pengaruh konsentrasi kulit jeruk lemon (citrus limon · 2018-01-09 · memberikan royalti kepada...
TRANSCRIPT
PENGARUH KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON (Citrus limon)
TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU KAMBING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Fransiska Eka Puspitasari
NIM : 131434069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON (Citrus limon)
TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU KAMBING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Fransiska Eka Puspitasari
NIM : 131434069
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
“Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa dan
selau ada jalan bagi mereka yang gemar berusaha”
Karya ini ku Persembahkan untuk :
Ayah, ibu, adik dan keluarga terkasih yang
Selalu memberi semangat dan selalu mendoakan aku
Kekasih hati yang selalu menemani dan mendukung
Teman-teman terkasih Pendidikan Biologi 2013 serta
Ungkapan terimakasih, hormat dan baktiku
untuk Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skipsi yang saya tulis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam kutipan dan daftar
pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 November 20i7
Penulis
Fransiska Eka Pusoitasari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK Kf, PENTINGAN AKADEMIS
Yalg bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dhan.na
Yogyakarta :
Nama : Frrnsiska Eka Puspitasan
NIM :131434069
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dhama karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON (Citus limon)
TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU I'A.MBING
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhama
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalarn
bcntuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu rjin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penu lrs.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 8 November 2017
Yang menyatakan,
,ya,4IVVlil
zaa:'-:>Fransiska Eka Puspi tasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas berkat dan
kasihnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH
KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON (Citrus limon) TERHADAP
PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU KAMBING”. Skripsi ini
disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademik untuk menyelesaikan
program Sarjana Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada berbagai pihak yang telah membantu, sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik, khususnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa menyertai dari awal perencanaan skripsi
hingga penelitian akhir.
2. Universitas Sanata Dharma sebagai Universitas yang telah memberikan
kesempatan bagi penulis untuk menimba ilmu dan berekspresi maupun
berkontribusi di Pendidikan Biologi.
3. Kepada orang tua saya Bapak Allwisius Susila dan Ibu Klori atas segala
pengorbanan, doa serta dukungan yang telah diberikan.
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc selaku dosen pembimbing yang
selalu memberikan semangat dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
6. Kekasih yang selalu membantu, mendukung, menemani, dan memberi semangat
dalam pengerjaan skripsi hingga selasai.
7. Sahabat yang selalu membantu waktu penelitian dan pengerjaan skripsi ini ine
malo. Serta teman-teman yang membantu dan mendukung serta masukan yang
selalu membangun dalam penyusunan skripsi ini Benge, Maa dan Yanti dan teman-
teman lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma angkatan
2013 atas kerjasama dan bantuannya.
9. Semua pihak yang memberikan dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi
kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritik maupun saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak guna memperbaiki skripsi ini menjadi lebih
baik. Dan penulis sangat berharap semoga karya skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Yogyakarta, 8 November 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENGARUH KONSENTRASI KULIT JERUK LEMON (Citrus limon)
TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN PADA YOGHURT SUSU KAMBING
Fransiska Eka Puspitasari
Universitas Sanata Dharma
2017
Susu kambing adalah susu yang dihasilkan oleh kambing betina setelah
melahirkan. Susu kambing menghasilkan banyak zat gizi dibandingkan dengan susu
sapi, namun tidak semua orang menyukai susu kambing karena susu kambing memiliki
aroma khas yaitu aroma prengus. Susu kambing dapat dimanfaatkan sebagai olahan
yoghurt. Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui proses fermentasi bakteri yang
bersifat asam dan yoghurt dapat dikonsumsi oleh orang yang menderita lactose
intolerance. Dalam mengatasi aroma prengus yoghurt susu kambing maka perlu
ditambahkan parutan kulit jeruk lemon.
Dalam penelitian ini yoghurt dibuat dengan menggunakan susu kambing dan
tambahan parutan kulit jeruk lemon untuk menghilangkan aroma prengus susu
kambing. Penelitian ini menggunakan konsentrasi kulit jeruk lemon 1 gram/100 ml, 2
gram/100 ml, dan 3 gram/100 ml serta kontrol atau tanpa penambahan parutan kulit
jeruk dengan lama fermentasi 24 jam. Setiap perlakuan dan kontrol dibuat lima kali
pengulangan, kemudian yoghurt yang dihasilkan selanjutnya diuji organoleptik oleh
15 panelis, lalu dianalisis secara statistik menggunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan parutan kulit jeruk lemon
tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap aroma prengus yang dihasilkan.
Serta tidak ada perbedaan konsentrasi penambahan parutan kulit jeruk lemon yang
disukai oleh konsumen.
Kata kunci : Yoghurt, susu kambing, parutan kulit jeruk, variasi konsentrasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
EFFECT OF CONCENTRATION LEATHER ORANGE LEMON (Citrus
limon) ON CONSUMER PERCEPTION ON YOGURT GOAT MILK
Fransiska Eka Puspitasari
Sanata Dharma University
2017
Goat milk is milk produced by female goats after childbirth. Goat milk produces
many nutrients compared to cow's milk, but not everyone likes goat's milk because
goat's milk has a distinctive odor that is the smell of prengus. Goat milk can be utilized
as processed yoghurt. Yoghurt is a milk made through the acidic fermentation process
of bacteria and yogurt can be consumed by people suffering from lactose intolerance.
In overcoming the smell of goat milk yoghurt prengus it is necessary to add grated
lemon peel.
In this study yoghurt is made by using goat's milk and additional grated lemon
rind to remove the smell of milk goat prengus. This study used lemon peel skin
concentration of 1 gram / 100 ml, 2 gram / 100 ml and 3 gram / 100 ml and control or
without grated orange peel with 24 hours fermentation. Each treatment and control
were made five repetitions, then the resulting yoghurt was then tested organoleptically
by 15 panelists, then analyzed statistically.
The results showed that the addition of grated lemon rind does not give a
significant difference to the resulting prengus scent. And there is not difference in the
concentration of grated lemon rind which is favored by consumers.
Keywords: Yogurt, goat milk, grated orange peel, concentration variation
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………….….…....…………i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………...…….………........ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..……iii
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………........v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA………………vi
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….vii
ABSTRAK……………………………………………………………………….......ix
ABSTRACT……………………………………………………………………………….......x
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…...xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..xiv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………...xv
DAMFTAR LAMPIRAN………………………………………………………..….xvi
BAB I PENDAHULUAN………..……......................................................................1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………...1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………...4
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………..4
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………………....4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….6
A. Susu Fermentasi………………………………………………………………...6
B. Yoghurt…………………………………………………………………………6
1. Mekanisme Fermentasi Yoghurt…………………………………………....7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
2. Nutrisi Yoghurt…………………………………………………………….10
3. Kelebihan Yoghurt ………………………………………………………..12
C. Susu Kambing ………………………………………………………………....15
D. Jeruk Lemon………………………………..………………………………….18
1. Klasifikasi Tanaman……………………………………………………….18
2. Daerah Asal dan Penyebaran……………………………………………....19
3. Deskripsi Jeruk Lemon…………………………………………………….19
4. Kandungan Jeruk Lemon………………………....…....…….………….....20
5. Manfaat Minyak Atsiri Lemon…………………………………………….20
6. Karakteristik Minyak Lemon…………………...……………..……...........21
E. Uji Organoleptik……………………………………………..……..………….23
F. Penelitian Yang Relevan……………………………………………………....24
G. Kerangka Berpikir …………………………………………………………….25
H. Hipotesis…………………………………………………….............................27
BAB III METODE PENELITIAN……………………………...............................28
A. Jenis dan Rancangan Penelitian………………………………………………..28
B. Variabel Penelitian ……………………………………………………………28
C. Batasan Penelitian ……………………………………………………………..29
D. Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………………………....29
E. Tahap Persiapan………………………………………………………………..30
F. Perlakuan Yoghurt……………………………………………………………..34
G. Pengujian Organoleptik………………………………………………………...34
H. Pengumpulan dan Pengolahan Data…………………….……………………..36
I. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran.........................39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................40
A. Hasil……………………………………………………………………………40
1. Uji Organoleptik ………………………………………………………......40
2. Uji Chi Square……………………………………………………………...48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Pembahasan ………………………………………………………………...…48
1. Aroma Prengus Yoghurt Susu Kambing………………………..……........49
2. Tekstur Yoghurt …………….…………………………………….……….50
3. Aroma Khas Yoghurt………...………………………………………….....51
4. Rasa Khas Yoghurt…………………………………………………….......51
5. Warna Yoghurt…………….…………………………………………........58
6. Daya Terima…………..……………………………………………….......59
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PEMBELAJARAN………………………....55
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………....57
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….57
B. Saran ..................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………58
LAMPIRAN...............................................................................................................61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Komposisi Susu Fermentasi Berperisa…………………………… 6
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Yoghurt………………………………………………… 11
Tabel 2.3 Yoghurt Standar Nasional Indonesia……………………………………...12
Tabel 2.4 Kandungan Nutrisi Susu Kambing Segar………………………………....16
Tabel 2.5 Kandungan Senyawa dalam Minyak Lemon...............................................22
Tabel 3.1 Kode Setiap Perlakuan dalam Pengujian Organoleptik…………………...34
Tabel 3.2 Kuisioner Uji Organoleptik……………………………………………….37
Tabel 3.3 Skala Organoleptik………………………………………………………..38
Tabel 4.1 Hasil Rerata Pengujian Ph Yoghurt Susu Kambing………………………40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ……………………………………………………..26
Gambar 4.1 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Aroma Prengus……………..41
Gambar 4.2 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Tekstur……………………...42
Gambar 4.3 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Aroma Khas………………...44
Gambar 4.4 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Rasa………………………...45
Gambar 4.5 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Warna………………………46
Gambar 4.6 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap Daya Terima………………..47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Silabus …………………………………………………………………61
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran......................................................65
Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa…………………………………………………...81
Lampiran 4 : Hasil Uji Statistik…………………………………………………….112
Lampiran 5 : Tabel Skor Uji Organpleptik…………………………………………114
Lampiran 6 : Dokumentasi Penelitian……………………………………………...115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Yoghurt adalah susu yang diasamkan atau difermentasikan, yaitu dengan
menumbuhkan bakteri tertentu. Yoghurt berbentuk kental, rasanya asam dan
sifatnya mudah dicerna. Dapat dibuat dari susu penuh atau susu skim. Secara
sederhana yoghurt dapat dibuat dari susu cair yang dicampur dengan yoghurt yang
sudah jadi (Aurum, 2009).
Kelebihan yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni diantaranya : kaya
protein, kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12. Yoghurt cocok
dikonsumsi oleh orang yang menderita lactose intolerance atau suatu kelainan yang
ditandai dengan diare ketika mengkonsumsi susu. Yoghurt mampu menghambat
kadar kolestrol dalam darah bila dikonsumsi secara rutin karena yoghurt
mengandung bakteri Lactobasillus. Lactobasillus berfungsi menghambat
pembentukan kolestrol dalam darah serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh
karena mengandung banyak bakteri baik sehingga secara otomatis dapat
menyeimbangkan bakteri jahat yang terdapat dalam susu (Harjanti, 2013).
Susu kambing merupakan susu yang sudah dikenal masyarakat sebagai
bahan minuman seperti susu kambing dengan tambahan rasa strawberri, jeruk, dan
leci. Susu kambing diperoleh dengan harga terjangkau. Di indonesia, susu kambing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
belum banyak di konsusmsi. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang
susu kambing. Surajudin dkk (2006) menjelaskan bahwa susu kambing biasanya
dikonsusmsi dengan alasan susu ini dianggap mampu menyembuhkan berbagai
penyakit saluran pernapasan seperti asma dan TBC, mencegah berkembangnya sel
kanker, menyembuhkan reaksi alergi terutama dibagian wajah, memperlancar
pencernaan, memperkuat daya tahan tubuh dan mencegah osteoporosis karena kadar
kalsiumnya tinggi. Susu terbaik adalah susu yang segar, susu kambing biasanya
dikonsumsi dengan alasan untuk kesehatan. Susu kambing dapat digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan yoghurt dan meningkatkan nilai jual susu kambing, nilai gizi
dan kesukaan konsumen terhadap susu kambing karena dilihat dari nilai komposisi
kimianya susu kambing memiliki kandungan total protein, kasein, lemak susu, mineral,
dan vitamin A yang lebih tinggi dari susu sapi ( Trimaryanto dkk, 2012).
Salah satu masalah dalam mengkonsumsi susu kambing adalah aroma prengus
yang kebanyakan tidak disukai konsumen. Aroma prengus adalah aroma khas susu
kambing yang cukup tajam dan berbau amis. Menurut Trimaryanto dkk (2012) asam
lemak susu kambing kaya akan asam lemak volatile yaitu kaproat, kaprilat, dan kaprat
yang berkontribusi pada pembentukan rasa dan aroma spesifik. Jika aroma prengus
pada susu kambing dapat dihilangkan atau minimal dapat dikurangi, maka diharapkan
dalam mengkonsumsi susu kambing dapat meningkatkan nilai jual susu kambing, nilai
gizi, nilai kesukaan dan akan membawa dampak positif terhadap perkembangan ternak
kambing di Indonesia. Menurut penelitian Baarri (2003) aroma prengus pada susu
kambing dapat dikurangi atau dihilangkan dengan cara fermentasi. Pengelolaan susu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menjadi susu fermentasi merupakan salah satu cara pengelolan susu yang berguna
untuk meningkatkan nilai nutrisi. Namun upaya menghilangkan aroma prengus secara
keseluruhan masih pada tingkat yang rendah karena masih terdapat aroma prengus pada
produk penelitian. Dari penelitian tersebut maka peneliti membuat sediaan yoghurt
dengan menambahkan parutan kulit jeruk lemon yang merupakan inovasi baru untuk
menghilangkan atau mengurangi aroma prengus susu kambing.
Menurut Priambodo (2015) kulit jeruk lemon memiliki kandungan yang paling
dominan adalah minyak atsiri. Minyak atsiri pada kulit jeruk lemon dapat digunakan
sebagai pengharum ruangan, bahan parfum, dan penambah cita rasa pada makanan.
Kulit jeruk lemon dapat dimanfaatkan sebagai aroma terapi yang dapat menimbulkan
rasa senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan menyembuhkan penyakit
serta baik untuk kulit. Menurut Hidayah (2011) kulit jeruk lemon mengandung minyak
atsiri yang terdiri dari berbagai komponen seperti tepen, sesquiten, aldehida, ester,
limonen dan sterol. Kandungan minyak kulit jeruk yang begitu banyak sehingga dapat
digunakan sebagai rasa terhadap produk minuman dan kosmetika.
Peneliti akan memanfaatkan kulit jeruk lemon sebagai alternatif untuk
menghilangkan aroma prengus pada yoghurt susu kambing sehingga dapat
meningkatkan keanekaragaman produk pangan, serta untuk meningkatkan nilai
ekonomi kulit jeruk lemon yang selama ini sering dibuang. Dalam penelitian yang
berjudul “Pengaruh Konsentrasi Kulit jeruk lemon (Citrus limon) terhadap Persepsi
Konsumen pada Yoghurt Susu Kambing” ini, peneliti menggunakan susu kambing
murni dan sebagai starter pembuatan yoghurt digunakan bakteri Lactobacillus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bulgaricus dan Streptococcus themopHilus. Parutan kulit jeruk yang akan ditambahkan
pada susu kambing dengan konsentrasi 1% b/v, 2% b/v dan 3% b/v karena semakin
tinggi kosentrasi maka akan menimbulkan rasa yang pahit atau dapat menimbulkan
racun.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penambahan parutan kulit jeruk lemon mampu menghilangkan aroma
prengus yoghurt susu kambing ?
2. Berapakah konsentrasi penambahan parutan kulit jeruk lemon yang disukai oleh
konsumen dalam menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh penambahan parutan kulit jeruk lemon dalam
menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing.
2. Mengetahui konsentrasi parutan kulit jeruk lemon yang disukai oleh konsumen
dalam menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing.
D. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
a) Menambah pengetahuan tentang pemanfaatan kulit jeruk lemon untuk
menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
b) Menambah referensi dalam sebuah penelitian yang berhubungan dengan
yoghurt.
2. Bagi Dunia Pendidikan
a) Menambah pengetahuan mengenai bagaimana pembuatan yoghurt khususnya
dibidang biotek.
b) Menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan tanaman dalam pembuatan
suatu produk olahan dan meningkatkan kesukaan pada suatu produk tersebut.
