penyakit sistemik kehamilan3
TRANSCRIPT
PENYAKIT SISTEMIK
DALAM KEHAMILAN
Pendahuluan
Peny. sistemik berpengaruh pada kehamilan
1.Kehamilan memperberat penyakitnya
2.Kehamilan diakhiri/dilanjutkan
3.Kontraindikasi untuk kehamilannya
4.Aspek etikolegal
Penyakit sistemik
Penyakit kardiovaskuler, Kelainan endokrin, penyakit imun, kelainan hematologi, neurologi, kelainan paru, penyakit hepar, penyakit ginjal, infeksi, keganasan.
• INFEKSI DALAM
KEHAMILAN
INFEKSI DALAM KEHAMILAN
CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
• Infeksi subklinis - kurang lebih 35% wanita dengan imunitas terhadap CMV
• Kejadian infeksi dalam kehamilan jarang (1%) tapi kemungkinan infeksi neonatal 40%
• Biasanya asimtomatik, jarang dengan gejala menetap
• Gejala gangguan fungsi pendengaran, penglihatan serta gangguan mental umumnya terjadi pada infeksi neonatal yang simtomatik
HERPES SIMPLEX
• Virus DNA type 2 - herpes genitalis
• Partus per vaginam – transmisi ke neonatus terutama bila masih terdapat vesikel
• Herpes neonatal jarang – tapi bila terjadi mortalitas 50% - terutama bila infeksi primer pada ibu (belum ada imunitas pasif dari ibu untuk janin)
Direkomendasikan untuk Sectio Caesarea
pada:
• Infeksi primer dengan gejala dalam 6
minggu terakhir, atau
• Herpes rekuren dengan vesikel saat
persalinan
RUBELA
• Infeksi di awal kehamilan – multiple fetal
abnormalities – tuli, gangguan jantung,
retardasi mental, gangguan mata
• Vaksinasi pada kehamilan? Vaksin rubela
adalah vaksin hidup jadi tak
direkomendasikan
TOXOPLASMOSIS
• Toxoplasma gondii
• Sering asimptomatik – penularan melalui kotoran kucing dan makan daging terinfeksi
• Infeksi janin – retardasi mental, kejang, spastisitas, gangguan penglihatan
• Terapi infeksi dengan Spiramycin
• Tugas! Baca diagram di poli 146 ya!
• SYPHILIS
• Treponema pallidum
• Infeksi pada kehamilan menyebabkan:
abortus, gangguan kongenital berat, IUFD
• Terapi dengan benzylpenicillin
• Penapisan (screening) dengan VDRL
• TBC
• Vaksinasi BCG pada kehamilan
dikontraindikasikan karena virus hidup
• Tes Tuberkulin aman
• Terapi TB dengan obat2 lini pertama –
kecuali streptomycin – tambahkan dengan
vitamin B6
• HIV
• Ibu HIV positif cenderung untuk lahir prematur, IUGR, IUFD
• Transmisi vertikal pada fetus selama intrapartum dan bila menyusui – terjadi pada 15% walaupun imunisasi pasif dari ibu melalui transfer transplasental
• Kemungkinan transmisi lebih besar bila Hitung CD4 rendah, angka viral load tinggi, dan KPD lebih dari 4 jam
• Neonatus terinfeksi HIV, 25% menjadi
AIDS dalam 1 tahun dan 40% AIDS dalam
5 tahun
• Terapi Zidovudine dan Lamivudine –
neonatus juga diterapi
• Sectio Caesarea elektif dan menghindari
pemberian ASI – transmisi vertikal
menurun jadi <2%
• BACTERIAL VAGINOSIS
• Akibat perubahan populasi flora normal vagina,
Gardnerella vaginalis dan Mycoplasma hominis
yang anaerob meningkat
• Asimptomatik atau dengan keputihan
• Sering terjadi kelahiran prematur
• Terapi Klindamisin dan Metronidazol
mengurangi risiko lahir preterm
• Penapisan dengan Whiff Test dan tes pH vagina
• MALARIA
• Infeksi menyebabkan tingginya risiko
kejadian IUGR dan IUFD
• Terapi dengan Klorokuin atau Mefloquin
• HEPATITIS B
• HBsAg dan HBeAg positif tanpa antibodi
lebih infeksius
• Transmisi vertikal terjadi saat persalinan,
90% menjadi karrier kronik – bandingkan
dengan dewasa yang hanya 10%
• HEPATITIS C
• Transmisi vertikal sekitar 6%, meningkat
terutama dibarengi dengan infeksi HIV
dengan Viral load tinggi
• Penapisan pada pasien risiko tinggi
• STREPTOKOKUS GRUP B (GBS)
• Penyebab sepsis neonatus dengan
mortalitas 6% pada aterm dan 18% pada
bayi preterm
• Streptococcus agalactiae – terdapat di
traktus genitali 20% wanita hamil
•Penyakit
Kardiovaskuler
Penyakit Kardiovaskuler
Angka kejadian 1% kehamilan
Mayoritas penyakit jantung rematik 90%, tidak lagi setelah kemajuan antibiotika.
