peran guru terhadap penggunaan gadget dalam

20
Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti 087 Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa peran guru dalam menyikapi penggunaan gadget yang sudah semakin meluas di masyarakat guna menumbuhkembangkan motivasi belajar anak Sekolah Dasar yang ada dalam naungan Yayasan Kristen di Surakarta. Gadget menjadi keniscayaan yang tidak terpisahkan bagi anak-anak zaman sekarang ini, Hasil penelitian menunjukkan semua guru dalam penelitian ini memiliki dua hal yaitu peran guru terhadap penggunaan gadget dan peran guru dalam memberikan motivasi belajar pada anak sekolah dasar. Adapun peran guru terhadap gadget melarang penggunaan gadget di sekolah, penggunaan gadget hanya untuk kepentingan pembelajaran, memberi kebebasan dan batasan waktu penggunaan gadget waktu di rumah, memberikan punishment dan reward kepada siswa. Sedangkan peran guru dalam menumbuh kembangkan motivasi belajar anak sekolah dasar yaitu menjalin relasi melalui media whatsapp, memberikan waktu pertemuan tambahan dengan para siswa, memberikan informasi materi- materi penting dan bermanfaat yang boleh dibuka oleh para siswa, tetap menjalin komunikasi antara guru dan siswa, guru dan orang tua murid. Metode yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan data adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Abstract This study aims to describe and analyze the role of teachers in addressing the increasingly widespread use of Article submitted 2019-12-18 Mianto Nugroho Agung Editor decision submitted 2019-12-18

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

087

PeranGuruterhadapPenggunaanGadgetdalamMenumbuhkembangkanMotivasi

BelajarAnakSekolahDasarKristendiSurakarta

JustinNiagaSimanJuntak,ElianaSetyanti

AbstraksiPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan danmenganalisa perangurudalammenyikapipenggunaangadgetyangsudahsemakinmeluasdimasyarakatgunamenumbuhkembangkanmotivasibelajaranakSekolahDasar yang ada dalam naungan Yayasan Kristen diSurakarta. Gadget menjadi keniscayaan yang tidakterpisahkanbagianak-anakzamansekarangini, Hasilpenelitianmenunjukkansemuagurudalampenelitianini memiliki dua hal yaitu peran guru terhadappenggunaangadgetdanperangurudalammemberikanmotivasibelajarpadaanaksekolahdasar.Adapunperanguruterhadapgadgetmelarangpenggunaangadgetdisekolah,penggunaangadgethanyauntukkepentinganpembelajaran,memberikebebasandanbatasanwaktupenggunaan gadget waktu di rumah, memberikanpunishmentdanrewardkepadasiswa.Sedangkanperanguru dalammenumbuh kembangkanmotivasi belajaranaksekolahdasaryaitu menjalinrelasimelaluimediawhatsapp, memberikan waktu pertemuan tambahandengan para siswa, memberikan informasi materi-materipentingdanbermanfaatyangbolehdibukaolehparasiswa, tetapmenjalinkomunikasiantaragurudansiswa,gurudanorangtuamurid.Metodeyangdilakukanpenulis dalam mengumpulkan data adalah penelitiandenganpendekatankualitatif.

AbstractThis study aims to describe and analyze the role ofteachersinaddressingtheincreasinglywidespreaduseof

Articlesubmitted2019-12-18

MiantoNugrohoAgungEditordecisionsubmitted2019-12-18

Page 2: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

088

gadgetsinthecommunitytogrowanddevelopmotivationto learn elementary school childrenwho are under theauspicesoftheChristianFoundationinSurakarta.Wheregadgets become a necessity part for children today,startingfromtheirfamiliesknowingandlearningtousegadgets.Theresultsshowedthatallsubjectsinthisstudyhadtwothings:theroleoftheteacherintheuseofgadgetsandtheroleoftheteacherinprovidingmotivationtolearnin elementary school children. The teacher's role ingadgets forbids theuseofgadgets inschools, theuseofgadgetsisonlyforthesakeoflearning,givesfreedomandtimelimitsontheuseofgadgetswhenathome,providespunishmentandrewardstostudents.Whiletheteacher'srole in fosteringmotivation to learn elementary schoolchildren is to establish relationships throughwhatsappmedia, provide additional meeting time with students,provide information on important and usefulmaterialsthat can be opened by students, continue to establishcommunicationbetweenteachersandstudents,teachersandparentsofstudents.Themethodusedbytheauthorincollectingdataisresearchwithaqualitativeapproach.

Keywords:Teacher,Gadget,LearningMotivation,ElementarySchoolChildren

LatarBelakangGadgetsaatiniberkembangsangatcepat,membuataksesinformasiadadalam

genggamantangandanberbagaiaplikasijugadisajikandengan�ituryangmudahdanmenarik,mulaiFacebook,WhatsApp,Line,Playstoredanmasihbanyaklagi.Fitur-�ituryang tersedia menjadikan banyak orang ingin mencoba karena dianggap sangatmemudahkansegalanya.

MenurutHa�idhoh seorang psikolog, otak bagian depan adalah bagian yangberfungsimemberiperintahdanmenggerakkananggotatubuhlainnya.Dibagianotakbelakang,adayangnamanyapenggerak.Dibagianini,terdapathormonendor�inyangmengatur pusat kesenangan dan kenyamanan. (Ha�idhoh, 2018: 47). Pada saatbermaingadget,anakakanmerasakankesenangan,sehinggamemicumeningkatnyahormonendor�in.Akibatnya,anakakanmencarikesenangandenganjalanbermaingadget,karenamemangsudahterpolasejakawalperkembangannya.

MenteriPemberdayaanPerempuandanPerlindunganRepublikIndonesiaAnakperiode 2014-2019 Yohana Yembise juga pernahmengungkapkan bahwa saat inianak-anakcenderungmemilikiketergantunganyangmendalamdengangadgetdanseringmenemuianak-anakyangmalahmeninggalkankebiasaanbaiksepertibacabukulantarankecanduangadget(Idris:2017).YohanaYembisejugamengungkapkanbahwaadadampakpositifdalampenggunaangadget,tetapisecarariiljugabanyakkontennegatifdalamgadget sehinggapenggunaangadgetdi sekolahperlusegera

Page 3: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

089

dibatasikarenadampakpengaruhnegatifterhadapanak-anakternyatatidakdapatdibendung. AdapundampaknegatifdaripenggunaangadgetsepertiyanglaporkanolehAnglingAdhityaPurbayamelaluidetiknews,Kamis,8Oktober2019,diSemarangsudahada8anakusiasekolahdasarkelasIVsampaiVyangharusdirawatdiRumah

1Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino Gondohutomo karena kecanduan gadget. Rupa-rupanyapenggunaangadgetyangberlebihanbisamenyebabkankecenderungananakhanya bermain sehingga menyebabkan lupa waktu, baik waktu bekajar, waktubermainbahkanwaktuuntukmenjalinrelasidengansesamanya,baikitudirumah,lingkunganmaupunsekolah.

Melaluidatadiatas anakdiusiasekolahdasarpunsudahkecanduangadget,makagurusebagaipendidikmempunyaiperanyangsangatpentinguntukmembantusiswanyauntukmengelolaapayangmerekapunyatermasukdampak-dampakdaripenggunaan gadget sehingga para siswa mampu meningkatkan prestasi belajarmereka.Seoranggurumempunyaitugasgunamemotivasisiswauntukmenggunakangadgetdenganbijakdalamrangkamenunjangprosesbelajardanmengajarsehinggamenumbuhkembangkanprestasisiswa.Daripemaparandanfenomenadiatasmakadapat dilihat bahwa keberadaan gadget saat ini sangat mempengaruhi tumbuhkembanganak,baikdalambelajardanberelasi.Demikianpulaperangurujugasangatpenting dalam mendorong para siswa untuk meningkatkan prestasi belajarkhususnyayangmasihdudukdisekolahdasar.

Dalam tulisan ini, penulis akan berusaha memaparkan bagaimana gurumencegah hal-hal negatif dari gadget di sekolah maupun bagaimana cara guruberperandalamrangkameningkatkandanmenumbuhkembangkanmotivasibelajaranakagarsemakinberprestasidiSekolahDasarKristendiSurakarta.

MetodePenelitianBerdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini menggunakan

penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Analisis data dalampenelitiankualitatif iniberupaprosespenelaahan,pengurutan,pengelompokandatadengantujuanmenyusunhipotesiskerjadanmengangkatteorihasilpenelitian.Datayangdiperolehdalampenelitianiniberupakata-kataataukalimatdeskriptif,olehkarenaitu data akan dianalisis denganmemberikan coding. Langkah selanjutnya penelitimenginterpretasihasilwawancaradanmenarikkesimpulan.

