daftar isi deputi...laporan kinerja deputi bidang restrukturisasi usaha tahun 2019 3 bab i...

34

Upload: others

Post on 23-Sep-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …
Page 2: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 1

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. 1

LAMPIRAN .............................................................................................................................................. 2

BAB I ........................................................................................................................................................ 3

PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 3

B. Maksud dan Tujuan .................................................................................................................... 6

C. Tugas Pokok dan Fungsi ............................................................................................................. 8

D. Sumber Daya Manusia ............................................................................................................... 9

E. Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja ............................................................................... 10

BAB II..................................................................................................................................................... 12

PERENCANAAN KINERJA ...................................................................................................................... 12

A. RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA ........................................ 12

1. Visi dan Misi.............................................................................................................................. 12

2. Arah Kebijakan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha ............................................................ 12

B. PENETAPAN KINERJA DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA ........................................ 12

1. Sasaran Indikator dan Target ................................................................................................... 12

2. Penetapan Kinerja .................................................................................................................... 13

BAB III ................................................................................................................................................... 15

AKUNTABILITAS KINERJA ..................................................................................................................... 15

A. Pencapaian Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha ...................................................... 15

B. REALISASI ANGGARAN ............................................................................................................. 24

BAB IV ................................................................................................................................................... 26

PENUTUP .............................................................................................................................................. 26

A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 26

B. Saran/Rekomendasi ................................................................................................................. 26

PERKEMBANGAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL (IUMK) ................................................. 27

TAHUN 2019....................................................................................................................................... 27

Page 3: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 2

LAMPIRAN

REKAP DATA MONITORING PERKEMBANGAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL (IUMK)

TAHUN 2019 ......................................................................................................................................... 27

PHOTO KEGIATAN SOSIALISASI PELAYANAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL (IUMK) MELALUI

ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS) TAHUN 2019 ............................................................................... 28

Page 4: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

merupakan salah satu upaya pencapaian tujuan negara dan bangsa Indonesia sesuai

Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu

untuk memajukan kesejahteraan umum. Pelaksanaannya menggunakan landasan azas

kekeluargaan (pasal 33 ayat 1) dan penyelenggaraan perekonomian nasional yang

berdasar atas demokrasi ekonomi (pasal 33 ayat 4). Pemberdayaan koperasi dan UMKM

juga dilakukan dalam rangka pelaksanaan amanat beberapa Undang-Undang (UU) yaitu:

a. Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yaitu

pembangunan koperasi merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah, dunia usaha dan seluruh rakyat Indonesia yang diarahkan untuk

membangun koperasi yang kuat dan mandiri berdasarkan prinsip koperasi sehingga

mampu berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur

berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

b. UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah yaitu

pemberdayaan UMKM merupakan bagian yang integral dalam pembangunan

perekonomian nasional yang diselenggarakan secara menyeluruh, optimal, dan

berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif, pemberian

kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan, dan pengembangan usaha seluas-

luasnya, sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran, dan potensi UMKM

dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan peningkatan

pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.

c. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) Tahun 2005-2025 yaitu:

1) peningkatan daya saing usaha kecil dan menengah (UKM) di berbagai wilayah

di Indonesia sehingga menjadi bagian integral dari kegiatan ekonomi dan

memperkuat basis ekonomi dalam negeri;

2) pengembangan UKM diarahkan agar menjadi pelaku ekonomi yang makin

berbasis iptek dan berdaya saing dengan produk impor, khususnya dalam

Page 5: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 4

menyediakan barang dan jasa kebutuhan masyarakat sehingga mampu

memberikan kontribusi yang signifikan dalam perubahan struktural dan

memperkuat perekonomian domestik;

3) koperasi yang didorong berkembang luas sesuai kebutuhan menjadi wahana

yang efektif untuk meningkatkan posisi tawar dan efisiensi kolektif para

anggotanya, baik produsen maupun konsumen di berbagai sektor kegiatan

ekonomi sehingga menjadi gerakan ekonomi yang berperan nyata dalam

upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat; dan

4) pemberdayaan usaha mikro menjadi pilihan strategis untuk meningkatkan

pendapatan kelompok masyarakat berpendapatan rendah dalam rangka

mengurangi kesenjangan pendapatan dan kemiskinan melalui peningkatan

kapasitas usaha dan ketrampilan pengelolaan usaha serta sekaligus

mendorong adanya kepastian, perlindungan, dan pembinaan usaha.

Amanat UUD 1945 dan tiga Undang-Undang tersebut mengarahkan

pemberdayaan koperasi dan UMKM untuk dilaksanakan melalui pendekatan

keberpihakan (affirmative) dan pendekatan pengembangan kemandirian. Pendekatan

keberpihakan diwujudkan dalam bentuk pemberian kesempatan berusaha, dukungan

peningkatan kapasitas usaha dan keterampian, serta perlindungan usaha terutama bagi

koperasi dan UMKM yang berkembang di antara masyarakat berpendapatan rendah.

Pada saat yang sama, pemberdayaan koperasi dan UMKM diarahkan untuk membangun

kemandirian dan daya saing melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif, penerapan

iptek, dan penguatan skala ekonomi sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi dalam

menghadapi kondisi pasar yang dinamis. Pemberdayaan koperasi dan UMKM juga

diarahkan untuk memperkuat meningkatkan kontribusinya dalam perekonomian, baik

dalam penganggulangan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja, maupun dalam

peningkatan nilai tambah perekonomian yang menyokong pertumbuhan ekonomi yang

tinggi dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam periode lima tahun 2015-2019, pemberdayaan koperasi dan UMKM

dilaksanakan melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan daya saing koperasi dan

UMKM. Kebijakan-kebijakan tersebut mencakup upaya-upaya peningkatan kapasitas dan

kinerja usaha koperasi dan UMKM, penguatan dan perluasan peran sistem pendukung

usaha, dan peningkatan dukungan iklim usaha. Hal ini sejalan dengan tiga tataran

Page 6: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 5

pemberdayaan koperasi dan UMKM dimana pada tataran makro, kebijakan

pemberdayaan koperasi dan UMKM mencakup perbaikan lingkungan usaha yang

diperlukan untuk mendukung perkembangan koperasi dan UMKM. Beberapa isu

lingkungan usaha di antaranya berkaitan dengan peraturan, persaingan usaha, biaya

transaksi, formalisasi usaha, serta peran pemerintah, swasta dan masyarakat.

Kebijakan pemberdayaan koperasi dan UMKM pada tataran meso mencakup

peningkatan sistem pendukung usaha yang mencakup lembaga atau sistem yang

menyediakan dukungan bagi peningkatan akses koperasi dan UMKM ke sumber daya

produktif dalam rangka perluasan usaha dan perbaikan kinerja. Sumber daya produktif

mencakup bahan baku, modal, tenaga kerja terampil, informasidan teknologi. Perluasan

usaha mencakup peningkatan tata laksana kelembagaan, peningkatan kapasitas dan

perluasan jangkauan pasar. Sementaraitu kebijakan pemberdayaan koperasi dan UMKM

pada tataran mikro mencakup peningkatan kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM

serta perbaikan kapasitas dan kualitassumber daya manusia (SDM) baik dari aspek

kewirausahaan, maupun kemampuan teknis, manajeman dan pemasaran.

