perkembangan ekonomi terkini indonesia di tengah...

25
Perkembangan Ekonomi Terkini Indonesia di Tengah MEA Peningkatan Daya Saing Nasional Merupakan Kunci Dalam Menghadapi Masyarakat Ekononi ASEAN Dr. Leonard VH Tampubolon Deputi Bidang Ekonomi

Upload: nguyennguyet

Post on 10-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Perkembangan Ekonomi Terkini Indonesia di Tengah MEA Peningkatan Daya Saing Nasional Merupakan Kunci Dalam Menghadapi Masyarakat Ekononi ASEAN

Dr. Leonard VH Tampubolon Deputi Bidang Ekonomi

Kerangka Paparan

2

Kinerja Perekonomian ASEAN

Perkembangan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Perkembangan Ekonomi Indonesia Terkini

Strategi Peningkatan Daya Saing Indonesia

1

2

3

4

5

Kinerja Perekonomian ASEAN

Gambaran Perkembangan Ekonomi ASEAN

4

• PDB ASEAN mencapai US$ 2,43 trilliun pada tahun 2015 dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar dunia no. 6, dimana pada tahun 2015 kontribusinya terhadap PDB Dunia adalah sebesar 3,3%

• Pertumbuhan ekonomi ASEAN selalu diatas pertumbuhan ekonomi dunia, sehingga ekonomi ASEAN merupakan salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi dunia.

2.6% 2.7% 2.8% 2.9% 2.9% 3.0% 3.1% 3.2% 3.2% 3.3%

5.9% 6.5%

4.3%

1.8%

7.8%

4.9% 5.9%

5.0% 4.4% 4.4%

4.4% 4.3%

1.8%

-1.7%

4.3%

3.1% 2.5% 2.4% 2.6% 2.5%

-2.0%

0.0%

2.0%

4.0%

6.0%

8.0%

2.6%

2.7%

2.8%

2.9%

3.0%

3.1%

3.2%

3.3%

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Share of GDP ASEAN/World ASEAN's GDP Growth World's GDP Growth

• Pada tahun 2016, ekonomi ASEAN diperkirakan tumbuh sebesar 4.5% dan diperkirakan meningkat menjadi 4.8% pada tahun 2017

Gambaran Perkembangan PDB ASEAN

5

15,893.3 19,393.3 17,200.9

95,748.7 97,815.7

86,213.3

124,864.5

22,232.2

120,818.8

-

20,000.0

40,000.0

60,000.0

80,000.0

100,000.0

120,000.0

140,000.0

2013 2014 2015

Net Foreign Direct Investment: Intra ASEAN, Extra ASEAN , dan Total (USD Juta)

Intra-ASEAN Extra-ASEAN Total net inflow

Sumber: Statistics ASEAN

5.9% 5.7% 5.9% 6.1% 6.6% 6.6% 6.7% 6.7% 6.8% 7.0%

74.9%

74.6% 74.6%

75.3%

75.3%

75.9%

75.6% 75.7% 76.0%

76.8%

74.0%

74.5%

75.0%

75.5%

76.0%

76.5%

77.0%

5.5%

5.7%

5.9%

6.1%

6.3%

6.5%

6.7%

6.9%

7.1%

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

ASEAN to World/World to World ASEAN to Non-ASEAN/ASEAN to World

Kinerja Perdagangan ASEAN

6

• Peranan ASEAN dalam perdagangan dunia semakin meningkat, dimana ASEAN memasok 7 persen dari total perdagangan dunia pada tahun 2015

• Sementara itu, 76,8 persen perdagangan negara-negara ASEAN merupakan external trade (perdagangan dengan non-ASEAN)

