pengaruh pemanfaatan sumber belajar dan … · pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN
MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA
KULIAH ASKEB II MAHASISWA PRODI
D III KEBIDANAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
TESIS
Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Disusun Oleh :
HUTARI PUJI ASTUTI
S540209010
PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA
KULIAH ASKEB II MAHASISWA PROGRAM STUDI
D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA
HUSADA SURAKARTA
TESIS Disusun Oleh :
HUTARI PUJI ASTUTI
S540209010
Telah disetujui oleh Tim pembimbing
Dewan Pembimbing Tanda
Jabatan Nama Tangan Tanggal
Pembimbing 1 Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K) ..................... ...........
NIP. 19461102 197609 1 001
Pembimbing 2 Jarot Subandono, dr. M.Kes ....................... ...........
NIP. 132.230.853
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes
NIP 19480313 197610 1001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LEMBAR PENGESAHAN
TESIS
PENGARUH ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR
DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA
KULIAH ASKEB II MAHASISWA PROGRAM STUDI
D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA
HUSADA SURAKARTA
Disusun oleh :
HUTARI PUJI ASTUTI
S540209010
Telah disahkan oleh Tim Penguji
Pada Tanggal : Februari 2011
Ketua
Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes ( ) NIP. 19480313 197610 1001
Sekretaris
DR. Nunuk Suryani, MPd ( ) NIP. 1966110819900320001
Anggota
Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K) ( ) NIP. 19461102 197609 1 001
Jarot Subandono, dr. M.Kes ( ) NIP. 132.230.853
Mengetahui
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga ( ) Prof. Dr. dr. Didik G. Tamtomo, PAK, MM, M.Kes NIP. 19480313 197610 1001 Direktur Program Pasca Sarjana ( ) Prof.Drs. Suranto, MSc.PhD NIP. 131 427 192
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Hutari Puji Astuti
Nim : S540209010
Menyatakan dengan sesungguhnya, tesis yang berjudul Hubungan antara Pemanfaatan
Sumber Belajar dan Motivasi dengan Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidaan II
Mahasiswa Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakata,adalah betul-betul
karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan
ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Januari 2011
Yang membuat pernyataan
Hutari Puji Astuti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia, rahmat, taufik serta hidayah-Nya akhirnya tesis dengan judul “HUBUNGAN
ANTARA PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN MOTIVASI DENGAN
PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB II MAHASISWA PROGRAM
STUDI D III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN
2009/2010” dapat diselesaikan dengan baik. Tesis ini di susun sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan pada Program Studi Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat, penghargaan dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K), selaku Rektor Universitas Sebelas
Maret Surakarta dan pembimbing I disela kesibukannya masih berkenan meluangkan
waktu, pikiran,tenaga dalam memberikan petunjuk, arahan bimbingan dan saran –saran
dari awal sampai terselesainya penyusunan tesis ini.
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Prof. Dr. Didik G. Tamtomo, dr, PAK, MM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi
Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Jarot Subandono, dr. M.Kes, selaku Pembimbing II disela kesibukannya masih
berkenan meluangkan waktu, pikiran, tenaga dalam memberikan petunjuk, arahan
bimbingan dan saran –saran dari awal sampai terselesainya penyusunan tesis ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5. dr.P.Murdani K, MHPEd, selaku Ketua Program Minat Utama Pendidikan Profesi
Kesehatan Magister Kedokteran Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
6. Sunardi, SKM,Mkes, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada Surakartayang telah
memberikan ijin pada penulis untuk melakukan penelitian di Prodi D III Kebidanan
STIKES Kusuma Husada Surakarta.
7. Segenap Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada
penulis.
8. Tim Penguji tesis yang telah membentuk terlaksananya ujian sehingga dapat berjalan
dengan lancar.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan usulan tesis ini yang
tidak dapat penulis sebut satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan pihak-pihak tersebut diatas,
tesis ini tidak akan pernah terselesaikan dan penulis sampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya atas dedikasi berbagai pihak selama ini seraya berdoa semoga amal baktinya
diterima di sisi Allah SWT.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini jauh dari sempurna namun
demikian penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
bagi pihak-pihak yang membutuhkan bagi perkembangan keilmuan.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Surakarta, Januari 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK Hutari Puji Astuti, S540209010. 2011.Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dan
Motivasi terhadap Prestasi Belajar Mata kuliah Asuhan kebidanan II Mahasiswa
Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta. Komisi Pembimbing I :
Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K), pembimbing II : Jarot Subandono,
dr. M.Kes. Tesis, Program Studi Pebdidikan Profesi Kesehatan. Magister
Kedokteran Keluarga Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan
sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mata kuliah asuhan kebidanan
II mahasiswa Program studi D III kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Populasi mahasiswa tingkat II semester 4 Prodi D III Kebidanan
STIKES Kusuma Husada Surakarta dengan jumlah total 96 mahsiswa. Data
diperoleh dengan menyebarkan angket dan dokumentasi berupa nilai KHS
mahasiswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) terdapat pengaruh yang signifikan
pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan
II ( Fobservasi = 3,573; p= 0,032 < 0,05), (2) terdapat pengaruh yang signifikan
motivasi mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan
Kebidanan II (Fobservasi = 10,639; p= 0,002 < 0,05) dan (3) Ada pengaruh yang
signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar
mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II digunakan analisis variansi Two Ways
diperoleh hasil perhitungan analisis variansi dua jalan (Fobservasi = 6,083; p= 0,000 <
0,05).
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Ada pengaruh yang
signifikan antara pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar (p=0,032), (2)
Ada pengaruh yang signifikan motivasi dengan prestasi belajar (p= 0,002) dan (3)
Ada pengaruh signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi
belajar mahasiswa (p=0,000).
Kata kunci : Sumber belajar, motivasi belajar, prestasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Hutari Puji Astuti, S540209010.2011. Influence the utilization of learning resources and motivation towards achievement Learning Care Midwifery course Program Study D III Midwifery STIKES Kusuma Husada Surakarta. The first commission of supervision is Prof. Dr. H. Much. Syamsulhadi, dr. SpKJ (K), The second supervision is Jarot Subandono, dr. M.Kes. Tesis, Study Program: Master’s Degree of Family Medication. Interest: Health Profession Education, Graduate Program. Sebelas Maret University.
The aims of this study to determine the effect of the use of learning resources and motivate to midwifery care course Program Study D III Midwifery STIKES Kusuma Husada Surakarta.
This study was an analytic study with cross sectional approach. The population was student fourth semester program study D III Midwifery STIKES Kusuma Husada Surakarta, with total of 114 student, the sample used only 96 students in attendance. Data obtained by distributing questionnaires and documentation of the student’s Study Achievement Card. The results of this study shows : (1) there is a significant influence utilization of learning resources and academic achievement subjects Midwifery Care II (Fobs = 3.573, p = 0.032 <0.05),(2) there is a significant influence student motivation and academic achievement of students subject Midwifery care (Fobs = 10.639, p = 0.002 <0.05) and (3) there was a significant influence utilization of learning resouerces and motivation to students learning achievement Midwifery care course used analisys of variance Two Ways obtained by the calculation of two-way analysis of variance (Fobs = 6,083, p = 0.000 <0.05).
Conclusion this study shows that :(1) There is a positive significant relationship between the use of learning resources and academic (p = 0.032), (2) There was a significant influence motivation and academic achievement (p = 0.002) and (3)There was a significant influence utilization of learning resources and motivation to students learning achievement (p = 0.000). Keywords: Sources of learning, learning motivation, learning achievement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
PERNYATAAN ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR................................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii
ABSTRAK ................................................................................................................. xiv
ABSTRACT ............................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ...................................................................................... 6
1. Sumber belajar .............................................................................. 6
2. Motivasi belajar ........................................................................... 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Prestasi belajar ............................................................................. 36
4. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar
Asuhan Kebidanan II ................................................................... 44
5. Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Askeb II .. 45
B. Penelitian yang Relevan ................................................................... 46
C. Kerangka Teori .................................................................................. 47
D. Hipotesis ............................................................................................ 47
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................................................ 49
B. Subjek Penelitian, Populasi Dan Sampel .......................................... 49
C. Sumber Data Dan Teknik Pengumpulan Data ................................ 51
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 52
E. Definisi Operasional Variabel ........................................................... 53
F. Instrumen Penelitian .......................................................................... 55
G. Teknik Analisis Data ......................................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 62
B. Uji Prasyarat ........................................................................................ 75
C. Uji Hipotesis ........................................................................................ 76
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ......................................................... 77
E. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................. 82
B. Saran .................................................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 84
LAMPIRAN ............................................................................................................... 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Profil Quitter, Camper, dan Climber.....................................................................28
Tabel 2. Ringkasan ANOVA Untuk Menguji Hipotesis k Sampel.....................................61
Tabel 3. Distribusi frekuensi intensitas pemanfaatan sumber belajar.................................62
Tabel 4. Distribusi frekuensi tingkat motivasi mahasiswa..................................................64
Tabel 5. Distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa....................................................65
Tabel 6. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas
pemanfaatan sumber belajar rendah dan motivasi rendah....................................66
Tabel 7. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas
pemanfaatan sumber belajar rendah dan motivasi tinggi.....................................68
Tabel 8. Distribusi frekuensi prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan
sumber belajar sedang dan motivasi rendah.........................................................69
Tabel 9. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas
pemanfaatan sumber belajar sedang dan motivasi tinggi.....................................71
Tabel 10. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas
pemanfaatan sumber belajar tinggi dan motivasi rendah.....................................72
Tabel 11. Distribusi frekuensi data prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas
pemanfaatan sumber belajar tinggi dan motivasi tinggi.......................................74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 12. Uji normalitas dengan Chi Square......................................................................75
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Teori ………………………………………………........................47
Gambar 2. Diagram intensitas pemanfaatan sumber belajar...............................................63
Gambar 3. Diagram histogram tingkat motivasi mahasiswa ..............................................64
Gambar 4. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa.................................................66
Gambar 5. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan
sumber belajar rendah dan motivasi rendah......................................................67
Gambar 6. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan
sumber belajar rendah dan motivasi tinggi........................................................68
Gambar 7. Diagram histogram prestasi belajar mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan
sumber belajar sedang dan motivasi rendah......................................................70
Gambar 8. Diagram histogram prestasi mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber
belajar sedang dengan motivasi tinggi...............................................................71
Gambar 9. Diagram histogram prestasi mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber
belajar tinggi dan motivasi rendah....................................................................73
Gambar 10. Diagram histogram prestasi mahasiswa dengan intensitas pemanfaatan sumber
belajar tinggi dan motivasi tinggi......................................................................74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian...................................................................86
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian........................................................................................87
Lampiran 3. Kisi-kisi angket Pemanfaatan Sumber belajar...............................................88
Lampiran 4. Angket Pemanfaatan Sumber Belajar............................................................89
Lampiran 5. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar.............................................................94
Lampiran 6. Kuesioner Motivasi Belajar............................................................................95
Lampiran 7. Uji Reabilitas pemanfaatan Sumber Belajar..................................................98
Lampiran 8. Uji Reabilitas Motivasi Belajar.....................................................................199
Lampiran 9. Normalitas Data ...........................................................................................101
Lampiran 10. Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Sumber Belajar.................................102
Lampiran 11. Distribusi Frekuensi Motivasi.....................................................................103
Lampiran 12. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar..........................................................104
Lampiran 13. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber
Belajar Rendah Motivasi Rendah.................................................................105
Lampiran 14. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber
Belajar Rendah Motivasi Tinggi...................................................................106
Lampiran 15. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber
Belajar Sedang Motivasi Rendah.................................................................107
Lampiran 16. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber
Belajar Sedang Rendah Motivasi Tinggi......................................................108
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 17.Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber
Belajar Tinggi Motivasi Rendah...................................................................109
Lampiran 18.Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber
Belajar Tinggi Motivasi Tinggi....................................................................110
Lampiran 19.Univariate Analysis of Variance..................................................................111
Lampiran 20. Post Hoc Tests Pemanfaatan sumber belajar..............................................112
Lampiran 21. Lembar Kosultasi........................................................................................113
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan
kegiatan proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi tidak hanya ditentukan
oleh faktor pengajar atau dosen melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan
mahasiswa. Kurikulum baru tahun 2004 mempertegas bahwa proses
pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan sebagai
satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi dalam pembelajaran.
Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di Kampus sekarang
ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan
keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa
dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang
dibutuhkan dengan cepat sehingga dapat mempermudah proses studinya
(Dep.Kes RI, 2004).
Proses pendidikan bidan perlu ditanamkan sejak dini sikap ilmiah yaitu
kemampuan untuk berfikir kritis dan analitis, bersikap selektif terhadap segala
informasi yang membanjirinya dan sikap kemandirian dalam belajar guna
menghadapi perkembangan IPTEK yang semakin pesat. Tidak memungkikan
lagi seorang pendidik untuk mengajarkan semua konsep atau fakta kepada
mahasiswa, disamping tidak mungkin juga terbatas dalam menampung ilmu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Kemandirian belajar mahasiswa tercermin pada keaktifan mahasiswa dalam
memanfaatkan sumber belajar (As’ari, 2007).
Sumber belajar atau Learning resources semua sumber baik berupa data ,
orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam
belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga
mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai
kompetensi tertentu. Sumber belajar tidak hanya dari media cetak ataupun
internet, tetapi juga media peraga atau laboratorium. Dengan alat bantu atau
peraga yang ada di laboratorium dapat membantu mahasiswa untuk berlatih
dan mempraktekkan apa yang telah didapatkannya dalam teori. Sehingga
dengan sumber belajar tersebut mahasiswa diharapkan dapat memperoleh ilmu
dengan cepat dan terbaru, sehingga prestasi belajar dari mahasiswa bisa
menjadi baik dan meningkat (Karwono, 2009).
Mahasiswa dikatakan berhasil dalam proses pendidikan, apabila dapat
menyelesaikan suatu program pendidikan tepat pada waktunya dengan prestasi
yang baik. Salah satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan
mahasiswa adalah motivasi untuk belajar. Motivasi merupakan salah satu hal
yang mendukung dalam pendidikan dan mendasari peserta didik dalam
melaksanakan belajarnya. Motivasi belajar setiap orang satu dengan yang
lainnya bisa jadi tidak sama, tergantung dari apa yang diinginkan orang yang
bersangkutan (Brain, 2010). Contohnya seorang mahasiswa mempunyai
motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cumlaude dan
mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orang tua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Motivasi tiap orang berbeda-beda karena pengaruh beberapa faktor,
diantaranya : perbedaan fisiologis, perbedaan rasa aman, perbedaan kasih
sayang atau afeksi, perbedaan harga diri dan perbedaan aktualisasi diri.
Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik yang bersifat internal maupun
eksternal akan menyebabkan kurang bersemangatnya mahasiswa dalam
melakukan proses pembelajaran. Faktor intern yaitu dari dalam diri mahasiswa
yang meliputi : kecerdasan, bakat, minat, motivasi diri, disiplin diri dan
kemandirian. Sedangkan faktor ekstern adalah dari luar mahasiswa yang
meliputi : lingkungan alam, kondisi sosial, ekonomi, lingkungan kuliah,
dosen, kurikulum dan sebagainya. Adakalanya mahasiswa yang mempunyai
kemampuan dan kecakapan yang baik, karena kurang adanya kemauan dan
dorongan dari diri peserta didik tersebut maka hasil belajar atau prestasi yang
dicapai mahsiswa kurang optimal (Syah, 2006).
Kemampuan intelektual mahasiswa sangat menentukan keberhasilan
mahasiswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi. Adapun prestasi
dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia.
Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada sesuatu yang mendorong
pribadi yang bersangkutan yaitu adanya motivasi dalam diri mahasiswa
tersebut. Prestasi belajar mahasiswa sangat luas cakupannya sesuai dengan
mata kuliah yang diajarkan. Penelitian ini hanya memfokuskan pada prestasi
belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II (persalinan). Sumber belajar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dimanfaatkan pada mata kuliah Asuhan kebidanan II dapat mewakili sumber
belajar yang dibutuhkan oleh mahasiswa kebidanan, karena dalam mata kuliah
Asuhan Kebidanan II mempelajari tentang konsep dasar tentang persalinan, di
mana seorang bidan harus bisa menolong persalinan dengan trampil (GBPP,
2004).Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang mengkaji hubungan antara pemanfaatan sumber belajar dan
motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II Mahasiswa
Program Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010.
B. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar ( Perpustakaan,
Internet, Laboratorium ) dan motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah
Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma
Husada Surakarta tahun 2009/2010 ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber
belajar dan motivasi dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan
Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada
Surakarta Tahun 2009/2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar dengan
prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program
Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010.
b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dengan prestasi belajar
mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III
STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010.
c. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar dan motivasi
dengan prestasi mata kuliah Asuhan kebidanan II mahasiswa Program
Studi D III STIKES Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pada pembaca
mengenai hubungan antara pemanfaatan sumber belajar dan motivasi
dengan prestasi mata kuliah asuhan kebidanan II.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak
institusi pendidikan mengenai pentingnya pemanfaatan sumber belajar
dan motivasi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada para
pendidik atau dosen dalam mengevaluasi cara mengajar sehingga dapat
meningkatkan capaian prestasi belajar mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Sumber Belajar
a. Pengertian Sumber Belajar
Edgar Dale (1969) dalam As’ari (2007) seorang ahli pendidikan
mengemukakan sumber belajar adalah, ' segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.' Pendapat lain
dikemukakan oleh Association Educational Comunication and
Tehnology (AECT) (1977) yaitu ' berbagai atau semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa
dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001) memberikan pengertian
sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna
memberikan kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya. Menurut
pendapat ahli lain dikemukakan oleh Mulyasa (2003) menyatakan
bahwa “sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan
kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah
informasi, pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan dalam proses
belajar mengajar. Pendapat dari beberapa ahli tersebut menunjukkan
bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya
diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk
keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber
belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya
sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
b. Klasifikasi Sumber Belajar
Pengertian sumber belajar tadi melahirkan pembagian jenis
sumber belajar dari beberapa pendapat. Menurut Mulyasa (2003)
membagi sumber belajar menjadi 7 kelompok, antara lain :
1). Manusia (People)
Manusia yaitu orang yang menyampaikan pesan secara
langsung: seperti guru konselor, administrator, yang diniati secara
khusus dan disengaja untuk kepentingan belajar (by design).
Manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan penyaji
pesan, tidak termasuk mereka yang menjalankan fungsi
pengembangan dan pengolahan sumber belajar, misalnya guru
Pembina, tutor, murid, pemain, pembicara tidak termasuk tim guru
pembimbing kurikulum, peneliti, produser, tehnisi dan lain- lain.
Disamping itu ada pula orang tidak diniati untuk kepentingan
proses belajar mengajar tetapi memiliki sesuatu keahlian yang bias
dimanfaatkan untuk kepentingan proses belajar mengajar, misalnya
pemimpin perusahaan, pengurus koperasi, dan sebagainya. Orang -
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
orang tersebut tidak diniati, tetapi sewaktu – waktu bisa
dimanfaatkan untuk kepentingan belajar (Mulyasa, 2003).
2). Bahan (Materials)
Bahan yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran: baik
yang diniati secara khusus seperti film pendidikan, peta, grafik,
buku paket, dan sebagainya, yang biasanya disebut media
pengajaran (instructional media), maupun bahan yang bersifat
umum (Setiadji, 1995).
3). Lingkungan (Setting)
Lingkungan yaitu ruang dan tempat dimana sumber – sumber dapat
berinteraksi dengan para peserta didik. Ruang dan tempat yang
diniati secara sengaja untuk kepentingan belajar, misalnya
perpustakaan, ruang kelas, laboratorium, ruang micro teaching, dan
sebagainya. Disamping itu, ada pula ruang dan tempat yang tidak
diniati untuk kepentingan belajar, namun bisa dimanfaatkan;
misalnya museum, kebun binatang, kebun raya, candi, dan tempat–
tempat beribadah ( Munir, 2009 ).
4). Alat dan Peralatan (Tool and Equipment)
Alat adalah sesuatu ( biasa pula disebut hard ware atau perangkat
keras) yang diberikan untuk menyampaikan pesan. Atau dengan
kata lain alat dan peralatan adalah sumber belajar untuk produksi
dan atau memainkan sumber–sumber lain. Alat dan peralatan untuk
produksi menghasilkan misalnya kamera untuk produksi foto dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
tape recorder. Sedangkan alat dan peralatan yang digunakan untuk
memainkan sumber lain misalnya proyektor, film, pesawat televise,
pesawat radio dan sebagainya ( Mulyasa, 2003).
5). Aktivitas (Aktivity)
Aktivitas yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan
kombinasi antar suatu tehnik dengan sumber lain untuk
memudahkan belajar, misalnya pengajaran berprograma
merupakan kombinasi antara teknik penyajian bahan dengan buku,
contoh lain seperti simulasi dan karya wisata ( Munir, 2009).
6). Pesan (Message)
Pesan adalah pelajaran atau informasi yang diteruskan oleh
komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti dan data. Contoh:
Semua bidang studi atau mata pelajaran seperti IPS, IPA, Bahasa,
Politik, Ekonomi, Logika, Etika, Kesehatan dan lain - lain
( Akhmad, 2008 ).
Sumber belajar selalu membawa pesan yabg akan dimanfaatkan
oleh pemakainya. Di dalam hal ini setiap pemakai sumber belajar
harus memperhatikan bagaimana pesan yang terkandung dan
bagaimana menangkapnya ( Sudono, 2000).
7). Tehnik (Technic)
Teknik adalah prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk
menggunakan bahan, peralatan, orang dan lingkungan untuk
menyampaikan pesan. Contohnya pengajaran terprogram, belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
sendiri, simulasi, permainan, demonstrasi, kuliah, ceramah, Tanya
jawab ( Munir, 2009 ).
Klasifikasi sumber belajar menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
(2001) meliputi :
1). Sumber belajar tercetak : buku, majalah, brosur, poster, denah,
ensiklopedi, kamus, dan lain–lain.
2). Sumber belajar non cetak; film, video, model, audio cassette,
transparansi, realita, objek, dan lain-lain.
3). Sumber belajar yang terbentuk fasilitas: perpustakaan, ruang
belajar, studio, lapangan olahraga, dan lain-lain.
4). Sumber belajar yang berupa kegiatan : Wawancara, kerja
kelompok, observasi, simulasi, permainan dan lain–lain.
5). Sumber belajar yang berupa lingkungan di masyarakat, taman,
terminal, took, pasar, pabrik, museum, dan lain–lain.
Secara garis besar terdapat dua jenis sumber belajar menurut
Depdiknas (2004), pertama sumber belajar yang dirancang (learning
resources by designed) yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat dan
dipergunakan dalam suatu proses pembelajaran dengan tujuan tertentu.
Contohnya buku, slide, ensiklopedi dan film (VCD). Kedua, sumber
belajar yang ada di lingkungan sekitar yaitu sumber belajar yang dapat
dimanfaatkan atau digunakan (learning resources by utilization)
berada di masyarakat dan tidak dirancang secara khusus. Contohnya
pasar, tokoh masyarakat, museum, lembaga pemerintahan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
sebagainya. Berbagai jenis sumber belajar tersebut, pada dasarnya
tidak boleh dilihat secara parsial. Hendaknya dipandang sebagai satu
kesatuan yang utuh dalam sebuah proses pembelajaran. Semua jenis
sumber belajar yang memang sesuai, perlu dipertimbangkan demi
tercapainya pembelajaran lebih baik. Dengan demikian diharapkan
akan berdampak positif terhadap hasil pembelajaran. Mengingat begitu
luasnya sumber belajar, maka perencanaan yang matang mesti
dilakukan (Ahmad, 2008). Beberapa sumber belajar yang dapat
dipertimbangkan untuk dimanfaatkan adalah :
1).Perpustakaan
Selama ini, perpustakan di sekolah hanya sebagai pelengkap.
