pengaruh metode e-learning dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah dokumentasi...

Upload: greend-amelia

Post on 05-Jul-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    1/74

    i

    PENGARUH METODE E-LEARNING DAN KEBIASAAN BELAJARTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH

    DOKUMENTASI KEBIDANAN

    (Pada Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta)

    Tesis

    Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

    Pada Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

    Oleh:

    ISTIQOMAH RISA WAHYUNINGSIHNIM. S540809011

    MINAT PENDIDIKAN PROFESI KESEHATANPROGRAM PASCA SARJANA UNS

    SURAKARTA

    2010

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    2/74

    ii

    Pembimbing I

    Prof.Dr.Sunardi,M.Sc

    NIP. 195409161977031001

    Pembimbing II

    Prof.Bhisma Murti,dr.,M.Sc.,MPH.,PhD NIP. 195510211994121001

    MengetahuiKetua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

    LEMBAR PERSETUJUAN

    PENGARUH METODE E-LEARNING DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAPPRESTASI BELAJAR MATA KULIAH

    DOKUMENTASI KEBIDANAN

    (Pada Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta)

    Diajukan Kepada:Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret

    Oleh:

    ISTIQOMAH RISA WAHYUNINGSIHS 540809011

    Telah diterima dan disetujui untuk diajukan ke ujian tesisProgram Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pasca Sarjana

    Universitas Sebelas Maret

    Surakarta, 28 Desember 2010

    Menyetujui:

    Prof.Dr.dr.Didik Tamtomo,MM.,M.Kes.,PAK

    NIP. 19480313197610100

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    3/74

    iii

    LEMBAR PENGESAHAN

    PENGARUH METODE E-LEARNING DAN KEBIASAAN BELAJARTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH

    DOKUMENTASI KEBIDANAN

    (Pada Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta)

    TESIS

    Disusun oleh:

    ISTIQOMAH RISA WAHYUNINGSIHS 540809011

    Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing

    Pada tanggal: 28 Januari 2011

    Dewan Penguji

    Jabatan Nama Tanda Tangan

    KetuaMerangkapanggota

    : Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, MM., M.Kes., PAK NIP. 19480313197610100

    …………….......

    SekretarisMerangkapanggota

    : Dr. Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 196611081990032001

    …………….......

    AnggotaPenguji

    : 1. Prof. Dr. Sunardi, M.Sc NIP. 195409161977031001

    2. Prof. Bhisma Murti, dr., M.Sc., MPH.,PhD

    NIP. 195510211994121001

    …………….......

    ………………...

    Surakarta, 28 Januari 2011Mengetahui,

    DirekturProgram Pasca Sarjana

    Prof.Drs.Suranto,M.Sc.,PhD NIP. 195708201985031004

    Ketua Program StudiMagister Kedokteran Keluarga

    Prof.Dr.dr.Didik Tamtomo,MM.,M.Kes.,PAK NIP. 19480313197610100

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    4/74

    iv

    PERNYATAAN

    Nama : Istiqomah Risa Wahyuningsih

    NIM : S 540809011

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul Pengaruh Metode

    E-learning dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah

    Dokumentasi Kebidanan (Pada Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES

    ’Aisyiyah Surakarta) adalah betul-betul karya sendiri.

    Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

    bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

    peroleh dari tesis tersebut.

    Surakarta, 28 Januari 2011Yang membuat pernyataan

    Istiqomah Risa Wahyuningsih

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    5/74

    v

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan

    rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisa dapat menyelesaikan tesis yang

    berjudul Pengaruh Metode E-learning dan Kebiasaan Belajar terhadap

    Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan (Pada Mahasiswa

    DIII Kebidanan STIKES ’Aisyiyah Surakarta) .

    Adapun tesis ini penulis susun guna memenuhi salah satu persyaratan

    untuk memperoleh Magister Kesehatan pada program studi Magister Kedokteran

    Keluarga.

    Dalam penyusunan tesis ini penulis banyak mendapat bimbingan dan

    bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan

    terima kasih kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. dr. Moch. Syamsulhadi, SpKJ (K), selaku Rektor Universitas

    Sebelas Maret Surakarta.

    2. Bapak Prof. Dr. Suranto, MSc., PhD, selaku Direktur Program Pasca Sarjana

    Universitas Sebelas Maret Surakarta.

    3.

    Bapak Prof. Dr. dr. Didik Tamtomo, PAK., MM., KK., selaku Ketua Program

    Studi Magister Kedokteran Keluarga.

    4. Bapak Prof. Dr .Sunardi, M.Sc dan Prof. Bhisma Murti, dr., M.Sc., MPH.,

    PhD, selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk

    membimbing, mengarahkan dan memberikan dukungan dengan penuh

    kesabaran sampai dengan penyelesaian tesis ini.

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    6/74

    vi

    5. Ibu Indarwati, SKM, M.Kes, selaku Ketua STIKES ‘Aisyiyah Surakata yang

    telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di STIKES

    ‘Aisyiyah Surakarta.

    6. Ibu Kamidah, S.SiT, M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

    STIKES ‘Aisyiyah Surakarta yang telah membantu kelancaran penelitian ini.

    7. Seluruh mahasiswa semester III tingkat II Program Studi DIII Kebidanan

    STIKES ‘Aisyiyah Surakarta.

    8. Kedua orang tua yang dengan ketulusan hati senantiasa mendo’akan dan

    mendukung penulis demi terselesaikannya tesis ini.

    9. Teman-teman dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah

    Surakarta yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.

    10. Sahabat dan rekan-rekan mahasiswa MKK_PdPK Reguler 2009 yang telah

    menemani dan memberikan semangat.

    11. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu

    dalam penyusunan tesisi ini yang tidak dapat penulis sebutkan.

    Semoga dengan tersusunnya tesisi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

    terutama di lingkungan Program Studi DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah

    Surakarta.

    Surakarta, 28 Januari 2011

    Penulis

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    7/74

    vii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

    PERNYATAAN .............................................................................................. iv

    KATA PENGANTAR .................................................................................... v

    DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

    DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

    DAFTAR BAGAN .......................................................................................... x

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

    ABSTRAK ...................................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

    C. Tujuan penelitian.................................................................................. 5

    D.

    Manfaat penelitian................................................................................ 5

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori ......................................................................................... 6

    B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 28

    C. Kerangka Konsep ................................................................................. 29

    D. Hipotesis............................................................................................... 10

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    8/74

    viii

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 31

    B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 32

    C. Subjek Penelitian.................................................................................. 32

    D. Variabel Penelitian ............................................................................... 33

    E. Definisi Operasional ........................................................................... 33

    F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .......................... 34

    G. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 37

    H. Teknik Analisis Data ............................................................................ 39

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum ................................................................................. 41

    B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................................... 42

    C. Analisis Data ........................................................................................ 50

    D. Pembahasan .......................................................................................... 52

    E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 57

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan .......................................................................................... 58

    B.

    Saran..................................................................................................... 59

    JADWAL PENELITIAN .............................................................................. 60

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 61

    LAMPIRAN

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    9/74

    ix

    DAFTAR TABEL

    1. Tabel 3.1 Skor Alternatif Jawaban

    2. Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Belajar

    3. Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi

    Kebidanan

    4. Tabel 3.4 Interpretasi OR (Odds Ratio)

    5. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Kebiasaan Belajar Keseluruhan

    6. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Kebiasaan Belajar E-learning

    7. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Kebiasaan Belajar Konvensional

    8. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Prestasi Belajar Keseluruhan

    9. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Prestasi Belajar E-learning

    10. Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Prestasi Belajar Konvensional

    11. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Metode E-learning dan Prestasi Belajar

    12. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar

    13. Tabel 4.9 Hasil analisis regresi logistik tentang pengaruh metode e-learning

    dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    10/74

    x

    DAFTAR BAGAN

    1. Bagan 2.1 Kerangka konsep pengaruh metode e-learning dan kebiasaan belajar

    terhadap prestasi belajar

    2. Bagan 3.1 Kerangka penelitian pengaruh metode e-learning dan kebiasaan

    belajar terhadap prestasi belajar

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    11/74

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    12/74

    xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    1. Lampiran 1 Kuesioner Kebiasaan Belajar

    2. Lampiran 2 Data Uji Reliabilitas Instrumen Kebiasaan Belajar

    3. Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kebiasaan Belajar

    4. Lampiran 4 Soal Tes

    5. Lampiran 5 Data Uji Reliabilitas Instrumen Soal

    6. Lampiran 6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal

    7. Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    8. Lampiran 8 Randomisasi sampel (Program OpenEpi)

    9. Lampiran 9 Hasil Analisis Data

    10. Lampiran 10 Handout Materi Konsep Dokumentasi Kebidanan

    11. Lampiran 11 Handout Materi Teknik Dokumentasi Kebidanan

    12. Lampiran 12 Handout Materi Model Dokumentasi Kebidanan

    13. Lampiran 13 Permohonan Ijin Penelitian

    14. Lampiran 14 Jawaban Ijin Penelitian

    15. Lampiran 15 Kartu Konsultasi Penyusunan Tesis Mahasiswa

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    13/74

    xiii

    ABSTRAK

    Istiqomah Risa Wahyuningsih (S 540809011) Pengaruh Metode E-learning danKebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah DokumentasiKebidanan (Pada Mahasiswa DIII Kebidanan STIKES ’Aisyiyah Surakarta). Tesis. Surakarta. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga ProgramPascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2010.

