peranan supervisi akademik pengawas dan kepala...
TRANSCRIPT
i
PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS
DAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN
KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PAI SD
Oleh:
BUDI ARIF MUZAYYIN
NIM. M2.14.003
Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan
untuk gelar Magister Pendidikan
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
ii
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI: SUPERVISI PENDIDIKAN
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
Nama : Budi Arif Muzayyin, S.Pd.I
NIM : M2.14.003
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Konsentrasi : Supervisi Pendidikan Agama Islam
Tanggal Ujian : 03 Oktober 2016
Judul Tesis : “Peranan Supervisi Akademik Pengawas Dan Kepala
Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik
Guru PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi
Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI
SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun
2016)”
Panitia Munaqosah Tesis
1. Ketua Penguji : Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. ________________
2. Sekretaris : Dr. Mukti Ali, M.Hum. ________________
3. Penguji I : Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag. ________________
4. Penguji II : Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag. ________________
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan sepanjang pengetahuan dan keyakinan saya tidak mencantumkan
tanpa pengakuan bahan-bahan yang telah dipublikasikan sebelumnya atau ditulis
oleh orang lain, atau sebagian bahan yang pernah diajukan untuk gelar atau ijazah
pada Institut Agama Islam Negeri Salatiga atau perguruan tinggi lainnya.”
Salatiga, September 2016
Yang Membuat Pernyataan
Budi Arif Muzayyin
iv
MOTTO
بأسمبء هؤالء إن وعلن آدم األسمبء كلهب ثن عرضهن على المالئكة فقبل أوبئىوي
(3)البقرة:ا كىتن صبدقيه
Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu
berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
memang benar orang-orang yang benar!”. (Qs. al-Baqarah: 31)1
1 Sunarjo, Al-qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Lentera Islami, 2002, 21.
v
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada :
1. Istri tercinta Maftukhatin yang selalu setia mendampingi dalam menjalani
hidup hingga usia kini dan nanti untuk memperoleh Ridho Illahi.
2. Rafif dan Arkan yang selalu menjadi penyejuk dalam setiap perjuangan
penulis.
3. Ayah dan Ibu yang selalu mengulurkan do’a dan kasih sayang guna
keberhasilan dunia-akhirat bagi putranya.
4. Semua dosen Pasca Sarjana IAIN Salatiga.
5. Sahabat-sahabat, teman kuliah angkatan 2015 program supervisi dan teman
guru se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
6. Seluruh pembaca yang budiman.
vi
ABSTRAK
PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA
SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
GURU PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik
Pengawas dan kepala sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal Tahun 2016)
Pelaksanaan pengawasan atau supervisi merupakan aktifitas penting dalam
penyelenggaraan pendidikan. Supervisi dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol
terhadap seluruh kegiatan pendidikan untuk mengarahkan, mengawasi, membina
dan mengendalikan dalam pencapaian tujuan. Sehingga mutu pendidikan dapat
menuju ke arah yang lebih baik.
Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan Deskriptif. Metode
pengumpulan data yang digunakan observasi, dokumentasi dan wawancara bebas
(non terstruktur). Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
deduksi analitik sesuai teori Milles and Habermen.
Hasil penelitian, implementasi supervisi akademik yang dilakukan
pengawas belum maksimal karena pengawas yang hanya satu harus menghadapi
realita lapangan yang demikian luas baik wilayah bimbingan maupun jumlah guru
yang harus dibimbing. tetapi menurut para guru supervisi yang diberikan sangat
membantu para guru dalam mengembangkan kompetensi pedagogik yang
dimiliki. Kepala sekolah masih banyak yang gagap dengan tehnologi pendidikan
dan sistem supervisi sehingga proses supervisi yang dilakukan masih belum
maksimal. Keberhasilan supervisi yang dilakukan pengawas dan kepala sekolah
menjadikan kompetensi pedagogik yang dimiliki guru sudah baik namun masih
perlu untuk selalu ditingkatkan. Hambatan pelaksanaan supervisi akademik yang
ideal dikategorikan dalam dua aspek, yaitu struktur dan kultur.
Kata Kunci: Supervisi Akademik, Pengawas dan Kepala Sekolah,
Kompetensi Pedagogik.
vii
ABSTRACT
THE ROLE OF ACADEMIC SUPERVISION FROM SUPERVISOR AND
HEAD MASTER TO IMPROVE PEDAGOGIC COMPETENCE OF
ISLAMIC EDUCATION TEACHER AT ELEMENTARY SCHOOL
Supervision is an important activity in conducting education process. It is
intended to control all educational activities through directing, supervising,
developing, and managing them to reach the education goals. Thus, it will result
better education quality.
It was qualitative research that used descriptive approach. The writer
conducted observation, documentation and non restricted interview to gain the
data. Analytic deduction approach proposed by Milles and Habermen was used to
analyze the data.
This research showed that the implementation of academic supervision
conducted by supervisors was not done maximally because one supervisor should
supervise a wide range of teachers and area. In the other hand, the supervised
teachers told that supervisions done by supervisor had helped them to improve
their pedagogic competence. There were many headmaster who were lack of
supervision knowledge and technology competence that impacted their in-
maximal supervision process to the teachers. Supervision success done by
supervisor and headmaster was good enough but it need some betterment.
Problems in conducting academic supervision are categorized into two aspects:
structural and cultural.
Key word: academic supervision, supervisor and headmaster, pedagogic
competence.
viii
PRAKATA
Puji Syukur kami panjatkan kehadlirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik,
hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang
berjudul “ PERANAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA
SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
GURU PAI SD KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL (Kajian
Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada
guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016)” yang
secara akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan.
Di samping itu, apa yang telah tersaji ini juga tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak, kepadanya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana IAIN Salatiga
yang telah memberikan restu dan selalu mendo’akan pada penulisan tesis ini.
3. Bapak Dr. Winarno, M.Pd., selaku Ka Prodi Supervisi Pendidikan Pascasarjana
IAIN Salatiga yang telah memberikan arahan pada penulisan tesis ini.
4. Bapak Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk menuntun agar tesis ini cepat selesai.
ix
5. Seluruh dosen Pascasarjana IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak
bekal ilmu kepada Penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan
penyusunan tesis ini.
6. Bapak Dr. H. Amin Haedari, M.Pd, selaku Direktur Direktorat PAIS
Kementrian Agama RI yang telah menyediakan anggaran Program Beasiswa
S2 Supervisi Pendidikan Agama Islam bagi guru PAI.
7. Bapak Nifasri Moh. Nir, M.Pd. Ka Subdit PAIS Kementrian Agama RI yang
telah membantu dalam proses pengurusan surat tugas belajar.
8. Bapak Dr. Phil. Asfa Widiyanto, MA, selaku pembimbing Awal pembuatan
tesis penulis
9. Hj. Roikhatul Jannah, S.Pd.I., selaku Pengawas guru PAI SD Kecamatan
Bumijawa Kabupaten Tegal yang telah membantu dan memberikan informasi
dan materi implementasi kepengawasan yang penulis butuhkan.
10. Kepada Seluruh kepala sekolah dan guru PAI SD se kecamatan Bumijawa,
yang bersedia memberikan berbagai informasi guna terselesaikannya
penyusunan tesis ini.
11. Istri dan anakku yang selalu mensuport dan memberikan inspirasi hingga
selesainya penulisan ini
12. Semua pihak dan teman-temanku seperjuangan yang tak dapat saya sebut satu
persatu lagi yang sedikit maupun banyak telah membantu dalam proses
penulisan tesis ini.
x
Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali do’a
semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal
kebaikan yang telah diberikan.
Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam
penulisan ini masih jauh mencapai kesempurnaan. Masih banyak hal-hal yang
perlu diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai,
karena hanya sebatas inilah yang dapat penulis sampaikan, maka dengan
segala bentuk kritik dan saran sangat kami harapkan, demi menindak lanjuti
pada kajian-kajian yang lebih baik.
Salatiga, September 2016
Penulis,
Budi Arif Muzayyin
NIM. M2.14.003
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN TESIS …………………………………….. ii
HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………….. iii
MOTTO ………………………………………………………………. iv
PERSEMBAHAN ……………………………………………………… v
ABSTRAK …………………………………………………………….. vi
PRAKATA …………………………………………….………..………......... viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR .…………………………………………………............. xiii
DAFTAR LAMPIRAN …...…………………………………………………. xiv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ . 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7
C. Signifikansi Penelitian ............................................................... 9
D. Kajian Pustaka ........................................................................ . 11
E. Metodologi Penelitian ............................................................... 14
F. Sistematika Penulisan Tesis ...................................................... 19
BAB II: SUPERVISI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
A. Supervisi Akademik Pengawas ................................................... 21
B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah ....................................... 25
xii
C. Kompetensi Pedagogik Guru....................................... ………… 27
D. Peran Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Mengajar. ……. 34
BAB III: PROFIL
A. Profil Kecamatan Bumijawa ..................................................... 39
1. Keadaan Geografis ………………………........................ 39
2. Keadaan Demografis ………………………...................... 40
B. Profil Pengawas SD Kecamatan Bumijawa …………………… 41
C. Profil Kepala Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Bumijawa……… 41
BAB IV: SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN
KEPALA SEKOLAH
A. Tahapan Implementasi Supervisi Akademik…………………… 44
B. Keberhasilan Supervisi Akademik dalam
Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD …………. 64
C. Hambatan Pelaksanaan Supervisi Akademik ………………….. 68
BAB V: PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………... 73
B. Saran……………………………………………………………. 76
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….................. 78
LAMPIRAN……………………………………………………………………. 81
RIWAYAT HIDUP PENULIS…………………………………………………. 97
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1: Diagram Komponen dalam Analisis Data..................................... 18
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Pedoman Wawancara................................................................... 81
Lampiran 2: Dokumentasi Penelitian ……………………………………… 87
Lampiran 3: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian………………… 88
Lampiran 4: Data Sekolah, Kepala Sekolah, Pangawas dan Guru ………… 89
Lampiran 5: Riwayat Hidup Penulis ………………………………………… 97
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru memiliki pengaruh luas dalam dunia pendidikan. Di sekolah ia
adalah pelaksana administrasi pendidikan yaitu bertanggung jawab agar
pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, guru harus
memiliki kompetensi dalam mengajar. Kompetensi pedagogik merupakan
salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam jenjang
pendidikan apapun. Kompetensi-kompetensi yang lainnya adalah kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Sebagaimana
diterangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen yaitu: ”kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi, keempat kompetensi
ini saling berkaitan”.2
Selain itu kedudukan guru sebagai seseorang yang mempunyai
kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik sesuai dengan persyaratan untuk
setiap jenis dan jenjang pendidikan tertentu sangatlah penting dalam proses
2 Pemerintah RI, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, Jakarta:
Gaung Persada Press, Cet. Ke 5, 2008, 9.
1
2
2
akademik. Sedangkan kompetensi guru adalah suatu kemampuan tertentu
yang dimiliki guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru sebagai
tenaga profesional haruslah memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi
kepribadian.Tiap- tiap pribadi guru haruslah memahami, memiliki, dan
menguasaia, keempat kompetensi dasar tersebut. Barulah guru tersebut dapat
dikatakan sebagai sosok guru yang profesional. Namun dalam realitanya
masih banyak guru yang belum, atau hanya ditunjang oleh sebagian saja dari
keempat kompetensi tersebut.3
Namun dilapangan masih banyak guru yang belum memperhatikan
tentang pentingnya kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru itu. Hal
ini lebih diperparah jika kepala sekolah maupun pengawas sekolah tidak
membina dan mengarahkan melakukan supervisi terhadap guru yang belum
maupun yang sudah memahami tentang tentang kompetensi guru. Oleh
karena itu supervisi seorang kepala sekolah maupun pengawas sangat
dibutuhkan untuk senantiasa mengembangkan kompetensi yang dimiliki guru
terutama kompetensi pedagogik, karena kompetensi ini bersinggungan
langsung dengan proses pembelajaran dan pencapaian tujuan pendidikan.
Pelaksanaan pengawasan atau supervisi merupakan aktifitas penting
dalam praktek penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan kepengawasan
dimaksudkan sebagai kegiatan kontrol terhadap seluruh kegiatan pendidikan
untuk mengarahkan, mengawasi, membina dan mengendalikan dalam
3 Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, Jakarta: PT, Bumi
Aksara, 2006, 5.
3
3
pencapaian tujuan, lebih jauh kegiatan ini juga mempunyai tanggung jawab
dalam peningkatan mutu pendidikan, baik proses maupun hasilnya, sehingga
kegiatan kepengawasan dilakukan sejak dari tahap perencanaan sampai pada
tahap evaluasi yang akan berfungsi sebagai feed back tindak lanjut dalam
rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan ke arah yang lebih baik.4
Supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam
mengembangkan kompetensi guru lembaga pendidikan yang tergolong sukses
adalah yang selalu menekankan kegiatan akademik, selalu memonitor dan
selalu mengawasi kegiatan akademik. Dimana inti kegiatan akademik
diperankan dan dilaksanakan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran yang
berinteraksi langsung dengan siswa yang pada nantinya siswa itu akan
menjadi out put produk didik dari kerja guru.5 Dengan demikian keberhasilan
out put produk didik sebagian besar dan dominan ditentukan oleh kompetensi
guru dalam bidang akademik.
Pentingnya pelaksanaan supervisi akademik untuk meningkatkan
kompetensi guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui proses
pembelajaran yang baik serta membantu guru menciptakan lulusan yang baik
dari segi kualitas maupun kuantitas.6 Oleh karena itu, kegiatan supervisi ini
hendaknya rutin dilaksanakan di sekolah sebagai salah satu kegiatan yang
dipandang positif dalam meningkatkan kompetensi guru untuk proses
4 Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Pendidikan Agama dan Angka Kreditnya, Jakarta: DepartemenAgama RI, 2000, 22. 5 Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas
Pendidikan Agama dan Angka Kreditnya,..., 23. 6 Made Pidarta, Supervisi Pendidikan Kontekstual, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009, 3.
4
4
pembelajaran yang lebih baik. Apabila konsep-konsep ideal tersebut
dilaksanakan, maka dapat diharapkan kualitas pendidikan akan meningkat
secara signifikan.
Melihat betapa peran strategis guru dalam keberhasilan proses
pendidikan tersebut maka guru perlu mendapat arahan, bimbingan, petunjuk,
pembinaan agar kompetensi yang dimiliki guru semakin meningkat baik,
yaitu melalui supervisi Pengawas, khususnya kepengawasan akademik dalam
rangka meningkatkan kompetensinya, akan tetapi kenyataan di lapangan
menunjukkan bahwa proses kepengawasan dari seorang Pengawas terhadap
guru belum maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
Pertama, persepsi sebagian besar guru terhadap proses kepengawasan
dianggap sebagai beban yang memberatkan bagi guru. Kedua, persepsi
sebagian besar guru terhadap pengawas dianggap sebagai seorang inspektur
yang mencari-cari kesalahan, bukan sebagai mitra kerja untuk meningkatkan
kompetensi melalui sejumlah kegiatan pengarahan, pembinaan,
pembimbingan dan mitra dialog untuk memecahkan masalah. Ketiga,
pengetahuan pengawas dalam melakukan kepengawasan masih belum
maksimal dan ketrampilan dasar yang dimiliki masih perlu pengembangan.
Menurut pengamatan penulis, masih banyak guru yang belum terbuka
pemahamannya (open minded) terhadap perkembangan baru di dunia
pendidikan baik menyangkut konsep dan teori pendidikan, regulasi bidang
pendidikan serta aplikasinya. Dan pengawas yang mampu melaksanakan
kepengawasannya dengan baik.
5
5
Oleh karena itu peran pengawasan dalam proses pendidikan harus
dilakukan untuk mencari terobosan improvisasi pelaksanaan pembelajaran
disamping dalam upaya menghindari kejenuhan rutinitas yang cenderung
stagnan sehingga tidak ada dinamisasi implementasi proses pendidikan yang
pada gilirannya akan mengakibatkan melemahnya kompetensi guru.
Bumijawa yang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Tegal
secara geografis sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan, dimana
sekolah-sekolah yang ada banyak terdapat di dataran tinggi yang sulit
dijangkau oleh pengawas. Apalagi pengawas didaerah ini adalah seorang
perempuan, sehingga jarang sekali melakukan supervisi ke sekolah-sekolah.
Karena daerahnya yang jauh dari kota dan masih banyak pemikiran yang
stagnan tentang perkembangan pendidikan termasuk kepala sekolah yang ada
di daerah itu menjadikan kepala sekolahpun kurang memahami tentang
tugasnya yang juga sebagai supervisor. Sehingga baik pengawas maupun
kepala sekolah jarang sekali melakukan sepervisi terutama supervisi
akademik terhadap guru-guru untuk mengembangkan kompetensi
pedagogiknya.7
Ruang lingkup tugas kepengawasan secara garis besar terbagi menjadi
dua yaitu pengawasan manajerial dan pengawasan akademik. Yang menjadi
kajian dalam tulisan ini adalah pengawasan akademik kompetensi guru PAI
SD. Penulis menjadikan pengawasan akademik dan kompetensi guru PAI SD
sebagai obyek kajian dan pembahasan dengan alasan; karena bidang
7 Hasil Observasi Pendahuluan, 15-16 Desember 2015, Pukul 09.00 WIB – 11.00 WIB, di
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
6
6
akademik dan guru dalam proses pendidikan adalah inti dari pendidikan itu
sendiri, berkaitan langsung dengan usaha pencapaian tujuan yang harus
dikuasai oleh siswa.
