skripsi - stikes icme jombangrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. ·...

107
SKRIPSI PENGGUNAAN GADGET DENGAN PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH BERBASIS TEORI ADAPTASI SISTER CALISTA ROY (Di TK Dharma Wanita Sidoarjo) DWI NURJANAH 133210017 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2017

Upload: others

Post on 10-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

SKRIPSI

PENGGUNAAN GADGET DENGAN PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK

USIA PRA SEKOLAH BERBASIS TEORI ADAPTASI SISTER CALISTA ROY

(Di TK Dharma Wanita Sidoarjo)

DWI NURJANAH

133210017

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

Page 2: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

SKRIPSI

PENGGUNAAN GADGET DENGAN PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK

USIA PRA SEKOLAH BERBASIS TEORI ADAPTASI SISTER CALISTA ROY

(Di TK Dharma Wanita Sidoarjo)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi S1

Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang

DWI NURJANAH

13.321.0017

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

Page 3: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah
Page 4: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah
Page 5: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah
Page 6: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

MOTTO

Berdoa tanpa berusaha itu

BOHONG

Berusaha tanpa berdoa itu

SOMBONG

Berdoa tanpa berusaha bagaikan

PENGEMIS

Berusaha tanpa berdoa bagaikan

KOMUNIS

HALAMAN PERSEMBAHAN

Page 7: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Skripsi ini penulis persembahkan kepada …

Almamater Kebanggananku STIKes Insan Cendekia Medika Jombang

Orang tuaku

Bapak Slamet Ayahku… yang tak pernah lelah menuntunku untuk selalu berdo’a dan

beribadah

dan

Ibu Subikah Ibuku … wanita istimewa yang selalu berdo’a untukku, kerja kerasnya yang tak

bisa diungkapkan dengan kalimat apapun,

hanya

Terima Kasih Ibu

Serta

Siti Jurotul Aini kakakku dan Bintang Wiyono Bakti Yulianto kakak iparku .. yang selalu

mendukungku

Dosen-dosenku yang terhormat

Pak Hariyono, pak imam, pak leo, dan guru-guruku sewaktu saya kecil sampai sekaang

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu

Guru-guruku yang telah banyak membantu, Bu Ir, Bu Nur, Bu Nurul..yang telah membantu proses penelitianku

Nurgianti.. sahabat baik yang selau ada disetiap kesulitanku, dan selalu memotivasiku

Kamu, sebuah nama yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz dan masih dirahasiakan-Nya untukku,

terimakasih sudah menjadi baik dan semoga kita segera dipertemukan oleh-Nya

ABSTRAK

PENGGUNAAN GADGET DENGAN PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK

USIA PRA SKOLAH BERBASIS TEORI ADAPTASI SISTER CALLISTA ROY

Page 8: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

(Di TK Dharma Wanita Sidoarjo)

Oleh:

Dwi Nurjanah

Perkembangan gadget yang sangat pesat, memberikan dampak dalam

interaksi karena anak dengan penggunaan gadget yang berlebihan, aktif dengan

dunianya sendiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan penggunaan

gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah. Desain penelitian cross sectional. Populasi 47 anak TK Dharma Wanita

usia 3-6 tahun di Desa Wirobiting, Sidoarjo. Sampel 32 responden dengan metode

purposive sampling. Variabel independen yaitu tingkat penggunaan gadget dan

variabel dependen yaitu perkembangan interaksi sosial. Yang diukur dengan

kuesioner. Teknik analisa data menggunakan uji spearman rho α= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget jarang 25 responden (78%),

dan perkembangan interaksi sosial cukup 16 responden (50%). Responden dengan penggunaan gadget jarang yang memiliki interaksi sosial cukup 16 responden (50%)H. Hasil uji spearman rho α= 0,05 didapatkan p = 0,001< 0,05

sehingga sehingga diterima, artinya ada hubungan penggunaan gadget dengan

perkembangan interaksi sosial. Diharapkan orangtua dapat membatasi durasi

dalam menggunakan gadget terhadap anak anak dengan usia pra sekolah (3-6

tahun) maksimal 30 menit dalam satu hari.

Kata kunci: gadget, perkembangan interaksi sosial, Anak prasekolah.

Page 9: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

ABSTRACT

USE OF GADGET WITH DEVELOPMENT OF SOCIAL INTERACTIONS

OF CHILDREN AGE PRESCHOOL BASED THEORY ADAPTATION

SISTER CALLISTA ROY

(In Kindergarten Dharma Wanita Sidoarjo)

By :

Dwi Nurjanah

The rapid growth of gadgets, giving impact in interaction because of children with

excessive use of gadgets, is active with their own world. The purpose of the study

to determine the relationship of use of gadgets with the development of social

interactions of children pre-school age.

Cross sectional study design. The population of 47 kindergarten children Dharma

Wanita aged 3-6 years in Wirobiting Village, Sidoarjo. Sample of 32 respondents

with purposive sampling method. Independent variable is the level of use of gadgets

and the dependent variable is the development of social interaction. Measured by

questionnaire. Data analysis technique using spearman rho test α = 0,05.

The results showed that the use of gadget rarely 25 respondents (78%), and the

development of social interaction is enough 16 respondents (50%). Respondents with rarely used gadgets who had enough social interaction 16 respondents (50%).

Spearman test result rho α = 0,05 got p = 0,001 < 0,05 so that H1 accepted,

meaning there is relationship of usage of gadget with development of social

interaction. It is expected that parents can limit the duration in using gadgets for

children with pre-school age (3-6 years) maximum 30 minutes in one day.

Keywords: Gadget, Social interaction development, Pre-school children.

Page 10: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

karunia– Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

berbasis teori adaptasi Sister Callista Roy (Di TK Dharma Wanita Sidoarjo)" ini

dengan sebaik-baiknya.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat H.Bambang Tutuko S.H.,S.Kep.,Ns.,M.H. selaku ketua STIKes

ICMe Jombang, Ibu Inayatur Rosyidah, S.Kep.,Ns.,M.Kep. selaku Kaprodi S1

Keperawatan, Bapak Dr. Hariyono M.Kep. selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis sehingga terselesaikannya

Proposal ini, Bapak Leo Yosdimyati S.Kep.,Ns.,M.Kes. selaku pembimbing II

yang telah rela meluangkan waktu, tenaga serta pikirannya demi terselesaikannya

Proposal penelitian ini, Kepala Sekolah TK Dharma Wanita yang telah

memberikan ijin penelitian. kedua orang tua yang selalu memberi dukungan baik

moril maupun materil selama menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang hingga terselesaikannya Proposal ini,

serta semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dorongan dan bantuannya dalam penyusunan Proposal ini, dan

teman-teman yang ikut serta memberikan saran dan kritik sehingga penelitian ini

dapat terselesaikan tepat waktu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih

jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi

perbaikan Skripsi ini dan semoga bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan

bagi pembaca pada umumnya, Amin.

Jombang, Juni 2017

Penulis

Page 11: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL DALAM ......................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN .................................................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................... iii

PENGESAHAN PENGUJI .............................................................................................iv

MOTTO ................................................................................................................................ v

LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................................ vi

ABSTRAK .......................................................................................................................... vii

ABSTRACK ..................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .......................................................................................................ix

DAFTAR ISI......................................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ............................................................ xv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 5

2.1 Konsep Gadget ............................................................................................... 5

2.2 konsep interaksi sosial ............................................................................... 14

2.3 Konsep anak usia pra sekolah .................................................................. 21

2.4 Model teori keperawatan Sister Callista Roy ........................................ 29

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................................... 29

3.1 Kerangka Konseptual ................................................................................. 37

3.2 Hipotesis ....................................................................................................... 38

BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................................ 39

4.1 Desain Penelitian ........................................................................................ 39

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 39

Page 12: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4.3 Populasi, sampel dan sampling ................................................................ 39

4.4 Kerangka kerja ............................................................................................ 42

4.5 Identifikasi Variabel ................................................................................... 43

4.6 Definisi Operasional................................................................................... 44

4.7 Pengumpulan Data...................................................................................... 45

4.8 Pengolahan dan analisa data ..................................................................... 46

4.9 Etika penelitian ............................................................................................ 48

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………… 49

5.1 Hasil Penelitian …………………………………………………. 49

5.2 pembahasan ……………………………………………………... 54

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 62

6.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 62

6.2 Saran ……………………………………………………………. 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

DAFTAR TABEL

No. Daftar Tabel Halaman

4.1. Definisi operasional 43

5.1 Distribusi freuensi menurut umur orangtua 50

5.2 Distribusi frekuensi menurut pendidikan terakhir orangtua 50

5.3 Distribusi frekuensi menuru pekerjaan orangtua 51

5.4 Distribusi frekuensi menurut jenis kelamin anak 51

5.5 Distribusi frekuensi menurut umur anak 51

5.6 Dristibusi frekuensi penggunaan gadget 52

5.7 Distribusi frekuensi perkembangan interaksi sosial 52

5.6 tabulasi silang frekuensi penggunaan gadget dengan perkembangan

interaksi sosial 53

Page 14: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

DAFTAR GAMBAR

No. Daftar Gambar Halaman

2.1 model teori adaptasi Sister Callista Roy 36

3.1 Kerangka konseptual 37

4.1 Kerangka kerja 41

Page 15: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lembar Penjelasan Kuesioner

2. Lembar Persetujuan Responden

3. Kuesioner

4. Lembar Pernyataan Dari Perpustakanan

5. Lembar Surat Studi Pendahuluan

6. Lembar Konsultasi

7. Lembar Surat Balasan Tempat Penelitian

8. Lembar Tabulasi Data Umum Responden

9. Lembar Tabulasi Data Khusus Responden

10. Lembar Uji Validitas Reabilitas Kuesioner

11. Lembar Uji Tabulasi Silang

12. Lembar Uji Statistik

13. Lembar pernyataan plagiasi

Page 16: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

DAFTAR LAMBANG

1. H1/Ha : hipotesis alternatif

2. % : prosentase

3. : alfa (tingkat signifikansi)

4. K : Subjek

5. X : perlakuan

6. N : jumlah populasi

7. n : jumlah sampel

8. S : total sampel

9. e : Standart error (10%)

10. > : lebih besar

11. < : lebih kecil

DAFTAR SINGKATAN

STIKes

ICMe

TK

Kominfo

: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

: Insan Cendekia Medika

: Taman Kanak-kanak

: kementrian informasi dan komunikasi

Page 17: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi saat ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

masyarakat, karena telah menciptakan beragam permainan yang kreatif, seperti

sekarang telah tersedia software dan game edukasi yang dirangkai dengan musik

untuk membantu anak mengembangkan kemampuan dan kecerdasannya (Irfanqi,

2015). Manfaat perkembangan teknologi adalah pengguaan gadget pada anak akan

terjalin interaksi dan komunikasi ketika orang tua mengenalkan dan membimbing

anak tentang tata cara penggunaan gadget. Anak-anak yang telah diperkenalkan

dengan gadget lebih memilih duduk diam di depan gadget dan tidak tertarik lagi

untuk bermain dengan teman, hal ini tentu berdampak buruk bagi kesehatan dan

perkembangan sosialisasi anak. Anak-anak akan sulit dalam berkomunikasi dengan

masyarakat sekitarnya (Indah, 2015). Anak yang menggunakan fasilitas gadget

banyak memanfaatkan waktunya untuk bermain game, menyebabkan anak tersebut

enggan untuk interaksi dengan teman sebayanya, anak menjadi malas belajar, malas

beraktivitas dan bergerak (Mubashiroh, 2013).

Data Kominfo (2014), penggunaan gadget yang termasuk kategori usia anak

dan remaja di Indonesia cukup tinggi, yaitu 79,5%. Jurnal Hasna 2015 menyatakan

kelompok B TK Negeri Kota Gorontalo ditemukan dari 30 anak terdapat 18 anak

yang belum mampu berinteraksi sosial, hal ini dapat dilihat dari kebiasaan termenung

sendiri, gelisah, selalu menangis, merasa takut jika orang tuanya tidak menemaninya

atau berada disampingnya selalu, padahal banyak anak yang terlihat asyik bermain

bersama dengan anak-anak yang lainnya dengan penuh keceriaan tanpa terlihat rasa

takut atau gelisah tetapi mereka sangat menikmati

Page 18: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

kegiatan bermain yang dilakukannya Survei yang dilakukan oleh Kementerian

Informasi dan Unicef tahun 2014 menggambarkan bahwa anak menggunakan

gadget sebagian besar untuk mencari informasi, hiburan, serta menjalin relasi

sosial. Indonesia termasuk dalam peringkat lima besar negara pengguna gadget,

khususnya smartphone (Primatia, 2014). Data itu menunjukkan bahwa pengguna

aktif smartphone adalah sekitar 47 juta, atau sekitar 14% dari seluruh pengguna

handphone. Secara spesifik, 63% anak telah memiliki akun facebook, yang

digunakan update status, bermain game online, serta mengunggah foto-foto, 9%

anak telah memiliki akun Twitter, dan 19% anak terlibat secara aktif bermain

game online di internet dari gadget (Kuntawiaji, 2013). Studi pendahuluan yang

dilakukan peneliti di TK Dharma wanita Sidoarjo pada februari 2017, 6 dari 10

ibu mengaku anak-anaknya lebih sering mnghabiskan waktu dengan bermain

game di gadget daripada berinteraksi dengan teman sebayanya.

Perkembangan interaksi sosial penting untuk anak di usia 3-6 tahun karena

memiliki potensi yang harus dikembangkan, dengan bersosialisasi antar teman sebaya

membuat anak mengerti hubungan sosial yang lebih besar daripada keluarga sendiri.

Dengan menggunakan pendekatan teori adaptasi Calista Roy akan terjadi respon pada

anak untuk menyesuaikan diri dan beinteraksi sehingga timbullah stimulasi yang

mencetuskan terjadinya perubahan pada anak tersebut. Perubahan pada diri anak

merupakakan sebuah input yang terbagi menjadi tiga tingkat yaitu, stimulus fokal,

kontekstual dan residual dengan input tersebut timbul respon anak untuk

mempertahankan diri dengan perubahan internal yang terdiri dari sistem regulator dan

kognator. Kedua sistem tersebut diterapkan dalam empat mode yaitu fisiologis, fungsi

peran, konsep diri, dan interdependensi, dari empat mode tersebut

Page 19: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

natinya akan muncul proses output yaitu respon adaptif dan respon inefektif (Roy,

2009). Proses sosialisasi ini akan berkelanjutan dari anak-anak sampai ke dewasa.

Jika anak masih terpaku dengan gadget, maka anak akan sulit dalam

berkomunikasi dengan masyarakat sekitarnya. Anak sepatutnya beradaptasi

dengan lingkungan dan teman-teman sehingga akan terjadi perubahan positif pada

seorang anak, khususnya pada aspek bersosialisasi (Hasna, 2015).

