perbandingan pola peletakkan telur dan …digilib.unila.ac.id/23613/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PERBANDINGAN POLA PELETAKKAN TELUR DANPERKEMBANGAN LARVA KUPU–KUPU Eurema blanda
(LEPIDOPTERA : PIERIDAE) PADA DUA SPESIES TANAMAN PAKANLARVA DI TAMAN KUPU–KUPU GITA PERSADA
(Skripsi)
Oleh
Erika Oktavia Gindhi
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
PERBANDINGAN POLA PELETAKAN TELUR DAN PERKEMBANGANLARVA KUPU–KUPU Eurema blanda (LEPIDOPTERA : PIERIDAE)
PADA DUA SPESIES TANAMAN PAKAN LARVA DI TAMANKUPU–KUPU GITA PERSADA
ABSTRAK
Oleh
Erika Oktavia Gindhi
Eurema blanda merupakan kupu-kupu dari famili Pieridae yang bersifatoligofagus atau dapat memakan beberapa spesies tanaman pakan larva dari familiyang sama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandinganpola peletakan telur dan perkembangan larva kupu-kupu E.blanda pada duamacam tanaman pakan larva. Dua spesies tanaman pakan yang digunakan yaitutanaman kaliandra (Calliandra surinamensis) dan tanaman ketepeng (Cassiaalata). Penelitian ini dilakukan di Taman Kupu–kupu Gita Persada yang terletakdi Gunung Betung, Lampung. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampaiMaret 2016. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen denganmengamati pola peletakkan telur dan perkembangan larva yang menggunakan duamacam tanaman pakan larva pada kandang penangkaran. Analisis data di lakukandengan cara deskriptif kuantitatif, korelasi, dan uji independent samples test.Hasil penelitian menunjukkan kupu-kupu E. blanda meletakkan telur-telurnyasecara berkelompok di daun termuda pada kedua tanaman pakan larvanya.Kelompok telur yang terdapat pada tanaman kaliandra dan tanaman ketepengberbeda nyata (p = 0,007) setelah di uji menggunakan uji T. kelompok telur padakaliandra yaitu 1-3 kelompok dengan rata-rata jumlah telur per kelompok yaitu31,50 ± 6,85 butir sedangkan pada tanaman ketepeng 1-2 kelompok dengan rata-rata jumlah telurnya yaitu 40,84 ± 11,02 butir. Rata-rata panjang telur berbedanyata (p = 0,005) pada tanaman kaliandra yaitu 1,31 ± 0,06 mm sedangkan padatanaman ketepeng 1,28 ± 0,03 mm. Rata-rata diameter telur tidak berbeda nyata(p = 0,569) pada tanaman kaliandra yaitu 0,75 ± 0,11 mm dan pada tanamanketepeng yaitu 0,76 ± 0,09 mm. Lama rata-rata perkembangan larva kupu-kupuE. blanda hingga menjadi pupa berbeda nyata (p = 0,001) pada tanaman kaliandraselama 8,92 ± 1,04 hari sedangkan pada tanaman ketepeng selama 11,08 ± 0,72hari. Rata-rata fekunditas induk betina E. blanda tidak berbeda nyata (p = 0,84)pada tanaman kaliandra yaitu 113,40 ± 54,86 butir sedangkan pada tanamanketepeng yaitu 106,20 ± 54,04 butir. Hubungan korelasi antara panjang larva danlebar kepala larva pada kedua tanaman pakan larva memiliki hubungan yang kuatdengan nilai r = 0,617–0,714.
Kata kunci : Eurema blanda, Telur, Larva, Kaliandra, Ketepeng
PERBANDINGAN POLA PELETAKKAN TELUR DAN
PERKEMBANGAN LARVA KUPU–KUPU Eurema blanda
(LEPIDOPTERA : PIERIDAE) PADA DUA SPESIES TANAMAN PAKAN
LARVA DI TAMAN KUPU–KUPU GITA PERSADA
Oleh
Erika Oktavia Gindhi
SKRIPSI
Sebagai syarat untuk mencapai gelar
SARJANA SAINS
Pada
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis yang beragama islam ini dilahirkan di Tanjung
Karang, Bandar Lampung. Pada tanggal 14 Oktober 1995
yang merupakan anak pertama dari lima bersaudara, buah
kasih dari pasangan Bapak Kusdiono dan Ibu Ernawati.
Jenjang pendidikan formal yang telah dilalaui penulis yaitu Sekolah Dasar di SD
N 1 Jatimulyo Lampung Selatan yang selesai pada tahun 2006, Selanjutnya
menempuh pendidikan pada SMP N 1 Jati Agung Lampung Selatan dan selesai
pada tahun 2009, kemudian dilanjutkan ke SMA N 4 Bandar Lampung yang
selesai pada tahun 2012 dan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi di
Universitas Lampung yang selesai pada tahun 2016.
Penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Lampung pada tahun 2012 melalui jalur SMNPTN. Selama
melaksanakan perkuliahan penulis juga aktif didalam organisasi kampus yaitu
HIMBIO sebagai anggota bidang Kalog pada kepengurusan 2012/2013 dan
sebagai anggota Bidang 2 (Sainstek) pada kepengurusan 2013/2014. Selama
perkuliahan penulis juga pernah menjadi asisten dosen pada mata kuliah Biologi
Umum, Biologi Dasar, Bryologi, Ekologi, dan Sains Dasar.
Pada tahun 2015 penulis melakukan kerja praktik di Taman Kupu-Kupu Gita
Persada dengan Judul Populasi Larva dan Penangkaran Troides helena di Taman
Kupu-Kupu Gita Persada. Tahun 2016 penulis melakukan penelitian di Taman
Kupu-Kupu Gita Persada dengan Judul Perbandingan Pola Peletakkan Telur
dan Perkembangan Larva Kupu-Kupu Eurema blanda (Lepidoptera :
Pieridae) pada Dua Spesies Tanaman Pakan Larva di Taman Kupu-Kupu
Gita Persada.