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peranan Pengawas dan Kepala
Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Guru PAI SD (Kajian
Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawasdan Kepala Sekolah
pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016)”.
dengan alasan bahwa peranan pengawas dan kepala sekolah dalam
meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal belum terlaksana dengan baik, hal ini penulis temukan
dalam observasi pendahuluan bahwa jarang adanya supervisi akademik yang
dilakukan pengawas dan kepala sekolah untuk meningkatkan kompetensi
pedagogik guru PAI SD. Selain itu persepsi yang salah oleh sebagian besar
guru PAI SD di kecamatan Bumijawa tentang kegiatan supervisi yang
dianggap sebagai pencari kesalahan terhadap para guru PAI SD.
Dalam penelitian ini penulis mencari sejauhmana dan seberapa jauh
peran pengawas dan kepala sekolah dalam melaksanakan kepengawasan
akademik guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.
7
7
B. Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari observasi pendahuluan di lapangan dan uraian latar
belakang di atas, maka identifikasi masalah pada judul “Peranan Pengawas
dan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Kompetensi Pedagogik Guru
PAI SD (Kajian Terhadap Implementasi Supervisi Akademik Pengawas
dan Kepala Sekolah pada guru PAI SD Se Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal Tahun 2016)” adalah:
Peran pengawas dan kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi di
kecamatan Bumijawa terutama supervisi akademik terhadap guru PAI SD
belum sesuai dengan tata pelaksanaan supervisi yang ada.
Adanya persepsi yang salah dari sebagian besar guru PAI SD
terhadap pelaksanaan supervisi yang dianggap sebagai pencari kesalahan
menjadi salah satu hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik. Dan
sebagian besar guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa belum memenuhi
Kompetensi terutama kompetensi pedagogik.
Dari identifikasi masalah di atas yang menjadi fokus utama adalah
ketidak terpenuhinya kompetensi guru terutama kompetensi pedagogik,
apakah karena kurangnya peranan supervisi akademik pengawas dan
kepala sekolah ataukah karena hal yang lain.
8
8
2. Batasan Masalah
Sesuai identifikasi masalah dan latar belakang diatas maka penelitian
ini peneliti beri batasan, yaitu: penelitian ini penulis batasi hanya meneliti
tentang Peranan Pengawas dan Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan
Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD Kajian Terhadap Implementasi
Supervisi Akademik Pengawas dan Kepala Sekolah pada guru PAI SD Se
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.
3. Rumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana tahapan implementasi supervisi akademik pengawas dan
kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI
SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016?
b. Bagaimana keberhasilan supervisi akademik pengawas dan kepala
sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016?
c. Apa saja hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik pengawas
dan kepala sekolah untuk mengembangkan kompetensi pedagogik guru
PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016?
9
9
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui tahapan implementasi supervisi akademik pengawas
dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru
PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.
b. Untuk mengetahui keberhasilan supervisi akademik pengawas dan
kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI
SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.
c. Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik
pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi
pedagogik guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
Tahun 2016.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini adalah sebagai suatu penelitian tentang kondisi riil
peranan supervisi akademik pengawas dalam mengembangkan kompetensi
guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Dari
hasil penelitian ini diharapkan, antara lain :
a. Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
khasanah keilmuan khususnya yang berkenaan dengan implementasi
kepengawasan terutama tentang supervisi akademik dan
10
10
pengembangan kompetensi pedagogik guru PAI SD serta dapat
menjadi bahan masukan bagi siapapun yang berminat menindaklanjuti
hasil penelitian ini pada bidang penelitian yang relevan.
b. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan bagi:
1) Bagi penulis, hal ini bisa menambah wawasan dan cakrawala
keilmuan khususnya tentang pengawasan, supervisi khususnya
akademik dan tentang kompetensi pedagogik guru PAI SD.
2) Bagi Pengawas, sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan
kepengawasan yang selama ini telah dilaksanakan dan
menjadikan pengawas mau meningkatkan proses supervisi
terutama supervisi akademik supaya tujuan pendidikan yang
dicapai guru dapat maksimal.
3) Kepala sekolah, sebagai bahan evaluasi peran kepala sekolah
yang juga sebagai supervisor terhadap guru, dan menjadikan
kepala sekolah mau meningkatkan proses supervisi terutama
supervisi akademik terhadap guru supaya tujuan sekolah dapat
tercapai dengan maksimal.
4) Bagi guru, dapat dijadikan sebagai evaluasi dan pembenahan
terstruktur terhadap kompetensi pedagogik yang dimiliki supaya
termotivasi untuk mengembangkan kompetensinya menjadi lebih
baik.
11
11
5) Seluruh pembaca, sebagai pengetahuan atau informasi untuk
menambah partisipasi dan kepedulian terhadap dunia pendidikan
karena dibutuhkan keterlibatan banyak pihak untuk menghasilkan
kualitas pendidikan yang lebih bermutu.
D. Kajian Pustaka
Supervisi akademik yang dilakukan pengawas sangat penting untuk
mengembangkan kompetensi guru guna hasil pendidikan yang lebih baik.
Sudah banyak tentunya penelitian–penelitian yang di lakuakan oleh para
peneliti tentang supervisi akademik, pengawas dan kompetensi guru. Sudah
tentu bahwa kajiannya pun semakin luas dan komplek. Namun tetaplah ada
hal yang belum tersentuh oleh penelitian-penelitian terdahulu, karena setiap
hasil penelitian selalu memiliki sisi yang masih dapat dikaji atau dijadikan
refrensi oleh peniliti lain.
Adapun penelitian relevan yang pernah dilakukan sebelum penelitian
ini yaitu sebagai berikut:
Penelitian Ali Rif’an, “Implementasi supervisi akademik dalam proses
pembelajaran (Antara Konsep dan Praktik)”. Inti dari penelitian Rif’an adalah
Pelaksanaan supervisi pengajaran di lapangan, kenyataannya masih jauh dari
konsep teoritik yang dikembangkan di jurusan/program manajemen
pendidikan. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, diperlukan sosialisasi dan
“tekanan” dari pihak-pihak yang komit terhadap kualitas pendidikan kepada
para pengambil kebijakan dan pengelola pendidikan. Hal ini secara bersama-
12
12
sama harus dilakukan dengan pengembangan budaya mutu dalam pendidikan,
yang intinya terletak pada kualitas proses pembelajaran di dalam kelas.8
Taba heriyanto, meneliti “Supervisi Akademik Pengawas Sekolah
Guru SMA di Kabupaten Kepahiang (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang
Supervisi Akademik)”, inti dari tesis saudara Taba heriyanto adalah
Pengawas sekolah memiliki andil dalam melaksanakan pengawasan akademik
yakni menilai dan membina guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses
pembelajaran yang dilaksanakannya, sehingga kualitas hasil belajar peserta
juga semakin baik.9
Ika Widi Astuti, meneliti Kompetensi Profesional Guru Pendidikan
Agama Islam Madrasah Aliyah Al-Hikmah Gunungkidul. Hasil penelitian
menunjukkan : (1) Guru PAI Madrasah Aliyah Al-Hikmah sudah memiliki
kemampuan dalam penguasaan materi dan pengemabangan materi. Sehingga
dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara efektif untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Hal ini didasarkan pada beberapa hal, antara lain :
kemampuan dalam menyampaikan materi dan penguasaan materi guru PAI
telah menerapkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kurikulum
Departemen Agama. Tetapi ada juga Guru PAI MA GunungKidul yang
penguasaan materi dan pengembangan materi bagus, tetapi tidak profesional
dalam menjalankan tugasnya, hal ini terbukti dengan jarangnya salah satu
guru ini masuk untuk melakukan proses belajar mengajar. (2) Untuk
8 Ali Rif’an, “Implementasi Supervisi Aakademik dalam Proses Pembelajaran (Antara
Konsep dan Praktik)”, Tesis, UIN Jakarta, 2011. 9 Taba heriyanto, “Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Guru SMA di Kabupaten
Kepahiang (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Supervisi Akademik)”, Tesis, Universitas
Bengkulu, 2013.
13
13
meningkatkan kompetensi profesional di MA Gunungkidul dilakukan melalui
upaya kepala madrasah, dan upaya guru secara personal. a) Upaya yang
dilakukan oleh kepala madrasah adalah mengadakan FM2PG. Pelatihan/work
shop, dengan memberikan kesempatan secara luas terhadap guru untuk
mengaktualisasikan diri, melakukan kunjungan kelas, percakapan pribadi,
penilaian sendiri, pemberian motivasi-motivasi, dan lain-lain. b) Usaha guru
dalam meningkatkan kompetensi profesional masih sangat minim. Yaitu
sebatas mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pihak yayasan Al-Hikmah
dalam meningkatkan kompetensi guru, tetapi ada juga guru PAI yang
mengikuti pelatihan/seminar, AMT dengan biaya sendiri, membaca buku-
buku/ dari media massa, mengakses internet, dan belajar menggunakan media
pembelajaran.10
Riduan Muhammad, meneliti Kompetensi Guru Pendidikan Agama
Islam dalam Pelaksanaan Evaluasi pembelajaran di SDLB. C (tuna graita)
kemala bayangkari 2 kebomas gresik. Hasil penelitiannya dapat disimpilkan
bahwa guru Pendidikan Agama Islam di SDLB.C (TUNA GRAHITA)
Kemala Bhayangkari 2 Kebomas Gresik memiliki kompetensi yang tinggi
dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran.11
Penelitian terdahulu yang penulis tulis di atas mengungkap tentang
supervisi akademik secara umum dan peranannya dalam perbaikan proses
pembelajaran serta mengkaji tentang kompetensi guru dalam mengevaluasi
10 Ika Widi Astuti, “Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Madrasah
Aliyah Al-Hikmah Gunungkidul”, Tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009. 11 Riduan Muhammad, “Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pelaksanaan
Evaluasi Pembelajaran di SDLB C (tuna graita) Kemala Bayangkari 2 Kebomas Gresik”, Tesis,
UIN Sunan Ampel Surabaya, 2010.
14
14
pembelajaran. Penelitian ini lebih fokus pada implementasi supervisi
akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan kompetensi
pedagogik guru PAI SD.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Dengan berlandaskan pada masalah, maka penelitian ini termasuk
jenis penelitian kualitatif yang berdasarkan studi lapangan (field research)
dengan pendekatan deskriptif naturalistik, yaitu sebuah pendekatan dalam
penelitian yang menggambarkan kondisi obyek dan subyek penelitian
dengan gambaran sewajarnya atau apa adanya.12
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif
naturalistik karena penelitiaannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
(natural setting). Sumber datanya ialah situasi wajar, peneliti
mengumpulkan data berdasarkan observasi situasi wajar, sebagaimana
adanya. Peneliti adalah instrument kunci yang mengadakan pengamatan
dan wawancara sendiri.13
3. Objek Studi
Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research)
yang bersifat studi kasus dengan mengambil objek studi peranan supervisi
12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, 18. 13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2013, 14-15.
15
15
akademik pengawas dan kepala sekolah dalam mengembangkan
kompetensi guru PAI SD.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Bumijawa Kabupaten
Tegal Tahun 2016, dikarenakan beberapa hal, yaitu:
a. Lokasi yang penulis teliti merupakan daerah yang letaknya agak jauh
dari kota yang problematikanya lebih banyak dan hitrogen, sehingga
nilai tawarnya memiliki nilai lebih untuk diteliti;
b. Dengan satu kecamatan semakin banyak dinamika yang dapat kita
gambarkan dan problematika yang kita temukan;
c. Kecamatan Bumijawa merupakan letak yang terdekat dengan rumah
penulis sehingga dari segi biaya dapat lebih menghemat dan dari segi
waktupun dapat terjangkau, akan tetapi secara nilai kevalidan data
tetap terjaga.
4. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research), yaitu
research yang dilakukan dikancah atau medan terjadinya gejala-gejala.14
Maka jenis data yang dibutuhkan dan yang digunakan adalah jenis data
lapangan yang disajikan secara deskriptif.
b. Sember Data
Untuk mengumpulkan sejumlah data diperlukan sumber data
diberbagai sumber yaitu:
14
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, jilid 1, Yogyakarta: Andi Offset, 2000, 9.
16
16
1) Data Primer
Data Primer yaitu data pokok dalam penelitian ini, yaitu data
tentang implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala
sekolah dalam mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD
se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Data ini
dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
2) Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah sebagai pendukung,
yaitu kondisi obyektif pengawas, kepala sekolah dan guru PAI SD se
Kecamatan. Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016. Data ini
berupa perencanaan kepengawasan, jadwal kepengawasan, data
pengawas guru PAI SD, kepala sekolah, data guru PAI SD se
Kecamatan Bumijawa, sarana yang digunakan serta lain - lain. Data
ini dikumpulkan dengan teknik observasi dan dokumentasi.
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menjadikan Pengawas
dan guru yang tergabung dalam gugus Gatotkaca untuk menjadi informan
dalam penggalian dan pengumpulan data. Data kualitatif diambil melalui :
a. Observasi
Observasi partisipan dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
pedoman sebagai instrumen pengamatan.15
Peneliti terlibat langsung,
15 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek), Jakarta: Rineka
Cipta, 2002, 129.
17
17
sehinggga observasi partisipan digunakan untuk mencari data-data
implementasi supervisi akademik pengawas dan kompetensi guru PAI
SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
b. Wawancara
Wawancara ini dilakukan agar memperoleh data untuk memperkuat
data hasil observasi. Selebihnya wawancara dilakukan secara open-
ended, non struktur, sehingga lebih fleksibel.16
Daftar yang dimintai
wawancara tersebut adalah: Pengawas PAI SD dan kepala sekolah
sebagai supervisor untuk mengetahui tentang implementasi supervisi
akademik. Guru PAI SD sebagai pemilik Kompetensi dan pelaksana
pembelajaran di kelas untuk mengetahui perangkat pembelajaran,
metode, dan media yang disiapkan sekaligus digunakan dalam proses
pembelajaran guru PAI SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
Tahun 2016 .
c. Dokumentasi
Dokumentasi ini berupa arsip-arsip tentang kepengawasan
pengawas dan kepala sekolah serta kompetensi guru PAI SD se
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016.
6. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara
sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainya untuk
16 Nana Sudjana, Prosedur Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, 202.
18
18
meningkatkan pemahaman peneliti tentang fenomena yang diteliti dan
menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain.17
Analisa data sebagaimana menurut Patton yang dikutip oleh Lexy J
Moleong adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya
kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.18
Analisis dilakukan atas data yang ditemukan di lapangan, dan bukan
sebagai upaya untuk menguji teori yang telah ditetapkan sebelumnya,
mengingat bahwa penelitian kualitatif menolak pra-konsep sebelum terjun
di lapangan.19
Adapun analisis data pada penelitian ini mengikuti model Miles and
Huberman yang dikutip oleh Sugiyono:
Periode pengumpulan
Gambar 1.1. Diagram komponen dalam analisis data.20
17 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 71. 18 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif..., 103. 19 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif..., 166. 20 Sugiyono, Prosedur Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, 246.
Reduksi
data Data
co llection Selama
Data display
Display data
Setelah Antisipas
i ANALISIS
Setelah Selama
Data reduction
Kesimpulan/verifikasi
Selama
Conclusions:drawing/ verifying
Setelah
19
19
Berdasarkan definisi dan diagram di atas, maka langkah-langkah
analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Menelaah data yang berhasil dikumpulkan dari hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi.
b. Mengadakan reduksi data dengan cara mengambil data yang dapat
diolah lebih lanjut.
c. Menyusun data dalam satuan-satuan yang relevan.
d. Melakukan kategorisasi sambil melakukan pengkodean (coding)
e. Mengadakan pemeriksaan keabsahan data
f. Menafsirkan data dan mengambil kesimpulan secara induktif dengan
cara berfikir berdasarkan fakta-fakta khusus, kemudian diarahkan
kepada penarikan kesimpulan yang bersifat umum.21
F. Sistematika Penulisan Tesis
Untuk memudahkan dalam memahami isi tesis ini, maka terlebih dahulu
penulis sajikan tentang sistematika penulisan tesis secara garis besarnya.
Bab satu, pada bab ini berisi tentang: Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Signifikansi Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan
Sistematika Penulisan Tesis.
Bab dua, tentang supervisi akademik dan kompetensi pedagogik. Pada
bab ini membahas empat sub bab, yaitu: sub bab pertama tentang Supervisi
Akademik Pengawas, sub bab ke dua Supervisi Akademik Kepala Sekolah,
21 H. M. Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Jakarta: Golden Terayon Press, 2003, 45.
20
20
sub bab ke tiga tentang Kompetensi pedagogik guru, dan sub bab ke empat
tentang peran kompetensi pedagogik guru pai dalam mengajar.
