pengaruh sistem olah tanah dan pemberian mulsa … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan...

25
Laporan Konservasi Sumber Daya Lahan PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA ORGANIK AMPAS TEBU TERHADAP PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS (Zea mays sturt L.) Oleh, Kelompok 5 : Prekdi S. Berutu NIM : 160301034 Riska Maulida NIM : 160301012 Yogi Ardiansyah NIM : 160301031 Asriama NIM : 160301017 Fachri Hafiz Sitompul NIM : 160301006 Mata Kuliah : Konservasi Sumber Daya Lahan Dosen Pengampu : Ir. Syukri Risyad, MP. PROGRAM STUDY AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAMUDRA 2018

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

Laporan Konservasi Sumber Daya Lahan

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA

ORGANIK AMPAS TEBU TERHADAP PERTUMBUHAN JAGUNG MANIS

(Zea mays sturt L.)

Oleh,

Kelompok 5 :

Prekdi S. Berutu NIM : 160301034

Riska Maulida NIM : 160301012

Yogi Ardiansyah NIM : 160301031

Asriama NIM : 160301017

Fachri Hafiz Sitompul NIM : 160301006

Mata Kuliah : Konservasi Sumber Daya Lahan

Dosen Pengampu : Ir. Syukri Risyad, MP.

PROGRAM STUDY AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

2018

Page 2: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang atas

rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh

Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik Ampas Tebu Terhadap

Pertumbuhan Jagung Manis (Zea Mays Sturt L.)”.

Penulisan laporan adalah salah satu tugas mata kuliah Perbanyakan Vegetatif

di Universitas Samudra. Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak

kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan

kemampuan yang di miliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat

penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

tak terhinga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini,

khususnya kepada Ibu dosen dan Asisten Praktikum yang telah memberikan materi,

sehingga memberikan modal awal buat penulisan laporan ini.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi

pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehinga tujuan yang di harapkan

dapat tercapai.

Langsa, 20 Desember 2018

Penulis

Page 3: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1

1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 3

2.1 Jagung .................................................................................................... 3

2.2 Metode Konservasi Tanah dan Air ..................................................... 3

2.3 Mulsa ...................................................................................................... 4

2.4 Mulsa Serasah Tebu.............................................................................. 5

2.5 Sifat Fisik dan Mekanik Tanah pada Pengolahan Tanah................. 6

BAB III METODELOGI PRAKTIKUM ............................................................. 8

3.1 Waktu dan Tempat ............................................................................... 8

3.2 Bahan dan Alat...................................................................................... 8

3.3 Rancangan Percobaan .......................................................................... 8

3.4 Prosedur Praktikum ............................................................................. 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................ 11

4.1 Hasil........................................................................................................ 11

4.2 Pembahasan ........................................................................................... 12

BAB V PENUTUP................................................................................................... 18

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 18

5.2 Saran ...................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 19

LAMPIRAN............................................................................................................. 20

Page 4: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 15 HST............................................... 11

Tabel 2. Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 15 HST ............................................. 12

Tabel 3. Transformasi Data Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 15 HST................ 12

Tabel 4. Transformasi Data Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman 30 HST................ 13

Tabel 5. Hasil Rata-rata Transformasi Data Tinggi Tanman 15 HST ...................... 15

Tabel 6. Hasil Rata-rata Transformasi Data Tinggi Tanman 15 HST ...................... 15

Tabel 7. Rata-rata Transformasi Data Tinggi Tanman 15 HST................................ 15

Tabel 8. Analisis Ragam Tinggi Tanaman................................................................ 17

Page 5: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang paling banyak dibudidayakan

petani di Indonesia setelah padi, Produksi jagung di suatu negara sering mengalami

pasang surut. Hal ini dapat terjadi sebagai akibat perubahan areal penanaman jagung.

Namun demikian dengan ditemukannya varietas-varietas unggul sebagai imbangan

berkurangnya lahan, maka totalitas produksi tidak akan terlalu berubah. Irigasi dan

pemupukan sangat penting untuk mendapatkan produksi yang baik. Walaupun potensi

hasil cukup tinggi, cara untuk mendapatkan produksi pada tingkat optimal yang

dilakukan oleh petani baru memberikan hasil 7 ton ha-1 (Purwono dan Hartono, 2008

dalam Ekowati dan Nasir, 2011).