    Latar Belakang: Pemanfaatan teknologi informasi (internet) dalam dunia pendidikan sering disebut dengan e-learning . Penerapan metode e-learning merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, selain itu

    prestasi belajar juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan belajar. Kebiasaan belajaryang baik akan meningkatkan prestasi belajar peserta didik.Tujuan: Penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh metode e-learning dankebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah dokumentasi kebidanan

    pada mahasiswa DIII Kebidanan.Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatanrandomized controlled trial (RCT). Penelitian ini dilakukan di Program Studi DIIIKebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Waktu penelitian pada bulan Agustus-

    November 2010 dengan populasi 120 mahasiswa. Sampel yang digunakan 60responden dengan menggunakan teknik purposive sampling . Variabel bebasdalam penelitian ini adalah metode e-learning dan kebiasaan belajar, sedangkanvariable terikatnya adalah prestasi belajar. Pengumpulan data menggunakankuesioner dan nilai post test Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan. Analisis datamenggunakan regresi logistik dengan α 0,05. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang mendapatkan metode

    bejalar e-learning memiliki kemungkinan untuk kompeten setengah kali lebihrendah daripada mahasiswa dengan metode belajar konvensional. Tetapi pengaruhmetode belajar tersebut secara statistik tidak signifikan (OR= 0.58; p= 0.465).Pengaruh kebiasaan belajar tersebut secara statistik signifikan (OR= 13.61;

    p

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    14/74

    xiv

    ABSTRACT

    Istiqomah Risa Wahyuningsih (S 540809011) Effect Of E-Learning MethodAnd Learning Habit On Learning Achievement In The Subject Of MidwiferyDocumentation (At DIII Midwifery Students in STIKES 'AisyiyahSurakarta). Thesis. Surakarta. The Graduate Program in Family Medicine,Sebelas Maret University Surakarta, 2011.

    Background: The use of information technology (Internet) in education is oftencalled e-learning. The application of e-learning method is one of the factors that

    influences learning achievement, besides that the learning achievement can also be influenced by the learning habit. A good learning habit will improve student’slearning achievement.Objectives: This research to observe the influence of e-learning methods andlearning habit on learning achievement in the subject of midwifery documentationin DIII Midwifery students.Method: The design of this research is an analytical research by usingrandomized controlled trial (RCT) approach. This research is conducted in DIIIMidwifery Studies Program of STIKES 'Aisyiyah Surakarta. Research time is inAugust-November 2010 with totally the population 120 students. The samplewhich is used is 60 respondents by using purposive sampling technique. The

    independent variable in this research is e-learning method and learning habit,while the dependent variable is learning achievement. The technique of collectingthe data uses questionnaires and post test score in the subject of MidwiferyDocumentation. Analysis of data uses logistic regression with α 0.05. Result: This research shows that students who get e-learning methods have the

    possibility for competence a half times lower than students with conventionallearning methods. The influence of learning methods is not statistically significant(OR = 0:58, p = 0465). The students who have good learning habit have the

    possibility for competence thirteen times bigger than students with less learninghabit. The influence of learning habit is statistically significant (OR = 13.61, p

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    15/74

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kemajuan suatu bangsa salah satu indikatornya, dapat dilihat dari

    perkembangan dunia pendidikan pada bangsa tersebut. Kemajuan pendidikan

    juga menggambarkan tingkat tingginya kebudayaan suatu bangsa. Kemajuan

    sektor pendidikan berpengaruh cukup signifikan terhadap kemajuan suatu

    bangsa, khususnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula

    sebaliknya kemajuan suatu bangsa mempunyai pengaruh yang cukup signifikan

    pula terhadap sektor pendidikannya.

    Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

    sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah dan mengembangkan

    perilaku yang diinginkan. Menurut Crow and Crow (dalam Suharno, 2008),

    pendidikan tidak hanya dipandang sebagai sarana untuk persiapan hidup yang

    akan datang, tetapi juga untuk kehidupan sekarang yang dialami individu

    dalam perkembangannya menuju tingkat kedewasaan.

    Salah satu langkah yang dapat ditempuh untuk memajukan sektor

    pendidikan yaitu dengan melakukan inovasi model pelaksanaan pembelajaran.

    Hal ini perlu dilakukan sebab dalam kegiatan pembelajaran inilah transfer

    berbagai kompetensi berlangsung. Sesuai dengan kondisi saat ini dimana

    perkembangan teknologi sangat pesat, khususnya di bidang teknologi

    1

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    16/74

    2

    informasi. Jadi sudah merupakan keharusan untuk memanfaatkan teknologi

    informasi tersebut ke dalam dunia pendidikan.

    Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin

    canggih. Kebanyakan orang sudah memanfaatkan informasi dengan

    menggunakan jaringan data pada komputer dengan cara mengadakan koneksi

    ke komputer lain, hal ini dikenal dengan istilah internet. Dengan adanya

    jaringan internet ini seseorang dapat mengakses data apa saja dengan

    melakukan browsing ke berbagai penyelia data ( server ) di berbagai belahan

    bumi. Dengan adanya internet kita dapat mengakses data dari berbagai tempat

    hanya dalam hitungan detik. Pemanfaatan teknologi internet pada dunia

    pendidikan sering disebut dengan e-learning .

    Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang

    sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat ketrampilan,

    kecakapan, dan pengetahuan baru. Sekolah adalah salah satu lembaga

    pendidikan formal sebagai sarana dalam rangka mencapai suatu tujuan

    pendidikan. Sekolah merupakan ujung tombak pelaksanaan kurikulum yang

    diwujudkan melalui proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar tersebut

    tercermin dalam prestasi belajar yang didapatnya.

    Prestasi belajar merupakan perwujudan atau aktualisasi dari

    kemampuan dan usaha belajar siswa dalam waktu tertentu. Prestasi belajar

    adalah hasil penilaian pendidikan terhadap proses belajar dan hasil belajar

    siswa. Penilaian yang dimaksud adalah penilaian yang dilakukan untuk

    menentukan seberapa jauh proses belajar dan hasil belajar siswa telah sesuai

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    17/74

    3

    dengan tujuan instruksional yang sudah ditetapkan, baik menurut aspek isi

    maupun aspek perilaku.

    Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, dimana faktor-

    faktor tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Salah

    satu faktornya adalah kebiasaan belajar. Menurut Burghardt kebiasaan itu

    timbul karena proses penyusutan kecenderungan respon dengan menggunakan

    stimulasi yang berulang-ulang (Syah, 2008).

    Perkembangan prestasi belajar dapat dilihat dari hasil evaluasi

    mahasiswa berupa nilai test ataupun penugasan dari mata kuliah yang

    diajarkan. Kurikulum DIII Kebidanan diaplikasikan dalam beberapa kelompok

    mata kuliah. Dimana salah satu pengelompokan tersebut adalah mata kuliah

    yang didasarkan pada keilmuan atau keterampilan yaitu kelompok bahan kajian

    dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan

    ilmu dan keterampilan tertentu. Salah satu mata kuliah yang termasuk dalam

    kelompok ini antara lain adalah dokumentasi kebidanan.

    STIKES ‘Aisyiyah Surakarta merupakan salah satu sekolah tinggi

    swasta yang mempunyai beberapa program studi, salah satunya adalah program

    studi DIII Kebidanan. Dimana dalam program studi DIII Kebidanan

    menyangkup beberapa mata kuliah yang salah satunya adalah dokumentasi

    kebidanan. Mata kuliah tersebut masih disampaikan dengan menggunakan

    metode konvensional dan penugasan.

    Beberapa tahun terakhir ini, mata kuliah dokumentasi kebidanan lebih

    diperhatikan karena dinilai sangat penting dan menentukan keberhasilan sistem

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    18/74

    4

    pendokumentasian yang dilakukan saat mahasiswa melakukan praktek kerja

    dilapangan yang merupakan bukti autentik suatu tindakan. Selain itu prestasi

    belajar mahasiswa pada mata kuliah dokumentasi kebidanan mengalami

    kemerosotan dari tahun per tahun. Data menunjukkan nilai rata-rata mata

    kuliah dokumentasi kebidanan adalah pada tahun ajaran 2007/2008 adalah

    77,36; tahun ajaran 2008/2009 adalah 77,14; dan tahun ajaran 2009/2010

    adalah 73,77.

    Hal ini menjadikan ketertarikan bagi penulis untuk mengadakan

    penelitian yang berkaitan dengan efektivitas metode e-learning terhadap

    prestasi belajar mata kuliah dokumentasi kebidanan ditinjau dari kebiasaan

    belajar pada mahasiswa DIII Kebidanan Stikes ‘Aisyiyah Surakarta semester

    III.

    B. Rumusan Masalah

    1. Adakah pengaruh metode e-learning terhadap prestasi belajar mata kuliah

    dokumentasi kebidanan?

    2. Adakah pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah

    dokumentasi kebidanan?

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    19/74

    5

    C. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan Umum

    Untuk meneliti pengaruh metode e-learning dan kebiasaan belajar

    terhadap prestasi belajar mata kuliah dokumentasi kebidanan pada

    mahasiswa DIII Kebidanan.