Bab tiga membahas tentang profil. Pada bab ini membahas tiga sub bab,
yaitu: sub bab pertama membahas tentang Profil Kecamatan Bumijawa, Sub
bab ke dua membahas tentang profil pengawas dan sub bab ke tiga
membahas tentang profil kepala sekolah.
Bab empat membahas tentang supervisi akademik pengawas dan kepala
sekolah. Pada bab ini membahas tiga sub bab, yaitu: sub bab pertama
membahas tentang tahapan implementasi supervisi akademik. Sub bab ke dua
membahas tentang keberhasilan supervisi akademik, dan sub bab ke tiga
membahas tentang hambatan supervisi akademik.
Bab lima penutup, meliputi: simpulan dan Saran.
21
21
BAB II
SUPERVISI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
A. Supervisi Akademik Pengawas
Banyak pakar menyatakan betapa pentingnya supervisi sebagai bagian
dari manajemen pendidikan dalam substansi ekstensinya maupun substansi
intinya.22
Menurut konsep tradisional, supervisi dilaksanakan dalam bentuk
inspeksi atau mencari kesalahan. Sedangkan dalam pandangan modern,
supervisi merupakan usaha untuk memperbaiki situasi pendidikan atau
pembelajaran, yakni sebagai bantuan bagi pendidik untuk meningkatkan
kemampuan profesionalisme sehinnga peserta didik akan lebih berkualitas.23
Konsekuensi prilaku supervisi tradisonal atau Snooper Vision adalah para staf
pengajar akan menjadi takut dan mereka bekerja secara terpaksa serta
mengurangi/mematikan kreativitas guru/dosen dalam pengembangan
profesionalismenya.24
Supervisor akademik, tentu memiliki peran berbeda dengan
“pengawas”. Supervisor, lebih berperan sebagai “gurunya guru” yang siap
22 H. Burhanuddin, dkk (ed.), Manajemen Pendidikan: Analisis Substantif dan Aplikasinya
dalam Institusi Pendidikan, Malang: UM Press, 2003, 11. 23Syaiful Sagala. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: CV. Alfabeta, 2000,
228. 24 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2000, 16. 21
22
22
membantu kesulitan guru dalam mengajar. Supervisor akademik (pengajaran)
bukanlah seorang pengawas yang hanya mencari-cari kesalahan guru.
Peranan pengawas sekolah/madrasah adalah membantu guru-guru dan
pemimpin-pemimpin pendidikan untuk memahami isu-isu dan membuat
keputusan yang bijak yang mempengaruhi pendidikan siswa.25
Dalam melaksanakan supervisi akademik, pengawas sekolah/madrasah
hendaknya memiliki peranan khusus sebagai: 1. Patner (mitra) guru dalam
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran dan bimbingan di
sekolah/madrasah binaannya; 2. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan
inovasi pembelajaran dan bimbingan di sekolah/madrasah binaannya; 3.
Konsultan pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasah binaannya; 4.
Konselor bagi guru dan seluruh tenaga kependidikan di sekolah/madrasah;
dan 5. Motivator untuk meningkatkan kinerja guru dan semua tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah.26
Karena itu, sasaran supervisi akademik antara lain adalah untuk
membantu guru dalam hal: 1. merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau
bimbingan; 2. melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan; 3. menilai
proses dan hasil pembelajaran/bimbingan; 4. memanfaatkan hasil penilaian
untuk peningkatan layanan pembelajaran/ bimbingan; 5. memberikan umpan
balik secara tepat dan teratur dan terus menerus pada peserta didik; 6.
25 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka
Pengembangan Sumber Daya Manusia..., 20. 26 Surya Dharma, Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah. Dalam Jurnal Tenaga
Kependidikan Volume 3, No. 1, April 2008. 4.
23
23
melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar; 7. memberikan
bimbingan belajar pada peserta didik; 8. menciptakan lingkungan belajar
yang menyenangkan; 9. mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan
media pembelajaran dan atau bimbingan; 10. memanfaatkan sumber-sumber
belajar; 11. mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode,
strategi, teknik, model, pendekatan dan sebagainya) yang tepat dan berdaya
guna; 12. melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/
bimbingan; dan 13. mengembangkan inovasi pembelajaran/ bimbingan.27
Sedangkan Kompetensi Supervisor Akademik pengawas berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang standar
kompetensi pengawas sekolah/madrasah yang meliputi kompetensi
kepribadian, kompetensi supervisi manajerial, kompetensi supervisi
akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, dan kompetensi penelitian
pengembangan.28
Secara lebih sepesiifik kompetensi akademik supervisor adalah sebagai
berikut: 1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan
kecenderungan perkembangan tiap bidang pengembangan; 2. Memahami
konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik, dan kecenderungan
perkembangan proses pembelajaran/ bimbingan tiap bidang pengembangan.
Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengembangan atau
mata pelajaran berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi
27 Surya Dharma, Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah …, 4. 28 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 12 Tahun 2007 tentang standar kompetensi
pengawas sekolah/madrasah.
24
24
dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan KTSP; 3. Membimbing guru dalam
memilih dan menggunakan strategi/metode/teknik pembelajaran/bimbingan
yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui bidang
pengembangan; 4. Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP); 5. Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk
mengembangkan potensi siswa; 6. Membimbing guru dalam mengelola,
merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas
pembelajaran/bimbingan, dan Memotivasi guru untuk memanfaatkan
teknologi informasi untuk pembelajaran/bimbingan.
Untuk dapat melaksanakan peran-peran di atas, supervisor harus
memiliki beberapa kompetensi dan kemampuan pokok, yaitu berkaitan
dengan (substantive aspects of professional development) meliputi
pemahaman dan pemilikan guru terhadap tujuan pengajaran, persepsi guru
terhadap peserta didik, pengetahuan guru tentang materi, dan penguasaan
guru terhadap teknik mengajar. Kedua berkaitan dengan (professional
development competency areas) yaitu agar para guru mengetahui bagaimana
mengerjakan tugas (know how to do), dapat mengerjakan (can do), mau
mengerjakan (will do) serta mau mengembangkan profesionalnya (will
grow).29
Adapun teknik-teknik Supervisi Akademik dapat dilakukan secara
individual maupun kelompok. Berbagai teknik supervisi individual meliputi
29 Ibrahim Bafadal, Supervisi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 1992, 10-11.
25
25
kegiatan, antara lain: 1. kunjungan kelas; 2. observasi kelas; 3. Pertemuan
individual; 4. kunjungan antar kelas; dan 5. self assessment.30
Berbagai kegiatan supervisi yang dilakukan secara kelompok, antara
lain 1. orientasi bagi guru baru; 2. ujicoba di kelas atau penelitian tindakan
kelas; 3. pelatihan sensitivitas; 4. pertemuan guru yang efektif; 5. melakukan
teknik Delphi untuk mengambil keputusan mengenai perbaikan
pengajaran/sekolah; 6. mengunjungi guru lain yang profesional; 7.
pengembangan instrument ujian secara bersama; dan 8. pusat kegiatan guru.
Dalam kegiatan supervisi kelompok tersebut, tentu saja peran
supervisor yang menonjol adalah sebagai koordinator dan group leader.
Sementara itu dalam kegiatan supervisi individual, supervisor lebih berperan
sebagai konsultan. Berbagai bentuk kegiatan atau taknik supervisi tersebut
tentunya sangat tergantung pada inisiatif supervisor.
B. Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 “ Tentang Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah ” bahwa guru dapat diberikan tugas
tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah untuk memimpin dan mengelola
sekolah/madrasah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.31
Kepala sekolah memegang peranan penting dalam perkembangan
sekolah. Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk
30 Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta:
Pustaka Jaya, 2008. 20. 31 Dissikpora RI, Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Penugasan Guru Sebagai
Kepala Sekolah/Madrasah, Jakarta: Disdikpora Press, 2010, 8.
26
26
mengatur para guru pegawai tata usaha dan pegawai sekolah lainnya. Tetapi
belum semua kepala sekolah mengerti maksud kepemimpinan, kualitas serta
fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh pemimpin pendidikan. Dalam hal
ini, kepala sekolah tidak hanya mengatur para guru saja, melainkan juga
ketatausahaan sekolah siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang
tua siswa. Tercapainya tujuan sekolah sepenuhnya bergantung pada
bijaksana yang terapkan kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah.
Kepala sekolah mempunyai beberapa peran dalam menjalankan
tugasnya. Salah satu peran kepala sekolah yaitu sebagai seorang supervisor.
Menurut Asmani supervisi merupakan kegiatan membina dan dengan
membantu pertumbuhan agar setiap orang mengalami peningkatan pribadi
dan profesinya.32
Menurut Daryanto, tujuan supervisi adalah untuk
mengetahui apakah segala peraturan, perintah atau larangan dijadikan sesuai
dengan petunjuk. Kepala sekolah sebagai supervisor memberikan layanan
kepada guru untuk memperbaiki pengajaran dengan melakukan pembinaan
untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guru maupun
sekolah.33
Menurut Daryanto, adapun beberapa faktor yang mempengaruhi
berhasil atau tidaknya supervisi atau cepat lambatnya hasil supervisi yaitu
lingkungan masyarakat dimana sekolah berada, besar kecilnya sekolah yang
menjadi tanggung jawab kepala sekolah, tingkatan dan jenis sekolah, keadaan
32 Jamal Ma’mur Asamani, Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah, Jogyakarta: Diva
Press, 2012, 188. 33 Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta. 2008, 171.
27
27
guru-guru dan pegawai-pegawai yang tersedia, kecakapan dan keahlian
kepala sekolah itu sendiri.34
Sebagai supervisor, kepala sekolah mempunyai beberapa peran penting
yaitu: 1. Melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan
kondisi proses belajar mengajar; 2 . Mengadakan observasi kelas untuk
peningkatan efektivitas proses belajar mengajar; 3. Melaksanakan pertemuan
individual secara profesional dengan guru untuk meningkatkan profesi guru;
4. Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara profesional dalam
pemecahan masalah proses belajar mengajar; 5. Menyediakan dukungan dan
suasana kondusif bagi guru dalam perbaikan dan peningkatan mutu proses
belajar mengajar; 6. Melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan
terarah; 7. Melaksanakan kerjasama dengan guru untuk mengevaluasi hasil
belajar secara komprehensif; 8. Menciptakan team work yang dinamis dan
profesional; 9. Menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif.35
Seorang supervisor dalam bidang pendidikan (kepala sekolah)
mempunyai tanggung jawab besar dan lebih berat daripada supervisor di
bidang lain (misalnya direktur pengawas, kepala bagian, dan lain-lain).
C. Kompetensi Pedagogik Guru
Kompetensi guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.
Kompetensi yang dimilki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru
34 Daryanto, Administrasi Pendidikan, ..., 171. 35 Ngalim Purwanto, Adiministrasi Pendidikan, Jakarta: Mutiara, 1981, 34.
28
28
dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam penguasaan
pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru.
Artinya guru bukan saja harus pintar, tetapi juga harus pandai mentransfer
ilmunya kepada peserta didik.36
Istilah pedagogik diterjemahkan dengan kata ilmu mendidik, dan yang
dibahas adalah kemampuan dalam mengasuh dan membesarkan seorang anak.
Kompetensi pedagogik digunakan untuk merujuk pada keseluruhan konteks
pembelajaran, belajar, dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hal
tersebut. Kompetensi pedagogik bertumpu pada kemungkinan pengembangan
potensi dasar yang ada dalam tiap diri manusia sebagai makhluk individual,
sosial dan moral.
Secara lebih sederhana terkait dengan guru, kompetensi pedagogik
berarti kemampuan guru dalam mengelola kelas sedemikian rupa agar tujuan
pendidikan dapat tercapai, yang didalamnya terdapat banyak hal cakupannya.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008
dijelaskan tentang kompetensi pedagogik, meliputi: Menguasai ilmu
pendidikan dan landasan keilmuannya, Mengimplementasikan prinsip-prinsip
pendidikan dan proses pembelajaran, dan Menguasai landasan budaya dalam
praksis pendidikan.37
Guru memiliki pengaruh luas dalam dunia pendidikan. Di sekolah ia
adalah pelaksana administrasi pendidikan yaitu bertanggung jawab agar
36 Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta, 2009, 103. 37 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian RI, 2010, “Lomba Fun Science
2010”, http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6001, di Unduh tanggal 06
Agustus2016, pukul: 17:23.
29
29
pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Oleh karena itu, guru harus
memiliki kompetensi dalam mengajar. Kompetensi pedagogik merupakan
salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam
jenjang pendidikan apapun.
Istilah kompetensi memiliki banyak makna, ada beberapa definisi
tentang pengertian kompetensi yaitu:38
1. Dalam UU RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen ditulis:
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru atau
dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.39
2. Dalam bukunya Dr. H. Syaiful Sagala, M. Pd. yang berjudul
Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan di jelaskan:
Kompetensi adalah perpaduan dari penguasaan, pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak dalam melaksanakan tugas/pekerjaannya.40
3. Menurut W. Robert Houston memberikan pengertian adalah
sebagai berikut : “Competence” ordinarily is difined as “adequacy
38 Depdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS, Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi, 2003, 9. 39 Depdiknas, UU RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta: CV. Mini Jaya
Abadi, 2005, 7. 40 Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta,
2009, 23.
30
30
for a task” or as “possession of require knowledge, skill and
abilities”.41
Dari uraian diatas nampak bahwa kompetensi mengacu pada
kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan.
Kompetensi guru menunjuk kepada performance dan perbuatan yang rasional
untuk memenuhi spesifikasi tertentu dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikan. Dikatakan rasional karena mempunyai arah dan
tujuan, sedangkan performance adalah perilaku nyata dalam arti tidak hanya
diamati tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat mata.
Pedagogik adalah teori mendidik yang mempersoalkan apa dan
bagaimana mendidik itu sebaik-baiknya.42
Oleh sebab itu pedagogik
dipandang sebagai suatu proses atau aktifitas yang bertujuan agar tingkah
laku manusia mengalami perubahan.43
Adapun pengertian kompetensi pedagogik adalah kemampuan dalam
pengelolaan peserta didik, meliputi:44
1. Pemahaman wawasan guru akan landasan dan filsafat pendidikan.
2. Guru memahami potensi dan keberagaman peserta didik, sehingga
dapat didesain strategi pelayanan belajar sesuai keunikan masing-masing
peserta didik.
41 Roestiyah N.K “Masalah-Masalah Ilmu Keguruan” Jakarta: Bina Aksara, 1982, 4. 42 Edi Suardi, Pedagogik, Bandung: Angkasa OFFSET, 1979, 113. 43 Dewi Gusti, Kompetensi Pedagogik, http://dewigusti.blogspot.com. Diakses pada
tanggal 7 Agustus 2016, Pukul: 16.36 WIB. 44 Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, …, 32.
31
31
3. Guru mampu mengembangkan kurikulum/silabus baik dalam bentuk
dokumen maupun implementasi dalam bentuk pengalaman belajar.
4. Guru mampu menyusun rencana dan strategi pembelajaran
berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
5. Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan
suasana dialogis dan interaktif.
6. Mampu memanfaatkan tegnologi pembelajaran
7. Mampu melakukan evaluasi hasil belajar dengan memenuhi prosedur
dan standar yang dipersyaratkan. Sebagaimana dalam firman Allah
dalam surat al-Baqarah ayat 31 berikut:
ثن عرضهن على المالئكة فقبل أوبئىوي بأسمبء هؤالء إن وعلن آدم األسمبء كلهب
(3)البقرة:ا كىتن صبدقيه
Artinya: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-
benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para
malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang
benar!”. (Qs. al-Baqarah: 31)45
ayat di atas menerangkan pengevaluasian terhadap nabi Adam tentang
asma-asma yang diajarkan Allah kepadanya dihadapan malaikat.
8. Mampu mengembangkan bakat dan minat peserta didik melalui
kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.46
45 Sunarjo, Al-qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Lentera Islami, 2002, 21. 46 Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan …, 32.
32
32
Sedangkan pengertian guru dalam kamus besar Bahasa Indonesia
adalah orang yang pekerjaannya mengajar.47
Dan menurut Roestiyah
N.K. bahwa guru adalah sebagai pembimbing, untuk membawa anak didik
kearah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk
anak menurut sekehendaknya.48
Dalam perspektif Islam, pendidik adalah orang-orang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan
mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi
afektif, koqnitif maupun psikomotorik sesuai dengan nilai-nilai ajaran
Islam.49
Perlu diketahui bahwasannya pendidikan agama Islam sendiri adalah
bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hokum-hukum agama Islam menuju
kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kompetensi
pedagogik guru PAI adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan
dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru PAI
dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik sehingga dapat meningkatkan
perkembangan jasmani dan rohani mencapai tingkat kedewasaan
sehingga mampu menunaikan tugas-tugas kemanusiaannya sebagai
(kholifah fil ardh) sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam.
47 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 1989, 288. 48 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, Jakarta: Rineka Cipta, 2000, 38. 49 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2004, 74.
