penyakit hepar konis
TRANSCRIPT
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 1/23
TINJAUAN PUSTAKA
SIROSIS HEPATIS
PENDAHULUAN
Diseluruh dunia sirosis menempati urutan ke-7 penyebab kematian. Sekitar
25.000 orang meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. Di negara maju, sirosis hati
merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada pasien yang berusia 45 – 4 tahun
!setelah penyakit kardio"askuler dan kanker#. Sirosis hati merupakan penyakit hati
yang sering ditemukan dalam ruang pera$atan %agian &enyakit Dalam. &enyebab
terbanyak sirosis hati di 'sia (enggara adalah akibat komplikasi in)eksi !hepatitis#
"irus hepatitis % dan *, demikian juga di +ndonesia. &era$atan di umah Sakit
sebagian besar kasus terutama ditujukan untuk mengatasi berbagai penyakit yang
ditimbulkan seperti perdarahan saluran erna bagian atas, koma hepatikum, hepatorenal
sindrom, dan asites, spontaneous baterial peritonitis serta hepatosellular arsinoma.
ejala klinis dari sirosis hati sangat ber"ariasi, mulai dari tanpa gejala sampai
dengan gejala yang sangat jelas. 'pabila diperhatikan, laporan di negara maju, maka
kasus sirosis hati yang datang berobat ke dokter hanya kira-kira /0 dari seluruh
populasi penyakit in, dan lebih kurang /0 lainnya ditemukan seara kebetulan ketika
berobat untuk penyakit lain, sisanya ditemukan saat atopsi.
ambaran klinis pada sirosis hati munul akibat kegagalan hepatoseluler dan
terjadinya hipertensi portal. 1ipertensi portal ini disebabkan oleh karena meningkatnya
resistensi "askular hati terhadap aliran darah portal dan diperberat oleh peningkatan
aliran darah portal yang timbul akibat dilatasi arteri splanknik.omplikasi sirosis dapat terjadi seara )ungsional, anatomi ataupun neoplastik.
elainan )ungsi hepato-selular disebabkan gangguan kemampuan sintesis, detoksi)ikasi
ataupun kelaian sistemik yang sering melibatkan organ ginjal dan endokrin. elainan
anatomis terjadi karena pada sirosis terjadi perubahan bentuk parenkim hati, sehingga
terjadi penurunan per)usi dan menyebabkan terjadinya hipertensi portal, dengan
perubahan alur pembuluh darah balik yang menuju "iseral berupa pirau baik intra
maupun ekstra hepatal. Sirosis yang dibiarkan dapat berlanjut dengan proses
degenerati) yang neoplastik dan dapat menjadi karsinoma hepato-selular. omplikasi
23
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 2/23
dari sirosis dapat berupa kelainan ginjal berupa sindroma hepatorenal, nekrosis tubular
akut. uga dapat terjadi ense)alopati porto-sistemik, perdarahan "arises, peritonitis
bakterialis spontan.
DEFINISI
+stilah Sirosis hati diberikan oleh aene tahun 66, yang berasal dari kata
hirros yang berarti kuning orange !orange yello$#, karena perubahan $arna pada
nodul-nodul yang terbentuk. &engertian sirosis hati dapat dikatakan sebagai berikut
yaitu suatu keadaan disorganisasi yang di)use dari struktur hati yang normal akibat
nodul regenerati) yang dikelilingi jaringan mengalami )ibrosis. Seara lengkap Sirosis
hati adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besar dan
seluruh sistem arsitektur hati mengalami perubahan menjadi tidak teratur dan terjadi
penambahan jaringan ikat !)ibrosis# disekitar parenkim hati yang mengalami regenerasi.
Seara makroskopik sirosis hati umumnya dibagi menjadi dua golongan besar yaitu
makronodular dan mikronodular. enis mikronodular memiliki ukuran nodul sekitar 2-5
mm, dikaitkan dengan sirosis hati oleh alohol atau akibat gangguan gi8i yang disebut
sirosis aenne atau 9nutritional irrhosis:, sedangkan sirosis makronodular dikaitkan
dengan keadaan hepatitis yang berat atau nekrosis luas yang dikenal dengan nama
sirosis posnekrotik atau sirosis poshepatitis.
Sirosis hati seara klinis dibagi menjadi sirosis hati kompensata yang berarti
belum ada gejala klinis yang nyata dan sirosis hati dekompensata yang ditandai gejala-
gejala klinis yang jelas. Sirosis hati kompensata merupakan kelanjutan dari proses
hepatitis kronik dan pada satu tingkat tidak terlihat perbedaannya seara klinis. 1al ini
dapat dibedakan melalui pemeriksaan biopsi hati.