Pembatasan durasi dalam penggunaan gadget untuk anak usia pra sekolah

sangat penting dilakukan karena masa kanak-kanak adalah masa keemasan dimana

anak belajar mengetahui apa yang belum diketahuinya. Anak yang sudah tercandu

dan terkena dampak negatif oleh gadget, maka perkembangan anak pun akan

terhambat khususnya interaksi dengan teman sebaya dan lingkungannya (Effendi,

2014). Penggunaan gadget pada anak usia pra sekolah dilakukan maksimal 30 menit

dalam 24 jam dan dilakukan secara kontinue serta diiringi pemantauan oleh orangtua

agar bermanfaat dan berdampak positif. Jika gadget tetap digunakan dan dalam

penggunaannya dilakukan secara efesien serta diiringi pemantauan orang tua secara

maksimal, tetap saja gadget bukan merupakan alternatif yang baik dalam mendidik

anak diusia emasnya, walaupun perkembangan tekhnologi tidak dapat dihindari dan

banyak memberikan manfaat disamping pengaruh yang akan berdampak pada anak

baik positif maupun negatif (Indah, 2015).

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan penggunaan gadget terhadap perkembangan interaksi

sosial anak usia pra sekolah di TK Dharma Wanita Sidoarjo?

Page 20: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Mengidentifikasi hubungan penggunaan gadget terhadap perkembangan

interaksi sosial anak usia pra sekolah di TK Dharma Wanita Sidoarjo

1.3.2 Tujuan khusus

1. Mengidentifikasi penggunaan gadget oleh orang tua pada anak usia pra

sekolah di TK Dharma Wanita Sidoarjo

2. Menjelaskan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah di

TK Dharma Wanita Sidoarjo

3. Menganalisis hubungan penggunaan gadget terhadap perkembangan

interaksi sosial anak usia pra sekolah di TK Dharma Wanita Sidoarjo

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat teoritis

Penelitian ini dapat memberikan informasi secara teoritis bagi teori

keperawatan anak mengenai pengaruh penggunaan gadget terhadap

perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah (3-6 tahun), serta

memberikan referensi tentang pekembangan intekasi sosial anak usia pra sekolah.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para orang tua

agar peduli terhadap anak-anak dengan membatasi durasi dalam menggunakan

fasilitas gadget terhadap anak anak dengan usia pra sekolah (3-6 tahun) maksimal

30 menit dalam satu hari. Perawat juga bisa memberikan health education kepada

orang tua agar mereka lebih memperhatikan anaknya dan mendampingi anak

tersebut saat bermain gadget.

Page 21: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep gadget

2.1.1 Pengertian gadget

Gadget yaitu an often small mechanichal or electronic device with

practical use but often thought of as a novelty, yang artinya dalam bahasa

Indonesia adalah sebuah perangkat mekanik atau elektronik dengan

penggunaan praktis tetapi sering diketahui sebagai hal baru (Merriam,

2010). Terdapat perbedaan antara gadget dengan barang elektronik yang

biasa digunakan. Perbedaannya yaitu unsur kebaruannya yang mengalami

perubahan dari hari ke hari (Kamus Oxford, 2014).

Gadget merupakan sebuah alat mekanis yang terus mengalami

pembaruan (upgrade) selain untuk membantu memudahkan kegiatan

manusia gadget juga menjadi gaya hidup masyarakat modern. Salah satu

gadget yang hampir setiap orang miliki dan senantiasa dibawa pada

kehidupan sehari-hari adalah handphone (Kursiwi, 2016). Handphone

adalah salah satu gadget berkemampuan tinggi yang ditemukan dan

diterima secara luas oleh berbagai Negara di belahan dunia. Selain berfungsi

untuk melakukan dan menerima panggilan, handphone berfungsi untuk

mengirim dan menerima pesan singkat (Short Message Service) (Agusli,

2008). Smartphone merupakan istilah yang digunakan untuk

mendeskripsikan mobile device yang menggabungkan fungsi cellphone,

PDA, audio player, digital camera, camcorder, Global Positioning System

(GPS) receiver dan Personal Computer (PC) (Nurlaelah, 2015).

Page 22: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Perkembangan handphone yang berjalan sangat pesat, kini handphone

dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti game, radio, Mp3, kamera,

video dan layanan internet. Bahkan, handphone terbaru saat ini sudah

dilengkapi dengan processor dan OS (operating system) sehingga

kemampuannya sudah seperti komputer. Gadget sebuah alat yang paling

canggih dan diterima oleh masyarakat di seluruh Negara adalah handphone

atau smartphone. Dengan kecanggihan yang dimilikinya handphone mampu

menjadi gadget dengan penjualan nomor satu di dunia, serta mampu

memberikan kemudahan bagi manusia tidak hanya pada kecanggihan

komunikasi tetapi juga mempermudah pekerjaan-pekerjaan manusia dan

dapat menjadi hiburan. (Kursiwi, 2016).

2.1.2 Manfaat gadget untuk anak usia pra sekolah

Terjalin interaksi dan komunikasi ketika orang tua mengenalkan dan

membimbing anak tentang tata cara penggunaan gadget. Contohnya dengan

memperkenalkan game yang ada edukasinya otomatis anak akan

mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang anak lihat dalam game tersebut,

kemudian Anda berikan penjelasan yang baik melalui gadget tersebut.

Kemudian, lebih dekat dan perhatian. Saat anak mulai main gadget dan

senang bermain game, baiknya temani dan ajak menonton video bersama

pada gadget tersebut. Dengan begitu Anda bisa menonton bersama anak

melalui media gadget tersebut seraya memberikan arah atau edukasi dari

film atau video yang sedang Anda dan Anak lihat bersama dari gadget itu

(Paulus, 2016).

Page 23: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

2.1.3 Pengaruh gadget terhadap perkembangan anak usia pra sekolah

Komunikasi melalui gadget (smartphone) sekarang ini bagi sebagian

orang tampaknya lebih menarik daripada berkomunikasi secara langsung (tatap

muka). Gejala ini yang oleh Walhter disebut komunikasi hyperpersonal yakni

komunikasi dengan perantara jaringan internet yang secara sosial lebih menarik

dari pada komunikasi langsung. Fasilitas chating pada smartphone memberikan

atau dapat meningkatkan efektifitas pesan komunikasi dengan

mendayagunakan emoticon untuk membantu mengekpresikan perasaan serta

teks dan grafis sehingga efektivitasnya dapat mengimbangi komunikasi tatap

muka (Kominfo, 2013). Menjauhkan anak dari gadget (smarthphone, tablet,

handphone, pad, laptop) merupakan hal yang mustahil dan sulit, karena orang

tua tidak bisa terlepas dari gadget, kerja, menghubungi saudara, menyelesaikan

banyak urusan dengan gadget. Namun, sebagai bentuk perlindungan, orang tua

perlu mendampingi dan membatasi maksimal 30 menit dalam satu hari.

beberapa dampak buruk gadget terhadap anak, yaitu :

1. Perkembangan otak yang terlalu cepat

Diantara usia pra sekolah (3-6 tahun), pertumbuhan otak anak

memasuki masa yang paling cepat dan terus berkembang hingga usia

21 tahun. Stimulasi lingkungan sangat penting untuk memicu

perkembangan otak, termasuk gadget. Hanya saja stimulasi yang

berasal dari gadget diketahui berhubungan dengan defisit perhatian,

gangguan kognitif, kesulitan belajar, impulsif, dan kurangnya

kemampuan mengendalikan diri

Page 24: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

2. Hambatan perkembangan

Saat menggunakan gadget, anak cenderung kurang bergerak, yang

berdampak pada hambatan perkembangan. Satu dari tiga anak yang

masuk sekolah cenderung mengalami hambatan perkembangan

sehingga berdampak buruk pada kemampuan berbahasa dan prestasi

disekolah.

3. Obesitas

Penggunaan gadget yang berlebihan diketahui bisa meningakatkan

resiko obesitas. Anak yang diperbolehkan menggunakan gadget

dikamarnya mengalami peningkatan resiko obesitas sebanyak 30%.

Padahal, diketahui bahwa obesitas pada anak meningkatkan resiko stroke

dan penyakit jantung sehingga menurunkan angka harapan hidup.

4. Gangguan tidur

Tidak semua orang tua mengawasi anaknya saat menggunakan

gadget, sehingga kebanyakan anak mengoperasikan gadget dikamar

tidurnya. Sebuah studi mengemukakan, 75% anak-anak di usia 9-10

tahun yang menggunakan gadget dikamar tidur mengalami gangguan

tidur yang berdampak pada prestasi belajar mereka

5. Penyakit mental

Sejumlah studi menyimpulkan, penggunaan gadget yang belebihan

merupakan faktor penyebab meningkatnya laju depresi, kecemasan,

defisit perhatian, autisme, gangguan bipolar, dan gangguan perilaku

pada anak.

Page 25: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

6. Agresif

Anak yang terpapar tayangan kekerasan di gadget mereka beresiko

untuk menjadi agresif, apalagi saat ini banyak video game ataupun

tayangan yang berisi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan dan

kekerasan lainnya.

7. Pikun digital

Konten media dengan kecepatan tinggi berpengaruh dalam

meningkatkan resiko deficit perhatian, sekaligus penurunan daya

konsentrasi dan ingatan, karena bagian otak yang berperan dalam

melakukan hal itu cenderung menyusut.

8. Adiksi

Karena kurangnya perhatian orang tua (dialihkan pula oleh gadget),

anak cenderung lebih dekat dengan gadget mereka, padahal hal itu

memicu adiksi sehingga seakan tidak bisa hidup tanpa gadget mereka.

9. Radiasi

WHO mengkategorikan ponsel dalam resiko 2B karena radiasi

yang dikeluarkannya. Apalagi anak lebih sensitif terhadap radiasi,

karena otak dan sistem imun yang masih berkembang sehingga resiko

mengalami masalah dari radiasi gadget lebih besar dari orang dewasa.

10. Tidak berkelanjutan

Sebuah penelitian membuktikan edukasi yang berasal dari gadget

tidak akan lama bertahan dalam ingatan anak. Dengan demikian,

pendekatan pendidikan melalui gadget tidak akan berkelanjutan bagi

mereka (Cris Rowan, 2015).

Page 26: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Data (Ferliana, 2013), ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak anak

berusia di bawah 5 tahun masih dalam taraf perkembangan. Perkembangan

otak anak akan lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik secara

langsung. Misalnya, meraba benda, mendengar suara, berinteraksi dengan

orang, dan sebagainya. Jika anak usia di bawah 5 tahun menggunakan

gadget secara berkelanjutan, apalagi tidak didampingi orang tua, akibatnya

anak hanya fokus ke gadget dan kurang berinteraksi dengan dunia sekitar.

Selama tahun pertama, seorang anak harus mengembangkan suatu

kepercayaan dasar (basic trust), tahun kedua dia harus mengembangkan

mengarah pada penemuan identitas dirinya. Pada usia sekitar 3-6 tahun anak

banyak belajar mengenai berbagai macam koordinasi dan visiomotorik.

Aktivitas sensomotorik telah dapat diintegrasi menjadi aktivitas yang

dikoordinasi. Hal ini penting misalnya pada waktu mencontoh sebuah

gambar atau benda. Apa yang dilihat dengan mata harus dipindah dengan

motoriknya menjadi sebuah pola tertentu. Sekitar tahun keempat, semua

pola lokomotoriknya sudah dapat dikuasai. Aktivitas tersebut tidak luput

dari peran media informasi dan teknologi bersamaan dengan perkembangan

anak (Widiawati, 2014).

Bermain gadget dalam durasi yang panjang dan dilakukan setiap hari

secara kontinue, bisa membuat anak berkembang ke arah pribadi yang

antisosial. Ini terjadi karena anak tidak diperkenalkan untuk bersosialisasi

dengan orang lain. Selain itu juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin

relasi secara dangkal. Waktu untuk bercengkerama secara langsung

Page 27: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

berkurang karena sekarang waktu tersita untuk menikmati semuanya dalam

kesendirian (Romo, 2013).

2.1.4 Cara mengatasi dampak negatif gadget pada anak

Sosok yang paling berpengaruh dalam mencegah maupun mengatasi

dampak negatif dari gadget adalah orang tua. Maka orang tua memiliki

peran besar dalam membimbing dan mencegah agar teknologi gadget tidak

berdampak negatif bagi anak. Data (Ferliana, 2013), menjelaskan cara yang

harus dilakukan oleh orang tua ialah sebagai berikut :

1. Pilih sesuai usia

Dilihat dari tahapan perkembangan dan usia anak, pengenalan dan

penggunaan gadget bisa dibagi ke beberapa tahap usia. Untuk anak usia

di bawah 5 tahun, Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan

warna, bentuk, dan suara. Artinya, jangan terlalu banyak memberikan

kesempatan bermain gadget pada anak di bawah 5 tahun. Terlebih di usia

ini, yang utama bukan gadgetnya, tapi fungsi orang tua. Pasalnya gadget

hanya sebagai salah satu sarana untuk mengedukasi anak.

Ditinjau dari sisi neurofisiologis, otak anak berusia di bawah 5

tahun masih dalam taraf perkembangan. Perkembangan otak anak akan

lebih optimal jika anak diberi rangsangan sensorik secara langsung.

Misalnya, meraba benda, mendengar suara, berinteraksi dengan orang,

dan sebagainya. Jika anak usia di bawah 5 tahun menggunakan gadget

secara berkelanjutan, apalagi tidak didampingi orangtua, akibatnya anak

hanya fokus ke gadget dan kurang berinteraksi dengan dunia luar.

Page 28: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Otak bagian depan adalah bagian yang berfungsi memberi perintah

dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Di bagian otak belakang, ada

yang namanya penggerak. Di bagian ini, terdapat hormon endorfin yang

mengatur pusat kesenangan dan kenyamanan. Pada saat bermain gadget,

anak akan merasakan kesenangan, sehingga memicu meningkatnya

hormon endorfin. kecanduan berhubungan dengan ini jika dilakukan

dalam jangka waktu lama dan continue . Akibatnya, ke depannya, anak

akan mencari kesenangan dengan jalan bermain gadget, karena memang

sudah terpola sejak awal perkembangannya.

Dari aspek interaksi sosial, perkembangan anak usia di bawah 5

tahun sebaiknya memang lebih ke arah sensor-motorik. Yaitu, anak harus

bebas bergerak, berlari, meraih sesuatu, merasakan kasar-halus. Memang

di gadget juga ada pengenalan warna atau games di mana orang

melompat. Namun, kemampuan anak untuk berinteraksi secara langsung

dengan objek nyata di dunia luar tidak diperoleh anak.

2. Batasi waktu

Anak usia di bawah 5 tahun, boleh-boleh saja diberi gadget. Tapi

harus diperhatikan durasi pemakaiannya. Misalnya, boleh bermain tapi

hanya setengah jam dan hanya pada saat senggang. Contohnya, kenalkan

gadget seminggu sekali, misalnya hari Sabtu atau Minggu. Lewat dari

itu, ia harus tetap berinteraksi dengan orang lain. Aplikasi yang boleh

dibuka pun sebaiknya aplikasi yang lebih ke fitur pengenalan warna,

bentuk, dan suara.

