penggunaan model discovery learning untuk …

136
PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH AN-NUR TANGKIT MUARO JAMBI SKRIPSI IRMAWATI NIM. 201172282 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN FIQIH DI KELAS VIII MADRASAH

TSANAWIYAH AN-NUR TANGKIT MUARO JAMBI

SKRIPSI

IRMAWATI

NIM. 201172282

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

U N I V E R S I T A S I S L A M N E G E R I

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN FIQIH DI KELAS VIII MADRASAH

TSANAWIYAH AN-NUR TANGKIT MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S1) dalam pendidikan agama islam

IRMAWATI

NIM. 201172282

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

U N I V E R S I T A S I S L A M N E G E R I

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 3: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

iii

KEMENTRIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Jambi-Ma.Bulian Km. 16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di – Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa Skripsi saudara:

Nama : Irmawati

NIM : 201172282

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Penggunaan Model Discovery Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Fiqih Di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur

Tangkit Muaro Jambi.

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi

Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/ tugas akhir Saudara tersebut di atas

dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 16 Maret 2021

Mengetahui,

Pembimbing I

Iskandar S.Ag., M.Pd., M.S.i,. Ph. D

NIP. 197512242009121001

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.

Revisi

Tgl

Revisi

Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-

03

25-06-2021 - - 1 dari 2

Page 4: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

iv

KEMENTRIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Jambi-Ma.Bulian Km. 16 Simp.Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36363

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di – Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa Skripsi saudara:

Nama : Irmawati

NIM : 201172282

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Penggunaan Model Discovery Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Fiqih Di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur

Tangkit Muaro Jambi.

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi

Pendidikan Agama Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/ tugas akhir Saudara tersebut di atas

dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 04 Maret 2021

Mengetahui,

Pembimbing II

Dr. Jaya, M.Pd

NIP. 197008022000031002

PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku tgl No.

Revisi

Tgl

Revisi

Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-

03

25-06-2021 - - 1 dari 2

Page 5: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

v

PENGESAHAN SKRIPSI

Page 6: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

vi

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya

sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan

hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku.

Jambi, 16 Maret 2021

IRMAWATI

NIM. 201172282

Page 7: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur ku persembahkan pada Allah SWT yang Maha kuasa, berkat

dan rahmat serta kasih sayang-Nya hingga saat ini, skirpsi ini ku persembahkan

untuk :

Kepada kedua orang tua ku Ayah (Burhanuddin) dan ibundaku (Nur Aini)

tercinta yang tak pernah kenal lelah dalam membesarkanku dengan penuh kasih

sayang, serta memberi dukungan, motivasi dan pengorbanan dalam hidup ini.

Terima kasih buat Bapak dan Mamak.

Adik-adik ku yang telah memberikan dukungan, semangat dan selalu

mengisi hari-hariku dengan canda dan tawa dan kasih sayangnya. Terima kasih

buat adik-adik ku.

Dosen Pembimbing tugas akhirku, Bapak Dr. Jaya, M.Pd dan Bapak

Iskandar, S.Ag, M.Pd, Ph.D selaku dosen pembimbing dan pembahasa tugas akhir

saya, terimakasih banyak pak, saya sudah dibimbing selama ini, sudah dibantu,

sudah dimotivasi, saya tidak akan pernah lupa atas bantuan dan kesabaran dari

bapak, terimakasih pak.

Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, terimakasih

banyak untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang telah

kalian berikan kepada kami.

Terimakasih Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit yang telah menjadi

tempat tugas dan tempat terbaik peneliti memperoleh ilmu yang banyak sehingga

dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik.

Sahabat dan teman-temanku terimakasih banyak untuk semangat yang selalu

diberikan kepada saya demi terselesaikannya skripsi ini.

Page 8: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

viii

MOTTO

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فهَُوَ سَبِيْلِ اللِ

“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”

(HR. Turmudzi)

Page 9: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah

melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran

Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Fiqih Di kelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro

Jambi”

Sholawat serta salam selalu dicurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad S.A.W yang telah membawa manusia dari alam kebodohan menuju

alam yang penuh dengan akhlak terpuji, keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik

guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan strata satu (S1) pada Fakultas

Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak

yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu penulis

menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi

2. Dr. Hj. Fadilla, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

3. Dr. Risnita, M.Pd sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

4. Dr. Najmul Hayat, S.Ag, M.Pd.I sebagai Wakil Dekan 2 Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

5. Dr. Yusria, S.Ag, M.Ag sebagai Wakil Dekan 3 Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

6. Muklis, M.Pd.I Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam di

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Page 10: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

x

7. Bapak Iskandar, S.Ag, M.Pd, Ph.D selaku dosen pembimbing I dan bapak

Dr. Jaya, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu

demi mengarahkan penulis dalam penyelesaian skripsi ini

8. Ust. Sulaiman Astra, M.Pd.I selaku kepala Madrasah Tsanawiyah An-Nur

Tangkit Muaro Jambi yang telah memberikan izin utuk melakukan

penelitian

Penulis menyadari sepenuhya, masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi perkembangan pengetahuan dalam bidang pendidikan. Semoga

Allah S.W.T selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua

Aamiin.

Jambi, 16 Maret 2021

Penulis

Irmawati

NIM. 201172282

Page 11: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

xi

ABSTRAK

Nama : Irmawati

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Penggunaan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi.

Skripsi ini membahasan tentang suatu penggunaan model pembelajaran discovery

learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di

kelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi, penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) jenis kolaboratif yang dianalisis

secara deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data digunakan metode

observasi, tes, wawancara dan dokumentasi. Metode observasi digunakan untuk

mengukur aktivitas guru dan siswa setiap per siklusnya. Metode tes digunakan

untuk mengetahui kemampuan belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Metode

wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat dan gambaran di Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi. Dan metode dokumentasi digunakan

untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran

berlangsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, penggunaan model

pembelajaran discovery learning mampu meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa

kelas VIII B Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi yaitu 59% pada

siklus I, 68% pada siklus II dan 91% pada siklus III. Berdasarkan hasil analisis

data yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran Fiqih

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok puasa dari peningkatan nilai

posttes di setiap siklus.

Kata Kunci : Model Discovery Learning, Hasil Belajar, Fiqih

Page 12: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

xii

ABSTRACT

Name : Irmawati

Dapartement : Islamic Religious Education

Title : Use of the discovery learning model to improve student learning

outcomes in class VIII fiqh subjects at Madrasah Tsanawiyah

An-Nur Tangkit Muaro Jambi.

This thesis discusses the use of a discovery learning model to improve student

learning outcomes in islamic civilization history subjects in class VIII Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkir Muaro Jambi. This research is a collaborative

classroom action research (CAR) that is analyzed descriptively qualitatively. In

the data used the method of observation, observation, interviews and

documentation. The observation method is used to measure the activities of

teachers and students in each cycle. The test method is used to see the student’s

learning ability after participating in the larning using discovery learning model.

The interview method was used to see and describe in Madrasah Tsanawiyah An-

Nur Tangkit Muaro Jambi. And the documentation method is used to describe

what happens in class when the learning takes place. The results of this study

indicate that the use of discovery learning models is able to improve the learning

outcomes of jurisprudence students of class VIIIB Madrasah Tsanawiyah An-Nur

Tangkit Muaro Jambi, namely 59% in cycle I, 68% in cycle II and 91% in cycle

III. Based on the results of the data analysis obtained, it can be concluded that

fiqh learning using discovery learning learning models can improve student

learning outcomes on the subject matter of increasing the posttest value in each

cycle.

Keywords : Discovery Learning Model, Learning Outcome, Fiqh

Page 13: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SKRIPSI ............................................................................................. i

NOTA DINAS ....................................................................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................................... v

PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii

MOTTO ............................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

ABSTRAK ............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 7

C. Fokus Penelitian............................................................................................. 7

D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 8

E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian .................................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 10

A. Deskripsi Teori ............................................................................................ 10

1. Model Pembelajaran Discovery Learning .............................................. 10

A. Pengertian Model Pembelajaran......................................................... 10

B. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning ........................ 11

C. Kelebihan Dan Kelemahan Penerapan Model Pembelajaran Discovery

Learning ............................................................................................. 13

D. Implementasi Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah ..................... 16

E. Prosedur Aplikasi Model Pembelajaran Discovery Learning ............ 16

F. Aplikasi Dalam Pembelajaran ............................................................ 20

2. Hasil Belajar............................................................................................ 20

B. Studi Relevan ............................................................................................... 22

Page 14: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

xiv

C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 24

D. Hipotesis Tindakan ...................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 25

A. Desain Penelitian ......................................................................................... 25

B. Setting Dan Subjek Penelitian ..................................................................... 26

C. Prosedur Umum Penelitian .......................................................................... 26

D. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data.................................................. 32

E. Teknik Analisis Data ................................................................................... 34

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............................ 37

G. Jadwal Penelitian ......................................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 40

A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian ............................................................ 40

1. Profil Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi ................... 40

2. Sejarah Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi ................ 40

3. Visi Misi Madrasah Tsawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi ................. 42

4. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit ......................... 42

5. Kurikulum Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi .......... 43

6. Keadaan Tenaga Pendidik Dan Kependidikan Mts An-Nur Tangkit ..... 43

7. Keadaan Peserta Didik An-Nur Tangkit Muaro Jambi .............................. 45

8. Sarana Dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit ............... 45

B. Deskripsi Pelaksanaan ................................................................................. 47

1. Pra Siklus ......................................................................................................... 47

2. Siklus I .............................................................................................................. 50

3. Siklus II ............................................................................................................ 63

4. Siklus III ........................................................................................................... 76

5. Hasil Tes .......................................................................................................... 88

6. Lembar Observasi Aktivitas Guru ................................................................ 89

7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa............................................................... 89

C. Pembahasan ................................................................................................. 90

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 92

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 92

Page 15: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

xv

B. Saran-Saran ...................................................................................................... 92

C. Kata Penutup ................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 94

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 96

Page 16: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil ulangan harian semester ganjil 2020/2021 .......................... 6

Tabel 3.1 Klasifikasi Nilai Kriteria Hasil Belajar Siswa ...................................... 36

Tabel 3.2 Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi Aktifitas Guru dan

Siswa .......................................................................................................... 37

Jadwal Penelitian .................................................................................................. 39

Tabel 4.1 Identitas Madrassah .............................................................................. 40

Tabel 4.2. Keadaan Tenaga Pendidik MTs An-Nur .............................................. 44

Tabel 4.3. Keadaan Peserta didik An-Nur Tangkit Muaro Jambi ....................... 45

Tabel 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana MTs An-Nur Tangkit ........................ 46

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ............................................................. 49

Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan Siklus (Siklus I) ................................................... 51

Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Discovery Learning ........................................................... 55

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning .............................................................. 58

Tabel 4.9 Hasil Tes Siklus 1 .................................................................................. 60

Tabel 4.10. Jadwal Perencanaan (Siklus II) ......................................................... 64

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I1 Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Discovery Learning ........................................................... 68

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1I dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning .............................................................. 70

Tabel 4.13 Hasil Tes Siklus II ............................................................................... 73

Tabel 4.14. Jadwal Perencanaan (Siklus III)........................................................ 76

Tabel 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Discovery Learning ................................................ 80

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning .............................................................. 83

Tabel 4.17 Hasil Tes Siklus III .............................................................................. 85

Page 17: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas .......................................... 25

Gambar 4.1 Diagram Hasil Tes Siklus 1 .............................................................. 62

Gambar 4.2 Diagram Hasil Tes Siklus II ............................................................. 74

Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Siklus III ............................................................ 87

Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Guru Per Siklus .................................................. 89

Page 18: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

1 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor penting dalam menciptakan kondisi

suatu negara, karena pendidikan memiliki andil yang besar terhadap

kemajuan bangsa baik secara ekonomi maupun sosial. Hal ini sesuai dengan

UU No.20 Tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional, isinya

yaitu pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

(Anonim, 2014 : 3).

Di era 4.0 ini menyebabkan arus informasi menjadi cepat dan tanpa

batas. Hal ini berdampak langsung pada berbagai bidang aspek kehidupan,

termasuk dalam bidang pendidikan. Lembaga pendidikan sebagai bagian

dari sistem kehidupan telah berupaya mengembangkan struktur kurikulum,

sistem pendidikan, dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien untuk

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan

merupakan kunci untuk semua kemajuan dan perkembangan yang

berkualitas, karena pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan

metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan (Syah,

2010 : 10 ).

Pada proses pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru memegang

peranan penting untuk menentukan pengembangkan potensi anak, maka

pada akhirnya tergantung pada guru dalam memanfaatkan kemampuan yang

ada. Dalam hal ini guru mempunyai peranan sebagai fasilitator, motivator,

pemacu dan pemberi inspirasi bagi peserta didik agar mencapai tujuan yang

diharapkan (Mulyasa, 2007 : 53) .

Page 19: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

2

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Akan tetapi, masih banyak pendidik yang menerapkan pembelajaran

secara konvensional sehingga peserta didik menjadi pasif, tidak efektif

dalam menjadikan pembelajaran yang bermakna, karena tidak memberikan

peluang kepada peserta didik untuk berkembang secara mandiri. Seringkali

seorang pendidik dalam melaksanakan pembelajaran kurang memperhatikan

pendekatan, model, strategi dan metode apa yang sesuai yang harus

disajikan dalam satu materi atau pokok bahasan, sehingga metode, model

dan strategi yang di terapkan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sering dijumpai masalah pada siswa, ketika berlangsung proses

pembelajaran siswa yang bersifat pasif diminta menelan saja hal-hal yang

disampaikan oleh guru. Kegiatan sistem tuang dapat menyebabkan

terjadinya pengerdilan potensi anak, padahal setiap anak lahir dengan

potensi yang luar biasa (Widowati, 2012 : 9). Disini siswa banyak

mengalami problem antara lain, malas karena apa yang dikatakan tidak

puas. Ngantuk karena suasananya kurang hidup. Para siswa jarang

mengajukan pertanyaan, walaupun guru sering meminta siswa agar siswa

bertanya jika ada hal yang belum tau atau kurang paham untuk berbicara.

Pembelajaran Fiqih semestinya memeberikan kesempatan pada siswa untuk

berpartisipasi aktif. Guru hendaknya dapat mengembangkan proses

pembelajaran aktif sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran

meningkat.

Berdasarkan uraian tersebut, sangat jelas bahwa penerapan metode,

model serta strategi pembelajaran sekarang ini belum sepenuhnya tercapai

secara optimal. Hal itu ditandai dengan masih rendahnya hasil belajar siswa

terutama pada pembelajaran Fiqih. Kegiatan pembelajaran yang baik adalah

kegairahan yang ditampilkan oleh guru dengan diikuti suasana perhatian

yang aktif, kritis dan kreatif.

Model pembelajaran lah yang dapat membantu guru untuk

mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga kompetensi yang

direncanakan dapat tercapai dengan maksimal. Oleh karena itu guru

hendaknya mampu menerapkan model yang sesuai dan tepat sebagai upaya

Page 20: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

3

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

mancapai keberhasilan pembelajaran. Banyak alternatif model pembelajaran

yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru, namun pada prinsipnya tidak

ada satu pun model pembelajaran yang lebih baik daripada model yang lain.

Tiap-tiap model memiliki kelemahan dan kelebihan tidak dapat dipandang

sempurna dan cocok dengan semua pokok bahasan yang ada dalam setiap

bidang studi yang diajarkan. Untuk itu, sebaiknya guru memilih model

pembelajaran yang tepat yang akan digunakan untuk suatu pokok bahasan.

Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya variasi dalam

pembelajaran yang dapat membuat anak tertarik untuk belajar atau dengan

istilah lain penggunaan model yang kurang tepat. Dalam hal ini guru

diharapkan dapat memilih dan menggunakan model yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran, sehingga diharapkan guru dapat memberi dorongan

yang lebih berarti dalam penguasaan konsep siswa. Sebenarnya seorang

guru yang kreatif dan inovatif tidak akan kesulitan dalam menentukan

model mengajar, walaupun fasilitas sekolah kurang memadai, namun

bukanlah suatu hambatan yang besar bagi terlaksananya proses

pembelajaran.

Pemilihan model pembelajaran yang sesuai akan menciptakan suasana

pembelajaran yang efektif. Efektif yang dimaksud ialah agar apa yang

diajarkan kepada siswa bukan hanya dapat diserap atau dihapal saja untuk

beberapa saat, tetapi harus dapat dikembangkan juga melalui daya pikirnya.

Penerapan suatu model dalam pembelajaran Fiqih adalah merupakan hal

yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan siswa secara

konstruktif dan mengarah pada penguasaan materi.

Dalam pengajaran disekolah, materi pelajaran dapat disampaikan

dengan memberi atau menjawab pertanyaan- pertanyaan siswa dan dapat

pula dengan meminta pendapat-pendapat dari hal yang telah diketahui

siswa. Diantara berbagai macam model yang dapat digunakan dalam proses

pemebelajaran, diantaranya adalah model pembelajaran Discovery Learning.

Model pembelajaran discovery learning adalah teori belajar yang

didefinisikan sebagai proses pembelajaran di mana siswa diberikan sebuah

Page 21: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

4

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

matari pembelajaran, kemudian diberikan acuan bagaimana materi tersebut

dapat dijadikan sebuah jawaban atas pertanyaan atau masalah yang

diberikan peserta didik. Selama proses pembelajaran siswa dituntut untuk

menemukan langkah, tahapan dan jawaban-jawaban yang dibutuhkan

sampai ia menemukan sendiri. Selanjutnya ia harus menggunakan hasil

temuannya tersebut untuk menjawab dan merumuskan pendapat maupun

deskripsi jawaban yang ditugaskan guru. (Deni, Dinn, 2018 : 111). Menurut

Arends yang ada di dalam (Kyky Syafredi, 2018 : 62-63) menyatakan

bahwa ”discovery learning adalah sebuah model pengajaran yang

menekankan pentingnya membantu siswa untuk memahami struktur atau

ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan akan keterlibatan aktif siswa

dalam proses belajar, dan keyakinan bahwa pembelejaran sejati melalui

personal discovery”, adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran tersebut, maka akan memberi suatu hasil belajar yang baik

bagi siswa tersebut. Salah satu kelemahan dari model ini ialah, model ini

terlalu menuntut kesiapan pikiran untuk belajar pada diri peserta didik,

padahal setiap peserta didik pasti berbeda kondisi dan kemampuan

berpikirnya (Deni, Dinn, 2018 :114).

Setelah penulis melakukan observasi lapangan di MTs An-Nur

Tangkit terlihat bahwa guru bidang studi Fiqih mengajar sudah

menggunakan metode ataupun model pembelajaran, tetapi penggunaan

model pembelajaran discovery learning ini belum pernah digunakan

terutama di kelas VIII B. Sejauh ini, dari pengamatan dan hasil wawancara

penulis, guru cenderung menggunakan metode teacher center. Siswa juga

kurang aktif dan cendrung pasif, setiap diberi pertanyaan tidak satupun

siswa berani menjawabnya. Demikian juga, setiap diberi kesempatan

bertanya tidak satupun siswa yang berani untuk bertanya dan mau

menunjukkan kemampuan untuk menunjukkan ide atau gagasan dan siswa

lebih cendrung menghafal materi dalam proses pembelajaran khususnya

pada pokok bahasan ”BAB Puasa”. Untuk memupuk kreativitas siswa

dalam pembelajaran Fiqih, terutama menyangkut hasil belajar siswa, maka

Page 22: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

5

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

perlu suatu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk berperan aktif

dalam proses pembelajaran, yang mampu memberikan banyak alternatif

jawaban terhadap suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil belajar

yang baik.

Discovery Learing merupakan alternatif yang tepat karena model

pembelajaran tersebut berorientasi pada kemampuan siswa untuk

mengemukakan ide sebanyak mungkin dalam pemecahan suatu persoalan.

Siswa di MTs An-Nur Tangkit kurang aktif dan cendrung pasif.

Proses pembelajaran Fiqih di kelas VIII B di MTs An-Nur Tangkit

khususnya pada pokok bahasan puasa guru lebih berorientasi kepada

teacher center. Sehingga siswa-siswa kelas VIII B di MTs An-Nur Tangkit

kurang aktif dan tidak kritis dalam menanggapi suatu pembelajaran. Kondisi

seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami

mata pelajaran Fiqih dan tidak melatih siswa untuk berpikir secara kritis

pada pokok bahasan puasa. Akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak

seperti yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan, siswa kelas VIII B hasil

belajarnya masih tergolong rendah, dari data yang diperoleh peneliti di

sekolah tersebut hasil belajar siswa pada materi puasa yang belum tuntas 15

orang atau 68% siswa mendapatkan nilai di bawah ketuntasan belajar

minimum (KBM), dan 7 orang atau 32% diantaranya memperoleh nilai

diatas ketuntasan belajar minimum (KBM).

