peran auksin dalam tropisme tanaman

3
PERAN AUKSIN DALAM TROPISME TANAMAN (FOTOTROPISME) A. Pengertian Fototropisme Fototropisme (Phototropism). Pertumbuhan dengan orientasi yang dikendalikan oleh faktor cahaya dan terjadi pada tajuk tanaman pada umumnya dan akar pada keadaan tetentu untuk menjamin ketersediaan cahaya pada daun untuk proses fotosintesis. Fototropisme merupakan gerak tumbuhan yang terjadi akibat pengaruh arah datangnya rangsang berupa cahaya. B. Macam Fototropisme a. Fototropisme positif Gerak tanaman menuju ke arah datangnya cahaya. Ex : ujung batang bunga matahari membelok ke arah cahaya b. Fototropisme negatif Gerak tanaman atau bagian tanaman menjauhi arah datngnya cahaya. Ex : gerak ujung akar menjauhi arah datangnya cahaya. C. Redistribusi Lateral Auksin 1. Mekanisme Fototropisme Menurut Charles dan Francis Darwin, mekanisme fototropisme melalui 2 cara terpisah : a. Pengindraan sumber cahaya yang terjadi pada ujung koleoptil b. Pelengkungan yang terjadi pada bagian bawah koleoptil. Fenomena ini berhubungan dengan sebaran auksin yang tidak merata dari tempat sintesis pada bagian ujung koleoptil ke arah bawah.

Upload: iskhawatunamanah

Post on 04-Jan-2016

66 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hormon auksin dalam ototropisme

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Auksin Dalam Tropisme Tanaman

PERAN AUKSIN DALAM TROPISME TANAMAN (FOTOTROPISME)

A. Pengertian FototropismeFototropisme (Phototropism). Pertumbuhan dengan orientasi yang dikendalikan oleh faktor cahaya dan terjadi pada tajuk tanaman pada umumnya dan akar pada keadaan tetentu untuk menjamin ketersediaan cahaya pada daun untuk proses fotosintesis.

Fototropisme merupakan gerak tumbuhan yang terjadi akibat pengaruh arah datangnya rangsang berupa cahaya.

B. Macam Fototropisme a. Fototropisme positif

Gerak tanaman menuju ke arah datangnya cahaya. Ex : ujung batang bunga matahari membelok ke arah cahaya

b. Fototropisme negatifGerak tanaman atau bagian tanaman menjauhi arah datngnya cahaya. Ex : gerak ujung akar menjauhi arah datangnya cahaya.

C. Redistribusi Lateral Auksin1. Mekanisme Fototropisme

Menurut Charles dan Francis Darwin, mekanisme fototropisme melalui 2 cara terpisah :a. Pengindraan sumber cahaya yang terjadi pada ujung koleoptilb. Pelengkungan yang terjadi pada bagian bawah koleoptil.

Fenomena ini berhubungan dengan sebaran auksin yang tidak merata dari tempat sintesis pada bagian ujung koleoptil ke arah bawah.

2. Redistribusi lateral auksin Transport secara lateral merupakan inti dari mekanisme fototropisme. Auksin yang diproduksi pada ujung koleoptil ditransport secara lateral dari sisi terang koleoptil, yang menghadap cahaya ke sisi gelap.

3. Peran phototropin dalam fototropismea. Phototropin adalah fotoreseptor untuk lintasan cahaya birub. Phototropin terlibat dalam proses pelengkungan fototropisme.

Page 2: Peran Auksin Dalam Tropisme Tanaman

c. Phototropin adalah kinase protein yang mengalami fosforilasi otomatis dengan aktivitas yang dirangsang oleh cahaya biru.

d. Perbedaan tingkat fosforilasi secara lateral ditunjukkan phototropin I dengan pemberian cahaya biru yang rendah dari satu arah.

e. Hal ini megakibatkan pergerakan auksi ke sisi gelap kemudian mengakibatkan perbedaan laju pertumbuhan antara sisi gelap dan terang.

Fototropisme mebutuhkan absorbsi cahaya oleh protein yang dikenal sebagai phototropin. Phototropin berubah menjadi bentuk baru ketika mereka menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Bentuk baru ini menyebabkan phototropin berperan sebagai “pengubah” untuk gen yang meregulasi aktivitas auksin.

Auksin berperan dalam pemanjangan sel. Sehingga, dengan melepaskan auksin pada salah satu sisi, namun tidak pada sisi yang lain, batang akan membengkok karena satu sisi menjadi lebih panjang dari sisi lainnya Ketika batang terkena cahaya pada salah satu sisinya, auksin akan berpindah dari sisi terang menuju sisi gelap, sehingga menyababkan sisi gelap membengkok ke arah cahaya. Membengkoknya tanaman kearah cahaya menyebabkan tanaman mampu menyerap cahaya matahari lebih banyak, sehingga dapat berotosintesis lebih cepat.