Selain mendekati kandungan karbohidrat dari padi, jagung juga merupakan

salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk

dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein

setelah beras. Menurut Badan Statistika (2015), produksi jagung Lampung tahun 2014

sebesar 706.785 ton, dengan luas areal panen 206.879 ha, produksi jagung nasional

tahun 2014 sebesar 12,41 juta ton, dengan luas areal panen 3,60 juta ha. Peningkatan

produksi jagung dalam 10 tahun ke depan masih dapat dilakukan dengan

memanfaatkan potensi sumberdaya. Dengan menciptakan tingkat pertumbuhan

produksi 2 % sampai 6,57 % per tahun maka pada tahun 2025 Indonesia akan dapat

mengekspor jagung. Dengan penggunaan benih hibrida untuk meningkatkan

produktivitas dari rata-rata 3,7 ton ha-1menjadi lebih dari 6,5 ton ha-1pengolah produksi

jagung unggul masih sangat rasional, apalagi agribisnis jagung telah didukung dengan

tersedia dan kesiapan stakeholder dari hulu sampai hilir (Balai Penelitian Tanaman

Jagung dan Serealia, 2000).

Untuk meningkatkan produktivitas perlu teknik budidaya yang tinggi, salah

satu yang ada di dalam budidaya adalah dengan pengolahan tanah. Untuk

mempertahankan kualitas tanah agar tetap baik,dapat dilakukan dengan menggunakan

Page 6: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

2

prinsip olah tanah konservasi (OTK). Olah tanah konservasi merupakan cara penyiapan

lahan yang dapat mengurangi mineralisasi bahan organik, erosi, dan penguapan

dibandingkan dengan cara-cara penyiapan lahan konvensional (Abdurachman dkk.,

1998). Keberhasilan OTK dalam menekan mineralisasi bahan organik, erosi, dan

penguapan disebabkan karena keberadaan sisa-sisa tanaman dalam jumlah yang

memadai di permukaan tanah (Adnan dkk., 2012).

Selain dengan sistem olah tanah konservasi (OTK), usaha untuk meningkatkan

produksi tanaman pangan juga dapat dilakukan dengan mulsa organic. Mulsa organik

lebih banyak digunakan pada sistem pertanian organik. Pemberian mulsa organik akan

memberikan suatu lingkungan pertumbuhan yang baik bagi tanaman karena dapat

mengurangi evaporasi, mencegah penyinaran langsung sinar matahari yang berlebihan

terhadap tanah serta kelembaban tanah dapat terjaga,sehingga tanaman dapat

menyerapair dan unsur hara dengan baik.

Pemilihan mulsa ampas tebu karena bahannya mudah didapatkan dan tidak

termanfaatkan oleh masyarakat. Mulsa ampas tebu yang didapat dari hasil panen tebu

yang hanya menggunakan air tebu saja sehingga ampas tebu seringkali dibuang.

Manfaat mulsa ampas tebu dapat meningkatkan kesuburan tanah, menghemat air,

mencegah erosi pada plot tanaman, menjaga kelembaban dan suhu disekitar tanaman,

dalam penggunaan mulsa organik ini tidak menyisakan limbah seperti penggunaan

mulsa plastik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian tentang perlakuan

aplikasi serasah tebu sebagai mulsa organik dan sistem olah tanah pada budidaya

tanaman jagung di lahan kering yang ditinjau dari parameter sifat fisik dan mekanik

tanah.

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh sistem pengolahan tanah dan

pemberian mulsa ampas tebu sebagai mulsa organik terhadap pertumbuhan dan hasil

tanaman jagung manis.

Page 7: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jagung (Zea May L)

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu bahan pangan yang penting di

Indonesia karena jagung merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras.

Disamping itu,jagung juga merupakan bahan baku industri dan pakan ternak.

Kebutuhan jagung di Indonesia untuk konsumsi meningkat sekitar 5,16 % per tahun

sedangkan untuk kebutuhan pakan ternak dan bahan baku industri naik sekitar 10,87

% per tahun (Roesmarkam dan Yuwono, 2004 dalam Ekowati dan Nasir, 2011). Sentra

produksi jagung masih didominasi di Pulau Jawa (sekitar 65 %). Sejak tahun 2001

pemerintah telah menggalakkan program Gema Palagung (Gerakan Mandiri Padi,

Kedelai dan Jagung). Program tersebut cukup efektif, terbukti dengan adanya

peningkatan jumlah produksi jagung dalam negeri tetapi tetap belum dapat memenuhi

kebutuhan dalam negeri sehingga masih dilakukan impor jagung (Purwono dan

Hartono, 2008 dalam Ekowati dan Nasir, 2011).

