kajian semiotik puisi "kupu-kupu" karya acep zamzam noor

20
Pengkajian Puisi dengan Pendekatan Semiotik

Upload: herlangga-juniarko

Post on 01-Dec-2014

5.761 views

Category:

Education


24 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Pengkajian Puisi dengan Pendekatan Semiotik

Page 2: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Cindy Tri Ardiyani

Herlangga Juniarko

Indra Prayoga

Leni Setia Haryani

Riska Yulia Arifin

Dhika Zakaria

Page 3: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Sejarah SemiotikPada abad ke 17, pendekatan semiotik mula

mendapat perhatian John Locke, seorang ahli falsafah Inggris. Kemunculan pendekatan semiotik berangsur-angsur mendapat perhatian sehingga ia mula mendapat tempat di kalangan tokoh-tokoh yang terkemuka seperti Ferdinand de Saussure (1875-1913), seorang ahli linguistik Eropah dan Charles Sander Pierce (1839-1914), seorang ahli falsafah Amerika pada abad ke 19. Mereka telah merintis jalan bagi mengkaji dan menilai kesusasteraan melalui pendekatan semiotik.

Page 4: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Teori Semiotik

•Teori semiotik adalah salah satu teori pascamodern yang cukup penting dan banyak digunakan. Teori ini mengajak kita memahami karya sastra melalui tanda-tanda atau perlambang-perlambang yang dapat kita temui di dalam teks. •Teori ini berpendapat bahwa dalam sebuah teks terdapat banyak tanda dan pembaca atau penganalisis harus memahami apa yang dimaksudkan dengan tanda-tanda tersebut. 

Page 5: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Semiotika berasal dari kata Yunani: semeion,

yang berarti tanda. Semieon adalah istilah yang digunakan oleh orang Greek untuk merujuk kepada sains yang mengkaji sistem perlambangan atau sistem tanda dalam kehidupan manusia.

Rachmat Djoko Pradopo (2009:121) mengatakan bahwa bahasa sebagai medium karya sastra sudah merupakan sistem semiotik atau ketandaan. Bahasa itu merupakan sistem ketandaan yang berdasarkan atau ditentukan oleh konvensi (perjanjian masyarakat). Sistem ketandaan itu disebut semiotik.

Page 6: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Semiotik adalah sains yang mengkaji sistem perlambangan yang telah bermula sejak zaman Greek, yaitu; zaman Plato dan Aristotle.

Ferdinand De Saussure berpendapat bahwa tanda merupakan gabungan antara penanda (signifiant) dan petanda (signifie). Pengertian tanda memiliki sejarah yang panjang yang bermula dalam tulisan-tulisan Yunani Kuno, (Masinambow 2002: iii). Dengan demikian tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain pada batas-batas tertentu. Tanda inilah yang kemudian dikenal dengan semotik. Berdasarkan hubungan tersebut, ada tiga tanda pokok yaitu ikon, indeks, dan simbol.

Page 7: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Tokoh-tokoh dalam semiotik adalah sebagai

berikut:

C.S PEIRCEPeirce mengemukakan teori segitiga makna yang terdiri atas tiga elemen utama, yakni tanda (sign), object, dan interpretant

FERDINAND DE SAUSSUREMenurut Saussure, tanda terdiri atas bunyi-bunyian dan gambar, disebut signifier atau penanda, dan konsep-konsep dari bunyi-bunyian dan gambar, disebut signified.

Page 8: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

ROLAND BARTHESRoland Barthes adalah penerus pemikiran Saussure yang menekankan interaksi antara teks dengan pengalaman personal dan kultural penggunanya, interaksi antara konvensi dalam teks dengan konvensi yang dialami dan diharapkan oleh penggunanya

Page 9: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

KUPU – KUPUAcep Zamzam Noor

Selembar daun keringJatuh sudah. Dan taman tersenyumBunga-bunga mengangguk di

sekitarnya Sebutir embun (mungkin air mata)Di punggung daun yang jatuhMenjadi doa, kupu-kupu terbang entah

ke mana 

Page 10: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Selembar daun kering

Jatuh sudah. Dan taman tersenyum

Bunga-bunga mengangguk di sekitarnya

Bait pertama yang terdiri dari tiga kalimat ditandai dengan adanya tiga predikat pada masing-masing kalimat yaitu, ‘jatuh’ , ‘tersenyum’ , dan ‘mengangguk’.

Dalam bait pertama ini, kalimat-kalimatnya dapat menjadi keterangan waktu terjadinya kejadian pertama dan kejadian inti dari seluruh puisi.

