peraturan tenis meja

27
PERATURAN TENIS MEJA Peraturan Tenis Meja 2010-2011 Terjemahan: Wahinton Galingging Wasit Tenis Meja Internasional, sesuai sumber aslinya (ITTF) 2. PERATURAN TENIS MEJA 2.1 MEJA Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan panjang 2,74m dan lebar 1,525m, dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas lantai. Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja. Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan pantulan sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm. Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2 cm pada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 m. Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net paralel dengan garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja. Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama dengan garis tengah berwarna putih selebar 3mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi 2 bagian kiri dan kanan. 2.2 PERANGKAT NET Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan ke dua tiang penyangga, termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja. Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada ke dua sisi atas tiang setinggi 15,25 cm, batas perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25 cm. Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja. Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga. 2.3 B O L A Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.

Upload: robby-darmawan

Post on 01-Jul-2015

11.345 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peraturan tenis meja

PERATURAN TENIS MEJA

Peraturan Tenis Meja 2010-2011

Terjemahan: Wahinton Galingging

Wasit Tenis Meja Internasional,

sesuai sumber aslinya (ITTF)

2. PERATURAN TENIS MEJA

2.1 MEJA

Permukaan meja atau meja tempat bermain harus berbentuk segi empat dengan panjang

2,74m dan lebar 1,525m, dan harus datar dengan ketinggian 76 cm di atas lantai.

Permukaan meja tidak termasuk sisi permukaan meja.

Permukaan meja boleh terbuat dari bahan apa saja namun harus menghasilkan pantulan

sekitar 23 cm dari bola yang dijatuhkan dari ketinggian 30 cm.

Seluruh permukaan meja harus berwarna gelap dan pudar dengan garis putih selebar 2 cm

pada tiap sisi panjang meja 2,74 m dan tiap lebar meja 1,525 m.

Permukaan meja dibagi dalam 2 bagian yang sama secara vertikal oleh net paralel dengan

garis akhir dan harus melewati lebar permukaan masing-masing bagian meja.

Untuk ganda, setiap bagian meja harus dibagi dalam 2 bagian yang sama dengan garis

tengah berwarna putih selebar 3mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian

meja, garis tengah tersebut harus dianggap menjadi 2 bagian kiri dan kanan.

2.2 PERANGKAT NET

Perangkat net harus terdiri dari net, perpanjangannya dan ke dua tiang penyangga,

termasuk kedua penjepit yang dilekatkan ke meja.

Net harus terpajang dengan bantuan tali yang melekat pada ke dua sisi atas tiang setinggi

15,25 cm, batas perpanjangan ke dua tiang di setiap sisi akhir lebar meja adalah 15,25

cm.

Ketinggian sisi atas net secara keseluruhan harus 15,25 cm di atas permukaan meja.

Dasar net sepanjang lebar meja harus rapat dengan permukaan meja dan perpanjangan

ujung net harus serapat mungkin dengan tiang penyangga.

2.3 B O L A

Bola harus bulat dengan diameter 40 mm.

Page 2: Peraturan tenis meja

Berat bola harus 2,7 gr.

Bola harus terbuat dari bahan celulos (celluloid) atau sejenis bahan plastik dan berwarna

putih atau oranye, dan tidak mengkilap.

2.4 RAKET/BET

Ukuran, berat, bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar dan kaku.

Ketebalan daun raket minimal 85 % terbuat dari kayu; dapat dilapisi dengan bahan

perekat yang berserat seperti fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang

dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, yang

adalah merupakan bagian yang lebih sedikit/tipis.

Sisi daun raket yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet datar

maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar (karet pletok) maka

ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau jika dilapisi

karet lunak (Sandwich Rubber) atau (spons) dengan karet bintik di dalamnya maka

ketebalannya tidak lebih dari 4 mm termasuk lem perekat.

o Karet bintik biasaadalah lapisan tunggal yang bukan karet cellular, sintetik atau

karet alam, dengan bintik yang menyebar dipermukaan raket secara merata

dengan kepadatan tidak kurang dari 10 per-cm2 dan tidak lebih dari 30 per-cm

2.

o Karet lunak(sandwich rubber) adalah lapisan tunggal dari karet cellular yang

ditutupi dengan lapisan luar karet bintik biasa, ketebalan dari karet bintik tidak

lebih kurang dari 2 mm.

Karet penutup daun raket tidak melebihi daun raket itu sendiri, kecuali pada bagian yang

terdekat dari kayu yang dipegang dan yang ditutupi oleh jari-jari dapat ditutupi oleh

bahan lain atau tidak ditutupi.

Daun raket, lapisan yang menutupi baik karet atau lemnya harus merata (tidak

bersambung) dan juga ketebalannya.

Permukaan raket yang tidak ditutupi karet pada sisi, harus diwarnai pada sisi yang tidak

ditutupi oleh karet dengan warna pudar, merah atau hitam, (tidak sama dengan warna

sebelahnya).

Karet raket yang digunakan harus tanpa perlakuan bahan kimia, merubah karakterisktik

karet secara fisik, atau hal lainnya.<

o Apabila terjadi sedikit kekurangan/ penyimpangan pada warna dan

kesinambungan permukaan akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh kejadian

yang tidak disengaja dapat diijinkan sepanjang tidak merubah karakteristik dari

permukaan raket.

o Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar raketnya selama

permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan raketnya pada

lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk

memeriksa/mencobanya.

2.5 DEFINISI

Suatu reli (rally) adalah suatu periode selama bola dalam permainan.

Page 3: Peraturan tenis meja

Bola dalam permainan mulai dari saat terakhir diam di telapak tangan bebas sebelum

bola dilambungkan pada saat servis hingga reli diputuskan sebagai suatu let atau poin.

Suatu let adalah suatu reli yang hasilnya tidak dinilai/dihitung.

Suatu poin adalah hasil suatu reli yang hasilnya dinilai/dihitung.

Tangan raket adalah tangan yang memegang raket.

Tangan bebas adalah tangan yang tidak memegang raket; lengan bebas adalah lengan

dari tangan bebas.

Seorang pemain memukul bola jika dia menyentuhnya dengan raket yang dipegangnya

atau bagian tangan dibawah pegelangan tangan yang memegang raket ketika bola masih

dalam permainan.

Seorang pemain yang menyentuh bola jika dia, atau apa saja yang dipakai atau

dibawanya, mengenai bola dalam permainan ketika bola masih berada/melintas di atas

permukaan meja dan belum melewati garis akhir, belum menyentuh bagian mejanya

sejak dipukul oleh lawannya.

Pelaku Servis/Pemain yang melakukan servis(server) adalah pemain yang memukul bola

pertama kalinya dalam suatu reli.

Penerima bola (receiver) adalah pemain yang memukul bola yang kedua pada suatu reli.

Wasitadalah seseorang yang ditunjuk untuk mengawasi permainan.

Pembantu wasit adalah seseorang yang ditunjuk untuk membantu wasit dengan

keputusan-keputusan tertentu.

Sesuatu yang dipakai atau dibawa oleh seorang pemain adalah segala sesuatu yang

dipakai atau dibawa, kecuali bola, pada saat reli dimulai.

Bola sudah harus dinyatakan melewati atau mengelilingi net jika telah melalui bagian

mana saja selain antara net dan tiangnya dan antara net dan permukaan meja.

Garis akhir adalah juga perpanjangan kedua arah sisi ujung meja.

2.6 SERVIS

Servis dimulai dengan bola diam secara bebas di atas permukaan telapak tangan bebas

pelaku sevis (siap untuk dilambungkan).

Pelaku servis harus melambungkan bola secara vertikal tanpa putaran, sehingga bola naik

minimal 16 cm dari permukaan telapak tangan bebas, kemudian turun tanpa menyentuh

apapun sebelum dipukul.

Pada saat bola turun, pelaku servis harus memukulnya sehingga menyentuh mejanya

terlebih dahulu dan setelah melewati net atau mengelilingi net kemudian menyentuh

meja dari penerima; pada permainan ganda, bola harus menyentuh bagian kanan dari

masing-masing meja pelaku servis dan penerima secara berurutan.

Dari mulai servis hingga bola dipukul, bola harus berada di atas perpanjangan permukaan

meja permainan (di belakang batas akhir meja) pelaku servis, dan bola tidak boleh

menghalangi penerima oleh pelaku servis atau pasangannya dan apa saja yang mereka

bawa atau pakai.

Segera setelah bola dilambungkan, lengan dan tanganbebas harus disingkirkan/ditarik

dari garis bebas antara bola dan net.<

Page 4: Peraturan tenis meja

Catatan : Ruang antara bola dan net (net dan tiang penyangga) ditentukan oleh bola yang

dilambungkan.

Menjadi tanggungjawab pemain untuk melakukan servis agar wasit atau pembantu

wasitdapat diyakinkan bahwa servisnya sesuai peraturan dan demikian juga untuk

memutuskan bahwa servisnya tidak benar. <

o Jika wasit atau pembantu wasit ragu atas keabsahan suatu servis, maka pada

kesempatan pertama pada pertandingan tersebut, menghentikan pemainan

dan memperingati pelaku servis; tetapi untuk servis yang meragukan

berikutnya oleh pemain atau pasangannya harus dinyatakan tidak

benar/sah. Pengecualian, wasit dapat melonggarkan persyaratan servis yang baik jika diyakini

bahwa rintangan tersebut disebabkan oleh kemampuan fisik yang tidak normal (cacat).

2.7 PENGEMBALIAN BOLA

Bola, setelah diservis atau dikembalikan, harus dipukul sehingga melewati/mengelilingi

net dan menyentuh meja lawan, baik secara langsung maupun setelah menyentuh

perangkat net.