Deskripsi tersebut mengindikasikan upaya peningkatan produksi jagung masih

perlu dilakukan. Seperti tanaman lain, jagung juga memerlukan unsur hara untuk

kelangsungan hidupnya. Unsur hara tersebut terdiri dari C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S,

Fe, B, Cu, Zn, Mo, Mn, Cl, Si, Na, dan Co (Salisbury dan Ross, 1992 dalam Ekowati

dan Nasir, 2011).

2.2 Metoda Konservasi Tanah dan Air

Konservasi tanah merupakan penempatan sebidang tanah pada cara

penggunaan tanah yang sesuai kemampuan tanah dan memperlakukannya sesuai

dengan syarat-syarat yang dibutuhkan agar tidak terjadi kerusakan tanah (Arsyad,

2000). Usaha konservasi tanah tersebut ditujukan untuk dua hal, yaitu: (1) mencegah

kerusakan tanah, dan (2) memperbaiki tanah agar dapat berproduksi optimal untuk

waktu yang tidak terbatas. Konservasi air merupakan tindakan pemanfaatan air

seefisien mungkin agar tetap tersedia di musim kemarau dan tidak terbuang di musim

Page 8: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

4

hujan. Pada dasarnya tindakan konservasi tanah merupakan bagian dari tindakan

konservasi air.

Masalah konservasi tanah adalah masalah menjaga agar struktur tanah tidak

terdispersi, dan mengatur kekuatan gerak dan jumlah aliran permukaan. Berdasarkan

asas ini ada tiga cara pendekatan dalam konservasi tanah, yaitu: (1) menutup tanah

dengan tumbuh-tumbuhan dan tanaman, sisa-sisa tanaman/tumbuhan agar terlindung

dari daya perusak butir-butir hujan yang jatuh, (2) memperbaiki dan menjaga keadaan

tanah agar resisten terhadap penghancuran agregat dan terhadap pengangkutan, dan

lebih besar dayanya untuk menyerap air di permukaan tanah, dan (3) mengatur air

aliran permukaan agar mengalir dengan kecepatan yang tidak merusak dan

memperbesar jumlah air yang terinfiltrasi ke dalam tanah.

Setiap macam penggunaan tanah mempunyai pengaruh terhadap kerusakan

tanah oleh erosi. Penggunaan tanah pertanian ditentukan oleh jenis tanaman dan

vegetasi, cara bercocok tanam dan intensitas penggunaan tanah. Teknologi yang

diterapkan pada setiap macam penggunaan tanah akan menentukan apakah akan

didapat penggunaan dan produksi yang lestari dari sebidang tanah. Metoda konservasi

tanah dapat dibagi dalam tiga golongan utama, yaitu: (1) metoda vegetatif, (2) metoda

mekanik, dan (3) metoda kimia.

2.3 Mulsa

Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk

menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga

membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Dengan adanya bahan mulsa di atas

permukaan tanah, benih gulma akan sangat terhalang. Akibatnya tanaman yang

ditanam akan bebas tumbuh tanpa kompetisi dengan gulma dalam penyerapan hara

mineral tanah. Tidak adanya kompetisi dengan gulma tersebut merupakan salah satu

penyebab keuntungan yaitu meningkatnya produksi tanaman budidaya. Selain itu

dengan adanya bahan mulsa di atas permukaan tanah, energi air hujan akan ditanggung

oleh bahan mulsa tersebut sehingga agregat tanah tetap stabil dan terhindar dari proses

penghancuran. Semua jenis mulsa dapat digunakan untuk tujuan mengendalikan erosi.

Page 9: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

5

Fungsi langsung mulsa terhadap sifat kimia tanah terjadi melalui pelapukan bahan-

bahan mulsa. Fungsi ini hanya terjadi pada jenis mulsa yang mudah lapuk seperti jerami

padi, alangalang, rumput-rumputan, dan sisa-sisa tanaman lainnya. Hal ini merupakan

salah satu keuntungan penggunaan mulsa sisa-sisa tanaman dibanding mulsa plastic

yang sukar lapuk. Teknologi pemulsaan dapat mencegah evaporasi. Dalam hal ini air

yang menguap dari permukaan tanah akan ditahan oleh bahan mulsa dan jatuh kembali

ke tanah. Akibatnya lahan yang ditanam tidak kekurangan air karena penguapan air ke

udara hanya terjadi melalui proses transpirasi. Melalui proses transpirasi inilah

tanaman dapat menarik air dari dalam tanah yang didalamnya telah terlarut berbagai

hara yang dibutuhkan tanaman (Fauzan, 2002). Menurut Fauzan (2002) ada beberapa

macam mulsa yaitu :

1. Mulsa Organik

Meliputi semua bahan sisa pertanian yang secara ekonomis kurang bermanfaat

seperti jerami padi, batang jagung, batang kacang tanah, daun dan pelepah daun

pisang, daun tebu, alang-alang dan serbuk gergaji.