Page 11: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Sebutir embun (mungkin air mata)Di punggung daun yang jatuhMenjadi doa. Kupu-kupu terbang entah ke

mana

Selanjutnya, pada bait kedua terdapat dua kalimat. Kalimat-kalimat itu ditandai dengan adanya dua predikat, yaitu ‘Menjadi’ dan ‘terbang’.

Dalam bait ini, kalimat-kalimatnya adalah hal-hal yang dilakukan setelah mengalami kejadian pada bait pertama.

Page 12: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Simbol-simbol dalam puisi “Kupu-Kupu”

Selembar daun kering : menunjukan kematangan si kupu-kupu.

Jatuh sudah : menunjukan waktu yang sudah tepat.

Taman tersenyum : menunjukan tempat berlindungnya si kupu-kupu yang telah merestui kematangan si kupu-kupu.

Bunga-bunga mengangguk di sekitarnya : menunjukan bahwa lingkungan sekitarnya telah menyetujui kepergian si kupu-kupu.

Page 13: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Sebutir embun (mungkin airmata) : menunjukan airmata yang menetes karena merestui kepergian si kupu-kupu.

Di punggung daun yang jatuh : menunjukan bahwa airmata itu adalah airmata kebahagiaan.

Menjadi doa : menunjukan dari airmata kebahagiaan itu akan menjadi sebuah doa bagi si kupu-kupu.

Kupu-kupu terbang entah kemana : menunjukan kupu-kupu itu akhirnya pergi untuk meraih cita-cita dan masa depannya.

Page 14: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Kata kupu-kupu dalam KBBI artinya serangga bersayap lebar, umumnya berwarna cerah, berasal dari kepompong ulat, dapat terbang, biasanya hinggap di bunga untuk menghisap madu.

Dalam KBBI juga terdapat arti lain dari kupu-kupu yaitu pohon yang kayunya kuat dan halus, biasanya dibuat hulu keris, dsb.

Setelah menemukan kata-kata kunci, maka kita akan dengan mudah menyusun hipotesa cerita dalam puisi ini. Puisi ini bercerita tentang kehidupan seorang anak (manusia) yang diibaratkan sebagai kupu-kupu, mungkin penyair berpendapat bahwa fase pertumbuhan manusia seperti seekor kupu-kupu.

Page 15: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Dengan menghubungkan antara tanda dengan penggunanya, kita bisa menyimpulkan aspek pragmatik yang terdapat dalam puisi tersebut.

Bagi sebagian pembaca puisi ini mungkin saja diartikan mengenai kisah cinta yang mengalami kegagalan. Pernyataan tersebut ditandai dengan larik pertama pada bait kedua yaitu “ sebutir embun ( mungkin air mata )” yang diartikan sebagai air mata karena putus cinta. Namun berbagai kemungkinan mengenai perbedaan penafsiran dapat terjadi dari setiap diri pembaca.

Page 16: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Bagi pembaca dari sudut pandang lain mengartikan puisi ini bercerita mengenai kehidupan seseorang yang diibaratkan seperti kupu-kupu dimana dalam setiap diri individu akan ada perubahan yang dapat terlihat dan ada juga perubahan yang mungkin sulit diamati.

Dalam puisi ini tergambar kedua perubahan itu dimana dilambangkan oleh kupu-kupu yang jika diamati, kupu-kupu itu adalah jenis hewan yang bermetamorfosis sempurna yang menandakan bahwa dirinya telah siap hinggap dimanapun dengan keadaannya yang sudah matang dan dewasa.

Page 17: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Jadi, jika tanda dalam puisi ini dihubungkan dengan konteks dalam kehidupan bermasyarakat atau dengan lingkungan sekitar. Tanda tersebut yaitu kupu-kupu yang sama halnya dengan manusia dalam kehidupan ini. Dimana manusia juga mengalami perubahan dalam kehidupannya dari mulai masih di dalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja sampai dewasa yang siap lepas dari orang tuanya.

Page 18: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Siapa yang mau

bertanya?

Page 19: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Semiotika berasal dari bahasa Yunani:

semeion, yang berarti tanda.Dalam semiotik terdapat tiga tanda

pokok yaitu simbol, indeks dan ikon.Pengkajian sastra (puisi) dengan pendekatan

semiotik mencakup tiga hal yaitu analisis sintaksis, semantik dan pragmatik.

Puisi “Kupu-Kupu” karya Acep Zamzam Noor yang didalamnya terdapat simbol utama yang mewakili keseluruhan cerita yaitu kupu-kupu yang diibaratkan seperti manusia yang mengalami perubahan di dalam kehidupan ini.

Page 20: Kajian Semiotik puisi "Kupu-kupu" karya Acep Zamzam Noor

Terima kasih atas

perhatian Anda