Page 29: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Sejalan pertambahan usia, ketika anak masuk usia pra remaja, orang

tua bisa memberi kebebasan yang lebih, karena anak usia ini juga perlu

gadget untuk fungsi jaringan sosial mereka. Di atas usia 5 tahun (mulai 6

tahun sampai usia 10 tahun) orang tua bisa memperbanyak waktu anak

bergaul dengan gadget. Di usia ini, anak sudah harus menggali informasi

dari lingkungan. Jadi, kalau tadinya cuma seminggu sekali selama setengah

jam dengan supervisi dari orang tua, kini setiap Sabtu dan Minggu selama

dua jam. Boleh main game atau browsing mencari informasi. Intinya, kalau

orang tua sudah menerapkan kedisiplinan sedari awal, maka di usia pra

remaja, anak akan bisa menggunakan gadget secara bertanggung jawab dan

tidak kecanduan gadget.

3. Hindarkan kecanduan

Kasus kecanduan atau penyalahgunaan gadget biasanya terjadi

karena orangtua tidak mengontrol penggunaannya saat anak masih kecil.

Maka sampai remaja pun ia akan melakukan cara pembelajaran yang

sama. Akan susah mengubah karena kebiasaan ini sudah terbentuk. Ini

sebabnya, orang tua harus ketat menerapkan aturan ke anak, tanpa harus

bersikap otoriter. Dan jangan lupa, orang tua harus menerapkan reward

and punishment. Kalau ini berhasil dijalankan, maka anak akan bisa

melakukannya secara bertanggung jawab dan terhindar dari kecanduan.

Ciri anak yang sudah kecanduan antara lain:

a. Anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain

dengan gadget.

Page 30: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

b. Anak mengabaikan/mengesampingkan kebutuhan lain hanya

untuk bermain gadget, misalnya lupa makan, lupa mandi.

c. Anak mengabaikan teguran dari orang sekitar

4. Beradaptasi dengan zaman

Salah satu dampak positif gadget adalah akan membantu

perkembangan fungsi adaptif seorang anak. Artinya kemampuan

seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan

sekitar dan perkembangan zaman. Jika perkembangan zaman sekarang

muncul gadget, maka anak pun harus tahu cara menggunakannya, artinya

fungsi adaptif anak berkembang. Seorang anak harus tahu fungsi gadget

dan harus bisa menggunakannya karena salah satu fungsiadaptif manusia

zaman sekarang harus mampu mengikuti perkembangan teknologi.

Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi bisa

dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang secara normal.

Namun, fungsi adaptif juga harus menyesuaikan dengan budaya

dan tempat seseorang tinggal. Kalau anak tinggal di sebuah desa dimana

gadget adalah barang langka, maka wajar kalau anak tidak tahu dan tidak

kenal yang namanya gadget.

2.2 Konsep interaksi sosial

2.2.1 Pengertian interaksi sosial

Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis

yang menyangkut hubungan antara individu dengan individu yang lain,

antara kelompok dengan kelompok yang lain maupun individu dengan

kelompok (Soerjono, 2013).

Page 31: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Interaksi sosial adalah suatu hubungan antar dua atau lebih individu

manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah,

atau memperbaiki kelakuan individu yang lain (Gerungan, 2004).

Kelangsungan interaksi sosial ini, sekalipun dalam bentuknya yang

sederhana, ternyata merupakan proses yang kompleks. Sedangkan Tubbs

dan Moss dalam bukunya Human Communication (2001), suatu interaksi

sosial diartikan sebagai suatu sistem sosial dua orang atau lebih yang

dilengkapi dengan beberapa aturan dan harapan, serta beberapa ganjaran

dan hukuman yang berlaku diantaranya.

Mengenai interaksi yang terjalin tersebut, yang dianggap paling ideal

adalah secara tatap muka (langsung). Interaksi tatap muka lebih

memungkinkan suatu proses yang bersifat dinamis dan timbal balik secara

langsung. pertukaran informasi secara tatap muka dapat mempercepat

proses saling mempengaruhi antara pihak-pihak yang berinteraksi

didalamnya (Morey, 2004).

2.2.2 Syarat-Syarat terjadinya interaksi sosial

Menurut Soekanto (2002), suatu interaksi sosial tidak akan mungkin

terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat, yaitu :

1. Adanya kontak sosial

Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (yang artinya

bersamasama) dan tango (yang artinya menyentuh), jadi artinya secara

harafiah adalah bersama-sama menyentuh. Tetapi secara gejala sosial,

kontak tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah. Seperti pada

perkembangan teknologi dewasa ini rang-orang dapat berhubungan satu

Page 32: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

dengan yang lainnya melalui telepon, telegraf, radio, surat, dan

seterusnya (Soekanto, 2002).

Kontak dapat bersifat primer maupun sekunder. Kontak primer

terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan

berhadapan muka atau face-to-face (berjabat tangan, saling senyum,

dll). Sebaliknya, kontak sekunder memerlukan suatu perantara.

Hubungan-hubungan sekunder tersebut dapat dilakukan melalui

perantara seperti telepon, telegrap, radio, surat, dll.

2. Adanya komunikasi

Mengenai komunikasi dapat dilihat secara bahasa, yakni berasal

dari kata Latin communicatio yang artinya hal memberitahukan, hal

memberi bagian dalam, atau pertukaran. Secara lebih sempit dapat

diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau

lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah

laku si penerima (Gea, Wulandari, dan Babari, 2003).

Komunikasi adalah ketika seseorang memberikan tafsiran pada

perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerik badaniah

atau sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang

tersebut. Dengan begitu orang yang bersangkutan kemudian akan

memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh

orang lain tersebut (Soekanto, 2002).

Komunikasi yang efektif apabila si penerima pesan menginterpretasi

pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim pesan.

Salah satu cara terbaik untuk memastikan bahwa pesan yang

Page 33: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

diberikan benar-benar diterima secara tepat sebagaimana yang

dimaksud adalah dengan mendapatkan umpan balik pesan tersebut.

Umpan balik adalah proses yang memungkinkan seorang pengirim

mengetahui bagaimana pesan yang dikirimkannya telah ditangkap oleh

si penerima atau tidak. Selain itu cara seseorang mendengarkan dan

menanggapi lawan bicara juga sangatlah penting dalam

berkomunikasi. Memberikan tanggapan penuh pemahaman dalam

mendengarkan dapat menghindari kecenderungan kesalahpahaman

komunikasi antara pihak terkait (Gea, Wulandari, dan Babari, 2003).

2.2.3 Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial

Menurut Gerungan (2010) Interaksi sosial di pengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Adapun bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi interaksi sosial adalah sebagai berikut:

a. Imitasi (peniruan) merupakan dorongan untuk meniru individu lain.

Faktor ini memiliki peranan yang sangat penting dalam proses

interaksi sosial.

b. Sugesti (memberi pengaruh) adalah individu memberikan pandangan

atau sikap dari dirinya yang lalu diterima oleh individu lain diluarnya.

c. Identifikasi merupakan kecenderunngan atau keinginan-keinginan

dalam diri individu untuk menjadi sama dengan individu lain (meniru

secara keseluruhan).

Page 34: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

d. Simpati merupakan proses dimana individu merasa tertarik pada

individu lain. Dorongan utama pada simpati adalah keinginan untuk

memahami individu lain untuk bekerja sama dengannya.

2.2.4 Aspek aspek interaksi sosial

Aspek-aspek interaksi sosial terdiri dari beberapa macam. Setiap

individu yang berhubungan dengan individu yang lain, baik hubungan sosial

antara individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan

kelompok. Hubungan sosial individu memiliki aspek-aspek sebagai berikut :

1. Adanya hubungan

Setiap interaksi sudah tentu terjadi karena adanya hubungan antara

individu dengan individu manapun antara individu dengan kelompok,

serta hubungan antara kelompok dengan kelompok. Hubungan antara

individu dengan individu ditandai antara lain dengan menegur,

berjabatangan, dan bertengkar;

2. Adanya individu

Setiap interaksi sosial menuntut tampilnya individu-individu yang

melaksanakan hubungan. Hubungan sosial itu terjadi karena adanya

peran serta dari individu satu dan individu lain, baik secara person atau

kelompok;

3. Adanya tujuan

Setiap interaksi sosial memiliki tujuan tertentu seperti

mempengaruhi individu lain;

Page 35: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4. Adanya hubungan dengan struktur dan fungsi kelompok

Interaksi sosial yang ada hubungan dengan struktur dan fungsi

kelompok ini terjadi karena individu dalam hidupnya tidak terpisah dari

kelompok. Disamping itu, tiap-tiap individu memiliki fungsi dalam

kelompoknya. Individu didalam kehidupannya tidak terlepas individu yang

lain, oleh karena itu individu dikatakan sebagai makhluk sosial yang

memiliki fungsi dalam kelompoknya. Jadi dalam hal ini setiap individu ada

hubungannya dengan struktur dan fungsi sosial (Santoso, 2004).

2.2.5 Ciri-ciri anak mampu berinteraksi sosial

Interaksi sosial terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat

kontak sosial dan komunikasi, dalam usahanya untuk mencapai interaksi

sosial dengan lingkungan, terkadang tanpa mengalami hambatan sehingga

akan muncul sikap perilaku yang positif. Ciri-ciri anak yang bisa

berinteraksi sosial yaitu :

1. Mampu dan bersedia menerima tanggung jawab;

2. Berpartisipasi bergembira dalam kegiatan yang sesuai dengan tiap

tingkatan usia;

3. Segera menangani yang menuntut penyelesaian;

4. Senang menyelesaikan dan mengatasi berbagai hambatan yang

mengancam kebahagiaan;

5. Tetap pada pilihannya sampai diyakini bahwa pilihan itu benar;

6. Mengambil keputusan dengan senang tanpa konflik dan tanpa banyak

menerima nasehat;

Page 36: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

7. Lebih baik memperoleh kepuasaan dan prestasi yang nyata ketimbang

dari prestasi yang imajiner;

8. Dapat menggunakan pikiran sebagai alat untuk menciptakan cetak

bina tindakan bukan sebagai akal untuk menunda atau menghindari

suatu tindakan;

9. Belajar dari kegagalan tidak mencari-cari alasan untuk menjelaskan

kegagalan;

10. Tidak membesar-besarkan keberhasilan atau mengharapkan pada

bidang yang tidak berkaitan (Hurlock, 2005).

2.2.6 Ciri-ciri anak belum mampu berinterkasi sosial

Seseorang yang mengalami hambatan atau kegagalan dalam usahanya

untuk menyesuaikan diri dengan situasi sosial di lingkungannya juga akan

nampak dalam bentuk sikap dan perilaku yang cenderung negatif, antara lain:

1. Tidak bertanggung jawab tampak dalam perilaku mengabaikan pelajaran,

misalnya untuk bersenang-senang dan mendapatkan dukungan sosial;

2. Sifat yang sangat agresif dan sangat yakin pada pribadi;

3. Perasaan tidak aman yang menyebabkan patah mengikuti kelompok;

4. Merasa ingin pulang berada jauh dengan lingkungan yang tidak dikenal;

5. Telah banyak berkhayal untuk mengembangkan ketidakmampuan yang

diperoleh dari kehidupan sehari hari;

6. Mundur ketingkat perilaku sebelumnya agar disenangi dan diperhatikan;

7. Menggunakan mekanisme pertahanan (Hurlock, 2005).

Page 37: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

2.3 Konsep anak usia pra sekolah

2.3.1 Pengertian anak usia pra sekolah

Anak diartikan seseorang yang berusia kurang dari delapan belas tahun

dalam masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus, baik kebutuhan fisik,

psokologis, sosial, dan spiriual (Hidayat, 2005). Anak adalah antara usia

0–14 tahun karena diusia inilah risiko cenderung menjadi besar (WHO,

2003 dalam Nursalam, 2007).

Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 6 tahun yang

mempunyai berbagai macam potensi. Potensi-potensi itu di rangsang dan di

kembangkan agar pribadi anak tesebut berkembang secara optimal

(Supartini, 2004).

2.3.2 Pengertian anak usia pra sekolah

Kartono (2007), mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah meliputi

aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.

1. Ciri fisik

Penampilan atau gerak-gerik prasekolah mudah di bedakan dengan

anak yang berada dalam tahapan sebelumnya. Anak prasekolah umumnya

sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasaan (kontrol) terhadap

tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan-kegiatan yang dapay di lakukan

sendiri. Berikan kesempatan pada anak untuk lari, memanjat, dan

melompat. Usahakan kegiatan tersebut sebanyak mungkin sesuai dengan

kebutuhan anak dan selalu di bawah pengawasan. Walaupun anak laki-

laki lebih besar, namun anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang

bersifat pratis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi

Page 38: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

sebaiknya jangan mengeritik anak laki-laki apabila tidak terampil. Ciri

fisik pada anak usia 4-6 tahun tinggi badan bertambah rata-rata 6,25-7,5

cm pertahun, tinggi rata-rata anak usia 4 tahun adalah 2,3 kg per tahun.

Penambahan berat badan anak usia 4-6 tahun rata-rata 2-3 kg pertahun,

berat badan rata-rata anak usia 4 tahun adalah16,8 kg (Muscari, 2005).

2. Ciri sosial

Anak prasekolah biasanya juga mudah bersosialisasi dengan orang

sekitarnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua

sahabat yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat menyesuaikan

diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang

biasa di pilih yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian

berkembang menjadi sahabat yang terdiri dari jenis kelamin berbeda.

Pada usia 4-6 tahun anak sudah memiliki keterikan selain dengan

orang tua, termasuk kakek nenek, saudara kandung, dan guru sekolah,

anak memerlukan interaksi yang yang teratur untuk membantu

mengembangkan keterampilan sosialnya (Muscari, 2005).

3. Ciri emosional

Anak prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya dengan

bebas dan terbuka, sikap marah, iri hati pada anak prasekolah sering

terjadi. Mereka sering kali memperebutkan perhatian guru dan orang

sekitar.

4. Ciri kognitif

Anak prasekolah umumya sudah terampil berbahasa, sebagian dari

mereka senang berbicara, khususnya pada kelompoknya. Sebaiknya

Page 39: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

anak di beri kesempatan untuk menjadi pendengar yang baik. Pada usia

2-4 tahun anak sudah dapat menghubungkan satu kejadian dengan

kejadian yang simultan dan anak mampu menampilkan pemikirn yang

egosentrik, pada usia 4-7 tahun anak mampu membuat klasifikasi,

menjumlahkan, dan menghubungkan objek-objek anak mulai

menunjukkan proses berfikir intuifif (anak menyadari bahwa sesuatu

adalah benar tetapi dia tidak dapat mengatakan alasanya ), anak

menggunakan banyak kata yang sesuai tetapi kurang memahami

makna sebenarnya serta anak tidak mampu untuk melihat sudut

pandang orang lain ( Muscari, 2005 ).

2.3.3 Esensi sosialisasi anak

Sikap anak-anak terhadap orang lain dan pengalaman sosial dan

seberapa baik mereka dapat bergaul dengan orang lain sebagian besar akan

tegantung pada pengalaman belajar selama tahun-tahun awal kehidupan

yang merupakan masa pembentukan. Apakah mereka akan belajar

menyesuaikan diri dengan tuntunan sosial dan menjadi pribadi yang dapat

bermasyarakat bergantung pada empat faktor.

Pertama, kesempatan yang penuh untuk sosialisasi adalah penting

karena anak-anak tidak dapat belajar hidup bermasyarakat dengan orang

lain jika sebagian besar waktu mereka dipergunakan seorang diri. Tehun

demi tahun mereka semakin membutuhkan kesempatan untuk bergaul tidak

hanya dengan anak yang umur dan tingkat perkembangannya sama, tetapi

juga dengan orang dewasa yang umur dan lingkungannya berbeda.