3. Bagi Masyarakat
a) Yoghurt susu kambing dengan penambahan parutan kulit buah jeruk menjadi
minuman alternatif bagi yang tidak menyukai susu kambing.
b) Memanfaatkan sisa kulit jeruk lemon untuk membuat sebuah produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Susu Fermentasi
Susu fermentasi merupakan susu hasil sekresi mamalia sehat yang dilakukan
proses fermentasi. Fermentasi merupakan teknik memproduksi makanan dengan
menggunakan mikrobia yang menguntungkan (Wahyudi dan Samsundari, 2008).
Semakin banyak komponen glukosa yang ditambahkan akan mempengaruhi
pertumbuhan bakteri/mikrobia. Yang digunakan sebagai starter sehingga kemampuan
produk metabolit yang dihasilkan akan semakin banyak. Standard susu fermentasi
berdasarkan SNI 7552: 2009 dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 2.1 Standar Komposisi Susu Fermentasi Berperisa (SNI 7552 : 2009)
Komposisi Tanpa Pemanasan Pemanasan
Lemak 0,5 – 0,6 0,5 – 0,6
Padatan susu tanpa Lemak Min 3,0 Min 3,0
Protein Min 1,0 Min 1,0
Abu Maks 1,0 Maks 1,0
Total asam tertitrasi 0,2 – 0,9 0,2 – 0,9
Sumber : (Pramono , 2012).
B. Yoghurt
Kata yoghurt berasal dari “yugurt” dalam bahasa Turki. Namun nama produk
ini sangat bervariasi di beberapa negara, antar lain “leben” di Mesir, “lebeny” di Syria,
“dadhi” di India dan “mazum” di Amerika. Yoghurt merupakan makanan dan minuman
tradisonal yang penting di negara – negara Timur Tengah, Eropa Selatan, Asia Selatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Mesir dan disekitar Mediteran. Yoghurt bermanfaat bagi orang yang tidak tahan
terhadap gula susu (laktosel), yang dikenal sebagai penderita “lactose intolerance”.
Karena pada proses pembuatan yoghurt dapat menurunkan seperempat kadar gula
susu yang ada, maka bagi orang yang menderita “lactose intolerance” dapat
mengonsumsi yoghurt sebagai sumber bahan makanan yang bergizi (Sirat, 2014).
Yoghurt merupakan produk olahan susu fermentasi dari bakteri Asam
Laktat (BAL) sebagai starter, yakni Streptococcus thermopHilus dan Lactobacillus
bulgaricus yang telah lama dikenal dan mempunyai rasa asam yang spesifik.
Yoghurt memiliki kandungan asam laktat yang tinggi, tidak mengandung alkohol,
mengandung tekstur semi padat, serta rasa asam yang menyegarkan. Yoghurt dapat
dibuat dari susu yang telah dihomogenisasi, susu berkadar lemak rendah atau susu
skim dengan penambahan susu bubuk. Pembuatan yoghurt meliputi pemanasan,
pendinginan dan fermentasi dimana pembuatanya mengalami proses yang higienis
(Pramono dkk, 2012).
1. Mekanisme Fementasi Yoghurt
Lactobacillus bulgaricus telah digunakan oleh industri makanan selama
bertahun-tahun karena mampu mengubah bentuk gula (termasuk laktosa) dan
bentuk karbohidrat lain menjadi bentuk asam laktat. Bakteri ini tidak hanya
menciptakan rasa asam pada makanan yang difermentasi tetapi bertindak
sebagai pengawet dengan cara menurunkan pH makanan sehingga hanya
memberi sedikit kesempatan bagi pertumbuhan organisme-organisme yang
mengganggu. Di dalam susu terdapat protein yang disebut kasein dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
karbohidrat berupa laktosa (gula susu). Laktosa merupakan karbohidrat utama
dalam susu yang dapat digunakan oleh kultur starter Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermopHilus sebagai sumber karbon dan energi untuk
pertumbuhannya. Laktosa dihidrolisis oleh kedua bakteri tersebut dan hasil
akhirnya asam piruvat. Asam piruvat ini lalu diubah menjadi asam laktat oleh
enzim laktat dehidrogenase yang dihasilkan oleh kedua bakteri tersebut.
Asam laktat yang dihasilkan menyebabkan penurunan pH susu atau
meningkatkan keasamaan susu. Kasein merupakan protein utama dalam susu
yang terpengaruh oleh perubahan pH atau keasaman ini. Jika pH susu menjadi
sekitar 4,6 atau lebih rendah maka keasamaan susu akan menjadi tidak stabil
dan terkoagulasi (menggumpal). Dan membentuk gel yoghurt. Gel yoghurt ini
berbentuk semisolid (setengah padat) dan menentukan tekstur yoghurt. Selain
berperan dalam pembentukan gel yoghurt, asam laktat juga memberikan
ketajaman rasa, rasa asam, dan menimbulkan aroma khas pada yoghurt
(Purwaningsih, 2007).
Fermentasi adalah perubahan glukosa secara anaerob yang meliputi
glikolisis dan pembentukan NAD. Fermentasi menghasilkan jumlah energi
yang relatif lebih sedikit dari pada energi yang dihasilkan melalui respirasi
aerob. Fermentasi dibedakan menjadi dua tipe reaksi yaitu fermentasi alkohol
dan fermentasi asam laktat. Proses fermentasi asam laktat adalah proses
fermentasi glukosa yang menghasilkan asam laktat. Proses fermentasi asam
laktat dimulai dengan proses glikolisis yang menghasilkan asam piruvat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kemudian proses ini dilanjutkan dengan perubahan asam piruvat menjadi asam
laktat. Dalam proses fermentasi asam laktat, asam piruvat bereaksi secara
langsung dengan NADH membentuk asam laktat. Aseton dan metil alkohol
adalah bentuk antara fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme dan
sangat penting secara komersial. Fermentasi asam laktat terjadi pada proses
pembentukan keju dan yoghurt (Karmana, 2016).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan yoghurt adalah :
a) Substrat
Substrat atau medium fermentasi menyediakan zat gizi yang
diperlukan oleh mikroba untuk memperoleh energi, pertumbuhan, bahan
pembentuk sel dan biosintesa produk-produk metabolisme. Beberapa
mikroorganisme yang membutuhkan energi seperti bakteri asam laktat,
umumnya menghasilkan sejumlah besar asam laktat dari fermentasi subtrat
karbohidrat. Bila bakteri asam laktat tumbuh secara anerobik, fermentasi
subtrat karbohidrat dibantu khamir menghasilkan etanol serta sedikit
produk akhir lainnya.
b) Suhu
Suhu fermentasi menentukan jenis mikroba yang dominan selama
fermentasi, contohnya Lactobacillus bulgaricus yang termasuk dalam
kelompok bakteri asam laktat (BAL), pada umumnya memiliki suhu
optimum 40o C – 45o C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c) Asam
Makanan yang mengandung asam pada umumnya dapat bertahan
lama, jumlah asam yang terbentuk mungkin tinggi sehingga menghambat
mikroorganisme yang memproduksinya. Produk asam selama fermentasi
dipengaruhi oleh jenis mikroorganisme yang berperan, jenis makanan dan
kadar gula.
d) Mikroba
Proses fermentasi pada umumnya dilakukan dengan menggunakan
kultur murni, kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau
dibekukan. Mikroba yang digunakan dalam proses fermentasi susu jagung
manis antara lain Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termopHilus
(Ari dan Suhartanti, 2012).
Waktu fermentasi pada yoghurt juga mempengaruhi aroma, flavor serta
tekstur pada yoghurt. Apabila waktu penyimpanan yoghurt terlalu lama maka
aroma dari yoghurt menjadi menyengat, flavor yang dihasilkan pahit serta
tektur menjadi sangat kental. Hal ini disebabkan karena produksi peptida yang
dihasilkan oleh Lactobacillus bulgaricus apabila berlebihan maka akan
mengkontaminasi hasil dari yoghurt dan dapat menyebabkan produk berlendir
(Hasrudin dan Rifnatul, 2014).
2. Nutrisi Yoghurt
Yoghurt mempunyai nilai gizi yang tinggi dari pada susu segar sebagai
bahan dasar dalam pembuatan yoghurt, terutama karena meningkatnya total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
padatan sehingga kandungan zat-zat gizi lainya meningkat, selain itu yoghurt
sesuai bagi penderita “Lactose Intolerance” atau yang tidak toleran terhadap
laktosa (Wahyudi dan Samsundari, 2008).
Yoghurt memiliki beberapa kandungan antara lain : ernergi, protein,
lemak, karbohidrat. Bahkan yoghurt mengandung mineral (kalsium, fosfor,
natrium, dan kalium) dan mempunyai kandungan vitamin cukup lengkap yaitu
: vitamin A, B kompleks, B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B6 (piridoksin), B12
(sianokobalamin), vitamin C, vitamin D, E, asam folat, asam nikotinat, asam
pantotenat, biotin dan kolin (Elfrida, 2013).
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Yoghurt
Komponen Kandungan (per 100 mg)
Energi (Kkal)** 42 – 62
Nilai PH 4,2 – 4,4
Protein (g) 4,5 – 5,0
Karbohidrat (g)** 6 – 7
Lemak (g)** -
Kalsium (mg) 130 – 176
Magnesium (mg) 17
Potasium (mg) 226
Keterangan:
*) Nilai ini adalah untuk yoghurt yang diberi tambahan gula
**) Nilai ini adalah untuk yoghurt yang tidak diberi tambahan gula
Sumber : (Surajudin dkk, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Tabel 2.3 Yoghurt Standar Nasional Indonesia
Kriteria Uji Persyaratan
1.
Keadaan
a. Konsistensi Kental/semi padat
b. Aroma Normal/khas
c. Rasa Khas/asam
d. Larutan Homogen
2. Lemak Maks 3,8
3. Berat kering tanpa lemak (BKTL) Maks 8,2
4. Protein Min 3,5
5 Abu Maks 1,0
6 Jumlah asam (dihitung sebagai laktat) 0,5 – 2,0
7 Cemaran logam
a. Timbal Mak 0,3
b. Tembaga Maks 20
c. Timah Maks 40
d. Raksa Maks 0,03
8. Arsen Maks 0,1
9.
Cemaran mikroba
a. Bakteri coliform Maks 10
b. Escheria coli Kurang dari 3
c. Salmonella Negatif/100 gr
Sumber : (Purba, 2010).
3. Kelebihan Yoghurt
Yoghurt baik dikonsumsi karena memiliki kelebihan sebagai berikut :
a) Mudah dicerna.
Yoghurt lebih mudah dicerna ketimbang susu. Adanya bakteri hidup
dan aktif akan memproduksi enzim lactase. Enzim ini jumlahnya kurang
pada anak dengan intoleransi laktosa. Proses kultur juga akan memecah
laktosa (gula susu) menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga lebih mudah
diserap oleh anak dengan intoleransi laktosa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b) Baik untuk kesehatan usus.
Yoghurt mengandung bakteri: lactobacteria, terutama acidopHilus.
Bakteri itu meningkatkan bakteri kolon, sehingga akan menurunkan risiko
kanker kolon.
c) Membantu proses penyerapan nutrisi.
Yoghurt meningkatkan penyerapan kalsium dan vitamin B. Adanya
asam laktat pada yoghurt akan membantu mencerna kalsium susu. Dengan
begitu, kalsium akan lebih mudah diserap.
d) Meningkatkan kekebalan tubuh.
Penelitian yang dilakukan pada 68 orang yang mengonsumsi
yoghurt dua cangkir per hari menunjukkan hasil yang cukup positif. Mereka
ini mempunyai kadar interferon lebih tinggi. Interferon merupakan derivat
glikoprotein yang salah satu pembentukannya dapat dirangsang oleh
bakteri. Interferon berfungsi sebagai imunoregulator dan mensekresikan
antivirus.
e) Membantu penyembuhan infeksi saluran cerna.
Keberadaan virus dan gangguan saluran cerna akan membentuk
luka pada lapisan usus, terutama sel-sel yang memproduksi laktase. Walau
hanya sementara, anak-anak bisa mengalami intoleransi laktosa selama satu
sampai dua bulan pasca infeksi saluran cerna. Karena mengandung sedikit
laktosa dan banyak enzim laktase, para dokter sering memanfaatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
yoghurt untuk memulihkan kesehatan alat cerna. Penelitian menunjukkan,
yoghurt mempercepat penyembuhan diare pada anak.
f) Menurunkan infeksi jamur.
Konsumsi satu gelas yoghurt setiap hari akan mengurangi pertumbuhan
jamur pada vagina. Hal ini akan menurunkan risiko terjadinya infeksi jamur
pada vagina.
g) Kaya akan kalsium.
Dalam satu gelas yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450 mg kalsium.
Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet tinggi
kalsium seperti di negara Skandinavia, mempunyai tingkat kejadian kanker
kolorektal lebih rendah dibanding dengan negara lain.
h) Sumber protein.
Satu gelas yoghurt tawar mengandung 10 – 14 gram protein atau sekitar
20 persen dari kebutuhan protein harian. Proses fermentasi membuat
protein yang ada pada yoghurt lebih mudah dicerna.
i) Menurunkan kadar kolesterol.
Para ahli memperkirakan, bakteri hidup yang ada pada yoghurt mampu
berasimilasi dengan kolesterol. Bisa juga karena yoghurt mengikat asam
empedu, sehingga menurunkan kadar kolesterol.
j) Makanan penolong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Keberadaan protein yang mudah dicerna serta asam laktat yang
meningkatkan penyerapan mineral, membuat yoghurt baik dikonsumsi oleh
anak dengan gangguan penyerapan di saluran cerna (Rinadya, 2008).
C. Susu Kambing
Kambing sudah mulai dijinakkan atau didomestikasi dan dipelihara oleh
manusia sejak tahun 7000 SM di Irak. Sementara itu, domba lebih lama lagi yakni
didomestikasi pada tahun 9000 SM. Penjinakan kedua hewan tersebut terutama
untuk diambil bulu, daging, dan susunya. Pada umumnya orang mengonsumsi susu
dari ternak sapi, tetapi di negara–negara Timur Tengah binatang mamalia yang
umum diambil susunya adalah unta dan kambing (Moeljanto dan Wiryanto, 2002).
Susu kambing merupakan susu yang sudah dikenal masyarakat sebagai bahan
minuman seperti susu kambing dengan tambahan rasa strawberry, jeruk, dan leci.
Susu kambing dapat diperoleh dengan harga yang terjangkau. Di Indonesia, susu
kambing belum banyak di konsusmsi. Hal ini disebabkan oleh minimnya
pengetahuan tentang susu kambing. Surajudin dkk (2006) menjelaskan bahwa susu
kambing biasanya dikonsusmsi dengan alasan susu ini dianggap mampu
menyembuhkan berbagai penyakit saluran pernapasan seperti asma dan TBC,
mencegah berkembangnya sel kanker, menyembuhkan reaksi alergi terutama
dibagian wajah, memperlancar pencernaan, memperkuat daya tahan tubuh dan
mencegah osteoporosis karena kadar kalsiumnya tinggi.
1. Kandungan susu kambing segar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
` Kualitas kandungan nutrisi susu kambing segar menentukan kualitas
akhir yoghurt probiotik yang dihasilkan. Hasil uji kualitas susu kambing segar
ditampilkan pada table 2.4 berikut:
Tabel 2.4 Kandungan Nurtrisi Susu Kambing Segar
Parameter Komponen Hasil
Pengamatan
pH 6.60
Kadar air (%) 84.25
Kadar abu (%) 0.78
Kadar protein (%) 3.24
Kadar lemak (%) 6.54
Coliform (log 10 cfu/ml) 3.69
Total Plate Count (log
10cfu/ml)
4.95
Sumber : (Elfrida, 2013)
Kelebihan susu kambing dibandingkan susu sapi adalah
tidakmenimbulkan keluhan bagi yang mengkonsumsinya sehingga susu
kambing dapat dipilih sebagai minuman alternatif bagi orang yang alergi
terhadap susu sapi. Susu kambing belum banyak dikonsumsi oleh masyarakat
karena minimnya pengetahuan peternak tentang kambing perah dan
kandungan gizi susu yang dihasilkan kambing. Susu diproduksi oleh kambing
betina setelah melahirkan atau disebut masa laktasi. Lama masa laktasi sekitar
7 bulan (Budiana dan Susanto, 2005).
