudah mulai menyesuaikan kegiatan

belajar dengan menggunakan metode demonstrasi. Guru melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan waktu yang direncanakan. Siswa

mengikuti pelajaran dengan tertib, walaupun masih ada siswa yang sesekali

berjalan-jalan melihat kekelompok lain. Siswa juga bersemangat untuk

memepretasikan hasil kelompoknya di depan kelas.

Tabel 3 : Penilaian Proses Kegiatan Pembelajaran IPA Siklus 2

Keterangan : T = Tuntas TT = Tidak Tuntas

No Nama siswaAspek yang dinilai

Nilai Ket.Keberanian Kebenaran Keaktifan3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Danang setyawan √ √ √ 67 T2 Hengki Yoga P √ √ √ 56 TT3 Hanif Nurahmat √ √ √ 78 T4 Nur Robi √ √ √ 56 TT5 Qoirul Mustofa √ √ √ 89 T6 Sasongko √ √ √ 89 T7 Alifatul Novita √ √ √ 78 T8 Ailsa Nabila A √ √ √ 67 T9 Amin Nur R √ √ √ 78 T10 Budi Santoso √ √ √ 67 T11 Eka Puput P √ √ √ 67 T12 Iqbal Aristianto S √ √ √ 67 T13 Lutvi Vitriasanti √ √ √ 89 T14 Moch. Hafizh S √ √ √ 56 TT15 Refaldi Gustama √ √ √ 67 T16 Siti Amiratul K √ √ √ 67 T17 Sayekti Tataq N √ √ √ 56 TT18 Tri Agustin P √ √ √ 67 T19 Fera Arista S √ √ √ 67 T20 M. Khoirul MR √ √ √ 56 TT21 Rizal Aldi S √ √ √ 67 T22 Moch. Syafi’ P √ √ √ 67 T23 Lia Angraeni √ √ √ 67 T24 Tutur Megandoko √ √ √ 67 T25 Fernanda Dian P √ √ √ 67 TJumlah 1719Rata-rata 68,76

Page 30: Laporan pkp ipa

Dari data pengamatan selama proses pembelajaran,diperoleh hasil dari 25 siswa ada

20 siswa yang nilaianya diatas KKM dan 5 siswa nilainya dibawah KKM. Dalam proses

pembelajaran IPA kelas IV mencapai ketuntasan 80 %.

Tabel 4 : Nilai Tes Subjektif dan Nilai Akhir Pembelajaran Siklus 2

No Nama Siswa Nilai Subjektif Ket Nilai Akhir Ket1 Danang setyawan 88 T 80 T2 Hengki Yoga P 52 TT 60 TT3 Hanif Nurahmat 82 T 81 T4 Nur Robi 50 TT 61 TT5 Qoirul Mustofa 81 T 88 T6 Sasongko 86 T 84 T7 Alifatul Novita 85 T 81 T8 Ailsa Nabila A 85 T 83 T9 Amin Nur R 61 TT 64 TT

10 Budi Santoso 80 T 79 T11 Eka Puput P 87 T 86 T12 Iqbal Aristianto S 88 T 82 T13 Lutvi Vitriasanti 89 T 80 T14 Moch. Hafizh S 64 TT 63 TT15 Refaldi Gustama 76 T 85 T16 Siti Amiratul K 71 T 78 T17 Sayekti Tataq N 60 TT 56 TT18 Tri Agustin P 79 T 79 T19 Fera Arista S 88 T 84 T20 M. Khoirul MR 80 T 80 T21 Rizal Aldi S 79 T 76 T22 Moch. Syafi’ P 75 T 79 T23 Lia Angraeni 82 T 85 T24 Tutur Megandoko 50 TT 61 TT25 Fernanda Dian P 70 T 72 T

Jumlah 1888 1907Rata-rata 75,52 76,28

Tes subjektif dilaksanakan di akhir pemelajaran untuk mengetahui seberapa

besar siswa mampu memahami materi yang dipelajari. Hasil tes subjektif ada 19 siswa

yang nilainya diatas KKM dan ada 6 siswa yang nilainya di bawah KKM,sehingga pada

tes subjektif kelas iv mencapai ketuntasan 76%. Siswa sudah mengalami peningkatan

prestasi belajar.