Adapun pengumpulan data yang digunakan penulis adalah observasiwawancara terstruktur.Wawancara dilakukan kepada para guru di tujuh SekolahDasar Kristen di Surakarta yang di teliti yaitu: SD Kristen Banjarsari, SD KristenManahan,SDKristenGandekan,SDKristenSetabelan1,SDKristenSetabelan2,SDKristenDanukusumandanSDKristenAdvent.

PeranGuruterhadapPenggunaanGadgetDuniapendidikanmenjadiujungtombakuntukmenciptakankemajuansuatu

bangsa, seperti yang diungkapkan oleh Supardan yang mengungkapkan bahwapentingnyafungsigurudalampendidikan.Guruadalahkuncikemajuansuatubangsa,tanpagurutidakadakemajuanilmudanpengetahuan(DadangSupardan,2011:37).MelihatdaripendapatDadang diatasmakagurusangatmemilikiperanyangtidaksepeledanbahkansangatistimewadalammendidikparasiswauntukmeraihprestasi

Page 4: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

090

dan masa depan yang lebih baik, sehingga dapat dikatakan bahwa guru adalahpahlawantanpatandajasabagiparamuridnya.

Anakadalahmakhluk sosial seperti jugaorangdewasa.Anakmembutuhkanorang lainuntukdapatmembantumengembangkankemampuannya, karenaanaklahirdengansegalakelemahansehinggatanpaoranglainanaktidakmungkindapatmencapaitarafkemanusiaanyangnormal.MenurutJohnLocke,anakadalahpribadiyang masih bersih dan peka terhadap rangsangan-rangsangan yang berasal darilingkungan(Gunarsa,2004:68).Pengertiananakjugamencakupmasaanakituexist(ada).Dalamprosesperkembanganmanusia,dijumpaibeberapatahapanataufasedalamperkembangan,antarafaseyangsatudenganfaseyanglainselaluberhubungandan mempengaruhi serta memiliki ciri-ciri yang relatif sama pada setiap anak.Disamping itu juga perkembangan manusia tersebut tidak terlepas dari prosespertumbuhan, keduanya akan selalu berkaitan. Apabila pertumbuhan sel-sel otakanaksemakinbertambah,makakemampuanintelektualnyajugaakanberkembang.Proses perkembangan tersebut tidak hanya terbatas pada perkembangan �isik,melainkanjugapadaperkembanganpsikis.

Berdasarkanuraiandiatas,dapatdisimpulkanbahwaanakmerupakanmahkluksosial yang membutuhkan pemeliharaan, kasih sayang dan tempat bagiperkembangannya, anak juga mempunyai perasaan, pikiran, kehendak tersendiriyangkesemuanyaitumerupakantotalitaspsikisdansifat-sifatsertastrukturyangberlainanpadatiap-tiapfaseperkembanganpadamasakanak-kanak(anak).

MenurutwikipediasekolahdasaradalahjenjangpalingdasarpadapendidikanformaldiIndonesia.Sekolahdasarditempuhdalamwaktu6tahun,mulaidarikelas1sampaikelas6.Saatinimuridkelas6diwajibkanmengikutiUjianNasional(UN)yangmempengaruhi kelulusan siswa. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan

2pendidikanketingkatSekolahMenengahPertama. Posisiseoranggurutentumenjadisangatistimewadihatikalanganparamurid,

dimana kehadiran seorang guru bagi anak-anak sekolah dasar, mereka memulaipembelajaran yang sesungguhnya di dunia pendidikan. Guru adalah jabatan atauprofesiyangmembutuhkankeahliankhususyangtidaksemuaorangbisamenjadiseorangguru,karenapekerjaansebagaiguruinitidakbisadilakukanolehseseorangtanpamempunyaikeahliandankemampuansebagaigurumelaluiprosespendidikankeguruan yang formal (Purwanto, 2011:138), sehingga seseorang yangberprofesisebagaiseoranggurutentunyabukanmain-main,melainkanmenjadiprofesiyangsangat terhormat dan dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat untuk mendidikgenerasimudayangdapatmembangunmasadepanbangsa.

Didalampendidikan,gurumempunyaitigatugaspokokyangbisadilaksanakanyaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas manusiawi (Hamalik,2016:78).Tugaspertamayaitutugasprofesional.Tugasprofesionaladalahtugasyangberhubungan dengan profesinya. Tugas profesional ini meliputi tugas untukmendidik,untukmengajardantugasuntukmelatih.Mendidikmempunyaiartiuntukmeneruskandanmengembangkannilai-nilaihidup.Mengajarmempunyaiartiuntukmeneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta teknologi, dan tugasmelatihmempunyaiartiuntukmengembangkanketerampilan.Guruberperandanbertugassebagaipengelolaprosesbelajarmengajar,tetapitidakhanyaitu,tugasgurujuga meliputi tugas kemasyarakatan, sehingga tugas kedua adalah tugas

Page 5: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

091

kemasyararakatan.Tugasinijugadilakukanolehseoranggurudengancaramenjalinrelasi denganmasyarakat sekitarnya sehinggadengan relasi yang terbentukmakaproses belajar dapat terjalin dengan baik dan ternyata tidak hanya itu, tugaskemasyarakatanjugaberlakuditengah-tengahguruitutinggalyaitudilingkunganrumahnya. Iamenjadibagianyangtidakterpisahkandi lingkunganmasyarakatnyadalam rangka memberikan pendidikan dan pembaharuan nilai bagi lingkungansekitarnya.Dantugasketigaadalagtugasmanusiawi.Gurudituntutuntukmemilikitugasmanusiawijugamelekatdengannyayaitumelibatkandiriditengahkomunitassekolahdanmasyarakat,sehinggatentuadapersoalan-persoalanyangmembutuhkansentuhan nilai-nilai manusiawi, sehingga guru pun berperan di dalamnya untukmembawapenyelesaianyangbermartabatsertamanusiawi.

Di samping peran di atas, keberadaan seorang guru ternyata adakewibawaannya. Pepatah Jawa yang secara umum dipakai orang pada umumnyabahwaguruadakahsosokyangdigugulanditiru(diperhatikandandiikuti),baiksetiapucapan-ucapannya,tindakansertapemikiran-pemikirannya.Menurut KusmayantoKadimanyangdikutipolehJansenSinamobahwaguruberasaldaribahasaSansekertayang merupakan gabungan dari dua kata 'gu' dan 'ru' yang berarti kegelapan(darkness) dan terang (light) (Sinamo, 2012: 11). Bila dapat diartikan bahwakehadiranseorangguruakanmembawakitadariketidaktahuanmenjaditahu.Guruakan mengubah kita dari tidak paham menjadi paham. Di sinilah kekuatankewibawaan seorang guru, walaupun yang bersangkutan tidak bergelar secaraakademiktinggi, tetapiketikagelarguruitutelahdisandangolehseseorang,makapenghormatanakandatangdengansendirinya,baikdariparasiswa-siswanya,orangtuamaupunmasyarakatsekitar,sehinggamelaluikewibawaanyangdimilikiseorangguru inibisamenjadikatakuncidalamkeberhasilanmembinadanmendidikparasiswadalambelajardanmenyelesaikansetiappermasalahanyangdihadapiolehparasiswanya.

Demikian pula menurut Mohamad Ali mengungkapkan peran guru sebagaiberikut:(MohamadAli,1983:3)

“Peranguruadalahmelakukansegalaupayayangdisengajadalamrangkamemberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajarmengajarsesuaidengantujuanpendidikanyangdirumuskanolehundang-undangyangdiaplikasikanolehsekolahmasing-masing”.

SenadadenganMohamadAli,makaperanangurudiungkapkanolehUzerUsmandikelompokkanmenjaditigaperan(Moh.UzerUsman,1990:2-3)yaitu:

“Pertama peran guru sebagai profesimeliputimendidik,mengajar danmelatih, kedua peran guru dalam bidang kemanusiaanmeliputi bahwagurudisekolahharusdapatmenjad�ikandirinyasebagaiorangtuakedua.Iaharusmampumenariksimpatisehinggaiamenjadiidolaparasiswanya.Ketiga, peran guru dalam kemasyarakatan adalahmampumembangunmasyarakatnyasesuaidenganidentitasyangdimiliki”.