Padahal, keberadaannya sangat penting sebagai salah satu sumber
belajar. Perpustakan dapat digunakan sebagai sarana peningkatan
wawasan dan pengetahuan, meningkatkan minat dan kebiasaan
membaca siswa, sarana pencarian pengetahuan/informasi dan
perpustakan pun dapat digunakan sebagai tempat diskusi, ajang
bertukar pikiran antara kelompok belajar. Oleh karena itu sebuah
perpustakaan haus memenuhi persyaratan minimal yang meliputi,
pertama, perpustakan dikelola secara baik. Kedua, tersedianya
literatur (sumber bacaan) baik berupa buku pelajaran, berbagai
bacaan, majalah, kamus ensiklopedi dan sebagainya. Ketiga,
memiliki ruang atau tempat yang memadai dan nyaman sehingga
siswa betah berlama-lama di perpustakaan. Keempat, kemudahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
siswa untuk memanfaatkan segala fasilitas yang ada di
perpustakaan untuk menunjang proses pembelajaran
(Wijaya, 2008).
Berbagai ensiklopedia, buku-buku dengan beraneka tema dapat
dikumpulkan dan ditata rapi di ruang perpustakaan . Perpustakaan
memiliki fungsi sebagai ”jantung sekolah”karena di dalamnya
berisi berbagai informasi yang dapat membantu setiap orang yang
menggunakannya untuk mengembangkan diri (Sudono, 2000).
Istilah perpustakaan berasal dari kata latin ”liber” atau ”libri”
artinya buku. Dari kata latin tersebut terbentuklah istilah librarius
yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Inggris terkenal dengan
istilah Library, ( Jerman ) bibliothek, ( Perancis ) bibliotheque, (
Belanda ) bibliotheek. Semua istilah ini berasal dari bahasa Yunani
biblia artinya tentang buku. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia:
pustaka artinya kitab. Kata dasar dari perpustakaan adalah pustaka.
Menurut kamus “The Oxford English Dictionary”, kata “library”
atau perpustakaan mulai digunakan dalam bahasa Inggris tahun
1374, yang berarti sebagai “suatu tempat buku-buku diatur untuk
dibaca, dipelajari atau dipakai sebagai bahan rujukan”.
Perpustakaan merupakan salah satu penunjang dalam
meningkatkan sumber belajar yang sekaligus sebagai wadah dari
berbagai disipilin ilmu pengetahuan yang juga menunjang atau
sebagai sarana dalam mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dibidangpendidikan. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari
suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan
pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku ( non
book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan
tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh
setiap pemakainya. Jadi, perpustakaan adalah suatu unit kerja dari
suatu lembaga yang berisi koleksi buku sebagai penunjang dalam
meningkatkan sumber belajar yang diatur untuk dibaca, dipelajari,
dan dijadikan bahan rujukan (Mita,2010). Penyelenggaraan
perpustakaan sebagai sumber belajar merupakan suatu keharusan
dan amat penting dalam pendidikan (UU No. 2/1989, pasal 35).
Selain perpustakaan manual ada juga perpustakaan elektronik,
yaitu sekumpulan kegiatan yang menggabungkan koleksi-koleksi,
layanan dan orang untuk mendukung penuh siklus penciptaan,
diseminasi, pemanfaatan dan penyimpanan data informasi serta
pengetahuan dalam segala format yang telah dievaluasi, diatur,
diarsip dan disimpan. sebuah sistem perpustakaan yang
menggunakan media eleltronik dalam meyampaikan informasi dan
sumber yang dimiliki. Media elektronik yang digunakan ini dapat
diartikan secara luas seperti melalui komputer, telepon, internet
dan lain sebagainya (Kamus Komputer, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2). Media Belajar atau Alat Peraga
Media belajar yang dimaksud adalah berbagai alat, bahan yang bisa
digunakan untuk membantu dalam penyamapaian materi
pembelajaran. Media tersebut baik dibuat sendiri maupun kaya
orang lain. Berbagai media yang ada perlu digunakan secara
optimal dan tentu saja harus dipelihara dan dijaga kelaikannya.
Media yang telah rusak segera diperbaiki bahkan diganti. Media
yang belum ada dan sekiranya berguna perlu dipikirkan untuk
dimiliki, dengan cara membeli atau mengajukan bantuan. Media
yang perlu dipertimbangkan untuk dimiliki terutama media
elektronik (produk teknologi komunikasi). Biasanya dengan
menggunakan media seperti ini pembelajaran akan lebih hidup dan
siswa pun lebih antusias mengikutinya. Berbagai media seperti
slide film, proyektor, VCD dapat digunakan sewaktu waktu
sebagai sumber belajar ( Wijaya, 2008 ).
Alat peraga berfungsi untuk menerangkan atau memperagakan
suatu mata pelajaran dalam proses belajar mengajar.Adapun alat
peraga tersebut dapat berupa media dua dimensi ( charta ) dan juga
tiga dimensi ( bagan ) (Sudono, 2000 ).
3). Majalah Dinding
Sumber belajar ini layak dipertimbangkan terutama bagi
pembelajaran Bahasa Indonesia/Inggris. Mading dapat menjadi
sarana penyebar informasi atau pengetahuan dari hasil karya siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
baik berupa karangan, puisi, cerpen dll. Di samping iu mading bisa
menjadi motivasi bagi siswa untuk senang membaca, terdorong
berkarya sekaligus bisa saling belajar atau menilai antar karya satu
dengan yang lainnya ( As’ari, 2007).
Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi madding
adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling
sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah
terasa dominan di dalamnya, sementara itu penyajiannya biasa
dipampang pada dinding atau yang sejenisnya ( Nursito, 1999 ).
Dalam membangun SDM dunia pendidikan dituntut untuk mampu
mengikuti (update) perkembangan aplikasi IPTEK didunia Industri
agar lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan
pasar. Dari fakta tersebut salah satu cara untuk mampu mengikuti
perkembangan IPTEK yang cepat adalah selalu akses informasi yang
up to date dan semua itu dapat di dapat melalui internet. Proses Belajar
adalah proses untuk merubah dari yang tidak tahu menjadi tahu. Maka
didalam belajar terdapat informasi (pengetahuan) yang harus diberikan
kepada peserta didik. Untuk memperoleh informasi harus dicari dari
sumber-sumber informasi. Salah satu sumber informasi adalah internet.
Internet adalah pusat informasi yang multi bidang. Semua aspek
kehidupan baik yang berdampak positif maupun negative dapat diakses
dan diperoleh dari internet. Oleh karena itu dalam pemanfaatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
internet kita harus memiliki filter keimananan serta moralitas yang
baik untuk menyeleksi informasi yang akan kita peroleh (Catur, 2009).
Beberapa manfaat internet untuk kepentingan pembelajaran adalah:
1) Pengembangan Profesional
a) Meningkatkan pengetahuan
b) Berbagi sumber informasi diantara rekan sejawat/
sedepartemen
c) Berkomunikasi keseluruh belahan dunia
d) Kesempatan untuk menerbitkan /mengumumkan secara
langsung
e) Mengatur komunikasi secara teratur
f) Berpatisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik local
maupun internasional .
2) Sumber Belajar/Pusat Informasi
a) Informasi media dan metodologi pembelajaran
b) Bahan baku & bahan ajar untuk segala bidang pelajaran
c) Akses informasi IPTEK
d) Bahan Pustaka/referensi
3) Belajar sendiri secara cepat :
a) Meningkatkan pengetahuan
b) Belajar berinteraktif
c) Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
4) Menambah wawasan, pergaulan, pengetahuan, pengembangan
karier :
a) Meningkatkan komunikasi dengan seluruh masyarakat lain
b) Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh
dunia
c) Informasi beasiswa, lowongan pekerjaan, pelatihan.
d) Hiburan (Catur, 2009).
Untuk mahasiswa internet bermanfaat sebagai :
1 ) Belajar sendiri secara cepat :
a) Meningkatkan pengetahuan
b) Belajar berinteraktif
c) Mengembangkan kemampuan di bidang penelitian
2) Memperkaya diri :
a) Meningkatkan komunikasi dengan siswa lain
b) Meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada diseluruh
dunia (Tofa, 2010).
Pemanfaatan Internet, dalam dunia pendidikan, dapat digunakan pihak
siswa dan guru untuk dua hal :
1) Pertama, pemakaian internet untuk kepentingan administrasi dan
manajemen pendidikan, di tiap sekolah, dan secara nasional.
Manajemen data pendidikan bisa dilakukan secara berangkai,
terhubung dalam satu sistem komunikasi dua arah, mulai dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kantor Departemen Pendidikan, dinas propinsi, kabupaten kota,
sampai ke masing-masing sekolah, dan sebaliknya. Dengan begitu,
administrasi pendidikan yang mencakup lalulintas informasi
pendidikan bisa dilaksanakan dengan mudah, lancar, cepat, dan
lebih murah.
2) Kedua, penggunaan internet untuk ( alat pembelajaran) dan atau
sumber belajar. Negara kita termasuk yang tertinggal dalam
Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran. Bahkan, kita
terbelakang dalam Pemanfaatan teknologi pembelajaran dengan
pemakaian komputer non internet, sekalipun. Padahal, komputer
telah cukup lama dan cukup banyak tersebar di sekolah, dan di
tengah masyarakat (Ardelbee, 2010).
c. Memilih Sumber Belajar
Telah kita ketahui bersama bahwa upaya untuk mengoptimalkan
sumber belajar merupakan sesuatu yang penting. Mengapa? Karena
dengan penggunaan sumber belajar akan dihasilkan proses
pembelajaran yang berkualitas, menarik dan menyenangkan bagi para
siswa. Memilih sumber belajar harus didasarkan pada kriteria tertentu,
menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2001) ada dua macam, yaitu
“Kriteria umum dan kriteria berdasarkan tujuan yang hendak dicapai”.
Kriteria–kriteria tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Kriteria Umum
a) Ekonomi dalam pengertian murah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Ekonomi tidak berarti harganya rendah, dapat juga dana untuk
pengadaan sumber belajar cukup tinggi namun karena
pemanfaatannya untuk jangka panjang sehingga terhitung
murah. Misalnya video, tape recorder.
b) Praktis dalam sederhana
Praktis maksudnya tidak memerlukan pelayanan serta
pengadaan sampingan yang sulit dan langka. Sederhana
maksudnya tidak memerlukan ketrampilan khusus yang rumit.
Semakin praktis dan sederhana sumber belajar itu, akan
semakin diprioritaskan untuk diplih dan dimanfaatkan.
c) Mudah diperoleh
Sumber belajar sedapat mungkin berada di dekat tempat
kegiatan belajar berlangsung, tidak perlu diadakan atau dibeli
di toko. Sumber belajar yang tidak dirancang mudah diperoleh
dan dapat dicari di lingkungan sekitar.
d) Bersifat fleksibel
Sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
pendidikan dan tidak dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya
kemajuan teknologi, nilai budaya, berbagai keinginan pemakai
sumber belajar itu sendiri. Contohnya: kaset video bersifat
fleksibel karena dapat dipakai untuk beberapa program
instruksional.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
e) Komponen–komponen yang sesuai dengan tujuan
Sering terjadi sumber belajar mempunyai tujuan yang sesuai,
pesan cocok, tetapi keadaan fisik tidak terjangkau, karena di
luar kemampuan yang disebabkan oleh biaya yang tinggi dan
memakan waktu lama (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai ,2001).
2) Kriteria Berdasarkan Tujuan
Beberapa kriteria memilih sumber belajar berdasarkan tujuan
antara lain:
a) Sumber belajar untuk memotivasi
Sumber belajar untuk memotivasi terutama berguna untuk
memotivasi mereka terhadap mata pelajaran yang diberikan.