Bismillahirohmannirohim
Alhamdulillahirobilalamin
Dengan rasa hormat dan bangga
Kupersembahkan hasil karya kecil ku ini sebagai langkahawal dan tanggung jawab ku, bakti serta mimpiku kepadakeluargaku tercinta atas segala kasih sayang yang telah
diberikan selama ini.
Tak lupa karya ku ini kupersembahkan kepada orang-orangyang selama ini menjadi teman sekaligus sahabat yang selalu
memberikan motivasi serta pelajaran hidup yang sangatberharga.
MOTTO
“MAN JADDA WAJADA”(Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil)
“MAN SHABARA ZHAFIRA”(Siapa yang bersabar pasti beruntung)
“MAN SARA ALA DARBI WASHALA”(Siapa yang menapaki jalan-Nya akan sampai ke tujuan)
“The big or small the problem is depends on how wehandle it”
SANWACANA
Syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya Skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Skripsi dengan judul “Perbandingan Pola Peletakkan Telur dan
Perkembangan Larva Kupu-Kupu Eurema blanda (Lepidoptera : Pieridae)
pada Dua Spesies Tanaman Pakan Larva di Taman Kupu-Kupu Gita
Persada”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat untuk mendapatkan Strata
Satu (S1) Jurusan Biologi Faklultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung.
Dalam penyusunan Skripsi tidak sedikit hambatan dan rintangan yang penulis
hadapi, tetapi berkat bantuan semua pihak, penulis dapat menyelesaikan Skripsi
ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, rasa hormat serta rasa bangga, pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yaitu Ayah Kusdiono dan Ibu Ernawati yang selalu
memberikan kasih sayang, cinta, dan nasihat kepada penulis selama
melakukan penelitian dan mengerjakan skripsi. Terimakasih untuk semua
dukungan dan semangat yang telah diberikan setiap harinya kepada penulis.
2. Bapak Rahmat Rianto dan Mama Darmini yang selalu memberikan kasih
sayang dan cinta dari penulis kecil hingga sekarang serta kedua kakak penulis
yaitu M. Rendi dan M. Ronaldi yang selalu ada buat penulis.
3. Adik-adik yang selalu memberikan canda tawa setiap harinya kepada penulis
yaitu Reno Prayoga, Dendi Koesandi, Refi Andrea Febrianti, dan Dechika
Eriana.
4. Keluarga besar ayah Kusdiono dan ibu Ernawati yang tidak bisa disebutkan
satu persatu terimakasih atas dukungan dan semangatnya.
5. Ibu Dr. Herawati Soekardi,. M.S selaku Pembimbing I, dan Pembimbing
Akademik yang telah dengan sabar memberikan, saran, nasehat, kritik, dan
bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
6. Ibu Nismah Nukmal, Ph.D Selaku Pembimbing II atas bimbingan, saran, dan
pengarahanya dalam penyelesain Skripsi.
7. Bapak Dr. Emantis Rosa, M. Biomed selaku pembahas yang telah
memberikan masukan dan arahanya selama penyusunan Skripsi ini.
8. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
9. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Biologi
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
10. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya tanpa pamrih serta
laboran yang telah membantu selama perkuliahan.
11. Seluruh staff Taman Kupu-Kupu Gita Persada Bandar Lampung yang telah
membantu serta memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
12. Teman-teman satu penelitian yaitu Emilia Apriyanti, Dwi Nurkinasih, Aska
Intan Mariadi, Nikken Fallupi, dan Luna Lukvitasari yang membantu penulis
dalam melakukan penelitian.
13. Sahabat sekaligus keluarga penulis yaitu Amanda Amalia Putri, Welmi Nopia
Ningsih, Putri Minggar Oktaviani, Santi Naumi Simangunsong, Nora
Rukmana, Icsni poppy Resta, Henny Indah Pertiwi, Lutfi Kurniati Barokah,
dan Mustika Dwi Handayani yang selalu memberikan nasihat, solusi, canda
tawa, sedih, dan semuanya telah kita lewati bersama-sama.
14. Teman-teman angkatan 2012 yaitu Huda, Agung, Apri, Marli, Kadek, Abdi,
Fahmi, Sheila, Jevika, Arum, Dewi, Nisa, Amal, Sayu, Lia, Mitha, Aul, Asri,
Lu’lu’, Imamah, Afrisa, Linda, Reni, Nindya, Agustina, Propal, Putri rahayu,
Wina, Sabrina, Laras, Rahma, Yelbi, Oline, Etika, Faizatin, Puty, Riza, Della,
Pepti, Bebi, dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Terimakasih telah memberikan warna baru kepada penulis dari awal
perkuliahan hingga akhir perkuliahan.
15. Kakak dan adik tingkat 2010, 2011, 2013, dan 2014 yang selalu memberikan
semangat kepada penulis. Teman-teman SMPN 1 Jatiagung dan SMAN 4
Bandar Lampung yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
16. Keluarga besar Himbio Fmipa Unila atas kekompakan dan keakraban yang
telah ada selama kepengurusan hingga akhir.