2. Mulsa Anorganik

Meliputi semua bahan batuan dalam berbagai bentuk dan ukuran seperti batu

kerikil, batu koral, pasir kasar, batu bata, dan batu gravel. Untuk tanaman

semusim, bahan mulsa ini jarang digunakan. Bahan mulsa ini lebih sering

digunakan untuk tanaman hias dalam pot.

3. Mulsa Kimia-Sintetis

Meliputi bahan-bahan plastik dan bahan-bahan kimia lainnya. Bahan-bahan

plastik berbentuk lembaran dengan daya tembus sinar matahari yang beragam.

Bahan plastik yang saat ini sering digunakan yang sering digunakan sebagai

bahan mulsa adalah plastik transparan, plastik hitam, plastik perak, dan plastik

perak hitam.

2.4 Mulsa Serasah Tebu

Setelah bagian batang tebu ditebang dan diangkut ke pabrik gula, maka

tertinggal sisa-sisa daun yang sudah tua ditandai warna hijau daun yang agak

Page 10: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

6

menguning berserakan di lapangan. Sisa-sisa daun tebu yang menutupi permukaan

tanah sesungguhnya sumber bahan organik yang dapat berfungsi sebagai mulsa.

Dekomposisi mulsa serasah tebu akan berpengaruh terhadap kesuburan kimia tanah.

Serasah tebu mengandung 0,3 – 0,4% N; 0,1 – 0,13% P; 0.6% K dan 42 – 46% bahan

organik. Kesuburan fisika tanah akan mengalami perubahan pola karena dekomposisi

mulsa serasah meningkatkan bahan organic tanah, aktivitas biologi, memperbaiki

aerasi, dan meningkatkan infiltrasi. Mulsa juga akan membantu mencegah erosi. Mulsa

menutupi tanah dari air hujan yang jatuh dan aliran permukaan (Arifin, 1989).

Serasah tebu merupakan sisa panen tanaman tebu berupa daun dan pucuk tebu

serta batang tebu yang tidak sempat dipanen. Setelah pemanenan tebu, serasah tebu

yang terhampar di lahan volumenya sangat besar dan dapat mengganggu

pengoperasian alat dan mesin pengolah tanah untuk budidaya tebu selanjutnya. Serasah

tebu didominasi oleh bahan-bahan yang sudah kering berupa serat sehingga memiliki

karakter yang liat dan balki (bulky) (Khaerudin, 2008).

2.5 Sifat Fisik Dan Mekanik Tanah Pada Pengolahan Tanah

Tanah merupakan suatu sistem yang dinamis yang tersusun dari empat bahan

utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air, dan udara. Sebagai suatu system yang

dinamis, tanah dapat berubah keadaannya dari waktu ke waktu, sesuai sifatsifatnya

yang meliputi sifat fisik, sifat kimia dan sifat mekanis, serta keadaan lingkungan yang

keseluruhannya menentukan produktifitas tanah. Pada tanahtanah pertanian, sifat

mekanis tanah yang terpenting adalah reaksi tanah terhadap gaya-gaya yang bekerja

pada tanah, dimana salah satu bentuknya yang dapat diamati adalah perubahan tingkat

kepadatan tanah. Perubahan fisik dan mekanik tanah tersebut, sesuai perkembangan

tanah, terjadi baik secara alami atau akibat kegiatan manusia, seperti pengolahan tanah

dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman melalui perbaikan aerasi, pergerakan air dan

penetrasi akar dalam profil tanah (Yunus, 2004).

Sifat - sifat dinamik tanah adalah sifat - sifat yang dinyatakan melalui

pergerakan tanah. Apabila suatu blok tanah bergerak di atas sebuah permukaan maka

gesekan resultan adalah merupakan sifat dinamik dari tanah dan sifat ini tidak akan

Page 11: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

7

terlihat dan ditentukan sebelum blok tanah tersebut bergerak. Contoh lain adalah bila

tanah gembur dipadatkan maka kekuatan tanahnya akan meningkat. Kekuatan tanah

merupakan sifat dinamik dari tanah yang merupakan kemampuan dari suatu tanah pada

kondisi tertentu untuk melawan gaya yang bekerja atau kemampuan suatu tanah untuk

mempertahankan diri dari deformasi (Mandang dan Nishimura, 1991).

Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah berdasarkan perbandingan

banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah dipengaruhi oleh factor dan

proses pembentukan tanah tersebut. Faktor pembentukan tanah yang penting antara lain

adalah bahan induk tanah. Bahan induk bertekstur kasar cenderung menghasilkan tanah

bertekstur kasar dan sebaliknya (Hardjowigeno, 2003).

Struktur tanah adalah penyusunan (arrangement) partikel-partikel tanah primer

seperti pasir, debu dan liat membentuk agregat-agregat yang satu agregat dengan

lainnya dibatasi oleh bidang alami yang lemah. Struktur dapat memodifikasikan

pengaruh tekstur dalam hubungannya dengan kelembaban, porositas, tersedianya unsur

hara, kegiatan jasad hidup dan pertumbuhan akar (Bailey, 1986). Tanah dengan

struktur baik (granuler, remah) mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih

mudah tersedia dan mudah diolah. Struktur tanah yang baik adalah yang bentuknya

membulat sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan rapat. Akibatnya pori-

pori tanah banyak terbentuk. Di samping itu struktur tanah harus tidak mudah rusak

(mantap) sehingga pori-pori tanah tidak cepat tertutup bila terjadi hujan

(Hardjowigeno, 2003).

Kerapatan lindak atau bobot isi (bulk density) menunjukkan perbandingan

antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume poripori tanah. Bulk

density merupakan petunjuk kepadatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi

bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada

umumnya bulk density berkisar 1,1 – 1,6 g/cm3. Beberapa jenis tanah mempunyai bulk

density kurang dari 0,9 g/ cm3 (misal tanah Andisol), bahkan ada yang kurang dari 0.1

g/ cm3 (misalnya tanah gambut) (Hardjowigeno, 2003).

Page 12: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

8

BAB III

METODELOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Konservasi Sumber Daya Lahan ini dilaksanakan pada bulan

November 2018 s/d Bukan Desenber 2018 di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian

Universitas Samudra.

3.2 Bahan dan Alat

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :

1. Benih Jagung manis

2. Pupuk Kandang

3. Mulsa organik serasah tebu

2. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :

1. Cangkul

2. Parang

3.3 Rancangan Percobaan

1. Setiap percobaan menggunakan lahan seluas 12,87 m2, yang dibagi kedalam 12

satuan plot percobaan

2. Ukuran luas setiap plot percobaan adalah : 1,4 m x 0,4 m dengan jarak antar

plot 30 cm dan jarak antar ulangan 50 cm.

3. Perlakuan sistem pengolahan tanah yaitu T0 : tanpa pengolahan tanah, T1 :

Pengolahan tanah minimum, T2 : Pengolahan tanah maksimum. Untuk

perlakuan mulsa organik serasah tebu :

M1 : tanpa pemberian mulsa

M2 : pemberian mulsa

Page 13: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

9

Sehingga didapat kombinasi perlakuan T0M1, T0M2, T1M0, T1M2, T2M0,

T2M1.

4. Percobaan ditata menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola

Faktorial dengan 2 ulangan.

5. Analisi data dilakukan dengan menggunakan ANOVA atau analisis ragam dan

dilanjutkan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%

3.4 Prosedur Praktikum

1. Menyiapkam Plot/Petak Percobaan

a. Sediakan lahan percobaan yang telah dilolah seluas 12,87 m2.

b. Bagi lahan tersebut kepada kedua kelompok sebagai blok (ulangan)

c. Antara kelompok I dan kelompok II pisahkan dengan membuat jarak kira-kira

0,5 m.

d. Bagi setiap kelompok menjadi 6 bagian atau plot percobaan dengan ukuran

masing-masing plot adalah 1,4 m x 0,4 m.

e. Jarak antar plot dipisahkan dengan parit/saluran drainase selebar 30 cm.

f. Perlakuan lahan sesuai dengan judul percobaan yang dipraktikumkan.

2. Pelaksanaan Percobaan

a. Buat plot percobaan

b. Bersihkan lahan dan lakukan persipan lahan dan plot percobaan

c. Olah tanah sesuai perlakuan

d. Siapkan benih tanaman masing masing dan lakukan penanaman.

e. Gunakan jarak tanam masing-masing tanman 70 x 20 cm

f. Berikan pupuk kandang dan pupuk dasar sesuai anjuran

g. Lakukan pengamatan.

3. Pengamatan

Variaebel yang diamati :

Tinggi Tanaman

Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur jarak antara

pangkal batang sampai dengan ujung daun terpanjang yang diluruskan pada

Page 14: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

10

tanaman sampel dengan menggunakan meteran. Pengamatan dilakukan pada

umur 15 HST, 30 HST.