33
33
Adapun kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru
khususnya guru PAI, meliputi:
1. Pemahaman terhadap peserta didik, sedikitnya ada empat hal yang harus
dipahami guru dari peserta didiknya, yaitu: a) tingkat kecerdasan; b)
kreativitas; c) cacat fisik; d) perkembangan kognitif.
2. Perancangan pembelajaran, dalam pembelajaran terdapat kegiatan
memilih, menetapkan dan mengembangkan metode untuk mencapai
hasil pembelajaran yang diinginkan. hal ini mencakup tiga kegiatan
yaitu: a) identifikasi kebutuhan; b) identifikasi kompetensi; c)
penyusunan program pembelajaran.50
3. Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dalam peraturan
pemerintah tentang guru dijelaskan bahwa guru harus memiliki
kompetensi untuk melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis. Hal ini berarti bahwa, pelaksanaan pembelajaran harus
berangkat dari proses dialogis antar sesama subjek pembelajaran
sehingga melahirkan pemikiran kritis dan komunikatif.
4. Pemanfaatan teknologi pembelajaran, teknologi pembelajaran
merupakan sarana pendukung untuk memudahkan pencapaian tujuan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi, memudahkan penyajian
data, informasi, materi pembelajaran dan variasi budaya. Oleh karena itu,
memasuki abad 21, sumber belajar dengan mudah dapat diakses
50 Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan …, 89.
34
34
melalui teknologi informasi, khususnya internet yang didukung oleh
komputer.
5. Evaluasi hasil belajar, evaluasi atau penilaian memegang peranan
penting dalam segala bentuk pengajaran yang efektif. Berhasil tidaknya
suatu pendidikan dalam mencapai tujuannya dapat dilihat dari hasil
evaluasinya. Evaluasi dapat dilakukan untuk mengetahui perubahan
perilaku dan pembentukan kompetensi peserta didik yang dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: a) penilaian kelas; b) tes
kemampuan dasar; c) penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi;
d) benchmarking (mengukur kinerja yang sedang berjalan); e) penilaian
program. 51
6. Pengembangan peserta didik, Pengembangan peserta didik dapat
dilakukan oleh guru melalui berbagai cara antara lain:52
a) kegiatan
ekstra kurikuler; b) pengayaan dan remedial; c) bimbingan dan
konseling;
D. Peran Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Mengajar
Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar
terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam
membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya
secara optimal. Minat, bakat, kemampuan dan potensi-potensi yang
dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa
bantuan guru.
51 E. Mulyasa, Profesionalisme Guru, Yogyakarta: Lentera Ilmu, 2009, 110. 52 E. Mulyasa, Profesionalisme Guru…, 111.
35
35
Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Ada beberapa tujuan dikeluarkannya UU No. 14
tahun 2005 ini, yang dijelaskan dalam bagian penjelasannya, diantaranya:
meningkatkan martabat guru, meningkatkan kompetensi guru, dan
meningkatkan mutu pembelajaran.53
Peran kompetensi pedagogik Guru PAI dalam mengajar adalah sebagai
pengelola proses belajar mengajar PAI, bertindak selaku fasilitator yang
berusaha menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan tidak
membosankan.54
Apalagi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) kurang mendapat perhatian dalam pemikiran peserta didik,
mengembangkan bahan pelajaran dengan baik dan meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai
tujuan-tujuan pendidikan Islam yang harus mereka capai yaitu
meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalam penggunaan metode
mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap dan karakteristik guru
dalam mengelola pembelajaran. Untuk itu, guru harus mampu mengelola
pembelajaran yang memberikan rangsangan kepada peserta didik sehingga ia
53 Depdiknas, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS…, 52 . 54 Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan…, 31.
36
36
mau belajar karena memang peserta didiklah subjek utama dalam
belajar. Guru yang mampu melaksanakan perannya sesuai dengan
tuntutan seperti yang disebutkan di atas yaitu sebagai seorang guru yang
memiliki kompetensi pedagogik.55
Oleh sebab itu peran kompetensi pedagogik guru dalam proses
pendidikan yang berkualitas tidaklah ringan. Apalagi dalam konteks
pendidikan Islam, dimana semua aspek pendidikan Islam terkait dengan nilai-
nilai (Value Bound), yang melihat guru bukan hanya pada penguasaan materi
tetapi juga pada investasi nilai-nilai moral dan spiritual.
Adapun ciri-ciri guru PAI yang memiliki kompetensi pedagogik
diantaranya adalah:
1. Memiliki wawasan keilmuan yang luas sehinga materi PAI dapat
ditinjau dari berbagai disiplin keilmuan yang lain.
2. Memahami psikologi anak didik sehingga belajar PAI di sekolah
bagi anak didik bukan saja belajar tentang yang boleh dan tidak boleh,
tetapi mereka belajar adanya pilihan nilai yang sesuai dengan
perkembangan mereka.
3. Guru dalam mentransfer nilai tidak hanya diberikan dalam
bentuk ceramah, tetapi juga terkadang dalam bentuk membaca puisi,
bernyanyi, mendongeng dan bentuk lainnya, sehingga suasana belajar
tidak monoton dan terasa menyenangkan.
55 Zeni Haryanto, “Menyikapi Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Rangka
Menciptakan Guru Profesional”, http://Zeniharyanto.Blogspot.Com. Diakses pada tanggal 17
Juni 2016, Pukul. 14.00 WIB.
37
37
4. Guru tidak hanya menyampaikan istilah-istilah arab kepada anak
didik atau memiliki kemampuan Bahasa Arab, tetapi juga diperlukan
kemampuannya dalam Bahasa Inggris, sehingga kesan guru sebagai
kaum yang dimarginalisasi dan hanya bisa menyampaikan ini halal
dan ini haram berkurang.
5. Guru PAI hendaknya mengikuti perkembangan metode pembelajaran
mutakhir yaitu menggunakan media teknologi informasi dalam
pembelajarannya sehingga pembelajaran yang efisien dapat dicapai.56
Guru harus menguasai metode mengajar, menguasai materi yang akan
diajarkan dan ilmu-ilmu lain yang ada hubungannya dengan ilmu yang akan
diajarkan kepada siswa. Juga mengetahui kondisi psikologis siswa dan
psikologis pendidikan agar dapat menempatkan dirinya dalam kehidupan
siswa dan memberikan bimbingan sesuai dengan perkembangan siswa.57
Guru sebelum mengelola interaksi proses pembelajaran di kelas,
terlebih dahulu harus sudah menguasai bahan atau materi apa yang akan
dibahas sekaligus bahan-bahan yang berkaitan untuk mendukung jalannya
proses pembelajaran. Bahan pelajaran adalah substansi yang akan
disampaikan dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan menguasai materi
pelajaran, maka guru akan lebih mudah dalam pengelolaan kelas. Selain itu
guru menjadi lebih mudah dalam memilih strategi belajarnya agar tujuan
yang hendak dicapai dalam materi pelajaran tersebut berhasil terwujud.
56 Hasbi Indra, “Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Implementasi Kurikulum
standar Nasional”, http://aksay.multiply.com. Diakses pada tanggal 17 Juni 2016, Pukul. 14.30
WIB. 57 H.M.arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bina aksara, 2006, 104.
38
38
Penguasaan bahan ajar yang berkaitan dengan materi pokoknya dari
ilmu-ilmu lain seringkali sangat dibutuhkan dalam memberikan
penjelesannya. Hal ini menjadi sebuah kebutuhan dimasa sekarang, dimana
arus informasi begitu cepat untuk diketahui siswa.
Oleh karena itu, perlunya guru PAI senantiasa mengembangkan
wawasan keilmuan yang berhubungan langsung dengan materi pelajaran, dan
hal-hal lainnya yang berkaitan dan dapat membantu pemahaman siswa.
Kompetensi yang perlu dimiliki diantaranya yaitu guru memperhatikan “seni
mengajar dan mendidik”, guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan yang
diajarkan tetapi juga harus memiliki pengetahuan tentang psikologi anak,
mengetahui tingkat kesiapan belajar mereka dan bakat intelektualnya.
39
39
BAB III
PROFIL BUMIJAWA DAN PENGAWAS
A. Profil Kecamatan Bumijawa
1. Keadaan Geografis
Kecamatan Bumijawa adalah salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Tegal. Kecamatan Bumijawa terdiri dari 18 desa, yakni
Bumijawa, Sumbaga, Muncanglarang, Batumirah, Sigedong, Cintamanik,
Jejeg, Gunung Agung, Cawitali, Pagerkasih, Sokasari, Traju, Carul,
Begawat, Guci, Sokatengah, Dukuhbenda dan Cempaka. Batas-batas
wilayah Kecamatan Kecamatan Bumijawa adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Barat : Kabupaten Brebes
b. Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Brebes
c. Sebelah Utara : Kecamatan Margasari dan Balapulang
d. Sebelah Timur : Kecamatan Bojong
Kecamatan Bumijawa merupakan kecamatan yang berada di daerah
pegunungan sehingga jarak desa dibatasi dengan bukit-bukit dan dataran
tinggi 682 m dari permukaan laut. Hal ini menjadikan transportasi antar
desa dilalui dengan angkutan pedesaan dengan jarak 3 sampai 4 kilometer.
40
40
Luas wilayah Kecamatan Bumijawa adalah 5.825,,239 Ha yang
terdiri dari perincian tanah sawah 2.243,827 Ha, tanah pemukiman
3.4444,979 Ha, dan tanah lainnya seluas 163,239 Ha.
Secara geografis, kondisi wilayah kecamatan Bumijawa adalah
dataran tinggi yang tingginya di atas 800 meter dari permukaan air laut
yang terdiri dari sungai, dataran untuk pemukiman dan tanah pertanian
(sawah/ladang) serta gunung.58
2. Keadaan Demografi
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di Kecamatan Bumijawa pada tahun 2015
berjumlah 67.794 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 33.619 jiwa
dan perempuan sebanyak 34.175 jiwa. Adapun desa dengan jumlah
penduduk terbanyak adalah desa Bumijawa dengan jumlah 8.074 jiwa,
sedang desa dengan jumlah terkecil adalah penduduk desa Carul
dengan jumlah penduduk 1.254 jiwa. Kesimpulan yang dapat diambil
dari pernyataan diatas adalah bahwa Kecamatan Bumijawa memiliki
jumlah penduduk cukup banyak.
b. Komposisi Penduduk Menurut Agama dan Mata Pencaharian
Komposisi penduduk menurut agama yang dianut masyarakat di
Kecamatan Bumijawa hampir seluruhnya menganut agama yang juga
dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia yaitu agama Islam.
58 Web. Kec. Bumujawa, Data geografis dan demografis, Bumijawa Kabupaten Tegal:
diunduh tanggal 22 Juni 2016, Pukul 08.15 WIB.
39
41
41
Namun selain beragama islam ada juga penduduk di Kecamatan
Bumijawa menganut agama Katolik sejumlah 70.
Sedangkan mata pencaharian masyarakat Bumijawa yaitu petani
karena kecamatan ini banyak menghasilkan sayur-sayuran dan buah-
buahan, selain itu juga kaya akan hasil alam seperti teh, kayu, dan
karet. Selain petani ada juga pegawai negeri yang kebanyakan guru di
sekolah-sekolah, dan home industry (industry rumah tangga) yang
meliputi industry tempe, tahu dan lain sebagainya.
3. Keadaan Pendidikan
Kecamatan Bumijawa terdapat taman kanak-kanak (TK) sampai
SMA. Fasilitas pendidikan yang paling banyak di Kecamatan Bumijawa
adalah fasilitas SD Negeri sebanyak 50 sekolah, untuk jenjang TK
sebanyak 20 sekolah, SMP sebanyak 5 sekolah, dan SMK/SMA/MA
sebanyak 6 sekolah, Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan
bahwa di kecamatan Bumijawa sudah banyak fasilitas pendidikan.
B. Profil Pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa
Pengawas guru PAI di tingkat SD se Kecamatan Bumijawa Kabupaten
Tegal berjumlah 1 pengawas PAI SD, yaitu: Hj. Roikhatul Jannah, S.Pd.I.,
NIP. 196908061991032002. Golongan: IV/a, status tugas sebagai Pengawas
PAI SD, dan pendidikan S1.
Dari 50 SD yang tersebar di 18 desa di kecamatan Bumijawa, hanya satu
pengawas yang melakukan pengawasan, bimbingan dan supervisi terhadap 50
kepala sekolah dan 34 guru PAI SD (data terlampir dalam lampiran). Dalam
42
42
setiap minggu pengawas berkeliling ke desa-desa dan kurang lebih
memberikan supervisi dan pembinaan kepada 3 sampai 4 SD setiap harinya
dengan jarak yang jauh-jauh.
C. Profil Kepala Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Bumijawa
Kepala sekolah SD di Kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun
2016 berjumlah 50 orang yang tersebar di 50 SD dari 18 desa yang ada di
kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal, 100% kepala sekolah sudah
berpendidikan S1 dan 85% sudah linier dengan profesi yang di jalani, yaitu
dengan memiliki gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar atau S.Pd.SD.
Sedangkan yang 15% ada yang Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I), Sarjana
Agama (S.Ag), ada yang Sarjana Pendidikan (S.Pd). Adapun nama dan
tempat tugas terlampir dalam lampiran.
Dari 50 kepala sekolah, masing-masing ada yang orang dari kecamatan
Bumijawa sendiri, tetapi sebgian ada yang dari kecamatan lain di luar
kecamatan Bumijawa
Dari uraian di atas maka sudah proposional dan sesuai antara gelar
pendidikan yang dimiliki oleh kepala sekolah dengan profesi yang dijalani.
Dengan demikian maka proses kepemimpinan yang dilaksanakan menjadi
tepat dan dapat berjalan baik, karena antara pendidikan dan profesi yang
digeluti singkron. Maka dari itu supervisi yang diberikan kepala sekolah
terhadap para guru terutama guru PAI SD juga sudah tepat karena kepala
sekolah itu sendiri memang telah membidangi ilmu yang menjadi profesi para
guru.
43
43
BAB IV
SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DAN KEPALA SEKOLAH
Secara teoritis supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi
dan mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran. Inilah
karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan ini, janganlah
diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik yang bisa
diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan perilaku guru.
Secara konseptual, supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan
membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran
demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya
membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pembelajaran. Dengan demikian, berarti esensi supervisi akademik itu sama sekali
bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran,
melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan profesionalismenya.
Walaupun masih sering dijumpai adanya seorang kepala sekolah dalam
melaksanakan supervisi akademik hanya datang ke sekolah dengan membawa
instrumen pengukuran unjuk kerja. Kemudian masuk ke kelas melakukan
pengukuran terhadap unjuk kerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu,
selesailah tugasnya, seakan-akan supervisi akademik sama dengan pengukuran
guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Tujuan akhir supervisi akademik
43
44
44
adalah agar guru semakin mampu membuat administrasi pembelajaran dengan
baik, melakukan proses belajara mengajar dengan baik, mampu mengoptimalkan
segala media dan fasilitas yang ada dalam lembaga pendidikan dan mampu
memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya secara rinci. Sedangkan tahapan
implementasi supervisi akademik dan kompetensi pedagogik serta hambatan yang
ada dalam proses implementasi supervise akademik akan diuraikan lebih lanjut
berikut ini.
D. Tahapan Implementasi Supervisi Akademik
Sebagaimana hasil observasi tentang tahapan implementasi supervisi
yang di lakukan pengawas dan kepala sekolah, dapat peneliti jelaskan bahwa
secara umum tahapan implementasi supervisi akademik yang di lakukan oleh
pengawas PAI SD dan kepala sekolah ada 3 tahap yang dilakukan dalam
melakukan supervisi akademik terhadap guru PAI SD di kecamatan
Bumijawa, yaitu: 1). Pra observasi; 2). Observasi; dan 3). Pasca observasi.59
1. Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Pengawas
Secara Teoritis Dalam melaksanakan supervisi akademik,
pengawas sekolah/madrasah hendaknya memiliki peranan khusus
sebagai: a) Patner (mitra) guru dalam meningkatkan mutu proses dan
hasil pembelajaran dan bimbingan di sekolah/madrasah binaannya; b)
Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan
bimbingan di sekolah/madrasah binaannya; c) Konsultan pendidikan dan
pembelajaran di sekolah/madrasah binaannya; d) Konselor bagi guru dan
59 Observasi, Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI SD dan Kepala
Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 27 Juli-16 Agustus 2016.