17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam
penyusunan skripsi ini dan jauh dari kesempurnaan, tetapi sedikit harapan skripsi
yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, Agustus 2016
Penulis,
Erika Oktavia Gindhi
DAFTAR ISI
HalamanABSTRAK ................. .................................................................................... ...... iHALAMAN PENGESAHAN ......................... ..................................... iiDAFTAR ISI.................................................... ..................................... ........ ..... iiiDAFTAR GAMBAR ....................................... ..................................... .............. ivDAFTAR TABEL ........................................... ..................................... ................v
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang.................................. ..................................... ................1B. Tujuan Penelitian.............................. ..................................... ................3C. Manfaat Penelitian............................ ..................................... ................3D. Kerangka Pemikiran ......................... ..................................... ................3
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Klasifikasi Kupu-kupu Eurema blanda .................................. ................5B. Morfologi Kupu-Kupu Eurema blanda .................................. ................5C. Siklus Hidup Kupu-Kupu Eurema blanda ............................ ................6
a.. Telur............................................. ..................................... ................6b. Larva ............................................ ..................................... ................7c. Pupa ............................................. ..................................... ................9d. Imago ........................................... ..................................... ..............10
D. Klasifikasi dan Biologi Tanaman Kaliandra(Calliandra surinamensis)................ ..................................... ..............11
E. Klasifikasi dan Biologi Tanaman Ketepeng (Cassia alata) ... ..............13F. Kupu-Kupu Eurema blanda di TamanKupu-Kupu Gita Persada..........14
III. METODE PENELITIANA. Tempat dan Waktu Penelitian........... ..................................... ..............15B. Alat dan Bahan ................................. ..................................... ..............15C. Tahapan Penelitian ........................... ..................................... ..............16
1. Penelitian di Kandang Penangkaran................................ ..............162. Jumlah Telur dan Posisi Telur ..................................... ..............163. Perkembangan Larva ................. ..................................... ..............17
D. Analisis Data..................................... ..................................... ..............17E. Bagan Alir Penelitian........................ ..................................... ..............18
IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Pola Peletakkan Telur pada Tanaman Pakan Larva .............................19
1. Posisi Peletakkan Telur pada Tanaman Pakan Larva....................192. Jumlah Kelompok Telur pada Tanaman Pakan Larva ..................22
B. Morfologi Telur pada Tanaman Pakan Larva.......................................23
C. Perkembangan Larva pada Tanaman Pakan Larva...............................251. Pola Komunal Larva Eurema blanda pada Tanaman Pakan
Larva..............................................................................................252. Ukuran Panjang Larva dan Lebar Kepala Larva pada Kedua
Tanaman Pakan .............................................................................263. Cara Makan Larva dan Posisi Kepala Larva pada Daun...............274. Posisi Akhir Larva Memasuki Prepupa dan Pupa pada
Tangkai Daun ................................................................................295. Tahapan Perkembangan Larva dan Lama Waktu yang
dibutuhkan Larva Untuk Menjadi Pupa pada KeduaTanaman Pakan .............................................................................30
E. Fekunditas Induk Eurema blanda pada Kedua Tanaman PakanLarva.....................................................................................................32
V. KESIMPULAN ..........................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................37
LAMPIRAN.........................................................................................................40
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 1. Rata-rata (butir ± sd) jumlah kelompok telur yang
di letakkan pada 2 jenis tanaman pakan ......................................23
Tabel 2. Rata-rata (mm ± sd) pengukuran panjang dan diametertelur pada tanaman kaliandra dan tanaman ketepeng..................24
Tabel 3. Tahapan pekembangan larva pada kedua tanaman pakanlarva.............................................................................................31
Tabel 4. Rata-rata (jam ± sd) waktu yang dibutuhkan larva untukmenjadi pupa ...............................................................................32
Tabel 5. Rata-rata (butir ± sd) fekunditas induk betina E. blandapada kedua tanaman pakan..........................................................33
Tabel 6. Rata-rata (% ± sd) kelulushidupan larva pada keduatanaman pakan.............................................................................33
Tabel 7. Rata-rata (butir ± sd) jumlah telur yang diletakkan olehinduk pada setiap polybag dari kedua jenis tanaman pakan.......34
Tabel 8. Jumlah telur yang dihasilkan oleh kupu-kupuEurema blanda pada kedua tanaman pakan larva.......................41
Tabel 9. Uji desktiptif jumlah telur yang dihasilkan oleh kupu-kupuE. blanda pada kedua tanaman pakan larva ................................42
Tabel 10. Uji T jumlah telur yang di hasilkan oleh kupu-kupuE. blanda pada kedua tanaman pakan larva ................................42
Tabel 11. Jumlah kelompok telur pada kedua tanaman pakan....................43
Tabel 12. Uji T jumlah kelompok telur pada kedua tanaman pakan...........44
Tabel 13. Panjang dan diameter telur pada kedua tanaman pakan larva.....44
Tabel 14. Uji deskriptif pengukuran panjang dan diameter telurdi tanaman kaliandra ...................................................................46
Tabel 15. Uji deskriptif pengukuran panjang dan diameter telurdi tanaman ketepeng............................................................. ......46