Page 40: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Kedua, dalam keadaan bersama-sama anak-anak tidak hanya harus

mampu berkomunikasi dalam kata-kata yang dapat dimengerti orang lain,

tetapi juga harus mampu berbicara dengan topik yang dapat dipahami dan

menarik bagi orang lain. Pembicaraan yang bersifat sosial, sebagaimana

telah dipaparkan dalam bab tentang perkembangan bicara, merupakan

penunjang yang penting bagi sosialisasi, tetapi pembicaraan yang egosentrik

menghalangi sosialisasi.

Ketiga, anak akan belajar sosialisasi hanya apabila mereka

mempunyai motivasi untuk melakukannya. Motivasi sebgaian besar

bergantung pada tingkat kepuasan yang dapat diberikan oleh aktivitas sosial

kepada anak. Jika mereka memperoleh kesenangan melalui hubungan

dengan orang lain, mereka akan mengulangi hubungan tersebut. Sebaliknya,

jika hubungan sosial hanya memberikan kegembiraan sedikit, mereka akan

menghindarinya apabila mungkin.

Keempat, metode belajar yang efektif dengan bimbingan adalah

penting. Dengan metode coba ralat anak mempelajari beberapa pola

perilaku yang penting bagi penyesuaian sosial yang baik. Mereka juga

belajar dengan mempraktekkan peran, yaitu dengan menirukan orang yang

dijadikan tujuan identifikasi dirinya. Akan tetapi, mereka akan belajar lebih

cepat dengan hasil akhir yang lebih baik jika mereka diajar oleh seseorang

yang dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar dan memilihkan

teman sejawat sehingga mereka akan mempunyai contoh yang baik untuk

ditiru (Hurlock, 2005).

Page 41: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

2.3.4 Perkembangan interaksi sosial pada masa kanak-kanak awal

Dari umur 2 sampai 6 tahun, anak belajar melakukan hubungan

sosial dan bergaul dengan orang-orang di luar lingkungan rumah, terutama

dengan anak-anak yang umurnya sebaya. Mereka belajar menyesuaikan diri

dan bekerja sama dalam kegiatan bermain. Studi lanjutan tentang kelompok

anak melaporkan bahwa sikap dan perilaku sosial yang terbentuk pada usia

dini biasanya menetap dan hanya mengalami perubahan sedikit.

Masa kanak-kanak awal sering disebut masa “pragang” (pregang

age). Pada masa ini sejumlah hubungan yang dilakukan anak dengan anak-

anak lain meningkat dan ini sebagian menentukan bagaimana gerak maju

perkembangan sosial mereka. Anak-anak yang mengikuti pendidikan pra

sekolah misalnya pendidikan untuk anak sebelum taman kanak-kanak

(nursery school), pusat pengasuhan anak pada siang hari (day care center),

atau taman kanak-kanak (kindergarden), biasanya mempunyai sejumlah

besar hubungan sosial yang telah ditentukan dengan anak-anak yang

umurnya sebaya. Anak yang mengikuti pendidikan pra sekolah melakukan

penyesuaian sosial yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang

tidak mengikuti pendidikan pra sekolah. Alasannya adalah mereka

dipersiapkan secara lebih baik untuk melakukan pertisipasi yang aktif dalam

kelompok dibandingkan dengan ank-anak yang aktivitas sosialnya terbatas

dengan anggota keluarga dan anak-anak dari lingkungan tetangga terdekat.

Salah satu diantara sejumlah keuntungan pendidikan pra sekolah

adalah bahwa pusat pendidikan tersebut diberikan pengalaman sosial dibawah

bimbingan para guru yang terlatih yang membantu mengembangkan

Page 42: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

hubungan yang menyenangkan dan berusaha agar anak-anak tidak mendapat

perlakuan yang mungkin menyebabkan mereka menghindari hubungan

sosial. Akibatnya, semua reaksi negatif kepada anak lain berkurang.

Walaupun demikian, reaksi negatif terhadap guru kadang-kadang meningkat

sedikit setelah anak lebih suka bergaul dengan teman sebaya daripada

dengan orang dewasa (Hurlock, 2005)

2.3.5 Hubungan dengan anak lain

Sebelum usia 2 tahun anak kecil terlibat dalam permainan seorang

diri atau searah. Meskipun dua atau tiga orang anak bermain di dalam

ruangan yang sama dan dengan jenis mainan yang sama, interaksi sosial

yang terjadi sangat sedikit. Hubungan mereka terutama terdiri atas meniru

atau mengamati satu sama lain atau berusaha mengambil mainan anak lain.

Sejak umur 3 atau 4 tahun, anak-anak mulai bermain bersama

dalaam kelompok, berbicara atau sama lain pada saat bermain, dan memilih

dari anak-anak yang hadir siapa yang dipilih untuk bermain bersama.

Perilaku yang paling umum dari kelompok ini ialah mengamati satu sama

lain, melakukan percakapan, dan memberi saran lesan.

Studi terhadap anak-anak dalam masa pra sekolah telah

mebuktikan bahwa dengan semakin meningkatnya usia anak, pendekatan

yang ramah meningkat dan interaksi permainan semakin berkurang. Tahun

demi tahun anak laki-laki semakin melakukan pendekatan yang ramah tetapi

juga semakin melakukan pendekatan yang bermusuhan terhadap anak lain

(Hurlock, 2005).

Page 43: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

2.3.6 Hubungan penggunaan gadget terhadap perkembangan interaksi sosial anak

usia pra sekolah

1. Anak akan menjadi pasif

Studi terbaru yang dipublikasikan pada jurnal Infant Behavior and

Development menemukan bahwa menonton televisi akan

meningkatkan risiko keterlambatan perkembangan kognitif, motorik,

dan bahasa pada anak usia di bawah usia dua tahun. Semakin panjang

durasi interaksi anak dengan perangkat elektronik, maka semakin

parah gangguan yang dialaminya.

Para peneliti pun meyakini bahwa apabila anak semakin tergantung

pada alat elektronik, maka hubungannya dengan orangtua pun akan

merenggang dan dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan

tersebut. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk tetap

berinteraksi dengan anak. Lakukan obrolan ringan atau bacakan

dongeng sebelum tidur agar anak bisa berinteraksi dengan Anda.

2. Anak menjadi pemalas dan berpotensi obesitas

Beberapa penelitian menunjukkan, terlalu sering berinteraksi

dengan perangkat elektronik memicu otak melepaskan dopamine. Zat

ini dilepaskan ketika Anda melihat sesuatu yang menarik dan

penghargaan. Namun, memiliki kebiasaan berinteraksi dengan gadget

sejak kecil membuat anak mencari penghargaan dari perangkat

tersebut, akhirnya ia lebih memilih duduk dengan gadget ketimbang

bermain dengan anak lain.

Page 44: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Perilaku semacam ini juga menggantikan aktivitas lain. Itulah

mengapa kebiasaan interaksi dengan perangkat elektronik dikaitkan

dengan tingkat obesitas. siswa TK yang menonton televisi selama satu

jam sehari cenderung mengalami peningkatan risiko obesitas.

3. Anak alami gangguan perilaku

Sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2014 pada jurnal

Pediatrics menyebut bahwa bayi yang rewel biasanya lebih banyak

menonton televisi. Menurut para peneliti, perilaku bayi ini diyakini

lantaran perangkat elektronik mengganggu pola tidur anak.

Namun demikian, studi lain menunjukkan bahwa seringnya waktu

yang dihabiskan di depan layar kaca saat bayi tumbuh dewasa akan

berkorelasi dengan masalah-masalah perilaku. Solusinya, sering-

seringlah menghabiskan waktu dengan bermain bersama anak.

4. Anak berisiko menderita rabun dekat

Tingkat rabun dekat di seluruh dunia semakin meningkat.

Meskipun gangguan pada mata banyak dipengaruhi faktor keturunan,

namun beberapa ahli meyakini bahwa penggunaan gadget dan

penglihatan yang buruk ternyata saling berkait. Hal ini berhubungan

juga dengan kebiasaan anak meletakkan layar ponsel atau tablet

dengan jarak yang terlalu dekat dengan mata.

Untuk menghindari risiko gangguan penglihatan pada anak, seringlah

mengajak anak beraktivitas di luar ruangan. Sebab, sebuah studi yang

dilakukan di Australia menemukan bahwa semakin jarang anak berkativitas

Page 45: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

di luar ruangan, maka ia akan lebih berisiko menderita rabun dekat (Paulus,

2016).

2.4 Model Teori Keperawatan Sister Calista Roy

1. Manusia (anak) sebagai sistem adaptif.

Sistem, adalah suatu set dari beberapa bagian yang berhubungan

dengan keseluruhan fungsi untuk beberapa tujuan dan demikian juga

keterkaitan dari beberapa bagiannya. Dengan kata lain bahwa untuk

memeliki keseluruhan bagian-bagian yang saling berhubungan, sistem juga

memiliki input, output, dan control, serta proses feedback (Aris, 2016).

Roy mengemukakan bahwa anak sebagai sebuah sistem yang dapat

menyesuaikan diri (adaptive system). Sebagai sistem yang dapat menyesuaikan

diri anak dapat digambarkan secara holistik (bio, psicho, sosial) sebagai satu

kesatuan yang mempunyai Input (masukan), Control dan Feedback Processes

dan Output (keluaran/hasil). Proses kontrol adalah Mekanisme Koping yang

dimanifestasikan dengan cara-cara penyesuaian diri. Lebih spesifik manusia

didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dapat menyesuaikan diri dengan

aktivifitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat

cara-cara penyesuaian yaitu : Fungsi fisiologis, Konsep diri, Fungsi peran, dan

Interdependensi (Aris, 2016).

Dalam model adaptasi keperawatan menurut Roy manusia dijelaskan

sebagai suatu sistem yang hidup, terbuka dapat menyesuaikan diri dari

perubahan suatu unsur, zat, materi yang ada dilingkungan. Sebagai sistem

yang dapat menyesuaikan diri anak dapat digambarkan dalam karakteristik

sistem, anak dilihat sebagai suatu kesatuan yang saling berhubungan antara

Page 46: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

unit-unit fungsionil atau beberapa unit fungsionil yang mempunyai tujuan

yang sama. Sebagai suatu sistem dapat juga dijelaskan dalam istilah Input,

Control, Proses Feedback, dan Output.

1) Input (Stimulus)

Pada anak sebagai suatu sistem yang dapat menyesuaikan diri: yaitu

dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam

diri individu itu sendiri (Faz Patrick & Wall; 1989). Input atau stimulus

yang masuk, dimana feedbacknya dapat berlawanan atau responnya yang

berubah ubah dari suatu stimulus. Hal ini menunjukkan bahwa anak

mempunyai tingkat adaptasi yang berbeda dan sesuai dari besarnya

stimulus yang dapat ditoleransi.

2) Mekanisme Koping.

Adalah tiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan stress,

termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme

pertahanan yang digunakan untuk melindungi diri (stuart, sundeen;

1995). Anak sebagai suatu sistem yang dapat menyesuaikan diri disebut

mekanisme koping, yang dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu mekanisme

koping bawaan dan mekanisme koping dipelajari.

Mekanisme koping bawaan, ditentukan oleh sifat genetik yang dimiliki,

umumnya dipandang sebagai proses yang terjadi secara otomatis tanpa

dipikirkan sebelumnya. Sedangkan mekanisme koping yang dipelajari,

dikembangkan melalui strategi seperti melaui pembelajaran atau

pengalaman-pengalaman yang ditemui selama menjalani kehidupan

Page 47: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

berkontribusi terhadap respon yang biasanya dipergunakan terhadap

stimulus yang dihadapi.

Respon adaptif adalah keseluruhan yang meningkatkan integritas

dalam batasan yang sesuai dengan tujuan “human system”. Respon

maladaptif, yaitu segala sesuatu yang tidak memberikan kontribusi yang

sesuai dengan tujuan “human system”. Dua mekanisme koping yang telah

diidentifikasikan yaitu: Subsistem Regulator dan Subsistem Kognator.

Regulator dan Kognator adalah digambarkan sebagai aksi dalam

hubungannya terhadap empat efektor atau cara penyesuaian diri yaitu:

Fungsi Phisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan Interdependensi.

3) Output

Faz Patrick & Wall (1989), anak sebagai suatu sistem adaptif adalah

respon adaptif (dapat menyesuaikan diri) dan respon maldaptive (tidak

dapat menyesuaikan diri). Respon-respon yang adaptif itu

mempertahankan atau meningkatkan intergritas, sedangkan respon

maladaptif dapat mengganggu integritas. Melalui proses feedback,

respon-respon itu selanjutnya akan menjadi Input (masukan) kembali

pada anak sebagai suatu sistem.

Perilaku adaptasi yang muncul bervariasi, perilaku seseorang

berhubungan dengan metode adaptasi. Koping yang tidak konstruktif

atau tidak efektif berdampak terhadap respon sakit (maladaptife). Jika

anak masuk pada zona maladaptive maka anak mempunyai masalah

keperawatan adaptasi (Nursalam; 2003).

Page 48: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4) Subsistem Regulator dan Kognator

Adalah mekanisme penyesuaian atau Koping yang berhubungan

dengan perubahan lingkungan, diperlihatkan melalui perubahan Biologis,

Psikhologis dan sosial. Subsistem regulator merupakan mekanisme kerja

utama yang berespon dan beradaptasi terhadap stimulus lingkungan.

Subsistem Kognator adalah gambaran respon yang kaitannya dengan

perubahan kognitif dan emosi, termasuk didalamnnya persepsi, proses

informasi, pembelajaran, membuat alasan dan emosional.

Dapat dijelaskan bahwa semua input stimulus yang masuk diproses

oleh subsistem Regulator dan Kognator. Respon-respon susbsistem

tersebut semua diperlihatkan pada empat perubahan yang ada pada anak

sebagai sistem adaptive yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran

dan Interdependensi (Kozier, Erb, Blais, Wilkinson;1995).

2. Stimulus

Roy menjelaskan bahwa Lingkungan digambarkan sebagai stimulus

(stressor) lingkungan sebagai stimulus terdiri dari dunia dalam (internal) dan

diluar (external) manusia.(Faz Patrick & Wall,1989). “Stimulus Internal adalah

keadaan proses mental dalam tubuh anak berupa pengalaman, kemampuan

emosional, kepribadian dan proses stressor biologis (sel maupun molekul) yang

berasal dari dalam tubuh individu. Stimulus Eksternal dapat berupa fisik,

kimiawi, maupun psikologis yang diterima individu sebagai

ancaman”( Nursalam; 2003).

Page 49: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

3. Tingkat Adaptasi

Tingkat adaptasi merupakan kondisi dari proses hidup yang tergambar

dalam 3 (tiga kategori), yaitu: 1) integrasi, 2) kompensasi, dan 3)

kompromi. Tingkat adaptasi seseorang adalah perubahan yang konstan yang

terbentuk dari stimulus. Stimulus merupakan masukan ( Input ) bagi anak

sebagai sistem yang adaptif. Lebih lanjut stimulus itu dikelompokkan

menjadi 3 (tiga) jenis stimulus, antara lain: 1) stimulus fokal, 2) stimulus

kontektual, dan 3) stimulus residual.