Demikian pula yang diungkapkan oleh Nainggolan berkenaan dengan perangurudimasasekaranginitidakhanyabertugasuntukmengajar,melainkanseorang

3guru harusmemiliki sikap yang tulus dalam pengajarannya yaitu: Pertama, guru

Page 6: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

092

memberikandirinyakepadaparasiswa.Seoranggurudimanapunkegiatanbelajarberlangsung, senantiasa diharapkan memberikan materi yang berkualitas. Gurumemberikantenaga,waktutanpapamrihkeparaparasiswanyasetiaphari,sehinggakeberadaan dan kemampuan seorang guru benar-benar di curahkan untuk parasiswa-siswinya.Kedua, gurumenjadi contohdan teladankepadapara siswa.Padapoininigurudiharapkanmenjaditeladandalamhalpengetahuan,sikaphidupdandalambanyakhalbagiparasiswanya.Olehkarenaituseorangguruharussenantiasamencerminkanhidupyangpantasdanlayaksebagaisuatuteladanyangbaikbagiparasiswa.Memangtidakmudahuntukmenjalanihalini,tetapisudahmenjaditradisidanbudaya masyarakat Indonesia profesi seorang guru menjadi teladan dan bahkanpanutanbagiparasiswatermasukbagilingkungandisekitarguruituberada.Ketiga,gurumembawapara siswa kepada perubahan hidup. Peran lain yang tidak kalahpenting,bahwaguruharusdapatmembawaparasiswakepadaperubahanhidupyanglebihbaik,parasiswadapatlangsungmelihatdanmerasakanapasajayangdilakukanoleh guru mereka dan mereka akan merasakan cinta kasih yang diberikan olehgurunya.Disinigurubenar-benarmenjadipanutanbagiparasiswa,sehinggasecarasadarmaupuntidaksadarparasiswapunmengikutipolahidupgurutersebutatauadaperubahansikapsehari-harimenjadi lebihbaik.Salahsatucontohperubahanhidupadalahdariyangtadinyasiswatidakmemilikirasahormatkepadayanglebihtua, tetapi karena peran guru sudah diterimamaka siswa berubahmemiliki rasahormatkepadayanglebihtua.Sehinggaperubahanhidupinimenjadisebuahtujuanakhiryanghendakdiraiholehguruuntukparasiswanya.

Disampingpengaruhpribadiseoranggurubagiparamuridnya,ternyataadaparanlainyangdimainkanseorangguruyaitumenjadimotivatorbagiparamurid.Tugasmotivasidiperlukanuntukmembangkitkan,menguatkandanmendorongagarparamuriddapattetapsemangatuntukgiatbelajar.MotivasimenurutMc.Donaldadalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnyaperasaandanreaksiuntukmencapaitujuan(dikutipdalamOemarHamalik,2016).Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yangkompleks.Motivasiakanmenyebabkanterjadinyasuatuperubahanenergiyangadapada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan,perasaandanjugaemosi,untukkemudianbertindakataumelakukansesuatu.

Karenatugassiswaadalahbelajar,makapengertianbelajarmenurutSardimanadalahsetiapperubahanyangrelatifmenetapdalamtingkahlakuyangterjadisebagaisuatuhasildarilatihanataupengalaman(Sardiman,2013:92-94). Belajaradalahsuatu proses usaha yang dilakukan individu untukmemperoleh suatu perubahantingkahlakuyangbarukeseluruhan,sebagaihasilpengalamanindividuitusendiridalam interaksinya dengan lingkungan, sehingga motivasi terbentuk dari sikap(attitude)seseorangdalammenghadapisituasiapapun(situation).

Dariuraiandiatas,dapatdisimpulkanbahwapengertianmotivasibelajaradalahkeseluruhandayapenggerakbaikdaridalamdirimaupundari luar siswadenganmenciptakanserangkaianusahauntukmenyediakankondisi-kondisitertentuyangmenjaminkelangsungandanmemberikanarahpadakegiatanbelajar,sehinggatujuanyangdikehendakiolehgurudapattercapai.

Sardimanmengungkapkanbeberapacarameningkatkanmotivasibelajaranak4dalamkegiatanbelajardisekolah,yaitu: Pertama,memberiangka.Angkadalamhal

Page 7: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

093

inisebagaisimboldarinilaikegiatanbelajarnya,sehinggadenganpemberianiniakanmendorongparasiswauntuksemakingiatbelajar.Kedua,pemberianhadiah.Secarapsikologisdenganpemberianhadiahiniakandapatmeningkatkanmotivasibelajaranakakansemakinkuat,dimanasiswaakanberlomba-lombamendapatkanhadiahdari gurunya tetapi juga merupakan sesuatu yang prestise di hadapan teman-temannya. Ketiga, membuat kompetisi bagi para siswa. Kompetisi dipakai untukmendorongsiswauntuksemakinfokusdalambelajardantentunyamelaluibidangminat yang disukai oleh siswa. Kompetisi dapat dilakukan secara individu ataukelompok, sehingga melalui media kompetisi ini dapat menjadi sarana untukmeningkatkanmotivasibelajar.Keempat,menumbuhkankesadaranbagiparasiswa.Guru berupaya untuk menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakanpentingnyatugasdanmenerimanyasebagaitantangansehinggabekerjakerasadalahsebagaisalahsatubentukmotivasiyangcukuppenting,melaluikesadaraninimakaparasiswaakansemakinbertanggungjawabatasdirinyasendiriminimaldalamhalbelajarsebagaikebutuhanmerekasendiri.Kelima,memberiulangan.Caratradisionalinidapatmeningkatkansemangatsiswauntukgiatbelajarkalaumengetahuiakandiadakanulangan.Keenam,siswamengetahuihasilbelajarmerekasendiri. Denganterbukanyasiswadapatmengakseshasilbelajarmerekasendiri,halinibisadijadikansebagai alat motivasi belajar para siswa. Ketujuh, memberikan pujian. Gurumemberikan pujian kepada para siswa apabila ada yang berhasilmenyelesaikantugasnya dengan baik,maka siswa tersebut perlu diberikan pujian. Pujian adalahbentukpenguatanpositif yangmemberikanmotivasiyangbaikbagisiswa.Delapan,gurumemberikanhukuman.Bisajadihukumanadalahbentukusahapenguatandanpenegakan aturan yang negatif tetapi menjadi alternatif paling terakhir untukmenumbuhkembangkanmotivasibelajar,tetapibilahukumandiberikansecaratepatdanbijaksana,bisajadihalinimenjadialatmotivasibelajarsiswa.

Daribeberapacaradiatas,ternyataadafungsimotivasiyangperludiperhatikan,sebabseseorangyangtidakmempunyaimotivasidalambelajar,tidakakanmungkinmelaksanakan aktivitas belajar.Motivasi diperlukan dalammenentukan intensitasusaha belajar bagi para siswa. Menurut Djamarah ada tiga fungsi motivasi yaitu:Pertama,motivasisebagaipendorongperbuatan.Kedua,motivasisebagaipenggerakperbuatan.Ketiga,motivasisebagaipengarahperbuatan.(Djamarah,2006:123)

DemikianpulaDimyatidanMudjionomengungkapkantentangjenismotivasimotivasisebagaikekuatanmental individumemiliki2jenistingkatkekuatan,yaitumotivasiprimerdanmotivasisekunder(DimyatidanMudjiono,2002:86).

Motivasiprimeradalahmotivasiyangdidasarkanpadamotif-motifdasar,motif dasar tersebut berasal dari segi biologis atau jasmanimanusia.Bahwatingkahlakuterdiridaripemikirantentangtujuandanperasaansubjektifdandoronganmencapaikepuasan,contohmencarimakan,rasaingin tahu dan sebagainya. Melalui motivasi primer ini akanmemampukansetiaporangtermasukanak-anakuntukmenemukanapayangmenjadikebutuhannyadasarnya.Untukmeraihcita-citanyamakadiperlukanhal yangmendasaryaitubelajar, sehinggabelajarmenjadimotivasiprimerdalamkehidupansetiaporang terkhususuntukanak.Motivasi sekunder adalahmotivasi yangdipelajari,motif ini dikaitkan

Page 8: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

094

denganmotifsosial,sikapdanemosidalambelajarterkaitkomponenpentingsepertiafektif,kognitifdankurasif,sehinggamotivasisekunderdanprimersangatpentingdikaitkanolehsiswadalamusahapencapaianprestasibelajar.Melaluimotivasiinisetiapmanusiatermasukanakpunakanbisaeksisdengandirinyasendiri.