Susu kambing mempunyai kelebihan dalam komposisi, yakni sangat
mendekati komposisi kimiawi air susu ibu (ASI). Dengan komposisi seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
itu, susu kambing dapat diberikan kepada bayi yang baru lahir atau berumur
kurang dari 1 tahun sebagai pengganti ASI. Beberapa kelebihan susu kambing
dibandingkan dengan susu dari binatang mamalia lain menurut Moeljanto dan
Wiryanto (2002) sebagai berikut :
a) Mempunyai sifat antiseptik alami dan bisa membantu menekan
pembiakan bakteri dalam tubuh. Hal ini disebabkan adanya fluorine yang
kadarnya 10–100 kali lebih besar dari pada susu sapi.
b) Bersifat basa (alkaline food) sehingga aman bagi tubuh.
c) Proteinnya lembut dan efek laksatifnya ringan, sehingga tidak
menyebabkan diare bagi pengonsumsinya.
d) Lemaknya mudah dicerna karena mempunyai tekstur yang lembut dan
halus, lebih kecil dibandingkan dengan butiran lemak susu sapi atau susu
lainnya dan bersifat homogen alami. Butiran lemak susu sapi 4,55
mikrometer dan susu kambing hanya 3,49 mikrometer. Hal ini
mempermudah hati dalam mencernanya sehingga menekan timbulnya
reaksi-reaksi alergi.
e) Dengan adanya sodium (Na), fluorine (F), kalsium (Ca), dan fosfor (P)
sebagai elemen kimia yang dominan serta kandungan nutrisi lainnya, susu
kambing berkhasiat sebagai berikut.
1) Membantu pencernaan dan menetralisir asam lambung.
2) Menyembuhkan reaksi-reaksi alergi pada kulit, saluran napas, dan
pencernaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) Menyembuhkan berbagai macam penyakit paru-paru, seperti asma,
TBC (terutama yang sedang dalam proses pengobatan), serta infeksi-
infeksi akut pada paru-paru.
4) Menyembuhkan beberapa kelainan ginjal, seperti nepbrotic syndrom,
infeksi-infeksi ginjal, serta asam urat tinggi.
5) Kandungan kalsium (Ca) yang tinggi dapat membantu
menyembuhkan rematik dan mencegah osteoporosis.
6) Menambah vitalitas dan daya tahan tubuh.
7) Berdasarkan beberapa penelitian di Amerika, susu kambing terbukti
mempunyai efek antikanker.
D. Jeruk Lemon (Citrus limon L.)
Berikut ini merupakan klasifikasi tanaman jeruk lemon menurut Rukmana (2001):
1. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : SpermatopHyta
Sub-divisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rutales
Famili : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus limon L
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Daerah Asal dan Penyebaran
Lemon (Citrus Limon) merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Jeruk
lemon berasal dari Birma Bagian Utara dan Cina Selatan. Penyebaran jeruk
lemon di Indonesia berada di Jawa dan telah dibudidayakan. Jeruk lemon dapat
tumbuh baik didataran rendah hingga ketinggian 800 meter diatas permukaan
laut (Nurlaely, 2016).
Pada abad ke 11 sampai dengan 13, tanaman jeruk lemon dibawa oleh
orang–orang Arab ke Afrika dan Eropa. Dalam perkembangan selanjutnya,
jeruk lemon dibudidayakan di Spanyol, Portugal, Italia, Siprus, dan kemudian
dikembangkan di California, kepulauan Hindia Barat, dan Argentina. Saat ini,
jeruk lemon telah banyak ditanam di berbagai negara di dunia. Di Indonesia
jeruk lemon dikenal masyarakat pecinta tanaman sekitar tahun 1980-an
(Rukmana, 2001).
3. Deskripsi Jeruk Lemon
Jeruk lemon merupakan pohon perdu, batang berduri panjang tetapi tidak
rapat, tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri. Daun berwarna hijau
dengan tepi rata, tunggal, berseling, lonjong, ujung dan pangkal meruncing,
panjang 7-8 cm, lebar 4-5 cm, tangkai silindris, permukaan licin. Kelopak
bentuk bintang, hijau. Benang sari panjang sekitar 1,5 cm, kepala sari berbentuk
ginjal, kuning, tangkai putik silindris, panjang kurang lebih 1 cm, kepala putik
bulat, kuning, mahkota lima helai, bentuk bintang, putih kekuningan. Buah
lemon berkulit besar, berwarna kuning orange, bentuknya agak bulat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
panjang 5-8 cm, tebal kulitnya 0,5-0,7 cm dan dasarnya menonjol (Nurlaely,
2016).
4. Kandungan Jeruk Lemon
Setiap 100 gram yang setara dengan dua buah jeruk lemon ukuran
sedang terdapat 29 kalori ; 1,1 gram protein ; 0.3 gram lemak ; 2,9 gram gula
alami ; dan 2,8 gram serat. Jeruk lemon memiliki kandungan utama gula dan
asam sitrat. Kandungan jeruk antara lain flavonoid (flavones), limonen, asam
folat, tanin, vitamin (C, A, B1, dan P), dan mineral (kalium, magnesium). Kulit
jeruk lemon terdiri dari dua lapis. Bagian luar mengandung minyak esensial
(6%) dengan komposisi limonen (90%), citral (5%), dan sejumlah kecil
citronelall, alfa-terpineol, linalyl, dan geranyl acetate. Kulit jeruk lapisan
dalam tidak mengandung minyak esensial, tetapi mengandung glikosida plavon
yang pahit, derivat koumarin, dan pektin (Nurlaely, 2016).
5. Manfaat Minyak Atsiri Lemon
Minyak atsiri jeruk terdiri atas berbagai senyawa yang mudah menguap.
Kulit jeruk memiliki kandungan senyawa yang berbeda-beda, bergantung
varietas, sehingga aromanya pun berbeda. Namun, senyawa yang dominan
adalah limonen. Kandungan limonen bervariasi untuk tiap varietas jeruk,
berkisar antara 70-92%. Berdasarkan hasil uji preferensi, aroma minyak atsiri
jeruk yang paling disukai konsumen adalah minyak atsiri dari jeruk manis,
purut, lemon, nipis, jari budha/kuku harimau, dan jeruk siam madu. Aroma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
minyak atsiri yang kurang disukai adalah yang berasal dari jeruk besar dan
siam.
Minyak atsiri jeruk dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan
parfum, dan penambah cita rasa pada makanan. Minyak atsiri jeruk juga
bermanfaat bagi kesehatan, yaitu untuk aroma terapi. Aroma jeruk dapat
menstabilkan sistem syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang,
meningkatkan nafsu makan, dan menyembuhkan penyakit. Manfaat bagi
kesehatan tersebut karena minyak atsiri jeruk mengandung senyawa limonen
yang berfungsi melancarkan peredaran darah, meredakan radang tenggorokan
dan batuk, serta menghambat sel kanker. Minyak atsiri jeruk juga mengandung
linalool, linalil, dan terpineol yang memiliki fungsi sebagai penenang (sedatif),
serta sitronela sebagai penenang dan pengusir nyamuk (Anonim, 2008).
6. Karakteristik Minyak Lemon
Lemon adalah salah satu dari 16 spesies yang berbeda dalam genus
Citrus dari keluarga tanaman Rutaceae. Citrus limon adalah spesies jeruk ketiga
yang paling penting setelah orange dan mandarin, dengan produksi total lebih
dari 4,4 juta ton selama musim 2001/2002.
Sifat Fisika dan Kimia minyak lemon (Anonim, 2013)
Bentuk : cairan kental
Warna : kuning pucat
Aroma : jeruk lemon
Titik didih : 100,2ºC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Tekanan uap apda 25º C : 23,4 mmHg
pH : 1,5-4
Kelarutan : tidak larut dalam air
Minyak lemon merupakan minyak atsiri yang diekstrak dari kulit jeruk
lemon. Minyak ini berbentuk cair, berwarna kuning pucat, segar, ringan dan
beraroma jeruk tajam seperti buah segar yang baru saja dikupas.
Tabel 2. 5 Kandungan Senyawa dalam Minyak Lemon.
Senyawa Jumlah (%)
α-Pinena + α-Thujena 1.81
Kamfena 0.04
β-Pinena 8.57
Sabinena 1.62
Mirsena 1.62
α-Phelandren 0.04
α-Terpinena 0.17
Limonena 70.58
β-Phelandren 0.32
cis-β-Osiemna 0.07
γ-Terpinena 8.52
p-Simena 0.35
Terpinolen 0.38
Oktanal 0.05
Nonanal 0.12
Sitronellal 0.07
Dekanal 0.04
Linalol 0.12
Linalil asetat 0.05
α-Bergamoten 0.34
Terpinena-4-ol & β-Kariopilena 0.24
Neral 1.01
α-Terpineol 0.37
Neril asetat 0.32
β-Bisbolen 0.58
Geranial 1.65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Geranil asetat 0.17
Nerol 0.13
Geraniol 0.06
Sumber : (Priambodo, 2015).
E. Uji Organoleptik
Penerimaan konsumen terhadap suatu produk makanan dapat dilihat dengan
melakukan uji organoleptik (Rahayu, 2003). Uji organoleptik dapat meliputi rasa,
aroma, tingkat kepedasan, dan tingkat kepahitan. Uji organoleptik melibatkan
penggunaan indra manusia (penglihatan, penciuman, sentuhan, dan pengecapan)
untuk mengevaluasi suatu produk makanan layak atau tidak untuk dikonsumsi.
Selain itu dengan uji organoleptik biayanya relatif murah.
Dua metode yang umumnya digunakan untuk mengevaluasi produk
makanan pada uji organoleptik adalah :
1. Uji kecenderungan kesukaan konsumen tidak terlatih, bertujuan untuk
mengetahui tingkat kesukaan konsumen ketika diberikan suatu produk
makanan.
2. Pembentukan panel dengan orang-orang yang telah terlatih, bertugas
memberikan nilai terhadap sampel produk. Uji organoleptik sebaiknya
dilakukan oleh orang-orang dengan kualifikasi dan terlatih dalam uji tersebut
sehingga penilaian terhadap produk yang diuji bersifat objektif (Novia, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
F. Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Baarri (2003) berjudul “Fermentasi Sebagai
Upaya Menghilangkan Aroma Prengus Susu Kambing”, menemukan bahwa hasil
analisis senyawa volatil menunjukan adanya kemunculan senyawa asetadehid,
diasetil dan etanol pada fermentasi susu kambing menjadi yoghurt. Kemunculan
senyawa volatil ini merupakan langkah yang penting dalam rangka menghilangkan
aroma prengus pada susu kambing. Dan dari penelitian keseluruhan konsentrasi ini
masih dibawah level pencapaian optimal senyawa volatil yang mampu
menghilangkan aroma prengus sehingga secara uji organoleptik terhadap intensitas
aroma prengus pada produk akhir masih terdapat aroma prengus.
Penelitian yang dilakukan oleh Candraningtyastuti (2016) berjudul “Yoghurt
Susu Kambing dengan Penambahan Jus Daun Pandan (Pandanus amaryllifolius)
Dan Waktu Fermentasi”, menemukan bahwa hasil antara lama fermentasi dengan
konsentrasi daun pandan untuk menghilangkan aroma prengus khas kambing yang
disesuaikan dengan SNI yoghurt memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Dan
perlakuan yang disukai panelis dalam mengurangi aroma khas susu kambing yaitu
pada konsentrasi 2 gr/100ml dengan lama fermentasi 9 jam namun lama fermentasi
yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap aroma prengus susu kambing
tersebut.
Penelitian yang dilakukan Hardhani (2016) berjudul “Pengaruh Konsentrasi
Penambahan Bubuk Coklat Terhadap Aroma dan Rasa Dalam Pembuatan Yoghurt
Berbahan Dasar Susu Kambing Etawa”, menemukan bahwa coklat memiliki aroma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dan rasa yang kuat sehingga dapat meminimalisir rasa dan aroma khas dari susu
kambing, dan dari hasil uji organoleptik setiap perlakuan memiliki pengaruh
terhadap aroma dan rasa. Tetapi secara statistik rasa memilki hasil yang signifikan
sedangkan oroma tidak.
G. Kerangka Berpikir
Penelitian ini akan menggunakan kulit jeruk lemon (Citrus limon) untuk
menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing dan peneliti akan
melakukan uji organoleptik pada yoghurt susu kambing. Yoghurt dibuat melalui
fermentasi bakteri yang bersifat asam, bakteri yang digunakan dalam pembuatan
yoghurt adalah biakan campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermopHilus. Kelebihan yoghurt yang tidak dimiliki oleh susu murni diantaranya
: kaya protein, kalsium, riboflavin, vitamin B6 dan vitamin B12. Dan yoghurt
cocok untuk dikonsumsi oleh penderita lactose intolerance atau suatu kelainan
yang ditandai dengan diare ketika mengkonsumsi susu. Pada penelitian ini,
peneliti akan menggunakan susu kambing murni yang ditambahan parutan kulit
jeruk lemon. Dan dari hasil fermentasi diharapkan dapat menghilangkan aroma
prengus susu kambing sehingga dapat meningkatkan nilai jual susu kambing, nilai
gizi, nilai kesukaan, dan akan membawa dampak positif terhadap perkembangan
ternak kambing indonesia. Adapun kerangka berfikir peneliti secara sederhana
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengaruh Kulit Lemon Terhadap Yoghurt
Susu Kambing
Susu Kambing
Dibuat yoghurt
Susu kambing memiliki
kandungan lebih tinggi
Kulit lemon memiliki
kandungan minyak
atsiri
Ditambahkan
parutan kulit lemon
Cocok untuk penderita
lactose intolerance
Yoghurt
difermentasi
selama 24 jam
Pengujian organoleptik guna
mengetahui kesukaan panelis
terhadap aroma, tekstur, rasa,
warna dan daya terima yang
dihasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
H. Hipotesis
Adapun hipotesis yang digunakan yaitu :
1. Perbedaan penambahan kulit jeruk lemon dapat menghilangkan aroma prengus
yoghurt susu kambing.
2. Konsentrasi penambahan kulit jeruk lemon yang disukai oleh konsumen dalam
menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing adalah konsentrasi 3%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental dengan satu faktor,
perlakuan dengan 5 pengulangan. Adapun faktor perlakuan adalah sebagai berikut:
Faktor konsentrasi parutan kulit jeruk lemon yang terdiri dari 3 taraf, yaitu :
KL1 = 1 gram/100 ml susu kambing
KL2 = 2 gram/100 ml susu kambing
KL3 = 3 gram/100 ml susu kambing
Kontrol (K) = 100 ml susu kambing tanpa campuran parutan kulit jeruk lemon.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : konsentrasi parutan buah kulit jeruk
2. Variabel kontrol : bahan awal susu kambing, starter yoghurt dan lama
Fermentasi
3. Variabel terikat : pH, aroma, tekstur, rasa, warna, dan daya terim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
C. Batasan Penelitian
Agar masalah dalam eksperimen ini tetap terarah, maka disusun batasan
masalah sebagai berikut :
1. Jenis kulit jeruk yang digunakan adalah Citrus limon.
2. Aroma yoghurt dibuat dengan parutan kulit buah jeruk.
3. Konsentrasi penambahan parutan kulit buah jeruk dibedakan menjadi (1 gram/100
ml susu kambing), ( 2 gram/100 ml susu kambing), (3 gram/100 ml susu kambing).
4. Jenis bakteri asam laktat (BAL) yang digunakan untuk fermentasi susu kambing
adalah L. bulgaricus dan S. thermopHillus
5. Konsentrasi plain yoghurt sebagai starter yang digunakan adalah 10 %
6. Lama fermentasi 24 jam
7. Uji organoleptik akan disesuaikan dengan prosedur SNI yoghurt
8. Panelis yang melakukan uji organoleptik yoghurt kulit buah jeruk adalah sebanyak
15 panelis tidak terlatih dari Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
D. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini sudah dilakukan dari bulan juni hingga bulan juli 2017. Dan proses
pembuatan yoghurt dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Biologi Kampus
III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Tahap Persiapan
a. Alat Pembuatan Yoghurt
1) Timbangan digital
2) Gelas beker 100 ml
3) Gelas beker 1000 ml
4) Autoklaf
5) Panci
6) Baskom
7) Kompor
8) Sendok pengaduk
9) Thermometer
10) Botol kaca
11) Cawan petri
12) Parutan
b. Bahan
1) Susu kambing
2) Jeruk lemon
3) Plain yoghurt Biokul
4) Air bersih
5) Kertas label
6) Plastik wrap 1 pak
7) Tisu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
8) Alkohol
9) Karet
10) Kertas payung
11) Gelas platik
12) Sendok
13) plastik
c. Cara Kerja
1. Persiapan dan Proses Sterilisasi Alat
Persiapan penelitian di awali dengan proses penyiapan alat–alat yang akan
digunakan dan sterilisasi perlu dilakukan untuk meminimalisir resiko kontaminasi
saat pembuatan yoghurt.
