pengaruh model problem based learning terhadap …repository.umrah.ac.id/2980/1/siti nurhasanah -...

13
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL SITI NURHASANAH NIM. 140384205034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2019

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP

    KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS

    VIII DI SMP NEGERI 4 TANJUNGPINANG

    ARTIKEL E-JOURNAL

    SITI NURHASANAH

    NIM. 140384205034

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

    2019

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    1

    PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

    TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA

    PEMBELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4

    TANJUNGPINANG

    Siti Nurhasanah1, Trisna Amelia

    2, Nurul Asikin

    3

    1,2,3Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang

    [email protected]

    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh Model Problem

    Based Learning terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran IPA kelas VIII di

    SMP Negeri 4 Tanjungpinang. Model Problem Based Learning memiliki 5 sintak yang

    mampu memfasilitasi kemampuan kognitif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian

    pre-eksperimental dengan static-group comparison design. Data penelitian diperoleh

    melalui lembar observasi dan tes. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui

    keterlaksanaan Model Problem Based Learning dan tes digunakan untuk mengetahui

    kemampuan kognitif siswa. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII.3 sebagai kelas

    eksperimen dan siswa kelas VIII.6 sebagai kelas kontrol di SMP Negeri 4 Tanjungpinang.

    Berdasarkan hasil analisis data lembar observasi, diketahui bahwa Model Problem Based

    Learning terlaksana dengan sangat baik. Perolehan rata-rata nilai tes kemampuan kognitif

    kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol yaitu 77,16 ˃ 66,63. Berdasarkan

    tes kemampuan kognitif untuk menguji hipotesis penelitian dilakukan uji regresi

    sederhana. Hasil analisis data tes kemampuan kognitif diketahui perbandingan thitung=

    3,495 ˃ ttabel= 2,028 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan Model Problem

    Based Learning terhadap kemampuan kognitif siswa.

    Kata kunci: Kemampuan Kognitif, Model Problem Based Learning, Pembelajaran IPA,

    Pengaruh

    PENDAHULUAN

    Belajar merupakan suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk

    memperoleh perubahan. Di mana proses belajar dilakukan sepanjang hayat yang

    telah dimulai sejak lahir. Belajar tidak lepas dari proses berpikir yaitu kegiatan

    mental yang melibatkan kerja otak. Dimyati (2010: 11) mengatakan bahwa belajar

    merupakan kegiatan interaksi antara keadaan internal dan proses kemampuan

    mailto:[email protected]

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    2

    kognitif siswa dengan stimulus dari lingkungan. Dalam hal ini berarti bahwa

    belajar tidak lepas dari kemampuan kognitif siswa. Dapat juga dikatakan bahwa

    kemampuan kognitif sangat penting dalam belajar.

    Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Lorin Anderson pada tahun

    1990 merumuskan bahwa aspek kognitif memiliki enam tingkatan. Tingkatan

    kognitif tersebut yaitu mengingat (C1), mengerti (C2), mengaplikasi (C3),

    menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6) (Suryadi, 2015: 35).

    Hal yang sama tentang enam tingkatan tersebut juga dituliskan oleh Krathwohl

    (2002:215) dalam jurnalnya tentang “A Revision of Bloom’s Taxonomy” terdiri

    dari remember (C1), understand (C2), apply (C3), analize (C4), evaluate (C5),

    and create (C6). Kemudian Anderson dan Krathwohl (2017: 100) juga

    menjelaskan keenam tingkatan tersebut yaitu mengingat, memahami,

    mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

    Aspek kognitif memiliki tingkatan-tingkatan, di mana tingkatan tersebut

    sangat berpengaruh dan menentukan kemampuan kognitif siswa. Setiap

    tingkatannya memiliki pengetahuan tersendiri, yang mana dari setiap tingkatan

    tersebutlah kemudian dapat di kelompokkan kemampuan kognitif siswa sudah

    sampai sejauh mana dan sebagai acuan untuk melihat keberhasilan siswa

    memahami suatu materi.

    Tinggi rendahnya kemampuan kognitif siswa diduga salah satunya terjadi

    karena penerapan model pembelajaran yang kurang tepat. Di mana

    pembelajarannya masih menggunakan model yang hanya berpusat pada guru yaitu

    dimulai dari guru menjelaskan materi, memberi contoh, latihan dan penugasan,

    akibatnya siswa kurang perhatiannya terhadap materi yang diajarkan. Melalui

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    3

    model tersebut siswa hanya berfungsi sebagai obyek atau penerima perlakuan

    saja.