45
45
seluruh tenaga kependidikan di sekolah/madrasah; dan e) Motivator
untuk meningkatkan kinerja guru dan semua tenaga kependidikan di
sekolah/madrasah.60
Karena itu, sasaran supervisi akademik antara lain adalah untuk
membantu guru dalam hal: a) merencanakan kegiatan pembelajaran dan
atau bimbingan; b) melaksanakan kegiatan pembelajaran/ bimbingan; c)
menilai proses dan hasil pembelajaran/bimbingan; d) memanfaatkan hasil
penilaian untuk peningkatan layanan pembelajaran/ bimbingan; e)
memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus menerus pada
peserta didik; f) melayani peserta didik yang mengalami kesulitan
belajar; g) memberikan bimbingan belajar pada peserta didik; h)
menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan; i)
mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran
dan atau bimbingan; j) memanfaatkan sumber-sumber belajar; k)
mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode, strategi,
teknik, model, pendekatan dan sebagainya) yang tepat dan berdaya guna;
l) melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/ bimbingan;
dan m) mengembangkan inovasi pembelajaran/ bimbingan.61
Adapun teknik dan tahapan Supervisi Akademik dapat dilakukan
secara individual maupun kelompok. Berbagai teknik supervisi
individual meliputi kegiatan, antara lain: a) kunjungan kelas; b) observasi
60 Surya Dharma, Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah. Dalam Jurnal Tenaga
Kependidikan Volume 3, No. 1, April 2008. 4. 61 Surya Dharma, Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah …, 4.
46
46
kelas; c) Pertemuan individual; d) kunjungan antar kelas; dan e) self
assessment.62
Berbagai kegiatan supervisi yang dilakukan secara kelompok,
antara lain a) orientasi bagi guru baru; b) ujicoba di kelas atau penelitian
tindakan kelas; c) pelatihan sensitivitas; d) pertemuan guru yang efektif;
e) melakukan teknik Delphi untuk mengambil keputusan mengenai
perbaikan pengajaran/sekolah; f) mengunjungi guru lain yang
profesional; g) pengembangan instrument ujian secara bersama; dan h)
pusat kegiatan guru.
Dari hasil observasi yang penulis lakukan terhadap tahapan
implementasi supervisi akademik yang dilakukan pengawas PAI SD di
Kecamatan Bumijawa ada tiga tahapan yang dilalui, hal ini dibenarkan
oleh pengawas PAI SD Kecamatan Bumijawa Hj. Roikhatul Jannah
ketika peneliti melakukan wawancara dengan memberikan penjelasan
sebagai berikut:63
“Dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru PAI SD
bimbingan kami, ada tiga tahapan yang kami lakukan dalam
mensupervisi, yaitu:
a. Pra-observasi (Pertemuan awal) yaitu kami menciptakan suasana akrab
dengan guru, membahas persiapan yang dibuat oleh guru dan membuat
62 Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, Metode dan Teknik Supervisi. Jakarta:
Pustaka Jaya, 2008. 20. 63 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI
SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa, 18 Agustus 2016,
Pukul. 08.10 WIB.
47
47
kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus pengamatan,
menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan.
b. Observasi (Pengamatan pembelajaran) yaitu kami melakukan
pengamatan pada aspek yang telah disepakati, menggunakan instrumen
observasi, disamping instrumen perlu dibuat catatan (fieldnotes),
catatan observasi meliputi perilaku guru dan siswa, tidak mengganggu
proses pembelajaran.
c. Pasca observasi (Pertemuan balikan), pada tahap ini kami menanyakan
bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran yang baru
berlangsung, memberi kesempatan pada guru mencermati dan
menganalisisnya, kemudian kami diskusikan secara terbuka hasil
observasi, terutama pada aspek yang telah disepakati (kontrak),
kemudian kami memberikan penguatan terhadap penampilan guru”.64
Lebih lanjut ibu pengawas menjelaskan bahwa dalam memberikan
evaluasi dan penguatan kami menghindari kesan menyalahkan, kami
bimbing guru menemukan sendiri kekurangannya, dan memberikan
dorongan moral bahwa guru mampu memperbaiki kekurangannya.65
Sesuai hasil wawancara, pelaksanaan Supervisi akademik
(pembelajaran) oleh pengawas dilakukan pada guru ada dua bentuk,
yaitu: a). Melalui kunjungan kelas secara dadakan, hal ini pengawas
lakukan apabila mendapat laporan dari kepala sekolah mengenai kinerja
64 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI
SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 08.35 WIB. 65 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI
SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 08.40 WIB.
48
48
guru yang kurang baik, atau berbeda dari teman-temannya dan kepala
sekolah sudah tidak mampu mensupervisi; b). Supervisi dilakukan oleh
pengawas dalam setiap awal semester dan setelah mid semester. Pada
setiap semester pengawas melakukan minimal dua kali supervisi
akademik terhadap guru pada setiap sekolah.66
Ibu Roikhatul Jannah memberikan penjelasan bahwa Pengawas
dalam melakukan supervisi akademik terhadap kompetensi pedagogik
guru memiliki tujuan untuk perbaikan dan perkembangan proses belajar-
mengajar secara total; berarti, lanjut Ibu pengawas, bahwa tujuan
supervisi akademik tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru,
tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk
di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses
belajar-mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan
guru.67
Pemberian bimbingan dan pembinaan oleh pengawas juga dalam
hal pemilihan dan penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran,
prosedur dan teknik evaluasi pengajaran, dan sebagainya.68
Maka jelas bahwa tujuan supervisi akademik adalah untuk
meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas dan pada gilirannya untuk
meningkatkan kualitas belajar siswa. Supervisi akademik merupakan
salah satu tugas pengawas sekolah, karena guru membutuhkan bantuan
66 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI
SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 09.00 WIB. 67 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD
Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 10.00 WIB. 68 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD
Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 10.15 WIB.
49
49
secara langsung dan juga umpan balik untuk peningkatan proses belajar-
mengajar di kelas.
Dengan demikian, menurut penjelasan dari Ibu pengawas di akhir
wawancara, bahwa supervisi akademik harus mampu memberikan umpan
balik yang tepat setelah menganalisis kegiatan belajar-mengajar yang
dilaksanakan oleh guru, dan juga menganalisis interaksi kemanusiaan
yang terjadi di dalam kelas.69
Berikut pedoman observasi dan supervisi akademik yang
digunakan oleh Ibu Roikhatul Jannah dalam melakukan supervisi
akademik terhadap guru PAI SD di wilayah kepengawasannya SD se
kecamatan Bumijawa:70
PANDUAN WAWANCARA PRA OBSERVASI
Lamanya wawancara: … menit
No. Pertanyaan Catatan Pengamat /
Supervisor
1 KD/Indikator apa yang akan
Saudara sajikan?
2 Metode apa yang akan Saudara
gunakan dalam pembelajaran
69 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD
Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 11.00 WIB. 70 Roikhatul Jannah, Dokumentasi Tentang pedoman Supervisi Akademik Pengawas PAI
SD Kecamatan Bumijawa, di copy 28 Agustus 2016,.., 09.00 WIB
50
50
KD ini?
Apa alasan Anda memilih
metode tersebut?
3 Alat dan bahan (Sumber
Belajar) apakah yang saudara
siapkan? Jelaskan alasannya!
4 Ceritakan tahapan
pembelajaran yang akan
Saudara sajikan!
5 Persiapan tertulis apa saja yang
Saudara buat?
6 Materi apa yang dianggap sulit
oleh siswa berdasarkan
perkiraan saudara? Jika ada,
materi apa?
Jelaskan alasan saudara!
7 Kompetensi apa yang bisa
dimiliki siswa setelah
mengikuti pembelajaran sesuai
dengan harapan saudara?
51
51
8 Apa yang perlu mendapat
perhatian khusus pada
pembelajaran kali ini?
INSTRUMEN SUPERVISI AKADEMIK
1. Nama sekolah : …………………………………
2. Nama guru : …………………………………
3. Mata pelajaran : …………………………………
4. Kelas / semester : …………………………………
5. Hari/ tanggal/ jam ke : …………………………………
6. KD/ Indikator : …………………………………
: …………………………………
7. Jumlah siswa : …. orang, hadir: …orang, tidak hadir: …. orang
Catatan :
1. ………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………
Guru Mata Pelajaran Pengawas
…………………… ……………
52
52
PANDUAN WAWANCARA PASCA OBSERVASI
No. Pertanyaan Catatan Pengamat /
Supervisor
1 Bagaimana kesan Saudara
setelah menyajikan
pelajaran ini? Apakah
sudah sesuai dengan yang
Saudara rencanakan?
2 Coba Saudara ceritakan
hal-hal yang Saudara rasa
telah memuaskan dan hal-
hal yang kurang
memuaskan dalam
pembelajaran tadi!
3 Bagaimana perkiraan
Saudara mengenai
ketercapaian kompetensi
siswa?
4 Apa yang menjadi
kesulitan siswa?
53
53
5 Apa yang menjadi
kesulitan Saudara?
6 Bagaimanakah alternatif
untuk mengatasi kesulitan
itu?
7 Marilah bersama-sama kita
identifikasi hal-hal yang
telah mantap dan hal-hal
yang perlu peningkatan
berdasarkan kegiatan yang
baru saja Saudara lakukan
dan pengamatan saya !
8 Apa yang saudara
sarankan untuk
dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya ?
Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa ada 3 tahap yang dilakukan
supervisor dalam melakukan supervisi akademik yaitu pra observasi,
observasi dan pasca observasi:
a. Pra-observasi (Pertemuan awal)
1) Menciptakan suasana akrab dengan guru.
54
54
2) Membahas persiapan yang dibuat oleh guru dan membuat
kesepakatan mengenai aspek yang menjadi fokus pengamatan.
3) Menyepakati instrumen observasi yang akan digunakan.
Pada tahap ini, supervisor dapat menggunakan menggunakan
panduan pra observasi.
b. Observasi (Pengamatan pembelajaran)
1) Pengamatan difokuskan pada aspek yang telah disepakati
2) Menggunakan instrumen observasi
3) Di samping instrumen perlu dibuat catatan (fieldnotes)
4) Catatan observasi meliputi perilaku guru dan siswa
5) Tidak mengganggu proses pembelajaran
Ada dua bagian yang diobservasi pada tahap ini yaitu Persiapan
pembelajaran dan Kegiatan Pembelajaran. Pada tahap Observasi
pembelajaran ini, supervisor dapat menggunakan panduan observasi
pembelajaran.
c. Pasca-observasi (Pertemuan balikan)
1) Dilaksanakan segera setelah observasi
2) Tanyakan bagaimana pendapat guru mengenai proses pembelajaran
yang baru berlangsung
3) Tunjukkan data hasil observasi (instrumen dan catatan) –beri
kesempatan guru mencermati dan menganalisisnya
55
55
4) Diskusikan secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek
yang telah disepakati (kontrak)
5) Berikan penguatan terhadap penampilan guru. Hindari kesan
menyalahkan.
6) Usahakan guru menemukan sendiri kekurangannya
7) Berikan dorongan moral bahwa guru mampu memperbaiki
kekurangannya
8) Tentukan bersama rencana pembelajaran dan supervisi berikutnya
Pada tahap terakhir, supervisor dapat menggunakan panduan
pasca observasi.
d. Pengolahan Hasil Supervisi
Pengolahan data dilakukan setelah proses wawancara pasca
observasi. Penilaian hasil secara kualitatif yaitu amat baik, baik, cukup
dan kurang dengan memperhatikan tanda (v) pada kolom ”Ya”.
Jadi secara riil dilapangan penulis temukan tahapan pelaksanaan
supervisi akademik yang dilakukan pengawas terhadap guru PAI SD
adalah melalui tiga tahapan, yaitu: a). Pra-observasi (Pertemuan awal)
yaitu kami menciptakan suasana akrab dengan guru, membahas persiapan
yang dibuat oleh guru dan membuat kesepakatan mengenai aspek yang
menjadi fokus pengamatan, menyepakati instrumen observasi yang akan
digunakan; b). Observasi (Pengamatan pembelajaran) yaitu kami
melakukan pengamatan pada aspek yang telah disepakati, menggunakan
56
56
instrumen observasi, disamping instrumen perlu dibuat catatan
(fieldnotes), catatan observasi meliputi perilaku guru dan siswa, tidak
mengganggu proses pembelajaran; c). Pasca observasi (Pertemuan
balikan), pada tahap ini kami menanyakan bagaimana pendapat guru
mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung, memberi
kesempatan pada guru mencermati dan menganalisisnya, kemudian kami
diskusikan secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah
disepakati (kontrak), kemudian kami memberikan penguatan terhadap
penampilan guru”.71
Lebih lanjutt ibu pengawas menjelaskan bahwa
dalam memberikan evaluasi dan penguatan kami menghindari kesan
menyalahkan, kami bimbing guru menemukan sendiri kekurangannya,
dan memberikan dorongan moral bahwa guru mampu memperbaiki
kekurangannya.72
Sesuai hasil wawancara, pelaksanaan Supervisi akademik
(pembelajaran) oleh pengawas dilakukan pada guru ada dua bentuk,
yaitu: a). Melalui kunjungan kelas secara dadakan, hal ini pengawas
lakukan apabila mendapat laporan dari kepala sekolah mengenai kinerja
guru yang kurang baik, atau berbeda dari teman-temannya dan kepala
sekolah sudah tidak mampu mensupervisi; b). Supervisi dilakukan oleh
pengawas dalam setiap awal semester dan setelah mid semester. Pada
71 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI
SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 08.35 WIB. 72 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI
SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 08.40 WIB.
57
57
setiap semester pengawas melakukan minimal dua kali supervisi
akademik terhadap guru pada setiap sekolah.73
Pengawas dalam melakukan supervisi akademik terhadap
kompetensi pedagogik guru memiliki tujuan untuk perbaikan dan
perkembangan proses belajar-mengajar secara total. Hal ini menunjukkan
Bahwa tujuan supervisi akademik tidak hanya untuk memperbaiki mutu
mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti
luas termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang
kelancaran proses belajar-mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan
keterampilan guru.74
Pemberian bimbingan dan pembinaan oleh
pengawas juga dalam hal pemilihan dan penggunaan metode mengajar,
alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi pengajaran, dan
sebagainya.75
Sedangkan untuk penilaian terhadap hasil supervisi akademik
terhadap guru PAI SD, pengawas dengan mengolah data setelah proses
wawancara pasca observasi. Penilaian hasil diberikan secara kualitatif
yaitu amat baik, baik, cukup dan kurang dengan memperhatikan tanda (v)
pada kolom ”Ya”.
73 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Pengawas PAI
SD Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 09.00 WIB. 74 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD
Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 10.00 WIB. 75 Roikhatul Jannah, Wawancara Tentang Tujuan Supervisi Akademik Pengawas PAI SD
Kecamatan Bumijawa, Ruang Pengawas UPTD Kecamatan Bumijawa,.., 10.15 WIB.
58
58
2. Tahap Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah
Secara teoritis kepala sekolah mempunyai beberapa peran penting
yaitu: a). Melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi
dan kondisi proses belajar mengajar; b) . Mengadakan observasi kelas
untuk peningkatan efektivitas proses belajar mengajar; c). Melaksanakan
pertemuan individual secara profesional dengan guru untuk
meningkatkan profesi guru; 4). Menyediakan waktu dan pelayanan bagi
guru secara profesional dalam pemecahan masalah proses belajar
mengajar; d). Menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru
dalam perbaikan dan peningkatan mutu proses belajar mengajar; e).
Melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan terarah; f).
Melaksanakan kerjasama dengan guru untuk mengevaluasi hasil belajar
secara komprehensif; g). Menciptakan team work yang dinamis dan
profesional; h). Menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif.76
Seorang supervisor dalam bidang pendidikan (kepala sekolah)
mempunyai tanggung jawab besar dan lebih berat daripada supervisor di
bidang lain (misalnya direktur pengawas, kepala bagian, dan lain-lain).
Secara teoritis dalam melaksanakan supervisi akademik seorang
kepala sekolah juga seharusnya melakukan 3 tahap dalam melakukan
supervisi yaitu pra observasi, observasi dan pasca observasi.
Kepala sekolah sebagai supervisor dibebani peran dan
tanggungjawab memantau, membina, dan memperbaiki proses belajar
76 Ngalim Purwanto, Adiministrasi Pendidikan, Jakarta: Mutiara, 1981, 34.
59
59
mengajar (PBM) di kelas/di sekolah. Salah satu tugas pokok kepala
sekolah, selain sebagai administrator adalah juga sebagai supervisor.
Tugas ini termasuk dalam kapasitas kepala sekolah sebagai instructional
leader.
Secara umum dalam kenyataannya, setelah peneliti observasi di
lapangan pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah, masih terfokus pada
pengawasan administrasi.77
Secara umum kepala sekolah akan
melakukan supervisi akademik (pembelajaran) pada guru melalui
kunjungan kelas, apabila ada kinerja guru yang kurang baik, atau berbeda
dari teman-temannya. Bahkan seringkali dijumpai, seorang kepala
sekolah melakukan supervisi terhadap kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan guru dengan cara mengintip dari balik pintu atau jendela, agar
tidak diketahui.
Dari hasil wawancara, perilaku kepala sekolah tersebut dipengaruhi
oleh nilai-nilai budaya (Jawa) yaitu pekewuh yang dipersepsikan secara
salah.78
Dalam pemahaman yang salah tersebut, apabila kepala sekolah
melakukan supervisi kunjungan kelas dan mengamati PBM yang
dilakukan guru, maka ia dianggap tidak percaya pada kemampuan guru.
Hal ini akan menimbulkan konflik dalam hubungan guru dengan kepala
sekolah.