Berikut adalah langkah kerja sterilisasi alat yang dilakukan :
a) Alat-alat yang akan digunakan untuk proses pembuatan yoghurt di cuci
menggunakan sabun.
b) Botol selai direbus dengan air secukupnya hingga mendidih.
c) Setelah mendidih, botol selai diangkat dan didiamkan hingga kering.
d) Setelah kering, semprot bagian luar dengan alkohol dan diamkan hingga kering.
e) Botol selai dibungkus dengan kertas payung dan dikareti, kemudian masukkan
ke dalam plastik 2 kg dan masukkan ke dalam autoklaf. Sterilisasi dilakukan
dalam autoklaf hingga suhu mencapai 1210 C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
f) Setelah itu, botol selai dikeluarkan dan disimpan dalam tempat tertutup.
g) Alat – alat seperti gelas beker, termometer air dan batang pengaduk cukup
disterilkan menggunakan alkohol 96 % yang disemprotkan sesaat sebelum
dipakai.
2. Pra Penelitian Yoghurt
a) Parutan kulit jeruk lemon ditimbang sebanyak 1 gram, 2 gram, dan 3 gram.
b) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml.
c) Susu kambing dan parutan kulit jeruk lemon dipanaskan hingga mencapai suhu
80o C, sambil diaduk
d) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan hingga menjadi 40o C.
e) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam
botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk.
f) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi dengan
alumunium foil dan dikareti.
g) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan.
h) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada yoghurt.
i) Dilakukan pengamatan agar dapat melakukan peneltian yoghurt.
3. Pembuatan Yoghurt
a) Yoghurt kontrol
1) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml
2) Susu dipanaskan hingga mencapi suhu 80o C, sambil diaduk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan sampai suhu turun menjadi
40oC.
4) Susu dituang ke dalam botol selai atau tempat fermentasi sebanyak 100 ml.
5) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml, kemudian dimasukkan ke
dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk.
6) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi dengan
kertas payung dan dikareti.
7) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan.
8) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada yoghurt.
b) Yoghurt dengan penambahan parutan kulit jeruk lemon.
1) Parutan kulit jeruk lemon ditimbang sebanyak 1 gram, 2 gram, dan 3 gram.
2) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml.
3) Susu kambing dan parutan kulit jeruk lemon dipanaskan hingga mencapai
suhu 80o C, sambil diaduk
4) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan hingga menjadi 40o C.
5) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml. Kemudian dimasukkan ke
dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang pengaduk.
6) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi dengan
kertas payung dan dikareti.
7) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan.
8) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada yoghurt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
F. Perlakuan Yoghurt
Susu kambing dikelompokkan menjadi 4 kelompok dengan 5 kali pengulangan
pada masing-masing kelompok, yang ditentukan secara rancangan acak lengkap yaitu
kelompok K (kontrol atau tanpa penambahan parutan kulit jeruk lemon), KL1
(penambahan kulit lemon konsentrasi 1 gram/100 ml), KL2 (penambahan kulit lemon
konsentrasi 2 gram/100 ml), KL3 (penambahan kulit lemon konsentrasi 3 gram/100
ml).
G. Pengujian Organoleptik
Teknik penyajian yoghurt adalah dengan memberi kode pada setiap ulangan
dan untuk mengetahui apakah kulit lemon mampu menghilangkan aroma khas pada
yoghurt susu kambing dengan berbagai konsentrasi maka setiap perlakuan diberi kode
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kode pada Setiap Perlakuan dalam Pengujian Organoleptik
Perlakuan Ulangan Kode
KL1
1 A1
2 A2
3 A3
4 A4
5 A5
KL2
1 B1
2 B2
3 B3
4 B4
5 B5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
KL3
1 C1
2 C2
3 C3
4 C4
5 C5
K
1 D1
2 D2
3 D3
4 D4
5 D5
Pada pengujian organoleptik, panelis menyediakan sampel yang diberi kode A,
B, C, dan D yang diletakkan kedalam gelas plastik. Uji organoleptik ini dilakukan oleh
15 orang panelis yang merupakan mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma. Dan peneliti akan memberikan lembar kuisioner pada seiap panelis dan
Panelis akan melakukan uji organoleptik secara bergantian.
Adapun aspek yang harus di uji berdasarkan kriteria adalah aroma, tekstur, rasa,
warna dan daya terima. Berikut cara kerja uji organoleptik yoghurt :
1. Uji aroma
a) Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan
kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1.
b) Sampel yohurt di ambil sebanyak 1 sendok plastik dan dicium pada jarak kira
½ cm dari hidung untuk mengetahui aromanya.
c) Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis.
H. Uji tekstur
i. Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan
kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
ii. Sampel yoghur di aduk secara perlahan untuk mengetahui teksturnya
iii. Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis.
I. Uji rasa
a) Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan
kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1.
b) Sampel yohurt diambil sebanyak 1 sendok dan dirasakan dengan lidah
c) Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis
J. Uji warna
i. Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan
kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1.
ii. Dilihat beberapa saat, kemudian memberi skor terhadap warna dari masing-
masing perlakuan.
iii. Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis.
K. Uji daya terima
i. Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang bersih dan
kering kemudian diberi kode seperti pada tabel 3.1.
ii. Kemudian memberikan skor terhadap kesukaan dari masing-masing perlakuan.
iii. Dilakukan pengerjaan oleh 15 orang panelis.
L. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan adalah data yang diperoleh dari uji organoleptik
terhadap yoghurt susu kambing yang dihasilkan. Setelah melakukan uji organoleptik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
para panelis akan memberikan penilaian sesuai dengan skala hedonik yang peneliti
sediakan dan di isi secara subjektif dan spontan. Data hasil penelitian ini diolah
menggunakan statistik non parametrik yaitu Chi Square (X2 ) dengan tingkat
kepercayaan 95% atau pada signifikansi 0.05 untuk mempermudah panelis dalam
analisis data, maka sebelumnya perlu dilakukan tabulasi data seperti dibawah ini :
Nama :
Jenis kelamin :
Berilah tanda (√) pada kolom-kolom dibawah ini sesuai dengan hasil percobaan yang
dilakukan terhadap sampel yang disajikan!
Tabel 3.2 Kuisioner Uji Organoleptik
No Pernyataan KL1 KL2 KL3 K
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Aroma
prengus
susu
kambing
2 Tekstur
yoghurt
3 Aroma khas
yohurt
4 Rasa khas
yohurt
5 Warna
yoghurt
6 Daya terima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.3 Skala Organoleptik
Uji
analisis
1 2 3 4 5
Aroma
prengus
susu
kambing
Sangat
tidak
prengus
Tidak
prengus
Agak
prengus
Prengus Sangat
prengus
Tekstur
yoghurt
Sangat
tidak
kental
Tidak
kental
Agak
kental
Kental Sangat
kental
Aroma
khas
yoghurt
Sangat
tidak
tajam
Tidak
tajam
Agak
tajam
Tajam Sangat
tajam
Rasa khas
yoghurt
Sangat
tidak
asam
Tidak
asam
Agak
asam
Asam Sangat
asam
Warna
yoghurt
Sangat
tidak
menarik
Tidak
menarik
Agak
menarik
Menarik Sangat
menarik
Daya
terima
Sangat
tidak suka
Tidak
suka
Agak suka Suka Sangat
suka
Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel
nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel
nominal lainnya.
Rumus Chi Square : 𝑥2 =(𝐹𝑜 −𝐹𝑒)
𝐹𝑒
Keterangan :
X2 : Nilai kuadrat
Fo : Frekuensi observasi atau pengamatan
Fe : Frekuensi ekspetasi atau harapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Pengujian Hipotesis dan pengambilan keputusan
a) Hipotesis
Ho :tidak ada perbedaan secara signifikan dari beberapa kelompok
perlakuan
Hi :terdapat perbedaan yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan
b) Pengambilan keputusan
Dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan hasil statistiknya.
1) Apabila X2hitung < X2
tabel maka Ho diterima. Artinya tidak ada perbedaan
yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan.
2) Apabila X2hitung > X2
tabel maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan yang
signifikan dari beberapa kelompok perlakuan.
M. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran
Hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai referensi tambahan bagi peneliti yang
kelak menjadi tenaga pendidik. Hasil penelitian ini juga dapat diaplikasikan dalam
pembelajaran Biologi SMA kelas XII semeter 2 pada materi pokok Bioteknologi
Konvensional dan penerapan ini dapat dilakukan dalam bentuk praktikum pembuatan
yoghurt.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Uji Organoleptik
Proses pembuatan yoghurt susu kambing dari penambahan parutan kulit
lemon akan mempengaruhi pH yoghurt. Perbedaan kadar pH yoghurt sebelum dan
sesudah fermentasi dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Hasil Rerata Pengujian PH Yoghut Susu Kambing
pH
Perlakuan Sebelum Sesudah
KL 1 5,5 4
KL 2 5,5 4
KL 3 5,5 4
Kontrol 5,5 4
Keterangan :
KL1 : Perlakuan penambahan parutan kulit lemon 1%
KL2 : Perlakuan penambahan parutan kulit lemon 2%
KL3 : Perlakuan penambahan parutan kulit lemon 3%
Kontrol : Tanpa penambahan kulit lemon
Hasil penelitian pada tabel 4.1 menunjukan adanya pengaruh penambahan
parutan kulit jeruk terhadap pH yoghurt susu kambing. Proses pengujian pH
yoghurt sebelum fermentasi yang terukur memiliki rata-rata 5,5 dan setelah
fementasi pH yang terukur adalah dengan rata-rata pH sebesar 4 dengan waktu
fermentasi selama 24 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Hasil uji organoleptik aroma yoghurt susu kambing yang meliputi, tekstur
yoghurt, aroma khas yoghurt, rasa khas yoghurt, warna yoghurt, dan daya terima
adalah sebagai berikut :
a. Aroma Prengus Yoghurt Susu Kambing
Aroma adalah salah satu bagian dari uji organoleptik. Aroma dapat di
uji menggunakan indra penciuman yaitu hidung. Panelis melakukan uji
hedonik dengan mencium sampel yang diletakkan pada gelas plastik dengan
memberi nilai sesuai skala uji organoleptik yang telah dibuat. Hasil penilaian
panelis terhadap aroma prengus yoghurt susu kambing adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap
Aroma Prengus Yoghurt Susu Kambing
Keterangan :
KL1 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K : Tanpa penambahan kulit lemon
17.517.2
14.7
16.8
1313.5
1414.5
1515.5
1616.5
1717.5
18
KL1 KL2 KL3 K
PERLAKUAN
RER
ATA
SK
OR
AR
OM
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan panelis
terhadap aroma yang tajam dari yoghurt susu kambing yang telah di uji oleh
panelis adalah pada perlakuan KL1 yaitu dengan skor 17,5. Selanjutnya skor
yang mendekati adalah perlakuan KL2 yaitu 17,2. Dan selanjutnya skor yang
mendekati adalah pada kontrol dengan skor 16,8 kemudian skor terendah atau
yang disukai adalah pada perlakuan KL3 dengan skor 14,7 yang artinya pada
perlakuan KL1 masih memiliki aroma prengus tertinggi dibandingkan dengan
perlakuan yang lain.
b. Tekstur Yoghurt
Tekstur yoghurt merupakan salah satu komponen dari uji organoleptik.
Pengujian tekstur dilakukan dengan cara mengaduk secara perlahan dan
mengamati serta mengambil sampel menggunakan sendok yang telah
disediakan. Hasil penilaian panelis terhadap tekstur yoghurt adalah sebagai
berikut :
Gambar 4.2 Hasil Rerata Kesukaan Panelis
Terhadap Tekstur Yoghurt
20 1917.6
15
0
5
10
15
20
25
KL1 KL2 KL3 K
PERLAKUAN
RER
ATA
SK
OR
KEK
ENTA
LAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Keterangan :
KL1 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K : Tanpa penambahan kulit lemon
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa rerata skor yang diberikan oleh
panelis terhadap tingkat kekentalan atau tekstur yoghurt paling tinggi adalah
pada KL1 yaitu 20 dengan terbentuknya lapisan kental pada seluruh bagian
yoghurt, untuk perlakuan yang mendekati adalah perlakuan KL2 dengan skor
yaitu 19, selanjutnya untuk skor yang mendekati adalah pada perlakuan KL3
dengan skor 17,6 sedangkan untuk perlakuan yang mempunyai rerata paling
rendah ditunjukan pada kontrol dengan skor 15.
c. Aroma Khas Yoghurt
Aroma adalah salah satu bagian dari uji organoleptik. Aroma dapat di
uji menggunakan indra penciuman yaitu hidung. Panelis melakukan uji
hedonik dengan mencium sampel yang diletakkan pada gelas plastik dengan
memberi nilai sesuai skala uji organoleptik yang telah dibuat. Hasil penilaian
panelis terhadap aroma khas yoghurt adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.3 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap
Aroma Khas Yoghurt
Keterangan :
KL1 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K : Tanpa penambahan kulit lemon
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa skor yang diberikan oleh panelis
terhadap aroma khas yoghurt tertinggi adalah pada KL1 dengan skor yaitu
18,5, untuk perlakuan yang mendekati adalah pada kontrol dengan skor yaitu
18,2, selanjutnya untuk skor yang mendekati adalah pada perlakuan KL2
dengan skor 17,5 dan untuk perlakuan yang terendah adalah pada perlakuan
KL3 dengan skor yaitu 14,8.
d. Rasa Khas Yoghurt
Rasa adalah salah satu bagian dari uji organoleptik. Rasa dapat di uji
menggunakan indra pengecap. Panelis melakukan uji hedonik dengan
18.517.5
14.8
18.2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
KL1 KL2 KL3 K
PERLAKUAN
RER
ATA
SK
OR
AR
OM
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
merasakan yoghurt susu kambing dengan mengambil sampel pada gelas
plastik dan memberi nilai sesuai skala uji organoleptik yang telah dibuat.
Hasil penilaian panelis terhadap aroma khas yoghurt adalah sebagai berikut :
Gambar 4.4 Hasil Rerata Kesukaan Panelis Terhadap
Rasa Khas Yoghurt
Keterangan :
KL1 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K : Tanpa penambahan kulit lemon
Pada grafik diatas menunjukan bahwa rerata rasa khas yoghurt yang
paling disukai oleh panelis adalah pada kontrol dengan skor yaitu 17,2,
selanjutnya yang mendekati adalah pada perlakuan KL1 dengan skor yaitu
15,4 dan pada perlakuan KL2 menujukan skor yaitu 15,2 serta untuk rasa khas
yoghurt paling terendah adalah pada perlakuan KL3 dengan skor 13,2.
15.4 15.2
13.2
17.2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
KL1 KL2 KL3 K
PERLAKUAN
RER
ATA
RA
SA K
HA
S
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
e. Warna Yoghurt
Warna yoghurt yang asli adalah berwarna putih kekuningan, tetapi
dilihat dari hasil pengamatan yoghurt berwarna putih kekuningan yang agak
pekat karena saat praktek pembuatan yoghurt ditambahkan parutan kulit
lemon. Hasil penilaian panelis terhadap warna yoghurt adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.5 Hasil Rerata Kesukaan Panelis
Terhadap Warna Yoghurt
Keterangan :
KL1 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K : Tanpa penambahan kulit lemon
Berdasarkan grafik diatas, rerata warna yang disukai panelis tertinggi
adalah pada perlakuan KL1 yaitu dengan skor 21,6 pada perlakuan ini warna
yoghurt terlihat lebih kuning pekat, untuk perlakuan yang mendekati adalah
21.6
20.820.4
19
17.5
18
18.519
19.5
20
20.521
21.5
22
KL1 KL2 KL3 K
PERLAKUAN
RER
ATA
WA
RN
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
pada perlakuan KL2 dengan skor yaitu 20,8 serta untuk perlakuan yang
mendekati adalah pada perlakuan KL3 dengan skor yaitu 20,4 selanjutnya
untuk skor terendah terdapat pada kontrol dengan skor yaitu 19.
f. Daya Terima
Daya terima suatu makanan sangat erat kaitannya dengan cita rasa makanan
yang dihasilkan. Bila makanan tersebut mempunyai cita rasa yang baik maka daya
terima juga baik. Daya terima suatu makanan sangat di pengaruhi oleh rasa dan
penampilan yang disediakan. Hasil penilaian panelis terhadap daya terima
yoghurt adalah sebagai berikut :
Gambar 4.6 Hasil Rerata Kesukaan Panelis
Terhadap Daya Terima
Keterangan :
KL1 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 1%
KL2 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 2%
KL3 : Perlakuan pernambahan parutan kulit lemon sebanyak 3%
K : Tanpa penambahan kulit lemon
14.6
16.2
13.9
16.4
12.513
13.514
14.515
15.516
16.517
KL1 KL2 KL3 K
PERLAKUAN
SKO
R D
AYA
TER
IMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa hasil rerata penelitian
terhadap daya terima yoghurt oleh panelis menunjukan adanya perubahan.
