pengertian syirik dan bahayanya

36
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Syirik dan Bahayanya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’: 48) Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang merupakan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah, mencipta, mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan lain-lainnya. Syirik adalah mensejajarkan selain Allah dengan Allah dalam hal–hal yang merupakan kekhususan bagi Allah. Kekhususan Allah meliputi tiga hal rububiyah, uluhiyah, dan asma’ dan sifat. 2.1.1 Bentuk-bentuk Syirik 2.1.1.1 Syirik di dalam Al Uluhiyyah Yaitu kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak untuk disembah (berhak 2

Upload: akbar-facefactor

Post on 24-Jul-2015

213 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Syirik dan Bahayanya

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia

mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-

Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa

yang besar.” (QS. An Nisa’: 48)

Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang

merupakan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah, mencipta,

mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan lain-

lainnya.

Syirik adalah mensejajarkan selain Allah dengan Allah dalam hal–hal yang

merupakan kekhususan bagi Allah. Kekhususan Allah meliputi tiga hal rububiyah,

uluhiyah, dan asma’ dan sifat.

2.1.1 Bentuk-bentuk Syirik

2.1.1.1 Syirik di dalam Al Uluhiyyah

Yaitu kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak

untuk disembah (berhak mendapatkan sifat-sifat ubudiyyah). Yang mana Allah

Subhanahuwa Ta’ala dalam berbagai tempat dalam Kitab-Nya menyeru kepada

hamba-Nya agar tidak menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja.

Firman Allah Ta’ala :

“Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan

orang-orang yang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi

sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan)

dari langit lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai

2

Page 2: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

rezeki untukmu karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah

padahal kamu mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah : 21-22)

Perintah Allah dalam ayat ini agar semua manusia beribadah kepada Rabb

mereka dan bentuk ibadah yang diperintahkan antara lain syahadat, shalat, zakat,

shaum, haji, sujud, ruku’, thawaf, doa, tawakal, khauf (takut), raja’ (berharap),

raghbah (menginginkan sesuatu), rahbah (menghindarkan dari sesuatu), khusu’,

khasyah, isti’adzah (berlindung), istighatsah (meratap), penyembelihan, nadzar,

sabar dan lain lain dari berbagai macam ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan

Rasul-Nya.

Di sisi lain ada kerancuan yang terdapat di kalangan umum dalam memahami

ibadah. Mereka mengartikan ibadah dalam definisi yang sempit sekali seperti shalat,

puasa, zakat, haji. Ada pun yang lainnya tidak dikategorikan di dalamnya. Sungguh

indah perkataan Syaikhul Islam Abul Abbas Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam

mendefinisikan ibadah, beliau berkata :

“Ibadah itu ialah suatu nama yang mencakup semua perkara yang dicintai

Allah dan diridhai-Nya, apakah berupa perkataan ataupun perbuatan, baik dhahir

maupun yang bathin.”

Inilah pengertian ibadah yang sesungguhnya, yaitu meliputi segala perkara

yang dicintai dan diridlai Allah, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan.

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-

orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, ( QS. Al-baqoroh 21 )

Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 21 di atas menyatakan sembahlah

Rabb kamu, dimaksudkan untuk mendekatkan pemahaman kepada semua manusia

bahwa Ar Rabb yang wajib disembah adalah yang telah menciptakanmu dan orang-

orang sebelum kamu, yang menciptakan langit dan bumi serta yang mampu

menurunkan air (hujan) dari langit. Yang dengan air hujan itu dihasilkan segala jenis

buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian agar kalian mengetahui semua. Maka

janganlah mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah dengan menyembah dan meminta

rezeki kepada selain-Nya. Apakah kalian tidak malu dan berpikir bahwa Allah yang

menghidupkan dan yang memberi rezeki kemudian kalian tinggalkan untuk

beribadah kepada selain-Nya?

3

Page 3: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

Firman Allah Ta’ala :

“Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tak dapat memberi

rezeki kepada mereka sedikitpun dari langit dan bumi dan tidak berkuasa (sedikit jua

pun). Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya

Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. An Nahl : 73-74)

2.1.1.2 Syirik Di Dalam Ar Rububiyyah

Yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa

menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari

sifat-sifat ar rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih

jelek daripada orang-orang kafir terdahulu.

Orang-orang terdahulu beriman dengan tauhid rububiyyah namun mereka

menyekutukan Allah dalam uluhiyyah. Mereka meyakini kalau Allah satu-satunya

Pencipta alam semesta namun mereka masih tetap berdoa, meminta pada kuburan-

kuburan seperti kuburan Latta. Sebagaimana Allah kisahkan tentang mereka :

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang

menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka

akan menjawab : “Allah.” Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan

yang benar). (QS. Al Ankabut : 61)

Firman Allah Ta’ala :

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang

menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.”

Katakanlah : “Segala puji bagi Allah.” Tetapi kebanyakan mereka tidak

mengetahuinya. (QS. Luqman : 25)

Ayat-ayat ini semua menunjukkan kalau orang-orang musyrik terdahulu

mengakui Allah-lah satu-satunya pencipta yang menciptakan langit dan bumi, yang

menghidupkan dan mematikan, yang menurunkan hujan dan seterusnya. Akan tetapi

mereka masih memberikan peribadatan kepada yang lainnya. Maka bagaimanakah

dengan orang-orang yang tidak menyakini sama sekali kalau Allah-lah Penciptanya

4

Page 4: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

atau ada tuhan lain yang menciptakan, menghidupkan, dan mematikan, yang

menurunkan hujaan dan seterusnya atau ada yang serupa dengan Allah dalam

masalah-masalah ini. Tentu yang demikian lebih jelek lagi. Inilah yang dimaksud

syirik dalam rububiyah.

