pengelolaan dana qardul hasan terhadap …

125
PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG SUKAMULYA (Studi Kasus Dana Qardul Hasan pada BAZ Kota Bogor) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy) Oleh: Siti Nur Mutia Andini (107046102346) KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Upload: others

Post on 23-Mar-2022

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT KAMPUNG SUKAMULYA

(Studi Kasus Dana Qardul Hasan pada BAZ Kota Bogor)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)

Oleh:

Siti Nur Mutia Andini

(107046102346)

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H / 2011 M

Page 2: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

ii

PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT KAMPUNG SUKA MULYA

(Studi kasus Dana Qardul Hasan pada Baz Kota Bogor)

SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:

Siti Nur Mutia AndiniNIM. 107046102346

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing IPembimbing II

Dr.A.Sudirman Abbas, MA.

011999031003

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAHPROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUMUIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1432 H/2011

Page 3: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul Pengelolaan Dana Qardhul Hasan Terhadap

Pemberdayaan Masyarakat Kampung Sukamulya, telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam)

Jakarta, 23 Juni 2011

Dekan,

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua : Prof. Dr. M. Amin Suma, SH, MA,MM NIP. 195505051982031012

Sekretaris : Mu’min Roup, MANIP. 150281979

Pembimbing I : Dr.A.Sudirman Abbas, MA. NIP.196912011999031003

Pembimbing II: Djaka Badranaya, MENIP. 197705302007011008

Penguji I : Dr. H. Asep Syarifuddin Hidayat, SH, MH NIP. 196911211994031001

Penguji II : Dede Abdul Fatah, M.Si

Page 4: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 01 Juni 2011

Siti Nur Mutia Andini

Page 5: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

v

ABSTRAK

SITI NUR MUTIA ANDINI. NIM 107046102346. Pengelolaan Dana QardulHasan Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus : Kampung Sukamulya,Bogor). Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Perbankan Syariah,Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,1432 H / 2011 M.Isi: xv + 95 halaman + 8 lampiran.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengolaan Dana Qardhul Hasandalam bentuk program Dana Berkah. Selama ini jumlah kemiskinan di Indonesiatercatat masih sangat tinggi sehingga sebagian besar masyarakat masihmenggantungkan pada lintah darat (rentenir) dalam memecahkan permasalahanmemenuhi kebutuhan sehari-hari maupun pendanaan bidang usaha. Oleh karena ituBAZ Kota Bogor membentuk program dana berkah. Dana ini dihimpun dari danazakat , infaq dan shadaqah yang dapat digunakan masyarakat dalam bidangpendanaan usaha sebagai upaya meningkatkan taraf kehidupannya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.Pengumpulan data melalui observasi ke lapangan, wawancara, dan studi dokumentasiterhadap laporan pengelolaan dan pendayagunaan program dana berkah. AnalisisWilcoxon Signed Rank Test untuk menganalisis pengaruh program terhadap kondisiekonomi anggota binaan dana berkah antara sebelum dan sesudah mengikutiprogram, dan analisis SWOT terhadap pelaksanaan program dana berkah.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa upaya BAZ Kota Bogor menyediakanpendanaan bidang usaha pada anggota binaan Kampung Sukamulya, Bogor melaluiprogram dana berkah merupakan salah satu cara yang terbilang cukup efektif dalammeningkatkan kondisi ekonomi mitra binaan serta membuka lapangan pekerjaan didesa dan mengurangi arus urbanisasi ke kota. Dari hasil analisis SWOT didapatkankeunggulan program yaitu program dana berkah merupakan solusi yang tepat dalammeningkatkan taraf kehidupan masyarakat miskin melalui pendanaan dalam bidangusaha dan terhindar dari peminjaman dana melalui lintah darat (rentenir), dankekurangan dari program adalah dana yang dialokasikan untuk program dana berkahmasih kurang serta belum adanya pendampingan secara intensif dari pihak BAZ KotaBogor untuk membimbing anggota binaanya dan mustahiq.

Kata Kunci: Pendayagunaan Dana Qardhul Hasan, Program Dana Berkah,Wilcoxon Signed Rank Test, Analisis SWOT.

Page 6: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

vi

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang pantas diucapkan melainkan kalimat Tasbih, Tahmid dan

Takbir kehadirat Allah SWT yang telah mengkaruniakan limpahan rahmat dan kasih

sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”

Pengelolaan Dana Qardul Hasan Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Kampung

Suka Mulya”. Shalawat serta salam semoga senantisa selalu terlimpahkan kepada

Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya serta seluruh umatnya

hingga akhir zaman.

Sepanjang perjalanan membuat skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

pelajaran dari berbagai hal dalam upaya menyelesaikannya. Dimulai dari kesulitan

dalam menyusun kalimat, menempuh perjalanan dari Ciomas, Bogor ke Cinere

Depok ketika hendak mengetik skripsi, membagi waktu kegiatan kuliah dengan

membina anak-anak menghafal Qur’an dan puncaknya ketika meminjam laptop

kawan untuk mengetik skripsi harus rusak karena kehujanan, padahal belum dipakai.

Namun penulis yakin bahwa Allah SWT tidak diam dengan semua kesulitan ini.

Alhamdulillah, dibalik kesulitan ternyata terdapat banyak kemudahan. Sekali lagi

penulis sangat bersyukur karena Allah SWT telah menghibur dengan mengirimkan

orang-orang yang tiada lelah memberikan motivasi dan dukungan dalam berbagai hal,

sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk

itu, dengan segala kerendahan hati, penulis berterima kasih kepada :

Page 7: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

vii

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM., selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu’min Roup, S.Ag., M.A. sebagai Ketua

dan Sekretaris Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang tanpa henti memberikan

dorongan dan semangat kepada penulis, serta dengan tulus ikhlas meluangkan

waktunya untuk membantu penulis dalam proses penyelesaian tugas akhir.

3. Bapak Dr.A. Sudirman Abbas, MA dan Djaka Badranaya, ME. selaku dosen

pembimbing skripsi penulis, yang dengan sabar telah memberikan banyak

masukan dan saran-saran sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. Semoga

apa yang telah Bapak ajarkan dan arahkan mendapat balasan dari Allah SWT.

Amin.

4. Kepada seluruh dosen dan civitas akademik Fakultas Syariah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer

ilmunya dengan ikhlas kepada penulis, serta para pengurus perpustakaan yang

telah meminjamkan buku-buku yang diperlukan oleh penulis.

5. Terimakasihku terhadap BAZ Kota Bogor beserta seluruh stafnya yang telah

bersedia memberikan data kepada saya, dan ucap terimakasihku kepada

Kampung Sukamulya Khusunya Ibu Halimah sebagai Guide Tour selama saya

melakukan penelitian pada Kampung Sukamulya.

6. Rasa ta’zim dan terimakasih yang mendalam kepada Ayahanda tercinta H. Enjun

dan Ibunda Nining Kurniasih S.Pd sebagai “My Super Hero” atas dukungan

moril dan materil, kesabaran, keikhlasan perhatian serta cinta dan kasih sayang

Page 8: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

viii

yang tak pernah habis bahkan tiada henti bersoa dan bermunajat kepada Allah

SWT. Setiap doa yang mereka panjatkan adalah kekuatan di setiap langkah dan

tujuanku menuju kesuksesan. Mah…pa…semoga anak mu ini selalu menjadi

penyedap matamu disetiap engkau melihatku.

7. Yang terncinta dan tersayang kakak-kakaku A’ Wawa & Th Oci, Th Pipit & A

Wahyu, adik-adikku Sidqi & Sabrina serta keponakanku Nazneen & Wafi yang

senantiasa menjadi motivasiku untuk segera menyelesaikan kewajibanku sebagai

mahasiswa.

8. Ucap terimakasih mendalam kepada sahabatku Suryati yang dengan ikhlas dan

kesabarannya bersedia menemaniku, terus memotivasiku tanpa mengenal lelah

sampai akhir penulisan skripsi ini.

9. Ucap terimakasihku mendalam kepada Firman dan Enya yang sudah bersedia

dengan ikhlas dengan sabar meluangkan waktunya tanpa kenal lelah dan waktu

membantu penulis menyelesaikan skripsi sampai dengan selesai

10. Ucap terimakasihku kepada Ka Riza Rizki Pratama yang banyak membimbing

saya dalam penulisan skripsi ini.

11. Rasa ta’zim dan terimakasihku kepada Ayah Nawawi dan Ibu Lili, Ustadz Razak

dan Ibu Hana. Segenap jajaran Pembina Lampu Quran Firman, Hilda, Evi dan

seluruh anak-anakku di lampu quran JAZAKUMULLAH… karena berkat do’a

kalian semua penulis mampu menyelesaikan kewajiban sebagai mahasiswa.

12. Ucap terimakasihku untuk Bang Manto, Bang Acep, Bang Acim pokonya semua

abang-abangku yang di depok yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah

banyak memberikan semangat padaku.

Page 9: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

ix

13. Terimakasihku kepada seluruh sahabat kosanku Ela, Desy, Key, Mariam, Ainun

yang terus sama-sama berjuang dan saling memotivasi untuk menyelesaikan

tugas akhir.

14. Ucap terimakasihku kepada seluruh sahabat pondokku Tita, Uyuy, Okta, Ela,

Neta, Imam yang tak bisa disebutkan satu persatu, yang terus memberikan

dorongan dan motivasi kepada iya dalam menyelesaikan tugas akhir perkuliahan.

15. Ucap terimakasihku kepada teman-teman Perbankan Syariah A,B,C,D khususnya

sahabat seperjuanganku di kelas PS 07 A Tika, Nety, Fika, Uuz, Yana, Disfa,

Desi, Mariam, Sisil, Wawa, Ima, Nur, Mpo Mia, Nindya, Huda, Budi, Aziz,

Taufik, Esa, Ihsan, Rizal dan semua yang tidak dapat disebutkan namanya satu

persatu. Semoga kebaikan dan kesuksesan selalu ada dalam langkah kita

bersama. Semoga selalu berada dalam Ridha-Nya. Amiiiin… dan semoga

persahabatan kita tidak mengenal waktu & usia.

16. Ucap terimakasihku pada sahabat seperjuanganku di kelas asuransi syarifatul

Maula yang banyak memotivasiku selama menyelesaikan tugas akhir makasih ya

feh…

Akhir kata, penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini dapat

bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan para akademisi. Jazakumullah

Ahsanul Jaza

Ciputat, 01 Rajab 1432 H02 Juni 2011 M

SITI NUR MUTIA ANDINI

Page 10: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN………………………………………..

LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………………...

ABSTRAK……………………………………………………………………………....

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………..

DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR…………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.……………………………………………..

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………………..

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………………

D. Kerangka Teori dan Konseptual……………………………………..

E. Review Studi Terdahulu…………………………………………….

F. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan…………………………….

G. Sistematika Penulisan………………………………………………..

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Qardul Hasan………………………………………………………..

1. Pengertian Qardul Hasan………………………………………..

2. Dasar Hukum Qardul Hasan……………………………………..

3. Rukun dan Syarat Qardul Hasan…………………………………

a. Rukun Qard…………………………………………………

b. Syarat Qard…………………………………………………

4. Tujuan Qardul Hasan…………………………………………….

i

ii

iii

iv

v

vi

x

xiii

viv

xv

1

9

10

11

12

14

19

22

22

26

27

27

27

28

Page 11: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

xi

5. Macam-macam Skema pembiayaan Dana Qardul Hasan Pada

Lembaga Amil Zakat………………………………………

a. Pola BAZIS DKI

Jakarta…………………………………….

b. Pola Dompet Dhuafa

Republika……………………………..

B. Pemberdayaan ekonomi……………………………………………..

1. Pengertian Pemberdayaan………………………………………..

2. Tujuan Pemberdayaan……………………………………………

BAB III GAMBARAN UMUM BAZ KOTA BOGOR

A. Sejarah Berdirinya BAZ Kota Bogor………………………………

B. Visi dan Misi BAZ Kota Bogor…………………………………….

1. Visi…………………………………………………………….

2. Misi……………………………………………………….......

3. Strategi……………………………………………………

C. Program BAZ Kota Bogor …………………………………………..

1. Divisi Pengumpulan……………………………………………...

2. Divisi Pendayagunaan……………………………………………

a. Program Kesehatan…………………………………………..

b. Program Pendidikan………………………………………….

c. Program Ekonomi (Pemberdayaan Masyarakat)…………….

d. Program Kemanusiaan……………………………………….

e. Program Dakwah……………………………………………..

D. Stuktur Organisasi BAZ Kota Bogor………………………………

E. Profil Kampung Sukamulya………………………………………….

28

28

30

32

32

33

38

41

41

41

41

42

42

44

44

50

54

61

62

63

64

Page 12: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

xii

BAB IV PENGARUH PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN

TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG

SUKAMULYA PADA BAZ KOTA BOGOR

A. Analisis Pengelolaan Dana Qardul Hasan Terhadap Pemberdayaan

Masyarakat…………………………………………………………...

1. Penghimpunan Dana Qardul Hasan Pada BAZ Kota Bogor…...

2. Penyaluran Dana Qardul Hasan Pada BAZ Kota Bogor……….

a. Permohonan Langsung Pembiayaan Usaha………………….

b. Sosialisasi Langsung Ke Masyarakat………………………..

B. Pemanfaatan Dana Qardul Hasan pada BAZ Kota Bogor…………...

1. Ketentuan dan Persyaratan Program Dana Berkah BAZ Kota

Bogor…………………………………………………………….

2. Kendala yang Dihadapi BAZ Kota Bogor Pada Program Dana

Berkah……………………………………………………………

3. Kakateristik Responden………………………………………….

4. Jenis Usaha Responden…………………………………………

5. Permasalahan Usaha Responden………………………………...

6. Realisasi Program Dana Berkah…………………………………

a. Realisasi Jumlah Pencairan Dana Berkah Periode Januari-

November 2010…………………………………………….

b. Realisasi Penerimaan Pengembalian Dana Berkah………….

C. Pengaruh Pengelolaan Dana Qardul Hasan Pada Program

Pemberdayaan Ekonomi (Dana Berkah) Terhadap Peningkatan

Ekonomi Pada Masyarakat Kampung Sukamulya…………………...

1. Analisis Perubahan Kondisi Ekonomi Program Dana Berkah

Mitra Binaan BAZ Kota Bogor……………………………….....

2. Analisis Dampak Program Dana Berkah Terhadap Kehidupan

Sosial Keagamaan………………………………………………

66

66

67

67

68

69

71

73

74

77

80

84

84

85

86

86

89

92

93

Page 13: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

xiii

3. Analisis SWOT Dari Program Dana Berkah…………………….

4. Analisis Matriks SWOT Kearns…………………………………

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………............

B. Saran……………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….

LAMPIRAN……………………………………………………………………….

96

100

103

105

Page 14: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Plafon Penyaluran Dana 56

Tabel 4.1 Skema Penyaluran Dana Qardhul Hasan

(Permohonan langsung Pembiayaan) 68

Tabel 4.2 Skema Penyaluran Dana Qardhul Hasan

(Sosialisasi Langsung Kepada masyarakat) 68

Tabel 4.3 Ketentuan dan Persyaratan Program Dana Berkah 72

Tabel 4.4 Realisasi Jumlah Pencairan Dana Berkah 84

Tabel 4.5 Penerimaan dan Pengembalian Dana Berkah 85

Tabel 4.6 SPSS Pengaruh Program Dana Berkah 87

Tabel 4.7 SPSS Pengaruh Program Dana Berkah 88

Tabel 4.8 Analisis SWOT 92

Tabel 4.9 SWOT Matriks Kearns 93

Tabel 5.1 Pertimbangan Plafon 101

Page 15: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Data Kelompok dan Perorangan Dana Berkah 70

Grafik 4.2 Prosedur dan Peminjaman Dana Berkah 74

Grafik 4.3 Jenis Kelamin 75

Grafik 4.4 Umur 75

Grafik 4.5 Pendidikan 76

Grafik 4.6 Jenis Usaha 77

Grafik 4.7 Lama Menjalankan Usaha 79

Grafik 4.8 Permasalahan Usaha 80

Grafik 4.9 Penggunaan Dana Berkah 81

Grafik 4.10 Kondisi Sebelum Mengikuti Program Dana Berkah 82

Grafik 4.11 Kondisi Setelah Mengikuti Program Dana Berkah 83

Grafik 4.12 Partisipasi Kegiatan di Masjid 90

Grafik 4.13 Peningkatan Ukhuwah Antar Peserta 90

Grafik 4.14 Penyelesaian Masalah Sosial Masyarakat 91

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur BAZ Kota Bogor 63

Page 16: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Hasil Perhitungan SPSS..............................................................................................

Panduan Wawancara dan Kuesioner Penelitian Mitra Binaan BAZ Kota

Bogor Kampung Sukamulya......................................................................................

Formulir Pembiayaan Dana Berkah…………………………………………………

Surat Kesediaan Menjadi Pembimbing Skripsi..........................................................

Surat Permohonan Data Observasi.............................................................................

Surat Keterangan Dari Kecamatan Bogor Timur.......................................................

Surat keterangan Dari Kelurahan Sukasari.................................... ……………........

Surat Keterangan Dari BAZ Kota Bogor....................................................................

99

100

104

105

106

107

108

109

Page 17: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan merupakan fenomena yang tidak akan pernah terpisahkan dari

dinamika kehidupan manusia. Apapun bentuknya, dan terjadi di daerah mana pun,

kemiskinan pasti membuat hidup seseorang menjadi tak mudah. Kemiskinan

membuat orang tak dapat memenuhi gizi dengan baik, tidak dapat menikmati

keindahan dan kesenangan sekolah, serta membuat sebagian orang hidup dalam

kegelapan (karena tidak mampu membayar listrik) dan sulit untuk membuat usaha

karena modal yang tidak mencukupi. Tentunya sungguh sangat miris jika rakyat

Indonesia tetap berada pada keadaan seperti ini yaitu kemiskinan. Ada dua

faktor utama penyebab kemiskinan, yakni sebab kultural dan sebab struktural.

Secara kultural, kemiskinan dipicu oleh rendahnya etos kerja, sikap hidup fatalis

dan salah dalam memahami makna rezeki, malas berusaha (termasuk malas

mengembangkan kemampuan diri), serta terperangkap dalam budaya miskin itu

sendiri. Ini adalah salah satu penyebab munculnya masalah perekonomian pada

masyarakat dimana kemiskinan adalah lemahnya sumber penghasilan yang

mampu diciptakan individu masyarakat yang mengimplikasikan akan lemahnya

sumber penghasilan yang ada pada masyarakat itu sendiri, dalam memenuhi

Page 18: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

2

segala kebutuhan perekonomian dan kehidupannya.1 Sedangkan kemiskinan

struktural, yaitu kemiskinan sebagai akibat dari pola kehidupan yang tidak adil

dan penuh kedzaliman. Harta kekayaan milik bersama dikuasai oleh sekelompok

orang untuk kepentingannya sendiri.

Kemudian dalam perkembangannya dampak krisis moneter pada tahun

1997 semakin memperparah perekonomian Indonesia. Sejak saat itulah krisis

moneter menjadi pintu gerbang dari segala permasalahan kompleks yang terjadi

di Indonesia ke arah kondisi yang paling buruk. Inflasi melonjak ke level yang

tinggi, pengaruhnya adalah bahan kebutuhan masyarakat melejit sampai pada

tingkat di luar batas kemampuan daya beli sebagian besar masyarakat Indonesia.