Berdasarkan grafik, daya terima tertinggi adalah pada kontrol dengan skor
tertinggi yaitu 16,4 selanjutnya skor yang mendekati adalah pada perlakuan
KL2 dengan skor 16,2. Untuk KL1 memiliki skor yaitu 14,6 dan daya terima
terendah menurut grafik diatas adalah pada perlakuan KL3 yaitu dengan skor
13,9.
2. Uji Chi Square
Hasil dari rata-rata setiap perlakuan selanjutnya akan di Uji menggunakan
statistik Non Parametrik yaitu Uji Chi Square (X2). Hasil rata-rata akan dihitung
secara manual yang mana X2hitung adalah 21,407 dan nilai X2
tabel pada tingkat
kepercayaan 95% atau nilai signifikansi 0,05 dengan df = 15 adalah 24,996
sehingga dapat diketahui bahwa X2hitung < X2
tabel atau 21,407 < 24,996 maka
menunjukkan Ho diterima yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan dari
beberapa kelompok perlakuan.
B. Pembahasan
Menurut (Rahayu, 2003) untuk mengetahui kesukaan panelis pada suatu produk
makanan maka dilakukan uji organoleptik yang meliputi rasa, aroma, tingkat
kepedasan dan tingkat kepahitan. Uji organoleptik ini menggunakan indra manusia
yaitu penglihatan, penciuman, sentuhan, dan pengecapan untuk mengetahui makanan
layak atau tidak untuk dikonsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Aroma Prengus Yoghurt Susu Kambing
Berdasarkan rerata grafik aroma prengus yoghurt susu kambing dapat
dilihat bahwa aroma prengus tertinggi terdapat pada perlakuan KL1 yang artinya
panelis tidak menyukai aroma prengus pada perlakuan KL1 yaitu dengan
penambahan parutan kulit jeruk lemon sebanyak 1 gram. Aroma prengus susu
kambing masih terdapat pada yoghurt, aroma prengus ini merupakan aroma khas
susu kambing. Menurut Trimaryanto dkk (2012) asam lemak susu kambing kaya
akan asam lemak volatile yaitu kaproat, kaprilat dan kaprat yang berkontribusi pada
pembentukan rasa dan aroma yang spesifik yang membuat susu masih terasa aroma
prengusnya. Dan berdasarkan rerata grafik penelitian, aroma prengus terendah
terdapat pada perlakuan KL3 yaitu dengan penambahan parutan kulit jeruk lemon
3 gram yang menunjukkan bahwa kemampuan limonen pada kulit jeruk lemon
masih relatif rendah sehingga belum mampu menghilangkan aroma prengus susu
kambing tersebut. Hal ini dapat disebabkan saat proses uji organoleptik yoghurt
susu kambing diletakkan di gelas plastik yang terbuka sehingga pada waktu panelis
melakukan pengambilan data aroma dari minyak atsiri kulit jeruk lemon sudah
menguap.
Berdasarkan uji chi square yang telah dilakukan menunjukan bahwa
perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap aroma prengus
yoghurt susu kambing yang dihasilkan atau tingkat kesukaan panelis terhadap
aroma prengus yoghurt susu kambing dari semua perlakuan adalah sama. sehingga
untuk menghilangkan aroma prengus yoghurt susu kambing perlu ditingkatkan lagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dalam penyajian yang baik karena minyak atsiri dari kulit jeruk lemon terdiri atas
berbagai senyawa yang mudah menguap.
2. Tekstur Yoghurt
Menurut purba (2010) yoghurt memiliki tekstur yang kental atau semi padat
yang disebabkan kerena proses koagulasi atau proses perubahan cairan menjadi
gumpalan lunak dari susu akibat aktivitas mikroba dalam starter karena ada
pemanfaatan laktosa dan kasein yang diwujudkan pada kekentalan. Berdasarkan
gambar 4.2 dapat diketahui bahwa rerata nilai kekentalan tertinggi diperoleh dari
perlakuan KL1 dengan penambahan starter sebanyak 1 gram. Sedangkan rerata
nilai terendah diperoleh pada kontrol.
Berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukan bahwa
perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap tekstur yoghurt
susu kambing atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap semua
perlakuan adalah sama. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah starter yang
digunakan, starter berpengaruh dalam kekentalan yoghurt karena mikroba dalam
starter mempunyai kemampuan untuk mendenaturasi protein dan lemak yang
menyebabkan susu menjadi kental. Selain itu faktor yang mempengaruhi tekstur
yoghurt disebabkan karena semua perlakuan menggunakan bahan baku yang sama
serta dengan metode yang sama. Lama waktu yang digunakan pada proses
fermentasi pada semua perlakuan yoghurt selama 24 jam sehingga tekstur yang
dihasilkan sama yaitu kental. Hal ini didukung oleh penelitian wardhani, dkk (2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang mengatakan semakin lama waktu fermentasi maka semakin tinggi kekentalan
yoghurt.
3. Aroma Khas Yoghurt
Pada uji aroma khas yoghurt melibatkan alat indra penciuman yaitu
menggunakan hidung. Aroma khas yoghurt yang dihasilkan menurut purba (2010)
adalah aroma khas dimana pada aroma yang dihasilkan harus beraroma asam. Dari
rerata nilai kesukaan panelis terhadap aroma khas yoghurt susu kambing,
didapatkan hasil yang paling tinggi adalah perlakuan KL1 yaitu dengan
penambahan parutan kulit jeruk sebanyak 1 gram. Sedangkan untuk rerata nilai
kesukaan terendah didapatkan pada perlakuan KL3 yaitu dengan penambahan
parutan kulit jeruk sebanyak 3 gram.
Berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap aroma khas
yoghurt susu kambing atau aroma khas yoghurt susu kambing yang dihasilkan
terhadap semua perlakuan adalah sama. Hal ini dapat disebabkan oleh jumlah dari
bakteri asam laktat yang digunakan berbeda atau starter yang digunakan dalam
pembuatan yoghurt adalah menggunakan starter biokul yang dibuat oleh pabrik
atau menggunakan yoghurt tanpa rasa karena proses fermentasi yoghurt susu
kambing pada umumnya menggunakan kultur murni.
4. Rasa Khas Yoghurt
Rasa merupakan tanggapan dari adanya rangsangan yang digunakan oleh
alat indra pengecap khususnya jenis rasa manis, asin, asam dan pahit. Bila dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dari rerata nilai kesukaan rasa khas yoghurt susu kambing yang disukai panelis
adalah pada kontrol.
Namun berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan kesukaan terhadap rasa khas yoghurt susu kambing
antara keempat perlakuan atau perlakuan yang diberikan tidak memberikan
pengaruh terhadap aroma khas yoghurt susu kambing dengan kata lain tingkat
kesukaan panelis terhadap aroma khas yoghurt adalah sama. Hal ini dapat
disebabkan karena rasa asam pada yoghurt susu kambing yang dihasilkan
berdasarkan uji rerata pH hanyalah 4. Hal ini dapat dipengaruhi oleh rasa pahit yang
ditimbulkan akibat senyawa yang terdapat pada kulit jeruk lemon. Rasa pahit yang
ditimbulkan oleh minyak atsiri bercampur dengan minyak esensial yang
mengandung glikosida plavonoid yang pahit, derivat koumarin, dan pektin. Dan
rasa asam pada yoghurt susu kambing dapat juga dipengaruhi oleh jenis
mikroorganisme yang berperan dan kadar gula yang terdapat pada susu kambing.
5. Warna Yoghurt
Berdasarkan rerata gambar 4.5 panelis lebih menyukai warna yoghurt pada
perlakuan KL1 yaitu dengan penambahan 1 gram parutan kulit lemon. Warna yang
dihasilkan pada perlakuan KL1, KL2 dan KL3 tidak berbanding jauh. Warna pada
yoghurt yang dihasilkan dari penambahan kulit lemon yaitu berwarna kuning.
Berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukan bahwa
perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap warna yang
dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap warna yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
adalah sama. Penyebabnya adalah konsentari yang diberikan tidak berbanding jauh
sehingga warna yang dihasilkan adalah sama. Warna yang dihasilkan adalah warna
kuning yang disebabkan dari senyawa yang terdapat pada kulit jeruk yaitu senyawa
limonena. Sedangkan untuk warna yang kurang menarik menurut panelis adalah
pada kontrol yaitu tanpa menggunakan parutan kulit jeruk sehingga berwarna putih
seperti susu.
6. Daya Terima
Hasil penilaian uji hedonik (kesukaan) dilakukakn oleh panelis tidak terlatih
terhadap penilaian daya terima yang meliputi aroma, tekstur, rasa dan warna pada
masing-masing perlakuan. Hasil penilaian tersebut ditampilkan dalam bentuk nilai
rata-rata terhadap tingkat kesukaan daya terima. Daya terima panelis terhadap
yoghurt susu kambing ditunjukkan pada rerata nilai tertinggi yaitu ditunjukan pada
kontrol hal itu dikarenakan tidak ada penambahan kulit jeruk sehingga rasa yang
dihasilkan adalah rasa asam dan tanpa aroma jeruk. Dan yang terendah ditunjukan
pada KL3 yang artinya panelis lebih menyukai kontrol dari pada tiga perlakuan
lainnya dan hal ini disebabkan karena perlakuan KL3 yaitu dengan penambahan
parutan kulit lemon terbanyak sehingga ketika bercampur dengan susu kambing
yang memiliki aroma prengus akan terasa aneh ketika dicium dan ketika dirasakan
akan terasa agak pahit hal ini dikarenakan kulit lemon mengandung senyawa
lemonen yang cukup tinggi.
Dan berdasarkan uji Chi Square yang telah dilakukan menunjukan bahwa
perlakuan yang diberikan tidak ada perbedaan kesukaan terhadap daya terima yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dihasilkan atau dengan kata lain tingkat kesukaan panelis terhadap daya terima
yoghurt adalah sama. hal ini dapat disebabkan karena tingkat kesukaan pada panelis
berbeda-beda karena cita rasa sangat menentukan selera dan daya terima panelis,
pada umumnya semakin asam cita rasa yoghurt yang dihasilkan, akan semakin
sedikit kesukaan dari konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN
Hasil penelitian mengenai “Pengaruh Konsentrasi Kulit jeruk lemon (Citrus lemon)
terhadap Persepsi Konsumen pada Yoghurt Susu Kambing” dapat menjadi pengetahuan
yang baru dalam dunia pendidikan. Berbagai aspek dalam penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan ajar di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XII semester 2 pada bab
Bioteknologi. Konten dari bioteknologi berisikan diantaranya ilmu biologi di bidang
teknologi dan produk bioteknologi konvensional.
Aplikasi pada ilmu biologi di bidang teknologi dan produk bioteknologi
konvensional adalah dengan mempelajari prinsip dasar bioteknologi dan pemanfaatan
bioteknologi konvensional. Pembelajaran akan dirancang agar peserta didik dapat
melakukan percobaan berkaitan dengan pemanfaatan susu kambing dan buah lemon di
sekitar lingkungan dalam pembuatan yoghurt. Dalam penelitian ini diharapkan peserta
didik mendapatkan pengetahuan terkait pemanfaatan susu kambing dan lemon sebagai
yoghurt serta mengetahui kandungan dan manfaat yang ada pada susu kambing.
Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait penelitian
yang dilakukan menggunakan kurikulum 2013. Kompetensi Dasar (KD) yang digunakan
adalah :
KD 3.10 : Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan
bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
KD 4.10 : Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-
prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan
mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dihasilkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Penambahan parutan kulit jeruk lemon dengan konsentrasi yang berbeda tidak
perbedaan yang signifikan terhadap aroma prengus yoghurt susu kambing.
2. Diantara konsentrasi tritmen perlakuan penambahan parutan kulit jeruk lemon
tidak ada perbedaan kesukaan dari konsumen dalam menghilangkan aroma prengus
yoghurt susu kambing.
B. Saran
1. Dalam penelitian perlu diperhatikan kembali lama penyimpanan yoghurt.
2. Dalam uji organoleptik perlu melibatkan panelis yang lebih banyak dan didukung
dengan keahlian khusus.
3. Dalam pembuatan yoghurt susu kambing sebaiknya ditambahkan gula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Lemon Oil (Minyak Jeruk Lemon), diunduh dari http://www.minyak-
atsiri.com/ pada tanggal 7 mei 2017
Anonim, 2008. Minyak Atsiri Jeruk : Peluang Meningkatkan Ekonomi Kulit Jeruk, Warta
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, vol : 30 No.6
Al-Baarri, A.N, Legowo, A. N., M. Adnan, Murti., T.W., 2003, Fermentasi sebagai Upaya
Menghilangkan Aroma “Prengus” Susu Kambing, Jurnal, Jurnal Indonesia
Tropical Animal Agricultural, 28(4);230-238
Ari, Devi, N.L dan Suhantanti, E.N., 2012. “Pembuatan Yoghurt Nabati dari Jagung Manis
(Zea may saccharata)”, Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta.
Aurum, S.F., 2009.”Kajian Karakteristik Fisiko Kimia Sensori Yoghurt dengan
Penambahan Ekstrak Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)”, Skripsi, Fakultas Pertanian,
Universitas Sebelas Maret.
Budiana, N.S dan Susanto, D., 2005. Susu Kambing. Penebar Swadaya : Jakarta.
Candraningtyastuti, Dewati. 2016.”Yoghurt Susu Kambing dengan Penambahan Jus Daun
Pandan (Pandanus amaryllifolius Roxb) dan Waktu Fermentasi”, Skripsi, Program
Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Elfrida, Dewi. 2013.“Karakteristik Kimia dan Mikrobiologi Yoghurt Probiotik Susu
Kambing dengan Penambahan Ekstrak Roselia (Hibicus sabdariffa)”, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Hardhani, M.S. Pramudya, 2016.”Pengaruh Konsentrasi Penambahan Bubuk Coklat
terhadap Aroma dan Rasa dalam Pembuatan Yoghurt Berbahan Dasar Susu
Kambing”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Harjanti, Sabdaninggar. 2013. “Pembuatan Yoghurt Kacang Merah dengan Penambahan
Ekstrak Kelopak Bunga Rosella Sebagai Pewarna Alami”. Skripsi, Program Studi
Biologi : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hasrudin dan Rifnatul., 2014. Mini Riset Mikrobiologi Terapan. Graha ilmu: Yogyakarta.
hal 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Hidayah, T. E.R. Friatna, dan A. Rizqi. 2011.”Uji Aktivitas Antioksidan pada Kulit Jeruk
Manis (Citrus sinensis) sebagai Alternatif Bahan Pembuatan Masker Wajah”.
Fakultas Teknologi Universitas Negeri Yogyakarta.
Karmana, Oman. 2016. Cerdas Belajar Biologi. Grafindo Media Pratama: Bandung.
Laely, N. E., 2016.“Uji Efektifitas Air Perasan Jeruk Lemon (Citrus lemon L) terhadap
Bakteri StapHilococcus aureus”. skripsi, Program Studi D3 Farmasi, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiah, Ciamis.
Moeljanto, R.D dan Wiryanta, Bernadus T.W., 2002. Khasiat dan Manfaat Susu Kambing
: Susu Terbaik dari Hewan Ruminansia, PT Agromedia Pustaka: Jakarta.
Novia, Diana., 2012. Pembuatan Yoghurt Nabati melalui Fermentasi Susu Kacang Merah
(PHaseolus vulgaris) Menggunakan Kultur Backslop, Tesis, Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Depertemen Biologi, Depok.