2.8 URUTAN PERMAINAN

Pada permainan tunggal, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu, kemudian

penerima harus melakukan pengembalian dan setelah itu pelaku servis dan penerima

secara bergantian melakukan pengembalian.

Pada permainan ganda, pelaku servis harus melakukan servis terlebih dahulu, sekanjutnya

penerima melakukan pengembalian, selanjutnya, pasangan pelaku servis melakukan

pengembalian, pasangan penerima kemudian melakukan pengambalian dan akhirnya

setiap pemain melakukan pengembalian sesuai gilirannya.

Ketika pemain cacat yang duduk di kursi roda bermain pada ganda, pelaku servis

melakukan servis terlebih dahulu kemudian dikembalikan oleh penerima, tetapi setelah

itu, siapa saja dari mereka boleh melakukan pengembalian. Namun demikian, apabila

kursi roda (bagian mana saja dari kursi roda) melewati garis tengah meja, maka wasit

menyatakan poin untuk lawannya.

2.9 SUATU LET

Reli dinyatakan let

o jika pada saat servis, bola melewati net dan menyentuhnya, kemudian bola masuk

atau dipukul oleh penerima atau pasangannya;

o jika servis dilakukan pada saat penerima atau pasangannya belum siap, dan baik

penerima atau pasangannya tidak berusaha memukul bola/ mengembalikan;

Page 5: Peraturan tenis meja

o jika gagal melakukan servis atau pegembalian atau jika sesuai dengan peraturan

bahwa hal tersebut disebabkan gangguan di luar kontrol pemain;

o jika permainan dihentikan oleh wasit atau pembantu wasit;

o Jika penerima pada pemain cacat yang menggunakan kursi roda dan pada saat

servis, apakah servisnya benar atau tidak

Setelah mengenai meja penerima (pantulan bola) mengarah ke net. berhenti di bagian meja penerima.

pada salah satu bagian sisi meja, bola keluar setelah mengenai ujung sisi

samping meja penerima.

Permainan dapat dihentikan

o untuk mengoreksi kesalahan urutan servis, penerima, atau tempat;

o untuk memulai sistem percepatan waktu;

o untuk menghukum dan memperingati pemain atau penasehat;

o karena kondisi permainan terganggu dan mempengaruhi hasil reli.

2.10 SATU POIN/SKOR

Selain reli dinyatakan let, pemain dinyatakan mendapat poin.

o jika lawannya gagal melakukan servis yang benar;

o jika lawannya gagal melakukan pengembalian yang benar;

o jika, setelah melakukan servis atau pengembalian, bola menyentuh apa saja selain

net sebelum dipukul oleh lawannya;

o jika bola melewati mejaatau berada di luar permukaan meja, tanpa menyentuh

meja;

o jika lawannya menyentuh bola;

o jika lawannya memukul bola dua kali secara beruntun;<

o jika lawannya memukul bola dengan sisi daun raket yang tidak dilapisi karet atau

tidak sesuai dengan ketentuan 2.4.3, 2.4.4., dan 2.4.5;

o jika lawannya, atau apa saja yang dipakainya menggerakkan permukaan meja;

o jika lawannya atau apa saja yang dipakai menyentuh net;

o jika tangan bebas lawannya menyentuh permukaan meja;

o jika, dalam permainan ganda, setelah pelaku servis pertama melakukan servis ke

penerima dengan benar, kemudian lawannya memukul bola di luar dari

urutannya;

o seperti yang dijelaskan dalam sistem percepatan waktu (2.15.4).

o jika pemain atau pasangan cacat yang menggunakan kursi roda dan

lawannya tidak tidak berada pada posisi duduk yang minimal pada

kursi rodanya, belakang paha tidak menempel, ketika bola dipukul;

lawannya menyentuh bola dengan tangan mana saja sebeum

memukul bola;

kaki lawannya menyentuh lantai semasa (bola) dalam permainan. o seperti yang dijelaskan pada urutan permainan (2.8.3).

2.11 SUATU GAME/SET

Page 6: Peraturan tenis meja

Suatu game dinyatakan dimenangkan oleh seorang pemain/ pasangan yang pertama

mendapat poin 11, kecuali kedua pemain atau pasangan sama mendapatkan poin 10, pada

situasi ini, salah satu pemain atau pasangan harus mendapat selisih kemenangan 2 (dua)

poin atas lawannya.

2.12 SUATU PERTANDINGAN

Suatu pertandingan terdiri dari game/set ganjil terbaik.

2.13 MEMILIH SERVIS, MENERIMA BOLA, ATAU TEMPAT

Hak untuk memilih urutan servis, menerima bola, atau tempat harus diputuskan oleh

undian dan pemenangnya dapat memilih servis, atau menerima bola, atau memilih

tempat terlebih dahulu;

Bila salah satu pemain/pasangan telah memilih servis atau menerima atau memilih

tempat, maka lawanya harus memilih yang lainnya;

Setelah mencapai 2 (dua) poin, penerima/pasangan yang harus menjadi pelaku servis, dan

seterusnya secara bergantian hingga game selesai, kecuali kedua pemain/pasangan telah

sama-sama mencapai poin 10 atau sistem percepatan waktu diberlakukan, maka urutan

servis dan menerima tetap sama tetapi tiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara

bergantian;

Pada setiap game/set dalam pertandingan ganda,pasangan yang berhak melakukan

servis terlebih dahulu harus menentukan siapa dari mereka yang melakukan servis

pertama dan penerima bola juga harus menentukan siapa yang terlebih dahulu

menerima bola; padagame/set berikutnya,pemain yang melakukan servis (server)

pertama adalah penerima pada game/set sebelumnya dan penerima (receiver)

adalah server yang sudah ditentukansebelumnya; Dalam ganda, pada setiap pergantian servis, pemain yang sebelumnya menerima bola

menjadi pelaku servis dan pasangan yang sebelumnya melakukan servis menjadi

penerima;

Pemain/pasangan yang melakukan servis pertama pada suatu game/set menjadi penerima

pada game/set berikutnya dan untuk game terakhir/penentuan pada pertandingan ganda,

pasangan yang menerima bola kemudian harus merubah urutan yang menerima apabila

salah satu pasangan telah mencapai poin 5;

Pemain/pasangan yang memulai pada suatu sisi (tempat) dalam suatu game akan pindah

tempat pada game berikutnya dan padagame/set penentuan, pemain/pasangan, harus tukar

tempat jika salah satunya telah mendapat skor/poin 5.

2.14 KESALAHAN URUTAN SERVIS, PENERIMA, ATAU TEMPAT

Jika pemain melakukan kesalahan urutan servis (server maupun receiver), permainan

harus segera dihentikan oleh wasit dan dilanjutkan sesuai dengan urutan yang sebenarnya

siapa yang seharusnya melakukan servis dan menerima bola pada skor/angka yang telah

Page 7: Peraturan tenis meja

dicapai, sesuai dengan urutan pada saat mulai pertandingan, dan dalam ganda, sesuai

dengan urutan pemain yang telah ditetapkan, melakukan servis pertama dalam game/set

tersebut sejak kesalahannya ditemukan.

Jika para pemain tidak bertukar tempat pada saat mereka seharusnya melakukannya,

wasit harus menghentikan permainan dan dilanjutkan sesuai dengan pemain yang

sebenarnya pada skor yang telah diraih, disesuaikan dengan urutan yang telah ditetapkan

pada saat pertandingan dimulai.

Dalam keadaan apapun, semua poin yang telah diraih sebelum kesalahan ditemukan

harus dihitung.

2.15 SISTEM PERCEPATAN WAKTU (Expedite System)

Kecuali seperti yang dijelaskan pada 2.15.2, sistem percepatan waktu harus

diberlakukan setelah 10 menit permainan dalam satu game atau kapan saja diminta oleh

kedua pemain atau pasangan.

Sistem percepatan waktu tidak lagi berlaku dalam satu game jika skor yang sudah

diraih berjumlah 18 (delapan belas).

Jika bola masih dalam permainan ketika batas waktu telah habis, permainan harus

diberhentikan oleh wasit dan dilanjutkan dengan mengulang servis oleh pemain

yang melakukan servis pada saat permainan berlangsung; jika bola tidak dalam

permainan (bola mati) dan sistem percepatan waktu harus diberlakukan,

permainan dilanjutkan dengan pelaku servis adalah yang menerima bola pada reli

sebelumnya. Setelah itu, setiap pemain harus melakukan servis 1 kali secara bergantian hingga game

berakhir, dan jika pemain/pasangan yang menerima telah melakukan 13 kali

pengembalian, penerima mendapat satu poin.

Pemberlakuan sistem perccepatan waktu harus tidak merubah urutan servis dan penerima

pada pertandingan tersebut, seperti yang diuraikan pada 2.13.6.

Sekali diterapkan, sistem percepatan waktu harus terus diberlakukan hingga pertandingan

selesai.

3. KETENTUAN KOMPETISI INTERNASIONAL

3.1 BATASAN KETENTUAN DAN PERATURAN

Jenis Kompetisi o Suatu Kompetisi Internasionaladalah yang mencakup para pemain lebih dari satu

Asosiasi.

o Suatu Pertandingan Internasionaladalah pertandingan antar regu yang mewakili

beberapa Asosiasi.

o Suatu Turnamen Terbukaadalah ternamen yang dapat diikuti oleh seluruh

Asosiasi.

Page 8: Peraturan tenis meja

o Suatu Turnamen Terbatasadalah turnamen yang terbatas bagi pemain dari regu

tertentu selain kelompok umur.

o Suatu Turnamen Invitasiadalah turnamen yang diikuti oleh asosiasi atau pemain

tertentu yang diundang secara individu.