ANATOMI DAN HISTOLOGI HATI
27
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 3/23
1epar merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusia. 1epar pada
manusia terletak pada bagian atas a"um abdominis, di ba$ah dia)ragma, di kedua
sisi kuadran atas, yang sebagian besar terdapat pada sebelah kanan. %eratnya 6200
– 6300 gram. &ermukaan atas terletak bersentuhan di ba$ah dia)ragma, permukaan
ba$ah terletak bersentuhan di atas organ-organ abdomen. 1epar di)iksasi seara
erat oleh tekanan intraabdominal dan dibungkus oleh peritoneum keuali di daerah
posterior-superior yang berdekatan dengan ".a"a in)erior dan mengadakan kontak
langsung dengan dia)ragma. %agian yang tidak diliputi oleh peritoneum disebut
bare -area. (erdapat re)leksi peritoneum dari dinding abdomen anterior, dia)ragma
dan organ-organ abdomen ke hepar berupa ligamen.
;aam-maam ligamennya<
6. igamentum )ali)ormis < ;enghubungkan hepar ke dinding ant. abd dan terletak di
antara umbilius dan dia)ragma.
2. igamentum teres hepatis = round ligament < ;erupakan bagian ba$ah lig.
)ali)ormis > merupakan sisa-sisa peninggalan ".umbilialis yg telah menetap.
/. igamentum gastrohepatia dan ligamentum hepatoduodenalis < ;erupakan bagian
dari omentum minus yg terbentang dari ur"atura minor lambung dan duodenum
sblh pro?imal ke hepar. Di dalam ligamentum ini terdapat 'a.hepatia, ".porta dan
dut.holedous ommunis. igamen hepatoduodenale turut membentuk tepi
anterior dari @oramen Aislo$.
4. igamentum *oronaria 'nterior ki–ka dan ig. oronaria posterior ki-ka<
;erupakan re)leksi peritoneum terbentang dari dia)ragma ke hepar.
5. igamentum triangularis ki-ka < ;erupakan )usi dari ligamentum oronaria
anterior dan posterior dan tepi lateral kiri kanan dari hepar.
Seara anatomis, organ hepar tereletak di hipohondrium kanan dan epigastrium, dan
melebar ke hipokondrium kiri. 1epar dikelilingi oleh a"um toraks dan bahkan pada
orang normal tidak dapat dipalpasi !bila teraba berarti ada pembesaran hepar#.
&ermukaan lobus kanan dpt menapai sela iga 4B 5 tepat di ba$ah aerola mammae. ig.
)ali)ormis membagi hepar seara topografis bukan seara anatomis yaitu lobus kanan
yang besar dan lobus kiri.
2
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 4/23
Secara Mikroskopis
1epar dibungkus oleh simpai yg tebal, terdiri dari serabut kolagen dan jaringan
elastis yg disebut apsul lisson. Simpai ini akan masuk ke dalam parenkim hepar
mengikuti pembuluh darah getah bening dan duktus biliaris. ;assa dari hepar seperti
spons yg terdiri dari sel-sel yg disusun di dalam lempengan-lempenganBplate dimana
akan masuk ke dalamnya sistem pembuluh kapiler yang disebut sinusoid. Sinusoid-
sinusoid tersebut berbeda dengan kapiler-kapiler di bagian tubuh yang lain, oleh karena
lapisan endotel yang meliputinya terdiri dari sel-sel )agosit yg disebut sel kup)er. Sel
kup)er lebih permeabel yang artinya mudah dilalui oleh sel-sel makro dibandingkan
kapiler-kapiler yang lain. empengan sel-sel hepar tersebut tebalnya 6 sel dan punya
hubungan erat dengan sinusoid.
&ada pemantauan selanjutnya nampak parenkim tersusun dalam lobuli-lobuli.
Di tengah-tengah lobuli terdapat 6 "ena sentralis yang merupakan abang dari "ena-
"ena hepatika !"ena yang menyalurkan darah keluar dari hepar#. Di bagian tepi di
antara lobuli-lobuli terhadap tumpukan jaringan ikat yang disebut traktus portalisB
(+'D yaitu traktus portalis yang mengandung abang-abang ".porta, '.hepatika,
dutus biliaris. *abang dari "ena porta dan '.hepatika akan mengeluarkan isinya
langsung ke dalam sinusoid setelah banyak perabangan. Sistem bilier dimulai dari
analiuli biliaris yang halus yang terletak di antara sel-sel hepar dan bahkan turut
membentuk dinding sel. *analiuli akan mengeluarkan isinya ke dalam intralobularis,
diba$a ke dalam empedu yg lebih besar, air keluar dari saluran empedu menuju
kandung empedu.