Misalnya dengan memanfaatkan gambar–gambar yang
menarik, darmawisata.
b) Sumber belajar untuk pengajaran
Yaitu untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang biasanya
dipakai oleh guru untuk memperluas bahan pelajaran,
melengkapi kekurangan bahan, sebagai kerangka bahan yang
sistematis.
c) Sumber belajar untuk penelitian
Merupakan bentuk yang dapat diobservasi, analisis, dan dicatat
secara teliti. Jenis sumber belajar ini diperoleh langsug di
tengah masyarakat atau lingkungan. Sedangkan sumber belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
yang di rancang dapat dibentuk melalui rekaman video ataupun
audio.
d) Sumber belajar untuk memecahkan masalah
Beberapa ciri yang harus diperhatikan, misalnya sebelum
dimulai perlu diketahui apakah masalah yang dihadapi sudah
cukup jelas sehingga dapat diperoleh sumber belajar yang tepat.
Apakah sumber belajar memungkinkan didapat atau disediakan
dan dimanakah dapat diperoleh. Apakah sumber belajar
tersebut masih actual, seperti apa jenisnya, dan apakah sumber
belajar lain dapat dipakai. Kemudian dapat dibuat kesimpulan
benarkah atau tepatkah keputusan yang diambil terhadap
sumber belajar itu.
e) Sumber belajar untuk presentasi
Sumber belajar macam ini lebih ditekankan sebagai alat metode
atau strategi untuk menyampaikan pesan. Fungsi sumber
belajar ini sebagai metode, tehnik, atau strategi. Jadi sumber
belajar merupakan perantara dari pesan siswa
(Nana Sudjana dan Ahmad Rivai ,2001).
Sedangkan menurut Sudrajat ( 2008 ), dalam memilih sumber belajar
harus memperhatikan kriteria sebagai berikut :
1) Ekonomis
Tidak harus terpatok pada harga yang mahal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
2) Praktis
Tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka
3) Mudah
Dekat dan tersedia di sekitar lingkungan kita
4) Fleksibel
Dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan instruksional
5) Sesuai dengan tujuan
Mendukung proses dan pencapaian tujuan belajar, dapat
membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa.
Selain pertimbangan tersebut di atas Sanjaya ( 2008 ) mengungkapkan
sejumlah pertimbangan lain yang dapat kita gunakan dalam memilih
media pembelajaran yang tepat yakni dengan menggunakan kata
ACTION ( Access, Cost, Technology, Interactivity, Organization,
Novelty ), yaitu :
1) Access
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih
media, apakah media yang diperlukan itu tersedia, mudah dan
dapat di manfaatkan.
2) Cost
Hal ini menyangkut pertimbangan biaya yang dikeluarkan untuk
penggunaan suatu media harus seimbang dengan manfaatnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3) Technology
Dalam pemilihan media perlu juga dipertimbangkan ketersediaan
teknologinya dan kemudahan dalam penggunaannya.
4) Interactivity
Media yang baik adalah media yang mampu menghadirkan
komunikasi dua arah atau interaktifitas.
5) Organization
Menyangkut pertimbangan dukungan organisasiatau lembaga dan
bagaimana pengorganisasiannya.
6) Novelty
Menyangkut pertimbangan aspek kebaruan dari media yang dipilih,
media yang lebih baru biasanya lebih menarik dan lebih baik.
d. Fungsi Sumber Belajar
Sumber belajar yang ada dapat berfungsi dalam pembelajaran jika
dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Menurut Mulyasa (2003)
dalam keragaman sifat sifat dan kegunaan sumber belajar dapat
dirumuskan kegunaannya sebagai berikut :
1) Merupakan pembuka jalan dan pengembangan wawasan terhadap
proses belajar mengajar yang ditempuh.
2) Merupakan pemandu teknis dan langkah–langkah operasional untuk
menelusuri secara teliti guna penguasaan keilmuan tuntas.
3) Memberikan ilustrasi dan contoh–contoh yang berkaitan dengan
aspek–aspek bidang keilmuan yang dipelajari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
4) Memberikan petunjuk dan gambaran kaitan bidang keilmuan yang
sedang dipelajari dengan berbagai bidang keilmuan lainnya.
5) Menginformasikan sejumlah penemuan baru yang pernah diperoleh
orang lain yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu.
6) Menunjukkan berbagai permasalahan yang timbul dan merupakan
konsekuensi logis dalam suatu bidang keilmuan yang menuntut
adanya kemampuan pemecahan dari orang yang mengabdikan diri
dalam bidang tersebut.
Fungsi sumber belajar menurut Lasa (2007), meliputi :
1) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan
mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan
waktu secara lebih baik dan mengurangi beban guru dalam
menyajikan informasi sehingga dapat lebih banyak membina dan
mengembangkan gairah.
2) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih
individual dengan cara mengurangi kontrol guru yang kaku dan
tradisional dan memberikan kesempatan pada siswa untuk
berkembang sesuai dengan kemampuannya.
3) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
dengan cara perencanaan program pembelajaran yang lebih
sistematis dan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi
oleh penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
4) Lebih memantapkan pembelajaran dengan jalan meningkatkan
kemampuan sumber belajar, penyajian informasi dan bahan secara
lebih konkrit.
5) Memungkinkan belajar secara seketika yaitu mengurangi
kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit, memberikan pengetahuan
yang sifatnya langsung.
6) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas dengan
menyajikan informasi yang mampu menembus batas geografis.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Huitt (2001) mengatakan motivasi adalah suatu kondisi atau status
internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau
hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif bertindak
dalam rangka mencapai suatu tujuan. Jadi ada tiga kata kunci tentang
pengertian motivasi menurut Huitt (2001), yaitu: 1) kondisi atau status
internal itu mengaktifkan dan memberi arah pada perilaku seseorang;
2) keinginan yang memberi tenaga dan mengarahkan perilaku
seseorang untuk mencapai suatu tujuan; 3) Tingkat kebutuhan dan
keinginan akan berpengaruh terhadap intensitas perilaku seseorang.
Thursan Hakim (2000) mengemukakan pengertian motivasi adalah
suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan
suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam belajar, tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
ketekunan siswa sangat ditentukan oleh adanya motif dan kuat
lemahnya motivasi belajar yang ditimbulkan motif tersebut.
Pengertian motivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Danim
(2004) motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan,
semangat, tekanan, atau mekanisme psikologis yang mendorong
seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu
sesuai dengan apa yang dikehendakinya. Motivasi paling tidak memuat
tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor pendorong atau pembangkit
motif, baik internal maupun eksternal, (2) tujuan yang ingin dicapai,
(3) strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan tersebut.
b. Macam-macam Motivasi
Menurut Syah (2006), motivasi dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1) Motivasi intrinsik
Adalah hal atau keadaan yang berasal dari dalam diri peserta didik
sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.
2) Motivasi ekstrinsik
Adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu peserta
didik yang juga mendorongnya melakukan kegiatan belajar.
Macam motivasi menurut Stoltz dalam Rozyndra (2008),
mengelompokkan individu menjadi tiga: quitter, camper, dan climber.
Pengunaan istilah ini memang berdasarkan pada sebuah kisah ketika
para pendaki gunung yang hendak menaklukan puncak Everest. Ia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
melihat ada pendaki yang menyerah sebelum pendakian selesai, ada
yang merasa cukup puas sampai pada ketinggian tertentu, dan pula
yang benar-benar berkeinginan menaklukan puncak tersebut. Itulah
kemudian dia mengistilahkan orang yang berhenti di tengah jalan
sebelum usai sebagai quitter, kemudian mereka yang merasa puas
berada pada posisi tertentu sebagai camper, sedangkan yang terus
ingin meraih kesuksesan ia sebut sebagai climber. Teori ini sebenarnya
tetap melihat pada motivasi individu. Mereka yang berjiwa quitter
cenderung akan mati di tengah jalan ketika pesaingnya terus berlari
tanpa henti. Sementara mereka yang berjiwa camper merasa cukup
puas berada atau telah mencapai sebuah target tertentu, meskipun
tujuan yang hendak dicapai masih panjang. Dan mereka yang berjiwa
climber akan terus pantang mundur menghadapi hambatan yang ada di
hadapannya. Ia anggap itu sebagai sebuah tantangan dan peluang untuk
meraih hal yang lebih tinggi yang belum diraih orang lain. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel d bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tabel 1. Profil Quitter, Camper, dan Climber
Profil Ciri, Deskripsi dan Karakteristik Quitter 1. Menolak untuk mendaki lebih tinggi lagi
2. Gaya hidupnya tidak menyenangkan atau datar dan “tidak
lengkap”
3. Bekerja sekedar cukup untuk hidup
4. Cenderung menghindari tantangan berat yang muncul dari
komitmen yang sesunguhnya
5. Jarang sekali memiliki persahabatan yang sejati
6. Dalam menghadapi perubahan mereka cenderung melawan
atau lari dan cenderung menolak dan manyabot perubahan
7. Terampil menggunakan kata-kata yang sifatnya membatasi,
seperti “tidak mau”, “mustahil”, “ini konyol”, dsb.
8. Kemampuannya kecil atau bahkan tidak ada sama sekali;
mereka tidak memiliki visi dan keyakinan akan masa depan,
kontribusinya sangat kecil
Camper 1. Mereka mau untuk mendaki, meskipun akan “berhenti” di pos
tertentu, dan merasa cukup sampai disitu.
2. Mereka merasa cukup puas telah mencapai suatu tahapan
tertentu (satis-ficer)
3. Masih memiliki sejumlah inisiatif, sedikit semangat, dan
beberapa usaha
4. Mengorbankan kemampuan individunya untuk mendapatkan
kepuasan, dan mampu membina hubungan dengan para
camper lainnya.
5. Menahan diri terhadap perubahan, meskipun kadang tidak
menyukai perubahan besar karena mereka merasa nyaman
dengan kondisi yang ada
6. Mereka menggunakan bahasa dan kata-kata yang
kompromistis, misalnya, “Ini cukup bagus,” atau “Kita
cukuplah sampai sini saja”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
7. Prestasi mereka tidak tinggi, dan kontribusinya tidak besar
juga
8. Meskipun telah melalui berbagai rintangan, namun mereka
akan berhenti juga pada suatu tempat dan mereka “berkemah”
di situ
Climber 1. Mereka membaktikan dirinya untuk terus “mendaki”, mereka
adalah pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan-
kemungkinan.
2. Hidupnya “lengkap” karena telah melewati dan mengalami
semua tahapan sebelumnya. Mereka menyadari bahwa akan
banyak imbalan yang diperoleh dalam jangka panjang melalui
“langkah-langkah kecil” yang sedang dilewatinya
3. Menyambut baik tantangan, memotivasi diri, memiliki
semangat tinggi, dan berjuang mendapatkan yang terbaik dari
hidup; mereka cenderung membuat segala sesuatu terwujud
4. Tidak takut menjelajahi potensi-potensi tanpa batas yang ada
di antara dua manusia; memahami dan menyambut baik risiko
menyakitkan yang diimbulkan karena bersedia menerima
kritik
5. Meyambut baik setiap perubahan, bahkan ikut mendorong
perubahan tersebut ke arah yang positif
6. Bahasa yang digunakan adalah bahasa dan kata-kata yang
penuh dengan kemungkinan-kemungkinan; mereka berbicara
tentang apa yang bisa dikerjakan dan cara mengerjakannya;
mereka berbicara tentang tindakan, dan tidak sabar dengan
kata-kata yang tidak didukung dengan perbuatan
7. Memberikan kontribusi yang cukup besar karena bisa
mewujudkan potensi yang ada pada dirinya
8. Mereka tidak asing dengan situasi yang sulit karena kesulitan
merupakan bagian dari hidup
(Rozyndra, 2008)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Macam motivasi menurut pendapat ahli lain meliputi :
1) Motivasi positif
Adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar
menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan
kemungkinan untuk mendapatkan hadiah.