    Pembelajaran yang dapat melibatkan siswa hendaknya dilakukan dengan

    memilih strategi pembelajaran tertentu. Salah satu strategi pembelajaran yang

    dapat dipertimbangkan untuk memberikan solusi atas permasalahan di atas adalah

    Model Problem Based Learning. Menurut Saputri (2017: 4) Model Problem

    Based Learning akan menuntut siswa untuk mencari sendiri materi yang

    terkait dengan permasalahan yang akan dicari. Penggunaan Model Problem

    Based Learning ini mampu membuat siswa menjadi mandiri, rajin membaca,

    berpikir kritis dan demokratis. Di mana pada kenyataanya permasalahan siswa

    pada saat ini yaitu malas membaca dan ketika diberikan pertanyaan barulah

    mereka sibuk dengan bukunya masing-masing.

    Penerapan pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung di

    dalamnya sangat penting untuk mempengaruhi kemampuan kognitif siswa. Siswa

    secara tidak langsung akan rajin membaca bukunya untuk mencari permasalahan

    yang diberikan dalam proses pembelajaranya. Berarti dengan menggunakan

    strategi yang tepat dalam pembelajaran maka siswa pun akan terdorong untuk

    berpikir mandiri.

    Rusman dalam Misbahudin (2016: 10) menjelaskan bahwa melalui

    pendekatan Problem Based Learning siswa akan mempresentasikan gagasannya,

    siswa terlatih untuk merefleksikannya, mengargumentasikan dan

    mengkomunikasikan ke pihak lain, sehingga guru akan mudah memahami proses

    pemahaman siswa dan guru dapat membimbing serta mengintervensikan ide baru

    berupa konsep dan prinsip. Selain itu, Model Problem Based Learning memiliki 5

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    4

    sintak yang mampu memfasilitasi kemampuan kognitif siswa. 5 sintak tersebut

    yaitu orientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa, membimbing

    kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan

    mengevaluasi proses pemecahan masalah. Model Problem Based Learning ini

    diharapkan dapat menjadi model alternatif yang digunakan dalam pembelajaran

    IPA guna memfasilitasi kemampuan kognitif siswa.

    METODE PENELITIAN

    Metode penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan rancangan static-

    group comparison design. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 4 Tanjungpinang

    pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Populasi yang digunakan adalah

    seluruh kelas VIII dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara

    purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah 2 kelas sebagai kelas

    eksperimen dan kelas kontrol. Hasil pengambilan sampel secara purposive

    diperoleh kelas VIII.3 sebagai kelas eksperimen dengan Model Problem Based

    Learning dan VIII.6 sebagai kelas kontrol dengan model yang biasa digunakan

    oleh guru. Teknik pengumpulan data adalah tes esai yang digunakan untuk

    mengambil data hasil belajar siswa berdasarkan kemampuan kognitif. Instrumen

    penelitian berupa tes yang diuji cobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas,

    tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Analisis data dilakukan dengan uji

    regresi linier sederhana dengan bantuan software SPSS 21 yang sebelumnya telah

    dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Uji regresi dilakukan untuk

    mengetahui hipotesis penelitian.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    5

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Hasil penelitian ini diketahui melalui analisis data uji regresi dengan

    menggunakan uji regresi sederhana. Hasil penelitian dilihat dari hasil t sebagai

    thitung yang kemudian dibandingkan dengan ttabel. Hasil analisis uji regresi disajikan

    pada Tabel 1:

    Tabel 1. Koefisien Regresi Sederhana

    Coefficientsa

    Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

    t Sig.