2.1.1.3 Syirik Di Dalam Al Asma’ wa Ash Shifat

Yaitu kalau seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian

sifat-sifat Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya, menyakini bahwa ada makhluk

Allah yang mengetahui perkara-perkara ghaib.

Firman Allah Ta?ala :

(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak

memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu.? (QS. Al Jin : 26)

2.1.2 JENIS SYIRIK

2.1.2.1 Syirik Akbar

Syirik ini menjadi penyebab keluarnya seseorang dari agama Islam, dan

orang yang bersangkutan jika meninggal dalam keadaan demikian, akan kekal di

dalam neraka.

Hakikat syirik akbar adalah memalingkan salah satu jenis ibadah kepada

selain Allah! Seperti :

memohon dan taat kepada selain Allah

bernadzar untuk selain Allah

takut kepada mayat, kuburan, jin, setan disertai keyakinan bahwa hal-hal

tersebut dapat memberi bahaya dan mudharat kepadanya

memohon perlindungan kepada selain Allah, seperti meminta perlindungan

kepada jin dan orang yang sudah mati

mengharapkan sesuatu yang tidak dapat diwujudkan kecuali oleh Allah

seperti meminta hujan kepada pawang, meminta penyembuhan kepada dukun

dengan keyakinan bahwa dukun itulah yang menyembuhkannya, mengaku

5

Page 5: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

mengetahui perkara ghaib, menyembelih hewan kurban yang ditujukan untuk

selain Allah.

2.1.2.1.1 Macam-macam Syirik Besar

2.1.2.1.1.1 Syirik dalam berdoa

Yaitu meminta kepada selain Allah, disamping meminta kepada-Nya. Allah

Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya (yang terjemahannya):

“Dan orang-orang yang kamu seru selain Allah tiada mempunyai apa-apa

meskipun setipis kulit ari. Jika kamu meminta kepada mereka, mereka tiada

mendengar seruanmu, dan kalau mereka mendengar mereka tidak dapat

memperkenankan permintaanmu. (QS. Faathir: 13-14)

2.1.2.1.1.2 Syirik dalam sifat Allah

Seperti keyakinan bahwa para nabi dan wali mengetahui perkara-perkara

ghaib. Allah Ta’ala telah membantah keyakinan seperti itu dengan firman-Nya (yang

terjemahannya):

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada yang

mengetahuinya kecuali dia sendiri.” (QS. Al-An’am : 59). Lihat QS. Al-Jin: 26-27.

Pengetahuan tentang hal yang ghaib merupakan salah satu hak istimewa

Allah, menisbatkan hal tersebut kepada selain-Nya adalah syirik akbar.

2.1.2.1.1.3 Syirik dalam Mahabbah (kecintaan)

Mencintai seseorang, baik wali atau lainnya layaknya mencintai Allah, atau

menyetarakan cinta-nya kepada makhluk dengan cintanya kepada Allah Ta’ala.

Mengenai hal ini Allah Ta’ala berfirman (yang terjemahannya):

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-

tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah,

6

Page 6: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. (QS. Al-Baqarah:

165).

Mahabbah dalam ayat ini adalah mahabbatul ubu-diyah (cinta yang

mengandung unsur-unsur ibadah), yaitu cinta yang dibarengi dengan ketundukan dan

kepatuhan mutlak serta mengutamakan yang dicintai daripada yang lainnya.

Mahabbah seperti ini adalah hak istimewa Allah, hanya Allah yang berhak dicintai

seperti itu, tidak boleh diperlakukan dan disetarakan dengan-Nya sesuatu apapun.

2.1.2.1.1.4 Syirik dalam ketaatan

Yaitu ketaatan kepada makhluk, baik wali ataupun ulama dan lain-lainnya,

dalam mendurhakai Allah Ta’ala. Seperti mentaati mereka dalam menghalal-kan apa

yang diharamkan Allah Ta’ala, atau mengharamkan apa yang dihalalkan-Nya.

Mengenai hal ini Allah Subhanahu wa Ta ala berfirman (yang

terjemahannya) : Mereka menjadikan orang-orang alim, dan rahib-rahib mereka

sebagai Tuhan selain Allah. (QS. At-Taubah: 31).

Taat kepada ulama dalam hal kemaksiatan inilah yang dimaksud dengan

menyembah berhala mereka! Berkaitan dengan ayat tersebut di atas, Rasulullah

SAW menegaskan (yang terjemahannya): Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam

bermaksiat kepada al-Khaliq (Allah). (Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Ahmad).

2.1.2.1.1.5 Syirik khauf (takut)

Jenis-jenis takut :

1. Khauf Sirri; yaitu takut kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, berupa

berhala, thaghut, mayat, makhluk gahib seperti jin, dan orang-orang yang

sudah mati, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menimpakan mudharat

kepada makhluk. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang

terjemahannya): Janganlah kamu takut kepada mereka, takutlah kamu

kepada-Ku jika kamu benar-benar orang beriman.(QS. Ali Imran: 175).