1) Stimulus Fokal

yaitu stimulus yang secara langsung dapat menyebabkan keadaan

sakit dan ketidakseimbangan yang dialami saat ini. Contoh : penggunaan

gadget yang berlebihan penyebab terjadinya maladaptive pada anak.

2) Stimulus Kontektual

yaitu stimulus yang dapat menunjang terjadinya sakit (faktor

presipitasi) seperti keadaan tidak sehat. Keadaan ini tidak terlihat

langsung pada saat ini, misalnya penggunaan gadget yang terlalu sering

dan tanpa pengawasan.

3) Stimulus Residual

yaitu sikap, keyakinan dan pemahaman individu yang dapat

mempengaruhi terjadinya keadaan tidak sehat, atau disebut dengan

Faktor Predisposisi, sehingga terjadi kondisi Fokal, misalnya ; persepsi

orangtua terhadap gaget yang memberikan lebih banyak manfaat

daripada dampak negatif.

Page 50: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4. Sehat-Sakit (Adaptif dan Maladaptif)

Kesehatan dipandang sebagai keadaan dan proses menjadi manusia

secara utuh dan integrasi secara keseluruhan . Dalam model adaptasi

keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi

yang tidak memerlukan energi dari koping yang tidak efektif dan

memungkinkan anak berespon terhadap stimulus yang lain. Adaptasi adalah

komponen pusat dalam model adaptasi keperawatan didalamnya

menggambarkan anak sebagai sistem yang dapat menyesuaikan diri.

Adaptasi dipertimbangkan baik proses koping terhadap stressor dan produk

akhir dari koping. Proses adaptasi termasuk fungsi holistik untuk

mempengaruhi kesehatan secara positif dan itu meningkatkan integritas.

Proses adaptasi termasuk semua interaksi anak dan lingkungan dan dua

bagian proses. Bagian pertama dari proses ini dimulai dengan perubahan

dalam lingkungan internal dan eksternal yang membutuhkan sebuah respon.

Perubahan-perubahan itu adalah stressor-stressor atau stimulus focal dan

ditengahi oleh faktor-faktor kontekstual dan residual. Bagian bagian stressor

menghasilkan interaksi yang biasanya disebut stress, bagian kedua dari

stress adalah nekanisme koping yang merangsang menghasilkan respon

adaftif atau inefektif .

5. Keperawatan

Roy menggambarkan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan praktek.

Keperawatan meningkatkan adaptasi individu dan kelompok dalam situasi

yang berkaitan dengan kesehatan. Jadi model adaptasi keperawatan

menggambarkan lebih spesifik perkembangan ilmu keperawatan dan

Page 51: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

praktek keperawatan yang berdasarkan ilmu keperawatan tersebut. Dalam

model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan keperawatan dan aktivitas

keperawatan.

Keperawatan adalah sepanjang menyangkut seluruh kehidupan anak

yang berinteraksi dengan perubahan lingkungan dan jawaban terhadap

stimulus internal dan eksternal yang mempengaruhi adaptasi. Ketika

stressor yang tidak biasa (focal stimulus) atau koping mekanisme yang

lemah membuat upaya anak yang biasa menjadi koping yang tidak efektif

manusia memerlukan seorang perawat. Ini tidak harus, bagaimanapun

diinterpretasi untuk memberi arti bahwa aktivitas tidak hanya diberikan

ketika anak itu sakit. Roy menyetujui pendekatan holistic keperawatan

dilihat sebagai proses untuk mempertahankan keadaan baik dan tingkat

fungsi yang tinggi. Keperawatan terdiri dari dua yaitu tujuan keperawatan

dan aktivitas keperawatan. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi

interaksi anak dengan lingkungan. Jadi peningkatan adaptasi dalam tiap 4

cara menyesuaikan diri : yaitu fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan

interdependensi.

Tujuan dari adaptasi adalah membantu perkembangan aktivitas

keperawatan, yang digunakan pada proses keperawatan meliputi pengkajian,

diagnosa keperawatan, intervensi dan evaluasi. Unit-unit analisis dari

pengkajian keperawatan adalah interaksi anak dengan lingkungan. Proses

pengkajian termasuk dalam dua tingkat pengkajian. Tingkat pertama

mengumpulkan data tentang perilaku anak, dalam tiap empat cara

penyesuaian diri. Data-data tersebut dikumpulkan dari hasil observasi

Page 52: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

penilaian respon dan komunikasi dengan individu. Dari data tersebut

perawat membuat alasan sementara tentang apakah perilaku dapat

menyesuaikan diri atau tidak efektif. Tingkat kedua pengkajian adalah

mengumpulkan data tentang fokal, kontekstual dan residual stimuli.

Sebelum tingkat pengkajian ini perawat mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi perilaku yang diobservasi pada pengkajian tingkat pertama.

Keterlibatan ini penting untuk menetapkan faktor-faktor utama yang

mempengaruhi perilaku. Intervensi keperawatan dibawa dalam konteks

proses keperawatan dan meliputi pengelolaan atau manipulasi stimulus

fokal, kontekstual dan residual. Intervensi keperawatan berikutnya,

mengevaluasi hasil akhir perilaku dan memodifikasi pendekatan-pendekatan

keperawatan sesuai kebutuhan

Input Control Processes Effector Output

Coping Physiological Adaptive

Stimuli Mechanism

Self concept

response

Adaptation Regulator Role function

Level

Ineffevtive

Cognator

interdependenc

response

Gambar 2.1 Sistem Adaptasi Sister Calista Roy

Page 53: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konseptual

INPUT

PENGGUNAAN GADGET

Stimulasi

1. Kognitif

2. Afektif 3. Psikomotor

PROSES

Regulator : Otak bagian belakang terdapat

hormone endorphin yang mengatur

pusat kesenangan dan kenyamanan

Kognator : 1. Pembentukan persepsi 2. Komunikasi baik

3. Berpartisipasi aktif 4. Tanggung jawab

EFEKTOR Penyesuaian diri

OUTPUT Perilaku adaptif : INTERAKSI SOSIAL

BAIK CUKUP KURANG

Keterangan:

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Hubungan

Gambar 3.1: Kerangka konsep hubungan penggunaan gadget terhadap

perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah berbasis sistem

adapatasi sister Callista Roy

Penjelasan kerangka konseptual:

Page 54: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Teori Adaptasi Callista Roy terdapat 4 model yaitu yang pertama Input,

disini input digambarkan dalam suatu penggunaan gadget yang akan membrikan

stimulus kognitif, afektif dan psikomotor dalam diri anak. Kedua Proses, yang

digambarkan sebagai regulator yaitu otak bagian belakang dan terdapat hormone

endorphin yang mengatur pusat kesenangan dan kenyamanan.pada saat bermain

gadget, anak akan merasakan kesenangan sehingga memicu meningkatnya

hormone endorphin, kecanduan berhubungan dengan ini jika dilakukan dalam

jangka waktu yang lama, akibat kedepannya anak akan mencari kesenangan

dengan jalan bermain gadget yang sudah terpola sejak awal perkembangannya.

Proses juga menggambarkan suatu kognnator yang merupakan proses

pembentuukan persepsi komunikasi yang baik, berpartisipasi aktif dan tanggung

jawab. Proses regulator dan kognator tersebut berkaitan erat dengan hasil

stimulasi dalam diri anak yang selanjutnya akan mempengaruhi penyesuaian diri.

Penyesuaian diri merupakan efektor model ketiga dari adaptasi Roy. Keempat,

output yang menggambarkan perilaku adaptif, interaksi sosial anak. Jika anak

masuk pada zona maladaptive maka anak mempuyai masalah keperawatan

adaptasi (Nursalam, 2003).

H3.2 Hipotesis

: Ada hubungan penggunaan gadget terhadap perkembangan interaksi sosial

anak usia pra sekolah berbasis teori Sister Callista Roy di TK Dharma Wanita

Sidoarjo.

Page 55: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik

denagn metode penelitian kuantitatif, dan desain penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah desain Croos-sectional yaitu suatu penelitian untuk

mempelajari dinamika korelasi antara penggunaan dengan perkembangan,

dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada

suatu saat (point time approach). Artinya tiap subyek penelitian hanya

diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau

variabel subyek pada saat pemeriksaan (Notoatmodjo, 2012).

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai bulan april sampai juni tahun

2017 di TK Dharma Wanita Sidoarjo.

4.3 Populasi, Sampel, Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi dapat didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri

dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah

semua siswa yang menggunakan fasilitas gadget di TK Dharma Wanita

Sidoarjo yang berjumlah 47 anak.

Page 56: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Sampel dalam penelitian ini adalah

sebagian anak TK Dharma Wanita usia 3-6 tahun di Desa Wirobiting Sidoarjo

sejumlahN 32 anak, dengan rumus Solvin (Nursalam, 2016):

= 1 + (N. )

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Standart error (10%)

Maka : N

= 1 + (N. )

= 1 + 47.47 0,1

= 1,4747

= 31,9 = 32 sampel

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada

populasi target dan populasi terjangkau (Nursalam, 2013). Kriteria

inklusi dalam penelitian ini adalah :

1) Ibu dari siswa yang menggunakan gadget.

2) Ibu siswa yang setuju menjadi responden.

3) Ibu dari siswa yang menggunakan gadget lebih dari 3jam sehari

Page 57: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah mengeluarkan sebagian subyek yang

memenuhi inklusi dari penelitian karena berbagai sebab (Nursalam,

2013). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu siswa yang tidak setuju menjadi responden, dikarenakan ada

alasan lain

2. Ibu siswa yang tidak mengizinkan anak menggunakan gadget.

4.3.3 Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mawakili

keseluruhan populasi yang ada. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

ini adalah purposive sampling. Pemilihan sampel dengan cara ini merupakan jenis

Non probabilitas yang memberikan peluang sama. Untuk mencapai sampling ini,

setiap elemen dilakukan pengambilan sampel sesuai tujuan penelitian (Hidayat, A.

Aziz Alimul 2012). Cara pengambilan sampel, peneliti mendaftar absensi siswa

TK sejumlah 47 siswa kemudian mendatangi responden sejumlah besar sampel

yang diinginkan, yaitu 32 siswa. Kemudian ibu siswa yang setuju menjadi

responden akan mengisi kuesioner yang telah disediakan.

Page 58: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4.4 Kerangka Kerja (frame work)

Identifikasi Masalah

Desain Penelitian Cross sectional

Populasi Semua siswa yang menggunakan gadgaet di TK Dharma Wanita Sidoarjo sejumlah 47 anak

Sampling

Purposive sampling

Sampel

Sampel sejumlah 32 siswa TK Dharma Wanita Sidoarjo

Pengumpulan Data Menggunakan kusioner

Pengolahan data (Editing, Coding, Scoring, Tabulating)

Analisa data uji spearman rho

Hasil dan kesimpulan

Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Page 59: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4.5 Identifikasi Variabel

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai benda

terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain).

4.5.1 Variabel Independen (bebas)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat),

(Sugiyono, 2010). Variabel independen pada peneltian ini adalah

penggunaan gadget pada anak usia pra sekolah.

4.5.2 Variabel Dependen (terikat)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (independen), (Sugiyono, 2010).

Variabel dependen pada penelitian ini adalah perkembangan interaksi sosial

anak usia pra sekolah.

Page 60: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4.6 Definisi operasional

Tabel 4.1 Definisi operasional hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah.

Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor

operasional ukur

Independe Pengalaman 1. Durasi : K O Skor

nt anak kuesioner no U R penggunaan

menggunak 1, 2 E D gadget dibagi

Penggunaa an fasilitas 2. Jenis S I menjadi 3 yaitu

n gadget gadget di penggunaan I N :

usia 3-6 gadget : O A Skor

tahun. kusioner no N L 1. sering=76%-

3,4,5,6 E 100%

3. Dampak R 2.kadang=56%-

penggunaaan 75%

gadget : 3.tidak pernah

kuesioner no <55%

7,8,9,10 (Arikunto,

2006)

Dependent Prkembangan 1. Kemampuan K O Dihitung dari

anak dalam tanggung U R jawaban yang

Perkemba menyesuaika jawab : E D benar 1 dan

ngan n diri dengan kuesioner no S I salah 0

interaksi lingkungan 1 I N dikriteriakan:

sosial dan 2. Kemampuan O A 1. Baik

berinteraksi komunikasi : N L (76-100%)

dengan teman kuesioner no E 2. Cukup

sebaya. 5,6,7 R (56-75%)

3. Kemampuan 3. Kurang

brpartisipasi (< 56%)

: kuesioner (Nursalam,

no. 2,3 2013)

4. Kemampuan

menuntut

penyelesaian

: kuesioner

no. 4,8,9

Page 61: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4.7 Pengumpulan Data

4.7.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yaitu alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian instrumen yang digunakan variabel

penggunaan gadget pada anak usia pra sekolah yaitu dengan menggunakan lembar

kuesioner dan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah berbasis teori

adaptasi Callista Roy dengan menggunakan kuesioner :

1. Data identitas reponden meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan

terakhir

2. Kuesioner penggunaan gadget yang terdiri dari 10 pertanyaan dengan

menggunakan skala likert, untuk pertanyaan posistif dengan kriteria

sangat sering (4), sering (3), jarang (2), sangat jarang (1), dan

pertanyaan negative dengan kriteria sangat sering (1), sering (2), jarang

(3), sangat jarang (4)

3. Kuesioner interaksi sosial yang terdiri dari 9 pertanyaan dengan

menggunakan skala likert untuk pertanyaan posistif dengan kriteria

sangat sering (4), sering (3), jarang (2), sangat jarang (1), dan

pertanyaan negative dengan kriteria sangat sering (1), sering (2), jarang

(3), sangat jarang (4)

4.7.2 Prosedur Penelitian

Setelah mendapatkan surat pengantar dari institusi, peneliti menyerahkan

surat pengantar tersebut dan meminta ijin pada Kepala sekolah TK Dharma Wanita

Sidoarjo untuk mengadakan penelitian, selanjutnya peneliti mendaftar absensi siswa

TK sejumlah 47 siswa yang meggunakan gadget kemudian mendatangi responden

sampai sejumlah besar sampel yang diinginkan, yaitu 32 siswa.

Page 62: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Kemudian ibu siswa yang setuju menjadi responden akan mengisi kuesioner yang

telah disediakan. Selama pengisian kuesioner peneliti menunggu selama kurang

lebih 20 sampai 25 menit, setelah waktu yang diberikan habis kemudian diambil

oleh peneliti dan mengoreksi apakah masih ada soal yang belum diisi apa belum

oleh responden, setelah lembar kuesioner terkumpul semua, peneliti melakukan

pengolahan data, dan kemudian peneliti melakukan penyusunan hasil dari

kuesioner tersebut.

4.9 Pengolahan dan Analisa Data

4.9.1 Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan

data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2009).

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasannya dalam

pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book)

untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel

(Hidayat, 2009).

3. Scoring

Scoring adalah melakukan penilaian untuk jawaban dari responden untuk

mengukur perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah (pada ibu siswa

TK Dharma Wanita Sidoarjo).