Ketiga tataran kebijakan pemberdayaan koperasi dan UMKM tersebut telah

menjadi acuan rencana kerja Kementerian Koperasi dan UKM dalam periode 2000-2004,

2004-2009 dan 2010-2014. Hasilnya menunjukkan masih banyak perbaikan yang perlu

dilakukan untuk mewujudkan koperasi dan UMKM yang memiki usaha yang

berkelanjutan, mandiri dan berdaya saing. Perkembangan koperasi dan UMKM juga masih

membutuhkan dukungan kebijakan yang membantu koperasi dan UMKM dalam

merespon perubahan pasar dan perekonomian yang dinamis. Koperasi dan UMKM juga

perlu diperkuat sehingga mampu berkontribusi pada perbaikan struktur pelaku usaha

nasional menjadi lebih kokoh dan seimbang, baik dalam skala usaha, strata maupun

sektoral.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) merupakan satu

rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan bentuk

akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi

Pemerintah atas penggunaan anggaran. LAPKIN merupakan amanat dari Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pelaksanaaan lebih lanjut didasarkan

Page 7: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 6

atas Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas LAKIP.

Satuan Kerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha yang merupakan bagian unit

Organisasi di bawah Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berkewajiban

untuk menyampaikan LAPKIN tersebut. LAPKIN Deputi Bidang Restrukturisasi di tahun

2019 disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah ditandatangani pada awal tahun

aggaran berjalan. Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya Deputi Bidang

Restrukturisasi Usaha tidak hanya berpijak pada visi dan Misi Organisasi tetapi juga

memperhatikan sasaran dan indikator kinerja yang telah dibuat sebelumnya. Harapannya

LAPKIN yang disusun ini dapat menjadi pertanggunggjawaban Kinerja Deputi

Restrukturisasi Usaha dan Kedepannya dapat menjadi evaluasi dalam pelaksanaan

program dan kegiatan di tahun yang akan datang.

B. Maksud dan Tujuan

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) mengamanatkan bahwa setiap Kementerian/Lembaga wajib

melaporkan pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya sebagai wujud pertanggungjawaban

dalam mencapai misi dan tujuan organisasi, serta menyampaikan Laporan Kinerja pada

setiap akhir tahun kepada presiden melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi.

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mana didalamnya

menyebutkan SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan

prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data,

pengklarifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam

rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Tujuan SAKIP adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan

terpercaya. Sedangkan sasaran dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

adalah:

Page 8: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 7

1. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara

efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.

2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah.

3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Penyelenggaraan SAKIP ini dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah laporan

kinerja yang berkualitas serta selaras dan sesuai dengan tahapan-tahapan meliputi :

1. Perencanaan kinerja, terdiri dari Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan, dan

Penetapan Kinerja

2. Pengukuran Kinerja, yang meliputi pemenuhan pengukuran, kualitas pengukuran dan

implementasi pengukuran

3. Pelaporan kinerja yang terdiri dari pemenuhan laporan, penyajian informasi kinerja,

serta pemanfaatan informasi kinerja

4. Evaluasi kinerja yang terdiri dari pemenuhan evaluasi, kualitas evaluasi dan

pemanfaatan hasil evaluasi

5. Pencapaian kinerja yang terdiri dari kinerja yang dilaporkan dan kinerja lainnya

Untuk itu maksud penyampaian LAPKIN Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban sebagai kepada publik atas pelaksanaan

program/kegiatan serta akuntabilitas kinerja dalam rangka mencapai visi dan misi

Kementerian Koperasi dan UKM. Tujuan penyampaian LAPKIN Deputi Bidang

Restrukturisasi Usaha adalah:

1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi manfaat atas kinerja

yang telah dan seharusnya dicapai.

2. Mereviu capaian pelaksanaan program/kegiatan sebagai upaya perbaikan

berkelanjutan dengan satuan kerja du instansi untuk meningkatkan kinerjanya.

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha setiap tahun menetapkan program dan

kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pemenuhan visi, misi dan tujuan/sasaran

strategis. Sistem pengukuran kinerja dibangun dan yang belum berhasil akan diwujudkan

serta penyebab ketidakberhasilan tersebut dikomunikasikan dalam wujud LAPKIN Deputi

Bidang Restrukturisasi Usaha. Fungsi LAPKIN Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Page 9: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 8

memiliki dua fungsi. Pertama, sebagai sarana bagi organisasi untuk menyampaikan

pertanggungjawaban kinerjanya kepada Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah, melalui Deputi Bidang Resrukturisasi Usaha. Kedua, sebagai sarana evaluasi

atas pencapaian kinerja organisasi dalam upaya memperbaiki kinerja di masa yang akan

mendatang. Dua fungsi tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan

penyusunan dan penyampaian LAPKIN oleh setiap instansi Pemerintah.

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha terbentuk berdasarkan Peraturan Presiden

(Perpres) Republik Indonesia Nomor 62 tahun 2015 Tentang Kementerian Koperasi dan

UKM. Deputi Bidang Restrukturisasi merupakan Unit Eselon I yang berada di bawah

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Penjabaran Peraturan Menteri tersebut

tertuang dalam Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah nomor:

08/PER/M.KUKM/IX/2015 tentang Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

mempunyai fungsi:

1. perumusan kebijakan di bidang penyusunan strategi pengembangan usaha, pemetaan

kondisi dan peluang usaha, pendampingan usaha, pengembangan dan penguatan

usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan investasi usaha baru koperasi dan

usaha mikro, kecil dan menengah;

2. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan strategi

pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, pendampingan usaha,

pengembangan dan penguatan usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan

investasi usaha baru koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;

3. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang penyusunan strategi

pengembangan usaha, pemetaan kondisi dan peluang usaha, pendampingan usaha,

pengembangan dan penguatan usaha, perlindungan usaha, dan pengembangan

investasi usaha baru koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;

4. pelaksanaan administrasi Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha; dan

5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.

