laporan parasit dan penyakit ikan.pdf

8
4/23/13 diyAn's Zone ))^_^((: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 1/8 LCD Text Generator at TextSpace.net Categories aQuaculture (4) biokimia (1) biologi laut (2) dinamika populasi (1) dsr2 mikrobiologi (2) fisiologi hewan air (3) kewirausahaan (1) korean zone (14) Limnologi (5) MATAKULIAH JURUSAN BDP (10) metodologi penelitian (1) my heart (7) my hearth (3) Oseanografi (1) resep masakan (3) Pages Beranda my life forum komunikasi game my Photo musik diyan.pleiades. Diberdayakan oleh Blogger. search ^_^ Archive 2013 (13) April (1) Maret (1) Januari (11) LAPORAN REKAYASA AKUAKULTUR 1 LAPORAN REKAYASA AKUAKULTUR 2 LAPORAN REKAYASA AKUAKULTUR LAPORAN MKA DANAU SINGKARAK LAPORAN FISIOLOGI REPRODUKSI ORGANISME AKUATIK TRANSLET JURNAL MKA PENGAPURAN PADA KOLAM BUDIDAYA... PARAMETER KIMIA KUALITAS AIR TRANSLET JURNAL PARASIT Studi Radiographical Terha... LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN LAPORAN NUTRISI PAKAN ENDOPARASIT NEMATODA PADA IKAN 2012 (35) 2011 (16) my Popular Posts MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT) LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT) OLEH : DIAN FITRIA M ... definisi skripsi,thesis dan disertasi diyAn's Zone ))^_^(( Kualitas dari kehidupan seseorang itu tergantung pada komitmennya utk berhasil bidang apapun yg dia tempuh. Selasa, 01 Januari 2013 LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit pada ikan merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai dalam usaha budidaya ikan. Di Indonesia telah diketahui ada beberapa jenis ikan air tawar, dan diantaranya sering menimbulkan wabah penyakit serta menyebabkan kegagalan dalam usaha budidaya ikan (Irawan, 2004). Serangan penyakit dan gangguan hama dapat menyebabkan pertumbuhanikan menjadi lambat (kekerdilan), padat tebar sangat rendah, konveri pakan menjadi tinggi, periode pemeliharaan lebih lama, yang berarti meningkatnya biaya produksi. Dan pada tahap tertentu, serangan penyakit dan gangguan hama tidak hanya menyebabkan menurunnya hasil panen (produksi), tetapi pada tahap yanglebih jauh dapat menyebabkan kegagalan panen (Kordi, 2004). Secara umum penyakit dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu penyakit infeksi dan non infeksi. Penyakit infeksi disebabkan oleh organisme hidup seperti parasit, jamur, bakteri, dan virus dan penyakit non infeksi disebabkan oleh faktor non hidup seperti pakan, lingkungan, keturunan dan penanganan (Afrianto dan Liviawaty, 2003). Parasit didefenisikan sebagai organisme yang hidupnya menumpang pada permukaan atau dalam tubuh organisme lain yang disebut inang (host), mempunyai sifat merugikan inangnya. Jadi dalam hidupnya golongan parasit membutuhkan inang sebagai habitat atau tempat hidupnya (Levine dalam Maryanto, 1996). Kemajuan teknologi budidaya perikanan pada satu sisi dapat meningkatkan produksi sektor perikanan. Namun disisi lain dengan padat tebar yang tinggi serta pemberian pakan yang berlebihan, menyebabkan pergeseran keseimbangan antara lingkungan, ikan yang dipelihara dan patogen penyebab penyakit. Pergeseran keseimbangan ini menyebabkan stres pada ikan, sehingga mekanisme pertahanan diri yang dimiliki menjadi lemah dan akhirnya terserang penyakit. Menurut Plumb (1994), lingkunngan perairan mengandung banyak sekali spesies bakteri, kebanyakan dari bakteri ini bermanfaat untuk keseimbangan alam dan tidak berakibat buruk bagi ikan. Namun demikian, sekitar 60 hingga 70 spesies bakteri mampu menimbulkan penyakit pada hewan air dan jarang sekali ikan yang terinfeksi bakteri ini juga menyebabkan infeksi pada manusia. Lingkungan perairan, khususnya perairan budidaya dan eutrophik, menyediakan habitat alami bagi pertumbuhan dan proliferasi bakteri karena tersedianya nutrien-memproduksi bahan organik yang meningkatkan pertumbuhan bakteri. Beberapa bakteri akan tumbuh dan berkembang pesat jika terdapat bahan organik sebagai sumber nutrien, sementara yang lainnya lebih bersifat memilih makanannya dan mampu bertahan hidup dilingkungan dengan cara menempel di inangnya. Selain itu juga, salinitas air, atau media kultur, berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan beberapa bakteri. Sebagian besar penyakit bakteri pada ikan ditimbulkan secara langsung dari stressor lingkungan seperti kualitas air, handling, atau parasit nonlethal. Kebanyakan infeksi bakteri adalah bersifat “secondary” bahkan pathogen obligat pun demikian pula. Ikan pembawa bakteri (carrier) obligat (ex. A.salmonicida) tidak menimbulkan efek negatif dengan hadirnya bakteri tersebut sampai respon stress ikan mencapai titik puncak imunitas dan resitensinya, meyebabkan infeksi fase dorman menjadi aktif, melemahkan, dan timbul infeksi klinis. Saat organisme bakteri fakultatif menimbulkan penyakit, seringnya diklasifikasikan sebagai “secondary” dan tidak dianggap sebagai penyebab serius penyakit, namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Infeksi sekunder sering menyesatkan karena sebenarnya banyak bakteri fakultatif adalah penyebab utama kematian ikan dan harus ditangani segera dengan benar. 1. 2. Tujuan dan manfaat 1. Tujuan dan manfaat dari praktikum Identifikasi Ektoparasit Dan Endoparasit adalah mendiagnosa jenis-jenisbendoparasit dan ektoparasit yang it's Me ^_^ diyan fi3ya Manurung Terkadang rangkaian kata- kata tidak cukup mampu menjelask an apa y g hati k ita sedang rasak an. Lihat profil lengkapku my Time ^_^ my Date ^_^ April 2013 S M T WT F S - 123456 7 8 9 10111213 14151617181920 21222324252627 282930- - - - Free Blog Content my facebook Diyan Fitriya Pleiades Buat Lencana Anda my friends ^_^