Produk Utama Perdagangan Intra-ASEAN

7 Sumber: www.trademap.org (diolah Direktorat PIKEI, Bappenas)

HS Code Product label 2012 2013 2014 2015

TOTAL All products 606.3 613.7 614.2 536.6

85 Electrical machinery and equipment and parts thereof; … 111.7 115.5 115.4 118.4

27 Mineral fuels, mineral oils and products of their distillation; … 170.4 175.7 170.9 114.5

84 Nuclear reactors, boilers, machinery and mechanical appliances; parts thereof 69.3 68.0 66.2 63.9

87

Vehicles other than railway or tramway rolling stock, and parts and accessories thereof 26.8 25.4 24.3 24.0

39 Plastics and articles thereof 22.8 24.2 26.3 23.3

90

Optical, photographic, cinematographic, measuring, checking, precision, medical or surgical instruments and apparatus; … 11.1 11.4 11.8 11.0

29 Organic chemicals 13.1 14.2 15.0 11.8

(Miliar USD)

Produk utama perdagangan intra ASEAN adalah: • Alat-alat dan mesin listrik • Bahan bakar • Mesin dan perlengkapannya • Kendaraan bermotor dan

asesorisnya

Perkembangan Masyarakat Ekonomi ASEAN

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

9

Association of South East Asian Nation

Piagam ASEAN

Aliran Bebas: ● Barang ● Jasa ● Investasi ● Tenaga Kerja Terampil ● Modal

Pasar Tunggal dan Kesatuan Basis Produksi

● Kebijakan Kompetisi ● Perlindungan Konsumen ● HAKI ● Kebijakan Kompetisi ● Infrastruktur ● Perpajakan ● E-commerce

Kawasan Ekonomi Yang Berdaya Saing Tinggi

● Pengembangan UKM ● Inisiatif Integrasi

Pertumbuhan Ekonomi yang Merata

● Pendekatan Koheren hubungan ekonomi eksternal

● Partisipasi di Global Supply Networks

Integrasi ke Pereknomian Global

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015

Cetak Biru

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 adalah

merupakan upaya untuk mewujudkan terbentuknya integrasi ekonomi regional

di kawasan Asia Tenggara melalui 4 (empat) pilar utamanya

10

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2025: Forging Ahead Together

Lima Pilar Masyarakat

Ekonomi ASEAN 2025

Ekonomi yang

Terintegrasi dan Terpadu

ASEAN yang Kompetitif, Inovatif dan

Dinamis

Peningkatan Konektifitas dan

Kerjasama Sektoral

ASEAN yang

Tangguh, Berorientasi dan Berpusat pada

SDM

ASEAN yang Global

• Perdagangan Barang • Perdagangan Jasa • Lingkungan Investasi • Integrasi Finansial • Fasilitasi Pergerakan Tenaga Kerja Terlatih dan Kunjungan Pelaku Usaha • Peningkatan Partisipasi pada Rantai Nilai Dunia

• Perlindungan Konsumen • Penguatan Kerjasama HKI • Pertumbuhan Berbasis Produktifitas, Inovasi,

Penelitian dan Pengembangan, dan Teknologi Komersil

• Kerjasama Perpajakan • Kepemerintahan yang baik • Pembangunan Ekonomi yang berkelanjutan • Megatrend global dan Isu-isu Ekonomi Baru

• Transportasi • Teknologi Komunikasi dan Informasi • Perdagangan Elektronik • Energi • Makanan, Pertanian dan Kehutanan • Kepariwisataan • Kesehatan • Mineral • Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

• Penguatan Peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

• Penguatan Peran Pelaku Usaha • Kerjasama Publik – Swasta • Memperkecil Jurang Pembangunan • Kontribusi Para Pemangku

Kepentingan pada Usaha Integrasi Regional

• Review dan Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN

• Keterikatan dengan Mitra Regional dan Global

• Peran ASEAN dalam Forum Ekonomi Internasional

The 2015 Kuala Lumpur Declaration on the Establishment of ASEAN Community dan The Kuala Lumpur Declaration on ASEAN 2025: Forging Ahead Together adalah merupakan kelanjutan komitmen seluruh negara ASEAN setelah memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dalam rangka meningkatkan kualitas integrasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan dalam 10 tahun ke depan, yang ditempuh melalui 5 (lima) pilar