Pada saat ini begitu banyak bank-bank tersebar di seluruh Indonesia,

namun pada kenyataannya sebagian besar belum mampu menyentuh masyarakat

lapisan bawah. Lantas apakah terpikir oleh kita ada sebuah lembaga yang mau

memberikan modal kepada pedagang tanpa menggunakan jaminan. Pada

kenyataannya mayoritas UKM dan masyarakat terjebak pada money lender

(rentenir)2 karena mungkin saja dana yang dibutuhkan tidaklah banyak.

Salah satu pilar utama ekonomi Islam adalah implementasi zakat.3

Implementasi zakat dalam pemberdayaan ekonomi dengan berupaya menciptakan

1Yusuf Qardhawi, Spektrum Zakat dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan, Cet. I (Jakarta:Zikrul Hakim, 2006), h. 21.

2Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam : Penguatan Peran LKM dan UKMdi Indonesia (Jakarta, RajaGrafindo Persada, 2009) h. 68.

3 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta, Grafindo Persada, 2008), h. 8.

Page 19: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

3

iklim masyarakat yang berjiwa wirausaha. Kewirausahaan pada masyarakat akan

terwujud, apabila penyalurannya tidak langsung diberikan kepada mustahik untuk

keperluan konsumtif, tetapi dihimpun, dikelola dan didistribusikan oleh

badan/lembaga yang amanah dan profesional. Dengan di tetapkannya Undang-

Undang No. 38 Tahun 1999 yang berisi tentang pengelolaan zakat maka

pemerintah melakukan pengumpulan dana dari zakat tersebut untuk

mensejahterakan masyarakatnya. Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah karena

di Indonesia mayoritas penduduknya adalah muslim. Dengan mayoritas penduduk

muslim di Indonesia, idealnya masyarakat Indonesia bisa terlibat dalam

mekanisme pengelolaan zakat. Apabila pengelolaan zakat itu dapat

diimplementasikan dalam aktivitas sehari-hari maka dengan demikian zakat akan

dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi. Salah satu sisi ajaran Islam yang harus

ditangani secara serius adalah penanggulangan kemiskinan dengan cara

mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infak dan sadaqah.

Pengertian zakat itu sendiri adalah ibadah maaliyah yang mempunyai dimensi

pemerataan karunia Allah SWT sebagai fungsi sosial ekonomi sebagai

perwujudan solidaritas sosial, pernyataan rasa kemanusiaan dan keadilan.4 Secara

substantif, zakat secara bahasa adalah Al-Barakatu (keberkahan) Al-Namaa’

(pertumbuhan dan perkembangan), At-Thaharu (kesucian) dan As-Sholhu

4 Lili Bariadi dkk, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: CED, 2005), h. 6.

Page 20: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

4

(keberesan).5 Sedangkan infaq berasal dari kata Anfaqa yang berarti

mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu, dan shadaqah berasal

dari kata shadaqa yang berarti benar.6

Pada dasarnya tujuan dan fungsi ZIS (zakat, infak, dan shadaqah) yang

aktual adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan tingkat

kehidupan umat Islam yang lebih baik terutama golongan fakir dan miskin. Oleh

karena itu potensi dana ZIS dikalangan umat Islam yang masih hidup dalam

kemiskinan sangatlah banyak, dengan itu dana ZIS yang ada haruslah dikelola

dan disalurkan pada yang berhak dan yang membutuhkannya. Dalam Al-Quran

kata zakat diulang sebanyak 27 kali diiringi dengan kata shalat. Hal ini

menegaskan adanya keterkaitan antara ibadah shalat dengan zakat. Jika shalat

berdimensi vertikal ketuhanan, maka zakat merupakan ibadah horizontal

kemanusiaan.7

Adapun nash tentang zakat dan asas pelaksanaannya tercantum dalam Al-

Quran surat At-Taubah ayat 60 :

5 Didin Hafiduddin, Anda Bertanya Zakat, Infak dan Shadaqah: Kami Menjawab, Cet. I(Jakarta: Gema Insani, 2005), h. 17.

6 Muhammad Zen, 24 Hours of Contemporary Zakat: Tanya Jawab Seputar KeseharianZakat, Cet. I (Jakarta: IMZ, 2010), h. 5.

7 Didin Hafiduddin, Anda Bertanya Zakat, Infak dan Shadaqah: Kami Menjawab, Cet. I(Jakarta: Gema Insani, 2005), h. 17.

Page 21: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

5

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orangmiskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah danuntuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yangdiwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Ayat di atas menjelaskan bahwa zakat merupakan alat bantu dalam

mengurangi kemiskinan. Zakat juga dapat mengurangi kesenjangan antara si kaya

dan si miskin. Pada tataran kultural, pola berpikir masyarakat dalam mengelola

dana zakat masih dipengaruhi oleh tradisi lama, sehingga pemanfaatan dana zakat

tersebut masih ditujukan untuk santunan dan mengatasi keadaan darurat semata.

Sejauh ini pengelolaan zakat yang dilaksanakan oleh masyarakat hanya bertujuan

sebatas memenuhi kebutuhan mendasar dan sesaat (konsumtif). Jadi masih

banyak masyarakat yang menyalurkan dana zakat mereka dengan cara

lama/tradisional atau melalui penyaluran yang kurang profesional dalam

mengelola dana zakat tersebut, dengan tidak disertai target adanya kemandirian

sosial maupun kemandirian ekonomi misalnya dengan memberikan zakat tersebut

kepada tokoh agama di desa masyarakat, akan tetapi pada pola kontemporer

berpola produktif yang mana penyaluran dana zakat kepada mustahik yang ada

dipinjamkan oleh amil untuk kepentingan aktifitas suatu usaha/bisnis sehingga

bisa mnghasilkan kemandirian baik kemandirian sosial ataupun ekonomi.8

Adapun sifat dari pendayagunaan zakat ada 2 (dua), yaitu yang bersifat

konsumtif dan bersifat produktif, zakat yang bersifat konsumtif adalah zakat yang

8 Lili Bariadi dkk, Zakat dan Wirausaha (Jakarta, CED, 2005), h. 6.

Page 22: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

6

diberikan hanya satu kali atau sesaat saja. Sesuai dengan penjelasan Undang-

Undang No. 38 tahun 1999 pasal 28, mustahik delapan asnaf ialah fakir, miskin,

amil, mualaf, riqab, garimin, fisabilillah, dan ibnu sabil. Sedangkan zakat yang

bersifat produktif dapat diberikan apabila kebutuhan mustahik delapan terpenuhi

dan terdapat kelebihan. Adapun pendayagunaan dana zakat, infak, sedekah, hibah,

wasiat, waris dan kafarat diutamakan untuk usaha yang produktif agar

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.9 Zakat yang bersifat produktif seperti

yang telah dijelaskan di atas, biasa disebut qardul hasan atau pinjaman lunak yang

diberikan kepada mustahik. Pengertian qardul hasan sendiri yaitu pemberian harta

kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain

meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.10

Dalam perspektif dunia usaha, zakat dapat dipandang sebagai sumber dana

potensial yang seharusnya dikelola sebagai aset dan investasi sosial ekonomi.

Zakat akan menjadi bagian penting dalam meningkatkan produktivitas sosial

ekonomi jika pendistribusian dana zakat dilakukan dengan tepat dan hendaknya

diposisikan sebagai instrumen penting dalam pemberdayaan ekonomi umat,

terutama dalam meningkatkan usaha kecil karena selain meningkatkan

kewirausahaan, zakat juga dapat memperbaiki kondisi perekonomian dan

mengurangi angka pengangguran. Realitasnya, peran UKM (Usaha Kecil dan

9Didin Hafiduddin, Problematika Kontemporer Arkulasi Proses Sosial Politik Bangsa, Cet. I(Jakarta: Forum Zakat, 2003) h. 95.

10 Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Cet. I (Jakarta: Gema Insani, 2001) h.131.

Page 23: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

7

Menengah) pada tahun 2007 mencapai 49,84 juta unit usaha dan 99,99% berperan

terus dalam menggerakan kegiatan ekonomi masyarakat, dan jelas berkontribusi

dalam penyerapan tenaga kerja. Maka dari itu sudah selayaknya dana ZIS

diletakkan dalam sebuah kerangka investasi sosial dan ekonomi yang harus dapat

menjadikan mustahik menjadi seorang muzakki, melalui program yang sistematis

dan terencana.

Terbitnya Undang-Undang Pengelolaan Zakat No.38 tahun 1999 mendorong

Pemerintah Kota Bogor untuk mendirikan Badan Amil Zakat yang bertujuan

menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infaq dan shadaqah agar

dapat memberdayakan para mustahik.

Kampung Sukamulya adalah salah satu kampung di Kota Bogor yang

terletak di Kelurahan Sukasari Bogor Selatan. Kampung ini adalah salah satu

kampung yang penduduknya mencapai 10.677 jiwa. Kampung tersebut

merupakan kampung yang kumuh dan miskin dengan mata pencaharian

penduduknya yaitu pemulung, pedagang, guru, perajin dan PNS (Pegawai Negeri

Sipil). Dari data yang diperoleh, sebagian besar masyarakat Kampung Sukamulya

mempunyai potensi untuk berkembang menjadi lebih baik dan dapat

meningkatkan taraf hidup masyarakat Kampung Sukamulya.

Salah satu program yang ada pada BAZ Kota Bogor adalah Program

Pemberdayaan Ekonomi (Dana Berkah) atau biasa disebut dana bergulir atau dana

qardul hasan yang terfokus dalam hal mendukung terpenuhinya tujuan community

development yakni peningkatan kehidupan yang layak, meyakinkan untuk

Page 24: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

8

harapan dan semangat yang terus menyala serta untuk mencapai kehidupan yang

layak. Dari sini kita dapat melihat bahwa untuk mempertahankan program dana

berkah ini, banyak dana yang dibutuhkan agar program tersebut dapat terus

terlaksana.

Peran lembaga amil zakat seperti BAZ menjadi fasilitator yang sangat

penting dalam pengelolaan dan pendayagunaan zakat sebagai instrumen yang

dapat mempengaruhi pemerataan sosial ekonomi. Sedangkan jika lembaga zakat

tidak mempunyai program pengelolaan yang baik bagaimana bisa tersalurkan

dana zakat tersebut.

Dari latar belakang diatas penulis beranggapan bahwa harus ada

pengelolaan dana qardul hasan sebagai dana bergulir pada BAZ Kota Bogor yang

sangat baik. Dengan itu penulis tertarik untuk meneliti “PENGELOLAAN

DANA QARDUL HASAN TERHADAP PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT KAMPUNG SUKAMULYA (Studi Kasus Dana Qardul

Hasan Pada BAZ Kota Bogor)”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berbicara mengenai pengelolaan perlu pembahasan yang cukup luas.

Demi terselesaikannya penulisan ini, maka dalam penelitian, penulis hanya

memfokuskan pada pembahasan pengelolaan dana qardul hasan terhadap

pemberdayaan masyarakat Kampung Sukamulya pada BAZ Kota Bogor yang

Page 25: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

9

mana pemberdayaan masyarakat disini adalah untuk kesejahteraan masyarakat

Kampung Sukamulya.

Berdasarkan pada pembatasan masalah penelitian tersebut, maka untuk

mempermudah pembahasan, penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana pola penghimpunan dan penyaluran dana Qardul Hasan pada BAZ

Kota Bogor?

2. Bagaimana model pengelolaan dan pendayagunaan dana Qardul Hasan pada

BAZ Kota Bogor?

3. Bagaimana pengaruh Qardul Hasan pada pemberdayaan masyarakat Kampung

Sukamulya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengelolaan dana qardul hasan

yang dilakukan oleh BAZ Kota Bogor dalam Program Dana Berkah.

2. Untuk memahami dan mengerti secara lebih baik tentang pengelolaan dan

qardul hasan baik secara teoritis maupun secara empiris.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh qardul hasan pada

pemberdayaan masyarakat Kampung Sukamulya.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan pencerahan

dan daya guna bagi pihak-pihak terkait, yakni sebagai berikut:

Page 26: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

10

1. Bagi mahasiswa

Menambah wawasan serta ilmu yang luas demi meningkatkan kompetensi

diri, kecerdasan intelektual dan emosional dalam bidang lembaga keuangan

syariah khususnya mengenai pengelolaan dana qardul hasan.

2. Bagi Badan Amil Zakat

Menambah sumbangan wacana pemikiran serta motivasi kepada badan amil

zakat dalam melakukan pengelolaan dana qardul hasan yang baik, sehingga

mampu menerapkannya.

Harapan utama penulis dengan adanya penulisan ini, dapat memperkaya

wawasan dan wacana dalam ekonomi Islam pada umumnya dan khususnya

memperoleh bukti yang sangat signifikan terhadap masalah yang diteliti serta

memperoleh pengetahuan mengenai pengelolaan dana qardul hasan untuk

pemberdayaan masyarakat.

D. Kerangka Teori dan Konseptual

1. Kerangka Teori

Pengelolaan berasal dari kata kelola yang memiliki pengertian yaitu

kegiatan mengatur, menjalankan dan melaksanakan. Pokok–pokok

pengelolaan secara umum dapat dilihat dalam tahapan–tahapan : planning

(perencanaan), organising (pengaturan), action (tindakan) dan controlling

(pengawasan). Dalam pengertian lain, pengelolaan dapat diartikan dalam

tahap–tahap seperti perencanaan, konstruksi, operasional dan pemeliharaan.

Page 27: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

11

Menurut pasal 1 UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat,

yang dimaksud dengan pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengumpulan dan

pendistribusian serta pendayagunaan zakat.

Qardul hasan adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan.11

Sedangkan pemberdayaan berasal dari kata ”daya” yang mendapat

awalan ber- yang menjadi kata ”berdaya” artinya memiliki atau mempunyai

daya. Daya artinya kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan.

Pemberdayaan artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai

kekuatan. Pemberdayaan dalam Bahasa Indonesia merupakan terjemahan dari

kata Empowerment dalam Bahasa Inggris.12

2. Kerangka konsep

Konsep penelitian ini menitikberatkan pada pengelolaan dana qardul

hasan terhadap pemberdayaan masyarakat Kota Bogor khususnya Kampung

Sukamulya. Konsep tersebut yaitu melihat bagaimana proses pengelolaan

dana qardul hasan dengan menerapkan cara pengelolaan yang baik dan ampuh

untuk dapat menarik minat masyarakat/donatur dalam Program Pemberdayaan

Dana Berkah pada Baz Kota Bogor.

11Syafi’ Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Cet. I (Jakarta: Gema Insani, 2001), h.131.

12Hasan Ismail, “Hakekat Pemberdayaan”, artikel diakses pada tanggal 1 Juli 2011 darihttp://hasanismailr.blogspot.com/2009/10/hakekat-pemberdayaan.html

Page 28: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

12

E. Review Studi Terdahulu

Untuk menghindari penelitian dengan objek yang sama, maka diperlukan

kajian terdahulu. Berdasarkan pengamatan dan pengkajian yang telah dilakukan

terhadap beberapa sumber kepustakaan terkait dengan permasalahan yang dibahas

dalam penulisan skripsi ini, penulis telah membaca skripsi yang terkait dengan

permasalahan yang akan dibahas, yaitu skripsi dengan judul “Mekanisme

Pembiayaan Dana Qardul Hasan di Bank BNI Syariah” karya Syahid

Maulana, menyimpulkan bahwa sumber penghimpunan dana qardul hasan

diperoleh dari zakat penghasilan karyawan yang dipotong sebesar 2,5% sebagai

zakat penghasilan yang nantinya dikelola untuk dana qardul hasan di Bank BNI

Syariah, dan penyalurannya dibagi dua yaitu internal (karyawan), dan Ekstrnal

(mustahik yang membutuhkan). Kemudian, skripsi dari Muhammad Apriadi

dengan judul ”Efektifitas Penghimpunan dan Pengelolaan Wakaf Uang Pada

Baitul Maal Muamalat (BMM)” menyimpulkan bahwa pengelolaan dan

penghimpunan wakaf uang kurang efektif dikarenakan wakaf uang yang

terhimpun pada tahun 2008 Rp. 42.431.091 dan pada tahun 2009 hanya sebesar

Rp. 13.129.595 dan terkelola pada tahun 2008 Rp. 9.395. 275 dan tahun 2009 Rp.

2.253.679. Penelitian selanjutnya yaitu skripsi dari Rini Yulianti dengan judul

”Efektivitas pemanfaatan Al-Qardul Hasan Bagi Pedagang Kecil”

menyimpulkan bahwa qardul hasan ini berdampak positif bagi perkembangan

usaha nasabah.

Berbeda dengan penelitian diatas, dalam penelitian ini, penulis membahas

tentang pengelolaan dana qardul hasan terhadap pemberdayaan masyarakat

Page 29: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

13

Kampung Sukamulya pada BAZ Kota Bogor, dalam penelitian ini, penulis juga

menerangkan strategi pengelolaan apa yang digunakan dalam program ini yaitu

dana berkah sehingga dapat memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan

ekonominya.

F. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk pada penelitian eksplanasi, yaitu menjelaskan

tentang mengapa kejadian atau gejala terjadi dengan menghubungkan pola-

pola yang berbeda namun memiliki keterkaitan. Dari sisi metodenya,

penelitian ini termasuk penelitian studi kasus yaitu penelitian dengan

karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat

ini dari subyek yang diteliti, serta interaksinya dengan lingkungan. Subyek

yang diteliti berupa individu, kelompok, lembaga atau komunitas tertentu.13

2. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian menggunakan studi kasus. Jenis pendekatan

studi kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu

selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh

termasuk kondisi dan lingkungan masa lalunya.14

13 Ety Rochaety, dkk, Metodologi Penelitian Bisnis: dengan Aplikasi Spss (Jakarta: MitraWacana Media, 2007), h.16.

14 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT RajaGrafindoPersada, 2004), hal. 23.

Page 30: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

14

Kasus yang diangkat dalam penelitian ini berkaitan dengan masalah

pengelolaan dana qardul hasan terhadap pemberdayaan masyarakat Kampung

Sukamulya pada BAZ Kota Bogor.

3. Jenis data dan sumber data

a. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa

deskripsi penerapan pengelolaan dana qardul hasan terhadap

pemberdayaan masyarakat.

b. Sumber data penelitian ini yaitu:

1) Data primer, merupakan data-data yang penulis peroleh langsung dari

lapangan (field research). Dalam hal ini peneliti menggunakan metode

pengumpulan data melalui indepth interview dengan mitra binaan

BAZ Kota Bogor yang berada pada kampung Sukamulya, pelaksana

dan manager program, perwakilan dari mustahik.

2). Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari BAZ Kota Bogor berupa

dokumen program Dana Berkah, laporan keuangan program Dana

Berkah, juga dari berbagai literatur dan referensi lain seperti buku,

majalah, makalah serta surat kabar dan setiap artikel yang

mengandung informasi berkaitan dengan masalah yang dibahas,

dihimpun dari berbagai tempat mulai dari perpustakaan hingga situs

internet yang terkait dengan pemanfaatan dana Qardul Hasan.

Page 31: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

15

4. Teknik pengumpulan data

a. Penelitian lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat

dengan cara mendatangi langsung objek penelitian. Dimana objek

penelitian disini adalah BAZ Kota Bogor sebagai pengelola dana Qardul

Hasan dan 3 kelompok (1 kelompok beranggotakan 10 orang) yang

dibiayai dengan dana qardul hasan yaitu masyarakat Kampung Sukamulya

sebagai penerima dana qardul hasan. Untuk memperoleh data dari

lapangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1) Observasi dengan pengamatan serta melihat proses pengelolaan dana

qardhul hasan pada BAZ Kota Bogor.

2) Wawancara untuk mendapatkan keterangan secara lisan dengan pihak

yang terkait yaitu BAZ Kota Bogor dan masyarakat Kampung

Sukamulya guna mendapatkan informasi mengenai objek penelitian.