Upload: syamsul-irsyad-fauzan-maruf

Post on 13-Feb-2015

963 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

PARASIT PADA IKAN

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN.pdf

4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 1/8

LCD Text Generator at TextSpace.net

Ca t egories

aQuaculture (4)

biokimia (1)

biologi laut (2)

dinamika populasi (1)

dsr2 mikrobiologi (2)

fisiologi hewan air (3)

kewirausahaan (1)

korean zone (14)

Limnologi (5)

MATAKULIAH JURUSAN BDP (10)

metodologi penelitian (1)

my heart (7)

my hearth (3)

Oseanografi (1)

resep masakan (3)

Pa ges

Beranda

my life

forum komunikasi

game

my Photo

musik

diyan.pleiades. Diberdayakan olehBlogger.

sea rch ^_^

A rch iv e

▼ 2013 (13)

► April (1)

► Maret (1)

▼ Januari (11)

LAPORAN REKAYASAAKUAKULTUR 1

LAPORAN REKAYASAAKUAKULTUR 2

LAPORAN REKAYASAAKUAKULTUR

LAPORAN MKA DANAUSINGKARAK

LAPORAN FISIOLOGIREPRODUKSI ORGANISMEAKUATIK

TRANSLET JURNAL MKAPENGAPURAN PADA KOLAMBUDIDAYA...

PARAMETER KIMIA KUALITASAIR

TRANSLET JURNAL PARASITStudi Radiographical Terha...

LAPORAN PARASIT DANPENYAKIT IKAN

LAPORAN NUTRISI PAKAN

ENDOPARASIT NEMATODA PADAIKAN

► 2012 (35)

► 2011 (16)

m y Popu la r Post s

MENGHITUNG SEL DARAH MERAH(ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGIHEWAN AIR MENGHITUNG SEL DARAHMERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH(LEUKOSIT) OLEH : DIAN FITRIA M ...

definisi skripsi,thesis dan disertasi

diyAn's Zone ))^_^((Kualitas dari kehidupan seseorang itu tergantung pada

komitmenny a utk berhasil bidang apapun y g dia tempuh.

Selasa, 01 Januari 2013

LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penyakit pada ikan merupakan salah satu masalah yang sering dijumpai dalam usaha

budidaya ikan. Di Indonesia telah diketahui ada beberapa jenis ikan air tawar, dan diantaranya

sering menimbulkan wabah penyakit serta menyebabkan kegagalan dalam usaha budidaya ikan

(Irawan, 2004).

Serangan penyakit dan gangguan hama dapat menyebabkan

pertumbuhanikan menjadi lambat (kekerdilan), padat tebar sangat rendah, konveri pakan menjadi

tinggi, periode pemeliharaan lebih lama, yang berarti meningkatnya biaya produksi. Dan pada

tahap tertentu, serangan penyakit dan gangguan hama tidak hanya menyebabkan menurunnya

hasil panen (produksi), tetapi pada tahap yanglebih jauh dapat menyebabkan kegagalan panen

(Kordi, 2004).

Secara umum penyakit dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu penyakit infeksi dan non

infeksi. Penyakit infeksi disebabkan oleh organisme hidup seperti parasit, jamur, bakteri, dan

virus dan penyakit non infeksi disebabkan oleh faktor non hidup seperti pakan, lingkungan,

keturunan dan penanganan (Afrianto dan Liviawaty, 2003).

Parasit didefenisikan sebagai organisme yang hidupnya menumpang pada permukaan

atau dalam tubuh organisme lain yang disebut inang (host), mempunyai sifat merugikan inangnya.