Perkembangan Perjanjian Utama Masyarakat Ekonomi ASEAN

11

Investasi

Jasa

Barang Tenaga Kerja

Terampil

Liberalisasi tarif mencapai 99,2%; kecuali untuk beras, gula & minuman berakohol bagi Indonesia

Disepakati 8 Mutual

Recognition Areements

(MRAs)

Memasuki putaran ke- 10

dgn 128 subsektor dan Foreign Equity Participation maksimum

70%

Penerapan skema perjanjian investasi yang membedakan investor ASEAN & non-ASEAN

12

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015: 12 Sektor Prioritas

Agro-based

Automotive

Electronic

Fisheries

Healthcare

ICT

Rubber- based

Textile & Apparel

Air Travel

Wood- based

Tourism

Logistic Services

• 12 sektor prioritas

Masyarakat Ekonomi ASEAN sebagai katalis integrasi ekonomi yang mencakup 8 sektor perdagangan barang dan 4 sektor perdagangan jasa

• Indonesia menjadi koordinator untuk sektor otomotif dan wood-based.

12 SEKTOR PRIORITAS

MASYARAKAT EKONOMI

ASEAN

Perdagangan Barang di ASEAN

13

Pencapaian Liberalisasi

Tarif Negara ASEAN

Pencapaian Liberalisasi Tarif Total

Liberalisasi tarif telah mencapai 99,2% untuk Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipinea, Singapura dan Thailand (ASEAN 6) sedangkan liberalisasi tarif mencapai 90,9% untuk Kamboja, Laos, Myanmnar, dan Viet Nam (CLMV)

ASEAN Trade in Goods (ATIGA)

Secara keseluruhan, liberalisasi tarif telah mencapai 96,01% untuk kawasan ASEAN. Pada tahun 2018, liberalisasi tarif bagi ASEAN 6, CLMV, dan ASEAN masing-masing akan mencapai 99,2%; 97,81%; dan 98,67%

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Perdagangan Jasa di ASEAN

14

ASEAN Framework Agreement on Services

(AFAS)

Hingga saat ini baru 2 negara anggota ASEAN (Singapura dan Thailand) yang mampu menyelesaikan komitmen AFAS Paket 10

Perpres 39/2014 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) telah direvisi dengan Perpres 44/2016 tentang DNI, telah diidentifikasi sebanyak 16 subsektor dapat ditingkatkan komitmen kepemilikan modal asingnya menjadi Foreign Equity Participation 70%

Dari 128 Sub Sektor (SS) AFAS 10: • 60 SS memenuhi threshold • 39 SS belum memenuhi

(16 ss potensi dari Revisi DNI) • 29 SS fleksibilitas

15

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015: Tenaga Kerja Terampil (Mutual Recognition Agreements/MRA)

Status 8 MRA ASEAN

No. MRA Tempat/Tanggal

Penandatanganan Status

1. MRA on Engineering Services Malaysia;

9 Des 2005 Sudah ada MRA dan pengakuan

Sertifikasi ASEAN

2. MRA on Nursing Services Filipina;

8 Des 2006 Sudah ada MRA, namun masih dalam

proses pengakuan Sertifikasi

3. MRA on Architectural Services Singapura;

19 Nov 2007 Sudah ada MRA dan pengakuan

Sertifikasi ASEAN

4. Framework Arrangement for Mutual

Recognition on Surveying Qualification Singapura;

19 Nov 2007 Masih dalam bentuk Framework dan sedang dalam proses menuju MRA

5. MRA on Tourism Professional Vietnam;

9 Jan 2009 Sudah ada MRA,

target ratifikasi 2016

6. MRA on Medical Practitioners Thailand;

26 Feb 2009 Sudah ada MRA, namun masih dalam

proses pengakuan Sertifikasi

7. MRA on Dental Practitioners Thailand;

26 Feb 2009 Sudah ada MRA, namun masih dalam

proses pengakuan Sertifikasi

8. MRA on Accountancy Myanmar;

25 Agust 2014 Dalam pembahasan Road Map

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Masyarakat Ekonomi ASEAN Pencapaian Scorecard