7

Page 7: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

2. Takut yang menyebabkan seseorang meninggalkan kewajibannya, seperti:

Takut kepada seseorang sehingga menyebabkan kewajiban ditinggalkan.

Takut seperti in hukumnya haram, bahkan termasuk syirik ashghar (syirik

kecil). Berkaitan dengan hal tersebut Rasulullah SAW bersabda (yang

terjemahannya):

“Janganlah seseorang dari kamu menghinakan dirinya!” Shahabat bertanya:

Bagaimana mungkin seseorang menghinakan dirinya sendiri? Rasulullah

bersabda: “Yaitu ia melihat hak Allah yang harus ditunaikan, namun tidak

ditunaikannya! Maka Allah akan berkata kepadanya di hari kiamat: Apa yang

mencegahmu untuk mengucapkan begini dan begini?”.

Ia menjawab: “Karena takut kepada manusia!”. Allah berkata: “Seharusnya

hanya kepadaKu saja engkau takut”. (HR. Ibnu Majah dari Abu Said al

Khudry, Shahih).

3. Takut secara tabiat, takut yang timbul karena fitrah manusia seperti takut

kepada binatang buas, atau kepada orang jahat dan lain-lainnya. Tidak

termasuk syirik, hanya saja seseorang janganlah terlalu didominasi rasa

takutnya sehingga dapat dimanfaatkan setan untuk menyesatkannya.

2.1.2.1.1.6 Syirik hulul

Percaya bahwa Allah menitis kepada makhluk-Nya. Ini adalah aqidah Ibnu

Arabi (bukan Ibnul Arabi, beliau adalah ulama Ahlus Sunnah) dan keyakinan

sebagian kaum Sufi yang ekstrem.

2.1.2.1.1.7 Syirik Tasharruf

Keyakinan bahwa sebagian para wali memiliki kuasa untuk bertindak dalam

mengatur urusan makhluk. Keyakinan seperti ini jelas lebih sesat daripada keyakinan

musyrikin Arab yang masih meyakini Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam

semesta.

8

Page 8: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

2.1.2.1.1.8 Syirik Hakimiyah

Termasuk syirik hakimiyah adalah membuat undang-undang yang

betentangan dengan syariat Islam, serta membolehkan diberlakukannya undang

undang tersebut atau beranggapan bahwa hukum Islam tidak sesuai lagi dengan

zaman. Yang tergolong musyrik dalam hal ini adalah para hakim yang membuat dan

memberlakukan undang-undang, serta orang-orang yang mematuhinya, jika

meyakini kebenaran UU tersebut dan rela dengannya.

2.1.2.1.1.9 Syirik tawakkal

Tawakkal ada tiga jenis:

Tawakkal dalam perkara yang hanya mampu dilaksanakan oleh Allah saja.

Tawakkal jenis ini harus diserahkan kepada Allah semata, jika seseorang

menyerahkan atau memasrahkannya kepada selain Allah, maka ia termasuk

Musyrik.

Tawakkal dalam perkara yang mampu dilaksanakan para makhluk. Tawakkal

jenis ini seharusnya juga diserahkan kepada Allah, sebab menyerahkannya

kepada makhluk termasuk syrik ashghar.

Tawakkal dalam arti kata mewakilkan urusan kepada orang lain dalam

perkara yang mampu dilaksanakannya. Seperti dalam urusan jual beli dan

lainnya. Tawakkal jenis ini diperbolehkan, hanya saja hendaklah seseorang

tetap bersandar kepada Allah Subhanahu wa Taala, meskipun urusan itu

diwakilkan kepada makhluk.

2.1.2.1.1.10 Syirik niat dan maksud

Yaitu beribadah dengan maksud mencari pamrih manusia semata, mengenai

hal ini Allah Subhanahu wa Taala berfirman (yang terjemahannya):

“Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya

Kami berikan kepadanya balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan

mereka di dunia tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak akan

memperoleh di akhirat kecuali neraka, dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah

9

Page 9: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

mereka usahakan di dunia, dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan”. (QS.

Hud: 15-16).

Syirik jenis ini banyak menimpa kaum munafiqin yang telah biasa beramal

karena riya.

2.1.2.1.1.11 Syirik dalam Hal Percaya Adanya Pengaruh Bintang dan Planet

terhadap Berbagai Kejadian dan Kehidupan Manusia.

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang

terjemahannya): Allah berfirman: “Pagi ini di antara hambaku ada yang beriman

kepada-Ku dan ada pula yang kafir. Adapun orang yang berkata, kami diberi hujan

dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, maka dia beriman kepada-Ku dan kafir

terhadap bintang. Adapun orang yang berkata: Hujan itu turun karena bintang ini dan

bintang itu maka dia telah kufur kepada-Ku dan beriman kepada bintang”. (HR,

Bukhari).

Termasuk dalam hal ini adalah mempercayai astrologi (ramalan bintang)

seperti yang banyak kita temui di koran dan majalah. Jika ia mempercayai adanya

pengaruh bintang dan planet-planet terse-but maka dia telah musyrik. Jika ia

membacanya sekedar untuk hiburan maka ia telah melakukan perbuatan maksiat dan

dosa. Sebab tidak dibolehkan mencari hiburan dengan membaca hal-hal syirik.

Disamping setan terkadang berhasil menggoda jiwa manusia sehingga ia percaya

kepada hal-hal syirik tersebut. Maka, membacanya termasuk sarana dan jalan

menuju kemusyrikan.