FISIOLOGI HATI
1ati merupakan pusat dari metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber
energi tubuh sebanyak 20 serta menggunakan 20 – 25 oksigen darah. 'da beberapa
)ungsi hati yaitu <
6. @ungsi hati sebagai metabolisme karbohidrat
&embentukan, perubahan dan pemeahan 1, lemak dan protein saling berkaitan
satu sama lain. 1ati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus
menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. likogen lalu ditimbun di
2
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 5/23
dalam hati kemudian hati akan memeahkan glikogen menjadi glukosa. &roses
pemeahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenelisis. arena proses-proses
ini, hati merupakan sumber utama glukosa dalam tubuh, selanjutnya hati mengubah
glukosa melalui heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa.
&embentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan < ;enghasilkan energi,
biosintesis dari nukleotida, nulei aid dan '(&, dan membentukB biosintesis
senya$a / karbon !/*# yaitu piru"i aid !asam piru"at diperlukan dalam siklus
krebs#.
2. @ungsi hati sebagai metabolisme lemak
1ati tidak hanya membentukBmensintesis lemak tapi sekaligus mengadakan
katabolisis asam lemak. 'sam lemak dipeah menjadi beberapa komponen <
6. Senya$a 4 karbon – C(E %D+CS
2. Senya$a 2 karbon – '*(+FC '*C('(C !dipeah menjadi asam lemak dan
gliserol#
/. &embentukan holesterol
4. &embentukan dan pemeahan )os)olipid
1ati merupakan pembentukan utama, sintesis, esteri)ikasi dan ekskresi kholesterol.
Dimana serum kolesterol menjadi standar pemeriksaan metabolisme lipid.
/. @ungsi hati sebagai metabolisme protein
1ati mensintesis banyak maam protein dari asam amino. Dengan proses
deaminasi, hati juga mensintesis gula dari asam lemak dan asam amino. Dengan
proses transaminasi, hati memproduksi asam amino dari bahan-bahan non nitrogen.
1ati merupakan satu-satunya organ yg membentuk plasma albumin dan G - globulin
dan organ utama bagi produksi urea. Hrea merupakan end produt metabolisme protein. G - globulin selain dibentuk di dalam hati, juga dibentuk di limpa dan
sumsum tulang I – globulin hanya dibentuk di dalam hati. 'lbumin mengandung J
54 asam amino dengan %; 33.000.
4. @ungsi hati sehubungan dengan pembekuan darah
1ati merupakan organ penting bagi sintesis protein-protein yang berkaitan dengan
koagulasi darah, misalnya < membentuk )ibrinogen, protrombin, )aktor F, F++, +K,
K. %enda asing menusuk kena pembuluh darah – yang beraksi adalah )aktor
ekstrinsik, bila ada hubungan dengan katup jantung – yang beraksi adalah )aktor
/0
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 6/23
intrinsik. @ibrin harus isomer agar kuat pembekuannya dan ditambah dengan )aktor
K+++, sedangakan Fit dibutuhkan untuk pembentukan protrombin dan beberapa
)aktor koagulasi.
5. @ungsi hati sebagai metabolisme "itamin
Semua "itamin disimpan di dalam hati khususnya "itamin ', D, C,
3. @ungsi hati sebagai detoksikasi
1ati adalah pusat detoksikasi tubuh, &roses detoksikasi terjadi pada proses oksidasi,
reduksi, metilasi, esteri)ikasi dan konjugasi terhadap berbagai maam bahan seperti
8at raun, obat o"er dosis.
7. @ungsi hati sebagai )agositosis dan imunitas
Sel kup)er merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui
proses )agositosis. Selain itu sel kup)er juga ikut memproduksi G - globulin sebagai
imun livers mechanism.
. @ungsi hemodinamik
1ati menerima J 25 dari ardia output, aliran darah hati yang normal J 6500 B
menit atau 6000 – 600 B menit. Darah yang mengalir di dalam a.hepatia J 25
dan di dalam ".porta 75 dari seluruh aliran darah ke hati. 'liran darah ke hepar
dipengaruhi oleh )aktor mekanis, pengaruh persara)an dan hormonal, aliran ini
berubah epat pada $aktu e?erise, terik matahari dan shok. 1epar merupakan
organ penting untuk mempertahankan aliran darah.
Patogenesis
;ekanisme utama yang berkombinasi menyebabkan sirosis di antaranya adalahkematian sel-sel hati, regenerasi, )ibrosis progresi), dan perubahan "askuler.
&erkembangan sirosis membutuhkan kematian sel yang terjadi dalam periode lama
disertai dengan adanya )ibrosis. ematian sel tersebut akan menimbulkan respon
normal berupa regenerasi sebagai kompensasinya. Sementara itu, )ibrosis merupakan
reaksi penyembuhan luka yang berkembang menjadi pembentukan jaringan parut saat
edera tidak hanya meliputi parenkim tetapi juga jaringan ikat.