Dari penilaian yang dilakukan pada proses pembelajaran dan tes subjektif pada

perbaikan pembelajaran IPA siklus 2, maka diperoleh hasil yaitu siswa yang nilainya

diatas KKM ada 19 siswa. Ketuntasan belajar siswa kelas IV mencapai 76%. Hal tersebut

Page 31: Laporan pkp ipa

menunjukkan bahwa pada siklus 2 secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena

siswa yang memperoleh nilai lebih dari 65 sudah mencapai 76%,lebih besar 1% dari

presentase yang diharapkan yaitu 75%. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus 2 ini

dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran yang telah diterapkan selama ini.

c. Refleksi

Dalam perbaikan pembelajaran IPA yang telah dilaksanakan diperoleh

informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :

1. Keberhasilan

Guru melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan RPP

yang dibuat.

Guru mampu mendisiplinkan waktu

Sisawa aktif berdiskusi.

Siswa berani mengungkapkan pendapatnya

Siswa bersemangat mengikuti pembelajaran.

Page 32: Laporan pkp ipa

2. Kegagalan

Ada siswa yang mondar – mandir saat berdiskusi.

Ada siswa yang belum mengikuti pelajaran dengan baik.

B. Pembahasan

1. Siklus 1

Penggunaan metode demonstrasi merupakan metode yang baru bagi siswa kelas

IV SDN pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung. Walaupun pada awalnya masih

merasa bingung dengan metode ini,tetapi lama-lama siswa mulai menyukai

pembelajaran dengan menggunakan metode ini. Karena dengan menggunakan metode

ini siswa mengaku lebih senang dan lebih mudah dalam menerima materi yang

disampaikan oleh guru. Pada perbaikan pembelajaran IPA siklus 1, secara klasikal

kelas IV mencapai ketuntasan sebesar 52% dengan nilai rata-rata kelas pada nilai akhir

65,32.

2. Siklus 2

Berawal dari ketidak berhasilan pada siklus 1 maka disusun RPP pada siklus 2

untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada siklus 2 siswa mulai menyesuaikan

diri dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Prestasi

belajarpun meningkat secara klasikal kelas IV mencapai ketuntasan sebesar 76%

dengan rata-rata kelas pada nilai akhir 76,28.

Page 33: Laporan pkp ipa

Tabel 5: Perbandingan Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus 1 dan 2

No Nama Siswa Siklus 1 Siklus 21 Danang setyawan 66 802 Hengki Yoga P 50 603 Hanif Nurahmat 84 814 Nur Robi 52 615 Qoirul Mustofa 88 886 Sasongko 70 847 Alifatul Novita 67 818 Ailsa Nabila A 46 839 Amin Nur R 75 6410 Budi Santoso 77 7911 Eka Puput P 60 8612 Iqbal Aristianto S 72 8213 Lutvi Vitriasanti 78 8014 Moch. Hafizh S 53 6315 Refaldi Gustama 67 8516 Siti Amiratul K 80 7817 Sayekti Tataq N 53 5618 Tri Agustin P 64 7919 Fera Arista S 63 8420 M. Khoirul MR 58 8021 Rizal Aldi S 60 7622 Moch. Syafi’ P 60 7923 Lia Angraeni 63 8524 Tutur Megandoko 62 6125 Fernanda Dian P 65 72Jumlah 1633 1907Rata-rata 65,32 76,28

Berdasarkan perbaikan pembelajaran siklus 1 dan 2 dengan menggunakan

metode demonstrasi,prestasi belajar siswa meningkat,dan pemahaman siswa serta

penguasaan terhadap materi yang telah disampaikan guru juga meningkat. Guru

dapat menggunakan metode demonstrasi sebagai alternative untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa.

Page 34: Laporan pkp ipa

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus dan

berdasarkan pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahawa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar IPA

pokok bahasan gaya dapat mengubah bentuk benda pada siswa kelas IV SDN

pabuaran 2 Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar

mengajar IPA lebih efektif dan memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka

disampaikan saran sebagai berikut :

1. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar IPA, guru hendaknya lebih sering

melatih menggunakan berbagai metode pengajaran.

2. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

guru harus menguasai langkah-langkah pembelajaran dan mempersiapkannya

dengan baik.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut karena penelitian ini hanya dilakukan di SDN

Bagelanan 03 Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya lebih dipersiapkan lagi untuk

memperoleh hasil yang lebih baik.