2.1.2.2 Syirik Ashghar

Yaitu setiap ucapan atau perbuatan yang dinyatakan syirik oleh syara tetapi

tidak mengeluarkan dari agama. Ia merupakan dosa besar yang dapat mengantarkan

kepada syirik akbar.

10

Page 10: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

2.1.2.2.1 Macam-macam syirik asghar:

2.1.2.2.1.1 Zhahir (nyata)

Berupa ucapan: Rasulullah SAW bersabda (yang terjemahannya):

“Barangsiapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka ia telah berbuat

syirik”. (HR. Ahmad, Shahih).

Dan sabda Nabi SAW yang lain (yang terjemahannya): “Janganlah kamu

berkata: Atas kehendak Allah dan kehendak Fulan. Tapi katakanlah: Atas kehendak

Allah , kemudian kehendak Fulan”. (HR. Ahmad, Shahih).

Berupa amalan, seperti: Memakai gelang, benang, dan sejenisnya sebagai

pengusir atau penangkal mara bahaya, jika ia meyakini bahwa benda-benda tersebut

hanya sebagai sarana tertolak atau tertangkalnya bala. Namun bila dia meyakini

bahwa benda-benda itulah yang menolak dan menangkal bala, hal itu termasuk syirik

akbar. Imran bin Hushain radiallahu anhu menuturkan, bahwa Nabi SAW melihat

seorang laki-laki terdapat di tangannya gelang kuningan, maka beliau bertanya (yang

terjemahannya): “Apakah ini?”.

Orang itu menjawab: Penangkal sakit. Nabi pun bersabda: “Lepaskan itu

karena dia hanya akan menambah kelemahan pada dirimu; sebab jika kamu mati

sedang gelang itu masih ada pada tubuhmu, kamu tidak akan beruntung selama-

lamanya”. (HR. Imam Ahmad dengan sanad yang bisa diterima).

Dan riwayat Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir dalam hadits marfu

(yang terjemahannya): Barang siapa menggantungkan tamimah, semoga Allah tidak

mengabul-kan keinginannya; dan barang siapa menggantungkan wadaah, semoga

Allah tidak memberi ketenangan pada dirinya. Disebutkan dalam riwayat lain:

Barang siapa menggantungkan tamimah, maka dia telah berbuat syirik.(Tamimah

adalah sesuatu yang dikalungan di leher anak-anak sebagai penangkal atau pengusir

penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan rasa dengki seseorang dan lain

sebagainya. Wadaah adalah sejenis jimat).

11

Page 11: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

2.1.3 BAHAYA SYIRIK

2.1.3.1 Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama).

Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.

Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah

berfirman: “Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang

melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku,

maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya”. (Riwayat Muslim, kitab az-

Zuhud 2985, 46).

Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan

setiap dalil yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat

al-Madkhal, hal 124).

Termasuk dosa besar yang terbesar.

2.1.3.2 Syirik Akbar

Kezhaliman terbesar.

Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya syirik itu

kezhaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13).

Menghancurkan seluruh amal.

Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya jika engkau

berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk

orang yang rugi”. (QS. Az-Zumar: 65).

Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah

Subhanahu wa Ta’ala.

Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan

mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik)

bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).

Pelakunya diharamkan masuk surga.

Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya barang siapa

menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan

tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang

penolong pun”. (QS. Al-Maidah: 72).

Kekal di dalam neraka.

12

Page 12: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya orang kafir,

yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam,

mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. (QS.

Al-Bayyinah: 6).

Syirik adalah dosa paling besar.

Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya Allah tidak

mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia

mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang

mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah

tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisa: 116).

Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Katakanlah:

Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak

ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa

alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu

yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan)

mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-

Araaf: 33).

Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lihat

Quran surah Al-Anaam: 151.

Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh

Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,

berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu

membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi

rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati

perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang

tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah

(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar” Demikian itu

yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya). ( Qs. Al-Anam)

Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.

Allah Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Hai orang-orang yang

beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis”. (QS. At-Taubah: 28).

13

Page 13: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

2.1.4 Sumber

Kitab Tauhid (terjemah) Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi

Dosa-Dosa yang Dianggap Biasa (terjemah), Syaikh Muhammad bin Shalih

al Munajjid.

Majalah As-Sunnah 09/IV/1421/2000.

2.1.5 Alasan Memilih Jurnal

Jurnal ini dipilih karena menurut pendapat saya kondisi masyarakat di

Indonesia sendiri masih mencerminkan syirik, pada kasus yang nyata adalah

kehadiran ponari dan batu petir ajaib nya yang sanggup menyembuhkan segala

jenis penyakit, kondisi ini sangat mengkhawatirkan, mengingat satu-satu nya

yang sanggup menghilangkan penyakit adalah Allah SWT. Ditambah lagi

partisipasi masyarakat terhadap hal-hal seperti ponari sangat tinggi, mereka

berbondong-bondong dan rela mengantri untuk mendapatkan celupan batu dan

jari-jemari ponari, sungguh kondisi yang memprihatinkan.

2.1.6 Inti Isi Jurnal

Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang

merupakan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti: Ibadah, mencipta,

mengatur, memberi manfaat dan mudharat, membuat hukum dan syariat dan

lain-lainnya.