Tabel 16. Uji T pengukuran panjang dan diameter telurdi tanaman ketepeng....................................................................47
Tabel 17. Lama waktu yang dibutuhkan larva untuk menjadi pupa ...........48
Tabel 18. Uji deskriptif lama waktu yang dibutuhkan larvauntuk menjadi pupa pada tanaman kaliandra ..............................49
Tabel 19. Uji deskriptif lama waktu yang dibutuhkan larvauntuk menjadi pupa pada tanaman ketepeng...............................50
Tabel 20. Uji T lama waktu yang dibutuhkan larva untuk menjadipupa pada kedua tanaman pakan.................................................50
Tabel 21. Fekunditas induk betina E. blanda pada kedua tanamanpakan ...........................................................................................51
Tabel 22. Uji T fekunditas induk betina E. blanda pada kedua tanamanpakan ...........................................................................................52
Tabel 23. Kelulushidupan (% kematian) larva pada tanaman pakankaliandra ......................................................................................52
Tabel 24. Kelulushidupan (% kematian) larva pada tanaman pakanketepeng ......................................................................................53
Tabel 25. Uji T Kelulushidupan larva pada kedua tanaman pakan.............53
Tabel 26. Panjang larva pada kedua tanaman pakan larva..........................56
Tabel 27. Ukuran lebar kepala pada kedua tanaman pakan larva ...............57
DAFTAR GAMBAR
HalamanGambar 1. Telur Eurema blanda....................................................... ........ 6
Gambar 2. Larva Eurema blanda pada stadium instar1.................... ........ 7
Gambar 3. Larva Eurema blanda pada stadium instar 2................... ........ 8
Gambar 4. Larva Eurema blanda pada stadium instar 3................... ........ 8
Gambar 5. Larva Eurema blanda pada stadium instar 4................... ........ 9
Gambar 6. Larva Eurema blanda pada stadium instar 5............................ 9
Gambar 7. Pupa Eurema blanda ..............................................................10
Gambar 8. Kupu-kupu Eurema blanda ....................................................11
Gambar 9. Tanaman kaliandra (C.surinamensis).....................................12
Gambar 10. Tanaman ketepeng (Cassia alata) ..........................................14
Gambar 11. Bagan alir penelitian...............................................................18
Gambar 12. Telur pada tanaman pakan larva yang diletakkandipermukaan bawah daun (A. Kaliandra, B. Ketepeng).........20
Gambar 13. Posisi telur yang di letakkan pada daun tanaman pakan(A. Ketepeng (2 f dan g), B. Kaliandra (1 j dan k).................21
Gambar 14. Jumlah kelompok telur pada daun tanaman pakan larvayang berada dipermukaan bawah daun perbesaran 5 x(A. Kaliandra (1. Daun yang menguncup, 2. Daun ke 5),B. Ketepeng (1. Petiolus daun, 2. Permukaan bawahdaun ke 6) ...............................................................................22
Gambar 15. Telur pada tanaman pakan larva yang diamati dimikroskop stereo dengan perbesaran 40 x(A. Kaliandra, B. Ketepeng)...................................................24
Gambar 16. Pola komunal pada tanaman pakan larva(A. Kaliandra, B. Ketepeng)...................................................25
Gambar 17. Korelasi panjang larva dan lebar kepala pada tanamanKaliandra ................................................................................27
Gambar 18. Korelasi panjang larva dan lebar kepala pada tanamanKetepeng.................................................................................27
Gambar 19. Cara makan dan posisi kepala larva terhadap daun(A. Kaliandra, B. Ketepeng)...................................................28
Gambar 20. Posisi akhir larva dan perubahan warna larva pada keduatanaman pakan (A. Kaliandra, B. Ketepeng)..........................29
Gambar 21. Tanaman inang yang digunakan untuk Eurema blanda(A. Kaliandra, B. Ketepeng)...................................................58
Gambar 22. Kandang penangkaran yang digunakan untuk meletakkanlarva ........................................................................................58
Gambar 23. Pengukuran panjang tubuh dan lebar kepala pada larvadi kedua tanaman inang (A. Kaliandra, B. Ketepeng)............58
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keragaman kupu-kupu yang ada di Indonesia terdapat 4.000-5.000 spesies
(Endarwati,2005). Di pulau Bali dan Jawa kupu-kupu yang ada sudah tercatat
sebanyak 600 spesies (Shalihah dkk, 2012). Di Sumatera belum terdapat data
yang lengkap. Diperkirakan kupu-kupu yang terdapat di pulau Sumatera
sekitar 1.000 spesies (Soekardi dkk, 2001).
Kupu-kupu dari famili Pieridae tersebar pada daerah yang memiliki iklim
tropis. Famili Pieridae yang tersebar didunia mencapai 1.275 spesies yang
terdapat pada Indo-Australia. Iklim tropis yang dimiliki Indonesia sangat
cocok untuk habitat kupu-kupu Eurema blanda dari famili Pieridae (Happner,
2008).
E. blanda yang memiliki warna terang dengan corak kekuning–kuningan dan
memiliki bintik coklat pada bagian sayapnya. Kupu-kupu ini memiliki ciri
khas pada sayapnya yaitu tiga spot bercak yang ada pada bagian pangkal
sayap depan, oleh karena itu kupu-kupu ini sering disebut Three Spot Grass
Yellow (Putri, 2004).
2
Faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup E. blanda yaitu ketersediaan
pakan dan keadaan habitat yang sesuai pada suatu wilayah (Judarwanto,
2011). Larva kupu-kupu E. blanda dijadikan sumber makanan oleh predator.
Pada daerah tropis predator utama kupu-kupu E. blanda adalah semut
(Schreiner dan Nafus, 1997).
Tanaman kaliandra dan tanaman ketepeng merupakan tanaman pakan larva
untuk E. blanda, kedua tanaman tersebut ditemukan pada hutan konservasi
Taman Kupu-kupu Gita Persada (Soekardi, 2008). Tanaman kaliandra
merupakan pohon kecil berbentuk semak dengan ketinggian 4-6 m
(Tangendjaja, 1992). Tanaman ketepeng merupakan tanaman perdu yang
mempunyai ketinggian sampai 5 m (Rosdiana, 2015).
Penelitian tentang E. blanda telah dilakukan oleh Mariadi (2015) yaitu
Identifikasi predator telur dan larva lupu-kupu Eurema blanda pada tanaman
ketepeng dan dilakukan juga oleh Fallupi (2015) yaitu Siklus hidup dan
perkembangan kupu-kupu Eurema blanda pada tanaman ketepeng.
Sedangkan penelitian tentang perbandingan pola peletakkan telur dan
perkembangan larva E. blanda pada dua spesies tanaman pakan larva belum
pernah diteliti. Hasil yang diharapkan akan berguna dalam informasi
penangkaran kupu-kupu ini dalam menunjang kegiatan ekowisata.