77 Observasi, Tentang Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan
Bumijawa, 27 Juli-16 Agustus 2016. 78 Wawancara, Tentang Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD
Kecamatan Bumijawa, 8 Agustus 2016, pukul. 08.00 WIB.
60
60
Menurut Sumarno kepala sekolah SD N Cintamanik 03 dan
Sukarno kepala sekolah SD N Cintamanik 02, bahwa tahapan
implementasi supervisi akademik yang dilakukan sebagai kepala sekolah
adalah dengan tahapan: menyusun program supervisi akademik,
melaksanakan pembinaan guru, melaksanakan program supervisi yang
sudah disiapkan, melaksanakan pemantauan terhadap proses
pembelajaran guru, pelaksanaan evaluasi dari hasil pemantauan, dan
melaksanakan pelaporan yang disampaiakan kepada guru sebagai bahan
evaluasi.79
Menurut penjelasan Dulbari selaku kepala sekolah SD N Sukasari
03 dan Kusti Mutfiah kepala sekolah SD N Sumbaga 02, bahwa tahapan-
tahapan supervisi akademik yang dilakukan untuk mensupervisi guru
PAI pada instansinya adalah dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pra supervisi, meliputi tindakan: wawancara dan supervisi administrasi
pembelajaran guru (RPP, alat penilaian, alat peraga, metode, dan lain-
lain.
b. Supervisi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas.
c. Evaluasi dan tanya jawab tentang pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan guru.
d. Melakukan tindakan lanjut tentang hasil supervisi.80
79 Sumarno dan Karno, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik
Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 19 Agustus 2016, pukul. 09.00 WIB. 80 Dulbari dan Kusti Mutfiah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi
Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 22 Agustus 2016, pukul. 10.00 WIB.
61
61
Sedangkan menurut kepala sekolah yang lain memiliki kesamaan
bahwa tahapan dalam implementasi supervisi akademik yang dilakukan
adalah meliputi: Pengamatan, dimana seorang kepala sekolah mengamati
proses pembelajaran yang dilakukan guru baik masuk kedalam kelas
maupun dari luar kelas dengan memperhatikan Rancangan Persiapan
Pembelajaran yang telah dibuat oleh guru. Evaluasi, setelah melakukan
pengamatan kepala sekolah mengevaluasi guru dengan sistem tatap muka
individu untuk memberikan bimbingan dan masukan terhadap hal-hal
yang menjadi catatan kepala sekolah selama melakukan pengamatan
terhadap pelaksanaan proses pembelajaran guru. Tindak lanjut, setelah
kepala sekolah memberikan evaluasi dan catatan kepada guru, pada tahap
ini guru memberikan contoh praktik pembelajaran untuk bisa di tiru dan
dimodifikasi positif oleh guru, selain itu kepala sekolah memberikan
motivasi dan bimbingan secara kontinu kepada guru, terutama guru yang
hasil evaluasinya memiliki catatan kurang lebih banyak.81
Secara keseluruhan kepala sekolah SD di kecamatan Bumijawa
dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru mata pelajaran
Pendidikan agama Islam (PAI) selama satu semester melakukan supervisi
akademik rata-rata tiga kali, yaitu: diawal semester, sebelum mid
81 Susanto dkk, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Kepala
Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 16,18,19 dan 22 Agustus 2016, Antara Pukul. 10.00-13.00
WIB.
62
62
semester, dan waktu paruh tengah antara setelah mid semester dan
sebelum tes semester.82
Jadi secara riil dilapangan penulis menemukan proses tahapan
implementasi supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah adalah:
Secara umum kepala sekolah akan melakukan supervisi akademik
(pembelajaran) pada guru melalui kunjungan kelas, apabila ada kinerja
guru yang kurang baik, atau berbeda dari teman-temannya. Bahkan
seringkali dijumpai, seorang kepala sekolah melakukan supervisi
terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru dengan cara
mengintip dari balik pintu atau jendela, agar tidak diketahui.
Perilaku kepala sekolah tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai
budaya (Jawa) yaitu pekewuh yang dipersepsikan secara salah.83
Dalam
pemahaman yang salah tersebut, apabila kepala sekolah melakukan
supervisi kunjungan kelas dan mengamati PBM yang dilakukan guru,
maka ia dianggap tidak percaya pada kemampuan guru. Hal ini akan
menimbulkan konflik dalam hubungan guru dengan kepala sekolah.
Sedangkan tahapan implementasi supervisi akademik yang
dilakukan sebagai kepala sekolah adalah dengan tahapan: menyusun
program supervisi akademik, melaksanakan pembinaan guru,
melaksanakan program supervisi yang sudah disiapkan, melaksanakan
pemantauan terhadap proses pembelajaran guru, pelaksanaan evaluasi
82 Wawancara dan Dokumentasi, Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD di
Kecamatan Bumujawa terhadap guru PAI, 22 Agustus 2016. 83 Wawancara, Tentang Implementasi Supervisi Akademik Kepala Sekolah di SD
Kecamatan Bumijawa, 8 Agustus 2016, pukul. 08.00 WIB.
63
63
dari hasil pemantauan, dan melaksanakan pelaporan yang disampaiakan
kepada guru sebagai bahan evaluasi.84
Sedangkan sebagian kepala sekolah yang lain melakukan tahapan-
tahapan supervisi akademik dengan tahapan sebagai berikut:
e. Pra supervisi, meliputi tindakan: wawancara dan supervisi administrasi
pembelajaran guru (RPP, alat penilaian, alat peraga, metode, dan lain-
lain.
f. Supervisi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas.
g. Evaluasi dan tanya jawab tentang pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan guru.
h. Melakukan tindakan lanjut tentang hasil supervisi.85
Sedangkan yang lain juga ada yang melakukan tahapan dalam
implementasi supervisi akademik dengan tahapan pengamatan, dimana
seorang kepala sekolah mengamati proses pembelajaran yang dilakukan
guru baik masuk kedalam kelas maupun dari luar kelas dengan
memperhatikan Rancangan Persiapan Pembelajaran yang telah dibuat
oleh guru. Evaluasi, setelah melakukan pengamatan kepala sekolah
mengevaluasi guru dengan sistem tatap muka individu untuk
memberikan bimbingan dan masukan terhadap hal-hal yang menjadi
catatan kepala sekolah selama melakukan pengamatan terhadap
pelaksanaan proses pembelajaran guru. Tindak lanjut, setelah kepala
84 Sumarno dan Karno, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik
Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 19 Agustus 2016, pukul. 09.00 WIB. 85 Dulbari dan Kusti Mutfiah, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi
Akademik Kepala Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 22 Agustus 2016, pukul. 10.00 WIB.
64
64
sekolah memberikan evaluasi dan catatan kepada guru, pada tahap ini
guru memberikan contoh praktik pembelajaran untuk bisa di tiru dan
dimodifikasi positif oleh guru, selain itu kepala sekolah memberikan
motivasi dan bimbingan secara kontinu kepada guru, terutama guru yang
hasil evaluasinya memiliki catatan kurang lebih banyak.86
Secara keseluruhan kepala sekolah SD di kecamatan Bumijawa
dalam melakukan supervisi akademik terhadap guru mata pelajaran
Pendidikan agama Islam (PAI) selama satu semester melakukan supervisi
akademik rata-rata tiga kali, yaitu: diawal semester, sebelum mid
semester, dan waktu paruh tengah antara setelah mid semester dan
sebelum tes semester.87
E. Keberhasilan Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kompetensi
Pedagogik Guru PAI SD
Istilah pedagogik diterjemahkan dengan kata ilmu mendidik, dan yang
dibahas adalah kemampuan dalam mengasuh dan membesarkan seorang anak.
Kompetensi pedagogik digunakan untuk merujuk pada keseluruhan konteks
pembelajaran, belajar, dan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan hal
tersebut. Kompetensi pedagogik bertumpu pada kemungkinan pengembangan
potensi dasar yang ada dalam tiap diri manusia sebagai makhluk individual,
sosial dan moral.
86 Susanto dkk, Wawancara Tentang Tahapan Implementasi Supervisi Akademik Kepala
Sekolah di SD Kecamatan Bumijawa, 16,18,19 dan 22 Agustus 2016, Antara Pukul. 10.00-13.00
WIB. 87 Wawancara dan Dokumentasi, Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD di
Kecamatan Bumujawa terhadap guru PAI, 22 Agustus 2016.
65
65
Secara lebih sederhana terkait dengan guru, kompetensi pedagogik
berarti kemampuan guru dalam mengelola kelas sedemikian rupa agar tujuan
pendidikan dapat tercapai, yang didalamnya terdapat banyak hal cakupannya.
Kompetensi pedagogik, meliputi :
1. Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya
2. Mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan dan proses
pembelajaran
3. Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan.
Secara umum seluruh guru PAI SD di kecamatan Bumijawa
mengetahui dan memahami tentang kompetensi pedagogik. Sebagaimana yang
diungkapkan Asrori dan Sugiati selaku guru PAI, bahwa kompetensi
pedagogik adalah kemapuan seorang guru dalam mengajar secara profesional
dan kreatif di dalam kelas untuk menghantarkan peserta didiknya mencapai
tujuan pembelajaran yang diprogramkan secara maksimal, selain itu juga
seorang guru memiliki kemampuan dengan baik untuk mampu menyelesaikan
administrasi pembelajaran sesuai dengan peraturan yang ada.88
Dalam meningkatkan kompetensi pedagogik para guru PAI SD di
Kecamatan Bumijawa sesuai intruksi dan arahan kepala sekolah maupun
pengawas saat melakukan supervisi untuk selalu aktif dalam kegiatan KKG ,
UKG dan MGMP serta sering mengikuti pelatihan dan workshop-workshop
yang diadakan Dinas Dikpora dan Kemenag, bahkan ada yang mengikuti
88 Asrori dan sugiati, Wawancara Tentang Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD
Kecamatan Bumijawa, 18Agustus 2016, Pukul. 13.00 WIB.
66
66
program diklat dan kuliah jenjang yang lebih tinggi yang di adakan
pemerintah guna peningkatan kompetensi pedagogik guru.89
Menurut para guru, kepala sekolah dan pengawas selalu memberikan
motivasi dan supervisi akademik secara rutin, adapun pelaksanaan supervisi
akademik pengawas dilaksanakan dua kali dalam satu semester, sedangkan
kepala sekolah tiga kali dalam setiap semester. Dimana supervisi yang
diberikan pada awal semester, sebelum mid semester dan menjelang ulangan
semester. 90
Sesuai pemaparan para guru dengan adanya supervisi akademik yang
diberikan pengawas dan kepala sekolah sangat membantu sekali dalam
peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI SD di kecamatan Bumijawa,
selain dalam pembuatan administrasi mengajar seperti RPP yang semakin baik
guru juga merasakan bahwa sistem pembelajaran dan pemilihan metode serta
tehnik mengajar yang diterapkan dan dilakukan semakin baik, dengan
indikator disertainya peningkatan prestasi para siswa dan semakin mapannya
para guru PAI SD dalam mengajar dengan dilengkapinya penggunaan
teknologi dan media pendidikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. 91
Jadi secara riil dilapangan keberhasilan supervisi akademik yang
dilakukan pengawas dan kepala sekolah penulis menemukan bahwa
89 Muhamad dan Umi Afiatun, Wawancara Tentang Peningkatan Kompetensi Pedagogik
Guru PAI SD di Kecamatan Bumijawa, 23 Agustus 2016, Pukul. 11.00 WIB. 90 Sumarno dkk, Wawancara Tentang Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD di
Kecamatan Bumijawa, 24 Agustus 2016, Pukul. 11.00 WIB. 91 Rumini dkk, Wawancara Tentang Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD di
Kecamatan Bumijawa melalui supervise akademik oleh pengawas dan kepala sekolah, 24-25
Agustus 2016, Pukul. 09.00-11.00 WIB.
67
67
pengawas dan kepala sekolah mampu menggerakkan para guru PAI SD
di Kecamatan Bumijawa untuk selalu aktif dalam kegiatan KKG , UKG
dan MGMP serta sering mengikuti pelatihan dan workshop-workshop
yang diadakan Dinas Dikpora dan Kemenag, bahkan ada yang mengikuti
program diklat dan kuliah jenjang yang lebih tinggi yang di adakan
pemerintah guna peningkatan kompetensi pedagogik guru.
Kepala sekolah dan pengawas selalu memberikan motivasi dan
supervisi akademik secara rutin, adapun pelaksanaan supervisi akademik
pengawas dilaksanakan dua kali dalam satu semester, sedangkan kepala
sekolah tiga kali dalam setiap semester. Supervisi yang diberikan
pengawas dan kepala sekolah pada awal semester, sebelum mid semester
dan menjelang ulangan semester dapat membantu sekali pada
peningkatan kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh para guru dalam
melaksanakan tugas pembelajaran.
Sesuai pengungkapan yang diberikan para guru dengan adanya
supervisi akademik yang diberikan pengawas dan kepala sekolah sangat
membantu sekali dalam peningkatan kompetensi pedagogik guru PAI SD
di kecamatan Bumijawa, selain dalam pembuatan administrasi mengajar
seperti RPP yang semakin baik guru juga merasakan bahwa sistem
pembelajaran dan pemilihan metode serta tehnik mengajar yang
diterapkan dan dilakukan semakin baik, dengan indikator disertainya
peningkatan prestasi para siswa dan semakin mapannya para guru PAI
68
68
SD dalam mengajar dengan dilengkapinya penggunaan teknologi dan
media pendidikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan. 92
Secara keseluruhan kompetensi pedagogik guru PAI SD di
kecamatan Bumujawa sudah baik karena dalam administrasi dan proses
pembelajaran sudah baik dan sesuai arahan pengawas dan kepala sekolah
dalam supervisi akademik yang diberikan.
F. Hambatan Pelaksanaan Supervisi Akademik
Adapaun hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik pengawas,
kepala sekolah dan kompetensi pedagogic guru PAI Sd di kecamatan
Bumijawa adalah:
1. Hambatan Pelaksanaan Supervisi Akademik Pengawas Dan Kepala
Sekolah
Hambatan pelaksanaan supervisi akademik yang ideal dapat
dikategorikan dalam dua aspek, yaitu struktur dan kultur, sebagai berikut:
a. Aspek struktur
a. Secara legal jabatan pengawas yang ada bukan lulusan supervisor.
Hal ini mengindikasikan paradigma berpikir tentang supervisi
yang diberikan masih dekat dengan era inspeksi.
b. Lingkup tugas jabatan pengawas lebih menekankan pada
pengawasan administrastif yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Asumsi yang digunakan adalah apabila administrasinya baik,
92 Rumini dkk, Wawancara Tentang Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD di
Kecamatan Bumijawa melalui supervise akademik oleh pengawas dan kepala sekolah, 24-25
Agustus 2016, Pukul. 09.00-11.00 WIB.
69
69
maka pembelajaran di sekolah tersebut juga baik. Inilah asumsi
yang kurang tepat.
c. Rasio jumlah pengawas dengan sekolah dan guru yang harus
dibina/diawasi sangat tidak ideal. Di Kabupaten Tegal yang
terdiri dari 18 kecamatan, hanya terdapat 6 pengawas PAI, yang
masing-masing pengawas membina 3 kecamatan, di Kecamatan
Bumijawa dengan jumlah sekolah 50 SD Negeri dan 34 guru PAI
SD. Dengan medan yang naik turun dan jarak antar sekolah yang
berjauhan hanya dengan satu pengawas guru PAI SD wanita.
d. Persyaratan kompetensi, pola rekrutmen dan seleksi, serta
evaluasi dan promosi terhadap jabatan pengawas juga belum
mencerminkan perhatian yang besar terhadap pentingnya
implementasi supervisi pada ruh pedidikan, yaitu interaksi belajar
mengajar di kelas.
b. Aspek kultural
1) Para pengambil kebijakan tentang pendidikan belum berpikir
tentang pengembangan budaya mutu dalam pendidikan secara
sistemis. Apabila dicermati, maka mutu pendidikan yang diminta
oleh customers sebenarnya justru terletak pada kualitas interaksi
belajar mengajar antara siswa dengan guru. Hal ini belum menjadi
komitmen para pengambil kebijakan, juga tentu saja para
pelaksana di lapangan.
70
70
2) Nilai budaya interaksi sosial yang kurang positif, dibawa dalam
interaksi fungsional dan professional antara pengawas, kepala
sekolah dan guru. Budaya ewuh-pakewuh, menjadikan pengawas
atau kepala sekolah tidak mau “masuk terlalu jauh” pada wilayah
guru.
3) Budaya paternalistik, menjadikan guru tidak terbuka dan
membangun hubungan professional yang akrab dengan kepala
sekolah dan pengawas. Guru menganggap mereka sebagai
“atasan” sebaliknya pengawas menganggap kepala sekolah dan
guru sebagai “bawahan”. Inilah yang menjadikan tidak
terciptanya rapport atau kedekatan hubungan yang menjadi syarat
pelaksanaan supervisi.