2) Motivasi negatif
Adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau
melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang
digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan (Anonim, 2010).
c. Bentuk-bentuk Motivasi
Menurut Sardiman (2007), bentuk-bentuk motivasi bisa dengan
memberikan hadiah, adanya saingan atau kompetisi, ego-implovement,
memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk
belajar, minat, tujuan yang diakui.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar disekolah yaitu sebagai berikut :
1) Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai
angka/nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah
nilai ulangan atau niali-nilai pada rapot angkanya baik-baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi. karena dengan
adanya hadiah maka seseorang akan berusaha untuk belajar atau
bekerja dan menguasai suatu pekerjaan atau bidang tertentu
3) Saingan / kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi
untuk mendorong belajar siswa. Saingan atau kompetisi ini menilai
siswanya tentang keinginannya untuk maju dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa, baik melalui persaingan individual maupun
persaingan kelompok. Dalam dunia pendidikan persaingan
individual maupun persaingan kelompok terjadi dalam diri siswa
dimana siswa selalu menginginkan sesuatu yang terbaik bagi
dirinya ataupun kelompoknya dibandingkan dengan lainnya.
4) Ego - Involvement
Ego-Involvement berhubungan dengan ketekunan dan keinginan
siswa dalam mengerjakan tugas, yaitu kesadaran siswa akan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan, sehingga
bekerja keras dengan
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras
denga mempertaruhkan harga diri. Penyelesaian tugas dengan baik
adalah simbol kebanggaan dan harga diri begitu juga untuk siswa si
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
subyek belajar. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi
karena harga dirinya.
5) Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada
ulangan. Tetapi harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu
sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan
bersifat rutinitas.
6) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi
kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar semakin
mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada
motivasi siswa untuk terus belajar.
7) Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus
merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian
yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan
harga diri.
8) Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
9) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala
sesuatu kegiatan yang tanpa maksud.
10) Minat
Motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi
muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah
kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok.
11) Tujuan yang diakui
Runusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan
merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan
memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna
dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar
(Sardiman, 2005).
d. Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman (2007), fungsi motivasi antara lain :
1) Mendorong manusia untuk berbuat
2) Menentukan arah perbuatan
3) Menyeleksi perbuatan
Fungsi motivasi menurut Masofa (2007) adalah sebagai berikut :
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan seperti
timbulnya dorongan untuk belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya mengarahkan
perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3) Motivasi berfungsi sebagai penegak artinya besar kecilnya
motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan.
Ada tiga fungsi motivasi menurut Hamalik (2003) yaitu sebagai
berikut :
1) Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah artinya menggerakkan
perbuatan kearah pencapaian tujuan yang diinginkannya.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin,
besar kecilnya motivasi akan menentukan sepat atau lambannya
pekerjaan
e. Ciri-ciri Motivasi
Motivasi yang ada pada diri manusia memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam
waktu yang lama, tidak bernah berhenti sebelum selesai)
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa),tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai).
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah
4) Lebih senang bekerja sendiri
5) Cepat bosan dengan tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu)
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
(Sardiman, 2007).
Apabila peserta didik memiliki ciri-ciri di atas, berarti selalu memiliki
motivasi belajar yang tinggi dan sebaliknya peserta yang tidak
memiliki ciri-ciri di atas berarti memiliki motivasi belajar yang rendah.
Semakin tinggi motivasi belajar seseorang semakin cepat dalam
memperoleh tujuan (Sardiman, 2007).
f. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Faktor yang mempengaruhi terhadap motivasi yaitu sikap (Masitoh,
1997), fisik dan proses mental, hereditas, lingkungan dan kematangan
atau usia, intrinsic seseorang, fasilitas (sarana dan prasarana), situasi
dan kondisi, program dan aktivitas, audio visual aid
(Widayatun, 1999).
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri
seseorang, sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut antara lain :
1) Faktor Ekstern
a) Lingkungan kerja
· b) Pemimpin dan kepemimpinannya
c) Tuntutan perkembangan organisasi atau tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
d) Dorongan atau bimbingan atasan
2) Faktor Intern
a) Pembawaan individu
b) Tingkat pendidikan
c) Pengalaman masa lampau
d) Keinginan atau harapan masa depan (Anonim, 2009)
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Prestasi cenderung diidentikkan dengan kesuksesan dalam suatu
bidang kehidupan tertentu. Bidang-bidang yang dimaksud dapat
mencakup bidang akademis, pekerjaan, artistic, keolahragaan,
perlombaan dan lain sebagainya. Menurut Zainal (1991), kata prestasi
berasal dari bahasa belanda yaitu “ presttasie” yang berarti hasil usaha.
Prestasi tidak akan pernah bisa dihasilkan selama seseorang tidak
pernah melakukan sesuatu kegiatan. Prestasi yang dimaksud tidak lain
adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap dalam menyelesaikan suatu
hal yang dalam kenyataannya untuk mendapatkan prestasi tidak
semudah yang dibayangkan, tetapi penuh perjuangan dengan berbagai
tantangan yang harus dihadapi untuk mencapainya, hanya dengan
keuletan dan optimis dirilah yang dapat membantu untuk mencapainya.
Mc Cleland dalam Buchari (2001) mengemukakan prestasi
sebagai “ tingkah laku yang diarahkan terhadap tercapainya standart of
excellent” prestasi dalam definisi ini dengan demikian diartikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
sebagai segala macam kegiatan atau upaya yang mengarah pada
capaian kelayakan atau kebaikan standar tertentu yang telah
ditentukan.
Berdasarkan kedua pengertian di atas maka dapat disimpulkan
bahwa pada dasarnya prestasi adalah ukuran capaian seseorang
terhadap standar yang telah ditentukan berdasarkan kemampuan,
ketrampilan dan sikapnya.
b. Pengertian Belajar
Hilgard dalam Dading (2005) mengemukakan pendapatnya
mengenai belajar, yakni suatu proses yang melahirkan atau mengubah.
Hilgard secara tegas mengartikan makna perubahan tingkah laku
dalam belajar. Perubahan tingkah laku yang dikategorikan sebagai
hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
adanya latihan bukan karena dalam pengaruh di luar kesadaran
individu, seperti mabuk atau dalam pengaruh obat-obatan.
Ruber dalam Muhibbin (2007) mengemukakan bahwa belajar
adalah proses memperoleh pengetahuan dan belajar adalah suatu
perubahan kemempuan bereaksi yang relative langgeng sebagai hasil
latihan yang diperkuat.
Pemaknaan terhadap belajar oleh ahli berbeda satu sama lain
sehingga muncul berbagai macam teori tentang belajar.
Keanekaragaman pendapat para ahli tersebut ada beberapa hal yang
mendasari yaitu berubah dan tingkah laku. Bertolak dari beberapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
definisi di atas secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan
perubahan seluruh perubahan tingkah laku individu yang relative
menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif.
Standar pendidikan berkelanjutan bidan menyebutkan bahwa
dalam proses pendidikan bidan menggunakan konsep pendidikan
berkelanjutan dan pendidikan orang dewasa di dalam pengajarannya.
Pendidikan orang dewasa adalah pendidikan yang diorganisasikan
isinya, tingkatnya dan metodenya secara formal maupun non formal
untuk memenuhi kebutuhan yang melengkapi pendidikan di sekolah
dalam rangka meningkatkan kemampuan, memperkaya pengetahuan,
mendapatkan ketrampilan dan membawa perubahan sikap seseorang
sebagai tenaga pembangun yang aktif dalam membangun social,
ekonomi dan budaya.
c. Pengertian Prestasi Belajar
Berdasarkan tinjauan dari pengertian prestasi dan belajar yang
telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah ukuran capaian seseorang berdasarkan kemampuan,
ketrampilan dan sikapnya terhadap standar yang telah ditentukan di
dalam proses.
Pengertian prestasi belajar menurut Sutratinah (2001) adalah
penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk
symbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
yang telah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Misalnya
tiap catur wulan atau semester.
Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah penilaian tingkat hasil belajar atas penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan yang telah dicapai oleh mahasiswa
setelah melakukan proses belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dan biasanya dinyatakan dalam
bentuk angka, symbol, huruf maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai pada periode tertentu.
d. Fungsi Prestasi Belajar
Menurut Zainal (1995) fungsi utama dari prestasi belajar adalah
sebagai berikut : indicator kuantitas dan kualitas pengetahuan yang
telah dikuasai oleh anak didik, lambang pemuasan hasrat ingin tahu,
bahan informasi dalam inovasi pendidikan, indicator intern dn ekstern
dari suatu institusi pendidikan, indicator terhadap daya serap atau
kecerdasan anak didik.
Menurut Arifin (1991), prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi,
adapun fungsinya adalah sebagai berikut:
1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
dikuasai anak didik
2) Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu
3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
4) Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
5) Dapat dijadikan sebagai indikator terhadap daya serap anak didik
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, baik faktor
dari dalam diri pembelajar (internal) maupun faktor dari luar
pembelajar (eksternal). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar yang dikemukakan oleh Slameto (2003) adalah :
1) Faktor internal
a) Jasmani
(1) Kesehatan
Faktor kesehatan seseorang berpengaruh terhadap
belajarnya dan mempengaruhi prestasi belajarnya.
(2) Cacat tubuh
Cacat tubuh mempengaruhi prestasi belajar. Seorang
pembelajar yang cacat belajarnya juga terganggu, jika hal
ini terjadi hendaknya pembelajar belajar di lembaga
pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat
menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatan itu
(Slameto 2003).
b) Psikologi
(1) Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuai ke dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
situasi yang baru dengan cepat dan efektif ,mengetahui
relasi dan mempelajarinya dengan cepat.
(2) Perhatian
Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi untuk
menghasilkan yang terbaik, maka pembelajar harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajari.
(3) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikn dan mengenang beberapa kegiatan.
(4) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu
baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata
sesudah beljar atau berlatih ( Slameto 2003).
(5) Motif
Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan
dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat didasari atau
tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan perlu berbuat,
sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu
sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya. Dalam
proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat
mendorong peserta didik dapat belajar dengan baik atau
padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
perhatian dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan
atau yang menunjang belajar.
(6) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam
pertumbuhan seseorang didalam alat-alat tubuhnyasudah
siap untuk melaksanakan kecakapan baru, belajarnya akan
lebih berhasil bila pembelajar sudah siap (matang). Jadi
kemauan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung
dari kematangan dan belajar.
(7) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau
bereaksi, kesiapan itu perlu diperhatikan dalam proses
belajar karena pembelajar yang mempersiapkan belajarnya
akan baik. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk
membaringkan tubuh ( Slameto 2003).
c) Kelelahan
Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi kelelahan
jasmani yang terlihat dengan lemah lunglainya tubuh akibat
kekacauan substansi sisa pembakaran tubuh sehingga timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh tubuh dan kelelahan
rohani dapat dilihat dari adanya kelesuan dan kebosanan sehingga
minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2) Faktor eksternal
a) Faktor keluarga
Peserta didik yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa : cara mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi, keluarga,
pengertian orang tua dan latar belakang budaya.
b) Faktor sekolah
Meliputi metode mengajar, kurikulum, hubungan mahasiswa
dengan dosen, hubungan antar mahasiswa, alat pelajaran,waktu
kuliah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar dan penugasan ( Slameto 2003).
c) Faktor masyarakat
Faktor masyarakat meliputi :
(1) Kegiatan mahasiswa dalam masyarakat
Kegiatan mahasiswa dalam masyarakatdapat
menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi
mahasiswa harus selektif dalam memilih kegiatan di dalam
masyarakat agar tidak mengganggu belajarnya.
(2) Media massa
Media masa yang baik memberikan pengaruh yang baik
terhadap mahasiswa dan juga belajarnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
(3) Teman bergaul
Agar peserta didik dapat belajar dengan baik, maka perlu
diusahakan agar mahasiswa memiliki teman bergaul yang
baik dan pembinaan pergaulan yang baik.