Page 35: Laporan pkp ipa

DAFTAR PUSTAKA

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta:Balai Pustaka

Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Nasutioan, Noehi dan Ketut Budiarso. Pendidikan IPA di SD. Jakarta:Universitas Terbuka

Tim Penyususn.2008.Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah

Dasar.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional

Winataputra,Udin.S.2000.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Universitas Terbuka

Page 36: Laporan pkp ipa

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( Siklus 1)

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / Semester : IV / II

Sekolah : SDN pabuaran 2

Alokasi waktu : 2 x 30 menit

I. Standar KompetensiMemahami gaya dapat mengubah gerak dan / atau bentuk suatu benda.

II. Kompetensi DasarMenyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah bentuk benda.

III. Indikator Mendemonstrasikan bahwa gaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan

bentuk benda. Menyimpulkan hasil percobaan.

IV. Tujuan PembelajaranSiswa mampu memahami bahwa gaya dapat merubah gerak dan / atau bentuk suatu benda

V. Materi PembelajaranGaya

VI. Metode PembelajaranCeramah

Page 37: Laporan pkp ipa

Langkah – langkah Pembelajaran

No Kegiatan Alokasi waktu Ket

1.

2.

3.

Kegiatan awalApersepsi

Anak – anak,siapa yang pernah bermain plastisin atau tanah liat ?

Bentuk apa yang pernah kalian buat ? Dengan cara bagaimana biasanya kalian

membuat bentuk itu ? Pada pembelajaran kali ini kita akan

belajar mengenai bagaimana suatu gaya dapat merubah bentuk benda !

Melalui pembelajaran ini diharapkan kalian memahami bahwa gaya dapat merubah bentuk benda.

Kegiatan inti Siswa memperhatikan penjelasan guru

mengenai materi yang akan dipelajari. Siswa membuka buku materi yang telah

disiapkan. Siswa mendengarkan ceramah dari guru

mengenai materi. Siswa diberi beberapa pertanyaan oleh

guru. Siswa menjawab pertanyaan – pertanyaan

dari guru. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

mengenai materi yang belum dimengerti.

Penutup Siswa diberi soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa mengumpulkan hasil pengerjaan

evaluasi. Siswa diminta untuk mengungkapakn

kesan mengenai pembelajaran yang baru saja selesai.

Salam penutup

5 menit

40 menit

15 menit

Page 38: Laporan pkp ipa

VII. Media dan Sumber belajaran1. Media pembelajaran : -2. Sumber belajar :

a. Buku paket IPA Kelas IV halaman 111 karangan Rosa Kemala, Penerbit Yudhistira.

b. Buku PAKEM umum Kelas IV halaman 67 Karangan Tim Penulis kabupaten Lebak,Penerbit CV Sinar Agung Abadi.

VIII. Alat Penilaian1. Prosedur : tes awal : -

tes proses : -tes akhir : ada

2. Jenis tes : tertulis3. Bentuk tes : subjektif4. Alat tes : soal evaluasi

IX. LampiranLampiran 1 Rangkuman materiLampiran 2 Soal evaluasiLampiran 3 Kunci Jawaban evaluasiLampiran 4 Format Penilaian

Mengetahui, Lebak 12 Maret 2012 Kepala SDN pabuaran 2 Praktikan,

SUGIYANTO,A.Ma.Pd FITRI AYU MUSTIKA PRAHARI NIP.195203031973041003 NIM . 821508298

Supervisor II

IMAS MASNAIAH,S.PdNIP. 1974022008012004

Page 39: Laporan pkp ipa

Lampiran 1

RANGKUMAN MATERI

a. Pengertian gayaGaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mengubah gerakan suatu benda.

b. Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.Tanah liat dan lilin mainan ( plastisin ) merupakan bahan lunak yang dapat digunakan untuk membuat berbagai benda.Tanah liat termasuk bahan lunak yang mudah di dapat. Bila diberi sedikit air,akan bertambah liat dan dapat dibentuk menjadi berbagai benda. Kalau tidak ada tanah liat,kita dapat menggantinya dengan plastisin atau lilin mainan. Plastisin dapat dibentuk menyerupai tanah liat.Perubahan bentuk benda ini dipengaruhi oleh gaya.