    2. Tujuan Khusus

    a. Untuk meneliti pengaruh metode e-learning terhadap prestasi belajar

    mata kuliah dokumentasi kebidanan pada mahasiswa DIII Kebidanan.

    b. Untuk meneliti pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mata

    kuliah dokumentasi kebidanan pada mahasiswa DIII Kebidanan.

    D. Manfaat Penelitian

    1. Bagi mahasiswa

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam dunia

    pendidikan tentang metode e-learning khususnya yang berpengaruh dengan

    prestasi belajar yang berhubungan dengan kebiasaan belajar mahasiswa.

    2. Bagi orang tua dan tenaga pendidik

    Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori tentang

    metode pembelajaran e-learning serta kebiasaan belajar khususnya yang

    berpengaruh dengan prestasi belajar.

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    20/74

    6

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Kajian Teori

    1. Ruang Lingkup Metode Pembelajaran E-learning

    a. Pengertian E-learning

    Pendidikan konvensional menghadapi tantangan yang mata besar

    yang salah satunya adalah kelemahan pendidikan konvensional dalam

    struktus, bahan ajar dan metode pembelajaran. Sementara itu, Paradigma

    Baru Pendidikan berbasis Teknologi Informasi Komunikasi memberikan

    beberapa hal, antara lain fleksibilitas pembelajaran dalam ruang dan

    waktu, memacu kemampuan belajar mandiri, serta adanya interaksi

    antara pengajar dan peserta didik dilakukan tidak hanya dengan tatap

    muka melainkan dengan pemberian materi melalui media elektronik

    (Boundaries, 2008).

    Definasi ‘ e-learning ’ atau electonic learning ini seringkali

    berubah-ubah selaras dengan kemajuan teknologi pada masa kini. Secara

    umumnya, ‘ e-learning ’ adalah pengajaran dan pembelajaran yang

    menggunakan rangkaian elektronik (LAN,WAN atau internet) untuk

    menyampaian isi materi yang diajarkan. Komputer, .internet, Intranet,

    satelit, tape audio/ video, TV interaktif dan CD ROM adalah sebagian

    media elektronik yang dimaksudkan di dalam kategori ini (Afifudin,

    2007).

    6

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    21/74

    7

    E-learning merupakan suatu teknologi informasi yang relatif baru

    untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar-

    mengajar melalui e-learning dilakukan dengan menggunakan berbagai

    fasilitas teknologi informasi, seperti komputer baik hardware maupun

    software , teknologi jaringan seperti local area network dan wide area

    network , serta teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon dan satelit.

    Tujuannya antara lain meningkatkan pertisipasi aktif dari mahasiswa,

    meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa dan meningkatkan

    kualitas materi pembelajaran (Ristek, 2009).

    Di Indonesia. E-learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang

    merupakan singkatan dari ‘ electronic ’ dan ‘ learning ’ yang berarti

    ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan

    menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat

    komputer. Karena itu, maka e-learning sering disebut pula dengan online

    course . Dalam berbagai literatur, e-learning didefinisikan sebagai istilah

    umum untuk semua teknologi pembelajaran yang didukung oleh

    penggunaan susunan mengajar dan belajar dengan alat seperti telepon,

    audio, video, telekonferensi, transmisi satelit, dan pelatihan berbasis web

    yang diakui atau instruksi dibantu komputer yang biasa disebut sebagai

    online program (Heritl, 2008).

    E-learning yaitu suatu model pembelajaran dengan menggunakan

    media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.

    Rosenberg (dalam Mayer dan Clark, 2007), menyatakan bahwa e-

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    22/74

    8

    learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam

    penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga

    kriteria, yaitu:

    1) Merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbarui,

    menyimpan, mendistribusikan dan membagi materi ajar (informasi).

    2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan

    menggunakan teknologi internet yang standar.

    3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran

    di balik paradigma pembelajaran tradisional.

    Ada juga yang mengatakan bahwa e-learning sebagai penyampai

    instruksi secara langsung dengan komputer melalui CD-ROM atau

    internet dengan fitur sebagai berikut:

    1) Termasuk konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran

    2) Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk

    membantu belajar

    3) Menggunakan elemen media seperti kata-kata dan gambar dalam

    penyampaian materi dan metode

    4) Mungkin yang dipimpin instruktur ( synchronous e-learning ) atau

    yang dirancang untuk belajar serba diri individu ( asynchronous e-

    learning ) (Mayer dan Clark, 2007).

    Penyampaian materi e-learning dapat melalui synchronous atau

    asynchronou s. Synchronous berarti dosen dan mahasiswa berinteraksi

    secara waktu nyata ( real time ), beberapa peralatan yang menggunakan

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    23/74

    9

    cara ini harganya relative mahal. Misalnya dengan two-way

    videoconferences, audioconferencing, internet chat dan desktop video

    conferencing . Sedangkan penyampaian materi dengan asynchronous

    tidak bersamaan. Dosen menyampaikan instruksi melalui video atau

    computer, kemudian mahasiswa merespon pada lain waktu. Misalnya,

    instruksi disampaikan melalui web atau feedback disampaikan melalui e-

    mail (Ristek, 2009).

    5) Membangun pengetahuan dan keterampilan baru terkait dengan tujuan

    pembelajaran individu atau kinerja organisasi meningkat (Mayer dan

    Clark, 2007).

    b. Manfaat dan Fungsi E-learning

    Secara garis besar e-learning mempunyai beberapa manfaat, yaitu:

    1) Fleksibel

    E-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat

    untuk mengakses pelajaran. E-learning bisa dilakukan dari mana saja

    baik yang memiliki akses ke internet ataupun tidak. Fleksibilitas

    didukung juga karena saat ini berbagai tempat sudah menyediakan

    sambungan internet/ hot spot gratis menggunakan wi-fi atau wimax .

    2) Belajar mandiri

    E-learning memberikan kesempatan bagi pembelajar secara mandiri

    memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas

    menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    24/74

    10

    bagaimana atau hal apa yang ingin diperlajari terlebih dulu dalam satu

    modul.

    3) Efisiensi biaya

    Efisiensi biaya yang dimaksud adalah efisiensi biaya secara menyeluruh

    baik yang bersifat administrasi pengelola, penyedia sarana dan prasarana

    serta bagi pembelajar itu sendiri (Wahana Komputer, 2007).

    Strategi penggunaan e-learning untuk menunjang pelaksanaan

    proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang

    diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa, meningkatkan

    kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan

    menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi dengan

    perangkat biasa, memperluas daya jangkau proses belajar-mengajar dengan

    menggunakan jaringan komputer, dan tidak terbatas pada ruang dan waktu.

    Dalam pengembangan suatu aplikasi e-learning perlu diperhatikan materi

    yang ditampilkan harus menunjang penyampaian informasi yang benar,

    tidak hanya mengutamakan sisi keindahan (Ristek, 2009).

    c. Pengembangan E-learning

    Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk mengembangkan e-

    learning . Hal ini dapat disebut sebagai tahapan yang berkelanjutan. Model

    pertama bisa bersifat murni e-learning (dimana materi, pengkajian dan

    pengajaran diberikan online ) tanpa bertemu langsung antara pengajar dan

    peserta didik. Model lainnya adalah organisasi internet yang

    mendistribusikan materi-materi online untuk mendukung metode tradisional

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    25/74

    11

    dalam tahap tatap muka langsung dengan mahasiswa. Menurut Rosenberg

    tentang pengembangan e-learning terdapat tiga kemungkinan dalam

    pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu Web course,

    Web centric course dan Web enhanced course .

    1) Web course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan

    yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak

    diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi,

    penugasan, latihan, ujian dan kegiatan pembelajaran lainnya disampaikan

    melalui internet.

    2) Web centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara

    belajar jarak jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi

    disampaikan melalui internet dan sebagian lagi melalui tatap muka.

    Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada mahasiswa

    untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuat.

    Mahasiswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-

    situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih

    banyak berdiskusi mengenai temuan materi yang telah dipelajari melalui

    internet tersebut.

    3) Web enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang

    peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi

    internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara

    peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok

    atau peserta didik dengan narasumber lain (Efendi, 2008).

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    26/74

    12

    d. Karakteristik E-learning

    Karakteristik e-learning antara lain adalah:

    1) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; dimana guru dan siswa, siswa

    dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi

    dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokelor.

    2) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan computer

    network ).

    3) Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri ( self learning materials )

    disimpan di komputer sehinga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan

    saja dan dimana saja jika yang bersangkutan memerlukanya.

    4) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar

    dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat

    setiap saat di komputer. Untuk dapat menghasilkan e-learning yang

    menarik dan diminati, Purbo mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi

    dalam merancang e-learning , yaitu: sederhana, personal dan cepat

    (Efendi, 2008).