/6
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 7/23
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 8/23
Semua bentuk sirosis seara klinis tidak begitu terlihat. Saat terjadi
simptomatik, bisa terjadi mani)estasi yang tidak spesi)ik berupa anore?ia, kehilangan
berat badan, maupun kelemahan. &erkembangan sirosis tergantung pada luas ruang
lingkup akti"itas penyakit yang bertanggungja$ab pada terjadinya sirosis. ama
kelamaan, bisa terjadi kegagalan hati yang biasanya diperepat oleh pembebanan
metabolik pada li"er seperti dari in)eksi sistemik atau perdarahan gastrointestinal.
;ekanisme kematian pada penderita sirosis di antaranya adalah gagal hati yang
progresi), komplikasi yang berkaitan dengan hipertensi portal atau perkembangan
carsinoma hepatocelluler..
ETIOLOGI
6. Firus hepatitis !%,*,dan D#
2. 'lkohol
/. elainan metabolik, seperti hemokromatosis, de)isiensi al)a-6-antitripsin,
diabetes mellitus, penyakit Ailson, galaktosemia, tirosinosis ongenital, dan
penyakit penimbunan glikogen. likonosis type-+F, alaktosemia, (irosinemia
4. olestasis
Saluran empedu memba$a empedu yang dihasilkan oleh hati ke usus, dimana
empedu membantu menerna lemak. &ada bayi penyebab sirosis terbanyak
adalah akibat tersumbatnya saluran empedu yang disebut %iliary atresia. &ada
penyakit ini empedumemenuhi hati karena saluran empedu tidak ber)ungsi atau
rusak. %ayi yang menderita %iliary ber$arna kuning !kulit kuning# setelah
berusia satu bulan. adang bisa diatasi dengan pembedahan untuk membentuk
saluran baru agar empedu meninggalkan hati, tetapi transplantasi diindikasikan
untuk anak-anak yang menderita penyakit hati stadium akhir. &ada orang
de$asa, saluran empedu dapat mengalami peradangan, tersumbat, dan terluka
akibat &rimary %iliary Sirosis atau &rimary Slerosing *holangitis. Seondary
%iliary *irrosis dapat terjadi sebagai komplikasi dari pembedahan saluran
empedu.
5. Sumbatan saluran "ena hepatia
- Sindroma %udd-*hiari
- &ayah jantung
//
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 9/23
3. angguan +munitas !1epatitis upoid#
7. (oksin dan obat-obatan !misalnya < metotetre?at, amiodaron,+E1, dan lainlain#
. perasi usus pada obesitas
. ;alnutrisi
60. riptogenik
66. +ndian *hildhood *irrhosis
62. in)eksi parasit kronis seperti skisomiasis
Tae! "# Sea sea Sirosis $an ata% pen&akit 'ati kronik
Pen&akit In(eksi
%ruselosis
Ckinokokus
Skistosomiasis
(oksoplasmosis
1epatitis "irus
!hepatitis %, *, D,
sitomegalo"irus#
Pen&akit Ket%r%nan
$an Metao!ik
De)isiensi L-6 antitripsin
Sindrom @anoni
alaktosemia
&enyakit auher
&enyakit simpanan
glikogen
1ematokromatosis
+ntoleransi )ruktosa
herediter
(irosinemia herediter
&enyakit Ailson
Oat $an Toksin
'lkohol
'miodaron
'rsenik
bstruksi bilier
&enyakit perlemakan
hati non alkoholik
Sirosis bilier primer
olangitis sklerosis
primer
Pen&ea Lain
&enyakit usus
in)lamasi kronik
@ibrosis istik
Sarkoidosis
INSIDENS
&enderita sirosis hati lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki jika dibandingkan
dengan kaum $anita sekitar 6,3 < 6 dengan umur rata-rata terbanyak antara golongan
umur /0 – 5 tahun dengan punaknya sekitar 45-4 tahun.
KLASIFIKASI
/4
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 10/23
%erdasarkan mor)ologi Sherlok membagi Sirosis hati atas / jenis, yaitu <
6. ;ikronodular
2. ;akronodular
/. *ampuran !yang memperlihatkan gambaran mikro-dan makronodular#
Seara @ungsional Sirosis terbagi atas <
6. Sirosis hati kompensata
Sering disebut dengan aten Sirosis hati. &ada atadiu kompensata ini belum
terlihat gejala-gejala yang nyata. %iasanya stadium ini ditemukan pada saat
pemeriksaan sreening.
2. Sirosis hati Dekompensata
Dikenal dengan 'ti"e Sirosis hati, dan stadium ini biasanya gejala-gejala
sudah jelas, misalnya > asites, edema dan ikterus.