Page 10: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 9

D. Sumber Daya Manusia

Mengacu terhadap Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor:

08/PER/M.KUKM/IX/2015 tentang Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, unit Kerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

terbagi atas beberapa unit eselon II yaitu:

1. Sekretaris Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

2. Asisten Deputi Pemetaan Kondisi dan Peluang Usaha

3. Asisten Deputi Pendampingan Usaha

4. Asisten Deputi Pengembangan dan Penguatan Usaha

5. Asisten Deputi Perlindungan Usaha

6. Asisten Deputi Pengembangan Investasi Usaha

Jumlah Pegawai Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha sebanyak 103 orang yang

terdiri atas 82 pegawai berstatus aparatur sipil negara dan 21 pegawai berstatus sebagai

pegawai honorer.Adapun Pegawai di Deputi Bidang Restrukturisasi dapat diklasifikasikan

sebagai berikut:

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Asdep Pemetaan Kondisi dan Peluang

Usaha

Asdep Pendampingan

Usaha

Asdep Pengembangan dan Penguatan

Usaha

Asdep Perlindungan

Usaha

Asdep Pengembangan Investasi Usaha

Sekretaris Deputi Bidang Restrukturisasi

Usaha

ASN

82 Orang

Non ASN 21 orang

55 27 4 17

Page 11: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 10

E. Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja

Kata Pengantar

Ikhtisar Eksekutif

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

Pada Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada

aspek strategis organisasi dan permasalahan utama (strategic issued) yang

sedang dihadapi organisasi.

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Tugas Pokok dan Fungsi

D. Sumber Daya Manusia

E. Sistematika Penyusunan laporan Kinerja

BAB II Perencanaan kinerja

Pada Bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang

bersangkutan

A. Rencana Strategis

1. Visi dan Misi

2. Arah Kebijakan

B. Penetapan kinerja

1. Sasaran, Indikator dan Target

2. Penetapan Kinerja Deputi

BAB III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian

kinerja. Uraian masing-masing sasaran strategis meliputi:

1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018.

Page 12: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 11

2. Progam/kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis beserta

hasilnya.

3. Analisis penyebab keberhasilan dan/atau kegagalan serta peningkatan

dan/atau penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan.

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah

digunakan untuk mencapai target kinerja organisasi sesuai dengan dokumen

perjanjian kinerja.

BAB IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta

rekomendasi dan langkah yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan

datang untuk meningkatkan kinerjanya.

Lampiran:

1. Perjanjian Kinerja

2. Rencana Kinerja Tahunan

3. Rencana Aksi

Page 13: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 12

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

1. Visi dan Misi

Rencana Strategis Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha didalamnya memuat

penjabaran arah dan tujuan Deputi Bidang Restrukturisasi usaha selama lima tahun.

Dalam penyusunan rencana strategis Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

memperhatikan arahan sasaran strategis nasional yang tercantum dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Visi dan Misi dalam

rencana strategis diarahkan untuk mendukung pencapaian visi Presiden terpilih periode

2014-2019 yaitu Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian

berdasarkan gotong royong. Atas visi tersebut Kementerian Koperasi dan UKM dalam

renstranya merumuskan visinya yaitu mewujudkan koperasi dan UMKM yang sehat,

kuat, Tangguh dan Mandiri, untuk berkontribusi dalam perekonomian nasional.

2. Arah Kebijakan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

1. Mewujudkan Koperasi dan UMKM yang berdaya saing.

2. Mewujudkan sumber daya manusia Pengelola Koperasi dan UMKM serta

Pendamping Koperasi dan UMKM yang Kompteten.

B. PENETAPAN KINERJA DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA

1. Sasaran Indikator dan Target

Berdasarkan Indikator dan Terget Kegiatan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha tahun

2019

No. Indikator Kegiatan Target

1. Koordinasi Perencanaan, Pelaksanaan dan Monev Urusan Restrukturisasi Usaha

2 Layanan

2. Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) yang difasilitasi Kemitraan dengan Usaha Menengah Besar (UMB) dan KUMKM yang diperkuat dalam kemitraan rantai nilai/pasok

1.000 KUMK

3. Peningkatan daya saing UMKM dan Koperasi Melalui Layanan Usaha Terpadu

12 Unit

4. Pengembangan Investasi Usaha 204 KUMK

5. Pememtaan Kondisi dan Peluang Usaha 300 KUMK

Page 14: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 13

No. Indikator Kegiatan Target

6. Perlindungan Usaha 25.300 KUMKM

2. Penetapan Kinerja

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai

penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis,

yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Didalam rencana kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh

indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana

kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta

merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.

Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang

dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan

akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara

penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolok

ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian

penghargaan (reward) dan sanksi (punishment).

Berdasarkan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi

Usaha tahun 2018, kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha dinilai belum

menggambarkan pencapaian outcome, kegiatan deputi bidang restrukturisasi usaha

yang dilaksanakan masih sebatas output seperti dalam rencana kerja tahunan. Atas

dasar tersebut pada awal tahun 2019 Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha telah

menyusun Perjanjian Kinerja yang berorientasi ke pencapaian outcome. Perjanjian

Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha di 2019 lebih banyak diukur dari

peningkatan omzet atau volume usaha Koperasi dan UMKM, yang membedakan

hanyalah pada pendekatan yang digunakan. Penetapan Kinerja Deputi Bidang

restrukturisasi tahun 2019 berbanding tahun 2018 sebagai berikut :

Page 15: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 14

No.

Tahun Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Target

1. 2019 Terwujudnya Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha yang berkinerja Tinggi dan Akuntabel

1 Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Nilai B

2 Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Puas

2. Meningkatnya daya saing Koperasi dan UKM melalui Restrukturisasi Usaha

1 Persentase peningkatan volume usaha KUMKM yang mendapatkan pendampingan

15 %

2 Persentase peningkatan volume usaha KUMKM yang bermitra

10%

3 Persentase peningkatan produktivitas KUMKM yang difasilitasi restrukturisasi

5%

1. 2018 Layanan dukungan manajemen eselon I

1. Koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan monev urusan restrukturisasi usaha

6 Layanan

2. Pemetaan kondisi dan peluang usaha KUMKM

2. Jumlah KUMKM yang dipetakan kondisi dan peluang usahanya

950 KUMKM

3. Terwujudnya Pengembangan SKKNI bagi Pendamping KUMKM

3. Jumlah Pendamping KUMKM yang difasilitasi SKKNI

200 Pendampin

g

4. Terwujudnya KUMKM yang difasilitasi kemitraan produksi dan pemasaran serta kemitraan investasi dan rantai Nilai/Pasok

4. Jumlah KUMKM yang difasilitasi Pengembangan Kemitraan dan kerjasama Investasi

300 KUMKM

5. Meningkatnya Perlindungan Usaha terhadap KUMKM

5. Jumlah KUMKM yang difasilitasi dalam perlindungan usaha dan mendapatkan izin usaha mikro kecil

50.250 KUMKM

6. Terwujudnya Fasilitasi Kerjasama Ekonomi Bilateral dan Multilateral KUMKM serta Resi Gudang Koperasi

6. Jumlah Koperasi dan UMKM yang difasilitasi kerjasama ekonomi bilateral dan multilateral serta jumlah koperasi yang difasilitasi sistem resi gudang

504 KUMKM

Page 16: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 15

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah pertanggungjawaban kinerja instansi dalam mencapai

tujuan dan sasaran strategis instansi dan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan

dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam

rangka mewujudkan visi dan misi. Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha berkewajiban untuk

melaporkan akuntabilitas kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja. Laporan tersebut

menggambarkan tingkat keberhasilan dan kegagalan selama kurun waktu 1 (satu) tahun

berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan

A. Pencapaian Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Pencapaian kinerja adalah hasil kerja yang dicapai organisasi sesuai dengan wewenang

dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Dalam mencapai

tujuan untuk mewujudkan visi dan misi Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha telah

ditetapkan sasaran dan target kinerja. Sasaran dan target kinerja tersebut dicapai melalui

pelaksanaan program dan kegiatan sebagaimana telah disampaikan pada Bab II.