Jadi dalam hidupnya golongan parasit membutuhkan inang sebagai habitat atau tempat hidupnya

(Levine dalam Maryanto, 1996).

Kemajuan teknologi budidaya perikanan pada satu sisi dapat meningkatkan produksi

sektor perikanan. Namun disisi lain dengan padat tebar yang tinggi serta pemberian pakan yang

berlebihan, menyebabkan pergeseran keseimbangan antara lingkungan, ikan yang dipelihara dan

patogen penyebab penyakit. Pergeseran keseimbangan ini menyebabkan stres pada ikan, sehingga

mekanisme pertahanan diri yang dimiliki menjadi lemah dan akhirnya terserang penyakit.

Menurut Plumb (1994), lingkunngan perairan mengandung banyak sekali spesies

bakteri, kebanyakan dari bakteri ini bermanfaat untuk keseimbangan alam dan tidak berakibat

buruk bagi ikan. Namun demikian, sekitar 60 hingga 70 spesies bakteri mampu menimbulkan

penyakit pada hewan air dan jarang sekali ikan yang terinfeksi bakteri ini juga menyebabkan

infeksi pada manusia.

Lingkungan perairan, khususnya perairan budidaya dan eutrophik, menyediakan habitat

alami bagi pertumbuhan dan proliferasi bakteri karena tersedianya nutrien-memproduksi bahan

organik yang meningkatkan pertumbuhan bakteri. Beberapa bakteri akan tumbuh dan berkembang

pesat jika terdapat bahan organik sebagai sumber nutrien, sementara yang lainnya lebih bersifat

memilih makanannya dan mampu bertahan hidup dilingkungan dengan cara menempel di inangnya.

Selain itu juga, salinitas air, atau media kultur, berpengaruh terhadap pertumbuhan dan

kelulushidupan beberapa bakteri.

Sebagian besar penyakit bakteri pada ikan ditimbulkan secara langsung dari stressor

lingkungan seperti kualitas air, handling, atau parasit nonlethal. Kebanyakan infeksi bakteri adalah

bersifat “secondary” bahkan pathogen obligat pun demikian pula. Ikan pembawa bakteri (carrier)

obligat (ex. A.salmonicida) tidak menimbulkan efek negatif dengan hadirnya bakteri tersebut

sampai respon stress ikan mencapai titik puncak imunitas dan resitensinya, meyebabkan infeksi

fase dorman menjadi aktif, melemahkan, dan timbul infeksi klinis. Saat organisme bakteri fakultatif

menimbulkan penyakit, seringnya diklasifikasikan sebagai “secondary” dan tidak dianggap sebagai

penyebab serius penyakit, namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Infeksi sekunder sering

menyesatkan karena sebenarnya banyak bakteri fakultatif adalah penyebab utama kematian ikan

dan harus ditangani segera dengan benar.

1. 2. Tujuan dan manfaat

1. Tujuan dan manfaat dari praktikum Identifikasi Ektoparasit Dan Endoparasit

adalah mendiagnosa jenis-jenisbendoparasit dan ektoparasit yang

it 's Me ^_^

diyan fi3ya ManurungTerkadang rangkaian kata-kata tidak cukup mampumenjelaskan apa yg hatik ita sedang rasakan.

Lihat profil lengkapku

m y T im e ^_^

m y Da t e ^_^

April 2013S M T WT F S- 1 2 3 4 5 67 8 9 101112131415161718192021222324252627282930- - - -

Free Blog Content

m y fa cebook

Diyan Fitriya Pleiades

Buat Lencana Anda

m y frien ds ^_^

Page 2: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN.pdf

4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 2/8

Definisi skripsi Skripsi dapat diartikansebagai karya tulis yang disusun olehseorang mahasiswa yang telahmenyelesaikan kurang lebih...

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGANBIOLOGI LAUT

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGANBIOLOGI LAUT JENIS- JENISORGANISME FLORA DAN FAUNA YANGHIDUP DI DAERAH INTERTIDALPANTAI CEROCOK SUMATERA...

LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKAPOPULASI PELABUHAN PERIKANANSAMUDERA BUNGUS SUMATERABARAT

LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKAPOPULASI PELABUHAN PERIKANANSAMUDERA BUNGUS SUMATERABARAT Oleh DIAN FITRIA M 100411...

Apakah perbedaanantara seaweeddengan seagrass ?

Rumput laut atauyang biasa disebutdengan seaweed

merupakan tanaman makro alga yanghidup di laut yang tidak memiliki akar,batang dan ...

MIKROORGANISME AIR TAWAR DANKEISTIMEWAANNYA

MIKROORGANISME AIR TAWAR DANKEISTIMEWAANNYA OLEH : DIANFITRIA M 1004114392 JURUSANBUDIDAYA PE...

Apa prinsip perhitungan MPN danlangkah MPN

Prinsip yang digunakan dalam metodeMPN MPN adalah suatu metodeenumerasi mikroorganisme yangmenggunakan data dari hasilpertumbuhan mi...

