penyakit dan parasit ikan

20
PENYAKIT DAN PARASIT IKAN TRANSVERSOTEMA, SANGUINICOLA, CLINOSTOMUM

Upload: fauzisulaiman

Post on 05-Oct-2015

85 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

wdwwd

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

PENYAKIT DAN PARASIT IKAN

TRANSVERSOTEMA, SANGUINICOLA, CLINOSTOMUM

Kelompok 10Disusun oleh:Sarimanah230110130141Fevi N230110130098Nurul Amaliyah230110130137Riza Fauzi230110130115Arisca Tania230110130

Pengertian penyakit dan parasit ikan Penyakit ikan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat mengganggu suatu fungsi atau struktur dan alat tubuh atau sebagian alat tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada prinsipnya penyakit yang menyerang ikan tidak datang begitu saja, melainkan melalui proses hubungan antara tiga faktor, yaitu kondisi lingkungan (kondisi air), kondisi inang (ikan budi daya), dan adanya jasad patogen (jasad penyakit). Dengan demikian, timbulnya serangan penyakit itu merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara lingkungan, ikan dan jasad/organisme penyakit. Interaksi yang tidak serasi ini menyebabkan stres pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan dirinya menjadi lemah dan akhirnya mudah diserang oleh penyakit.

Parasit adalah istilah yang digunakan untuk menyebut makhluk hidup yang hidupnya tergantung pada makhluk hidup lainnya. Kata parasit berasal dari bahasa Yunani Parasitos yang artinya di samping makanan (para=di samping/di sisi, dan sitos=makanan). Parasit hidup dengan menempel dan menghisap nutrisi dari makhluk hidup yang di tempelinya. Makhluk hidup yang di tempeli oleh parasit di sebut dengan istilah inang. Secara umum, keberadaan parasit pada suatu inang akan merugikan dan menurunkan produktivitas inang. Karena selain menumpang tempat tinggal, parasit juga mendapatkan nutrisi dan sari makanan dari tubuh inang. Hal seperti ini akan menyebabkan tubuh inang mengalami mal nutrisi yang akan mempengaruhi metabolisme tubuhnya. Contohnya parasit yang dapat menyerang pada ikan, di antaranya adalah Transversotema, sanguinicola, clinostomum.

. Clinostomum

Kingdom:AnimaliaPhylum:PlatyhelminthesClass:TrematodaOrder:StrigeididaFamily:ClinosomatidaeGenus:ClinostomumSpecies:C. complanatum

Morfologi Clinostomum Serkaria dari Clinostomum complanatum yang ditemukan pada siput air tawar (Radix auricularia coreana) .Tubuh memiliki sirip dorsal transparan yang memanjang secara longitudinal dan ditutupi oleh duri-duri halus. Organ penetrasi berkembang dengan baik berada di ujung anterior . Celah mulut berada di sebelah ventral di belakang organ penetrasi. Sepasang bintik mata terletak di sepertiga bagian anterior. Redia ditemukan pada siput air tawar (Radix auricularia coreana) dengan morfologi bentuk irregular, berisi 10-45 bola-bola germinal. Pharinx redia berada di dekat ujung. Usus memanjang kearah posterior. Lubang genital berada di bagian lateral di bawah pharynx. Metaserkaria Clinostomum complanatum ditemukan di otot, jaringan sekitar insang, dan sirip ikan. Metasersaria yang berada dalam bentuk kista bentuknya seperti daun, sedikit tipis pada daerah postacetabular, panjang berkisar 3.28 - 4.27 mm dan lebar berkisar 0.94 1.46 mm.

Pada permukaan tubuh tidak memiliki duri. Oral sucker anterior, panjang 0.22 0.32 mm, lebar 0.27 - 0.43 mm. Ventral sucker sepertiga anterior, panjang 0.51 0.77 mm, lebar 0.52 0.75 mm. Ususnya bercabang dua, memiliki sejumlah kantong tengah posterior dibelakang acetabulum. Organ genital sepertiga tengah tubuh. Testis berpasangan, berlobus. Uterus memanjang antara dua testis sampai ke postacetabular. Ovari kecil. Lubang genital terletak di sebelah kanan anteriodexter testis. Clinostomum complanatum dewasa berbentuk daun, panjang 4.20 - 4.86 mm, lebar 1.14 - 1.49 mm. Tubuh membesar di bagian ventral sucker. Pada permukaan kulit tidak terdapa duri. Oral sucker subterminal, panjang 0.28 - 0.34, lebar 0.37 - 0.44 mm. Pharynx dan oesophagus tak jelas. Ceca bercabang dua, di belakang oral sucker, berisi material coklat. Lubang ventral sucker longitudinal. Testis dipisahkan oleh uterus. Testis anterior 0.38 - 0.44 mm dan 0.41 -0.62 mm, testis posterior 0.31 - 0.40 mm dan 0.53 - 0.71 mm. Ovarium oval, berukuran 0.21 - 0.29 mm dan 0.14 - 0.21 mm terletak diantara testis menyentuh bagian kanan ceca. Kantong cirrus tidak jelas.

