pengobatan toksoplasmosis
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 PENGOBATAN toksoplasmosis
1/4
PENGOBATAN/ TERAPI INFEKSI TOKSOPLASMOSIS
Jika terinfeksi oleh toksoplasmosis dapat diberikan:
1. pirimetamin2. sulfadiazin (golongan sulfonamid)
3. trisulfapirimidin
4. spiramisin
5. klindamisin
6. trimetropin
7. sulfometoksazol
8. sulfonamid lain
Pengobatan yang utama adlah nomor 1-3 sedangkan nomor 4-8
adalah obat alternatif jika ada indikasi tertentu.
jawetz hal: 669 (indonesia)
spiramisin
Adalah obat yang dihasilkan oleh Streptomyces ambofaciens. Obat
ini efektif terhadap bakteri:
1. stafilococcus
2. streptococcus
3. pneumococcus
4. enterococcus
5. neisseria
6. Baadetella pertusis
7. rikettsia
8. amoeba
9. toksoplasma
pharmakokinetik
absorbsi pada saluran cerna tidak lengkap, tidak dipengaruhi ada
atau tidaknya makanan dalam lambung. Dalam waktu 2 jam,
setelah pemberian 2gr peroral akan tercapai dosis yang maksimal
-
8/3/2019 PENGOBATAN toksoplasmosis
2/4
dalam darah tetapi konsentrasi tertinggi obat ini dicapai pada cairan
empedu, air liur dan air susu.
Dosage regimen
Preparat spiramisin yang tersedia adalah dalam tablet 500 mg. diberikan secara oral
dosis dewasa 3-4 X 500 mg sehari, dapat dinaikkan sampai 2
kali lipat
dosis anak-anak 50-75 mg/ kgBB, 2-3 X pemberian dalam
sehari
Spiramisin juga dgunakan sebagai obat alternatif untuk penderita
toksoplasmosis yang karena indikasi lain tidak dapat diberikanpirimrtamin+sulfonamid (pada wanita lain khususnya atau ada
indikasi lain). Gosis pemberian pada penderita toksoplasmosis
adalah: 2-3 gr/ hari, selama 3 minggu, terapi diulang setelah dua
minggu kemudian.
Side effect
Iritasi saluran cerna
Indikasi lain (selain 2 diatas)Iritasi saluran pernafasan dan rongga mulut
Farmako UI hal: 678
Sulfonamid
Adalah obat kemotherapi yang pertama kali diberikan secara
sistemik untuk pengobatan dan pencegahan infeksi pada manusia.
Aktifitas mikroba yang dihambat:
1. mempunyai aktifitas / spectrum yang luas
2. bersifat bakteriostatik, tetapi pada kadar yang tinggi dapat
berubah menjadi bersifat bakteriosid
3. menghambat bagteri G+ dan G-
mekanisme kerja
kuman memerlukan PABA (p-aminobenzoid acid) untuk
membentuk asam folat yang nantinya akan digunakan untuk
-
8/3/2019 PENGOBATAN toksoplasmosis
3/4
mensintesis purin dan asam nukleat oleh kuman. Sulfonamid
merupakan penghambat PABA sehingga kuman tidak dapat
mensintesis purin dan asam nukleat akibatnya aktifitas kuman
akan terhenti efek sulfonamid akan terhambat oleh adanya darah yang
bernanah dan adanya jaringan yang nekrotik karena pada
lingkungan seperti itu bakteri sudah terpenuhi kebutuhan purin,
timidin dan asam nukleat sehingga kuman tersebut tidak akan
membentuk PABA.
Farmako UI bab Sulfonamid
Pirimetamin
Adalh turunan pirimidin yang berbentuk bubuk, berwarna putih,
tidak berasa, tidak larut dalam air dan sedikit larut dalam asam
klorida.
Pharmakodinamik
Manfaat utama adalah untuk pencegahan dan terapi supresi
Mekanisme kerja
Pirimetamin menghambat kerja enzim dihidrofolat reduktase
plasmodia (untuk infeksi plasmodium). Kombinasi dengan
sulfonamid keduanya akan mengganggu sintesis purin pada kuman/
mikroorganisme penyebab infeksi
Pharmakokinetik
peneyerapan terjadi di saluran cerna secra lambat tapi
lengkap. Obat ini ditimbun pada ginjal, paru-paru, hati dan limfe
Diekskresi melalui ASI dan urin melalui glomerulus
Side effek
Dapat menyebabkan anemia makrositik
Defisiensi asam folat
Gejala-gejala ini akan hilang secara otomatis apabila pengobatan
dihentikan atau disarankan saat pengobatan diberikan asam folinat.
-
8/3/2019 PENGOBATAN toksoplasmosis
4/4
Karena efek antifolat dan dapat bersifat teratogenik maka obat ini
tidak boleh digunakan pada wanita hamil, kecuali sangat diperlukan.
Dosage regimen
Tersedia dalam bentuk tablet 25 mg
Tersedia juga dalam bentuk Fansidar yaitu kombinasi
pirimetamin dengan sulfodoksin (golongan sulfonamid), tablet
500 mg.
Dosis : pirimetamin 25 mg, diberikan 2X sehari selama 3
hari
+
Sulfadiazin 4X500 mg sehari selama 5 hari
: Fansidar : 2-3 tablet (untuk dewasa)
: 2 tablet (untuk umur 9-14 tahun)
: 1 tablet (untuk umur 4-8 tahun)
: tablet (untuk umur kurang dari 4 tahun)
Farmako UI hal: 549-550
Pada kasus spiramisin diberikan kepada Ibu karena spiramisin tidak
berefek teratogenik bagi ibu hamil sehingga tidak berbahay bila
diberikan kepada ibu hamil. Sedangkan untuk terapi yang kita
gunakan untuk bayiny adalah dengan pemberian pirimetamin
ditambah sulfonamid sesuai dengan dosis diatas, diberikan setiap
tiga minggu sekali selama satu tahun dan pemberian asam folat
agar bayi tidak mengalami defisisensi asam folat.
Tentang asam folat SC setelah dibahas besok, ok!!