Page 40: Laporan pkp ipa

Lampiran 2

SOAL EVALUASI

Jelaskan pengertian gaya sesuai dengan pemahanmu sendiri !

Page 41: Laporan pkp ipa

Lampiran 3

KUNCI JAWABAN EVALUASI

Jawaban sesuai dengan siswa masing-masing.

Page 42: Laporan pkp ipa

Lampiran 4

FORMAT PENILAIAN1. Format penilaian proses

No Nama siswaAspek yang dinilai

Nilai Ket.Keberanian Kebenaran Keaktifan3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Danang setyawan2 Hengki Yoga P3 Hanif Nurahmat4 Nur Robi5 Qoirul Mustofa6 Sasongko7 Alifatul Novita8 Ailsa Nabila A9 Amin Nur R10 Budi Santoso11 Eka Puput P12 Iqbal Aristianto S13 Lutvi Vitriasanti14 Moch. Hafizh S15 Refaldi Gustama 16 Siti Amiratul K17 Sayekti Tataq N18 Tri Agustin P19 Fera Arista S20 M. Khoirul MR21 Rizal Aldi S22 Moch. Syafi’ P23 Lia Angraeni24 Tutur Megandoko25 Fernanda Dian PJumlahRata-rata

Page 43: Laporan pkp ipa

Keterangan

KeberanianMendapat nilai 3 jika berani bertanya dan menjawab pertanyaan.Mendapat nilai 2 jika kurang berani bertanya dan menjawab pertanyaan.Mendapat niali 1 jika tidak berani bertanya dan menjawab pertanyaan.

KebenaranMendapat nilai 3 jika menjawab denagan benar pertanyaan dari guru.Mendapat nilai 2 jika menjawab kurang benar pertanyaan dari guru.Mendapat nilai 1 jika menjawab tidak benar pertanyaan dari guru.

KeaktifanMendapat nilai 3 jika aktif dalam kegiatan.Mendapat nilai 2 jika kurang aktif dalam kegiatan.Mendapat nilai 1 jika tidak aktif dalam kegiatan.

2. Penilaian evaluasiJumlah pertanyaan 1Skor maksimal 100

Page 44: Laporan pkp ipa

3. Format penilaian akhir

No Nama Siswa NP NE NA1 Danang setyawan2 Hengki Yoga P3 Hanif Nurahmat4 Nur Robi5 Qoirul Mustofa6 Sasongko7 Alifatul Novita8 Ailsa Nabila A9 Amin Nur R10 Budi Santoso11 Eka Puput P12 Iqbal Aristianto S13 Lutvi Vitriasanti14 Moch. Hafizh S15 Refaldi Gustama 16 Siti Amiratul K17 Sayekti Tataq N18 Tri Agustin P19 Fera Arista S20 M. Khoirul MR21 Rizal Aldi S22 Moch. Syafi’ P23 Lia Angraeni24 Tutur Megandoko25 Fernanda Dian P

NA = NP + NE

2

Page 45: Laporan pkp ipa

Lampiran 2

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

( Siklus 2 )

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas / semester : IV / II

Sekolah : SDN pabuaran 2

Alokasi waktu : 2 x 30 menit

I. Standar KompetensiMemahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda.

II. Kompetensi DasarMenyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya ( dorongan dan tarikan ) dapat mengubah bentuk suatu benda.

III. Indikator Mendemonstrasikan bahwa gaya dapat menyebabkan terjadinya perubahan

bentuk suatu benda. Membuat kesimpulan hasil percobaan.

IV. Tujuan Pembelajaran1. Tujuan Pembelajaran

1) Siswa mampu membuktikan bahwa gaya dapat mempengaruhi bentuk benda dengan menggunakan plastisin.

2) Siswa mampu menyimpulkan hasil prcobaan.2. Tujuan perbaikan

1) Meningkatkan pemahaman siswa melalui demonstrasi di depan kelas dengan menggunakan plastisin.

2) Meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan.

V. Materi PembelajaranGaya

VI. Metode PembelajaranDemonstrasi

Page 46: Laporan pkp ipa

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

No Kegiatan Alokasi waktu Ket1.

2.

Kegiatan AwalSalam pembukaApersepsi

Anak – anak,siapa yang pernah bermain plastisin atau tanah liat ?

Bentuk apa yang pernah kalian buat ?