    B Std. Error Beta

    1 (Constant) 23.671 12.381 1.912 .064

    kemampuan kog. .557 .159 .503 3.495 .001

    a. Dependent Variable: pbl

    Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa nilai thitung lebih besar dari

    pada ttabel yaitu thitung =3,495 ˃ ttabel =2,028. Dengan demikian hipotesis Ha

    diterima karena thitung > ttabel dan terdapat pengaruh dengan menggunakaan Model

    Problem Based Learning terhadap kemampuan kognitif siswa. Hal ini sama

    dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2018) yang menyatakan bahwa

    Model Problem Based Learning berpengaruh terhadap hasil belajar aspek kognitif

    siswa. Perbandingan rata-rata persentase aspek kemampuan kognitif siswa dapat

    dilihat pada Gambar 1:

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    6

    Gambar 1. Perbandingan Rata-Rata Persentase Per Aspek Kemampuan Kognitif

    Berdasarkan gambar hasil persen rata-rata aspek kemampuan kognitif

    diketahui bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

    Kemampuan kognitif kelas eksperimen rata-ratanya lebih tinggi dari pada kelas

    kontrol. Hal ini dikarenakan kelas eksperimen menggunakan Model Problem

    Based Learning yang mampu memberikan pengaruh terhadap hasil kemampuan

    kognitif siswa. Suwandi (2015) juga menyatakan bahwa penggunaan Model

    Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA. Model Problem

    Based Learning memiliki sintak sebagai langkah-langkah pembelajaran yang

    dapat memfasilitasi tumbuhnya kemampuan kognitif siswa. Selain itu juga

    difasilitasi dengan LKS Problem Based Learning yang menuntun kegiatan siswa

    dalam proses pemecahan masalah pada kelas eksperimen yang disusun

    berdasarkan sintak Problem Based Learning. Disisi lain pada kelas kontrol LKS

    dikembangkan mengikuti sintak model kooperatif yang tidak ada proses

    pemecahan masalah.

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    C1 C2 C3 C4 C5 C6

    Pe

    rse

    nta

    se

    Aspek Kemampuan Kognitif

    Persentase Rata-Rata Aspek Kemampuan Kognitif

    Eksperimen

    Kontrol

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    7

    Sintak pertama pada Problem Based Learning yaitu orientasi peserta didik

    pada masalah. Pada sintak ini siswa diberikan suatu wacana yang berisi

    permasalahan kemudian dipecahkan bersama kelompok dan proses pemberian

    masalah dan pemecahan masalah tidak terdapat pada model kooperatif. Dengan

    pemberian masalah merangsang siswa untuk mengingat kembali pengetahuan

    yang pernah dipelajari, memahaminya, dan menganalisis untuk proses pemecahan

    masalah. Dewi (2014) menyatakan bahwa menggunakan Model Problem Based

    Learning mampu mengakomodasi kemampuan pemecahan masalah siswa dan

    lebih unggul. Jadi Model Problem Based Learning dapat memfasilitasi

    kemampuan kognitif C1, C2, dan C4. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil tes

    aspek C1, C2, dan C4 kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.

    Sintak selanjutnya yaitu mengorganisasi siswa untuk belajar dan

    membimbing pengalaman kelompok. Pada sintak ini siswa membentuk kelompok

    dan guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi dan kerja

    kelompok. Sintak ini juga terdapat pada sintak kooperatif, dilakukan agar kegiatan

    pembelajaran terarah dengan baik. Selanjutnya sintak yang keempat

    mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada sintak ini merangsang siswa

    mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari dan menciptakan suatu karya

    dalam bentuk laporan, kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Dalam hal

    ini Suparman (2015) menyatakan bahwa dengan menerapkan Model Problem

    Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil belajar

    siswa. Sintak Model Problem Based Learning ini dapat memfasilitasi kemampuan

    kognitif C3 dan C6 siswa. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil tes aspek C3

    dan C6 kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    8

    Sintak kelima yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

    masalah. Pada sintak ini siswa menganalisis kembali hasil pemecahan masalah

    yang dilakukan oleh teman kelompok lainnya dan mengevaluasi terhadap

    penyelidikan yang dilakukan. Hal ini siswa lakukan ketika selesai

    mempresentasikan hasil karya. Sintak ini merangsang siswa melakukan

    kemampuan kognitif pada tingkat C4 dan C5. Sintak ini juga tidak terdapat pada

    model koopertatif. Dengan melaksanakan sintak ini dapat memfasilitasi

    kemampuan kognitif C4 dan C5 siswa yang dibuktikan dengan rata-rata hasil tes

    kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Hal ini sejalan dengan penelitian

    Momangdo (2016) menyatakan bahwa Model Problem Based Learning

    berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.