Hal-hal yang berlaku o Kecuali seperti yang diterangkan pada 3.1.2.2., Peraturan (bab 2) harus

diberlakukan pada Kejuaraan Dunia, Benua/Kontinental, Olympiade, Kejuaraan

Terbuka, dan pada Pertandingan Internasional jika disetujui oleh Asosiasi peserta.

o Pengurus memiliki kekuatan untuk memberi wewenang kepada penyelenggara

kejuaraan terbuka untuk mengadopsi beberapa variasi peraturan yang diujicoba

secara khusus oleh Panitia Eksekutif (ITTF).

o Ketentuan Kompetisi Internasional harus diterapkan untuk

Jenis Kejuaraan Dunia dan Olympiade, jika tidak disetujui oleh Dewan

Pengurus dan diumumkan sebelumnya kepada Asosiasi peserta;

Kompetisi dengan nama tingkat benua/kontinental, jika tidak disetujui

oleh Federasi Kontinental yang sesuai dan diumumkan sebelumnya

kepada Asosiasi peserta;

Kejuaraan Terbuka Internasional (3.7.1.2.), kecuali tidak disetujui oleh

Panitia eksekutif dan diterima oleh peserta sesuai dengan 3.1.2.4.

Kejuaraan terbuka, kecuali seperti dijabarkan dalam 3.1.2.4.

o Bilamana dalam kejuaraan terbuka tidak menggunakan salah satu peraturan di

atas, variasi yang ditimbulkan harus diuraikan secara khusus dalam formulir

pendaftaran; uraian yang disampaikan dalam formulir dianggap sebagai suatu

kondisi yang dapat diterima dalam kompetisi, termasuk variasi tersebut.

o Peraturan dan ketetuan tersebut diperuntukkan bagi seluruh kompetisi

internasional kecuali menurut pengamatan Konstitusi, pada turnamen

internasional yang terbatas dan sifatnya undangan dan kompetisi internasional

yang diselenggarakan oleh badan organisasi yang bukan anggota (ITTF) dapat

menggunakan peraturan sesuai dengan kewenangan penyelenggara.

o Peraturan dan ketentuan untuk kompetisi internasional harus dapat diperkirakan

akan diterapkan jika beberapa penambahan tidak memerlukan persetujuan

dikemudian hari atau dibuat jelas dalam peraturan kompetisi yang dipublikasikan.

o Penjelasan dan interpretasi peraturan secara rinci, termasuk spesifikasi peralatan

harus dipublikasikan dalam Panduan Teknis (prospektus) yang diakui oleh Dewan

Pengurus dan dalam Buku Pegangan bagi para Wasit dan Referee.

3.2 KONDISI TEMPAT PERTANDINGAN DAN PERALATAN

Peralatan yang diakui dan disetujui o Persetujuan dan pengakuan peralatan pertandingan harus dilaksanakan oleh

komite peralatan atas nama Dewan Pengurus; persetujuan dan pengakuan tersebut

dapat disaksikan oleh Dewan Pengurus setiap saat jika kelangsungannya

merugikan bagi olahraga.

o Formulir pendaftaran atau prospektus untuk Kejuaraan Terbuka harus

menjelaskan warna dan merek meja, net yang akan digunakan, pemilihan

Page 9: Peraturan tenis meja

peralatan harus berdasarkan Asosiasi tempat penyelenggaraan, jenis dan merek

yang dipilih harus sesuai dengan ketentuan ITTF yang terbaru.

o Karet raket yang digunakan untuk memukul bola harus sesuai dengan merek dan

jenis yang disahkan terakhir oleh ITTF dan harus melekat pada daun raket

sehingga logo ITTF dan merek, dan suplier, serta nomor ITTF (jika ada) terlihat

jelas ditepi permukaannya.

Daftar peralatan dan material yang diakui oleh ITTF dapat dilihat di web site ITTF.

Kaki meja untuk pemain yang menggunakan kursi roda haruslah berjarak sedikitnya

40cm dari ujung meja.

Pakaian Bertanding o Pakaian pertandingan biasanya terdiri dari kaos lengan pendek atau tanpa

lengandan celana pendek atau rok atau bagian/perangkat pakaian olahraga, sepatu

dan kaos kaki. Pakaian lain, seperti trainingspak atau bagiannya, tidak dapat

digunakan kecuali atas seizin Referee.

o Warna dasar/utamapakaian, celana pendek atau rok, selain dari kerah dan lengan

baju, harus berbeda dari warna bola yang digunakan.

o Pada bagian belakang pakaian dapat bertuliskan nomor atau huruf untuk

mengidentifikasi pemain, asosiasinya, atau klubnya ketika mewakili klub, dan

iklan sesuai dengan yang diuraikan pada 3.2.4.9. Jika pada bagian belakang

mencantumkan nama pemain, hal tersebut ditempatkan persis di bawah kerah

kaosnya.

o Nomor punggung apa saja yang digunakan oleh penyelenggara bagi pemain harus

mendapat ruang untuk iklan yang dipasang dibelakang kostum, lebar nomor

punggung harus tidak lebih besar dari 600cm2.

o Corak apa saja yang terdapat pada sisi atau depan kostum termasuk perhiasan

yang dipakai pemain harus tidak menyilaukan lawannya.

o Tidak diperbolehkan adanya pola dan tulisan pada kostum pemain yang dapat

menimbulkan suasana permainan menjadi terganggu.

o Segala pertanyaan yang berhubungan dengan keabsahan kostum pertandingan

harus diputuskan oleh Referee.

o Pada kejuaraan dunia atau olimpiade, pemain pada pertandingan Beregu dan

pemain ganda dari asosiasi yang sama harus berpakaian seragam , kecuali untuk

kaos kaki, sepatu,nomor, ukuran, warna dan disain iklan pada pakaian. Untuk

kejuaraan internasional, pemain ganda dari asosiasi yang sama dapat memakai

pakaian yang berbeda merek, asal warnanya sama dan diakui oleh asosiasinya.

o Pemain/pasangan yang berlawanan harus memakai kostum yang warnanya benar-

benar berbeda agar dapat dengan mudah dibedakan/dikenali oleh penonton.

o Apabila pemain atau regu yang berhadapan memakai warna kostum yang sama

dan tidak ada yang mengalah untuk mangganti kostumnya, maka keputusannya

ditentukan melalui undian oleh wasit.

o Pemain yang mengikuti Olympiade dan Kejuaraan Dunia atau kejuaraan

internasional lainnya harus memakai kostum (kaos dan celana) yang disediakan

asosiasinya.

Page 10: Peraturan tenis meja

Keadaan Tempat Pertandingan o Area pertandinganharuslah bersegi empat dan (untuk 1 meja) tidak kurang dari :

panjang 14m, lebar 7m, dan tinggi 5m, tetapi ke-empat sudutnya dapat ditutupi

sketsel (pembatas) yang panjangnya tidak lebih dari 1,5m.Area pertandingan

untuk pemain yang menggunakan kursi roda dapat diperkecil, akan tetapi

tidak kurang dari : panjang 8m dan lebar 6m. o Perlengkapan/peralatan berikut dapat dianggap sebagai bagian dari area

permainan : Meja termasuk net, kursi dan meja wasit, petunjuk/papan skor,

tempat handuk, nomor meja, pembatas, karpet, papan nama pemain atau

daerah/asosiasinya.

o Sebagai pemisah antara area pertandingan yang satu dengan yang lain dan dari

penonton, area harus ditutupi sekelilingnya dengan (sketsel) ketinggian 75cm, dan

dengan latar belakang warna gelap.

o Intensitas cahaya pada Olympiade dan Kejuaraan Dunia, setelah diukur dari

permukaan meja, tidak kurang dari 1000 lux merata keseluruh permukaan meja

pertandingan dan 500 lux disekelilingnya; pada kejuaraan lain, intensitasnya

boleh 600 lux pada permukaan meja dan 400 lux sekelilingnya.

o Bila beberapa meja sedang digunakan, cahaya lampu juga harus sama dengan

yang lainnya, dan cahaya latar/tambahan pada area pertandingan tidak lebih besar

dari cahaya yang ada di area tersebut.

o Sumber cahaya lampu harus tidak kurang dari 5m dari lantai.

o Latar belakang warna pada umumnya haruslah gelap dan tidak dimasuki sinar

matahari melalui pintu/ dinding/atap yang terbuka.

o Lantai tidak boleh berwarna cerah dan menimbulkan pantulan cahaya atau licin

dan permukaannya tidak dari batu bata, beton atau batu; akan tetapi, lantai

untuk event kursi roda dapat terbuat dari semen. Pada Olympiade atau Kejuaraan Dunia, lantai harus dari kayu atau karpet

gulung sintetis dengan merek dan tipeyang diakui oleh ITTF.]

Kontrol Karet

o Menjadi kewajiban pemain untuk meyakinkan bahwa karet yang mereka

pakai/rekatkan tidak dilapisi lem atau perekat yang mengandung cairan

berbahaya/terlarang.

o Tempat/pusat control/tes raket harus disediakan pada seluruh Kejuaraan

Dunia ITTF dan event Olimpiade serta beberapa ITTF Pro Tour and Event

Sirkuit Junior dan dapat juga disediakan pada Kompetisi Regional dan

Benua.

Tempat kontrol raket untukpengetesan karet, sesuai dengan

kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh Panitia Eksekuif

dengan rekomendasi dari Panitia Peralatan, untuk meyakinkan

bahwa raket memenuhi persyaratan ITTF termasuk ketebalan, ke-

rata-an dan kandungan cairan yang berbahaya.