3) Dokumentasi dengan mengamati perkembangan perekonomian

Kampung Sukamulya sebelum dan setelah diberikannya dana qardhul

hasan.

5. Metode pengolahan dan Analisis data

Untuk menganalisa efektifitas model, data yang terkumpul akan

dianalisis melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Page 32: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

16

a. Analisa Kuantitatif

Pengujian melalui analisa kuantitatif digunakan untuk mengukur

dampak program terhadap ekonomi mitra binaan.

1) Perubahan Kondisi Ekonomi

Pengukuran terhadap perubahan kondisi ekonomi mitra binaan

dan hubungannya terhadap pelaksanaan program menggunakan tes

statistik nonparametrik Wilcoxon Signed Rank Test (uji dua sampel

berhubungan) dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan

E = Mean (rataan hitung)

σ = Simpangan baku

T = Jumlah jenjang/ranking

N = Jumlah sampel

Untuk landasan pengujian dipergunakan nilai T. H0 diterima

apabila T ≥ Tα. H0 ditolak apabila T< Tα15.

Metode statistik nonparametrik digunakan karena nilai data

variabel tergolong kepada data nonmetrik. Data nonmetrik adalah data

15 Djarwanto, Statistik Non Parametrik ( Yogyakarta: BPFE, 2003), h. 26.

Page 33: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

17

kualitatif yang dapat berbentuk suatu atribut, karakteristik atau

kategori atau dikotomi. Yang termasuk data nonmetrik adalah tipe data

nominal atau ordinal.

Data nominal adalah data dimana sebutan seperti “laki-laki”

atau “perempuan” diberikan kepada item dan tidak ada implikasi di

dalam sebutan tersebut bahwa item yang satu lebih tinggi atau lebih

rendah daripada item lainnya. Sedangkan data ordinal hanya

memberikan informasi tentang apakah suatu item “lebih tinggi”,”lebih

rendah”, atau “sama dengan” item lainnya; data ini sama sekali tidak

menyatakan ukuran “perbedaan”16.

Data mengenai kondisi ekonomi dimaksud meliputi kondisi

pendapatan mitra binaan. Kondisi ekonomi responden dibandingkan

antara sebelum dan sesudah diberikan program, apakah terjadi

peningkatan atau-kah penurunan. Dari hasil penghitungan tersebut,

dapat dilihat pengaruh antara variabel dependen (kondisi ekonomi

mitra binaan) dan independen (program dana berkah)17.

Pengolahan data secara kuantitatif dilakukan dengan

mengunakan program SPSS, untuk efektivitas dan efisiensi serta

menghindari human error.

16 J. Supranto, Statistik: Teori dan Aplikasi Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2001), h. 294.

17 Jogiyanto HM, Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman,(Yogyakarta: BPFE, 2004) h. 65.

Page 34: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

18

b. Analisa kualitatif

Metode analisa data kualitatif ini didapatkan berdasarkan hasil

wawancara yang mendalam, catatan-catatan dan data penunjang lainnya

didapatkan untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif berkaitan

dengan topik penelitian yang kemudian akan dianalisa melalui teknik

SWOT untuk mengetahui efektifitas dan desain program berdasarkan

perspektif masyarakat penerima program dana berkah yang berada pada

Kampung Sukamulya.

6. Teknik Penulisan Skripsi

Teknik penulisan skripsi ini berpedoman kepada buku ”Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007”, yang merupakan sandaran dari

penulisan karya ilmiah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

umumnya, khususnya mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum.

G. Sistematika Penulisan

Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan serta untuk mempermudah

analisis materi dan penulisan skripsi ini, maka penulis menjelaskan dalam

sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang di

bagi dalam sub bab dan setiap sub bab mempunyai pembatasan masing-masing

yang akan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:

Page 35: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

19

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan hal-hal yang terkait

dengan latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teori dan

konseptual, review studi terdahulu, metodelogi penelitian, dan

teknik penulisan serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Dalam bab ini, penulis menguraikan dan menjelaskan teori

qardhul hasan, pengertian qardhul hasan, dasar hukum qardhul

hasan, rukun dan syarat qardul hasan, tujuan qardhul hasan,

macam-macam qardhul hasan. Dan teori mengenai

pemberdayaan ekonomi yang meliputi: pengertian

pemberdayaan, tujuan pemberdayaan dan hubungan

pemberdayaan dengan qardul hasan.

BAB III GAMBARAN UMUM BAZ KOTA BOGOR

Dalam bab ini, penulis menguraikan gambaran umum dari

BAZ Kota Bogor yang meliputi: sejarah singkat BAZ Kota

Bogor, visi dan misi BAZ Kota Bogor, Program pemberdayaan

ekonomi dana qardul hasan (Dana Berkah) dan Stuktur

organisasi Baz Kota Bogor serta profil Kampung Sukamulya.

BAB IV PENGARUH PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN

TERHADAP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KAMPUNG SUKAMULYA .

Page 36: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

20

Dalam bab ini, penulis menguraikan bagaimana Pola

Penghimpunan dan Penyaluran Dana Qardul Hasan Baz Kota

Bogor, Model Pengelolaan dan Pendayagunaan Dana Qardul

Hasan pada Baz Kota Bogor, serta Pengaruh pengelolaan Dana

Qardul Hasan terhadap peningkatan ekonomi pada masyarakat

Kampung Sukamulya dengan program Dana Berkah.

BAB V PENUTUP

Bab penutup ini mencakup kesimpulan dari keseluruhan

pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya

serta saran-saran yang dapat penulis sampaikan dalam

penulisan skripsi ini.

Page 37: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

21

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Qardul Hasan

1. Pengertian Qardul Hasan

Kata qard (قرض) berasal dari kata qaradha (قرض) yang berarti

memotong, memakan, melintasi. Qard sendiri artinya adalah pinjaman. Dalam

istilah perbankan syariah maknanya adalah akad pemberian pinjaman bank

kepada pihak kedua untuk kebutuhan mendesak atau sebagai dana talangan

(over draft/cerukan) dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman

bersifat konsumtif. Dana talangan tersebut dikembalikan sesuai dengan

jumlah yang diterima tanpa imbalan dan pembayarannya dapat dilakukan

secara sekaligus atau cicilan dalam waktu tertentu.

Pengertian qard menurut terminologi menurut beberapa Imam fikih yaitu:18

1. Menurut ulama Hanafiyah, qard adalah sesuatu yang diberikan seseorang

dari harta mitsil yaitu harta benda yang banyak padanannya, yang lazim

dihitung melalui timbangan, takaran dan satuan. Contoh harta mitsil ini

yaitu buah-buahan, sayur mayur, garmen dan sebagainya.

2. Menurut ulama Malikiyah, qard adalah suatu penyerahan harta kepada

orang lain yang tidak disertai iwadh (imbalan) atau tambahan dalam

pengembaliannya.

18 AH. Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, Cet. I (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h. 150.

Page 38: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

22

3. Sedangkan menurut ulama Syafi’iyah, qard adalah akad pemilikan sesuatu

untuk dikembalikan dengan sejenis atau yang sepadan (qimiy), contohnya

perhiasan, binatang peliharaan, barang antik dan lain sebagainya.

Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih

atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjakan tanpa mengharappkan

imbalan. Dalam literatur fikih klasik, qard dikategorikan dalam akad

tathawwu atau saling membantu dan bukan transaksi komersial19.

Menurut Fatwa DSN NO. 19/DSN-MUI/IV/2001 Qard adalah

pinjaman yang diberikan kepada nasabah (muqtaridh) yang memerlukan.

Pada buku ekonomi syariah versi salaf :

:Qard adalah memberikan (menghutangkan) harta kepada orang lain

tanpa mengharapkan imbalan, untuk dikembalikan dengan pengganti yang

sama dan dapat ditagih atau diminta kapan saja penghutang menghendaki.

Akad qard ini diperbolehkan dengan tujuan meringankan (menolong) beban

orang lain.20

Qardul hasan adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar

kewajiban sosial dimana si peminjam tidak dituntut untuk mengembalikan

apapun kecuali modal pinjaman.

19 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi (Jakarta,EKONISIA, 2004) edisi ke-2 h. 56.

20 HM. Dumari Nor, dkk, Ekonomi Syariah Versi Salaf (Jawa Timur: Pustaka Sidogiri, 2008)edisi ke-2 h. 100.

Page 39: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

23

Menurut Ahmad Ifham Sholihin21, qard dilihat dari aspek fikih adalah

qard atau iqradh secara etimologi berarti pinjaman. Secara terminologi

muamalah (ta’rif) adalah memiliki sesuatu (hasil pinjaman) yang

dikembalikan (pinjaman tersebut) sebagai penggantinya dengan nilai yang

sama. Pada teknis perbankan, qard adalah akad pemberian pinjaman dari bank

kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak.

Pengembalian pinjaman ditentukan dengan jumlah yang sama dalam jangka

waktu tertentu (sesuai dengan kesepakatan bersama) den pembayarannya bisa

dilakukan secara angsuran atau sekaligus.

Qardul hasan menurut Ahmad Ifham Sholihin adalah pinjaman

kebajikan. Ada dua pengertian tentang qardul hasan yaitu22 :

1. Pinjaman dengan kewajiban pengembalian pinjaman pokoknya saja tanpa

imbalan apapun.

2. Suatu akad pinjam meminjam dengan ketentuan pihak yang menerima

pinjaman tidak wajib mengembalikan dana apabila terjadi force mejcure

(bangkrut, bencana alam, kematian).

Loan atau qardul hasan yaitu pinjaman tidak mengikat tanpa bunga

dan tanpa commitment fee. Dengan kata lain pembiayaan qardul hasan adalah

pembiayaan berupa pinjaman tanpa dibebani apapun bagi kaum dhuafa yang

21 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah (Jakarta: PT. GramediaPustakaUmum, 2010) h. 675.

22 Ibid h. 676

Page 40: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

24

merupakan asnaf zakat/infaq/shadaqah dan ingin memulai usaha kecil-

kecilan. Para peminjam hanya diwajibkan mengembalikan pinjaman

pokoknya saja pada waktu jatuh tempo sesuai kesepakatan dengan membayar

biaya administrasi yang diperlukan.23

Qardul hasan atau benevolent loan adalah suatu pinjaman lunak yang

diberikan atas dasar kewajiban sosial semata, dimana si peminjam tidak

dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal pinjaman.24

Jadi qardul hasan adalah akad pinjaman/pembiayaan sebagai akad

tathawwu untuk meminjamkan dana kepada yang membutuhkan khususnya

kaum dhuafa yang ingin berwirausaha kecil-kecilan, dan tidak dituntut

mengembalikan dana apapun kecuali dana pinjaman yang diberikan oleh si

peminjam.

2. Dasar Hukum Qardul Hasan

Al-Quran :

Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, MakaAllah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akanmemperoleh pahala yang banyak.(QS. Al-Hadid: 11)

23 Karnaen A. Perwataatmadja dan Hendri Tanjung, Bank Syariah: Teori, Praktik danPeranannya Cet. I (Jakarta: PT. Senayan Abadi, 2007) h. 79.

24 Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, Cet. IV (Yogyakarta: UIIPerss, 2005) h. 41.

Page 41: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

25

Al-Hadist :

Ibnu mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi SAW berkata. “bukan seorangmuslim (mereka) yang meminjamkan muslim (lainnya) dua kali kecuali yangsatunya adalah (senilai) sedekah”25

بي

لقةAnas bin malik berkata bahwa Rasulullah berkata. “ Aku melihat pada waktumalam di-isra-kan, pada pintu surga tertulis: sedekah dibalas sepuluh kalilipat dan qardh delapan belas kali. Aku bertanya, Wahai Jibril, mengapaqardh lebh utama dari sedekah? Ia menjawab, karena peminta-minta sesuatudan ia punya sedangkan yang meminjamkan tidak akan meminjam kecualikarena keperluan.”26

3. Rukun dan Syarat Qardul Hasan

a. Rukun Qard

:Rukun qard ada empat:

1. Muqridh (pemberi pinjaman) atau pihak yang memiliki dana,

25 HR. Ibnu Majah no. 2421, kitab Al- Ahkam; Ibnu hibban dan Baihaqi

26 Ibid no. 2422.

Page 42: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

26

2. Muqtaridh (peminjam) atau pihak yang membutuhkan dana,

3. Muqtaradh/Ma’qud ‘Alaih atau objek akad, yaitu (barang/dana),

4. Shigah, yaitu ijab qabul (ucapan serah terima)

b. Syarat Qardh

Sedangkan syarat yang harus dipenuhi dalam akad qard adalah

sebagai berikut:

1. Orang yang melakukan akad (muqridh dan muqtaridh) harus baligh,

dan berakal. Akad qard ini menjadi tidak sah apabila yang berakad itu

anak kecil, orang gila dan dipaksa oleh seseorang.

2. Qard (objek/barang yang dipinjamkan) harus berupa maal

mutaqawwim (harta yang menurut syara’ boleh digunakan untuk

digunakan/dikonsumsi).

3. Shigah, yaitu ijab qabul harus dilakukan dengan jelas, sebagaimana

jual beli dengan menggunakan lafal qard atau sepadan dengannya.

Menurut Imam Maliki, pemilikan terjadi dengan akad saja sekalipun

serah terima belum terjadi.

4. Tujuan Qardul Hasan

Pada dasarnya pinjaman qardul hasan bertujuan atau diperuntukkan

untuk mereka atau kaum dhuafa yang memerlukan pinjaman konsumtif jangka

pendek untuk tujuan-tujuan yang sangat urgent (darurat), diperuntukkan juga

Page 43: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

27

untuk para pengusaha kecil yang kekurangan dana tetapi mempunyai prospek

bisnis yang sangat baik.27

Menurut buku pintar ekonomi syariah tujuan akad qard adalah:

a. Membiayai usaha produktif untuk kaum dhuafa

b. Pinjaman untuk menutup utang kepada rentenir.

c. Pinjaman untuk biaya sewa rumah

d. Pinjaman untuk kebutuhan mendesak karena tertimpa musibah.

5. Macam-macam Skema Pendayagunaan Dana Qardul Hasan pada

Lembaga Amil Zakat

a. Pola BAZIS DKI Jakarta28

Pemberdayaan yang dilakukan oleh BAZIS adalah dengan

menyalurakan dana produktif kepada masyarakat umum dan karyawan

DKI Jakarta yang tidak mampu. Bantuan diberikan dalam bentuk uang

untuk bantuan modal usaha. Uang itu merupakan dana yang didapat dari

pengumpulan infaq dan sadaqhah. Sementara dana zakat hanya diberikan

kepada kelompok-kelompok yang memang telah disebut dalam Al-quran

sebagai mustahik. Penyaluran dana ZIS untuk usaha produktif dalam

bentuk peminjaman dana cash memang mempunyai risiko macet.

27 Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah (Jakarta, PT. GramediaPustakaUmum, 2010) h. 675.

28 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005) h. 183.

Page 44: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

28

Penyebabnya bisa jadi karena usaha mustahik bangkrut, mustahik

pindah alamat, atau mustahik meninggal dunia sedang ahli waris tidak

mampu membayar. Namun, data dilapangan menunjukkan bahwa

memang ada sebagian mustahik yang tidak mampu membayar cicilan

pinjaman, tetapi yang mampu pun masih banyak, bahkan mencapai lebih

dari 60%.

Apabila mustahik tidak dapat melunasi pinjamannya sesuai dengan

perjanjian yang telah disepakati, maka pihak Bazis DKI Jakarta

menyelesaikannya dengan cara musyawarah dan mencari solusi yang

saling menguntungkan. Secara umum ada 3 pemberdayaan usaha kecil dan

menengah yang dilakukan oleh BAZIS DKI Jakarta melalui dana

produktif:

1) Pola konvensional; BAZIS meminjamkan dana kepada usaha kecil dan

menengah atas usulan dari kelurahan, kecamatan, dan unit kerja

dengan memakai pola qardhul hasan (tanpa bunga).

2) Program Pemberdayaan Modal Usaha bagi Pedagang Kecil

(PPMUPK); BAZIS meminjamkan dana produktif kepada pedagang

kecil dengan menggunakan pola mudharabah (bagi hasil). Penyaluran

itu bekerja sama dengan beberapa BMT yang ada di DKI Jakarta.

3) Monitoring; BAZIS memantau dan memberikan pembinaan kepada

mustahik agar usaha mereka bisa berjalan dengan lancar.

Page 45: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

29

b. Pola Dompet Dhuafa Republika29

Manajemen pendayagunaan (pemberdayaan) Dompet Dhuafa

dikonsentrasikan pada 3 bidang garapan, yaitu:

a. Pengembangan Sumber Daya Masyarakat (Pengembangan Insani),

b. Pengembangan Ekonomi,

c. Layanan sosial bagi kebutuhan kritis dan mendesak (Layanan Dan

Pengembangan Masyarakat).

Dompet Dhuafa mengkhususkan pada pola pemberdayaan zakat

untuk wirausaha (pengembangan ekonomi) dan strategi pemberdayaan

wirausaha tersebut menggunakan strategi Asset Reform. Reform

mengandung unsur perubahan, pembaharuan, inovatif bahkan revolutif.

Pola pemberdayaan tersebut dapat dicermati melalui dua cara yaitu secara

langsung (pemberian dana langsung kepada individual/pengusaha) dan

tidak langsung (melalui perantara lembaga atau program masyarakat

mandiri).

Program pemberdayaan antara lain sebagai berikut:

a. TDS (Ternak Domba Sehat), ragam aktivitas yang dioperasikan:

1) Pemuliaan bibit domba asli Indonesia

2) Pengembangan kuantitas dan kualitas domba

3) Pelatihan peternakan domba skala menengah

4) Peningkatan kapasitas produksi ternak rakyat

29 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005) h.185.

Page 46: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

30

b. Masyarakat Mandiri (Kelompok)

Pembinaan, pendampingan usaha, penguatan organisasi masyarakat

dan penyediaan sarana/prasarana fasilitas sosial merupakan inti

kegiatan Masyarakat Mandiri (MM), bedah manajemen dan resetting

yang dilakukan pada MM dimaksudkan untuk pengembangan dan

pembenahan manajemen MM. Konsekuensi yang harus diterima

dalam melakukan bedah manajemen MM adalah terjadinya stagnasi

pembiayaan baru pada mitra MM cukup menggangu aliran dana

pembiayaan di divisi pengembangan ekonomi. Upaya yang dilakukan

untuk menghindari stagnasi pembiayaan adalah dengan tetap

mengoptimalkan aktivitas pembiayaan di mitra lama dengan seleksi

pemilihan yang lebih ketat. Pembinaan MM pernah dilakukakn di 11

desa di Jabotabek, 2 desa di Tasikmalaya, 3 desa di Bengkulu dan di

Sulawesi. Saat ini program MM telah di desaign menjadi Sentra

Industri Masyarakat atau Cluster Industri Mandiri

B. Pemberdayaan Ekonomi

1. Pengertian Pemberdayaan

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

empowerment. Pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata dasar power

yang berarti kemampuan berbuat, mencapai melakukan atau memungkinkan.

Awalan em berasal dari bahasa latin dan yunani, yang berarti “di dalamnya”,

Page 47: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

31

karena itu pemberdayaan dapat berarti kekuatan dalam diri manusia, suatu

sumber kreativitas. Dalam kamus umum bahasa Indonesia kata pemberdayaan

diterjemahkan sebagai upaya pendayagunaan, pemanfaatan yang sebaik-

baiknya dengan hasil yang memuaskan.30 Pemberdayaan atau pengembangan

juga berarti menciptakan kondisi hingga semua orang (yang lemah) dapat

menyumbang kemampuannya secara maksimal untuk mencapai tujuannya.

Pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat

kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk

individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.31 Sedangkan

memberdayakan wirausaha adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi dalam kondisi saat ini tidak

mampu melepaskan dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.

Pemberdayaan wirausaha juga merupakan suatu sistem pembangunan yang

berorientasi pada peningkatan wirausaha yang dikelola masyarakat (people

centered), dengan mengedepankan azas partisipasi (participatory),

musyawarah dan keadilan (equity), emporing, dan berkesinambungan

(sustainable).

Pembangunan masyarakat (development) dimaksudkan dengan

tergambarnya realitas sosial berupa perubahan kualitatif dalam hal struktur

30Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005) h. 53.

31Edi Suharto, CSR&COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi (Bandung:ALFABETA, 2010) h. 82.

Page 48: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

32

dan fungsi kehidupan sosial yang membawa masyarakat berada dalam kondisi

yang lebih baik guna memenuhi tujuan dan harapan.

2. Tujuan Pemberdayaan

Dalam tujuannya pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil

yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang

berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan

dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi,

maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan

aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial,

dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya.

Pada Urgensi atau tujuan pemberdayaan wirausaha yang hendak

dicapai adalah tidak hanya berupa daftar keinginan yang bernuansa mimpi

namun tidak juga terlalu simplistis. Urgensi pemberdayaan wirusaha akan

dapat didapati setelah mencermati bagaimana tujuan ekonomi kerakyatan

dicipta. Adapun tujuan ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut32:

a. Pembangunan ekonomi yang partisipatif dan menempatkan ekonomi

rakyat pada posisi yang lebih besar serta memberi peluang seluas-luasnya

dan didukung dengan pemihakan kepada pelaku ekonomi masa depan.

b. Penyebaran atau perluasan kepemilikan aset ekonomi produktif ke tangan

rakyat agar dapat dipunyai oleh sebagian besar rakyat.

32 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CED, 2005) h. 63.

Page 49: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

33

c. Penguatan sumber pembiayaan hingga terwujudnya ekonomi kesetaraan

dan pengembangan secara total bagi wirausaha yang mempunyai potensi.

d. Membuka kesempatan berusaha kepada wirausaha yang dalam proses

kelanjutan proses produksinya dapat menciptakan inovasi, kreativitas,

produktivitas, dan penerapan teknologi dari yang paling sederhana hingga

penciptaan nilai tambah yang berarti dan berdaya saing kuat.

e. Kemandirian ekonomi yang kokoh, tangguh dan penajaman daya saing

serta mengurangi ketergantungan terhadap sumber-sumber dana atau

pinjaman dan produk barang modal atau hingga bahan baku dari luar

negeri.

f. Upaya kemitraan, kebersamaan, kekompakan dan kesetiakawanan antara

pelaku ekonomi rakyat untuk menguatkan dan penajaman daya saing

dalam menyongsong era globalisasi ekonomi.

g. Kebijakan industri pemerintah lebih menitikberatkan pada pengembangan

dan kekuatan industri rakyat yang saling keterkaitan dan ketergantungan

kepada industri besar.

h. Kebijakan pengembangan industri dapat beriringan dari kawasan sekitar

perkotaan dengan pedesaan yang berbasis pada sumber daya daerah

bersangkutan.

i. Kebijakan pendidikan dan ketenaga kerjaan yang dinamis, berorientasi

pada keberpihakan terhadap rakyat banyak terutama dalam mengelola

Page 50: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

34

jumlah tenaga kerja yang membludak sehingga dapat melahirkan tenaga

kerja tahan banting.

j. Kedudukan ekonomi rakyat pada akhirnya merupakan salah satu kancah

berwirausaha dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang luar biasa

banyaknya sehingga dapat memberikan manfaat secara luas bagi

peningkatan kesejahteraan masyarakat keseluruhan.

Jadi pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses mengembangkan,

mendayagunakan, meningkatkan sebuah kreatifitas pada masyarakat yang

tidak/belum mampu mengembangkan kreatifitas yang ada pada diri

masyarakat karena suatu keterbatasan, baik dari segi keterbatasan fisik

ataupun modal. Salah satunya adalah dengan mengembangkan,

mendayagunakan, meningkatkan masyarakat dengan berwirausaha agar dapat

meningkatkan kehidupan masyarakat. Baik dari segi kehidupannya ataupun

dari segi perekonomian masyarakat. Dengan bertujuan agar masyarakat

mampu untuk dapat terus meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

menjadi lebih baik.

Hubungan qardul hasan dengan pemberdayaan yaitu pada dasarnya

pendayagunaan dana zakat dapat diartikan sebagai upaya pemberdayaan

mustahik sebagai sasaran dengan memproduktifkan dana zakat dan memiliki 2

(dua) macam cara pendayagunaan dana zakat. Pertama, pendayagunaan yang

bersifat konsumtif, yaitu pendayagunaan yang diperuntukan bagi pemenuhan

hajat hidup para mustahik delapan ashnaf. Penyaluran zakat kepada mereka

Page 51: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

35

adalah bersifat bantuan sesaat untuk menyelesaikan masalah yang mendesak.

Kedua, pendayagunaan zakat yang bersifat produktif, yaitu qardul hasan yang

mana pendayagunaan zakat yang diperuntukkan bagi usaha produktif apabila

kebutuhan delapan ashnaf sudah terpenuhi dan terdapat kelebihan. Penyaluran

zakat dalam bentuk ini bersifat bantuan pemberdayaan melalui program atau

kegiatan yang berkesinambungan contohnya wirausaha untuk para mustahik.

Sehingga mampu meningkatkan kehidupan mustahik baik bagi

perekonomiannya ataupun bagi kehidupan sosialnya. Pengembangan ekonomi

melalui wirausaha merupakan suatu yang tidak dapat dipisahkan dari

pengembangan ekonomi untuk Islam. Strategi pemberdayaan masyarakat

dalam pengembangan ekonomi kerakyatan diharapkan terjadi kesejahteraan

yang merata. Pemberdayaan masyarakat merupakan untuk memandirikan

masyarakat lewat wirausaha perwujudan potensi kemampuan yang mereka

miliki. Konsep pemberdayaan masyarakat tidak dapat dilepaskan dari

paradigma pembangunan yang memberikan kedaulatan kepada rakyat untuk

menentukan pilihan kegiatan yang paling sesuai bagi kemajuan diri mereka

masing-masing. Dengan demikian dengan memberdayakan dana zakat

merupakan salah satu komponen dalam ekonomi umat Islam sebagai bagian

dari pengembangan ekonomi kerakyatan yang digalakkan pemerintah

Indonesia untuk meningkatkan kemajuan ekonomi Indonesia.

Page 52: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

36

BAB III

GAMBARAN UMUM BAZ KOTA BOGOR

A. Sejarah Berdirinya BAZ Kota Bogor

Islam telah tercatat dalam sejarah sebagai dien yang telah berhasil

membangun peradaban manusia yang paling gemilang. Islam membangun

manusia dengan akhlak tertinggi. Budaya keilmuan tumbuh pesat dengan budaya

riset yang intensif dan perpustakaan-perpustakaan yang lengkap. Dari peradaban

Islam-lah munculnya para polymath (individu dengan keahlian dalam berbagai

bidang keilmuan) seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, dan lain-lain. Etos kerja umat

Islam pun diniati sangat tinggi sehingga pada aspek perekonomian Makkah dan

sekitarnya menjadi salah satu pusat perdagangan dunia. Sejarah mencatat Kota

Baghdad sebagai kota metropolitan pertama di dunia. Ekonomi tidak hanya

tumbuh tetapi juga terjadi pemerataan dan keadilan.

Untuk menumbuh kembangkan ekonomi, memeratakan kesejahteraan,

membangun solidaritas dan menguatkan pemerintahan, Rasulullah SAW telah

mewajibkan zakat dan membudayakan berinfak melalui lembaga Baitul Maal.

Baitul Maal menjadi sumber keuangan untuk membangun dan menyelesaikan

persoalan keumatan. salah satu upaya yang harus ditempuh untuk

menumbuhkembangkan perekonomian yaitu menumbuhkan sumber keuangan

umat untuk membangun kekuatan umat yang berwujud zakat, infak, shadaqah dan

Page 53: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

37

wakaf (ZISWAF) melalui pengelolaan kelembagaan yang professional, transparan

dan akuntabel.

Dalam konteks Indonesia, munculnya Badan Amil Zakat (BAZ) yang

diinisiasi pemerintah dan Lembaga Amil Zakat yang dikelola lembaga swasta

untuk menggerakan budaya zakat dan infak telah terbukti mampu menyelesaikan

beberapa persoalan umat Islam di tanah air. Bahkan mampu berkontribusi dalam

membantu umat Islam di Negara lain yang tertimpa bencana maupun tragedi

kemanusiaan.

Potensi pengumpulan ZISWAF masih jauh lebih besar dibandingkan

dengan yang telah berhasil dikumpulkan. Pun demikian dengan permasalahan

keumatannya yang telah terselesaikan jauh lebih kecil dari permasalahan yang

ada. Oleh karenanya lembaga amil zakat perlu semakin dekat dengan umat dalam

proses pengumpulan dan pendayagunaannya. Dengan itu perlu adanya lembaga

yang dapat mengelola dana zakat, infak, dan shadaqah secara profesional, agar

dana ZISWAF tersebut dapat terkelola dengan baik dan dapat memberdayakan

para mustahik. Dengan adanya pengelolaan zakat yang profesional, maka akan

mewujudkan keinginan mustahik yang mempunyai keinginan berwirausaha untuk

lebih mendorong tumbuhnya perekonomian dalam mengentaskan kemiskinan

pada mustahik itu sendiri.

Terbitnya Undang-Undang Pengelolaan Zakat No.38 tahun 1999

mendorong Pemerintah Kota Bogor untuk mendirikan Badan Amil Zakat yang

bertujuan menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infaq dan

Page 54: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

38

shadaqah agar dapat memberdayakan para mustahik. Dengan itu pemerintah Kota

Bogor membentuk suatu Badan Amil Zakat yang didirikan pada tahun 2003.

Dalam konteks itulah BAZ Kota Bogor mendedikasikan dirinya, berkhidmat

untuk menumbuhkan kekuatan dan keberdayaan umat islam di Kota Bogor

melalui ZISWAF.

Pada perkembangannya, BAZ Kota Bogor di tahun 2009 dengan dana

umat yang diamanahkan telah mencapai angka Rp. 2.566.486.926,00 yang terdiri

dari dana zakat sebesar Rp. 2.126.423.260,00 dan dana infak sebesar Rp.

440.063.666,00. Jumlah dana umat yang dititipkan pada tahun 2009 ini meningkat

dua kali lipat dari tahun 2008 yang baru mencapai Rp. 1.300.000.000,00.

1. Kerjasama

Baz Kota Bogor sekaan tiada henti mengajak berbagai pihak untuk

bergandengan tangan membantu banyak dhuafa di Kota Bogor. Ajakan ini

ditebar melalu media, perusahaan swasta, sampai kalangan perbankan.

Semuanya mengerucut pada satu semangat berjamaah untuk umat.

Jangkar kerjasama ini bertaut dengan pihak Radar Bogor sebagai

harian lokal terbesar di Bogor. Kerjasama ini hampir bersamaan dengan

anggukan kerjasama dari PT. Pos Indonesia cabang Bogor. Dengan PT Pos

Indonesia Cabang Bogor, BAZ Kota Bogor memiliki akses untuk memperluas

infaq dan shadaqah.

Dua kerja sama ini berlanjut dengan pihak dewan pimpinan Wilayah

Asosiasi Bank Syariah Indonesia (ASBISINDO) Jabodetabek. Kesepakatan

Page 55: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

39

untuk kerjasama itu dituangkan pada nota kesepahaman (MoU) antara DPW

ASBISINDO Jabodetabek dengan BAZ Kota Bogor. Penandatangannya

dilakukan Cahyo Kartiko selaku Ketua Umum DPW ASBISINDO

Jabodetabek dan Endang Oman selaku Ketua BAZ Kota Bogor.

Kerjasama lainnya berlanjut dengan Radio Lesmana yang merupakan

salah satu radio terbesar di Bogor dan dengan BNI Syariah Cabang Bogor

dalam menyalurkan dana qardul hasan untuk membiayai program ekonomi

BAZ Kota Bogor.

B. Visi dan Visi

1. Visi

“Lembaga Amanah yang Memakmurkan dan Mensejahterakan Umat”

2. Misi

a. Membangkitkan kesadaran berzakat, berinfaq dan bershadaqah.

b. Menghimpun, mendistribusikan dan mendayagunakan zakat, infaq dan

shadaqah.

c. Mendorong perputaran dana umat menuju kehidupan ekonomi yang

berkeadilan.

d. Meningkatkan martabat kaum mustahik menuju kemakmuran dan

kesejahteraan

Page 56: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

40

3. Strategi

a. Menggencarkan dakwah yang membangkitkan kesadaran berzakat,

berinfaq, bershadaqah dan berwakaf.

b. Menggalang dukungan pemerintah, kalangan dunia usaha dan kaum

profesional untuk mengoptimalkan penarikan zakat, infaq dan shadaqah.

c. Mendata potensi muzakki dan membina para muzakki melalui berbagai

forum.

d. Menciptakan hubungan kemitraan dengan berbagai lembaga sosial Islam

dalam mengoptimalkan pendayagunaan dana zakat, infaq dan shadaqah.

e. Mensosialisasikan setiap langkah BAZ dengan memanfaatkan berbagai

media publikasi.

f. Membentuk jaringan relawan penggerak kesadaran berzakat, berinfaq dan

bershadaqah dari kalangan generasi muda Islam.

g. Meningkatkan kapabilitas amilin melalui pendidikan dan pelatihan.

C. Program BAZ Kota Bogor

Dalam program BAZ Kota Bogor terdapat 2 divisi yaitu:

1. Divisi Pengumpulan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Bidang Pengumpulan BAZ Kota

Bogor memilki tujuan untuk :

a. Meningkatkan awareness masyarakat Kota Bogor khususnya tentang BAZ

Kota Bogor beserta aktivitasnya.

Page 57: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

41

b. Meningkatkan jumlah mitra langsung dan tidak langsung untuk

berkontribusi pada penambahan tingkat awareness dan jumlah muzakki.

c. Meningkatkan jumlah muzakki yang menyalurkan zakatnya ke BAZ Kota

Bogor.

Aktivitas utama bidang pengumpulan pada tahun 2009, secara umum

terbagi atas:

a. Aktivitas Pencitraan (branding); yang memiliki tujuan untuk :

1) Meningkatkan pencitraan positif tentang pengelolaan BAZ Kota Bogor

di mata masyarakat Kota Bogor khususnya.

2) Memperoleh mitra strategis yang dapat meningkatkan citra BAZ Kota

Bogor.

b. Aktivitas sosialisasi; yang memiliki tujuan untuk :

1) Meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang zakat dan

pengelolaan lembaga BAZ Kota Bogor melalui dialog dan pertemuan

langsung.

2) Mengajak para calon muzakki untuk berzakat dan berinfak melalui

BAZ kota bogor.

c. Aktivitas penghimpunan (marketing); yang memiliki tujuan untuk :

1) Memberikan kemudahan akses bagi para muzakki untuk menyalurkan

zakat, infak dan shadaqahnya ke BAZ Kota Bogor.

2) Meningkatkan variasi layanan zakat, infak dan shadaqah ke BAZ Kota

Bogor.

Page 58: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

42

3) Memberikan layanan purna zakat untuk meningkatkan keterkaitan

muzakki dengan BAZ Kota Bogor.

Hingga saat ini relasi yang terdapat pada BAZ Kota Bogor diantaranya:

1) Muzakki Perorangan Pemda

2) Instansi Pemerintah

3) BNI Syariah

4) Bank Jabar Banten

5) Rumah Sakit BMC

6) Radio Lesmana

7) Dll

2. Divisi Pendayagunaan

Bidang pendayagunaan dan pendistribusian merupakan bidang yang

membawahi program-program pendayagunaan dan pemanfaatan dana ZIS

untuk berbagai bentuk kegiatan bagi masyarakat Bogor terutama keluarga

dhuafa. Program-program bidang pendayagunaan dan pendistribusian

meliputi lima bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, kemanusiaan dan

dakwah. Adapun seluruh program dan kegiatan bidang pendayagunaan dan

pendistribusian dilaksanakan di enam kecamatan di Kota Bogor, yaitu

Kecamatan Bogor Barat, Bogor Timur, Bogor selatan, Bogor Utara, Bogor

Tengah dan Tanah Sareal.

a. Program Kesehatan

1) Klinik Dhuafa Ibnu Sina

Page 59: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

43

Klinik Dhuafa Ibnu Sina (KDIS) merupakan program yang

digulirkan untuk memberikan kemudahan bagi keluarga dhuafa untuk

memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan gratis. Selain

memberikan pelayanan gratis, KDIS pun diarahkan sebagai layanan

kesehatan yang mudah diperoleh, terjangkau serta dilaksanakan dengan

profesional dan ramah.

Kegiatan KDIS terdapat empat bagian yang terdiri dari:

a) Pelayanan Kesehatan Dasar (Klinik Umum)

i. Klinik Dhuafa Ibnu Sina Masjid Raya

ii. Klinik Dhuafa Ibnu Sina Masjid Agung

b) Pelayanan Kesehatan Komprehensif (poliklinik)

Poliklinik tirta pakuan kerja sama dengan PDAM Kota \ Bogor

(dalam proses pembangunan dan pengembangan).

c) Pelayanan Kesehatan Rujukan/Pendampingan

i.Ambulance gratis untuk rujukan kasus pasien dan pendampingan,

sinergi dengan Program Health Emergency Case/HEC

ii.Ambulance jenazah gratis

d) Pelayanan Kesehatan Keliling (Klinik Keliling)

i. Klinik Dhuafa Ibnu Sina Masjid Raya

Di KDIS Masjid Raya, ada sekitar 4.553 pasien dhuafa

yang telah mendapatkan pelayanan kesehatan sepanjang tahun

2009. Tingkat kunjungan pasien paling besar di KDIS yang

Page 60: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

44

membuka pelayanan dari Senin-Jumat dari pukul 09.00-12.00 WIB

ini terjadi pada bulan Februari 2009 yang mencapai angka 569

pasien. Jika dirata-rata, KDIS masjid raya setiap bulan dikunjungi

oleh sekitar 379 pasien dhuafa.

ii. Klinik Dhuafa Ibnu Sina Masjid Agung

Sepanjang tahun 2009, KDIS di masjid agung telah

melayani 7770 pasien. Jumlah ini kurang lebih setara dengan 703

kunjungan pasien setiap bulan di KDIS yang membuka pelayanan

dari senin-jumat dari pukul 09.00-12.00 WIB.

iii. KDIS Tirta Pakuan

KDIS Tirta pakuan yang beroperasi sejak bulan Juni 2009,

telah ada 998 pasien yang mendapat pelayanan kesehatan yang

sebagian besarnya adalah perempuan dewasa sebanyak 575orang

57,61 % dari total pasien. Jika dirata-rata, maka Poliklinik yang

membuka layanan setiap jum’at dari pukul 09.00-11.30 WIB ini,

dikunjungi oleh sekitar 143 pasien dhuafa setiap kesehatan dhuafa.

iv. Kegiatan Klinik Dhuafa Ibnu Sina Keliling

Sepanjang tahun 2009, tak kurang dari 4.934 pasien dari

kalangan dhuafa telah berhasil dilayani layanan kesehatan keliling

Klinik Dhuafa Ibnu Sina (KDIS). Jumlah ini kurang lebih setara

dengan 77 pasien setiap kali pelaksanaan KDIS keliling di

berbagai wilayah Kota Bogor.