3
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perbandingan pola peletakan telur dan jumlah telur yang di
letakkan kupu-kupu E. blanda pada tanaman kaliandra (Calliandra
surinamensis) dan tanaman ketepeng (Cassia alata).
2. Mengetahui perkembangan larva kupu–kupu E. blanda pada tanaman
kaliandra (C. surinamensis) dan tanaman ketepeng (C. alata).
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perbandingan
pola peletakan telur dan perkembangan larva kupu–kupu E. blanda pada dua
spesies tanaman pakan larva dan bermanfaat dalam pengembangan ekowisata.
D. Kerangka Pemikiran
E.blanda merupakan kupu-kupu dari famili Pieridae yang memiliki warna
kuning dan bintik coklat pada sayapnya. E. blanda bersifat oligofagus atau
dapat memakan beberapa tanaman pakan larva dari famili yang sama.
Penurunan populasi yang terjadi dialam dikarenakan tumbuhan pakan larva
dan tumbuhan pakan untuk imago/dewasa sudah mulai berkurang. Untuk
mempertahankan E.blanda agar tetap ada adalah dengan cara konservasi.
4
Untuk menunjang pelaksanaan konservasi perlu dipelajari bioekologi
organisme yang akan dikonservasi.
Perbandingan pola peletakan telur dan perkembangan larva dari E. blanda
pada dua spesies tanaman pakan yang merupakan aspek biologi yang akan
diamati pada penelitian ini.
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen dengan
menggunakan dua macam tanaman pakan larva yang masing-masing 10
polybag yang akan diletakkan berkelompok pada kandang penangkaran.
Parameter yang akan diamati meliputi posisi telur pada daun muda tanaman
pakan, waktu yang dibutuhkan untuk meletakkan telur, dan jumlah telur
dalam kelompok yang diletakkan pada tanaman pakan. Pengamatan pada
larva meliputi posisi larva yang ada pada tanaman pakan,perkembangan larva
pada tanaman pakan,posisi akhir larva memasuki prepupa,dan waktu yang
dibutuhkan untuk menjadi pupa.
Pengamatan telur yang akan dilakukan meliputi morfologi, warna, dan
diameternya. Sedangkan pengamatan larva dilakukan setiap dua hari meliputi
panjang tubuh dan lebar kepala.
Hasil penelitian ini akan mengetahuiperbandingan pola peletakan telur dan
perkembangan larva E. blanda pada tanaman pakan kaliandra dan tanaman
pakan ketepeng yang akan digunakan sebagai dasar untuk membudidayakan
E. blanda guna menunjang ekowisata dan konservasinya.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Kupu–kupu Eurema blanda
Menurut Borror dkk., (1992), klasifikasi kupu–kupu E. blanda yaitu :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Pieridae
Genus : Eurema
Species : Eurema blanda
B. Morfologi Kupu–kupu Eurema blanda
Ciri khas kupu-kupu E. blanda yaitu memiliki tiga spot bercak pada bagian
pangkal sayap depan. Di ujung atas sayap terdapat warna coklat sebagai ciri
utama. Karena ciri khas yang dimiliki oleh E. blanda maka kupu-kupu ini
sering disebut Three Spot Grass Yellow(Putri, 2004).
6
C. Siklus Hidup Kupu-kupu Eurema blanda
Kupu–kupu termasuk serangga holometabola atau serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna. Kupu–kupu memiliki empat fase hidup yang
berbeda yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa (Preston-Mafham,1988). Telur
pada kupu-kupu memiliki warna yang berbeda-beda setiap jenisnya. Menurut
Tan (2015), siklus hidup kupu-kupu E. blanda stadium telur, larva, pupa, dan
dewasa dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Telur
Telur kupu–kupu Eurema blanda memiliki ukuran 1,3-1,4 mm dengan
bentuk tabung lonjong dan berwarna putih. Telur diletakkan pada bagian
bawah tanaman pakannya (Gambar 1). Masa stadium telur berbeda–beda
setiap jenisnya, E. blanda akan menetas menjadi larva membutuhkan
waktu 2-3 hari (Tan, 2015). Menurut Anggaraeni (2014) telur yang
dihasilkan kupu-kupu E. blanda mencapai 100 butir.
A B
Gambar 1. Telur E. blanda dengan pola berkelompok
(A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
7
b. Larva
Larva memiliki ukuran sekitar 2–3 mm. Fase larva merupakan fase
dimana kupu–kupu sangat intensif untuk makan dan akan mengalami
fase pergantian kulit. E. blanda mempunyai 5 instar pada stadium larva,
pada instar larva 1 E. blanda memiliki warna putih pada bagian tubuhnya
dan warna coklat gelap pada bagian kepala (Gambar 2) (Tan, 2015).
A B
Gambar 2. Larva E. blanda instar 1 perbesaran 6 x
(A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
Pada tahap instar 2, larva E. blanda mempunyai warna kekuningan
dengan bagian kepala bewarna coklat gelap. Panjang larva pada tahap
instar 2 yaitu 7-8 mm (Gambar 3) (Tan, 2015).
8
A B
Gambar 3. Larva E. blanda instar 2 dengan perbesaran 4 x
(A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
Instar 3 memiliki warna pada bagian kepala coklat tua dan warna pada
tubuhnya yaitu kekuningan. Panjang tubuh pada instar 3 yaitu 10-11 mm
(Gambar 4) (Tan,2015).
A B
Gambar 4. Larva E. blanda instar 3 dengan perbesaran 3 x
(A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
Larva instar 4 memiliki bagian tubuh bewarna hijau kekuningan dengan
kapsul kepala bewarna hitam. Panjang tubuh dari larva instar 4 yaitu 17
mm (Gambar 5) (Tan,2015).
.