Syirik adalah mensejajarkan selain Allah dengan Allah dalam hal–hal yang

merupakan kekhususan bagi Allah. Kekhususan Allah meliputi tiga hal

rububiyah, uluhiyah, dan asma’ dan sifat.

Syirik ada beberapa jenis, dan semuanya adalah sikap yang dibenci dan

dimurkai oleh Allah SWT.

Syirik dapat merusak setiap amal perbuatan yang sudah kita lakukan dan

dapat mengurung manusia kedalam panasnya api neraka.

2.1.7 Manfaat Isi Jurnal Bagi Perubahan Akhlak Mahasiswa dan Masyarakat

14

Page 14: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

1. Memperbaiki paham masyarakat tentang segala hal yang berhubungan

dengan sesuatu yang ghaib,

2. Memberikan penjelasan mengenai perbuatan-perbuatan yang dapat

dikategorikan sebagai tindakan syirik,

3. Menjelaskan bahwa hanya kepada Allah SWT kita memohon dan meminta

pertolongan.

4. Meluruskan apa yang selama ini terjadi di Indonesia, karena hanya orang

bodohlah yang meminta kesembuhan dengan air “kobokan” dan metode yang

diluar nalar lainnya.

2.1.8 Kesimpulan dan Saran

2.1.8.1 Kesimpulan

1 Syirik adalah sifat yang dimurkai Allah SWT,

2 Syirik dapat menjatuhkan kita kedalam api neraka untuk selamanya,

3 Masyarakat Indonesia kebanyakan masih memiliki pengetahuan yang kurang

mengenai syirik,

4 Segala sesuatunya adalah tidak lain kehendak Allah SWT sehingga manusia

dilarang meminta atau memohon selain kepada Allah SWT,

5 Syirik dapat merusak segala amal perbuatan manusia,

6 Syirik adalah sifat yang harus dihindari setiap orang yang hidup didunia

mengingat dampak yang berakibat fatal kepada manusia yang memilikinya.

7 Segala yang akan kita perbuat sebaiknya didasari dengan niat untuk Allah

SWT untuk menghindari sifat syirik.

2.1.8.2 Saran

Sebaiknya segala perbuatan yang akan kita lakukan diawali dengan niat karena

Allah SWT, bukan yang lainnya. Karena hanya kepada Allah SWT kita memohon

dan meminta pengampunan-Nya. Dengan begitu Insya Allah sifat syirik tidak akan

meracuni hati kita. Terlebih lagi syirik adalah sifat yang sangat dimurkai Allah SWT

yang dapat merusak segala amal perbuatan kita dan mengurung kita di dalam

panasnya api Neraka

15

Page 15: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

2.2 Sikap Egois Dalam Diri Anak Adam

Oleh Zakir Hubulo

Disadari atau tidak, bahwa egoisme manusia sangatlah terkait dengan

keimanannya. Egoisme atau kecintaan manusia terhadap dirinya, tidak jarang dapat

menguasai kepribadian seseorang. Bahkan mungkin sering kita lihat dalam

kehidupan, betapa manusia asyik berjuang memenangkan ego masing-masing.

Egoisme dipastikan akan memunculkan persaingan yang pada gilirannya

akan memunculkan saling berselisih antara satu dengan lainnya di dalam memenuhi

kepentingan yang menjadi ego masing-masing. Bahkan tidak jarang, dalam upaya

persaingan dalam memenuhi ego memanfaatkan sebagian orang dengan

menghalalkan segala macam cara, baik dalam bentuk kolusi, korupsi, nepotisme,

pencurian, perampokan, dan lain sebagainya.

Sudah sejak awal Allah SWT memperingatkan kepada kita apa yang telah

terjadi pada manusia pertama, Adam. Kisah Adam dan Hawa, mengantarkan kita ke

dalam keyakinan bahwa tidak mungkin kita meragukan keimanan Adam dan Hawa.

Bagaimana mungkin kita bisa meragukan keimanan keduanya, karena mereka berdua

langsung berjumpa dan berdialog dengan Allah.

Pertanyaan yang muncul kemudian, kenapa keimanan Adam dan Hawa harus

gugur dengan mengikuti godaan Iblis untuk melanggar satu aturan Allah, yaitu

memakan buah Khuldi. Bila saja kita simak secara seksama, ternyata kalahnya

keimanan Adam dan Hawa ini setelah Iblis berhasil mengetahui titik lemah manusia

yang lalu Iblis bisikkan pikiran jahatnya dengan menyatakan, "Hai Adam, maukah

kamu saya tunjukkan sebuah pohon Khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa"

(Thaahaa, 20 : 120).

Pada satu sisi Allah mengingatkan kepada Adam dan Hawa, sekaligus

menekankan bahwa keduanya dilarang memakan buah tersebut, bahkan jangankan

untuk memakannya, mendekatinya pun dilarang. Allah SWT berfirman: “Janganlah

kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim’ (Al Baqarah,

2:35).

16

Page 16: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

Sementara Iblis menyatakan, maukah kamu aku “tunjukkan” sebuah pohon.

Pohon yang hakikatnya Allah SWT nyatakan kepada Adam dan Hawa agar mereka

berdua tidak mendekatinya, apalagi memakan buahnya.

Ini yang sebenarnya harus menjadi “Tazkirah” (peringatan), di satu sisi Allah

melarang, tapi di sisi yang lain Iblis malah berusaha “menunjukkan” pohon itu.