Page 61: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

45

v. Kegiatan ambulance /jenazah gratis Ibnu Sina

Ambulance gratis menjalankan fungsi untuk rujukan pasien

dan antar jenazah. Sepanjang tahun 2009, fungsi untuk pelayanan

rujukan pasien mencapai 58 kali pemakaian atau sekitar 52 % dari

total 121 pemakaian ambulance. Sedangkan untuk mengantar

jenazah, ambulance digunakan sebanyak 53 kali atau mencapai 48

% dari total pemakaian ambulance.

2) Health Emergency Case (HEC)

Health Emergency Case (HEC) bergerak dalam bidang bantuan

pembiyaan pengobatan bagi penyakit-penyakit yang membutuhkan

penanganan spesialistik dan penyakit-penyakit berat lainnya. Penyakit-

penyakit yang mengancam jiwa dan menimbulkan kecacatan bila tidak

mendapatkan penanganan segera menjadi prioritas bantuan yang diberikan

HEC.

BAZ Kota Bogor dengan Program Tunjangan Pengobatan Gratis

(TUBATIS) sejak tahun 2005 telah melakukan terobosan berupa

pelayanan kesehatan gratis bagi dhuafa di Kota Bogor khususnya dan

sekitarnya pada umumnya. Ruang lingkup program Health Emergency

Case adalah melayani pengajuan kasus di seluruh kecamatan yang ada di

seluruh kecamatan yang ada di Kota Bogor dan wilayah di luar Kota

Bogor untuk kasus-kasus tertentu.

Page 62: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

46

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Health Emergency Case adalah:

a) Bantuan pembiayaan

HEC membantu pembiayaan perawatan selama di rumah sakit

bagi pasien-pasien dhuafa baik membantu seluruh pembiayaan

maupun sebagian biaya rumah sakit, sebagai bentuk saling

menanggung beban (taawun) terhadap musibah yang dialami. HEC

juga ikut membantu pembiayaan rawat jalan bagi pasien-pasien

Dhuafa yang memiliki penyakit kronis dan membutuhkan konsultasi

rutin dokter spesialis demikian juga dengan obat yang harus mereka

konsumsi.

i. Pendampingan

Selain itu Petugas HEC mendampingi pasien/keluarga

pasien dalam menjalani prosedur perawatan dan selama perawatan

di Rumah Sakit. Pendampingan terus diberikan bagi pasien yang

sudah dirawat sampai penyakitnya sembuh. Pendampingan juga

diberikan kepada pasien dan keluarga dengan cara memberikan

tausyiah dan motivasi agar pasien dan keluarga dapat menjalani

ujian dengan sabar dan tawakal.

Bagi pasien dhuafa yang harus mendapat pelayanan rumah

sakit di luar Kota Bogor atau pasien dhuafa yang tidak mampu

memakai transportasi dikarenakan kondisinya yang gawat,

Page 63: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

47

disediakan layanan antar jemput dengan menggunakan ambulance

gratis KDIS.

ii. Survei

Survei dilakukan bagi setiap pengaju bantuan yang datang

ke HEC. Survei terhadap calon pasien yang akan mendapat

bantuan dilakukan agar setiap bantuan yang diberikan sesuai

dengan sasaran yaitu ashnaf yang terdapat pada QS At-Taubah : 60

dan hasil yang dicapai pada tahun 2009 ada 220 pasien dengan

berbagai penyakit yang telah dibantu BAZ Kota Bogor melalui

program ini. Diantaranya penderita kanker sebanyak 26 orang,

degeneratif sebanyak 27 orang, dan jantung sebanyak 7 orang.

3) Kampung Ziaga

Program Kampung Ziaga (Kampung Zakat Infak Warga)

dilaksanakan di tingkat kelurahan melalui tiga program yaitu

kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Program awal dari kampung

Ziaga (dibaca siaga-red) adalah Jamkesda dan Infaq Sehat. Jamkesga

(Jaminan Kesehatan Keluarga) merupakan program jaminan

pemeliharaan kesehatan khusus bagi gakin yang kelurahan sebagai

hasil pendataan BPS, tetapi tidak menerima Jamkesmas. Pemilik kartu

Jamkesga berhak memperoleh pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat

pertama di Puskesmas. Untuk mendukung kelancaran Jamkesga,

Page 64: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

48

dilakasanakan pula program Infaq Sehat. Dana yang terkumpul

melalui infaq sehat akan menjadi sumber pendanaan bagi Jamkesga.

Kelurahan Pasir Mulya sebagai Pilot Project. Kegiatan yang

dilaksanakan masih terbatas pada pemberian jaminan pelayanan

kesehatan gratis di Puskemas Pasir Mulya bagi warga Pasir Mulya

yang tidak mendapatkan Jamkesmas. Setiap warga yang berhak atau

menjadi Penerima Manfaat Kampung Ziaga mendapatkan kartu

Jamkesga sebagai bukti/kartu By Pass untuk mendapatkan pelayanan

gratis di Puskesmas Pasir Mulya. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat

kerjasama BAZ Kota Bogor dengan Puskesmas Pasir Mulya dan

dukungan dari Kelurahan Pasir Mulya. Dan hasil yang ada sepanjang

tahun 2009 ada 559 warga kelurahan Pasir Mulya yang menerima

kartu Jamkesga. Jumlah terdiri dari 302 warga laki-laki dan 297 warga

perempuan. Dan total biaya operasional yang ada pada program ini

adalah Rp. 8.091.000,00

b. Program Pendidikan

1) Beastudi

Program beasiswa dikarenakan banyaknya kaum dhuafa yang

terhambat penyelesaian proses pendidikannya akibat tidak mempunyai

kemampuan untuk membayar biaya spp perbulan atau iuran pembangunan

sekolah. Beasiswa ini diberikan setiap saat apabila ada pengajuan dari

orang tua siswa. Menyertakan SKTM/Jamkesmas dan KTP orang tua

Page 65: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

49

siswa. Kemudian BAZ Kota Bogor langsung membayarakan kepada pihak

sekolah dan hanya mengkonfirmasi kepada orang tua bahwa biaya sudah

ditangani dan dibayarkan kepada pihak sekolah. Total penerima beasiswa

pada tahun 2009 mencapai 121 pelajar yang sebagian besarnya atau

sekitar 60%-nya adalah pelajar SMA/SMK. Total bantuan beasiswa tahun

2009 mencapai Rp. 67.694.700,00.

2) Guru Ngajiku

Guru ngajiku merupakan santunan yang diberikan oleh BAZ Kota

Bogor kepada guru ngaji sukarela non PNS. Kegiatan ini dilatarbelakangi

semangat untuk membantu para guru agama yang telah dengan penuh

keikhlasan berbagi ilmu agama kepada anak-anak didiknya. Pekerjaan

guru agama ini dapat dikategorikan sebagai jihad fisabilillah karena

seluruh orang yang bekerja ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Allah

dengan melaksanakan kewajiban, yang sunnah dan kebaikan-kebaikan

lainnya dapat dikonotasikan sebagai jihad. Mereka ikhlas mengisi waktu

dengan mengesampingkan ekonomi keuarga guna kemajuan pendidikan

Islam di lingkungan sekitar mereka. Program ini bertujuan untuuk

memberikan stimulan kepada para guru ngaji di kota Bogor dan

meningkatkan kapasitas ilmu dan wawasan mereka. Tunjangan ini

digulirkan sebanyak tiga kali dalam setahun dengan besarnya tunjangan

adalah Rp. 150.000 per guru ngaji. Selama tahun 2009, tunjangan ini telah

diberikan kepada guru 212 ngaji di Kota Bogor. Dari 212 guru ngaji ini,

Page 66: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

50

52 penerima tunjangan berasal dari Kecamatan Bogor Selatan, 38

penerima tunjangan berasal dari Kecamatan Bogor Barat, 33 penerima

tunjangan berasal dari Kecamatan Bogor Tengah, 33 penerima tunjangan

berasal dari Kecamatan Tanah Sareal, 25 penerima tunjangan dari Bogor

Utara, dan 21 penerima tunjangan berasal dari Kecamatan Bogor Timur.

3) Program Angkasa

Program ini lahir dari kegelisahan terhadap pemuda yang sulit

menentukan masa depannya, padahal lapangan kerja begitu terbuka lebar

dan ada di depan mata. Peluang itu memang hanya terlihat oleh orang-

orang yang memilki pemikiran kreatif. Bahkan pemerintah pun mengakui

kalau industri kreatif menjadi andalan baru bagi pertumbuhan ekonomi

nasional dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Menurut Mendag Mari

Elka Pangestu “Adapun di tengah kondisi krisis ekonomi global, industri

kreatif pada 2008 tercatat mampu memberikan kontribusi sebesar delapan

persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dari sebelumnya sebesar

6,3 persen pada 2002”

Namun sayangnya peluang yang begitu besar, tidak didukung oleh

kualitas sumber daya manusia yang mumpuni. Padahal pada tahun

2007/2008 saja jumlah lulusan SMA se-Indonesia 1.043.095 dengan

rincian (laki-laki 501.655 dan perempuan 541.440). Bisa dibayangkan apa

yang akan terjadi bila mereka semuanya kreatif. Dalam kurun waktu

Page 67: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

51

singkat Indonesia akan menjadi referensi bagi negara-negara lain untuk

menciptakan manusia-manusia unggulan.

Melihat hal tersebut, kebutuhan akan adanya sekolah yang mampu

menciptakan manusia-manusia hebat khususnya orang muda mutlak

diperlukan. Sekolah yang tidak melihat keberhasilan dari sebuah angka,

tetapi pada esensi seorang manusia. Sekolah yang menyiapkan SDM

sebagai robot bagi pabrik-pabrik tetapi sekolah mampu meluluskan

muridnya untuk membuat karya nyata di masyarakat. Sekolah yang

lulusannya tidak hanya pandai mengikuti pasar akan tetapi menciptakan

pasar sendiri, sekolah yang memberikan energi (hati, otak, otot) pada

murid-muridnya.

Angkasa Institute yang digagas oleh orang muda untuk orang-

orang muda menjadi salah satu solusi untuk mengatasi krisis manusia

khususnya orang muda yang dihadapi bangsa ini. Secara umum,

ANGKASA INSTITUTE bertujuan menghasilkan orang muda yang

berkreatif, inovatif, serta penuh inspirasi tetapi terjaga oleh nilai-nilai

kepedulian kemanusiaan, peduli dan berbagi dengan orang banyak.

Disini calon mahasiswa merupakan orang muda berasal dari

keluarga dhuafa dan diutamakan yang pernah mengenyam pendidikan

Sekolah Menengah Atas atau sederajat. Angkasa Institute membuka

kesempatan selama 1 tahun di angkasa institute.

Page 68: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

52

Program Angkasa Institute merupakan program pendidikan yang

khas dan unik, hanya diberikan dalam waktu satu tahun selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung. KBM akan dilangsungkan di dalam ruang

(teori) dan luar ruang (praktik), prosentase belajarnya akan diarahkan

lebih banyak di dunia nyata namun tidak meninggalkan teori sebagai

landasan menjalankan sebuah project. Secara legal formal sekolah ini

direncanakan setara dengan D-1.

c. Program Ekonomi (Pemberdayaan Masyarakat)

1) Dana Berkah

Dilatarbelakangi penilain redaksi terhadap semangat Muhammad

Yunus penggagas dan pelaksana Grameen Bank dan peraih Nobel

perdamaian, sepertinya tengah menyelimuti seluruh jajaran pengelola Dana

Berkah BAZ Kota Bogor. Semangat yang membuat seluruh jajaran

pengelolaan Dana Berkah rela berpeluh panas untuk menyusuri jalanan sempit

di berbagai sudut Kota Bogor, menyapa para binaan. Dana ini adalah dana

qardul hasan yang ada pada BAZ Kota Bogor dimana dana qardul hasan

adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta

kembali dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan33.

Dengan adanya pembiayaan menggunakan qardul hasan, harapan BAZ dapat

33 Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Cet.I (Jakarta: Gema Insani, 2001), h.131.

Page 69: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

53

membantu para masyarakat khususnya kaum miskin yang ingin meningkatkan

taraf hidupnya dengan berwirausaha. Pak Dudin Ketua Pemrograman Dana

Berkah berkata “adanya program ini selain menjadikan masyarakat lebih

mandiri juga menjadikan masyarakat menjauh dari ketergantungannya pada

seorang rentenir karena kasian masyarakat belum tentu dapat untung eh malah

harus mengembalikan beserta bunga pada seorang rentenir makanya kami

mengadakan pembiayaan qardul hasan dengan harapan mereka bisa lebih

berkembang, lebih disiplin, lebih cepat mendapatkan dana bantuan”.

Pada Perkembangannya, diawali dengan perubahan nama di mana

Dana Berkah adalah singkatan dari Dana Bergulir Untuk Ekonomi Umat.

Awalnya pada akhir tahun 2008, dana berkah memilki Nama program

’Tarekat’. Setelah hampir dua tahun berjalan, program ekonomi Tarekat

melakukan perubahan nama menjadi Dana Berkah pada pertengahan 2009.

Program Dana berpuTAR untuk Ekonomi umAT ( TAREKAT ) sepanjang

tahun 2009, telah membina 529 pengusaha tumbuh. Dana berkah adalah salah

satu program yang ada pada BAZ Kota Bogor dalam bidang ekonomi untuk

memberdayakan masyarakat selama hampir dua tahun berjalan, program dana

berkah terus melaju tak henti menambah jumlah daftar pengusaha tumbuh.

Dengan bukti perkembangan yang cukup maju pada tahun 2009, tim dana

Berkah BAZ Kota Bogor sukses membentuk 40 kelompok usaha yang

sebagian besarnya didominasi oleh perempuan. Dari 40 kelompok usaha, total

anggotanya mencapai 430 orang, ke-40 kelompok ini tersebar di enam

Page 70: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

54

Kecamatan Kota Bogor dan Kecamatan Bogor Utara tercatat sebagai

kecamatan kelompok terbanyak yaitu 17 kelompok. Jenis usaha yang

dilakukan oleh para binaan pun cukup beragam yang sebagian besarnya,

bergerak dalam pengolahan makanan. Disusul kemudian dengan mereka yang

melakukan pengadaan sembako. Usaha-usaha lainnya adalah pengadaan air isi

ulang, gas elpiji, minuman, pakaian, permainan, jasa refleksi, salon, counter

pulsa, perajin lemari, dan jahitan.

BAZ melakukan pembiayaan dengan cara Grameen Bank yaitu mitra

yang ingin mengajukan pembiayaan harus berkelompokan 10 orang dan

mereka yang memilih sendiri ketuanya. Sementara pembayaran angsuran akan

dilakukan secara bersamaan jika salah satu dari kelompok tersebut tidak

mampu mengembalikan dana bergulir yang digulirkan oleh BAZ Kota Bogor

maka 1 kelompok akan menanggung risikonya dengan itu masyarakat bisa

lebih berdisiplin dengan pembiyaan yang ada. Disini BAZ Kota Bogor

memberikan pembiyaan bagi mustahik sampai batas plafon ke 3:

Tabel 3.1Plafon Pembiayaan Dana Berkah

PlafonJangkaWaktu

Angsuran/minggu

Infak Tabungan

1 50 minggu Rp. 6000,00 Rp. 500,00 Rp. 500,002 50 minggu Rp. 8000,00 Rp. 1000,00 Rp. 1000,003 50 Minggu Rp. 14.000,00 Rp. 2000,00 Rp. 2000,00

Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011.

Page 71: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

55

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Dana Berkah adalah:

a) Pendampingan

Para mitra binaan BAZ Kota Bogor memang tidak hanya

mendapatkan bantuan modal. Ada banyak sekali nila-nilai yang sengaja

ingin diberikan kepada para penerima manfaat dari Dana Berkah. Mereka

juga mendapatkan program pembinaan dan pendampingan setiap

minggu.berbagi rasa dan pengalaman adalah salah satu aktivitas rutin

kunjungan tersebut. Pada aktivitas ini, pengalaman para pengusaha

tumbuh dalam mengelola dana bantuan dibagi diantara teman kelompok

dan perorangan.

Tak lupa, para petugas pendamping lapangan Dana Berkah

sesekali menyemati seluruh anggota kelompok dan perorangan untuk

menjalani usahanya penuh keyakinan dan semagat bahwa mereka kelak

juga akan menjadi muzakki. ”Kami juga coba menekankan kepada mereka

tentang nikmatnya kebersamaan bersama para tetangga yang mungkin

jarang sekali mereka rasakan selama hidup bertetangga”, tutur Woko,

salah satu petugas pendamping lapangan Dana Berkah. Upaya-upaya yang

memang ditujukan untuk memperkuat para mitra binaan menapaki jalan

menuju muzakki.

Di tahun 2009 pun, tim Dana Berkah juga membuka kesempatan

bagi perorangan untuk membuka dan memperkuat usaha. Ada 112 orrang

yang mendapat kepercayaan BAZ Kota Bogor untuk memperoleh bantuan

Page 72: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

56

usaha. Dari 40 kelompok usaha dan 112 perorangan, BAZ Kota Bogor

menyalurkan dana Rp. 209.200.000.-yang terdiri dari Rp. 137.300.000.-

untuk bantuan modal kelompok dari Rp. 71.900.000.- untuk bantuan

modal perorangan. Jika dilihat dari segi wilayah, pengusaha tumbuh

binaan BAZ Kota Bogor dalam program Dana Berkah ini tersebar di

seluruh kecamatan yang ada di Kota Bogor. Kecamatan Bogor Utara

memiliki jumlah binaan terbanyak yaitu 33,39% dari seluruh mitra binaan.

Di Kecamatan Bogor Timur ada sebanyak 26,19% binaan dari seluruh

mitra binaan. Sedangkan Kecamatan Bogor Selatan memiliki 12,48% dari

seluruh mitra binaan. Sedangkan Kecamatan Bogor tengah, Bogor Barat,

Tanah Sereal masing-masing memiliki 11,25%, 8,79%, 7,91% binaan dari

seluruh mitra binaan Dana Berkah.

Memasuki tahun 2010, tim Dana Berkah tak pernah pantang surut

menjaring mitra binaan baru. Penambahan anggota baru sampai

September 2010 tercatat ada 21 keompok dan 10 mitra perorangan. Ke-21

kelompok dan 10 mitra perorangan tersebar di enam kecamatan di Kota

Bogor sepanjang tahun 2010. Jadi sejauh ini tim Dana Berkah BAZ Kota

Bogor telah memiliki 61 binasan kelompok dengan 644 anggota dan 122

mitra perorangan. Untuk total dana bantuan modal yang telah disalurkan

di tahun 2010, mencapai Rp. 155.100.000.- jumlah ini terdiri dari Rp.

141.800.000,00 untuk pembiayaan kelompok dan Rp. 13.300.000,00

Page 73: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

57

untuk pembiayaaan perorangan. Maka, dalam dua tahun, dana berkah

telah menyalurkan dana sekitar Rp. 364.300.000,-.

Disamping itu untuk memperkuat tali silaturahim dan memperkuat

semangat pada mitra binaan BAZ Kota Bogor, maka BAZ Kota Bogor

mengadakan BAZ Expo setiap 4 bulan sekali dimana pada BAZ Expo ini

menampilkan karya-karya yang dibuat oleh mustahik dan dimana

penampilan karya terbaik pada BAZ Expo ini akan diberi penghargaan

berupa peringkat.

b) Pengembalian

Untuk jangka waktu pengembalian bantuan, berkisar antara 20-50

minggu dan 5-10 bulan. Sebagian besar binaan, yaitu 206 orang, lebih

memilih jangka waktu 20-50 minggu untuk mengembalikkan dana

bantuan program TAREKAT/Dana Berkah. Selain pengembalian dana

bergulir, anggota TAREKAT/Dana Berkah juga mempunyai

simpanan/tabungan dan memberikan infaq sesuai dengan kemampuan

mereka.