    Menurut Miarso (dalam Heritl, 2008), pemanfaatan e-learning tidak

    terlepas dari jasa internet. Karena teknik pembelajaran yang tersedia di

    internet begitu lengkap, maka hal ini akan mempengaruhi terhadap tugas

    guru dalam proses pembelajaran. Dahulu, proses belajar-mengajar

    didominasi oleh peranan guru, karena itu disebut the era of teacher . Kini

    proses belajar-mengajar, banyak didominasi oleh peran guru dan buku ( the

    era of teacher and book ) dan pada masa mendatang proses belajar mengajar

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    27/74

    13

    akan didominasi oleh guru, buku, dan teknologi ( the era of teacher, book,

    and technology ).

    e. Kelebihan dan Kekurangan E-learning

    Menyadari bahwa melalui internet dapat ditemukan berbagai

    informasi yang dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana saja,

    maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja,

    pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang

    sangat mudah melalui teknik e-moderating yang tersedia diinternet.

    Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang

    tersedia di literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan

    internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh, antara lain

    dapat disebutkan sebagai berikut:

    1) Tersedianya fasilitas e-moderating dimana guru dan murid dapat

    berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular

    atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa

    dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.

    2) Guru dan siswa dapat mengguakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang

    terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling

    menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

    3) Siswa dapat belajar atau me- review bahan ajar setiap saat dan dimana

    saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan dikomputer.

    4) Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan

    bahan yang dipelajarinya, dapat melakukan akses di internet.

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    28/74

    14

    5) Baik guru maupun siswa dapat melaksanakan diskusi melalui internet

    yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga

    menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

    6) Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.

    7) Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang mereka tinggal jauh dari

    perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk

    bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal ataupun di luar negeri, dan

    di tempat lainnya (Heritl, 2008).

    Sumber lain menyebutkan bahwa kelebihan e-learning , antara lain

    adalah:

    1) Pengalaman pribadi dalam belajar. Pilihan untuk mandiri dalam belajar

    menjadikan mahasiswa berusaha melangkah lebih maju, memilih sendiri

    bahan yang digunakan dan mengumpulkannyan sesuai kebutuhan.

    2) Mengurangi biaya. Hal ini bisa dilihat dari lembaga penyelenggara e-

    learning dapat mengurangi biaya pembangunan kelas dan mengurangi

    waktu yang dihabiskan oleh pelajar diluar kelas.

    3) Mudah dicapai karena dapat diakses dimanapun tempatnya selama

    terhubung dengan internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

    4) Dapat terhubung dengan jaringan dari berbagai sumber dengan berbagai

    format.

    5) Merupakan cara efektif dalam memberikan materi-materi khusus.

    6) Dapat memacu mahasiswa untuk belajar mandiri dan aktif.

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    29/74

    15

    7) Dapat memfasilitasi tambahan materi yang bermanfaat untuk program

    konvensional.

    8) Potensial untuk akses yang luas, misalnya paruh waktu atau mahasiswa

    yang mempunyai aktivitas lain selain belajar (Efendi, 2008).

    Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau

    e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik

    antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:

    1) Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu

    sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values

    dalam proses belajar-mengajar.

    2) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan

    sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.

    3) Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada

    pendidikan.

    4) Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik pembelajaran

    konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang

    menggunakan ICT.

    5) Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung gagal.

    6) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini berkaitan

    dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).

    7) Kurangnya penguasaan computer (Heritl, 2008).

    8) Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang menguasai internet.

    9) Peserta didik dapat merasa terisolasi (Efendi, 2008).

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    30/74

    16

    Keberhasilan program e-learning selain ditunjang perangkat

    teknologi informasi juga ditunjang oleh perencanaan, administrasi,

    manajemen dan ekonomi yang memadai. Perlu juga diperhatikan peranan

    dari para fasilitator, dosen, staf, cara implementasi, cara mengadopsi

    teknologi baru, fasilitas, biaya dan jadwal kegiatan. Dosen e-learning harus

    mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang disampaikannya,

    memahami strategi e-learning yang efektif, bertanggung jawab pada materi

    pelajaran, persiapan pelajaran, pembuatan modul pelajaran, penyeleksian

    bahan penunjang, penyampaian materi pelajaran yang efektif, penentuan

    interaksi mahasiswa, serta penyeleksian dan pengevaluasian tugas secara

    elektronik (Ristek, 2009).

    Dari sisi teknologi informasi, dunia internet memungkinkan

    perombakan total konsep-konsep pendidikan yang selama ini berlaku.

    Beberapa konsekuensi logis yang akan terjadi adalah:

    1) Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil atau mata kuliah dimanapun

    di dunia tanpa terbatas lagi pada institusi atau tenaga pengajar.

    2) Mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada para ahli atau pakar di

    bidang yang diminatinya.

    3) Kuliah dapat dengan mudah dilakukan di berbagai tempat tanpa

    tergantung pada institusi tempat mahasiswa belajar (Uno, 2007).

    Dalam suatu jurnal penelitian mengenai studi perbandingan antara

    teori konstruktivisme dan konsep e-learning dalam pembelajaran Bahasa

    Indonesia menunjukkan bahwa masing-masing metode pembelajaran

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    31/74

    17

    tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Pada teori

    konstrukivisme dituntut keaktifan peserta didik untuk pengembangan diri,

    pengajar aktif untuk mengembangkan teori dan strategi, sarana cukup

    sederhana sehingga biaya murah, sedangkan dalam konsep e-learning ,

    peserta didik harus aktif menggali informasi secara mandiri, pengajar tidak

    aktif, sarana belajar harus lengkap sehingga memerlukan biaya yang cukup

    mahal. Dalam hal penerapan praktik menulis akademik dalam Bahasa

    Indonesia, para peserta didik yang belajar dengan teori konstruktivisme

    hasilnya lebih baik daripada e-learning, sedangkan dalam penguasaan kosa

    kata dan istilah hasilnya lebih baik menggunakan e-learning (Wahyu, 2007).

    2. Ruang Lingkup Kebiasaan Belajar

    a. Pengertian Kebiasaan Belajar

    Kebiasaan belajar merupakan salah satu faktor yang

    mempengaruhi prestasi belajar. Siswa yang mempunyai kebiasaan belajar

    baik maka prestasi belajarnya juga akan baik. Setiap siswa yang telah

    mengalami proses belajar, kebiasaannya akan berubah. Menurut

    Burghardt, kebiasaan itu timbul karena proses penyusutan kecenderungan

    respon dengan menggunakan stimulasi yang berulang. Dalam proses

    belajar, pembiasaan juga meliputi pengurangan perilaku yang tidak

    diperlukan. Karena proses penyusutan dan pengurangan inilah, muncul

    suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis (Syah,

    2010).

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    32/74

    18

    Kebiasaan adalah reaksi otomatis terhadap situasi khusus yang

    biasanya diperoleh sebagai suatu hasil dari ulangan atau belajar. Menurut

    Eysenk (dalam Yusuf dan Legowo, 2007), menjelaskan bahwa kebiasaan

    adalah pola tingkah laku, kondisi atau situasi tertentu yang terbentuk

    melalui proses belajar. Kebiasaan dapat diartikan sebagai bentuk tingkah

    laku yang tetap dan usaha menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang

    mengandung unsur afektif perasaan (Nasution, 2005). Kebiasaan belajar

    adalah pola perilaku dalam belajar yang menyangkut pengetahuan, sikap

    dan ketrampilan yang besar pengaruhnya dalam kehidupan seseorang.

    Banyak cara dan sarana yang dapat dipilih dalam proses menanamkan

    kebiasaan belajar, salah satunya adalah dengan memberikan pekerjaan

    rumah kepada peserta didik (Susana, 2006).

    b. Jenis-jenis Kebiasaan Belajar

    Brown dan Holzman (dalam Yusuf dan Legowo, 2007)

    mengelompokkan kebiasaan belajar ke dalam konsep dasar Delay

    Avoidance (DA) dan Work Method (WM). Kedua konsep dasar tersebut

    akan diuraikan sebagai berikut:

    1) Delay Avoidance (DA)

    Delay Avoidance yang dimaksud adalah kebiasaan tingkah laku

    akademik yang berhubungan dengan ketepatan waktu dalam

    menyelesaikan tugas-tugas belajar, penundaan-penundaan dan hal-hal

    lain yang mengganggu atau mengalihkan perhatian belajar. Masalah

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    33/74

    19

    penggunaan waktu dalam belajar berkaitan dengan masalah perencanaan

    dan kedisiplinan (Yusuf dan Legowo, 2007).

    Enam langkah yang bisa dilakukan dalam membuat jadwal

    belajar adalah:

    a) Catatlah semua pelajaran yang sudah pasti.

    b) Menentukan waktu untuk tidur.

    c) Menentukan waktu makan, mandi, berpakaian, berhias, dan lain-lain.

    d) Menentukan waktu belajar (kurang lebih dua jam).

    e) Menentukan waktu untuk kegiatan lain seperti nonton tv,

    mengembangkan kegemaran (hobi), dan rekreasi (kurang lebih dua

    jam).

    f) Gunakan hari Minggu untuk kegiatan selain belajar (Mulyatiningsih,

    2006).