LAPORAN KEGIATANKEWIRAUSAHAAN

LAPORAN KEGIATANKEWIRAUSAHAAN Disusun Oleh : DIANFITRIA M (1004114392) JURUSANBUDIDAYA PERAIRAN FAKUL...

LAPORAN PARASIT DAN PENYAKITIKAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangPenyakit pada ikan merupakan salahsatu masalah yang sering dijumpaidalam usaha budidaya ikan...

debit air

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar BelakangLimnologi didefinisikan sebagai ilmuyang mempelajari lingkungan perairandarat (misalnya danau, sit...

Fea t u red Post s

this is blog for all the people ^_^semoga bermanfaat ^_^

m y Feedjit

menginfeksi ikan serta organ-organ yang terinfeksi.

2. Tujuan dan manfaat dari praktikum teknik pengawetan spesimen parasit ikan adalah

mempelajari teknik pengawetan spesimen parasit dan pembuatan preparat permanen

untuk tujuan identifikasi.

3. Tujuan dan manfaat dari praktikum siklus hidup digenea adalah untuk mempraktekkan

salah satu fase dalam siklus hidup parasit digenea.

4. Tujuan dan manfaat dari praktikum pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan

polutan adalah melihat gejala klinis pada ikan yang disebabkan oleh adanya bahan

polutan diperairan.

5. Tujuan dari praktikum pengamatan bakteri adalah agar mahasiswa dapat mengenal

bentuk-bentuk bakteri , setelah melakukan pewarnaan gram.

6. Tujuan dan manfaat dari praktikum pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah

adalah untuk mempraktekkan cara pembuatan sampel darah dan pewarnaan parasit pada

darah terutama golongan flagellata.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Parasit adalah hewan atau tumbuh-tumbuhan yang berada pada tubuh, insang, maupun

lendir inangnya dan mengambil manfaat dari inang tersebut. Dengan kata lain parasit hidup dari

pengorbanan inangnya. Parasit dapat berupa udang renik, protozoa, cacing, bakteri, virus, dan

jamur. Manfaat yang diambil parasit terutama adalah zat makanan dari inangnya.

Bakteri yang menyebabkan masalah penyakit pada ikan adalah bakteri batang/rod gram

negatif, namun beberapa pathogen adalah bakteri rod gram positif atau cocci. Terdapat dua tipe

dasar bakteri yang menyebabkan masalah pada ikan : 1) pathogen obligat, dan 2) pathogen

fakultatif. Bakteri yang bersifat obligate sangat jarang ditemui yaitu bakteri yang tidak mampu

hidup tanpa menempel pada inang, contohnya adalah Renibacterium salmoninarum, penyebab

penyakit ginjal, dan Mycobacterium. Bakteri fakultatif mampu bertahan hiudp di air, namun pada

kondisi tertentu, saat lingkungan menyebabkan stress, bakteri ini memyebabkan infeksi penyakit

pada ikan. Aeromonas hydrophila, adalah satu contoh dari jenis bakteri ini yang sering

ditemukan.

Gejal klinis yang umum ditemui dari infeksi bakteri adalah hilangnya nafsu makan,

tingkah laku dan berenang tidak tentu dan lemah, lendir yang berlebihan pada insang dan kulit,

nekrosis pada integumen, sirip geripis, cairan darah terdapat di rongga abdominal, dan internal

organ mengalami hemorrhagic dan bengkak. Insang menjadi pucat, bengkak, atau mengalami

nekrosis.

Menurut Kottelat et al (1993), mengklasifikasikan ikan mas kedalam filum chordata,

klas pises, subklas teleostei, subordo cyprinoidea, famili cyprinidae, genus cyprinus, spesies

Cyprinus carpio.

Ikan sepat siam merupakan ikan yang memiliki habitat di perairan tawar. Ikan

sepat siam adalah ikan yang termasuk dalam Ordo Anabantoidea, family belontiidae, genus

trichogaster, dan spesies Trichogaster pectoralis (Djuhanda,1981).

Menurut Bleeker, 1852, klasifikasi ikan sepat mutiara adalah kerajaan animalia, filum

chordata, kelas actinopterygii, ordo perciformes, famili osphronemidae, genus : trichogaster dan

spesies trichogaster leeri

(Susanto,1987) Ikan gurami memiliki bentuk tubuh pipih dan lebar dimana tinggi

badannya lebih dari setengah kali panjang tubuh, sirip punggung panjang, terdiri dari 12-13 jari-jari

lemah, sirip dubur terdiri dari 9-11 jari-jari keras dan 9-21 jari-jari lemah, sirip perut satu jari-jari

keras dan dua diantara jari-jari lemahnya memanjang seperti benang yang berfungsi sebagai alat

peraba, sirip dada terdiri dari 2 jari-jari keras yang kecil dan 13-14 jari-jari lemah. Gurat sisi

Join this siteJoin this sitew ith Google Friend Connect

Members (15)

Already a member? Sign in

m iss a (goodby e ba by )

m y V ideo

pow ered by

bu dida y a ika n ))h oh oh o..

m y n ewsreel

Apple Google Microsoft

From Darling to Dog: What Wall Street

Wants From Apple NowWiredIf there was ever a time for Apple CEOTim Cook to throw investors a bone it'snow. Ahead of Apple's quarterlyearnings tomorrow, shares of theword's most fawned over companyhave slid from an all-time high of $705last September to about $391 as of ...Related Articles »

Bracing for Disaster: How Bad Will

Apple's Earnings Be?Yahoo! Finance (blog)But now, after a steady flow of newsreports suggesting that first-quartersales have not gone well, as well asApple's failure to release any newproducts so far this year, many on WallStreet think that Apple will miss even itslow guidance for the ...Related Articles »

Can Apple stop the profits rot?