Semangat penyaluran ini ternyata berhubungan secara positif

dengan tingkat pengembalian para mitra binaan. Di tahun 2009, total

angsuran yang masuk ke tim dana berkah mencapai Rp. 52.503.000,- dana

ini diluar dari total tabungan.para mitra yang mencapai Rp.5.372.500.- dan

total infaq yang mencapai Rp.5.137.500,-. Khusus tabungan dan infaq pak

dudin memilki alasan tersendiri “ Tabungan itu adalah hak para mustahik.

Page 74: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

58

Sedangkan kewajiban infaq kami tujukan agar para mitra memilki

semangat kepedulian”, ungkap pak Dudin.

Di tahun 2010, tingkat pengembalian para mitra mengalami

perkembangan yang baik. Total angsuran telah mencapai Rp

116.625.000,- sedangkan total tabungan mencapai Rp 10.167.750,-.

Kondisi ini yang juga menggambarkan adanya kesamaan semangat antara

pengelola dan mitra binaan BAZ Kota Bogor untuk mengikuti jejak sukses

seorang M. Yunus.

Seiring dengan berkembangnya Dana Berkah ternyata

mendapatkan apresisasi dari pihak lain, hal itu antara lain diberikan oleh

pihak BNI Syariah cabang Bogor. Bahkan apresiasi itu telah terwujud

dalam kerja sama program pendayagunaan. Pada tanggal 11 september

2009 BNI Syariah telah menitipkan dana ZIS-nya untuk digulirkan pada

program Dana Berkah BAZ Kota Bogor. Pada tahap pertama itu, total

dana yang dititipkan sebesar Rp 10 juta.34 Dan pada hasilnya penyaluran

dana yang diberikan oleh BNI Syariah cukup berhasil dengan tingkat

kolektabilitas bisa mencapai rata-rata 104 % karena lebih besarnya

angsuran seharusnya. Sedangkan di binaan usaha kelompok, tingkat

pengembalian bervariasi dari angka 79,3 % sampai 91% atau secara rata-

rata tingkat pengembalian mencapai 86%.

34 Majalah Kota Bogor, “Riz-Q, Dana Berkah Untuk Harapan dan Semangat yang TerusMenyala” edisi 10 N0vember 2010

Page 75: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

59

Dengan semangat yang terus menyala BAZ kota Bogor semakin

bersemangat untuk menyalurkan dana kepada para mustahik yang terus

ingin berusaha. Tingkat pengembalian yang meningkat secara signifikan

membuat BAZ Kota Bogor ingin terus memberdayakan masyarakat Kota

Bogor untuk terus meningkatkan aktifitas ekonominya karena dengan

meningkatkan kreatifitas ekonomi maka akan semakin banyak juga

mengurangi angka pengangguran. Dengan data yang telah dijelaskan

diatas perkembangan pada BAZ Kota Bogor Begitu signifikan karena

tingkat kemandirian masyarakat pada pembinaan BAZ Kota Bogor

sangatlah tinggi. Dan inilah salah pemberdayaan kewirausahaan yang ada

pada BAZ Kota Bogor. Dengan semangat yang menyala pada anggota

BAZ Kota Bogor semoga menambah para muzakki baik dari lembaga atau

perorangan untuk terus mempercayakan dana bergulir untuk umat pada

BAZ Kota Bogor.

d. Program Kemanusiaan

1) Reaksi Cepat Tanggap (RCT)

Santunan Sosial Kemanusiaan ditunjukan untuk memberikan

bantuan sosial yang bersifat insidental seperti pemenuhan kebutuhan

pokok dhuafa, bantuan biaya kematian, atau bantuan bencana alam.

Dilihat dari sebaran wilayah, penerima manfaat kegiatan tidak hanya

berasal dari enam kecamatan Kota Bogor, tetapi juga dari wilayah-wilayah

lain seperti Sukabumi, Karawang bahkan Medan.

Dari segi ashnaf sebagian besar penerima manfaat program SSK

adalah ashnaf miskin sebesar 31% dari total penerima manfaat, lalu

Page 76: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

60

ashnaf fakir sebesar 30% dan ashnaf fisabilillah sebesar 17%. Bentuk

bantuan SSK sebagian besar disalurkan dalam bentuk dana. Dari 237

bantuan SSK selama tahun 2009, 219 diantaranya adalah bantuan dana,

selain itu, ada pula berbentuk sembako, bahan bangunan, peralatan belajar,

dan perlengkapan bayi.

e. Program Dakwah

1) Pengembangan Dakwah

Program ini dirancang dalam rangka mendukung berbagai

aktivitas keagamaan yang dilakukan oleh umat Islam Kota Bogor.

Kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh berbagai elemen

umat Islam dalah bagian dari sasaran program ini. Kelompok

masyarakat yang menerima manfaat program ini pada tahun 2009

adalah 58 ormas, 48 organisasi pelajar dan mahasiswa, 16 organisasi

kepemudaan, 52 PBHI, dan 7 perorangan.

2) Bantuan Sarana Keagamaan

Bantuan sarana keagamaan merupakan bagian dari upaya BAZ

Kota Bogor untuk mendukung kelancaran pembangunan sarana

keagamaan yang tengah dirancang umat Islam Kota Bogor. Jumlah

sarana keagamaan yang dibantu pada tahun 32009 adalah 69 buah

terdiri dari 21 masjid, 16 mushola, 17 majlis ta’lim/madrasah, dan 15

pondok pesantren.

Page 77: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

61

D. Struktur Badan AMil Zakat Kota Bogor Struktur Pelaporan dan Wewenang

Staff ITFachran Nazarullah

StaffMarketingSuprayogi

SekretarisJejen Hermawan, S.Pd.I

Wakil KetuaH.Dede Supriatna, S.Sg

KetuaIr.H.Endang Oman

Manajer KeuanganAling Nur N.W

Staff ( CS )Lilis Suryani

Staff KeamananZaini

KasirTri Handayani

StaffPembukuan

Melva G

Staff AdministrasiM. Rohim

Staff UmumB. Juanda Nst

Manajer LitbangAgus Teguh.S

ManajerPendayagunaanBerlin H Purba

Manajer PengumpulanHusnan, SP

Staff PendidikanTatik Kancawati

StaffKesehatan

Dr.Titi

Supir AmbulanTeddy

StaffAdministrasi

Anita Yulianti

Staf Pengembangan Deni Lubis, MAH.Riva’I, M.HI

Husen Asoleh, S.AgDrs Ade Sarmili,

M.Si

KordKemanusiaanAde Fatimah

Kord EkonomiDudin

Awaludin

KordKesehatan

Alma Maulana

Kord PendidikanLutfi Kurnia

Graphic DesignerMalik Maulana.F

Kord MediaAra Wiraswara

Staff TPLSopyan

Urip

SurveyorErwin Maulana

Ibnu Sina

Page 78: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

62

E. Profil Kampung Sukamulya

Kampung Sukamulya adalah salah satu nama jalan dan kampung yang

terletak di daerah Kota Bogor, tepatnya pada Kelurahan Sukasari Kecamatan

Bogor Timur. Pada data Kelurahan Sukasari Kecamatan Bogor Timur, dari data

yang terdapat pada Kelurahan Sukasari, pada Kelurahan Sukasari terdapat 7 RW

dan 37 RT. Data tahun 2011 bulan Februari menunjukkan penduduk yang

terdapat pada Kelurahan tersebut sebanyak 6,299 orang laki-laki dan 6,037 orang

perempuan dengan total 12,336 dan dengan jumlah kepala keluarga yaitu 3,356.

Kelurahan Sukasari adalah salah satu kelurahan yang memiliki kepadatan

kependudukannya cukup padat dengan berbagai mata pencaharian pada

penduduknya antara lain Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 67 orang laki-laki,

Pedagang keliling 35 orang laki-laki dan 22 orang perempuan, Montir 30 orang,

Dokter Swasta 5 orang, Pembantu Rumah Tangga 70 orang perempuan, TNI 7

orang laki-laki, Polri 9 orang laki-laki, Pensiunan PNS/TNI/ Polri 30 orang laki-

laki dan 10 orang perempuan, Pengusaha kecil dan menengah 100 orang laki-laki,

Pengacara 1 orang laki-laki dan 1 orang perempuan, Dukun Kampung terlatih 1

orang perempuan, Jasa Pengobatan alternatif 3 orang laki-laki, Karyawan

Perusahaan Swasta 150 orang laki-laki dan 75 orang perempuan, Karyawan

Perusahaan Pemerintah 15 orang laki-laki dan sedangkan angka kemiskinan yang

terdapat pada Kelurahan Sukasari dengan total Keluarga Raskin (Masyarakat

Miskin) 690 KK yang mana Kampung Sukamulya terdapat pada RW IV. Data

masyarakat miskin sebanyak 48 KK.

Page 79: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

63

BAB IV

PENGARUH PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG SUKAMULYA

PADA BAZ KOTA BOGOR

A. Analisis Pengelolaan Dana Qardul Hasan Terhadap Pemberdayaan

Masyarakat

1. Penghimpunan Dana Qardul Hasan pada BAZ Kota Bogor

Penghimpunan dan penyaluran dana Qardul Hasan pada BAZ Kota Bogor

merupakan bagian dari program penghimpunan dan penyaluran dana ZIS agar

dapat didayagunakan dan didistribusikan untuk memberdayakan Mustahik yang

ada di Kota Bogor. Pola penghimpunan BAZ Kota Bogor memiliki kerjasama

dengan beberapa lembaga antara lain:

a. Muzakki Perorangan

Dana yang didapat dari perorangan baik yang datang langsung ke BAZ

Kota Bogor maupun layanan jemput donasi ke masyarakat.

b. Instansi Pemerintah

Dana yang didapat dari karyawan pemerintahan daerah.

c. BNI Syariah

Page 80: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

64

Dana Qardul Hasan yang di titipkan BNI Syariah kepada BAZ Kota

Bogor untuk dikelola dan diberdayakan kepada masyarakat khususnya

kalangan Dhuafa.

d. Bank Jabar Banten

Dana Qardul Hasan yang di titipkan Bank Jabar Banten kepada BAZ Kota

Bogor untuk dikelola dan diberdayakan kepada masyarakat khususnya

kalangan Dhuafa.

e. PT POS Indonesia Cabang Bogor

Sarana BAZ Kota Bogor untuk memperluas jaringan dalam menghimpun

dana infaq dan shadaqah.

f. Radio Lesmana

Sebagai sarana penyebarluasan informasi program BAZ Kota Bogor

2. Penyaluran Dana Qardul Hasan pada BAZ Kota Bogor

Pada penyaluran dan pendayagunaan dana Qardul Hasan BAZ Kota

Bogor memiliki 2 (dua) pola :

a. Permohonan Langsung Pembiyaan Usaha

Mustahik dapat mengajukan permohonan secara langsung kepada

BAZ Kota Bogor dalam memohon bantuan pembiyaan usaha.

Page 81: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

65

Memberikan Pembiayaan KepadaMustahik yang Mengajukan

Permohonan

2

Memberikan Pembiayaan KepadaMustahik yang Mengajukan

Permohonan

Mustahik Megembalikan DanaPembiayaan dengan

Mengangsur Paling Lama 50Minggu

1

23

Tabel 4.1

Skema Penyaluran Dana Qardul Hasan

Sumber : BAZ Kota Bogor

b. Sosialisasi Langsung Ke Masyarakat

BAZ Kota Bogor mensosialisasikan program Dana Berkah dengan

terjun langsung ke masyarakat kalangan bawah serta membuka langsung

pendaftaran bagi masyarakat yang mau mengikuti program Dana Berkah.

Tabel 4.2 Skema Penyaluran Dana Qardul Hasan

Sumber : BAZ Kota Bogor

Mustahik

Mengajukan Danake BAZ Kota Bogor

BAZ Kota BogorMelakukan Survei

Lapangan (TempatTinggal dll)

BAZ Kota BogorMelakukan Seleksi

Mustahik

BAZ KotaBogor

Mustahik Megembalikan DanaPembiayaan dengan Mengangsur

Paling Lama 50 Minggu

1

34

BAZ Kota BogorMelakukan Survei

Lapangan (TempatTinggal dll)

BAZ Kota BogorMelakukan

Seleksi

MustahikBAZ Kota

Page 82: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

66

Bila berpijak secara tekstual, maka seharusnya yang memperoleh dana

ZIS ada 8 (delapan) ashnaf. Namun, penyaluran dan pendayagunaan dana ZIS

yang terbentuk menjadi dana Qardul Hasan pada BAZ Kota Bogor memiliki

kriteria tersendiri. Yaitu penyaluran dan pendayagunaan dana Qardul Hasan

pada BAZ Kota Bogor diperuntukan untuk orang miskin yang ingin terus

berusaha meningkatkan taraf hidup perekonomiannya dengan berwirausaha

namun terbentur dengan masalah permodalan.

B. Pemanfaatan Pengelolaan Dan Pendayagunaan Pada BAZ Kota Bogor

Pada model pengelolaan dan pendayagunaan dana Qardul Hasan pada

BAZ Kota Bogor ada 2 (dua) kategori, yaitu :

a. Kelompok

Pada kategori kelompok ini BAZ Kota Bogor menerapkan sistem

Grameen Bank pada setiap mustahik yang mengajukan dana untuk

berwirausaha dan membutuhkan modal harus memiliki kelompok yang

beranggotakan 10 (sepuluh) orang dengan menetapkan 1 (satu) orang sebagai

penanggung jawab (ketua) kelompok. Diharapkan dengan menerapkan sistem

Grameen Bank ini masyarakat mampu berkerja sama dan mempererat tali

silaturahim antara anggota kelompok.

b. Perorangan

Pada kategrori perorangan ini BAZ Kota Bogor memberikan modal

kepada masyarakat secara perorangan (sendiri) dengan akad yang di setujui

oleh kedua belah pihak.

Page 83: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

67

Grafik 4.1. Data Kelompok dan Perseorangan

Sumber : BAZ Kota Bogor

Grafik 4.1 menggambarkan secara keseluruhan anggota dana berkah

(Qardul Hasan) di BAZ Kota Bogor pada tahun 2009 sebanyak 40 kelompok

dan 430 jumlah anggota sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 22 kelompok

dan 224 jumlah anggota. Agar bantuan usaha dapat berjalan maksimal, maka

BAZ Kota Bogor pada program dana berkahpun memberikan program

pelatihan kepada anggota binaannya. Program-program pelatihan itu adalah

bimbingan pengelolaan keuangan rumah tangga, kewirausahaan, pengajian

rutin tiga minggu, dan fasilitasi pemasaran produk binaan. Setiap tiga bulan,

diadakan BAZ EXPO dimana BAZ EXPO adalah pameran dan lomba produk

dari mitra binaan BAZ Kota Bogor.35

Sebelum dana Qardhul Hasan itu diberikan kepada masyarakat yang

meminjam dana tersebut, maka BAZ Kota Bogor melakukan beberapa proses

seperti:

35 Baz Kota Bogor,”POTRET 2009 BAZ Kota Bogor” h. 23.

20092010

Page 84: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

68

1) Wawancara dan meninjau lapangan dengan tujuan BAZ Kota Bogor dapat

melihat jenis usaha yang dijalankan seperti lokasi usahanya apakah

strategis, bagaimana mengelola usahanya, berapa pendapatan tiap

bulannya, dan bagaimana kemampuan untuk membayar dana Qardhul

Hasan tersebut.

2) Memberikan pembinaan dan pengarahan kepada setiap anggota dana

berkah minimal 3 (tiga) kali. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota

dana berkah dapat mengetahui bahwa dana Qardhul Hasan adalah dana

dari infaq dan shadaqah yang mesti dikembalikan dan akan digulirkan

kembali karena bukan dana zakat. Pengembaliannya pun harus mengikuti

waktu yang diberikan BAZ Kota Bogor.

1. Ketentuan dan Persyaratan Program Dana Berkah

Adapun ketentuan yang ditetapkan BAZ Kota Bogor dalam menggunakan

program dana berkah yang disebut Plafon, ialah mempunyai beberapa tingkatan

dalam melakukan proses pembiayaan. Tingkatan pembiayaan ini dimaksudkan

agar BAZ Kota Bogor dapat melihat sejauh mana tanggung jawab anggota

pengguna dana berkah.

Tabel 4.3

Plafon Nominal Jangka Waktu Angsuran/Minggu Infak Tabungan

1Rp.300.000,-

50 minggu Rp. 6000,00 Rp. 500,00 Rp. 500,00

2Rp.500.000,-

50 minggu Rp. 8000,00Rp.1000,00

Rp. 1000,00

3Rp.700.000,-

50 Minggu Rp. 14.000,00Rp.2000,00

Rp. 2000,00

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Page 85: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

69

Apabila penerima dana qardul hasan tidak mengembalikan dana tersebut

dengan waktu yang ditentukan maka BAZ Kota Bogor akan melakukan beberapa

tindakan seperti:

1. Menegur mitra binaan secara langsung dengan cara mengadakan perkumpulan

ke tempat mitra binaan BAZ Kota Bogor sebanyak 2 kali.

2. Melakukan pemutihan data kepada mitra binaan serta tidak lagi memberikan

pembiayaan dari dana qardul hasan, jika pemutihan data terjadi pada satu

orang dalam satu kelompok maka seluruh anggota pada kelompok tersebut

tidak mendapatkan kembali pembiayaan dari BAZ Kota Bogor.

Ada beberapa persyaratan untuk memperoleh dana pinjaman qardul hasan

yaitu:

1. Perorangan

a. Foto copy KTP Suami/Istri

b. Foto copy Kartu Keluarga

2. Kelompok

a. Foto copy KTP Suami/Istri

b. Foto copy Kartu Keluarga

2. Kendala yang Dihadapi BAZ Kota Bogor Pada Program Dana Berkah

Dalam upaya meningkatkan taraf kehidupan bagi kaum dhuafa, BAZ Kota

Bogor seringkali mendapatkan kendala saat merealisasikan program dana berkah

tersebut. Setelah melakukan wawancara mendalam dengan Bapak Dudin yang

Page 86: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

70

menjabat sebagai Koordinator Program Dana Berkah, beliau mengatakan ada

beberapa kendala yang dihadapi BAZ Kota Bogor dalam program ini antara lain:

a. Kurangnya SDM pada BAZ Kota Bogor sehingga kurangnya pendampingan

untuk mitra binaan sehingga banyak masyarakat yang menyalah gunakan dana

qardul hasan untuk komsumtif karena banyaknya perngeluaran dari pada

pendapatan (besar pasak dari pada tiang).

b. Image sebagai lembaga zakat membuat masyarakat masih berfikir dana qardul

hasan ini adalah dana zakat yang tidak wajib dikembalikan, padahal dana

qardul hasan adalah dana dari infaq dan shadaqah yang akan digulirkan

kembali kepada masyarakat yang membutuhkan.

c. Ketersediaan dana yang kurang stabil menjadikan BAZ Kota Bogor kesulitan

menetapkan secara continue pembiayaan yang akan digulirkan kepada

masyarakat.

3. Karakteristik Responden

Grafik 4.2. Responden Prosedur peminjaman Dana Berkah

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Page 87: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

71

Setelah melakukan survey terhadap 30 responden di Kampung

Sukamulya, Kecamatan Bogor Timur prosedur peminjaman dana qardul hasan

(Dana Berkah) dikenal sangatlah amat mudah agar bantuan modal usaha tepat

sasaran. Hal ini terlihat di grafik 4.2 yang menggambarkan prosedur peminjaman

dana berkah di BAZ Kota Bogor 28 responden atau 93.3% menyatakan sangat

mudah dan 2 responden atau 6.7% menyatakan mudah dalam proses pengajuan

pembiayaan dana berkah tersebut.