16

Focus based

(506 Measures)

ASEAN 93,9%

(475 Measures)

Indonesia 91,9% (465 Measures)

Full Measures (611 Measures)

ASEAN 82,3%

(503)

Indonesia 86,7% (530)

Tingkat Pencapaian Komitmen ASEAN dalam Masyarakat

Ekonomi ASEAN diukur melalui

Scorecard

Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomin; data per Agustus 2016

Perkembangan Ekonomi Indonesia Terkini

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

18

Konsumsi RT KonsumsiLNPRT

KonsumsiPemerintah

PMTB Ekspor Impor

Q1Q2Q3

5.1

5.0 5.0 5.0

4.7 4.7

4.7

5.0

4.9

5.2

5.0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2014 2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Persen)

5,0

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran (Persen)

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

Pertanian 4.0 6.9 3.3 1.6 1.8 3.4 2.8

Pertambangan dan Penggalian -1.3 -5.2 -5.7 -7.9 -0.8 -0.1 0.1

Industri Pengolahan 4.0 4.1 4.5 4.4 4.6 4.6 4.6

Pengadaan Listrik dan Gas 1.7 0.8 0.6 1.8 7.5 6.2 4.9

Konstruksi 6.0 5.4 6.8 8.2 7.9 6.2 5.7

Perdagangan Kecil dan Besar 4.1 1.7 1.4 2.8 4.1 4.1 3.7

Transportasi dan Pergudangan 5.8 5.9 7.3 7.7 7.9 6.9 8.2

Informasi dan Komunikasi 10.1 9.7 10.7 9.7 8.1 9.8 9.2

Jasa Keuangan 8.6 2.6 10.4 12.5 9.3 13.6 8.8

2015 2016

Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha (Persen)

• Ekonomi domestik hingga triwulan III 2016 tercatat tumbuh di atas 5 persen, didorong oleh stabilnya konsumsi RT, belanja konsumsi dan investasi pemerintah.

• Dari sisi lapangan usaha, sektor konstruksi, informasi & komunikasi, perdagangan, dan jasa keuangan menjadi pendorong.

Sumber: BPS

Realisasi Investasi Meningkat

19

Realisasi investasi meningkat, terutama PMDN dan mulai beralih dari sektor primer ke sektor sekunder.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

2011 2012 2013 2014 2015 sd TW III2016

Primer Sekunder Tersier

0

20

40

60

80

100

120

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3

2015 2016

PMDN PMA

Realisasi Investasi (Rp Triliun) Realisasi Investasi berdasarkan Sektor (Persen thd Total)

Sumber: BKPM

Stabilitas Ekonomi Indonesia masih terjaga

20

0

20

40

60

80

100

120

140

-15

-10

-5

0

5

10

15

20

Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Neraca Modal dan FinansialNeraca BerjalanNeraca PembayaranCadangan Devisa (RHS)

4000

4200

4400

4600

4800

5000

5200

5400

5600

12400

12600

12800

13000

13200

13400

13600

13800

14000

14200

Jan

-16

Feb

-16

Mar

-16

Ap

r-1

6

May

-16

Jun

-16

Jul-

16

Au

g-1

6

Sep

-16

Oct

-16

No

v-1

6

USD/IDR IHSG (RHS)

-2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Jan

-15

Mar

-15

May

-15

Jul-

15

Sep

-15

No

v-1

5

Jan

-16

Mar

-16

May

-16

Jul-

16

Sep

-16

No

v-1

6

Umum Inti

Bergejolak Diatur Pemerintah

Neraca Pembayaran (Miliar USD) Tingkat Inflasi (Persen) Rupiah dan IHSG

Defisit neraca berjalan menurun, cadangan devisa meningkat, tingkat inflasi stabil dan rendah, posisi Rupiah dan IHSG lebih baik dibandingkan di awal tahun.