Page 15: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tabel 1. Hasil pengamatan tinggi tanaman 15 HST (cm)

Perlakuan TanamanSampel

Ulangan Total1 2

T0M0 1 10 21,5 31,52 0 5,9 5,93 11 0 114 0 0 0

T0M1 1 10 7 172 0 0 03 0 0 04 13 0 13

T1M0 1 10,5 0 10,52 18 19 373 0 16 164 0 9 9

T1M1 1 11 0 112 11 8,3 19,32 0 0 04 0 0 0

T2M0 1 0 21,5 21,52 0 16 163 19 3 224 8 0 8

T2M1 1 0 0 02 21 0 213 23 9 324 0 12 12

Page 16: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

12

Tabel 2. Hasil pengamatan tinggi tanaman 30 HST (cm)

Perlakuan Sampel Ulangan Total1 2

TOM0 1 22 35 572 0 10,9 10,93 20,2 0 20,24 0 0 0

T0M1 1 21,6 18 39,62 0 0 03 0 0 04 15,5 0 15,5

T1M0 1 23,5 0 23,52 35 29,3 64,33 0 27,7 27,74 0 18 18

T1M1 1 23 0 232 24.8 16,2 413 0 0 04 0 0 0

T2M0 1 0 33,6 33,62 0 28 283 28,4 0 28,44 0 0 0

T2M1 1 0 0 02 34,7 0 34,73 35,6 17 52,64 0 25,8 25,8

4.2 Pembahasan

1. Pengolahan data tinggi tanaman 15 HST

Tabel 3. Transformasi data hasil pengamatan tinggi tanaman 15 HST

Perlakuan TanamanSampel

Ulangan Total1 2

T0M0 1 3,24 4,6 7,842 0,71 2,53 3,243 3,39 0,71 4,14 0,71 0,71 1,42

Page 17: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

13

Jumlah 8,05 8,55 16,6Rata-rata 2,01 2,14 4,15

T0M1 1 3,24 2,74 5,982 0,71 0,71 1,423 0,71 0,71 1,424 3,67 0,71 4,38

Jumlah 8,33 4,87 13,2Rata-rata 2,08 1,22 3,3

T1M0 1 3,32 0,71 4,032 4,3 4,42 8,723 0,71 4,06 4,774 0,71 3,08 3,79

Jumlah 9,04 12,27 21,31Total 2,26 3,07 5,33

T1M1 1 3,39 0,71 4,12 3,39 2,97 6,362 0,71 0,71 1,424 0,71 0,71 1,42

Jumlah 8,2 5,1 13,3Rata-rata 2,05 1,28 3,33

T2M0 1 0,71 4,69 5,42 0,71 4,06 4,773 4,42 1,87 6,294 2,92 0,71 3,63

Jumlah 8,76 11,33 20.09Rata-rata 2,19 2,83 5,02

T2M1 1 0,71 0,71 1,422 4,64 0,71 5,353 4,85 3,08 7,934 0,71 3,54 4,25

Jumlah 10,91 8,04 18,95Rata-rata 2,73 2,01 4,74

Tabel 4. Transformasi data hasil pengamatan tinggi tanaman 30 HST

Perlakuan SampelUlangan

Total1 2

TOM0 1 4.74 5.96 10.70

Page 18: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

14

2 0.71 3.38 4.08

3 4.55 0.71 5.264 0.71 0.71 1.41

Jumlah10.71 10.75

21.46

Rata-rata2.68 2.69 5.36

T0M1

1 4.70 4.30 9.00

2 0.71 0.71 1.41

3 0.71 0.71 1.41

4 4.00 0.71 4.71

Jumlah10.12 6.42 16.54

Rata-rata2.53 1.61 4.13

T1M0

1 4.90 0.71 5.61

2 5.96 5.46 11.42

3 0.71 5.31 6.02

4 0.71 4.30 5.01

Jumlah12.27 15.78 28.05

Rata-rata3.07 3.94 7.01

T1M1

1 4.85 0.71 5.55

2 5.03 4.09 9.12

3 0.71 0.71 1.41

4 0.71 0.71 1.41

Jumlah11.29 6.21 17.50

Rata-rata2.82 1.55 4.37

T2M0

1 0.71 5.84 6.552 0.71 5.34 6.053 5.38 0.71 6.084 0.71 0.71 1.41

Jumlah7.50 12.59 20.09

Page 19: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

15

Rata-rata1.87 3.15 5.02

T2M1

1 0.71 0.71 1.412 5.93 0.71 6.643 6.01 4.18 10.194 0.71 5.13 5.84

Jumlah13.36 10.73 24.08

Rata-rata3.34 2.68 6.02

Tabel 5. Hasil rata-rata transformasi data tinggi tanaman 15 HST

Perlakuan Ulangan Total1 2

T0M0 2.01 2.14 4.15T0M1 2.08 1.22 3.3T1M0 2.26 3.07 5.33T1M1 2.05 1.28 3.33T2M0 2.19 2.83 5.02T2M1 2.73 2.01 5.02

Tabel 6. Hasil rata-rata transformasi data tinggi tanaman 30 HST

Perlakuan Ulangan Total1 2