Persoalannyaadalahbagaimanaperanguruterhadappenggunaangadgetpadaanakterkhususdalammeningkatkanmotivasibelajar.Katagadgetmerupakansebuahistilahyangseringkitadengarutamanyabagimasyarakatsaatini,kalaudalamkamus

5besarbahasaIndonesiakatagadget dipakaidengankatagawai. Hampirdisemuakalangan masyarakat baik yang lemah sampai yang kuat memiliki gadget dantentunya dengan berbagai varian yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhanmasing-masingorang.PesatnyaperkembanganteknologiGadgetdimasyarakatluassepertiiPhone,netbook,ultrabookdansebangsanyapatutdiwaspadai,karenahampirsetiaphariakanmunculprodukbarudantentunyadengankecanggihan�itur-�ituryangditawarkanmenyebabkanbanyakorangberlomba-lombauntukmemilikinyawalaupunseringkalibukanmenjadikebutuhan.Semakinbanyakkemudahanyangditawarkan,makaproduksepertiituyangakanditerimadanlarisdipasaran.Halinimempunyaiartiyangcukupjelasberhubungandenganyangseringdisebutsebagaiketergantunganmanusiaterhadapteknologi.

Fitur-�itur yang langsung berhubungan dengan internet,maka yang didapatadalahsegalabentukkemudahan,dandengankemudahandalammengaksesInternet,anak-anak telah dijadikan terlena dengan berbagai aktivitas kurang penting yangseharusnya dalam usia mereka adalah masa-masa penting untuk belajar danmenimbailmupengetahuan.MenurutpsikologanakdanremajaibuRatihIbrahimbahwakemudahanaksesinternetlewatgadgetjugamembuatsemuaorangtermasukanak-anak semakinmudah dan cepatmendapat apa yang diinginkan. “Akibatnya,anak-anak menjadi malas, tidak mau berusaha, dan tidak tahan banting” (RatihIbrahim,2012:29Mei),sehinggadariketerangandiatasmakagadgetmemangbisamemudahkanhidupmanusia,namuntentuperlumembatasiwaktupenggunaannyasehingga tidak mengganggu waktu berharga bersama keluarga dan sahabat agarmemunculkangenerasiyangkuatdantahanbantingsertatidaklagimenggantungkanhidupnyahanyakepadaalatyangbernamagadget.

Menurut Adilla Zenara Na�isa yang berkecimpung dalam bidang kesehatanmengungkapkanbahwadibaliksisipositifyangadadigadget,ternyatajugaterdapatdampak-dampaknegatifyangbisaditimbulkanolehgadgetitusendiri(Na�isa,2017:1 Juni). Ada pun dampak positif dan negatif penggunaan gadget dapat diuraikansebagaiberikutyaitu:Dampakpositif.Pertama,melaluigadgetdapatmenambahilmupengetahuan,dimanaalat canggihyangbernamagadget kinimenjadimediayangmemungkinkan manusia untuk mengakses berbagai informasi di mana pun dankapanpun sehinggamenambahwawasandanpengetahuan.Bahkan, secaranyatasekaranginianak-anakdariberbagaiusiasudahtakasingdenganbarangini.Merekasudah biasa mengakses internet untuk hiburan, maupun sebagai sarana untukmengerjakantugassekolahmereka,sehinggamelaluimediagadgetinidimungkinkanuntukmenambahilmupengetahuansecaracepat,bahkansoal-soalyangadadapatdibantu pemecahannya dengan menggunakan gadget. Gadget menjadi salah satu

Page 9: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

095

teknologiyangmembawasolusimenambahilmupengetahuanyangcepatdanlebihpraktisdaripadabuku,mengingatdimana jumlahbuku terbatasdan tidakmudahmencari judul yang sesuai. Kedua, gadget mempermudah komunikasi. Gadgetmembawaterobosankomunikasijamansekarangini,alatinimembawakemudahandalamberkomunikasi, sehingga dapat dikatakan ini adalah fungsi utamagadget,yaknimembuatseseorangseolah-olahbertemumeskipunberbedatempat.Melalui�iturvideocalldariberbagaiaplikasiyangadasaatini,setiaporangbisatersambungdengankeluarga,temandanyanglainnyasepertibertatapmukalangsung,sehinggagadget mau tidak mau diakui sebagai terobosan tentang hambatan jarak untukberkomunikasi.Ketiga,gadgetmampumemperluasjaringanpertemanan,memanggadget tidak ada habisnya dalam berinovasi, sehingga melaluinya memfasilitasibanyak hal yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Gadget mampumenampungberbagaikemunculansitusmediasosial seperti line, instagram,path,skype dimana memungkinkan kita untuk menambah banyak teman, bahkan dariberbagai belahan dunia sekalipun. Melalui gadget membuat dunia seakan-akanberada dalam genggaman, sehingga melaluinya jaringan pertemanan menjadisemakinmudahdantentunyajugaakansemakinluasdantidakdibatasiolehruangdanwaktu.

Dampakkeduayaitudampaknegatif.Adapundampaktersebutadalahpertama,risiko terkena radiasi. Dari beberapa penelitian, penggunaan gadget yang terlaluseringakanrentanterkenaradiasi,terutamapadaanakkecil.Pancaransinardarilayarsangat membahayakan kesehatan perkembangan sistem saraf. Hal ini bisamenyebabkan perkembangan anak bisa terganggu ketika terlampau seringmenggunakan gadget. Misal dengan terganggunya sarafmata dimanamata akanmenjadirabundekat,ternggangunyasarafgerakkarenagadgetmemacuanakhanyadudukdanhanyafokuskepadapermaiandan�itur-�ituryangditampilkanolehgadget,sehinggabisamanjadimemicukelebihanberatbadandanpenyakit-penyakitlainnyamisalnya jantung. Kedua, menyebabkan anak kecanduan, ketika gadget bisa jadimenjadibarangyang sangatdibanggakandanbanyakorangyangberusahauntukmemilikibendatersebut,karenasaatinigadgetbagisebagianorangbisajadimenjadikebutuhanprimer.Mereka tidakbisadipisahkandarigadget.Melaluigadget yangdimilikidapatmelakukanbanyaksekaliakti�itasdanmenyimpanbanyaksakalidata-datasertamenjaditempathiburan.Halinimembuatmerekakecanduan,terutamabagiyanghobibermaingame.Kecanduansepertiinimenyebabkanmerekakurangberinteraksidenganoranglain,akibatnyarelasidenganorangtua,keluargadantemanmenjadi semakin jauh karenamereka hanya terpaut dengangadget. Hal ini perlumenjadiperhatianyangseriusbagiparaorangtuabilamenyerahkangadgetnyauntukdibuatmainanolehanak-anaknya.Ketiga,anakmenjadilambatmemahamipelajaran,yaituketikaanaksudahmemeganggadgetdananaksudahterbiasabermaindengangadgetmakaakansangatberpengaruhterhadapkemampuanotakuntukmendapatinformasi.Salahsatunyaketikamendapatkanpelajarandisekolah,merekaakansulitmemahamiapayangdisampaikanguru.Selainitu,gadgetjugamembuatanakakancenderungmalasbelajarsertamembacabuku,sehinggaberujungpadamenurunnyaprestasibelajarbagianak.Halinilahyangmenyebabkankekuatirandanketakutanorang tua tentang pengaruh gadget terhadap anak, yaitu munculnya kelambatanmenerimapelajaran.Keempat,adanyarisikopenyalahgunaanolehanakitusendiri.

Page 10: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

096

Penyalahgunaaniniadalahdampaknegatifyangterakhirdarigadgetbagianak-anakapabilatidakdiawasiadalahdibalikkemudahanuntukmengaksesinformasimelaluigadget,akanmembawabahayatersendiribagianak-anakyaitupornogra�i.Adakasuspelajar yang berbuat cabul akibat kecanduan pornogra�i melalui gadget. Ini bisamembuat anak salah jalan, hingga membuat mereka melakukan hal–hal yangmenyimpang.Dampakiniperludiantisipasidanditekansupayatidakberkelanjutandanmembawakebaikanbagianak-anakkhususnyayangmasihadadisekolahdasar.