Page 63: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4. Tabulating

Tabulating adalah mengelompokkan data kedalam satu tabel tertentu

menurut sifat-sifat yang dimiliki. Pada data ini dianggap bahwa data telah diproses

sehingga harus segera disusun dalam suatu pola format yang telah dirancang.

Analisa data merupakan pengolahan data dan menganalisis data dengan

tehnik tertentu (Notoatmodjo, 2010).

1. Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis terhadap tiap variabel dari

hasil penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase

dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

2. Analisa Bivariat

Analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Untuk mengetahui

hubungan peggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak

usia pra sekolah (di TK Dharma Wanita Sidoarjo) di uji dengan

menggunakan uji spearman rho dengan software SPSS 23, dimana p < α =

0,05 maka ada hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan

interaksi sosial anak usia pra sekolah (di TK Dharma Wanita Sidoarjo),

sedangkan p > α = 0,05 tidak ada hubungan penggunaan gadget dengan

perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah (di TK Dharma

Wanita Sidoarjo).

Page 64: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

4.10 Keterbatasan Penelitian

Terabatasnya waktu saat peneliti melakukan penelitian. Umumnya untuk

mengetahui perkembangan interaksi sosial anak diiperlukan adaya observasi

lebih dari satu hari pada tiap individu, sedangkan pada penelitian ini hanya

dilakukan menggunakan kuesioner pada orangtua responden sehingga

orangtua banyak yang mengisi kuesioner dengan memilih jawaban yang

paling baik untuk anak mereka.

4.11 Etika Penelitian

4.11.1 Informed Consent (persetujuan)

Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden. Informed Consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

Informed Consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian,

mengetahui dampaknya (Hidayat, 2009).

4.11.2 Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan

nama. Responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2009).

4.11.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2009).

Page 65: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang dilaksanakan di TK

Dharma Wanita Sidoarjo pada tanggal 15 april 2017 dengan 32 responden. Hasil

penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data

umum dimuat karakteristik responden berdasarkan umur, pendidikan terakhir, dan

pekerjaan, sedangkan data khusus terdiri dari penggunaan gadget, dan

perkembangan interaksi sosial. Data-data tersebut disajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi.

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian

Penelitian tentang “penggunaan gadget dengan perkembanagn

interaksi sosial anak usia pra sekolah berbasis teori adaptasi sister callista roy

(di TK Dharma Wanita Sidoarjo)” dilaksanakan di TK Dharma Wanita Desa

Wirobiting terdiri dari beberapa kelas yaitu kelas A, B1 dan B2. Terletak

dibelakang sekolah SDN Wirobitng II dengan mempunyai 5 macam

permainan yang terletak di sisi kanan sekolah. Sedangkan kegiatan anak-

anak disana yaitu senang bermain-main dengan teman-temannya ketika jam

istirahat tiba, selain itu juga mereka biasa membeli makanan ringan di

belakang sekolah mereka.

Page 66: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

5.1.2 Data umum

a. Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi resonden menurut umur orangtua siswa di TK

Dharma Wanita sidoarjo pada bulan april 2017

No. Umur Frekuensi Presentase (%)

1 <25 thn 5 15

2 26-40 thn 21 66

3 >40 thn 6 19

Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan sebagian besar dari responden

berumur 26-40 tahun sejumlah 21 orang (66%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir orangtua

siswa di TK Dharma Wanita sidoarjo pada bulan april 2017

No. Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 SD 9 28

2 SMP 12 38

3 SMA 10 31

4 PT 1 3

Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa hampir dari setengah responden

berpendidikan SMP sejumlah 12 orang (38%)

c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan pekerjaan orangtua siswa di

TK Dharma Wanita sidoarjo pada bulan april 2017

No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

1 Bekerja 6 19

2 Tidak bekerja 26 81

Jumlah 32 100

Page 67: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden

tidak bekerja sejumlah 26 orang (81%).

d. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin anak

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin anak di TK

Dharma Wanita sidoarjo pada bulan april 2017

No Jenis kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-laki 13 40

2 Perempuan 19 60

Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden jenis

kelamin anak perempuan sejumlah 19 anak (60%).

e. Karakteristik responden berdasarkan usia anak

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan umur anak di TK Dharma

Wanita sidoarjo pada bulan april 2017

No. Umur Frekuensi Presentase (%)

1 4 thn 1 3

2 5 thn 11 34

3 6 thn 20 63

Jumlah 32 100 Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebagian besar dari anak berusia

6 tahun sejumlah 20 anak (63%).

Page 68: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

5.1.2 Data khusus

a. Karakteristik responden berdasarkan tingkat penggunaan Gadget

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat peggunaan Gadget pada anak

TK Dharma Wanita Sidoarjo pada bulan april 2017

No. Penggunaan gadget Frekuensi Presentase (%)

1 Sering 1 3

2 Jarang 25 78

3 Tidak pernah 6 19

Jumlah 32 100

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa hampir seluruh anak jarang menggunakan

gadget yaitu sebnayak 25 anak (78%).

b. Karakteristik responden berdasarkan tingkat perkembangan interaksi sosial

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi berdasarkan tingkat perkembangan interaksi

sosial pada anak TK Dharma Wanita Sidoarjo pada bulan april 2017

No. Pekembangan interaksi Frekuensi Presentase (%)

1 Baik 15 47

2 Cukup baik 16 50

3 Kurang 1 3

Jumlah 32 100

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa setengah responden perkembangan interaksi

sosial anak TK Dharma Wanita adalah cukup yaitu sebesar 16 anak (50%).

Page 69: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

c. Tabulasi silang penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak

usia pra sekolah (di TK Dharma Wanita Sidoarjo)

Tabel 5.8 Penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia

pra sekolah (di TK Dharma Wanita Sidoarjo) tahun 2017

Baik Cukup Kurang Total

n % n % n %

Sering n 0 0 1 1

% 0% 0% 3,1% 3,1%

Jarang n 9 16 0 25

% 28,1% 50,0% 0% 78,1%

Tidak

pernah n 6 0 0 6

% 18,8% 0% 0% 18,8%

Total 15 16 1 32

46,9% 50,0% 3,1%

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa setengah dari responden dengan jumlah 16

responden (50%) jarang menggunakan gadget dan mengalami perkembangan

interaksi sosial yang cukup, jumlahnya lebih banyak daripada yang jarang

menggunakan gadget dan mengalami perkembangan interaksi sosial yang baik

yaitu sebanyak 9 responden (28,1%). Sebagian kecil responden tidak pernah

menggunakan gadget dan mengalami perkembangan interaksi sosial baik yaitu

sebanyak 6 responden (18,8%), dan sering menggunakan gadget dengan

perkembangan interaksi sosial kurang sebanyak 1 respoden (3,1%).

Uji spearman rho α=0,05 antara variabel penggunaan gadget dengan

perkembangan interaksi sosial di TK Dharma Wanita Sidoarjo tahun 2017

didapatkan nilai p=0,001 < 0,05. Hasil tersebut kurang dari taraf signifikan yang

digunakan yaitu α=0,05, sehingga ada hubungan antara variabel penggunaan

gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah.

Page 70: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

5.2 Pembahasan

5.2.1 Tingkat penggunaan gadget

Hasil penelitian menunjukkan hampir seluruhnya responden dengan

tingkat penggunaan gadget jarang, sebagian kecil responden tidak pernah

menggunakan gadget dan sebagian kecil responden dengan tingkat

penggunaan gadget sering. Berdasarkan pada parameter durasi penggunaan

gadget mempunyai rata–rata terendah dari masing-masing parameter.

Berdasarkan kuesioner pada pertanyaan parameter duarasi yaitu soal nomer 1

dan 2 dengan pertanyaan “Apakah anak saya menggunakan hp lebih dari 30

menit dalam satu hari?” di dapatkan hasil bahwa sebagian besar responden

menjawab jarang.

Menjauhkan anak dari gadget (smarthphone, tablet, handphone, pad,

laptop) merupakan hal yang mustahil dan sulit, karena orang tua tidak bisa

terlepas dari gadget, kerja, menghubungi saudara, menyelesaikan banyak

urusan dengan gadget (Kominfo, 2013). Anak usia di bawah 5 tahun, boleh-

boleh saja diberi gadget. Tapi harus diperhatikan durasi pemakaiannya.

Misalnya, boleh bermain tapi hanya setengah jam dan hanya pada saat

senggang. Contohnya, kenalkan gadget seminggu sekali, misalnya hari

Sabtu atau Minggu. Lewat dari itu, ia harus tetap berinteraksi dengan orang

lain. Aplikasi yang boleh dibuka pun sebaiknya aplikasi yang lebih ke fitur

pengenalan warna, bentuk, dan suara (Ferliana, 2013).

Durasi penggunaan gadget pada anak usia prasekolah di TK Dharma

Wanita Sidoarjo masih jarang dilakukan. Dalam satu hari anak-anak tidak

menggunakan fasilitas gadget lebih dari 30 menit. dan bukan hal yang penting

Page 71: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

dalam kehidupan anak. Orang tua banyak memberikan kesempatan kepada

anak untuk bermain dengan teman-temannya dibandingkan bermain gadget.

Berdasarkan pada parameter jenis pengggunaan gadget mempunyai

rata–rata tinggi dari masing-masing parameter. Berdasarkan pada pertanyaan

parameter jenis penggunaan gadget item tertinggi yaitu soal nomer 5 dengan

pertanyaan “anak saya menggunakan hp untuk bermain game?” di dapatkan

hasil bahwa sebagian besar responden menjawab sangat sering.

Di bagian otak belakang, ada yang namanya penggerak. Di bagian ini,

terdapat hormon endorfin yang mengatur pusat kesenangan dan

kenyamanan. Pada saat bermain gadget, anak akan merasakan kesenangan,

sehingga memicu meningkatnya hormon endorfin. kecanduan berhubungan

dengan ini jika dilakukan dalam jangka waktu lama dan continue.

Akibatnya, ke depannya, anak akan mencari kesenangan dengan jalan

bermain gadget, karena memang sudah terpola sejak awal

perkembangannya (Ferliana, 2013). Saat anak dalam usia prasekolah telah

diperkenalkan dengan bermain game yang disukainya, anak akan merasa

nyaman dan akan mengulangi kegiatan hal yang disukainya tersebut hingga

akan lupa waktu. Hal tersebut akan mempengaruhi perkembangan otak anak

yang terlalu cepat dalam seusia mereka.

Berdasarkan pada parameter dampak penggunaan gadget mempunyai

rata–rata tertinggi dari masing-masing parameter. Berdasarkan pada

pertanyaan parameter dsmpsk penggunaan gadget item terendah yaitu soal

nomer 7 dsn 8 dengan pernyataan “hp dapat meringankan beban keseharian

anak saya” dan”hp dapat meningkatkan kualitas hidup anak saya”. Di

Page 72: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

dapatkan hasil bahwa sebagian besar responden sangat sering. Orangtua

yang menganggap hp dapat meringankan keseharian dan meningkatkan

kualitas hidup anak akan memberikan kebebasan untuk anak bermain

gadget apabila anak sedang ngambek atau rewel. Kurangnya perhatian

orang tua (dialihkan pula oleh gadget), anak cenderung lebih dekat dengan

gadget mereka, padahal hal itu memicu adiksi sehingga seakan tidak bisa

hidup tanpa gadget mereka (Rowan, 2015).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya responden

tidak berkarir dan sebagian kecil responden berkarir. Orang tua yang tidak

berkarir akan memiliki banyak waktu untuk anak-anaknya. Sosok yang

paling berpengaruh dalam mencegah maupun mengatasi dampak negatif

dari gadget adalah orang tua. Maka orang tua memiliki peran besar dalam

membimbing dan mencegah agar teknologi gadget tidak berdampak negatif

bagi anak (Ferliana, 2013).

Pada usia sekitar 3-6 tahun anak banyak belajar mengenai berbagai

macam koordinasi dan visiomotorik, aktivitas sensomotorik telah dapat

diintegrasi menjadi aktivitas yang dikoordinasi. Hal ini penting misalnya

pada waktu mencontoh sebuah gambar atau benda, yang dilihat dengan

mata harus dipindah dengan motoriknya menjadi sebuah pola tertentu.

Sekitar tahun keempat, semua pola lokomotoriknya sudah dapat dikuasai.

Aktivitas tersebut tidak luput dari peran media informasi dan teknologi

bersamaan dengan perkembangan anak (Widiawati, 2014).

Orangtua siswa TK Dharma Wanita memberikan gadget sebagai alat

edukasi, namun dalam seusia mereka, anak perlu adanya dampingan agar

Page 73: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

gadget dapat memberikan dampak yang positif. Orangtua yang tidak

berkarir akan memiliki lebih banyak waktu dalam memberikan asuhan

kepada anaknya sehingga, orangtua dapat memberikan arahan saat anak

menggunakan gadget.

5.2.2 Perkembangan interaksi sosial

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setengah dari responden

perkembangan interaksi sosial anak TK Dharma Wanita adalah cukup,

hampir dari setengah responden dengan perkembangan interaksi sosial

baik dan sebagian kecil responden dengan perkembangan interaksi sosial

kurang. Berdasarkan pada parameter kemampuan menuntut penyelesaian

mempunyai rata– rata terendah dari masing-masing parameter. Berdasarkan

pada pertanyaan parameter kemampuan menuntut penyelesaian item

terendah yaitu soal nomer 4 dengan pernyataan “pada saat ada teman

berselisih anak saya membiarkan saja” di dapatkan hasil bahwa sebagian

besar responden menjawab sering.

Interaksi sosial terjadi bila antara dua individu atau kelompok

terdapat kontak sosial dan komunikasi, dalam usahanya untuk mencapai

interaksi sosial dengan lingkungan, terkadang tanpa mengalami hambatan

sehingga akan muncul sikap perilaku yang positif (Hurlock, 2005). Anak

TK Dharma Wanita dengan perkembangan interaksi yang cukup dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungannya dimanapun dia berada. Mereka

dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan teman baru, sekolah baru,

ataupun lingkungan yang baru. Sedangkan anak dengan perkembangan

interaksi yang baik, mereka lebih dapat memberikan penyelesaian saat

Page 74: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

sedang ada teman yang berselisih, lebih dapat mengontrol emosi saat ada

teman yang berbuat usil terhadapnya.

Berdasarkan pada parameter kemampuan komunikasi mempunyai

rata–rata rendah dari masing-masing parameter. Berdasarkan pada

pernyataan parameter kemampuan komunikasi item terendah yaitu soal

nomer 7 dengan pernyataan “pada saat diskusi anak saya berusaha aktif

mengmukakan pendapat” di dapatkan hasil bahwa sebagian besar responden

menjawab jarang.

Interaksi sosial yang ada hubungan dengan struktur dan fungsi

kelompok ini terjadi karena individu dalam hidupnya tidak terpisah dari

kelompok. Disamping itu, tiap-tiap individu memiliki fungsi dalam

kelompoknya. Individu didalam kehidupannya tidak terlepas individu yang

lain, oleh karena itu individu dikatakan sebagai makhluk sosial yang

memiliki fungsi dalam kelompoknya. Jadi dalam hal ini setiap individu

ada hubungannya dengan struktur dan fungsi sosial (Santoso, 2004). Anak

dengan perkembangan interaksi sosial yang cukup disebabkan kurang

beraninya anak berpendapat saat berdiskusi, hal tersebut dikarenakan anak

kurang percaya diri saat berkomunikasi didepan kelompok atau didepan

banyak orang.