Pramono, B.Y. 2012.”Karakteristik Mikrobiologis, Kimia, Fisik, dan Organoleptik
Yoghurt dengan Penambahan Ubi Jalar Merah”. Fakultas Pertenakan, Universitas
Diponegoro, Semarang.
Priambodo, S.O., 2015.”Eukapsulasi Minyak Lemon (Citrus lemon) Menggunakan
Penyalut β-Siklodekstrin Terasetilasi”, Skripsi, Universitas Negeri Semarang,
Semarang.
Purba, N. M., 2010.”Peningkatan Cita Rasa dan Tekstur Yoghurt dari Susu Kambing
dengan Penambahan Buah Markisa dan Terung Belanda”, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara.
Purwaningsih, Eko. 2007. Cara Pembuatan Tahu dan Manfaat Kedelai. Ganeca
Exact: Bekasi
Rahayu, I. 2003. Karakteristik fisik, komposisi kimia dan uji organoleptik telur ayam
merawang dengan pemberian pakan bersuplemen omega-3, Jurnal Teknologi dan
Industri Pangan, 14(3): 199—205
Rinadya, 2008. 10 Alasan Mengkonsumsi Yoghurt, di unduh dari Kompas Cyber Media,
19 april 2017
Rukmana, H. R., 2001. Jeruk Lemon, Penerbit Kanisius: Yogyakarta, cetakan ke -5, 15-22
Sirat H. Celly. 2014. Proses Pengelolaan Susu Menjadi Yoghurt, Balai Penelitian Ternak,
Bogor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Surajudin, Kusuma, F.R., Purnomo, Dwi, 2006. Yoghurt Susu Fermentasi yang
Menyehatkan, Agromedia Pustaka: Jakarta, Hal. 7-47.
Trimaryanto, M. E. Kustyawati, Susilawati, dan D. Tobing, 2012, Profil Asam Lemak dan
Asam Amino Susu Kambing Segar dan Terfermentasi, Jurnal Teknologi dan
Industri Pangan, vol XXIII no.1
Wahyudi, A dan S. Samsundari. 2008. Bugar dengan Susu Fermentasi, UMM, Press:
Malang.
Wardhani, D.H, Diana, C.M dan Eko, A.P. 2015. Kajian Pengaruh Cara Pembuatan Susu
Jagung, Rasio dan Waktu Fermentasi terhadap Karakteristik Yoghurt Jagung
Manis. Jurnal Momentum, vol 11 no 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 1 : silabus
PERANGKAT PEMBELAJARAN
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan: SMA
Kelas : XII
KI 1 :Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotomg royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, keanekaragaman, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4 :Mengelola, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
1.1 mengagumi
keteraturan dan
kompleksitas
ciptaan Tuhan
tentang prinsip-
prinsip
Bioteknologi
2.1.berperilaku ilmiah:
teliti, tekun, jujur
sesuai data dan
fakta, disiplin,
tanggung jawab,
dan peduli dalam
observasi dan
ekserimen, berani
dan santun dalam
mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi,
peduli lingkungan,
gotong royong,
bekerjasama,
berpendapat secara
ilmiah dan kritis,
Konsep dasar
Bioteknologi
Pengertian
Bioteknologi
konvensional
dan modern
Produk
Bioteknologi
konvensional
dan modern
Peran dan
implikasi hasil
Bioteknologi di
berbagai bidang
(bidang pangan,
bidang sandang,
bidang
pertanian,
bidang
peternakan,
bidang
pertambangan,
bidang
lingkungan dan
bidang medis)
Mengamati
Mengkaji referensi
tentang produk
Bioteknologi
Menanya
Apakah
Biotektnologi itu?
Bagaimana cara
menghasilkan
produk
Bioteknologi?
Mengumpulkan Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
Mengkaji referensi
tentang arti, prinsip
dasar dan jenis-
jenis Bioteknologi
Mengidentifikasi
dan
mengklasifikasikan
produk bioteknologi
yang beredar di
masyarakat
berdasarkan prinsip
Observasi
sikap saat
proses
pembelajaran
sikap saat
presentasi
sikap saat
praktikum
Portofolio
laporan
tertulis
2 minggu
x 8 JP
buku
siswa
(SMA
kelas XII
semester
2)
referensi
dari
berbagai
sumber
(internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
responsive dan
proaktif dalam
setiap tindakan dan
dalam melakukan
melakukan
pengamatan dan
percobaan dalam
kelas/laboratorium
maupun diluar
kelas/laboratorium.
3.10.Memahami
tentang prinsip-
prinsip
bioteknologi yang
menerapkan
bioproses dalam
menghasilkan
produk baru
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
manusia dalam
aspek kehidupan.
4.10.Merencanakan
dalan melakukan
percobaan dalam
penerapan
Pembuatan
produk
Bioteknologi
secara
konvensional
dasar proses
bioteknologi
Membuat rencana
dan melaksanakan
pembuatan produk
bioteknologi
konvensional dan
menyusun laporan
Mengasosiasikan
Membuat
kesimpulan tentang
prinsip dasar
Bioteknologi
Menyusun laporan
perencanaan dan
pelaksanaan
pembuatan produk
bioteknologi
konvensional
Membuat laporan
hasil pengumpulan
informasi tentang
proses dan produk
Bioteknologi
konvensional dan
modern di berbagai
bidang kehidupan
dalam bentuk
table/gambar.
Test tertulis
ulangan
harian
atau
koran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
prinsip-prinsip
bioteknologi
konvensional
untuk
menghasilkan
produk yang
dihasilkan serta
prosedur yang
dilaksanakan.
Membuat
kesimpulan hasil
diskusi tentang
dampak
bioteknologi.
Mengkomunikasikan
Memaparkan hasil
diskusi tentang
penerapan ilmu
biologi pada bidang
teknologi
pengumpulan
informasi tentang
pemanfaatan
bioteknologi dalam
kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/2
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit (3x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
keanekaragaman, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
KI 4 : Mengelola, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
B. Kompetensi Dasar (KD)
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang prinsip-
prinsip Bioteknologi
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan ekserimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
melakukan pengamatan dan percobaan dalam kelas/laboratorium maupun
di luar kelas/laboratorium.
3.10 Menganalisis prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses
dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia dalam aspek kehidupan.
4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-
prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk yang
dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Mensyukuri pengetahuan maupun pengalaman mengenai bioteknologi
yang diperoleh sebagai bekal untuk masa depan
2.1.1 Menunjukkan sikap teliti dan tanggung jawab dalam mengerjakan
eksperimen di dalam Laboratorium
2.1.2 Menunjukan sikap disiplin dalam mengamati proses fermentasi yoghurt
dari awal hingga akhir eksperimen
2.1.3 Menunjukkan sikap jujur dalam menyajikan data hasil eksperimen
3.10.1 Menjelaskan prinsip-prinsip dasar bioteknologi
3.10.2 Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan modern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3.10.3 Membedakan produk-produk bioteknologi konvensional dan modern
yang beredar dimasyarakat
3.10.4 Menjelaskan peran dan dampak bioteknologi dalam kehidupan dari
berbagai bidang
4.10.1 Mempresentasikan hasil diskusi mengenai peran dan dampak biologi
dalam bidang teknologi
4.10.2 Merencanakan eksperimen mengenai penerapan bioteknologi
konvensional
4.10.3 Melakukan eksperimen mengenai penerapan bioteknonologi
konvensional
4.10.4 Menyajikan data dalam bentuk tertulis hasil ekperimen mengenai
penerapan bioteknologi konvensiaonal
D. Tujuan Pembelajaran
1.1.1.1 Melalui hasil kegiatan pembuatan yoghurt siswa dapat menghargai
ciptaan Tuhan bahwa bioteknologi dapat menghasilkan suatu produk
minuman
2.1.1.1 Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan sikap teliti
dan tanggung jawab dalam mengerjakan praktikum di dalam
laboratorium
2.1.2.1 Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan sikap tekun
dan disiplin dalam mengamati proses fermentasi yoghurt dari awal
hingga akhir percobaam.
2.1.3.1 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu menunjukkan
sikap jujur dalam menyajikan data hasil eksperimen
3.10.1.1 Setelah kegiatan studi pustaka siswa mampu menjelaskan prinsip-
prinsip dasar bioteknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
3.10.2.1 Setelah menonton video siswa mampu menjelaskan perbedaan
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
3.10.3.1 Setelah menonton video siswa mampu membedakan produk-produk
bioteknologi konvensional dan modern
3.10.4.1 Melalui kegiatan presentasi siswa mampu menjelaskan peran dan
dampak bioteknologi dalam kehidupan dari berbagai bidang
4.10.1.1 Setelah melakukan kegiatan diskusi siswa mampu mempresntasikan
peran dan dampak bioteknologi dalam kehidupan dari berbagai bidang
4.10.2.1 Melalui kegiatam studi pustaka siswa mampu merencanakan
eksperimen mengenai bioteknologi konveksional
4.10.3.1 Setelah kegiatan diskusi siswa mampu melakukan kegiatan ekperimen
tentang penerapan bioteknologi konveksional khususnya pembuatan
yoghurt
4.10.4.1 Setelah kegiatan eksperimen siswa mampu membuat laporan tertulis
mengenai penerapan bioteknologi konveksional khususnya pembuatan
yoghurt
E. Materi Pembelajaran
Materi pokok : Bioteknologi
Sub materi :
- Pengertian bioteknologi
- Prinsip dasar bioteknologi
- Perkembangan bioteknologi
- Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi
- Aplikasi bioteknologi dalam kehidupan
- Dampak bioteknologi terhadap kehidupan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pembelajaran kontekstual dan saintifik
Metode : Studi literatur, ceramah, diskusi dan tanya jawab, presentasi,
praktikum
G. Sumber Belajar
Buku Biologi untuk SMA/MA kelas XII. Faidah Rachmawati, Nurul
Urifah, Ari Wijayati, 2009. BIOLOGI untuk SMA/ MA Kelas XII
Program IPA. Pusat Perbukuan , Jakarta
Internet
H. Media Pembelajaran
- LKS
- Laptop
- LCD
- Papan
- Penghapus
- Spidol
- Gambar
- Video
I. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (2 X 45 Menit) : Prinsip Dasar, Bioteknologi konveksional dan
modern, serta produk Bioteknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(10 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar siswa
Melakukan apresepsi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
memotivasi siswa
1. Salam dan menyiapkan
susasana belajar yang
kondusif
2. Membuka kegiatan awal
dengan berdoa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Guru menampilkan gambar
produk bioteknologi dan
mengajukan beberapa
pertanyaan yang terkait
dengan gambar yang
ditampilkan tersebut :
Pertanyaan:
1. Gambar apakah ini?
2. Apa yang membuat
produk pada gambar
tersebut dapat seperti
itu?
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
6. Guru memotivasi siswa
agar semangat belajar dan
tidak mudah putus asa
dalam menggapai cita-cita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
7. Guru membagi siswa dalam
kelompok yang terdiri dari
4-5 orang dalam 1
kelompok
Inti (70 menit) Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi/mencoba
Menalar
8. Siswa menonton video
tentang perbedaan
bioteknologi konvensional
dan bioteknologi modern
9. Guru membagikan LKS
yang berisi tentang prinsip
dasar bioteknologi dan
gambar-gambar produk
bioteknologi konvensional
dan modern kepada masing-
masing kelompok
10. Guru menjelaskan tentang
LKS yang dibagikan kepada
siswa
11. Siswa secara berkelompok
diminta mengajukan
pertanyaan jika ada yang
yang tidak dimengerti
dalam menjawab LKS
12. Siswa mengkaji pustaka
untuk menyelesaikan LKS
yang diberikan
13. Siswa mengolah informasi
yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Mengkomunikasikan
Evaluasi
berbagai sumber dalam satu
kelompok dan mengisi LKS
14. Setiap kelompok
melaporkan hasil diskusi
mengenai bioteknologi
sesuai dengan porsinya
masing-masing yang telah
ditentukan oleh guru
15. Kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan
kepada kelompok yang
presentasi dan dapat
memperbaiki serta memberi
masukkan.
Penutup
(10 menit)
Apresiasi
Klarifikasi
Merangkum
Merefleksikan
16. Sebagai bentuk apresiasi
kepada kelompok yang
presentasi, guru bersama
siswa memberi tepuk
tangan
17. Guru mengklarifikasikan
jika terdapat jawaban siswa
yang keliru agar tidak
terdapat konsep yang salah
saat diterima siswa.
18. Guru mengajak siswa untuk
merangkum hal-hal apa saja
yang telah dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tindak lanjut
19. Guru mengajak siswa
merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru
saja dipelajari. Bisa dengan
secara lisan menunjuk
beberapa siswa
20. Guru memberikan tugas
tentang dampak
bioteknologi dalam
kehidupan. Tugas ini
dikumpulkan pada
pertemuan selanjutnya.
21. Untuk pertemuan
selanjutnya guru meminta
siswa untuk membaca
tentang aplikasi
bioteknologi dalam
kehidupan.
Pertemuan II (2 X 45 Menit): Aplikasi Bioteknologi di Berbagi Bidang Serta
Dampak Bioteknologi
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(10 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar siswa
1. Menyiapkan suasana belajar
yang kondusif
2. Membuka kegiatan awal
dengan berdoa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Melakukan apresepsi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
memotivasi siswa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa:
- Bagaimana dengan
tugas yang ibu berikan,
apakah ada pertanyaan
?
- Apakah kalian sudah
membaca tentang
aplikasi bioteknologi
dalam kehidupan?
- Dalam bidang apa
sajakah biotrknologi
dapat diaplikasikan?
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
6. Guru memotivasi siswa
agar semangat belajar dan
tidak mudah putus dalam
menggapai cita-cita.
7. Guru membagi siswa dalam
kelompok yang terdiri dari
4-5 orang dalam 1
kelompok
Inti (70 menit) Mengamati
8. Guru membagikan LKS
tentang aplikasi
bioteknologi diberbagi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Menanya
Mengumpulkan
informasi/mencoba
Menalar
Mengkomunikasikan
bidang dan meminta siswa
untuk merancang prosedur
mengenai penerapan
bioteknologi konvensional
yaitu pembuatan yoghurt
9. Guru menjelaskan tentang
LKS yang dibagikan kepada
masing-masing kelompok
10. Siswa mencermati gambar
dampak bioteknologi bagi
kehidupan
11. Guru bertanya kepada
siswa:
Berdasarkan dari gambar
yang telah ditampilkan, apa
yang dapat kalian cermati
berdasarkan dengan materi
yang akan kita pelajari ?
12. Siswa mengkaji pustaka
untuk menyelesaikan LKS
yang diberikan
13. Setiap kelompok
menganalisis jawaban yang
didapat dari berbagai
sumber
14. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Evaluasi
15. Kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan
pada kelompok yang
presentasi jika ada hal yang
belum dimengerti dan dapat
pula memperbaiki serta
memberi masukan pada
kelompok yang presentasi
Penutup
(10 menit)
Apresiasi
Klarifikasi
Merangkum
Merefleksikan
Tindak lanjut
16. Sebagai bentuk apresiasi
terhadap kelompok yang
presentasi guru bersama
siswa memberi tepuk
tangan
17. Guru mengklarifikasikan
jika terdapat jawaban siswa
yang keliru agar tidak ada
konsep yang salah yang
diterima oleh siswa
18. Guru mengajak siswa untuk
merangkum hal-hal apa saja
yang telah dipelajari
19. Guru mengajak siswa
merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru
saja dipelajari. Bisa dengan
secara lisan menunjuk
beberapa siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
20. Guru meminta siswa secara
berkelompok untuk
mempersiapkan alat dan
bahan untuk pembuatan
yoghurt
Pertemuan III (2 x 45 menit) : Pembuatan yoghurt
Kegiatan
(waktu)
Fase Kegiatan Guru dan Siswa
Pendahuluan
(10 Menit)
Menyiapkan kondisi
belajar siswa
Melakukan apresepsi,
menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
memotivasi siswa
1. Menyiapkan suasana belajar
yang kondusif
2. Membuka kegiatan awal
dengan berdoa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengajukan beberapa
pertanyaan:
- Bagaimana dengan
tugas yang ibu berikan,
apakah setiap kelompok
sudah mempersiapkan
alat dan bahan yang
diperlukan?