The GuardianA year is a long time in the life of atechnology firm – and so it has provedfor Apple. Last April, the iPhonemaker's shares had broken through$600 (£393) and tipsters werepredicting they would rise to $1,000.Apple had overtaken ExxonMobil as the...Related Articles »

Seven Reasons Not To Be Foolish

Ahead Of Apple EarningsForbes

Widget-A nimasi-Blog

Page 3: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN.pdf

4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 3/8

LCD Text Generator at TextSpace.net

sempurna mulai dari pangkal kepala sampai kepangkal ekor yang terdiri dari 30-33 keping sisik.

Handjani dan Samsundari (2005), penyakit merupakan suatu keadaan dimana organisme

tidak dapat mempertahankan keadaan normal karena adanya gangguan fungsi fisiologi yang dapat

disebabkan oleh organisme patogen maupun faktor lainnya. Dengan demikian timbulnya serangan

penyakit pada ikan dapat disebabkan oleh organisme lain, pakan maupun keadaan lingkungan.

Lingga dan Susanto (1987), menyatakan penyakit parasiter adalah penyakit yang

disebabkan oleh adanya parasit yang menyerang pada badan ikan, insang, lendir maupun dalam

tubuh ikan itu sendiri. Parasit ini dapat berupa protozoa, cacing, udang renik, jamur, bakteri dan

virus. Lokasi penyerangan berbeda-beda, kadang didalam tubuh namun tidak jarang diluar (kulit,

insang dan sirip).

Taufik (1984), menyatakan bahwa penyakit ikan terjadi sebagai interaksi antara ikan

dengan lingkungan. Hal-hal yang mempengaruhi berkembangnya penyakit berkembangnya

penyakit adalah gangguan lingkungan, jenis, perubahan musim, fluktuasi suhu yang tinggi dan cara

penanganan yang salah dapat mengakibatkan ikan menjadi stres, luka atau kerusakan pada

tubuhnya.

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan tempat

Praktikum Parasit dan Penyakit Ikan ini dilaksanakan pada hari kamis mulai

tanggal 22 Oktober, 29 Oktober, 5 November, 12 November, 19 November, 26

November, dan 3 Desember 2011 pukul 13.00 – 15.00 WIB. Yang bertempat di

Laboratorium Parasit Dan Penyakit Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau.

3.2. Alat Dan Bahan

3.2.1. Metode dasar dalam identifikasi ektoparasit dan endoparasit

Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan Ikan gurami

(Osphronemus gouramy), ikan sepat rawa (Trichogaster pectoralis), dan ikan sepat

mutiara Sepat mutiara (Trichogaster leeri) yang masih hidup serta lauran aquades,

sedangkan alat yang digunakan yaitu mikroskop, gunting bedah, pinset, slide glass,

mistar ukur, cover glass dan alat tulis.

3.2.2. Teknik pengawetan spesimen parasit

Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan mas Ikan gurami

(Osphronemus gouramy) yang masih hidup berukuran besar, aquades, dan safranin.

Sedangkan alat yang digunakan yaitu petri disk, slide glass, pipet tetes, cover glass

dan alat tulis.

3.2.3. Pengamatan terhadap siklus digenea

Adapun bahan yang digunakan yaitu siput, aquades. Sedangkan alat yang

digunakan yaitu lampu, slide glass, cover glass, cawan petri, dan pipet paestur.

3.2.4. Pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan polutan

Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan patin (Pangasius pangasius) ukuran

5-10 cm, deterjen bubuk, bayclin, minyak jelantah dan oli. Sedangkan alat yang

digunakan yaitu wadah stoples volume 5-10 liter, stopwatch, gunting bedah, pinset

dan alat tulis.

3.2.5. Pengamatan terhadap bakteri

Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan Aeromonas sp, aquades, alcohol

absolute, minyak emersi, kristal violet, lugol dan safranin. Sedangkan alat yang

digunakan yaitu jarum ase, kaca objek, mikroskop, lampu bunsen, pipet tetes.

3.2.6. Pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah

Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan mas (Cyprinus carpio) dan yang

masih hidup berukuran besar, larutan natrium citrate 3,8%, alkohol absolute dan

larutan giemsa. Sedangkan alat yang digunakan yaitu jarum suntik, slide glass, cover

glass dan alat tulis.