Menurut Adilla ada beberapa upaya untuk menanggulangi atau mencegahberbagaidampaknegatifdaripenggunaangadget tersebut terhadapanak-anak,di

6antaranya sebagai berikut: Pertamamenghindari untukmemperkenalkan gadgetpadaanaksejakusiadini,gadgetsebaiknyadiperkenalkanpadaanakketikasudahmengerti dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.Memperkenalkan gadget pada anak usia yang masih terlalu dini karena bisaberdampakterhadapkesehatandantumbuhkembangnya,harapannyaadalahanakdapattumbuhkembangsesuaidenganumurdanmalahbisaberelasidenganteman-temansebayanya.Keduamemberikanpemahamanpadaanaktentangbahayagadgetkarenadizamansekarangmemangmenjadisebuahkeniscayaanbahwagadgetbisadipegangdandipakaiolehsiapapuntanpabatasusia,jeniskelamindanpendidikan,tetapidalammenggunakangadgettetapharusdiberikanpengarahanterlebihkepadaanak,supayaanaktidakmenggunakangagdetdalamwaktuyanglama.Memberikannasihat kepada anak secara perlahan, dan janganmemaksanya untukmenghidarigadgetkarenaakanmembuatanaksemakinpenasaran.Ketiga menjadicontohyangbaikbagianak.Seoranganakmemerlukancontohkonkretdariorangtuanya,karenakecenderungan anak adalah mencontoh apa yang mereka lihat. Termasuk orangtuanyadirumah.Tidakhanyamelarangnamunjugaharusmenjadicontohyangbaikbagianak.Ketikadirumah,sebaiknyajanganterlalulamaatauterlaluasyikbermaingadget, karenahalituakanditiruolehanaksehinggasecaraperlahanakanmenjadikebiasaanyangterusberlanjuthinggadewasa.Keempatyaitu menghindariuntukmemanjakan anak, bila orang tua memanjakan anak, maka anak akan semakinberbuatseenaknya,semauanakitusendiri.Dengandemikianorangtuaharustetapmembatasi penggunaan gadget ini, apalagi perkembangan gadget semakin harisemakin muncul yang lebih canggih, maka anak akan mengikuti perkembangantersebut.Tugasorangtuaadalahuntuktidakmemanjakananak.

HasilDanPenyajianDataDalammenjalankanperannya,tiapgurudalammenyikapiperkembanganmedia

informasi berbeda satu dengan yang lain. Begitu para guru dalam menumbuhkembangkanmotivasibelajaranaksekolahdasarjugaberbedatetapijugaadayangsama.Darihasilyangdidapatdapatdibedakankedalamduasikapyangdilakukanolehbeberapaguru.Adapunhasilnyasebagaiberikut1. Peranguruterhadappenggunaangadget Hasilanalisisdatapadaproseskategorisasimenunjukkanadanyaperan

guruterhadappenggunaangadget.a. Melarangpenggunaangadgetdisekolah Dalam penggunaan gadget di sekolah, guru memang melarang anak untuk

membawa apalagi menggunakan gadget di sekolah. Berkenaan dengan

Page 11: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

peraturandarisekolah,gurujugamemberikaninformasisecaraterusmenerustentang peraturan agar tidak menggunakan gadget tersebut. Guru jugaberpesan kepada anak untuk patuh terhadap peraturan di sekolah bukankarenatakuthukuman,melainkansebagaisuatudoronganuntukkebaikananak

7itusendiri. Carayangdilakukangurumerupakanhalyangpreventif,yaitumendoronganak

agar tidak terpengaruh dan tergantung terhadap gadget ketika belajar disekolah, Hal ini dilakukan guru untuk menegakkan peraturan yang ada disekolahtetapi jugauntukmemudahkanprosesbelajarmengajaryangadadisekolah, karena pernah sebelum peraturan sekolah diterapkan anak-anakmembawa gadget dan tentunya dengan berbagai merk dan model yangbervariasisehinggamenyebabkanpergaulananakmenjaditidaksehatkarenasalingbersaingtentangkeunggulangadgetyangmerekabawadisekolahdananak-anakmembuatkelompokdantidakbergauldengantemanyanglainnya.Ketikagurumelakukanpemantauan terhadapparamuriddandirasasangatmengganggumakadiadakanperaturansekolahtentangpelaranganmembawa

8gadgetdisekolah.

Laranganinipentingkarenakontendimediamelaluigadgetyangbisadiaksesanak,dapatmenimbulkansifatagresifpadaanak.Kekerasan�isikdanseksualbanyak tersebar di internet melalui gadget, dan jika tidak dilakukanpengawasan,muridbisajaditerpaparitusemua,sehinggamemicutimbulnya

9perilakuagresifdancenderungmenyerangoranglain.b. Penggunaangadgetuntukkepentinganpembelajaran Informasiberkenaandengan ilmupengetahuan tentunya tidakhanyaadadi

dalambukutekswajibmaupunlembarkerjasiswa(LKS)saja,bahkaninformasidalambukumungkinsangatterbatassehinggadibutuhkaninformasilaindalamdunia digital. Kebutuhan informasi dari luar tidak dapat dibendung danternyatasangatdibutuhkan,sehinggaparaanakjugaperluinformasidarimediainternetyangtentunyadidapatdarigadget.Tugas-tugasmencaridariinternet

10melalui gadget tetap diberikan kepada para anak. Selain itu, guru jugamemberikantugasyangsesuaidenganpembelajaranyangsedangditerimaoleh

11paraanak. Kapasitaspendampinganyangdilakukanolehgurudengancaramemintatolongdanbekerjasamadenganorangtuauntukmengawasianak-anak dalam penggunakaan gadget tersebut, sehingga sasaran pembelajaranyangdiharapkandapatterwujud.

c. Memberikebebasandanbatasanwaktupenggunaan Gurumemberi kebebasanpada anakdalammenggunakanmedia informasi

termasukgadget.Tujuannyaagaranakjugatidakgagapteknologi,tetapitetapmemberikanpendampinganagaranakmengertiakanpembagianwaktuyaituuntuk belajar dan menggunakan gadget. Selain anak mengerti pembagianwaktu, guru juga akan memberikan aturan main dalam penggunaan media

12informasi,khususnyagadget.

d.Memberikanpunishmentdanrewardkepadasiswa Gurumemberikankesempatanuntukberkembangdalamhubungannyadengan

wawasanteknologitetapitetapmewaspadaipengaruhgadgetdalamtumbuhkembangsiswa.Sepertidiatasbahwagurumengizinkananakuntukbermain

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

097

Page 12: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

gadget tetapidenganbatasan.Hal inidilakukanolehgurudapatmengontrolsiswanya dalam penggunaan gadget, sehingga pada waktu di sekolah guru

13menanyakantentangpelaksanaanpenggunaangadgetketikadirumah. Parasiswakarenamempunyaikedekatanemosidengangurumakabiasanyaparasiswa langsung bercerita tentang progres yang telah dilakukan dalampenggunaan gadget di rumah. Bila siswa mematuhi kesepakatan dalampembatasan waktu untuk menggunakan gedget di rumah, guru akanmemberikan reward dalam bentuk pujian atau beberapa hadiah kecil yangsudahdisiapkan.Namunsebaliknyabilaadayangtidakmelakukantugasyangtelah diberikan maka punishment pun juga diberikan, ada yang harusmengerjakan tugas di UKS (Unit Kesehatan Sekolah) maupun mengerjakan

14tugasdiruangguru.

2. Perangurudalammenumbuhkembangkanmotivasibelajaranaksekolahdasar.

a. Menjalinrelasimelaluimediawhatsapp Gurumemahamibahwaperlunyajalinanrelasidenganparasiswadalamrangka

pendampingan mereka di rumah, maka melalui media yang ada gurumemberikanpendampinganmelaluimediawhatsapp.Denganadanyagroupiniparamuriddimanagurumenjadianggotagroup tersebutdiwhatsappmaka

15gurubisamemberikanpendampingandanpengawasan. Halinimerupakansalahsatubentukmemberikaninformasikepadaparamuridtentangapayangmenjaditugassekolahyangharusdikerjakananakdaninformasipentingdarisekolahyangharusdiketahuiolehparamurid. Saranawhatsappdigunakantidakhanyasebagaisaranarelasitetapijugauntukmengingatkanparamuriduntuk tertib tidur, karena gurumengatakan adapengalaman sebanyak75%muridusia9-10tahunmengalamikurangtidurkarenapenggunaanteknologitanpapengawasan, sehinggakekurangantidurakanberdampakburukpadanilaisekolahmereka,karenaotakberkembangdenganbaiksaattidurdananak

13butuhtiduryangcukupagarotaknyabisaberfungsidenganbaik.

b.Waktupertemuantambahandenganparasiswa Gurumelakukanpertemuanbaiksecararutinmaupuninsidental.Pertemuan

rutinbiasadilakukanketikaprosesbelajarmengajarsetiapharinya,sedangkanpertemuan insidental biasanya dilakukan oleh guru ketika pulang sekolahdengancaramemberikanlestambahandiluarjampertemuanyangditentukanolehsekolah.Walaupunlestambahaninidiberlakukanuntuksiswayangsecarakognitifagakterlambatdalambelajar, tetapi tidamenutupkemungkinsiswayanglainjugamengikuti,sehinggaanakyangterlambatbelajartidakmerasabahwamerekalebihbodohdariteman-temanyanglain.Siswayanglainjugadidorong untuk belajar lagi dan menolong temannya yang tadinya kurangmemahamimenjadi tahu dan kemudianmampumenyelesaikan tugas-tugasmerekadalam jam tambahan tersebut.Melaluipertemuanbaik secara rutinatautidak,gurumencobauntukmenggalipersoalanmuriddirumahsehinggaakandikomunikasikandenganpara tuadenganharapanakanmunculsolusi