    2) Work Method (WM)

    Menurut Brown dan Holzman, Work Method digambarkan

    sebagai tingkah laku akademik yang berhubungan dengan prosedur

    belajar, ketrampilan belajar dan strategi belajar yang digunakan. Apabila

    ketiga unsur yang digunakan dari Work Method ini dapat diterapkan

    secara tepat oleh setiap anak maka hasil belajar dimungkinkan dapat

    menjadi optimal.

    a) Prosedur belajar

    Prosedur belajar dimaksudkan adalah cara yang ditempuh anak

    dalam mempelajari sesuatu, misalnya cara dalam mempelajari materi

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    34/74

    20

    pelajaran, dalam mengikuti pelajaran, membaca buku pelajaran, cara

    belajar di perpustakaan, cara menggunakan internet untuk belajar dan

    sebagainya.

    b) Ketrampilan belajar

    Ketrampilan belajar yang dimaksudkan adalah tingkat

    kecepatan dalam belajar yang unik pada siswa, dapat menampak pada

    saat mempelajari hal-hal yang khas, seperti membaca tabel, angka,

    grafik atau diagram, membaca buku-buku yang baru, menyelesaikan

    tugas mengarang atau meneliti, membuat catatan dan mempelajari

    materi yang sulit.

    c) Strategi belajar

    Strategi belajar yang dimaksudkan adalah cara yang ditempuh

    agar belajar berlangsung efisien. Strategi belajar menekankan pada

    cara atau metode seseorang dalam mengadakan pendekatan terhadap

    suatu masalah, hal atau tugas (Yusuf dan Legowo, 2007).

    Mulyatiningsih (2006) menjelaskan, agar dapat menggunakan

    waktu belajar secara efisien dapat dilakukan dengan beberapa petunjuk

    dibawah ini:

    1) Susunlah daftar kegiatan belajar kemudian menentukan prioritas

    dalam pelaksanaannya.

    2) Menetapkan waktu belajar. Masing-masing individu mempunyai

    kebiasaan belaajr yang berbeda. Dengan menetapkan waktu belajar

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    35/74

    21

    tertentu sesuai dengan kondisi masing-masing individu, maka akan

    terbentuk kebiasaan belajar yang baik.

    3) Bertanyalah pada diri sendiri tentang pelajaran yang dianggap sukar

    dan pelajaran yang dianggap mudah.

    4) Pelajari lebih dahulu hal-hal yang dianggap sukar.

    5) Mata pelajaran yang dianggap sukar hendaknya dipelajari lebih lama

    agar betul-betul dikuasai.

    6) Berilah waktu yang cukup untuk setiap mata pelajaran.

    7) Jangan menyia-nyiakan waktu luang dan gantilah waktu belajar yang

    hilang.

    8) Ulangilah pelajaran yang baru saja diberikan di kelas. Baca kembali

    pelajaran tersebut sebelum menghadapi pelajaran berikutnya.

    9) Pelajarilah setiap mata pelajaran sesering mungkin.

    3. Ruang Lingkup Prestasi Belajar

    a. Pengertian Belajar

    Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari belajar karena belajar

    merupakan suatu proses, sedangkan prestasi belajar adalah hasil dari

    proses belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang

    berbeda antara satu dengan yang lainnya, namun demikian semua

    mengacu pada prinsip yang sama yaitu setiap orang yang melakukan

    proses belajar akan mengalami suatu perubahan pada dirinya. Cronbach

    memberikan definisi learning is shown by a change a behavior as a

    result of experience,. Harold spears memberikan batasan learning is to

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    36/74

    22

    observe to imitate, to try something themselves, to listen, to follow

    direction, sedangkan Geoch menyatakan learning is change in

    performance as a result of practice . Dari ketiga definisi di atas maka

    dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan

    tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya

    dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain-lain

    (Sardiman, 2007).

    Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

    proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

    interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

    Dengan kata lain pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu

    proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

    perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

    pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Daryanto,

    2010).

    b. Pengertian Prestasi Belajar

    Menurut Mulyono (dalam Yusuf dan Legowo, 2007) prestasi

    belajar adalah cerminan dari hasil belajar. Hasil belajar adalah

    kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Anak

    yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan

    pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.

    Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau

    usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    37/74

    23

    dengan alat atau tes tertentu. Dalam proses pendidikan prestasi dapat

    diartikan sebagai hasil dari proses belajar mengajar yakni, penguasaan,

    perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat diukur

    dengan tes tertentu. Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang

    sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terhadap apa yang telah

    dicapai oleh murid (Abdullah, 2008).

    c. Pengukuran Prestasi Belajar

    Penetapan batas minimum keberhasilan belajar siswa selalu

    berkaitan dengan upaya pengungkapan prestasi belajar. Ada beberapa

    alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa, antara lain:

    1) Norma skala angka dari 0-10

    2) Norma skala angka dari 0-100

    Ada pula norma lain di Indonesia yang baru berlaku di perguruan

    tinggi, yaitu norma prestasi belajar dengan menggunakan simbol huruf-

    huruf A, B, C, D, dan E (Syah, 2008).

    d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa

    dapat dibedakan menjadi tiga macam, antara lain:

    1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), meliputi:

    a) Aspek fisiologis, antara lain : kondisi umum dan pancaindera.

    b) Aspek psikologis, antara lain : inteligensi, sikap, kebiasaan, bakat,

    minat dan motivasi.

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    38/74

    24

    2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

    sekitar siswa.

    3) Faktor pendekatan belajar ( approach to learning ), yakni jenis upaya

    belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

    untuk melakukan kegiatan pembelajaran (Syah, 2008).

    4. Ruang Lingkup Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    a. Konsep Dokumentasi Kebidanan

    Dokumen dalam bahasa Inggris berarti satu atau lebih lembar

    kertas resmi ( official ) dengan tulisan di atasnya. Secara umum dokumen

    dapat diartikan sebagai suatu catatan otentik yang dapat dibuktikan atau

    dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi adalah

    sekumpulan catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti

    dalam persoalan hukum. Dokumentasi Kebidanan adalah bukti

    pencatatan dan pelaporan berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat

    dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan asuhan

    kebidanan dan berguna untuk kepentingan klien, tim kesehatan, serta

    kalangan bidan sendiri (Wahyuningsih, 2010).

    b. Teknik Dokumentasi Kebidanan

    Teknik dokumentasi kebidanan dibagi menjadi 2, yaitu teknik

    naratif ( narrative progress notes ) dan teknik flowsheet atau checklist .

    Narrative progress notes merupakan bentuk dokumentasi tradisional,

    paling lama digunakan (sejak dokumentas i pelayanan kesehatan

    dilembagakan) dan paling fleksibel, Sering disebut sebagai dokumentasi

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    39/74

    25

    yang berorientasi pada sumber (source oriented documentation).

    Pencatatan naratif, adalah catatan harian atau format cerita yang digunakan

    untuk mendokumentasikan peristiwa asuhan kebidanan pada pasien yang

    terjadi selama jam divas. Naratif, adalah paragraf sederhana yang

    menggambarkan status pasien, intervensi dan pengobatan serta

    respon pasien terhadap intervensi. Sebelum adanya teknik lembar alur

    (flowsheet dan checklist), catatan naratif ini adalah satu-satunya teknik

    yang digunakan untuk mendokumentasikan pemberian asuhan

    kebidanan.

    Teknik yang kedua yaitu flowsheet atau checklist digunakan

    untuk mengumpulkan hasil pengkajian data dan mendokumentasikan

    implementasi kebidanan. Jika lembar alur ini dipergunakan dengan tepat,

    maka akan banyak menghemat waktu bidan untuk mencatat.

    Pendokumentasian hasil pengkajian data dan asuhan yang bersifat rutin

    akan menghabiskan banyak waktu bidan. Data yang bersifat rutin ini

    dapat didokumentasikan secara ringkas dengan menggunakan lembar

    alur. Penting di sini untuk tidak menulis ulang data di dalam lembar alur

    ke dalam catatan perkembangan, karena sama saja hal ini akan

    mengabaikan tujuan pembuatan lembar alur dan melakukan pekerjaan

    yang sia-sia (Wildan dan Alimul, 2008).

    c. Model Dokumentasi Kebidanan

    Model dokumentasi kebidanan dibagi menjadi 5, yaitu POR,

    SOR, CBE, kardeks dan computer. Problem Oriented Record (POR)

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    40/74

    26

    merupakan model pendokumentasian yang diperkenalkan oleh Dr.

    Lawrence Weed at Case Wester Reserve University in Cleveland

    In troduced pada tahun 1969, tujuannya adalah memperbaiki

    dokumentasi perawatan pasien di klinik dengan memfokuskan semua

    pendokumentasian pada masalah pasien. Model pendokumentasian ini

    mengembangkan model pencatatan dan pelaporan yang menekankan pada

    pasien dan segala permasalahannya. Secara menyeluruh, model

    pencatatan dan pelaporan ini dikenal dengan nama Problem Oriented

    Medical Record (POMR).

    Source Oriented Record adalah catatan pasien yang berorientasi

    pada sumber, karena setiap sumber data mempunyai ca tatan

    tersendiri dan terpisah satu dengan yang lain. Sumber data dalam catatan

    pasien, antara lain dokter, bidan, perawat, atau tenaga kesehatan

    lainnya. Catatan yang digunakan dalam model ini, umumnya

    berbentuk naratif dan masih bersifat tradisional. Karena sifat catatan ini

    yang terpisah-pisah antara sumber satu dengan sumber yang lain,

    maka perkembangan pasien dalam catatan ini menjadi sulit untuk

    diikuti. Pada umumnya, catatan model Source Oriented Record ini

    mempunyai enam bagian. Enam bagian dalam model dokumentasi SOR

    adalah: catatan khusus, lembar catatan dokter, lembar riwayat

    medik, lembar identitas, catatan keperawatan/kebidanan dan laporan

    khusus lainnya.