Etiologi peny jantung kongenital, hipertensi menahun, anemia berat, peny paru, tirotoksikosis
Perubahan fisiologis : volume darah 6-8 mg dan maksimal 32-34 mg
Volume plasma berakibat hemodilusi & Hb
Tahanan perifer berkurang – tekanan darah
sedikit turun
Intake besi & asam folat diperlukan
Fibinogen, kadar plasma, faktor VII, X, XII
Mencegah terjadinya perdarahan
Volume intravaskuler s/d 300-500 ml darah
akibat kontraksi uterus thd sistem vena
Manifestasi kembali normal dlm 6 minggu pasca
persalinan
• 1. Penyakit jantung kongenital ( asianotik
dan sianotik)
• 2. Penyakit jantung didapat (rematik dan
koroner)
• 3. Penyakit jantung spesifik pada
kehamilan (peripartum kardiomiopati)
Risiko maternal penyakit jantung paling tinggi adalah pada:
• peripartum kardiomiopati,
• hipertensi pulmonal primer maupun sekunder (termasuk sindroma Eisenmenger),
• Coartatio aorta dengan kelainan katup,
• Sindroma Marfan dengan kelainan aorta
Manifestasi kardiopulmoner normal
pada kehamilan
1.Lelah
2.Dispnoe
3.Kadang-kadang palpitasi
4.Murmur sistolik
5.Pulsasi vena leher
6.Edema ekstremitas bawah
7.Suara S-1 wide split dan keras
Yang Abnormal
• Sinkop
• Dispneu paroksismal nokturnal
• Takikardia (>120x/menit)
• Aritmia terus menerus
• Nafas memendek saat istirahat
• Distensi vena leher
• Murmur sistolik (4-6/6)
• Murmur diastolik
• Nyeri dada
• Hemoptisis
• Sianosis
Prakonsepsi
• Riwayat peny.jantung, PF
• Foto thorax, EKG 12 lead
• Pulse Oxymetri
• Trans-thoraks ekhokardiografi
• Evaluasi status fungsional jantung (NYHA)
• Pengelompokan berdasar faktor risiko
• Bila perlu MSCT-scan jantung
Antepartum
• Multidisiplin
• Konfirmasi usia kehamilan baik LMP maupun USG
• Fetal echocardiografi pada 20-34 minggu kehamilan khususnya itu dg peny.jtg kongenital
• Fetal well being – dgn fetal biometry, Doppler velocimetri, NST
• Deteksi dini kelainan – PE, Anemia, infeksi, hipertiroid
• Perencanaan kapan terminasi kehamilan dan cara persalinan
Intrapartum
• Monitoring ketat, posisi miring kiri
• Balans cairan, saturasi oksigen
• Monitoring invasif pada risiko tinggi
• Pertimbangkan intrapartum analgesia
• SC atas indikasi obstetri kecuali pada pasien yang dilarang mengejan seperti aorta dissection dan Sindroma marfan dengan dilatasi aorta
• Denganperingan kala 2 pada pervaginam
• Penggunaan warfarin diganti heparin pada minimal 2 minggu sebelum persalin
• Pada SC pilihan anastesinya adalah epidural atau general
• Profilaksis pada pasien dengan katup buatan, riw.endokarditis, sistemik pulmonary shunt, immunocompromised, risiko infeksi/potensial endokarditis/PJR dg kelainan katup
Postpartum
• Monitoring ketat
• Balans cairan
• Bila ada ancaman edem paru – diuretik
• Komplikasi yang dapat timbul adalah anemia, perdarahan, infeksi, tromboemboli, edem paru