Rata-rata nilai ulangan harian Fiqih siswa yang di dapatkan sebesar 60

sedangkan standar ketuntasan yang telah di tetapkan sekolah adalah 76.

Terlihat jelas bahwa rendahnya hasil belajar mayoritas siswa pada materi

tersebut perlu ditingkatkan.

Dengan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam

menanggapai persoalan maka akan meningkat juga hasil belajar siswa. Dari

data tersebut dapat diambil data tabel berikut ini :

Page 23: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

6

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Tabel. 1.1 Data Hasil ulangan harian semester ganjil 2020/2021

Kelas

VIII B

Mapel :

Fiqih KBM : 76 Materi : Puasa

No NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 Gian Fatoni 76 TUNTAS

2 Zico Aldyos Putra 40 TIDAK TUNTAS

3 M. Quraish Ali 65 TIDAK TUNTAS

4 Dian Al Fahry 50 TIDAK TUNTAS

5 Dwiki Muhammad Alfarizi 76 TUNTAS

6 Thalbiah Multazam Salaksa 60 TIDAK TUNTAS

7 Restu Pranata 76 TUNTAS

8 Miftahul Anwar 65 TIDAK TUNTAS

9 Muhammad Riduan 76 TUNTAS

10 Daffa Sayidin N 76 TUNTAS

11 M. Rizqi Pairuz 76 TUNTAS

12 M. Utama Finza Ronaldi 60 TIDAK TUNTAS

13 Muhammad Al-Irzan 60 TIDAK TUNTAS

14 Billyan Fazar Nugraha 55 TIDAK TUNTAS

15 Egi Saputra 65 TIDAK TUNTAS

16 Christiyan William Sanjaya 40 TIDAK TUNTAS

17 Ubaidul Hakim 76 TUNTAS

18 Muhammad Sulthan Jaya 50 TIDAK TUNTAS

19 Abid Assyauqi 60 TIDAK TUNTAS

20 M. Syawaludin 65 TIDAK TUNTAS

21 Muhammad Davin Al Amin 50 TIDAK TUNTAS

22 Najwa Maulana 65 TIDAK TUNTAS

Jumlah 1382

Nilai Tertinggi 76

Nilai Terendah 40

Nilai Rata-rata Siswa 63

Jumlah Siswa Yang Tuntas 7

Persentase Siswa Yang Tuntas 32%

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 15

Persentase Siswa Yang Tidak

Tuntas 68%

Page 24: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

7

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning guna untuk membantu mengetahui

pemahaman peserta didik terhadap apa yang disampaikan oleh guru dan

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih khususnya pada

pokok bahasan puasa, kemudian peneliti angkat dalam suatu karangan

ilmiah yang berjudul Penggunaan Model Discovery Learning Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas

VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran berlangsung monoton guru menyampaikan

materi dengan metode teacher center, dimana dalam kegiatan belajar

mengajar siswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan guru.

2. Dalam kegiatan pembelajaran Fiqih guru belum pernah menggunakan

model pembelajaran discovery learning sehingga siswa lebih

cendrung menghapal materi Fiqih.

3. Pada proses pembelajaran berlangsung siswa kurang aktif dan

cendrung pasif, setiap diberi pertanyaan tidak satupun siswa berani

menjawabnya dan setiap diberi kesempatan bertanya tidak satupun

siswa yang berani untuk bertanya.

4. Hasil belajar siswa rendah. Hal ini dibuktikan 68% siswa tidak

mencapai Ketuntasan Belajar Minimum (KBM) yang telah ditetapkan

sebelumnya yaitu 76.

C. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini dapat memfokuskan masalah terlebih dahulu

supaya tidak terjadi perluasan permasalahan yang nantinya tidak sesuai

dengan tujuan penelitian ini sebagai berikut :

Page 25: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

8

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

1. Penelitian ini di fokuskan pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan model discovery

learning.

2. Penelitian ini hanya meneliti siswa kelas VIII B Madrasah Tsanawiyah

An-Nur Tangkit Muaro Jambi, Semester II Tahun Pelajaran 2021/2022

pada meteri puasa.

3. Peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari skor indikator hasil

belajar siswa pada ranah kognitif diperoleh dari hasil tes dalam bentuk

uraian yang terdiri dari beberapa soal.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi pokok

permasalahan adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan

model discovery learning di kelas VIII B Madrasah Tsanawiyah An-

Nur Tangkit Muaro Jambi ?

2. Apakah dengan penggunaan model discovery learning pada mata

pelajaran fiqih dengan materi puasa dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas VIII B Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro

Jambi ?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan hasil belejar siswa pada mata pelajaran Fiqih

melalui model pembelajaran discovery learning kelas VIII B di MTs

An-Nur Tangkit.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Kegunaan Teoritis

Manfaat teoritis adalah manfaat yang diambil untuk

mendapatkan teori baru tentang peningkatan hasil belajar siswa

Page 26: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

9

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

dalam pembelajaran Fiqih melalui penggunaan model pembelajaran

discovery learning sehingga dapat menambah wawasan berpikir

untuk dapat dijadikan dasar bertindak bagi pendidik dan dunia

kependidikan pada umumnya, baik oleh penulis Penelitian

Tindakan Kelas ini maupun penulis lainnya.

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi dunia pendidikan, khususnya bagi para guru, penelitian

ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam

memilih model pembelajaran yang efektif digunakan dalam

menunjang proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan

baik dan menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran Fiqih.

2) Bagi siswa, dengan diberikannya materi Fiqih dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa, dapat melatih siswa untuk

dapat membandingkan, menghubungkan, mengevaluasi, dan

menilai suatu gagasan dari sebuah permasalahan yang akan

dipecahkan.

3) Bagi sekolah, penelitian ini paling tidak dapat dijadikan

masukan untuk mengoptimalkan penggunaan model

pembelajaran discovery learing dalam kegiatan pembelajaran

yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah pada

khususnya dan mutu pendidikan pada umumnya.

Page 27: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

10 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Model Pembelajaran Discovery Learning

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model adalah suatu gambaran tentang sesuatu yang dapat

memperjelas berbagai kaitan di antara unsur-unsur yang ada. Secara

lebih luas, model adalah sesuatu yang mengungkap dan menjelaskan

tentang hubungan dari berbagai komponen, aksi dan reaksi, serta

sebab dan akibat. Model hanyalah merupakan pemikiran dari

kenyataan yang sebenarnya (Ninik, Hafis, 2012 : 28).

Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas

belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologi cendrung

lebih dominan pada siswa. Sementara mengajar secara intruksional

dilakukan oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah ringkasan dari

kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah

penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses belajar

mengajar (PMB), atau kegiatan belajar mengajar (KBM). Jadi dapat

ditarik kesimpulan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat

terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran

dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta

didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu

peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Fathurrohman, 2015 :

16).

Berdasarkan uraian diatas maka dapat dipahami tentang makna

model pembelajaran, yaitu menurut Zaini yang ada di dalam (Ninik,

Hafis, 2012 : 33) adalah pedoman berupa program atau petunjuk

strategi mengajar yang di rancang untuk mencapai suatu tujuan

Page 28: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

11

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan

pembelajaran.

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rencana atau

pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi

siswa, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam settingg

pengajaran atau setingg lainnya (Ninik, Hafis, 2012 : 33).

Sumatowo yang ada didalam (Jamil, 2017 : 143) Model

Pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu deskripsi dari lingkungan

belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus,

desain unit-unit pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar,

buku-buku pelajaran, buku-buku kerja program multimedia, dan

bantuan melalui program komputer.

Model pembelejaran memiliki empat ciri khusus yang tidak

dimiliki oleh strategi ataupun prosedur tertentu lainnya, antara lain:

(1) rasional teoritik yang disusun oleh para pencipta atau

pengembanganya; (2) landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana

siswa belajar (tujuan pembelajaran yang akan dicapai); (3) tingkah

laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil; (4) lingkungan belajar yang diperlukan

agar tujuan pembelajaran dapat tercapai ( Jamil, 2017 : 143).

b. Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning

Pembelajaran dengan penemuan (discovery learning)

merupakan suatu komponen penting dalam pendekatan konstruktivis

yang telah memiliki sejarah panjang dalam dunian pendidikan. Ide

pembelajaran penemuan (discovery learning) muncul dari keinginan

untuk memberi rasa senang kepada anak/siswa dalam ”menemukan”

sesuatu oleh mereka sendiri, dengan mengikuti jejak para ilmuan

(Jamil, 2017 : 241).

Page 29: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

12

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Model pembelajaran discovery learning adalah teori belajar

yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran di mana siswa

diberikan sebuah matari pembelajaran, kemudian diberikan acuan

bagaimana materi tersebut dapat dijadikan sebuah jawaban atas

pertanyaan atau masalah yang diberikan peserta didik. Selama proses

pembelajaran siswa dituntut untuk menemukan langkah, tahapan dan

jawaban-jawaban yang dibutuhkan sampai ia menemukan sendiri.

Selanjutnya ia harus menggunakan hasil temuannya tersebut untuk

menjawab dan merumuskan pendapat maupun deskripsi jawaban yang

ditugaskan guru. (Deni, Dinn, 2018 : 111).

Menurut Arends yang ada di dalam (Kyky Syafredi, 2018 : 62-

63) menyatakan bahwa ”discovery learning adalah sebuah model

pengajaran yang menekankan pentingnya membantu siswa untuk

memahami struktur atau ide-ide kunci suatu disiplin ilmu, kebutuhan

akan keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, dan keyakinan

bahwa pembelejaran sejati melalui personal discovery”. Adanya

keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran tersebut,

maka akan memberi suatu hasil belajar yang baik bagi siswa tersebut.

Menurut Bruner menjelaskan bahwa : ” Discovery Learning can

be defined as the learning that takes place when the student is not

presented with subject matter in the final form, but rather is required

to organize it himself ( Deni, Dinn, 2018:111-112). Dengan demikian

discovery learning dapat dipahami sebagai proses pembelajaran yang

mampu menempatkan dan memerankan peran peserta didik sehingga

lebih mampu menyelesaikan permasalahan yang ada sesuai dengan

pokok materi yang dipelajarinya sesuai dengan kerangka pembelajaran

yang disuguhkan oleh guru. Pada akhirnya pembelejaran atau peserta

didik setelah menyelesaikan tahapan pembelajaran ia di tuntut juga

untuk mampu mengorganisasi cara, tahapan dan gaya ia belajarnya

sehingga sukses dalam menguasai materi, dan dapat mecapai hasil

belajar yang baik.

Page 30: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

13

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Sedangkan menurut Johnson dalam Supriyono (2011)

menyebutkan bahwa discovery learning terdapat pengalaman yang

disebut ahaa experience atau menemukan sesuatu dari proses

penyelidikan yang dilakukan oleh peserta didik (Ahmad Yani, 2013 :

132 ).

Dapat penulis simpulkan dari pendapat para ahli di atas,

mengenai pengertian model pembelajaran discovery learning adalah

sebuah model pembelajaran untuk mengembangakan siswa secara

aktif dalam proses pembelajaran, dengan cara menemukan sendiri,

menyelidiki sendiri berdasarkan pengalaman pribadi peserta didik,

sehingga hasil belajar yang di peroleh akan selalu di ingat dan tahan

lama dalam ingatan serta tidak akan mudah dilupakan oleh siswa.

Dengan diterapkannya belajar berdasarkan penemuan, maka anak bisa

berpikir secara analisis, serta bisa mencoba dalam memecahkan

masalah yang dihadapi. Sehingga kebiasan tersebut bisa di aplikasikan

dalam kehidupan bermasyarakat.

c. Kelebihan dan Kelemahan Penerapan Model Pembelajaran

Discovery Learning

1) Kelebihan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

(a) membantu peserta didik untuk memperbaiki dan meningkatkan

keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif yang

berguna untuk penemuan kunci keberhasilan dalam belajarnya.

(b) Kompetensi yang diperolah melaui model ini sangat pribadi

dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan, dan

transfer kompetensi selanjutnya.

(c) Menumbuhkan rasa senang peserta didik, karena tumbuhnya

rasa pencarian (inquiry) yang tentunya selalu berhasil.

(d) Model ini memungkinkan peserta didik berkembang dengan

cepat dan sesuai dengan kecepatan dan gaya belajarnya.

Page 31: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

14

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(e) Menyebabkan peserta didik mengarahkan kegiatan belajarnya

sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri selama

proses pembelajaran berlangsung.

(f) Model ini dapat membantu peserta didik memperkuat konsep

dirinya, karena mamperoleh kepercayaan bekerja sama degan

teman-temannya.

(g) Membantu peserta didik menghilangkan skeptisisme

(keraguan-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang

tuntas dan utuh.

(h) Peserta didik akan mengerti konsep dasar dan ide-ide secara

lebih baik pada setiap pembelajaran yang diikutinya.

(i) Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada

situasi proses belajar yang baru dengan bekal hasil temuan

belajar sebelumnya.

(j) Mendorong peserta didik selalu berpikir dan belajar keras atas

inisiatif sendiri.

(k) Mendorong peserta didik berpikir dengan intuisi dan

merumuskan hipotesis sendiri untuk nantinya ditemukan

jawabannya oleh dirinya sendiri.

(l) Memberikan keputusan yang bersifat instrinsik tanpa

terpengaruh keterlambatan dari teman-temannya.

(m) Selama pembelajaran berlangsung situasi proses belajar

menjadi lebih dinamis.

(n) Proses belajar meliputi semua aspek yang dimiliki peserta

didik menuju pada pembentukan manusia seutuhnya dengan

kompetensi yang diharapkan.

(o) Meningkatkan tingkat penghargaan pada peserta didik agar

terus belajar mandiri.

(p) Kemungkinan peserta didik belajar dengan memanfaatkan

berbagai jenis sumber belajar yang ada di kelas, sekolah, dan

sumber belajar lainnya.

Page 32: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

15

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(q) Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu sesuai

dengan potensi masing-masing (Deni, Dinn, 2018 : 112-113).

2) Kelemahan Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning

Tentunya setiap model pembelajaran yang berkembangan tidak

selamanya memiliki dan menyebabkan keberhasilan yang optimal,

yang diperoleh guru dan peserta didiknya. Terkadang termasuk

model yang diperoleh guru dan peserta didiknya. Terkadang

termasuk model pembelajaran berbasis penemuan ini. Jika tidak

adaptif dengan situasi dan kondisi pembelajaran khususnya

pembelajaran peserta didik maka dapat ditemukan dan dirasakan

juga sejumlah kelemahan-kelemahan yang sering dijumpai di

sekolah. Berikut adalah sejumlah kelemahan dari model ini

(a) Model ini terlalu menuntut kesiapan pikiran untuk belajar pada

diri peserta didik, padahal setiap peserta didik pasti berbeda

kondisi dan kemampuan berpikirnya.

(b) Model ini cocok untuk jumlah siswa sekitar 25 orang dikelas.

(c) Membutuhkan waktu yang lama dalam setiap pembelajaran

untuk membantu peserta didik hingga mampu menemukan

teori atau pemecahan masalah lainnya.

(d) Harapan-harapan yang dimiliki dalam model ini dapat

terlupakan ketika guru yang akan menerapkannya berhadapan

dengan peserta didik yang telah terbiasa dengan cara-cara

belajar yang lama.

(e) Pengajaran discovery ini sulit dalam mengembangkan aspek

konsep, keterampilan dan emosi yang secara keseluruhan

kurang mendapat perhatian.

(f) Alur proses berpikir yang harus diikuti peserta didik terlalu

linier, karena peserta didik telah dipilih terlebih dahulu (Deni,

Dinn, 2018 :114).

Page 33: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

16

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

d. Implementasi Dalam Proses Pembelajaran Di Sekolah

Berikut ini langkah-langkah dalam menerapkan tahapan dari

model pembelajaran discovery learning, yaitu sebagai berikut :

1) Menentukan tujuan pembelajaran.

2) Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan

awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).

3) Memilih materi pelajaran.

4) Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik

secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi).

5) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-

contoh, ilustrasi.

6) Tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik.

7) Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke

kompleks, dari yang konkret ke abstarak atau dari tahap enaktif,

ikonik sampai ke simbolik.

8) Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik

(Deni, Dinn, 2018 : 114-115).

e. Prosedur Aplikasi Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan model pembelajaran ini tentunya akan membutuhkan

dukungan dari sejumlah metode-metode lain seperti ceramah,tanya

jawab, berikut adalah prosedur yang harus dilakukan para guru (Deni,

Dinn, 2018 : 115-119).

1) Pemberian Stimulus (Stimulation)

Pada tahap ini guru dapat mengondisikan peserta didik untuk

memberikan kesempatan kepada siswanya agar membaca sejumlah

sumber rujukan buku, di mana sebelumnya tidak diarahkan dulu

pada jawaban-jawaban peserta didik yang masih belum lengkap.

Selanjutnya arahkan mereka untuk menentukan keterkaitan fokus

masalah dengan sejumlah sumber yang sesuai, biarkan mereka

Page 34: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

17

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

membuka buku dan mempelajarinya agar mampu menemukan

jawaban oleh peserta didik sendiri.

Pada tahap ini guru dapat memandang bahwa proses pemberian

stimulus belajar akan berfungsi untuk menciptakan suasana yang

interaktif sehingga peserta didik dapat aktif mengembangkan

strategi kognitifnya dalam melakukan eksplorasi bahan materi

pelajaran untuk digunakan dalam menyelesaikan masyarakat.

Selama pembelajaran berlangsung guru dapat menerapkan teknik

bertanya (metode ceramah) dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang menantang para peserta didik untuk terus

melakukan eskplorasi berpikirnya.

2) Problem Statement (Pemberian Fokus Masalah)

Tahapan berikutnya guru dapat melakukan penjelasan bahwa

peserta didik harus mampu merumuskan masalah-masalah atau

peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin dari hasil

bacaan-bacaan dan juga apa yang sudah dieksplorasi pada tahap

sebelumnya. Tentunya peserta didik melakukan identifikasi

masalah yang terjadi yang sesuai dengan sejumlah hasil bacaannya

tadi. Selanjutnya peserta didik memilih dan merumuskan kalimat

hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan masalah dari

fokus-fokus masalah tadi. Selanjutnya para siswa merumuskan

pertanyaan tersebut menjadi kalimat pertanyaan (statment) atau

sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Pada

saat itu juga para guru dapat memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk membangun budaya belajar mereka agar

terbiasa menemukan suatu masalah.

3) Pengumpulan Data (Data Collection)

Pada tahapan ini guru dapat mengondisikan siswa untuk

melakukan proses mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya

yang relavan dan sesuai dengan kebutuhan proses menjawab dan

membuktikan jawaban-jawaban sementara dari tahap sebelumnya.

Page 35: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

18

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jadi pada tahap ini siswa akan menjawab pertanyaan atau

membuktikan benar tidaknya hipotesis. Berbagai informasi yang

peserta didik peroleh dari hasil bacaan buku akan menjadi bahan

informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek,

wawancara dengan narasumber atau teman mereka sendiri,

melakukan uji coba sendiri dan berdiskusi. Target dari tahap ini

peserta didik harus belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu

yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.

4) Pengolahan Data (Data Processing)

Tahapan ini guru dapat mengarahkan siswa untuk mampu

mengolah sejumlah data dan informasi berkenaan dengan upaya

merumuskan jawaban-jawaban atas pertanyaan (fokus masalah)

pada tahapan sebelumnya. Tentunya data dan informasi tersebut

telah diperoleh siswa melalui hasil membaca buku, diskusi,

wawancara, dan observasi. Dari hasil tersebut kemudian ditafsirkan

atau dikalimatkan dengan baik yang dideskripsikan terarah kepada

perumusan jawaban.

Setelah mampu merumuskan hasil pengolahan data maka siswa

diserahkan untuk mampu membentuk atau merumuskan konsep-

konsep yang dapat digeneralisasikan. Dari hasil melakukan proses

generalisasikan ini selanjutnya siswa akan mendapatkan

pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/penyelesaian yang

perlu mendapat pembuktian secara rasional dan logis.