Dengan cara bagaimana biasanya kalian membuat bentuk itu ?

Pada pembelajaran kali ini kita akan belajar mengenai bagaimana suatu gaya dapat mengubah bentuk benda !

Melalui pembelajaran ini diharapkan kalian memahami bahwa gaya dapat merubah bentuk benda.

Kegiatan Inti Siswa memperhatikan penjelasan

guru mengenai materi yang akan di pelajari.

Siswa dibagi menjadi 5 kelompok.

Masing-masing kelompok menerima plastisin yang dibagikan oleh guru.

Guru mendemonstrasikan di depan kelas salah satu contoh bagaimana gaya dapat mngubah bentuk plastisin.

Masing-masing kelompok menerima LKS.

Siswa diminta untuk mengerjakan petunjuk yang ada di LKS.

Salah satu perwakilan kelompok diminta kedepan untuk menunjukkan hasil karya kelompoknya.

Setelah semua selesai membacakan hasil kerja kelompoknya,siswa diminta untuk kembali ke kondisi semula.

Siswa bersama dengan guru mencoba menyimpulkan hasil

5 menit

40 menit

Page 47: Laporan pkp ipa

3.

dari kegiatan tadi. Siswa diberi kesempatan untuk

bertanya mengenai materi yang baru saja dipelajari.

Penutup Siswa diberi soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa mengumpulkan hasil

pengerjaan evaluasi. Siswa diminta untuk

mengungkapkan kesan mengenai kegiatan pembelajaran yang baru saja selesai.

Salam penutup.

15 menit

VII. Media dan sumber belajar3. Media pembelajaran : plastisin4. Sumber belajar :

b. Buku paket IPA Kelas IV halaman 111 karangan Rosa Kemala, Penerbit Yudhistira.

c. Buku PAKEM umum Kelas IV halaman 67 Karangan Tim Penulis kabupaten Lebak,Penerbit CV Sinar Agung Abadi.

Page 48: Laporan pkp ipa

VIII. Alat Penilaian

5. Prosedur : tes awal : -tes proses : adates akhir : ada

6. Jenis tes : tertulis7. Bentuk tes : subjektif8. Alat tes : soal evaluasi

IX. LampiranLampiran 1 Rangkuman materiLampiran 2 Media pembelajaranLampiran 3 Lembar Kerja siswaLampiran 4 Soal evaluasiLampiran 5 Kunci jawaban soal evaluasiLampiran 6 Format penilaian

Mengetahui, Lebak 19 Maret 2012 Kepala SDN pabuaran 2 Praktikan,

SUGIYANTO,A.Ma.Pd FITRI AYU MUSTIKA PRAHARI NIP.195203031973041003 NIM . 821508298

Supervisor II

IMAS MASNAIAH,S.PdNIP. 1974022008012004

Page 49: Laporan pkp ipa

Lampiran 1

RANGKUMAN MATERI

a. Pengertian gayaGaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mengubah gerakan suatu benda. Benda yang dikenai gaya dapat bergerak,berhenti bergerak,berubah arah geraknya,dan berubah bentuk.

b. Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.Bentuk suatu benda dapat berubah jika dikenai gaya. Perubahan bentuk tersebut tergantung pada besar kecilnya gaya.Tanah liat dan lilin mainan ( plastisin ) merupakan bahan lunak yang dapat digunakan untuk membuat berbagai benda.Tanah liat termasuk bahan lunak yang mudah di dapat. Bila diberi sedikit air,akan bertambah liat dan dapat dibentuk menjadi berbagai benda. Kalau tidak ada tanah liat,kita dapat menggantinya dengan plastisin atau lilin mainan. Plastisin dapat dibentuk menyerupai tanah liat.Perubahan bentuk benda ini dipengaruhi oleh gaya.

Page 50: Laporan pkp ipa

Lampiran 2

MEDIA PEMBELAJARAN

1. Plastisin sebelum diberi gaya

2. Plastisin setelah diberi gaya

Page 51: Laporan pkp ipa

Lampiran 3

LEMBAR KERJA SISWA

( LKS )

Nama anggota kelompok :

1. ……………………………. 4. ……………………………..

2. ……………………………. 5. ……………………………..

3. …………………………….

Ikutilah petunjuk-petunjuk berikut ini !