Tes kontrol raket biasanya dilakukan secara acak setelah

pertandingan, akan tetapi mulai dari perempat final, tes raket

dilakukan sebelum pertandingan pada nomor perorangan dan

pertandingan individual tertentu pada nomor beregu.

Page 11: Peraturan tenis meja

Raket yang tidak lolos tes Kontrol Raket sebelum pertandingan tidak

dapat digunakan pada kejuaraan seperti di atas. Pemain yang

menggunakan karet yang tidak lolos tes pada saat tes acak setelah

pertandingan akan dikenakan sanksi seperti yang diberlakukan pada

Kejuaraan Dunia 2010.

Seluruh pemain diberi hak agar raketnya dites secara sukarela tanpa

hukuman sebelum pertandingan. o Area yang berventilasi dan layak harus disediakan untuk merekatkan karet, dan

cairan perekat tidak lagi boleh digunakan pada arena gedung

tempat/venuespertandingan.

“Venues pertandingan”adalah seluruh yang ada di gedung pertandingan dan

halamantempat berdirinya gedung yang terdiri dari pintu gerbang, tempat parkir dan

fasilitas lain yang berhubungan dengan gedung.

Iklan

o Dalam area pertandingan, iklan hanya diperbolehkan pada peralatan/

perlengkapan seperti pada 3.2.3.2 dan tidak boleh ada tambahan khusus.

o Pada Olympiade, penempatan iklan pada peralatan permainan, pada kostum

bertanding dan pada pakaian wasit, harus sesuai dengan ketentuan IOC.

o Dengan pengecualian cahaya/sinar yang muncul dari dalam, warna iklan

dan sketsel/pembatasyang memantulkan cahaya atau yang mengkilap tidak

diperbolehkan di sekitar area pertandingan.

Cahaya yang muncul dari (dalam) iklan atau pembatas tidak boleh

dipindah/diubah sejak mulai hingga selesai pertandingan termasuk

saat interval. o Simbol atau huruf yang tertera disekitar area pertandingan tidak boleh berwarna

putih dan kuning dan tidak lebih dari dua warna dan tidak boleh lebih dari 40cm

tingginya; untuk ini diijinkan menggunakan warna latar yang sama, namun sedikit

lebih cerah atau lebih gelap.

o Tanda atau symbol di lantai tidak boleh ada warna putih atau oranye, dan harus

sedikit lebih gelap atau sedikit memiliki bayangan lebih cerah dari warna latar.

o Tidak boleh lebih 4 buah iklan di lantai dalam areal pertandingan, 1 di tiap lantai

samping meja dan 1 di tiap sisi atas meja, masing-masing terdiri dari 2.5m2

luasnya; jarak tanda iklan ini tidak boleh kurang 1m dari batas sketsel dan pada

masing-masing ujung meja tidak lebih dari 2m dari batas akhir meja.

o Diperbolehkan 1 iklan temporer pada tiap sisi atas meja dan 1 pada sisi belakang

tempat pemian dengan jelas terpisah dari iklan yang permanen dan tiap-tiap iklan

tambahan tersebut memiliki total panjangnya 60cm; hal ini tidak untuk merek

meja/perusahaan lain yang memproduksi peralatan yang sama.

o Iklan di Net harus lebih gelap atau sedikit bayangan lebih cerah dari warna dasar,

tidak lebih 3 cm dari ujung sisi sepanjang sisi atas meja dan tidak menggangu

pandangan pada celahnya.

o Iklan pada meja wasit atau pada perlengkapan lainnya disekitar meja pertandingan

harus dalam batas 750cm2 totalnya di tiap permukaan.

o Iklan pada kostum bertanding terbatas untuk

Page 12: Peraturan tenis meja

tanda merek yang normal, simbol atau nama dengan total area 24cm2;

tidak boleh lebih dari 6 iklan yang terpisah dengan jelas dalam satu

kombinasi dengan total area 600cm2 di depan, samping atau bahu kostum,

dan tidak lebih 4 iklan di depannya;

Tidak lebih dari 2 iklan pada belakang kostum dengan total area 400cm2;

Tidak lebih dari 2 iklan, terdiri dari suatu kombinasi dalam total area

120cm2 hanya di depan atau samping celana atau rok.

o Iklan pada nomor punggung harus dalam total 100cm2.

o Iklan pada pakaian wasit harus dalam total area 40cm2.

o Tidak boleh ada iklan untuk rokok, minuman ber-alkohol, atau obat terlarang

pada kostum pemain.

Kontrol/Tes Doping o Seluruh pemain yang ikut pada saat kompetisi internasional, termasuk kompetisi

Junior diberlakukan tes doping oleh ITTF, Asosiasi Nasional pemain, dan

Organisasi Anti Doping lainnya bertanggungjawab pada tes di tempat kompetisi

yang diikuti.

3.3. PETUGAS TEKNIS PERTANDINGAN

Referee o Pada setiap pertandingan, referee harus ada dan tempat dan identitasnya harus

diketahui oleh peserta, dan sebaiknya diketahui oleh kapten tim.

o Referee bertanggungjawab untuk memimpin undian;

penjadwalan pertandingan dengan waktu dan meja pertandingan;

ketentuan (keseragaman) untuk wasit/petugas pertandingan;

memimpin pertemuan dengan para wasit/petugas pertandingan sebelum

pertandingan dimulai;

mengecek keabsahan pemain untuk pertandingan yang diikuti;

memutuskan apakah permainan dapat ditunda bila terjadi sesuatu yang

darurat;

memutuskan apakan pemain dapat meninggalkan arena selama

pertandingan masih berlangsung;

memutuskan apakah waktu pemanasan dapat diperpanjang;

memutuskan apakah pemain yang bertanding dapat memakai trainingspak;

memutuskan interpretasi pertanyaan yang timbul tentang ketentuan dan

peraturan pertandingan termasuk pakaian yang digunakan, peralatan, dan

kondisi pertandingan;

memutuskan waktu dan tempat pemain untuk melakukan pemanasan

selama penundaan darurat permainan;

mengambil tindakan disiplin terhadap pelanggaran ketentuan dan sikap

atau hal lain yang melanggar peraturan.

o Bila tugas referee didelegasikan kepada orang lain, dengan persetujuan panitia

penyelenggara, harus diumumkan kepada peserta, dan selayaknya kepada kapten

tim.

Page 13: Peraturan tenis meja

o Referee yang telah ditentukan atau wakilnya harus ada sepanjang pertandingan.

o Apabila Referee menganggap perlu, ia dapat mengganti wasit, asisten wasit kapan

saja, tetapi ia tidak boleh mengubah keputusan yang dibuat oleh wasit yang

diganti yang menjadi wewenangnya.

o Referee harus mengawasi pemain sejak saat tiba di arena tempat pertandingan

hingga keluar dari tempat tersebut.

Wasit, Pembantu Wasit, dan Pencatat Pukulan o Seorang wasit dan seorang pembantu wasit harus ditunjuk untuk setiap

pertandingan.

o Wasit harus duduk atau berdiri sejajar dengan net dan pembantu wasit duduk

disebelah meja berhadapan dengannya;.

o Wasit harus bertanggungjawab untuk memeriksa keabsahan peralatan dan kondisi tempat pertandingan dan

melaporkan kepada referee apabila terdapat kekurangan/ kerusakan.

mengambil bola secara acak seperti pada 3.4.2.1.1-2;

melakukan undian untuk menentukan yang servis, penerima bola, atau

tempat;

memutuskan apakah persyaratan servis dapat diperlonggar bagi pemain

yang cacat fisik;

mengontrol urutan servis, penerima bola, tempat, dan mengoreksi

kesalahan yang terjadi;

memutuskan setiap reli sebagai suatu poin atau let.

mengucapkan poin/skor sehubungan dengan prosedur yang ditentukan;

memperkenalkan sistem percepatan waktu pada saatnya;

menjaga kelangsungan permainan;

mengambil tindakan bagi pelanggar ketentuan coaching/nasihat atau

ketentuan sikap;

Melakukan undian untuk menentukan pemain/pasangan/tim yang harus

mengganti pakaian bila terjadi kesamaan warna pakaian dan kedua pihak

tidak ada yang mengalah untuk mengganti pakaian.

Memastikan bahwa hanya orang yang berhak yang boleh berada di

arena/area pertandingan. o Pembantu wasit harus

memutuskan apakah bola menyentuh atau tidak sisi atas meja yang

terdekat dengannya.

Memberitahukan wasit atas perlakuan yang berhubungan dengan nasihat

dan sikap (pemain/pemberi nasihat)

o Baik wasit maupun pembantunya dapat :

memutuskan apakah servis pemain tidak sah;

memutuskan apakah bola menyentuh net pada saat servis;

memutuskan apakah pemain menyentuh bola;

memutuskan apakah kondisi permainan terganggu dan dapat

mempengaruhi hasil suatu reli;

memastikan waktu pemanasan, interval antara game/set, dan lamanya

pertandingan.

Page 14: Peraturan tenis meja

o Baik pembantu wasit maupun salah satu petugas lain dapat bertugas sebagai

pencatat pukulan, menghitung pukulan penerima bola atau pasangannya ketika

sistem percepatan waktu diberlakukan;

o Keputusan yang dibuat oleh pembantu wasit atau pencatat pukulan sehubungan

dengan yang dijabarkan pada 3.3.2.5-6 tidak dapat diubah oleh wasit.

o Wasit harus mengawasi pemain dari saat masuk ke arena tempat pertandingan

hingga keluar arena setelah pertandingan selesai.