Pencapaian masing-masing sasaran dan target yang direncanakan dalam Tahun 2019

berdasarkan Perjanjian Kinerja, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Capaian Sasaran Strategis Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019

No. Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Target Capaian

1. Terwujudnya Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha yang berkinerja Tinggi dan Akuntabel

1. Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Nilai B Nilai A

2. Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Puas Puas

2. Meningkatnya daya saing Koperasi dan UKM melalui Restrukturisasi Usaha

1. Persentase peningkatan volume usaha KUMKM yang mendapatkan pendampingan

15 % 15,92

2. Persentase peningkatan volume usaha KUMKM yang bermitra

10% 38

3. Persentase peningkatan produktivitas KUMKM yang difasilitasi restrukturisasi

5%

17,68

Page 17: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 16

Berdasarkan tabel di atas, berikut diuraikan capaian kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi

Usaha untuk masing-masing sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja untuk

setiap perspektif sebagai berikut:

Sasaran Strategis 1:

Terwujudnya Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha yang berkinerja Tinggi dan Akuntabel

Indikator Kinerja 1:

Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Tabel 3.2: Capaian Indikator Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Capaian indikator akuntabilitas kinerja deputi bidang restrukturisasi usaha pada tahun 2019

memperoleh predikat A, dari target yang ditetapkan memperoleh predikat B.

Indikator akuntabilitas kinerja ini tidak dapat dibandingkan dengan indikator pada tahun

sebelumnya, mengingat indikator ini baru baru diperjanjikan pada tahun 2019.

Tabel 3.3: Hasil Penilaian SAKIP Tahun 2019

Sebagaimana kita ketahui Laporan kinerja disusun sebagai bentuk akuntabilitas dari

pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi Pemerintah atas

penggunaan anggaran. Deputi Bidang Restrukturisasi sebagai salah satu satker di bawah

Kementerian Koperasi dan UKM secara periodik telah menyusun laporan Kinerja berdasarkan

pada perjanjian kinerja yang telah ditandatangani pada awal tahun. Pada tahun 2018 Deputi

Bidang Restrukturisasi Usaha telah menyusun laporan kinerja yang telah dinilai oleh

Inspektorat Kementerian Koperasi dan UKM.

Indikator Kinerja 1: Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

2018 2019

Target Realisasi Target Realisasi

- - B A

No. Komponen yang dinilai Hasil Penilaian

Bobot Kinerja

a. Evaluasi atas Perencanaan Kinerja 30 28,70

b. Evaluasi atas Pengukuran Kinerja 25 19,69

c. Evaluasi atas Pelaporan Kinerja 15 9,86

d. Evaluasi atas Evaluasi Internal 10 7,56

e. Evaluasi atas capaian kinerja 20 14,38

Nilai Akhir 100 80,19

Predikat A

Page 18: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 17

Indikator Kinerja 2: Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Tabel 3.4: Capaian Indikator Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Deputi BidangRestrukturisasi

Usaha

Capaian indikator tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Deputi Bidang

Restrukturisasi Usaha pada tahun 2019 memperoleh predikat Puas, dari target yang

ditetapkan memperoleh predikat Puas.

Indikator tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Deputi Bidang Rerstrukturisasi

Usaha didapat dari perhitungan survey kepuasan masyarakat yang ada dalam unit layanan

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha. Dalam lembar survey kepuasan masyarakat, terdapat

13 pertanyaan dan satu lembar saran dan masukan. Dalam survey kuesioner tersebut terbagi

menjadi 5 tingkat pilihan jawaban yang diartikan menjadi tingkat kepuasan dalam menyusun

predikat dalam pelaporan kinerja ini:

Tabel 3.5: Tingkat Jawaban dalam lembar survey pelayanan masyarakat

Hasil pengisian menunjukkan bahwa masyarakat puas terhadap layanan yang diberikan oleh

pegawai Deputi bidang Restrukturisasi Usaha dalam melayani dan berkonsultasi terkait

dengan program dan kegiatan yang ada di Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha.

Sasaran Strategis: Meningkatnya Daya Saing Koperasi dan UKM melalui Restrukturisasi Usaha

Indikator Kinerja 1:

Indikator Kinerja 2: Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

2018 2019

Target Realisasi Target Realisasi

- - “Puas” “Puas”

Jawaban dalam Kuesioner Interpretasi

Tidak Mudah Sangat Tidak Puas

Kurang Mudah Tidak Puas

Netral Cukup Puas

Cukup Mudah Puas

Sangat Mudah Sangat Puas

Page 19: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 18

Persentase Peningkatan Volume Usaha KUMKM yang mendapatkan Pendampingan

Tabel 3.6: Capaian Indikator Persentase Peningkatan Volume Usaha KUMKM yang mendapatkan pendampingan

Capaian indikator Persentase peningkatan volume usaha KUMKM yang mendapatkan

pendampingan sebesar 15.92 % dari target peningkatan volume usaha 15%.

Indikator ini diukur menggunakan peningkatan volume usaha KUMKM yang meningkat

setelah mengalami pendampingan. Pendampingan yang dimaksud adalah pendampingan

yang yang dilaksanakan dalam seluruh kegiatan Deputi Bidang Restrukturisasi usaha selama

tahun 2019.

Kegiatan Pendampingan Volume Usaha Awal

(Rp.) Volume Usaha

Akhir (Rp.) Peningkatan

Pendampingan Melalui PLUT-KUMKM

Koperasi 45.945.191.802 51.458.614.818 12 %

UMKM 3.038.739.410.832 3.585.712.504.782 18 %

Pendampingan di Luar PLUT-KUMKM (Pendamping BDS)

KUMKM 90.654.836.255 106.321.686.300 17,28 %

Pendampingan IUMK IUMK 87.080.469.666 98.288.730.000 12.87

12,96

Tabel 3.7: Peningkatan Volume Usaha KUMK Hasil pendampingan tahun 2019

Indikator ini tidak dapat dibandingkan dengan indikator pada tahun sebelumnya, mengingat

pada tahun 2019 terjadi penyempurnaan indikator yang berorientasi ke outcome. Namun

demikian, secara umum manfaat pendampingan usaha terhadap KUMKM pada tahun 2018

antara lain:

a. Memperoleh kemudahan dalam peningkatkan dan pegembangkan kelembagaan

KUMKM, pengembangan SDM KUMKM, kapasitas produksi KUMKM.

b. Memperoleh kemudahan dalam peningkatkan akses pasar dan pembiayaan bagi KUMKM

c. Memperoleh kemudahan dalam peningkatkan jaringan kerjasama dan teknologi

informasi bagi KUMKM.