GEJALA KLINIS
;ani)estasi klinis dari Sirosis hati disebabkan oleh satu atau lebih hal-hal yang tersebut
di ba$ah ini <
6. egagalan &arekim hati
2. 1ipertensi portal
/. 'sites
4. Cnse)alophati hepatitis
eluhan dari sirosis hati dapat berupa <
a. ;erasa kemampuan jasmani menurun b. Eausea, na)su makan menurun dan diikuti dengan penurunan berat badan
. ;ata ber$arna kuning dan buang air keil ber$arna gelap
d. &embesaran perut dan kaki bengkak
e. &erdarahan saluran erna bagian atas
). &ada keadaan lanjut dapat dijumpai pasien tidak sadarkan diri !1epati
Cnhephalopathy#
g. angguan )aktor pembekuan !epistaksis, gusi berdarah#
/5
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 11/23
K!asi(ikasi Sirosis 'ati )en%r%t criteria *'i!$+p%g'
*hild ' < 5 – 3 !li)e e?petany 65-20 years#
*hild % < 7 – !indiation transplant e"aluation#
*hild * < 60 – 65 !li)e e?petany 6-/ years#
&ada keadaan sirosis hati yang akti) dapat ditemukan tanda-tanda sebagai berikut<
6. 1iperestrogenisme
adalah perubahan jasmani akibat menurunnya kemampuan untuk merubah
estrogen dan deri"atnya.
M - Spider nae"iM ;erupakan pelebaran arteriol-arteriol ba$ah kulit terutama pada daerah
dada dan punggung. %entuk menonjol dari permukaan kulit dengan
beberapa garis radier sepanjang 2-/ mm dengan bentuk seperti laba-laba.
%ila ditekan akan menghilang.
M - Critema palmaris
M Serupa dengan spider nae"i tetapi ditemukan pada ujung-ujung jari tangan
serta pada telapak tangan terutama daerah tenar dan hipotenar.
M - &ada pria dapat ditemukan ginekomastia, hiperpigmentasi areola mammae,
alopesia pada daerah pektoralis,aksila, pubis. uga didapatkan adanya
impotensi dan atro)i testis.
M - &ada $anita dapat disertai dengan berkurangnya )rekuensi menstruasi
hingga amenorea.
2. 1ipertensi portal
/3
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 12/23
'dalah tekanan "ena porta yang meningkat yang mengakibatkan timbulnya
pembuluh kolateral antara peredaran splanikus dan pembuluh darah balik
sistemik (ekanan portal normal berkisar antara 5-60mm1g. 1ipertensi portal
timbul bila terdapat kenaikan tekanan dalam sistem portal yang si)atnya
menetap diatas nilai normal. Disebut hipertensi portal bila tekanan portal lebih
dari 20m air atau 65mm1g. +n)eksi bakteri bisa menyebabkan perdarahan a$al
dan perdarahan berulang. &ada 1ipertensi &orta dapat timbul mani)estasi
seperti< "arises oesophagus, spleenomegali, perubahan sum-sum tulang, aput
medusa, asites, ollateral "einhemorrhoid, kelainan sel darah tepi !anemia,
leukopeni dan trombositopeni#
&ada hipertensi porta akan timbul kelainan anatomi berupa perubahan
bentuk parenkim hati, sehingga terjadi penurunan per)usi dan menyebabkan
terjadinya hipertensi portal. 1ipertensi portal merupakan gabungan hasil
peningkatan resistensi "askular intra hepatik dan peningkatan aliran darah
melalui sistem portal. esistensi intra hepatik meningkat melalui 2 ara yaitu
seara mekanik dan dinamik.
Seara mekanik resistensi berasal dari )ibrosis yang terjadi pada sirosis,
sedangkan seara dinamik berasal dari "asokontriksi "ena portal sebagai e)ek
sekunder dari kontraksi akti) "ena portal dan septa myo)ibroblas, untuk
mengakti)- kan sel stelata dan sel-sel otot polos. (onus "askular intra hepatik di
atur oleh "asokonstriktor !norepineprin, angiotensin ++, leukotrin dan
trombioksan '# dan di perkuat oleh "asodilator !seperti nitrat oksida#. &ada
sirosis peningkatan resistensi "askular intra hepatik disebabkan juga oleh
ketidak seimbangan antara "asokontriktor dan "asodilator yang merupakan
akibat dari keadaan sirkulasi yang hiperdinamik dengan "asodilatasi arteri
splanknik dan arteri sistemik.
1ipertensi portal ditandai dengan peningkatan cardiac output dan
penurunan resistensi "askular sistemik. Fasodilatasi arteri splanknik
mendahului peningkatan aliran darah portal, yang selanjutnya menjadikan
hipertensi portal yang lebih berat. Fasodilatasi arteri splanknik berasal dari
/7
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 13/23
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 14/23
Ga)ar# Mekanis)e gangg%an (%ngsi !i,er erkaitan $engan 'ipertensi porta!
KOMPLIKASI
6. &erdarahan gastrointestinal
1ipertensi portal menimbulkan "arises oesopagus, dimana suatu saat akan peah
sehingga timbul perdarahan yang masih.