Sumber: BI, Bloomberg

Indonesia Sebagai Negara Tujuan yang Menarik untuk Para Investor

21

Ranking Country/Region Number of Companies

Percentage Share (%) 2014 2015

1 1 India 175 40,4

2 2 Indonesia 168 38,8 3 2 China 168 38,8 4 4 Thailand 133 30,7 5 5 Vietnam 119 27,5 6 6 Mexico 102 23,6 8 7 USA 72 16,6

11 8 Philippines 50 11,5 7 9 Brazil 48 11,1

10 10 Myanmar 34 7,9 12 11 Malaysia 27 6,2 9 12 Russia 24 5,5

14 13 Singapore 20 4,6

Survey JBIC 2015: diantara negara ASEAN lainnya, Indonesia paling diminati oleh investor

Sumber: JBIC FY2015 Survey Report on Overseas Operations by Japanese Manufacturing Companies Sumber: The Economist Corporate Network, Asia Business Outlook Survey 2016

ABOS 2016: 48% investor yang disurvei mengatakan akan meningkatkan investasinya lagi di Indonesia

Kinerja Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business) di Indonesia semakin baik

22

Negara DB 2015 DB 2016 DB 2017

Singapore 1 3 2

Malaysia 17 22 23

Thailand 46 46 46

Brunei Darussalam 105 97 72

China 83 80 78

Vietnam 93 91 82

Indonesia 120 106 91

Philippines 97 99 99

Cambodia 133 128 131

India 134 131 130

Indonesia telah berhasil menaikkan peringkat EODB dengan cukup signifikan pada laporan EODB 2017, yaitu

dari peringkat 106 menjadi peringkat 91 (dari 189 negara)

Sumber: Ease of Doing Business 2016, World Bank

Kenaikan peringkat didorong oleh perbaikan di beberapa komponen seperti seperti memulai usaha, pendaftaran property, penyambungan

listrik, dan pembayaran pajak

No. 10 Indikator Ease of Doing Business 2015 2016 2017

Peringkat Total Indonesia 120 106 91 1 Memulai Usaha (Starting a business) 163 167 151

2 Perizinan terkait Pendirian Bangunan (Dealing with construction permit)

110 113 116

3 Pendaftaran Properti (Registering property) 131 123 118

4 Penyambungan Listrik (Getting electricity) 45 61 49

5 Pembayaran Pajak (Paying taxes) 160 115 104

6 Perdagangan Lintas Negara (Trading across boders)

104 113 108

7 Akses Perkreditan (Getting credit) 71 70 62

8 Perlindungan terhadap Investor Minoritas (Protecting minority investor)

87 69 70

9 Penegakan Kontrak (Enforcing contract) 170 171 166

10 Penyelesaian Perkara Kepailitan (Resolving Insolvency)

73 74 76

Strategi Peningkatan Daya Saing Ekonomi Indonesia di Tengah MEA

Strategi Peningkatan Daya Saing Nasional

24

Industri

Pengembangan industri nasional yang berfokus pada pengembangan industri prioritas dalam rangka memenuhi

pasar ASEAN; pengambangan industri kecil menengah

Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan pelatihan; serta penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI)

Pengembangan pertanian, dengan fokus pada peningkatan

investasi langsung di sektor pertanian, dan peningkatan akses pasar

Pertanian

Kelautan dan Perikanan

Penguatan kelembagaan, penguatan daya saing kelautan dan perikanan, penguatan dan peningkatan pasar ekspor

Sektor Lain Pengembangan infrastruktur; pengembangan sistem logistik nasional; pengembangan perbankan; investasi; usaha mikro, kecil, dan menengah; tenaga kerja; kesehatan; perdagangan;

kepariwisataan; dan kewirausahaan

Energi

Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan dan pengurangan penggunaan energi fosil (Bahan Bakar Minyak); sub sektor energi

baru, terbarukan dan konservasi energi, peningkatan pasokan energi dan listrik

Peningkatan Daya Saing

Dilakukan Pada Beberapa

Sektor

TERIMA KASIH