T0M0 2.68 2.69 5.37T0M1 2.53 1.61 4.14T1M0 3.07 3.94 7.01T1M1 2.82 1.55 4.37T2M0 1.87 3.15 5.02T2M1 3.34 2.68 6.02

Tabel 7. Rata rata transformasi data tinggi tanaman 15 dan 30 HST

PerlakuanUlangan

Total1 2

T0M0 2.35 2.42 4.77T0M1 2.31 1.42 3.73T1M0 2.67 3.51 6.18T1M1 2.44 1.42 3.86

Page 20: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

16

T2M0 2.03 2.99 5.02T2M1 3.04 2,35 5.39Total 14.84 11.76 26.6

Berdasarakan tabel diatas dapat dilihat bahwa perlakuan yang menunjukkan

nilai rataan paling tinggi adalah perlakuan T2M1. Perlakuan tersebut adalah perlakuan

dengan sistem olah tanah maksimum dan dengan pemberian mulsa. Dari hasil

pengamatan tersebu diduga bahawa dengan melakukan pengolahan tanah dapat

memperbaiki struktur tanah. Dengan diperbaiki struktur tanah maka kapasitas infiltrasi

tanah menjadi meningkat. Akibat kapasitas infiltrasi yang meningkat pada tanah

memberi manfaat bagi tanaman yaitu tanah menyediakan air yang cukup bagi

pertumbuhan tanaman.

Mulsa yaitu material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk

menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit sehingga

membuat tanaman tersebut tumbuh dengan baik. Dengan adanya bahan mulsa di atas

permukaan tanah, benih gulma akan sangat terhalang. Akibatnya tanaman yang

ditanam akan bebas tumbuh tanpa kompetisi dengan gulma dalam penyerapan hara

mineral tanah. Tidak adanya kompetisi dengan gulma tersebut merupakan salah satu

penyebab keuntungan yaitu meningkatnya pertumbuhan tanaman budidaya. Selain itu

dengan adanya bahan mulsa di atas permukaan tanah, energi air hujan akan ditanggung

oleh bahan mulsa tersebut sehingga agregat tanah tetap stabil dan terhindar dari proses

penghancuran.

Fungsi langsung mulsa terhadap sifat kimia tanah terjadi melalui pelapukan

bahan-bahan mulsa. Fungsi ini hanya terjadi pada jenis mulsa yang mudah lapuk seperti

jerami padi, alangalang, rumput-rumputan, dan sisa-sisa tanaman lainnya. Hal ini

merupakan salah satu keuntungan penggunaan mulsa sisa-sisa tanaman dibanding

mulsa plastic yang sukar lapuk. Teknologi pemulsaan dapat mencegah evaporasi.

Dalam hal ini air yang menguap dari permukaan tanah akan ditahan oleh bahan mulsa

dan jatuh kembali ke tanah. Akibatnya lahan yang ditanam tidak kekurangan air karena

penguapan air ke udara hanya terjadi melalui proses transpirasi. Melalui proses

transpirasi inilah tanaman dapat menarik air dari dalam tanah yang didalamnya telah

Page 21: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

17

terlarut berbagai hara yang dibutuhkan tanaman (Fauzan, 2002). Nah, hal inilah yang

mengakibatkan perlakuan T2M1 mendapatkan nilai tinggi tanaman yang tertinggi.

Tinggi tanaman yang terendah berada pada T0M1, hal ini diduga diakibatkan

tidak adanya perlakuan pengolahan tanah, akibat daya infiltasi tanah sangat rendah.

Akibatnya pertumbuhan tanaman tidak tumbuh dengan baik.

Dari hasil rataan tinggi tanaman dilakukan analisis sidik ragam untuk

mengetahui apakah pemberian mulsa berpengaruh terhadap tinggi tanaman jagung.

Berikut analisis ragam tinggi jagung 15 dan 30 HST.