Program Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha fokus kepada pendampingan Koperasi dan

UMKM, pendampingan di Deputi bidang Restrukturisasi Usaha dilaksanakan melalui program

Indikator Kinerja 1: Persentase Peningkatan Volume Usaha KUMKM yang mendapatkan Pendampingan

2018 2019

Target Realisasi Target Realisasi

- - 15 % 15.92 %

Page 20: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 19

Pendampingan Usaha Terpadu yang ada di daeerah, program pendampingan terhadap

UMKM oleh pendamping di luar PLUT-KUMKM dan program pendampingan penerbitan izin

iumk melalui OSS. Pendampingan oleh PLUT-KUMKM saat ini dilaksanakan di 61 Lokasi PLUT-

KUMKM, sedangkan pendampingan di luar PLUT-KUMKM dilaksanakan oleh pendamping

BDS. Pendamping IUMK dilaksanakan di daerah-daerah untuk mendapatkan IUMK. Dari hasil

evaluasi yang dilaksanakan setelah pendampingan terjadi peningkatan volume usaha

terhadap KUMKM rata-rata sebesar 15.92 %. Kegiatan Pendampingan yang dilaksanakan oleh

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha selama tahun 2019 yaitu:

1. Pendampingan melalui PLUT-KUMKM

Pendampingan melalui PLUT-KUMKM sudah dilaksanakan sejak tahun 2013 dan sampai

dengan tahun 2019 pendampingan terhadap KUMKM binaan PLUT semakin meningkat

seiring bertambahnya jumlah PLUT-KUMKM yang berdiri di daerah. Tercatat pada tahun

2019 terdapat 8.583 UMKM dan 1.876 Koperasi yang didampingi oleh pendamping PLUT-

KUMKM di 60 lokasi. Hasil monitoring terhadap 541 Koperasi dan 7.210 UMK binaan

konsultan pendamping PLUT-KUMKM di 60 lokasi menunjukkan bahwa terhadap koperasi

terjadi peningkatan volume usaha sebesar 12 % yang dilihat dari peningkatan volume

usaha dari Rp 45.945.191.802,- menjadi Rp 51.458.614.818,-. Sedangkan terhadap UMKM

terjadi peningkatan volume usaha sebesar 18 % yang dilihat dari peningkatan volume

usaha UMKM dari Rp 3.038.739.410.832,- mnenjadi Rp. 3.585.712.504.782,-. Apabila

dirata-rata peningkatan volume usaha yang terjadi sebesar 17.91 %.

2. Pendampingan melalui Pendamping di luar PLUT-KUMKM

Hasil capaian ini didapat dari pengumpulan data kapasitas usaha laporan konsultan

pendamping KUMKM sebanyak 935 laporan, dari jumlah ini kapasitas usaha UMKM

dampingan meningkat dari Rp 90.654.836.255, menjadi Rp 106.321.686.300.

3. Pendampingan melalui IUMK

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang menyimpulkan implementasi penerbitan

IUMK berdasarkan Perpres 98 Tahun 2014 berjalan sangat lambat dan keinginan yang kuat

pemerintah untuk mendorong pertumbuhan investasi secara nasional, maka pada bulan

Juni 2018 Pemerintah menerbitkan kebijakan pelayanan perizinan terintegrasi satu pintu

melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan

Page 21: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 20

Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) untuk semua

skala usaha, termasuk usaha mikro dan kecil yang ditindaklanjuti dengan penyusunan

norma, standard, prosedur dan kriteria (NSPK) melalui Peraturan Menteri Koperasi dan

UKM Nomor 02 Tahun 2019 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Secara Elektronik Bagi

Usaha Mikro dan Kecil.

Berdasarkan pertimbangan diatas, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha terus berupaya

mendorong agar penerbitan perizinan bagi usaha mikro dan kecil secara nasional dapat

diwujudkan. Untuk itu, pada tahun anggaran 2019 telah dirumuskan program/kegiatan

fasilitasi penerbitan IUMK melalui OSS dengan target sebanyak 25.000 IUMK secara

nasional dengan sasaran strategis yaitu meningkatnya daya saing Koperasi dan UMKM

melalui pengembangan perlindungan usaha. Untuk mendukung ketercapaian tersebut

dilakukan pendampingan kepada PUMK untuk memperolah IUMK melalui OSS.

Untuk mengetahui pencapaian dari sasaran strategis, berdasarkan laporan Dinas yang

membidangi Koperasi dan UKM Provinsi/DI atau Kabupaten/Kota, telah dilakukan uji petik

kepada 1.645 PUMK yang tersebar di 21 (dua puluh satu) Kabupaten/Kota pada 6 (enam)

Provinsi/DI periode bulan November sampai dengan Desember 2019.

Hasil uji petik terhadap 1.645 PUMK menunjukkan 1.545 PUMK di 20 Kabupaten/Kota

mengalami peningkatan nilai omzet (volume usaha) antara 1% hingga 30%. Sementara

100 PUMK di Kabupaten Majene tidak mengalami peningkatan omzet/tetap seperti

sebelumnya. Dilihat dari sesi nilai omzet dari 1.545 PUMK yang sebelum memperoleh

IUMK memiliki omzet Rp 79.588.469.666,- mengalami peningkatan setelah memperoleh

IUMK menjadi Rp 90.796.730.000,- atau meningkat 14,08%. Sementara 100 PUMK di

Kabupaten Majene tidak mengalami peningkatan omzet/tetap seperti sebelum

memperoleh IUMK yaitu Rp 7.492.000.000,- atau 0%

Melihat perkembangan hasil uji petik sebagaimana diatas, dimana sebagian besar usaha

mikro dan kecil yang telah memperoleh IUMK mengalami peningkatan nilai omzet,

menunjukkan bahwa IUMK sangat bermanfaat untuk pengembangan usaha mikro dan

kecil, meskipun tidak selalu berbanding lurus dengan peningkatan pencapaian omzet.

Secara keseluruhan dilihat dari total nilai omzet (volume usaha) hasil uji petik terhadap

1.645 PUMK di 21 (dua puluh satu) Kabupaten/Kota pada 6 (enam) Provinsi/DI periode

Page 22: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 21

bulan Nopember sampai dengan Desember 2019, sebelum memperoleh IUMK total

omzet sebesar Rp 87.080.469.666,- menjadi Rp 98.288.730.000,- atau meningkat 12,87%

setelah memperoleh IUMK.

Persentase peningkatan volume usaha KUMKM yang bermitra

Tabel 3.8: Capaian Indikator Persentase peningkatan volume usaha KUMKM yang bermitra

Capaian indikator Persentase peningkatan volume usaha KUMKM yang bermitra sebesar 38

% dari target peningkatan volume usaha 10%.