5) Pembuktian (Verification)

Peran guru pada tahap ini tidak akan terlepas pada apa yang

telah ditemukan oleh siswa di mana para peserta didik diharapkan

mampu melakukan pemeriksaan secara cermat dalam rangka

membuktikan atas jawaban-jawaban yang dirumuskannya apakah

benar atau belum. Tentunya jika diterapkan pada siswa di tingkat

rendah, peran guru dapat berpatisipasi langsung tetapi jika

berhadapan dengan siswa Sekolah Menengah aktivitas tahapan ini

Page 36: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

19

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

dapat dilakukan dengan mandiri oleh para peserta didik. Istilah

verification ini memang harus hati-hati disampaikan kepada peserta

didik dan mungkin saja bahasanya bisa disesuaikan, misalnya dapat

saja disebut dengan pemeriksaan atas sejumlah alternatif jawaban-

jawaban yang sudah dirumuskan oleh para peserta didik. Jika

peserta didiknya kreatif dan gurunya mampu memberikan stimulus

yang tepat, maka pada tahapan ini peserta didik akan mampu

mencermati setiap jawaban yang sesuai dengan konsep, teori,

aturan atu pemahaman melalui contoh-contoh dalam bentuk data

dan informasi sebagai hasil dari tahapan sebelumnya. Pada akhir

tahapan ini maka peserta didik diberi kesempatan untuk mengecek

jawaban sementara apakah terbukti atau belum. Ada sebuah catatan

untuk para guru, pada tahapan ini jangan sesekali menggiring

peserta didik kepada suasana yang frustasi, mengingat apa yang

telah dilakukan peserta didik tidak ada yang salah sepenuhnya jika

jawabannya belum terbukti mampu menjawab masalah.

6) Menyimpulkan (Generalization)

Pada tahap menyimpulkan ini diharapkan peserta didik mampu

melakukan generalisasi yang tepat artinya bahwa proses menarik

sebuah simpulan ini dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku

untuk semua kejadian atau masalah-masalah yang pada awal dari

tahapan model pembelajaran ini dirumuskan oleh peserta didik.

Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan sejumlah temuan-

temuan dalam bentuk kalimat-kalimat dari peserta didik sehingga

uraian atas temuannya dapat digenaralisasi. Artinya temuan peserta

didik dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di

tempat lain dan sekolah lain dalam pelajaran yang sama dengan

menggunakan cara dan tahapan yang sama. Sudah barang tentu

ketika hasil peserta didik ini dapat digeneralisasikan, maka

pengetahuan-pengetahuan yang telah dimilikinya dapat menambah

wawasan yang luas pada diri peserta didik selamanya.

Page 37: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

20

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

f. Aplikasi Dalam Pembelajaran

Model pembelajaran berbasis penemuan ini atau discovery

learning ini dapat diterapkan di sekolah dengan melakukan langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Pendidik menyiapkan tampilan media berupa permasalahan

yang berkaitan dengan materi pelajaran yang diberikan.

2) Pendidik membentuk kelompok untuk melakukan observasi dan

pengumpulan data untuk menjawab permasalahan yang telah

diberikan.

3) Peserta didik melakukan observasi langsung dan mengumpulkan

data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang akan

dipecahkan.

4) Fakta-fakta atau penemuan dari data-data yang berkaitan dengan

permasalahan yang diberikan akan menjadi bahan diskusi untuk

menambah pemahaman dalam proses pembelajaran (Deni, Dinn,

2018 : 119).

2. Hasil Belajar

Sebelum penulis memaparkan pengertian hasil belajar, penulis akan

menguraikan terlebih dahulu defenisi belajar menurut para ahli,

diantaranya sebagai berikut :

a. Menurut Piaget berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan

dan perkembangan struktur kognitif sebagai akibat dari proses

adaptasi terhadap perubahan lingkungan (Pudyo, 2018:20).

b. Menurut Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi

antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang

dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi

walaupun dia mengikuti adanya perubahan-perubahan mental dalam

diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor

tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak

dapat diamati (Iswandi, 2014 : 30).

Page 38: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

21

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

c. Menurut Oemar Hamalik (2013:27) dalam bukunya yang berjudul

“Proses Belajar Mengajar” mengartikan belajar adalah merupakan

suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni

mengalami.

d. Menurut Mszenurut Gagne, dkk. (1988) yang ada didalam (Pudyo,

2018:20) belajar adalah penerimaan, pemrosesan, dan penyimpanan

informasi di dalam otak serta pengorekan kembali bila respon untuk

menanggapi informasi perlu dijalankan. Informasi yang diproses itu

adalah benda-benda dan kejadian yang teramati oleh indra,

sedangkan respons pada umumnya berbentuk tingkah laku luar yang

dapat diamati.

e. Menurut. W.S. Winkel (2002) yang ada di dalam (Ahmad Susanto,

2013:4) belajar adalah suatu aktivitas mental yang belangsung dalam

interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif

konstan dan berbekas.

Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar adalah suatu perubahah perilaku yang dialami pada diri

seseorang setelah melalukan aktivitas tertentu yang dilakukan dengan

sengaja dalam keadaan sadar, sehingga memperoleh suatu pemahaman

atau pengetahuan baru.

Berdasarkan uraian tentang konsep belajar diatas, dapat dipahami

tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada

diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana, yang dimaksud

dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak

setelah melalui kegiatan belajar (Ahmad Susanto, 2013 : 5).

Hasil belajar (learning outcomes) adalah kemampuan yang diperoleh

siswa selama melakukan kegiatan belajar, kemampuan yang diperoleh itu

Page 39: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

22

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

menyangkut pengetahuan, pengertian, dan pekerjaan yang dapat

dilakukan oleh siswa. Dalam konteks pendidikan formal pada umumnya

dinyatakan bahwa hasil belajar adalah pernyataan yang mendeskripsikan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki siswa setelah

menempuh pelajaran tertentu (Pudyo, 2018 : 56).

Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi

pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek

psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif) (Susanto, 2013 : 6).

Pendapat yang senada dikemukakan oleh Wasliman yang

menyatakan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil

interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal

maupun eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan

eksternal, sebagai berikut :

a. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber

dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan

belajarnya. Faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan

perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta

kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor eskternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Keluarga yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran

suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta

kebiasaan sehari-hari berprilaku yang kurang baik dari orangtua

dalam kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta

didik (Ahmad Susanto, 2013 : 12-13).

B. Studi Relevan

Studi Relevan bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan dan

acuan. Selain itu, untuk menghindari, maka itu, peneliti mencamtumkan

hasil-hasil penelitian terdahulu (studi relevan) sebagai berikut :

Page 40: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

23

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Tabel. 2.1. Studi Relevan

No Peneliti & Judul Persamaan Perbedaan

1. Khairani Tahun 2017

yang judul “Penerapan

Model Pembelajaran

Discovery Learning

Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran IPS Kelas V

Di SDN 3 Babussalam

Gerung Lambok Barat

Tahun Ajaran

2016/2017”

1. Dalam penelitian sama-

sama menggunakan

model pembelajaran

discovery learning

2. Dalam penelitian sama-

sama untuk

meningkatkan hasil

belajar

3. Sama-sama

menggunakan

pendekatan penelitian

tindakan kelas

Perbedaannya

dalam

penelitian ini

dengan

penelitian

yang akan

peneliti

lakukan

terletak pada

lokasi, dan

mata

pelajarannya

2. Zulastri Tahun 2017

yang judul “Pengaruh

Penggunaan Model

Pembelajaran Discovery

Learning Terhadap

Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran Matematika

Materi Sifat Bangun

Datar Siswa Kelas III

MI Nurul Islam

Semarang Tahun Ajaran

2016/2017”

1. Dalam penelitian

sama-sama

menggunakan model

pembelajaran

discovery learning

2. Dalam penelitian sama-

sama untuk

meningkatkan hasil

belajar

3. Sama-sama

menggunakan

pendekatan penelitian

tindakan kelas

Perbedaannya

dalam

penelitian ini

dengan

penelitian

yang akan

peneliti

lakukan

terletak pada

lokasi, dan

mata

pelajarannya

3. Bau Mantang tahun

2017 dengan judul

”pengaruh penerapan

1. Dalam penelitian

sama-sama

menggunakan model

Perbedaannya

dalam

penelitian ini

Page 41: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

24

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

model discovery

learning terhadap hasil

belajar Al-Qur’an

Hadits peserta didik

MTS Negeri 1 Kota

Makassar”

pembelajaran

discovery learning

2. Dalam penelitian sama-

sama untuk

meningkatkan hasil

belajar

3. Sama-sama

menggunakan

pendekatan penelitian

tindakan kelas

dengan

penelitian

yang akan

peneliti

lakukan

terletak pada

lokasi, dan

mata

pelajarannya

C. Kerangka Berpikir

Salah satu faktor yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran adalah

pemilihan metode, model serta strategi mengajar. Banyak sekali metode,

model serta strategi mengajar yang dapat diterapkan oleh guru dalam proses

pembelajaran, diantaranya adalah model pembelajaran discovery learning.

Dalam penggunaan model pembelajaran discovery learning, siswa

dituntut untuk belajar aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri,

menemukan sendiri serta menyelidiki sendiri secara sistematis. Siswa di

rangsang untuk mengemukakan pendapat dari temuan mereka, sehingga

mereka memperoleh pengalaman langsung dari daya pikir kreatifnya yang

akibatnya akan meningkatkan hasil belajar.

D. Hipotesis Tindakan

Dari beberapa teori yang mendukung dan kerangka berpikir diatas,

penulis dapat mengambil sebuah kesimpulan sementara (hipotesis) bahwa

dengan penggunaan model pembelajaran discovery learning pada mata

pelajaran Fiqih akan meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B

Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi.

Page 42: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

25 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah “suatu pencermatan terhadap kegiatan

belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama” (Arikunto, 2012 : 1). Prosedur

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai dengan siklus pertama yang

terdiri dari empat kegiatan, yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting),

pengamatan (observing), refleksi (reflecting) (Iskandar, 2012 : 48).

Gambar 3.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Iskandar, 2012 : 49)

Siklus I

Siklus II

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Permasalahan baru hasil refleksi

Perbaikan Perencanaan

Siklus III

Permasalahan baru hasil refleksi

Pelaksanaan Perbaikan Perencanaan

Pengamatan

Refleksi

Tuntas

Identifikasi Masalah

Page 43: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

26

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian dan waktu

penelitian sebagai berikut :

a. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs An-Nur

Tangkit Muaro Jambi pada mata pelajaran Fiqih, alasan peneliti

memilih Mts An-Nur Tangkit kelas VIII B adalah dimana peneliti

observasi dan wawancara telah ditemukan masalah bahwa siswa MTs

An-Nur Tangkit kelas VIII B dalam pembelajaran Fiqih siswa lebih

cendrung menghapal materi Fiqih, siswa kurang aktif dan cendrung

pasif, setiap diberi pertanyaan tidak satupun siswa berani

menjawabnya dan setiap diberi kesempatan bertanya tidak satupun

siswa yang berani untuk bertanya.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2021/2022, pada

semester genap yaitu 06 Februari 2021 sampai dengan 22 Februari

2021.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dilakukan di kelas VIII B yang berjumlah 22

orang siswa laki-laki. Sumber siswa dari data Madrasah Tsanawiyah An-

Nur Tangkit Muaro Jambi tahun ajaran 2021/2022.

C. Prosedur Umum Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui 3 siklus

untuk melihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning. Masing-masing

siklus dengan tahap: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi

dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru Fiqih kelas VIII B di MTs

An-Nur Tangkit, berikut ini adalah tahap perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklus.

Page 44: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

27

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Apabila peneliti sudah mengetahui letak keberhasilan dan hambatan

dari tindakan pada siklus I, maka peneliti dan guru berkolaborasi

menentukan rancangan tindakan berikut pada siklus II, maka peneliti dan

guru berkolaborasi melanjutkan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

seperti pada siklus I. Jika telah selesai pelaksanaan pada siklus II, apabila

peneliti belum merasa puas untuk perbaikan dan peningkatan atas tindakan

tersebut, peneliti dapat melanjutkan penelitian kedalam siklus III, yang cara

pelaksanaanya sama siklus sebelumnya. Tidak ada ketentuan atau ketetapan

beberapa siklus yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini tergantung dengan peneliti, jika

hasil penelitian telah menemukan hasil yang memuaskan dalam perbaikan

dan peningkatan proses pembelajaran di kelas, maka peneliti dapat

menghentikan dan mengambil kesimpulan, namun disarankan sebaiknya

PTK dilakukan paling kurang dua siklus (Iskandar, 2012 : 48-49).

1. Gambaran Pelaksanaan Siklus I

a. Perencanaan

Adapun langkah-langkah perencanaan yang dilakukan dalam

penelitian ini meliputi :

1) Permintaan izin dari Kepala Sekolah MTs An-Nur Tangkit

2) Mengadakan observasi untuk mengidentifikasi permasalahan

yang perlu segera diatasi. Tahap ini peneliti melakukan observasi

pada pembelajaran, wawancara dengan rekan guru dan siswa.

3) Membuat lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melihat

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

discovery learning. Bagaimana aktifitas siswa dan kinerja guru

selama proses pembelajaran berlangsung yaitu:

(a) Menetapkan materi pelajaran dengan berpedoman pada

siklus.

(b) Membuat RPP.

(c) Membuat lembar observasi untuk siswa.

Page 45: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

28

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(d) Menyiapkan bahan belajar, materi dan alat evaluasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari

suatu yang sudah direncanakan sebelumnya. Pelaksanaan adalah

bentuk kegiatan atau tindakan yang dilakukan dari semua yang telah

direncanakan dengan penelitian sebagai berikut :

1) Memberikan informasi tentang materi pelajaran

2) Menyajikan materi sesuai dengan siklus dan RPP

3) Mempelajari materi pada siklus I, II, dan III dengan menggunakan

atau menerapkan model pembelajaran discovery learning.

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berinteraksi,

aktif, kreatif, dan berinovasi dalam proses pembelajaran.

5) Mengamati setiap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran

6) Siswa diberikan waktu untuk mengulas atau mengulangi materi

yang baru saja dipelajari secara bersama–sama.

7) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

c. Tahap Pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa

maupun kepada hasil belajar siswa beserta segala peristiwa yang

melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara

bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang

terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, hasil belajar

siswa, serta untuk mengeteahui kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun

pengamatan dalam penelitian ini mencangkup :

1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran

Page 46: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

29

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.

3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan

gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran.

5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama

6) Observer mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning.

d. Refleksi

Refleksi adalah untuk mengkaji keseluruhan tindakan yang telah

dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul dan kemudian

melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya

(Daryanto, 2014 : 40). Tahap-tahap refleksi adalah :

1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus I

2) Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil

analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang

ada.

3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam

menyusun RPP pada siklus II.

2. Gambaran Pelaksanaan Siklus II

a. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

siklus II. Perancanaan pembelajaran siklus II masih sama dengan

siklus I hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa agar

dapat mengeluarkan pendapat.

b. Pelaksanakan Tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning tentunya berdasarkan rencana

pembelajaran hasil refleksi siklus I. Di setiap pembelajaran

diusahakan guru membawa media.

Page 47: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

30

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

c. Tahap Pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa

maupun kepada hasil belajar siswa beserta segala peristiwa yang

melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara

bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang

terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, hasil belajar

siswa, serta untuk mengeteahui kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun

pengamatan dalam penelitian ini mencangkup :

1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran

2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.

3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan

gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran.

5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama.

6) Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning.

d. Refleksi

Refleksi adalah sarana untuk melakukan pengkajian kembali

tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah

dicatat dalam observasi, biasanya peneliti dan guru berkolaborasi

direalisasikan melalui diskusi. Tahap-tahap refleksi adalah :

1) Menganalisis kekurangan yang ada pada siklus II

2) Peneliti (observer) dan guru berkolaborasi mendiskusikan hasil

analisis, kemudian dibuat perbaikan berdasarkan kekurangan yang

ada.

Page 48: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

31

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

3) Hasil dari analisis tersebut akan menjadi pertimbangan dalam

menyusun RPP pada siklus III.

3. Gambaran Pelaksanaan Siklus III

a. Perencanaan

Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi

siklus III. Perancanaan pembelajaran siklus III masih sama dengan

siklus II hanya saja guru lebih memberi ransangan kepada siswa agar

dapat mengeluarkan pendapat.

b. Pelaksanakan Tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning tentunya berdasarkan rencana

pembelajaran hasil refleksi siklus II. Di setiap pembelajaran

diusahakan guru membawa media.

c. Tahap Pengamatan

Tahap observasi atau mengamati dalam penelitian tindakan kelas

dipusatkan baik kepada proses dan kemampuan berpikir siswa

maupun kepada hasil belajar siswa beserta segala peristiwa yang

melingkupnya, pada saat dilaksanakan suatu tindakan secara

bersamaan juga dilaksanakan pengamatan tentang segala sesuatu yang

terjadi dan tidak terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang

berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar siswa, hasil belajar

siswa, serta untuk mengeteahui kendala yang dihadapi dalam

mengimplementasi pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun

pengamatan dalam penelitian ini mencangkup :

1) Mengamati situasi kegiatan pembelajaran

2) Kemampuan berpikir siswa dalam memecahkan masalah.

3) Keaktifan siswa dalam pembelajaran.

Page 49: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

32

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

4) Aktivitas siswa ketika menyimak, mengoreksi menunjukkan

gagasan ataupun ide terhadap materi pelajaran.

5) Aktifitas siswa dalam berinteraksi antar sesama

6) Obsever mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning.

c. Refleksi

Peneliti melakukan refleksi pada siklus III dan menganalisis

ternyata masih sama dengan siklus II. Apabila pada siklus ini belum

berhasil maka dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai berhasil

(Iskandar, 2012: 50).

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dimana data-

data dalam penelitian ini diambil melalui instrumen observasi,

wawancara, tes tertulis, dan dokumentasi. Selama pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery

learning berlangsung. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran saat melaksanakan model

pembelajaran discovery learning. Di setiap akhir siklus dilaksanakan tes

tertulis yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan model pembelajaran

discovery learning.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih

dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Sugiono, 2013 : 222).

a. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran didalam pelaksanaan model

Page 50: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

33

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

pembelajaran discovery learning. Observasi sangat sesuai digunakan

dalam penelitian yang berhubungan dengan perilaku manusia, proses

kerja yaitu kegiatan belajar mengajar dan bila responden yang diamati

tidak terlalu besar. Lembar observasi tersebut digunakan sebagai

pedoman melakukan observasi atau pengamatan untuk memperoleh

informasi bagaimana proses dengan model pembelajaran discovery

learning yang dilaksanakan di kelas VIII B MTs An-Nur Tangkit.

b. Panduan wawancara

Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat

dan gambaran di MTs An-Nur Tangkit.

c. Tes Tertulis

Instrumen bentuk uraian yang disusun berdasarkan indikator hasil

belajar siswa. Lembar tes tertulis akan diberikan kepada siswa pada

setiap akhir pelaksanaan siklus. Hasil dari tes tertulis ini bertujuan

untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa setelah melaksanakan

pembelajaran dengan model pemebelajaran discovery learning. Dalam

penelitian ini dilaksanakan tiga kali tes untuk mengetahui hasil belajar

akhir siklus yaitu: tes akhir siklus I, tes akhir siklus II dan tes akhir

siklus III.

d. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan adalah kamera dengan

menampilkan foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran

dengan model pembelajaran discovery learning. Foto-foto ini

digunakan sebagai alat bantu untuk menggambarkan apa yang terjadi

di kelas pada waktu pembelajaran berlangsung.

3. Data dan Sumber Data

a. Data kualitatif seperti: lembar observasi, panduan wawancara, dan

dokumentasi

b. Data kuantitatif: tes

Sumber data penelitian ini adalah siswa

Page 51: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

34

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kualitatif

Menurut Miles dan Huberman (Iskandar, 2012 : 75), analisis data

kualitatif adalah suatu proses analisis yag terdiri dari tiga alur kegiatan

yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan

penarika kesimpula atau verifikasi.

a. Reduksi Data

Pada reduksi data dalam penelitia ini, penelitian memilih data

yang berupa pemahaman sumber data mengenai minat baca, faktor-

faktor yang mempengaruhi minat membaca yang diperoleh dari

catatan lapangan. Data tersebut masih berupa data kompleks.

Selanjutnya, peneliti menyederhanakan data tersebut. Peneliti fokus

dan lebih tertuju pada tujuan penelitian sehingga data yang dianggap

tidak dengan tujuan penelitian yang akan direduksi sehingga dapat

menghasilkan data yang lebih mengarah pada hal yang dimaksudkan

oleh peneliti.

b. Display Data

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya ialah display data.