2. Hambatan Pada Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD
a. Masih banyak guru gagap teknologi
b. Kreativitas guru masih dalam tataran kurang
c. Masih ada beberapa guru yang enggan aktif dalam kegiatan KKG,
UKG dan MGMP yang menjadi salah satu tempat untuk
meningkatkan kompetensi pedagogik guru.
d. Kurang terpenuhinya sarana-prasarana sekolah yang akan digunakan
guru dalam proses pembelajaran.
e. Masih ada guru PAI SD yang masih bingung dengan seringnya
kurikulum yang berubah-ubah.
f. Lingkungan masyarakat yang kurang mendukung.
71
71
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dapat penulis gambarkan bahwa
implementasi supervisi akademik yang dilakukan pengawas belum maksimal
karena pengawas yang hanya satu harus menghadapi realita lapangan yang
demikian luas baik wilayah bimbingan maupun jumlah guru yang harus
dibimbing. Ini menunjukkan tidak adanya keseimbangan antara jumlah pengawas
yang disediakan dinas/Kementerian Agama Kabupaten Tegal dengan jumlah
lahan kinerja yang harus diselesaikan oleh seorang pengawas, walaupun memang
pengawas yang ada sudah berusaha dengan baik dan maksimal bahkan menurut
para guru supervisi yang diberikan sangat membantu para guru dalam
mengembangkan kompetensi pedagogik yang dimiliki. maka hal ini harus segera
dibenahi agar proses pendidikan bias menjadi lebih baik.
Kepala sekolah yang ada dilapangan penelitian penulis masih banyak yang
gagap dengan tehnologi pendidikan dan sistem supervisi sehingga proses
supervisi yang dilakukan masih belum maksimal dan sangat perlu untuk ada
pelatihan-pelatihan untuk kepala sekolah tentang kesupervisian
Keberhasilan supervisi yang dilakukan pengawas dan kepala sekolah
menjadikan kompetensi pedagogik yang dimiliki guru sudah baik, ini dapat
dibuktikan bahwa sebagian besar guru PAI SD telah dapat membuat administrasi
pembelajaran dengan baik dan benar, selain itu para guru PAI SD dalam proses
belajar mengajar mampu memanfaatkan media, sarana dan tehnologi yang ada di
sekolah dan lingkungan sekitar, serta dalam mengajar dapat memilih metode dan
strategi pembelajaran yang tepat. Namun masih perlu untuk selalu ditingkatkan
karena penulis juga melihat masih ada beberapa guru PAI SD yang masih kurang
72
72
menguasai sistem administrasi kelas, sistem pembelajaran, pengelolaan kelas,
penggunaan media dan metode pembelajaran serta tehnik dan tehnologi
pendidikan.
73
73
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan uraian dalam data yang telah dibahas pada bab tiga dan empat,
maka penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian yang penulis lakukan sebagai
berikut :
d. Tahapan implementasi supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah
dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan
Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016 terlaksanakan dengan baik,
karena sudah memenuhi standar teoretis langkah-langkah dalam
melaksanakan supervisi. Akan tetapi pelaksanaan tahapan pada kepala
sekolah berbeda satu dengan yang lain. Sedangkan Pengawas dengan
melakukan tiga tahapan yang sesuai dengan tahapan pada prinsip dan
langkah-langkah supervisi akademik, yaitu: pra observasi (pertemuan
awal), observasi (pengamatan proses pembelajaran), dan pasca observasi
(evaluasi dan pemberian balikan).
e. Pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah dalam
mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se Kecamatan
Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016 tergolong telah mencapai
keberhasilan. Dengan indikator sebagian besar guru PAI SD telah dapat
membuat administrasi pembelajaran dengan baik dan benar, selain itu
73
74
74
para guru PAI SD dalam proses belajar mengajar mampu memanfaatkan
media, sarana dan tehnologi yang ada di sekolah dan lingkungan sekitar,
serta dalam mengajar dapat memilih metode dan strategi pembelajaran
yang tepat.
f. Hambatan dalam pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala
sekolah untuk mengembangkan kompetensi pedagogik guru PAI SD se
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2016 antara lain:
Hambatan pelaksanaan supervisi akademik pengawas dan kepala sekolah
dapat dikategorikan dalam dua aspek, yaitu struktur dan kultur, sebagai
berikut : 1). Aspek struktur, meliputi: a). Secara legal jabatan pengawas
yang ada bukan lulusan supervisor. Hal ini mengindikasikan paradigma
berpikir tentang supervisi yang diberikan masih dekat dengan era
inspeksi; b). Lingkup tugas jabatan pengawas lebih menekankan pada
pengawasan administrastif yang dilakukan oleh kepala sekolah. Asumsi
yang digunakan adalah apabila administrasinya baik, maka pembelajaran
di sekolah tersebut juga baik. Inilah asumsi yang kurang tepat; c). Rasio
jumlah pengawas dengan sekolah dan guru yang harus dibina/diawasi
sangat tidak ideal. di Kabupaten Tegal yang terdiri dari 18 kecamatan,
hanya terdapat 6 pengawas PAI, yang masing-masing pengawas
membina 3 kecamatan, di Kecamatan Bumijawa dengan jumlah sekolah
50 SD Negeri dan 34 guru PAI SD. Dengan medan yang naik turun dan
jarak antar sekolah yang berjauhan hanya dengan satu pengawas guru
PAI SD wanita; d). Persyaratan kompetensi, pola rekrutmen dan seleksi,
75
75
serta evaluasi dan promosi terhadap jabatan pengawas juga belum
mencerminkan perhatian yang besar terhadap pentingnya implementasi
supervisi pada ruh pedidikan, yaitu interaksi belajar mengajar di kelas.
2). Aspek kultural, yang meliputi: a). Para pengambil kebijakan tentang
pendidikan belum berpikir tentang pengembangan budaya mutu dalam
pendidikan secara sistemis. Apabila dicermati, maka mutu pendidikan
yang diminta oleh customers sebenarnya justru terletak pada kualitas
interaksi belajar mengajar antara siswa dengan guru. Hal ini belum
menjadi komitmen para pengambil kebijakan, juga tentu saja para
pelaksana di lapangan; b). Nilai budaya interaksi sosial yang kurang
positif, dibawa dalam interaksi fungsional dan professional antara
pengawas, kepala sekolah dan guru. Budaya ewuh-pakewuh, menjadikan
pengawas atau kepala sekolah tidak mau “masuk terlalu jauh” pada
wilayah guru; c). Budaya paternalistik, menjadikan guru tidak terbuka
dan membangun hubungan professional yang akrab dengan kepala
sekolah dan pengawas. Guru menganggap mereka sebagai “atasan”
sebaliknya pengawas menganggap kepala sekolah dan guru sebagai
“bawahan”. Inilah yang menjadikan tidak terciptanya rapport atau
kedekatan hubungan yang menjadi syarat pelaksanaan supervisi.
Hambatan Pada Pengembangn kompetensi pedagogik Guru PAI SD,
antara lain: 1). Masih banyak guru gagap teknologi; 2). Kreativitas guru
masih dalam tataran kurang; 3). Masih ada beberapa guru yang enggan
aktif dalam kegiatan KKG, UKG dan MGMP yang menjadi salah satu
76
76
tempat untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru; 4). Kurang
terpenuhinya sarana-prasarana sekolah yang akan digunakan guru dalam
proses pembelajaran; 5). Masih ada guru PAI SD yang masih bingung
dengan seringnya kurikulum yang berubah-ubah; 6). Lingkungan
masyarakat yang kurang mendukung.
Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
Pada Dinas Dikpora Kabupaten Tegal, hendaknya memperhatikan idealitas
dan rasionalitas jumlah pengawas dengan jumlah guru PAI SD yang ada,
agar proses supervisi dapat berjalan dengan baik dan memperoleh hasil
yang maksimal.
Pengawas dalam melaksanakan supervisi pedagogik harus memperhatikan
prinsip dan langkah-langkah yang sesuai dengan ketentuan yang ada. Dan
pengawas itu sendiri harus memenuhi kometensi yang sudah di standarkan
dalam Undang-undang No.02 Tahun 2012 tentang pengawas madrasah
dan pengawas Pendidikan Agama Islam pada sekolah.
Kepala sekolah harus dapat menyesuaikan tahapan yang dilakukan dengan
tatacara langkah supervisi akademik yang ada, dan kepala sekolah dalam
melakukan supervisi akademik harus secara professional dan terjadwal
dengan baik.
Para guru hendaknya lebih kreatif mengembangkan ilmu atau materi yang
telah diterima dari proses supervisi akademik yang diberikan pengawas
77
77
dan kepala sekolah dan harus lebih aktif dalam kegiatan profesi, KKG,
UKG, workshop, pelatihan-pelatihan dan MGMP agar kompetensi
pedagogik yang dimiliki terus berkembang dengan baik.
78
78
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Bina Aksara. 2006.
Arifin. Ilmu Perbandingan Pendidikan. Jakarta: Golden Terayon Press. 2003.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta:
Rineka Cipta. 2002.
Asamani, Jamal Ma’mur. Tips Efektif Supervisi Pendidikan Sekolah. Jogyakarta:
Diva Press. 2012.
Astuti, Widi Ika. NIM. 0241 1294. Kompetensi Profesional Guru Pendidikan
Agama Islam Madrasah Aliyah Al-Hikmah Gunungkidul. Tesis. UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. 2009.
Aqib, Zainal & Elham Rohmanto. Membangun Profesionalisme Guru dan
Pengawas Sekolah. Bandung: CV. Yrama Widya. 2007.
Bafadal, Ibrahim. Supervisi Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 1992.
Basri, hasan. Filsafat pendidikan islam. Bandung: pustaka setia. 2009.
Burhanuddin. Manajemen Pendidikan: Analisis Substantif dan Aplikasinya dalam
Institusi Pendidikan. Malang: UM Press. 2003.
Burhanuddin. Supervisi Pendidikan dan Pengajaran: Konsep. Pendekatan. dan
Penerapan Pembinaan Profesional. Malang: Rosindo.. 2007.
Daryanto. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2008.
Departeman agama. wawasan tugas guru dan tenaga kependidikan. Jakarta:
Depag RI Press. 2005.
Dharma, Surya. Peran dan Fungsi Pengawas Sekolah/ Madrasah. Dalam Jurnal
Tenaga Kependidikan Volume 3. No. 1. April 2008.
Dimyati, dkk. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta . 2009.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian RI. 2010. “Lomba Fun Science
2010”. http://pendis.kemenag.go.id/index.php?a=detilberita&id=6001. tanggal 06
Oktober 2016. pukul: 17:30.
79
79
Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. Metode dan Teknik
Supervisi. Jakarta: Pustaka Jaya. 2008.
Ekosusilo, Madyo. Supervisi Pengajaran dalam Latar Budaya Jawa. Sukoharjo:
Univet Bantara Press. 1998.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. jilid 1. Yogyakarta: Andi Offset. 2000.
Hanifah, Nanang dan suhana. cucu. Konsep strategi pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta. 2009
heriyanto, Taba. Supervisi Akademik Pengawas Sekolah Guru SMA di Kabupaten
Kepahiang (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Supervisi Akademik). Tesis.
Universitas Bengkulu. 2013.
Madja, W.Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran: Kumpulan Karya
Tulis Terpublikasi. Malang: Wineka Media. Cet. Ke-3. 2002.
Madja. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Manajemen Pendidikan dan
Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas. 2007.
Majid, Abdul dan dian andayani. pendidikan agama islam berbasis kompetensi.
Bandung: pustaka rosdakarya. 2004.
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. .Bandung: Remaja Rosdakarya.
2003.
hamalik, Oemar. Pendidikan guru konsep dan setrategi. Bandung: Mandar Maju.
1991.
Oliva, Peter F. Supervison for Today’s School. 2nd
Edition. New York: Longman.
1984.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 12 tahun 2007
tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 13 tahun 2007
tentang Standar Kepala sekolah/madrasah.
Pidarta, Made. Supervisi Pendidikan Kontekstual .Jakarta: PT Rineka Cipta. 2009.
Purwanto, Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosyda Karya. Cet Ke-18. 2008.
Ramayulis. Pendidikan agama islam. Jakarta:pustaka kalam mulia. 2002.
80
80
Riduan, Muhammad. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Pelaksanaan Evaluasi pembelajaran di SDLB. C (tuna graita) kemala bayangkari
2 kebomas gresik. Tesis. UIN Sunan Ampel Surabaya. 2010.
81
81
PEDOMAN WAWANCARA BEBAS
KEPADA KEPALA SEKOLAH
I. Petunjuk Umum
Tujuan penelitian ini adalah semata-mata untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia pada umumnya. Sedangkan konsentrasinya
dikhususkan pada peningkatan kualitas mutu pendidikan secara maksimal
dengan menerapkan Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada
guru PAI.
Dalam mengisi wawancara tes ini anda tidak perlu ragu-ragu, karena
hasilnya tidak mempengaruhi apapun pada diri anda. Jawablah dengan jujur
sesuai dengan hati nurani anda. Jawablah dengan perasaan bebas, jangan
menjawab apa yang sebaiknya namun jawablah sesuai dengan apa adanya.
Tidak ada jawaban yang salah, jawaban anda semua benar adanya. Kami akan
menjamin kerahasiaannya. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia pada
lembar jawaban yang telah disediakan.
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama : ......................................................................
Tempat / Tanggal Lahir : ......................................................................
Jenis Kelamin :.......................................................................
Umur : ......................................................................
Nama Instansi :.......................................................................
Alamat Instansi :.......................................................................
Jabatan Dalam Instansi :.......................................................................
Alamat Rumah : ......................................................................
Nomor Telp/HP :.......................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Jawablah Pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kenyataan
Lampiran 1
82
82
2. Jawablah dengan sikap yang baik dan penuh kejujuran dan setelah
anda jawab semua, mohon segera diserahkan kepada kami. Terima
kasih.
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kenyataan dan keadaan
yang ada!
Tanggal Wawancara :
Tempat :
Jam :
Pewawancara :
1. Bagaimana profil dan visi misi sekolah yang Bpak/Ibu pimpin?
2. Adakah komunikasi yang baik antara anda dengan guru PAI?
3. Bagaimana pendapat anda tentang kompetensi pedagogik yang
dimiliki oleh guru PAI di sekolah anda? jelaskan!
4. Langkah apa saja yang anda lakukan dalam memberikan supervisi
akademik terhadap guru PAI di sekolah anda agar kompetensi
pedagogiknya menjadi lebih baik? paparkan!
5. Apa saja Faktor penghambat dan pendukung terlaksananya supervisi
akdemik yang anda lakukan terhadap kompetensi pedagogik guru PAI
di sekolah anda?
6. Bagaimana sistem monitoring dan evaluasi yang anda lakukan untuk
memaksimalkan keberhasilan pengembangan kompetensi pedagogik
guru PAI di sekolah anda malalui supervisi akademik? jelaskan dan
jabarkan!
83
83
PEDOMAN WAWANCARA BEBAS
KEPADA PENGAWAS SEKOLAH
I. Petunjuk Umum
Tujuan penelitian ini adalah semata-mata untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia pada umumnya. Sedangkan konsentrasinya
dikhususkan pada peningkatan kualitas mutu pendidikan secara maksimal
dengan menerapkan Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada
guru PAI.
Dalam mengisi wawancara tes ini anda tidak perlu ragu-ragu, karena
hasilnya tidak mempengaruhi apapun pada diri anda. Jawablah dengan jujur
sesuai dengan hati nurani anda. Jawablah dengan perasaan bebas, jangan
menjawab apa yang sebaiknya namun jawablah sesuai dengan apa adanya.
Tidak ada jawaban yang salah, jawaban anda semua benar adanya. Kami akan
menjamin kerahasiaannya. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia pada
lembar jawaban yang telah disediakan.
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama : ......................................................................
Tempat / Tanggal Lahir : ......................................................................
Jenis Kelamin :.......................................................................
Umur : ......................................................................
Nama Instansi :.......................................................................
Alamat Instansi :.......................................................................
Jabatan Dalam Instansi :.......................................................................
Alamat Rumah : ......................................................................
Nomor Telp/HP :.......................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN
a. Jawablah Pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kenyataan
84
84
b. Jawablah dengan sikap yang baik dan penuh kejujuran dan setelah
anda jawab semua, mohon segera diserahkan kepada kami. Terima
kasih.
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kenyataan dan keadaan
yang ada!
Tanggal Wawancara :
Tempat :
Jam :
Pewawancara :
1. Bagaimana profil yang ada pada Kepengawasan Bapak/Ibu ?
2. Adakah komunikasi yang baik antara anda dengan kepala sekolah dan
guru PAI di wilayah tempat anda melakukan kepengawasan?
3. Bagaimana pendapat anda tentang kompetensi pedagogik yang
dimiliki oleh guru PAI di wilayah kepengawasan anda? jelaskan!
4. Langkah apa saja yang anda lakukan dalam memberikan supervisi
akademik guna meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAI di
wilayah kepengawasan anda? paparkan!
5. Apa saja Faktor penghambat dan pendukung terlaksananya supervisi
akdemik yang anda lakukan dalam meningkatkan kompetensi
pedagogik guru PAI di wilayah kepengawasan anda?
6. Bagaimana sistem monitoring dan evaluasi yang anda lakukan untuk
memaksimalkan keberhasilan pengembangan kompetensi pedagogik
guru PAI di wilayah kepengawasan anda malalui supervisi akademik?
jelaskan dan jabarkan!
85
85
PEDOMAN WAWANCARA BEBAS
KEPADA GURU PAI SD
I. Petunjuk Umum
Tujuan penelitian ini adalah semata-mata untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia pada umumnya. Sedangkan konsentrasinya
dikhususkan pada peningkatan kualitas mutu pendidikan secara maksimal
dengan menerapkan Supervisi Akademik Pengawas dan kepala sekolah pada
guru PAI.
Dalam mengisi wawancara tes ini anda tidak perlu ragu-ragu, karena
hasilnya tidak mempengaruhi apapun pada diri anda. Jawablah dengan jujur
sesuai dengan hati nurani anda. Jawablah dengan perasaan bebas, jangan
menjawab apa yang sebaiknya namun jawablah sesuai dengan apa adanya.
Tidak ada jawaban yang salah, jawaban anda semua benar adanya. Kami akan
menjamin kerahasiaannya. Jawablah semua pertanyaan yang tersedia pada
lembar jawaban yang telah disediakan.
A. IDENTITAS NARASUMBER
Nama : ......................................................................
Tempat / Tanggal Lahir : ......................................................................
Jenis Kelamin :.......................................................................
Umur : ......................................................................
Nama Instansi :.......................................................................
Alamat Instansi :.......................................................................
Jabatan Dalam Instansi :.......................................................................
Alamat Rumah : ......................................................................
Nomor Telp/HP :.......................................................................
86
86
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Jawablah Pertanyaan di bawah ini sesuai dengan kenyataan
2. Jawablah dengan sikap yang baik dan penuh kejujuran dan setelah
anda jawab semua, mohon segera diserahkan kepada kami. Terima
kasih.
II. Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kenyataan dan keadaan
yang ada!
Tanggal Wawancara :
Tempat :
Jam :
Pewawancara :
1. Apakah Bapak/Ibu merupakan guru PAI?
2. Sejauhmana pemahaman anda tentang kompetensi pedagogik guru
PAI?
3. Bagaimana langkah anda dalam mengembangkan kompetensi
pedagogik yang harus di miliki oleh guru PAI?
4. Sudah tepatkah menurut anda bahwa setiap guru PAI harus memiliki
kompetensi pedagogik? mohon dijelaskan beserta alasannya!
5. Anda sebagai guru PAI, apakah mendukung segala kebijakan yang
diterapkan sekolah? terutama tentang pengembangan kompetensi
pedagogik guru PAI!
6 Bagaimanakah langkah anda jika melihat kompetensi pedagogik yang
anda miliki ternyata rendah?
7 Sejauh manakah kepala sekolah dan pengawas PAI anda memberikan
bimbingan dan supervisi untuk meningkatkan kompetensi pedagogik
yang anda miliki?
8 Dalam satu semester, berapa kali kepala sekolah dan pengawas PAI
memberikan superisi akademik terhadap anda?
9 Seberapa besar manfaat yang anda rasakan setelah mendapatkan
supervisi akademik dari kepala sekolah dan pengawas PAI?
10 Hambatan apa yang anda hadapi dalam mengembangkan kompetensi
pedagogik? jelaskan
87
87
DOKUMENTASI
Guru PAI
Pengawas PAI Kepala Sekolah
Lampiran 2
88
88
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
UPTD DIKPORA
KECAMATAN BUMIJAWA
SURAT KETERANAGAN
No. 0031/PWS-PAI/09/2016
Kami yang bertandatangan dan memberi keterangan di bawah ini, menerangkan
bahwa:
Nama : Budi Arif Muzayyin, S.Pd.I
NIM : M2.14003
Status : Mahasiswa Program Pasca Sarjana IAIN Salatiga
Program studi : Supervisi Pendidikan
Alamat : Ds. Begawat Rt.07 Rw.03 Kec. Bumijawa Kab. Tegal.
Bahwa nama di atas benar-benar telah melakukan penelitian dan wawancara
kepada kami Pengawas, Kepala Sekolah dan Guru PAI SD di Kecamatan
Bumijawa Kabupaten Tegal.
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, dan untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Tegal, 09 September 2016
Pengawas PAI SD
Kecamatan Bumijawa
Hj Roikhatul Jannah, S.Pd.I
NIP. 19690806 199103 2 002
Lampiran 3
89
89
DATA SEKOLAH, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS DAN GURU
No
Kode
Sekolah
Nama Sekolah Nama Kepsek NIP Alamat Sekolah
1 102
SDN BATUMIRAH
01
AMIN
SUPRIYANTA,S.Pd
19621110 198405 1
005
DUKUH MANGLI
DESA BATUMIRAH
2 103
SDN BATUMIRAH
02
SRI
BUDIARTI,S.Pd.SD
19640714 198608 2
005
DESA BATUMIRAH
3 104 SDN BEGAWAT 01 BASIROH, S.Pd.SD 196006051982012009 DESA BEGAWAT
4 105 SDN BEGAWAT 02
19670305 198806 2
001
196503101988061001 DESA BEGAWAT
5 106 SDN BUMIJAWA 01
TONI SUHADA,S.Pd 196404201986081001 JL. RAYA
BUMIJAWA
6 107 SDN BUMIJAWA 02
HEMI
LEKSANAWATI,S,Pd
19651120 198608 2
003
DESA BUMIJAWA
7 108 SDN BUMIJAWA 03
RISNANI ETI
PURNAWATI, S.Pd
196202051982012010
JL. RAYA
KARANGANYAR
DESA BUMIJAWA
8 109 SDN BUMIJAWA 04
DYAH
KRISTIANINGSIH,
S.Pd.SD
19611015 198201 2
010
DESA BUMIJAWA
Lampiran 4
90
90
9 110 SDN BUMIJAWA 06
SUTARDI
19690914 199303 1
008
DUKUH GUPAKAN
DESA BUMIJAWA
10 111 SDN BUMIJAWA 07
ENDANG TRIYANI,
S.Pd.SD
19630616 198405 2
002
DK. KESERAN
BUMIJAWA
11 112 SDN CARUL BAHRUN, S.Pd 196302131983041002 DESA CARUL
12 113 SDN CAWITALI 01 MUCHYIDIN, S.Ag 195705041982011003 DESA CAWITALI
13 114 SDN CAWITALI 02 SAMSUDIN 195303231974021003 DESA CAWITALI
14 115 SDN CAWITALI 03 TONI SUHADA, S.Pd 196404201986081001
DUKUH KRAJAN
CAWITALI
15 116 SDN CEMPAKA 01 AMINUDDIN, S.Pd 195808151979111003
JL. SENGKOL DESA
CEMPAKA
16 117 SDN CEMPAKA 02 SUMARNO, S.Pd 196303081990031008 DESA CEMPAKA
17 118 SDN CEMPAKA 03 SUSRIYATI, S.Pd.SD 196307291983042003 DESA CEMPAKA
18 119
SDN CINTAMANIK
01
DARYONO
ADIWASISNO, S.Pd
196104271982011002 DESA CINTAMANIK
19 120
SDN CINTAMANIK
02
ABDUL DJALIL 195607151977011001
DUKUH KRAJAN
DESA CINTAMANIK
20 121
SDN CINTAMANIK
03
DARYONO
ADIWASISNO, S.Pd
196104271982011002 DUKUH
KUBANGAPU DESA
91
91
CINTAMANIK
21 122
SDN DUKUHBENDA
01
MOH. FAUZI, S.Pd 196105311980121001
DESA
DUKUHBENDA
22 123
SDN DUKUHBENDA
02
SAFRUDIN, S.Pd 196102161983041002
DUKUH SIKETI
DESA
DUKUHBENDA
23 124
SDN DUKUHBENDA
03
PONIKIN 196001181982011006
DESA
DUKUHBENDA
24 125
SDN DUKUHBENDA
04
WARDOYO, S.Pd 197005241993031006
DESA
DUKUHBENDA
25 126 SDN GUCI 01 SUSANTO, S.Pd.I 195406231974011002
JL. LINGKAR
OBYEK WISATA
GUCI
26 127 SDN GUCI 02 TAAT R, S.Pd 195909091982011010
JL. DUKUH
TENGAH GUCI
27 128
SDN
GUNUNGAGUNG 01
RUSWANTO, S.Pd 196604231988061002
JL. REKSANDANA
NO.2 DESA
GUNUNGAGUNG
28 129
SDN
GUNUNGAGUNG 02
SUTRISNO 195305071974011003
DESA
GUNUNGAGUNG
29 130 SDN SARINEM 195508011975122005 DUKUH
92
92
GUNUNGAGUNG 03 KEPUDANG DESA
GUNUNGAGUNG
30 131 SDN JEJEG 01
TUTI YULIANTI,
S.Pd
196407211984052003
JL. RAYA UTARA
JEJEG BUMIJAWA
31 132 SDN JEJEG 02
TUTI YULIANTI,
S.Pd
196407211984052003
JL. RAYA UTARA
DESA JEJEG KEC.
BUMIJAWA KAB.
TEGAL
32 133
SDN
MUNCANGLARANG
01
KUSPRIHATIN, S.Pd 195803271977012002
JL. RAYA
MUNCANGLARANG
BUMIJAWA
33 134
SDN
MUNCANGLARANG
02
KHUSNUL FAIZAH,
S.Pd
196304301982012001
DUKUH MOBOK
KARSIH
34 135
SDN
MUNCANGLARANG
03
MUSAFIROH,S.Pd.I 196002021982012012
DUKUH NAGOG
DESA
MUNCANGLARANG
35 136
SDN PAGERKASIH
01
SOLIKHUDIN 195309271974021006 DESA PAGERKASIH
36 137 SDN SIGEDONG 01
HELY
YUDIKUSTIYO,S.Pd
196001101979111002
JL RAYA
SIGEDONG DESA
SIGEDONG
93
93
37 138 SDN SIGEDONG 02 SUWATNO RS 195312271974021003
SIGEDONG KRAJAN
DESA SIGEDONG
38 139 SDN SIGEDONG 03 JATNO, S.Pd 196709171989101001
DUKUH
SAWANGAN DESA
SIGEDONG
39 140 SDN SOKASARI 01 ISPIYATI, S.Pd 196706271989032005 DESA SOKASARI
40 141 SDN SOKASARI 02 NGATIJO 195212071975011001 DESA SOKASARI
41 142 SDN SOKASARI 03 SUPENO 195104121975121001 DESA SOKASARI
42 143
SDN SOKATENGAH
01
SUTARDI, S.Pd 196909141993031008
DUKUH KRAJAN
DESA
SOKATENGAH
43 144
SDN SOKATENGAH
02
MURWANINGSIH,
S.Pd
196012271980122003
DESA
SOKATENGAH
44 145
SDN SOKATENGAH
03
SUWARGO 195303131978021002
DESA
SOKATENGAH
45 146 SDN SUMBAGA 01 SUWATMI 195306061975122002 DESA SUMBAGA
46 147 SDN SUMBAGA 02
KUSTI MUTFIAH,
S.Pd
196804081993032009
JL CARUS GORANG
SUMBAGA
47 148 SDN SUMBAGA 03 DYAH
KRISTIANINGSIH,
196110151982012010 DESA SUMBAGA
94
94
S.Pd.SD
48 149 SD TRAJU 01 NUR AENI, S.Pd.SD 196103091980122003 DESA TRAJU
49 150 SDN TRAJU 02 SUSANTO, S.Pd.SD 1956411081990011002 DESA TRAJU
50 151 SDN TRAJU 03 TOHANI 195510051975121004 DESA TRAJU
NO NAMA NIP GOL STATUS PDDKN
1 Hj. Roikhatul
Jannah, S.Pd.I 196908061991032002 IV/a Pengawas PAI SD S1
NO DATA GURU PAI SD KECAMATAN BUMIJAWA
NAMA NIP NUPTK UNIT
KERJA NPSN
( 1 ) ( 2 ) ( 3 ) ( 4 ) ( 5 ) ( 6 )
1 H.Muchyidin, S.Ag. 195705041982011003 2836735641200002 20325873 SDN Gunungagung 01
2 Hj.Khunainah, S.Ag. 195908181982012008 4150737638300043 20325835 SDN Jejeg 01
3 Musafiroh, S.Pd.I. 196002021982012012 1534738639300080 20325023 SDN Pagerkasih 01
4 H.Sukarno, S.Ag. 195910171982011003 3349737639200043 20326063 SDN Cintamanik 02
5 Fauzin, S.Ag. 196106141982011003 7951739641200032 20325874 SDN Cempaka 03
95
95
6 Hj.Mufarikha, S.Ag. 195910111982012005 0343737638300033 20325873 SDN Cempaka 02
7 Muaini 195709031982012003 9235735637300043 20325006 SDN Muncanglarang
03
8 Zainudin, S.Ag. 196306151984051003 6947741642200072 20325977 SDN Cawitali 01
9 Hj.Richanah, S.Pd.I. 196004211983042003 3753738640300072 20325023 SDN Pagerkasih 01
10 Sumarno, S.Pd.I. 196401151984051002 5447742643110052 20325437 SDN Sigedong 01
11 Aini Malihah, S.Pd.I. 196809132005012001 3245746648300083 20325977 SDN Pagerkasih 02
12 Rumini, S.Ag. 196505172007012012 3849743647300022 20326063 SDN Cintamanik 02
13 Asrori, S.Pd.I. 196601162007011006 3448744649200002 20325975 SDN Sumbaga 02
14 Mokhamad Fahmi,
S.Ag.
197403142007011008 8646752654200032 20338924 SDN Traju 03
15 Mukhamad, S.Pd.I. 197704122007011007 4744755656200042 20325998 SDN Batumirah 01
16 Taufik, S.Pd.I. 196602012007011020 3533744647200092 20325955 SDN Bumijawa 01
17 Roziqin, S.Sos.I 196606182008011003 1950744649200012 20325409 SDN Sokatengah 01
18 Idris, S.Ag. 196606152007011023 7947744648110032 20325411 SDN Sokasari 02
19 Supriyati, S.Pd.I. 197904052007012007 0737759660210032 20325978 SDN Carul
20 Mahmudah, S.Pd.I. 197207152007012011 6047750652300073 20325974 SDN Cempaka 01
21 Sugiati, S.Pd.I. 197409272007012008 1259752653300023 20326064 SDN Cintamanik 01
96
96
22 Budi Arif Muzayyin,
S.Pd.I.
197803242008011004 6656756658200002 20326053 SDN Traju 02
23 Mutoharoh, S.Pd.I. 197006152007012018 1947748650210152 20325835 SDN Gunungagung 02
24 Baroroh Eliza,
S.Pd.I.
197512052007012010 4537753655300083 20335007 SDN Muncanglarang
01
25 Nurul Azmi, S.Pd.I. 198301082008011005 8440761662200032 20325991 SDN Begawat 02
26 Umi Afiatun, S.Pd.I. 198004152008012005 0747758660300102 20325965 SDN Bumijawa 07
27 Musodikoh, S.Pd.I. 197912062008012009 3548757659300113 20325976 SDN Cawitali 02
28 Rr Anisah , S.Pd.I. 196603052008012008 1637744646300112 20325951 SDN Bumijawa 06
29 Mujihati, S.Pd.I. 197607162014062008 6048754657300003 20325975 SDN Cawitali 03
30 Sukirman, S.Pd.I. 198405082008011003 1840762663200052 20326037 SDN Dukuhbenda 03
31 Sulistiyati, S.Pd.I. 197809112007012009 0243756658300083 20325871 SDN Gunungagung 03
32 Susi Yuniarti, S.Pd.I. 198106072008012015 2939759661300092 20325410 SDN Sokasari 03
33 Aris Maenati, S.Pd.I. 198105102008012010 1842759660300152 20325499 SDN Sumbaga 03
34 Eli Nurfatikha,
S.Pd.I.
198208122008012005 2144760661300153 20326051 SDN Dukuhbenda 04
97
97
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Budi Arif Muzayyin, S.Pd.I
Tempat Tanggal Lahir : Tegal, 24 Maret 1978
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Begawat Rt. 07 Rw. 03 Kec. Bumijawa Kab. Tegal
Program Studi : Pascasarjana, Konsentrasi Supervisi Pendidikan
Biografi Pendidikan :
SD Negeri Karangjambu 03 : Lulus Tahun 1991
SMP Takhassus Al-Qur’an Kalibeber Wonosobo : Lulus Tahun 1994
MA Ma’haduttholabah Babakan Lebaksiu : Lulus Tahun 1997
D2 STAIN Cirebon : Lulus Tahun 2002
S1. STAIN Cirebon : Lulus Tahun 2008
S2. STAIN/IAIN Salatiga/PAI : Masuk Tahun 2014
Demikian riwayat hidup penulis dalam perjalanan pendidikan, semoga dapat
menjadi perkenalan awal untuk menjalin tali persaudaraan. Mohon maklum
adanya.
Salatiga, September 2016
Tertanda,
Budi Arif Muzayyin
NIM. M2.12.003
Lampiran 5