(4) Bentuk kehidupan masyarakat
Kehidupan masyarakat disekitar mahasiswa juga
berpengaruh terhadap belajar mahasiswa. Pengaruh itu
dapat mendorong semangat mahasiswa untuk belajar lebih
giat lagi
4. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap Prestasi
Belajar Askeb II
Keberhasilan mahasiswa dalam kegiatan belajar secara formal
akan tercermin dalam pencapaian prestasi belajar mahasiswa pada
setiap mata kuliah yang diajarkan di bangku kuliah, secara garis besar
prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri
pembelajar atau disebut faktor internal, yakni meliputi kecerdasan
emosi, minat, bakat, kemauan dan lain sebagainya, sedangkan faktor
yang berasal dari luar diri pembelajar meliputi : lingkungan belajar,
pengelolaan kelas, sumber belajar, kondisi belajar dan
kurikulum.Pemanfaatan sumber belajar yang optimal akan berdampak
pada capaian prestasi mahasiswa yang bersangkutan (Dading, 2005).
Mata kuliah Asuhan kebidanan II membahas tentang asuhan
kebidanan dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
yang meliputi : konsep dasar persalinan, faktor-faktor yang
mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan,
kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan, memimpin
persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan, asuhan pada bayi baru
lahir, pendokumentasian dan sistem rujukan (Depkes, 2002).
Manajemen kebidanan merupakan gabungan dari ilmu pengetahuan
dan seni dalam memberikan asuhan kebidanan. Sehingga prestasi
belajar mahasiswa terhadap mata kuliah ini akan dapat optimal apabila
bisa memanfaatkan sumber belajar yang ada.
5. Hubungan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Askeb II
Menurut Sudarwan Danim (2004) motivasi diartikan sebagai
kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau mekanisme
psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Motivasi paling tidak memuat tiga unsur esensial, yakni : (1) faktor
pendorong atau pembangkit motif, baik internal maupun eksternal, (2)
tujuan yang ingin dicapai, (3) strategi yang diperlukan oleh individu
atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.
Apabila peserta didik memiliki memiliki motivasi belajar yang
tinggi seseorang semakin cepat dalam memperoleh tujuan dan
sebaliknya peserta yang memiliki motivasi belajar yang rendah.
semakin lambat dalam memperoleh tujuan yang akan dicapai
(Sardiman, 2007).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
B. Penelitian yang Relevan
1. Dwi Palupi (2009) berjudul Pengaruh Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar Siswa di SMA Unggulan dan SMA Reguler di Kota
Probolinggo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar di
SMA Unggulan dan di SMA Reguler. Motivasi belajar sama-sama
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
2. Artikawati Weny (2009) berjudul Pengaruh Kompetensi Guru,
Pemanfaatan Sumber Belajar serta Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA
Negeri I Teras Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kompetensi guru, pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar
siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa secara bersama atau
serempak.
3. Sudarto (2010) berjudul Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Sebagai
Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar
IPS pada Siswa SMP Institut Indonesia Semarang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar IPS
siswa di SMP Institut Indonesia Semarang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
C. Kerangka Teori
Gambar 1. Kerangka Teori
Keterangan :
: diteliti : tidak diteliti
D. Hipotesis
1. Ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar mata
kuliah asuhan kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES
Kusuma Husada Surakarta tahun 2009/2010
Faktor Internal : 1. Motivasi 2. Emosi 3. Minat 4. Bakat 5. Kemauan 6. Kecerdasan
Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor Eksternal 1. Sumber belajar
2. Lingkungan belajar 3. Kurikulum 4. Pengelolaan kelas 5. Kondisi belajar
Prestasi belajar mata kuliah askeb II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
2. Ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mata kuliah Asuhan
Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III STIKES Kusuma Husada
Surakarta Tahun 2009/2010
3. Ada pengaruh pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi
belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa Program Studi D III
STIKES Kusuma Husada Surakarta Tahun 2009/2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
1. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
mengkaji tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
Variabel bebasnya adalah Pemanfaatan sumber belajar (X1) dan
motivasi belajar (X2) dan variable terikatnya prestasi belajar mata kuliah
askeb II (Y).
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di STIKES Kusuma Husada Surakarta. Waktu
penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2010.
B. Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian yaitu mahasiswa STIKES Kusuma Husada Prodi D
III Kebidanan tingkat 2 semester 4. Alasan pemilihan subjek penelitian
karena pembelajaran askeb II dilaksanakan mulai semester 3 sesuai
dengan kurikulum yang digunakan di Program Studi D III Kebidanan dan
untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan sumber belajar serta motivasi
mahasiswa dalam mata kuliah Askeb II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa tingkat 2 semester 4 di
STIKES Kusuma Husada Surakarta Prodi D III Kebidanan . Total populasi
adalah 114 mahasiswa.
Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian
ditarik simpulannya”.
3. Sampel dan Tehnik sampling
Penelitian ini populasinya homogen yaitu mahasiswa Kebidanan maka
penelitian ini adalah penelitian sampel. Sampel yang diambil sebanyak
114 dari total populasi. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan
rumus dalam Sugiyono (2008) yaitu:
λ2 . N. P. Q
s = d2 (N – 1) + λ2 . P. Q
Keterangan :
S = Jumlah sampel
λ2 = dk = 1 (taraf kesalahan) 1 %, 5 %, 10 %
P = Q = 0,5
d = 0,05
N = Populasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
sampel aksidental. Menurut Arikunto (1992), pengambilan sampel ini biasanya
dilakukan pada penelitian yang bersifat survey, misalnya untuk meminta pendapat
para siswa atau dosen tentang bagaimana pelaksanaan kurikulum di sekolah atau
perguruan tinggi. Sampel aksidental adalah sampel yang diambil dari siapa saja
yang dijumpainya atau yang kebetulan ada. Karena sampel ini kurang
representatif, biasanya sulit untuk digeneralisasikan. Sampel yang telah ditetapkan
(96 responden) selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok .Kelompok satu adalah
kelas II A sebanyak 48 mahasiswa dan kelompok dua adalah mahasiswa kelas II
B sebanyak 48 mahasiswa.
Furchan (2007) berpendapat bahwa penarikan sampel berkelompok (cluster
sampling) satuan yang dipilih bukanlah individu – individu melainkan
sekelompok individu yang secara alami berada bersama – sama di satu tempat.
Sepanjang individu – individu ini mempunyai persamaan ciri yang ada
hubungannya dengan variabel penelitian, maka individu – individu tersebut
merupakan suatu kelompok (cluster).
C. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan sumber data primer dari responden
melalui jawaban kuesioner dan hasil nilai pembelajaran mata kuliah askeb
II dalam Kartu Hasil Studi Mahasiswa (KHS) semester 3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner
pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar kepada mahasiswa.
Sedangkan prestasi belajar mata kuliah askeb II didapatkan dari hasil test
Ujian Akhir Semester (UAS) mahasiswa yaitu dengan melihat dan
mencatat dokumentasi nilai Askeb II pada KHS (Kartu Hasil Studi)
mahasiswa semester 3.
D. Variabel Penelitian
1. Variable Independent (Variabel Bebas)
Sugiyono (2008) menyatakan bahwa: “variabel independent (variabel
bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
timbulnya variabel dependent atau terikat”.
Pada penelitian ini, variabel independent (variabel bebas) dinotasikan
dengan X. Terdapat dua variabel bebas pada penelitian ini yaitu
pemanfaatan sumber belajar (X1) dan metode motivasi belajar (X2).
2. Variable Dependent (Variabel Terikat)
“Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variabel bebas disebut sebagai variabel dependent atau variabel terikat”
(Sugiyono, 2008). Variabel terikat dalam penelitian ini dinotasikan dengan
Y, yaitu prestasi belajar mata kuliah askeb II pada mahasiswa STIKES
Kusuma Husada Surakarta Prodi D III Kebidanan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
3. Variable Confounding ( Variabel Perancu)
Variabel ini adalah variabel pengganggu hubungan – hubungan
variabel demikian rupa sehingga hasilnya dapat berlawanan dari hipotesis.
Pada penelitian ini variabel perancunya adalah faktor internal (kecerdasan,
emosi, minat, bakat dan kemauan) dan faktor eksternal (kondisi belajar,
lingkungan belajar, kurikulum dan pengelolaan kelas) (Praktiknya, 2003).
Faktor internal tidak bisa dikendalikan karena kecerdasan, emosi, minat,
bakat dan kemauan antar mahasiswa tidak sama. Sedangkan faktor
eksternal seperti kondisi belajar, lingkungan belajar, kurikulum dan
pengelolaan kelas masih bisa dikendalikan karena masih satu institusi.
E. Definisi Operasinal Variabel
1. Pemanfaatan Sumber Belajar
Pemanfaatan sumber belajar adalah menggunakan 3 macam sumber
belajar yang ada di lingkungan kampus, meliputi : internet, laboratorium
dan perpustakaan, dalam konteks mata kuliah askeb II.
Pemanfaatan sumber belajar diukur menggunakan kuesioner atau angket,
dengan kategori :
a. Intensitas tinggi
b. Sedang
c. Rendah
Skala pengukuran: ordinal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan dari diri seseorang baik dari dalam
maupun dari luar untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan serta
pengalaman. Indikator yang digunakan meliputi:
a. Hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar
b. Dorongan dan kebutuhan belajar
c. Harapan dan cita-cita masa depan dari pembelajaran
d. Penghargaan dalam belajar
e. Kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Lingkungan belajar yang kondusif sehingga mendukung prestasi
belajar
Motivasi belajar diukur menggunakan kuesioner dengan skala Likert,
dengan kategori tinggi dan rendah
Skala pengukuran: nominal
3. Prestasi Belajar Mata Kuliah Askeb II
Prestasi belajar mata kuliah askeb II adalah penilaian hasil usaha
kegiatan belajar yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh
setiap peserta didik dalam mata kuliah askeb II.
Hasil pengukurannya dinyatakan dalam kategori :
a. Baik sekali (A)
b. Baik (B)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
c. Cukup (C)
d. Kurang (D)
e. Kurang sekali (E)
Skala pengukuran : ordinal
F. Instrumen Penelitian
1. Penyusunan Instrumen
a. Motivasi Belajar
Instrumen motivasi belajar disusun oleh peneliti dengan
menggunakan kisi – kisi kuesioner sesuai dengan indikator motivasi
belajar. Bentuk kuesioner menyediakan empat pilihan dengan
alternative pilihan yang disediakan, terdiri :
1) Sangat setuju (SS) diberi skor 4
2) Setuju (S) diberi skor 3
3) Tidak setuju (TS) diberi skor 2
4) Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1
Untuk menghindari ketidakseriusan dari responden yang seringkali
terjadi dalam pengisian kuesioner, maka kuesioner dibuat dua
pertanyaan, yaitu pertanyaan positif dan negative. Masing – masing
pertanyaan diberi skor SS=4, S=3, TS=2, STS=1 untuk pertanyaan
positif dan SS=1, S=2, TS=3, STS=4 untuk pertanyaan negative.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
b. Prestasi Belajar mata kuliah askeb II
Instrumen prestasi belajar askeb II adalah dari data dokumentasi
hasil nilai mata kuliah askeb II yang dapat dilihat pada indeks prestasi
semester 3.
c. Pemanfaatan sumber belajar
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan sumber
belajar adalah angket. Peneliti mnggunakan kuesioner yang bersifat
langsung dengan butir-butir pertanyaan pilihan. Kriteria penentuan
skor jawaban didasari pada penggunaan skala penilaian menurut
Sugiono (2008), yaitu sebagai berikut :
1 ). Alternatif jawaban selalu diberi nilai 5
2 ). Alternatif jawaban sering diberi nilai 4
3 ). Alternatif jawaban kadang-kadang diberi nilai 3
4 ). Alternatif jawaban jarang diberi nilai 2
5 ). Alternatif jawaban tidak pernah diberi nilai 1
2. Analisis Instrumen
Sebelum angket digunakan untuk mengumpulkan data dari subyek
penelitian, maka angket harus diuji coba terlebih dahulu. Uji coba
instrumen penelitian ini dilakukan pada mahasiswa STIKES Aisyiyah
Surakarta Prodi D III Kebidanan tingkat II.