Instrumen yang dipergunakan untuk pengambilan data capaian kegiatan berupa angket atau

kuesioner yang disusun oleh tim unit Asisten Deputi Pengembangan dan Penguatan Usaha.

Dari kuesioner tersebut didapatkan data volume usaha KUMKM berupa data omzet, aset

serta tenaga kerja. Pencapaian indikator peningkatan volume usaha mikro dan kecil rata-rata

10% diukur dengan cara membandingkan antara volume usaha sebelum dengan setelah

pelaku usaha mikro dan kecil difasilitasi program kemitraan usaha.

Berdasarkan kuesioner yang dibagikan kepada 50 KUMKM, data menunjukkan bahwa seluruh

KUMKM yang difasilitasi mengalami peningkatan nilai omzet (volume usaha) antara 1%

hingga 30%. Dilihat dari sesi nilai omzet dari UMKM yang sebelum difasilitasi kegiatan

kemitraan usaha memiliki rata-rata omzet Rp 33.308.580,- mengalami peningkatan setelah

fasilitasi program kemitran usaha menjadi Rp 46.048.757,- atau meningkat 38%. Selain omzet,

terlihat juga peningkatan pada aspek tenaga kerja dan aset usahanya. Data yang diperoleh

menunjukkan adanya peningkatan tenaga kerja dari rata-rata 20 orang pekerja menjadi 23

orang (15%). Begitu juga dengan aset usahanya yang meningkat dari rata-rata Rp

227.496.967,- menjadi Rp 241.809.036,- (6,3%) (rincian data terlampir).

Penjabaran data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar usaha mikro dan kecil yang

telah mendapatkan fasilitasi kemitraan usaha mengalami peningkatan volume usaha.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan fasilitasi kemitraan usaha sangat bermanfaat

untuk pengembangan usaha mikro dan kecil. Dengan demikian, sasaran strategis program

Indikator Kinerja 2:

Indikator Kinerja 2: Persentase peningkatan volume usaha KUMKM yang bermitra

2018 2019

Target Realisasi Target Realisasi

- - 10 % 38 %

Page 23: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 22

fasilitasi kemitraan usaha yang mengharapkan meningkatnya volume usaha sebesar 5% untuk

koperasi dan 10% untuk UMK sebagaimana tertuang dalam perjanjian kinerja antara Asisten

Deputi Pengembangan dan Penguatan Usaha dengan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Tahun 2019 dapat dinyatakan tercapai.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya terdapat perbedaan indikator kinerja antara tahun

anggaran 2019 dengan tahun 2018. Namun secara umum, pencapaian kinerja yang dicapai

pada tahun ini mencapai 100% sama dengan capaian kinerja tahun 2018 namun dengan

target yang berbeda. Indikator kinerja dari sasaran strategis 2018 berupa jumlah KUMKM

yang difasilitasi Pengembangan Kemitraan dan Kerjasama Investasi sebanyak 300 KUMKM.

Target 300 KUMKM tersebut terdiri atas:

1. Target pemantauan kemitraan Koperasi dan UMKM sebesar 50 Kemitraan;

2. Target Koperasi dan UMKM yang difasilitasi Kemitraan Produksi dan Pemasaran sebanyak

150 KUMKM;

3. Target Koperasi yang diperkuat dalam Kemitraan Rantai nilai/Pasok sebesar 100 KUMKM.

Pada tahun 2019, jumlah KUMKM yang difasilitasi program kemitraan usaha tercapai target

1000 KUMKM dengan rincian sebagai berikut:

a. Temu Mitra KUMKM dengan Usaha Besar sebanyak 500 KUMKM; dan

b. Temu Konsultasi Penguatan Kemitraan Usaha KUMKM Berbasis Rantai Nilai/Pasok

sebanyak 500 KUMKM.

Selain 2 (Dua) kegiatan tersebut, terdapat kegiatan tambahan yang merupakan rangkaian

program pengembangan dan penguatan usaha, yaitu:

a. Bimbingan Teknis KUMKM Potensial dimitrakan dengan Usaha Besar; dan

b. Sosialisasi Kemitraan Rantai Nilai/Pasok.

Keberhasilan program/kegiatan fasilitasi kemitraan usaha tahun anggaran 2019 dalam

mencapai target tentu saja sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mendukung antara

lain:

a. Perencanaan program/kegiatan yang tepat dalam rangka pencapaian tujuan dan target

sasaran;

b. Koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Daerah Cq. OPD yang membidangi

Koperasi dan UKM terkait potensi produk unggulan serta masukan daerah akan bentuk

kerjasama serta usaha menengah/besar yang berpotensi untuk dikerjasamakan dengan

KUMKM setempat;

Page 24: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 23

c. Sosialisasi peluang kemitraan usaha yang diberikan kepada KUMKM di masing-masing

daerah;

d. Koordinasi dan komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka

membuka peluang kemitraan usaha.

Menjalin kemitraan usaha antara KUMK dengan UMB bukan hal yang mudah, diperlukan

konsistensi dalam melakukan pembinaan, bukan sekedar merealisasikan program/kegiatan.

Kendala yang dihadapi terkait dengan keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan dalam satu

tahun anggaran serta terbatasnya SDM di unit Asisten Deputi Pengembangan dan Penguatan

Usaha. Selain itu, perjanjian kerjasama yang sudah disepakati antara UMK dengan UM/UB

harus dipantau agar dapat berjalan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Bagi KUMK yang

belum berkesempatan bermitra namun memiliki potensi pengambangan kemitraan, tetap

dilakukan pembinaan secara konsisten agar kemitraan usaha tersebut dapat terwujud.

Indikator Kinerja 3:

Persentase peningkatan produktivitas KUMKM yang difasilitasi restrukturisasi

Tabel 3.9: Persentase peningkatan produktivitas KUMKM yang difasilitasi restrukturisasi

Capaian indikator Persentase peningkatan produktivitas KUMKM yang difasilitasi

restrukturisasi usaha sebesar 17.68 % dari target peningkatan volume usaha 5%.

Indikator ini diukur menggunakan peningkatan produktivitas KUMKM yang meningkat setelah

dilakukan fasilitasi restrukturisasi usaha. Produktivitas pada indikator ini diukur dengan

peningkatan volume usaha KUMKM sebelum dan sesudah mendapatkan fasilitasi

restrukturisasi usaha.