3.3. Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan pada praktikum ini adalah metode langsung dimana objek

diteliti dan diamati secara langsung oleh praktikan.

Quarterly earnings from Apple for thethree months ended March 30 comeout Tuesday after the market closes.Unlike in prior quarters, there is not ahigh probability scenario that can belaid out with any degree of confidenceahead of earnings. Acting ...Related Articles »

powered by

Sh a re It

Share this on Facebook

Tweet this

View stats

(NEW) Appointment gadget >>

T ot a l T a y a n ga n La m a n

13,718

Live Traffic Feed

A visitor from Malang, JawaTimur arrived from google.co.id

and viewed "diyAn's Zone

))^_^((: LAPORAN PARASIT

DAN PENYAKIT IKAN" 0

secs ago

A visitor from Surabaya, Jawa

Timur arrived from google.com

and viewed "diyAn's Zone))^_^((: MENGHITUNG SEL

DARAH MERAH(ERITROSIT) DAN PUTIH

(LEUKOSIT)" 12 mins ago

A visitor from Surabaya, Jawa

Timur viewed "diyAn's Zone

))^_^((: MENGHITUNG SEL

DARAH MERAH

(ERITROSIT) DAN PUTIH

(LEUKOSIT)" 16 mins ago

A visitor from Bekasi, Jawa Baratarrived from google.co.id and

viewed "diyAn's Zone ))^_^((:LAPORAN PARASIT DAN

PENYAKIT IKAN" 1 hour 48

mins ago

A visitor from Jakarta, Jakarta

Raya arrived from google.com

and viewed "diyAn's Zone))^_^((: ENDOPARASIT

NEMATODA PADA IKAN" 2

hours 36 mins ago

A visitor from Malang, JawaTimur arrived from google.co.id

and viewed "diyAn's Zone

))^_^((: LAPORAN

KEGIATAN

KEWIRAUSAHAAN" 2 hours

37 mins ago

A visitor from Jakarta, Jakarta

Raya arrived from google.com

and viewed "diyAn's Zone

))^_^((: PARAMETER KIMIA

KUALITAS AIR" 2 hours 46

Page 4: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN.pdf

4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 4/8

3.4. Prosedur Pratikum

3.4.1. Metode dasar dalam identifikasi ektoparasit dan

endoparasit

1. Ikan yang sakit dimasukkan kedalam wadah

2. Ambil satu ekor ikan dan ambil lendir dibagian sisik ikan

kemudian letakkan di diatas slide glass dan amati jenis

bakterinya dibawah mikroskop

3. Kemudian ambil insangnya dan letakkan diatas slide glass dan amati jenis

bakterinya dibawah mikroskop

4. Bedah ikan tersebut dan ambil ginjalnya kemudian amati bakteri dibawah

mikroskop

5. Gambar jenis-jenis bakteri yang didapat dalam kertas gambar

3.4.2. Pengawetan spesimen parasit

1. Ikan diambil dari tempatnya lalu diambil lendirnya dari bagian atas kebawah

2. Liat diabgian insang sisik dan daerah luar ikan dan amati dibawah mikroskop

3. Bedah ikannya dan liat dibagian ususnya

4. Lalu amati dan gambar parasit apa yang didapatkan

3.4.3. Pengamatan siklus hidup digenea

1. Ambil siput dari lokasi-lokasi peternakan ikan

2. Pindahkan beberapa siput pada cawan petri, lalu dipenuhi dengan air

3. Tutup cawan petri tanpa ada gelembung udara. Jika terbentuk gelembung

udara, ulangi lagi mengisi cawan petri dengan aquades

4. Sinari cawan petri yang berisi siput tersebut dengan cahaya atau lampu

kuat.

5. Amati cercaria yang dikeluarkan dari siput, lalu pindahkan pada slide glass

tutup dengan cover glass

6. Amati dibawah mikroskop majemuk dan gambar larva cercaria tersebut

3.4.4. Pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan polutan

1. Siapkan wadah kemudian isi wadah dengan air

2. Larutkan bahan pencemar, aduk sampai homogen

3. Masukkan ikan

4. Amati tingkah laku ikan,mucus dan bukaan mulutnya selama lebih kurang 30

menit

5. Ikan yang sudah mati kemudian dibedah dan diamati warna jantung, insang,

hati dan ginjalnya

6. Catat di kertas gambar hasil yang diperoleh

3.4.5. Pengamatan terhadap bakteri

1. Ambil satu kolom bakteri dengan jarum ose, letakkan diatas kaca objek,

teteskan sedikit akuades lalu buat preparat ulas, kemudian kering anginkan

selanjutnya dilewatkan diatas api lampu bunsen 3 kali, tujuan untuk fiksasi

2. Genangi dengan zat warna kristal violet 1-2 menit

3. Buang kelebihan warna dengan cara memberi larutan lugol selama 1 menit

4. Cuci dengan alkohol absolute beberapa detik, bilas dengan air kran mengalir

5. Genangi dengan safranin selama 2-3 menit lalu cuci dengan air kran mengalir

6. Amati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 × 100 (teteskan minyak

emersi ke preparat)