Banding o Tidak ada persetujuan diantara pemain, dalam pertandingan perorangan, atau

antara kapten tim dalam pertandingan beregu, yang dapat mengubah keputusan,

yang kenyataannya dibuat oleh wasit yang bertugas, juga dalam interpretasi dari

pertanyaan tentang ketentuan dan peraturan oleh referee yang bertugas atau

pertanyaaan lain tentang penyelenggaraan pertandingan atau turnamen oleh

panitia penyelenggara yang berwenang.

o Tidak ada banding yang diajukan kepada referee untuk melawan keputusan yang

dibuat oleh wasit dan pembantu wasit yang berwenang atau oleh panitia

penyelenggara atas interpretasi pertanyaan tentang peraturan yang dibuat oleh

referee.

o Suatu banding boleh diajukan ke referee terhadap pertanyaan mengenai

interpretasi peraturan dan ketentuan keputusan yang dibuat wasit, dan keputusan

referee adalah final.

o Banding dapat diajukan ke Panitia Penyelenggara terhadap penjelasan

pelaksanaan pertandingan yang tidak tercantum pada ketentuan dan peraturan, dan

keputusan panitia penyelenggara adalah final.

o Pada pertandingan perorangan, banding hanya dapat dilakukan oleh pemain yang

terlibat dalam masalah yang timbul, sedangkan pada beregu, hanya oleh kapten

tim atas masalah yang timbul pada pertandingan tersebut.

Nama kapten tim, bermain ataupun tidak, harus disampaikan kepada

wasit sebelum pertandingan dimulai. o Pertanyaan tentang interpretasi ketentuan dan peraturan yang dibuat oleh referee

atau akibat keputusan panitia penyelenggara dapat diajukan oleh pemain atau

kapten tim melalui induk organisasinya sebagai pertimbangan bagi panitia

perumus peraturan ITTF.

o Panitia perumus peraturan ITTF harus memberikan panduan untuk keputusan

yang akan datang, dan panduan keputusan ini dapat menjadi jawaban/sangsi dari

protes yang disampaikan oleh induk organisasi tersebut kepada pengurus atau

pada rapat umum ITTF, tetapi hal itu tidak mempengaruhi keputusan yang dibuat

oleh referee yang berwenang atau panitia penyelenggara.

3.4 ALUR PETUNJUK PERTANDINGAN

Hitungan Skor/poin. o Wasit harus menyebutkan poin segera setelah bola mati pada saat reli usai, atau

secepatnya setelah pelaksanaan reli tersebut.

Page 15: Peraturan tenis meja

Dalam penyebutan skor, wasit terlebih dahulu menyebutkan angka pemain

yang akan melakukan servis pada game tersebut, kemudian angka bagi

lawannya.

Pada permulaan game/set dan pada saat pertukaran servis, wasit harus

menunjuk ke pemain yang servis berikutnya, dan juga menyebutkan skor

diikuti nama pelaku servis.

o Pada akhir game, wasit harus menyebutkan nama/pasangan yang menang

kemudian skor yang menang diikuti skor yang kalah.

o Sebagai pelengkap dalam menyebutkan skor, wasit dapat menggunakan

tangannya sebagai tanda untuk menunjukkan keputusannya.

o Ketika poin diputuskan, wasit dapat mengangkat lengan yang dekat dengan

pemain yang mendapat poin dengan posisi lengan sejajar dengan bahunya, bagian

depan lengan kedepan secara vertikal dan telapak tangan tertutup.

o Ketika wasit harus memutuskan let pada suatu reli, dia dapat mengangkat

tangannya ke atas kepalanya, menunjukkan reli telah berakhir.

Page 16: Peraturan tenis meja

o Pada sistem percepatan waktu, skor dan hitungan pukulan harus disebut dengan

bahasa Inggris atau bahasa lain yang diterima oleh kedua pemain atau pasangan

dan wasit.

o Skor harus ditampilkan dalam bentuk petunjuk elektronik atau mekanik agar

dapat dilihat oleh pemain dan penonton.

o Ketika pemain secara resmi diperingati karena sikap yang kurang baik, sebagai

suatu tanda, kartu kuning ditempatkan dekat petunjuk skor.

Peralatan/Perlengkapan o Pemain tidak boleh memilih bola di area pertandingan.

Bila memungkinkan, pemain diberi kesempatan memilih satu atau lebih

bola sebelum memasuki meja pertandingan, dan wasit mengambil salah

satu dari bola yang dipilih secara acak untuk digunakan.

Jika bola tidak/belum dipilih pemain sebelum memasuki meja

pertandingan, bola diambil secara acak oleh wasit dari box/tempat yang

disediakan untuk pertandingan.

Jika bolanya rusak pada saat pertandingan masih berlangsung, bola diganti

dengan yang telah dipilih sebelum pertandingan dimulai, jika tidak ada,

maka diambil oleh wasit secara acak dari tempat/box bola yang

disediakan.

o Karet raket yang digunakan harus yang diakui oleh ITTF tanpa tindakan lain atau

modifikasi keaslian karet yang disebabkan oleh bahan kimia, sehingga

menyebabkan kecacatan atau perubahan fisik, warna, stuktur, permukaan karet,

dan lain-lain<

o Raket yang dipakai tidak dapat ditukar selama pertandingan tersebut belum

selesai kecuali raket benar-benar rusak dan tidak dapat digunakan, jika hal ini

terjadi, raket yang rusak segera diganti dengan raket yang dibawa oleh pemain

tersebut atau yang diberikan kepadanya di area pertandingan.

o Jika tidak diizinkan oleh wasit, pemain harus meninggalkan raketnya di meja

pertandingan selama interval (pergantian game); akan tetapi jika raketnya

terikat ke tangan pemain tersebut, wasit harus mengijinkan raket tersebut

tetap berada di tangan selama interval.

Pemanasan o Pemain berhak untuk mengadakan pemanasan pada meja pertandingan segera

sebelum pertandingan dimulai dengan waktu maksimum 2 menit, tetapi tidak

termasuk dalam interval yang lainnya; waktu pemanasan secara khusus dapat

diperpanjang hanya dengan persetujuan referee.

o Referee dapat mengizinkan pemain melakukan latihan pada meja mana saja

selama penundaan waktu akibat kecelakaan, termasuk meja pertandingan.

o Pemain diberikan kesempatan yang sesuai untuk mengecek dan menyesuaikan

diri dengan perlengkapan yang mereka gunakan, tetapi hal ini otomatis tidak

melebihi beberapa pukulan percobaan sebelum permainan dilanjutkan setelah

kerusakan bola atau raket.

Pergantian Game/Set (Interval) o Permainan harus terus berlanjut selama pertandingan perorangan kecuali ada

pemain yang disetujui untuk :

Page 17: Peraturan tenis meja

mendapatkan interval (istirahat) selama 1 menit diantara game/set pada

pertandingan yang sedang berlangsung.

mendapatkan interval sejenak untuk lap keringat setelah (tiap) 6 poin sejak

tiap game dimulai dan pada saat pindah tempat pada game/set penentuan.

o Seorang pemain atau pasangan dapat mengklaim satu kali Time-out selama 1

menit untuk satu pertandingan tersebut.

Pada pertandingan perorangan, permintaan time-out hanya dapat

dilakukan oleh pemain/pasangan tersebut atau oleh penasehat yang telah

ditentukan; pada pertandingan beregu, hal ini dapat dilakukan oleh

pemain/pasangan atau kapten tim yang bersangkutan.

Jika pemain atau pasangan dan pelatih atau kapten tim tidak setuju time-

out diambil, keputusan akhir dibuat oleh pemain/pasangan pada

pertandingan perorangan dan kapten tim pada beregu.

Permintaan Time-out hanya dapat dilakukan hanya pada saat bola mati

antara reli dalam satu game/set, dengan membuat tanda “T” dengan

tangan.

Ketika menerima permintaan time-out, wasit menghentikan permainan dan

mengangkat Kartu Putih dengan tangan yang berada pada posisi yang

meminta time-out; kemudian, Kartu Putih atau tanda (T) lain diletakkan

pada bagian meja pemain/pasangan yang minta time-out.

Setelah Time-out selesai (maksimal 1 menit) atau pemain yang meminta

time-out siap melanjutkan permainan, kartu putih atau tanda T segera

diambil dari meja dan pertandingan dilanjutkan.

Jika time-out secara bersambung dan sah diminta oleh kedua

pemain/pasangan, permainan diteruskan ketika keduanya siap memulai

atau sudah 1 menit, setelah itu, tidak ada lagi time-out bagi kedua

pemain/pasangan pada pertandingan tersebut.

o Pada pertandingan beregu, tidak ada istirahat/interval antara pertandingan tunggal

kecuali pemain tersebut harus bermain lagi pada pertandingan berikutnya dapat

meminta interval selama 5 menit diantara pertandingan tersebut.

o Jika pemain sewaktu-waktu mendapat kecelakaan sepanjang sepengetahuan

referee bahwa hal itu tidak merugikan lawannya, referee dapat menunda

permainan untuk tambahan waktu pemanasan, dan dengan alasan apapun tidak

lebih dari 10 (sepuluh) menit,

o Penundaan tidak dapat diizinkan bila akibat terlambat hadir atau karena

permintaan pemain, atau bila terjadi gangguan bagi pemain akibat stress, karena

kelelahan atau kram disebabkan oleh kelemahan fisik atau karena kecelakaan

sebelumnya, penundaan hanya boleh dilakukan akibat kecelakaan seperti adanya

luka karena terjatuh.

o Jika ada pemain yang berdarah di areal pertandingan, permainan segera harus

dihentikan dan tidak boleh diteruskan sebelum pemain tersebut mendapatkan

pengobatan/ perawatan medis dan darah yang tercecer dibersihkan dari areal

pertandingan.

o Pada petandingan perorangan, pemain harus tetap berada di sekitar meja

pertandingan selama pertandingan belum selesai, kecuali dengan pesetujuan

Page 18: Peraturan tenis meja

referee, pada saat interval game/set dan time out pemain harus di sekitar 3 meter

dari area pertandingan dengan pengawasan wasit.