Berdasarkan pada parameter kemampuan berpartisipasi dan

kemampuan bertanggung jawab mempunyai rata–rata tertinggi dari masing-

masing parameter. Berdasarkan pada pernyataan parameter kemampuan

berpartisipasi item tertinggi yaitu soal nomer 2 dengan pernyataan “anak

Page 75: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

saya bergaul dengan siapa saja tanpa memandang status sosial teman saya”

di dapatkan hasil bahwa sebagian besar responden menjawab sangat sering.

Sikap anak-anak terhadap orang lain dan pengalaman sosial dan seberapa

baik mereka dapat bergaul dengan orang lain sebagian besar akan tegantung

pada pengalaman belajar selama tahun-tahun awal kehidupan yang merupakan

masa pembentukan. Apakah mereka akan belajar menyesuaikan diri dengan

tuntunan sosial dan menjadi pribadi yang dapat bermasyarakat

(Hurlock, 2005).

Menurut peneliti anak dengan perkembangan interaksi sosial yang baik

akan dapat besosialisasi dengan siapapun tanpa memandang status sosial

temannya. Hal tersebut sesuai dengan ciri-ciri anak mampu berinteraksi sosial

menurut (Hurlock, 2005), mampu dan bersedia menerima tanggung jawab;

Berpartisipasi bergembira dalam kegiatan yang sesuai dengan tiap tingkatan

usia; Segera menangani yang menuntut penyelesaian; Senang menyelesaikan

dan mengatasi berbagai hambatan yang mengancam kebahagiaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil dari responden

adalah berkarir dan hampir seluruhnya tidak berkarir. Anak akan belajar

sosialisasi hanya apabila mereka mempunyai motivasi untuk melakukannya.

Motivasi sebgaian besar bergantung pada tingkat kepuasan yang dapat

diberikan oleh aktivitas sosial kepada anak. Jika mereka memperoleh

kesenangan melalui hubungan dengan orang lain, mereka akan mengulangi

hubungan tersebut. Sebaliknya, jika hubungan sosial hanya memberikan

kegembiraan sedikit, mereka akan menghindarinya apabila mungkin (

Hurlock, 2005).

Page 76: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Anak-anak di TK Dharma Wanita yang terbiasa dengan pengasuh

ataupun nenek dan kakek nya akan lebih memilih bersama pengasuhnya

daripada dengan ibunya yang sibuk menghabiskan waktu untuk bekerja.

Mereka akan lebih merasa nyaman dengan orang yang terbiasa

bersamanya dan akan terus mengulangi hubungan bersama seseorang yang

membuat mereka senang. Sifat ini akan terbentuk untuk mengembangkan

ketrampilan sosialnya.

5.2.3 Hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak

usia pra sekolah (di TK Dharma Wanita Sidoarjo)

Hasil distribusi responden mengenai penggunaan gadget dengan

perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah (di TK Dharma Wanita

Sidoarjo) dapat dilihat pada hasil uji statistic dengan uji spearman rho

diperoleh nilai p value = 0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulakn bahwa

ada hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial

anak usia pra sekolah (di TK Dharma Wanita Sidoarjo) (H0 ditolak).

Dapat dilihat dari hasil tabel 5.4 bahwa anak yang jarang menggunakan

gadget, mengalami perkembangan interaksi sosial yang cukup. Anak yang

sering menggunakan gadget mengalami perkembangan interaksi sosial yang

kurang. Hal tersebut dikarenakan orangtua menganggap gadget hanya dapat

memberikan dampak positif bagi perkembangan anaknya. Saat waktu senggang

dirumah, orangtua selalu memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain

gadget daripada membiarkan anak bermain diluar rumah bersama temannya.

Hal tersebut dapat dilihat ketika ada teman yang berselisih, anak tersebut

membiarkan dan bersifat tidak peduli. Orangtua juga

Page 77: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

mengatakan dalam kelas, anak tersebut juga pasif saat menyampaikan

pendapat.

Anak prasekolah biasanya mudah bersosialisasi dengan orang

sekitarnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat

yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat menyesuaikan diri secara

sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang biasa di pilih yang

sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang menjadi sahabat yang

terdiri dari jenis kelamin berbeda. Pada usia 4-6 tahun anak sudah memiliki

keterikan selain dengan orang tua, termasuk kakek nenek, saudara kandung,

dan guru sekolah, anak memerlukan interaksi yang yang teratur untuk

membantu mengembangkan keterampilan sosialnya (Muscari, 2005).

Berdasarkan hasil penelitian (Eka Indah, 2015) menggunakan tehnik

metode cross sectional dengan total sampel berupa kuesioner yang dilakukan

dengan jumlah sampel 50 orang. Data diolah dengan menggunakan program

SPSS. Hasil penelitian menunjukkan responden yang aktif menggunakan

gadget mengalami perkembangan sosialisasi yang cukup sebnayak 22

responden, sedangkan responden yang pasif menggunakan gadget mengalami

perkembangan sosilaisasi yang baik sebanyak 15 responden. Hasil analisa uji

spearman rank nilai p=0,001 dan r=-0,464. Sedangkan nilai α=0,05 maka p

value < α. Kesimpulan dari penelitian adalah ada pengaruh penggunaan

gadget terhadap perkembangan sosialisasi anak usia 4-6 tahun di RA Al-

Ittihad Jogoroto Kabupaten Jombang. Sehingga H1 diterima dan H0 ditolak

(Eka Indah, 2015, penggunaan gadget terhadap perkembanagn sosialisasi

anak usia 4-6 tahun Studi di RA Al-Ittihad Jogoroto Kabupatenn Jombang).

Page 78: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1 Penggunaan gadget pada anak pra sekolah di TK Dharma Wanita sebagian

besar responden adalah jarang.

2 Perkembangan interaksi sosial pada anak pra sekolah di TK Dharma Wanita

sebagaian besar dari responden perkembangan interaksi sosialnya adalah cukup.

3 Ada hubungan antara penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial

anak usia pra sekolah di TK Dharma Wanita Sidoarjo

6.2 Saran

1. Bagi Orangtua

Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan orangtua agar membatasi

pemberian gadget dalam frekuensi jarang atau tidak lebih dari 30 menit dalam

sehari dan memberikan kesempatan kepada anak untuk bermain diluar rumah

bersama teman-temnnya karena semakin jarang menggunakan gadget

perkembangan interaksi sosial anak semakin baik.

2. Bagi Guru TK Dharma Wanita

Diharapkan agar guru di sekolah TK Dharma Wanita menstimulasi anak

didiknya dalam perkembangan yang paling rendah yaitu untuk berani berpendapat

saat diskusi dan untuk bersikap peduli saat ada teman yg berselisih.

Page 79: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

2. Bagi peneliti selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang pengaruh

gadget terhadap kemampuan kognitif anak usia prasekolah.

Page 80: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

DAFTAR PUSTAKA

Agusli, R. Panduan Koneksi Internet 3G & HSDPA di Handphone & Komputer.

Jakarta: Mediakita 2008

Aisyah, Siti, dkk. 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak

Usia Dini, Jakarta: Universitas Terbuka

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Salemba

Medika

Aziz, A. H, (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Balitbang, SDM Kominfo, Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi

Komunikasi Serta Implikasinya di Masyarakat. (Jakarta: Media Bangsa)

2013. Hal 455

Eka, 2013. Penggunaan gadget terhadap perkembangan sosialisasi anak usia 4-

6tahun. Jurnal

Gea, wulandari,dkk. 2003. Character Building II, Relasi Dengan Sesama. Jakarta :

PT Gramedia.

Gerungan. 2010. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama

Hurlock, E. Perkembangan Anak edisi keenam. Surabaya: Erlangga. 2005.

http://fuadefendi3.blogspot.co.id/2014/01/pengaruh-gadget-

terhadap perkembangan.html

Irfanqi.2015.pengaruh teknologi terhadap perkembangan anak,jurnal

Kuntawiaji. 2013. Penggunaan Teknologi Gadget Pada Anak.Jurnal

Kursiwi.2016.Dampak penggunaan gadget terhadap interaksi sosial mahasiswa

semester v (lima).jurnal

Mubashiroh. 2013. Gadget,Penggunaan Dan Dampak Pada AnakAnak.Semarang.

Page 81: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Notoatmodjo,S.,2010. Mengembangkan Instrumen Penelitian. Dalam:

Notoatmodjo,S., ed. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta, 164-165.

Notoatmodjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Nurlaelah Syarif, Pengaruh Perilaku Pengguna Smartphone Terhadap

Komunikasi Interpersonal Siswa SMK IT Airlangga Samarinda, (eJurnal

Ilmu Komunikasi Univ. Mulawarman, 2015) h. 219

Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis, Edisi

3. Jakarta. Salemba Medika.

Nursalam. 2016. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis, Edisi

5. Jakarta. Salemba Medika.

Sastroasmoro, S.S. & S. Ismael. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis.

Jakarta: Sagung Seto.

Soerjono, Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT RajaGrafindo, 2002.

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Tomey, A.M. & Alligod, M.R. (2006) Nursing Theorists and their work (6th

ed).

America: Mosbey Elsevier.

Tubbs, Steward L & Sylvia Moss. Human Communication, Konteks-konteks

Komunikasi. Cetakan Ketiga. Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001.

Page 82: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 1

Lembar Penjelasan Penelitian

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dwi Nurjanah

Nim : 13.321.0017

Program Studi : S1 Keperawatan

Saat ini saya sedang melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan

gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah berbasis teori

adatasi Siter Callista Roy (di TK Dharma Wanita Sidoarjo)”.

Berikut ini penjelasan tentang dilakukannya penelitian dan terkait dengan

keikutsertaan para wali murid siwa TK Dharma Wanita sebagai responden dalam

penelitian ini :

1. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget

dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

2. Manfaat penelitian adalah diharapkan dapat memberikan informasi secara

teoritis bagi teori keperawatan anak mengenai pengaruh penggunaan

gadget terhadap perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah (3-6

tahun), serta memberikan referensi tentang pekembangan intekasi sosial

anak usia pra sekolahPeneliti memberikan kuesioner kepada responden.

3. Responden penelitian ini diminta untuk mengisi kuesioner dengan

didampingi oleh peneliti.

4. Apabila dalam penelitian responden merasa tidak nyaman, maka

responden berhak bicara pada peneliti.

Page 83: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

5. Responden penelitian akan diberikan reward berupa souvenir.

6. Keikutsertaan responden pada penelitian ini bukan merupakan suatu

paksaan, melainkan atas dasar sukarela, oleh karena itu para wali murid

siswa TK Dharma Wanita berhak untuk melanjutkan atau menghentikan

keikutsertaan karena alasan tertentu yang dikomunikasikan terlebih dahulu

pada peneliti.

7. Semua data yang dikumpulkan akan dirahasiakan dan tanpa nama. Data

hanya disajikan dalam forum ilmiah dan tim ilmiah khususnya di STIKES

ICME Jombang.

8. Apabila ada yang perlu ditanyakan atau didiskusikan selama penelitian,

resdeponden bisa menghubungi peneliti

Demikian penjelasan ini disampaikan. Saya berharap para wali murid siswa

TK Dharma Wanita bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Atas

kesediaanya saya ucapkan terimakasih.

Jombang, April 2017

Penulis

(Dwi Nurjanah)

Page 84: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Setelah membaca, mendengarkan dan memahami isi penjelasan tentang tujuan

dan manfaat penelitian ini, maka saya menyatakan :

Bersedia menjadi responden penelitian

Tidak bersedia menjadi responden penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Keperawatan STIKES ICME

Jombang yaitu :

Nama : Dwi Nurjanah

Nim : 13.321.0017

Judul : Penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial

anak usia pra sekolah berbasis teori adaptasi Sister Callista

Roy (di TK Dharma Wanita Sidoarjo).

Penelitian ini saya buat dengan sadar dan tanpa ada paksaan dari siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana semestinya.

Jombang, April 2017

Mahasiswa Responden

………………………………………… ……………………………………..

Page 85: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 3

INSTRUMEN PENGUKURAN PENGGUNAAN GADGET

A. Identitas Responden

Nama anak : .......................................................................

umur : .......................................................................

Kelas : .......................................................................

B. Petunjuk

1. Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini mungkin menggambarkan apa yang telah anda alami atau apa yang mungkin terjadi pada anak.

2. Anda tentu memiliki jawaban terhadap setiap pertanyaan ini. Nyatakan pendapat anda dengan membubuhkan tanda contreng () pada kolom yang sesuai.

3. Angket ini dijamin sangat rahasia dan tidak berpengaruh pada kegiatan akademik dan non akademik.

C. Angket penggunaan

gadget No.

Pernyataan

1. Anak saya menggunakan HP setiap hari

2. Anak saya menggunakan HP lebih dari 30 menit setiap

hari

3. Anak saya menggunakan HP untuk menelepon

seseorang

4. Anak Saya menggunakan HP untuk mengirim

pesan kepada seseorang

5. Anak saya menggunakan HP untuk bermain game

6. Anak saya menggunakan HP untuk mengakses youtube

7. HP dapat meringankan beban keseharian anak saya

8. HP dapat meningkatkan kualitas hidup anak saya

9. HP dapat memberikan dampak yang positif bagi

kehidupan anak saya

10. HP dapat memberikan dampak yang negatif bagi kehidupan anak saya

Sangat

Sering Jarang sering

Sangat

jarang

Lampiran 4

INSTRUMEN PENGUKURAN INTERAKSI SOSIAL SISWA

Page 86: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

D. Identitas Responden

Nama ibu : pendidikan terakhir :.......

Umur ibu :

pekerjaan :

E. Petunjuk

4. Pertanyaan-pertanyaan di bawah ini mungkin menggambarkan apa yang telah anak anda alami atau apa yang mungkin terjadi pada anak.

5. Anda tentu memiliki jawaban terhadap setiap pertanyaan ini. Nyatakan pendapat anda dengan membubuhkan tanda contreng () pada kolom yang sesuai.

6. Angket ini dijamin sangat rahasia dan tidak berpengaruh pada kegiatan akademik dan non akademik.

F. Angket Interaksi Sosial

No Pernyataan Sangat Sering Jarang Sangat

sering jarang

1 Anak saya dapat mengerjakan tugas sesuai waktu yang ditentukan

2 Anak saya akan bergaul dengan siapa saja, tanpa memandang status sosial teman saya.

3 Setiap belajar kelompok, anak menganggap teman yang lain sebagai partner yang mempunyai hak sama.

4 Pada saat ada teman berselisih, maka anak saya membiarkan saja.

5 Ketika berdiskusi anak saya dapat berkomunikasi dengan jelas dan efektif.

6 Pada saat diskusi anak saya selalu pasif untuk menyampaikan pendapatnya.

7

8

Pada saat berdiskusi anak saya berusaha aktif untuk mengemukakan pendapat Anak saya tidak memerlukan bantuan guru jika pada saat belajar tidak ditemukan kesepakatan dan anak saya akan tetap memaksakan pendapat untuk diterima oleh teman-teman.

