bioekologi dan strategi konservasi kupu kupu raja helena
TRANSCRIPT
BIOEKOLOGI DAN STRATEGI KONSERVASI KUPU-KUPU RAJA HELENA
(Troides helena L.)
Seminar Karya Ilmiah
Afifi Rahmadetiassani083112620150008
PENDAHULUAN
2.500 jenis kupu-kupu,121 Papilionidae, 44% endemik. Brazil dan Peru masing-masing 3.700 jenis kupu-kupu
Salah satu kupu-kupu yang di lindungi adalah kupu-kupu raja helena (Troides helena)
Fungsi sebagai bioindikator, sebagai objek wisata,
nilai dagang (US$ 0,5-100/spesimen) dan potensi riset
Ancaman kehilangan habitat-perubahan fungsi lahan,
perburuan dan perdangangan yang melebihi kuota
TUJUAN PENULISAN
Memberikan informasi mengenai aspek bioekologi
beserta strategi konservasi kupu-kupu raja helena dengan
harapan dapat menjadi referensi ilmiah untuk
pelestariannya.
MORFOLOGI KUPU-KUPU
MORFOLOGI KUPU-KUPU RAJA HELENA
Jantan Betina
(1) hitam tanpa gurat pada tepi sayap, (2) memiliki tujuh vena lurus, (3) bercak hitam yang masuk ke dalam hanya sedikit, (4) tidak ada bercak kuning, (5) basal area sisik hitam, (6) deretan bercak hitam tidak terlalu besar (Peggie, 2011).
KLASIFIKASI KUPU-KUPU RAJA HELENA
Menurut Tsukada dan Nishiyama (1982), kupu-kupu raja helena di klasifikasikan sebagai berikut :
Filum : ArthropodaKelas : InsektaSubkelas : PterygotaBangsa : LepidopteraSuku : PapilionidaeMarga : TroidesJenis : Troides helena (Linneaus, 1758)
SIKLUS HIDUP KUPU-KUPU RAJA HELENA
Telur Larva Pupa
Imago
Faktor Abiotik•Suhu•Kelembaban•Curah hujan•Cahaya matahari
Faktor Biotik•Penyakit•Predator•Parasitoid•Pakan
FAKTOR MEMPENGARUHI KEBERHASILAN KUPU-KUPU
MAKANAN KUPU-KUPU RAJA HELENA•Fitofagus•Tumbuhan Inang utama Aristolochia foveolata dan Aristolochia tagala •Berdasarkan hasil penelitian di kawasan ex-situ Taman Kupu TMII, terdapat 9 jenis tanaman yang digunkanan sebagai pakan :
1. Krosandra2. Tunbergia3. Melati4. Jati Emas5. Kembang Merak6. Kaca Piring7. Soka8. Nona Makan Sirih9. Pagoda
Kupu-kupu raja helena tersebar di Nepal, Kamboja, Cina, India, Brunei, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, Vietnam dan Indonesia
Hidup pada ketinggian 0-1.000 m dplMenyukai tempat yang sejuk, bersih dan tidak terpolusiMembutuhkan naungan vegetasi yang tidak terlalu rapat
DISTRIBUSI DAN HABITAT
PERAN DALAM EKOSISTEM
Ekologis : penyerbuk tanaman, bioindikantor
lingkungan dan sebagai plasma nutfah
kekayaan jenis kupu-kupu di Indonesia.
Ekonomis : bahan makanan, koleksi, perdagangan,
objek wisata dan objek studi untuk
masyarakat umum
STRATEGI KONSERVASI KUPU-KUPU RAJA HELENA
A. Ancaman
• Berkurangnya habitat → penurunan tumbuhan inang• Perdagangan → exploitasi/perburuan yang berlebihan• Perburuan → apabila tidak terkontrol dapat
menyebabkan penurunan populasi →EXTICNT• Pada tahun 1985-2005 Indonesia mengekspor 23.895
ekor Kupu-Kupu raja helena (belum termasuk yang illegal)
• Berdasarkan PP. No 8/1999 LIPI memegang otoritas keilmuan mengenai pengaturan izin perdagangan satwa termasuk jenis ini
STRATEGI KONSERVASI KUPU-KUPU RAJA HELENA
B. Strategi Konservasi
o Perlindungan (Save)• Nasional : PP. No 7/1999 tentang
Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa• Internasional : Appendix II CITES
• Dilakukan secara in-situ dan ex-situ
o Penelitian (Study)• Potensi Riset : penelitian masih sedikit,
memiliki keindahan morfologis dan fungsi yang penting untuk ekosistem, masih banyak nilai keilmuan yang belum terungkap
• Sosialisasi masih kurang, hanya ada satu buku yang membahas tentang kupu-kupu dilindungi (Precius dan Protected Indonesian Butterfly: Peggie, 2011)
STRATEGI KONSERVASI KUPU-KUPU RAJA HELENA
o Pemanfaatan (Use)• Berdasarkan hasil dari prinsip save dan
study• Penyumbang devisa bagi sub-sektor
Kehutanan Indonesia• Daya tarik wisata (ex. TN. Bantimurung-
Bulungsaraung)
STRATEGI KONSERVASI KUPU-KUPU RAJA HELENA
STUDI KASUS Upaya Konservasi In-Situ di
TN. Bantimurung-Bulung Saraung
Kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN. Babul) terletak di Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas ± 43.750 ha.