3.5 DISIPLIN

Nasihat o Dalam pertandingan beregu, nasihat/coaching dapat diberikan oleh siapa saja

yang diakui/yang dibenarkan berada di area pertandingan. o Dalam pertandingan perorangan (tunggal/ganda) nasihat hanya dapat diberikan

oleh 1 (satu) orang yang ditunjuk terlebih dahulu/ diberitahukan kepada wasit,

kecuali jika ada pemain yang berpasangan berasal dari asosiasi yang berbeda

maka masing-masing dapat menunjuk satu penasehat, tetapi sehubungan dengan

3.5.1 dan 3.5.2 kedua penasehat tersebut harus dianggap sebagai suatu kesatuan;

namun jika terdapat orang yang tidak berhak memberikan nasihat/coaching, maka

wasit harus memberikan kartu merah dan menyuruh orang tersebut meninggalkan

area pertandingan.

o Pemain hanya boleh mendapat nasihat pada saat pergantian game/set atau pada

saat penundaan permainan, jika ada orang yang memberikan nasihat bukan pada

saat antara game/pergantian game/set, maka wasit harus memberikan peringatan

dengan kartu kuning, bila mengulangi perbuatannya maka ia akan disuruh

meninggalkan area pertandingan.

o Setelah peringatan diberikan/kartu kuning, dan apabila siapa saja mengulangi hal

yang sama pada pertandingan beregu tersebut, maka wasit harus memberikan

kartu merah dan diusir dari area pertandingan tanpa melihat siapa yang diberikan

peringatan/kartu kuning sebelumnya.

o Pada pertandingan beregu, pemain yang diusir oleh wasit tidak boleh kembali ke

area pertandingan sampai pertandingan usai, kecuali yang bersangkutan mendapat

giliran untuk bertanding, dan tidak dapat digantikan oleh penasehat yang lain

hingga pertandingan selesai; Sedangkan pada pertandingan perorangan, yang

bersangkutan/yang mendapat kartu merah tidak boleh kembali ke area

pertandingan hingga pertandingan selesai.

o Jika orang yang dikenakan kartu merah tidak mau meninggalkan area

pertandingan, atau kembali sebelum pertandingan selesai, maka wasit harus

menghentikan permainan dan melapor ke referee.

o Peraturan di atas hanya ditujukan untuk pemberian nasihat pada saat permainan

berlangsung dan tidak untuk menghalangi pemain atau kapten tim, jika sesuai,

untuk menyampaikan banding atau konsultasi dengan penerjemah atau wakil

asosiasinya dalam rangka penjelasan keputusan juridisnya.

Sikap yang kurang baik/tidak sopan o Pemain dan pelatih atau penasehat lainnyaharus bersikap sportif terhadap lawan

dan penonton agar tidak menimbulkan kerusuhan dan kerusakan peralatan

pertandingan, seperti dengan sengaja merusak bola atau membuang bola ke luar

arena, menendang meja atau sketsel, dan tidak sopan kepada petugas teknis

(referee, wasit, dan pembantu wasit).

Page 19: Peraturan tenis meja

o Jika kapan saja seorang pemain atau pelatih atau penasehat lainnya melakukan

serangan yang serius, wasit harus menghentikan permainan dan segera melapor ke

referee; untuk serangan yang tidak serius, pada kesempatan pertama. wasit

memperingati dengan kartu kuning dan memperingati pelaku jika masih

dilakukan lagi, maka akan diberikan hukuman.

o Kecuali seperti yang diuraikan pada 3.5.2.2. dan 3.5.2.5, jika seorang pemain

telah diberikan peringatan, maka pada tindakan yang ke-dua pada pertandingan

yang sama, baik dalam tunggal maupun beregu, wasit harus menghukum dengan

memberikan 1 angka/poin kepada lawannya, dan pada hukuman/tindakan

selanjutnya, lawannya diberi 2 poin, setiap memberikan hukuman poin, wasit

harus menunjukkan kartu merah dan kuning secara bersamaan.

o Jika seorang pemain telah mendapat hukuman 3 poin kehilangan angka, pada

pertandingan perorangan atau beregu tersebut, masih juga melakukan

pelanggaran, maka tindakan berikutnya, wasit harus menghentikan permainan dan

melapor ke referee.

o Jika seorang pemain mengganti raketnya ketika permainan masih berlangsung

tetapi raket tersebut tidak rusak, maka wasit harus menghentikan permainan dan

melapor ke referee.

o Peringatan yang diberikan kepada salah satu pemain dalam ganda berarti berlaku

untuk keduanya, tetapi tidak berlaku untuk pemain yang tidak melakukan

pelanggaran untuk pertandingan berikutnya pada pertandingan beregu tersebut;

pada permulaan pertandingan ganda, pasangan harus paham bahwa hukuman

yang diberikan kepada salah satu pemain berarti berlaku untuk keduanya pada

pertandingan beregu tersebut.

o Kecuali seperti pada 3.5.2.2, jika seorang pelatih telah diperingati sebelumnya,

maka pada peringatan berikutnya baik pada pertandingan perorangan maupun

beregu, wasit harus memberi hukuman dengan kartu merah dan menyuruhnya

meninggalkan area pertandingan hingga pertandingan beregu atau perorangan

tersebut selesai.

o Referee harus memiliki wewenang untuk mendiskualifikasi pemain dari suatu

pertandingan atau seluruh pertandingan yang diikuti pada event tersebut yang

merupakan akibat dari tindakan yang benar-benar tidak sportif, baik karena

laporan dari wasit maupun tidak, dan untuk ini referee menunjukkan kartu merah.

o Jika seorang pemain telah didiskualifikasi dari dua pertandingan pada beregu atau

perorangan, secara otomatis pemain tersebut didiskualifikasi dari seluruh

pertandingan.

o Referee dapat mendiskualifikasi siapa saja yang telah diusir dua kali dari area

pertandingan selama kompetisi tersebut.

o Sebagai akibat akumulasi dari 4 (empat) kali gagal pada tes raket yang resmi

selama sekitar 48 bulan, seorang pemain harus dihukum dengan tidak boleh

bertanding di event ITTF selama 12 bulan.

o Jika seorang pemain didiskualifikasi dari satu pertandingan, event atau kompetisi,

secara otomatis, kehilangan hak juara, medali, dan hadiah uang atau poin ranking.

o Bila terjadi sikap yang kurang sopan secara serius harus dilaporkan kepada

asosiasi pelaku.

Penampilan yang baik

Page 20: Peraturan tenis meja

o Pemain, pelatih dan official harus menjaga penampilannya sesuai dengan kaidah

olahraga, secara khusus, pemain harus serius memenangkan pertandingan dan

tidak boleh mengalah kecuali dengan alasan sakit atau cedera.

o Setiap pemain yang dengan sengaja tidak mematuhi psinsip tersebut di atas, akan

dikenakan sanksi kehilangan seluruh atau sebagian hadiah uang pada event

tersebut dan/atau dikenakan sanksi pelarangan ikut dari event-event ITTF.

o Manakala kejadian tersebut berhubungan dengan official atau pemberi nasihat

dari asosiasi yang relevan, maka sanksi tersebut juga berlaku pada orang tersebut.

o Satu tim disiplin yang dibentuk oleh Komite Eksekutif, terdiri dari 4 anggotra dan

1 ketua akan memutuskan tentang perlakuan/ penampilan yang tidak baik dan jika

perlu dengan sanksi yang sesuai; Komisi ini membuat keputusan berdasarkan

arahan/ acuan yang disampaikan Komite Eksekutif.

o Banding terhadap keputusan tim disiplin dapat disampaikan oleh pemain, pemberi

nasihat, atau official dalam waktu 15 hari ke ITTF Exekutive Committee yang

keputusannya adalah final.

3.6 UNDIAN UNTUK SISTEM GUGUR

Yang termasuk kualifikasi dan bye o Pada event yang menggunakan sistem gugur, jumlah penempatan dalam babak

pertama masing-masing bagian (atas/bawah) harus memiliki 2 kekuatan yang

sama.

Jika terdapat lebih sedikit kolom/entry daripada yang diundi, pada babak

awal, bye harus disesuaikan untuk melengkapi jumlahnya.

Jika terdapat lebih banyak yang diundi daripada kolom, maka

kualifikasinya (babak awal) harus dilaksanakan sesuai jumlah orang yang

ikut sehingga jumlah kolom berikutnya sesuai dengan yang diinginkan.

o Bye harus sedapat mungkin dapat dibagi rata sepanjang babak pertama, yang juga

ditempatkan terlebih dahulu pada seeded sesuai dengan urutan seeded.

o Pemain yang diunggulkan harus diundi dan sedapat mungkin merata diantara dua

bagian kolom/entry, per-empat, per-delapan atau per-enam belas dari undian

sesuai kelayakannya.

Penempatan Seeded dengan Ranking

o Pemain yang memiliki peringkat paling tinggi harus dipisahkan sehingga tidak

bertemu sebelum babak akhir.

o Jumlah kolom/entry yang diseeded tidak boleh melebihi jumlah kolom/entry pada

babak awal tiap kejuaraan.

o Kolom nomor/ranking I harus ditempatkan di bagian atas dan ranking II

ditempatkan di bagian bawah dari 2 bagian kolom/seeded, tetapi yang lainnya

ditempatkan berdasarkan undian pada kolom yang ditentukan seperti :

Kolom yang ditempati ranking III dan IV harus diundi untuk ditempatkan

pada bagian bawah dan bagian atas dari masing-masing 2 bagian besar

kolom (pertengahan).