9
A B
Gambar 5. Larva E. blanda instar 4 dengan perbesaran 2 x
(A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
Instar 5 mempunyai panjang 25-26 mm dengan warna bagian tubuhnya
hijau gelap dan bagian kepala agak kebiruan (Gambar 6) (Tan, 2015).
A B
Gambar 6. Larva E. blanda instar 5 dengan perbesaran 2 x
(A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
c. Pupa
Jika larva sudah tumbuh secara sempurna maka larva akan berhenti
makan dan mulai akan memasuki fase pupa atau kepompong (Gambar 7).
Pada fase ini larva akan beristirahat karena pada fase ini akan
membentuk sel–sel yang menjadi imago. Pupa Eurema blanda memiliki
kepala yang runcing dengan tanduk yang bewarna putih kekuning-
10
kuningan. Panjang pupa Eurema blanda yaitu sekitar 18-19 mm (Tan,
2015).
A B
Gambar 7. Pupa E. blanda dengan perbesaran 2 x
(A. Tan, 2015, B. Dokumen pribadi, 2016)
d. Imago
Dari fase pupa akan keluar kupu–kupu dewasa yang memiliki warna dan
bentuk yang sangat indah (Gambar 8). Kupu–kupu E. blanda memiliki
warna kuning dengan bintik coklat pada sayapnya. Setelah keluar dari
pupa, kupu–kupu tidak langsung terbang. Kupu–kupu harus menunggu
sampai sayapnya benar–benar kering dan siap untuk terbang (Achmad,
2002;Salmah dkk.,2002). E. blanda memiliki tanda marjinal hitam
bagian sayapnya (Anggraeni dkk, 2014).
11
Gambar 8. Kupu-kupu E. blanda (Dokumen pribadi, 2016)
D. Klasifikasi dan Biologi Tanaman Kaliandra (Calliandra surinamensis)
Menurut Heyne (1987) tanaman kaliandra memiliki klasifikasi sebagai
berikut :
Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis (Kelas) : Magnoliopsida
Ordo (Bangsa) : Fabales
Famili (Suku) : Fabaceae
Genus (Marga) : Calliandra
Spesies (Jenis) : Calliandra surinamensis, Hassk
Tanaman kaliandra berasal dari Amerika tengah dan banyak ditemukan mulai
dari Mexico Selatan sampai negara bagian barat laut. Terdapat sekitar 50
jenis tanaman kaliandra yang ada di Indonesia salah satu contohnya
C. surinamensis. Tanaman kaliandra merupakan tumbuhan liar yang biasanya
dapat ditemukan dipinggiran jalan. Tanaman kaliandra dapat dimanfaatkan
untuk biopestisida (Tangendjaja et al, 1992).
12
Tanaman kaliandra merupakan pohon kecil, berbentuk semak dengan
ketinggian sekitar 4-6 m (Gambar 9). Pada habitat yang sesuai kaliandra
dapat tumbuh sampai 12 m dengan diameter batang 30 cm. Daun berwarna
hijau gelap, kanopi melebar kesamping dan sangat padat, tipe daun
merupakan daun majemuk yang berpasangan, bunga berwarna merah dengan
panjang 4-6 cm, sedangkan buahnya berwarna coklat kehitaman dengan
panjang 8-11 cm dan lebar 12 cm, biji kaliandra berbentuk elips dan piph
(Tangendjaja et al, 1992).
Kandungan yang ada pada tanaman kaliandra yaitu protein, tanin, saponin,
flavonoid, dan glikosida (Nurahmadhan, 2010).
Gambar 9. Tanaman kaliandra (Calliandra surinamensis)
(Dokumen pribadi, 2016)
13
E. Klasifikasi dan Biologi Tanaman Ketepeng (Cassia alata)
Tanaman ketepeng tumbuh liar pada daerah yang lembab dan merupakan
tanaman perdu yang berukuran besar. Tanaman ketepeng (C. alata) memiliki
batang berwarna coklat kotor dengan tinggi mencapai 5 meter. Daun ketepeng
cina merupakan daun majemuk, menyirip genap, anak daun berjumlah antara
8 hingga 24 pasang. Bentuk daun bulat panjang dengan ujung tumpul. Tepi
daun rata, dan pangkal daun membulat. Panjang daun antara 3,5-15 cm, dan
lebar 2,5-9 cm. Pertulangan daun menyirip, tangkai pendek dan warna daun
hijau. Ketepeng cina memiliki daun dengan ukuran yang besar-besar. Bunga
tanaman ketepeng memiliki warna pada bagian bawahnya kuning dan ujung
kuncup pada tandan bewarna coklat muda (Gambar 10).
Menurut Plantamor (2015) klasifikasi Tanaman Ketepeng (Cassia alata)
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Cassia
Spesies : Cassia alata L
14
Gambar 10. Tanaman ketepeng (Cassia alata) (Dokumen pribadi, 2016)
F. Kupu-Kupu Eurema blanda di Taman Kupu–Kupu Gita Persada
Eurema blanda merupakan kupu-kupu dari famili Pieridae. E. blanda salah
satu jenis kupu-kupu Sumatera yang telah dikonservasi di Taman Kupu-kupu
Gita Persada. Tanaman pakan E. blanda yang ada di Taman Kupu-kupu Gita
Persada yaitu tanaman kaliandra dan ketepeng. Penanaman tanaman pakan
telah dibudidayakan di Taman Kupu-kupu Gita Persada untuk proses
keberlangsungan hidup kupu-kupu Eurema blanda (Soekardi, 2008).
