penyakit pada biji-bijian
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 penyakit pada biji-bijian
1/3
Dalam kaitan keberadaan patogen, Neergard (1977) cit. Saleh (2008), membedakan
menjadi: 1) patogen terbawa benih (seed-borne pathogen), yaitu apabila patogen terbawa
benih melalui kontaminasi pada permukaan biji atau terdapat dalam jaringan kulit biji. 2)
Patogen yang terdapat di dalam embrio biji dan ditularkan ke kecambah yang tumbuh dari
biji tersebut disebut patogen tular biji (seedtransmitted pathogen). Adakalanya patogen yang
terbawa biji (pada permukaan/di dalam kulit biji) menginfeksi kecambah yang baru tumbuh
sehingga menular ke tanaman muda.
Fusarium sp. danAspergillus sp. adalah patogen tular benih yang banyak menginfeksi
biji di areal pertanaman maupun pada tempat penyimpanan hasil panen jagung. Patogen
Fusarium sp. dan Aspergillus sp. dapat berkembang baik dalam suhu dan kelembaban yang
ideal pada tempat penyimpanan benih jagung. Patogen tersebut dapat memproduksi senyawa
beracun yang disebut mikotoksin (Gleen et al., 2001; Mao et al. 1998 cit. Pakki, 2005).
Mikotoksin adalah hasil metabolisme sekunder yang bersifat toksik dari beberapa
mikroorganisme untuk kolonisasi inang ataupun untuk mempertahankan hidupnya. Keadaan
iklim tropis, seperti suhu dan kelembaban yang tinggi, sangat membantu perkembangan
mikroorganisme Fusarium sp. dan Aspergillus sp. Kedua patogen ini juga telah dilaporkan
merupakan inang utama dan persentase infeksinya lebih besar pada jagung dibanding
komoditi pangan lainnya seperti kacang tanah dan sorgum, (Abou, 1995 cit. Pakki, 2005)
Berikut merupakan patogen yang dapat ditularkan melalui benih kedelai (Saleh,
2008):
Infeksi patogen tular benih tersebut seringkali tidak nampak jelas pada benih dan baru
memperlihatkan gejala pada kecambah, bahkan adakalanya baru tampak pada saat tanaman
sudah tumbuh dewasa. Beberapa patogen infeksi pada benih terlihat berupa perubahan warna
-
7/22/2019 penyakit pada biji-bijian
2/3
(discoloration), perubahan fisik biji (keriput, kusam, busuk) atau terdapatnya jamur pada
benih. Infeksi virus SMV dan SSV seringkali dicirikan oleh warna belang coklat pada kulit
biji. Infeksi jamur Colletrotichum pada benih secara visual sulit diamati tetapi gejalanya
terlihat pada kotiledon kecambah yang tumbuh dari biji.
Pada biji kacang tanah patogen yang sering menyerang adalah virus PStV (Peanut
Stripe Virus) yang menyebabkan daun menguning. Untuk mendapatkan benih sehat yang
bebas penyakit benih utama virus belang (PStV) tersebut harus dipilih dari tanaman yang
bebas dari serangan virus tersebut di lapang. Benih kacang tanah memiliki keunggulan karena
dapat disimpan lama sampai satu tahun dalam bentuk polong kering dengan kadar air 9%.
Penurunan mutu benih karena polong atau biji yang kurang kering (di atas 12%) umumnya
akan terkena serangan jamur Aspergillus flavus, penyebab timbulnya racun afla (afla-toksin)
yang berbahaya bagi kesehatan ternak dan manusia yang mengonsumsinya (Sudjadi &
Supriyati, 2001).
Pada padi, patogen yang sering menyerang pada saat di penyimpanan adalah kapang.
Kapang adalah cendawan renik yang mempunyai miselia dan masa spora yang jelas. Kapang
(mikosis) ini sebagai pencemar pada berbagai pakan dan bahan pakan maupun ruangan yang
mampu menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan (Ahmad, 2009). Penyimpanan
gabah atau beras saat ini masih banyak menggunakan teknologi yang konvensional. Salah
satunya yaitu penyimpanan di udara terbuka atau dike-mas dengan karung goni tanpa pelapis
apapun, sehingga beras yang sudah pecah kulitnya ataupun beras giling akan mengalami
kerusakan struktur fisik dan kimiawi akibat reaksi oksidasi. Jika kelembapan udaranya tinggi
maka beras akan cepat terserang penyakit gudang yaitu munculnya bintik kehitam-hitaman
disertai munculnya kapang (Hawa dkk., 2010).
Penanaman benih sakit (terinfeksi patogen) selain berpengaruh langsung terhadap
pertumbuhan tanaman juga merupakan sumber infeksi di lapang, memfasilitasi kehidupan
patogen dan penyebaran patogen dari musim ke musim berikutnya, serta penyebaran dari satu
daerah ke daerah lainnya. Perdagangan benih internasional melalui alat transportasi modern
membantu penyebaran patogen antarnegara/benua apabila benih yang diperdagangkan tidak
sehat (Saleh, 2008).
-
7/22/2019 penyakit pada biji-bijian
3/3
Ahmad, R. Z.. 2009. Cemaran kapang pada pakan dan pengendaliannya. Jurnal Litbang
Pertanian. 28 (1) : 15.
Hawa, L. C., A. Lastriyanto, dan S. Bangun. 2010. Pengemasan atmosfir termodifikasi beras
pecah kulit dan sosoh.
Pakki, S.. 2005. Patogen tular benihFusariumsp. danAspergilussp. pada jagung serta
pengendalinnya. Prosiding Seminar Nasional Jagung. Balai Penelitian Tanaman
serealia.
Saleh, N.. 2008. Penggunaan benih sehat sebagai sarana utama optimasi pencapaian
produktivitas kedelai. Iptek Tanaman Pangan. 3 (2) : 230-231.
Sudjadi, M. dan Y. Supriati. 2001. Perbaikan teknologi produksi kacang tanah di Indonesia.
Buletin AgroBio. 4(2) : 68.