7. Gambar bentuk-bentuk bakteri dan apa warnanya

3.4.6. Pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah

1. Ambil darah dari ikan mas dengan menggunakan jarum suntik. Penggumpalan

darah dapat dihindari dengan menggunakan larutan natrium citrate 3,8%

atau heparin

2. Letakkan setetes darah pada salah satu ujung slide glass yang tidak

berminyak

3. Tempelkan salah satu ujung slide glass yang lain pada slide glass yang

mengandung darah, lalu geser kearah menjauhi darah untuk menciptakan

lapisan tipis darah

4. Biarkan kering udara lapisan spesimen darah tersebut

5. Warnai dengan larutan giemsa dan biarkan kering

6. Amati dan gambar parasit darah dibawah mikroskop

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 5: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN.pdf

4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 5/8

4.1. Hasil

Selama praktikum parasit dan penyakit ikan, mendapatkan hasil praktikum

sebagai berikut:

4.1.1. Metode dasar dalam identifikasi ektoparasit dan endoparasit

Gambar 1. Camallanus lacustris

Gambar 2. Ichthyophthirius multifiliis

Gambar 3. Dactylogyrus sp

4.1.2. Teknik pengawetan spesimen parasit

Gambar 4. Ichthyophthirius multifilii

4.1.3. Pengamatan Siklus hidup parasit digenea

Gambar 8. Siput

Gambar 9. Cercaria

4.1.4. Pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan polutan

Bahan polutan : bayclin, deterjen dan rondap/

Dosis : dikondisionalkan

Menit ke 1 : 157 bukaan operculumnya

Ikannya keliatan stress dan megap-megap, pergerakan liar dan tubuhnya memucat.

Tabel 1. Pengamatan perbandingan terhadap ikan yang keracunan

Pengamatan Insang Jantung Mukus

Polutan:

Bayclin

Deterjen

Rondap

Tidak polutan

(kokntol) tidak terdapat bintik hitam merah tua Tidak ada

4.1.5. Pengamatan bakteri

Gambar 10. Aeromonas sp gram negatif

4.1.6. Pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah

Merah pekat

Merah pekat

Merah pekat

Merah pekat

Merah pekat

Merah pekat

Banyak

Sedang

Banyak

Page 6: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN.pdf

4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 6/8

Eritosit =

Leukosit =

Peripheal parasit darah :

Gambar 7. Darah

4.2. Pembahasan

Kusumah dalam Mairita (1999), menyatakan serangan patogen pada ikan dikenal

dengan ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada tubuh bagian luar

organisme yang ditumpanginya. Sedangkan endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ

tubuh bagian dalam suatu organisme yang ditumpanginya.

Penyakit Ichthyophthiriosis menyebabkan kematian masal baik pada ikan stadia larva,

ikan kecil maupun ikan dewasa. Larva dan ikan kecil adalah stadia yang paling rentan. Kematian

masal terjadi secara bertahap, dan kurang dari satu minggu lebih dari 70% ikan akan mati.

Penyakit Ichthyophthiriosis memiliki tanda klinis yang khas, yaitu adanya

bercak putih pada permukaan kulit dan insang dari ikan yang terinfeksi. Penetrasi parasit ke dalam

jaringan kulit ikan menyebabkan perubahan pada jaringan integument, yaitu terbentuknya rongga

di sekitar parasit, ephitelial sel rusak, pembuluh darah di daerah infeksi pecah dan jaringan akan

diselimuti oleh sel darah.

Dana dan angka (1990), menyatakan bahwa serangan Dactylogyrus sp sering

dijumpai pada insang, kulit dan sirip. Penularan dari organisme ini melalui pergesekan

tubuh pada fase infektif (fase berenang bebas).

Afrianto dan liviawaty (1994), ikan yang terserang gyrodactylus sp ini

biasanya akan menjadi kurus dan kulitnya tidak kelihatan bening lagi, sirip ekor

sering rontok dan tutup insang tidak dapat menutup dengan sering terlihat

menggosok-gosok badannya dengan sengaja kedasar kolam atau benda keras lainnya.

Sutriawati (1997), menyatakan bahwa gejala penyakit yang dapat ditimbulkan

oleh dactylogyrus sp dan gyrodactilus sp adalah insang dan kulit menjadi rusak, luka

dan terjadi pendarahan. Pernapasan terganggu, kulit ikan berlendir banyak dan

warna pucat, ikan lemas dan tidak suka bergerak serta siripnya menguncup.

Camallanus lacustris merupakan parasit air tawar yang umum yang bersifat

kosmopolit untuk menginfeksi ikan berbeda-beda untuk setiap inangnya yang

menununjukkan spesifikasi yang luas (Grabda, 1991)

Menurut Paperna (1995), digenia mempunyai siklus hidup tidak langsung dan

fase dewasanya bersifat parasitik pada vertebrata. Selain itu, ikan juga dapat

diinfeksi oleh fase larva, metaserkaria. Infeksi metaserkaria merupakan sumber utama

penyakit.