• Diskusikan metode kontrasepsi yang baik dan aman
Kontrasepsi
• Tidak ada yang benar-benar ideal – trombosis dan infeksi
• Barier/kondom – gagal tinggi 12%
• Pil oral/kombinasi – risiko tromboemboli
• KONTRASEPSI BEBAS ESTROGEN
• IUD – ati-ati refleks vagal (jd bradikardi) dan risiko infeksi, jg yg pakai antikoagulan
• Tubektomi – vasektomi: dianjurkan utk yang sudah tak ingin keturunan
PENYAKIT RESPIRASI
• Volume tidal berkurang 40% dengan kehamilan
– tak ada perubahan pada frekuensi nafas
• Pada asma sebaiknya terkontrol dalam
kehamilan – jangan hentikan pengobatan untuk
asma
• Pada penggunaan steroid lama untuk asma
sebaiknya dosis ditingkatkan karena supresi
korteks adrenal tidak mampu memproduksi
cukup steroid untuk stres persalinan
Penyakit Tiroid
• Secara fisiologis terjadi peningkatan TBG karena mediasi estrogen yang kemudian meningkatkan T3, dan T4
• Produksi tiroksin fetus baru setelah 12 minggu
• Hipotiroid – peningkatan mortalitas perinatal – biasa akibat asupan yodium kurang – terapi dengan pemberian tiroksin
• Nodul Tiroid – cek USG – solid
kemungkinan maligna
• Konfirmasi dengan biopsi jarum halus
(FNAB)
• Hindari pengobatan radioaktif terutama
pada trimester I
• Hipertiroid sekitar 0.2% wanita hamil terutama akibat penyakit Grave.
• Pada penyakit yang tak diobati, mortalitas perinatal dan krisis dapat terjadi saat persalinan.
• Pengobatan PTU – melintasi plasenta –hipotiroid neonatus – gunakan dosis rendah dan fungsi tiroid dicek tiap bulan
• Penyakit Grave juga sering perburukan pasca persalinan
• Tiroiditis postpartum sering terjadi (5-10%) dan menyebabkan depresi postnatal
DIABETES
• Toleransi glukosa menurun dalam
kehamilan akibat dari perubahan
metabolisme karbohidrat dan efek
antagonis dari Human placental Lactogen,
progesteron, dan kortisol
• Kehamilan adalah diabetogenik
• Glikosuria dapat terjadi walaupun kadar
glukosa darah normal pada kehamilan
• Kadar gula darah meningkat – Hiperinsulinemia
janin – deposisi lemak janin dan makrosomia
• Diabetes gestasional- intoleransi glukosa dalam
kehamilan yang menghilang setelah kehamilan
• Faktor risiko GDM – riwayat lahir bayi berat lebih
dari 4kg, riwayat sindrom ovarium polikistik,
riwayat GDM, riwayat IUFD, riwayat keluarga
DM, juga pada polihidramnion
• 4 kelompok: DM tipe 1, tipe 2, unclassified, dan
GDM (DM Gestasional)
• Pada DM – risiko kelainan kongenital terutama
kelainan jantung, kelahiran preterm, kelainan
maturitas paru (ati2 Respiratory Distress
Syndrome), polihidramnion
• Distosia dan trauma jalan lahir
• Fetal distress dan kematian janin tiba2 juga
sering terjadi
• Pada ibu, peningkatan jumlah insulin yang
dibutuhkan, infeksi traktus urinarius,
infeksi luka dan endometrium setelah
persalinan, hipertensi dan pre-eklampsia
• Indonesia – dan Asia – risiko DM –
Universal screening