17bagipersoalanyangdihadapiolehanaksekolah.

c. Menjelaskanmateri-materiyangbermanfaatbagianaksekolahdasar Dalam pertemuan yang rutin biasanya guru menjelaskan dan memberikan

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

098

Page 13: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

beberapainformasitentangmateri-materidariinternetyangdapatdiunggahdandilihatmelaluigadget, tentunyamateritersebutyangberkenaandengan

18pembelajaran di sekolah, misalnya aplikasi ruang guru. Subjek jugamenjelaskandansekaligusmemberikan informasimateriyangtepatyangdidapat darigadget, sehingga anak-anak tidak kecanduan bermaingame ataubeberapa �itur lain yang disediakanmelalui gadget mereka. Hal ini sebagaiupayauntukmengalihkandarihal-halyang tidakproduktifmenjadi sesuatuyangbergunakhususnyadibidangdanjenjangpendidikanmerekasaatini.

d. Komunikasidasardarisegalanya Guru dalam memberikan penjelasan positif dan negatifnya gadget dalam

kehidupan belajar mengajar bagi anak, dengan cara mengajak anak untukberkomunikasisehinggaanaktetaptermotivasidalambelajarnya.Darijalinanrelasiyangbaikantaraortudananakakan terciptarasapedulipadaanak–bahwahidupitubersamadenganoranglain,sanaksaudara,kakek-nenek danbukanuntukseorangdirisaja.Jalinanrelasiitujugadiciptakanolehorangtua

19melaluipermainanyangbersifat �isik,misalnyaolehragabersama. Melaluipermainanmakaperhatiananakdapatdialihkandariyangbersifatduduk,diamdalambermain,diubahmenjadikegiatan�isikyangmenjadikan�isiksemakinkuat,kebersaamterjadidanmenumbuhkansifatempatikepadasesamayanglain.

Analisisdata

Secarasosiologisdanpsikologissertapendidikanmakaperangurutidakbisadipisahkan dari kehidupan para siswanya, karena bagaimana pun juga kedekatanpsikologis sudah terjalin sejak siswamasuk di kelas dan langsung diampun olehgurunya. Gurumenjadi pengganti orang tua di rumah, sehingga guru tidak dapatdipisahkandarisiswanya.Halinisangattampakketikaterjadipersoalandiantaraparasiswa,apapunbentukkesulitandanpersoalanyangdihadapiolehparasiswa,makagurupun tetap akan berperan di dalamnya. Termasuk dengan berkembanganyateknologi yang bernama gadget ini, tentu akan ada dampak yang ditimbulkanterhadap para siswa, khususnya untuk anak di sekolah dasar. Tetapi sosok gurutetaplahmempunyaiwibawayangsangatbesardidepansiswasehinggaapapunyangdikatakanolehgurudanyangdiperintahkannyaakansebagianbesarparasiswaakanmengikutinya.Kelebihaninilahyangtidakdimilikiolehoranglainselainguru,bahkanberkenaandenganhal-halyangberkaitandengansekolah,siswamalahlebihpercayakepadagurunyadibantingdenganorangtuanyasendiri.

Disininampakketikagurumenginformasikantentangperaturansekolah,makahasil yang di dapat adalah hampir semua murid di semua sekolah yang ditelitimematuhinya, para siswa tidakmembawa gadget merekamelainkan disimpan dirumah.Disinilahletakkeunggulandanperangurudimataparasiswanya,parasiswasebagian besar sangat menghormati dan menaati apa yang diperintahkan olehgurunya.Memangadabeberapakasusorangtuayangmenitipkangadgetkepadagurusupaya orang tua mudah menghubungi anaknya di sekolah, tetapi hal itu hanyasesekaliterjadidanmalahsangatjarangterjadi.Olehkarenaitu,dapatdisimpulkanbahwapenggunaangadget di sekolahdipastikan tidakadadan tidakmenggangguproses belajarmengajar yang ada di sekolah. Peran serta orang tua jugamenjadi

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

099

Page 14: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

100

penting untuk mendorong agar supaya anak juga menaati peraturan yang telahdisampaikanolehgurunyadiawaltahunpelajaran,sehinggadenganperansertaaktiforangtuauntukmenaatiperaturanmenyebabkansiswajugabelajaruntukmenaatiapayangtelahditetapkanolehpihaksekolah.

Gangguanbesaryangsebenarnyaterjadiadalahdirumah,karenagadgetyangtadinya dilarang dibawa dan dipakai di sekolah, sekarang malah menjadi saranapelampiasandaripenatbelajardisekolah.Banyakanakyangseusaipulangsekolah,lanjutmakanmalahmencarigadgetnyaataugadgetorangtuanyauntukdimainkan.Tentuhalinitidakdapatdicegahkarenamemangsudahmenjadikeniscayaanbahwasekarangsemuaorangmembutuhkangadget,tetapikhususuntukparasiswatentuperlupembatasanagartidakmenggangubelajarmerekadisekolah.Paragurusudahmengantisipasi hal tersebut denganmenuliskan pesan agar tidak bermaingadgetketika di rumah, bahkan juga ditambahkan pesanmelaluimediawhatsapp grouporangtuaagarmengawasiputra-putrinyaagartidakbermaingadget.Apabilabermaingadgetpunharusadawaktuyangditentukan,yaitu1atau1,5ataupunpalinglama2jamdiizinkanbermaingadgetdirumah.Halinimenunjukkangurusangatberperantidakhanyadisekolahmelainkanjugadirumah,tetapijugarelasiyangdijalinolehgurudenganorangtuasangatterlihaterat.Ininampakdalamjalinanrelasiguru-gurudiSDKristenBanjarsariSurakartadenganparaorangtuadansiswa-siswayanglain.Peraninimenjadiberhasilketikaorangtuajugamendukungdalampelaksanaandirumah,karenasangatpercumabilamanakomunikasiyangdibangunolehgurukepadaorangtuadansiswa,ternyatadimentahkanlagiolehorangtuadirumah.Kerjasamayangeratsangatdibutuhkanantaragurudenganpihakorangtuadirumah.

Peran guru yang lain dapat dilihat adalah dengan memberikan beberapainformasimelaluiorangtuatentangmateri-materiyangbisadilihatdandiunduhdarigadgetmereka, dimanamateri-materi tersebut adalah sesuatu yang berhubungandenganpelajaranyangberlakumaupunmateri-materipendukungdiluarkurikulumyangadatetapipentinguntuksiswa. Melaluidorongandanpengawasanorangtuainilahparasiswaakanselektifmembukasitus-situsmelaluigadgetmereka,sehinggaprestasibelajarmerekameningkatdanmendorongmotivasimerekauntuksemakingiat untukbelajar termasukbelajar yangbukanmateri yangdiajarkandi sekolah.Tentunyapendampinganorangtuauntukmenjadipendampingbagianak-anaknyadirumahdalambelajarmandirimelaluiteknologimembutuhkankesabaran,waktujugakesetiaanuntukmasadepananak-anakmerekasendiri,sehinggakerjasamainiharussemakinditingkatkandanmenjadisebuahperhatianyangtidaksepele.

Hal lain yang juga dilakukan oleh guru yaitu dengan cara memberikan jamtambahan belajar bagi siswa-siswa yangmembutuhkan yaitumelalui les-les yangdilakukan.Melaluimedia ini sangatmenolong para siswa untuk tumbuhmotivasibelajarnya. Mereka melihar gurunya semangat untuk membantu mereka belajar,dengancaramenyisihkanwaktusesudahpulangsekolahataupunparawaktusorehari di rumah gurunya untuk belajar bersama.Hal inimenjadi sangat baik untukmenghindarkananakbermaingadget,melainkananaksemakinfokusuntukbelajarbersamaparagurumereka.Hal inidilakukandiSDKristenSetabelan2Surakarta,sehingga para siswa akhirnya menjadi patuh kepada gurunya dan menjadikanmotivasibelajaranakmenjadisemakinmeningkatdenganditunjukkantidakpernah

Page 15: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

101

sepinya kelas tambahan yang dibuka oleh gurunya.Memang tidak semua guru disekolahmelakukan hal seperti ini, karena tingkat kelas ekonomi setiap murid disekolah berbeda-beda. Banyak juga orang tua yang mengarahkan anaknya untukbimbinganbelajarresmisepulangmerekadarisekolah.Namundisinidapatmelihatadaupayaseriusdariguruuntukmengambilperanyanglebihuntukkemajuansiswa-siswinya.