2. oma 1epatikum.
/. Hlkus &eptikum
4. arsinoma hepatosellural
emungkinan timbul karena adanya hiper)lasia noduler yang akan berubahmenjadi adenomata multiple dan akhirnya menjadi karsinoma yang multiple.
5. +n)eksi
;isalnya < peritonisis, pnemonia, bronhopneumonia, tb paru, glomerulonephritis
kronis, pielonephritis, sistitis, peritonitis, endokarditis, srisipelas, septikema
PENATALAKSANAAN
&engobatan sirosis hati pada prinsipnya berupa <
6. Simtomatis
/
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 15/23
2. Supporti), yaitu <
a. +stirahat yang ukup
b. &engaturan makanan yang ukup dan seimbang>
misalnya < ukup kalori, protein 6-6,5 grBkg%%Bhari, lemak /0-40 jumlah
kalori dan "itamin
/. &engobatan spesi)ik
a. 'sites
Dapat dikendalikan dengan terapi konser"ati) yang terdiri atas <
- istirahat
- diet rendah garam < untuk asites ringan dioba dulu dengan istirahat dan diet
rendah garam dan penderita dapat berobat jalan dan apabila gagal maka
penderita harus dira$at.
- Diuretik
&emberian diureti hanya bagi penderita yang telah menjalani diet rendah garam
dan pembatasan airan namun penurunan berat badannya kurang dari 6 kg
setelah 4 hari. ;engingat salah satu komplikasi akibat pemberian diureti
adalah hipokalemia dan hal ini dapat menetuskan enepalophaty hepati, maka
pilihan utama diureti adalah spironolaton, dan dimulai dengan dosis rendah,
serta dapat dinaikkan dosisnya bertahap tiap /-4 hari, apabila dengan dosis
maksimal diuresinya belum terapai maka dapat kita kombinasikan dengan
)urosemid.
Terapi !ain -
Sebagian keil penderita asites tidak berhasil dengan pengobatan konser"ati).
&ada keadaan demikian pilihan kita adalah parasintesis. ;engenai parasintesisairan asites dapat dilakukan 5-60 liter B hari, dengan atatan harus dilakukan
in)use albumin sebanyak 3 – grBl airan asites yang dikeluarkan. (ernyata
parasintesa dapat menurunkan masa opname pasien. &rosedur ini tidak
dianjurkan pada *hildOs *, &rotrombin P 40, serum bilirubin Q dari 60 mgBdl,
trombosit P 40.000Bmm/, reatinin Q / mgBdl dan natrium urin P 60 mmolB24
jam.
b. Spontaneous baterial peritonitis
40
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 16/23
eadaan ini mempunyai gejala demam, menggigil, dan nyeri abdomen.
Sebagian besar bakteri penyebab adalah dari saluran erna seperti C. oli,
lebsiella pneumonia, &roteus mirabilis.
+n)eksi airan dapat terjadi seara spontan, atau setelah tindakan parasintese.
(ipe yang spontan terjadi 0 pada penderita sirosis hati dengan asites, sekitar
20 kasus. eadaan ini lebih sering terjadi pada sirosis hati stadium kompesata
yang berat.
&ada kebanyakan kasus penyakit ini timbul selama masa ra$atan. +n)eksi
umumnya terjadi seara %lood %orne dan 0 ;onomiroba. &ada sirosis hati
terjadi permiabilitas usus menurun dan mikroba ini beraasal dari usus. 'danya
keurigaan akan S%& bila dijumpai keadaan sebagai berikut <
- Supet grade % dan * irrhosis $ith asites
- *linial )eature my be absent and A%* normal
- 'sites protein usually P6 gBdl
- Hsually monomirobial and ram-Eegati"e
- Start antibioti i) asites Q 250 mm polymorphs
- 50 die
- 3 reur in 6 year
&engobatan S%& dengan memberikan *ephalosporins enerasi +++
!*e)ota?ime#, seara parental selama lima hari, atau Ruinolon seara oral.
;engingat akan rekurennya tinggi maka untuk pro)ila?is dapat diberikan
Eor)lo?ain !400mgBhari# selama 2-/ minggu.
. &erdarahan pada "arises esophagus
asus ini merupakan kasus emergensi sehingga penentuan etiologi seringdinomorduakan, namun yang paling penting adalah penanganannya lebih dulu.