1. Ambilah plastisin yang ada dimejamu !2. Bagilah plastisin tersebut sesuai jumlah kelompokmu !3. Setelah semua mendapatkan,kemudian lakukan hal-hal berikut pada plastisin itu !

a. Berilah tekanan plastisin itu dengan menggunakan jari telunjuk pada keempat sisinya ! Apa yang terjadi pada plastisin ? catat hasilnya !

b. Berilah tarikan sesuai dengan keinginanmu pada plastisin itu ! Apa yang terjadi pada plastisin ? catat hasilnya !

c. Buatlah suatu bentuk sesuai dengan keinginan kalian dengan menggunakan plastisin tersebut !

4. Cobalah buat kesimpulan dari kegiatan yang baru saja kalian lakukan !

SELAMAT MENGERJAKAN

Page 52: Laporan pkp ipa

Lampiran 4

SOAL EVALUASI

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !

1. Apakah yang dimaksud dengan gaya ?2. Perubahaan apa pada benda jika mendapatkan gaya ?3. Sebutkan dua jenis dari gaya yang kamu ketahui ?4. Gaya apa saja yang kamu berikan pada plastisin sehingga menjadi bentuk yang kamu

inginkan ?5. Tulislah tiga contoh gaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari ?

Page 53: Laporan pkp ipa

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI

1. Gaya adalah tarikan atau dorongan yang dapat mengubah gerakan suatu benda.2. Benda dapat bergerak,berhenti bergerak,berubah arah geraknya,dan berubah bentuk.3. Gaya grafitasi,gaya gesek.4. Tekanan/dorongan,tarikan.5. Buah kelapa jatuh ke tanah,membuka atau menutup pintu,menendang bola.

Page 54: Laporan pkp ipa

Lampiran 6FORMAT PENILAIAN

1. Format penilaian proses

Keterangan

KeberanianMendapat nilai 3 jika berani bertanya dan menjawab pertanyaan.Mendapat nilai 2 jika kurang berani bertanya dan menjawab pertanyaan.Mendapat niali 1 jika tidak berani bertanya dan menjawab pertanyaan.

No Nama siswaAspek yang dinilai

Nilai Ket.Keberanian Kerjasama Keaktifan3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Danang setyawan2 Hengki Yoga P3 Hanif Nurahmat4 Nur Robi5 Qoirul Mustofa6 Sasongko7 Alifatul Novita8 Ailsa Nabila A9 Amin Nur R10 Budi Santoso11 Eka Puput P12 Iqbal Aristianto S13 Lutvi Vitriasanti14 Moch. Hafizh S15 Refaldi Gustama 16 Siti Amiratul K17 Sayekti Tataq N18 Tri Agustin P19 Fera Arista S20 M. Khoirul MR21 Rizal Aldi S22 Moch. Syafi’ P23 Lia Angraeni24 Tutur Megandoko25 Fernanda Dian PJumlahRata-rata

Page 55: Laporan pkp ipa

KerjasamaMendapat nilai 3 jika bekerja sama dalam kelompok.Mendapat nilai 2 jika kurang bekerja sama dalam kelompok.Mendapat nilai 1 jika tidak bekerja sama dalam kelompok.

KeaktifanMendapat nilai 3 jika aktif dalam kegiatan.Mendapat nilai 2 jika kurang aktif dalam kegiatan.Mendapat nilai 1 jika tidak aktif dalam kegiatan.

2. Penilaian tes evaluasi.Jumlah soal 5 butirMasing-masing soal skor maksimal 25Jumlah skor 100

Page 56: Laporan pkp ipa

2. Format penilaian akhir

No Nama Siswa NP NE NA1 Danang setyawan2 Hengki Yoga P3 Hanif Nurahmat4 Nur Robi5 Qoirul Mustofa6 Sasongko7 Alifatul Novita8 Ailsa Nabila A9 Amin Nur R10 Budi Santoso11 Eka Puput P12 Iqbal Aristianto S13 Lutvi Vitriasanti14 Moch. Hafizh S15 Refaldi Gustama 16 Siti Amiratul K17 Sayekti Tataq N18 Tri Agustin P19 Fera Arista S20 M. Khoirul MR21 Rizal Aldi S22 Moch. Syafi’ P23 Lia Angraeni24 Tutur Megandoko25 Fernanda Dian P

NA = NP + NE 2