Tabel 8. Analisis ragam tinggi tanaman

SK DB JK KT Fhit F.05Ulangan 1 0.04 0.04 0.12tn 6.61

Perlakuan 5 2.16T 2 1.38 0.69 1.80tn 5.79M 1 0.01 0.01 0.04tn 6.61

T X M 2 0.77 0.38 0.99tn 5.79Galat 5 1.93 0.39Total 11 4.13

Dari tabel analisis ragam diatas menunjukkan bahwa perlakuan sistem olah

tanah dan pemberian mulsa organik serasah tebu tidak memberikan pengaruh nyata

terhadapa tinggi tanaman jagung. Dilihat dari tabel bahwa semua perlakuan yang

diberikan seperti sistem olah tanah tidak nyata (tn), pemberian mulsa tidak nyata (tn)

dan interaksi kedunya juga tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hal ini diduga

karean tanah tempat budidaya tanaman jagung manis adalah tanah kering sehingga

mempunya faktor pembatas kesuburan yang rendah dan ketersediaan air yang sedikit,

akibatnya pelakuan yang diberikan tidak berpengaruh nyata terahadap pertumbuhan

tinggi tanaman.

Page 22: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

18

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pada budidaya jagung diperlukan pengolahan tanah. Pengolahan tanah

dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik tanah yaitu struktur. Perbaikan struktur

tanah dapat meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah. Penaikan kapasitas infiltasi

tanah memerikan ketersediaan air yang cukup bagi kelangsungan dan

pertumbuhan tanaman.

2. Pemberian mulsa memberikan manfaat untuk pertumbuhan tanaman. Manfaat

yang dapat diperoleh dari pemberian mulsa adalah dapan menekan tingkat

evaporasi tanah, manfaat lain dapat menekan pertumbuhan gulma, sehingga

kompetisi anatara tanaman dan gulma menjadi rendah bahkan tidak ada.

3. Pada praktikum ini, perlakuan pengolahan tanah dan pemberian mulsa tidak

berpengaruh nyata, hal ini diduga karena budidaya dilakukan di lahan kering.

5.2 Saran

Praktikum ini dilakukan dalam waktu yang singkat. Sebaiknya praktikum ini

dilakukan sampai jagung bisa dipanen, sehingga parameter yang diukur tidak hanaya

pada tinggi tanaman (fase vegetatif) saja, tetapi sampai ke pada fase generatif tanaman

sehingga dapat diperoleh pengaruh pengolahan tanah dan pemberian mulsa terhadap

produksi tanaman jagung manis.

Page 23: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

19

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Hasanuddin, dan Manfarizah. 2012. Aplikasi beberapa dosis herbisida glifosatdan Paraquat pada sistem tanpa olah tanah (TOT) serta pengaruhnya terhadapsifat kimia tanah, karakteristik gulma dan hasil kedelai. J. Agrista. 16 (3): 135– 145.

Anwar Fauzan, 2002. Pemanfaatan Mulsa Dalam Pertanian Berkelanjutan. PertanianOrganik. Malang. H. 182-187.

Arifin S. 1989. Upaya Meningkatkan Tebu Keprasan di Lahan Kering Regosol.Prosiding Seminar Budidaya Tebu Lahan Kering. P3GI Pasuruan

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2006. Biro Pusat Sulawesi Selatan dalam Angka 2002 Statistik(BPS), Makassar.

Balai Penelitian Tanaman Jagung dan Serealia, 1997. Intensifikasi jagung di Indonesia,peluang dan tantangan, Disajikan dalam Seminar dan Lokakarya NasionalJagung, Ujung Pandang.

Ekowati, D., dan M. Nasir,. 2013. Pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) varietasBisi-2 pada pasir reject dan pasir asli di Pantai Trisik Kulonprogo. J. Manusiadan Lingkungan. 18 (3) : 220 – 231.

Hardjowigeno S. 2003. Ilmu Tanah. Bogor: Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas PertanianIPB.

Mandang, T dan Nishimura, I. 1991. Hubungan Tanah dan Alat Pertanian. Bogor:JICA-DGHE/IPB PROJECT/ADAET.

Yunus Y. 2004. Tanah dan Pengolahan. Bandung: CV ALFABETA.

Page 24: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

20

LAMPIRAN

Gambar 1. Pembuatan lobang tanam

Gambar 2. Pemberian pupuk kandang

Page 25: PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN MULSA … · rahmat-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan tentang “Pengaruh Sistem Olah Tanah Dan Pemberian Mulsa Organik

21

Gambar 3. Penanaman

Gambar 4. Pengamatan dan pengukuran