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    41/74

    27

    Model dokumentasi Charting by Exception (CBE) ini dibuat pada

    tahun 1983 oleh staf perawat di St. Luke's Hospital di Midwaukee,

    Wisconsin. Model ini dianggap dapat mengatasi masalah

    pendokumentasian dengan membuat catatan tentang pasien menjadi lebih

    nyata, menghemat waktu dan mengakomodir adanya informasi terbaru.

    Model ini dinilai lebih efektif dan efisien untuk mengurangi adanya

    duplikasi dan pengulangan dalam memasukkan data. Merupakan

    metode pencatatan singkat dan berbeda dari dokumen pada umumnya.

    Teknik pendokumentasian sistem Kardex merupakan sistem

    pendokumentasian pelayanan kesehatan tradisional yang

    dipergunakan di berbagai sumber mengenai informasi pasien dan disusun

    dalam suatu buku.

    Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah sistem

    komputer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses,

    memberikan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan

    kebidanan, penelitian clan pendidikan. Secara umum dokumentasi dengan

    sistem komputerisasi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:

    meningkatkan pelayanan pada pasien, meningkatkan pengembangan

    protokol, meningkatkan penatalaksanaan data dan komunikasi dan

    meningkatkan proses edukasi dan konseling pada pasien (Muslihatun, 2009).

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    42/74

    28

    B. Penelitian yang Relevan

    1. Novia Triasari (2008), melakukan penelitian pengaruh perhatian, minat dan

    kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI MAN

    Karanganyar tahun ajaran 2008/2009, menyimpulkan bahwa secara

    keseluruhan variabel perhatian siswa, minat dan kebiasaan belajar

    memberikan sumbangan sebesar 62,2% terhadap prestasi belajar siswa.

    Perhatian siswa memberikan sumbangan efektif 10,2%, variabel minat

    memberikan sumbangan efektif 22,4%, dan kebiasaan belajar memberikan

    sumbangan efektif 29,8% terhadap prestasi belajar siswa.

    2. Fitria Hayu Palupi (2010), melakukan penelitian hubungan konsep diri dan

    kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Akademi Kebidanan

    Mitra Husada Karanganyar pada mata kuliah Askeb II, menyimpulkan

    bahwa konsep diri yang positif serta melalui kebiasaan belajar yang teratur

    dapat meningkatkan prestasi belajar.

    3. Tri Wahyu, dkk (2007), melakukan penelitian studi perbandingan antara

    teori konstruktivisme dan konsep e-learning dalam pembelajaran Bahasa

    Indonesia, menyimpulkan bahwa dalam hal penerapan praktik menulis

    akademik dalam Bahasa Indonesia, para siswa yang belajar dengan teori

    konstruktivisme hasilnya lebih baik daripada e-learning , sedangkan dalam

    penguasaan kosa kata dan istilah hasilnya lebih baik menggunakan konsep

    e-learning . Karena keduanya sama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar

    siswa, maka teori konstruktivisme dan e-learning sama-sama dapat

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    43/74

    29

    meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar, khususnya

    dalam proses belajar mengajar hal menulis akademik.

    C. Kerangka Konsep

    Bagan 2.1 Kerangka Konsep Pengaruh Metode E-learning dan kebiasaan belajar

    terhadap Prestasi Belajar

    : diteliti

    : tidak diteliti

    Keterangan :

    Penyampaianmateri belajar lebih

    mudah

    E-learning

    Webcourse

    Pesertadidik

    belajartanpatatapmuka

    dengan pengajar(distancelearning )

    Webcentriccourse

    Memaduk an antara belajar

    jarak jauhdengan

    tatapmuka

    Webenhanced

    course

    Penggunaaninternet ( e-learning )

    untuk penunjang

    pembelajarantatap muka

    1. Inteligensi2. Sikap3. Bakat4. Minat5. Motivasi

    6. Faktor eksternal

    Kebiasaan Belajar

    Belajar efektifdan efisien

    Work Method Delay Avoidance

    ProsedurBelajar

    Penggunaanwaktu belajar

    Perencanaan dankedisiplinan belajar

    StrategiBelajar

    Ketrampilan belajar

    Cara dansumber belajar

    Cara pen-dekakatanmasalah

    Kecepatan belajar yang

    unik dankhas

    Ketepatanwaktu

    belajar

    Prestasi Belajar

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    44/74

    30

    D. Hipotesis

    1. Ada pengaruh metode e-learning terhadap prestasi belajar mata kuliah

    dokumentasi kebidanan setelah mengontrol pengaruh kebiasaan belajar.

    2. Ada pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar mata kuliah

    dokumentasi kebidanan setelah mengontrol pengaruh metode e-learning .

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    45/74

    31

    Non random sampling

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis dan Desain Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan

    randomized controlled trial (RCT). RCT dimulai dengan menentukan subjek

    dalam kelompok populasi secara acak. Kelompok dalam RCT biasa disebut

    dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

    31

    Populasi

    Randomisasi

    Sampel

    Kelompok kontrolKelompok eksperimen

    MetodeKonvensional

    Metode E-learning

    Pengaruh Variabel- Kebiasaan Belajar

    Pengaruh Variabel- Kebiasaan Belajar

    Pengaruh Variabel- Kebiasaan Belajar- Prestasi Belajar

    Pengaruh Variabel- Kebiasaan Belajar- Prestasi Belajar

    Analisis Data

    Kesimpulan

    Bagan 3.1 Kerangka Penelitian Pengaruh Metode E-learning danKebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    46/74

    32

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian akan dilakukan di Program Studi DIII kebidanan STIKES

    ’Aisyiyah Surakarta. Pemilihan tempat penelitian tersebut didasarkan atas

    efisiensi dan kemudahan dalam operasional di lapangan.

    2. Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-Nopember tahun 2010.

    C. Subjek Penelitian

    1. Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi

    DIII Kebidanan tingkat II semester III pada tahun ajaran 2010/2011 di

    STIKES ‘Aisyiyah Surakarta, yang berjumlah 120 mahasiswa.

    2. Sampel

    Dalam penelitian ini sampel diambil dengan cara purposive sampling,

    yaitu dari jumlah populasi yang ada dipilih sampel yang sesuai dengan kriteria.

    Kriteria tersebut adalah mahasiswa DIII Kebidanan kelas A semester III.

    Pengambilan sampel tersebut didasarkan pada pertimbangan yang dibuat oleh

    peneliti dimana kelas A semester III mempunyai karakteristik yang cenderung

    homogen. Kemudian melakukan randomisasi untuk menentukan orang-orang

    yang akan dijadikan sebagai kelompok kontrol ataupun kelompok eksperimen,

    dengan besar sampel sebanyak 60 responden yang terdiri dari 30 responden

    kelompok kontrol dan 30 responden kelompok eksperimen.

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    47/74

    33

    D. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian ini terdiri atas:

    1. Variabel bebas:

    a. Metode e-learning

    b. Kebiasaan belajar

    2. Variabel terikat: prestasi belajar mata kuliah dokumentasi kebidanan.

    E. Definisi Operasional

    1. Metode e-learning

    Variabel bebas pertama dalam penelitian ini adalah metode e-learning .

    Definisi metode e-learning yang dimaksud adalah penggunaan internet untuk

    keperluan pendidikan yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya

    terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.

    Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala kategorikal.

    2. Kebiasaan Belajar

    Variabel bebas kedua dalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar.

    Definisi kebiasaan belajar yang dimaksud adalah kebiasaan yang dilakukan

    peserta didik dalam proses belajar saat menjadi mahasiswa DIII Kebidanan

    STIKES ‘Aisyiyah Surakarta. Kebiasaan belajar akan diungkap dengan

    menggunakan kuesioner yang dinilai berdasarkan ketentuan skala likert.

    Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala kategorikal, dimana

    mahasiswa yang mempunyai skor kebiasaan belajar lebih dari sama dengan

    136 dinyatakan mempunyai kebiasaan belajar baik, sedangkan mahasiswa

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    48/74

    34

    yang mempunyai skor kebiasaan belajar kurang dari 136 dinyatakan

    mempunyai kebiasaan belajar kurang.

    Tabel 3.1Skor Alternatif Jawaban

    No Alternatif JawabanSkor Item

    Positif Negatif1 Sangat Setuju (SS) 5 12 Setuju (S) 4 23 Tidak ada pendapat 3 3

    4 Tidak Setuju (TS) 2 45 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5Sumber: Machfoed, 2005

    3. Prestasi Belajar

    Prestasi belajar adalah nilai yang diperoleh dari hasil tes tertulis. Tes yang

    digunakan adalah jenis tes check point dengan 5 alternatif jawaban.

    Pengukuran variabel yang digunakan adalah skala kategorikal, dimana

    mahasiswa yang mempunyai skor prestasi belajar lebih dari sama dengan 70

    dinyatakan kompeten, sedangkan mahasiswa yang mempunyai skor prestasi

    belajar kurang dari 70 dinyatakan tidak kompeten.