&rinsip penanganan yang utama adalah tindakan esusitasi sampai keadaan
pasien stabil, dalam keadaan ini maka dilakukan <
a. &asien diistirahatkan daan dpuasakan
b. &emasangan +F@D berupa garam )isiologis dan kalau perlu trans)usi
. &emasangan Easo astri (ube, hal ini mempunyai banyak sekali
kegunaannya
yaitu <
46
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 17/23
- untuk mengetahui perdarahan, ooling dengan es, pemberian obat-obatan,
e"aluasi
darah
- &emberian obat-obatan berupa antasida, '12, 'nti)ibrinolitik, Fitamin ,
"asopressin, otriotide dan somatostatin
- Disamping itu diperlukan tindakan-tindakan lain dalam rangka
menghentikan perdarahan misalnya pemasangan %allon (amponade dan
tindakan Skleroterapi B igasi atau esophageal (ransetion.
d. Sindrom hepatorenal
riteria diagnostik untuk sindrom hepatorenal dapat kita lihat sebagai berikut <
;ajor<
- *hroni li"er disease $ith asietes
- o$ glomerular )itration rate
Serum reatin Q 6,5 mgBdl
*reatine learane !24 hour# P 4,0 mlBminute
- 'bsene o) shok, se"ere in)etion,)luid losses and Eephroto?i drugs
- &roteinuria P 500 mgBday
- Eo impro"ement )ollo$ing plasma "olume e?pansion
;inor<
- Hrine "olume P 6 liter B day
- Hrine Sodium P 60 mmolBlitre
- Hrine osmolarity Q plasma osmolarity
- Serum Sodium onentration P 6/ mmol B litre
Sindroma ini diegah dengan menghindari pemberian diuretik yang berlebihan, pengenalan seara dini setiap penyakit seperti gangguan elekterolit, perdarahan
dan in)eksi. &enanganan seara konser"ati) dapat dilakukan berupa < retriksi
airan, garam, potassium dan protein serta menghentikan obat-obatan yang
ne)rotoksik. ;anitol tidak berman)aat bahkan dapat menyebabkan asidosis intra
seluler. Diuretik dengan dosis yang tinggi juga tidak berman)aat, dapat
menetuskan perdarahan dan shok. (+&S hasil jelek pada *hildOs *, dan dapat
dipertimbangkan pada pasien yang akan dilakukan transplantasi. &ilihan terbaik
adalah transplantasi hati yang diikuti dengan perbaikan dan )ungsi ginjal.
42
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 18/23
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 19/23
@ase ini disebut )ase imunoakti). &ada )ase ini tubuh berusaha menghanurkan "irus
dan berusaha menghanurkan sel-sel hati yang terin)eksi 1%F. Sisanya, sekitar 70
dari indi"idu tersebut akhirnya dapat menghilangkan sebagian besar partikel 1%F
tanpa ada kerusakan sel hati yang berarti. &ada keadaan ini titer 1%s'g rendah dengan
1%e'g yang menjadi negati"e atau anti-1%e yang menjadi positi) seara spontan, serta
konsentrasi S&( yg normal, yang menandai terjadinya )ase residual. Sekitar 20-/0
pasien 1epatitis % ronik dalam )ase residualdapat mengalami reakti"asi dan
menyebabkan kekambuhan.
ambaran klinis hepatitis % kronik sangat ber"ariasi. &ada banyak kasus tidak
didapatkan gejala, pada sebagian lain didapatkan hepatomegali atau bahkan
splenomegali atau tanda-tanda penyakit hepar kronik yang lain, misalnya eritema
&almaris dan spider nae"i, serta pemeriksaan laboratorium sering didapatkan kenaikan
S&( $alaupun tidak selalu didapatkan. &ada umumnya didapatkan konsentrasi
bilirubin yang normal dan albumin serum yang normal keuali pada kasus-kasus yang
parah.
;ani)estasi klinis hepatitis % kronik seara sederhana dapat dibagi menjadi dua,
yaitu<
6. 1epatitis % ronik yang masih akti)
2. *arrier 1%F inakti)
&ada saat ini dikenal 2 kelompok terapi untuk hepatitis % kronik, yaitu
6. elompok imunomodulasi< inter)eron, timosin al)a 6, "aksinasi terapi.
2. elompok terapi anti"irus< lami"udin, ade)o"ir dipi"oksil.
(ujuan pengobatan hepatitis % kronik adalah menegah atau menghentikan
progresi jejas hati !liver injury# dengan ara menekan replikasi "irus ataumenghilangkan injeksi.
Dalam pengobatan hepatitis % kronik, titik akhir yang sering dipakai adalah
hilangnya pertanda replikasi "irus yang akti) seara menetap !1%e'g dan DE' 1%F#.
&ada umumnya, serokon"ersi dari 1%e'g menjadi anti-1%e disertai dengan hilangnya
DE' 1%F dalam darah dan meredanya penyakit hati. &ada kelompok dengan pasien
hepatitis % kronik dengan 1%e'g negati), serokon"ersi 1%e'g tidak dapat dipakai,
dan respon terapi hanya dinilai dengan pemeriksaan DE' 1%F.