15
III. METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Taman Kupu–kupu Gita Persada yang terletak di
Desa Tanjung Gedong, Kelurahan Kedaung, Gunung Betung, Kecamatan
Kemiling, Kotamadya Bandar lampung, Provinsi Lampung. Penelitian
dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2016.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi kamera yang berfungsi
untuk mendokumentasikan kupu–kupu. Polybag yang berfungsi untuk
menanam tanaman pakan larva. Penggaris untuk mengukur panjang tubuh
larva. Mikrometer untuk mengukur panjang dan diameter telur. Mikroskop
stereo untuk melihat telur dengan perbesaran yang ditentukan. Kandang
penangkaran yang berfungsi untuk tempat kupu-kupu melakukan aktivitas
harian dan aktivitas peletakan telur. Kotak penangkaran berfungsi untuk
penangkaran larva dari stadium awal sampai memasuki prepupa.
Bahan yang digunakan meliputi kupu–kupu Eurema blanda, tanaman
ketepeng, dan tanamankaliandra yang akan diletakkan pada dua kelompok
tanaman pakan larva.
16
C. Tahapan Penelitian
1. Penelitian di Kandang Penangkaran
E. blanda dimasukkan kedalam kandang penangkaran sebanyak lima
kupu-kupu betina dan lima kupu-kupu jantan dan dibiarkan untuk
melakukan perkawinan. Setelah kawin, kupu betina meletakkan telurnya
pada tanaman pakan larva kaliandra atau pada tanaman pakan larva
ketepeng yang sudah disiapkan pada kandang penangkaran. Penelitian ini
meliputi pengamatan posisi telur pada daun muda tanaman pakan larva,
waktu yang dibutuhkan untuk meletakkan telurnya, jumlah telur yang
diletakkan pada daun tanaman pakan larva, posisi larva yang ada pada
tanaman pakan, perkembangan larva pada tanaman pakan, posisi akhir
larva memasuki prepupa, dan waktu yang dibutuhkan untuk menjadi
pupa.
2. Jumlah Telur dan Posisi Telur
Posisi telur pada saat diletakkan oleh induk betina akan
didokumentasikan untuk hasil penelitian. Jumlah telur yang dihasilkan
oleh induk betina pada setiap daun kaliandra dan daun ketepeng dihitung
dan didokumentasikan. Telur yang ada diukur menggunakan mikrometer
dan dilihat dibawah mikroskop stereo.
17
3. Perkembangan Larva
Perkembangan larva yang diamati adalah pola larva pada daun tanaman
pakan larva, mengukur panjang tubuh E. blanda yang ada pada daun
tanaman pakan larva, cara makan larva, posisi kepala terhadap daun pada
saat makan, posisi akhir dari larva untuk memasuki tahap prepupa, dan
lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi pupa.
D. Analisa Data
Analisa data dilakukan secara deskriptif kuantitatif, korelasi, dan uji
Independent samples test untuk mengetahui berapa banyak telur yang
dihasilkan. Pola peletakkan telur dan perkembangan larva akan disajikan
dalam bentuk tabel. Posisi telur dan jumlah telur akan disajikan dalam
bentuk tabel dan gambar.
18
E. Bagan Alir Penelitian
Bagan alir penelitian akan digambarkan pada bagan dibawah ini :
Gambar 11. Bagan alir penelitian
Persiapan penelitian :
Menyediakan tanaman pakan
Eurema blanda yaitu tanaman
kaliandra (Calliandra
surinamensis) dan tanaman
ketepeng (Cassia alata)
masing-masing 10 polybag
Melepaskan 5 pasang kupu-
kupu Eurema blanda
dikandang penangkaran untuk
dikawinkan
Pengamatan pola peletakan telur pada
tanaman pakan:
Jumlah kelompok telur pada
tanaman pakan
Posisi telur pada daun tanaman
pakan larva
Morfologi dari telur :
Diamati dengan mikroskop
stereo
Mengukur panjang dan diameter
telur menggunakan mikrometer
Dokumentasikan
Pengamatan perkembangan larva pada
dua spesies tanaman pakan larva :
Pola komunal dari larva
Eurema blanda
Ukuran panjang larva dan lebar
kepala
Cara makan larva pada daun
Posisi kepala larva terhadap daun
pada saat makan
Posisi akhir larva memasuki
prepupa pada tangkai daun
Lama waktu yang dibutuhkan
untuk menjadi pupa
Perbandingan pola peletakan telur dan
perkembangan larva kupu-kupu
Eurema blanda (Lepidoptera : Pieridae)
pada dua spesies tanaman pakan di
Taman Kupu-kupu Gita Persada
Morfologi daun :
Luas daun tanaman pakan
Warna daun tanaman pakan
Perbedaan daun muda dan daun
tua
Pengamatan fekunditas induk betina
E. blanda pada tanaman pakan :
Fekunditas pada kedua tanaman
pakan
Kelulushidupan larva
Jumlah telur yang dihasilkan oleh
induk
35
V. KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini adalah :
1. Kupu-kupu Eurema blanda meletakkan telurnya secara berkelompok di
daun termuda pada kedua tanaman pakan larvanya dengan rata-rata
jumlah kelompok telur yang berbeda nyata (p = 0,007) pada tanaman
kaliandra yaitu 31,50 ± 6,85 butir sedangkan pada tanaman ketepeng
yaitu 40,84 ± 11,02 butir.
2. Lama rata-rata perkembangan larva kupu-kupu E. blanda hingga
menjadi pupa berbeda nyata (p = 0,001) pada tanaman kaliandra selama
8,92 ± 1,04 hari sedangkan pada tanaman ketepeng selama 11,08 ±
0,72 hari.
3. Korelasi antara panjang larva dan lebar kepala larva pada kedua
tanaman pakan larva memiliki hubungan yang kuat dengan nilai
r = 0,617 – 0,714
4. Rata-rata fekunditas induk betina E. blanda tidak berbeda nyata
(p = 0,84) pada tanaman kaliandra yaitu 113,40 ± 54,86 butir sedangkan
pada tanaman ketepeng yaitu 106,20 ± 54,04 butir.