    Namun pada aspek C4 ini hasilnya lebih rendah dari aspek yang lainnya. Hal ini

    karena kegitan menganalisis yang dilakukan siswa masih belum maksimal, karena

    siswa masih belum mampu membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke

    dalam yang lebih kecil untuk mengenali hubungannya.

    Penerapan Model Problem Based Learning berpengaruh terhadap

    kemampuan kognitif siswa. Hal ini sama dengan yang dikemukakan oleh

    Misbahudin (2016) dalam penelitiannya bahwa Model Problem Based Learning

    perpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar kemampuan kognitif siswa

    dan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Hal ini juga dibuktikan

    dengan hasil uji t tiap aspek kemampuan kognitif yang dilakukan, dan dari

    keseluruhan aspek kemampuan kognitif diketahui nilai ˃ seperti

    pada Tabel 2.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    9

    Tabel 2. Hasil Uji t Aspek Kemampuan Kognitif

    Aspek Keterangan

    C1 9,528

    2,028

    Berpengaruh

    C2 12,546 Berpengaruh

    C3 6,393 Berpengaruh

    C4 8,488 Berpengaruh

    C5 4,657 Berpengaruh

    C6 2,808 Berpengaruh

    Berdasarkan Tabel 2, berarti dengan menerapkan Model Problem Based Learning

    dapat berpengaruh terhadap keseluruhan aspek kemampuan kognitif siswa.

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

    bahwa terdapat pengaruh terhadap hasil kemampuan kognitif siswa dengan

    menggunakan Model Problem Based Learning kelas VIII di SMP Negeri 4

    Tanjungpinang pada materi zat aditif dan zat adiktif. Hal ini diketahui berdasarkan

    hasil uji hipotesis yang dilakukan dengan besar pengaruh yang diperoleh yaitu

    25,3%. Begitu juga dengan hasil kemampuan kognitif siswa, diketahui hasil kelas

    eksperimen tiap aspeknya lebih tinggi dari pada kelas kontrol yang berarti terdapat

    pengaruh dengan menggunakan Model Problem Based Learning terhadap

    kemampuan kognitif siswa.

    IMPLIKASI

    Pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning

    berpengaruh positif terhadap kemampuan kognitif siswa. Ini mengimpilasikan

    bahwa hasil penelitian dapat menjadi masukan untuk lebih memanfaatkan model

    pembelajaran, salah satunya Model Problem Based Learning. Model Problem

    Based Learning secara positif dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

  • ©Program Studi Pendidikan Biologi Siti Nurhasanah (2019)

    FKIP Universitas Maritim Raja Ali HAji

    10

    DAFTAR PUSTAKA

    Anderson dan Krathwohl. 2017. Pembelajaran , Pengajaran, dan Asesmen.

    (Cetakan ke-2). Terjemahan oleh Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka

    Pelajar

    Dewi, P.S.U. 2014. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap

    Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Melalui Pengendalian Bakat

    Numerik Siswa SMP. Volume 4.

    Dimyati, Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta.

    Krathwohl, R., David. 2002. A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview.

    Theory Into Practice. Volume 41 (4).

    Misbahudin. 2016. Pengaruh Pendekatan Problem Based Learning Terhadap

    Kemampuan Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika di SMP

    Negeri 2 Lalan Musi Banyuasin. (Skripsi). UIN Raden Fatah: Palembang.

    Momangdo, Dennis, Raymond. 2016. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Kelas V SD. Volume

    4(02).

    Saputri, Ristia, Puji. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based

    Learning Terhadap Hasil Belajar Tematik Pada Siswa Kelas V Di Sekolah

    Dasar Negeri 2 Labuhan Ratu Bandar Lampung. (Skripsi). Universitas

    Lampung: Bandar Lampung.

    Sari, Devi, Diyas. 2012. Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk

    Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada

    Pembelajaran IPA Kelas VIII SMP Negeri 5 Sleman. (Skripsi). Universitas

    Negeri Yogyakarta: Yogyakarta.

    Suparman dan Husen. 2015. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

    Melalui Penerapan Model Problem Based Learning. Volume 3 (2).

    Suryadi. 2015. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Remaja Rosdakarya:

    Bandung.

    Suwandi, Yulis. 2015. Peningkatan Hasil Belajar Ipa Tentang Ekosistem Melalui

    Metode Problem Based Learning Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar

    Kabupaten Tana Tidung. Volume 6 (1).