Tabel 3.10: peningkatan volume usaha KUMKM yang difasilitasi Restrukturisasi Usaha

Indikator Kinerja 3:

Persentase peningkatan produktivitas KUMKM yang difasilitasi restrukturisasi

2018 2019

Target Realisasi Target Realisasi

- - 5 % 17.68 %

Fasilitasi Restrukturisasi Volume Usaha Awal (Rp.) Volume Usaha Akhir (Rp.) Peningkatan

Restrukturisasi Koperasi 626.760.000 699.334.000 11,57

UMKM 923.099.000 1142.669.000 23.78%

Page 25: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 24

Indikator tersebut diatas didapat dengan metode pengumpulan dan pengukuran data yang

sama yaitu dari survey terhadap peserta kegiatan penerapan aplikasi peringatan dini, skema

dan SOP serta Kegiatan Restrukturisasi Usaha pada KUMKM Binaan PLUT-KUMKM yang

dilaksanakan setelah pelaksamaam kedua kegiatan tersebut. Produktivitas pada indikator

diatas dilambangkan dengan omzet usaha yang dimiliki koperasi dan UKM. Dari hasil evaluasi

sebelum dan setelah pelaksanaan kegiatan restrukturisasi usaha, dari survey di 8 lokasi

didapat kenaikan omzet pada UMK sebesar 11,58 % dan Koperasi sebesar 23%. Kedua

indikator tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena indikator ini baru ada

pada tahun 2019.

Melihat hasil evaluasi dalam pelaksanaan kegiatan diatas, membuktikan bahwa kegiatan yang

dilaksanakan telah berhasil memberikan efek positif terhadap kinerja Koperasi dan UMKM.

Keberhasilan ini tidak lepas dari peran pendamping KUMKM dalam memberikan diagnosa

yang tepat melalui aplikasi EWS yang dimiliki. Kegiatan Penerapan Aplikasi Penerapan Aplikasi

Peringatan Dini, Skema dan SOP yang dilaksanakan selama tahun 2019 mampu mendorong

KUMKM untuk melakukan perbaikan terhadap Kondisi usahanya.

B. REALISASI ANGGARAN

Realisasi Anggaran Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha tahun 2019 sebesar Rp.

24.561.740.875,- atau mencapai 98,64 % dari Pagu Anggaran Rp. 24.900.000.000,-.

Persentase realisasi ini lebih rendah dari realisasi belanja tahun lalu yaitu sebesar 99.15 %

dengan anggaran sebesar Rp. 22.489.669.290,-. Berikut realisasi anggaran setiap sasaran

strategis pada tahun 2019:

Tabel 3.11: Realisasi Anggaran Deputi Bidang Restrukturisasi usaha Tahun 2019

No.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Jumlah

Anggaran

Realiasi

(Rupiah) %

1. Meningkatnya Dukungan Manajemen pada Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

1) Persentase Efektivitas Pengelolaan Keuangan

5.000.000.000,- 4.955.008.800,-

99,10

2) Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

3) Indeks Kepuasan Pelayanan Internal Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

4) Rata-rata nilai e-kinerja ASN di Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

2. Meningkatnya daya saing koperasi dan UMKM

1).

Presentase peningkatan produktivitas koperasi yang melaksanakan restrukturisasi usaha

750.000.000,- 746.124.370,- 99,48

Page 26: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 25

No.

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Jumlah

Anggaran

Realiasi

(Rupiah) %

melalui restrukturisasi usaha

2).

Persentase peningkatan produktivitas UMKM yang melaksanakan restrukturisasi usaha

3).

Aplikasi Sistem Peringatan Dini restrukturiasi Usaha

3. Meningkatnya daya saing Koperasi dan UMKM melalui Layanan Usaha Terpadu

1).

Presentase Koperasi dan UMKM yang difasilitasi layanan usaha terpadu yang meningkat volume usahanya

8.400.000.000,- 8.315.521.100,-

98,99

2).

Persentase Peningkatan Kapasitas Usaha UMKM yang didampingi Konsultan Pendamping PLUT-KUMKM

Meningkatnya Kualitas pelayanan PLUT-KUMKM terhadap Koperasi dan UMKM

1).

Indeks Kepuasan Pelayanan PLUT-KUMKM

4. Meningkatnya daya saing Koperasi dan UKM melalui kerjasama penguatan usaha

1).

Presentase peningkatan volume usaha koperasi yang dimitrakan dengan usaha menengah dan besar

5.500.000.000,- 5.305.755.345,-

96,47

2).

Persentase peningkatan volume usaha UMK yang dimitrakan dengan usaha menengah dan besar

5. Meningkatnya daya saing Koperasi dan UMKM melalui pengembangan perlindungan usaha Meningkatnya daya saing Koperasi dan UMKM melalui pengembangan perlindungan usaha

1).

Persentase Koperasi dan UMKM yang mengalami pemulihan usaha pasca bencana

4.500.000.000,- 4.494.311.560,-

99,87

2).

Persentase Koperasi dan UMKM yang mengalami pemulihan usaha pasca bencana

6. Meningaknya daya saing koperasi dan UMKM melalui investasi usaha

1).

Persentase Koperasi yang meningkat modal dan volume usahanya melalui kerjasama dengan investor

750.000.000,- 745..019.700,- 99,34

2).

Persentase UMKM yang meningkat modal dan volume usahanya melalui kerjasama dengan investor

3.)

Presentase Peningkatan volume usaha koperasi yang mengelola resi gudang

Page 27: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 26

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha yang menyajikan

pertanggungjawaban dan pencapaian kinerja Deputi Bidang Rerstrukturisasi Usaha tahun

2019 untuk mendukung visi dan misi, tujuan dan sasaran Kementerian Koperasi dan UKM.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, sebagian besar kinerja kegiatan telah terlaksana

sesuai dengan perjanjian kinerja dan IKU Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha. Secara

keseluruhan sasaran strategis Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha tercapai 100 %,

dengan realisasi anggaran yang dicapai mencapai 98,64%.

2. Keberhasilan atas pencapaian target dari kegiatan atau sasaran yang ditetapkan adalah

tidak lepas dari peran serta semua pihak yang terlibat didalamnya. Keberhasilan tersebut

merupakan cerminan dari telah berjalannya sistem kerja yang berlaku dan didukung oleh

suasana kerja yang dinamis dan bersifat kekeluargaan. Keberhasilan yang telah dicapai di

lingkungan Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha tentunya membawa dampak kepada

peningkatan mutu pelayanan dan kesejahteraan para pelaku Koperasi dan UMKM.