Dalam display data peneliti memberikan makna terhadap data yang

didisplay tersebut. Dalam penelitian kualitatif, bentuk data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya.

Dengan display data, maka akan memudahkan untuk memahami apa

yang terjadi.

Adapun metode yang peneliti gunakan dalam pemberian makna

terhadap data-data yang berupa jawaban yang diperoleh tersebut ialah

metode analisis deskriptif kualitatif yaitu menguraikan data sesuai

dengan apa yang terjadi serta memberi penafsiran dalam bentuk

pemaparan naratif yang bersifat menguarikan atau menjelaskan.

c. Penarik Kesimpulan (verification)

Langkah selanjutnya ialah penarikan kesimpulan. Kesimpulan

pada penelitian kualitatif yang diharapkan adalam merupakan temuan

Page 52: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

35

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-

remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa

hubungan interaktif, hipotesis atau teori. (Sugiyono, 2016 : 45).

Pada penelitian ini, data-data yang didapatkan berupa hasil belajar

siswa kelas VIII B di Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro

Jambi yang telah dikemukakan dalam display data kemudian di

interpretasikan. Setelah itu data tersebut di analisis untuk

mendapatkan kesimpulan.

2. Analisis Data Kuantitatif

a. Analisis Observasi Hasil Belajar Siswa

Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa

setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model

discovery learning. Data hasil tes dianalisis berdasarkan pedoman

penilaian yang telah dibuat oleh peneliti. Pedoman penilaian hasil tes

berdasarkan rubrik skor hasil belajar. Adapun perhitungannya dengan

rumus-rumus sebagai berikut. Untuk menghitung skor rata-rata hasil

tes siswa menggunakan rumus (Sudijiono, 2012 : 85) :

1) Rumus Menghitung Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

PKB =

Keterangan :

PKB = Persentase Ketuntasan Belajar

∑N = Jumlah Siswa

2) Rumus Menghitung Nilai Rata-Rata Siswa

x =

Keterangan :

x = Nilai Rata-Rata

∑X = Jumlah Semua Nilai Siswa

∑N = Jumlah Siswa

Page 53: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

36

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Hasil perhitungan nilai rata-rata tes yang diperoleh pada setiap

siklusnya kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria berikut

(Rahayu, 2014 : 13) :

Tabel 3.1 Klasifikasi Nilai Kriteria Hasil Belajar Siswa

Persentase Rata-rata Kategori

81 – 100 Sangat baik

61 – 80 Tinggi

41 - 60 Sedang

21 – 40 Rendah

0 - 20 Sangat Rendah

Setelah diperoleh hasil persentase kemampuan hasil belajar siswa,

peneliti menentukan katagori kemampuan hasil belajar siswa.

Pemberian katagori bertujuan untuk mengetahui kualifikasi persentase

kemampuan hasil belajar siswa, dan terkhir melihat hasil belajar siswa

tersebut.

b. Analisis Persentase Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan model

discovery learning. Analisis data observasi adalah sebagai berikut :

1) Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan

pedoman penskoran pada kisi-kisi lembar observasi yang telah

dibuat.

2) Menghitung skor total yang telah diperoleh setelah keterlaksanaan

pembelajaran. Skor total yang telah diperoleh tersebut dihitung

persentasenya dengan menggunakan rumus sebagai berikut

(Sudijiono, 2012 : 43)

(a) Rumus Menghitung Persentase Aktivitas Guru dan Siswa

p =

Keterangan :

p = Angka Persentase

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

Page 54: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

37

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

N = Number of Cases (Jumlah Frekuensi/banyaknya individu)

(b) Rumus Mencari Skor Maksimal

(1) Mencari Skor Maksimal Aktivitas Guru

SM = Banyaknya Indikator x Skor Tertinggi

(2) Mencari Skor Maksimal Aktivitas Siswa

SM = Banyaknya Indikator x Skor Tertinggi x Banyaknya siswa

(c) Rumus Menghitung Skor Aktivitas Guru dan Siswa

Keterangan :

X = Aktivitas Guru atau Aktivitas Siswa

SM = Skor Maksimal

Tabel 3.2 Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi

Aktifitas Guru dan Siswa (Rahayu,2014 : 12)

Persentase Rata-rata Kategori

81% - 100% Sangat baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Sedang

21% - 40% Buruk

< 21% Sangat Buruk

F. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat

80% siswa yang tuntas (Asep dkk, 2012 : 138). Keberhasilan atau

ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil belajar yang diperoleh oleh

siswa. Kriteria ketuntasan belajar minimum (KBM) yang digunakan

Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi apabila mencapai 76.

Page 55: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

38

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

G. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan kegiatan pelaksanaan dilapangan yang sesuai

dengan perencanaan, maka penulis membuat suatu jadwal kegiatan

penelitian sebagai berikut:

Page 56: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

No. Kegiatan

Bulan ke, Tahun 2020-2021

September Oktober November Desember Januari Februari Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan penelitian

2 Menyusun proposal

3 Mengajukan Dosen Pembimbing

4 Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

5 Seminar Proposal

6 Perbaikan proposal

7 Izin atau perintah riset

8 Pelaksanaan riset

9 Penulisan hasil riset

10 Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

11 Penggandaan skripsi

12 Sidang dan perbaikan

13 Penggandaan skripsi dan penyampaian

skripsi kepada tim penguji dan fakultas

Page 57: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

40 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian

1. Profil Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi

Tabel. 4.1 Identitas Madrassah

Profil Pondok Pesantren

Nama Pendiri KH. Marwazi, M.Ag

H. Mahmud Arsyad, Lc

Rukani (almarhum)

H. Muhlas, dan

H.M. Chudhori

Nama Pesantren Pondok Pesantren An-Nur Tangkit

Alamat Lengkap Jl. An-Nur Tangkit RT 08 RW 03

Sungai Gelam Kabupaten Muaro

Jambi

Pengasuh Pondok Dr. K.H. Marwazi, M.Ag

No. Handphone 08127405072

Nama Yayasan An-Nur Tangkit

Kepemilikan Tanah Wakaf

Status Bangunan Wakaf

No. Pendirian Kd. 05.05/5/PP.00.7/594/2004

NPWP 02.537.513.0-331.000

Tahun Berdiri 2003

2. Sejarah Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi

Tanggal 23 Oktober 1995, bapak H. Muhlas mewakafkan

sebahagian tanahnya di RT. 08 RW. 03 Desa Tangkit Kecamatan

Sungai Gelam Dimana pengelolaannya diserahkan kepada H. Rukani

(w. 2005) dan H. Marwazi yang kemudian disebut nadzir. Dalam

Page 58: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

41

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

ikrarnya, tanah tersebut diperuntukkan bagi pondok pesantren. Oleh

karena itu, dilakukan berkali-kali rapat koordinasi antara nadzir dengan

pada muhsinin dan para alumni pondok pesantren, dan Alhamdulillah

dapat dirintis pendirian pondok pesantren yang diberi nama An-Nur,

yang awalnya (dahulunya) bernama Nurul Muhajirin. Nama awal

tersebut sudah digunakan di Tangkit Baru dan dirasa terlalu panjang

serta kurang mudah disebut atau diingat, maka nama tersebut

dipendekkan menjadi An-Nur, agar lebih mudah diingat dan relatif

lebih masyhur serta familiar di telinga masyarakat.

Maka atas dasar itu pondok pesantren ini dinamakan Pondok

Pesantren An-Nur yang disingkat menjadi Ponpes atau Pontren An-Nur.

Untuk mewujudkan niat besar tersebut, Rabu tanggal 10 Oktober 2002

(2 Sya’ban 1423) diadakan do’a bersama untuk memulai penggalian

fondasi bagi gedung I (6 lokal, satu kantor, dan dua kamar mandi yang

terdiri dari 14 bilik), dan Kamis 17 Oktober 2002 (9 Sya’ban 1423)

peletakan buku pertama oleh pimpinan pondok dan para pengurus

lainnya. Gedung I tersebut, lebih kurang 80% dananya berasal dari H.

Utsman Simpang Kawat, H. Hudhari Bon Sembilan, dan lain-lain.

Bangunan gedung I tersebut dianggap selesai pada tahun 2003.

Melihat kesungguhan pengurus pondok, dan perilaku amanahnya

(akuntabel) dari mereka, maka bapak H. Hudhari menyampaikan

keinginannya memulai gedung II dengan mewakafkan sebagian

hartanya untuk mendirikan fondasi beton, peletakan batu pertamanya

pada tanggal 9 Juli 2003. Untuk kelanjutan fondasi beton tersebut, ada

bantuan dari Kanwil Depag Provinsi Jambi, dan dari almarhum bapak

Munginsidi. Akan tetapi, kelanjutan bangunan tersebut agak lambat,

karena sampai bulan ke-11 2007 ini masih juga belum selesai,

sementara para pelajar putri sangat menunggu bangunan tersebut. Maka

tahun 2008 baru dapat ditempati walaupun belum selesai total.

Sesuai dengan kondisi dan situasi, maka gedung I dan II

sebahagian digunakan untuk kelas dan sebahagiaan lain untuk asrama

Page 59: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

42

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

santri. Tahun 2007 Diknas Provinsi Jambi membantu ruang kelas baru

(RKB) sebanyak tiga (3) lokal, tahun 2008 bapak H. Hudhari berwakaf

untuk pendirian kelas baru sebanyak 8 lokal, dan tahun 2009

Dapartemen Agama Provinsi Jambi membantu rehab gedung tiga (3)

lokal sehingga jumlah kelas hamper mencukupi, karena sampai saat ini

masih ada 4 lokal yang belum menempati ruang belajar, 2 lokal yang

belajar lesehan di masjid darurat dan satu lokal di perpustakaan dan satu

lokal lagi di gedung konveksi.

3. Visi Misi Madrasah Tsawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi

a. Visi. Melahirkan lulusan yang berakhlak mulia dan kompeten di

bidang bahasa Arab, Inggris dan Eksakta (Ilmu Pasti)

b. Misi. Menjadikan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris sebagai bahasa

pengantar dalam pembelajaran dan percakapan sehari-hari.

Memberikan akselerasi pelajaran Bahasa dan Pelajaran Eksakta

melalui penambahan jam belajar di malam hari.

4. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Pondok Pesantren An-Nur tersebut berada di lorong An-Nur RT.

08 RW. 03 Desa Tangkit Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro

Jambi Provinsi Jambi. Lembaga ini dibangun diatas tanah wakaf seluas

6 hektar (yang 42.343 M2 telah bersertifikat dengan nomor 1704 dan

yang sisanya dalam proses sertifikasi).

a. Letak Geografis : Daerah Daratan Rendah

b. Luas Pesantren : 6 Hektar

c. Jarak ke Pusat Ibu Kota Provinsi : 17 Km

d. Jarak ke Pusat Kab. Kota : 46 Km

e. Jarak ke Pusat Kecamatan : 7 Km

f. Jarak ke Kemenag Kota : 12 Km

g. Jarak ke Kanwil Depag : 16 Km

h. Jarak ke Pesantren Terdekat : 3 KM

Page 60: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

43

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Batas-batas tanah secara letak geografis adalah sebagai berikut,

diantaranya :

a. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan An-Nur Tangkit RT 08

b. Sebelah Barat pondok pesantren An-Nur berbatasan dengan sungai

dan budidaya pertenakan ikan warga

c. Sebelah Utara berbatasan dengan rumah warga

d. Sebelah Selatan berbatasan dengan perkebunan sawit warga

5. Kurikulum Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi

Kurikulum berasal dari bahasa yunani, yaitu carier yang artinya

pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Kurikulum adalah

seperangkat perencanaan pengajaran yang sistematis yang berisi

pernyataan tujuan, organisasi konten, organisasi pengalaman belajar,

program pelayanan, pola belajar mengajar, dan program evaluasi agar

pembelajar dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dan

perubahan tingkah laku.

Kurikulum yang dilaksanakan di MTS An-Nur Tangkit Muaro

Jambi adalah kurikulum dasar yang ditetapkan oleh Kementrian Agama

seperti : Aqidah Akhlak, Al-Qur’an Hadits, Bahasa Arab, Fiqih dan SKI

dan juga mengikuti Kurikulum Umum seperti : Bahasa Indonesia,

Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Pra Karya dan Penjas. Untuk

menambah kemampuan dan penguasaan terhadap baca Al-Qur’an dan

pengamalan ibadah, siswa dan sisiwi MTS Annur Tagkit Muaro Jambi

juga diberi pelajaran Iqro’ dan praktek ibadah yanag terangkum dalam

mata pelajaran Mulok.

6. Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan MTs An-Nur

Tangkit

MTs An-Nur Tangkit Muaro Jambi adalah lambang pendidikan

yang menekankan kedisplinan. Guru adalah sosok figur yang

memberikan tugas mengajar membimbing mendidik peserta didik

Page 61: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

44

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

kearah yang telah ditetapkan. Adapun jumlah guru yang mengajar di

MTs An-Nur Tangkit ini berjumlah seperti pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2. Keadaan Tenaga Pendidik MTs An-Nur

NO Nama Pendidik Jenis Kelamin

1 Ira Yustika Perempuan

2 Rizki Yunita Sari Perempuan

3 Masykur Akbar, S.Pd.I Laki-laki

4 Saiful Arifin, S.Pd Laki-laki

5 Sarkoni, S.Pd Laki-laki

6 Ahmad Hasbi Laki-laki

7 Misbakhul Munir, S.Pd.I Laki-laki

8 Sunarti, S.Pd Perempuan

9 Khairul Hidayatullah, S.Pd Laki-laki

10 Unggul Suryo Ardi, Mh Laki-laki

11 Sri Rahmah Ramadhoni, S.Sos., M.Pd Perempuan

12 Solehan Laki-laki

13 Halimatussakdiyah, S.Pd Perempuan

14 Yayuk Sri Dwi Astuti Perempuan

15 Ahmad Hanif Salafi, S.Pd Laki-laki

16 Titin Sumarni, S.Pd Perempuan

17 Agus Purwanto, S.Pd Laki-laki

18 Sulaiman Astra Ar, M.Pdi Laki-laki

19 Muhammad Farid Fadlullah Laki-laki

20 Sutrimo Laki-laki

21 Muslimah Hasna Sari, Sh Perempuan

22 Saddam Husin, S.Pd Laki-laki

23 Moh Sajidulloh Ma'shum. S.Sos Laki-laki

24 Muhamad Sugeng, S.S Laki-laki

25 Rima Nur Juliani, S.Pd Perempuan

Page 62: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

45

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

7. Keadaan Peserta Didik An-Nur Tangkit Muaro Jambi

Tabel 4.3. Keadaan Peserta didik An-Nur Tangkit Muaro Jambi

No Kelas Jumlah

1 Kelas 7 A 35 siswa

2 Kelas 7 B 35 siswa

3 Kelas 7 C 35 siswa

4 Kelas 7 D 34 siswa

Jumlah 139 Siswa

No Kelas Jumlah

1 Kelas 8 A 26 siswa

2 Kelas 8 B 22 siswa

3 Kelas 8 C 25 siswa

4 Kelas 8 D 19 siswa

5 Kelas 8 E 18 siswa

Jumlah 110 Siswa

No Kelas Jumlah

1 Kelas 9 A 34 siswa

2 Kelas 9 B 32 siswa

3 Kelas 9 C 25 siswa

4 Kelas 9 D 25 siswa

Jumlah 116 Siswa

8. Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan dan tercapainya

tujuan yang telah ditetapkan maka dalam suatu lembaga pendidikan

harus ada factor yang menunjang terlaksananya proses pembelajaran

tersebut, karena itu sarana dan prasarana merupakan salah satu factor

yang mempunyai fungsi penting yang dapat memperlancar proses

pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan.

Page 63: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

46

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Sarana merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran

agar dapat berjalan dengan baik dan juga dapat memberikan motivasi

kepada siswa dalam belajar, sementara prasarana merupakan fasilitas

yang membantu dan menunjang proses pembelajaran. Adapun sarana

dan prasarana yang dapat menunjang berlangsungnya pembelajaran di

MTs An-Nur Tangkit dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Tabel. 4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana MTs An-Nur Tangkit

No Nama Jumlah Kondisi

Keterangan Baik Rusak

1 Gedung Sekolah 3 3 0 Baik

2 Ruang Kantor 1 1 0 Baik

3 Ruang Kepala Sekolah 1 1 0 Baik

4 Ruang Guru 1 1 0 Baik

5 Ruang TU 1 1 0 Baik

6 Ruang Kelas / Belajar 13 13 0 Kurang

7 Ruang Labor IPA 1 1 0 Baik

8 Ruang Labor Bahasa 0 0 0 Sangat Perlu

9 Ruang OSIS 0 0 0 Sangat Perlu

10 Ruang UKS 1 1 0 Kurang

11 Ruang PMR 0 0 0 Sangat Perlu

12 Ruang Perpustakaan 1 1 0 Baik

13 Raung Kantin 2 2 0 Baik

14 Ruang Gudang 1 1 0 Baik

15 Lapangan Bola Kaki 2 2 0 Baik

16 Lapangan Bola Voly 2 2 0 Baik

Page 64: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

47

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

17 Lapangan Tenis Meja 0 0 0 Perlu

18 Lapangan Bola Basket 1 1 0 Baik

19 Sarana Ibadah 1 1 0 Baik

20 Toilet 10 10 0 Baik

B. Deskripsi Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun

Pelajaran 2021/2022, berlangsung selama kurang lebih tiga bulan yaitu pada

bulan Februari sampai bulan April 2021. Penelitian ini dilaksanakan di MTs

An-Nur Tangkit Muaro Jambi. Adapun sasaran penelitian tindakan kelas ini

adalah kelas VIII B dengan jumlah peserta didik 22 orang. Tahapan

tindakan yang akan dilakukan terdiri dari tiga siklus. Masing-masing siklus

terdiri dari dua kali pertemuan.

1. Pra Siklus

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan melakukan observasi

secara langsung di MTs An-Nur Tangkit Muaro Jambi. Pelaksanaan

pendahuluan dilakukan selama lima hari sebelum melakukan penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi proses

pembelajaran di sekolah tersebut. Penelitian pendahuluan ini berisikan

dengan kegiatan wawancara dengan guru mata pelajaran Fiqih di kelas

VIII B serta melakukan observasi aktivitas siswa selama proses

pembelajaran Fiqih berlangsung, di lanjutkan dengan mengamati hasil

belajar yang di peroleh siswa selama proses pembelajaran Fiqih di MTs

An-Nur Tangkit Muaro Jambi.

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru Fiqih pada

hari senin 01 Februari 2021, wawancara ini dilakukan untuk

mengetahui proses pembelajaran Fiqih di kelas VIII B.

a. Selama proses pembelajaran fiqih di kelas VIII B metode apa

yang ibu gunakan ?

Page 65: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

48

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jawaban:

Metode yang biasanya saya gunakan adalah metode ceramah, ada

tanya jawab sesekali, jika siswa nya mulai banyak mengantuk dan

banyak yang mengobrol.

b. Apa saja kendala yang ibu hadapi selama proses pembelajaran

berlangsung?

Jawaban:

Kendala yang saya hadapi selama proses pembelajaran ialah

banyaknya siwa yang mengantuk, banyak juga siswa yang

mengobrol dengan temannya, setiap saya beri pertanyaan tidak

ada satupun siswa berani untuk menjawab.

c. Bagaimana dengan hasil belajar siswa selama ini dalam mata

pelajaran Fiqih ?

Jawaban:

Sejauh ini, masih banyak siswa yang mendapatkan hasil belajar di

bawah KBM terutama di kelas VIII B ini.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa

metode yang digunakan dalam proses pembelajaran Fiqih selama ini

adalah metode ceramah atau teacher center (yang berpusat pada guru).

Sehinggga siswa cendrung pasif kurang aktif dalam proses

pembelajaran sehingga tidak adanya interaksi antara guru dan peserta

didik yang berdampak pada hasil belajar peserta didik itu sendiri pada

mata pelajaran Fiqih masih tergolong rendah.