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dicapai
6. Guru memotivasi siswa
agar semangat belajar dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
tidak mudah putus asa
dalam menggapai cita-cita
7. Guru membagi siswa dalam
kelompok belajar 4-5 siswa
dalam 1 kelompok
Inti (70 menit) Praktikum 8. Guru membagikan LKS
panduan praktikum
pembuatan “yoghurt”
9. Guru menjelaskan prosedur
kerja pada siswa
10. Masing-masing kelompok
menyajikan hasil praktikum
dalam bentuk laporan
tertulis
Penutup
(10 menit)
Apresiasi
Klarifikasi
Merangkum
11. Sebagai bentuk apresiasi
kepada setiap kelompok
yang telah melakukan
praktikum dengan baik dan
teliti, guru mengajak siswa
bertepuk tangan
12. Guru mengklarifikasi
jawaban siswa yang keliru
agar tidak terdapat konsep
yang salah yang diterima
oleh siswa
13. Siswa merangkum materi-
materi pembelajaran dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Merefleksikan
Tindak lanjut
awal pertemuan hingga hari
ini
14. Guru mengajak siswa
merefleksikan pembelajaran
hari ini. Bisa dengan secara
lisan menunjuk beberapa
siswa
15. Guru memberi tugas pada
siswa untuk mengamati
hasil praktikum selama 24
jam
16. Guru mengingatkan siswa
bahwa setelah 24 jam dalam
pembuatan yoghurt akan
melakukan uji organoleptik
aroma, tekstur, rasa, dan
warna yang terjadi, lalu
laporan ditulis dan
dikumpulkan saat
pertemuan berikutnya.
17. Guru mengingatkan siswa
bahwa pada pertemuan
selanjutnya akan diadakan
ulangan harian terkait
materi bioteknologi yang
telah dipelajari selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
J. Penilaian
1. Kompetensi dan teknik penilaian
a. Kognitif : tes tertulis (pilihan ganda dan uraian)
b. Afektif : lembar observasi
c. Psikomotorik : kinerja dan laporan
2. Bentuk Instrumen
a. Lembar Kerja Siswa (LKS)
b. Rubrik penilaian
c. Pedoman skoring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
lampiran 3: Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa
Prinsip Dasar, Bioteknologi konveksional dan modern,
serta produk Bioteknologi
A. Tujuan
Setelah kegiatan mengkaji pustaka dan menonton video, siswa mampu
1. menjelaskan prinsip-prinsip dasar bioteknologi
2. menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern
3. membedakan produk-produk bioteknologi konvensional dan modern
B. Alat dan Bahan
1. Buku
2. Alat tulis
C. Pertanyaan Diskusi
1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
2. Jelaskan dan masukkan dalam tabel berikut ini, perbedaan antara
bioteknologi konveksional dan modern
Aspek Bioteknologi
Konveksional
Bioteknologi
Modern
Pangan
Nama Kelompok :
1.............................................
2.............................................
3.............................................
4.............................................
5.............................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pertanian
Pertenakan
Kesehatan dan
pengobatan
3. Berdasarkan tabel di bawah ini, tentukan mana yang termasuk produk
bioteknologi konveksional dan modern!
No Contoh Bioteknologi
1 Tempe dari kedelai menggunakan
jamur Rhizopus
2 Buah tomat hasil manipulasi genetika
sehingga tahan lama, tidak cepat
matang, dan tidak cepat membusuk.
3 Tanaman kedelai tengger dan kedelai
hijau camar yang berumur pendek
dengan produktifitas tinggi
4 Bercocok tanam tanpa menggunakan
tanah (hidroponik)
5 Antibotik penisilin yang digunakan
untuk pengobatan
6 Teknologi kloning yang menghasilkan
klon dari sel somatik
7 Pembelahan embrio secara fisik
(splitting) mampu menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kembar identik pada domba, sapi, babi
dan kuda.
8 yoghurt dibuat dari susu sapi dengan
menggunakan bakteri Lactobacillus
9 Hormon pertumbuhan somatottropin
yang dihasilkan oleh Escherichia coli
dan manipulasi produksi vaksin
10 Domba ankon atau domba berkaki
pendek dan bengkok.
4. Jelaskan kelemahan dan kelebihan bioteknologi kovensional dan modern?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lembar Kerja Siswa
Aplikasi Bioteknologi di Berbagi Bidang
Serta Dampak Bioteknologi
A. Tujuan
Setelah kegiatan diskusi, dan mengkaji pustaka, siswa mampu:
1. menjelaskan peran dan dampak bioteknologi dalam kehidupan dari
berbagai bidang
2. mempresentasikan peran dan dampak bioteknologi dalam kehidupan
dari berbagai bidang
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Kartu konsep dampak dan peran bioteknologi dalam berbagai bidang
3. Isolasi
C. Cara Kerja
1. Bukalah amplop yang telah dibagikan
2. Cermati kartu konsep yang ada di dalam amplop
3. Diskusikan kartu konsep yang sudah kalian trima dan sesuaikan
dengan peran dan dampak dalam kehidupan
4. Isikan hasil diskusimu pada tabel yang sudah tersedia
Nama Kelompok :
1.............................................
2.............................................
3.............................................
4.............................................
5.............................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
5. Kemudian tempel kartu konsep pada papan tulis.
D. Pertanyaan Diskusi
1. Apakah penggunaan bioteknologi memiliki dampak tertentu? Jika ya,
jelaskan dampak tersebut dan berikan contohnya!
2. Penggunaan bioteknologi dalam bidang kesehatan seperti bayi tabung
dan kloning banyak mengalami pertentangan, karena dianggap
bertentangan dengan etika, agama, dan moral. Menurut pandangan
anda, apakah bayi tabung dan cloning bertentangan dengan etika, agama
dan moral? Jelaskan pendapat anda!
3. Tindakan apa yang mungkin dapat dilakukan manusia untuk mencegah
dampak negatif dari berbagai permasalahan dalam bidang bioteknologi
yang telah anda ketahui ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lembar Kerja Siswa
Pembuatan Yoghurt Susu Kambing
A. Tujuan
1. siswa mampu melakukan kegiatan ekperimen tentang penerapan
bioteknologi konveksional khususnya pembuatan yoghurt
2. siswa mampu mengetahui peran bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermopHillus dalam pembuatan yoghurt
B. Kegiatan
1. praktikum pembuatan yoghurt susu kambing
2. mengamati dan uji organoleptik (aroma, tekstur, rasa dan warna) yoghurt
susu kambing
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Thermometer
Batang pengaduk
pH meter digital
Gelas beker 100 ml
Gelas beker 1000 ml
Timbangan analitik
Panci
Nama Kelompok :
1.............................................
2.............................................
3.............................................
4.............................................
5.............................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kompor
Baskom
Botol kaca
Cawan petri
Parutan keju
Sendok
2. Bahan
Susu kambing
Jeruk lemon
Plain yoghurt
Air bersih
Kertas label
Plastik wrap
Tisu
Karet
Kertas payung
Gelas plastik
Sendok kecil
Alkohol
D. Cara Kerja
Siswa diminta untuk mempersiapkan alat – alat yang akan digunakan
dan sterilisasi perlu dilakukan untuk meminimalisir resiko kontaminasi saat
pembuatan yoghurt.
Berikut adalah langkah kerja sterilisasi alat yang dilakukan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Alat-alat yang akan digunakan untuk proses pembuatan yoghurt di cuci
menggunakan sabun.
Botol selai direbus dengan air secukupnya hingga mendidih.
Setelah mendidih, botol selai diangkat dan didiamkan hingga kering.
Setelah kering, semprot bagian luar dengan alkohol dan diamkan hingga
kering.
Alat – alat seperti gelas beker, termometer air dan batang pengaduk cukup
disterilkan menggunakan alkohol 96 % yang disemprotkan sesaat sebelum
dipakai.
3. Pembuatan Yoghurt
a) Yoghurt kontrol
1) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml
2) Susu dipanaskan hingga mencapi suhu 80o C, sambil diaduk
3) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan sampai suhu turun
menjadi 40oC.
4) Susu dituang ke dalam botol selai atau tempat fermentasi
sebanyak 100 ml.
5) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml. Kemudian
dimasukkan ke dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang
pengaduk.
6) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi
dengan alumunium foil dan dikareti.
7) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan.
8) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada
yoghurt.
b) Yoghurt dengan penambahan parutan kulit jeruk lemon.
1) Parutan kulit jeruk lemon ditimbang sebanyak 1 gram, 2 gram, dan
3 gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2) Susu kambing disiapkan sebanyak 100 ml.
3) Susu kambing dan parutan kulit jeruk lemon dipanaskan hingga
mencapai suhu 80o C, sambil diaduk
4) Kemudian susu yang sudah diaduk didiamkan hingga menjadi 40o
C.
5) Plain yoghurt ditambahkan sebanyak 10 ml. Kemudian
dimasukkan ke dalam botol selai dan diaduk menggunakan batang
pengaduk.
6) Botol selai ditutup menggunakan platic wrap kemudian dilapisi
dengan alumunium foil dan dikareti.
7) Kemudian botol selai diletakkan sesuai tata letak yang ditentukan.
8) Setelah disimpan selama 24 jam, dilakukan uji organoleptik pada
yoghurt.
E. Uji Organoleptik
Untuk uji ketajaman aroma, tekstur, rasa dan warna tingkat kesukaan
pada yoghurt.
Berikut cara kerja uji organoleptik yoghurt :
7. Uji aroma
a) Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang
bersih dan kering
b) Sampel yohurt di ambil sebanyak 1 sendok plastik dan dicium pada
jarak kira ½ cm dari hidung untuk mengetahui aromanya.
8. Uji tekstur
a) Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang
bersih dan kering
b) Sampel yoghur di aduk secara perlahan untuk mengetahui teksturnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
9. Uji rasa
a) Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang
bersih dan kering
b) Sampel yohurt diambil sebanyak 1 sendok dan dirasakan dengan
lidah
C. Uji warna
i. Sampel yoghurt diambil dan diletakkan di dalam gelas plastik yang
bersih dan kering
ii. Dilihat beberapa saat, kemudian memberi skor terhadap warna dari
masing-masing perlakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
D. Hasil
Berilah tanda (√) pada kolom-kolom dibawah ini sesuai dengan hasil percobaan yang dilakukan terhadap sampel
yang disajikan!
No Pernyataan KL1 KL2 KL3 K
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Aroma
prengus susu
kambing
2 Tekstur
yoghurt
3 Aroma khas
yohurt
4 Rasa khas
yohurt
5 Warna
yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 3.3 Skala Organoleptik
Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………
Uji
analisis
1 2 3 4 5
Aroma
prengus
susu
kambing
Sangat
tidak
prengus
Tidak
prengus
Agak
prengus
Prengus Sangat
prengus
Tekstur
yoghurt
Sangat
tidak
kental
Tidak
kental
Agak
kental
Kental Sangat
kental
Aroma
khas
yoghurt
Sangat
tidak
tajam
Tidak
tajam
Agak
tajam
Tajam Sangat
tajam
Rasa khas
yoghurt
Sangat
tidak
asam
Tidak
asam
Agak
asam
Asam Sangat
asam
Warna
yoghurt
Sangat
tidak
menarik
Tidak
menarik
Agak
menarik
Menarik Sangat
menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
E. Pertanyaan
1. Apa fungsi pasteurisasi sebelum mencampurkan bakteri kedalam susu
kambing ?
2. Mengapa perlu menurunkan suhu sebelum mencampurkan bakteri kedalam
kombinasi susu kambing?
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi yoghurt susu
kambing!
F. Format Laporan
a) Acara praktikum (judul, tanggal/hari, tempat, waktu)
b) Tujuan praktikum
c) Dasar teori
d) Alat dan bahan
e) Cara kerja (diagram alir)
f) Hasil pengamatan
g) Pembahasan
h) Kesimpulan
i) Daftar pustaka
j) Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN
Instrumen Penilaian Kognitif
Jenjang Pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/ 2
Jumlah Soal : 10 Pilihan Ganda, 5 Uraian
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
KD 3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan
bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia dalam aspek kehidupan.
Kisi-kisi Soal Ulangan Harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
SOAL ULANGAN
Indikator Soal No
soal
Kunci
jawaban
Bentu
k soal C1 C2 C3 C4 C5 C6
Menjelaskan arti
dan prinsip-prinsip
dasar bioteknologi
v
v
v
2
1
3
D
Terlampir
E
Pilihan
ganda
Uraian
Pilihan
ganda
Menjelaskan
perbedaan
bioteknologi
konvensional dan
modern serta produk
yang dihasilkan
v
v
v
v
v
1
5
7
2
3
C
D
D
terlampir
terlampir
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Uraian
Uraian
Menjelaskan peran
bioteknologi dalam
kehidupan dari
berbagai bidang
v
v
v
v
10
5
9
6
D
Terlampir
C
E
Pilihan
ganda
Uraian
Pilihan
ganda
Pilihan
ganda
Menganalisis
dampak
pemanfaatan
bioeknologi bagi
kehidupan
v
v
v
4
4
8
D
Terlampir
C
Pilihan
ganda
Uraian
Pilihan
ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
1. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Manakah yang termasuk produk dari bioteknologi konvensional?
a. Autoklaf
b. Kultur jaringan
c. yoghurt
d. Kloning
e. Hibridoma
2. Di bawah ini merupakan ilmu-ilmu yang digunakan dalam bioteknologi,
kecuali…
a. Mikrobiologi
b. Biologi sel
c. Biokimia
d. Taksonomi
e. genetika
3. Berikut ini bahaya dari bioteknologi, kecuali…
a. Digunakan untuk senjata biologis
b. Memunculkan organisme strain jahat
c. Mengganggu keseimbangan lingkungan
d. Menyalahi hokum dan nilai masyarakat
e. Menambah keanekaragaman hayati
4. Penerapan bioteknologi untuk mendapatkan varietas-varietas unggul akan
menjurus pada…
a. Menurunkan kualitas lingkungan
b. Menurunkan kualitas produk pertanian
c. Meningkatkan keanekaragaman ekologi
d. Meningkatkan keanekaragaman genetik
e. Meningkatkan jenis hama tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
5. Contoh proses yang bukan termasuk bioteknologi konvensional adalah…
a. Pembuatan tempe
b. Pengolahan yoghurt
c. Pembuatan keju
d. Pembuatan interferon
e. Pembuatan kecap
6. Teknik perbanyakan tanaman yang menghasilkan keturunan yang seragam dan
dalam jumlah besar adalah…
a. Stek
b. Menempel
c. DNA rekombinan
d. Menyambung
e. Kultur jaringan
7. Berikut ini yang merupakan contoh produk bioteknologi modern,kecuali…
a. Antibodi monoklonal untuk vaksin hepatitis
b. Interferon,obat karena infeksi virus
c. Hormon insulin dalam skla besar
d. Penisilin dan streptomisin
e. Hormon tumbuh untuk meningkatkan produksi daging
8. Salah satu dampak bioteknologi dibidang sosial ekonomi masyarakat adalah..
a. Tanah petani menjadi sempit karena produk trangenik
b. Produk bioteknologi mengakibatkan hilangnya plasma nufta
c. Tanah petani menjadi tercemar dengan produk transgenic
d. Petani tradisional merugi karena kalah bersaing dengan tanaman transgenic
e. Produk bioteknologi harus ditanam pada lahan yang luas sehingga
memerlukan biaya
9. Pengaruh rekayasa genetik terhadap sumber daya protein hewani adalah...
a. Meningkatnya biaya pemeliharaan hewan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
b. Menurunkan variasi pada hewan
c. Meningkatnya daya tahan hewan terhadap virus
d. Meningkatnya populasi hewan
e. Menurunnya jumah makanan yang dibutuhkan hewan
10. Dalam pembuatan yoghurt, susu kental, ditanami mikroba sejenis Streptococcus
thermopHillus. Tujuannya adalah…
a. Menurunkan lemak dan asam
b. Menurunkan suhu dan asam
c. Meningkatkan cita rasa
d. Meningkatkan keasaman
e. Menurunkan kadar asam
2. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Jelaskan pentingnya bioteknologi dalam menunjang kesejahteraan umat
manusia ?
2. Mengapa dalam kerja bioteknologi menggunakan bantuan mikroorganisme?
Sebutkan alasan-alasannya, minimal 3!
3. Jelaskan kelebihan sistem perbanyakan kultur jaringan dan perbanyakan
konvensional! Minimal 3 kelebihan.
4. Sebutkan dampak positif dan negatif dari bioteknologi, minimal 3!
5. Jelaskan apakah perbanyakan sistem konvensional perlu dihilangkan dengan
munculnya sistem perbanyakan modern (kultur jaringan)!