B. Saran/Rekomendasi

Perlu disusun di struktur kinerja secara berjenjang sehingga dapat menggambarkan capaian

kinerja yang mendukung Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha

Page 28: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 27

REKAP DATA MONITORING

PERKEMBANGAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL (IUMK)

TAHUN 2019

No Provinsi/Kabupaten/Kota Jumlah PUMK

Nilai Omzet/Tahun Persentase (%) Sebelum Sesudah

1. PROVINSI JAWA BARAT

1 Kota Bandung 50 3.161.000.000 3.632.905.000 14,93%

2 Kab. Garut 55 4.259.000.000 4.430.500.000 4,03%

3 Kota Tasikmalaya 100 6.196.800.000 6.320.100.000 1,99%

4 Kab. Tasikmalaya 96 3.355.400.000 3.459.400.000 3,10%

5 Kab. Cianjur 100 5.289.200.000 6.660.500.000 25,93%

6 Kab. Pangandaran 50 1.792.000.000 2.155.000.000 20,26%

JUMLAH 451 24.053.400.000 26.658.405.000

2. PROVINSI JAWA TENGAH

1 Kab. Banyumas 82 1.387.500.000 1.617.125.000 16,55%

2 Kab. Cilacap 138 12.034.824.000 14.675.350.000 21,94%

3 Kab. Jepara 37 725.000.000 742.000.000 2,34%

4 Kab. Kebumen 150 509.485.666 679.450.000 33,36%

5 Kab. Magelang 80 4.189.500.000 4.581.800.000 9,36%

6 Kab. Purworejo 7 304.000.000 711.400.000 134,01%

7 Kab. Semarang 75 3.448.500.000 3.791.000.000 9,93%

JUMLAH 569 22.598.809.666 26.798.125.000

3. PROVINSI JAWA TIMUR

1 Kab. Probolinggo 130 14.035.000.000 16.260.300.000 15,86%

2 Kota Pasuruan 15 500.200.000 532.500.000 6,46%

JUMLAH 145 14.535.200.000 16.792.800.000

4. D.I. YOGYAKARTA

1 Kab. Bantul 70 3.306.000.000 3.410.000.000 3,15%

2 Kab. Sleman 55 2.713.910.000 3.074.600.000 13,29%

3 Kab. Gunung Kidul 60 3.622.300.000 3.671.400.000 1,36%

JUMLAH 185 9.642.210.000 10.156.000.000

5. PROVINSI BALI

1 Kab. Badung 155 7.451.850.000 8.641.000.000 15,96%

2 Kab. Karangasem 40 1.307.000.000 1.750.400.000 33,93%

JUMLAH 195 8.758.850.000 10.391.400.000

6. PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1 Kab. Majene 100 7.492.000.000 7.492.000.000 0,00%

JUMLAH 100 7.492.000.000 7.492.000.000

21 Kabupaten/Kota 1.645 87.080.469.666 98.288.730.000 12,87%

Lampiran 1

Page 29: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 28

PHOTO KEGIATAN

SOSIALISASI PELAYANAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL (IUMK) MELALUI ONLINE SINGLE SUBMISSION (OSS)

TAHUN 2019

1. PROVINSI BALI

2. PROVINSI JAWA TENGAH

3. PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran 2

Page 30: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 29

4. PROVINSI DI YOGYAKARTA

5. PROVINSI JAWA BARAT

Page 31: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 30

PHOTO KEGIATAN SOSIALISASI FASILITASI PENCADANGAN USAHA DAN SOSIALISASI RESI

GUDANG TAHUN 2019

Kegiatan Fasilitasi Pencadangan Usaha

di Kabupaten Gresik, 14 Maret 2019

Kegiatan Fasilitasi Pencadangan Usaha di Provinsi

Kalimantan Selatan, 15 Maret 2019

Kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan SRG di

Kabupaten Lebak, 31 Januari 2019

Kegiatan Sosialisasi Pemanfaatan SRG

di Kota Surakarta, 9 April 2019

Page 32: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 31

PHOTO KEGIATAN FASILITASI KEMITRAAN USAHA

TAHUN 2019

6. PROVINSI NTB

7. PROVINSI JAWA TENGAH

Kegiatan, Temu Konsultasi Penguatan

KUMKM

Page 33: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 32

REKAP BANTUAN PEMERINTAH

DALAM RANGKA PENDAMPINGAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL (IUMK)

TAHUN 2019

No. Provinsi/DI Kabupaten/Kota Jlm. Pendamping

(Org) Jlm. IUMK

(Lbr) Nilai Bantuan

(Rp)

1 Sumatera Barat 1 Kota Padang 4 1.000 40.000.000

2 Jambi 2 Kota Jambi 1 150 6.000.000

3 Banten 3 Kab. Tangerang 5 333 13.320.000

4 Jawa Barat 4 Kota Bandung 1 844 33.760.000 5 Kab. Purwakarta 3 726 29.040.000 6 Kab. Pangandaran 1 503 20.120.000 7 Kota Tasikmalaya 2 750 30.000.000 8 Kab. Tasikmalaya 4 667 26.680.000 9 Kab. Indramayu 1 320 12.800.000 10 Kab. Bandung Barat 1 350 14.000.000 11 Kab. Garut 3 552 22.080.000 12 Kab. Cianjur 2 686 27.440.000 13 Kab. Subang 2 447 17.880.000

5 DI Yogyakarta 14 Kota Yogyakarta 6 630 25.200.000 15 Kab. Sleman 4 500 20.000.000 16 Kab. Bantul 5 700 28.000.000 17 Kab. Kulon Progo 8 600 24.000.000 18 Kab. Gunung Kidul 18 600 24.000.000

6 Jawa Tengah 19 Kota Semarang 3 2.290 91.600.000 20 Kab. Purworejo 3 800 32.000.000 21 Kab. Kebumen 1 1.014 40.560.000 22 Kab. Brebes 2 730 29.200.000 23 Kab. Cilacap 1 1.100 44.000.000 24 Kab. Semarang 2 773 30.920.000 25 Kab. Magelang 2 800 32.000.000 26 Kab. Jepara 2 300 12.000.000 27 Kab. Pekalongan 1 160 6.400.000 28 Kab. Banyumas 6 77 3.080.000 29 Kab. Purbalingga 1 175 7.000.000

7 Jawa Timur 30 Kab. Probolinggo 7 1.000 40.000.000 31 Kota Probolinggo 2 226 9.040.000 32 Kab. Tulung Agung 1 240 9.600.000 33 Kota Pasuruan 2 100 4.000.000 34 Kab. Malang 1 130 5.200.000 35 Kota Malang 3 124 4.960.000 36 Kota Blitar 2 184 7.360.000 37 Kab. Blitar 2 100 4.000.000

8 Kalimantan Barat 38 Kab. Sambas 2 470 18.800.000

9 Bali 39 Kota Denpasar 2 462 18.480.000 40 Kab. Tabanan 2 181 7.240.000 41 Kab. Buleleng 4 542 21.680.000 42 Kab. Badung 2 142 5.680.000 43 Kab. Karangasem 1 152 6.080.000 44 Kota Denpasar 2 600 24.000.000 45 Kab. Gianyar 4 50 2.000.000

Lampiran 3

Page 34: DAFTAR ISI Deputi...Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan …

Laporan Kinerja Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Tahun 2019 33

46 Kab. Jembrana 5 500 20.000.000

10 Sulawesi Barat 47 Kab. Majene 1 1.000 40.000.000

11 Nusa Tenggara Timur 48 Kota Kupang 1 220 8.800.000

TOTAL 48 Kab/Kota 141 25.000 1.000.000.000

Keterangan : Nilai Bantuan Pemerintah Rp. 40.000 / Naskah IUMK