Kolom yang ditempati ranking V s/d VIII harus diundi diantara nomor

ganjil pada perempat bagian bawah dan nomor genap pada perempat

Page 21: Peraturan tenis meja

bagian atas yang masing-masing bagian terlebih dahulu dibagi 2 (1/4

bagian dari keseluruhan).

Kolom yang ditempati ranking IX s/d XVI harus diundi diantara nomor

ganjil pada perdelapan bagian bawah dan diantara nomor genap pada

perdelapan bagian atas (pada masing-masing per-delapan bagian).

Kolom yang ditempati ranking XVII s/d XXXII harus diundi diantara

nomor ganjil pada perenambelas bagian bawah dan nomor genap pada

perenambelas bagian atas (pada masing-masing per-enam belas bagian).

o Pada kejuaraan beregu yang menggunakan sistem gugur, hanya regu yang

memiliki ranking tertinggi dari asosiasinya yang boleh di seeded.

o Penempatan seeded berdasarkan ranking harus mengikuti urutan yang ditetapkan

terakhir oleh ITTF, kecuali bahwa

apabila seluruhnya layak untuk diseeded berasal dari benua yang sama

maka daftar ranking terakhir yang dibuat oleh federasi tersebut harus

diutamakan.

apabila seluruh kolom yang diseeded berasal dari asosiasi yang sama maka

daftar ranking yang dibuat oleh asosiasi tersebut diutamakan.

Penempatan Seeded Berdasarkan Unggulan Asosiasi o Pemain dan pasangan yang diusulkan dari asosiasi yang sama, sedapat mungkin,

harus dipisahkan, sehingga mereka tidak bertemu sebelum babak akhir.

o Asosiasi harus membuat daftar urutan para pemain dan pasangan berdasarkan

ranking mereka, dimulai dari pemain yang mana saja termasuk yang terdaftar

untuk diseeded berdasarkan daftar urutan tersebut.

o Kolom/entry untuk ranking I dan II harus diundi untuk ditempatkan pada kolom

setengah bagian atas dan setengah bagian bawah dan ranking III dan IV kedalam

perempat bagian kolom yang tidak ditempati oleh ranking I dan II.

o Kolom/entry untuk ranking V-VIII harus diundi sedapat mungkin merata pada

bagian perdelapan kolom yang tidak ditempati ranking III dan IV.

o Kolom/entry untuk ranking IX-XVI harus diundi sedapat mungkin merata pada

bagian per-enambelas kolom yang tidak ditempati ranking sebelumnya dan

seterusnya, hingga seluruh kolom terisi.

o Pasangan/ganda putra dan putri yang berasal dari asosiasi yang berbeda

diperhitungkan kepada asosiasi yang memiliki ranking dunia tertinggi, jika tidak

berdasar ranking dunia, maka berdasar ranking benua, jika pemain tidak juga

terdaftar dalam ranking benua, maka ditentukan berdasar ranking tim lebih tinggi

diantara mereka pada kejuaraan dunia.

o Ganda campuran yang berasal dari asosiasi yang berbeda harus diperhitungkan

berdasarkan ranking asosiasi pemain putranya.

o Sebagai alternative, tiap pemain pasangan yang berasal dari asosiasi yang berbeda

dapat dijadikan satu pasangan dari kedua asosiasi tersebut.

o Pada babak pendahuluan/kualifikasi, kolom yang diisi oleh pemain yang berasal

dari asosiasi yang sama, hingga masuk pada jumlah kualifikasi group, harus

diundi kedalam group yang berbeda, sedapat mungkin, tidak berdekatan hingga

kualifikasinya terpisah sesuai dengan prinsip pada 3.6.3.3-5.

Perubahan-perubahan

Page 22: Peraturan tenis meja

o Undian yang telah selesai hanya dapat diubah atas persetujuan panitia

penyelenggara yang berwenang dan, bila sesuai, persetujuan dari wakil asosiasi

yang bersangkutan.

o Hasil undian hanya dilakukan untuk memperbaiki kesalah-pahaman penempatan

dan penerimaan kolom/entry, untuk memperbaiki ketidak-seimbangan undian

yang sangat menyolok, seperti dalam 3.6.5, atau untuk melengkapi

pemain/pasangan seperti dalam 3.6.6.

o Tidak boleh ada perubahan yang dibuat pada undian yang pertandingannya telah

dimulai selain penghapusan seperlunya; tujuan ketentuan ini adalah bahwa

kualifikasi pertandingan dapat dianggap sebagai pertandingan yang berbeda.

o Seorang pemain tidak boleh dihapus dari undian tanpa persetujuannya, kecuali ia

didiskualifikasi; persetujuan tersebut disampaikan oleh yang bersangkutan atau

wakilnya yang berwenang.

o Suatu pasangan ganda tidak dapat diubah jika keduanya hadir dan siap untuk

bermain, kecuali seorang diantaranya mengalami cedera, sakit, atau absen, maka

dapat diterima sebagai dasar perubahan.

Undian Ulang o Kecuali seperti dalam 3.6.4.2, 3.6.4.5., dan 3.6.5.2., pemindahan penempatan

seorang pemain dalam undian tidak dibenarkan dengan alasan apapun

menyebabkan tidak seimbang dan bila dimungkinkan undian diulang.

o Pengecualian, bilamana terjadi ketidak-seimbangan akibat tidak hadirnya pemain/

pasangan yang diseeded pada undian yang sama, pemain lainnya yang diseeded

hanya boleh dihitung ulang sesuai dengan urutan rankingnya dan diundi ulang

menyebar pada tempat yang diseeded, sebagai pertimbangan sejauh persyaratan

itu untuk seeded oleh asosiasi unggulan.

Tambahan

o Pemain yang tidak termasuk dalam undian dapat ditambahkan kemudian, menjadi

keputusan panitia yang berwenang dan berdasarkan persetujuan referee.

o Setiap kekosongan pada tempat yang diseeded harus diisi terlebih dahulu,

berdasarkan urutan ranking, melalui undian untuk pemain/pasangan baru yang

terkuat.; pemain/pasangan lainnya harus diundi untuk mengisi kekosongan akibat

absennya pemain tersebut dan kemudian kedalam bye selain pemain/pasangan

yang berhadapan dengan yang di-seeded.

o Setiap pemain/pasangan yang telah diseeded dalam ranking, jika mereka telah

termasuk dalam undian sesungguhnya dapat diundi ulang mengisi tempat seeded

yang kosong.

3.7 ORGANISASI PENYELENGGARAAN

Wewenang o Sepanjang masih berhubungan dengan konstitusi, setiap organisasi memiliki

wewenang/dapat menyelenggarakan kejuaraan terbuka, turnamen yang sifatnya

invitasi atau terbatas dalam wilayahnya atau dapat juga menyelenggarakan

pertandingan internasional.

Page 23: Peraturan tenis meja

o Suatu asosiasi, dalam musim apa saja, dapat memprogramkan satu kejuaraan

terbuka senior, satu junior, satu veteran sama seperti menyelenggarakan kejuaraan

terbuka internasional senior dan junior atau veteran ; seorang pemain dapat

mengikuti kejuaraan tersebut dengan persetujuan asosiasinya, tetapi

persetujuannya dapat ditolak dengan alasan yang masuk akal.

o Pemain yang asosiasinya termasuk dalam keanggotaan ITTF, ketika

bertanding secara internasional, hanya dapat ikut dalam event ITTF, event

yang diakui oleh ITTF dan event yang terdaftar pada ITTF yang

didaftarkan oleh asosiasi nasionalnya, demikian juga pada event yang diakui

ITTF yang didaftarkan melalui Komite Olipiade Nasional-nya. Partisipasi

pada tipe event lainnya hanya dapat diijinkan dengan seizin dari asosiasi

nasionalnya atau ITTF; izin kepada pemain dianggap diberikan jika tidak

mengandung pemberitahuan yang spesifik atau yang umum dibuat oleh

asosiasi nasionalnya atau ITTF yang menolak izin untuk berpartisipasi pada

suatu event atau seri pada suatu event. o Satu pemain atau tim tidak boleh ikut kompetisi internasional jika yang

bersangkutan mendapat sanksi pelarangan oleh Asosiasinya atau Federasi

Benuanya.

o Tidak satupun kejuaraan dapat menggunakan nama dunia (Kejuaraan Dunia)

tanpa persetujuan dari ITTF, dan demikian juga kejuaraan tingkat benua tanpa

persetujuan dari federasi benua yang berhak.

Perwakilan o Perwakilan dari seluruh asosiasi yang pemainnya berpartisipasi dalam Kejuaraan

Terbuka Internasional harus diberi hak untuk mengikuti undian dan harus diberi

penjelasan tentang setiap perubahan yang sehubungan dengan undian atau setiap

keputusan banding yang dapat mempengaruhi pemainnya secara langsung.

Pendaftaran

o Formulir pendaftaran untuk Kejuaraan Tebuka Internasional harus telah dikirim

kepada seluruh asosiasi paling lambat 2 bulan sebelum kejuaraan dimulai dan

paling lambat 1 bulan sebelum tanggal terakhir pendaftaran.

o Seluruh pendaftaran yang diajukan oleh asosiasi untuk kejuaraan terbuka harus

diterima kecuali penyelenggara memiliki wewenang untuk menentukan

pendaftaran tersebut untuk kualifikasi kejuaraan; dalam keputusan ini

penyelenggara harus memperhatikan daftar ranking dari ITTF dan juga Benuanya

dan setiap susunan ranking pada formulir yang dinominasikan oleh asosiasinya.