Masalahnya kemudian mengapa keimanan Adam dan Hawa tiba-tiba menjadi lemah

untuk kemudian keduanya melanggar aturan Allah dengan memakan buah terlarang

tersebut?

Di sinilah titik lemah manusia yang kemudian diketahui Iblis, di mana Iblis

menyatakan, maukah saya tunjukkan kamu sebuah pohon yang kalau kamu makan

buahnya maka kamu akan mendapatkan "dua" perkara. Yang pertama,

“Khuld”(kekal). Yang kedua, mendapatkan kerajaan atau kekayaan yang berlimpah

ruah.

Dengan kata lain Iblis berusaha memperdaya Adam dan Hawa dengan

meyakinkan mereka berdua, bahwasanya Allah melarang memakan buah itu tidak

lain karena Allah takut tersaingi, jika karena kalian memakan buah tersebut maka

kalian akan sama-sama kekal dan sama akan punya kekuasaan. Dua hal inilah, yakni

mengharapkan “Kekekalan” kekuasaan dan harta yang berlimpah ruah yang telah

mengantarkan runtuhnya keimanan Adam dan Hawa, keimanan dua insan yang

langsung berjumpa dan berdialog dengan Allah SWT.

Satu pelajaran yang luar biasa sangat berharga bagi kita anak cucu Adam,

bahwa kalau kita lihat keberhasilan Iblis menyesatkan manusia terbanyak dari dua

sisi ini. Yakni dari sisi kekuasaan dan ingin hidup kekal lalu berusaha untuk bisa

melanggengkan kekuasaan dan lain sebagainya. Kekal tidak hanya dari segi umur,

tetapi dari sisi jabatan, kedudukan, dan lain sebagainya. Dari sisi inilah peluang Iblis

untuk menggoda dan menyesatkan manusia.

Allah SWT mengingatkan, hanya keimananlah sebenarnya yang bisa

mengendalikan kecenderungan tersebut. Dalam Islam seseorang tidak diperintahkan

untuk mematikan kecenderungan hawa nafsunya sepanjang dalam memenuhinya

masih dalam aturan yang benar menurut Allah SWT.

17

Page 17: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

Tidak salah kalau seseorang ingin kaya, punya ambisi kedudukan, jabatan

dan lain-lain sepanjang bisa ditempuh dengan jalan yang diridhai-Nya. Yang tidak

dimungkinkan dalam Islam adalah, bila dalam memenuhi keinginannya ia tempuh

dengan menghalalkan segala macam cara dengan melanggar aturan dan hukum-Nya.

Ada sebuah kisah yang diriwayatkan oleh Ummu Salmah, istri Rasulullah

SAW, tentang bagaimana keimanan itu bisa mengendalikan ego seseorang.

Dikisahkan ada dua orang laki-laki, mereka bertengkar memperebutkan harta waris,

masing-masing tidak memiliki bukti kepemilikan harta yang diperebutkan itu. Lantas

keduanya menghadap Rasulullah SAW untuk meminta keputusan Beliau.

Rasulullah SAW kepada mereka berdua menyatakan: Saya ini hanyalah

seorang manusia, sementara kalian mencoba meminta penyelesaian proses hukum ini

kepada saya, padahal boleh jadi seseorang di antara kalian akan mampu dengan

dalil-dalil dan pendekatannya meyakinkan kepada saya bahwa dialah yang paling

benar, sehingga saya bisa memutuskan bahwa itu milik dia, padahal itu belum tentu

benar. Kalau itu yang terjadi maka berarti saya telah memberikan kepada dia peluang

untuk menyiapkan bara api neraka jahnnam sepenuh perut dia. "Mereka yang

memakan harta anak yatim dengan cara yang zalim maka sama dengan dia telah

menyiapkan bara api sepenuh perutnya" (An Nissa’, 4 : 10).

Mendengar pernyataan Rasulullah SAW ini, maka kedua laki-laki tadi

kemudian masing-masing mengatakan kepada yang lain, kalau memang itu adalah

hak saya, maka saya ikhlas untukmu, silakan ambil. Yang satu seperti itu yang lain

pun demikian. Akhirnya mereka sama-sama tidak mau mengambil haknya. (HR.

Sunan Abu Daud).

Seperti inilah jika keimanan yang menjadi pijakan hidup seseorang. Ada

kisah lain yang serupa yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi SAW pernah

mengisahkan kepada para sahabat tentang dua orang mu’min yang satu menjual

tanah kepada yang lain. Usai proses pembelian, si pembeli kembali lagi dengan

membawa satu kotak peti berisi emas dengan mengatakan; Setelah saya membeli

tanah kebetulan saya menggali tanah itu kutemukan satu kotak peti berisi Emas.

Karena saya hanya membeli dan membayar harga tanah, berarti tidak termasuk emas

yang ada di dalam peti ini. Maka dari itu saya kembalikan kotak peti berisi emas ini.

18

Page 18: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

Si penjual tanah tidak mau menerima dengan mengatakan, saya sudah

menjual tanah dengan segala yang ada di dalamnya. Akhirnya, keduanya sepakat

untuk menemui seseorang untuk meminta keputusan. Maka berkatalah orang yang

dipercayakan oleh kedua orang itu, adakah kalian berdua punya anak ? Yang satu

menyatakan, saya punya anak laki-laki. Yang satunya lagi, saya punya anak perem-

puan. Lebih lanjut, seseorang yang dipercaya itu mengatakan, kalau begitu nikahkan

saja anak kalian berdua dan emas itu untuk modal anak kalian berdua. Maka barulah

keduanya sepakat.