Grafik 4.3. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Grafik 4.3 menggambarkan bahwa 30 (tiga puluh) orang atau 100%

perempuan yang mengikuti program dana berkah pada Kampung Sukamulya.

Pemilihan peserta pada awalnya memang di prioritaskan perempuan, hal ini

beralasan bahwa perempuan lebih memiliki tanggung jawab dan mampu

mengatur masalah keuangan.

Grafik 4.4. Responden Berdasarkan Umur

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Page 88: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

72

Grafik di atas menampilkan komposisi umur dari 30 (tiga puluh)

responden terbagi menjadi : usia 20-30 tahun berjumlah 3 (tiga) orang atau 10%,

usia 30-40 tahun berjumlah 20%, usia 40-50 tahun berjumlah 7 (tujuh) orang atau

23%, usia 50-60 tahun berjumlah 12 (dua belas) orang atau 40%, usia 60-70

berjumlah 2 (dua) orang atau 7%. Hal ini mengindikasikan bahwa jumlah

responden yang mengikuti program dana berkah BAZ Kota Bogor lebih banyak

usia 50-60 tahun. Namun usia bukanlah penghalang bagi mereka dalam upaya

meningkatkan taraf kehidupan sehari-hari.

Grafik 4.5. Responden Berdasarkan Pendidikan

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Dari jumlah 30 responden, mereka memiliki latar belakang pendidikan

yang berbeda yaitu 47% atau 14 responden berpendidikan akhir Sekolah Dasar

(SD), 33% atau 10 responden berpendidikan akhir Sekolah Menengah Pertama

(SMP) dan 20% atau 6 orang berpendidikan akhir Sekolah Menengah Atas

(SMA). Dilihat dari besarnya responden yang kebanyakan berpendidikan hanya

menamatkan tingkat Sekolah Dasar (SD) hal ini sangatlah berpengaruh dalam

kehidupan ekonomi sehari-hari, yaitu kurangnya wawasan dalam meningkatkan

Page 89: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

73

taraf sidup sehari-hari. Jadi, dengan adanya program dana berkah BAZ Kota

Bogor ditambah mudahnya dalam pengajuan prosedur membuat masyarakat

khususnya kalangan dhuafa memanfaatkannya semaksimal mungkin (lihat grafik

4.2).

4. Jenis Usaha Responden

Grafik 4.6. Responden Berdasarkan Jenis Usaha

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Hasil survey terhadap 30 responden anggota Program Dana Berkah

Kampung Sukamulya sebanyak 29 orang atau 96.6% berprofesi sebagai pedagang

dan sebanyak 1 orang atau 3.4% berprofesi sebagai penyedia jasa. Hal ini

dikarenakan kondisi Kampung Sukamulya terbilang padat penduduk dan

mempunyai potensi untuk berkembangnya usaha perdagangan.

Usaha yang dijalankan responden, berdasarkan hasil temuan data di

lapangan tergolong kepada usaha mikro, sesuai dengan definisi dalam Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.06/2005 tanggal 14 Februari 2006. Dalam

pasal 3 ayat 2 dijelaskan bahwa usaha mikro adalah usaha produktif milik

Page 90: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

74

keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia, secara individu maupun

tergabung dalam koperasi; memiliki hasil penjualan secara individu paling banyak

Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) per tahun36.

Untuk mempermudah dalam menganalisa karakteristik usaha, penulis

membagi usaha yang dijalankan pada 4 (empat) kategori yaitu: perdagangan, jasa,

pertanian dan peternakan.

a. Perdagangan

Responden yang memiliki usaha dalam bidang perdagangan menjalankan

usahanya dengan cara membuka warung kelontong yang menyediakan

berbagai produk yang menjadi kebutuhan masyarakat di sekitar warung itu

berada. Selain itu, ada juga dalam bentuk memproduksi barang an

memperdagangkannya.

b. Jasa

Responden yang bergelut di bidang usaha jasa tidak memperjual belikan

barang dagangan. Akan tetapi menyediakan jasa menyediakan jasa yang

dibutuhkan konsumen seperti: catering, tailor dll.

c. Pertanian

Untuk jenis usaha pertanian ini umumnya terdapat di daerah yang mempunyai

iklim dan lahan yang mendukung dalam mengembangkannya. Dari data yang

tercatat, responden Kampung Sukamulya tidak mempunyai usaha jenis ini.

36Peraturan Menteri Keuangan Nomor 12/PMK.06/2005 tanggal 14 Februari 2006 TentangPendanaan Kredit Usaha Mikro Dan Kecil.

Page 91: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

75

d. Peternakan

Dalam jenis usaha ini, responden Kampung Sukamulya juga tidak tercatat

mempunyai usaha peternakan.

Grafik 4.7. Responden Berdasarkan Lama Menjalankan Usaha

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Usia usaha anggota binaan Kampung Sukamulya sangatlah beragam

dan terbagi menjadi 4 (empat) kategori yaitu: usia 0-1 tahun, 1-2 tahun, 2-3

tahun dan lebih dari 3 tahun. Dari grafik tersebut terlihat lebih banyak anggota

yang menjalankan usahanya lebih dari 3 (tiga) tahun yang mencapai 80% atau

sebanyak 24 orang, sedangkan sisanya 10% atau 3 orang menjalankan

usahanya antara 0-1 tahun, 7% atau 2 orang menjalankan usahanya antara 1-2

tahun dan 3% atau 1 orang yang menjalankan usahanya antara 2-3 tahun.

Mayoritas responden sudah cukup lama menjalankan usahanya.

Pengalaman mereka dalam menjalankan usaha merupakan modal penting

dalam mengikuti program. Dengan pengalaman yang dimiliki, mereka akan

Page 92: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

76

lebih menguasai dan memahami seluk beluk usahanya yang tentu sangat

berpengaruh dalam pencapaian program.

5. Permasalahan Usaha Responden

Grafik 4.8. Responden Berdasarkan Permasalahan Terbesar Yang Dihadapi Usaha

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Secara umum kendala yang dihadapi responden meliputi:

a. Permodalan

Umumnya responden masih menjalankan usahanya dengan manajemen yang

tradisional. Hal ini berakibat tercampurnya keuangan kebutuhan sehari-hari

dengan permodalan usaha yang dijalankan. Kemudian ketika terdapat

kebutuhan dalam usahanya, responden tidak memiliki modal lagi untuk

memulai usahanya. Responden yang mengalami kendala di bidang

permodalan ini tercatat sebanyak 25 orang atau 83.3%.

b. Pemasaran

Kebanyakan responden menjalankan usahanya dengan meningkatkan hasil

produksi namun seringkali menemukan kendala dalam memasarkannya.

Page 93: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

77

Kendala dalam pemasaran bisa dikategorikan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:

kurangnya minat konsumen dengan barang yang dipasarkan dan banyaknya

penjual yang memasarkan produk yang sama. Akibatnya perputaran keuangan

tidak berjalan dengan baik. Responden yang mengalami kendala di bidang

pemasaran ini tercatat sebanyak 4 orang atau 13.3%.

c. Bahan Baku

Permasalahan responden menjalankan usahanya dalam bidang bahan baku

tercatat 0%. Hal ini bisa diartikan bahwa bahan baku yang mereka pasarkan

tersedia banyak di pasaran.

d. Tidak Tahu

Responden yang menajawab tidak tahu dalam meghadapi kendala usahanya

terdapat 1 orang atau 2%. Hal ini pun dapat disimpulkan pangsa pasar yang

responden jalankan masih sedikit memiliki persaingan dalam bidang usaha

yang sama.

Grafik 4.9. Responden Berdasarkan Penggunaan Dana

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Page 94: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

78

Dari data yang didapat, terlihat bahwa mayoritas responden menggunakan

dananya untuk menambah modal. Hal ini sejalan dengan kendala yang terungkap

bahwa permasalahan terbesar yang mereka hadapi adalah permodalan. Pada

wawancara mendalam terungkap bahwa mayoritas responden menganggap bahwa

besaran dana yang mereka dapatkan masih dirasakan kurang dan belum seperti

yang mereka harapkan sehingga belum memadai untuk meningkatkan usaha.

Namun demikian mereka menganggap besaran dana tersebut cukup membantu

meringankan beban usaha mereka ketimbang meminjam pada bank keliling

(rentenir).

Grafik 4.10. Responden Berdasarkan Kondisi Sebelum Mengikuti Program Dana Berkah

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Berbagai kondisi usaha yang ada pada 30 responden Kampung

Sukamulya, 60% atau 18 orang memiliki kondisi usaha yang kurang baik, 37%

atau 11 orang memiliki kondisi usaha yang cukup baik, 3% atau 1 orang memiliki

kondisi usaha yang buruk dan 0% atau 0 orang yang memiliki usaha sangat baik.

Masyarakat berharap dengan adanya program Dana Berkah ini mampu

meningkatkan kondisi usaha masyarakat.

Page 95: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

79

Grafik 4.11. Responden Berdasarkan Kondisi Setelah Mengikuti Program Dana Berkah

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Responden terus berupaya meningkatkan kondisi perekonomian dengan

mengikuti program dana berkah walau tidak seluruhnya dari mereka yang berhasil

pada program ini. Dari grafik diatas dapat disimpulkan berbagai kondisi mitra

binaan BAZ Kota Bogor setelah mendapatkan program Dana Berkah sebanyak

47% atau 14 orang memiliki kondisi usaha yang sangat baik 30% atau 9 orang

memiliki kondisi usaha yang tidak berubah atau dengan kata lain mitra tidak tahu

perkembangan usahanya sendiri 13% atau 4 orang memiliki kondisi usaha buruk

dan 10% atau 3 orang memilki kondisi yang baik.

6. Realisasi Program Dana Berkah

a. Realisasi Jumlah Pencairan Dana Berkah Periode Januari-November

2010

Total Realisasi pencairan Dana Berkah periode Januari-November

2010 sebesar Rp.194.600.000,- (Seratus Sembilan Puluh Empat Juta Enam

Ratus Ribu Rupiah).

Page 96: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

80

Tabel 4.4. Pencairan Penyaluran Dana Berkah

Bulan Perorangan Kelompok Total DanaBergulir

Januari 2.200.000 14.700.000 16.900.000Februari 1.400.000 14.100.000 15.500.000Maret - 9.500.000 9.500.000April - 10.200.000 10.200.000Mei 2.700.000 26.800.000 29.500.000Juni 6.500.000 17.600.000 24.100.000Juli 500.000 33.000.000 33.500.000Agustus - 15.900.000 15.900.000September - - -Oktober 4.900.000 18.700.000 23.600.000November 300.000 15.600.000 15.900.000Desember - - -

Total 18.500.000 176.100.000 194.600.000(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Dari tabel diatas terlihat dana yang tersalurkan selama tahun 2010

dalam program dana berkah BAZ Kota Bogor jumlahnya begitu besar. Hal ini

dapat diartikan bahwa program dana berkah dapat menjadi suatu solusi

mustahik memulai usahanya ketimbang meminjam dana pembiayaan usaha

kepada rentenir.

b. Realisasi Penerimaan Pengembalian Dana Berkah

Dana bergulir yang sudah kembali tercatat sebesar Rp.143.074.000,-

(Seratus Empat Puluh Tiga Juta Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah).

Pengembalian ini termasuk pengembalian dari anggota pada periode tahun

2009 yang belum lunas. Angka pengembalian ini tidaklah seimbang dengan

besar jumlah pengeluaran dana yang tersalurkan pada tahun yang sama. Hal

Page 97: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

81

ini disebabkan sebagian anggota pengguna dana berkah belum membayar

angsuran pembiayaannya.

Tabel 4.5. Penerimaan Pengembalian Dana Berkah

Bulan AngsuranJanuari 16.415.000Februari 16.506.000Maret 16.546.000April 15.206.000Mei 15.126.000Juni 15.436.000Juli 15.098.000Agustus 3.968.000September 2.324.000Oktober 11.410.000November 15.039.000Desember 0Total 143.074.000

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

C. Pengaruh Pengelolaan Dana Qardul Hasan Pada Program Pemberdayaan

Ekonomi (Dana Berkah) Terhadap Peningkatan Ekonomi Pada Masyarakat

Kampung Sukamulya

1. Analisis Perubahan Kondisi Ekonomi Program Dana Berkah Mitra

Binaan Baz Kota Bogor

Perubahan kondisi ekonomi mitra binaan BAZ Kota Bogor diukur

dengan indikator perubahan pendapatan mitra binaan antara sebelum dan

sesudah intervensi dari program. Pengukuran perubahan dilakukan

Page 98: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

82

menggunakan Uji Statistik Wilcoxon Signed Rank Test. Hipotesis yang akan

diuji pada penelitian ini adalah:

H0 = Program tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi

ekonomi Mitra binaan Program Dana Berkah

H1 = Program berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi ekonomi

Mitra binaan Program Dana Berkah

Berikut ini adalah hasil pengolahan data melalui bantuan program

SPSS versi 17.

Tabel 4.6

Dasar Pengambilan Keputusan Uji t:

Dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.

a. Apabila t hitung < t tabel, maka H0 ditolak.

b. Apabila t hitung > t tabel, maka H0 diterima atau H1 ditolak.

Hasil analisis terhadap uji t dari Tabel Wilcoxon Signed Ranks.

Dari output terlihat bahwa dari 30 data kondisi ekonomi sebelum dan

sesudah mengikuti program, 4 data mempunyai ranking negatif, 20 data

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Negative Ranks 4a 7.50 30.00

Positive Ranks 20b 13.50 270.00

Ties 6c

setelah_program -sebelum_program

Total 30

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Page 99: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

83

mempunyai ranking positif dan 6 data dengan ranking yang sama. Dalam uji

Wilcoxon, yang dipakai adalah jumlah ranking yang paling kecil, karena itu

dalam kasus ini diambil ranking yang negatif yaitu 4,00 (lihat output pada

kolom ‘sum of ranks’). Dari angka ini didapat hasil uji statistik Wilcoxon (t)

adalah 1.

Dengan melihat tabel Wilcoxon, untuk n (jumlah data) = 30, uji satu

sisi dan tingkat signifikansi (α) = 5%, maka didapat nilai t tabel dari tabel

Wilcoxon = 20. dari hasil penjabaran terhadap uji Wilcoxon di atas maka

kesimpulan yang didapat adalah oleh karena t hitung < t tabel = 4 < 20 maka

H0 ditolak yang berarti program berpengaruh terhadap perubahan kondisi

ekonomi mitra binaan Program Dana Berkah.

Tabel 4.7

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Dasar Pengambilan Keputusan Uji z:

Dengan membandingkan nilai z hitung dengan z tabel.

a. Apabila z hitung > z tabel, maka H0 ditolak.

b. Apabila z hitung < z tabel, maka H0 diterima atau H1 ditolak.

Hasil analisis terhadap uji z dari Statistics Test.

Test Statisticsb

setelah_program - sebelum_program

Z -3.431a

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

Page 100: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

84

Dari output terlihat nilai z sebesar -3.431 Sedangkan z tabel dapat

dihitung pada tabel z dengan α = 5%, maka luas kurva normal adalah 50% -

5% = 45% atau 0,45. Pada tabel z, untuk luas 0,45 didapat angka z tabel

sekitar -1,645 (tanda ‘-‘ menyesuaikan dengan z output).

Maka berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan:

z hitung > z tabel = -3.431 > -1,645, maka H0 ditolak

Dengan Menggunakan Angka Signifkansi

a. Jika angka signifikansi > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika angka signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima.

Hasil yang didapat dari tabel menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig.

(2-tailed)/asymptotic significance untuk uji dua sisi adalah 0,001. Oleh karena

kasus ini adalah uji satu sisi, maka nilai Sig. menjadi 0,001/2 = 0,0005. Di sini

menandakan bahwa signifikansi di bawah 0,05 (0,0005 < 0,05) sehingga dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Artinya berdasarkan uji t, uji z dan uji signifikansi maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa program dana qardul hasan melalui Program Dana Berkah

memang mempunyai efek yang nyata/berpengaruh terhadap perubahan kondisi

ekonomi mitra binaan BAZ Kota Bogor yang terletak pada Kampung

Sukamulya.

2. Analisa dampak program terhadap kehidupan sosial keagamaan

Selain memiliki dampak secara ekonomis yang sudah dipaparkan pada

bagian sebelumnya, program yang dijalankan juga memiliki dampak sosial

bagi para mitra binaaan. Hal ini terlihat pada grafik di bawah ini.

Page 101: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

85

Grafik 4.12. partisipasi kegiatan ibadah di masjid

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Hasil survey dari 30 responden, 15 orang atau 50% menyatakan setuju

bahwa adanya peningkatan partisipasi kegiatan ibadah di masjid. Dan 7 orang

atau 23% menyatakan tidak setuju karena banyaknya aktivitas responden

sehingga tidak dapat mengikuti partisipasi kegiatan ibadah di masjid, 8 orang

atau 27% menyatakan ragu-ragu.

Grafik 4.13. Peningkatan ukhuwah antar peserta

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Dampak adanya Program Dana Berkah terhadap Peningkatan ukhuwah

antar peserta dinyatakan setuju sebanyak 20 orang atau 67% dan 10 orang

Page 102: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

86

atau 33% menyatakan tidak setuju. Karena sebagian anggota binaan jarang

mengikuti pertemuan yang diadakan antar kelompok yang ada di Kampung

Sukamulya, hal ini berdampak tidak adanya komunikasi efektif antar peserta.

Grafik 4.14. Penyelesaian masalah sosial masyarakat

(Sumber: BAZ Kota Bogor, data diolah, 2011)

Dari grafik diatas dapat disimpulkan sebanyak 20 responden atau 67%

menyatakan setuju bahwa program dana berkah dapat berdampak

penyelesaian masalah sosial masyarakat, hal ini disebabkan adanya

komunikasi efektif antar anggota sehingga permasalahan setiap individu dapat

terselesaikan. Sebaliknya sebanyak 10 responden atau 33% menyatakan tidak

setuju, karena kurangnya komunikasi dalam menyelesaikan setiap

permasalahan antar anggota.

Page 103: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

87

3. Analisis SWOT Dari Program Dana Berkah

Tabel 4.8. Analisis SWOT

1.Merupakan lembaga yang berada di bawah PemerintahanDaerah

2.Memiliki gedung milik sendiri sehingga tidak adapengeluaran biaya sewa

3. Proses pembiayaan dana mudah dan cepat

Strenghts (kekuatan)

4.Tidak terdapat denda keterlambatan membayar angsurandana berkah

1.Belum memiliki sistem administrasi dan SDM yangmemfasilitasi data

2. SDM keuangan belum sesuai dengan bidangnya

3. Ketersediaan dana yang tidak stabil / fluktuatif

Weakness (kelemahan)

4. Kurang optimalnya pembinaan pendampingan danpemantauan terhadap pinjaman dana Qardul Hasan

1 Menghindarkan masyarakat dari rentenir

2. Model pembiayaannya cukup diminati oleh masyarakat

3.Memungkinkan kerjasama dengan lembaga atau badanusaha untuk mengelola dana CSR (Corporate SosialResponsibility)

4. Menumbuhkan Peluang wirausahaOpportunity (peluang)

5. Tempat yang strategis

1.Image lembaga Zakat adalah lembaga yang memberikanbantuan/charity sehingga ada beberapa mustahik yangmendapat kucuran dana berkah tidak mengembalikan

2.Keterbatasan dana yang tersedia akan berakibatberalihnya kembali para mustahik kepada rentenir

3.Faktor situasi yang tidak menguntungkan (Bangkrut,kematian dan bencana) dapat menyebabkan pengembalinyang tersendat

Threats (tantangan)

4. Semakin banyaknya Lembaga zakat lain yang berdiri.

Page 104: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

88

4. Analisis Matriks SWOT Kearns

Setelah memaparkan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan

eksternal (peluang dan tantangan) dari program dana berkah BAZ Kota Bogor,

penulis mencoba mempertemukan faktor-faktor internal dan eksternal tersebut ke

dalam matriks SWOT Kearns untuk mendapatkan solusi strategis dalam rangka

pengembangan Program Dana Berkah BAZ Kota Bogor.