36
B. Saran
Tanaman pakan larva kupu-kupu E. blanda memiliki beberapa jenis
tanaman pakan dua di antaranya yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
tanaman kaliandra dan ketepeng. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
pada tanaman pakan larva kupu-kupu E. blanday ang lainnya untuk
mengetahui perbandingan pola peletakkan telur dan perkembangan larva
pada setiap tanaman pakan yang berbeda.
37
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, A. 2002. Potensi dan Sebaran Kupu – kupu di Kawasan Taman Wisata
Alam Bantimurung. http://labkonbiodend.blogspot.com/2002/kupu-
kupu2.html. (Internet). (Diakses tanggal 11 Mei 2015).
Anggaraeni, R. D., Sarwiyono, dan N. D. Kusumawardani., 2014. Studi
Keanekargaman Kupu-kupu (Lepidoptera) di Ranu Regulo Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru. Institut Pertanian Malang. Malang
Borror, D.J., C.A. Triplehon dan N.F. Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran
Serangga. Edisi Keenam. Diterjemahkan oleh setiyono Partosoedjono. UGM
Press. Yogyakarta.
Campbell, N.A., J.B. Reece, dan L.G. Mitchell., 2006. Biologi. Campbell edisi
kelima jilid 2. Erlangga. Jakarta
Endarwati. 2005. Keanekaragaman hayati dan konservasinya di Indonesia.
Diunduh athttp://endarwati.blogspot.com/2005/09/keanekaragaman-hayati-
dan.html (accessed 07 Juni 2010).
Fitriana, N. 2008. Serangga Penyerbuk Pada Bunga Berbunga di Kawasan
Kampus I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal Biologi Lingkungan, vol.2,
No.1, p.46 -52.
Fallupi, N. 2015. Siklus Hidup dan Perkembangan Kupu-kupu Eurema blanda
pada Tanaman Ketepeng. Laporan Kerja Praktik Universitas Lampung.
Happner, J., B, 2008. Butterflies (Lepidoptera:Rhopalaceae) Encyclopedia of
Entomology 632-626 dalam Second Edition (Editor Capinera) Usa.
SPRINGER.
Heyne. 1987. Taksanomi Tumbuhan ( Spermatophyta). Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
Irianto, Agus. 2006. Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasi. Kencana. Jakarta.
Judarwanto, 2011. Biodiversitas Indonesia. {Internet}. Diunduh pada Senin 2
November 2015. Tersedia pada: www. Academia.edu/1346470/Biodiversitas-
Indonesia-Edisi 1-2-2011..
38
Mariadi, A. I. 2015. Identifikasi Predator Telur dan Larva Kupu-kupu Eurema
blanda pada Tanaman Ketepeng. Laporan Kerja Praktik Universitas
Lampung.
Nurahmadhan. 2010. Inventarisasi Tanaman Obat Indonesia. Jakarta : Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Preston-Mafham, K. Dan Preston-Mafham, R. 1988. Butterfly of The World. Facts
on File, Inc. New York.
Putri, W, E. 2004. Keanekaragaman Kupu – kupu Coliadinae (Lepidoptera :
Pieridae) Di Taman Nasional Siberut, Mentawai. Skripsi Jurusan Biologi.
Universitas Andalas, Padang.
Plantamor, 2015. Klasifikasi Tanaman Ketepeng. Diunduh pada 24 Agustus 2015.
Tersedia pada :http://www.plantamor.com/index.php?plant=283.
Rosdiana, 2015. Ketepeng Cina Ciri-ciri Khasiat dan Manfaatnya {Internet}.
Diunduh pada 24 Agustus 2015. Tersedia pada:
http://www.tanobat.com/ketepeng-cina-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan-
manfaatnya.html.
Schreiner, L., Nafus, D.1997. Butterfly of Micronesia. Manglion Guam. College
of Agriculture and Life Ciences University of Guam.
Salmah, S., I. Abbas dan Dahelmi. 2002. Kupu – kupu Papilionidae di Taman
Nasional Kerinci Seblat. Kehati. Padang.
Soekardi, H. 2007. Kupu-kupu di Kampus Unila Universitas Lampung. Lampung.
Soekardi, H. 2008. Kemelimpahan Populasi Kupu-Kupu Pieridae Di Hutan
Konservasi Kupu-Kupu Gunung Betung, Lampung. Laporan Penelitian
Jurusan Biologi FMIPA Unila.
Soekardi, H.,Djausal.A.,Sastrodihardjo.S.2001.Taman Kupu-kupu Terbuka
Di Desa Tanjung Manis Gunung Betung Lampung Sebagai Suatu Model
Konservasi Kupu-kupu. Makalah disajikan dalam seminar hasil Penelitian
Dosen Unila Tahun 2001.
Shalihah, A., Pamula, G.,Cindy, R., Rizkawati, W., Anwar, Z.I. 2012. Kupu-Kupu
DiKampus Universitas Padjajaran Jatinangor. HMDP Unpad.
Tan, H.2015. Life History of the Three Spot Grass Yellow (Eurema blanda
snelleni). {Internet}. Diunduh pada Rabu 21 Oktober 2015.
Tersedia pada :http://butterflycircle.blogspot.co.id/2015/01/life-
history-of-three-spot-grass-yellow.html.
Tangendjaja, B. 1992. Kaliandra Dan Manfaatnya. Balai Penelitian Ternak dan
The Australian Centre For International Agricultural Research (ACIAR).
39
Tangendjaja, B. E. Wina, T. M. Ibrahim, dan B. Palmer. 1992. Kaliandra
(Calliandra calothyrsus) Dan Manfaatnya. Balai Penelitian Ternak dan The
Australian Centre For International Agricultural Research. P 13-42.s