Dalam kewibawaannya sebagai seorang guru, guru juga memberikanpunishment tetapi jugarewarduntukparasiswayang taatakanpesanguru.Tentuhukumandanhadiahinidiberikandalamkontekkesepakatanawaldikelas,jadidiawalkelasgurusudahmemberikanarahankepadaparasiswatentangapayangharusdilakukandanapayangtidakbolehdilakukan.Misalnya,bilasiswatidakmengerjakanpekerjaanrumahmakasecaraotomatisyangmenjadihakimnyaadalahparasiswaitusendiri,sehinggaketikaperaturanitudiberlakukansecaraterusmenerusdantidaktebangpilih,makahalinimenjadisebuahperaturanyangtidaktertulisdidalamkelas.Ujung-ujungnyahaltersebutmenjadibudayayangselaludiberlakukan.Guruhanyasebagaifasilitatorbagiparasiswayangmelalukanpelanggaran,misalnyamenentukanharusmengerjakanpekerjaanrumahyangbelumterkerjakandiruangguru,hal-halyang seperti ini muncul di SD Kristen Manahan Surakarta. Kebiasan ini sudahdilakukansejakmerekakelassatudandilanjutkankejenjangselanjutnya,sehinggamemudahkanguruuntukmelakukanpendampingankepadaparasiswa.Hadiahyangseringkalidiberikanolehgurukepadaparasiswayangmenaatitugasguruuntuktidakbermaingadgetiniberupaucapanselamatdidepankelasdenganmenyebutkannama-namayang taat,demikian jugabentuk-bentukhukumanyangdiberikanbila siswayang melakukan pelanggaran bukan dengan hukuman �isik tetapi diminta untukmembuatkaryatulisbaik ituberupapuisiyangnantinyaakandibacakandidepankelas,menulisdimajalahdindingdikelasmerekamasing-masingsehinggakegiataninilebihkepadamendoronguntuklebihtertibnyasiswadan mendewasakandalambersekolahsertamenaantiperaturanyangdibuatolehmerekasendiridantentunyadibawahpengawasangurukelasmasing-masing.

Prosesbelajarmengajaryangdilakukandikelastidakluputdarisebuahperandari guru, yang harus bisa menguasai keadaan termasuk para siswa yang ada didalamnya.Kadangkalagurumenemuikisah-kisahyangmenariktentangsiswa,yang

20mengantukdanbahkantidurdikelas ,halinibisajadidisebabkanolehkurangnyatidurdiwaktumalam.Bisajadisiswabegadanghanyauntukbermaingadget,sehinggaperlubantuandariorangtuauntukmengawasihal-halyangdemikian,sehinggaanaktidak kekurangan jam tidur. Peran serta dari orang tua sangat diperlukan, karenaperangurusangatterbatasbilasiswaadadilingkungankeluargayaiturumah.Disiniorang tuamenggantikanperangurudi rumahdengancaraberkomunikasidenganguruapayangharusdikerjakanolehsiswaketikadirumah,sehinggaorangtuabisamembantu putra–putrinya untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnyasebagai pelajar. Tanpa kerja sama antara guru dan orang tua,mustahil anak akantumbuhmotivasibelajarnya.Motivasibelajaranaktentumuncultidakdengantiba-tiba, motivasi itu muncul karena ada dorongan dan dukungan dari orang-orangterdekat.Biladisekolahtentuperanguruyangmendorongsiswauntuksemangatbelajar,bilasudahdirumah,peranituberalihkepadaorangtua.Sehinggasepertiyang

Page 16: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

102

diungkapkandiatas,denganadanyakerjasamayangkuatantaragurudanorangtuaniscayaakanmunculdaridirisiswaitusendiri.

Demikianpulatentangketeladanandarigurudangurudirumahyaituorangtuajugasangatmendukunganakuntukmempunyaimotivasibelajar.Lingkunganbelajaryangkondusifbaikdisekolahmaupundirumahakansangatmembantuanakuntuksemangat belajar. Bila guru ramah maka siswa pun akan nyaman untuk belajar,demikian pula lingkungan dan situasi di rumah bila nyaman, maka akan jugamendukung anak akan semakin giat belajar. Sehingga di sini diperlukan suasanalingkunganbaikdisekolahmaupundirumahdiharapkanbisamenjaditempatyangmenyenangkanbagisiswauntukbelajar.Adanyaketeladanandariorang-orangyangdihormatiyaitugurubiladisekolah,orangtuabilaanakdirumah,menjadikanparasiswameniruapayangdilakukan.Biladirumah,orangtuanyahanyasibukmemeganggadget,makajangansalahkananakbilamerekaakansamadenganorangtuanyayaitumenjadi sama-sama egois dan mementingkan diri mereka sendiri dengan carabermain gadget. Sehingga diperlukan sebuah kesadaran untuk instropeksi dirisehinggabisamenjaditeladanbagianak-anaksekolahdasarini.Peranpendidikandandukunganmotivasiinimelibatkanbeberapapihak,yaituguruitusnediridangurudirumah yaitu orang tua, sehingga dengan kerjasama yang baik danmasing-masingmemainkanperansesuaituganyamakaanakakansemakinterarahkandalambelajardanmeningkatnyaprestasibelajaranakitusendiri.

KesimpulanDarihasilpenelitian tentangperanguru terhadappenggunaangadget dalam

menumbuh kembangkan motivasi belajar anak sekolah dasar yayasan Kristen diSurakartadapatditarikkesimpulanbahwasemuagurudalampenelitianinimencakupdua peran yaitu peran guru terhadap penggunaan gadget dan peran guru dalammemberikanmotivasibelajarpadaanaksekolahdasar.Sebuahkeniscayaanbahwateknologiyangbernamagadgetsekarangsudahtidakasinglagibagisemuaorang,baikyangdewasa,remajadanbahkananak-anaktermasukanakdiusiasekolahdasar.

Dalam dunia pendidikan maka peran guru yang penting sebagai pengawalpenggunaangadgetdisekolah,karenaperaninihanyabisadilakukanolehparaguru.Dengancaramelarangmembawagadgetkesekolah,gurujugaberperanuntuktetapmemotivasi belajar anak agar nilai belajar yang dihasilkan juga tidak mengalamipenurunan,karenasecarakenyataanwalaupundilarangmembawadanmenggunakangadgetdisekolah,tetapidirumahanak-anakdapatdipastikanakantetapbermaingadget dengan pendampingan ataupun tanpa pendampingan dari orang tua. Olehkarena itu, dengan melihat kenyataan ini maka guru juga berperan untuk tetapmemantau danmemberikan tugas yang didapat dari internet baikmelaluigadgetmaupunkomputersesuaidenganmatapelajaranyangada.Gurujugatetapmengawasikondisi anakmelalui penggunaanwhatsapp group siswamaupunwhatsappgrouporangtuauntukmenolongdanmemotivasianaktetapuntukbelajardanbijakdalammenggunakangadgetdirumah,jugamenjalinkerjasamadenganparaorangtuauntuktetapmengawasianak-anakmerekadalampenggunaangadgetdirumah.

Bangunankomunikasiyanglancarbaikantaragurudananak,gurudanorangtuaakanmenciptakankomunikasiyangbaiksehinggadiharapkanakanmenumbuhkanmotivasibelajaryanglebihbaikdalamdirianaksekolahdasar.Halterpentingadalah

Page 17: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

103

keteladandariorangtuadisekolahyaituguru,biladirumahyaituparaorangtua,karena dengan keteladanan maka akan menciptakan lingkungan belajar yangkondusif, sehingga konsentrasi anak bisa beralih dari gadget kepada relasi daninteraksiantaraanggotakeluarga.Menjadikananaknyamandenganorangtuanya,sehinggatidakmenjadikangadgetsebagaipelariankasihsayang.Demikianjugaorangtuadiharapkanbisamemberikanwaktuuntukmendampingianakdalambelajardirumah, dengan harapan akan muncul semangat dan motivasi belajar anak akansemakin meningkat. Di sinilah peran guru untuk selalu mengkomunikasikan haltersebutdenganorangtua,sehinggabilasejakdini haliniterwujudmakamotivasianakdalambelajarjugaakansemakinbesar.