Tabel 4.9. Matriks SWOT Kearns

Eksternal

InternalOPPORTUNITY THREATS

STRENGTHS

Comparative Advantage:Mengembangkan potensi danjaringan program danaberkah dengan bekerjasamamelalui industri usaha dalamupaya menjual hasilproduksi anggota binaan.

Mobilization:Menciptakanlapangan pekerjaaandengan mempunyailahan pengelolaanusaha yang dapatdikembangkan olehseluruh anggotabinaan.

WEAKNESS

Divestment/Investment:Penambahan SDM dan saranadalam mengembangkanprogram-program BAZ KotaBogor.

Damage Control:Penguatan manajemenrisiko dalamrangka antisipasikredit macet.

Page 105: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

89

Penjelasan:

1. Sel A: Comparative Advantage

Pada sel ini, solusi strategis yang penulis coba paparkan yaitu

mengembangkan potensi dan jaringan program dana berkah dengan bekerjasama

melalui industri usaha dalam upaya menjual hasil produksi anggota binaan. Misalnya

dengan bekerja sama dengan pengusaha catering, toko-toko makanan ringan dll,

dengan sistem bagi hasil dan menghasilkan produk yang inovatif. Sehingga dapat

meningkatkan omset penjualan dan taraf hidup anggota binaan.

2. Sel B: Mobilization

Pada sel ini, solusi strategis yang penulis coba paparkan yaitu menciptakan

lapangan pekerjaaan dengan mempunyai lahan pengelolaan usaha yang dapat

dikembangkan oleh seluruh anggota binaan. Bentuk penciptaan lapangan pekerjaan

tersebut adalah mempunyai lahan petanian atau usaha baik di bidang perdagangan

maupun jasa dengan menjadikan anggota binaan sebagai karyawannya. Sehingga

dapat mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran.

3. Sel C: Divestment/Investment

Pada sel ini, solusi strategis yang penulis coba paparkan yaitu penambahan

SDM dan sarana dalam mengembangkan program-program BAZ Kota Bogor. Untuk

mendukung suksesnya pengembangan program BAZ Kota Bogor diantaranya

program dana berkah, sebaiknya BAZ mengadakan sosialisasi ke masyarakat untuk

penambahan tim kerja dalam bidang penguatan pengawasan,pembinaan, pendataan

Page 106: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

90

dan admisitrasi. Selain itu, diperlukan penambahan jumlah kendaraan dinas sebagai

operasional tim kerja dalam mensukseskan program-program tersebut. Sehingga

masyarakat maupun anggota binaan dengan mudah mengakses informasi maupun

memahami tata cara pengembangan usahanya.

4. Sel D: Damage Control

Pada sel ini, solusi strategis yang penulis coba paparkan yaitu penguatan

manajemen risiko dalam rangka antisipasi kredit macet. Dengan tingginya kebutuhan

hidup yang begitu tinggi seperti sekarang, tidak menutup kemungkinan bahwa

pemberian dana pembiayaan usaha yang diajukan masyarakat pada BAZ Kota Bogor

bukan digunakan untuk memulai suatu usaha, melainkan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Untuk itu BAZ perlu melakukan langkah-langkah antisipatif seperti

memberikan solusi kepada anggota yang mempunyai masalah kredit macet agar dapat

mendapatkan penghasilan serta dapat menunaikan kewajiban membayar angsuran

dana berkah. Misalnya dengan bekerja sama dengan Industri atau pengusaha

kemudian menyalurkan anggota kredit macet untuk menjadi tenaga kerja di

perusahaan tersebut yang sebelumnya anggota binaan mendapatkan pelatihan dan

pembinaan khusus dari BAZ. Sehingga dapat menekan angka kemiskinan dan

kebodohan yang disebabkan peminjaman dana kepada rentenir.

Page 107: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, baik dengan melakukan wawancara

mendalam kepada pihak BAZ Kota Bogor dan mitra binaan yang ada pada

Kampung Sukamulya serta Koodinator Program Dana Berkah, kemudian penulis

melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dan kondisi ekonomi

mitra binaan yang ada pada Kampung Sukamulya, penulis menyimpulkan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Penghimpunan dan Pengelolaan BAZ Kota Bogor

a. Pola penghimpunan dan pengelolaan BAZ Kota Bogor memiliki kerjasama

dengan beberapa lembaga antara lain:

1) Muzakki Perorangan

2) Instansi Pemerintah

3) BNI Syariah

4) Bank Jabar Banten

5) PT POS Indonesia Cabang Bogor

6) Radio Lesmana

Page 108: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

92

b. Penyaluran Dana Qardul Hasan pada BAZ Kota Bogor

Pada penyaluran dan pendayagunaan dana Qardul Hasan BAZ Kota Bogor

memiliki 2 (dua) pola :

1) Permohonan Langsung Pembiyaan Usaha

Mustahik dapat mengajukan permohonan secara langsung kepada BAZ

Kota Bogor dalam memohon bantuan pembiyaan usaha.

2) Sosialisasi Langsung Ke Masyarakat

BAZ Kota Bogor mensosialisasikan program Dana Berkah dengan

terjun langsung ke masyarakat kalangan bawah serta membuka

langsung pendaftaran bagi masyarakat yang mau mengikuti

2. Pemanfaatan Pengelolaan Dan Pendayagunaan Pada BAZ Kota Bogor

Pada model pengelolaan dan pendayagunaan dana Qardul Hasan pada

BAZ Kota Bogor ada 2 (dua) kategori, yaitu :

a. Kelompok

Pada kategori kelompok ini BAZ Kota Bogor menerapkan sistem

Grameen Bank pada setiap mustahik yang mengajukan dana untuk

berwirausaha dan membutuhkan modal harus memiliki kelompok yang

beranggotakan 10 (sepuluh) orang dengan menetapkan 1 (satu) orang

sebagai penanggung jawab (ketua) kelompok. Diharapkan dengan

Page 109: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

93

menerapkan sistem Grameen Bank ini masyarakat mampu berkerja

sama dan mempererat tali silaturahim antara anggota kelompok.

b. Perorangan

Pada kategrori perorangan ini BAZ Kota Bogor memberikan modal

kepada masyarakat secara perorangan (sendiri) dengan akad yang di

setujui oleh kedua belah pihak.

3. Hasil pengelolaan dan pendayagunaan Dana Qardhul Hasan BAZ Kota Bogor

dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat Kampung Sukamulya dapat

dikatakan sudah berpengaruh/berdampak. Hal ini dapat dilihat berdasarkan

besarnya jumlah pendapatan sebelum dan sesudah adanya program berkah.

Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon, program dana berkah mempunyai

dampak positif pada peningkatan kondisi ekonomi mitra binaan. Dilihat dari

perubahan melalui uji statistik menunjukkan tingkat signifikansi lebih kecil

dari α 5% yaitu 4. Selain berdampak pada kondisi ekonomi, program dana

berkah juga membawa dampak positif secara sosial baik dalam partisipasi

kegiatan ibadah di masjid, peningkatan ukhuwah antar anggota binaan

maupun penyelesaian masalah sosial masyarakat. Kelebihan dan kekurangan

program terangkum dalam kerangka analisis SWOT dimana dari sisi

kekuatan/strengths yaitu: merupakan lembaga yang berada di bawah

pemerintahan daerah; memiliki gedung sendiri; proses pembiayaan mudah

dan cepat; dan tidak terdapat denda keterlambatan membayar angsuran dana

berkah. Dari sisi kelemahan/weakness yaitu: belum memiliki sistem

Page 110: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

94

administrasi dan SDM yang memfasilitasi data; SDM keuangan belum sesuai

dengan bidangnya; ketersediaan dana yang tidak stabil/fluktuatif; dan kurang

optimalnya pembinaan pendampingan dan pemantauan terhadap pinjaman

dana qardul hasan. Dari sisi peluang/opportunity yaitu: menghindarkan

masyarakat dari rentenir; model pembiayaannya cukup diminati oleh

masyarakat; memungkinkan kerjasama dengan lembaga atau badan usaha

untuk mengelola dana CSR (Corporate Sosial Responsibility); Menumbuhkan

Peluang wirausaha; dan tempat yang strategis. Dari sisi tantangan/threats

yaitu: image lembaga Zakat adalah lembaga yang memberikan

bantuan/charity sehingga ada beberapa mustahiq yang mendapat kucuran dana

berkah tidak mengembalikan; keterbatasan dana yang tersedia akan berakibat

beralihnya kembali para mustahik kepada rentenir; faktor situasi yang tidak

menguntungkan (Bangkrut, kematian dan bencana) dapat menyebabkan

pengembalin yang tersendat; dan semakin banyaknya lembaga zakat lain yang

berdiri. Adapun solusi strategis yang didapat dari hasil analisis SWOT

tersebut disajikan dalam bentuk matriks Kearns dengan 4 kategori sel. Pada

sel A: Comparative Advantage, solusi yang coba ditawarkan yaitu

mengembangkan potensi dan jaringan program dana berkah dengan

bekerjasama melalui industri usaha dalam upaya menjual hasil produksi

anggota binaan. Pada sel B: Mobilization, solusi yang coba ditawarkan yaitu

menciptakan lapangan pekerjaaan dengan mempunyai lahan pengelolaan

usaha yang dapat dikembangkan oleh seluruh anggota binaan. Pada sel C:

Page 111: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

95

Divestment/Investment, solusi yang coba ditawarkan yaitu penambahan SDM

dan sarana dalam mengembangkan program-program BAZ Kota Bogor. Pada

sel D: Damage Control, solusi yang coba ditawarkan yaitu penguatan

manajemen risiko dalam rangka antisipasi kredit macet.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan yang telah penulis paparkan, kiranya

penulis dapat menyampaikan saran atas pelaksanaan program pengelolaan dana

qardul hasan melaui program dana berkah, sebagai perbaikan ke depannya, yaitu:

1. Sebaiknya pihak BAZ Kota Bogor lebih banyak melakukan pengawasan dan

pendampingan terhadap mitra binaannya baik dari segi pengelolaan usaha

maupun dari segi mental spiritual pada mitra binaan. BAZ Kota Bogor juga

sebaiknya tidak menetapkan besaran infak dan tabungan di awal akad

pemberian dana qardul hasan karena pada dasarnya hal itu tidak

diperkenankan dalam Islam. Pada kenyataannya pun dana yang diberikan

BAZ Kota Bogor kurang produktif karena jumlahnya masih terlalu kecil.

Akan tetapi penulis menyarankan untuk tidak menetapkan tabungan dan infak

pada awal akad, dikarenakan jika tabungan dan infak ditetapkan di awal

takutnya mengurangi kesyariahan sebuah akad qardul hasan. Karena tujuan

akad qardul hasan ini tidak bertujuan untuk memperoleh keuntungan (tijarah).

Sebagai bahan pertimbangan, penulis mengajukan pertimbangan plafond

antara lain :

Page 112: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

96

Tabel 5.1 Pertimbangan Plafon

Plafon Nominal Jangka Waktu Angsuran/ Minggu

1 Rp. 500.000,- 50 minggu Rp. 10.000,00

2 Rp. 700.000,- 50 minggu Rp. 14.000,00

3 Rp. 1.000.000,- 50 Minggu Rp. 20.000,00

2. Agar program menjadi lebih berkembang ke depan, sebaiknya pola pemberdayaan

masyarakat dilakukan dengan mendayagunakan lahan yang dimiliki oleh BAZ

Kota Bogor sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat. Adapun metode

pemberdayaannya yaitu dengan cara mempekerjakan para mustahik dengan

menggunakan lahan yang ada. Selain itu memberikan wewenang kepada mustahik

untuk mengelola lahan dan memasarkan hasil produksi dari lahan tersebut.

Kemudian BAZ Kota Bogor bertugas memantau, mendampingi, membina dan

memberikan pelatihan kepada mustahik.

3. Untuk mempermudah kerja BAZ Kota Bogor dalam membina mitranya, BAZ

Kota Bogor harus memiliki relasi dengan industri-industri dan pengusaha kecil

agar mudah memasarkan produk dari mitraannya. Sehingga para mitra binaan

tidak perlu khawatir dalam memasarkan produknya.

Page 113: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

97

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran Al-Karim dan Terjemahannya Departemen Agama Republik Indonesia.

Amalia, Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKMdan UKM di Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009.

Antonio, Syafi’i. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Cet. I. Jakarta: Gema Insani,2001.

Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Grafindo Persada, 2008.

Bariadi, Lili dkk, Zakat dan Wirausaha. Jakarta: CED, 2005.

Baz Kota Bogor “Sejarah Baz Kota Bogor”http://bazkotabogor.or.id/index.php/baz/sejarahbaz artikel di akses padatanggal 01 juli 2011

Hafiduddin, Didin. Problematika Kontemporer Arkulasi Proses Sosial PolitikBangsa. Cet. I. Jakarta: Forum Zakat, 2003.

Ismail, Hasan. “Hakekat Pemberdayaan”, artikel diakses pada tanggal 1 Juli 2011 darihttp://hasanismailr.blogspot.com/2009/10/hakekat-pemberdayaan.html

Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004.

Perwataatmadja, Karnaen A. dan Tanjung, Hendri. Bank Syariah: Teori, Praktik danPeranannya. Jakarta: PT. Senayan Abadi, 2007.

Kitab Al- Ahkam; Ibnu hibban dan Baihaqi

Lathif, AH. Azharudin. Fiqh Muamalat. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Muhammad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. cet IV. Yogyakarta:UII Press, 2005. h. 41

Zen, Muhammad. 24 Hours of Contemporary Zakat Tanya Jawab SeputarKeseharian Zakat. Cet I. Jakarta: IMZ, 2010.

Page 114: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

98

Nor, HM. Dumari, dkk. Ekonomi Syariah Versi Salaf. Cet. II. Jawa Timur: PustakaSidogiri, 2008.

Qardhawi, Yusuf. Spektrum Zakat dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan. Cet. I.Jakarta: Zikrul Hakim, 2006.

Rochaety, Ety dkk. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:Mitra Wacana Media, 2007.

Sholihin, Ahmad Ifham, Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT. GramediaPustaka Umum, 2010.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi.Jakarta: EKONISIA, 2004.

Sudewo, Eri. Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar.Ciputat: IMZ, 2004.

Suharto, Edi. CSR&COMDEV Investasi Kreatif Perusahaan di Era Globalisasi.Bandung: ALFABETA, 2010.

Tim Penulis Fakultas Syariah Dan Hukum. Pedoman Penulisan Skripsi. Ciputat: FSHUIN Jakarta, 2007.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang PengelolaanZakat

Page 115: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

99

Page 116: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

100

Pedoman Wawancara

Dana Qadhul Hasan (Dana Berkah) Pada Baz Kota Bogor

A. Informasi Individual

No Pertanyaan JawabanC.Nama

D.Jenis kelamin 1. Laki-laki2. Perempuan

E.UmurF.Alamat

G.StatusPernikahan

1. Belum pernah menikah2. Menikah3. Cerai (janda/duda)

H.Jenis Usaha 1. Perdagangan2. Jasa3. Pertanian4. Peternakan

B. Ekonomi

No Pertanyaan JawabanD.Sudah berapa lama usaha ini anda tekuni A. 0-1 tahun

B. 1-2 tahunC. 2-3 tahunD. Lebih dari 3 tahun

E.Pandangan anda terhadap Baz KotaBogor

A. BaikB. Sangat BaikC. Kurang BaikD. Buruk

F.Pandangan anda terhadap program DanaBerkah

A. BaikB. Sangat BaikC. Kurang BaikD. Buruk

Page 117: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

101

G.Prosedur pembiayaan Dana Berkah padaBaz Kota Bogor

A. MudahB. Sangat mudahC. SulitD. Sangat sulit

H.Dana yang pertama kali anda ajukanpada Baz Kota Bogor dipergunakanuntuk apa

A. Penambahan ModalB. Pembelian alat produksiC. Penambahan tenaga kerjaD. Keperluan konsumtif yang

tidak ada hubungannyadengan kegiatan usaha

E. lainnyaI.Manfaat apa saja yang anda dapatkan

dari program Dana Berkah iniA. Penambahan ModalB. Pembelian alat produksiC. Penambahan tenaga kerjaD. Kecukupan konsumtif

KeluargaE. Lainnya

J.Bagaimana kondisi usaha anda sebelumadanya mengikuti Dana Berkah

A. BaikB. Sangat BaikC. Kurang BaikD. Buruk

K.Terjadi perkembangan pada usahasetelah adanya program ini

A. SetujuB. Sangat setujuC. Tidak setujuD. Ragu-ragu

L.Berapa penghasilan usaha anda perbulandari usaha yang anda tekuni sebelummengikuti program Dana Berkah

A. < Rp.250.000B. Rp.250.000-Rp.500.000C. Rp.500.000-Rp.1.000.000D. >Rp.1.000.000

M.Berapa penghasilan usaha anda perbulandari usaha yang anda tekuni sesudahmengikuti program Dana Berkah

A. < Rp.250.000B. Rp.250.000-Rp.500.000C. Rp.500.000-Rp.1.000.000D. >Rp.1.000.000

N.Terjadi peningkatan pendapatansebelum dan sesudah mengikutiprogram Dana Berkah

A. SetujuB. Sangat setujuC. Tidak setujuD. Ragu-ragu

Page 118: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

102

O.Jika perubahan pendapatan sebesarberpa perubahannya

A. Kurang dari dua kali lipatB. Dua kali lipatC. Lebih dari dua kali lipatD. Tidak ada

P.Jumlah tenaga kerja yang terlibatsebelum mengikuti program DanaBerkah

A. <5B. 5-10C. >10D. Tidak ada

Q.jumlah tenaga kerja yang terlibat setelahmengikuti program Dana Berkah

A. <5B. 5-10C. >10D. Tidak ada

R.Nilai asset yang dimiliki dalam kegiatanusaha sebelum mengikuti program DanaBerkah

A. < Rp.250.000B. Rp.250.000-Rp.500.000C. Rp.500.000D. Tidak ada

S.Nilai asset yang dimiliki dalam kegiatanusaha setelah mengikuti program DanaBerkah

A. < Rp.250.000B. Rp.250.000-Rp.500.000C. Rp.500.000D. Tidak ada

T.Kendal/ masalah anda saat ini padausaha anda

A. PemasaranB. Bahan bakuC. PermodalanD. Tidak tahu

Page 119: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

103

C. Social

No Pertanyaan JawabanDengan adanya program ini terjadipeningkatan kualitas hubungan(ukhuwah) antar kelompok masyarakat

A. SetujuB. Sangat setujuC. Tidak setujuD. Ragu-ragu

Dengan adanya program ini terjadipeningkatan kualitas partisipasi dalamkegiatan ibadah di masjid

A. SetujuB. Sangat setujuC. Tidak setujuD. Ragu-ragu

Dengan adanya program ini terjadipeningkatan kualitas masyarakat dalampenyelesaian social yang terjadi dilingkungan

A. SetujuB. Sangat setujuA. Tidak setujuB. Ragu-ragu

Page 120: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

104

Page 121: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

105

Page 122: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

106

Page 123: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

107

Page 124: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

108

Page 125: PENGELOLAAN DANA QARDUL HASAN TERHADAP …

109