Adapun hasil pengamatan awal, hasil belajar siswa kelas VIII B

pada mata pelajaran Fiqih di MTs An-Nur Tangkit Muaro Jambi masih

tergolong rendah. Hal ini di dapatkan pada hasil ulangan harian pada

materi puasa semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 Madrasah

Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi, sebagai berikut :

Page 66: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

49

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Tabel. 4.5 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Kelas

VIII B

Mapel : Fiqih KBM : 76 Materi : Puasa

No NAMA SISWA NILAI KETERANGAN

1 Gian Fatoni 76 TUNTAS

2 Zico Aldyos Putra 40 Tidak Tuntas

3 M. Quraish Ali 65 Tidak Tuntas

4 Dian Al Fahry 50 Tidak Tuntas

5 Dwiki Muhammad Alfarizi 76 TUNTAS

6 Thalbiah Multazam Salaksa 60 Tidak Tuntas

7 Restu Pranata 76 TUNTAS

8 Miftahul Anwar 65 Tidak Tuntas

9 Muhammad Riduan 76 TUNTAS

10 Daffa Sayidin N 76 TUNTAS

11 M. Rizqi Pairuz 76 TUNTAS

12 M. Utama Finza Ronaldi 60 Tidak Tuntas

13 Muhammad Al-Irzan 60 Tidak Tuntas

14 Billyan Fazar Nugraha 55 Tidak Tuntas

15 Egi Saputra 65 Tidak Tuntas

16 Christiyan William Sanjaya 40 Tidak Tuntas

17 Ubaidul Hakim 76 TUNTAS

18 Muhammad Sulthan Jaya 50 Tidak Tuntas

19 Abid Assyauqi 60 Tidak Tuntas

20 M. Syawaludin 65 Tidak Tuntas

21 Muhammad Davin Al Amin 50 Tidak Tuntas

22 Najwa Maulana 65 Tidak Tuntas

Jumlah 1382

Nilai Tertinggi 76

Nilai Terendah 40

Nilai Rata-rata Siswa 63

Jumlah Siswa Yang Tuntas 7

Persentase Siswa Yang Tuntas 32%

Page 67: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

50

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 15

Persentase Siswa Yang Tidak Tuntas 68%

(Sumber : Hasil Belajar Siswa Pra Siklus)

Berdasarkan data pada Tabel 4.4 diatas terlihat jelas bahwa hasil

belajar siswa masih tergolong rendah. Adapun jumlah siswa yang tuntas

hanya 7 orang atau 32% dari jumlah keseluruhan. Yaitu 22 siswa.

Sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas 15 orang atau 68% dari

jumlah keseluruhan siswa. Selain itu, nilai rata-rata yang diperoleh

siswa juga masih tergolong rendah yaitu 63. Maka dari pada itu peneliti

mulai melakukan suatu penelitian tindakan kelas guna untuk

memperbaiki suatu pembelajaran dan meningkatkan keterampilan

belajar Fiqih agar berpengaruh pada hasil belajar siswa khususnya pada

mata pelajaran Fiqih kelas VIII B dengan menerapkan model

pembelajaran discovery learning.

Dapat disimpulkan secera keseluruhan bahwa masih banyaknya

siswa kelas VIII B Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro

Jambi belum tuntas dalam mencapi nilai KBM. Hal ini disebabkan

karena pada proses pembelajaran Fiqih guru masih sering menggunakan

suatu metode pembelajaran secara konvensioanal atau teacher center

yang berpusatkan kepada guru itu sendiri, seperti guru masih memakai

metode ceramah pada saat proses pembelajaran, guru masih kurang

mengkreasikan penggunaan media maupun model pembelajaran yang

tepat sebagai alat pemahaman siswa. Secara proses pembelajaran

berlangsung secara menoton dan tidak ada umpan balik/feedback dari

siswa.

2. Siklus I

Pada pelaksanaan siklus I ini dilakukan selama dua kali

pertemuan pembelajaran yang dimulai pada tanggal 6 Februari 2021

dan diakhiri pada tanggal 08 Februari 2021 dengan memberikan tes

Page 68: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

51

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

kemampuan memecahkan masalah pada akhir siklus I kepada peserta

didik. Dalam pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan meliputi

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan siklus I dimulai dengan mempersiapakan

berbagai komponen yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu

sebagai berikut :

1) Menyusun rencana pelaksanaan (RPP) dengan materi “Ibadah

Puasa”.

2) Menyiapkan sumber dan alat pembelajaran, dalam

mendukung kelancaran proses pembelajaran.

3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa yang

telah disusun sebelumnya. Hal ini digunakan untuk

mengetahui bagaimana proses pembelajaran Fiqih dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning.

4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar kognitif

bentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

menggunakan model pembelajaran discovery learning pada

pembelajaran Fiqih.

Tabel 4.6 Jadwal Perencanaan Siklus (Siklus I)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 Sabtu,

06 Februari 2021

Pertemuan I

Pengertian Puasa,

hukumnya,

Syarat-syarat

Puasa, Rukun

Puasa

2

Senin,

08 Februari 2021

Pertemuan II

Tes kemampuam

(Siklus I)

Page 69: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

52

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahapan ini peneliti memberikan gambaran kepada guru

untuk melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan

dalam dua kali pertemuan pemberian tindkan, dan satu kali

pertemuan tes kemampuan memecahkan masalah siklus I yang

dilakukan selama 45 menit dengan pokok bahasan Ibadah Puasa.

Peneliti dan guru berkolaborasi melaksanakan penelitian tindakan

kelas. Peneliti dibantu satu pengamat yang akan diamati selama

kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar

observasi yang sudah peneliti sediakan. Berikut deskripsi

pelaksanaan dan pengamatan kegiatan pembelajaran Fiqih dengan

menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.

Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus I dilakukan pada hari Sabtu, 06

Februari 2021 Jam ke 5 pada pukul 11-11.45 WIB.

1) Kegiatan Awal Pembelajaran

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

do’a. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan

dilaksanakan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan modal

pembelajaran discovery learning, dimana pembelajaran

berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan pendapat

mengenai penemuan yang mereka temui. Selanjutnya guru

menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas pada

pertemuaADn ini dengan materi pokok ibadah puasa. Sebelum

memulai pembelajaran guru memberikan apersepsi untuk

memusatkan perhatian siswa, kemudian guru juga memberikan

motivasi mengenai pembelajaran yang akan dibahas. Setelah

itu guru memulai pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

disusun.

Page 70: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

53

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2) Kegiatan Inti Pembelajaran

(a) Pemberian Stimulus (Stimulation)

Guru memberikan stimulasi dengan menampilkan

sebuah vidio atau sebuah gambaran yang berkaitan dengan

materi yang diajarkan yaitu sub pokok puasa, dengan

materi pengerian puasa hukum puasa, syarat-syarat puasa

dan rukun puasa.

(b) Problem Statement (Penyataan/Identifikasi Masalah)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengindentifikasi sebanyak mungkin masalah yang

relevan mengenai vidio yang ditampilkan.

(c) Pengumpulan Data (Data Collection)

(1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

(2) Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai

pedoman untuk mengumpulkan data.

(3) Guru menginstruksikan siswa untuk membuktikan

hipotesisnya dengan mencari informasi mengenai

pengertian, hukum, syarat dan rukun puasa yang

bersumber dari buku, diskusi, dan lain sebagainya.

(4) Guru membimbing siswa dalam memperoleh data

(d) Pengolahan Data ( Data Processing)

Siswa mengolah data yang diperoleh dari berbagai

sumber kemudian ditafsirkan atau dikalimatkan dengan

baik yang dideskripsikan terarah kepada perumusan

jawaban.

(e) Pembuktian (Verification)

(1) Siswa melakukan pemeriksaan tentang kesesuaian

hipotesis dengan hasil pengolahan data.

(2) Siswa mempresentasikan hasil pengolahan datanya di

depan kelas.

Page 71: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

54

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(f) Menyimpulkan (Generalization)

(1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

pengumpulan data sehingga dapat dikaitkan dengan

video yang telah ditampilkan saat awal pembelajaran.

(2) Guru memberikan materi tentang puasa dimulainya

dengan menjelasakan pengertian, hukum, syarat dan

rukun puasa.

3) Kegiatan Akhir Pembelajaran

Pada tahap ini guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran

siswa mengambil sebuah kesimpulan tentang materi puasa

yang telah dipelajari. Selama kegiatan berlangsung pada

pertemuan I, siswa menanggapi dan mengeluarkan pendapat

tentang soal yang akan diajukan oleh guru selama kurang lebih

10 menit. Kebanyakan siswa masih terlihat bingung dan susah

sekali mengeluarkan pendapat ketika permasalahan yang

diberikan oleh guru. Sebagian siswa malah mengobrol dan

tidak memperhatikan intruksi guru.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus I dilaksanakan pada hari senin 08

Februari 2021. Pada pertemuan ini guru mengadakan suatu tes

akhir siklus I. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam mengerjakan tes yang diberikan setelah menggunakan

model pembelajaran Discovery Learning.

1) Kegiatan Awal Pembelajaran

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

berdoa bersama. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa

akan akan dilaksanakan tes kemampuan berpikir siswa dalam

menjawab tes hasil belajar siswa.

Page 72: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

55

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2) Kegiatan Inti

(a) Guru memberikan instruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan soal tes akhir siklus I

(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mengerjakan soal dengan benar dan mandiri.

3) Kegiatan Akhir Pembelajaran

Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk

mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru

menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observing)

Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi untuk

aktivitas guru dan aktivitas siswa, didapat juga hasil tes siklus I.

Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel. 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus 1 Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning

No

Indikator/Aspek yang diamati

Skor

1 2 3 4 5

A. Pra Pembelajaran

1 Guru mengkondisikan kesiapan siswa √

2 Guru mengucapkan salam dan

memimpin membaca doa

3 Guru memotivasi siswa √

4 Guru menyampaikan indikator dan

tujuan pembelajaran

5 Guru menggunakan media

pembelajaran yang sesuai

6 Guru menjelaskan tentang model

pembelajaran discovery learning

Page 73: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

56

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

7 Guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok

B. Keterampilan Membuka Pelajaran

8 Guru membuka pelajaran sesuai

dengan pendekatan

9 Guru memutar vidio tentang materi

pembelajaran

10 Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa

11 Guru memberikan permasalahan

sesuai dengan materi yang dipelajari

untuk dipecahkan

C. Kegiatan Inti

Problem Statement ( Peryataan / Identifikasi Masalah)

12 Guru meminta siswa untuk

mengidentifikasi masalah

Pengumpulan dan Pengolahan data / informasi (Data

Collection and Data Processing)

13 Guru meminta siswa untuk mencari

sumber informasi dari buku atau

mendiskusikannya

14 Guru berperan sebagai pembimbing

dengan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar secara

aktif

Pembuktian (Verification)

15 Guru meminta siswa untuk

menghubungkan dan menemukan

konsep melalui contoh-contoh dalam

kehidupan sehari-hari terkait dengan

Page 74: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

57

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

masalah yang dipelajari

16 Guru meminta siswa untuk

membuktikan hasil temuannya

dengan konsep yang sudah ada

D. Kegiatan Penutup

Menarik Kesimpulan (Generalization)

17 Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan

18 Guru memberikan pertanyaan terkait

materi yang telah dipelajari

19 Guru memberikan penguatan

terhadap hasil pemecahan masalah

sesuai dengan materi

20 Guru memberikan motivasi kepada

siswa dan mengevaluasi kinerja siswa

21 Guru menutup pelajaran dengan doa

dan salam

JUMLAH SKOR 63

Persentase 60%

(Observasi 6 Februari 2021)

Keterangan :

1. Sangat kurang : (0-20%)

2. Kurang : (21-40%)

3. Cukup : (41-60%)

4. Baik : (61-80%)

5. Sangat baik : (81-100%)

Dari tabel 4.6, diperoleh data bahwa pada siklus 1 guru telah

melaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Namun masih beberapa aspek pembelajaran yang kurang dalam

pelaksanaannya yaitu guru kurang memberikan pertanyaan terkait

Page 75: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

58

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

materi yang telah dipelajari, dan juga guru kurang dalam

memotivasi siswa serta kurang dalam mengevaluasi kinerja siswa.

Hasil skor pada lembar observasi aktifitas guru menunjukkan

persentase kegiatan guru pada siklus 1 masih berada pada katagpori

cukup dengan persentase hasil 60%.

2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1 dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning

No

Indikator/Aspek yang diamati

Skor

1 2 3 4 5

A. Pra Pembelajaran

1 Siswa menunjukkan siap mengikuti

pelajaran

2 Siswa menjawab salam dan berdoa √

3 Siswa termotivasi √

4 Siswa mendengarkan indikator dan

tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru

5 Siswa mampu mengaplikasikan

media pembelajaran yang disediakan

oleh guru

6 Siswa mendengarkan penjelasan

tentang model pembelajaran

discovery learning

7 Siswa menempati tempat duduk

sesuai dengan kelompoknya

B. Keterampilan Membuka Pelajaran

8 Siswa menyimak vidio yang

ditampilkan

9 Siswa menjawab pertanyaan dari guru √

Page 76: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

59

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

10 Siswa antusias menerima tugas dari

guru tentang permasalahan yang

sesuai dengan materi

C. Kegiatan Inti

Problem Statement ( Peryataan / Identifikasi Masalah)

11 Siswa mampu mengidentifikasi

masalah dan memberikan pertanyaan

Pengumpulan dan Pengolahan data / informasi (Data

Collection and Data Processing)

12 Siswa berusaha mencari sumber

informasi dari buku atau

mendiskusikannya

13 Siswa mempresentasikan hasil

diskusi

14 Siswa mampu berinteraksi dengan

guru dan terlibat secara aktif dalam

pembelajaran

Pembuktian (Verification)

15 Siswa mampu menemukan konsep

melalui contoh-contoh dalam

kehidupan sehari-hari

16 Siswa mampu membuktikan hipotesis

sesuai hasil temuannya dengan

konsep sebelumnya apakah terbukti

atau tidak

D. Kegiatan Penutup

Menarik Kesimpulan (Generalization)

17 Siswa mampu memberikan

kesimpulan tentang materi yang telah

dipelajari

Page 77: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

60

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

18 Siswa mampu menjawab pertanyaan

dari guru dengan benar

19 Siswa mendengarkan penguatan

materi yang disampaikan oleh guru

20 Siswa senang menerima motivasi

yang diberikan oleh guru

21 Siswa mengikuti berdoa dan

menjawab salam

JUMLAH SKOR 62

Persentase 59%

(Observasi, 06 Februari 2021)

Keterangan :

1. Sangat kurang : (0-20%)

2. Kurang : (21-40%)

3. Cukup : (41-60%)

4. Baik : (61-80%)

5. Sangat baik : (81-100%)

Dari tabel 4.7, diperoleh data bahwa pada siklus 1 masih

banyak siswa yang tidak mengikuti skenario pembelajaran dengan

baik. Hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa siklus 1

menunjukkan persentase kegiatan siswa masih berada pada

katagori cukup dengan hasil persentase 59%.

3) Hasil Tes

Tabel 4.9 Hasil Tes Siklus 1

Kelas

VIII B

Mapel : Fiqih KBM : 76 Materi : Puasa

No Nama Siswa Nilai Keterangan

Page 78: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

61

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

1 Gian Fatoni 80 TUNTAS

2 Zico Aldyos Putra 65 Tidak Tuntas

3 M. Quraish Ali 80 TUNTAS

4 Dian Al Fahry 80 TUNTAS

5 Dwiki Muhammad Alfarizi 80 TUNTAS

6 Thalbiah Multazam Salaksa 60 Tidak Tuntas

7 Restu Pranata 80 TUNTAS

8 Miftahul Anwar 80 TUNTAS

9 Muhammad Riduan 65 Tidak Tuntas

10 Daffa Sayidin N 50 Tidak Tuntas

11 M. Rizqi Pairuz 80 TUNTAS

12 M. Utama Finza Ronaldi 80 TUNTAS

13 Muhammad Al-Irzan 55 Tidak Tuntas

14 Billyan Fazar Nugraha 80 TUNTAS

15 Egi Saputra 80 TUNTAS

16 Christiyan William Sanjaya 50 Tidak Tuntas

17 Ubaidul Hakim 80 TUNTAS

18 Muhammad Sulthan Jaya 60 Tidak Tuntas

19 Abid Assyauqi 60 Tidak Tuntas

20 M. Syawaludin 80 TUNTAS

21 Muhammad Davin Al Amin 55 Tidak Tuntas

22 Najwa Maulana 80 TUNTAS

Jumlah 1560

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 55

Nilai Rata-rata Siswa 71

Jumlah Siswa Yang Tuntas 13

Persentase Siswa Yang Tuntas 59%

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 9

Persentase Siswa Yang Tidak Tuntas 41%

(Sumber Hasil Tes Fiqih Siklus 1 kelas VIII B MTs An-Nur)

Page 79: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

62

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Gambar 4.1 Diagram Hasil Tes Siklus 1

Berdasarkan tabel 4.8 rata-rata untuk nilai siswa pada siklus I

masih di bawah KBM, yaitu 71, pada gambar diatas terlihat jelas

bahwa siswa yang mencapai ketuntasan terdapat 13 orang dengan

persentase 59% dan siswa yang tidak tuntas terdapat 9 orang

dengan persentase 41%. Dengan demikian, penelitian ini akan

dilanjutkan pada siklus II karena belum mencapai persentase yang

peneliti harapkan.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi siklus I ini, bahwa kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning

mampu meningkatkan kefokusan siswa terhadap materi

pembelajaran yang di sampaikan guru. Namun, pada pembelajaran

siklus I menggunakan ini masih terdapat kekurangan, diantaranya.

1) Masih banyak siswa yang tidak mengikuti skenario

pembelajaran dengan baik, seperti masih ada yang mengobrol

dengan sesama temannya, masih randahnya kerjasama antar

kelompok, selain itu juga siswa masih belum terbiasa dalam

berpartisipasi atau mempresentasikan penemuan yang mereka

59%

41%

Tuntas Tidak Tuntas

Hasil Tes Siklus I

Tuntas Tidak Tuntas

Page 80: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

63

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

temui secara aktif dikelas sehingga saat diminta untuk

mengeluarkan pendapat siswa masih malu-malu.

2) Guru kurang dalam memotivasi siswa serta kurang dalam

mengevaluasi kinerja siswa.

Berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan maka dari itu

untuk siklus II perlu diadakan perbaikan, diantaranya;

1) Mengingatkan kembali siswa untuk lebih fokus dan serius saat

proses pembelajaran dan diarahkan kepada masing-masing

kelompok untuk bekerjasama dengan baik, selain itu guru juga

dapat memotivasi siswa agar tidak malu-malu dalam

mengeluarkan pendapat.

2) Guru dapat meningkatkan kinerja nya dengan memberikan

motivasi serta dapat mengevaluasi kinerja siswa saat proses

pembelajaran.

3. Siklus II

Rencana tindakan siklus II dimaksudkan sebagai hasil refleksi

dari perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus I. Penelitian

pada siklus II dimulai pada tanggal 13 Februari 2021 dan diakhiri pada

tanggal 15 Februari 2021 dengan memberikan soal tes siklus II kepada

siswa. Berdasarkan refleksi pada siklus I adapun tahapan kegiatan pada

siklus II yang dilakukan peneliti sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan siklus II dengan mempersiapakan berbagai

komponen-komponen yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu

sebagai berikut :

1) Menyusun rencana pelaksanaan (RPP) yang berbeda, dengan

materi “Sunnah Puasa dan Hal yang Membatalkan Puasa”

2) Menyiapkan sumber dan alat pembelajaran, dalam mendukung

kelancaran proses pembelajaran.

Page 81: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

64

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa yang

telah disusun sebelumnya. Hal ini digunakan untuk mengetahui

bagaimana proses pembelajaran Fiqih dengan menggunakan

model pembelajaran discovery learning.

4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar kognitif

bentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

menggunakan model pembelajaran discovery learning pada

pembelajaran Fiqih.

Tabel 4.10. Jadwal Perencanaan (Siklus II)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1

Sabtu,

13 Februari 2021

Pertemuan I

Sunnah puasa dan

hal yang

membatalkan

puasa

2 Senin,

15 Februari 2021

Pertemuan II

Tes kemampuam

(Siklus II)

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahapan ini peneliti memberikan gambaran kepada guru

untuk melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan tindakan siklus II

dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindkan, dan satu

kali pertemuan tes kemampuan memecahkan masalah siklus II

yang dilakukan selama 45 menit dengan pokok bahasan sunnah

puasa dan hal yang membatalkan puasa. Peneliti dan guru

berkolaborasi melaksanakan penelitian tindakan kelas. Peneliti

dibantu satu pengamat yang akan diamati selama kegiatan

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi

yang sudah peneliti sediakan. Berikut deskripsi pelaksanaan dan

pengamatan kegiatan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan

model pembelajaran Discovery Learning.