    F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

    1. Kebiasaan Belajar

    Data kebiasaan belajar diperoleh dari responden dengan menggunakan

    kuesioner untuk mengungkap karakteristik responden terhadap kebiasaan

    belajar. Kuesioner tersebut terdiri dari 46 butir pernyataan dengan interval

    skor 1-5. Kuesioner kebiasaan belajar dibuat kisi-kisi yang didalamnya

    terdapat variabel yang diteliti, indikator, dan nomor butir (item) pernyataan.

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    49/74

    35

    Tabel 3.2Kisi-kisi Kuesioner Kebiasaan Belajar

    Komponen Objek SikapKomponen Sikap

    Jumlah Total(%)

    Afektif Kognitif Konatif+ - + - + -

    KEBIASAAN BELAJAR DELAY AVOIDANCE 1. Delay Avoidance

    - Ketepatan waktu dalammenyelesaikan tugas

    1 2 3 4 4 10,8

    - Membuat jadwal atau perencanaan belajar

    56

    8 7 4 10,8

    - Penundaan-penundaandalam belajar

    11 13 910

    4 10,8

    - Hal-hal yang mengganggu belajar

    1415

    16 3 8,2

    WORK METHOD 2. Prosedur Belajar

    - Cara mempelajari materi pelajaran

    1718

    2 5,4

    - Sikap saat mengikuti pelajaran

    19 1 2,7

    - Membaca buku pelajaran 20 1 2,7- Cara belajar di perpustakaan

    21 22 2 5,4

    - Cara menggunakan internetuntuk belajar

    2324

    2 5,4

    3. Ketrampilan Belajar- Membaca tabel, angka,

    diagram atau grafik25 1 2,7

    - Membaca buku-buku baru 1226

    2 5,4

    - Menyelesaikan tugasmengarang atau meneliti

    27 1 2,7

    - Mempelajari materi yangsulit

    2830

    34 33 2932

    6 16,1

    - Kebiasaan membuatringkasan atau catatan

    31 1 2,7

    4. Strategi Belajar- Metode atau cara belajar 37 36 35 3 8,2

    JUMLAH 46 100

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    50/74

    36

    2. Prestasi belajar

    Data prestasi belajar diperoleh dengan menggunakan tes digunakan untuk

    mengetahui hasil prestasi belajar responden. Tes yang digunakan terdiri dari

    40 butir pertanyaan dengan skor 0 untuk jawaban salah dan skor 1 untuk

    jawaban benar kemudian jumlah skor yang didapatkan dibagi 4 dan dikalikan

    10, sehingga akan didapatkan rentang skor antara 0-100. Tes tersebut telah

    dibuat kisi-kisi yang didalamnya terdapat variabel yang diteliti, indikator, dan

    nomor butir (item) pertanyaan.

    Tabel 3.3Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar pada Mata Kuliah

    Dokumentasi Kebidanan

    NoKompetensi Dasar Jenjang Aspek Kognitif

    Jumlah %Indikator K1 K2 K3

    1 Kompetensi Dasar:Menjelaskan konsep dokumentasiIndikator:a. Menjelaskan pengertian

    dokumentasi kebidanan12

    2 5,0

    b. Menjelaskan tujuandokumentasi kebidanan

    3 4 2 5,0

    c. Menjelaskan fungsidokumentasi kebidanan

    5 1 2,5

    d. Menjelaskan prinsip-prinsipdokumentasi kebidanan

    67

    910

    4 10,0

    e. Menjelaskan aspek legal dalamdokumentasi kebidanan

    811

    1213

    4 10,0

    f. Menjelaskan manfaatdokumentasi kebidanan

    14 1 2,5

    2 Kompetensi Dasar:Menjelaskan teknik

    pendokumentasianIndikator:a. Menjelaskan teknik

    pendokumentaisan narrative

    progress note

    19 1516

    1718

    5 12,5

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    51/74

    37

    b. Menjelaskan teknik pendokumentasian flowsheet

    dan checklist

    20 21 2 5,0

    3 Kompetensi Dasar:Menjelaskan model

    pendokumentasianIndikator:a. Menjelaskan model

    dokumentasi POR23 25 22

    274 10,0

    b. Menjelaskan modeldokumentasi SOR

    24 26 28 3 7,5

    c. Menjelaskan modeldokumentasi CBE

    2931

    3033

    323435

    7 17,5

    d. Menjelaskan modeldokumentasi Kardeks

    3637

    2 5,0

    e. Menjelaskan modeldokumentasi computer

    3840

    39 3 7,5

    JUMLAH 40 100

    G. Uji Validitas dan Reliabilitas

    Instrumen penelitian berupa kuesioner harus diuji validitas dan

    reliabilitasnya terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pengambilan data.

    Kuesioner tersebut telah diujikan kepada 60 mahasiswa dengan hasil uji terdapat

    pada lampiran.

    1. Uji validitas

    Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

    benar dapat mengukur apa yang diukur. Uji validitas digunakan untuk

    mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Pengujian validitas

    instrumen yang dilakukan, antara lain:

    a. Pengujian validitas instrumen kuesioner kebiasaan belajar

    Pada instrumen non test (kuesioner kebiasaan belajar) terdapat

    butir-butir (item) pernyataan. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    52/74

    38

    lebih lanjut, maka setelah dilakukan uji validitas isi dan muka, maka

    selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item. Analisis item

    dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor butir instrumen dengan

    skor total, atau dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok

    yang memberikan jawaban tinggi dan jawaban rendah.

    Hasil uji validitas butir instrumen kebiasaan belajar didapatkan

    bahwa dari 46 butir soal yang diujikan terdapat 37 butir soal yang valid.

    Butir soal yang tidak valid adalah soal nomor 16, 26, 27, 28, 29, 33, 35, 36

    dan 39. (lihat pada lampiran 3)

    b. Pengujian validitas instrument tes prestasi belajar

    Pada instrumen tes (prestasi belajar) terdapat butir-butir (item)

    pertanyaan. Untuk menguji validitas butir-butir instrumen lebih lanjut,

    maka setelah dilakukan uji validitas isi dan muka, maka selanjutnya

    diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item. Analisis item dilakukan

    dengan menghitung korelasi antara skor butir instrument dengan skor total,

    atau dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang

    memberikan jawaban tinggi dan jawaban rendah.

    Hasil uji validitas butir instrumen prestasi belajar didapatkan bahwa

    dari 40 butir soal diujikan terdapat 40 butir soal yang valid. (lihat pada

    lampiran 4)

    2. Uji reliabilitas

    Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

    pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    53/74

    39

    menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan

    pengukuran dua kali atau lebih terhadap kejadian yang sama dengan

    menggunakan alat ukur yang sama.

    Konsistensi internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan

    menganalisis konsistensi item-item pertanyaan dalam kuesioner tentang

    prestasi belajar dan kebiasaan belajar yang dinilai dengan Item Total

    Correlation dan Alpha Cronbach .

    Hasil uji reliabilitas kuesioner kebiasaan belajar, didapatkan nilai

    Alpha Cronbach adalah 0,870, sedangkan pada uji reliabilitas soal prestasi

    belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan yang telah dilakukan didapatkan

    nilai 0,897. (lihat pada lampiran 3 dan 4)

    H. Teknik Analisis Data

    Desain analisis data

    1. Karakteristik sampel data kontinum dideskripsikan dalam frekuensi (n), mean,

    SD, nilai minimal dan maksimal.

    2. Karakteristik sampel data kategorikal dideskripsikan dalam frekuensi (n) dan

    presentase (%).

    3. Pengaruh metode e-learning dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar

    dianalisis dengan menggunakan teknik analisis regresi logistik dengan rumus:

    22111ln X b X ba

    PP ++=÷

    ø öç

    è æ

    -

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    54/74

    40

    Keterangan:

    P = Probabilitas untuk kompeten

    1-p = Probabilitas untuk tidak kompeten

    X 1 = Model Pembelajaran (0 = konvensional; 1 = e-learning )

    X 2 = Kebiasaan Belajar (kontinum)

    Analisis akan dilakukan dengan bantuan program SPSS ( Statistical Package for

    the Social Sciences ) seri 17.

    Dari hasil perhitungan didapatkan pengaruh variabel independen ditunjukkan

    oleh OR = Odds Ratio = exp (b).

    1. Jika OR = 1, maka tidak ada perbedaan efektivitas antara metode e-learning

    dengan konvensional.

    2. Jika OR > 1, maka metode e-learning lebih efektif daripada konvensional.

    3. Jika OR < 1, maka metode e-learning kurang efektif daripada konvensional.

    4. Jika OR = 1, maka tidak ada pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi

    belajar.

    5. Jika OR > 1, maka kebiasaan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi

    belajar.

    6. Jika OR < 1, maka kebiasaan belajar berpengaruh negatif terhadap prestasi

    belajar

    Tabel 3.4 Interpretasi OR

    Pengaruh Positif Pengaruh Negatif Interpretasi1.0 1.0 Tidak ada pengaruh1.0 -

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    55/74

    41

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    56/74

    41

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran Umum

    Penyelenggaraan Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah

    Surakarta pada awalnya dimulai pada tahun 1966 oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah

    Kota Surakarta. Hal tersebut diawali dari berdirinya Sekolah Bidan ‘Aisyiyah

    (SBA) pada tanggal 5 Mei 1966 berdasarkan SK No.40/Peed/1996 oleh Hj.