SaranBerdasarkankesimpulandananalisadiatas,makaadabeberapasaranyangdiberikanpenulisdiantaranya:BagiParaGurua. Para guru diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan yang berbasis

teknologisehinggatidakkalahdenganparamurid.Karenaparagurujugabanyakyang sudah usia 50 tahun ke atas dan tidak semua berusia muda, sehinggapenguasaanteknologiinformasijugasangatdibutuhkan.

b. Menyediakan waktu khusus kepada anak untuk memberikan arahan tentangpenggunaangadgetsecarapositifdantidakhanyauntukbermaingameatauyangsejenisnya.

c. Gurumemberikanpunishment dan reward secara tepat di setiap jenjang kelasanak.

d. Paragurujugamenjalinrelasidankomunikasiyanglebihintensdenganorangtuadanjugamemberikaninformasitentangmateripendidikanyangdapatdiunggaholehparamuridmelaluigadgettepatdirumah,sehinggaanak-anaktidakjenuhdenganpelajarantetapimelaluimediagadgetmerekajugabisabermainsambilbelajar.

BagiOrangTuaa. Bagi orang tua agar dapat mendukung program sekolah dengan cara tidak

membawakan gadget dengan alasan apapun, apabila memang harusmembawakangadgetbisalangsungdititipkankepadaguruwalikelasnyasupayagadgettidakdibuatmainandenganteman-temannya.

b. Orangtuahendaknyajugamembantuparagurudalammemberikanpengawasandanpemahamantentangpenggunaangadgetbagianakdirumah.

c. Membatasiwaktubermaingadgetdirumahdanmendorongagaranakdapattidurpukul21.00WIBagaranakdapatmemilikiwaktu istirahatmalamyangcukup,sehinggapadapagiharinyaanaksiapuntukbelajardisekolah

d. Memberiwaktudalammendampingiputra-putrinyadalambelajar,sehinggabilamemangbelajarharusmenggunakangadget,penggunaanyatidakdisalahgunakanoleh anak untuk bermain yang lainnya. Orang tua menjadi teman bagi anak-anaknya,sehinggadenganketerbukaanyangterjadiantaraorangtuadananakakanlebihmudahuntukpengawasan.

Page 18: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

104

BagiPihakSekolaha. Bagipihaksekolahhendaknyabisamemberikanpelatihanuntukmeningkatkan

kemampuanparagurudalampenggunaanmediayangberbasisteknologidalamrangkapeningkatanprosespembelajaran.

b. Pihaksekolahhendaknyamemberikanpenyuluhankepadaanaktentangdampakpositifdannegatifdalampenggunaangadgetbaikitudisekolahmaupundirumah,denganharapanbahwatujuanpendidikanyaitubangkitnyamotivasibelajaranakakansemakintinggi.

DaftarPustakaAli,Mohamad.(1983).GurudalamProsesBelajarMengajar.Bandung:SinarBaru.Djamarah,SyaifulBahri.(2006).StrategiBelajarMengajar.Jakarta:PTRinekaCipta.Dimyati,Mujiono.(2002).BelajardanPembelajaran.Jakarta:PT.RinekaCipta.Gunarsa, Singgih D. (2004). Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.

Jakarta:GunungMulia.Gunarsa, Singgih D. (2004). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta :

GunungMulia.Hamalik,Oemar.(2016).PerencanaanPengajaranBerdasarkanPendekatanSystem.

Jakarta:BumiAksara.Iswidharmanjaya,Derry.(2012). BilasiKecilBermainGadget:PanduanBagiOrang

TuaAgarMemahamiPenyebabAnakKecanduanGadget.Yogyakarta:BerandaAgency.

Marfuah,Ha�idhoh.(2018).101RahasiaKesehatanOtak.Jakarta:Gramedia.Nainggolan,JohnM.(2007). MenjadiGuruAgamaKristen;SuatuUpayapeningkatan

MutudanKualitasProfesikeguruan.Bandung:GenerasiInfoMedia.Purwanto. (2011).MetodePenelitianKuantitatif:UntukPsikologi danPendidikan.

Yogyakarta:PustakaBelajar.Sardiman, A.M. (2013). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT

Rajagra�indo.Sinamo,Jansen.(2012).8EtosKeguruan.Jakarta:InstitutDarmaMahardika.Supardan, Dadang. (2011). Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan

Struktural.Jakarta:BumiAksara.Usman, Moh. Uzer. (1990). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

MajalahonlineIdris, Mohamad. (2017, Desember 1). Menteri Yohana Imbau Orang Tua Perketat

PenggunaanGadget keAnak.Diterimadarihttps://news.detik.com/berita/d-3750833/menteri-yohana-imbau-orang-tua-perketat-penggunaan-gadget-ke-anak.

Ibrahim,Ratih.(2012,Mei29). Anak-anakMakinLengketdenganGadget.Diterimadari https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/ 17/07/10/humaira/ibu-anak/14/04/08/gaya-hidup/trend/12/05/28/m4q9haanakanak-makin-lengket-dengan-gadget.

Na�isa,AdillaZenara.(2017,Juni1).DampakPositifdanNegatifPenggunaanGadget.

Page 19: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam Menumbuhkembangkan Motivasi Belajar

Anak Sekolah Dasar Kristen di Surakarta

Justin Niaga Siman Juntak, Eliana Setyanti

105

Diterimadarihttps://www.bangsaonline.com/berita/34453/dampak-positif-dan-negatif-penggunaan-gadget.

Purbaya, Angling Adhitya. (2019, Oktober 8). Duh! 8 Anak Dirawat Inap di RSJS e m a r a n g k a r e n a K a c a n d u a n G a w a i . D i t e r i m a d a r ihttps://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4766635/duh-8-anak-dirawat-inap-di-rsj-semarang-karena-kacanduan-gawai.

Endnotes

1. AnglingAdhityaPurbaya,Duh!8AnakDirawatInapdiRSJSemarangkarenaKacanduanGawai.(Diterimadarihttps://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-4766635/duh-8-anak-dirawat-inap-di-rsj-semarang-karena-kacanduan-gawai:2019,Oktober8)

2. N.d,SekolahDasar.(Diterimadarihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_dasar).3. JohnM.Nainggolan,MenjadiGuruAgamaKristen;SuatuUpayapeningkatanMutudan

KualitasProfesikeguruan.Bandung:generasiInfoMedia,2007,hal30-31.4. A.M.Sardiman,InteraksidanMotivasiBelajarMengajar,(Jakarta:PTRajagra�indo,2013),

92-945. Diterimadarihttps://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/gadget:2019,Oktober76. Adilla Zenara Na�isa. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Gadget. (Diterima dari

https://www.bangsaonline.com/ berita/34453/dampak-positif-dan-negatif-penggunaan-gadget:2017,Juni1).

7. WawancaradenganPutri(47tahun)danRatna(54tahun)gurudiSDKristenBanjarsari,Surakarta.22Agustus2019.

8. WawancaradenganYayuk(57tahun)danDian(29tahun)gurudiSDKristenBanjarsari,Surakarta.22Agustus2019.

9. Wawancara dengan Anggoro (51 tahun) dan Iwan (28 tahun) guru di SD KristenBanjarsari,Surakarta.22Agustus2019

10.WawancaradenganV.PrimaS(53tahun),AtikKristiati(46tahun)danSumar(55tahun)guru-gurudiSDKristenManahan,Surakarta.22Agustus2019.

11.WawancaradenganSriLestari (47 tahun)gurudiSDAdvent,Surakarta.6September2019.

12.WawancaradenganNurPangarih(51tahun)gurudiSDKristenGandekan,Surakarta.3September2019.

13.WawancaradenganSulistiyono(55tahun)gurudiSDKristenDanukusuman,Surakarta.9September2019.

14.WawancaradenganDwiSapti(41tahun)gurudiSDKristenSetabelan2,Surakarta.10September2019.

15.Wawancara denganPrayitno (56 tahun) gurudi SDKristen Setabelan1, Surakarta. 7September2019.

16.Wawancara dengan Lilik (29 tahun) guru di SD Kristen Setabelan 1, Surakarta. 7September2019.

17.WawancaradenganDwiSapti(41tahun)gurudiSDKristenSetabelan2,Surakarta.7September2019.

18.WawancaradenganSulistiyono(55tahun)gurudiSDKristenDanukusuman,Surakarta.9September2019.

19.Wawancara dengan Lilik (29 tahun) guru di SD Kristen Setabelan 1, Surakarta. 7September2019.

20.WawancaradenganSriLestari(47tahun) guru di SD Advent, Surakarta. 6 September 2019.

Page 20: Peran Guru terhadap Penggunaan Gadget dalam

Vol.VI,No.1,Januari-Juni2019

Halaman:087-106

106

Justin Niaga Siman Juntak, Dosen Fakultas Teologi, Universitas Kristen Surakarta. Email: [email protected] Setyanti, Dosen Fakultas Teologi, Universitas Kristen Surakarta. Email: [email protected]