Page 82: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

65

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus II dilakukan pada hari Sabtu, 13

Februari 2021 Jam ke 5 pada pukul 11-11.45 WIB. Materi yang

akan disampaikan adalah sunnah-sunnah puasa dan hal yang

membatalkan puasa

1) Kegiatan Awal Pembelajaran

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

do’a. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan

dilaksanakan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan modal

pembelajaran discovery learning, dimana pembelajaran

berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan pendapat

mengenai penemuan yang mereka temui. Selanjutnya guru

menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas pada

pertemuan ini dengan materi pokok sunnah-sunah puasa dan

hal yang membatalkan puasa. Sebelum memulai pembelajaran

guru memberikan apersepsi untuk memusatkan perhatian

siswa, kemudian guru juga memberikan motivasi mengenai

pembelajaran yang akan dibahas. Setelah itu guru memulai

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.

2) Kegiatan Inti Pembelajaran

(a) Pemberian Stimulus (Stimulation)

Guru memberikan stimulasi dengan menampilkan

sebuah vidio atau sebuah gambaran yang berkaitan dengan

materi yang diajarkan yaitu sub pokok puasa, dengan

materi sunnah-sunnah puasa dan hal yang membatalkan

puasa.

(b) Problem Statement (Penyataan/Identifikasi Masalah)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengindentifikasi sebanyak mungkin masalah yang

relevan mengenai vidio yang ditampilkan.

Page 83: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

66

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(c) Pengumpulan Data (Data Collection)

(1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

(2) Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai

pedoman untuk mengumpulkan data.

(3) Guru menginstruksikan siswa untuk membuktikan

hipotesisnya dengan mencari informasi mengenai

sunnah puasa dan hal membatalka puasa yang

bersumber dari buku, diskusi, dan lain sebagainya.

(4) Guru membimbing siswa dalam memperoleh data

(d) Pengolahan Data ( Data Processing)

Siswa mengolah data yang diperoleh dari berbagai

sumber kemudian ditafsirkan atau dikalimatkan dengan

baik yang dideskripsikan terarah kepada perumusan

jawaban.

(e) Pembuktian (Verification)

(1) Siswa melakukan pemeriksaan tentang kesesuaian

hipotesis dengan hasil pengolahan data.

(2) Siswa mempresentasikan hasil pengolahan datanya di

depan kelas.

(f) Menyimpulkan (Generalization)

(1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

pengumpulan data sehingga dapat dikaitkan dengan

video yang telah ditampilkan saat awal pembelajaran.

(2) Guru memberikan materi tentang puasa dimulainya

dengan menjelasakan sunnah-sunnah puasa dan hal

yang membatalkan puasa.

3) Kegiatan Akhir Pembelajaran

Pada tahap ini guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran

siswa mengambil sebuah kesimpulan tentang materi yang telah

dipelajari. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I,

Page 84: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

67

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

siswa menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal

yang akan diajukan oleh guru selama kurang lebih 10 menit.

Sudah sebagian siswa mengeluarkan pendapat dan hanya

sebagian kecil siswa yang masih susah mengeluarkan pendapat

ketika permasalahan diberikan oleh guru.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus II dilaksanakan pada hari senin 15

Februari 2021. Pada pertemuan ini guru mengadakan suatu tes

akhir siklus I. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam mengerjakan tes yang diberikan setelah menggunakan

model pembelajaran Discovery Learning.

1) Kegiatan Awal Pembelajaran

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

berdoa bersama. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa

akan akan dilaksanakan tes kemampuan berpikir siswa dalam

menjawab tes hasil belajar siswa.

2) Kegiatan Inti

(a) Guru memberikan instruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan soal tes akhir siklus II

(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mengerjakan soal dengan benar dan mandiri.

3) Kegiatan Akhir Pembelajaran

Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk

mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru

menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observing)

Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi untuk

aktivitas guru dan aktivitas siswa, didapat juga hasil tes siklus II.

Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Page 85: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

68

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

1) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel. 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I1 Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning

No

Indikator/Aspek yang diamati

Skor

1 2 3 4 5

A. Pra Pembelajaran

1 Guru mengkondisikan kesiapan siswa √

2 Guru mengucapkan salam dan

memimpin membaca doa

3 Guru memotivasi siswa √

4 Guru menyampaikan indikator dan

tujuan pembelajaran

5 Guru menggunakan media

pembelajaran yang sesuai

6 Guru menjelaskan tentang model

pembelajaran discovery learning

7 Guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok

B. Keterampilan Membuka Pelajaran

8 Guru membuka pelajaran sesuai

dengan pendekatan

9 Guru memutar vidio tentang materi

pembelajaran

10 Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa

11 Guru memberikan permasalahan

sesuai dengan materi yang dipelajari

untuk dipecahkan

C. Kegiatan Inti

Problem Statement ( Peryataan / Identifikasi Masalah)

12 Guru meminta siswa untuk √

Page 86: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

69

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

mengidentifikasi masalah

Pengumpulan dan Pengolahan data / informasi (Data

Collection and Data Processing)

13 Guru meminta siswa untuk mencari

sumber informasi dari buku atau

mendiskusikannya

14 Guru berperan sebagai pembimbing

dengan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar secara

aktif

Pembuktian (Verification)

15 Guru meminta siswa untuk

menghubungkan dan menemukan

konsep melalui contoh-contoh dalam

kehidupan sehari-hari terkait dengan

masalah yang dipelajari

16 Guru meminta siswa untuk

membuktikan hasil temuannya

dengan konsep yang sudah ada

D. Kegiatan Penutup

Menarik Kesimpulan (Generalization)

17 Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan

18 Guru memberikan pertanyaan terkait

materi yang telah dipelajari

19 Guru memberikan penguatan

terhadap hasil pemecahan masalah

sesuai dengan materi

20 Guru memberikan motivasi kepada

siswa dan mengevaluasi kinerja siswa

Page 87: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

70

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

21 Guru menutup pelajaran dengan doa

dan salam

JUMLAH SKOR 78

Persentase 74%

(Observasi 13 Februari 2021)

Keterangan :

1. Sangat kurang : (0-20%)

2. Kurang : (21-40%)

3. Cukup : (41-60%)

4. Baik : (61-80%)

5. Sangat baik : (81-100%)

Dari tabel 4.10, hasil observasi aktivitas guru pada siklus II

diperoleh data bahwa guru masih kurang dalam memberikan

motivasi kepada siswa dan megevaluasi kinerja siswa. Hasil skor

pada lembar observasi aktivitas guru menunjukkan bahwa

persentase kegiatan guru pada siklus II mengalami peningkatan

sebesar 14% yaitu dari 60% menjadi 74% dan berada pada katagori

baik.

2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1I dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning

No

Indikator/Aspek yang diamati

Skor

1 2 3 4 5

A. Pra Pembelajaran

1 Siswa menunjukkan siap mengikuti

pelajaran

2 Siswa menjawab salam dan berdoa √

3 Siswa termotivasi √

4 Siswa mendengarkan indikator dan

tujuan pembelajaran yang

Page 88: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

71

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

disampaikan guru

5 Siswa mampu mengaplikasikan

media pembelajaran yang disediakan

oleh guru

6 Siswa mendengarkan penjelasan

tentang model pembelajaran

discovery learning

7 Siswa menempati tempat duduk

sesuai dengan kelompoknya

B. Keterampilan Membuka Pelajaran

8 Siswa menyimak vidio yang

ditampilkan

9 Siswa menjawab pertanyaan dari guru √

10 Siswa antusias menerima tugas dari

guru tentang permasalahan yang

sesuai dengan materi

C. Kegiatan Inti

Problem Statement ( Peryataan / Identifikasi Masalah)

11 Siswa mampu mengidentifikasi

masalah dan memberikan pertanyaan

Pengumpulan dan Pengolahan data / informasi (Data

Collection and Data Processing)

12 Siswa berusaha mencari sumber

informasi dari buku atau

mendiskusikannya

13 Siswa mempresentasikan hasil

diskusi

14 Siswa mampu berinteraksi dengan

guru dan terlibat secara aktif dalam

pembelajaran

Page 89: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

72

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Pembuktian (Verification)

15 Siswa mampu menemukan konsep

melalui contoh-contoh dalam

kehidupan sehari-hari

16 Siswa mampu membuktikan hipotesis

sesuai hasil temuannya dengan

konsep sebelumnya apakah terbukti

atau tidak

D. Kegiatan Penutup

Menarik Kesimpulan (Generalization)

17 Siswa mampu memberikan

kesimpulan tentang materi yang telah

dipelajari

18 Siswa mampu menjawab pertanyaan

dari guru dengan benar

19 Siswa mendengarkan penguatan

materi yang disampaikan oleh guru

20 Siswa senang menerima motivasi

yang diberikan oleh guru

21 Siswa mengikuti berdoa dan

menjawab salam

JUMLAH SKOR 65

Persentase 62%

(Observasi, 13 Februari 2021)

Keterangan :

1. Sangat kurang : (0-20%)

2. Kurang : (21-40%)

3. Cukup : (41-60%)

4. Baik : (61-80%)

5. Sangat baik : (81-100%)

Page 90: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

73

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Dari data tabel 4.11, hasil observasi aktivitas siswa diperoleh

data bahwa hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa

menunjukkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran discovery learning mulai dimengerti peserta didik

dan mereka bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Namun

masih terdapat beberapa peserta didik yang kurang memperhatikan

guru, atau masih banyak peserta didik yang belum termotivasi saat

proses pembelajaran. Hasil persentase kegiatan peserta didik pada

siklus II mengalami peningkatan sebesar 3% yaitu dari 59%

menjadi 62% dan berada katagori baik.

3) Hasil Tes

Tabel 4.13 Hasil Tes Siklus II

Kelas

VIII B

Mapel : Fiqih KBM : 76 Materi : Puasa

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Gian Fatoni 90 TUNTAS

2 Zico Aldyos Putra 60 Tidak Tuntas

3 M. Quraish Ali 90 TUNTAS

4 Dian Al Fahry 95 TUNTAS

5 Dwiki Muhammad Alfarizi 95 TUNTAS

6 Thalbiah Multazam Salaksa 60 Tidak Tuntas

7 Restu Pranata 95 TUNTAS

8 Miftahul Anwar 95 TUNTAS

9 Muhammad Riduan 80 TUNTAS

10 Daffa Sayidin N 60 Tidak Tuntas

11 M. Rizqi Pairuz 80 TUNTAS

12 M. Utama Finza Ronaldi 90 TUNTAS

13 Muhammad Al-Irzan 70 Tidak Tuntas

14 Billyan Fazar Nugraha 80 TUNTAS

15 Egi Saputra 80 TUNTAS

16 Christiyan William Sanjaya 50 Tidak Tuntas

17 Ubaidul Hakim 80 TUNTAS

Page 91: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

74

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

18 Muhammad Sulthan Jaya 70 Tidak Tuntas

19 Abid Assyauqi 80 TUNTAS

20 M. Syawaludin 90 TUNTAS

21 Muhammad Davin Al Amin 60 Tidak Tuntas

22 Najwa Maulana 90 TUNTAS

Jumlah 1740

Nilai Tertinggi 95

Nilai Terendah 60

Nilai Rata-rata Siswa 79%

Jumlah Siswa Yang Tuntas 15

Persentase Siswa Yang Tuntas 68%

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 7

Persentase Siswa Yang Tidak Tuntas 32%

(Sumber Hasil Tes Fiqih Siklus 1I kelas VIIIB MTs An-

Nur)

Gambar 4.2 Diagram Hasil Tes Siklus II

Berdasarkan tabel 4.12, rata-rata untuk nilai siswa pada siklus

II mengalami peningkatan dari 71 menjadi 79. Pada gambar diatas

terlihat siswa yang mencapai ketuntasan terdapat 15 orang dengan

68%

32%

Tuntas Tidak Tuntas

Hasil Tes Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Page 92: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

75

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

persentase 68% dan siswa yang tidak tuntas terdapat 7 orang

dengan persentase 32%. Ketuntasan belajar siswa mengalami

peningkatan pada siklus II ini, namun hasil yang dicapai belum

sesuai dengan yang peneliti harapkan. Dengan demikian, penelitian

ini dilanjutkan pada siklus II.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi siklus II ini, bahwa kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning

mampu meningkatkan kefokusan siswa terhadap materi

pembelajaran yang di sampaikan guru. Namun, pada pembelajaran

siklus II menggunakan ini masih terdapat kekurangan, diantaranya,

yaitu:

1) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan guru

saat mendeskripsikan materi pelajaran sehingga ada beberapa

peserta didik yang belum termotivasi pada saat proses

pembelajaran.

2) Hasil tes pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I,

terdapat 15 orang siswa yang tuntas dan 7 orang yang tidak

tuntas, Namun persentase ketuntasan belajar peserta didik

belum mencapi hasil yang peneliti harapkan.

3) Aktivitas guru dan aktvitas siswa juga meningkat dan berada

pada katagori baik.

Berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan maka dari itu

untuk siklus III perlu diadakan perbaikan, diantaranya:

1) Mengingatkan kembali siswa untuk lebih fokus lagi saat proses

pembelajaran dan memperhatikan guru saat mendeskripsikan

materi pelajaran.

2) Guru juga dapat meningkatkan kinerja nya dan dapat

meningkatkan motivasi siswa saat proses pembelajaran

berlansunng

Page 93: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

76

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

3) Melakukan revisi rencana tindakan siklus II untuk dijadikan

rencana tindakan pada siklus III.

4) Peneliti harus lebih dalam lagi mempelajari dan menguasai

penggunaan model pembelajaran discovery learning.

4. Siklus III

Rencana tindakan siklus III dilakukan selama dua kali pertemuan

pembelajaran yang dimulai pada tanggal 20 Februari 2021 dan diakhiri

pada tanggal 22 Februari 2021 dengan memberikan soal tes siklus III

kepada siswa. Berdasarkan refleksi pada siklus II adapun tahapan

kegiatan pada siklus III yang dilakukan peneliti sebagai berikut :

a. Perencanaan (Planning)

Tahap perencanaan siklus III dengan mempersiapakan

berbagai komponen-komponen yang akan digunakan dalam

penelitian, yaitu sebagai berikut :

1) Menyusun rencana pelaksanaan (RPP) yang berbeda, dengan

materi “Macam-macam Puasa wajib”

2) Menyiapkan sumber dan alat pembelajaran, dalam mendukung

kelancaran proses pembelajaran.

3) Menyiapkan pedoman observasi untuk guru dan siswa yang

telah disusun sebelumnya. Hal ini digunakan untuk mengetahui

bagaimana proses pembelajaran Fiqih dengan menggunakan

model pembelajaran discovery learning.

4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes hasil belajar kognitif

bentuk uraian untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah

menggunakan model pembelajaran discovery learning pada

pembelajaran Fiqih.

Tabel 4.14. Jadwal Perencanaan (Siklus III)

No Hari/Tanggal Pertemuan Materi

1 Sabtu,

20 Februari 2021

Pertemuan I

Macam-macam

Puasa wajib

Page 94: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

77

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2 Senin,

22 Februari 2021

Pertemuan II

Tes kemampuam

(Siklus III)

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahapan ini peneliti memberikan gambaran kepada guru

untuk melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan tindakan siklus III

dilakukan dalam dua kali pertemuan pemberian tindakan, dan satu

kali pertemuan tes kemampuan memecahkan masalah siklus III

yang dilakukan selama 45 menit dengan pokok bahasan macam-

macam puasa wajib. Peneliti dan guru berkolaborasi melaksanakan

penelitian tindakan kelas. Peneliti dibantu satu pengamat yang akan

diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan lembar observasi yang sudah peneliti sediakan.

Berikut deskripsi pelaksanaan dan pengamatan kegiatan

pembelajaran Fiqih dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning.

Pertemuan I

Pertemuan I pada siklus III dilakukan pada hari Sabtu, 20

Februari 2021 Jam ke 5 pada pukul 11-11.45 WIB. Materi yang

akan disampaikan adalah macam-macam puasa wajib.

1) Kegiatan Awal Pembelajaran

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

do’a. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa akan

dilaksanakan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan modal

pembelajaran discovery learning, dimana pembelajaran

berpusat pada siswa. Siswa belajar mengeluarkan pendapat

mengenai penemuan yang mereka temui. Selanjutnya guru

menyampaikan kepada siswa materi yang akan dibahas pada

pertemuan ini dengan materi pokok macam-macam puasa

Page 95: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

78

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

wajib. Sebelum memulai pembelajaran guru memberikan

apersepsi untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian guru

juga memberikan motivasi mengenai pembelajaran yang akan

dibahas. Setelah itu guru memulai pembelajaran sesuai dengan

RPP yang telah disusun.

2) Kegiatan Inti Pembelajaran

(a) Pemberian Stimulus (Stimulation)

Guru memberikan stimulasi dengan menampilkan

sebuah vidio atau sebuah gambaran yang berkaitan dengan

materi yang diajarkan yaitu sub pokok puasa, dengan

materi macam-macam puasa wajib.

(b) Problem Statement (Penyataan/Identifikasi Masalah)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengindentifikasi sebanyak mungkin masalah yang

relevan mengenai vidio yang ditampilkan.

(c) Pengumpulan Data (Data Collection)

(1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

(2) Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai

pedoman untuk mengumpulkan data.

(3) Guru menginstruksikan siswa untuk membuktikan

hipotesisnya dengan mencari informasi macam-

macam puasa wajib yang bersumber dari buku,

diskusi, dan lain sebagainya.

(4) Guru membimbing siswa dalam memperoleh data

(d) Pengolahan Data ( Data Processing)

Siswa mengolah data yang diperoleh dari berbagai

sumber kemudian ditafsirkan atau dikalimatkan dengan

baik yang dideskripsikan terarah kepada perumusan

jawaban.

(e) Pembuktian (Verification)

Page 96: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

79

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

(1) Siswa melakukan pemeriksaan tentang kesesuaian

hipotesis dengan hasil pengolahan data.

(2) Siswa mempresentasikan hasil pengolahan datanya di

depan kelas.

(f) Menyimpulkan (Generalization)

(1) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

pengumpulan data sehingga dapat dikaitkan dengan

video yang telah ditampilkan saat awal pembelajaran.

(2) Guru memberikan materi tentang puasa dimulainya

dengan menjelasakan macam-macam puasa.

3) Kegiatan Akhir Pembelajaran

Pada tahap ini guru dan siswa mengevaluasi pembelajaran

siswa mengambil sebuah kesimpulan tentang materi yang telah

dipelajari. Selama kegiatan berlangsung pada pertemuan I,

siswa menanggapi dan mengeluarkan pendapat tentang soal

yang akan diajukan oleh guru selama kurang lebih 10 menit.

Sudah sebagian besar siswa berkonsentrasi memahami soal

dan mengeluarkan pendapat, hanya sebagian kecil siswa yang

masih diam dan susah mengeluarkan pendapat ketika

permasalahan diberikan oleh guru.

Pertemuan II

Pertemuan II pada siklus III dilaksanakan pada hari senin 22

Februari 2021. Pada pertemuan ini guru mengadakan suatu tes

akhir siklus I. Tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

siswa dalam mengerjakan tes yang diberikan setelah menggunakan

model pembelajaran Discovery Learning.

1) Kegiatan Awal Pembelajaran

Pada awal pembelajaran guru memulai dengan salam dan

berdoa bersama. Selanjutnya guru menginformasikan bahwa

Page 97: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

80

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

akan akan dilaksanakan tes kemampuan berpikir siswa dalam

menjawab tes hasil belajar siswa.

2) Kegiatan Inti

(a) Guru memberikan instruksi dan menjelaskan aturan

mengerjakan soal tes akhir siklus III

(b) Siswa bertugas menanggapi masalah perintah guru dan

mengerjakan soal dengan benar dan mandiri.

3) Kegiatan Akhir Pembelajaran

Guru memberikan intruksi kepada siswa untuk

mengumpulkan lembar jawaban dengan tertib dan guru

menutup pelajaran.

c. Pengamatan (Observing)

Observasi dilakukan secara langsung bersamaan dengan

pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi untuk

aktivitas guru dan aktivitas siswa, didapat juga hasil tes siklus II.

Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1) Lembar Observasi Aktivitas Guru

Tabel. 4.15 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning

No

Indikator/Aspek yang diamati

Skor

1 2 3 4 5

A. Pra Pembelajaran

1 Guru mengkondisikan kesiapan siswa √

2 Guru mengucapkan salam dan

memimpin membaca doa

3 Guru memotivasi siswa √

4 Guru menyampaikan indikator dan

tujuan pembelajaran

5 Guru menggunakan media

pembelajaran yang sesuai

Page 98: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

81

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

6 Guru menjelaskan tentang model

pembelajaran discovery learning

7 Guru membagi siswa dalam beberapa

kelompok

B. Keterampilan Membuka Pelajaran

8 Guru membuka pelajaran sesuai

dengan pendekatan

9 Guru memutar vidio tentang materi

pembelajaran

10 Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa

11 Guru memberikan permasalahan

sesuai dengan materi yang dipelajari

untuk dipecahkan

C. Kegiatan Inti

Problem Statement ( Peryataan / Identifikasi Masalah)

12 Guru meminta siswa untuk

mengidentifikasi masalah

Pengumpulan dan Pengolahan data / informasi (Data

Collection and Data Processing)

13 Guru meminta siswa untuk mencari

sumber informasi dari buku atau

mendiskusikannya

14 Guru berperan sebagai pembimbing

dengan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar secara

aktif

Pembuktian (Verification)

15 Guru meminta siswa untuk

menghubungkan dan menemukan

Page 99: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

82

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

konsep melalui contoh-contoh dalam

kehidupan sehari-hari terkait dengan

masalah yang dipelajari

16 Guru meminta siswa untuk

membuktikan hasil temuannya

dengan konsep yang sudah ada

D. Kegiatan Penutup

Menarik Kesimpulan (Generalization)

17 Guru meminta siswa untuk

memberikan kesimpulan

18 Guru memberikan pertanyaan terkait

materi yang telah dipelajari

19 Guru memberikan penguatan

terhadap hasil pemecahan masalah

sesuai dengan materi

20 Guru memberikan motivasi kepada

siswa dan mengevaluasi kinerja siswa

21 Guru menutup pelajaran dengan doa

dan salam

JUMLAH SKOR 95

Persentase 90%

(observasi, 20 Februari 2021)

Keterangan :

1. Sangat kurang : (0-20%)

2. Kurang : (21-40%)

3. Cukup : (41-60%)

4. Baik : (61-80%)

5. Sangat baik : (81-100%)

Dari tabel 4.14, hasil observasi aktivitas guru pada siklus III

diperoleh data bahwa guru sudah melakukan proses pembelajaran

Page 100: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

83

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning

dengan maksimal. Hasil skor pada lembar observasi aktivitas guru

pada siklus III mencapai 90% dan berada pada katagori sangat

baik.

2) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning

No

Indikator/Aspek yang diamati

Skor

1 2 3 4 5

A. Pra Pembelajaran

1 Siswa menunjukkan siap mengikuti

pelajaran

2 Siswa menjawab salam dan berdoa √

3 Siswa termotivasi √

4 Siswa mendengarkan indikator dan

tujuan pembelajaran yang

disampaikan guru

5 Siswa mampu mengaplikasikan

media pembelajaran yang disediakan

oleh guru

6 Siswa mendengarkan penjelasan

tentang model pembelajaran

discovery learning

7 Siswa menempati tempat duduk

sesuai dengan kelompoknya

B. Keterampilan Membuka Pelajaran

8 Siswa menyimak vidio yang

ditampilkan

9 Siswa menjawab pertanyaan dari guru √

10 Siswa antusias menerima tugas dari √

Page 101: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

84

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

guru tentang permasalahan yang

sesuai dengan materi

C. Kegiatan Inti

Problem Statement ( Peryataan / Identifikasi Masalah)

11 Siswa mampu mengidentifikasi

masalah dan memberikan pertanyaan

Pengumpulan dan Pengolahan data / informasi (Data

Collection and Data Processing)

12 Siswa berusaha mencari sumber

informasi dari buku atau

mendiskusikannya

13 Siswa mempresentasikan hasil

diskusi

14 Siswa mampu berinteraksi dengan

guru dan terlibat secara aktif dalam

pembelajaran

Pembuktian (Verification)

15 Siswa mampu menemukan konsep

melalui contoh-contoh dalam

kehidupan sehari-hari

16 Siswa mampu membuktikan hipotesis

sesuai hasil temuannya dengan

konsep sebelumnya apakah terbukti

atau tidak

D. Kegiatan Penutup

Menarik Kesimpulan (Generalization)

17 Siswa mampu memberikan

kesimpulan tentang materi yang telah

dipelajari

18 Siswa mampu menjawab pertanyaan √

Page 102: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

85

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

dari guru dengan benar

19 Siswa mendengarkan penguatan

materi yang disampaikan oleh guru

20 Siswa senang menerima motivasi

yang diberikan oleh guru

21 Siswa mengikuti berdoa dan

menjawab salam

JUMLAH SKOR 86

Persentase 82%

(Observasi, 20 Februari 2021)

Keterangan :

1. Sangat kurang : (0-20%)

2. Kurang : (21-40%)

3. Cukup : (41-60%)

4. Baik : (61-80%)

5. Sangat baik : (81-100%)

Dari data tabel 4.15, hasil observasi aktivitas siswa diperoleh

data bahwa hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa

menunjukkan bahwa proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran discovery learning semakin dimengerti peserta didik

dan mereka bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hasil

persentase kegiatan peserta didik pada siklus III mengalami

peningkatan dan berada pada katagori sangat baik.

3) Hasil Tes

Tabel 4.17 Hasil Tes Siklus III

Kelas

VIII B

Mapel : Fiqih KBM : 76 Materi : Puasa

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Gian Fatoni 90 TUNTAS

Page 103: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

86

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

2 Zico Aldyos Putra 80 TUNTAS

3 M. Quraish Ali 90 TUNTAS

4 Dian Al Fahry 100 TUNTAS

5 Dwiki Muhammad Alfarizi 100 TUNTAS

6 Thalbiah Multazam Salaksa 80 TUNTAS

7 Restu Pranata 95 TUNTAS

8 Miftahul Anwar 95 TUNTAS

9 Muhammad Riduan 80 TUNTAS

10 Daffa Sayidin N 85 TUNTAS

11 M. Rizqi Pairuz 80 TUNTAS

12 M. Utama Finza Ronaldi 90 TUNTAS

13 Muhammad Al-Irzan 80 TUNTAS

14 Billyan Fazar Nugraha 80 TUNTAS

15 Egi Saputra 80 TUNTAS

16 Christiyan William Sanjaya 70 Tidak Tuntas

17 Ubaidul Hakim 80 TUNTAS

18 Muhammad Sulthan Jaya 80 TUNTAS

19 Abid Assyauqi 80 TUNTAS

20 M. Syawaludin 90 TUNTAS

21 Muhammad Davin Al Amin 75 Tidak Tuntas

22 Najwa Maulana 90 TUNTAS

Jumlah 1870

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 70

Nilai Rata-rata Siswa 85

Jumlah Siswa Yang Tuntas 20

Persentase Siswa Yang Tuntas 91%

Jumlah Siswa Yang Tidak Tuntas 2

Persentase Siswa Yang Tidak Tuntas 9%

(Sumber Hasil Tes Fiqih Siklus III kelas VIIIB MTs An-Nur)

Page 104: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

87

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Gambar 4.3 Diagram Hasil Tes Siklus III

Berdasarkan tabel 4.16, rata-rata untuk nilai siswa pada siklus

III mengalami peningkatan dari 79 menjadi 91. Pada gambar diatas

terlihat siswa yang mencapai ketuntasan terdapat 20 orang dengan

persentase 91% dan siswa yang tidak tuntas terdapat 2 orang

dengan persentase 9%. Ketuntasan belajar siswa mengalami

peningkatan pada siklus III ini dan sesuai dengan yang peneliti

harapkan. Dengan demikian penelitian ini dihentikan.

d. Refleksi (Reflecting)

Dari pelaksanaan tindakan pada siklus III ini, setelah

menganalisis data-data yang ada pada penelitian, dapat disimpulkan

hasil tes pada siklus III sudah mencapai KBM. Secara persentase

hasil belajar siswa mencapai 91%. Sedangkan persentase hasil

observasi aktivitas guru siklus III mencapai 90% dan persentase

hasil observasi aktivitas peserta didik mencapai 82%. Melihat hasil

yang telah maksima, penelitian beranggapan bahwa penelitian

dapat dihentikan. Sebagai bahan analisis dan pembahasan, data

penelitian dari keseluruhan siklus akan diuraikan sebagai berikut.

91%

9%

Tuntas Tidak Tuntas

Hasil Tes Siklus III

Tuntas Tidak Tuntas

Page 105: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

88

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

5. Hasil Tes

Gambar 4.4 Diagram Hasil Tes Per Siklus

Berdasarkan diagram diatas persentase hasil belajar siswa pada

siklus I yaitu 59% siswa yang tuntas dan 41% siswa yang tidak tuntas.

Persentase pada siklus I masih belum mencapai intervensi tindakan

yang diharapkan. Pada siklus II persentase belajar peserta didik yaitu

68% siswa tuntas dan 32% siswa yang tidak tuntas. Hasil belajar pada

siklus II mengalami peningkatan, namun belum juga mencapai hasil

yang diharapkan. Namun, setelah dilakukan banyak perbaikan pada

siklus I dan siklus II, hasil belajar siswa pada siklus III mencapau 91%

siswa yang tuntas dan hanya 9% siswa yang tidak tuntas. Hal ini

menunjukkan bahwa intervensi tindakan yang diharapkan telah tercapai.

Siklus I Siklus II Siklus III

59%

68%

91%

41%

32%

9%

Hasil Tes Per Siklus

Tuntas Tidak Tuntas

Page 106: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

89

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

6. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Gambar 4.5 Diagram Aktivitas Guru Per Siklus

Berdasarekan hasil skor pada lembar observasi aktivitas guru

yang terlihat pada diagram diatas pada siklus I persentase aktivitas guru

mencapai 60% dan pada siklus II meningkat menjadi 74% kemudian

pada siklus III semakin meningkat dengan persentase mencapai 90%

dan berada pada kategori sangat baik.

7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Gambar 4.6 Diagram Aktivitas Siswa Per Siklus

Berdasarkan hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa

yang terlihat pada diagram diatas, persentase pada siklus I mencapai

59%. Pada siklus II persentase aktivitas siswa mencapai 62%. Pada

siklus III persentase aktivitas siswa pada siklus III ini mencapai 82%

dan berada pada katagori sangat baik.

0%

50%

100%

Siklus I Siklus II Siklus III

60% 74% 90%

Aktivitas Guru Per Siklus

0%

50%

100%

Siklus I Siklus II Siklus III

59% 62% 82%

Aktivitas Siswa Per Siklus

Page 107: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

90

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

C. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas guna untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran

discovery learning kelas VIIIB. Penelitian pembelajaran yang dilaksanakan

pada penelitian ini telah sesuai dengan tahapan model pembelajaran

discovery learning, tahapan-tahapan pembelajaran model pembelajaran

discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan

pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran discovery learning

telah menunjukkan hasil yang cukup efektif dalam pelaksanaan proses

pembelajaran Fiqih di kelas VIIIB MTs An-Nur Tangkit Muaro Jambi. Hal

ini terlihat dari adanya peningkatan hasil belajar siswa yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning, karena dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning

siswa sedemikian rupa terlibat aktif dalam pembelajaran serta melatih

kemampuan berpikir siswa secara kritis sehingga siswa mampu menemukan

permasalahan yang diberikan oleh guru.

Pada pelaksanaannya penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus mulai

dari Senin, 01 Februari 2021 sampai Senin, 22 Februari 2021. Dari analisis

data ketiga siklus yang telah dilaksanakan terlihat adanya peningkatan hasil

belajar setelah menggunakan model pembelajaran discovery learning, hal

tersebut juga didukung oleh aktivitas siswa yang juga meningkat tiap

siklusnya.

Tes diberikan kepada siswa pada setiap siklus. Pada siklus I belum ada

peningkatan hasil belajar yang disebabkan beberapa faktor. Diantaranya

yaitu masih banyak siswa yang tidak mengikuti scenario pembelajaran

dengan baik, seperti masih ada yang mengobrol saat guru mendeskripsikan

pelajaran, selain itu guru juga kurang memberikan motivasi kepada siswa

saat proses pembelajaran sehingga masih banyak siswa yang kurang dalam

bekerja sama antar kelompok masing-masing.

Dengan adanya evaluasi pada siklus I, pelaksanaan pada siklus II

mulai maksimal. Namun, hasil belajar peserta didik belum mencapai

Page 108: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

91

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

intervensi tindakan yang diharapkan peneliti. Dengan demikian, tindakan

dilanjutkan pada siklus III. Evaluasi yang selalu dilakukan pada akhir setiap

siklus menjadikan hasil belajar siswa pada siklus III ini mengalami

peningkatan yaitu dari siklus I 59% , siklus II 68% dan siklus III 91%. Ini

berarti hasil belajar peserta didik telah mencapi intervensi tindakan yang

diharapkan.

Meningkatnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari aktivitas guru

dalam menggunakan model pembelajaran discovery learning. Hal ini

terlihat dari hasil observasi aktivitas guru yang terus meningkat di setiap

siklusnya. Pada siklus I hasil mencapai 60% pada siklus II mencapai 74%

dan pada siklus III mencapai 90% dan berada pada katagori sangat baik.

Semangat dan fokus siswa dalam proses pembelajaran ternyata juga

berdampak positif terhadap hasil belajar. Peningkatan aktivitas siswa

menggunakan model pembelajaran discovery learning terlihat pada setiap

siklusnya. Pada siklus I hasil observasi aktivitas siswa mencapai 59%, pada

siklus II 62% sedangkan pada siklus III mencapai 82% dan berada pada

katagori sangat baik.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, maka

model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Fiqih di kelas VIII B MTs An-Nur Tangkit

Muaro Jambi.

Page 109: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pembelajaran

yang dilakukan dikelas VIII B Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Muaro Jambi dari siklus I hingga siklus III, maka dapat disimpulkan bahwa

dengan penggunaan model pembelajaran discovery learning dapat

meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa di kelas VIII B. Hal ini terlihat dari

peningkatan hasil belajar yang diperoleh setiap siklusnya, pada saat pra

siklus atau sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata 63 dengan jumlah

siswa yang tuntas 7 orang dari 22 jumlah keseluruhan, (32%) dan setelah

dilakukan tindakan siklus I nilai rata-rata siswa 71 dengan jumlah siswa

yang tuntas 13 orang dari 22 jumlah keseluruhan (59%), pada siklus II

dengan nilai rata-rata siswa 79 dengan jumlah yang tuntas 15 orang dari 22

jumlah keseluruhan (68%), dan semakin meningkat lagi pada siklus III

dengan nilai rata-rata 85 dengan jumlah siswa yang tuntas 20 orang dari 22

jumlah keseluruhan (91%), ini menunjukkan bahwa penggunaan model

pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VIII B pada mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah An-Nur

Tangkit Muaro Jambi.

B. Saran-saran

Setelah penelitian tindakan kelas (PTK) ini dipaparkan dalam bentuk

tulisan maka peneliti merekomendasikan beberapa saran yang berguna dan

bermanfaat sebagai masukan, demi kelancaran pelaksanaan pembelajaran di

Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi. Adapun saran dari

peneliti yaitu kepada pihak Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro

Jambi, bahwa setelah penggunaan model pembelajaran discovery learning

telah diterapkan pada kelas VIII B Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit

Muaro Jambi dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat

Page 110: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

93

dijadikan alternatif dalam pembelajaran Fiqih. Dan diharapkan kepada

sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan rencana pelaksanaan

pembelajaran dan metode atau model pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran dan materi yang akan diajarkan.

C. Kata Penutup

Dengan megucapkan rasa syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT,

yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dengan

baik walaupun dalam bentuk yang begitu sederhana. Peneliti juga menyadari

bahwa didalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini belum tentu sempurna,

baik dalam penulisan, pengaturan, dan segi bahasanya. Dalam hal ini

peneliti berlapang dada menerima kritikan dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan laporan penelitian tindakan kelas (PTK)

ini. Harapan peneliti, semoga laporan penelitian tindakan kelas (PTK) ini

dapat memberikan manfaat serta memberi pedoman bagi semua kalangan

yang membutuhkan khususnya bagi Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Page 111: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

94

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Susanto, 2013, Teori Belajar & Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Cet. Ke-

1, Jakarta : Prenadamedia Group.

Ahmad Yani, , 2014, Mindset Kurikulum 2013, Cet. Ke-2, Bandung : Alfabeta.

Anas Sudjiono, 2012, Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo

Persada,

Anonim, 2014, Undang-undang RI no. 20 Tahun 2003, Tentang Pendidikan

Nasional Tahun 2003. Jakarta : Sinar Grafika.

Asep Jihad dkk, 2012, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta : Multi Presindo.

Deni Darmawan dan Dinn Wahyudin, 2018, Model Pembelajaran Di Sekolah,

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Daryanto, 2014, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.

Yogyakarta : Gava Media.

Endang Puji Rahayu, Jurnal Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Biologi

melalui metode pembelajaran brainstorming tipe group investigation

siswa kelas VII SMP Negeri Sukamaju 3 Depok, 2014.

Iskandar, 2012, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Referensi.

Iswandi, 2014, Teori Belajar, Bogor : Penerbit In Media.

Jamil Suprihatiningrum, 2017, Strategi Pembelajaran (Teori & Aplikasi), Cet.

Ke-2, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Kyky Syafredi, 2018, Hasil Penelitian Efek Model Pembelajaran Discovery Dan

Kreatifitas Terhadap Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi Fisiki Siswa,

Sukabumi : CV Jejak.

Page 112: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

95

Muhammad Fathurrohman, 2018, Model-Model Pembelajaran Inovatif

Alternative Desain Pembelajaran Yang Menyenangkan, Jakarta : Ar-

Ruzz Media.

Muhibbin syah, 2010, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, , 2007, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Ninik Sri Widayati dan Hafis Muaddab, 2007, 29 Model-Model Pembelajaran

Inovatif, Surabaya : CV. Garuda Mas Sejahtera.

Nurdyansyah dan Eni Fariyarul Fahyuni, 2016, Inovasi Model Pembelajaran

Sesuai Kurikulum 2013, Sidoarjo : Nizama Learning Center.

Oemar Hamalik, 2013, Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke-15, Jakarta : PT. Bumi

Aksara.

Pudyo Susanto, 2018, Belajar Tuntas (Filosofi, konsep, dan Implementasi),

Jakarta : Bumi Aksara.

Ridwan, Dkk, 2018, Panduan Penulisan Skirpsi, Jambi : Salim Media Indonesia.

Sugiyono, 2016, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, Dan R&D, Cet. Ke-23,

Bandung : Alfabeta.

Suharsimi Arikunto, 2012, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Bumi Aksara.

Widowati. 2012, Jurnal Brainstorming Sebagai Alternatif Pengembangan

Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Biologi.

Page 113: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

Lampiran 1

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Skripsi : “Penggunaan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi”

A. Pedoman Observasi

1. Mengamati aktivitas guru dalam menyampaikan materi menggunakan

model pembelajaran discovery learning.

2. Mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada setiap

siklusnya.

3. Mengamati seberapa jauh pelaksanaan tindakan telah sesuai dengan

rencana tindakan yang ditetapkan sebelumnya.

4. Mengamati seberapa banyak pelaksanaan tindakan telah menunjukkan

tanda-tanda akan tercapainya tujuan tindakan.

B. Pedoman Wawancara

1. Kepada kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro

Jambi

a. Bagaimana kondisi Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro

Jambi?

2. Guru kelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi

a. Bagaimana kondisi awal hasil belajar siswa kelas VIII B pada mata

pelajaran Fiqih?

b. Faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa?

c. Apa kendala saat mengajar Fiqih?

C. Pedoman Dokumentasi

1. Mencatat Historis Madrasah

2. Mencatat Geografis Madrasah Dan Lingkungan Sosial

3. Mencatat Visi Misi Madrasah

4. Mencatat Sarana Dan Prasarana Madrasah

Page 114: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

5. Mencatat Keadaan Pendidik

6. Mencatat Data Awal Hasil Belajar Siswa

7. Mencatat Hasil Belajar Siswa Setiap Akhir Siklus

8. Mencatat Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Permasalahan Penelitian

D. Pedoman Tes

Metode saat ini diberikan kepada siswa kelas VIII B pada siklus I dan

II, tes yang akan dilakukan secara tertulis dalam bentuk soal-soal jawaban

singkat (Essay) yang dibuat oleh peneliti sendiri dan disesuaikan dengan

materi yang diajarkan dan dibantu dengan guru untuk melihat hasil belajar

siswa yang dicapai setelah diberikan soal.