44
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 20/23
IKTERUS
+kterus merupakan perubahan $arna kulit, slera mata atau jaringan lainnya yang
menjadi kuning yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam darah. adar
bilirubin yang dapat menyebabkan perubahan $arna kulit tersebut sekurang-kurangnya
2,5 mgBd. Sekitar 70-0 bilirubin yang diproduksi setiap harinya didapatkan dari
proses pemeahan eritrosit. %ilirubin ini merupakan bilirubin yang tidak terkonjugasi
dan berikatan dengan albumin untuk diproses di hepar menjadi bilirubin terkonjugasi
yang kemudian akan diekskresikan ke dalam usus. Di dalam usus bilirubin akan
direduksi menjadi sterkobilinogen dan dikeluarkan bersama tinja dan sebagian diserap
kembali. Sebagian bilirubin terkonjugasi juga dikeluarkan oleh ginjal ke dalam air seni
dalam bentuk urobilinogen.
&eningkatan bilirubin yang terjadi dapat disebabkan oleh gangguan pada
metabolisme bilirubin baik sebelum masuk hepar !prehepatik#, proses konjugasi
!intrahepatik#, maupun proses ekskresi !pasahepatik#. 1al ini dapat dilihat dari
peningkatan bilirubin tak terkonjugasi dan bilirubin terkonjugasi.
&eningkatan bilirubin terkonjugas disebabkan karena penyakit hepar, baik karena
gangguan ekskresi !holestasis#, maupun gangguan hepar dalam pengambilan bilirubin
!bilirubin uptake# maupun gangguan konjugasi. &enyakit-penyakit hepar yang sering
45
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 21/23
menyebabkan peningkatan bilirubin yang ditandai dengan ikterus, misalnya<
kholethiliasis, hepatitis kronik dan penyakit hepar kronik lainnya.
43
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 22/23
DAFTAR PUSTAKA
6. 'di &. %uku ajar +lmu &enyakit dalam ilid +.%alai penerbit @ H+ 2003<26-
24
2. %akta +;. %uku ajar +lmu &enyakit dalam ilid ++.%alai penerbit @ H+
2003<3/2-3/5
/. Simadibrata ;, Setiati S, 'l$i +, dkk. &edoman Diagnosis Dan (erapi D+
%idang +lmu &enyakit Dalam. %agian +lmu &enyakit Dalam @ H+, akarta
6.
4. Eurdjanah S !2003# Sirosis 1ati, dalam buku aja ilmu penuakit dalam, jilid +
Cdisi +F, pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam @H+, akarta
5. usumobroto 1 !63# 1ipertensi &ortal, dalam buku aja r ilmu penyakit
dalam, jilid + Cdisi +++, pusat penerbitan departemen ilmu penyakit dalam @H+,
akarta.
3. ani '', Soegondo S, Easir 'H, dkk. Standar &elayanan ;edik &erhimpunan
Dokter Spesialis &enyakit Dalam +ndonesia Cdisi husus 2005. &% &'&D+
2005.
7. 1arrisonOs &riniple o) +nternal ;ediine 67th edition. 2005
. *ohen S. astritis< astritis and &epti Hler Disease. (he ;erkOs ;anual o)
&atient Symptom. 2007
. Sarin E, ;onga E, 'dams &*. (ime to endosopy and outomes in upper
gastrointestinal bleeding. Can J Gastroenterol . ul 200>2/!7#<4-/
60. 'dler D, eighton ', Da"ila C, 1irota A, aobson %*, Rureshi A', et
al. 'SC guideline< (he role o) endosopy in aute non-"arieal upper-+hemorrhage. Gastrointest Endosc. t 2004>30!4#<47-504.
66. Sottish +nterollegiate idelines Eet$ork. ;anagement o) 'ute Hpper and
o$er astrointestinal %leeding. ' national *linial uidelines. 200.
62. Sudoyo 'A, Setiyohadi %, 'l$i +,Simadibrata ;, Setiati S. %uku 'jar
&enyakit Dalam< Sirosis 1ati. 5th Cd Fol 6. akarta< &usat &enerbitan +&D,
2060. &. 33-.
47
8/13/2019 penyakit hepar konis
http://slidepdf.com/reader/full/penyakit-hepar-konis 23/23
6/. &rie S', Ailson ;. @isiologi &roses-&roses &enyakit< 1ati, Saluran Cmpedu
dan &ankreas. 4th ed "ol 6. akarta< &enerbit %uku edokteran C*, 65. p.
4/-47
64. umar, 'bbas, @austo, ;ithell. obbins %asi &athology< (he i"er,
allblader and %illiary (rat.th ed. *hina< Saunders Clse"ier, 2007. &.3/5-3
65. Shi)) C, Sorrel ;@, ; A*. Shi))Os Disease o) i"er. 60th ed "ol 6. HS'<
ippinott Ailiams Ailkins, 2007. &. /7-.
4