    Syuhud Rais dan Hj.Gito Atmojo. Pada tahun 1981, berdasarkan intruksi Menteri

    Kesehatan Republik Indonesia tentang perubahan sistem pendidikan paramedis

    maka SBA dikonversikan menjadi Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) ‘Aisyiah

    Surakarta dengan SK Men.Kes RI No.53/Kep/Diklat/Kes/1981. Pada tahun 1989,

    lulusan SPK ‘Aisyiah yang akan menjadi bidan dapat melajutkan pendidikan

    bidan 1 tahun. Pada tahun 1997, SPK ‘Aisyiah dikonversikan menjadi Akademi

    Kebidanan ‘Aisyiah Surakarta dengan SK Men.Kes RI No.HK.00.06.1.1.1156.

    Pada tahun 2002, terbentuklah Program Studi DIII Keperawatan dan kemudian

    pada tahun 2005 terbentuklah Program Studi baru yaitu S1 Ilmu Keperawatan. Sekolah

    Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ‘Aisyiyah Surakarta merupakan salah satu sekolah

    tinggi di Surakarta yang bergerak di bidang kesehatan. STIKES ‘Aisyiyah Surakarta

    saat ini mempunyai 3 program studi, yaitu S1 Ilmu Keperawatan, DIII Keperawatan

    dan DIII Kebidanan.

    41

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    57/74

    42

    B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

    1. Kebiasaan Belajar Keseluruhan

    Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa DIII Kebidanan

    STIKES ‘Aisyiyah Surakarta kelas A semester III terdiri dari 30 mahasiswa

    dengan metode pembelajaran e-learning dan 30 mahasiswa dengan metode

    pembelajaran konvensional. Dari 60 responden terdapat 2 responden yang

    mempunyai nilai ekstrim, yaitu 1 responden dari kelompok e-learning (34)

    dan 1 responden dari kelompok konvensional (48).

    Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Kebiasaan Belajar Keseluruhan

    No Rentang Skor f Prosentase (%)1 101 - 110 4 6,82 111 - 120 2 3,43 121 - 130 9 15,6

    4 131 - 140 17 29,35 141 - 150 19 32,86 151 - 160 7 12,1

    n: 58Sumber : data primer

    Berdasarkan tabel 4.1 di atas didapatkan bahwa skor hasil kuesioner

    kebiasaan belajar paling banyak terdapat pada rentang skor antara 141-150

    yaitu sebanyak 19 responden atau 32,8%. Rentang skor terendah antara 111-

    120 yaitu sebanyak 2 responden atau 3,4%.

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    58/74

    43

    Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Belajar Keseluruhan

    Berdasarkan gambar 4.1 didapatkan skor minimal kebiasaan belajar

    adalah 106 dan skor maksimal kebisaan belajar adalah 156 dengan rata-rata

    136,40 dan standar deviasinya 12,21.

    2. Kebiasaan Belajar E-learning

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Kebiasaan Belajar E-learning

    No Rentang Skor f Prosentase (%)1 101 - 110 - -2 111 - 120 - -3 121 - 130 5 17,24 131 - 140 6 20,75 141 - 150 13 44,96 151 - 160 5 17,2

    n: 29

    Sumber : data primer

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    59/74

    44

    Berdasarkan tabel 4.2 di atas didapatkan bahwa skor hasil kebiasaan

    belajar dengan metode e-learning paling banyak terdapat pada rentang skor

    antara 141-150 yaitu sebanyak 13 responden atau 44,9%. Rentang skor

    terendah antara 101-110 yaitu sebanyak 0 responden atau 0%.

    Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Belajar

    Berdasarkan gambar 4.2 didapatkan skor minimal kebiasaan belajar

    dengan metode e-learning adalah 121 dan skor maksimal adalah 156 dengan

    rata-rata 141,24 dan standar deviasinya 8,74.

    Kebiasaan Belajar E-learning

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    60/74

    45

    3. Kebiasaan Belajar Konvensional

    Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Kebiasaan Belajar Konvensional

    No Rentang Skor f Prosentase (%)1 101 - 110 4 13,82 111 - 120 1 3,43 121 - 130 6 20,74 131 - 140 10 34,65 141 - 150 6 20,76 151 - 160 2 6,8

    n: 29

    Sumber : data primer

    Berdasarkan tabel 4.3 di atas didapatkan bahwa skor hasil kebiasaan

    belajar dengan metode konvensional paling banyak terdapat pada rentang skor

    antara 131-140 yaitu sebanyak 10 responden atau 34,6%. Rentang skor

    terendah antara 111-120 yaitu sebanyak 1 responden atau 3,4%.

    Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Kebiasaan Belajar Konvensional

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    61/74

    46

    Berdasarkan gambar 4.3 didapatkan skor minimal kebiasaan belajar

    konvensional adalah 106 dan skor maksimal kebiasaan belajar konvensional

    adalah 152 dengan rata-rata 131,55 dan standar deviasinya 13,35.

    4. Prestasi Belajar Keseluruhan

    Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Prestasi Belajar Keseluruhan

    No Rentang Skor f Prosentase (%)1 46 – 55 2 3,42 56 – 65 14 24,13 66 – 75 24 41,44 76 – 85 13 22,55 86 – 95 5 8,6

    n: 58Sumber : data primer

    Berdasarkan tabel 4.4 di atas didapatkan bahwa skor hasil prestasi

    belajar paling banyak terdapat pada rentang skor antara 66-75 yaitu sebanyak

    24 responden atau 41,4%. Rentang skor terendah antara 46-55 yaitu sebanyak

    2 responden atau 3,4%.

    Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Keseluruhan

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    62/74

    47

    Berdasarkan gambar 4.4 didapatkan skor minimal prestasi belajar

    keseluruhan adalah 50,00 dan skor maksimal prestasi belajar keseluruhan

    adalah 92,50 dengan rata-rata 71,68 dan standar deviasinya 9,48.

    5. Prestasi Belajar E-learning

    Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Prestasi Belajar E-learning

    No Rentang Skor f Prosentase (%)1 46 – 55 - -2 56 – 65 7 24,13 66 – 75 11 37,94 76 – 85 8 27,65 86 – 95 3 10,4

    n: 29Sumber : data primer

    Berdasarkan tabel 4.5 di atas didapatkan bahwa skor hasil prestasi

    belajar dengan metode e-learning paling banyak terdapat pada rentang skor

    antara 66-75 yaitu sebanyak 11 responden atau 37,9%. Rentang skor terendah

    antara 46-55 yaitu sebanyak 0 responden atau 0%.

    Gambar 4.5 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar E-learning

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    63/74

    48

    Berdasarkan gambar 4.5 didapatkan skor minimal prestasi belajar e-

    learning adalah 57,50 dan skor maksimal prestasi belajar e-learning adalah

    92,50 dengan rata-rata 73,28 dan standar deviasinya 9,16.

    6. Prestasi Belajar Konvensional

    Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Prestasi Belajar Konvensional

    No Rentang Skor f Prosentase (%)1 46 – 55 2 6,92 56 - 65 7 24,13 66 - 75 13 44,84 76 - 85 5 17,25 86 - 95 2 7,0

    n: 29Sumber : data primer

    Berdasarkan tabel 4.6 di atas didapatkan bahwa skor hasil prestasi

    belajar dengan metode konvensional paling banyak terdapat pada rentang skor

    antara 66-75 yaitu sebanyak 13 responden atau 44,8%. Rentang skor terendah

    antara 46-55 yaitu sebanyak 2 responden atau 6,9%.

    Gambar 4.6 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Konvensional

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    64/74

    49

    Berdasarkan gambar 4.6 didapatkan skor minimal prestasi belajar

    konvensional adalah 50,00 dan skor maksimal prestasi belajar konvensional

    adalah 87,50 dengan rata-rata 70.08 dan standar deviasinya 9,67.

    Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Metode E-learning dan Prestasi Belajar

    Prestasi belajar

    TotalTidak

    kompeten KompetenE-Learning Konvensional Count 14 15 29

    % of Total 24.1% 25.9% 50.0% E-learning Count 10 19 29% of Total 17.2% 32.8% 50.0%

    Total Count 24 34 58% of Total 41.4% 58.6% 100.0%

    Berdasarkan tabel 4.7 di atas didapatkan bahwa responden yang

    berkompeten dari hasil prestasi belajar dengan metode e-learning sebanyak

    19 responden atau 32,8%. Responden yang berkompeten dari hasil prestasi

    belajar dengan metode konvensional sebanyak 15 responden atau 25,9%.

    Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Hasil Kebiasaan Belajar dan PrestasiBelajar

    Prestasi belajar

    Total

    Tidak

    kompeten KompetenKebiasaan

    belajarKurang Count 19 9 28

    % of Total 32.8% 15.5% 48.3%Baik Count 5 25 30

    % of Total 8.6% 43.1% 51.7%Total Count 24 34 58

    % of Total 41.4% 58.6% 100.0%Sumber: data primer

    n: 58Sumber data: primer

  • 8/15/2019 Pengaruh Metode E-Learning Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

    65/74

    50

    Berdasarkan tabel 4.8 di atas didapatkan bahwa responden yang

    berkompeten dari hasil prestasi belajar dengan kebiasaan belajar baik

    sebanyak 25 responden atau 43,1%.