Pengamatan terhadap ikan patin yang diberikan bahan polutan seperti

bayclin, deterjen dan rondap memiliki indikasi seperti ikan akan megap-megap,

pergerakan yang agresif dengan bergerak kepermukaan perairan untuk mencoba

menagbil oksigen dari luar sehingga pergerakan operculum sangat cepat, perlahan-

lahan ikan menjadi kejang-kejang kemudian beberapa menit kemudian terjadinya

mortalitas.

Bakteri aeromonas Sp yang diamati memiliki bentuk yang bulat, tepi yang

rata dan memiliki diameter 0,2 cm (uji fisika). Pada uji pewarnaan gram bakteri

memberikan hasil bakteri berwarna merah sehingga dapat disimpulkan bakteri gram

negatif. Sedangkan pada uji KOH 3% yang berdasarkan 1 koloni bakteri memberikan

hasil yang cair/tidak mengental maka ditandai bakteri ini bersifar gram negatif.

Uji sampel darah pada ikan mas memiliki eritrosit yang melebihi batas normal

yang dapat dikatakan ikan mengalami penyakit hipermia, terhadap leukosit juga

melebihi batas normal ditandai bahwa selama kehidupan ikan mengalami stress.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Serangan patogen pada ikan dikenal dengan ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit

yaitu parasit yang hidup pada tubuh bagian luar organisme yang ditumpanginya. Sedangkan

endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ tubuh

Penyakit merupakan suatu keadaan dimana organisme tidak dapat mempertahankan

keadaan normal karena adanya gangguan fungsi fisiologi yang dapat disebabkan oleh organisme

patogen maupun faktor lainnya. Dengan demikian timbulnya serangan penyakit pada ikan dapat

disebabkan oleh organisme lain, pakan maupun keadaan lingkungan.

5.2. Saran

Untuk mendapatkan hasil yang baik sebaiknya kerjasama sesama praktikan

bisa berjalan dengan lancar. Dan juga diharapkan kepada asisten agar tetap

104 Mm2

104 Mm2

500 ML2

500 ML2

ML2

Page 7: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN.pdf

4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 7/8

menegakkan disiplin bagi praktikan yang tidak serius selama praktikum berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto dan Liviawaty. 2003. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Penerbit

kanisius. Yogyakarta

Dana. D dan S. L. Angka. 1990. ‘Masalah Penyakit Dan Bakteri Pada Ikan Air Tawar

Serta Cara Penanggulangannya’. Makalah Pada Seminar Nasional II

Penyakit Ikan Dan Udang. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar. Bogor.

121 hal

Djuhanda, T. 1981. Dunia ikan. Armico Bandung. 190 halaman.

Grabda, J. 1991. Marine Fish Parasitology, an Outline. Polish Scientific Publisher.

Poland, p: 3-22; 29-31

Susanto, H. 1987. Budaya Ikan di Pekarangan., Penerbit Penebar Swadaya., Jakarta.

Sutriawati, H. 1997. ‘Identifikasi Dan Pengendalian Parasit Pada Ikan Mas Di Balai

Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Biologi

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB. Bogor. 32 hal

Irawan .2004. Budidaya Ikan Ait Tawar. Ikan Gurame, Ikan Nila. Kanisius. Yogyakrta.

Kordi .2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. C.V. Aneka. Solo.

Kusumamihardja S. 1989. Diktat Parasitologi. Bogor: Institut Pertanian

Bogor. Yanong RPE. 2002. Nematode (Roundworm) Infection in Fish.

Sirkular 911:33570-3434.

Kottelat, M., A. J, Whitten, S. N. Kartika Sari dan Wirjoatmojo. 1993. ‘Ikan Air Tawar

Tawarv Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi’. Jakarta . 293 hal.

Lingga, P dan H. Susanto. 1987. ‘Ikan Hias Air Tawar’. Penebar Swadaya. Jakarta. 236

hal.

Mairita, H. 1999. ‘Ektoparasit Pada Ikan Jelawat (Leptobarbus haevenii Bleker) Yang

Dipelihara Dalam Kolam Kelurahan Langgini Kec. Bangkinang Kab.

Kampar Prov. Riau’. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan

Universitas Riau. Pekanbaru. 48 hal (Tidak diterbitkan)

Paperna, I. 1995. Digenea (Phylum Platyhelminthes). In Woo, P. T. K. (Ed). Fish

Disease and Disorders. Volume 1. Protozoa and Metazoa Infections.

University Press. Cambridge. P: 329.

Page 8: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN.pdf

4/23/13 diyAn's Zone )) _̂ (̂(: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN

diyanpleiades.blogspot.com/2013/01/laporan-parasit-dan-penyakit-ikan_8074.html 8/8

Posting Lebih BaruPosting Lama

LAMPIRAN

Diposkan oleh diyan fi3ya Manurung di 18.23

Label: MATAKULIAH JURUSAN BDP

0 komentar:

Poskan Komentar

Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Blog Design by Gisele Jaqu enod