Page 115: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS 1)

Sekolah : MTs An-Nur Tangkit Muaro Jambi

Kelas / Semester : VIII B / Genap

Mata Pelajaran : Fiqih

Alokasi waktun : 4 X 45 Menit (2X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam jangkauan pergaulan

dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (factual, konseptual, dan

procedural) berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari disekolah sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan pengertian puasa wajib dan dasar hukumnya

2. Menjelaskan syarat-syarat melaksanakan puasa wajib dan puasa sunnah

3. Menjelaskan rukun-rukun puasa wajib

4. Menjelaskan macam-macam puasa wajib

5. Menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa

6. Menjelaskan orang-orang yang boleb tidak melakukan puasa Ramadhan

7. Menjelaskan tatacara melaksanakan puasa wajib

C. Indkator

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian puasa wajib dan dasar hukumnya

2. Siswa dapat menjelasakan syarat-syarat melaksanakan puasa

3. Siswa dapat menjelaskan rukun-rukun puasa

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian puasa

2. Siswa mampu menunjukkan dalil tentang puasa

3. Siswa mampu menjelaskan syarat dan rukun puasa

E. Materi pembelajaran

Pengertian puasa, hukum puasa, syarat-syarat puasa, rukun puasa

Page 116: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

F. Model pembelajaran

Metode : Metode Diskusi Kelompok Kecil

Model : Model Discovery Learning

G. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan 1

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta

didik memimpin doa

b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik

c. Guru mengulang materi sebelumnya

d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat tulis

dan lain-lain.

e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan teknik penilaian yang akan digunakan

f. guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran

10

Menit

2 Kegiatan Inti

a. Pemberian Stimulus (Stimulation)

guru memberikan stimulasi dengan menampilkan vidio yang

berkaitan dengan materi yang diajarkan yaitu materi puasa.

b. Problem Statement (Penyataan/identifikasi masalah)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengindentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan

mengenai vidio yang ditampilkan.

c. Pengumpulan Data (Data Collection)

1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

2) Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai pedoman

untuk mengumpulkan data.

3) Guru menginstruksikan siswa untuk membuktikan

hipotesisnya dengan mencari informasi mengenai

pengertian, hukum, syarat dan rukun puasa yang

bersumber dari buku, diskusi, dan lain sebagainya.

4) Guru membimbing siswa dalam memperoleh data

d. Pengolahan Data ( Data Processing)

Siswa mengolah data yang diperoleh dari berbagai sumber

kemudian ditafsirkan atau dikalimatkan dengan baik yang

dideskripsikan terarah kepada perumusan jawaban.

e. Pembuktian (Verification)

1) Siswa melakukan pemeriksaan tentang kesesuaian

hipotesis dengan hasil pengolahan data.

2) Siswa mempresentasikan hasil pengolahan datanya di

depan kelas.

f. Menyimpulkan (Generalization)

30

Menit

Page 117: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

pengumpulan data sehingga dapat dikaitkan dengan video

yang telah ditampilkan saat awal pembelajaran.

3 Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Guru mengadakan evaluasi

c. Guru bersama siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran

d. Guru memberi salam penutup

5

Menit

Pertemuan II

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta

didik memimpin doa

b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik

c. Guru mengulang materi sebelumnya

d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat tulis

dan lain-lain.

e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan teknik penilaian yang akan digunakan

f. guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran

10

Menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru memberikan dan mengarahkan siswa untuk

mengerjakan tes kemampuan akhir siklus I

b. Mengeskplore/eksperimen

1) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara

kelompok

2) Secara berkelompok mencari data dari berbagai informasi,

seperti buku atau berdiskusi dengan kelompok mengenai

puasa

3) Mendiskusikan pengertian, hukum dan syarat-syarat

melaksanakan puasa

4) Mendiskusikan rukun-rukun puasa

c. Guru membahas soal latihan dengan melontarkan

pertannyaan kepada siswa, sehingga dapat menganalisis

peningkatan berpikir siswa.

30

Menit

3 Penutup

a. Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajaran hari ini

b. Siswa diminta untuk bertanya hal yang kurang dipahami pada

materi hari ini

c. Siswa diminta mempelajari materi yang diajarkan berkaitan

materi puasa untuk melaksanakan tes hasil belajar siswa akhir

siklus I

d. Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran

5

Menit

Page 118: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

dengan berdoa

H. Alat-alat, Sumber Belajar, dan Penilaian

1. Alat-alat

a. Papan Tulis

b. Spidol

2. Sumber Belajar

a. Buku

b. Sumber belajar lain yang relevan

3. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian :

- Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen :

- Isian

Jambi, 06 Februari 2021

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Ira Yustika Irmawati

NIM.201172282

Page 119: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

Lampiran 3

LKS

LEMBAR KERJA SISWA KELAS VIII B

MADRASAH TSANAWIYAH AN-NUR TANGKIT MUARO JAMBI

SIKLUS I

Peneliti : Irmawati

Pembimbing I : Iskandar, S.Ag., M.Pd., Ph.D

Pembimbing II : Dr. Jaya, M.Pd

Jawablah soal dibawah ini dengan benar!

1. Jelaskan menurut pendapat anda mengenai pengetian puasa wajib serta

hukumnya ?

2. Apakah wajib berniat shaum di bulan ramadhan setiap harinya ataukah cukup

satu kali niat saja untuk sebulan penuh? Dan kapan sempurnanya hal itu ?

3. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat puasa ?

4. Apa saja rukun-rukun puasa, sebutkan ?

5. Bagaimana jika makan sahur setelah terbit fajar karena tidak tahu ?

Peneliti

Irmawati

NIM. 201172282

Page 120: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS II)

Sekolah : MTs An-Nur Tangkit Muaro Jambi

Kelas / Semester : VIII B / Genap

Mata Pelajaran : Fiqih

Alokasi waktun : 4 X 45 Menit (2X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

procedural) berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari disekolah sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan pengertian puasa wajib dan dasar hukumnya

2. Menjelaskan syarat-sayarat melaksanakan puasa wajib dan puasa

sunnah

3. Menjelaskan rukun-rukun puasa wajib

4. Menjelaskan macam-macam puasa wajib

5. Menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa

6. Menjelaskan orang-orang yang boleb tidak melakukan puasa Ramadhan

7. Menjelaskan tatacara melaksanakan puasa wajib

C. Indkator

1. Siswa dapat menjelaskan sunnah-sunnah puasa

2. Siswa dapat menjelaskan hal-hal yang dapat membatalkan puasa

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan sunnah-sunnah puasa

2. Siswa mampu menjelaskan hal-hal yang dapat membatalkan puasa

E. Materi pembelajaran

Sunnah-sunnah puasa, hal-hal yang membatalkan puasa

F. Model pembelajaran

Page 121: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

Metode : Metode Diskusi Kelompok Kecil

Model : Model Discovery Learning

G. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan 1

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta

didik memimpin doa

b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik

c. Guru mengulang materi sebelumnya

d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat tulis

dan lain-lain.

e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan teknik penilaian yang akan digunakan

f. guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran

10

Menit

2 Kegiatan Inti

a. Pemberian Stimulus (Stimulation)

guru memberikan stimulasi dengan menampilkan vidio yang

berkaitan dengan materi yang diajarkan yaitu materi puasa.

b. Problem Statement (Penyataan/identifikasi masalah)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengindentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan

mengenai vidio yang ditampilkan.

c. Pengumpulan Data (Data Collection)

1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

2) Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai pedoman

untuk mengumpulkan data.

3) Guru menginstruksikan siswa untuk membuktikan

hipotesisnya dengan mencari informasi mengenai

sunnah-sunnah puasa dan hal yang membatalkan puasa

yang bersumber dari buku, diskusi, dan lain sebagainya.

4) Guru membimbing siswa dalam memperoleh data

f. Pengolahan Data ( Data Processing)

Siswa mengolah data yang diperoleh dari berbagai sumber

kemudian ditafsirkan atau dikalimatkan dengan baik yang

dideskripsikan terarah kepada perumusan jawaban.

g. Pembuktian (Verification)

1) Siswa melakukan pemeriksaan tentang kesesuaian

hipotesis dengan hasil pengolahan data.

2) Siswa mempresentasikan hasil pengolahan datanya di

depan kelas.

g. Menyimpulkan (Generalization)

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

pengumpulan data sehingga dapat dikaitkan dengan video

30

Menit

Page 122: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

yang telah ditampilkan saat awal pembelajaran.

3 Penutup

a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Guru mengadakan evaluasi

c. Guru bersama siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran

d. Guru memberi salam penutup

5

Menit

Pertemuan II

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta

didik memimpin doa

b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik

c. Guru mengulang materi sebelumnya

d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat tulis

dan lain-lain.

e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan teknik penilaian yang akan digunakan

f. guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran

10

Menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru memberikan dan mengarahkan siswa untuk

mengerjakan tes kemampuan akhir siklus II

b. Mengeskplore/eksperimen

1) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara

kelompok

2) Secara berkelompok mencari data dari berbagai informasi,

seperti buku atau berdiskusi dengan kelompok mengenai

puasa

3) Mendiskusikan sunnah-sunnah puasa

4) Mendiskusikan hal yang membatalkan puasa

c. Guru membahas soal latihan dengan melontarkan

pertannyaan kepada siswa, sehingga dapat menganalisis

peningkatan berpikir siswa.

30

Menit

3 Penutup

a. Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajaran hari ini

b. Siswa diminta untuk bertanya hal yang kurang dipahami pada

materi hari ini

c. Siswa diminta mempelajari materi yang diajarkan berkaitan

materi puasa untuk melaksanakan tes hasil belajar siswa akhir

siklus II

d. Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran

dengan berdoa

5

Menit

Page 123: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

H. Alat-alat, Sumber Belajar, dan Penilaian

1. Alat-alat

a. Papan Tulis

b. Spidol

2. Sumber Belajar

a. Buku

b. Sumber belajar lain yang relevan

3. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian :

- Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen :

- Isian

Jambi, 13 Februari 2021

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Ira Yustika Irmawati

NIM.201172282

Page 124: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

Lampiran 5

LKS

LEMBAR KERJA SISWA KELAS VIII B

MADRASAH TSANAWIYAH AN-NUR TANGKIT MUARO JAMBI

SIKLUS II

Peneliti : Irmawati

Pembimbing I : Iskandar, S.Ag., M.Pd., Ph.D

Pembimbing II : Dr. Jaya, M.Pd

Jawablah soal dibawah ini dengan benar!

1. Bolehkah membersihkan telinga dan ngupil saat puasa ? apa hukum

berhubungan intim saat puasa dan apa sanksinya ?

2. Batalkah puasa jika mencicipi makanan ?

3. Apakah berkumur saat wudhu dan bergosip bisa membatalkan puasa ?

4. Benarkah hukumnya makruh kalu terlalu sering mandi saat puasa dan apa

hukum berenang saat puasa ?

5. Sebutkan dan jelaskan amalan sunnah dalam puasa ramadhan ?

Peneliti

Irmawati

NIM. 201172282

Page 125: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP SIKLUS III)

Sekolah : MTs An-Nur Tangkit Muaro Jambi

Kelas / Semester : VIII B / Genap

Mata Pelajaran : Fiqih

Alokasi waktun : 4 X 45 Menit (2X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan

procedural) berdasarkan ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari disekolah sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

B. Kompetensi Dasar

1. Menjelaskan pengertian puasa wajib dan dasar hukumnya

2. Menjelaskan syarat-sayarat melaksanakan puasa wajib dan puasa

sunnah

3. Menjelaskan rukun-rukun puasa wajib

4. Menjelaskan macam-macam puasa wajib

5. Menjelaskan hal-hal yang membatalkan puasa

6. Menjelaskan orang-orang yang boleb tidak melakukan puasa Ramadhan

7. Menjelaskan tatacara melaksanakan puasa wajib

C. Indkator

1. Siswa dapat menjelaskan macam-macam puasa wajib

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu menjelaskan macam-macam puasa wajib

E. Materi pembelajaran

Macam-macam puasa wajib

F. Model pembelajaran

Metode : Metode Diskusi Kelompok Kecil

Model : Model Discovery Learning

Page 126: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

G. Langkah-langkah kegiatan

Pertemuan 1

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta

didik memimpin doa

b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik

c. Guru mengulang materi sebelumnya

d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat tulis

dan lain-lain.

e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan teknik penilaian yang akan digunakan

f. guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran

10

Menit

2 Kegiatan Inti

a. Pemberian Stimulus (Stimulation)

guru memberikan stimulasi dengan menampilkan vidio yang

berkaitan dengan materi yang diajarkan yaitu materi puasa.

b. Problem Statement (Penyataan/identifikasi masalah)

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengindentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan

mengenai vidio yang ditampilkan.

c. Pengumpulan Data (Data Collection)

1) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

2) Guru membagikan LKS kepada siswa sebagai pedoman

untuk mengumpulkan data.

3) Guru menginstruksikan siswa untuk membuktikan

hipotesisnya dengan mencari informasi mengenai

macam-macam puasa wajib yang bersumber dari buku,

diskusi, dan lain sebagainya.

4) Guru membimbing siswa dalam memperoleh data

h. Pengolahan Data ( Data Processing)

Siswa mengolah data yang diperoleh dari berbagai sumber

kemudian ditafsirkan atau dikalimatkan dengan baik yang

dideskripsikan terarah kepada perumusan jawaban.

i. Pembuktian (Verification)

1) Siswa melakukan pemeriksaan tentang kesesuaian

hipotesis dengan hasil pengolahan data.

2) Siswa mempresentasikan hasil pengolahan datanya di

depan kelas.

h. Menyimpulkan (Generalization)

Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil

pengumpulan data sehingga dapat dikaitkan dengan video

yang telah ditampilkan saat awal pembelajaran.

30

Menit

3 Penutup

Page 127: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

a. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

b. Guru mengadakan evaluasi

c. Guru bersama siswa berdoa untuk mengakhiri pembelajaran

d. Guru memberi salam penutup

5

Menit

Pertemuan II

No Kegiatan Pembelajaran Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam dan meminta salah satu peserta

didik memimpin doa

b. Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik

c. Guru mengulang materi sebelumnya

d. Guru memeriksa perlengkapan siswa seperti buku, alat tulis

dan lain-lain.

e. guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

dan teknik penilaian yang akan digunakan

f. guru menyampaikan tahapan kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam pembelajaran

10

Menit

2 Kegiatan Inti

a. Guru memberikan dan mengarahkan siswa untuk

mengerjakan tes kemampuan akhir siklus III

b. Mengeskplore/eksperimen

1) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara

kelompok

2) Secara berkelompok mencari data dari berbagai

informasi, seperti buku atau berdiskusi dengan

kelompok mengenai puasa

3) Mendiskusikan macam-macam puasa wajib

c. Guru membahas soal latihan dengan melontarkan

pertannyaan kepada siswa, sehingga dapat menganalisis

peningkatan berpikir siswa.

30

Menit

3 Penutup

a. Guru dan siswa menyimpulkan dan merefleksi materi

pembelajaran hari ini

b. Siswa diminta untuk bertanya hal yang kurang dipahami

pada materi hari ini

c. Siswa diminta mempelajari materi yang diajarkan berkaitan

materi puasa untuk melaksanakan tes hasil belajar siswa

akhir siklus III

d. Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran

dengan berdoa

5

Menit

H. Alat-alat, Sumber Belajar, dan Penilaian

1. Alat-alat

a. Papan Tulis

b. Spidol

Page 128: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

2. Sumber Belajar

a. Buku

b. Sumber belajar lain yang relevan

3. Penilaian Hasil Belajar

a. Teknik Penilaian :

- Tes Tertulis

b. Bentuk Instrumen :

- Isian

Jambi, 20 Februari 2021

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Ira Yustika Irmawati

NIM.201172282

Page 129: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

Lampiran 7

LKS

LEMBAR KERJA SISWA KELAS VIII B

MADRASAH TSANAWIYAH AN-NUR TANGKIT MUARO JAMBI

SIKLUS III

Peneliti : Irmawati

Pembimbing I : Iskandar, S.Ag., M.Pd., Ph.D

Pembimbing II : Dr. Jaya, M.Pd

Jawablah soal dibawah ini dengan benar!

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam puasa wajib ?

2. Apa yang dimaksud dengan puasa nazar jelaskan ?

3. Apa yang dimaksud dengan puasa ramadhan jelaskan ?

4. Kewajiban puasa bulan ramadhan terdapat di dalam Al-Qur’an surat…

Ayat… ?

5. Puasa ramadhan mulai disyariatkan pada tahun?

Peneliti

Irmawati

NIM. 201172282

Page 130: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

A. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru

No

Tahap Kegiatan

Nomor

Indikator

1 Pra Pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

2 Keterampilan Membuka Pembelajaran 8, 9, 10, 11

3 Kegiatan Inti Pembelajaran 12, 13, 14, 15, 16

4 Kegiatan Akhir Pembelajaran 17, 18, 19, 20, 21

B. Kisi-Kisi Observasi Aktivitas Siswa

No Aspek Indikator

1 Kegiatan Motorik Siswa menyiapkan alat belajar serta

melaksanakan pembelajaran

2 Kegiatan Mendengar Siswa menyimak penjelasan guru

sebelum memutar vidio

3 Kegiatan Visual Siswa serius dan bersemangat

mengamati vidio pembelajaran

4 Kegiatan Lisan Siswa bertanya mengenai materi

pembelajaran yang telah diamati

5 Kegiatan Siswa membuat kesimpulan tentang

materi pelajaran

C. Kisi-kisi Soal Tes

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan pengertian puasa

wajib dan dasar hukumnya

2. Menjelaskan syarat-syarat

melaksanakan puasa wajib dan

puasa sunnah

3. Menjelaskan rukun-rukun puasa

wajib

4. Menjelaskan macam-macam

puasa wajib

5. Menjelaskan hal-hal yang

membatalkan puasa

1. Siswa dapat menjelaskan

pengertian puasa wajib dan dasar

hukumnya

2. Siswa dapat menjelasakan

syarat-syarat melaksanakan

puasa

3. Siswa dapat menjelaskan rukun-

rukun puasa

4. Siswa dapat menjelaskan

sunnah-sunnah puasa

5. Siswa dapat menjelaskan hal-hal

Page 131: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

6. Menjelaskan orang-orang

yang boleb tidak melakukan

puasa Ramadhan

7. Menjelaskan tatacara

melaksanakan puasa wajib

yang dapat membatalkan puasa

6. Siswa dapat menjelaskan

macam-macam puasa wajib

Page 132: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

DOKUMENTASI

Page 133: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …
Page 134: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-

01

25-06-2021 R-0 - 1dari 1

Nama : Irmawati

NIM : 201172282

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam

Semester : VIII (Delapan)

Judul Skripsi : Penggunaan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi

Pembimbing I : Iskandar S.Ag., M.Pd., Ph.D

No Tanggal Materi/Bimbingan Tanda Tangan

Pembimbing

1 02 September 2020 Bimbingan Proposal

2 10 Oktober 2020 Perbaikan Proposal

3 13 November 2020 ACC Seminar Proposal

4 2 Desember 2020 Seminar Proposal

5 01 Januari 2021 Revisi Proposal

6 06 Januari 2021 ACC Riset

7 28 Mei 2021 ACC Munaqasyah

Jambi, 16 Maret 2021

Pembimbing I

Iskandar S.Ag., M.Pd., M.S.i,. Ph. D

NIP. 197512242009121001

Page 135: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-05-

01

25-06-2021 R-0 - 1dari 1

Nama : Irmawati

NIM : 201172282

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam

Semester : VIII (Delapan)

Judul Skripsi : Penggunaan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Di Kelas VIII

Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro Jambi

Pembimbing II: Dr. Jaya, M.Pd

No Tanggal Materi/Bimbingan Tanda Tangan

Pembimbing

1 02 September 2020 Bimbingan Proposal

2 10 Oktober 2020 Perbaikan Proposal

3 13 November 2020 ACC Seminar Proposal

4 2 Desember 2020 Seminar Proposal

5 01 Januari 2021 Revisi Proposal

6 06 Januari 2021 ACC Riset

7 28 Mei 2021 ACC Munaqasyah

Jambi, 04 Maret 2021

Pembimbing II

Dr. Jaya, M.Pd

NIP. 197008022000031002

Page 136: PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK …

DAFTAR RIWAYAR HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Irmawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : Jambi, 10 April 1999

Alamat : RT 06 Kel. Tanjung Raden. Kec. Danau Teluk.

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak/ WA : 083164689815

Pengalaman-pengalaman Pendidikan Formal

1. SD/MI, Tahun Tamatan : SDN 54/IV Kota Jambi, 2011

2. SMP/MTs, Tahun Tamatan : MTsN 1 Kota Jambi, 2014

3. SMA/SMK, Tahun Tamatan : SMAN 7 Kota Jambi, 2017

Motto Hidup : Jadilah orang yang bermanfaat bagi orang lain