9 Anak saya akan meminta bantuan guru jika mengalami kesulitan saat belajar

Lampiran 5

Page 87: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 6

Page 88: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 7

Page 89: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah
Page 90: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 8

Page 91: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 9

Page 92: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 10

TABULASI DATA UMUM

No. Umur Pekerjaan Pend. Jenis kelamin Umur anak

Responden IBU terakhir anak

R1 29 Ibu rumah SMA L 6 tahun

tahun tangga

R2 35 Ibu rumah SMP L 5 tahun

tahun tangga

R3 21 Ibu rumah SD P 5 tahun

tahun tangga

R4 25 Ibu rumah SMP L 6 tahun

tahun tangga

R5 37 Petani SD L 7 tahun

tahun

R6 33 Ibu rumah SMP P 6 tahun

tahun tangga

R7 28 Ibu rumah SMP L 6 tahun

tahun tangga

R8 30 Analis PT L 5 tahun

tahun kesehatan

R9 48 Ibu rumah SD P 5 tahun

tahun tangga

R10 28 Ibu rumah SD L 6 tahun

tahun tangga

R11 41 Ibu rumah SMP P 6 tahun

tahun tangga

R12 48 Ibu rumah SD L 6 tahun

tahun tangga

R13 28 Ibu rumah SMP L 6 tahun

tahun tangga

R14 28 Ibu rumah SMA P 6 tahun

tahun tangga

R15 28 Ibu rumah SMP P 6 tahun

tahun tangga

R16 35 Ibu rumah SMP P 6 tahun

tahun tangga

R17 38 Ibu rumah SMA L 5 tahun

tahun tangga

R18 42 Ibu rumah SD P 6 tahun

tahun tangga

R19 26 Ibu rumah SMP P 5 tahun

tahun tangga

R20 25 Ibu rumah SMA P 5 tahun

tahun tangga

Page 93: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

R21 24 Ibu rumah SMA P 6 tahun

tahun tangga

R22 32 Ibu rumah SMA L 6 tahun

tahun tangga

R23 28 Ibu rumah SMA P 6 tahun

tahun tangga

R24 36 Ibu rumah SMP P 5 tahun

tahun tangga

R25 30 Ibu rumah SMP P 6 tahun

tahun tangga

R26 31 Pegawai SD L 6 tahun

tahun pabrik

R27 39 Pegawai SMA P 4 tahun

tahun pabrik

R28 30 Ibu rumah SMP P 6 tahun

tahun tangga

R29 24 Ibu rumah SMA P 5 tahun

tahun tangga

R30 35 Ibu rumah SD P 5 tahun

tahun tangga

R31 47 Petani SD P 5 tahun

tahun

R32 48 Swasta SMA L 6 tahun

tahun

Page 94: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 11

TABULASI PENGGUNAAN GADGET ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK DHARMA WANITA SIDOARJO

No Jumlah pertanyaan jumlah skor kriteria kode

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10

R1 3 3 1 1 2 2 3 4 1 1 21 53% Tidak pernah 3

R2 3 3 1 1 3 1 3 4 1 1 21 53% Tidak pernah 3

R3 3 3 1 1 2 1 2 3 2 3 21 53% Tidak pernah 3

R4 3 4 1 1 3 1 3 4 1 1 22 55% Tidak pernah 3

R5 3 4 1 1 2 1 2 4 1 3 22 55% Tidak pernah 3

R6 3 3 1 1 3 1 3 4 1 2 22 55% Tidak pernah 3

R7 3 3 1 2 2 1 2 4 2 3 23 58% Jarang 2

R8 3 4 1 1 3 1 4 3 2 3 25 62% Jarang 2

R9 3 3 2 1 4 1 3 4 1 4 26 65% Jarang 2

R10 3 4 1 1 2 1 2 4 1 3 22 56% Jarang 2

R11 3 3 1 1 3 1 4 4 1 4 25 63% Jarang 2

R12 3 3 1 1 4 4 4 4 1 4 26 65% Jarang 2

R13 3 3 3 1 4 2 3 3 2 3 27 68% Jarang 2

R14 1 3 2 2 1 2 4 4 1 4 24 60% Jarang 2

R15 3 4 1 1 3 1 4 4 1 4 26 65% Jarang 2

R16 2 3 3 2 3 4 3 3 4 4 31 77% Sering 1

R17 2 3 1 1 3 3 3 3 1 4 24 60% Jarang 2

R18 3 3 1 1 4 1 4 4 1 4 26 65% Jarang 2

R19 3 4 1 1 3 1 4 4 1 2 24 60% Jarang 2

R20 3 4 1 1 3 1 4 4 1 2 24 60% Jarang 2

R21 3 3 1 1 2 2 4 4 3 4 27 68% Jarang 2

R22 3 4 1 1 4 1 2 4 1 3 24 60% Jarang 2

Page 95: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

R23 3 3 1 1 4 1 4 4 1 4 26 65% Jarang 2

R24 3 3 1 1 3 1 3 3 1 4 23 58% Jarang 2

R25 3 4 1 1 3 1 2 4 1 4 24 60% Jarang 2

R26 3 3 1 2 4 1 4 4 1 4 27 68% Jarang 2

R27 2 3 2 2 2 1 3 3 3 3 24 60% Jarang 2

R28 2 2 2 1 2 4 4 2 3 4 26 65% Jarang 2

R29 4 4 1 1 3 1 4 4 1 1 24 60% Jarang 2

R30 3 3 1 2 3 4 3 3 2 3 24 60% Jarang 2

R31 3 3 1 1 3 1 3 3 1 4 23 58% Jarang 2

R32 3 3 1 1 4 1 4 4 1 4 26 65% Jarang 2

Page 96: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 12

TABULASI PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK DHARMA WANITA SIDOARJO

No Jumlah pertanyaan jumlah skor kriteria kode

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9

R1 3 4 4 3 3 3 3 3 4 30 83% Baik 1

R2 4 4 4 2 4 3 2 4 4 31 86% Baik 1

R3 4 4 4 2 4 3 1 4 4 30 83% Baik 1

R4 4 4 4 2 4 2 1 4 4 29 81% Baik 1

R5 3 4 3 1 4 3 3 4 4 29 81% Baik 1

R6 4 4 4 2 4 2 2 4 4 30 83% Baik 1

R7 4 4 4 2 3 4 4 4 4 33 92% Baik 1

R8 3 3 4 3 4 4 3 4 4 32 89% Baik 1

R9 3 3 4 1 4 4 3 4 3 29 81% Baik 1

R10 3 4 3 1 4 3 4 4 4 30 83% Baik 1

R11 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34 94% Baik 1

R12 4 4 4 2 4 4 1 4 4 31 86% Baik 1

R13 4 4 4 2 4 3 1 4 4 30 83% Baik 1

R14 4 4 4 3 1 3 4 4 3 30 83% Baik 1

R15 4 4 4 3 4 2 3 4 4 32 89% Baik 1

R16 2 3 2 1 2 2 2 3 3 20 55% Kurang 3

R17 3 4 3 3 3 3 2 4 1 26 72% Cukup 2

R18 3 3 4 2 3 3 4 2 2 26 72% Cukup 2

R19 3 3 3 1 4 2 3 4 4 27 75% Cukup 2

R20 3 4 4 1 2 4 2 4 2 26 72% Cukup 2

R21 3 3 3 1 3 2 2 4 4 25 69% Cukup 2

Page 97: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

R22 2 4 3 2 2 3 2 3 3 24 67% Cukup 2

R23 4 4 4 2 2 2 1 4 4 27 75% Cukup 2

R24 3 3 3 2 3 3 2 2 4 25 69% Cukup 2

R25 4 4 4 2 2 2 1 4 4 27 75% Cukup 2

R26 2 4 4 2 4 3 1 4 4 28 78% Cukup 2

R27 3 3 2 2 2 2 2 2 3 21 58% Cukup 2

R28 4 3 3 1 4 2 3 4 4 28 78% Cukup 2

R29 3 4 4 2 2 1 2 4 4 26 72% Cukup 2

R30 3 4 3 2 3 3 2 3 3 26 72% Cukup 2

R31 3 4 3 2 3 2 2 4 4 27 75% Cukup 2

R32 3 4 4 2 3 3 1 4 3 27 75% Cukup 2

Page 98: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 13 Tabel uji validitas kuesioner penggunaan gadget

Skortot

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 item10 al

item1

Pearson Correlation

1.000**

.634**

.457*

.634**

.634**

.681**

1 .313 .313 .313 .313

Sig. (2-tailed)

.178 .000 .003 .178 .043 .003 .178 .003 .178 .001

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item2

Pearson Correlation

.215

1.000**

1.000**

1.000**

.843**

.313 1 .313 .362 .215 .215

Sig. (2-tailed)

.178 .178 .362 .000 .117 .362 .000 .362 .000 .000

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item3

Pearson Correlation

1.000**

.634**

.457*

.634**

.634**

.681**

.313 1 .313 .313 .313

Sig. (2-tailed)

.000

.178

.003

.178

.043

.003

.178

.003

.178

.001

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item4

Pearson Correlation

.634**

.634**

.435

1.000**

1.000**

.664**

.215 1 .215 .215 .215

Sig. (2-tailed)

.003

.362

.003

.362

.055

.000

.362

.000

.362

.001

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item5

Pearson Correlation

1.000**

1.000**

1.000**

.843**

.313 .313 .215 1 .362 .215 .215

Sig. (2-tailed)

.178

.000

.178

.362

.117

.362

.000

.362

.000

.000

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item6

Pearson Correlation

.457*

.457*

.621**

.362 .435 .362 1 .435 .362 .435 .362

Sig. (2-tailed)

.043

.117

.043

.055

.117

.055

.117

.055

.117

.003

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item7

Pearson Correlation

.634**

.634**

1.000**

1.000**

.664**

.215 .215 .435 1 .215 .215

Sig. (2-tailed)

.003

.362

.003

.000

.362

.055

.362

.000

.362

.001

Page 99: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item8

Pearson Correlation

1.000**

1.000**

1.000**

.843**

.313 .313 .215 .362 .215 1 .215

Sig. (2-tailed)

.178 .000 .178 .362 .000 .117 .362 .362 .000 .000

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item9 Pearson Correlation .634**

.215 .634**

1.000**

.215 .435 1.000**

.215 1 .215 .664**

Sig. (2-tailed)

.003 .362 .003 .000 .362 .055 .000 .362 .362 .001

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item10

Pearson Correlation

1.000**

1.000**

1.000**

.843**

.313 .313 .215 .362 .215 .215 1

Sig. (2-tailed)

.178 .000 .178 .362 .000 .117 .362 .000 .362 .000

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

skortotal

Pearson Correlation

.681**

.843**

.681**

.664**

.843**

.621**

.664**

.843**

.664**

.843**

1

Sig. (2-tailed)

.001 .000 .001 .001 .000 .003 .001 .000 .001 .000

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel uji reabilitas kuesioner penggunaan gadget

Page 100: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.905 10

Page 101: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 14 Tabel uji validitas kuesioner perkembangan interaksi sosial

item1 item2 item3 item4 item5 item6 item7 item8 item9 skortotal

item1

Pearson Correlation

.637**

.716**

1.000**

.716**

.466*

.842**

1 .289 .441 .441

Sig. (2-tailed)

.003 .000 .000 .216 .052 .000 .038 .052 .000

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item2

Pearson Correlation

.637**

.637**

.453*

.489*

1 .311 .033 .200 .311 .200

Sig. (2-tailed)

.003 .182 .003 .889 .398 .182 .045 .398 .029

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item3

Pearson Correlation

.716**

.716**

1.000**

.617**

.311 1 .177 .207 .141 .207

Sig. (2-tailed)

.000

.182

.000

.456

.380

.000

.554

.380

.004

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item4

Pearson Correlation

1.000**

.637**

.716**

.716**

.466*

.842**

1 .289 .441 .441

Sig. (2-tailed)

.000

.003

.000

.216

.052

.000

.038

.052

.000

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item5

Pearson Correlation

.568**

.568**

.642**

.289 .033 .177 .289 1 .177 .318

Sig. (2-tailed)

.216

.889

.456

.216

.009

.456

.172

.009

.002

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item6

Pearson Correlation

.568**

1.000**

.802**

.441 .200 .207 .441 1 .207 .340

Sig. (2-tailed)

.052

.398

.380

.052

.009

.380

.143

.000

.000

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item7

Pearson Correlation

.716**

1.000**

.716**

.617**

.311 .177 .207 1 .141 .207

Sig. (2-tailed)

.000

.182

.000

.000

.456

.380

.554

.380

.004

Page 102: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

item8

Pearson Correlation

.466*

.453*

.466*

.526*

.141 .318 .340 .141 1 .340

Sig. (2-tailed)

.038 .045 .554 .038 .172 .143 .554 .143 .017

N

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

.568**

1.000**

.802**

.

item9 Pearson Correlation

441 .200 .207 .441 .207 .340 1

Sig. (2-tailed)

.052 .398 .380 .052 .009 .000 .380 .143 .000

N

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

skortotal

Pearson Correlation

.842**

.489*

.617**

.842**

.642**

.802**

.617**

.526*

.802**

1

Sig. (2-tailed)

.000 .029 .004 .000 .002 .000 .004 .017 .000

N

20

20

20

20

20

20

20

20

20

20

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Tabel uji reabilitas kuesioner perkembangan interaksi sosial

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.860 9

Lampiran 15

Page 103: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Tabel tabulasi silang frekuensi penggunaan gadget dengan perkembangan interkasi sosial

gadget * interaksi Crosstabulation

interaksi

baik

cukup

kurang

Total

gadget sering

Count

0 0 1 1

% of Total

.0% .0% 3.1% 3.1%

jarang

Count

9 16 0 25

% of Total

28.1% 50.0% .0% 78.1%

tidakpernah

Count

6 0 0 6

% of Total

18.8% .0% .0% 18.8%

Total

Count

15 16 1 32

% of Total

46.9% 50.0% 3.1% 100.0%

Page 104: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 16

Tabel uji spearman rho

Correlations

gadget interaksi

Spearman's rho gadget

Correlation Coefficient

1.000 -.575**

Sig. (2-tailed)

. .001

N

32 32

interaksi

Correlation Coefficient

-.575**

1.000

Sig. (2-tailed)

.001 .

N

32 32

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 105: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah

Lampiran 17

No Jadwal

1 Pendaftaran Skripsi 2 Penentuan Pembimbing 3 Pengajuan Tema Judul Skripsi 4 Konsultasi Judul

5 Studi Kepustakaan 6 Penyusunan Proposal 7 Bimbingan Proposal

8 Ujian Proposal 9 Revisi (Bila perlu) 10 Pengurusan surat ijin penelitian 11 Pengambilan Data 12 Pengolahan Data 13 Penyusunan Skripsi 14 Bimbingan Skripsi 15 Ujian Skripsi 16 Revisi (Bila perlu)

JADWAL PROPOSAL PENELITIAN

Bulan

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 2

Page 106: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah
Page 107: SKRIPSI - STIKES ICME JOMBANGrepo.stikesicme-jbg.ac.id/56/3/dwi nurjanah.pdf · 2018. 8. 29. · skripsi penggunaan gadget dengan perkembangan interaksi sosial anak usia pra sekolah