Kejuaraan/Event o Kejuaraan terbuka Internasional harus mencakup perorangan putra dan putri,

ganda putra dan putri, dan boleh dengan ganda campuran dan kejuaraan

internasional beregu yang mewakili asosiasinya.

o Pada jenis kejuaraan dunia, secara berurutan, event (kelompok) Remaja harus

dibawah 21 tahun, Junior dibawah 18 tahun, dan Kadet dibawah 15 tahun, setelah

tanggal 31 Desember sebelum tahun pelaksanaan kejuaraan (per-1 Januari) pada

pada tahun penyelenggaraan). Limit usia ini juga diperuntukkan bagi kompetisi

yang lainnya.

o Disarankan agar pertandingan beregu pada Kejuaraan Terbuka Internasional

dipertandingkan sesuai dengan salah satu sistem yang dikhususkan dalam 3.7.6;

Page 24: Peraturan tenis meja

pendaftaran atau prospektusnya harus mencantumkan sistem mana yang akan

digunakan.

o Layaknya dalam kejuaraan perorangan dipertandingkan dengan sistem gugur,

tetapi pertandingan beregu dan babak penyisihan pada perorangan dapat

dipertandingkan dengan sistem gugur atau dengan group/pool.

Kejuaraan dengan pembagian Group/Pool o Dalam group/pool atau kejuaraan dengan sistem “Round Robin”, seluruh pemain

dalam group harus bertanding satu sama lain dan mendapatkan nilai 2 (match

point) untuk yang menang, 1 untuk yang kalah, dan 0 untuk yang tidak bertanding

(WO) atau tidak selesai bertanding/mengundurkan diri; urutan pemenang harus

terlebih dahulu ditentukan oleh nilai pertandingan (match point) yang diraih. Jika

seorang pemain tidak memenuhi ketentuan setelah suatu pertandingan selesai

dengan alasan apapun, pemain tersebut dinyatakan kalah pada pertandingan

tersebut, yang kemudian dihitung sebagai kalah dalam hal tidak selesai bertanding

(WO).<

o Jika 2 atau lebih anggota/pemain dalam group mendapat nilai pertandingan sama,

pemenang/urutan mereka ditentukan oleh hasil pertandingan diantara mereka,

dengan mempertimbangkan, secara beturut-turut nilai pertandingan, rasio nilai

skor menang dibagi nilai kalah dari tiap-tiap individu (pada pertandingan beregu),

jumlah set dan poin, sejauh hal tersebut dibutuhkan untuk menentukan urutan.

o Jika dalam perhitungan, posisi/urutan salah satu atau lebih anggota dalam group

telah ditentukan sementara yang lain masih sama, penilaian hasil pertandingan

bagi mereka harus dikecualikan dari perhitungan lanjutan yang diperlukan untuk

menentukan kebersamaan yang sehubungan dengan prosedur 3.7.5.1 dan 3.7.5.2.

o Jika tidak dimungkinkan untuk menentukan kesamaan melalui media seperti

dalam prosedur 3.7.5.1-3, posisi/urutannya ditentukan oleh undian/tos.

o Pada babak kualifikasi dari kejuaraan dunia, olimpiade, dan open turnamen

pemain harus diundi ke dalam group berdasarkan urutan ranking dengan

memperhitungkan sedapat mungkin dipisah berdasarkan asosiasinya, dan masing-

masing diberikan satu posisi di group dalam urutan kekuatan.

o Bila tidak disyahkan oleh jury, jika satu pemain diunggulkan ke final pada

pertandingan di group, maka ditempatkan pada posisi diantara urutan 1 dan 2, dan

jika ada 2 diunggulkan ke final maka ditempatkan diantara pemain urutan no 2

dan 3 dan seterusnya.

Sistem Pertandingan Beregu o 5 pertandingan terbaik (New Swaythling Cup System, 5 tunggal)

Setiap tim/regu harus terdiri dari 3 pemain.

Susunan permainan

A v X

B v Y

C v Z

A v Y

B v X.

o 5 pertandingan terbaik (Corbillon Cup System, 4 tunggal dan 1 ganda)

Setiap tim/regu terdiri dari 2, 3, atau 4 pemain.

Susunan permainan

Page 25: Peraturan tenis meja

A v X

B v Y

Ganda

A v Y

B v X.

o 5 pertandingan terbaik (Olympic System, 4 tunggal dan 1 ganda)

Satu tim/regu harus terdiri dari 3 pemain; tiap pemain bertanding

maksimal 2 kali pertandingan perorangan (dalam pertandingan tim/regu

tersebut).

Susunan permainan

A v X

B v Y

Ganda C & A atau B v Z & X atau Y

A atau B v Z

C v X atu Y.

o 7 pertandingan terbaik ( 6 tunggal dan 1 ganda)

Setiap tim terdiri dari 3, 4, atau 5 pemain.

Susunan permainan

A v Y

B v X

C v Z

Ganda

A v X

C v Y

B v Z.

o 9 pertandingan terbaik (9 tunggal)

Setiap tim harus terdiri 3 pemain.

Susunan permainan

A v X

B v Y

C v Z

B v X

A v Z

C v Y

B v Z

C v X

A v Y

Prosedur Pertandingan Beregu o Seluruh pemain merupakan pilihan dari yang dinominasikan untuk kejuaraan

tersebut.

o Sebelum suatu regu bertanding, regu tersebut harus memilih A,B,C atau X,Y,Z.

terlebih dahulu melalui undian dan kapten tim harus menandatangani dan

menyerahkan formulir isian nama-nama pemainnya ke referee atau wakilnya.

o Nama-nama pemain ganda tidak mesti disampaikan sampai giliran mereka

bertanding.

Page 26: Peraturan tenis meja

o Suatu tim dinyatakan menang apabila telah memenangkan mayoritas pertandingan

dari keseluruhannya.

Hasil o Asosiasi penyelenggara harus mengirimkan hasil lengkap, termasuk score kecil

dari tiap Kejuaraan Internasional Terbuka dan tingkat Benua, dan hasil babak

akhir kejuaraan nasional ke Sekretariat ITTF dan ke Sekretariat Federasi Benua

paling lambat 7 hari setelah penyelenggaraan berakhir.

Televisi o Selain Kejuaraan Dunia, Olimpiade, dan tingkat Benua, siaran televisi hanya

dapat dilakukan berdasarkan persetujuan dari wilayah asosiasi penyelenggaraan.

o Keikutsertaan pada kejuaran internasional memungkinkan adanya izin dari

asosiasi sebagai pengawasan terhadap pemain pendatang dalam siaran televisi

pada Kejuaraan Dunia, Olympiade, dan Benua, izin tersebut diperkirakan untuk

tempat penyiaran, baik langsung maupun ulangan, selama kejuaraan berlangsung

atau dalam masa 1 bulan setelah kejuaraan.

3.8 PERSYARATAN INTERNASIONAL

Persyaratan untuk kejuaraan olimpiade dijelaskan terpisah pada pasal 4.5.1. dan peraturan

tambahan yang diperuntukkan pada event Dunia (4.1.3, 4.3.6, 4.4.3).

Seorang pemain dianggap mewakili suatu asosiasi bila dia diterima menjadi nominasi

dari asosiasi tersebut dan secara berturut-turut berpartisipasi pada sebuah kompetisi

seperti yang dijelaskan pada 3.1.2.3. selain dari pertandingan perorangan pada kejuaraan

terbuka internasional.

Seorang pemain dapat mewakili asosiasinya bila dia warga negara pada asosiasinya,

kecuali bila pemain tersebut secara sah mewakili suatu asosiasi yang bukan warga negara

asosiasi sehubungan dengan peraturan sebelumnyadapat mengacu pada persyaratan ini.

o Bilamana beberapa pemain terdaftar pada lebih dari 1 asosiasi namun memiliki

kewarganegaraan yang sama, jika oleh karena tempat kelahirannya atau penduduk

pada daerah yang dikontrol oleh asosiasi tersebut, maka seorang pemain hanya

dapat mewakili salah satu asosiasi tersebut.

o Seorang pemain yang beloh mewakili lebih dari 1 asosiasi berhak memilih

asosiasi mana yang relevan akan diwakilinya.

Seorang pemain dapat mewakili Federasi Benuanya (1.18.1) untuk ikut tim benua jika

yang yang bersangkutan benar perwakilan asosiasi dari Federasi Benuanya sehubungan

dengan 3.8.3.

Seorang pemain tidak boleh mewakili asosiasi yang berbeda dalam kurun waktu 3 tahun.

Suatu asosiasi dapat menominasi seorang pemain dalam daerah binaannya (1.21) untuk

mengikuti event perorangan pada kejuaraan terbuka internasional yang mungkin

dimasukkan dalam publikasi ITTF seperti daftar ranking dunia akan tetapi hal ini tidak

termasuk suatu alas an sebagai persyaratan pemain tersebut mewakili asosiasi yang

diinginkan sehubungan dengan 3.8.2.

Seorang pemainatau asosiasinya harus, jika diminta oleh referee, menyiapkan bukti

dokumen keabsahan dan paspornya.

Page 27: Peraturan tenis meja

Setiap banding mengenai tafsiran/pertanyaan dari suatu persyaratan harus ditujukan

kepada komisi keabsahan yang terdiri dari komisi eksekutif, ketua peraturan dan komisi

ranking serta ketua Komisi Atlet yang keputusannya adalah final.