KUNCI JAWABAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
I. Pilihan Ganda
1. C
2. D
3. E
4. D
5. D
6. E
7. D
8. C
9. C
10. D
II. Uraian
1. Petingnya bioteknologi dalam menunjang kesejahteraan manusia adalah
memungkinkan ditemukannya produk-produk baru bagi kepentingan manusia
dan membuka peluang usaha/lapangan pekerjaan yang lebih luas.
2. Alasan menggunakan mikroorganisme dalam kerja bioteknologi:
a. Mudah dan sangat cepat dikembangbiakkan
b. Mudah diperoleh
c. Mampu hidup hanya dengan menggunakan sisa dari organism lain
d. Mampu menghasilkan produk yang tidak membahayakan
e. Dalam kerjanya tidak membutuhkan zat dari luar tubuhnya karena telah
mampu menghasilkan enzim sendiri
3. Kelebihan perbanyakan konvensional:
a. Penggunaan lahan yang luas sehingga aneka ragam plasma niftah dapat
dilestarikan
b. Investasi awal yang tidak terlalu tinggi
c. Tidak memerlukan tenaga ahili yang berkualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Kelebihan perbanyakan kultur jaringan
a. Dalam teknik in vitro, bahan tanaman yang dipergunakan lebih kecil,
sehingga tidak merusak pohon induk
b. Kecepatan perbanyakan tinggi
c. Membutuhkan tempat relatif kecil untuk menghasilkan jumlah benih yang
banyak
d. Dapat menghasilkan benih bebas penyakit dari induk yang telah terinfeksi
pathogen internal
4. Dampak positif bioteknologi dalam kehidupan antara lain dapat meningkatkan
gizi masyarakat, meningkatkan produksi ternak, sumber makanan baru, hingga
alternatif bahan bakar baru. Dampak negatif bioteknologi dalam kehidupan
antara lain mengubah lungkang gen, hama resisten, penyakit baru dan
bertentangan dengan norma dalam masyarakat.
5. Tidak, mengingat tingginya investasi awal dan dibutuhkannya tenaga terlatih
tidak memberikan kesempatan bagi setiap manusia untuk melakukan usaha
pertanian serta akan memungkinkan usaha pertanian tergantung dari
pemerintah.
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
A. Pilihan Ganda
Nomor Soal Skor Soal
1-10 1
Jumlah Skor Maksimal 10
B. Uraian
No Soal Keterangan Skor soal
1 Jelaskan pentingnya
bioteknologi dalam
menunjang
kesejahteraan umat
manusia ?
- Jika jawaban tepat dan
sempurna
- Jika jawaban tidak tepat
dalam kata tetapi
banyak benar
- Jika jawaban banyak
salah
- Jika tidak menjawab
3
2
1
0
2
Mengapa dalam kerja
bioteknologi
menggunakan
bantuan
mikroorganisme?
Sebutkan alsan-
alasannya, minimal
- Jika jawaban tepat dan
sempurna
- Jika jawaban tidak tepat
dalam kata tetapi
banyak benar
- Jika jawaban banyak
salah
- Jika tidak menjawab
3
2
1
0
3 Jelaskan kelebihan
sistem perbanyakan
kultur jaringan dan
- Jika jawaban tepat dan
sempurna
3
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
perbanyakan
konvensional!
Minimal 3 kelebihan.
- Jika jawaban tidak tepat
dalam kata tetapi
banyak benar
- Jika jawaban banyak
salah
- Jika tidak menjawab
1
0
4 Sebutkan dampak
positif dan negatif
dari bioteknologi,
minimal 3!
- Jika jawaban tepat dan
sempurna
- Jika jawaban tidak tepat
dalam kata tetapi
banyak benar
- Jika jawaban banyak
salah
- Jika tidak menjawab
3
2
1
0
5 Jelaskan apakah
perbanyakan sistem
konvensional perlu
dihilangkan dengan
munculnya sistem
perbanyakan modern
(kultur jaringan)!
- Jika jawaban tepat dan
sempurna
- Jika jawaban tidak tepat
dalam kata tetapi
banyak benar
- Jika jawaban banyak
salah
- Jika tidak menjawab
3
2
1
0
Jumlah skor maksimal 15
Penskoran Instrumen Test
Jumlah Skor yang didapat
skor total × 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Kelas : XII
Materi : Bioteknologi
No.
Nama
Indikator Jumlah skor
Nilai
Teliti Jujur Disiplin
1
2
3
Dst..
RUBRIK PENILAIAN AFEKTIF
Indikator Aspek Skor
Teliti
Teliti dalam bekerja di laboratorium dan menganalisis
data
4
Jika terdapat salah satu aspek yang kurang terpenuhi 3
Jika hanya satu aspek yang terpenuhi 2
Jika tidak ada aspek yang terpenuhi 1
Jujur
Peserta didik memiliki sifat jujur saat ujian atau pun
praktikum (tidak mencontek, membuat laporan
berdasarkan data atau informasi apa adanya, tidak
menjadi plagiat/menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumber
4
Jika hanya dua aspek yang terpenuhi 3
Jika hanya satu aspek yang terpenuhi 2
Jika tidak ada aspek yang terpenuhi 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Disiplin
Disiplin dalam melakukan pengamatan , taat pada
peraturan laboratorium, dalam kegiatan pembelajaraj
(taat dalam berpakaian atau tepat waktu datang ke
sekolah)
4
Jika hanya dua aspek yang terlihat 3
Jika hanya satu aspek yang terlihat 2
Jika tidak ada aspek yang terlihat 1
Pedoman penilaian efektif
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑋 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA
Kelas : XII
Kelompok : ……..
No Aspek Kategori penilaian Skor
1 2 3 4
1. Persiapan Alat dan bahan
2. Pelaksanan Prosedur pembuatan yoghurt
Uji organoleptik/ pengambilan data
3. Kegiatan
akhir
Membersihkan dan
mengembalikan alat/bahan
Mengumpulkan laporan
Skor total
Nlai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
RUBRIK PENILAIAN KINERJA
Aspek Kategori Penilaian Skor
Persiapan
Alat dan Bahan
Alat dan bahan lengkap dan tepat, dan anggota
kelompok mengetahui fungsi alat dan bahan
4
Jika hanya terlihat 2 kategori 3
Jika hanya terlihat 1 kategori 2
Tidak ada kategori yang terlihat 1
Pelaksanaan
Prosedur Pembuatan Yoghurt
Cara pembuatan yoghurt tepat, benar, dan sesuai
prosedur
4
Jika hanya terlihat 2 kategori 3
Jika hanya terlihat 1 kategori 2
Jika tidak ada kategori yang terlihat 1
Uji Organoleptik/Pengambilan Data
Parameter yang diukur sesuai dengan telah
ditentukan, pengambilan data dilakukan dengan jujur
dan benar
4
Jika hanya terlihat 2 kategori 3
Jika hanya terlihat 1 kategori 2
Jika tidak ada kategori yang terlihat 1
Kegiatan
Akhir
Membersihkan dan mengembalikan Alat/Bahan
Alat dan bahan sudah dibersihkan dan dikembalikan
dalam keadaan baik dan lengkap
4
Jika hanya terlihat 2 kategori 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Pedoman Penilaian Kinerja
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 100
Jika hanya terlihat 1 kategori 2
Jika tidak ada kategori yang terlihat 1
Pengumpulan Laporan
Mengumpulkan laporan tepat waktu 4
Jika mengumpulkan laporan tidak tepat waktu (1
hari)
3
Jika mengumpulkan laporan tidak tepat waktu (lebih
dari 2 hari)
2
Jika tidak mengumpulkan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Format Laporan Tertulis
A. Acara praktikum (judul, hari/tanggal, tempat, waktu) (5)
B. Tujuan praktikum
C. Dasar teori (20)
D. Alat dan bahan (10)
E. Hasil pengamatan (15)
F. Pembahasan (25)
G. Kesimpulan (10)
H. Daftar pustaka (5)
I. Lampiran (5)
Pedoman Penilaian Laporan
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Rubrik Penilaian Laporan Tertulis
Aspek yang dinilai Skor Kriteria penilaian
A. Acara Praktikum
1 Hanya mencantumkan 1 komponen lengkap
2 Mencantumkan 2 komponen lengkap
3 Mencantumkan 3 komponen lengkap
4 Mencantumkan semua komponen namun
ada yang tidak lengkap
5 Mencantumkan semua komponen dan benar
B. Tujuan Praktikum 1 Tidak mencantumkan tujuan praktikum
2 Mencantumkan tujuan praktikum namun
tidak sesuai dengan percobaan yang
dilakukan
3 Mencantumkan tujuan praktikum namun
menggunakan bahasa yang yang tidak jelas
4 Mencantumkan tujuan praktiukum namun
tidak lengkap
5 Mencantumkan tujuan praktikum dengan
jelas dan lengkap
C. Dasar Teori 1 Tidak mencantumkan dasar teori
4 Mencantumkan dasar teori tapi tidak sesuai
dengan topik praktikum
8 Mencantumkan dasar teori sesuai dengan
topik namun tidak lengkap
12 Mencantumkan dasar teori lengkap namun
tidak sistematis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
16 Mencantumkan dasar teori lengkap,
sistematis namun tidak disertakan sumber
20 Mentantumkan dasar teori lengkap,
sistamatis dan disertai sumber
D. Alat, bahan, dan cara
kerja
1 Tida mencantumkan alat, bahan, dan cara
kerja
2 Hanya mencantumkan salah satu komponen
4 Mencantumkan 2 komponen
6 Mencantumkan 3 komponen namun tidak
lengkap
8 Mencantumkan 3 komponen, lengkap dan
kurang sistematis
10 Mencantumkan semua komponen lengkap,
benar dan sistematis
E. Hasil Pengamatan 1 Tidak mencantumkan hasil pengamatan
5
Parameter organoleptik yang diuji kurang
lengkap
7 Parameter organoleptik yang diuji lengkap,
akan tetapi data kurang lengkap
9 Data ditulis lengkap, akan tetapi tidak rapi
dna tidak sistematis
12 Data yang dituliskan rapid an lengkap, akan
tetapi tidak sistematis atau sebaliknya
15 Data yang dituliskan lengkap, rapid an
sistematis
F. Pembahasan 1 Tidak mencantumkan pembahasan
8 Pembahasan tidak sesuai dengan poin
pembahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
14 Pembahasan sesuai dengan poin
pembahasan, namun tidak lengkap
18 Pembahasan lengkap tetapi tidak didukung
teori
20 Pembahasan lengkap dan didukung teori
yang sedikit
25 Pembahasan lengkap dan didukung teori
yang kuat
G. Kesimpulan 1 Tidak mencantumkan kesimpulan
2 Kesimpulan tidak menjawab tujuan
4 Kesimpulan yang diberikan mengarah untuk
menjawab tujuan namun tidak lengkap
8 Kesimpulan menjawab tujuan dan lengkap
tetapi masih mencantumkan bagian yang
seharusnya dicantumkan pada pembahasan
10 Kesimpulan singkat dan lengkap serta
menjawab tujuan
H. Daftar Pustaka 1 Tidak mencantukan daftar pustaka
2 Mencantumkan daftar pustaka namus tidak
lengkap
3 Mencantumkan daftar pustaka lengkap
(sesusai dengan kajian pustaka yang
digunakan dalam laporan) namun banyak
sumber dari blog
4 Mencantumkan pustaka lengkap dari
sumber terpercaya namun penulisan tidak
benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
5 Mencantumkan pustaka dari sumber
terpercaya dan penulisan sudah benar
I. Lampiran 1 Tidak mencantumkan lampiran
3 Mencantumkan lampiran namun tidak
disertai keterangan
5 Mencantumkan lampiran dan disertai
keterangan
Lampiran 4 : Hasil Uji Statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
AROMA TEKSTUR AROMA RASA WARNA DAYA TOTAL
YOGHURT KHAS YOGHURT KHAS YOGHURT YOGHURT TERIMA
1 263 259.8264 301 283.899 278 271.3394 231 239.9404 324 321.0544 219 239.9404 1616
2 258 255.4853 285 279.1556 263 266.8059 228 235.9315 312 315.6903 243 235.9315 1589
3 220 228.3128 264 249.4657 222 238.4294 199 210.8387 306 282.1146 209 210.8387 1420
0 252 249.3755 235 272.4798 274 260.4254 259 230.2893 285 308.1407 246 230.2893 1551
TOTAL 993 1085 1037 917 1227 917 6176
259.8264
Hasil ==> X^2
DF ==> row = 4 - 1 = 3 DF = 15 24.996
colom = 6-1 = 5
sehingga X^2 hitung < X^2 tabel
atau
21.407 < 24.996 maka ho diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari beberapa kelompok perlakuan.
PRENGUS
0.038762721 1.030103941
0.122358225
21.40722392
chi square two-way classification
0.0276213 5.155364329 0.707576852 3.579417269 1.737817373 1.071802314
0.302668238 0.846796441 1.132097451 0.664752349 2.022264979
0.0270251240.163499609 0.333128588
0.016035622
1.827541061
0.024752462 0.266640248 0.043137107 0.2117714770.054288841
Fe= 𝑜 𝑜 𝑜 𝑜
𝑜 = 𝑥 1 1
1
𝑥2 =( 𝑜 𝑒)
𝑒
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 5 : Tabel Skor Uji Organoleptik
HASIL DARI UJI ORGANOLEPTIK
YOGHURT SUSU KAMBING
A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D A B C D
A 20 20 20 20 20 19 19 20 15 20 20 20 10 10 15 20 20 20 20 20 10 10 10 15
B 20 15 14 25 19 15 14 15 25 20 15 24 7 11 5 25 20 25 25 25 10 15 5 15
C 17 20 18 24 15 25 24 23 23 20 23 20 20 15 23 20 20 20 23 15 25 20 25 25
D 15 13 12 14 17 14 15 15 15 13 13 16 14 11 8 14 18 15 15 15 13 10 8 15
E 15 16 7 14 18 14 12 8 23 17 17 13 15 14 14 16 17 17 13 14 11 18 16 14
F 20 20 10 25 20 20 20 5 21 20 5 25 10 14 6 22 25 25 25 20 14 15 5 25
G 15 16 13 17 16 17 16 23 18 17 14 22 12 13 18 20 25 25 25 25 10 13 16 20
H 20 17 15 19 25 24 22 22 15 19 11 18 18 20 14 19 25 25 20 25 17 22 23 21
I 19 20 13 20 25 18 17 10 10 15 19 8 15 14 8 19 20 15 20 10 20 15 12 10
J 25 22 15 13 24 15 9 12 25 22 14 14 25 19 12 13 25 18 14 10 25 18 14 13
K 11 13 13 12 18 17 15 13 23 18 14 12 18 21 15 10 20 20 20 20 20 20 15 10
L 23 21 24 7 25 25 25 25 21 16 16 25 19 18 17 14 15 14 15 15 10 23 21 10
M 15 21 14 19 15 20 17 12 15 20 20 21 19 20 22 21 25 25 25 25 9 20 20 25
N 17 16 17 18 22 20 19 18 17 16 9 18 17 16 13 14 24 23 21 21 13 13 9 13
O 11 8 15 5 22 22 20 14 12 10 12 18 12 12 9 12 25 25 25 25 12 11 10 15
P 263 258 220 252 301 285 264 235 278 263 222 274 231 228 199 259 324 312 306 285 219 243 209 246
Q 17.5 17.2 14.7 16.8 20.1 19 17.6 15.7 18.5 17.5 14.8 18.3 15.4 15.2 13.3 17.3 21.6 20.8 20.4 19 14.6 16.2 13.9 16.4
DAYA TERIMAPRENGUS YOGHURT KHAS YOGHURT KHAS YOGHURT WARNA YOGHURT
AROMA AROMA RASA
TEKSTUR YOGHURT
NAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 6 : Dokumentasi Penelitian
DOKUMENTASI PENELITIAN
A. Tahap Persiapan
Botol kaca akan di sterilisasi
menggunakan autoklaf Buah lemon Parutan kulit jeruk
Starter yang digunakan dalam
pembuatan yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
B. Pembuatan Yoghurt
Yoghurt yang telah dihasilkan
Perebusan susu kambing dan kulit
jeruk lemon
Penimbangan kulit jeruk sebesar
1 gr, 2 gr dan 3 gr Penimbangan plain yoghurt
Pencampuran plain yoghurt dan
susu kambing Pengukuran PH yoghurt
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
C. Uji Organoleptik
Pengujian organoleptik dan
pengambilan data Yoghurt untuk uji organoleptik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI