pengobatan toksoplasmosis

Upload: nita-andriyani

Post on 07-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 PENGOBATAN toksoplasmosis

    1/4

    PENGOBATAN/ TERAPI INFEKSI TOKSOPLASMOSIS

    Jika terinfeksi oleh toksoplasmosis dapat diberikan:

    1. pirimetamin2. sulfadiazin (golongan sulfonamid)

    3. trisulfapirimidin

    4. spiramisin

    5. klindamisin

    6. trimetropin

    7. sulfometoksazol

    8. sulfonamid lain

    Pengobatan yang utama adlah nomor 1-3 sedangkan nomor 4-8

    adalah obat alternatif jika ada indikasi tertentu.

    jawetz hal: 669 (indonesia)

    spiramisin

    Adalah obat yang dihasilkan oleh Streptomyces ambofaciens. Obat

    ini efektif terhadap bakteri:

    1. stafilococcus

    2. streptococcus

    3. pneumococcus

    4. enterococcus

    5. neisseria

    6. Baadetella pertusis

    7. rikettsia

    8. amoeba

    9. toksoplasma

    pharmakokinetik

    absorbsi pada saluran cerna tidak lengkap, tidak dipengaruhi ada

    atau tidaknya makanan dalam lambung. Dalam waktu 2 jam,

    setelah pemberian 2gr peroral akan tercapai dosis yang maksimal

  • 8/3/2019 PENGOBATAN toksoplasmosis

    2/4

    dalam darah tetapi konsentrasi tertinggi obat ini dicapai pada cairan

    empedu, air liur dan air susu.

    Dosage regimen

    Preparat spiramisin yang tersedia adalah dalam tablet 500 mg. diberikan secara oral

    dosis dewasa 3-4 X 500 mg sehari, dapat dinaikkan sampai 2

    kali lipat

    dosis anak-anak 50-75 mg/ kgBB, 2-3 X pemberian dalam

    sehari

    Spiramisin juga dgunakan sebagai obat alternatif untuk penderita

    toksoplasmosis yang karena indikasi lain tidak dapat diberikanpirimrtamin+sulfonamid (pada wanita lain khususnya atau ada

    indikasi lain). Gosis pemberian pada penderita toksoplasmosis

    adalah: 2-3 gr/ hari, selama 3 minggu, terapi diulang setelah dua

    minggu kemudian.

    Side effect

    Iritasi saluran cerna

    Indikasi lain (selain 2 diatas)Iritasi saluran pernafasan dan rongga mulut

    Farmako UI hal: 678

    Sulfonamid

    Adalah obat kemotherapi yang pertama kali diberikan secara

    sistemik untuk pengobatan dan pencegahan infeksi pada manusia.

    Aktifitas mikroba yang dihambat:

    1. mempunyai aktifitas / spectrum yang luas

    2. bersifat bakteriostatik, tetapi pada kadar yang tinggi dapat

    berubah menjadi bersifat bakteriosid

    3. menghambat bagteri G+ dan G-

    mekanisme kerja

    kuman memerlukan PABA (p-aminobenzoid acid) untuk

    membentuk asam folat yang nantinya akan digunakan untuk

  • 8/3/2019 PENGOBATAN toksoplasmosis

    3/4

    mensintesis purin dan asam nukleat oleh kuman. Sulfonamid

    merupakan penghambat PABA sehingga kuman tidak dapat

    mensintesis purin dan asam nukleat akibatnya aktifitas kuman

    akan terhenti efek sulfonamid akan terhambat oleh adanya darah yang

    bernanah dan adanya jaringan yang nekrotik karena pada

    lingkungan seperti itu bakteri sudah terpenuhi kebutuhan purin,

    timidin dan asam nukleat sehingga kuman tersebut tidak akan

    membentuk PABA.

    Farmako UI bab Sulfonamid

    Pirimetamin

    Adalh turunan pirimidin yang berbentuk bubuk, berwarna putih,

    tidak berasa, tidak larut dalam air dan sedikit larut dalam asam

    klorida.

    Pharmakodinamik

    Manfaat utama adalah untuk pencegahan dan terapi supresi

    Mekanisme kerja

    Pirimetamin menghambat kerja enzim dihidrofolat reduktase

    plasmodia (untuk infeksi plasmodium). Kombinasi dengan

    sulfonamid keduanya akan mengganggu sintesis purin pada kuman/

    mikroorganisme penyebab infeksi

    Pharmakokinetik

    peneyerapan terjadi di saluran cerna secra lambat tapi

    lengkap. Obat ini ditimbun pada ginjal, paru-paru, hati dan limfe

    Diekskresi melalui ASI dan urin melalui glomerulus

    Side effek

    Dapat menyebabkan anemia makrositik

    Defisiensi asam folat

    Gejala-gejala ini akan hilang secara otomatis apabila pengobatan

    dihentikan atau disarankan saat pengobatan diberikan asam folinat.

  • 8/3/2019 PENGOBATAN toksoplasmosis

    4/4

    Karena efek antifolat dan dapat bersifat teratogenik maka obat ini

    tidak boleh digunakan pada wanita hamil, kecuali sangat diperlukan.

    Dosage regimen

    Tersedia dalam bentuk tablet 25 mg

    Tersedia juga dalam bentuk Fansidar yaitu kombinasi

    pirimetamin dengan sulfodoksin (golongan sulfonamid), tablet

    500 mg.

    Dosis : pirimetamin 25 mg, diberikan 2X sehari selama 3

    hari

    +

    Sulfadiazin 4X500 mg sehari selama 5 hari

    : Fansidar : 2-3 tablet (untuk dewasa)

    : 2 tablet (untuk umur 9-14 tahun)

    : 1 tablet (untuk umur 4-8 tahun)

    : tablet (untuk umur kurang dari 4 tahun)

    Farmako UI hal: 549-550

    Pada kasus spiramisin diberikan kepada Ibu karena spiramisin tidak

    berefek teratogenik bagi ibu hamil sehingga tidak berbahay bila

    diberikan kepada ibu hamil. Sedangkan untuk terapi yang kita

    gunakan untuk bayiny adalah dengan pemberian pirimetamin

    ditambah sulfonamid sesuai dengan dosis diatas, diberikan setiap

    tiga minggu sekali selama satu tahun dan pemberian asam folat

    agar bayi tidak mengalami defisisensi asam folat.

    Tentang asam folat SC setelah dibahas besok, ok!!