Notoadmodjo (2002), menyatakan bahwa: “agar diperoleh distribusi nilai
hasil mendekati normal, maka sebaiknya jumlah responden untuk uji coba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
paling sedikit 20 orang”. Pada penelitian ini responden yang digunakan
untuk uji coba sebanyak 30 responden.
Menurut Arikunto (2006), instrumen yang baik harus memenuhi dua
persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu
instrument, sedangkan reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan
sesuatu.
Dalam penelitian ini uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap
instrumen:
1) Kuesioner pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar
a) Uji validitas
Uji validitas konstruksi kuesioner motivasi belajar dilakukan
dengan menggunakan pendapat ahli (judgment experts). Dalam
hal ini, setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek – aspek
yang akan diukur dengan berlandaskan teori, maka selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli.
Setelah pengujian konstruksi dari ahli selesai, maka diteruskan uji
coba instrumen. Uji tersebut dilakukan dengan mengkorelasikan
skor yang ada pada butir dengan skor secara keseluruhan (skor
total). Untuk menghitung korelasi digunakan rumus koefisiensi
korelasi Product Moment yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
R XY = N∑XY – (∑X) (∑Y)
√{N∑X2 – (∑X)2}{N∑Y2 – (∑Y)2}
Keterangan:
R XY : Koefisien korelasi antara variabel x dan y
X : Skor masing-masing item
Y : Skor total
∑XY : Jumlah perkalian
∑X2 : Jumlah kuadrat X
∑Y2 : Jumlah kuadrat Y
∑N : Jumlah subjek
(Arikunto, 2006 )
Kriteria pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan R tabel, bila R hitung > R tabel, maka butir
pertanyaan dinyatakan valid. Variabel motivasi belajar terdiri dari
30 item pertanyaan dengan hasil uji validitas
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus
product moment dari Pearson yang dibantu dengan menggunakan
Program statistik SPSS dinyatakan tidak valid, karena r hitung > r
tabel dengan taraf signifikansi 5% dan N = 30 .
b) Uji reliabilitas
Dalam penelitian ini rumus yang digunakan untuk mencari
reliabilitas instrumen motivasi belajar adalah rumus Alpha. Hal
ini karena rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
instrumen yang nilainya bukan 1 dan 0, yaitu pada kuesioner dan
soal bentuk uraian.
Rumus Alpha (Arikunto, 2006 ):
r11 = [ k ] [1 - ∑σb2 ]
( k - 1) σ2 t
Keterangan:
r11 : Reliabilitas instrumen yang dicari
k : Banyaknya butir pertanyaan
∑σb2 : Jumlah varian butir soal
σ2 t : Varians total
Menurut Riwidikdo (2006), “kuesioner atau angket dikatakan
reliabel jika memiliki alpha minimal 0,75”
2) Prestasi belajar
Dokumentasi yang berupa indeks prestasi mata kuliah Asuhan
Kebidanan II dalam kartu hasil studi semester 3. Cara pengukuran
prestasi belajar dilakukan dengan melihat dan mencatat dokumentasi
indeks prestasi (IP) nilai mata kuliah Askeb II pada kartu hasil studi
mahasiswa semester 3.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
variansi (ANOVA = analysis of variance). Menurut Furchan (2007 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
“teknik analisis variansi mempergunakan suatu rasio perbedaan yang
diamati/ error term untuk menguji kebenaran hipotesis. Rasio yang disebut
rasio-F (F - ratio) menggunakan variansi (s2) mean kelompok sebagai
ukuran bagi perbedaan kelompok yang diamati”.
Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum melakukan
analisis dengan menggunakan ANOVA, yaitu homogenitas varian dan
distribusi normal.
1. Uji Homogenitas Varian
Pengujian homogenitas varian dilakukan dengan menggunakan uji F
dengan rumus sebagai berikut:
F = Varian terbesar
Varian terkecil
Menurut Sugiyono (2008), “apabila harga F hitung lebih kecil dari F tabel
untuk kesalahn 5% (Fh < Ft (5%) ) maka data yang akan dianalisis
homogen untuk tingkat kesalahan 5%”.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang
dianalisis berbentuk normal atau tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji
kenormalan data digunakan dengan menggunakan uji one sampel
Kolmogorov Smirnov Test melalui program SPSS versi 16. Selanjutnya,
”untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari
Z hitung ataupun Asyimp Sig. Jika nilai Asymp Sig > 0,05, maka data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
berdistribusi normal” (Riwidikdo, 2006). Kemudian, data yang sudah
dihitung dimasukkan dalam tabel ringkasan ANAVA seperti berikut
(Sugiyono, 2008):
Tabel 2. Ringkasan ANOVA Untuk Menguji Hipotesis k Sampel
Sumber Variansi
(SV)
Derajat Kebebasan
(dk)
Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Rerata (KR)
F hitung
F tabel
Antar Group
(A) Baris
b – 1 ( ) ( )∑ ∑∑ −
NX
nX t
A
A22
A
A
dlJK
D
A
KRKR
ά 0,05 ά 0,01
Dalam group (B)
Kolom
k – 1 ( ) ( )∑ ∑∑ −
NX
nX t
B
B22
B
B
dlJK
D
B
KRKR
Dalam group (AB)
Interaksi
(dkA). (dkB)
( ) ( )∑ ∑∑ −
NX
nX t
aB
aB22
AB
AB
dlJK
D
AB
KRKR
Dalam group (D)
Residu
N – (b). (k) JKT – JKA – JKB - JKAB
D
D
dlJK
Jumlah N-1 ( )NX
X Tt
2
2 ∑∑ −
(Riduwan, 2010)
Keterangan:
dk = derajat kebebasan
N = jumlah seluruh anggota sampel
m = jumlah kelompok sampel
JKtot : Jumlah Kuadrat total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data hasil penelitian yang diperoleh dari sampel yaitu mahasiswa Prodi D III
Kebidanan Kusuma Husada Surakarta kelas II A dan kelas II B di mana sampel dari
keseluruhan sampel yaitu 114 maka yang dilakukan analisis sebanyak 96 responden,
dimana hal ini disebabkan pada saat penyebaran kuesioner sebanyak 8 mahasiswa
tidak masuk atau absen pada saat jam pelajaran.
1. Deskripsi Data Pemanfaatan Sumber Belajar
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) =
96 mahasiswa dengan skor tertinggi = 66 dan skor terendah = 42, mean (Χ ) =
54,8021, median (Me) = 55,0, Standar Deviasi (σ) = 5,60755, Modus (Md) = 55.
Pemanfaatan ruang belajar ini dibagi dalam tiga kategori yaitu intensitas tinggi,
intensitas sedang dan intensitas rendah.
Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar
Kelas Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
Intensitas Rendah 17 17,70 Intensitas Sedang 49 51,00 Intensitas Tinggi 30 31,30
Jumlah 96 100,00 Sumber : Data Primer terolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk
diagram histogram sebagai berikut:
0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00 3.50
Pemanfaatan ruang belajar
0
10
20
30
40
50
60
Freq
uenc
y
Mean = 2.1354Std. Dev. = 0.69008N = 96
Histogram
Gambar 2. Diagram Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar
2. Deskripsi Data Motivasi Mahasiswa
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) =
96 mahasiswa dengan skor tertinggi = 107 dan skor terendah = 69, mean (Χ ) =
89,4063, median (Me) = 90,00, Standar Deviasi (σ) = 5,601, Modus (Md) =94.
Termasuk dalam motivasi tinggi skornya diatas mean sedangkan yang termasuk
motivasi rendah dibawah mean.
Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Tingkat Motivasi Mahasiswa
Motivasi Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
Rendah 41 42,70 Tinggi 55 57,30 Jumlah 96 100,00
Sumber : Data Primer terolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam
bentuk diagram histogram sebagai berikut:
0.50 1.00 1.50 2.00 2.50
Motivasi
0
20
40
60
80
Freq
uenc
y
Mean = 1.5729Std. Dev. = 0.49725N = 96
Histogram
Gambar 3. Diagram Histogram Tingkat Motivasi Mahasiswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
3. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) = 96
mahasiswa dengan skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 66, mean (Χ ) = 78,07,
median (Me) = 78,00, Standar Deviasi (σ) = 6,49, Modus (Md) = 71,00. Prestasi
belajar dalam penelitian ini terbagi ke dalam lima kategori yaitu Baik Sekali (A),
Baik (B), Cukup (C), Kurang (D) dan Kurang Sekali (E). Berikut ini peneliti berikan
Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa
Prestasi Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
C (56 - 67) 6 6,30 B (68 – 78) 46 47,90
A ( 79 – 100) 44 45,80 Jumlah 96 100,00
Sumber : Data Primer terolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk
diagram histogram sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00
Prestasi belajar
0
2
4
6
8
10
12Fr
eque
ncy
Mean = 78.0729Std. Dev. = 6.48925N = 96
Histogram
Gambar 4. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa
4. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan
Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Rendah
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa : jumlah responden (N) = 11
mahasiswa dengan skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 66, mean (Χ ) = 75,27,
median (Me) = 74,00, Standar Deviasi (σ) = 6,86, Modus (Md) = 70,00
Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Rendah
Kelas Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
66-71 4 36.36 72-77 4 36.36 78-83 2 18.18 84-91 1 9.09
Jumlah 11 100,00 Sumber : Data Primer terolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk
diagram histogram sebagai berikut:
65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00
IRMR
0
1
2
3
4
5
Freq
uenc
y
Mean = 75.2727Std. Dev. = 6.85698N = 11
Histogram
Gambar 5. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas
Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Rendah
5. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan
Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Tinggi
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 6
mahasiswa dengan skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 71, mean (Χ ) =
84,50, median (Me) = 87,00, Standar Deviasi (σ) = 7,37, Modus (Md) = 89,00.
Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Tinggi
Kelas Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
71-75 1 16,67 76-80 0 0,00 81-85 2 33,33 86-91 3 50,00
Jumlah 6 100,00 Sumber : Data Primer terolah Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk
diagram histogram sebagai berikut:
70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00
IRMT
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
Freq
uenc
y
Mean = 84.50Std. Dev. = 7.36885N = 6
Histogram
Gambar 6. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Rendah dan Motivasi Tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
6. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan
Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Rendah
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 19
mahasiswa dengan skor tertinggi = 86 dan skor terendah = 66, mean (Χ ) =
78,10, median (Me) = 80,00, Standar Deviasi (σ) = 6,42, Modus (Md) = 84,00
Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Rendah
Kelas Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
66-69 2 10,53 70-74 3 15,79 75-78 3 15,79 79-82 4 21,05 83-86 7 36,84
Jumlah 19 100,00 Sumber : Data Primer terolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk
diagram histogram sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00
ISMR
0
1
2
3
4
5Fr
eque
ncy
Mean = 78.1053Std. Dev. = 6.41954N = 19
Histogram
Gambar 7. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Rendah
7. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan
Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Tinggi
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 30
mahasiswa dengan skor tertinggi = 91 dan skor terendah = 71, mean (Χ ) =
80,20, median (Me) =80,00, Standar Deviasi (σ) = 5,33, Modus (Mo) = 74,00.
Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan
Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Tinggi
Kelas Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
71-73 3 10,00 74-77 6 20,00 78-80 7 23,33 81-84 7 23,33 85-88 5 16,67 89-91 2 6,67
Jumlah 30 100,00 Sumber : Data Primer terolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk
diagram histogram sebagai berikut:
70.00 75.00 80.00 85.00 90.00 95.00
ISMT
0
1
2
3
4
5
6
Freq
uenc
y
Mean = 80.20Std. Dev. = 5.33305N = 30
Histogram
Gambar 8. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas
Pemanfaatan Sumber Belajar Sedang dan Motivasi Tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
8. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan
Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Rendah
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 12
mahasiswa dengan skor tertinggi = 86 dan skor terendah = 66, mean (Χ ) = 76,09,
median (Me) = 75,50, Standar Deviasi (σ) = 6,43, Modus (Mo) = 66,00.
Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan
Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Rendah
Kelas Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
66-69 2 16,67 7073 1 8,33 74-77 5 41,67 78-81 1 8,33 82-86 3 25,00
Jumlah 12 100,00 Sumber : Data Primer terolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk
diagram histogram sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00
ITMR
0
1
2
3
4Fre
quen
cy
Mean = 76.0833Std. Dev. = 6.43087N = 12
Histogram
Gambar 9. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas
Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Rendah
9. Deskripsi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan
Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Tinggi
Berdasarkan data penelitian menunjukkan bahwa: jumlah responden (N) = 18
mahasiswa dengan skor tertinggi = 88 dan skor terendah = 67, mean (Χ ) =75,39,
median (Me) = 74,50, Standar Deviasi (σ) = 5,89, Modus (Mo) = 71,0.
Berikut ini peneliti berikan Distribusi Frekuensi dan Grafik histogramnya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Mahasiswa dengan
Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Tinggi
Kelas Jumlah Mahasiswa
Persentase (%)
67-70 3 16,67 71-75 9 50,00 76-80 3 16,67 81-84 1 5,56 85-88 2 11,11
Jumlah 18 100,00 Sumber : Data Primer terolah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas dapat disajikan dalam bentuk
diagram histogram sebagai berikut:
65.00 70.00 75.00 80.00 85.00 90.00
ITMT
0
1
2
3
4
Frequ
ency
Mean = 75.3889Std. Dev. = 5.89256N = 18
Histogram
Gambar 10. Diagram Histogram Prestasi Belajar Mahasiswa dengan Intensitas Pemanfaatan Sumber Belajar Tinggi dan Motivasi Tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
B. Uji Prasyarat
Sebelum data penelitian dianalisis, ada beberapa uji persyaratan analisis yang
dilakukan sebelum pengujian hipotesis. Uji Peryaratan dalam analisis ini adalah
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini untuk menguji kenormalan data
digunakan dengan menggunakan uji one sampel Kolmogorov Smirnov Test
melalui program SPSS versi 16. Selanjutnya, ”untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari Z hitung ataupun Asyimp Sig.
Jika nilai Asymp Sig > 0,05, maka data berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui hasil seperti yang terlihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 12. Uji Normalitas dengan Chi Square
Variabel Asyimp Sig. Sig Keterangan Pemanfaatan sumber belajar 0,366 0,05 Normal Motivasi 0,251 0,05 Normal Prestasi belajar 0,442 0,05 Normal
Sumber : Data Primer terolah
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan adalah uji F. Dari hasil perhitungan
tersebut diperoleh Fhitung = 0,436 dan nilai signifikansi 0,822 > 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa varians homogen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
C. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang
dirumuskan dapat teruji kebenarannya atau tidak terbukti. Maka untuk pengujian
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik ANAVA dua jalan.
Untuk pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil perhitungan
dengan menggunakan uji Analisis Variansi Two Ways, maka hipotesis yang telah
dirumuskan dapat terjawab dalam tabel Tests of Between-Subjects Effects pada
lampiran.
1. Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa
Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan
pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan
II digunakan analisis variansi Two Ways Berdasarkan hasil perhitungan analisis
variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 3,573 sedangkan nilai signifikansinya
sebesar 0,032 < 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan
pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan
Kebidanan II.
2. Pengaruh Motivasi dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan II
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan
motivasi mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan
Kebidanan II digunakan analisis variansi Two Ways Berdasarkan hasil perhitungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 10,639 sedangkan nilai
signifikansinya sebesar 0,002 < 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh
yang signifikan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan
Kebidanan II.
3. Interaksi Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan
pemanfaatan sumber belajar dan motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa mata
kuliah Asuhan Kebidanan II digunakan analisis variansi Two Ways Berdasarkan
hasil perhitungan analisis variansi dua jalan, diperoleh Fobservasi = 6,083 sedangkan
nilai signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat
pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar mahasiswa.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Pembahasan analisis dan pengujian hipotesis dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengaruh Pemanfaatan Sumber Belajar terhadap prestasi belajar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
pemanfaatan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan
II diperoleh Fobservasi = 3,573 sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,032 < 0,05
sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber
belajar dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II, yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
semakin sering mahasiswa memanfaatkan sumber belajar yang ada maka semakin
baik prestasi belajar yang dicapainya.
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Dading (2005), bahwa pemanfaatan
sumber belajar yang optimal akan berdampak pada capaian prestasi mahasiswa yang
bersangkutan. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua
orang dan berlangsung seumur hidup. Salah satu pertanda bahwa seorang telah
belajar suatu adalah perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku
tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan
keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (apektif).
Perubahan tersebut hendaknya terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya
melalui proses belajar mengajar. Dimana guru memberikan satu-satunya sumber
belajar, walaupun tugas, peranan dan fungsinya dalam proses belajar mengajar
sangatlah penting (Rahmatiah, 2010).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarto (2010), menyatakan bahwa
terdapat pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar terhadap hasil
belajar siswa di SMP Institut Semarang.
Dengan demikian hasil belajar seseorang ditentukan oleh berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Salah satu faktor yang ada di luar individu adalah tersedianya
media pembelajaran sebagai salah satu sumber belajar yang memberi kemudahan
bagi individu untuk mempelajari materi pembelajaran, sehingga menghasilkan
belajar yang lebih baik (Dabutar, 2008).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
2. Pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan motivasi
mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II
dimana diperoleh Fobservasi = 10,639 sedangkan nilai signifikansinya sebesar 0,002 <
0,05 sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan motivasi dengan
prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II, yaitu semakin tinggi
motivasi yang dimiliki mahasiswa maka semakin baik prestasi prestasi yang dicapai
oleh mahasiswa tersebut.
Hal ini sesuai pernyataan dari Sardiman (2007), bahwa mahasiswa yang
memiliki motivasi belajar yang tinggi ,seseorang semakin cepat dalam memperoleh
tujuan dan sebaliknya mahasiswa yang memiliki motivasi belajar rendah semakin
lambat dalam memperoleh tujuan yang akan dicapai dalam hal ini prestasi belajar.
Motivasi menurut Stoltz dalam Rozyndra (2008), mereka yang berjiwa climber
akan terus pantang mundur menghadapi hambatan yang ada di hadapannya. Ia
anggap itu sebagai sebuah tantangan dan peluang untuk meraih hal yang lebih tinggi
yang belum diraih orang lain.
Dalam pendidikan motivasi belajar mempunyai peranan penting dalam
mencapai keberhasilan belajar. Keberhasilan belajar atau prestasi belajar yang tinggi
akan dapat diraih apabila ada keinginan belajar. Keinginan itu akan muncul apabila
ada dorongan (motivasi) baik dalam diri mahasiswa atau luar diri mahasiswa.
Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga semakin
besar motivasinya akan semakin besar kesuksesan belajarnya. Seorang siswa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
besar motivasinya akan gigih dan tekun dalam usahanya mencapai tujuan yang
diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1990) bahwa
“Motivasi seseorang akan meningkat apabila terlihat adanya hubungan antara
kegiatan yang dilakukan dengan tujuan yang dicapai“. Diasumsikan bahwa siswa
yang sudah mengetahui benar pentingnya belajar bagi dirinya akan memiliki
motivasi belajar yang tinggi. Dalam meningkatkan prestasi belajar ketrampilan,
selain motivasi belajar juga ada hal yang lebih penting yaitu kemandirian. Menurut
Kartini Kartono (1990) menyatakan bahwa “Kemandirian yang diartikan sebagai Self
Standing yaitu kemampuan berdiri diatas kaki sendiri dengan keberanian dan
tanggung jawab atas segala tingkah laku sebagai manusia dalam melaksanakan
kewajiban guna memenuhi kebutuhan sendiri”.
Penelitian Palupi (2009), menyatakan bahwa motivasi belajar siswa (motivasi
intrinsik) secara signifikan berpengaruh terhadap prestasi siswa, sedangkan secara
simultan motivasi belajar memberikan pengaruh terhadap prestasi dan sebagian
dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar penelitiannya. Motivasi belajar siswa sama-
sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.
3. Pengaruh Pemanfaatan Sumber belajar dan Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II
Hasil pengujian pengaruh yang signifikan pemanfaatan sumber belajar dan
motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa mata kuliah Asuhan Kebidanan II
digunakan analisis variansi Two Ways diperoleh hasil perhitungan analisis variansi
dua jalan di mana diperoleh Fobservasi = 6,083 sedangkan nilai signifikansinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
sebesar 0,000 < 0,05 sehingga terdapat pengaruh yang signifikan pemanfaatan
sumber belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa. Yaitu
semakin sering mahasiswa memanfaatkan sumber belajar dan semakin tinggi
motivasi belajarnya maka akan mencapai prestasi belajar yang sangat baik.
E. Keterbatasan Penelitian
Pemanfaatan sumber belajar dalam penelitian ini hanya berfokus pada internet,
laboratorium dan perpustakaan, dalam konteks mata kuliah askeb II di mana masih
banyak sumber belajar lain yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam
mempelajari dan meningkatkan prestasi dalam mata kuliah Asuhan Kebidanan II,
misalnya media elektronik seperti film atau VCD dan sumber belajar yang ada di
luar lingkungan pendidikan, seperti RS, RB maupun BPS. Keterbatasan lain
penelitian ini adalah variabel perancu yang meliputi kecerdasan, emosi, minat,
kepribadian, kemauan, gangguan fisik dan mental, dan lain sebagainya tidak bisa
match atau sama karena keterbatasan penulis, variabel-variabel tersebut tidak bisa
dikendalikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dari 96 sampel
mahasiswa Prodi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta Tingkat II
semester 3 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada pengaruh positif yang signifikan antara pemanfaatan sumber
belajar dengan prestasi belajar mata kuliah Asuhan kebidanan II, yaitu
semakin sering memanfaatkan sumber belajar maka prestasi yang
diperoleh semakin baik pula.
2. Ada pengaruh positif yang signifikan antara motivasi dengan prestasi
belajar asuhan kebidanan II, yaitu semakin tinggi motivasi mahasiswa
maka semakin baik pula prestasi yang diperolehnya.
3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pemanfaatan sumber
belajar dan motivasi dengan prestasi mata kuliah Asuhan Kebidanan II,
yaitu semakin sering memanfaatkan sumber belajar dan semakin tinggi
motivasi belajar maka akan mencapai prestasi yang sangat baik.
B. Saran
1. Bagi Pengajar (Dosen)
Dalam proses belajar mengajar dosen hendaknya melibatkan berbagai
sumber belajar selain yang tersedia di lingkungan pendidikan dan
menggunakan variasi dalam mengajar supaya tidak membosankan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
memotivasi mahasiswa untuk dapat memanfaatkan sumber belajar
secara optimal untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
2. Bagi Pembelajar (Mahasiswa)
Dalam mencapai prestasi belajar Asuhan Kebidanan II dapat
memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan
pendidikan maupun di luar lingkungan pendidikan secara optimal dan
tidak hanya tergantung dari apa yang disampaikan oleh dosen
3. Bagi Instansi Pendidikan
Diharapkan instansi pendidikan D III Kebidanan untuk lebih
meningkatkan sarana dan prasarana di lingkungan pendidikan yang
terkait dengan sumber belajar yang digunakan mahasiswa untuk
memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam pembelajaran dan
perkembangan teknologi.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Pada peneliti lanjutan disarankan untuk melanjutkan penelitian ini
dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan diantaranya peningkatan
jumlah sampel, penelitian yang bersifat kohort serta memperhatikan
variabel-variabel yang diduga berpengaruh dan belum sempat diteliti
oleh penulis misalnya : kecerdasan, emosi, minat, kepribadian,
kemauan, gangguan fisik dan mental.