Secara administratif, Kabupaten Maros dan Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan.
Kawasan ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.398/Menhut-II/2004 tanggal 18 Oktober 2004 (Sumah, 2012).
Taman nasional ini merupakan habitat bagi spesies kupu-kupu yang langka dan endemik, di antaranya adalah Graphium androcles, Papilio blumei, Troides helena dsb. (Sumah, 2012).
Hasil Penelitian Kupu-Kupu di TN. Bantimurung-Bulung Saraung
1. Alfred Russel Wallace pada tahun 1890 bahwa terdapat 256 jenis
kupu-kupu dalam kawasan Bantimurung (Departemen
Kehutanan, 2008).
2. Mattimu dkk., (1987) juga melaporkan terdapat 103 spesies
kupu-kupu yang ditemukan di hutan wisata Bantimurung.
3. Noerdjito dan Amir (1992) menemukan 64 spesies kupu-kupu
di sekitar kawasan taman nasional.
4. Departemen Kehutanan, (2008) melaporkan sebanyak 82 spesies
kupu-kupu di sekitar kawasan TN Babul.
STUDI KASUS Upaya Konservasi Ex-Situ di Taman Kupu-Kupu
Taman Mini Indonesia Indah
• Manifestasi konsep Miniatur Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) juga meliputi aspek biodiversitas. Perhimpunan Kebun Binatang seluruh Indonesia (PKBSI) dan Museum Zoologicum Bogoriense membuat inisiatif untuk membuat Museum Serangga. Pada bulan Maret 1992 mulai dibangun dan pada tanggal 18 Apil 1993 sudah diresmikan.
• Tujuan dari pembuatannya adalah untuk mengenalkan biodiversitas serangga, sehingga dapat merangsang keinginan dan kepedulian masyarakat terhadap peran dan potensi alamnya (Krafiani, 2010).
• Tahun 1998, bersama Yayasan Sarana Wana Jaya dibangun taman
kupu-kupu, laboratorium, kandang penangkaran dan kandang
kepompong → museum serangga dan taman kupu.
• kondisi kawasan, dibuat sedemikian rupa menyerupai habitat alami
kupu-kupu.
• Kondisi vegetasi ditanami jenis tanaman berbunga yang berfungsi
sebagai pakan larva dan kupu-kupu, tanaman hias, tempat
berlindung dan tempat beristirahat. Seperti, sirsak (Anona
squamosa), jeruk nipis (Citrus spp.), kembang sepatu (Hibiscus
rosasinensis), soka (Ixora paludosa), dsb.
• Pengelolaan berbasis ekowisata
• Menurut Krafiani (2010), kupu-kupu raja helena
beradaptasi dengan memfaatkan jenis pagoda
(Clerodendrum pangiculatum) dan jatimas (Cordia
subcordata) sebagai tanaman pakan kupu-kupu dan
paling banyak digunakan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan1. Kupu-kupu raja helena termasuk dalam suku Papilionidae.
2. Kupu-kupu raja helena memiliki seksual dimorfisme, betina biasanya memiliki
tubuh yang lebih besar dari pada jantan dan perbedaan motif warna.
3. Kupu-kupu raja helena merupakan salah satu jenis kupu-kupu yang banyak
dieksploitasi dalam perdagangan nasional dan internasional.
4. Kupu-kupu raja helena dilindungi oleh peraturan pemerintah no. 7 tahun 1999
dan termasuk dalam daftar Appendix II CITES.
5. Strategi konservasinya dapat dilakukan dengan Save (perlindungan), Study
(penelitian) dan Use (pemanfaatan).
Saran
1. Perlu kajian lebih lanjut tentang ekologi, konservasi kupu-kupu
raja helena dan upaya konservasinya, karena masih sedikit
literatur yang membahasa hal tersebut.
2. Perlu pengkajian lebih lanjut tentang status konservasi kupu-
kupu raja helena pada khususnya dan kupu-kupu secara umum.
TERIMA KASIH