Siklus hidup

Siklus hidup Clinostomum complanatum merupakan siklus yang rumit . Parasit dewasa ditemukan pada burung seperti burung bangau biru (heron), cacing melekat dengan menggunakan otot-otot sucker. Telur dikeluarkan dari cacing dewasa dan masuk ke perairan ketika burung sedang makan. Mirasidium yang dilengkapi dengan silia akan keluar dari telur, berenang di dalam air dan memiliki stylet atau tonjolan duri untuk penetrasi ke hospes berikutnya yaitu siput. Di dalam tubuh siput, mirasidium berkembang menjadi sporokista. Sporokista berisi stadium redia, redia berisi serkaria yang keluar dengan berenang bebas di dalam air dan kontak dengan ikan yang cocok sebagai hospes perantara kedua. Serkaria melakukan penetrasi melalui kulit ikan di dalam otot hospesnya, melepaskan ekornya dan membentuk kista yang kemudian disebut dengan yellow grub. Pada saat burung memakan ikan yang terinfeksi serkaria, kista tersebut akan pecah dan akhirnya menjadi metaserkaria dan berkembang menjadi dewasa. Siklus hidup C. complanatum melibatkan 2 hospes perantara dan hospes definitif. Hospes perantara pertama banyak ditemukan pada moluska atau gastropoda, hospes perantara kedua ditemukan pada berbagai ikan dan hospes definitif kebanyakan ditemukan pada burung.

Gejala serangan clinostomum Clinostomum. complanatum yang ditemukan pada manusia dan burung dapat menyerang membran mukus yang terdapat di pharinx. Histopathologi menunjukkan adanya perubahan degenerasi pada jaringan otot sekitar kista, atrophi, degenerasi hati, infiltrasi sel pada ginjal, infiltrasi sel inflamantori, hemoragik pada otot ikan, dan degenerasi hyalin dengan indikasi myositis pada tubuh. Infeksi C. complanatum pada kulit ikan Tilapia dapat mengakibatkan dermatitis, nekrosis insang, proliferasi eosinofil pada lamella sekunder . Infeksi kista C. tilapiae pada organ menyebabkan lesi, dan proliferasi eosinofil pada insang dan kongesti kapiler dengan keberadaan melanomakrofag .Infeksi metaserkaria C. detruncatum juga ditemukan pada otot ikan air tawar (Rhamdia quelen). Hubungan kekerabatan secara genetik dari dua spesies Clinostomum berdasarkan data molekuler yang diperoleh dari sekuen gen small sub-unit (SSU) rDNA mengindikasikan adanya persamaan yang cukup dekat antara Clinostomum complanatum dan Clinostomum marginatum dengan perbedaan identitas sekuen hanya 2% . Perbedaan genetik dan morfologi digenea dari famili clinostomidae dan perbedaan antara Clinostomum sp. didasari adanya perbedaan rDNA.

Transversotrema larueiKingdom: Animalia Phylum: PlatyhelminthesClass: TrematodaOrder: PlagiorchiidaFamily: TransversotrematidaeGenus: TransversotremaSpesies: Transversotrema laruei

Morfologi

Tubuh pipih, melintang memanjang, berbentuk lanset, Permukaan ventral sedikit cekung, punggung yang sedikit cembung, keduanya ditutupi dengan duri pendek dan gemuk. Pembukaan mulut memiliki bentuk celah memanjang di tengah tubuh, membuka ke faring bulat. Pembukaan mulut atau mulut 161,65-214,36mm dari tepi anterior tubuh. Dibalik pembukaan mulut ada acetabulum berbentuk piringan datar. Pembukaan mulut mengarah ke kerongkongan sempit yang terbagi menjadi cabang usus. Bintik mata, satu pasang, hitam, bulat dan pada tingkat faring. Testis simetris, satu di setiap sisi dari acetabulum. Lobed Ovarium ke kiri dari testis kiri. Vitellaria sebagian besar lateral dan posterior usus. Pori genital di pinggir midanterior tubuh

Siklus hidup transversotrema

GejalaCiri ciri gejala umum ikan terserang infeksi adalah wajah terlihat pucat, nafsu makan menurun, gelisah, gerakan lamban, sering menggosok gosokkan badan ke benda di sekitarnya (gatal), sering meloncat loncat, frekuensi pernapasan meningkat, iritasi sel epitel kulit, produksi lendir berlebih, dan sirip rontok.

Pencegahan dan penanggulangan- pertahankan suhu air lebih dari 29oC selama 2 minggu atau lebih.- jaga stamina dan tingkatkan ketahanan tubuh ikan- jaga kualitas air dengan menambah frekuensi pergantian air.- rendam ikan dengan acriflavin 10 15 ppm selama 15 menit dan Coopersulphat 0,0001 mg/L selama 24 jam. Ulangi setiap dua hari.- rendam ikan dengan hidrogen peroksida (3 %) 17,5 ml/L selama 10 menit. Ulangi setiap dua hari.- rendam ikan dengan potassiumpermanganat (PK) 2 5 mg/L selama 24 jam.

Penyakit Cacing Darah

klasifikasi sanguinicolaKingdom: Animalia Phylum: Platyhelminthes Class: Trematoda Order: Strigeida Family: Sanguinicolidae Genus:SanguinicolaSpecies: S.Inermis

Morfologi Integument tanpa marjinal striations; Denticulations di ujung anterior tubuh; Struktur otot kecil di bawah mulut Memiliki 6 usus Ceca dalam rongga

siklus hidup sanguicola inermis

Gejala yang di timbulkanTanda:Ada goresan pada kulit ikan. Banyak lendir yang membungkus insang ikan Insang pada ikan bergerak dengan cepat. Makananny keluar dari insang. Kulitnya memerah.Note: Ikan yang pucat mengakibatkan siripnya terkulai, respirasinya cepat, atau perut berongga menunjukkan indikasi yang lebih luas.

THANK YOU