perang sampit di madura
TRANSCRIPT
PELANGGARAN HAM BERAT NASIONAL
“PERANG SAMPIT”
Oleh:1. Adhela Nadya Sinta Devi (01)2. Feilya Kurnia Citra Gunawan (08)3. Saraswati Nirmala Suci (18)4. Yossinta Rahmandanti Dewi (21)
Konflik Sampit adalah pecahnya kerusuhan antar etnis di Indonesia, berawal pada Februari 2001 dan berlangsung sepanjang tahun itu. Konflik ini dimulai di kota Sampit, Kalimantan Tengah dan meluas ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangkaraya. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga transmigran Madura dari pulau Madura.
Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.
Sedikitnya 100 warga Madura dipenggal kepalanya oleh suku Dayak selama konflik ini. Suku Dayak memiliki sejarah praktik ritual pemburuan kepala (Ngayau), meski praktik ini dianggap musnah pada awal abad ke-20.
Sementara itu, sumber lain mengatakan bahwa konflik Sampit ini terjadi karena adanya persaingan tidak sehat antar warga asli (Suku Dayak) dan warga transmigran (Suku Madura) pada berbagai sektor.
SOLUSIPemerintah meningkatkan keamanan di semua daerah di Indonesia.
Pemerintah memberikan pendidikan untuk saling menghormati sesama.
Pemberian pendidikan HAM di masyarakat.
Pemberian sangsi yang tegas terhadap para pelanggar HAM tersebut.
Pengusutan kasus sampai selesai secara terbuka pada masyarakat luas.
TERIMA KASIH