Alangkah luar biasa dampak keimanan dalam mengendalikan egoisme

manusia. Dan alangkah indahnya hidup dan kehidupan ini jika masing-masing

manusia memiliki keimanan yang kuat sehingga dia mampu mengendalikan

kecenderungan “ego” yang ada dalam dirinya sekaligus mementahkan bisikan Iblis

yang menyesatkan. Wallahu a’lam bish-shawab

2.2.1 Sumber

www.mayaspib.blogspot.com

2.2.2 Alasan Memilih Jurnal

Jurnal ini dipilih karena menurut pendapat saya pada era globalisasi ini,

masyarakat dan mahasiswa banyak yang menganut western life, yang menganut

kebebasan individu dan mengesampingkan kepentingan kelompok. Padahal

Islam adalah agama yang sangat khas dengan istilah jamaah, dan dalam Islam

sendiri ketika beribadah dalam masjid, tidak ada kategori pangkat, semua umat

Islam dalam posisi yang sama dalam shaf shaf shalat, sehingga penting sekali

memberikan penjelasan mengenai “ego” seseorang.

2.2.3 Inti Isi Jurnal

Egoisme atau kecintaan manusia terhadap dirinya, tidak jarang dapat

menguasai kepribadian seseorang. Bahkan mungkin sering kita lihat dalam

kehidupan, betapa manusia asyik berjuang memenangkan ego masing-masing.

Egoisme dipastikan akan memunculkan persaingan yang pada gilirannya

akan memunculkan saling berselisih antara satu dengan lainnya di dalam

memenuhi kepentingan yang menjadi ego masing-masing.

Tidak salah kalau seseorang ingin kaya, punya ambisi kedudukan, jabatan

dan lain-lain sepanjang bisa ditempuh dengan jalan yang diridhai-Nya. Yang

19

Page 19: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

tidak dimungkinkan dalam Islam adalah, bila dalam memenuhi keinginannya ia

tempuh dengan menghalalkan segala macam cara dengan melanggar aturan dan

hukum-Nya.

Alangkah luar biasa dampak keimanan dalam mengendalikan egoisme

manusia. Dan alangkah indahnya hidup dan kehidupan ini jika masing-masing

manusia memiliki keimanan yang kuat sehingga dia mampu mengendalikan

kecenderungan “ego” yang ada dalam dirinya sekaligus mementahkan bisikan

Iblis yang menyesatkan.

2.2.4 Manfaat Isi Jurnal Bagi Perubahan Akhlak Mahasiswa dan Masyarakat

1. Mempererat tali persaudaraan dan silaturahmi masyarakat,

2. Memberikan penjelasan mengenai dampak dari keegoisan seseorang,

3. Menjelaskan bahwa sekaya atau pun sehebanya manusia itu hanya

pemberian dari Allah SWT dan dimata-Nya manusia sangat kecil.

4. Meningkatkan gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat,

5. Mengendalikan setiap ego manusia karena setiap manusia pasti memiliki

ego nya tersendiri, karena itu harus dikendalikan dengan iman.

2.2.5 Kesimpulan dan Saran

2.2.5.1 Kesimpulan

1 Egois adalah sifat yang dimurkai Allah SWT,

2 Egois dapat menjatuhkan kita kedalam api neraka,

3 Di era globalisasi ini, gaya hidup western life yang mengesampingkan

kepentingan kelompok lebih banyak dipilih, karena itu perlu adanya

pengendalian sikap egois dengan iman

4 Segala sesuatunya yang kita miliki adalah pemberian Allah SWT jadi tidak

sepantasnya kita menyombongkan diri dengan apa yang kita miliki karena itu

semua adalah milik Allah SWT,

5 Egois dapat merusak tali persaudaraan dan tali silaturahmi, karena orang

yang memiliki sikap ini hanya memikirkan diri sendiri,

6 Setiap muslim boleh saja menginginkan kekayaan, jabatan, dan lain lain

sepanjang hal-hal tersebut ditempuh dengan jalan yang diridhoi-Nya.

20

Page 20: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

2.2.5.2 Saran

Sebaiknya segala hal yang kita miliki harus disyukuri dan janganlah lupa

bahwa setiap hal yang kita miliki termasuk umur kita adalah milik Allah SWT.

Tidak salah jika seseorang ingin kaya, punya ambisi kedudukan, jabatan dan

lain-lain sepanjang bisa ditempuh dengan jalan yang diridhai-Nya. Tapi tetap

harus mengendalikan ego dengan iman.

21

Page 21: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

2.3 Riya’ dalam ibadah

Desember 7, 2006 pada 11:48 am (Aqidah, Aqidah Islam, Aqidah

Muslim, Iman, Islam, Muslim, Religius, Tauhid, www.mediamuslim.info)

MediaMuslim.Info – Di antara syarat diterimanya amal shalih adalah bersih

dari riya’ dan sesuai dengan sunnah. Orang yang melakukan ibadah dengan maksud

agar dilihat orang lain maka ia telah terjerumus pada perbuatan syirik kecil, dan

amalnya menjadi sia-sia belaka. Misalnya shalat agar dilihat orang lain atau

membaca Al Qur’an agar dipuji oleh orang yang mendengarkannya dan banyak lagi

contoh sederhana yang sering dilalaikan

Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya orang-

orang munafik itu menipu Alloh, dan Alloh akan membalas tipuan mereka. Dan apa

bila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud

riya’ (dengan shalat) di hadapan Allah. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali

sedikit sekali”. (QS: An Nisaa: 142)Demikian juga jika ia melakukan suatu amalan

dengan tujuan agar diberitakan dan didengar oleh orang lain, ia termasuk syirik kecil.

Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam memberi peringatan kepada mereka dalam

hadits yang di riwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiallahu’anhu, yang artinya:

“Barangsiapa melakukan perbuatan sum’ah, niscaya Allah akan menyebarkan aibnya

dan barang siapa melakukan perbuatan riya’ niscaya Allah akan menyebarkan

aibnya”. (HR: Muslim: 4/2289)

Barangsiapa melakukan suatu ibadah tetapi ia melakukannya karena

mengharap pujian manusia di samping ridha Alloh Subhanahu wa Ta’ala maka

amalannya menjadi sia-sia belaka, seperti disebutkan dalam hadits qudsi, yang

artinya: “ku adalah sekutu yang Maha Cukup, sangat menolak perbuatan syirik,

barangsiapa melakukan suatu amal dengan dicampuri perbuatan syirik kepadaKu,

niscaya Aku tinggalkan dia dan (tidak aku terima) amal syiriknya”. (HR: Muslim.

Hadits no: 2985)

Barangsiapa melakukan suatu amal shalih, tiba-tiba terdetik dalam hatinya

perasaan riya’, tetapi ia membenci perasaan tersebut berusaha melawan dan

menyingkirkannya maka amalannya tetap sah. Berbeda halnya jika ia hanya diam

dengan timbulnya perasaan riya’ tersebut, tidak berusaha menyingkirkan bahkan

22

Page 22: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

malah menikmatinya maka menurut sebagian besar ulama, amal yang dilakukannya

menjadi batal dan sia-sia.

2.3.1 Sumber

Dosa-Dosa Yang Dianggap Biasa, Oleh Asy-Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid

2.3.2 Alasan Memilih Jurnal

Jurnal ini dipilih karena dikehidupan sehari-hari, ada beberapa orang yang

secara tidak sadar memiliki sifat ini, terutama teman-teman yang sedang jatuh

cinta, sering kali saya lihat ketika dikampus dia selalu mengajak teman lain

untuk shalat jamaah, tetapi saat dikos dia bahkan tidak melaksanakan shalt

shubuh. Apalagi sifat semacam itu adalah perbuatan buruk yang tidak disukai

Allah SWT, sehingga penting dan perlu untuk diingatkan.

2.3.3 Inti Isi Jurnal

Di antara syarat diterimanya amal shalih adalah bersih dari riya’ dan sesuai

dengan sunnah. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Alloh, dan Alloh akan

membalas tipuan mereka. Dan apa bila mereka berdiri untuk shalat mereka

berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan

Allah. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali”. (QS: An

Nisaa: 142)

Demikian juga jika ia melakukan suatu amalan dengan tujuan agar

diberitakan dan didengar oleh orang lain, ia termasuk syirik kecil.

Barangsiapa melakukan suatu amal shalih, tiba-tiba terdetik dalam hatinya

perasaan riya’, tetapi ia membenci perasaan tersebut berusaha melawan dan

menyingkirkannya maka amalannya tetap sah.

2.3.4 Manfaat Isi Jurnal Bagi Perubahan Akhlak Mahasiswa dan Masyarakat

1. Memberikan penjelasan mengenai riya’,

2. Menjelaskan bahwa segala perbuatan yang didasari pada sifat riya’ hanya

akan berujung dosa.

3. Meningkatkan keikhlasan umat muslim dalam beribadah kepada Allah

SWT,

23

Page 23: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

4. Mengendalikan sikap riya’ yang dapat muncul tiba-tiba.

5. Menjelaskan bahwa Allah mengetahui setiap niat yang mendasari setiap

tindakan kita jadi harus didasari dengan keikhlasan.

2.3.5 Kesimpulan dan Saran

2.3.5.1 Kesimpulan

1 Riya’ adalah sifat yang dimurkai Allah SWT,

2 Riya’ dapat menjatuhkan kita kedalam api neraka,

3 Segala perbuatan dan amal kita bisa rusak dan berujung pada dosa jika

didasari dengan niat untuk Riya’ bukan karena Allah SWT,

4 Riya’ juga dapat merusak rasa ikhlas kita ketika beribadah pada-Nya,

2.3.5.2 Saran

Sebaiknya segala hal yang akan kita lakukan didasari dengan niat kepada Allah

SWT bukan untuk dilihat oleh orang lain. Barangsiapa melakukan suatu amal shalih,

tiba-tiba terdetik dalam hatinya perasaan riya’, tetapi ia membenci perasaan tersebut

berusaha melawan dan menyingkirkannya maka amalannya tetap sah.

24

Page 24: Pengertian Syirik Dan Bahayanya

DAFTAR PUSTAKA

Kitab Tauhid (terjemah) Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab At Tamimi

Dosa-Dosa yang Dianggap Biasa (terjemah), Syaikh Muhammad bin Shalih

al Munajjid.

Majalah As-Sunnah 09/IV/1421/2000.

www.mayaspib.blogspot.com

Dosa-Dosa Yang Dianggap Biasa, Oleh Asy-Syaikh Muhammad Shalih Al

Munajjid

25